Upload
others
View
17
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ABSTRAK
RETNA ENDAH KUSMA DEWI
Evaluasi Koleksi Pada Perpusatkaan Pusat Penelitian Biologi–LIPI Dalam
Menunjang Kebutuhan Informasi Bagi Peneliti: Kajian Analisis Sitiran pada
Karya Penelitian Bidang Botani
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana koleksi
Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi-LIPI khususnya bidang Botani digunakan
oleh para peneliti dalam penulisan karya penelitian mereka. Dan untuk
mengetahui hambatan dan langkah pustakawan dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi peneliti. Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu pendekatan
penelitian yang hasilnya disajikan dalam bentuk kalimat atau kata-kata untuk memperoleh kesimpulan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode analisis sitiran, yaitu data diperoleh dari daftar pustaka pada karya penelitian bidang botani.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa dalam 24 laporan penelitian tahun 2003 s/d 2007 terdapat sitiran sebanyak 470 yang terdiri
dari berbagai jenis literatur. Buku merupakan peringkat pertama yang paling
banyak digunakan oleh peneliti, sebanyak 332 sitiran. Kemudian diurutan kedua
yaitu penggunaan prosiding sebanyak 45 sitiran, diikuti dengan jurnal sebanyak
33 sitiran, laporan penelitian sebanyak 29 sitiran, artikel internet sebanyak 16
sitiran, majalah sebanyak 6 sitiran, tesis sebanyak 5 sitiran dan diperingkat
terakhir yaitu penggunaan ensiklopedia sebanyak 4 sitiran. Ketersediaan koleksi
di Perpustakaan Puslit Biologi-LIPI yaitu 205 sitiran (43,7 %) yang tersedia atau
hampir setengahnya tersedia di Perpustakaan Puslit Biologi-LIPI, dan 265 sitiran
atau (56,4 %) tidak tersedia di Perpustakaan
DAFTAR ISI
ABSTRAK…………..………………………………………………… i
KATA PENGANTAR………………………………………………… ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………... iv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………….. vii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………………………. 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………… 5
D. Metode Penelitian…………………………………………… 6
E. Sistematika Penulisan………………………………………. 9
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Khusus
1. Definisi Perpustakaan Khusus…………………………… 11
2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus……………….. 13
3. Ciri Perpustakaan Khusus………….…………………….. 13
4. Pengguna, Layanan dan Koleksi Perpustakaan Khusus…. 15
B. Informasi
1. Pengertian Informasi……………………………………… 16
2. Jenis–Jenis Informasi…………………………………… 17
C. Pengertian Peneliti dan Karya Penelitian………………… 19
D. Pengertian Evaluasi Koleksi………………………………. 21
E. Pengertian Analisisi Sitiran ………………………………… 23
BAB III TINJAUAN UMUM
A. Sejarah Singkat Perpustakaan Puslit Biolog i– LIPI………. 26
B. Tujuan Perpustakaan Puslit Biologi – LIPI………………… 28
C. Gedung / Ruang Perpustakaan……………………………… 28
D. Struktur Organisasi………………………………………… 29
E. Petugas Perpustakaan………………………………………. 31
F. Sistem, Jam dan Jenis Layanan……………………………. 33
G. Daftar Koleksi Perpustakaan..……………………………… 35
H. Fasilitas perpustakaan……………………………………… 38
BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA
A. Daftar Karya Penelitian Bidang Botani Tahun 2003 – 2007.. 39
B. Jenis Literatur yang Banyak digunakan……………………. 42
C. Usia Literatur yang Banyak digunakan……………………… 43
D. Ketersediaan Koleksi Di Perpustakaan Puslit Biologi……… 46
1) Ketersediaan Artikel Internet……………………………. 48
2) Ketersediaan Koleksi Buku…………………………….. 49
3) Ketersediaan Koleksi Ensiklopedia…………………….. 51
4) Ketersediaan Koleksi Jurnal…………………………….. 52
5) Ketersediaan Koleksi Laporan Penelitian……………… 53
6) Ketersediaan Koleksi Majalah…………………………… 56
7) Ketersediaan Koleksi Prosiding………………………… 57
8) Ketersediaan Koleksi Tesis……………………………… 61
9) Penulis yang Di Sitir…………………………………….. 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………………………………………………….. 65
B. Saran………………………………………………………… 66
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………. 68
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Bagi sebagian masyarakat, perpustakaan di zaman modern seperti
sekarang ini merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan, terutama masyarakat
terpelajar, mahasiswa dan kelompok–kelompok tertentu, untuk membantu dalam
menunjang aktivitasnya. Perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestarian
bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai pusat sumber
informasi, ilmu pengetahuan dan penelitian.
Kualitas suatu lembaga pendidikan, perguruan tinggi/lembaga riset dan
ilmu pengetahuan dapat dilihat dari jasa yang diberikan oleh perpustakaannya.1
Perpustakaan berperan sebagai media dalam penyampaian informasi kepada
pemakainya, menghimpun, dan melestarikan bahan pustaka, agar bahan pustaka
tersebut tetap dalam keadaan baik dan dapat dipergunakan oleh pemakai.
Perpustakaan semakin berkembang cepat dari waktu ke waktu
menyesuaikan dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan,
pengetahuan dan teknologi informasi.2 Ditinjau dari pola kehidupan masyarakat,
ada beberapa jenis perpustakaan seperti perpustakaan desa, perpustakaan masjid
dan perpustakaan keliling. Kemudian bila ditinjau dari perkembangan teknologi
sekarang ini, berkembang pula perpustakaan elektronik, perpustakaan digital, dan
1 Noerhayati Soedibyo, Pengelolaan Perpustakaan Jilid 1 (Bandung: Alumni, 1987) h.1
2 Arif Surachman, Pengelolaan perpustakaan khusus , Artikel diakses pada tanggal 1 Mei
2008 dari http://npp.pnri.go.id/nppRuangLingkup.aspx. h.1
perpustakaan virtual. Selanjutnya jenis perpustakaan ditinjau dari aspek
kebutuhan dan pengetahuan, dapat diklasifikasikan menjadi perpustakaan umum,
perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan sekolah, perpustakaan anak,
perpustakaan khusus, dan sebagainya.
Berdasarkan sifat, sebenarnya perpustakaan secara umum dibagi dalam
dua bentuk, yaitu perpustakaan umum dan perpustakaan khusus. Dari kedua
perpustakaan itulah berkembang istilah lain yang disesuaikan dengan cara
pengelolaanya, tujuan, pemakai, dan teknologi yang digunakan.3
Salah satu aspek penting agar perpustakaan banyak digunakan adalah
ketersediaan koleksi yang memenuhi kebutuhan pemakainya. Oleh karena itu
tugas utama setiap perpustakaan adalah menyediakan koleksi yang bermanfaat
untuk kepentingan pemakai perpustakaan.
Menurut Undang–undang Republik Indonesia No 43 Tahun 2007 Tentang
Perpustakaan, koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya
tulis, karya cetak, dan karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai
pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan. Koleksi perpustakaan
diseleksi, diolah, disimpan, dilayankan dan dikembangkan sesuai dengan
kepentingan pemustaka dengan memperhatikan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan
akan perpustakaan khusus sudah mulai dirasakan, baik untuk mendukung proses
belajar–mengajar, maupun untuk kebutuhan penelitian para ahli. Tak terkecuali
3 Arif Surachman, Pengelolaan perpustakaan khusus h. 1
juga pada perpustakaan Pusat Penelitian Biologi–LIPI yang fungsinya sebagai
sarana penunjang kegiatan penelitian bagi Pusat Penelitian Biologi.
Perpustakaan Biologi barada dibawah Pusat Penelitian Biologi–LIPI.
Perpustakaan dibagi kedalam tiga sub yaitu Perpustakaan Bidang Botani,
Perpustakaan Bidang Mikrobiologi dan Perpustakaan Bidang Zoologi.
Perpustakaan Bidang Botani, dan Bidang Mikrobiologi baru–baru ini disatukan
karena masih dalam subyek yang sama. Namun Perpustakaan Bidang Zoologi
tetap terpisah.
Koleksi Perpustakaan Biologi terdiri dari buku, laporan penelitian,
dokumen, kliping, kaset video, CD-ROM, dan koleksi referensi, misalnya kamus,
ensiklopedi, atlas, serta majalah-majalah sekunder (bibliografi, abstrak, indeks).
Bagi peneliti kebutuhan informasi merupakan kebutuhan mutlak, terutama ketika
mereka menghadapi tugas–tugas penelitian. Dengan kondisi yang seperti ini
mereka akan mencari informasi untuk mendukung tugas–tugas tersebut. Begitu
juga dengan penulisan karya penelitian mereka yang tidak terlepas dari keharusan
menggunakan koleksi bahan pustaka sebagai referensi.
Penggunaan daftar pustaka berfungsi sebagai dasar penyusunan
argumentasi atau sebagai bahan pembahasan hasil yang diperoleh. 4
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membahas tentang
keberadaan Perpustakaan pada Pusat Penelitian Biologi–LIPI khususnya Bidang
Botani sebagai sarana untuk menunjang penelitian bagi peneliti. Kebutuhan
4 Sutardji, ”Pola Sitiran dan Pola Kepengarangan Pada Jurnal Penelitian Pertanian dan
Tanaman Pangan, ” Jurnal Perpustakaan Pertanian , Vol 12, No 1 (Januari 2003): h. 1
program penelitian di lembaga Pusat Penelitian Biologi tersebut. Karena pada
dasarnya salah satu fungsi perpustakaan adalah untuk mendukung penelitian..
Yang dimaksud dengan fungsi penelitian adalah sejauh mana koleksi
perpustakaan dapat dimanfaatkan peneliti dalam rangka memenuhi kebutuhan
literatur penelitian yang sedang atau akan dilakukan.5
Untuk melihat apakah tujuan perpustakaan sudah tercapai dan bagaimana
kualitas koleksi yang telah dikembangkan tersebut sudah memenuhi standar, perlu
diadakan suatu analisis evaluasi koleksi. Ada dua metode yang dapat dilakukan
untuk mengevaluasi koleksi, yaitu dengan menggunakan metode terpusat pada
koleksi, dan metode terpusat pada pemanfaatan koleksi. Salah satu cara evaluasi
dengan metode terpusat pada pemanfaatan koleksi dapat dilakukan dengan
menggunakan cara analisis sitiran.6
Pada perpustakaan khusus, evaluasi dengan menggunakan cara analisis
sitiran dapat dilakukan dengan mengidentifikasi semua bahan pustaka yang
merupakan hasil karya penelitian dari para peneliti yang bersangkutan, maupun
publikasi ilmiah dari lembaga induk perpustakaan bernaung. Penelitian semacam
ini belum pernah dilakukan di Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi–LIPI.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis malakukan penelitian dengan judul
skripsi: “Evaluasi Koleksi Pada Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi–LIPI
Dalam Menunjang Kebutuhan Informasi Bagi Peneliti: Kajian Analisis
Sitiran Pada Karya Penelitian Bidang Botani”.
5 Irianti, dkk “Analisis Sitiran Jurnal Psikologi UGM Tahun 1997–2006,” Berkala Ilmu
Perpustakaan dan Informasi, Vol III, no. 7 (2007): h. 36 6 Ibid, h. 36
B. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH
1. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka pembatasan masalah skripsi ini
dibatasi pada koleksi karya Penelitian bidang Botani tahun 2003 s/d 2007 di
Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi-LIPI.
2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah dan pembatasan masalah yang telah di
kemukakan diatas maka pokok masalah yang akan dibahas dapat dirumuskan
sebagai berikut :
� Apakah koleksi di Perpustakaan Puslit Biologi–LIPI dimanfaatkan oleh
para peneliti?
� Karya peneliti siapa saja yang banyak digunakan oleh para peneliti?
� Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi pihak Perpustakaan Puslit
Biologi–LIPI dalam menunjang kebutuhan informasi bagi peneliti?
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Sesuai dengan latar belakang masalah, pembatasan masalah dan
perumusan masalah diatas, maka penelitian skripsi ini memiliki tujuan sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui sejauh mana koleksi di Perpustakaan Puslit Biologi-
LIPI dapat memberi manfaat kepada peneliti.
2. Untuk mengetahui karya peneliti siapa saja yang banyak digunakan oleh
para peneliti dalam penulisan karya penelitian mereka.
3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi pihak
Perpustakaan Puslit Biologi–LIPI dalam menunjang kebutuhan informasi
bagi peneliti.
4. Langkah-langkah pustakawan dalam menunjang kebutuhan informasi bagi
peneliti.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat diterapkan tidak saja di
Perpustakaan Puslit Biologi–LIPI dalam bidang Botani akan tetapi dapat pula
diterapkan pada bidang lain dan pada perpustakaan lainnya. Dan hasil penelitian
ini dapat dijadikan acuan bagi penelitian yang sejenis.
D. METODE PENELITIAN
1. Metode
Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu untuk mengetahui hal–hal yang
berhubungan dengan keadaan sesuatu, digambarkan dengan kalimat atau kata–
kata yang dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.7 Dalam
penelitian ini penulis menggunakan metode analisis sitiran. Data sitiran yang
digunakan adalah daftar pustaka dari karya penelitian bidang botani tahun 2003-
2007. Metode ini dapat mengukur ketersediaan koleksi di Perpustakaan Pusat
Penelitian Biologi–LIPI khususnya bidang Botani terhadap kebutuhan sumber–
sumber informasi bagi peneliti.
7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rieneka
Cipta, 1998), h. 245.
2. Penentuan Obyek
Obyek dalam kajian penelitian ini adalah koleksi karya penelitian yang
ditulis oleh peneliti bidang Botani tahun 2003–2007 di Perpustakaan Pusat
Penelitian Biologi -LIPI.
3. Penentuan Populasi dan Sampel
Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis, yaitu objek yang akan
diteliti8. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 48 karya penelitian tahun
dari tahun 2003–2007. Dari hasil populasi yang diperoleh, akan diambil sampel
dari karya penelitian secara random. Sampel yang di ambil dalam penelitian ini
adalah 50% dari populasi yaitu 24 karya penelitian. Kriteria pemilihan sampel
adalah dari setiap karya penelitian mewakili para peneliti di bidang kelompoknya
masing–masing. Seperti: Bidang Botani kelompok Etnobotani, Ekologi, Fisiologi,
Taksonomi.
4. Metode Pengumpulan Data
1) Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap objek yang hendak
diteliti.
2) Wawancara, mengadakan tanya jawab untuk memperoleh informasi
yang dibutuhkan. Wawancara ini digunakan sebagai bahan pendukung.
Tahapan-tahapan yang dilalui penulis sebagai berikut:
1) Membuat fotokopi daftar pustaka dan halaman judul dari karya
penelitian bidang botani.
8 Irwan Suhartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000), h.
35
2) Mengelompokan jenis literatur yang di pakai untuk mempermudah
perhitungan.
3) Menelusur pada katalog Perpustakaan Puslit Biologi–LIPI
5. Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan
data, lalu melakukan prosentase. Setelah data yang diinginkan terkumpul semua,
langkah selanjutnya menganalisis data dengan cara menghitung prosentase yang
akan dicari. Rumus yang digunakan dalam menganalisa data adalah:
P = F x 100%
N
Keterangan :
P = Prosentase
F = Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya
N = Banyaknya individu (sample yang diolah)
100 = Bilangan tetap
Parameter untuk penafsiran nilai prosentase adalah9 :
1. 0 % = Tidak ada satupun
2. 1 %-25 % = Sebagian Kecil
3. 26 %-49 % = Hampir setengahnya
4. 50 % = Setengahnya
5. 51 %-75 % = Sebagian besar
9 Wasito Hermawan, Pengantar Metodologi Penelitian. (Jakarta: Asosiasi Perguruan
Tinggi Katolik. 1993). h. 11
6. 76 %-99 % = Hampir seluruhnya
7. 100 % = Seluruhnya
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam penelitian skripsi ini penulis menggunakan pedoman penulisan
skripsi, tesis dan disertasi UIN Syarif Hidayatullah. Sistematika penulisan skripsi
ini adalah sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis membahas tentang pendahuluan yang berisi latar
belakang masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini penulis membahas tentang tinjauan pustaka yang akan
memberikan gambaran mengenai definisi perpustakaan khusus, tujuan dan
fungsi perpustakaan khusus, ciri perpustakaan khusus, pengguna dan
layanan perpustakaan khusus, koleksi perpustakaan khusus, pengertian
informasi dan jenis–jenisnya, pengertian peneliti dan karya
penelitian,pengertian evaluasi koleksi, selanjutnya pengertian analisis
sitiran.
BAB III: TINJAUAN UMUM
Berisi tentang gambaran lokasi penelitian yang terdiri dari sejarah
Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi–LIPI, gedung/ruang perpustakaan,
struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi Perpustakaan Pusat Penelitian
Biologi–LIPI, dan sumber daya manusia.
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
Pada bab ini penulis membahas hasil penelitian dan analisis dari hasil
penelitian.
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat kesimpulan yang telah diteliti dan penulis mencoba untuk
memberikan saran–saran yang merupakan masukan dan sumbangan
pemikiran penulis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perpustakaan Khusus
1.Definisi Perpustakaan Khusus
Perpustakaan khusus mempunyai ciri yang khusus dilihat dari
penggunanya, koleksinya, fungsi, dan keanggotaanya. Bila dilihat secara sekilas
perpustakaan khusus dan umum sebenarnya tidak banyak berbeda.
Perpustakaan khusus dalam istilah Bahasa Inggris adalah special library
yang menurut Wikipedia
Special library is a term for a library that is neither an academic
or school library, or a public library. Special libraries may include law
libraries, news libraries, corporate libraries, museum libraries, and
medical libraries. Special libraries are also sometimes known as
"information centers." 10
Artinya perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang bukan termasuk
perpustakaan akademik atau perpustakaan sekolah bukan juga perpustakaan
umum. Perpustakaan khusus meliputi perpustakaan hukum, perpustakaan media,
perpustakaan perusahaan, perpustakaan museum, dan perpustakaan kedokteran.
Perpustakaan khusus juga kadang-kadang dikenal sebagai pusat informasi.
10 http://en.wikipedia.org/wiki/Special_library Artikel diakses pada tanggal 22 Mei 2008
Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang merupakan bagian dari
suatu badan atau lembaga.11
Perpustakaan khusus dapat juga diartikan
perpustakaan yang hanya membidangi informasi tentang suatu bidang ilmu
tertentu, seperti Perpustakaan khusus Biologi, Perpustakaan khusus Kimia,
Perpustakaan Kedokteran dan Perpustakaan-perpustakaan khusus bidang ilmu
tertentu.12
Selain dari pada itu pendapat Lasa dalam kamus Istilah Perpustakaan
menyebutkan bahwa perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang bersisi
koleksi bidang khusus dan ditujukan pada pemakai bidang khusus misalnya
Perpustakaan untuk Tuna Netra, Perpustakaan Keluarga Berencana, Perpustakaan
anak–anak, dan lain–lain.13
Dengan demikian dari beberapa pengertian perpustakaan khusus diatas
maka penulis dapat menyimpulkan bahwa perpustakaan khusus adalah
perpustakaan yang berada pada lembaga tertentu, yang koleksinya terbatas pada
disiplin ilmu–ilmu tertentu dan tugasnya untuk membantu lembaga yang
dinaunginya dalam memberikan layanan informasi, dan pelaksanaan kegiatan
pendidikan dan penelitian sumber daya manusianya. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Sutarno NS yang menurutnya Perpustakaan khusus adalah
perpustakaan yang berada pada suatu instansi/lembaga tertentu baik lembaga
pemerintah maupun swasta, yang sekaligus lembaga tersebut sebagai pengelola
11
Ruhimat, “Apa itu Perpustakaan?”, Artikel diakses pada tanggal 1 Mei 2008 dari
http://ruhimat.multiply.com/journal 12
Pawit Yusuf, Pedoman Prektis Mencari Informasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995) h. 20
13 Lasa H S, “Special Library”, Kamus Istilah Perpustakaan, (Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 1998) Cet. 1, h. 112
dan penanggung jawab. Istilah khusus yaitu melayani lembaga dan mereka yang
bekerja pada instansi yang bersangkutan, kekhususan perpustakaan terletak pada
pengelolaan, koleksi dan pemakai yang cukup terbatas.14
2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus
Tujuan dari perpustakaan khusus sesuai dari definisi di atas yaitu
membantu tugas lembaga tempat perpustakaan bernaung, dan melayani suatu
kelompok masyarakat khusus yang memiliki kesamaan dalam kebutuhan terhadap
bahan pustaka dan informasi.
Sedangkan fungsi perpustakaan khusus yaitu sebagai sarana literatur yang
menunjang program kegiatan kedinasan yang harus ditunjang.
3. Ciri Perpustakaan Khusus
Ciri perpustakaan khusus yaitu hanya memiliki koleksi dengan beberapa
disiplin ilmu tertentu, keanggotaan perpustakaannya biasanya terbatas dan
ditentukan oleh kebijakan perpustakaan atau kebijakan badan induk tempat
perpustakaan tersebut. Pustakawan mempunyai peran utama dalam melakukan
penelitian kepustakaan untuk anggota. Koleksinya kebanyakan bukan pada buku,
melainkan pada majalah, pamflet, paten, laporan penelitian, abstrak atau indeks
karena literatur dari jenis tersebut umumya mengandung informasi yang lebih
mutakhir dibandingkan dengan buku.
14 Sutarno, N S. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Samitra
Media Utama, 2004), h. 30
Sulistyo Basuki mengemukakan beberapa ciri perpustakaan khusus
sebagai berikut:15
1. Perpustakaan khusus biasanya dibentuk oleh suatu instansi yang
memerlukan dukungan perpustakaan untuk menyediakan informasi dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Bidang cakupan subjek koleksi pustaka utamanya terbatas pada bidang
ilmu tertentu dan yang berkaitan saja.
3. Pelayanan perpustakaan yang lebih diutamakan adalah pengguna dari
organisasi induk karena tujuan utama dibentuknya perpustakaan adalah
untuk melayani pengguna dari organisasi induknya, walaupun tidak
tertutup bagi pengguna lainnya.
4. Lokasi perpustakaan khusus tidak selalu dekat atau berada di sekitar
tempat tinggal pengguna.
5. Hingga saat ini kedudukan dan status perpustakaan khusus pada suatu
institusi belum seragam. Kedudukan dan status perpustakaan khusus
bergantung pada kebijakan organisasi induk.
6. Perpustakaan khusus umumnya memiliki ruangan, jumlah tenaga dan
koleksi yang terbatas, tetapi dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan
informasi pengguna.
15
Saefudin, Pembinaan Perpustakaan Khusus Instanasi Pertnanian: Observasi Terhadap
Perpusatakaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat. h. 59. Artikel ini diakses pada
tanggal 16 Juli 2008 dari http://www.pustaka-deptan.go.id/publikasi/pp162074.pdf
4. Pengguna, Layanan dan Koleksi Perpustakaan Khusus
Pengguna perpustakaan khusus terbatas pada kelompok tertentu yang
berada atau bekerja pada perpustakaan itu berada. Misalnya, perpustakaan pada
stasiun televisi, maka penggunanya adalah karyawan pada stasiun televisi itu
sendiri. Pengguna perpustakaan khusus rumah sakit adalah dokter atau para medis
dan pegawai administrasi di rumah sakit itu. Pengguna suatu perpustakaan suatu
lembaga penelitian pertanian adalah staf peneliti, pegawai administrasi di lembaga
penelitian itu, dan mahasiswa yang sedang mengadakan penelitian.
Perpustakaan khusus memberikan pelayanan kepada sekelompok khusus,
dalam bidang yang khusus pula, yang termasuk dalam kelompok khusus ini antara
lain perpustakaan departemen dan perpustakaan perusahaan, yang dilayani adalah
mereka yang bekerja pada departemen dan perusahaan tersebut.16
Sistem pelayanan pada perpustakaan dapat dibedakan ke dalam dua cara
yaitu, sistem pelayanan terbuka (Open Access) dan sistem pelayanan tertutup
(Close Access). Jenis layanan perpustakaan khusus dapat bersifat terbuka maupun
tertutup, tergantung pada kebijakan organisasi, pengelola dan tipe penggunanya.
Namun kebanyakan perpustakaan khusus menerapkan sistem terbuka dengan
akses terbatas. Hal ini untuk lebih memberikan peluang kepada penggunaan yang
lebih luas namun tetap terkontrol. Terbuka artinya siapapun dapat memanfaatkan
koleksi yang ada, sedangkan akses terbatas adalah pengaturan terhadap proses
pemanfaatan koleksi seperti fasilitas pinjam, fasilitas baca, dan sebagainya.17
16
Karmidi Martoatmodjo, Pelayanan Bahan Pustaka, (Jakarta: Universitas Terbuka,
1999) h. 2 17
Arif Surachman, Pengelolaan perpustakaan khusus.h. 3
Koleksi perpustakaan khusus biasanya tidak hanya berupa pada jenis buku
saja, tetapi lebih beragam bentuknya. Misalnya laporan–laporan, paten–paten,
atau berita–berita berupa news–letter dalam bidang kajian perpustakaan, yang
diperoleh dari lembaga lain, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Banyak
pula di antara koleksi yang dimiliki, dibuat sendiri atau karya dari para pengguna
atau peneliti yang bersangkutan dalam perpustakaan khusus itu sendiri. Koleksi
perpustakaan khusus ditujukan untuk mendukung kegiatan pendidikan atau
penelitian dari lembaga induknya.
B. Informasi
1. Pengertian Informasi
Informasi menjadi suatu hal yang sangat penting bahkan menjadi suatu
kebutuhan dalam kehidupan manusia di era globalisasi saat ini. Arus informasi
pun mengalir dengan derasnya seiring dengan gejolak perubahan yang dialamai
oleh dunia. Informasi sangat berkaitan erat dengan perpustakaan, karena
perpustakaan merupakan pusat informasi.
Informasi merupakan pengetahuan, keterangan, pemberitahuan,
pengumuman baik berupa suara, isyarat atau cahaya yang disebarluaskan dan juga
merupakan pernyataan tentang suatu pendapat.
Menurut Departemen Penerangan R.I, informasi adalah arus perubahan
yang dapat membawa suatu kelompok masyarakat menuju era kehidupan yang
lebih baik dengan ilmu pengetahuan yang dapat di implementasikan ke dalam
revolusi teknologi besar–besaran.18
Sedangkan menurut Barry E. Cushing dalam
buku Accounting Information System and Business Organization, dikatakan
bahwa informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data
yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya.19
Definisi informasi dalam buku Ensyclopedia Dictionary Of Library and
Information Sciences informasi diperoleh dari pengolahan data, suatu kumpulan,
analisis atau peringkasan informasi data yang merupakan suatu format yang penuh
arti dan hal–hal penting tentang segala sistem kendali.20
Definisi lain menurut Kosam Rimbarawa dalam buku Dasar–dasar
Organisasi Informasi, informasi adalah pengetahuan atau ilmu yang
dikomunikasikan atau disebarluaskan.21
2. Jenis - jenis Informasi
Menurut Pawit Yusuf dalam buku Pedoman Praktis Mencari Informasi
sumber informasi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:22
a. Informasi Primer (Literatur Primer)
Sumber informasi primer adalah hasil karya pengarang atau peneliti yang
belum diolah dan masih orisisnil. Seperti: Laporan penelitian, Thesis,
18
Departemen Penerangan R.I, Menyongsong Era Masyarakat Informasi, (Jakarta: Departemen Penerangan R.I, 2000), h. 4
19 Artikel ini diakses pada tanggal 9 Agustus 2008 dari
http://ekosulistyobudi.files.wordpress.com/2007/09/modul-91-mengelola-informasi.doc 20
P.P Parmar and B. Bhuta, Encyclopedia Dictionary Of Library and Information
Science, (New Delhi: Anmol Publication, 1989), Jil 2, h. 596 21
Kosam Rimbarawa, Dasar– dasar Organisasi informasi,(Jakarta: Hakaesar, 2004) h. 1 22 Pawit Yusuf, Pedoman Praktis Mencari Informasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1995) Cet. 1. h. 12
Skripsi, Majalah ilmiah. Laporan penelitian, merupakan laporan mengenai
hasil penelitian yang dilakukan oleh sebuah badan, lembaga, maupun
perorangan. Majalah ilmiah, yaitu terbitan yang muncul dengan frekuensi
teratur untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, berisi artikel, seperti
bulletin, prosiding. Thesis, adalah karya tulis ilmiah yang disusun untuk
menyelasaikan studi tingkat sarjana program strata 2 (S2). Sedangkan
skripsi, adalah karya tulis ilmiah yang disusun untuk menyelesaikan
tingkat sarjana program strata 1 (S1).
b. Informasi Sekunder (Literatur Sekunder)
Sumber informasi sekunder adalah hasil olahan dari literatur primer yang
disusun dengan klasifikasi tertentu atau merupakan daftar dari sumber
informasi primer. Seperti: Abstrak, Indeks, Katalog, Bibliografi. Abstrak,
merupakan ringkasan/intisari dari suatu karangan. Indeks, yaitu daftar
nama, tempat atau istilah penting yang terdapat dalam buku, disusun
berdasarkan alfabetis yang menunjuk halaman tampat kata atau istilah
ditemukan. Katalog, adalah daftar buku–buku atau barang–barang
dagangan. Dan bibliografi, yaitu penelitian tentang edisi, tanggal, tulisan
buku dan suatu karangan.
c. Informasi Tersier (Literatur Tersier)
Sumber informasi tersier adalah informasi yang memudahkan peneliti atau
pencari informasi baik informasi primer maupun sekunder. Yang termasuk
dalam informasi tersier adalah Katalog induk majalah, Buku tahunan,
Daftar indeks. Katalog induk majalah yaitu berfungsi sebagai sarana yang
menunjukkan apa yang dimiliki oleh perpustakaan dalam bentuk majalah
terbitan berseri. Buku tahunan (yearbooks). Daftar indeks merupakan
kumpulan dari indeks. Fungsinya yaitu memudahkan pencarian istilah
penting dalam suatu dokumen, atau buku yang biasanya langsung
menunjuk ke halaman dimana indeks berada.
C. Pengertian Peneliti dan Karya Penelitian
a. Pengertian Peneliti
Peneliti adalah orang yang melakukan pencarian, pengumpulan,
pengolahan, penganalisisan, suatu objek yang dilakukan berdasarkan teori serta
cara–cara sistematis untuk memperoleh jawaban atas suatu masalah yang bersifat
keilmuan atau untuk menguji hipotesis dalam pengembangan prinsip–prinsip
umum.23
Dari penjelasan diatas maka peneliti adalah seorang yang menguasai
ilmu dalam bidangnya, mampu berpikir dan menganalisa, dan sangat mendukung
terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.
Ada 2 faktor yang berpengaruh pada seorang peneliti, yaitu faktor
instrinsik peneliti adalah pengakuan prestasi akademik, pencapaian hasil berupa
proses alat–alat yang dapat dipatenkan, serta jenis pekerjaanya di lembaga
penelitian. Yang kedua yaitu faktor ekstrinsik peneliti adalah kecukupan gaji,
23
Fahmi, “Sikap Peneliti Tehadap Layanan Perpustakaan Nasional R.I,” dalam
Supriyanto dan Kosam Rimbarawa, ed., Aksentuasi perpustakaan dan Pustakawan, (Jakarta:
Ikatan Pustakawan Indonesia Pengurus Daerah DKI Jakarta, 2006), h. 383
adanya hubungan dan komunikasi yang baik sesama peneliti, maupun dengan
atasan.24
b. Pengertian Karya Penelitian
Penelitian pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk menemukan
kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar
kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti, maupun oleh para praktisi melalui
metode–metode tertentu.25
Penelitian menurut Kamus Webster’s New International adalah
penyelidikan yang hati–hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip–prinsip
suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu. Menurut
ilmuwan Hillway penelitian adalah suatu metode yang dilakukan seseorang
melalui penyelidikan yang hati–hati dan sempurna terhadap suatu masalah,
sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.26
Jadi
penelitian adalah suatu metode untuk mendapatkan kebenaran dari masalah–
masalah yang ada dengan cara mencari fakta dan berpikir secara kritis.
Sedangkan karya penelitian adalah salah satu jenis karangan yang berisi
hasil pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya. Suatu karangan
dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan. 27
24
Ignatius Suharto, Perekayasaan Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Andi, 2004) Cet 1, h. 35
25 http://skripsi-konsultasi.blogspot.com/2008/05/paradigma-penelitian-kualitatif.html
26 Mohammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), Cet 3, h. 13
27http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/bahasa-indonesia/pengertian-
karya-ilmiah-0
Berdasarkan penjelasan diatas maka karya penelitian adalah karangan
mengenai hasil penelitian yang dilakukan oleh seorang ilmuwan, baik dari
perorangan, lembaga penelitian, perusahaan swasta maupun pemerintah. Karya
penelitian dapat berupa artikel, buku, dan sumber–sumber informasi sekunder
lainnya.
Berbeda dengan laporan penelitian, karena laporan penelitian merupakan
bentuk awal sebuah dokumen primer, karena sebelum hasil penelitian di paparkan
dalam sebuah majalah, hasil penelitian tersebut telah dilaporkan terlebih dahulu
dalam laporan penelitian28
.
D. Evaluasi Koleksi
1. Pengertian Evaluasi Koleksi
Perpustakaan perlu melakukan evaluasi koleksi secara periodik dan
sistematik untuk mengetahui apakah koleksi itu mengikuti perubahan yang terjadi,
dan berkembang sesuai dengan kebutuhan pemakai.
”Evaluasi koleksi adalah kegiatan menilai koleksi perpustakaan baik dari segi ketersediaan koleksi itu bagi pengguna maupun pemanfaatan
koleksi itu oleh pengguna.”29
Berdasarkan uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa evaluasi koleksi
adalah kegiatan untuk mengetahui seberapa besar koleksi di perpustakaan itu
28
Sulistyo Basuki, Pengantar Dokumentasi: Mulai dari perkembangan istilah,
pemahaman jenis dokumen, diikuti dengan pegolahan dokumen, disusul teknologi informasi, dan
komunikasi sampai dengan jasa pemencaran informasi serta diakhiri dengan etika profesi.
(Bandung: Rekayasa Sains, 2004), h. 13 29
Janti G. Sujana, Mengoptimumkan Pengembangan Koleksi. Artikel diakses pada
tanggal 24 maret 2008 dari http://bpib-art.blogspot.com/2006_10_01_archive.html
tersedia dan dimanfaatkan oleh pemakai dengan menggunakan metode melalui
cara-cara tertentu.
Menurut American Library Association pedoman untuk mengevaluasi
koleksi perpustakaan adalah membagi metode kedalam ukuran-ukuran terpusat
pada koleksi dan ukuran-ukuran terpusat pada penggunaan koleksi. Metode
terpusat pada koleksi yaitu dapat dilakukan dengan cara pencocokan terhadap
daftar-daftar tertentu, seperti: bibliografi, atau katalog. Dan metode terpusat pada
penggunaan koleksi yaitu evaluasi koleksi dapat dilakukan dengan cara
melakukan kajian analisis sitiran, meminta pendapat pengguna, atau memeriksa
ketersediaan koleksi di rak.30
Metode yang digunakan untuk mengevaluasi koleksi dalam skripsi ini
adalah metode terpusat pada penggunaan koleksi yaitu dengan cara kajian analisis
sitiran. Metode ini dapat digunakan untuk mengevaluasi koleksi pada
perpustakaan perguruan tinggi dan khusus dengan menggunakan sejumlah contoh
dari publikasi penelitian yang sesuai dengan tujuan perpustakaan. Kajian analisis
sitiran tidak terlalu sulit dilakukan, hanya memerlukan ketekunan dan kecermatan
yang tinggi, serta jelas menyita waktu yang cukup banyak. Hasil kajian analisis
sitiran sebenarnya tidak hanya memberikan data persentase koleksi yang dirujuk,
tetapi juga jenis koleksi apa yang banyak digunakan, selang tahun publikasi yang
dirujuk, bahkan sampai kepada judul jurnal yang paling banyak dirujuk untuk
setiap bidang ilmu dari disertasi tersebut.
30
Ibid.
E. Pengertian Analisis Sitiran
Kata sitiran merupakan terjemahan langsung dari kata Citation. Konsep
yang melatarbelakangi adanya sitiran adalah hubungan antara suatu karya yang
disitir dan karya lain yang menyitir. Menurut ALA Glossary of Library and
Information Science, dijelaskan bahwa Citation adalah suatu catatan yang
menunjuk kepada suatu karya yang bagian dari isinya telah dikutip, atau
menunjuk kepada beberapa sumber yang berwenang.31
Kebiasaan menyitir atau
mengutip pendapat atau karya orang lain telah banyak dilakukan oleh penulis.
Sitiran dipahami untuk mendukung tulisan, dan telah menjadi keharusan dalam
dunia komunikasi ilmiah.
Analisis sitiran dalam kamus istilah perpustakaan adalah cara perhitungan
atas karya tulis yang disitir oleh para pengarang. Karya itu digunakan untuk
persiapan penulisan karya tulis mereka.32
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia analisis sitiran adalah menyebut atau menulis kembali kata–kata yang
telah disebut (ditulis) orang lain; mengutip.33
Analisis sitiran adalah kajian terhadap sejumlah sitiran atau rujukan yang
terdapat dalam karya tulis ilmiah tertentu. Selanjutnya analisis sitiran adalah
penyelidikan melalui data sitiran dari suatu dokumen, baik dokumen yang disitir
maupun dokumen yang menyitir.34
31
Purwani Istiana, ”Analisi Sitiran terhadap Skripsi Jurusan Kartografi dan Pengindraan
Jauh Fakultas Geografi Tahun 2005 dan Ketersediannya di Perpustakaan Fakultas Geografi
UGM”, Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol III, no. 6 (2007): h. 4 32
Lasa H S, “Citation Analysis”, Kamus Istilah Perpustakaan, (Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 1998) Cet. 1, h. 24 33 Sulistyo Basuki, Pengantar Dokumentasi. h. 71 34
Irianti, dkk, “Analisis Sitiran Jurnal Psikologi UGM Tahun 1997 – 2006”. h. 39
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka penulis menyimpulkan
bahwa analisis sitiran adalah penelitian terhadap karya tulis seseorang melalui
data–data sitiran dari karya tulis itu. Sebagai contoh yaitu karya A yang disebut
sebagai daftar pustaka oleh karya B, maka dinamakan bahwa karya A disitir oleh
karya B atau karya B menyitir karya A
Penggunaan analisis sitiran pada suatu karya atau dokumen untuk
pengembangan koleksi didasarkan pada asumsi bahwa karya yang sering disitir
atau banyak disitir lebih bernilai dibandingkan karya yang jarang disitir atau tidak
pernah disitir.
Beberapa alasan para ilmuwan menyitir berbagai macam literatur dalam
penulisan karya mereka menurut Garfield adalah,
1) Memberikan penghargaan kepada penulis.
2) Mengidentifikasikan metode–metode penelitiannya.
3) Memberikan literatur tambahan untuk bacaan sebagai pendahuluan atau
latar belakang.
4) Mengevaluasi karya sendiri atau karya orang lain.
5) Memberikan kritikan kepada karya sebelumnya.
6) Memperkuat pembenaran suatu temuan.
7) Memberikan panduan kepada peneliti lain tentang karya yang akan
terbit.35
35
Ibid., h. 39
Ada beberapa tujuan analisis sitiran yaitu:
1) Dapat mengetahui jenis sumber informasi yang digunakan oleh
penulis sebuah karya ilmah.
2) Mengetahui seberapa besar koleksi perpustakaan digunakan oleh
penulis sebuah karya ilmiah.
3) Mengetahui usia literatur yang digunakan.
4) Memberikan harapan yang baik kepada pustakawan dalam
pengadaan koleksi perpustakaan.36
Analisis sitiran dalam penelitian ini adalah sesuai dengan tujuan analisis
sitiran yaitu menganalisis referensi atau daftar pustaka pada karya penelitian
untuk mengetahui literatur mana yang paling banyak disitir, usia literatur, karya
peneliti mana yang paling sering digunakan dan ketersediaannya pada
perpustakaan.
36
Lanny Y. Purwono, Analisis Sitiran Laporan Penelitian Ekonomi Tahun 1981-1983
Pada Universitas Jendral Sudirman. Skripsi (Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia 1987),
h. 11
BAB III
TINJAUAN UMUM
A. Sejarah singkat Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi–LIPI
Kegiatan penelitian yang dilakukan di Kebun Raya Bogor merupakan
penelitian tentang tanaman yang cukup terkenal di dunia. Di sinilah para ilmuwan
belajar tentang bagaimana memanfaatkan tumbuh-tumbuhan untuk kepentingan
industri kimia maupun kedokteran. Eksperimen demi eksperimen yang dilakukan
para peneliti Belanda di Indonesia telah menjadikan Bogor sebagai pusat
perhatian para ilmuwan. Semasa kolonial, kota ini identik dengan Kebun Rayanya
yang megah dan penelitian-penelitian tanaman tropisnya.37
Pada awalnya Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi–LIPI merupakan
bagian dari Bibliotheca Bogoriensis, yang didirikan pada tahun 1842 oleh
Hasskarl. Dan merupakan bagian dari Kebun Raya Bogor, yang kala itu bernama
Botanical Garden at Buitenzorg. Pada tahun 1844 Bibliotheca Bogoriensis
mendapat sumbangan seluruh koleksi perpustakaan dari Sekolah Pertanian.
Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi ini berkembang dari Perpustakaan Kebun
Raya. Perpustakaan ini dibangun karena adanya kebutuhan literatur dalam bidang
botani oleh para ilmuwan. Materi dalam bidang pertanian terus dikembangkan.
Pada tahun 1962 perpustakaan Kebun Raya mulai terpisah dari Perpustakaan
37
Putubuku, Kisah Sedih Perpustakaan Khusus, Artikel diakses pada tanggal 16 Jui 2008
dari http://iperpin.wordpress.com/2008/05/27/kisah-sedih-perpustakaan-khusus/
Pusat Penelitian Biologi yang dahulu bernama Lembaga Biologi Nasional (LBN)
dan selanjutnya berkembang menjadi perpustakaan pusat untuk mendukung
penelitian biologi.
Kebijakan dalam pangadaan buku dan jurnal terus berlangsung selama
beberapa tahun dalam bidang ilmu alam. Dua puluh persen dari pengadaan
tersebut diperoleh dari pertukaran jurnal dalam bidang biologi. Dalam hal
pengembangan koleksi perpustakaan ini hanya membatasi pada bidang ilmu-ilmu
dasar Biologi seperti Botani dan Zoologi. Perpustakaan ini juga berperan penting
dalam hal penyiapan koleksi di bidang tanaman obat dan lain-lain.38
Pada tahun 2001 LIPI melakukan reorganisasi. Tersurat dalam Keputusan
Presiden Nomor 43 Tahun 2001 dan Keputusan Kepala Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia Nomor 1151/M/2001, maka Puslitbang Biologi berubah
namanya menjadi Pusat Penelitian Biologi bersama-sama dengan Pusat Penelitian
Bioteknologi dan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, namun masih
tetap berada di bawah Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati.
Perpustakaan Puslit Biologi-LIPI terdiri dari 3 perpustakaan, yaitu
Perpustakaan Bidang Mikrobiologi, Perpustakaan Bidang Botani dan
Perpustakaan Bidang Zoologi. Ketiga perpustakaan berada di bawah Bidang
Sarana dan Pengelolaan Koleksi, yang dikepalai oleh seorang Kepala Bidang
Sarana dan Pengelolaan Koleksi. Pada April 2007 Perpustakaan Botani dan
38 Maxwell S. Doty, A study of the botanical research resources and facilities of
Indonesia at the invitation of the Indonesia Government, (Hawaii: National Sciences Foundation,
1965) h. 32
Mikrobiologi bergabung menjadi satu, dengan koleksi utama bidang biologi yang
meliputi: Botani (Tumbuhan), dan Mikrobiologi (Jasad renik). 39
B. Tujuan Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi–LIPI
Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi–LIPI mempunyai tujuan
mendukung tercapainya visi dan misi yang ingin dicapai oleh Pusat Penelitian
Biologi–LIPI. Salah satu dari Visi dan misi tersebut adalah Perpustakaan Pusat
Penelitian Biologi –LIPI diharapkan menjadi perpustakaan terdepan dalam bidang
biologi, menjadi rujukan literatur terbesar di Indonesia serta memberikan
pelayanan informasi bidang biologi yang maksimal, cepat dan memuaskan.40
C. Gedung / Ruang Perpustakaan
Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi–LIPI memiliki gedung
perpustakaan bersifat permanen. Luas Perpustakaan kurang lebih 549m2, terletak
di lantai 2. Sebagian besar pengunjung adalah para peneliti dari Pusat Penelitian
Biologi–LIPI tersebut. Lokasi yang agak menjorok ke dalam membuat
berkurangnya statistik jumlah pengunjung luar (misalnya mahasiswa) yang datang
ke perpustakaan. Namun tidak mempengaruhi pengunjung internal (peneliti) dan
mahasiswa yang sedang melakukan penelitian. Perpustakaan ini berada di
komplek LIPI dengan alamat: Jl. Raya Jakarta–Bogor Km. 46 Cibinong. 16911.
PO. Box 25 Cibinong. Telp: 021–87907636. Fax : 021–87907612.
39
Wawancara pribadi dengan Lukman Budiman (Koodinator Perpustakaan), Bogor, 3
Juni 2008 40
Ibid.
D. Struktur Organisasi Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi-LIPI
Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi–LIPI barada dibawah Pusat
Penelitian Biologi–LIPI dan perpustakaan dibagi kedalam tiga sub yaitu
Perpustakaan Bidang Botani, Perpustakaan Bidang Mikrobiologi dan
Perpustakaan Bidang Zoologi. Pada tahun 2007 Koleksi Perpustakaan Bidang
Botani disatukan dengan Koleksi Perpustakaan Bidang Mikrobiologi dalam satu
ruangan/gedung dan koleksi Perpustakaan Bidang Zoologi tetap terpisah.
Masing–masing Sub Sarana & Pengelolaan Koleksi membawahi
perpustakaan yang sesuai dengan bidangnya, dengan perincian sebagai berikut:
• Sub Sarana & Pengelolaan Koleksi Botani membawahi Perpustakaan
Bidang Botani
• Sub Sarana & Pengelolaan Koleksi Mikrobiologi membawahi
Perpustakaan Bidang Mikrobiologi
• Sub Sarana & Pengelolaan Koleksi Zoologi membawahi Perpustakaan
Bidang Zoologi
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan struktur organisasi di bawah ini:
Gambar. 1 : Bagan Struktur Organisasi Pusat Penelitian Biologi
BAGIAN
TATA USAHA
Sub. Bagian
kepegawaian
Sub. Bagian
keuangan Sub. Bagian
Umum Sub. Bagian
Kerjasama
Jasa
BIDANG
ZOOLOGI
BIDANG
MIKROBIOLOGI
BIDANG
BOTANI
Bidang Sarana &
Pengelolaan
Koleksi
Sarana &
Pengelolaan
Koleksi
ZOOLOGI
Sarana &
Pengelolaan
Koleksi
MIKROBIOLOGI
Sarana &
Pengelolaan
Koleksi
BOTANI
Perp. Bid Botani &
Mikrobiologi
Perp. Bid
Zoologi
PUSAT PENELITIAN BIOLOGI
E. Petugas Perpustakaan
Penanganan perpustakaan khusus memerlukan seorang yang ahli dalam
bidangnya. Hal ini memudahkan perpustakaan dalam memberikan apa yang
dibutuhkan oleh pemakainya, oleh karena itu dalam perpustakan khusus
dibutuhkan seorang pustakawan yang mengerti akan bidangnya. Tenaga pengelola
perpustakaan Puslit Biologi menurut struktur fungsi dan tugasnya terdiri dari 10
orang staf.
Koordinator Perpustakaan
1. Membuat dan menjalankan program atau rencana
2. Pengembangan koleksi perpustakaan
3. Menjalin kerjasama antar perpustakaan
Staf Pengolahan
1. Bertanggung jawab pada pengadaan buku, laporan dan dokumen.
2. Bertanggung jawab pada pengolahan bahan pustaka
Staf Pelayanan / Staf Perpustakaan
1. Memberikan pelayanan peminjaman koleksi perpustakaan
2. Memberikan bimbingan pemakai perpustakaan.
Daftar nama petugas perpustakaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1
Petugas Perpustakaan
No. NAMA LENGKAP JABATAN PENDIDIKAN
1. Api Dewana Dewani Staf Digital Library/Staf
Perpustakaan
SMA
2. Endang Tri utami Staf Perpustakaan SMA
3. Enok Penanggung jawab
pengadaan buku/Staf
Pengolahan
S1 Biologi
4. Lukman Budiman Koordinator perpustakaan S1 Ilmu Perpustakaan
5. Rina Munazar Penanggung jawab laporan
dan dokumen/Staf
Pengolahan
D2 Perpustakaan
6. Rr. Andrien S.W Staf Perpustakaan SMA
7. Ruslan Bukhari Staf Digital Library/Staf
Perpustakaan
D3 Peternakan
8. Sri Daryani Penanggung jawab
pengolahan bahan pustaka/Staf Pengolahan
S1 Biologi
9. Sri Mulyani Staf Perpustakaan SMA
10. Teti Purwasih Penanggung jawab
pelayanan bahan pustaka/Staf Pelayanan
D2 Perpustakaan/S1
Biologi
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa staf yang memiliki latar belakang
Ilmu Perpustakaan hanya 3 orang yaitu, lulusan Sarjana Ilmu Perpustakaan 1
orang, dan D2 Perpustakaan 2 orang, sedangkan 8 orang staf lainnya yaitu
lulusan Sarjana Biologi 3 orang, lulusan SMA 4 orang, dan D3 Peternakan 1
orang, mereka telah mengikuti pelatihan perpustakaan.
F. Sistem, Jam, dan Jenis Layanan
Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi LIPI menganut sistem layanan
tertutup (Close Access). Yang dimaksud dengan Close Access adalah
pembaca/peneliti tidak diperkenankan untuk mencari koleksi di rak secara
langsung. Namun mereka harus menelusur terlebih dahulu melalui katalog,
kemudian pembaca meminta bantuan pustakawan untuk mencari bahan pustaka
yang diperlukannya.41
Adapun jam layanan Perpustakaan yaitu:
• Senin s/d Kamis pukul 08.00-15.30
Istirahat pukul 12.00-13.00
• Jum’at pukul. 08.30-15.00
Istirahat pukul 11.00-13.00
Layanan perpustakaan merupakan kegiatan utama pada setiap
perpustakaan. Jenis layanan yang diberikan perpustakaan merupakan kegiatan
perpustakaan sebagai unsur penting dan berperan dalam menentukan hubungan
terhadap pengguna perpustakaan. Jenis layanan yang diberikan oleh Perpustakaan
Puslit Biologi LIPI ini berupa:
1. Layanan sirkulasi terdiri dari jasa peminjaman, perpanjangan dan
pengembalian bahan pustaka. Layanan ini diberikan kepada semua staf
dan karyawan Puslit Biologi. Pengunjung dari instansi lain hanya
41 Ida Winarti, Sistem Pelayanan Perpustakaan, (Bogor: Pusat Perpustakaan dan
Penyebaran Teknologi Pertanian,Departemen Pertanian, 2001) h.5
diperkenankan memakai koleksi perpustakaan di ruang baca. Peneliti dari
instansi lain diperkenankan meminjam melalui prosedur PAP (Pinjam
Antar Perpustakaan). Hanya staf dan karyawan Puslit Biologi yang
diperkenankan meminjam pustaka keluar perpustakaan dengan mengisi
bon peminjam. Jumlah pustaka yang dapat dipinjam oleh staf atau
karyawan Puslit Biologi paling banyak 3 (tiga) pustaka untuk setiap
peminjam. Jangka waktu peminjam untuk setiap pustaka yang dipinjam 2
(dua) minggu yang dapat diperpanjang sampai 2 (dua) kali jangka waktu
peminjam.
2. Layanan Referensi, misalnya kamus, ensiklopedi, atlas dll, serta majalah-
majalah sekunder (bibliografi, abstrak, indeks), majalah-majalah tersebut
hanya dapat dibaca diperpustakaan.
3. Layanan OPAC adalah layanan catalog online yang berbasis komputer.
Layanan informasi ini memberikan bantuan kepada pemakai dalam
menemukan informasi yang bersumber dari buku ataupun jurnal. Sumber
informasi dapat berasal dari koleksi yang ada di lingkungan perpustakaan.
Cara menggunakannya dengan memilih bentuk data yang ingin dicari
seperti metadata ataupun monograf dan dapat ditelusur melalui subyek,
judul dan pengarang.
4. Layanan internet, perpustakaan puslit Biologi memberikan layanan
internet untuk memudahkan pencarian informasi secara gratis kepada para
staf dengan menggunakan ID. Sedangkan kepada pengguna dari instansi
lain menggunakan ID dari pihak staf perpustakaan. Layanan ini didukung
oleh aplikasi perpustakaan digital dengan alamat
http://digilib.biologi.lipi.go.id
5. Layanan fotokopi, layanan ini apabila digunakan oleh anggota atau staf
peneliti dikenakan biaya Rp. 100/lembar, dan untuk pengguna dari instansi
lain dikenakan biaya Rp. 200/lembar.
G. Daftar Koleksi Perpustakaan
Koleksi yang dimiliki perpustakaan menentukan kualitas perpustakaan
tersebut. Koleksi yang ada pada Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi-LIPI
khususnya bidang Botani berjumlah 11.479 dengan rincian sebagai berikut:
• Buku berjumlah 3.403. Tesis, prosiding dan ensiklopedia termasuk
kedalam koleksi buku, bertambahnya buku tiap tahunnya tidak tetap.
• Laporan Penelitian terdiri dari laporan perjalanan dan laporan teknik,
laporan ini wajib bagi peneliti untuk menyerahkan kepada perpustakaan.
Setiap tahunnya bertambah + 83. Dan jumlahnya sekitar 544.
• Re–print adalah cetakan lepas dari 1 artikel suatu majalah yang disusun
berdasarkan subyek, nama pengarang. Jumlah Re–print sekitar 6.495
sampai dengan Februari 2008. Re–print didapat dari hadiah, dari peneliti
luar negeri/tamu.
• Majalah dan Jurnal berjumlah 888
• Peta berjumlah 149
Beberapa jurnal, majalah dan koran yang dilanggan dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 2
Jurnal, Majalah dan Koran yang dilanggan
No. Jurnal dalam
Negeri
Jurnal luar
Negeri
Koran Majalah
1. Jurnal Pustakawan Malacologia Media Indonesia Ilmiah Hayati
2. Tropical Biodiversity Plant Taxonomy Kompas Trubus
3. Zuriat Systematic Botany
Monograph
Republika I Komputer
4. - Ichtyulogical
Exploration of
Freswater
Pikiran Rakyat -
Adapun sistem yang digunakan dalam pengklasifikasian koleksi adalah
dengan menggunakan UDC (Universal Decimal Classification) yaitu sistem
klasifikasi yang merupakan penyederhanaan dari sistem DDC (Dewey Decimal
Classification). Di samping itu juga merupakan perluasan cakupan klasifikasi
untuk artikel majalah, monograf dan macam–macam dokumen di bawah
pengawasan Federation Internationale de Documentation/FID.42
42 Lasa, HS, Kamus Istilah Perpustakaan, (Yogyakarta : Gajah Mada University Press,
1998) h. 123
Tabel 3
Daftar Klasifikasi Koleksi Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi
58 Botany
58.01 Efect of internal factors. Developmental factors
58.02 Efect of external factors. Collective effect of several factors
58.03 Physical and mechanical effects. General energetics
58.05 Effects of geological and meteorological factors
58.07 Biological effects. Effects of plants and animals
58.08 Botanic Techniques. Experimental methods. Equipment
581 General Botany
581.1 Plant Physiology
581.2 Plant diseases. Plant pathology. Phytopathhology. Including:
plant malformation
581.3 Embryology of Plant
581.4 Plant morphology. Plant anatomy
581.5 Habits of plant. Plant behaviour. Plant ecology. Plant
ethology. The plant and its environment. Bionomics of
plant.
582.6 Applied botany. Use of plant. Technobotany. Economic
botany
581.8 Plant histology
581.9 Geographic botany. Plant geography (phytogeography).
Floras. Geographic distribution of plants
.582 Systematic botany
582. 1 Concept of general botany related to particular plant
582.2/.3 Cryptogams. Flowerless plant. Spore plant
582.4 Seed plants (flowering plant) in general. Spermatophyte. Phanerogams. Siphonogamous embryophyta.
582.5 Angiospermae. Metaspermae. Stigmateae. Covered – seed plants. Later seed plants
582.6/.9 Dictyledoneae
582.9 Metachlamydeae. Sympetalae
Pengadaan bahan pustaka dilakukan dengan cara pembelian, penukaran
dan hadiah, baik dari dalam maupun luar negeri. Pemeliharaan dan perawatan
bahan pustaka yang dilakukan adalah berupa penjilidan buku dan majalah. Dan
penyebaran publikasi dilakukan dengan cara penukaran hadiah.
Tata Tertib Bagi Pengunjung/Pemakai Perpustakaan
1. Pengunjung perpustakaan (staf Puslit Biologi dan tamu dari instansi lain)
wajib mengisi buku tamu yang disediakan. Pengunjung wajib menyimpan
tas, map, payung, dan lain-lain di laci (locker) yang disediakan.
2. Pengunjung tidak diperkenankan masuk ke dalam ruang koleksi pustaka
tanpa seizin petugas perpustakaan
3. Pengunjung yang membawa bahan pustaka sendiri wajib melaporkannya
kepada petugas perpustakaan.
4. Pengunjung tidak diperkenankan mengeluarkan kartu-kartu katalog dari
tempatnya. Pemakai pustaka wajib mengisi bon pinjam
5. Pemakai pustaka tidak dibenarkan menyimpan sendiri pustaka yang
dipinjamnya ke dalam lemari/rak koleksi, untuk menghindari salah tempat
6. Pemakai bertanggung jawab terhadap kebersihan, kerapihan dan
keselamatan pustaka yang dipinjamnya
H. Fasilitas Perpustakaan
Fasilitas perpustakaan merupakan salah satu sarana penunjang kelancaran
layanan perpustakaan. Fasilitas yang dimiliki Perpustakaan Puslit Biologi–LIPI
cukup lengkap. Perpustakaan ini dilengkapi dengan sarana yang sangat
menunjang. Fasilitas yang ada di perpustakaan ini berupa: komputer, mesin
fotocopy, telepon, faximili. Dalam upaya memelihara dan melestarikan koleksi,
Perpustakaan Puslit Biologi–LIPI dilengkapi dengan mesin pendingin (AC)
sebanyak 9 buah. Tujuannya adalah agar kelembaban udara dalam ruangan
perpustakaan terjaga dengan stabil. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4
Perlengkapan perpustakaan
Jenis Banyaknya
Meja staf 11 buah
Meja Layanan 1 buah
Loker penitipan barang 2 buah
Meja baca / studi karel 16 buah
Kursi baca 32 buah
Lemari Katalog 9 buah
Komputer 7 buah
Komputer untuk menelusur 1 buah
Printer 3 buah
Lemari Rool Opac 27 buah
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN ANALISA HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Pusat Penelitian Biologi-LIPI.
Berdasarkan analisis data diperolah jumlah sitiran yang disitir dari 24 karya
penelitian tahun 2003 s/d 2007 khususnya bidang Botani adalah 470 sitiran. Karya
penelitian tersebut berupa buku dan beberapa artikel yang ditulis ke dalam Jurnal.
Buku dan artikel tersebut ditulis oleh peneliti bidang Botani. Analisis sitiran ini
yaitu mengenai jenis literatur yang disitir, usia literatur, ketersediaan koleksi di
Perpustakaan Puslit Biologi–LIPI terhadap sitiran, dan karya peneliti yang banyak
digunakan.
Adapun karya peneliti yang akan diteliti adalah karya–karya sebagai
berikut :
Table 5
Daftar Karya Penelitian Tahun 2003 s/d 2007
No Judul Buku / Judul Artikel Pengarang / Judul Jurnal Daftar
Pustaka
1. A New Species of Daemonorops
(arecaceae) from Sekundur
Forest, North Sumatra
Himmah Rustiami
Floribunda, Vol 2. No 7 (31
Desember 2005): h.198
2
2. Agroforestri Berbasis Cendana:
Sebuah Paradigma Konservasi
Flora Berpotensi di Lahan Kering
NTT . LIPI Press, Jakarta, 2006
Albert Husein Wawo dan Rochadi
Abdulhadi
42
3. Aplikasi Media Tumbuhan dan Perendaman Biji Pada
Perkecambahan Jelutung (Dyera Costulata (Miq.) Hook).
Ning Wikan Utami, EA Widjaja dan Arief Hidayat
19
No Judul Buku / Judul Artikel Pengarang / Judul Jurnal Daftar
Pustaka
4. Begonia: Kebun Raya Bali. UPT Hartutiningsih, M. Siregar 18
Balai Konsevasi Tumbuhan Kebun Raya ‘Eka Karya’ Bali-
LIPI : 2005
Berita Biologi: Jurnal Ilmiah Indonesia, Vol 8. N0. 4 (April
2007): h. 291
5. Efektivitas EDTA
(Ethylenedediaminetetracetic
Acid) Dalam Meningkatkan
Akumulasi Timbal Pada
Saccharum Spontaneum Yang
Tumbuh di Limbah Penambangan
Emas
Nuril Hidayati, Titi Juhaeti, Fauzia
Syarif
Jurnal Biologi, Vol IV, No 1 (Juni
2006): h. 29
13
6. Indigenous knowledge on the
uses of medicinal plants by Dayak
Benuak Society, West Kutai, East Kalimantan
Siti Susiarti
Jurnal of Tropical Ethnobiology,
Vol II. No. 1 (Januari 2005): h. 52
17
7. Jenis–jenis Anggrek Taman Nasional Gunung Halimun.
Biodiversity conservation project LIPI-JICA-PHKA, 2003
Uway Warsita Mahyar dan Asep Sadili
6
8. Jenis–jenis Anggrek Taman Nasional Bogani Nani
Wartabone. Puslit Biologi-LIPI, 2003
Diah Sulistiarini dan Uway Warsita Mahyar
14
9. Keanekaragaman Jenis Hasil Hutan Bukan Kayu di Plot
Permanen di Sungai Tapah, Jambi
Y. Purwanto, Eko Baroto Walujo, J.J. Afriastini
Jurnal of Tropical Ethnobiology. Vol II. No. 1 (Januari 2005): h. 88
8
10 Kearifan Tradisional dan Cagar Biosfer di Indonesia.
Jakarta: Komite nasional MAB Indonesia, LIPI : 2006
Herwasono Soedjito dan Endang Sukara
49
11. Koleksi Pohon Sulawesi : Kebun Raya Bali. Unit pelaksana teknis
Balai Konservasi Tumbuhan,
Kebun Raya ‘Eka Karya’ Bali-
LIPI: 2006
Dyan Meiningsasi Siswoyo Putri dan Agung kurniawan,
66
12. New Species of Bamboos
(Poaceae-Bambusoideae) From
Bali
Elizabeth A. Widjaja
Reinwardita: A Journal On
Taxonomy Botany Plant Sociology
and Ecology, Vol 12. No. 2
(November 2004): h. 199
2
No Judul Buku / Judul Artikel Pengarang / Judul Jurnal Daftar
Pustaka
13 Orasi Pengukuhan Ahli Peneliti Elizabeth Anita Widjaja 21
Utama Bidang Botani: Pelajaran Terpetik dari Mendalami Bambu
Indonesia untuk Pengembangannya di Masa
Depan, Bogor: LIPI 2005
14. Paku Ata Lygodium Circinnatum
(Burm.f.) Sw: Budidaya dan
Prospeknya UPT Balai Konsevasi
Tumbuhan Kebun Raya ‘Eka
Karya’ Bali–LIPI: 2004
Hartutiningsih, M. Siregar, Dewa
Putu Darma, Wenni Setyo Lestari
22
15. Palem di Taman Nasional
Gunung Halimun
Johanis P Mogea
Berita Biologi: Jurnal Ilmiah
Indonesia. Vol 7. N0. 1 (April
2004): h. 95
16
16. Pemanfaatan Tumbuhan Pada
Masyarakat Kasepuhan Desa Cisungsang di Kawasan Taman
Nasional Gunung Halimun Kabupaten Lebak Banten
Wardah
Berita Biologi: Jurnal Ilmiah Indonesia
Vol 7. N0. 6 (Desember 2005): h. 323
6
17. Pemanfaatan Keanekaragaman Sumberdaya Tumbuhan oleh
Masyarakat Baduy-dalam di Sekitar Gunung Kendeng Selatan,
Kabupaten Lebak, Banten Bagian Selatan
Wardah Berita Biologi: Jurnal Ilmiah
Indonesia Vol 6. N0. 6 (Desember 2003): h.
755
11
18. Pemanfaatan Tumbuhan Dalam Kehidupan Masyarakat Suku
Muyu di Desa Soa dan
Sekitarnya, Merauke, Papua
Siti Susiarti, Rita D rahayu Berita Biologi: Jurnal Ilmiah
Indonesia
Vol 6. N0. 5 (Agustus 2003): h.705
14
19. Pembangunan Kebun Biologi Wamena
M Rahmansyah dan HJD Latupapua
Berita Biologi: Jurnal Ilmiah
Indonesia
Vol 6. N0. 5 (Agustus 2003): h.631
44
20. Penelitian ekologi jenis pohon di
kawasan hutan Bulungan,
Kabupaten Bulungan-Kalimantan
Timur
Razali Yusuf
Berita Biologi: Jurnal Ilmiah
Indonesia
Vol 6. N0. 6 (Desember 2003): h.
767
9
No Judul Buku / Judul Artikel Pengarang / Judul Jurnal Daftar
Pustaka
21 Perbayakan In-vitro Gynura Djadja Siti Hazar Hoesen 18
Pseudo-China (L.) DC (Compositae)
Berita Biologi: Jurnal Ilmiah Indonesia
Vol 7. N0. 4 (April 2005): h. 181
22 Pola Perkecambahan Ramin
(Gonystylus Bancanus) dan
Efektifitas Komponen Media
Tanah
Erlin Rachman dan Ning Wika
Utami
Berita Biologi: Jurnal Ilmiah
Indonesia
Vol 8. N0. 1 (April 2006): h.37
9
23 Studi Etnomedisinal Masyarakat
Melayu di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat, Jambi
Siti Susiarti, F.M Setyowati, J.J.
Afriastini
Jurnal of Tropical Ethnobiology.
Vol II.No. 1 (Januari 2005): h. 111
24. Variasi Musiman Produksi
Serasah Jenis–jenis Dominan
Hutan Pegunungan Rendah di Taman Nasional Gunung
Halimun
JS Rahajoe, H simbolon dan T
Kohyama
Berita Biologi: Jurnal Ilmiah Indonesia
Vol 7. N0. 1 (April 2004): h. 65
14
JUMLAH 470
B. Jenis Literatur yang Disitir
Jenis literatur yang disitir dalam karya penelitian tahun 2003 s/d 2007
khususnya bidang Botani terdiri dari berbagai jenis. Dalam penelitian ini
dikelompokkan atas artikel internet, buku, ensiklopedia, jurnal, laporan penelitian,
majalah, prosiding dan tesis. Jumlah seluruh sitiran sebanyak 470 sitiran. Buku
merupakan jenis literatur yang paling banyak disitir. Hal ini dapat dilihat bahwa
dari 470 sitiran terdapat 332 sitiran buku yang disitir. Jumlah tersebut bila dilihat
secara prosentase mencapai 70, 6 %.
Prosiding merupakan jenis literatur terbanyak ke 2 yang disitir, yaitu
sebanyak 45 atau 9,57 %. Jurnal sebanyak 33 atau 7,02 %, laporan penelitian
sebanyak 29 atau 6,18 %, artikel internet sebanyak 16 atau 3,41 %, majalah
sebanyak 6 atau 1,27 %, tesis sebanyak 5 atau 1,07 %. Literatur yang paling
sedikit disitir oleh peneliti adalah jenis literatur ensiklopedia sebanyak 4 atau 0,86
% dari 470 sitiran.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Table 6
Jenis Literatur yang Disitir
No. Jenis Literatur Jumlah Penggunaan Presentase
1. Artikel Internet 16 3,41 %
2. Buku 332 70,6 %
3. Ensiklopedia 4 0,86 %
4. Jurnal 33 7,02 %
5. Laporan penelitian 29 6,18 %
6. Majalah 6 1,27 %
7. Prosiding 45 9,57 %
8. Tesis 5 1,07 %
JUMLAH 470 100 %
C. Usia literatur yang digunakan
Usia literatur yang paling banyak digunakan oleh peneliti pada karya
penelitian tahun 2003 s/d 2007 sebagai referensi, berkisar antara 0-4 tahun (2006-
2002), yaitu sebanyak 120 sitiran atau 25,53 %. Kemudian pada usia 5-9 tahun
(200–1997) nilai yang diperoleh mencapai 116 atau 24,68 %, pada usia 10-14
tahun (1996–1992) sebanyak 99 atau 21,06 %.
Selanjutnya pada usia 15-19 tahun (1996-1992) memperoleh nilai
sebanyak 39 atau mencapai prosentase 8,29 %, pada usia 20-24 tahun (1986–
1982) sebanyak 36 atau 7,65 %, pada usia 25-29 (198–1977) memperoleh nilai 21
atau 4,46 %, pada usia 30-34 (1976–1972) sebanyak 9 atau 1,91 %. Lalu pada usia
40-44 (1966–1962) sebanyak 6 atau 1,27 %, pada usia 35-39 (1971–1967) , 70-74
(1936–1932), dan 1920-an kebawah (Delapan puluh lima tahun keatas) masing–
masing sebanyak 4 sitiran atau 0,85 %.
Literatur yang berusia 45-49 (1961–1967), 80-84 (1926–1922), dan
literatur yang tanpa tahun terbit mendapat nilai yang sama yaitu 2 atau 0,41 %.
Peringkat terakhir dari literatur yang disitir adalah usia 50-54 (1956–952), 55-59
(1951-1947), 60-64 (1946–1942), 75-79 (1931–1927), hanya memperoleh nilai 1
(0,21 %), selanjutnya pada usia 65-69 (1941–1937) tidak mendapat nilai atau 0.
Semakin tua usia literatur maka semakin berkurang tingkat
penggunaannya. Hal ini menunjukkan bahwa literatur yang digunakan peneliti
untuk mendukung penulisan karya mereka sudah menggunakan literatur terbaru
dalam kurun waktu 5 tahun terakhir 2003 s/d 2007.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Table 7
Usia Literatur yang Digunakan
No. Tahun terbit (Usia Literatur) Jumlah Penggunaan Presentase
1. 2006–2002
(0-4)
120 25,53 %
2. 2001–1997
(5-9)
116 24,68 %
3. 1996–1992
(10-14)
99 21,06 %
4. 1996–1992
(15-19)
39 8,29 %
5. 1986–1982
(20-24)
36 7,65 %
No. Tahun terbit (Usia Literatur) Jumlah Penggunaan Presentase
6. 1981–1977
(25-29)
21 4,46 %
7. 1976–1972 (30-34)
9 1,91 %
8. 1971–1967
(35-39)
4 0,85 %
9. 1966–1962
(40-44)
6 1,27 %
10. 1961–1957
(45-49)
2 0,42 %
11. 1956–1952
(50-54)
1 0,21 %
12. 1951–1947
(55-59)
1 0,21 %
13. 1946–1942
(60-64)
1 0,21 %
14. 1941–1937
(65-69)
0 0
15. 1936–1932
(70-74)
4 0,85 %
16. 1931–1927
(75-79)
1 0,21 %
17. 1926–1922
(80-84)
2 0,41 %
18. 1920-an kebawah
(Delapan puluh lima tahun keatas)
4 0,85 %
19 Tanpa Tahun Tebit 2 0,41 %
JUMLAH 470 100 %
D. Ketersediaan koleksi di Perpustakaan Puslit Biologi–LIPI
Berdasarkan data sitiran yang digunakan para peneliti dalam penulisan
karya penelitian, bahwa hanya 205 sitiran atau 43,7 % koleksi yang tersedia di
Perpustakaan Puslit Biologi. Dan 265 sitiran atau 56,4 % tidak tersedia di
Perpustakaan. Dari data tersebut diatas menunjukkan bahwa ketersediaan koleksi
yang tersedia lebih sedikit dari yang dibutuhkan.
Dari 205 literatur yang disitir terdiri dari: Buku 129 dari 332 sitiran (38,9
%), Prosiding 21 dari 45 sitiran (46,7 %), Jurnal 24 dari 33 sitiran (72,7 %),
Laporan Penelitian 24 dari 29 sitiran (82,6 %), Majalah 3 dari 6 sitiran (50 %),
Tesis 4 dari 5 sitiran (80 %) dan koleksi yang tidak tersedia meliputi: Artikel
Internet sebanyak (0 %) dari 16 sitiran, dan Ensiklopedia (0 %) dari 4 sitiran.
Berdasarkan penjelasan di atas, dari segi ketersediaan koleksi memang
belum cukup tersedia, karena bila dilihat secara prosentase koleksi yang tersedia
tidak mencapai setengahnya, hanya 43,7 %. Jenis literatur yang paling banyak
tersedia di Perpustakaan Puslit Biologi-LIPI adalah koleksi jurnal, laporan
penelitian dan tesis. Umumnya koleksi perpustakaan khusus tidak hanya berupa
buku, tetapi bentuknya lebih beragam, seperti laporan–laporan , jurnal, news
letter.
Tetapi dari segi pemanfaatan koleksi Perpustakaan Biologi cukup efektif,
hal ini sesuai dengan pernyataan dari beberapa peneliti, mereka mengatakan
bahwa mereka selalu memanfaatkan koleksi yang ada diperpustakaan. Sebagian
dari mereka masih memerlukan koleksi buku–buku lama.43
Koleksi yang tersedia lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak
tersedia. Menurut salah seorang staf perpustakaan yang penulis wawancarai, hal
ini karena keterbatasan dana untuk pengadaan koleksi. Adanya akses internet
yang memudahkan pencarian informasi. Usulan dari staf peneliti tidak pernah
didapat, dan staf peneliti tidak menyadari kebutuhan akan koleksi informasi,
mereka butuh pada saat mereka perlu. Pengetahuan pustakawan dalam
penguasaan koleksi perpustakaan masih kurang. Selain itu pihak perpustakaan
43
Wawancara pribadi dengan Peneliti , Bogor, 8 September 2008
tidak mempunyai kewenangan untuk pengadaan koleksi sehingga pembelian jadi
terhambat.
Karena kendala tersebut diatas maka staf perpustakaan telah melakukan
beberapa usaha agar koleksi yang berada di perpustakaan memenuhi kebutuhan
informasi bagi peneliti. Usaha yang dilakukan antara lain: melakukan kuesioner
kepada peneliti, mengadakan tukar menukar, kerjasama dengan perpustakaan lain,
kerjasama yang baik antara pustakawan dengan peneliti dan dengan melanggan e-
jurnal (Jurnal Online). 44
Secara rinci jumlah ketersediaan koleksi perpustakaan dapat dilihat pada
tabel 8 berikut:
Tabel 8
Ketersediaan Koleksi di Perpustakaan Puslit Biologi–LIPI
No. Bentuk Literatur Jumlah
Sitiran
Jumlah
Ketersediaan
Presentase
1. Artikel Internet 16 0 0
2. Buku 332 129 38,9 %
3. Ensiklopedia 4 0 0
4. Jurnal 33 24 72,7 %
5. Laporan penelitian 29 24 82,6 %
6. Majalah 6 3 50 %
7. Prosiding 45 21 46,7 %
8. Tesis 5 4 80 %
JUMLAH 470 205 43,7 %
1. Ketersediaan Koleksi Artikel Internet
44 Wawancara pribadi dengan Staf Perpustakaan, Bogor, 3 Juni 2008
Rincian hasil ketersediaan koleksi artikel internet dalam karya penelitian
tahun 2003 s/d 2007 adalah (0 %) dari 16 sitiran. Tidak satupun koleksi artikel
internet yang tersedia di Perpustakaan Puslit Biologi–LIPI. Sumber itu belum ada
karena Puslit Biologi belum merintis sebuah penerbitan online. Namun dari segi
fasilitas, perpustakaan menyediakan fasilitas layanan internet. Pada saat ini yang
mulai dijalankan adalah penyimpanan soft copy dalam bentuk file/word/PDF, dan
itu merupakan hasil olahan dari bentuk buku/artikel yang sudah terbit. Output dari
hasil olahan itu menciptakan sumber yang tersedia dalam bentuk soft copy yang
bisa diakses lewat internet melalui website Puslit.45
2. Ketersediaan Koleksi Buku
Buku merupakan referensi yang paling banyak disitir oleh peneliti, hal ini
dapat dilihat dari hasil analisis. Dari 332 sitiran jenis buku, sebanyak 129 buku
(38,9 %) yang disitir tersedia di Perpustakaan Puslit Biologi. Sisanya 203 sitiran
(61,1 %) yang tidak tersedia di perpustakaan. Hal ini membuktikan bahwa koleksi
yang ada di Perpustakaan Puslit Biologi–LIPI khususnya koleksi bidang botani
hanya hampir setengahnya yang tersedia.
Buku yang berjudul Tumbuhan Berguna Indonesia, karya dari Heyne K,
mendapat frekuensi sitiran sebanyak 7. Tumbuhan Berguna Indonesia merupakan
buku yang berisi daftar tumbuhan yang ada di Indonesia. Buku ini terdiri dari 4
jilid, jilid 1-3 berisi mengenai penjelasan-penjelasan dari nama tumbuhan, dan
jilid 4 berisi indek dari nama tumbuhan. Flora of Java, buku ini disusun
45
Wawancara pribadi dengan Lukman Budiman, Bogor, 3 Juni 2008
berdasarkan species klasifikasi tumbuhan, berisi penjelasan mengenai tumbuhan
yang tumbuh di Pulau Jawa. Frekuensi sitirannya sebanyak 5.
Buku berjudul A Dictionary of the Economic Products of the Malay
Peninsula, Tumbuhan Langka Indonesia, dan Flora Malesiana, mendapat
frekuensi sitiran yang sama yaitu sebanyak 4.
A Dictionary of the Economic Products of the Malay Peninsula merupakan
kamus tumbuhan yang berpotensi ekonomi. Disusun menurut abjad, dan terdiri
atas 4 volume. Tumbuhan Langka Indonesia berisi mengenai 40 jenis tumbuhan
langka. Disusun menurut abjad nama ilmiah marga dan jenisnya. Flora
Malesiana, buku ini membahas tentang famili tumbuhan secara lengkap. Sampai
sekarang terdapat 19 volume.
Buku–buku diatas merupakan buku referen yang paling banyak digunakan
oleh peneliti, karena isinya sesuai dengan yang mereka butuhkan. Berdasarkan
wawancara yang penulis lakukan, hampir sebagian besar peneliti menggunakan
buku tersebut pada saat mereka membuat suatu karya penelitian. Buku–buku
tersebut selalu jadi referensi bagi para peneliti. Ada satu judul buku yang
mendapat frekuensi sitiran sebanyak 2 kali namun buku tersebut tidak terdapat di
perpustakaan yaitu buku berjudul Senarai Tumbuhan Obat Indonesia
Dari hasil analisis data ketersediaan koleksi buku yang tersedia lebih
sedikit dengan yang tidak tersedia, dengan kata lain koleksi buku yang dibutuhkan
kurang tersedia. Namun dari hasil wawancara dengan beberapa peneliti, mereka
mengatakan Perpustakaan Puslit Biologi memiliki ketersediaan yang cukup. Hal
ini sesuai dengan pernyataan dari peneliti bidang Botani kelompok Fisiologi,
Kultur Jaringan, Ekologi dan Taksonomi, walaupun peneliti bidang Botani
kelompok Etnobotani dan Genetik, mengatakan bahwa koleksi yang berhubungan
dengan kelompok bidang mereka masih sangat minim.46
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 9 dibawah ini:
Tabel 9
Judul buku yang paling banyak digunakan
No Deskripsi Buku Frekuensi
Sitiran
Keterangan
1. Backer CA and RC Bakh v/d Brink Jr.
1968. Flora of Java. Groningen-The
Netherland
5 Tersedia
2. Burkill I H. 1935. A Dictionary of the
economic products of the Malay Peninsula. Government of the straits settlements and
federated Malay States. Crown Agents for the Colonies, 4 Millbank, London
4 Tersedia
3. Hargono D, et al. 1986. Senarai Tumbuhan
Obat Indonesia. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta
2 Tidak Tersedia
4. Heyne K. 1987, Tumbuhan Berguna
Indonesia. Badan Litbang Departemen Kehutanan
7 Tersedia
5. Mogea, J.P;D.G Gandawidjaja; H. Wiriadinata; R.E. Nasution & Irawati. 2001.
Tumbuhan langka Indonesia .Puslitbang Biologi LIPI
4 Tersedia
6. Van Steenis, C.G.G.J , 1950. Flora
Malesiana 1, Noordhoof – Kolff N.V
Djakarta
4 Tersedia
JUMLAH 26
3. Ketersediaan Koleksi Ensiklopedia
46 Wawancara pribadi dengan Peneliti , Bogor, 8 September 2008
Berdasarkan data sitiran karya penelitian tahun 2003 s/d 2007, terdapat 2
judul Ensiklopedia yaitu Ensiklopedia Suku Bangsa di Indonesia dan
Ensiklopedia of Ferns. Dari 2 judul Ensiklopedia tersebut terdapat 4 frekuensi
yang disitir dan tidak tersedia satupun (0 %) di Perpustakaan Puslit Biologi.
Keadaan ini mengindikasikan bahwa perpustakaan tersebut tidak memiliki
koleksi ensiklopedia yang cukup lengkap.
Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Table 10
Ketersediaan Koleksi Ensiklopedia Yang Di Sitir
No. Judul Ensiklopedia Frekuensi
Sitiran
Keterangan
1. Ensiklopedia of Ferns 1 Tidak Tersedia
2. Ensiklopedia Suku Bangsa di Indonesia 3 Tidak Tersedia
JUMLAH 4 -
4. Ketersediaan Koleksi Jurnal
Dari 23 judul jurnal terdapat 33 sitiran. Ketersediaan koleksi jurnal dalam
karya penelitian tahun 2003 s/d 2007 sebanyak 24 dari 33 sitiran (72,7 %), yang
tersedia diperpustakaan yaitu 16 judul jurnal atau 24 sitiran. Sisanya 7 judul jurnal
atau 9 sitiran tidak tersedia.
Jurnal yang memperoleh sitiran tertinggi adalah Journal of Ecology
sebanyak 4 sitiran. Setelah itu diikuti Berita Biologi dan Reinwardtia sebanyak 3
sitiran. Selanjutnya jurnal lainnya mendapat frekuensi sitiran dibawah 3. Jumlah
penggunaan jurnal menduduki peringkat ketiga setelah prosiding. Hal ini karena
lebih mudah memperoleh koleksi jurnal pada perpustakaan Puslit Biologi.
Dari data diatas diperoleh kesimpulan bahwa ketersediaan koleksi jurnal
sebagian besar tersedia di perpustakaan Puslit Biologi. Namun beberapa peneliti
mengemukakan bahwa untuk ketersediaan koleksi Jurnal Internasional yang
diperlukan oleh peneliti dirasakan masih sangat kurang, terutama bagi peneliti
kelompok genetik.
Jumlah ketersediaan koleksi Jurnal dapat dilihat pada tabel 11 berikut
Table 11
Ketersediaan Koleksi Jurnal Yang Di Sitir
No. Nama Jurnal Frekuensi
Sitiran
Keterangan
1. Berita Biologi 3 Tersedia
2. Berita Antropologi 1 Tidak Tersedia
3. Biotropica 1 Tersedia
4. Buletin Penelitian Hasil Hutan 1 Tersedia
5. Buletin Kehutanan dan Perkebunan 1 Tersedia
6. Economic Botany 1 Tersedia
7. Ecology 1 Tersedia
8. Flora Malesiana Bulletin 1 Tersedia
9. Gakuryoku 2 Tidak Tersedia
10. Journal of Tropical Forest Science 1 Tidak Tersedia
11. Journal of The Arnold Arboretum 2 Tersedia
12. Journal of Ecology 4 Tersedia
13. Journal of Eynhopharmacology 2 Tidak Tersedia
14. Jurnal Ilmiah ilmu–ilmu Hayati 1 Tersedia
15. Jurnal Biologi Indonesia 1 Tersedia
16. Jurnal Ilmiah Biologi 1 Tersedia
17 Jurnal Pendidikan dan Pengembangan Pertanian Bogor
1 Tidak Tersedia
18 Kew Buletin 1 Tersedia
No. Nama Jurnal Frekuensi
Sitiran
Keterangan
19. Majalah Ilmiah Biologi 1 Tersedia
20. Malaysian Forester 1 Tidak Tersedia
21. News Letter 1 Tersedia
22. Reinwardtia 3 Tersedia
23. Tekno Benih 1 Tidak Tersedia
JUMLAH 33 -
5. Ketersediaan Laporan Penelitian
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa penggunaan karya penelitian yang
disitir sebanyak 29 sitiran dari 17 Judul. Yang tersedia di perpustakaan Puslit
Biologi sebanyak 24 laporan penelitian atau 82,6 %, 12 judul.
Laporan penelitian yang banyak digunakan adalah Laporan Teknik Bagian
Proyek Pengembangan Potensi Flora dan Fauna di Papua. Mendapat frekuensi
sitiran sebanyak 7 kali. Setelah itu diikuti dengan Laporan Teknik Bagian Proyek
Pengembangan Potensi Flora dan Fauna di Irian Jaya yang memperoleh sitiran
sebanyak 5 kali.
Laporan penelitian hampir seluruhnya tersedia dalam koleksi
perpustakaan. Hanya 5 sitiran (17,24 %) yang tidak tersedia. Hal ini karena ada
beberapa peneliti yang belum menyerahkan laporan penelitian mereka pada pihak
perpustakaan.
Jumlah ketersediaan koleksi laporan penelitian dapat dilihat pada tabel 12
berikut :
Table 12
Ketersediaan Koleksi Laporan Penelitian Yang Di Sitir
No. Judul Pengarang Frekuensi
Sitiran
Keterangan
1. Analisis Nilai Kepentingan Budaya
Hasil Hutan Non Kayu Dalam Rangka
Valuasi Potensi dan Kemungkinan
Pengembangannya. Laporan Teknik
2004. Proyek Penelitian Pemanfaatan
dan Pengkajian SDH.
Purwanto Y. 1 Tersedia
2. Analisis Vegetasi Tumbuhan Bawah
Pada Areal Tailing Dam PT Aneka
Tambang
( Antam ) Pongkor. Laporan teknik.
2003
Sambas, EN. 1 Tidak
Tersedia
3. Eksplorasi dan Inventarisasi
Tumbuhan Liar Berpotensi Tumbuhan
Obat dan Hias di Kalimantan Timur.
Laporan Perjalanan. 1999
Susiarti,S 1 Tidak
Tersedia
4. Eksplorasi & Koleksi Flora, Serangga
dan Mikroba Berpotensi di Daerah
T.N. Bogani Nani Wartanobe Sulawesi
Utara. Laporan perjalanan. 2002
Uji. T,
Arifiani, D.
Purwaningsih,
S, Suwito, A., Fanani, Z
1 Tersedia
5. Eksplorasi dan Penelitian Flora di
Kawasan Hutan Lindung Waimenda,
Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Dalam Hartutiningsih M,
Siregar dkk. Laporan teknik. 2000.
Pendit, I, M,
P suendra, I.
N, Nada, I, K. Wirta dan I.
G. Suparta.
1 Tersedia
6. Eksplorasi Flora di Taman Wisata
Alam Mapongka, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Dalam
Hartutiningsih M, Siregar Laporan
teknik. 2002
Warnata, I.
Sardita, I, N. Tiwirya, I. M.
Hardana dan I.K Sandi
1 Tersedia
7. Hutan dan Kesejahteraan Masyarakat.
Laporan Sstudi Pustaka Tentang
Beberapa Kasus Konflik Kepentingan
Masyarakat Ttradisional Dalam
Kebijaksanaan Pembangunan Sektor
Kehutanan di Indonesia. Wahana
lingkungan hidup Jakarta. 1994.
Zakaria RY. 1 Tidak
Tersedia
No. Judul Pengarang Frekuensi Keterangan
Sitiran
8. Kajian Pemanfaatan Keanekaragaman
Jenis Tumbuhan Sebagai Bahan Obat
Tradisional Masyarakat Melayu di
Sekitar Kawasan Konservasi PT. Wira
Karya Sakti Jambi. Dalam Poloskan,
dkk. Laporan teknik 2003. Proyek
Pengkajian dan Pemanfaatan Sumber
Daya Hayati.
Susiarti, S.
Walujo, E. B
2 Tersedia
9. Kekayaan Begonia Taman Nasional
Gunung Halimun. Laporan Teknik
2002. Proyek Inventarisasi dan
Karakterisasi Sumberdaya Hayati.
Puslit Biologi LIPI
Wiriadinata,.
Girmansyah
1 Tersedia
10. Laporan Teknik Bagian Proyek
Pengembangan Potensi Flora dan
Fauna di Irian Jaya. 2000
Kanti A.
Murningsih.T
Sukamto L.A.
Suliasih
Widawati.S. Sumarnie-H
Priyono, Purwantoro,
Saryadi Amiruddin.
5 Tersedia
11. Laporan Teknik Bagian Proyek
Pengembangan Potensi Flora dan
Fauna di Papua. 2001.
Latupapua Purwaningsih
Sukamto L.A Suliasih
Widawati. Sumarnie-H
Priyono
7 Tersedia
12. Laporan Inventarisasi Vegetasi di
Kawasan Lindung HPHTI PT.
Wirakarya Sakti. Forest Resource
Conservation Section, Forestry
Protection Department, forestry
Division, PT. Wirakarya Sakti. Jambi.
2002
Anonimous. 1 Tidak
Tersedia
13. Laporan perjalanan penelitian valuasi
NTFPs I. 2002.
Purwanto. Y.
Walujo, E.B
1 Tersedia
No. Judul Pengarang Frekuensi Keterangan
Sitiran
14. Peneletian Ekologi Budaya dan Aspek
Sosial Ekonomi Jjelutung. Laporan
Pelaksanaan Proyek Penelitian Hutan.
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hutan dan Konservasi Alam. 1998.
Subiakto A,
Sutiyono
1 Tidak
Tersedia
15. Pengumpulan Flora dan Fauna Di T.N.
Dumoga Bone. LBN.LIPI, Bogor.
Laporan Perjalanan. 1984.
Mogea J.P
Toha, M.
1 Tersedia
16. Pertumbuhan Cendana dalam Plot Uji
di Desa Mondu, Samba Timur dan
Hambatannya. Laporan Teknik.
Proyek Pengkajian dan Pemanfaatan
Sumberdaya Hayati. Puslit Biologi
LIPI. 2001
Wawo. A.H.,
Naiola B.P.
2 Tersedia
17. Tolak Ukur Valuasi Ekonomi Hasil
Hutan Hon Kayu. 2003. Laporan
Penelitian Triwulan I, II, II, dan IV
TU. Valuasi Ekonomi Hasil Hutan
Non Kayu. Puslit Biologi LIPI
- 1 Tersedia
JUMLAH - 29 -
6. Ketersediaan Koleksi Majalah
Dari data sitiran menujukkan bahwa terdapat 2 judul majalah yang disitir
pada karya penelitian tahun 2003 s/d 2007, yaitu Sinar Tani dan Trubus yang
masing–masing mendapat frekuensi sebanyak 3 sitiran. Ketersediaan koleksi
majalah yaitu 3 dari 6 sitiran yang tersedia atau (50 %). Hanya setengahnya yang
dimilki oleh perpustakaan Puslit Biologi. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua
peneliti menggunakan koleksi majalah sebagai referensi mereka.
Jumlah koleksi majalah dapat dilihat pada tabel 13 berikut :
Table 13
Ketersediaan Koleksi Majalah Yang Di Sitir
No. Judul Majalah Frekuensi
Sitiran
Keterangan
1. Sinar Tani 3 Tidak Tersedia
2. Trubus 3 Tersedia
JUMLAH 6 -
7. Ketersediaan Koleksi Prosiding
Jenis referensi yang paling banyak digunakan setelah buku yaitu prosiding.
Prosiding merupakan kumpulan hasil seminar yang dibukukan. Prosiding yang
disitir dalam karya penelitian tahun 2003 s/d 2007 terdapat 20 judul dari 45
sitiran. Dari 45 sitiran tersebut yang tersedia di perpustakaan sebanyak 21 sitiran
(46,7 %) 10 judul.
Prosiding yang banyak digunakan yaitu Prosiding Seminar Hasil
Penelitian dan Pengembangan sumber daya hayati 1993/1994. Bogor 4 April
1994, memperoleh sebanyak 6 sitiran, Prosiding Symposium Nasional II
Tumbuhan Obat dan Aromatik: APIMAP, Bogor 8-10 Agustus 2001, yang
mendapat frekuensi sitiran sebanyak 5 kali.
Selanjutnya prosiding yang mendapat frekuensi sitiran sebanyak 12,
namun tidak tersedia di perpustakaan yaitu prosiding dengan judul Prosiding
Seminar Hasil Penelitian dan Pengembangan sumber daya hayati 1992/1993.
Bogor 14 Juni.
Dengan demikian sebanyak 24 sitiran atau 24 judul tidak tersedia di
perpustakaan. Ketersediaan prosiding dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Table 14
Ketersediaan Koleksi Prosiding
No. Judul Pengarang Frekuensi
Sitiran
Keterangan
1. Black Betung Bamboo and its Sustainable Utilization. Dalam Witjaksono.
Proceedings the third conference of the
science council of Asia (3rd
SCA). 2003
Widjaja, E. A, Utami N, W
1 Tidak Tersedia
2. Etnobotani Suku Dani di Lembah Baliem:
tinjauan terhadap pengetahuan dan
pemanfaatan sumberdaya tumbuhan. Dalam
Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional
Etnobotani, Cisarua, 19-20 Februari 1991.
Puslitbang Biologi–LIPI Bogor.
Purwanto, Y,
EB Walujo.
1 Tidak
Tersedia
3. Interaksi Manusia dan Hutan, Suatu
Pendekatan Etnobotani Studi Kasus Masyarakat Siberut, Sumatra Barat. Dalam
Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Entobotani II. 1995
Waluyo, EB 1 Tersedia
4. Jenis–jenis Tumbuhan Pangan di Wamena, Jayawijaya. Prosiding Seminar dan
Lokakarya Nasional Etnobotani. Cisarua Bogor, 19–20 Februari 1992. Nasution dkk.
Departemen P&K. Departemen Pertanian
LIPI dan Perpustakaan Nasional R.I. hlm
Wiriadinata, H 1 Tersedia
5. Pembentukan Umbi Kentang Secara in
Vitro. Prosiding Seminar Hasil Penelitian
dan Pengembangan Bioteknologi
Puslitbang Bioteknologi–LIPI 350-358.
1992
Puspitaningtyas
Wattimena GA
1 Tersedia
6. Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Adenine
dan Benzylaminopurine Pada Perbanyakan
Tanaman Pisang (musa) Kultivar Ambon,
Raja Bulu dan Tanduk Secara in Vitro.
Prosiding Seminar Biologi Dasar I. LIPI.
1990
Hoesen DSH 1 Tidak
Tersedia
No. Judul Pengarang Frekuensi
Sitiran
Keterangan
7. Pendekatan Fitokimia dan Farmakologi Pramono S. 1 Tidak
Terhadap Etnobotani Tumbuhan Obat Diare. Dalam Nasution, R.E dkk. Prosiding
seminar & Lokakarya Nasional Entobotani II. Puslitbang Biologi LIPI F. Biologi UGM
& IPI.161–165 p. 1995
Tersedia
8. Pengetahuan dan Pemanfaatan Tumbuhan
Obat oleh Masyarakat di Kawasan Taman
Nasional Wasur, Merauke. Irian Jaya.
Prosiding Seminar Nasional Etnobotani III.
Denspasar–Bali, 5 -6 Mei 1998. 2000.
Susiarti S. 1 Tersedia
9. Pengetahuan Obat Ttradisional dan
Pencarian Obat Modern di Taman Nasional
Bentuang Karimun, Kalimantan Barat.
Dalam H. Soedjito (Ed). Prosiding lokakarya rencana pengelolaan taman
nasional Bentuang Karimun: usaha mengintegrasikan konservasi
keanekaragaman hayati dengan pembangunan propinsi Kalimantan Barat.
WWF Indonesia-PHPA-LIPI-ITTO (PD 26/93), Jakarta. 1999
Basuki, T.
Kardono
1 Tidak
Tersedia
10. Perbanyakan Empat Varitas Pisang Musa
Acuminate Colla Secara in vitro. Prosiding
Ekspose II Hasil Litbang Sumber Daya
Hayati Puslitbang Biologi LIPI. 1991-
1992. Bogor.
Hoesen DSH 1 Tidak Tersedia
11. Peran Tumbuhan Sebagai Obat dan
Kosmetik Tradisional Suku Kutai di
Kalimantan Timur. Dalam. Agusto & R.I.
Tribowo. Prosiding seminar evaluasi
kegiatan Litbang LIPI di Kalimantan Timur
thn 1994/1995. 137-148p. 1995
Setyowati, S.S 1 Tersedia
12. Potency of Bamboo at Ngada District,
Flores Towards a Bamboo Industry
Establishment: in Dwianto, W. Proceedings
the fourth International wood science
Symposium, serpong 2-5 September 2002
Widjaja, E. A. 1 Tidak
Tersedia
13. Potensi Begonia Liar Sebagai Tanaman
Hias. Prosiding Seminar Sehari. Menggali
potensi dan meningkatkan prospek tanaman
Hortikultural menuju ketahanan pangan.
Pusat Konservasi Tumbuhan LIPI. 2000
Wiriadinata, H.
Girmansyah
1 Tersedia
No. Judul Pengarang Frekuensi
Sitiran
Keterangan
14. Prosiding seminar hasil penelitian dan Kahono S, 12 Tidak
pengembangan Sumberdaya hayati 1992/1993. Bogor 14 Juni
Rosanti, Ubaidillah R.
Latupapua Sunarto
Partomihardjo Supardyono
Murningsih T,
Tersedia
15. Prosiding seminar hasil penelitian dan
pengembangan Sumberdaya hayati
1993/1994. Bogor 4 April 1994.
Yusuf R,
Supardiyono
Subowo YB,
Latupapua HJD
Suharna N.
Ubaidillah R,
Noerdjito WA
Widodo W,
Wawo AH
6 Tersedia
16. Prosiding seminar hasil penelitian dan
pengembangan Sumberdaya hayati 1991/1992. Bogor 6 Mei 1992. LIPI.
Antonius S,
Latupapua HJD. Purwanto Y,
Walujo EB
4 Tidak
Tersedia
17. Prosiding Simposium Nasional II
Tumbuhan Obat dan Aromatik: APIMAP, Bogor 8-10 Agustus 2001. Puslit LIPI
Bogor
Naiola BP
Rahayu, M. Wardah.
Siagan MH.
5 Tersedia
18. Prosiding seminar hasil penelitian dan
pengembangan Sumberdaya hayati
1990/1991. Bogor 15 Mei 1991.
Latupapua
Sunarto
Partomihardjo
Ubaidillah R.
3 Tersedia
19. Sacred sites of West Timor: Treasuries of
Biodiversity ang cultural heritage. In Lee,
C. 2003. Proceedings International
workshop on the importance of sacred
natural sites for biodiversity conservation.
UNESCO. Paris.
Soedjito H,
Y. Purwanto
1 Tersedia
20. Studi ekologi perladangan hutan tradisional
masyarakat Mentawai. Di pulau siberut,
Sumatra Barat. Prosiding piagam MAB
2005 untuk peneliti muda dan prakitsi
lingkungan di Indonesia LIPI, Jakarta 2006
Darmanto. 1 Tidak
Tersedia
JUMLAH 45
8. Ketersediaan Koleksi Tesis
Koleksi Tesis yang terdapat dalam data sitiran karya penelitian tahun 2003
s/d 2007 yaitu dari 5 judul masing–masing mendapat frekuensi sebanyak 1 sitiran.
Dan ketersediaan koleksi tersebut yaitu 4 dari 5 sitiran (80 %) hampir seluruhnya
tersedia di Perpustakaan Puslit Biologi.
Hal tersebut menggambarkan keadaan koleksi tesis cukup lengkap karena
dari setiap peneliti dan mahasiswa yang melakukan penelitian, mereka
menyerahkan tesis-tesis tersebut kepada pihak perpustakaan.
Jumlah ketersediaan koleksi Tesis dapat dilihat pada tabel 15 berikut :
Table 15
Ketersediaan Koleksi Tesis
No. Judul Tesis Frekuensi
Sitiran
Keterangan
1. Ardan AS. 2000. The Sumatran Licuala Resived, Tesis. S2 Jurusan Biologi FMIPA IPB Bogor
1 Tersedia
2. Kalima, T. 1996. Flora Rotan Pulau Jawa serta Kerapatan dan Penyebaran Populasi Rotan di 3 wilayah
Taman Nasional Gunung Halimun Jawa Barat. Tesis. S2 Jurusan Biologi Universitas Indonesia. Depok
1 Tersedia
3. Sinaga NI. 2000. Pinanga Blume (Palmae) in East Malesia. Tesis. S2 Jurusan Biologi FMIPA IPB Bogor
1 Tersedia
4. Wattimena G. A. 1983. Micropropagation as an
alternative technology for potato introduction in
Indonesia. Ph.D Thesis University of Wiconsin,
Madison
1 Tidak
Tersedia
5. Zumaidar. 2001. Taxonomy and Species Relationship
of Indonesia Caryota (Palmae) Tesis. S2 Jurusan
Biologi FMIPA IPB Bogor
1 Tersedia
JUMLAH 5 -
10. Penulis yang disitir
Dari 470 sitiran yang dianalisis, terdapat beberapa karya peneliti bidang
Botani yang banyak disitir yaitu sebanyak 69. Dr. Herwasono Soedjito, beliau
adalah seorang ahli Ekologi, peneliti yang karyanya paling banyak disitir dalam
lingkungan Botani, diantaranya buku yang berjudul “Panduan Cagar Biosfer di
Indonesia”. Jumlah sitiran yang digunakan yaitu 13 sitiran. Kemudian karya dari
Ir. Albertus Husein wawo Si., seorang ahli di bidang Cendana, jumlah sitiran yang
digunakan yaitu 10 sitiran, diantaranya buku yang berjudul “Penerapan Model
Agroforestri Berbasis Cendana di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur”.
Selanjutnya karya Dr. Elizabeth Anita Widjaja, beliau adalah seorang ahli
di bidang Bambu, diantaranya artikel dengan judul “ New Species of Bamboos,
dan Dr. Johanis Palar Mogea yang seorang ahli di bidang Rotan, mendapat nilai
penggunaan yang sama yaitu 9. Buku karya Dr. Johanis Palar Mogea merupakan
buku yang paling banyak digunakan yaitu dengan judul “Tumbuhan Langka
Indonesia”.
Untuk lebih jelasnya terlihat pada tabel 16 dibawah ini:
Table 16
Daftar Nama – Nama peneliti Botani
No. Nama Peneliti Jumlah sitiran
yang digunakan
1. Ir. Albertus Husein wawo, M.Si 10
2. Drs. Bambang Sunarno, SU 1
3. Dr. Beth Paul Naiola 2
4. Dr. Chairul Apt 0
5. Ir. Djadja Siti Hazar Hoesen 4
6. Ir. Edy Nasriadi Sambas, M. Forest 1
No. Nama Peneliti Jumlah sitiran
yang digunakan
7. Dr. Eko Baroto Walujo 3
8. Dr. Elizabeth Anita Widjaja 9
9. Dra. Fransisca Murti Styowati 1
10. Dr. Hadi Sutarno 0
11. Dr. Harry Wiriadinata 4
12. Dra. Harini Murni 0
13. Dra. Hartuningsih 2
14. Dr. Herwasono Soedjito 13
15. Dr. Irawati 0
16. Ir. Joeni Setijo Rahajoe 1
17. Dr. Lazarus Agus Sukamto 2
18. Dr. Johanis Palar Mogea 9
19. Dr. Mien Achmad Rifai 1
20. Dra. Mulyati Rahayu 3
21. Ir. Ning Wikan Utami 1
22. Dr. Nuril Hidayati, TH 1
23. Dr, Rochadi APU. 0
24. Dra. Purwaningsih 3
25. Ir. Ruddy Polosakan 2
26. Dr. Rugayah, M.Sc 1
27. Dr. Soedarsono 0
28. Ir. Siti Susiarti 3
29. Drs. Tahan Uji 3
30. Dr. Tukirin 0
31. Dra. Tri Muningsih 3
32. Dra. Wardah 1
33. Dr. Yohanes Purwanto 5
JUMLAH 69
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perpustakaan Pusat
Penelitian Biologi LIPI ini digunakan oleh peneliti dalam penulisan karya
penelitian, khususnya peneliti bidang Botani. Selain itu juga untuk mengetahui
jenis literatur yang digunakan dalam penulisan karya penelitian tahun 2003 s/d
2007 dan ketersediannya di perpustakaan Puslit Biologi LIPI. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi perpustakaan Puslit Biologi LIPI dalam
pengembangan koleksi maupun manajemen perpustakaan tersebut.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa koleksi yang disitir
tersedia lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak tersedia. Bila dilihat secara
prosentase hanya 205 sitiran (43,7 %) dari 470 sitiran. Dan sisanya 265 sitiran
(56,4 %) yang tidak tersedia di Perpustakaan Puslit Biologi–LIPI. Kendala
utamanya adalah karena kurangnya dana, sehingga untuk pengadaan koleksi
menjadi terhambat.
Buku menempati peringkat pertama yang paling banyak digunakan oleh
peneliti dalam penulisan karya mereka, sebanyak 332 sitiran. Di urutan kedua
yaitu penggunaan prosiding sebanyak 45 sitiran, lalu diikuti dengan jurnal
sebanyak 33 sitiran, laporan penelitian sebanyak 29 sitiran, artikel internet
sebanyak 16 sitiran, majalah sebanyak 6 sitiran, tesis sebanyak 5 sitiran dan
diperingkat terakhir yaitu penggunaan ensiklopdia sebanyak 4 sitiran.
Usia literatur yang digunakan dalam sitiran relatif masih baru. Semakin
tua usia literatur maka semakin berkurang tingkat penggunaannya. Literatur tua
yang masih disitir adalah tahun 1920-an kebawah (berusia lebih dari delapan
puluh lima).
Berdasarkan data yang diperoleh, hasil karya peneliti Dr. Herwasono
Soedjito yang paling banyak digunakan dalam penulisan laporan peneliti Botani
yaitu 13 sitiran, di urutan selanjutnya adalah karya dari Ir. Albertus Husein wawo,
M.Si yaitu 10 sitiran dan karya Dr. Elizabeth Anita Widjaja dan Dr. Johanis Palar
Mogea mendapat nilai penggunaan yang sama yaitu 9 sitiran.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka ada beberapa yang
perlu disarankan kepada pihak Perpustakaan Puslit Biologi yaitu kajian analisis
seperti ini perlu dilakukan pada perpustakaan khusus seperti Perpustakaan Puslit
Biologi–LIPI untuk mengetahui seberapa besar perpustakaan berperan bagi
penggunanya terutama para peneliti itu sendiri.
Untuk meningkatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan informasi peneliti,
sebaiknya Perpustakaan Puslit Biologi-LIPI menyediakan secara lengkap sumber–
sumber informasi, baik sumber primer, sekunder maupun tersier yang bermanfaat
bagi peneliti, maupun mahasiswa yang sedang melakukan penelitian di wilayah
Perpustakaan Biologi.
Untuk pihak Puslit Biologi–LIPI disarankan lebih mendukung kebijakan
pengadaan koleksi sehingga dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi peneliti,
tidak menjadi kendala bagi perpustakaan. Sebagai contoh kelompok penelitian
bidang ekologi, genetik, etnobotani dan fitokimia (penelitian tanaman obat)
membutuhkan koleksi terbaru di bidangnya masing–masing.
Selain itu saran untuk para peneliti itu sendiri agar lebih aktif
menggunakan fasilitas yang disediakan di perpustakaan. Serta tepat waktu dalam
mengumpulkan laporan penelitian kepada pihak perpustakaan.
Demikianlah kesimpulan dan saran yang bisa penulis kemukakan pada bab
penutup dari penelitian skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
Rieneka Cipta, 1998
Departemen Penerangan R.I, Menyongsong Era Masyarakat Informasi, Jakarta:
Departemen Penerangan R.I, 2000
Doty, Maxwell S, A study of the botanical research resources and facilities of
Indonesia at the invitation of the Indonesia Government, Hawaii: National
Sciences Foundation, 1965
Fahmi, “Sikap Peneliti Tehadap Layanan Perpustakaan Nasional R.I,” dalam
Supriyanto dan Kosam Rimbarawa, ed., Aksentuasi perpustakaan dan
Pustakawan,. Jakarta: Ikatan Pustakawan Indonesia Pengurus Daerah DKI
Jakarta, 2006
Farihah, Ipah, Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006
Hermawan, Rachman, Etika Kepustakawanan, Jakarta: Sagung Seto, 2006
Hermawan, Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Asosiasi
Perguruan Tinggi Katolik dan Granedia. 1993
Hernandono, Baru 10 Persen Perpustakaan Khusus yang Baik. Artikel ini diakses
pada tanggal 24 maret 2008 dari http://www.asmakmalaikat.com
http://en.wikipedia.org/wiki/Special_library Artikel diakses pada tanggal 22 Mei
2008
http://ekosulistyobudi.files.wordpress.com Artikel ini diakses pada tanggal 9
Agustus 2008
http://www.geocities.com/a_rahman_s2003/bab2.doc Artikel ini diakses pada
tanggal 9 Agustus 2008
http://skripsi-konsultasi.blogspot.com/2008/05/paradigma-penelitian-
kualitatif.html Artikel ini diakses pada tanggal 8 September 2008
http://one.indoskripsi.com/ Artikel ini diakses pada tanggal 8 September 2008
Istiana, Purwani dan Zulaikha, Sri Rochyanti, “Analisis Sitiran terhadap Skripsi
Jurusan Kartografi dan Pengindraan Jauh Fakultas Geografi Tahun 2005
dan Ketersediannya di Perpustakaan Fakultas Geografi UGM”, Berkala
Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol III, no. 6, 2007
Irianti, Pergola dan Zulaikha, Sri Rochyanti, “Analisis Sitiran Jurnal Psikologi
UGM Tahun 1997–2006” Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol
III, no. 7, 2007
Lasa, Hs. Kamus Istilah Perpustakaan, Yogyakarta : Gadjah Mada University
Prees, 1998
Martoadmodjo, Karmidi, Manajemen Perpustakaan Khusus, Jakarta: Universitas
Terbuka, 1999.
____________, Karmidi, Pelayanan Bahan Pustaka, Jakarta: Universitas
Terbuka, 1999
Maryulisaman, “Pengembangan Koleksi Pada Perpustakaan The japan
Foundation” Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam
Negeri Syartif Hidayatullah Jakarta, 2007.
Nasuhi, Hamid. dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan
Disertasi), Jakarta: CeQDA, 2007
Nazir, Mohammad, Metode Penelitian, Cet 3. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988
Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif HIdayatullah
Jakarta, Pedoman Penggunaan Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan UIN Syarif HIdayatullah Jakarta, Jakarta: 2006
Prasetyo, Edy Bambang, Laporan Tahunan Puslit Biologi Tahun Anggaran 2003,
Bogor: Puslit Biologi–LIPI, 2004
Purwono, Lanny Y. Analisis Sitiran Laporan Penelitian Ekonomi Tahun 1981-
1983 Pada Universitas Jendral Sudirman. Skripsi, Jakarta: Fakultas
Sastra Universitas Indonesia 1987
Rachmania, Astrid Natasya, “ Ketersediaan koleksi Perpustakaan Labschool:
analisis Sitiran Terhadap Karya Ilmiah Siswa” Skripsi S1 Fakultas Adab
dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syartif Hidayatullah Jakarta,
2007
Rimbarawa, Kosam, Dasar- dasar Organisasi Informasi , Jakarta: Hakaesar: 2004
Ruhimat, Apa itu perpustakaan?, Artikel diakses pada tanggal 1 Mei 2008 dari
http://ruhimat.multiply.com/journal
Saefudin dan Setiawan, Pembinaan Perpustakaan Khusus Instanasi Pertnanian:
Observasi Terhadap Perpusatakaan Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Jawa Barat. Artikel ini diakses pada tanggal 16 Juli 2008 dari
http://www.pustaka-deptan.go.id/publikasi/pp162074.pdf
Soedibyo, Noerhayati, Pengelolaan Perpustakaan, Jilid 1, Bandung: Alumni,
1987
Sulistyo, Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: Gramedia Pustaka
Umum, 1991
______________, Periodisasi Perpustakaan Indonesia, Cet 1, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1994.
________________, Pengantar Dokumentasi: Mulai dari perkembangan istilah,
pemhaman jenis dokumen, diikuti dengan pegolahan dokumen, disusul
teknologi informasi, dan komunikasi sampai dengan jasa pemencaran
informasi serta diakhiri dengan etika profesi. Bandung: Rekayasa Sains,
2004
Sujana, Janti G. Mengoptimumkan Pengembangan Koleksi. Artikel diakses pada
tanggal 24 maret 2008 dari http://bpib-
art.blogspot.com/2006_10_01_archive.html
Suhartono, Irwan. Metode Penelitian Sosial, Bandung: Remaja Rosda Karya,
2000
Surachman, Arif. Pengelolaan perpustakaan khusus, Artikel diakses pada tanggal
1 Mei 2008 dari http://npp.pnri.go.id/nppRuangLingkup.aspx
Sutarno, NS, Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta: Yayasan Obor Jakarta,
2003.
_________, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
Samitra Media Utama, 2004
Sutardji, “Pola Sitiran dan Pola Kepengarangan Pada Jurnal Penelitian Pertanian
dan Tanaman Pangan”, Jurnal Perpustakaan Pertanian , Vol 12, No 1,
Januari 2003.
Winarti, Ida, Sistem Pelayanan Perpustakaan, Bogor: Pusat Perpustakaan dan
Penyebaran Teknologi Pertanian, Departemen Pertanian, 2001
Yusuf, Pawit, Pedoman Praktis Mencari Informasi, Cet 1, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1995
P.P Parmar and B. Bhuta, Encyclopedia Dictionary of Library and Information
Science, Jil. 2. New Delhi: Anmol Publication, 1989.
BERITA ACARA WAWANCARA DENGAN BEBERAPA
STAF PERPUSTAKAAN
1. Faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam memenuhi
kebutuhan informasi bagi peneliti ?
- Dana yang minim
- Tidak sering mempunyai kesempatan khusus untuk menambah
koleksi.
- Usulan dari staf peneliti tidak pernah didapat, dan dari staf
peneliti tidak menyadari kebutuhan akan koleksi informasi, mereka
butuh pada saat (incidental) disaat mereka butuh.
- Adanya akses internet menyebabkan kurangnya staf ke
perpustakaan
- Jurnal yang terbatas.
- Pengetahuan pustakawan dalam penguasaan koleksi perpustakaan
masih kurang.
2. Langkah – langkah pustakawan dalam memenuhi kebutuhan
informasi bagi peneliti ?
- Melakukan kuesioner, tetapi lembaga mempunyai pandangan
berbeda, karena khawatir hal tersebut akan menjadi tuntutan
kepada pihak perpustakaan.
- Dengan melanggan e-jurnal (Jurnal Online)
- Mengadakan tukar menukar, kerjasama dengan antar
perpustakaan
- Kerjasama yang baik antara pustakawan dengan peneliti.
- Menambah wawasan bagi pihak pustakawan itu sendiri.
- Hadiah dari beberapa instansi luar negeri maupun dalam negeri,
dari peneliti seperti laporan penelitian dan laporan perjalanan
yang wajib diserahkan kepada perpustakaan.
BERITA ACARA WAWANCARA DENGAN BEBERAPA
STAF PENELITI
1. Bapak / ibu dari kelompok peneliti apa ?
Responden 1 : Fisiologi
Responden 2 : Taksonomi
Responden 3 : Ekologi
Responden 4 : Ekologi
Responden 5 : Taksonomi
Responden 6 : Genetik
Responden 7 :Fisiologi
Responden 8 : Kultur Jaringan
Responden 9 : Ekologi
Responden 10 : Etnobotani
Responden 11 : Fisiologi
Responden 12 : Fisiologi
2. Apakah anda sering menggunakan koleksi yang ada di Perpustakaan
Biologi Pusat Penelitian Biologi – LIPI ?
Responden 1 : Sering
Responden 2 : Sering
Responden 3 : Kadang - kadang
Responden 4 : Sering
Responden 5 : Sering
Responden 6 : Kadang - kadang
Responden 7 : Sering
Responden 8 : Sering
Responden 9 : Jarang
Responden 10 : Sering
Responden 11 : Kadang - kadang
Responden 12 : Sering
3. Koleksi apa yang paling sering anda gunakan ?
Responden 1 : Tumbuhan Berguna Indonesia, Jurnal The Palms
Responden 2 : Flora of Java, Flora Malesiana
Responden 3 : Jurnal
Responden 4 : Tumbuhan Obat, Tumbuhan brguna Indonesia
Responden 5 : Flora Malesiana, Flora of Java, Jurnal
Responden 6 : Jurnal Plant Cell.
Responden 7 : Tumbuhan Langka Indonesia, Flora of Java
Responden 8 : Jurnal, Flora of Java
Responden 9 : Ekology of Kalimantan
Responden 10 : Tumbuhan Obat, Tumbuhan Brguna Indonesia
Responden 11 : Tumbuhan Brguna Indonesia
Responden 12 : Inventarisasi Tanama Obat, Jurnal
4. Bagaimana ketersediaan koleksi pada Perpustakaan Biologi Pusat
Penelitian Biologi – LIPI ?
Responden 1 : Kurang lengkap dari segi Jurnal Internasional
Responden 2 : Cukup, sebaiknya berlangganan Jurnal
Responden 3 : Sangat kurang, terutama jurnal
Responden 4: Kurang, koleksinya terlalu banyak buku – buku lama, dan
pertambahannya lambat.
Responden 5 : Untuk koleksi Taksonomi cukup
Responden 6 : Untuk koleksi genetik sangat kurang, terutama jurnal.
Responden 7 : Koleksi buku sudah cukup lengkap, tapi perlu ada
penambahan, karena konservasi selalu berkembang.
Responden 8 : Cukup
Responden 9 : Untuk Jurnal Internasional masih kurang
Responden 10 : Untuk Koleksi Etnobotani masih kurang
Responden 11 : Cukup
Responden 12 : Cukup, namun ada kesulitan berlangganan Jurnal
Internasional
Daftar Karya Peneliti yang Di Sitir
No. Nama Peneliti Judul Karya yang Di Sitir
1. Ir. Albertus Husein
wawo, M.Si
1) Analisis Pertumbuhan awal Cendana di Desa Maka
Menggit, Sumba Timur
2) Keberadaan Cendana Dalam Kebun dan
Pekarangan Penduduk Desa Maka Menggit, Sumba
Timur
3) Model Kultivasi Cendana Dalam Sistem Pertanian
Lahan Kering Di Pulau Sumba
4) Penerapan Model Agroforestri Berbasis Cendana di
Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur
5) Pertumbuhan Cendana Dalam Plot Uji di Desa
Mondu, Sumba Timur dan Hambatannya
6) Pengamatan Tegakan Kabesak dan Daya
Dukungnya Sebagai Hijauan Pakan Ternak Pada
Musim Kemarau di Kawasan Padang Savana Oenoni-Nusa Tenggara Timur
7) Pengamatan Daya Hidup Biji Asam yang Berasal dari Kotoran Ternak Sapi di Padang Savana
Besipae-Nusa Tenggara Timur 8) Pengembangan Pola Tanaman Lorong Sebagai
Sistem Wanatani 9) Pengaruh Pemberian Zat Perangsang Tumbuh
Rooton F dan Atonik Terhadap Pertumbuhan Stek
Batang Rhododdendron sp
10) Produksi Riil Padang Rumput Pada Musim Hujan
di Kawasan Padang Savana Oenoni-Nusa Tenggara
Timur
2. Dr. Elizabeth Anita
Widjaja
1) A Revision of Malesian Gigantochloa (poaceae
bambusoideae)
2) Black Betung Bamboo and its Sustainable
Utilization
3) Indonesia (Country report on bamboo research and
development).
4) New Species of Bamboos(poaceae bambusoideae)
from Bali
5) New Taxa in Indonesian Bamboos
6) Potency of Bamboo at Ngada District, Flores
Towards a Bamboo Industry Estabilishment
7) Panduan Menbudidayakan Bambu
8) Progress of Malesian Bamboos
9) Studi Populasi Bambu di Kebun Rakyat kabupaten Purwakarta
No. Nama Peneliti Judul Karya yang Di Sitir
3. Dr. Herwasono
Soedjito
1) Apo Kayan Sebongkah Surga di Tanah Kenyah
2) Beberapa Perbandingan Tumbuhan Pekarangan
antara Long Sei Barang dan Long Segar
Kalimantan Timur.
3) Community Use and Conversation of Forest
Resources in Indonesia
4) Dinamika Hutan di Long Sei Barang, Apo Kayan,
Kalimantan Timur
5) Dinamika Komunitas Tumbuhan dan Perladangan
Berpindah di Long Sei Barang dan Long Segar. Kalimantan Timur.
6) Environmental Knowledge and Biological Diversity
in East Kalimantan
7) Laporan Penelitian: Interactions Between People
and Forest in East Kaimantan, Indonesia
8) Masyarakat Dayak: Peladang Berpindah dan Pelestari Plasma Nutfah
9) Pedoman Pengelolaan Cagar Biosfer di Indonesia
10) Panduan Cagar Biosfer di Indonesia
11) Root Systems, Nutrient Dynamics, and Kenyah
Environmental Knowledge
12) Sacred Sites of West Timor: Treasuries of
Biodiversity and Culture Heritage
13) Succession and Nutrient Dynamics Following
Shifting Cultivation in Long Sungi Barang, East
Kalimantan, Indonesia
4. Dr. Johanis Palar
Mogea
1) Rotan di Taman Nasional Gunung Halimun dan
Prospek Budidayanya di Desa Cisungsang Lebak
Banten
2) Tumbuhan Langka Indonesia
3) Palms Diversity in the Lore Lindu National Park
Central Sulawesi Indonesia
4) Rotan di Desa Long Pujungan, Kabupaten
Bulungan, Kalimantan Timur 5) Pengumpulan Flora dan Fauna di T.N Dumoga
Bone
Daftar Peneliti yang Menyitir
No. Nama
Peneliti
Judul Buku
Digunakan dalam
Karya
1) Agroforestri Berbasis Cendana:
Sebuah Paradigma Konservasi Flora
Berpotensi di Lahan Kering NTT.
LIPI Press, Jakarta, 2006
1) Albert Husein
Wawo dan
Rochadi
Abdulhadi.
1. Ir. Albertus
Husein
wawo, M.Si
2) Pembangunan Kebun Biologi
Wamena
2) M Rahmansyah
dan HJD
Latupapua
2. Dr. Elizabeth
Anita Widjaja
1) Orasi pengukuhan ahli peneliti utama
bidang Botani : Pelajaran terpetik dari
mendalami bambu Indonesia untuk
pengembangannya di masa depan.
Bogor: LIPI 2005
1) Elizabeth Anita
Widjaja,
3. Dr.
Herwasono
Soedjito
1) Kearifan tradisional dan cagar biosfer
di Indonesia : Prosiding piagam MAB
2005 untuk peneliti muda dan praktisi
lingkungan hidup. Jakarta: Komite
nasional MAB Indonesia, LIPI: 2006
1) Herwasono
Soedjito
1) Pemanfaatan Tumbuhan Pada
Masyarakat Kasepuhan Desa
Cisungsang di Kawasan Taman
Nasional Gunung Halimun Kabupaten
Lebak Banten
1) Wardah
2) Pemanfaatan Tumbuhan Dalam
Kehidupan Masyarakat Suku Muyu di
Desa Soa dan sekitarnya, Merauke,
Papua
2) Siti Susiarti, dan
Rita D Rahayu
3) Palem di Taman Nasional Gunung
Halimun
3) Johanis P Mogea
4) Jenis–Jenis Anggrek Taman Nasional
Bogani Nani Wartabone. Puslit
Biologi-LIPI, 2003
4) Diah Sulistiarini
dan Uway
Warsita Mahyar.
4. Dr. Johanis
Palar Mogea
5) Koleksi Pohon Sulawesi: Kebun Raya Bali. Unit pelaksana teknis balai
konservasi tumbuhan, Kebun raya ‘eka karya’ Bali–LIPI: 2006
5) Dyan Meiningsasi Siswoyo Putri,
dan Agung kurniawan,