42
Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Undang-undang No. 52 Tahun 2009 tentang ‘Perkembangan Kependudukan dan pembangunan Keluarga’ dimana bahwa penduduk harus menjadikan Sentral dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Pembangunan berkelanjutan yang terencana di segala bidang untuk menciptakan perbandingan ideal antara perkembangan kependudukan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa harus mengurangi kemampuan dan kebutuhan generasi mendatang, sehingga menunjang kehidupan bangsa. 8 Negara Indonesia merupakan salah satu dari empat negara yang penduduknya terpadat di dunia, peningkatan selalu dialami dari tahun ke tahun menurut data dari badan statistik Indonesia penduduk indonesia 2013 sebanyak 242,013. Tahun 2014 jumlah penduduk Indonesia berjumlah 244,816.9 juta jiwa. Data terakhir Badan Pusat Statistik didapatkan pada tahun 2010 jumlah penduduk mencapai 237 juta jiwa, dimana kenaikan menjadi dua kali lipat terjadi selama hampir 40 tahun dan laju pertumbuhan penduduk yang meningkat dari 1,44% ditahun 1990- 2000 menjadi 1,49% ditahun 2000-2010. 8 jumlah Hal ini menempatkan Indonesia pada posisi ke empat berdasarkan jumlah penduduk terbanyak di bawah Cina, India dan Amerika Serikat, dan hal ini menjadi masalah bagi Indonesia. Tingginya jumlah penduduk di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain laju pertumbuhan penduduk (LPP), 1

evrog kb nafta done .docx

Embed Size (px)

Citation preview

Bab IPendahuluan0. Latar BelakangUndang-undang No. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan pembangunan Keluarga dimana bahwa penduduk harus menjadikan Sentral dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Pembangunan berkelanjutan yang terencana di segala bidang untuk menciptakan perbandingan ideal antara perkembangan kependudukan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa harus mengurangi kemampuan dan kebutuhan generasi mendatang, sehingga menunjang kehidupan bangsa.8Negara Indonesia merupakan salah satu dari empat negara yang penduduknya terpadat di dunia, peningkatan selalu dialami dari tahun ke tahun menurut data dari badan statistik Indonesia penduduk indonesia 2013 sebanyak 242,013. Tahun 2014 jumlah penduduk Indonesia berjumlah 244,816.9 juta jiwa. Data terakhir Badan Pusat Statistik didapatkan pada tahun 2010 jumlah penduduk mencapai 237 juta jiwa, dimana kenaikan menjadi dua kali lipat terjadi selama hampir 40 tahun dan laju pertumbuhan penduduk yang meningkat dari 1,44% ditahun 1990-2000 menjadi 1,49% ditahun 2000-2010.8 jumlah Hal ini menempatkan Indonesia pada posisi ke empat berdasarkan jumlah penduduk terbanyak di bawah Cina, India dan Amerika Serikat, dan hal ini menjadi masalah bagi Indonesia.Tingginya jumlah penduduk di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain laju pertumbuhan penduduk (LPP), angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR), angka fertilitas total (Total Fertility Rate/TFR) dan persentase jumlah pasangan usia subur yang menggunakan alat kontrasepsi/akseptor Keluarga Berencana.3Data BKKBN menunjukkan Angka Fertilitas Total/ Total Fertility Rate (TFR) menurun dari 5,6 pada tahun 1971 dengan potensi rata-rata kelahiran wanita pada usia subur 5-6 anak menjadi 2,6 pada tahun 2012, dengan potensi kelahiran wanita pada usia subur 2-3 anak.4 Angka kelahiran kasar/Crude Birth Rate (CBR) Indonesia menurut Sensus Tahun 2012 adalah 20,4 kelahiran per 1000 penduduk. Selain itu, dari data hasil Survei Demografi dan Kependudukan Indonesia (SDKI) tahun 2012 didapatkan Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 359/100.000 kelahiran hidup yaitu meningkat dari tahun 2007 sebesar 228/100.000 kelahiran hidup, dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 34/1.000 kelahiran hidup. Tingkat Pemakai Alat Kontrasepsi/Contraceptive Prevalence Rate (CPR) di Indonesia mengalami peningkatan sejak 1991-2012 dari 49,7% pada tahun 2012 menjadi 61,9% sedangkan target yang ingin di capai MDGS 2015 ialah 65%, dan peningkatannya hanya 0,5% dalam 5 tahun terakhir. Dari hasil survei tersebut juga ditemukan sebanyak 39% wanita usia produktif yang tidak menggunakan kontrasepsi dengan sebaran 19% di pedesaan dan 20% di perkotaan. Adapun distribusi pola pemakaian kontrasepsi yang digunakan adalah berupa KB suntik sebesar 31,6%, pil sebesar 13,2%, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) 4,8%, Implant 2,8%, Kondom 1,3%, Medis Operatif Wanita (MOW) 0,2%, Pantang Berkala 1,5%, Senggama terputus sebesar 2,2%, dan metode lain 0,4%.5Agar pelaksanaan program KB menuai hasil yang maksimal, BKKBN telah meminta pemerintah daerah untuk memprioritaskan program tersebut dan memfungsikan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) sesuai dengan tugasnya. Hasil yang didapatkan dari evaluasi program KB di Puskesmas Jatisari pada periode Januari 2013 sampai dengan December 2013 menunjukkan cakupan peserta KB Aktif terhadap pasangan usia subur (PUS) sebesar 68,80%, dari tolok ukur sebesar 70%. Namun hal ini sangat berarti karena dibandingkan dengan tahun 2012 telah mengalami peningkatan sebanyak 6,02%. Sedangkan untuk periode Januari 2014 sampai dengan November 2014. masih belum diketahui, sehingga dirasakan perlu untuk dilakukan evaluasi kembali terhadap program ini.1,2.1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut :a. Mengamalkan Undang-undang No. 52 tentang Perkembangan Kependudukan dan pembangunan Keluarga di Indonesia tahun 2009 sesuai yang tertulis oleh BKKBN.9b. Menurut WHO, Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi, yakni sebesar 34/1.000 kelahiran hidup.9,5c. Indonesia merupakan Negara dengan jumlah penduduk ke-empat terbesar di dunia dengan jumlah penduduk 244.816.9 juta jiwa pada sensus penduduk tahun 2014.Sesuai data dari badan statistic Indonesia.9,5d. Masih tingginya angka Laju Pertumbuhan Penduduk di Indonesia, yakni sebesar 1,49% tahun 2000-2010.Sesuai data BKKBN tentang profil kependudukan di Indonesia tahun 2013.9,5e. Angka fertilitas total (total fertility rate /TFR) di Indonesia yang tidak menunjukan penurunan dari tahun 2003-2012, yakni sebesar 2,6 pada tahun 2012. Sesuai data dari buletin jendela data dan informasi kesehatan tahun 2013.9,5f. Masih tingginya Angka Kelahiran Kasar/ Crude Birth Rate (CBR), yakni sebesar 20 kelahiran per 1000 penduduk.Sesuai data BKKBN tentang profil kependudukan Indonesia tahun 2013.9,5.g. Masih rendahnya angka pemakaian kontrasepsi (Contraceptive Prevalence Rate) di Indonesia yakni sebesar 61,9% pada tahun 2012.Sesuai data dari buletin jendela data dan informasi kesehatan tahun 2013.9,5h. Masih tingginya angka kematian ibu (AKI) di Indonesia, yakni sebesar 359/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007.sesuai data dari BKKBN tahun 2013.9,51.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan UmumUntuk menilai keberhasilan program KB yang terdapat didalam unsur-unsur sistem di Puskesmas Jatisari, Karawang pada periode Januari 2014 sampai dengan November 2014.

1.3.2 Tujuan KhususDiketahuinya :a. Cakupan peserta KB baru di Puskesmas Jatisari, Karawang periode Januari 2014 sampai dengan November 2014.b. Cakupan peserta KB aktif di Puskesmas Jatisari, Karawang periode Januari 2014 sampai dengan November 2014.c. Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yang menjadi peserta KB berdasarkan jenis kontrasepsi yang digunakan di Puskesmas Jatisari, Karawang periode Januari 2014 sampai dengan November 2014.d. Cakupan penanganan efek samping dan komplikasi di Puskesmas Jatisari, Karawang periode Januari 2014 sampai dengan November 2014.e. Cakupan pelayanan rujukan KB di Puskesmas Jatisari, Karawang periode Januari 2014 sampai dengan November 2014.

1.4 Manfaat1.4.1 Bagi Evaluatora. Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama kuliah.b. Mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang evaluasi gerakan Keluarga Berencana di Puskesmas dalam lingkup wilayah kerjanya.c. Mengetahui sedikit banyaknya kendala yang dihadapi dalam menjalankan program Puskesmas khususnya pada Pelayanan Keluarga Berencana dan merangsang cara berpikir kritis dan ilmiah.1.4.2 Bagi Puskesmasa. Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam program Puskesmas disertai dengan usulan atau saran sebagai pemecahan masalahnya.b. Membantu kemandirian Puskesmas dalam upaya lebih mengaktifkan program KB sehingga memenuhi target cakupan program.c. Memberikan masukan terhadap jalinan kerjasama dan membina peran serta masyarakat dalam melaksanakan program KB secara optimal, sehingga pelayanan KB di Puskesmas Jatisari,Karawang dapat menjadi lebih baik.

1.4.3. Bagi Masyarakata. Memperbaiki program sehingga pelayanannya menjadi lebih baik bagi masyarakat.b. Sumber informasi bagi masyarakat, sehingga masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan dan taraf kualitas hidup dengan mengikuti program KB.

1.5 SasaranPasangan usia subur (PUS) di Puskesmas Jatisari, Karawang periode Januari 2014 sampai dengan November 2014.

Bab IIMateri dan Metode0. MateriMateri yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari laporan hasil kegiatan bulanan Puskesmas mengenai program KB di wilayah kerja Puskesmas Jatisari periode Januari 2014 sampai dengan November 2014, yang berisi kegiatan :1. Konseling1. Pelayanan kontrasepsi1. Pembinaan peserta KB 1. Penanganan efek samping dan komplikasi yang ringan1. Pelayanan rujukan1. Pencatatan dan pelaporan2.2 Metode Evaluasi program KB di Puskesmas Jatisari, Karawang periode Januari 2014 sampai dengan November 2014 ini adalah dengan mengevaluasi melalui pendekatan sistem yaitu mengidentifikasi masalah yang terdapat pada masukan, proses, keluaran, umpan balik, dan lingkungan, yang dilakukan dengan cara pengumpulan, pengolahan, analisis, dan menginterpretasikan masalah tersebut mealui pendekatan sistem kemudian dibuat usulan dan saran sebagai pemecahan masalah tersebut berdasarkan penyebab masalah yang ditemukan

Bab IIIKerangka Teoritis

3.1 Kerangka Teoritis

Gambar di atas menerangkan sistem dengan definisi menurut Ryans adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling berhubungan oleh suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan. Elemen-elemen tersebut adalah: I. Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut.II. Proses (process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan. III. Keluaran (output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dri berlangsungnya proses dalam sistem.IV. Umpan balik (feed back) adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut. V. Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.VI. Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.

3.2 Tolak Ukur KeberhasilanTolak ukur keberhasilan terdiri atas variabel-variabel : masukan, proses, keluaran, lingkungan, umpan balik dan dampak yang digunakan sebagai pembanding atau target yang harus dicapai dalam program KB.

Bab IVPenyajian Data4.1. Sumber Data : Data sekunder: Data Monografi Puskesmas Jatisari periode Januari 2014 sampai dengan November 2014. Laporan Bulanan Klinik KB di Puskesmas Januari 2014 sampai dengan November 2014.4.2. Jenis Data4.2.1. Data Umum a. Data Geografis b. Lokasi UPTD Puskesmas Jatisari Kecamatan Jatisari berada di Jl. Raya JATISARI, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. UPTD Puskesmas Jatisari terletak di Desa Jatisari Kecamatan Jatisari yang berjarak 30 Km dengan kota kabupaten Karawang dengan waktu tempuh 1 jam menggunakan roda 4. Puskesmas jatisari adalah salah satu Puskesmas di Kecamatan Jatsiari, yang merupakan Puskesmas induk dengan luas wilayah 519,475 Ha, yang terdiri dari daerah pesawahan dan sebagian untuk perumahan. Puskesmas Jatisari memiliki puskesmas pembantu (Pustu) yang terletak di desa Situdam. Wilayah KerjaPuskesmas Jatisari mempunyai wilayah kerja terdiri dari 10 desa,yaitu Desa Balonggandu, Desa Jatisari, Desa Cirejag, Desa Cikalongsari, Desa Mekarsari, Desa Jatiragas, Desa Jatiwangi, Desa Situdam, Desa Kalijati dan Desa Barugbug. Dan 30 Dusun, 62 RW dan 182 RT. Luas wilayah Puskesmas Jatisari 519,475 Ha.

Secara administrasi UPTD Puskesmas Jatisari Kecamatan Jatisari berbatasan dengan: Sebelah Utara: Puskesmas Cicinde kecamatan Bayusari Sebelah Barat: Puskesmas Pacing, kecamatan Kotabaru Sebelah Selatan: Puskesmas Kotabaru kecamatan Cibening kab Purwakarta Sebelah Timur: Puskesmas Patok Beusi Kab. Subang

1. Data Demografi (Lampiran II)

Jumlah Penduduk wilayah kerja Puskesmas jatisari pada tahun 2012 Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Jatisari tahun 2012 adalah 54.233 jiwa, terdiri dari 26.908 jiwa penduduk laki-laki dan 27.325 jiwa penduduk perempuan. 1. Pasangan Usia Subur (PUS) : 10.108 pasang jumlah PUS miskin :4959 jumlah PUS 4T :606 tahun 2014 periode Januari sampai November .1. Jumlah penduduk miskin sebanyak 29.654 jiwa dengan 8.373 KK. Desa yang memiliki proporsi penduduk miskin terbanyak adalah Desa Balonggandu yaitu 5.872 dengan 1.449 KK.1. Tingkat pendidikan penduduk besar penduduk Jatisari yaitu Tamat SD sebanyak 3450 Orang ( 37,29 % ) sedangkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan yaitu S1 sebanyak (0,92%).1. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian tahun 2012 yang terbanyak yaitu petani sebanyak 9522 (34,16 %).

4.2.2. Data Khusus1. Masukan0. Tenaga Dokter Umum3 orang Bidan yang dilatih khusus KB24 orang PLKB4 orang Kader pos KB/posyandu5 posyandu0. Dana Dana RetribusiAda APBDAda0. Sarana1. Sarana Medis1. Stetoskop 2 buah1. Tensimeter 2 buah 1. Sarung tangan steril50 pasang1. Timbangan berat badan 1 buah1. Meja ginekologi 1 buah 1. IUD Kit 2 set1. Sarana Kontrasepsi 1. IUD Cu T380 A100 buah1. Vial Suntikan + Disposible Syringe 400 buah1. Implant100 set1. Pil Kontrasepsi750 strip1. Alat kontrasepsi lain (kondom)3 lusin1. Sarana Obat-obatan1. Cairan antiseptik betadine 2 botol1. Tablet analgetik 250 tablet1. Tablet antibiotik 250 tablet1. Kapas alkohol dan kasa steril1 toples1. Sarana Non medis Toples alkohol1 buah Kasa steril 150 buah Waskom pencuci alat2 buah Tempat sampah3 buah Perlak karet3 buah Handuk kecil5 buah0. Metodea.Konseling-Dengan wawancara

b.Pelayanan Kontrasepsi1.Pil

2. SuntikanDepogeston

3.IUD

4.Implant (levonogestrel)

-Pil pertama diminum pada hari pertama haid -Minum satu pil setiap hari secara teratur seperti apa yang tertulis pada kartu

-1x / bulan, dosis 1 cc, IM di gluteus-1x / 3 bulan, dosis 1cc, IM di gluteus-anamnesis-pemeriksaan umum dan khusus (obstetrik)-pemasangan sesuai prosedur legeartis-Lokasi di lengan kiri atas bagian voler, kira-kira 10 cm dari lipat siku-Pemasangan sesuai prosedur legeartis

c.PembinaanDengan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kelompok dan perorangan

d.Penanganan efek samping dan komplikasiPada setiap kasus yang terjadi efek samping dan komplikasi yang ringan

e.Pelayanan rujukan KBPada setiap kasus berat dan menunjukkan efek samping yang tidak dapat ditangani di Puskesmas

f.Pencatatan dan pelaporanSistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)

1. Proses2.1. Perencanaan tertulis mengenaia.KonselingDilakukan pada setiap hari kerja oleh bidan di Puskesmas dengan memberikan informasi kepada calon peserta KB melalui wawancara

b.Perencanaan pelayanan kontrasepsiDilakukan pada setiap hari kerja oleh bidan di Puskesmas dengan memberikan informasi tentang kontrasepsi yang tersedia serta penggunaannya.

c.Perencanaan pembinaan peserta KBDilakukan pada setiap hari kerja oleh bidan di Puskesmas, untuk memotivasi peserta KB

d.Penanganan efek samping dan komplikasiDilakukan pada setiap hari kerja oleh dokter maupun bidan

e.Pelayanan rujukan KBDilakukan pada setiap hari kerja oleh dokter maupun bidan

f.Perencanaan pencatatan dan pelaporanDilakukan pada setiap akhir bulan oleh bidan

2.2. PengorganisasianStruktur organisasi tertulis dan pemberian tugas yang teratur dalam melaksanakan tugasnya.

Struktur Organisasi KB Puskesmas jatisari

2.3 Pelaksanaana.KounselingDilakukan pada semua pasien baru, setiap hari kerja oleh bidan.

b.Pelayanan kontrasepsiDilakukan pada setiap hari kerja oleh bidan.

c.Pembinaan peserta KBDilakukan pada setiap hari kerja oleh bidan.

d.Penanganan efek samping dan komplikasiDilakukan pada setiap hari kerja oleh dokter maupun bidan

e.Pelayanan rujukan KBDilakukan pada setiap hari kerja oleh dokter maupun bidan

f.Pencatatan dan pelaporanDilakukan pada setiap akhir bulan oleh bidan

2.4. Pengawasan1. Pencatatan dan pelaporan- Bulanan tahun 2013 ada - Bulanan tahun 2014 ada.1. Rapat- Bulanan ada tingkat puskesmas

1. Keluaran1. Cakupan Konseling100%1. Cakupan Pelayanan Kontrasepsi3.2.1 Cakupan Peserta KB BaruTabel 1. Jumlah Peserta KB Baru di Puskesmas Jatisari periode Januari 2014 sampai dengan November 2014.Kecamatan Jatisari

PUSIUDImplantSuntikPilTotal

10.108410251442629097.996

Sumber : Laporan Bulanan KB kumulatif sampai bulan November 2014Jumlah peserta KB Baru: 7.996Jumlah PUS: 10.108 Cakupan peserta KB Baru = Jumlah peserta KB baru dalam periode 9 bulan X 100 % Jumlah PUS

= 7.996 X 100% = 79% 10.108

Tabel 2. Jumlah Peserta KB Aktif di Puskesmas Jatisari periode Januari 2014 sampai dengan November 2014.BulanIUDImplant SuntikPilKondom Jumlah

Januari 2014Februari 2014Maret 2014April 2014Mei 2014Juni 2014Juli 2014Agustus 2014September2014Oktober 2014November 20145757575757574545 454557 2222226464641313131313 590593608510510510510516526552540 357362372288288288288294299305310

335555191919193

102910371064924924924875887902934923

Jumlah 579 3235.965345110510.423

Sumber: Data Laporan Bulanan Puskesmas Jatisari periode Januari 2014 sampai dengan November 2014.

1

Cakupan peserta KB aktif: 10.423 orang Jumlah PUS: 10.108

Cakupan peserta KB baru = Jumlah peserta KB aktif periode 11 bulan X 100 % Jumlah PUS

= 10.423 X 100% = 103% 10.108

Cakupan Peserta KB Aktif

1. Persentase peserta KB IUD terhadap seluruh peserta KB aktif= ( Jumlah peserta KB IUD ) x 100 %Jumlah peserta KB aktif= 579 x 100 % 10.423= 5 % (Tolok Ukur Keberhasilan: 13%) jadi 11 bulan sebesar 11,9%

Persentase peserta KB implant terhadap seluruh peserta KB aktif= ( Jumlah peserta KB implant ) x 100 % Jumlah peserta KB aktif= 323 x 100 % 10.423=3 % (Tolok Ukur Keberhasilan: 16%) jadi 11 bulan sebesar 14,6%

1. Persentase peserta KB suntik terhadap seluruh peserta KB aktif= ( Jumlah peserta KB suntik ) x 100 % Jumlah peserta KB aktif= 5965 x 100 % 10.423=57% (Tolok Ukur Keberhasilan: 16%) jadi untuk 11 bulan 11,9%

1. Persentase peserta KB pil terhadap seluruh peserta KB aktif= ( Jumlah peserta KB pil ) x 100 %Jumlah peserta KB aktif= 3451 x 100 % 10.423= 33 % (Tolok Ukur Keberhasilan: 14%) jadi untuk 11 bulan sebesar 12,83%

1. Cakupan Pembinaan peserta KB100 %3.4. Cakupan Penanganan efek samping dan komplikasi ringan= ( Jumlah kasus komplikasi ) x 100 % Jumlah peserta KB aktif= 0 x 100 % 10.423= 0 % (tidak ada data karena tidak dicatat)

3.5. Cakupan Pelayanan rujukan KBTidak ada kasus dengan komplikasi yang dirujuk.1. Lingkungan2. FisikLokasi: Mudah dijangkau oleh akseptor KBTransportasi: Tersedia sarana transportasiFasilitas kesehatan lain: Ada dan dapat dijalin kerjasama yang baik2. Non Fisik Pendidikan : Mayoritas berpendidikan rendah tamat sekolah dasar, berjumlah 3.795 orang (37,3%). (menjadi faktor penghambat) Sosial Ekonomi: Mayoritas bekerja sebagai buruh tani yaitu sebesar 24.145 orang (15,7 %). (menjadi faktor penghambat) Agama: mayoritas beragama Islam sebanyak 99,8%

1. Umpan Balik0. Adanya rapat bulanan kepala Puskesmas di dinas satu bulan satu kali, untuk mengevaluasi program yang telah dilaksanakan.

1. Dampak4. Langsung0. Menurunkan angka kasar kelahiran bayiBelum dapat dinilai0. Meningkatkan jumlah peserta KB baruBelum dapat dinilai0. Meningkatkan jumlah peserta KB aktifBelum dapat dinilai4. Tidak LangsungPeningkatan kesejahteraan ibu dan anakBelum dapat dinilaiserta keluarga dalam rangka mewujudkankeluarga berkualitas tahun 2015Bab VPembahasan Masalah Menurut Variabel Keluaran :No.VariableTolok UkurPencapaianMasalah

1.Persentase peserta KB Implant

14,6%3%(+) 11,6%

2.Persentase peserta KB IUD

11,9%5%(+) 6,9%

Masalah Menurut Variabel Proses :No.VariabelTolok UkurPencapaianMasalah

1.Rapat bulananAdaTidak dicatat(+)

2.Rapat triwulanAdaTidak dicatat(+)

Masalah menurut Variabel Lingkungan :No.VariabelTolok UkurPencapaianMasalah

1.Pendidikan Tidak menjadi faktor penghambatMayoritas berpendidikan rendah yaitu tamat sekolah dasar, berjumlah 3.795 orang (37,3%). (menjadi faktor penghambat) (+)

2.

3. Sosial ekonomi

Agama Tidak menjadi faktor penghambat

Tidak menjadi factor penghambatMayoritas bekerja sebagai Buruh tani yaitu sebesar 24.145 orang (66,8 %). (menjadi faktor penghambat)Mayoritas beragama islam sebanyak 99,8%(menjadi factor penghambat)

(+)

(+)

Masalah menurut Variabel Umpan Balik :No.VariabelTolok UkurPencapaianMasalah

1.Pencatatan dan pelaporan yang lengkap dan sesuai dengan waktu yang ditentukanAdaAda, tetapi tidak lengkap(+)

2.Rapat kerja oleh kepala puskesmas yang membahas laporan kegiatan setiap bulannya untuk mengevaluasi program yang telah dijalankanAdaAda, tetapi tidak pelaporan hasil(+)

Variabel selain tertera diatas tidak memiliki masalah berdasarkan tolok ukur keberhasilan

Bab VIPerumusan MasalahMasalah menurut keluaran (masalah sebenarnya) :1. Cakupan peserta KB implant masih kurang (3%) dari target sebesar 14,6%1. Cakupan peserta KB IUD masih kurang (5%) dari target sebesar 11,9%1. Cakupan penanganan efek samping dan komplikasi ringan masih kurang (0%) dari target sebesar (100%)Masalah lain (penyebab) :1. Pencatatan dan pelaporan yang tidak lengkap 1. Rapat bulanan dan triwulan tidak ada pencatatan yang lengkap1. Mayoritas penduduk di wilayah kerja Puskesmas Jatisari berpendidikan rendah dan bekerja sebagai buruh tani dan sebagian besar dari penduduk adalah miskin (sosial ekonomi rendah) juga terbentur dengan agama yang dimiliki.

Bab VIIPrioritas MasalahMasalah menurut keluaran :1. Cakupan peserta KB implant (3%) dari target sebesar 14,6%.1. Cakupan peserta KB IUD masih kurang (5%) dari target sebesar 11,9%.Prioritas Masalah :A. Cakupan peserta KB IUD masih kurang (5%) dari target sebesar 11,9%B. Cakupan peserta KB implant yang masih kurang (3%) dari target sebesar 14,6%C. Bab VIIIPenyelesaian MasalahMasalah :2. Cakupan peserta KB IUD masih kurang (5%) dari target sebesar 11,9%Penyebab :1. Peserta KB IUD dikenakan bayaran untuk alat IUD dan pelayanan1. Masih kurangnya penyuluhan mengenai alat kontrasepsi dalam rahim kepada pasangan usia subur (PUS)Penyelesaian :1. Mengajukan permintaan penyediaan dana untuk alat dan pelayanan KB IUD kepada akseptor1. Bidan dan tenaga PLKB meluangkan waktu yang lebih terhadap akseptor maupun calon akseptor KB untuk memberikan penyuluhan mengenai kontrasepsi dalam rahim.2. Cakupan peserta KB implant yang masih kurang (3%) dari target sebesar 14,6%Penyebab : Keenganan aksekptor KB untuk menggunakan kontrasepsi Implant, dikarenakan kurangnya informasi tentang kontrasepsi Implant sehingga menimbulkan persepsi yang salah tentang Implant. Kurangnya Konseling KB di puskesmas Jatisari tentang pemilihan dan penggunaan kontrasepsi yang tepat sesuai usia, jumlah anak dan penyakit penyerta. Kurangnya penyuluhan dari tenaga kesehatan yaitu Bidan desa dan PLKB perihal keuntungan dan kerugian dari penggunaan kontrasepsi Implant. Laporan bulanan dan triwulanan tidak lengkap. Keadaan lingkungan yang kurang kondusif.Penyelesaian : Bekerja sama dengan Bidan desa dan PLKB dalam promosi kesehatan dan penggunaan alat kontrasepsi Implant. Bekerja sama dengan lintas program dan lintas sektoral PLKB perlu lebih aktif memberikan penyuluhan kepada seluruh masyarakat khususnya pada PUS mengenai cara penggunaan dan efektivitas kontrasepsi Implant dan IUD. Penyuluhan hendaknya dilakukan sesuai dengan tingkat pendidikan masyarakat setempat, seperti dengan simulasi, gambar-gambar yang menarik ataupun poster dengan bahasa awam yang dapat dimengerti. Bekerja sama dengan pemuka agama yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jatisari, untuk memberi pengertian dan pemahaman pentingnya cara pemakaian alat kontrasepsi melalui penyuluhan yang dilakukan saat pengajian atau majlis-majlis agama. Semua pencatatan dan pelaporan harus dilengkapi, seperti laporan pemantauan penggunaan alat kontrasepsi, baik untuk laporan bulanan maupun laporan triwulanan, serta mencatat dan melaporkan semua kendala yang dihadapi dalam melaksanakan program KB.

Bab IXKesimpulan dan Saran0. KesimpulanDari hasil evaluasi program KB yang dilakukan dengan cara pendekatan sistem di Puskesmas Jatisari Kabupaten Karawang periode Januari 2014 sampai dengan November 2014 didapatkan:1. Cakupan peserta KB baru mencapai 103%. 2. Cakupan peserta KB aktif mencapai 79%3. Cakupan peserta KB aktif berdasarkan alat kontrasepsi adalah sebagai berikuti. Cakupan peserta KB IUD adalah sebesar 5%ii. Cakupan peserta KB implan adalah sebesar 3%iii. Cakupan peserta KB suntik adalah sebesar 57%iv. Cakupan peserta KB Pill adalah sebesar 33%4. Cakupan penanganan efek samping dan komplikasi ringan 0 %5. Cakupan pelayanan rujukan : Tidak ada kasus dengan komplikasi yang dirujukMelalui penyelesaian masalah yang telah dibahaskan, diharapkan dapat memberikan dampak yang positif dimana keberhasilan program KB akan semakin meningkat, dan turunnya angka kelahiran serta turunnya laju pertumbuhan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Jatisari di masa yang akan datang.0. SaranApabila saran ini dapat dijalankan dengan benar, maka diharapkan kedua masalah ini tidak akan kembali muncul di UPTD Puskesmas Jatisari, Kabupaten Karawang sebagai pokok masalah saran kepada kepala puskesmas Jatisari: Menurunkan target yang di capai. Lebih memonitoring dasn memotivasi pekerja puskesmas agar dapat bekerja secara menyeluruh karena tidak ada kendala dalam penyediaan waktu, dana dan material. Promosi pada program pemerintah diadakan secara menyeluruh dan terpadu dalam artian bekerjasama dengan masyarakat setempat untuk mempromosikan bulan kontrasepsi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA1. Badan Pusat Statistik: Hasil Sensus Penduduk Indonesia [pdf online]; 2010 [dikutip 23 December 2014]. Diunduh dari: http://www.bps.go.id/download_file/SP2010_agregat_data_perProvinsi.pdf1. Badan Pusat Statistik: Laju Pertumbuhan Penduduk menurut Provinsi [article online]; 2010 [dikutip 23 December 2014]. Diunduh dari: http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=12&notab=21. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Kerja Puskesmas: Keluarga Berencana. Jakarta: Depkes RI; 2012.1. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional: Peningkatan Ketahanan Keluarga Dalam Mewujudkan Keluarga Kecil Berkualitas [doc online]; 2010 [dikutip 13 November 2014]. Diunduh dari:www.bkkbn.go.id/Webs/index.php/infoprogram/download/3501. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia: Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Nasional [article online]; 2007 [dikutip 13 November 2014]. Diunduh dari: http://www.datastatistik-indonesia.com/sdki/1. Badan Pusat Statistik: Angka Fertilitas Total/Total Fertility Rate (TFR) [article online]; 2012 [dikutip 12 November 2014]. Diunduh dari: Http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&id_subyek=12&notab=71. Badan Pusat Statistik: Angka Kematian Bayi [article online]; 2012 [dikutip 12 November 2014]. Diunduh dari: http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=12&notab=51. Undang-undang BKKBN Profil Kependududkan BKKBN Indonesia 2013(online book);2014 [dikutip 23 December 2014]. Diunduh dari:www.profilkependudukan.com1. Kesehatan Reproduksi Buletin jendela data dan Informasi 2013(online book);2014 [dikutip 23 December 2014]. Diunduh: www.buletin-kespro.com