Upload
eva-aprilia
View
36
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
etiologi
Citation preview
ETIOLOGIArba Indra Putra
Rama Agung PrakasaI Made Adhi
Andria Novita SariAtika
Dinah Zhafira QubroEva Aprilia
Pertiwi PermtaNatasha Naomi
Riska Permata SariKurnia Ningrum
Dunia Mikroba dan Penamaannya
• PROTISTA : – EUKARIOT, mempunyai inti sel sejati• Jamur• Ganggang
– PROKARIOT, tidak mempunyai dinding inti• bakteri• Ganggang biru
Penggolongan Mikroba
• Menurut Whittaker 1969, Makhluk hudup dibagi dalam 5 dunia :1. Tumbuhan, nutrisi melalui fotosintesa3. Hewan : nutrisi melalui pengunyahan2. Fungi (mushroom), nutrisi melalui absorbsi4. Protista (eukariotik) : kapang, yeast5. Monera (prokariotik) : bakteri
VIRUS
• Tidak dapat digolongkan ke dalam kedua golongan tersebut
• Tidak dapat disebut sel karena tidak mempunyai bagian bagian sel
• Hanya terdiri dari DNA atau RNA saja
BAKTERI
Fungi/Kapang ASPERGILLUS NIGER
Rhizopus sp
YEAST :Saccharomyces cereviceae
Candida albicans
VIRUS
Manfaat Mikrobiologi
• Bidang Industri : Industri Kimia, Farmasi, Makanan dan minuman
• Kesehatan / medisinal• Pertanian• Lingkungan : tanah, air, udara• Kesenjataan/ senjata biologi : Antrax, demam
berdarah, tiphus
PARASIT
PARASIT adalah:• Organisme hidup yang mendapatkan makanan
dari organisme hidup yang lain dan hidupnya tergantung pada organisme
PARASITISME adalah:• Hubungan timbal balik antara dua organisme,
organisme yang satu mendapat keuntungan sedangkan organisme yg lain mendapat kerugian
PARASITOLOGI adalah:• Ilmu yang mempelajari organisme yang
hidupnya tergantung pada organisme hidup yang lain.
SYMBIOSIS adalah • Hubungan antara dua organisme yang saling
menguntungkan kedua organisme
SIMBIOSIS MUTUASLISME:Adalah hubungan timbal balik antara dua
organisme, dan kedua organisme mendapatkan keuntungan dari hubungan timbal balik tersebut
SIMBIOSIS KOMENSALISME:Apabila satu organisme mendapatkan
keuntungan, sedangkan organisme yang lain tidak mendapatkan kerugian
PENGGOLONGAN PARASIT
Berdasarkan cara hidup dan tempat hidupnya:
1. Ecto parasite (ectozoa):Parasit yang hidup di luar tubuh hospes.Ex : di kulit, rambut, rongga telinga luar
2. Endo parasite (entozoa):Parasit yang hidup di dalam tubuh hospesEx: di dalam darah, rongga tubuh, usus, dan organ tubuh lainnya.
3. Temporary parasiteParasit yang hidup dalam hospes hanya untuk sementara saja
4.Permanent parasiteParasit yang sepanjang hidupnya berada di dalam tubuh hospes
5. Obligatory parasiteParasit yg harus hidup di dalam tubuh hospes, dan di luar tubuh hospes tidak dapat hidup
6. Facultative parasiteParasit yang akan hidup parasitik apabila kebutuhan hidupnya meningkat
7. Spurious parasiteParasit yg masuk ke dalam tubuh hospes tanpa menimbulkan keluhan/penyakit pada hospes dan keluar dari tubuh hospes tanpa perubahan apapun
PENGGOLONGAN HOSPES/HOST
1. DEFINITIVE HOSTHospes yang merupakan tempat hidup parasit stadium dewasa /stadium sexualContoh: manusia sebagai hospes definitif dari cacing gelang (Ascaris lumbricoides)
2. INTERMEDIATE HOST Hospes yang merupakan tempat hidup parasit stadium larva.Contoh: manusia sebagai hospes perantara dari parasit malaria, karena stadium sexual berada dalam tubuh nyamuk Anopheles.
PEMBAGIAN PARASITOLOGI
PROTOZOOLOGY• Mempelajari protozoa atau organisme bersel satu • Contoh: AmoebaHELMINTHOLOGY• Mempelajari cacing atau helminth• Contoh: cacing pita babi (Taenia solium)ENTOMOLOGY• Mempelajari serangga sebagai parasit atau sebagai
hospes parasit yang penting bagi manusia• Contoh: nyamuk Anopheles
JEJAS SEL
Page 31
• Sel merupakan partisipan aktif di lingkungannya, yg secara tetap menyesuaikan struktur & fungsinya untuk mengakomodasi tuntutan perubahan dan stres ekstrasel.
• Sel cenderung mempertahankan lingkungan segera dan intraselnya dalam rentang parameter fisiologis yang relatif sempit --- sel mempertahankan homeostasis normal.
Page 32
Page 33
• Respon adaptasi utama: atrofi, hipertrofi, hiperplasia dan metaplasia.
• Jika kemampuan adaptif berlebihan, sel mengalami jejas.
• Dalam batas waktu tertentu, jejas bersifat reversibel & sel kembali ke kondisi stabil.
• Stres yg berat / menetap, terjadi jejas irreversibel & sel yg terkena mati.
Page 34
• 2 pola dasar kematian sel:
- nekrosis (khususnya nekrosis koagulatif) terjadi setelah suplai darah hilang / setelah terpajan toksin & ditandai dg pembengkakan sel, denaturasi protein dan kerusakan organela → disfungsi berat jaringan.
- apoptosis (fisiologis: embriogenesis; patologis: kerusakan mutasi yg tidak diperbaiki)
Page 35
MEKANISME JEJAS SEL
Prinsip Umum:• Respons selular terhadap stimulus yg berbahaya
tergantung pd tipe jejas, durasi & keparahannya.
Toksin berdosis rendah / iskemia berdurasi singkat bisa menimbulkan jejas sel yg reversibel, sedangkan toksin berdosis lebih tinggi / iskemia dalam waktu yg lebih lama akan menyebabkan jejas sel yg irreversibel dan kematian sel.
Page 36
• Akibat suatu jejas sel bergantung pada tipe, status dan kemampuan adaptasi sel yg mengalami jejas
Jejas yg sama mempunyai dampak yg sangat berbeda, bergantung pd tipe sel; otot lurik skelet di tungkai mengakomodasi iskemia komplit selama 2-3 jam tanpa terjadi jejas irreversibel, sedangkan otot jantung akan mati hanya setelah 20-30 menit
Page 37
• Jejas sel dihasilkan oleh abnormalitas fungsional & biokimia pd satu atau beberapa komponen seluler yg esensial.
Page 38
• Fungsi sel hilang, jauh sebelum terjadi kematian sel & perubahan morfologi jejas sel (mati)
TERIMA KASIH