Upload
ratna-suminar
View
804
Download
70
Embed Size (px)
Citation preview
EVAPORATORAMBAR SARI A
RATNA SUMINAR
EGA PRASTIO IMANSYAH
EVAPORASI
Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air).
EVAPORATOR
Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.
Evaporator biasanya digunakan dalam industri kimia dan industri makanan.
Prinsip utama alat ini terletak pada penurunan tekanan sehingga pelarut dapat menguap pada suhu di bawah titik didihnya.
BAGIAN-BAGIAN EVAPORATOR
Prosedur Kerja Masukan aquadest ke dalam water bath Masukan larutan sampel yang akan di
uapkan ke labu alas bulat Panaskan water bath sesuai suhu pelarut
yang digunakan. Labu alas bulat yang berisi sampel di
pasang pada ujung rotor Aliran air pendingin dan vakum di jalankan. Tombol rotor di putar dengan kecepatan
tertentu (5-8 putaran)
Faktor-faktor yang berpengaruh
Konsentrasi dalam cairan Kelarutan Sensivitas bahan terhadap suhu Foaming & Frothing Suhu & Tekanan Endapan kerak & bahan konstruksi
(a). Konsentrasi Larutan
Umumnya liquida masuk evaporator dalam keadaan encer, Juga semakin
pekat larutan, semakin tinggi pula titik didih larutan dan untuk ini harus
diperhatikan adanya “Kenaikan Titik Didih” (selanjutnya disingkat : KTD).
(b). Kelarutan Solute dalam Larutan
Dengan demikian pekatnya larutan, maka konsentrasi solute makin tinggi
pula, sehingga batas hasil kali kelarutan dapat terlampaui, yang akibatnya
terbentuk kristal solute. Jika dengan adanya hal ini, dalam evaporasi harus
diperhatikan batas konsentrasi solute yang maksimal yang dapat dihasilkan
oleh proses evaporasi.
Pada umumnya, kelarutan suatu garam/solid makin besar dengan makin
tingginya suhu, sehingga pada waktu “drainage” dalam keadaan dingin dapat
terbentuk kristal yang dalam hal ini akan merusak evaporator. Jadi harus
diperhatikan suhu drainage.
(c). Sensitifitas Materi terhadap Suhu dan Lama Pemanasan
Beberapa zat/materi yang dipekatkan dalam evaporator tidak tahan terhadap suhu
tinggi atau terhadap pemanasan yang terlalu lama. Misalnya bahan-bahan biologis
seperti susu, orange juice, sari sayuran, bahan-bahan farmasi dan sebagainya. Jadi
untuk zat-zat semacam ini diperlukan suatu cara tertentu untuk mengurangi waktu
pemanasan dan suhu operasi.
(d). Pembentukan Buih dan Percikan
Kadang-kadang beberapa zat, seperti larutan NaOH, “skim milk” dan beberapa asam
lemak akan menimbulkan buih/busa yang cukup banyak selama penguapan disertai
dengan percikan-percikan liquida yang tinggi. Buih/percikan ini dapat terbawa oleh
uap yang keluar dari evaporator dan akibatnya terjadi kehilangan. Jadi harus
diusahakan pencegahannya.
(e). Pembentukan Kerak
Banyak larutan yang sifatnya mudah membentuk kerak/endapan. Dengan
terbentuknya kerak ini akan mengurangi overall heat transfer coefficient (U), jadi
diusahakan konstruksi/teknik evaporator yang tepat, karena biaya pembersihan kerak
akan memakan waktu dan biaya.
(f). Reaksi Larutan terhadap Bahan Konstruksi Evaporator
Sebagai bahan konstruksi evaporator terlebih dahulu diusahakan besi
tuang atau steel agar murah harganya. Tetapi banyak larutan yang
menyerang besi. Untuk itu kadang-kadang harus dipergunakan metal
khusus, seperti Cu, Ni, Al, SS, Grafit, PB untuk bahan konstruksi
evaporator.
(g). Tekanan dan Suhu Liquida
Titik didih larutan didalam evaporator tergantung pada tekanan ruang
uap atau sistem. Tekanan operasi yang tinggi akan menyebabkan
tingginya titik didih. Juga konsentrasi larutan akan mempengaruhi titik
didih larutan. Oleh karena itu kadang-kadang operasi dilakukan pada
tekanan ruang uap (“vapor head”) hampa/dibawah 1 atm, terutama
untuk evaporasi zat yang sensitif terhadap suhu tinggi.
Aturan Penggunaan
Menjaga agar labu sebelum digunakan dalam keadaan kering.
Keck clip sebagai pengaman labu. Kemiringan dan suhu yang di
gunkan ungtuk airnya tidak boleh melebihi titik didih pelarut.
Pada daerah penerima dapat menggunakan kondensor es kering.
Setelah selesai rapihkan dan bersihkan alat yang sudah di gunakan.
Setelah semua pelarut menguap, vakum dilepaskan,. Labu Yang berputar di hentikan, dan lepaskan labu.
Cara Perawatan
Gunakan air aquades/air suling Bak pemanas/waterbath dikosongkan. Gunakan asam nitrat untuk pembersihan
kondensor. Sikat bagian dalam labu. Gunakan juga pelarut yang mengandung
unsure syntetic polymer, sequestering, agent, defoaming agent.
Dan bila diperlukan alat wajib di kalibrasi.
Sekian dan trimakasih“wassalam
” EGA PRASTIO I AMBAR SARI
ARATNA
SUMINAR