Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
.etrAessgs FR.S,HSS ffi&s KffiesF€3$KS6 &&*ffi*seAsKa$g& FAF*eix'' Eleffi&efl&H ffitu&trA $AwEy
*'{E € *.* i s g*rmensrs #bery }
?"ewd,sdffifffi ,*n'
ffiE*&
ffid"6.4&r*aa"x.s€Lr mrtr*5*,&&*4 /&sI,
SEKOT-A$fr TrfqSGX TLMA,I PER"ATIIAHAGR&BISNIS P&RKEBUUATT
e{&eAtr?&&9
. -.-+ -'' -,, r "-.-; ^. L,'F
;=a(PJg1:A# ''' -'
. -=.,{.fl,S.s,9-..$ _fle"4r-V ffi-_{p-t€.€E>{}Sd-s$ry&{p###giAryqg-tu"&ffi ."q$e&qb"-{F"-&ti{ke.b..E-%Be;hBh%wyF
{fff*srs gxadrs**rfs "Fmeq 3
HqJ#.*rS *4*Kg6gffi
E-isaraak &'s*mxpa c*i;,i.s #*E*r $mx-$*m* $*sigas ?r*ra.agr*:*}ai=m Fx'a*gs:mm s6aa*y **#x*-*"* F*#*fu*e*ac Fsdm r,nugrl* *upg*me EVS*$g.<eEaEx y:i*gp* n$:aris f;;:.r.;::ilia*a ..i&.g*xrfo"$*xsEu .Fes,k*&axxsam
#E*&
Bg,-{S$.&& ffi .q& e&€trft X'SS&&s*g#x4 f ffisP
sffi K#LeEg x'gruGGg SE-M*I S&R?,AS{L&NA#&&ffiESftES FffiffiffiffiUHEN
e.s&ffi&ffi3&SS
Judul tugas Al*rir: ArIALrsIs TRAI.'I DAN KoMposlsr BRoNDoLAIyHAsrL pANEN TANAMAN xolGa sAwrr(Elaeis guinezsir Jacq.)
Nama : HASAN DALIMUI{IIE
NIM :0501024
hogram Studi : Budidaya perkebunan
Menyetujui
Pembimbing
dt't*4Sulthon pprinduri. Sp.M.Si
Anggota
Aji, S.Pd., M.Engpract)
Ketua Program Studi
Iulus: 29 Apil2009
ahyuni, Mp)
RINGKASAN
ffi?ffi'ffi,Jryix'"*!,ffi,,?bffi;si Brondoran Hasir panen
ffi .bsp,eff pi c.,,"*J'* ;ffi}#ffiffiHi1;;;i=ffi *iffi'r ^r#n mf ,,;di*;:-fi ,jffi,#ffif;.#,#d1'=_1t.*a,#*r###ffiffi[t"l* pao"n a'o iumr#u.ooaoruoa i;; p"ng,*i"r., rr*ii crprDffiffi trqrffi*ffi ffij#";,ffi;:ffiiff i:ffi#Hasil peneritian -";*lfia' u"rrr^;" ,,?ffi tingg fraksi maka jumratrrffi srut*:,ryffi ufuffi ;rffi ,tsffi ffi ffiffiL',m?,****HHffi*#H#rk******Hf'r"ff*''lhlTjl':f.ffi' s.r,i"Ld p;ffi* harus ai.di,um.,
"a"r.n nlr.ri;dffilf* sesuai untuk pemanen€m A*i- r,*il
RIWAYAT IIIDUP
Irasan Dariuunthe, dilahirkan di Siborangan pada tangg ar 07 september
1985 dari Ayah (AIm) s. Dalimrmthe dan Ibunda M. Br Ritonga penulis menrpakanprhake 12dari 13 bersaudara.
Tahun 2004 penulis rulus dari sMu swasta Tunas pelita Binjai, dan pada
uhun 2005 lulus seleksi masuk srIP-AP LPP KAMpus MEDANI. penulis memilih
Fogram studi Budidaya perkebuuu.
Pada tatrun 2007 penuris mengikuti praktek Kerja Lapangan (pKL I) di prpNItr kebun sei Karang Kecamatan Lubuk Pakarn Kabupaten Deli serdang selama satusengalr bulan dan pada tahun 2008 penulis mengikuti praktek Kerja Lapangan (pKLtr) di PT'Bakrie Pasaman Plantation Propinsi sumatera Barat selama 3 (trga) bulan.
Di tatrun 2009 ini penulis juga mengikuti kegiatan pengabdian terhadap
usyarakat yang di laksanakan selama 2 minggu di pTpN rv kebun AdslinaKabupaten Serdang Bedage.
KATA PENGAIYTAR
Dengan mengucapkan Puii dan syukur Altumdulillall penulis panjatkan
kehadirat Allah atas rahmad dan kanrnia-Nya penulis dapat menyelesaikan TugasAkhir ini.
Judul Tugas Akhir ini adalah :'Analisis Fraksi Dan Komposisi Brondolanrrasil Panen Tenaman Kelapa sawit (Eraisis guinewisJacq ),, yang merupakansalatr satu syarat untuk memperoleh Gelar serjaqa sain Terapan di sekolatr TinggiIlmu Pertanian Agrobisnin perkebunan (srlp-Ap) Kampus Lpp Sumatera utara.
Pada kesempatan ini penulis ucapkan banyak terima kasih kepada KetuasrIP-AP seno Aji, s.pd., M. Eng.pracl Ketua hogram studi Ir. Mardiana wahyuni,MP' Guntoro, sp sebagai Ketua pembimbing dan Surthon parinduri, sp. M.sisebagai anggota pembimbing yang telatr banyak memberikan banyak saran danbimbingan kepada penulis dalam penelitian dan penulisan Tugas Akhir ini.Disamping itu penuris juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihakperkebunan prp N,'$ITARA II Tanjung Garbus, Kebun pagar MarbouKecamatan Lubuk pakam Kabupaten Deri serdang propinsi sumatera utara yangmberikair tempat penelitian.
Terima kasih dan saram hormat juga penulis sampaikan kepada Ayah tercinta(Atm; saloan Darimunthe dan Ibunda Mand Br Ritonga" atas dukungan materiar danloril yang telah diberikan selama ini kepada penulis. Kakanda sauli Br dalimunthe,
llt
dalimunthe, Skm.M.kes, .Arfan Dalimunthe serta kepada selunrlr lceluarga
nemberikan dukungan moril dan materil serta doa yang tulus.
lftTm senada penulis juga sampaikan kepada Melva yanti Br Nasution, spd.
memberikan moJivasi kepada peaulis dalam pelaksanaan Tugas Aldrir
teman-teman angkatan 05 yang selalu mernberikan dorongan dalam
Tugas Akhir. Penulis menyadari rugas Akhir ini belum sempunra.
Tugas Alchir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Mei 2009
Penulis
l
I
IIlv
DATTAR ISI
Halaman
YATHIDUP
PENGANTARlt
iiiv
vii
YIII
I
I3
44
5
AR TABEL
ARGAMBAR
I^car Belakang.......Pertrmusan MasalahTujuan Penelitian.Kegunaan penelitian..
AI\t PUSTAKA......aoaaa.aaa.aaaaa.aaaaaa
Fisiologi Buah Kelapa Sawit.........
l** Kelapa Sawit.........Penenfuan Panen yang Tepa1.................
' ""'
fri*ll Matang panenRotasi Panen........Kerapatan p*;;..:.."'Pm^^-^r^.4^- Thd ;""": ::':':'
5
78
t3l5t6l8
20
2020202t2t
22
222425
Pengangkutan TBS Tepat Wak;
DAIY METODE.....a.aaaaaoa.aaa...ra
a.aaa.aaa.a.
Tempat dan Waktu penelitianMetode Penelitian..
PEMBAIIASAN....,aaaaaaaaoa.aaa.aa.aaararaoa.a.....aa.a.aaaaaaa.aaa.a
Jumlah brsndolan sesuai fiaksi ........... -...Berat brondolan masing-masirg t rf.ri'.. :[fnm^^^i^i L-^-r-rKomposisi brondolan 6hadap"be; Td S
30
3030
31
vl
DAFTARTABEL
l. Perkembanganjumtah tandan dan berat tandan pada tanamsakelapa sawit.........
2. Buah yang membrondol berdasarkan umur tanaman
3' Fral$i matang panen pada tanaman kelapa sawit menghas,kan. .......4' Hubungan antar fraksi panen, randemen minyak sawit dan ALB ......5' Pengamatan jumlah brondolan disajikan pada tabel sebqgai berikut.6. Berat brondolan dari masing_masing fraksi.
7. Perbandingan Komposisi Brondolan Terhadap Berat TBS ................
t. Rekapitulasi Berat TBS (kg), jumlah brondolan dankomposisi berat brondo d(n. :..:.:...............
7
l3
l4
l5
22
24
25
vu
PENDAHULUAI\t
ldrkang
Pertebunan kelapa sawit merupakan investasi jangka panjang yang dikelota
profesional setingga mengunlqngkan secala etonomis terhadap perusahaan
a+d meningkatkan kesejatrteraan serta memberikan kontribusi positif terhadap
pendapatan masyarakat dilingkungan sekitanrya
K"lepu sarvit merupakan jeniq tanaman multiguna karen4 depat memberikan
hasil atau manfaat yang cukup besar. selain menghasilkan minyak sawit dan
inti sawit, dari tanaman kelapa sawit juga dapat diperoleh bahan biodisel,
sawit dan lumpur sawitnya depat dimanfaatkan unhrk bahan barku pakan
sabutnya untuk batran penyekat dan campuran pakan temalg tandan
untuk batran baku kertas dan balran baku pupulq kayu pohonnya untuk
rumah, $ede pulp kayunye digrrnakan turtuk bahan baku kertas. Oleh karena
manfaatnya yang begitu banyak dilirik oleh pengusatra untuk dibudidayakan.
melarnbungnya harga crude Palm oil (cpo) juga menjadi alasan bag para
untuk merumamkan modalnya diper{<e-b. unan kgl4pa sarrit (Anonim, 2003),
Tujuan dari penanaman kelapa sawit yaitu menghasilkan produksi yang
.Untuk mendapatkan produksi yang optimat, karakteristik dan faktor- faktor
lEg mempengaruhi produksi harus dipahami {gn diusatmkan berada pada level yang
!trimal. Dalam hal ini akan dibahas masatah tehnik pemanenan TBS yang matang
r:ftingga kualitas dan kuantitas produksi dapat dicapai (patran, 2006).
Saat buatr mulai masak kandq4gan minyak dalarn {_aging buatr (mesokarp)meningkat cepat Hal ini disebabkan adanya proses konversi karbohidrat menjadihmak dalam buah' set'elatr kadar minyak dalarn buah mencapai maksimal, buah akantPes atau membrondol dari tan{arurya-Asam lemak bebas dalam brra}r alcan terusmik' ciri-ciri tandan buatr yang masak ditentukan oleh angka kematangaq yaituiEmlah buatr yang brondol dari tandannya, tidak ditentukan oreh warna buatrnya(Sastrosayono,2AO3).
panen merupakan salah satu kegiatan yang penting pada pengolahan tanananHqpa sawit menghasilkan. selain bqhen Enam dan pemeliharaan tanaman p,meniB salah satu faktor yang penting dalam menampung produksi. Keberhasilar panen**n menunjang pencapaian produrtivitas tanaman sebariknya kegagalan panen*"n menghambat pencapaian produktivitas tanaman kerapa sawit. pengola'anhaman yang sudarr baku dan potensi produksi dipohon tinggr, tidak ada artinya jikalnen tidak dilaksanakan secara optimal.
panen adala, pemotongan tandan dari pohon hingga pengangkutan ke pabrik.Tdan yang sudah dipanen disebut tandan buatr segar (TBs) dan istilah ini akan+*"i dararn turisan unfuk seterusnya. urutan kegratan panen adalah pemotoogan- {'4 buah matang panen, pengutipan brondolan, pemotongan pelgpa}r,Frgangkutan hasil ke TpH, Aan pengangkutan hasil kepabrik
Tanaman kelapa sawit secara umum sudah mulai dialihkan dari tanamanhhm menghas,kan menjSdi tanaman menghasilkan qelerah berumur l0 buran.l.*un dibeberapa tempat sering terjadi rebih awar. parameter lain yang sering
aEplran dalam menentukan kategori tanaman menghasilkan adalatl persentase
Fnhh pohon yang sudah berbuah matang panen yakni > 60yo. Pada keadaan ini rata-
dt berat tandan sudatr mencapai 3 kg dan pelepasan brondolan dari tandan lebih
rddl
Kebehasilan panen didukung oleh pengetahuan pemanen tentang persiapan
p€tL kriteria matang panen, rotasi panen, sistem panen, sarana panen. Keseluruhan
tror ini merupal<an kombinasi yang tak terpisahkan satu sama lain. Untuk
mingkatkan keterampilan tentang keberhasilan panen ini perlu dilal$kan pelatihan
bagi pelaku pekebrur (Akiya! 2002).
4
lcmmusan Masalah
Penetapn fralci panen yaqg selama ini ditetapkaq masih sering
menimbulkan perbedaan pendapat. pemanen masih mernanen TBS ti4ak
sesuai fuI<si panen sehingga berdampak belum tergalinya potensi TBS yang
berkualitas dan minyak per hektarnya Pemanen masih beltrm me,maksimalkan dalaur
pengutipan brondglan sehingga brondolan tinggal dipiringan.
Dari hal di atas saya ingin melakukan pengamatan terhadap analisis fuksi dan
komposisi brondolan hasil panen tanaman kelapa sawit(Elaeis guenensisJacq).
Tujuan Penelitian
o Untuk mengetahui jumlah brondolan sesuai fraksi, berat brondolan dan
kompasisi brondolan terhadap beret TBS yang brpenganrh terhadap hasil
panen..
o Untuk mengetatrui jumlah brondolan dipiringan, setelah panen dan jumlatl
brondolan di Tempat pengumpulan Hasil (THp) dari masing-masing fraksi.
Kegunaan Penelitian
o Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dalarn meningkatkan
kualitas hasil panen Tandan Buah segar (TBS) dan pemotongan buatr
dimaksimalkan sesuai derrgan fraksi panen.
ftmmusan Masalah
Penetapan fralci panen yang selama ini ditetapkan, masih sering
mimbulkan perbedaan pendapat. Pemanen masih cenderung memanen TBS tidak
*suai fraksi panen sehingga berdampak belum tergalinya potensi TBS yang
bcrlnralitas dan minyak per hektarnya Pemanen masih betunn memaksimalkan dala,
lmgutipan brondglan sehingga brondolan tinggal dipiringan.
Dari hal di atas saya ingin melalrukan pengamatan terhadap analisis fraksi dan
hmposisi brondolan hasil panen tanaman kelapa *.wit(Elaeis guenewisJacq).
Tujuan Penelitian
o Untuk mengetahui jumlah brondolan sesuai fialsi, berat brondolan dan
kompasisi brondolan terhadap beret TBS yang brpengaruh terhadap hasil
panen..
o Untuk mengetatrui jumlah brondolan dipiringan, setelah panen dan jumlah
brondolan di Tempat Pengumpulan Hasil (TI{P) dari masing-masing fraksi.
Kegunaan Penelitian
o Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dalam meningkatkan
kualitas hasil panen Tandan Buah segar (TBs) dan pemotongan buatr
dimaksimalkqn qesuai dengan faksi panen.
TINJAUAI\T PUSTAKA
Eiotogi Buah Kelape Sawit
Masa perkembangan buah ketapa sawit mulai dari penyerbukan hingga
udang dibutulrkan waktu !,5-6 lulan, sedikil berfluktasi sesuai dengan variasi iHim
bing yang panjang biasanya memperlambat laju pemasakan. Jumlah buatr rata-rata
1600 buatl pertandan. Llkuran dan bentuk buatr bervariasi menunrt posisinya dalam
Edan, bisa mencap-ai 5 cm dan be.rat 30 gram (Anonim, 2003)
Tandan buah tumbuh diketiak daun. Daun kelapa sawit setiap tatrun turnbuh
t€kitar 20 -24 helai. Serrakin tua umur kelapa sawit, pertumbuhan daunnya semakin
*dikit, sehingga brrah yang terbentuk makin menunrn. Meskipun demikiaru tidak
bemrti hasil produksi minyaknya menurun. Hal ini disebabkan semakin tua umur
r-'r^mao, ukuran buah kelapa sawit akan semakin besar. Kadar minyak yang
fihasilkannya akan semakin tinggi. Berat tandan brrah kelapa sawit bervariasi, dari
beberapa ons hingga 30 kg (Akiyat, 20OZ)
Tanaman kelapa sawit mutai berbuah saat berumur 18 butan setelah taoanL
&tapi kadar minyaknya masih sedikit dan persentase limbah (lurnpgr; banyak.
xarenanya, diperkeb,nan kelapa sawit, bunga - b,nga yang tumbuh pada tanaman
muda akan dibuang (kastrasi) agar tidak menjadi buah.
Buatr muda Elaeis guineensis dura, Elaeis guineensis tenera, dan Eloeis
guineensis pestfera berwarna ungu tua sangat hitam.Warna ini disebabkan adanya
II
;
f,6
i at anttrocyanin. setelah buah masak pada umur 6 bulan, warna buatr
menjadioftlngemeratukarenabualrsudatrdidominasizatkaroten.
Buah kelapa sawit menempel di karangan yang disebut tandan buah' Dalam
- den terdiri dari puluhan sampai ribuan buah- Tandan buah akan kurang
(terbesar) pada umu 4,5-5 bulan- Pada umtr ini mulai dibentuk zat-zat
yangdisusundalarrsel-selpeoglsdisel.selsabutbuah.Minyaksabut(CPo)
jingga karena banyak mengandung karoten' Bersarnaan dengan
minyak" waflul kulit buah akan berubah dari ungu menjadi orange
(Pahan,2006)
Perubahan warna kulit buah yang terjadi saat turun hujan menyebabkan buah-
H tersebut akan lepas dan tandannya (rontok). Bedasarkan buatr-buh yang
Uianrtran tersebut bisa ditentukan kriteria tingkat kemasakan buah'
rrematangan buab mas)h ilboildran rutu natarry nilrfll1git diruru buat
' rr sempurna benfuknya seskandungan minyak sudatr optimal. Matang psikologis
dalah kematangan buah yang sudatr lebih lanjut yaitu telatr siap unhrk tumbuh dan
te*embang biasanya I bulan sesudah rnatang morfologis.
hh kelapa sawit terrrasuk buah batu. Bagian-bagiannya terdiri dari :
- Kulit buatr (exokarp)
- Daging buah (pulp, mesokarp) yang banyak mengandung minyak.
- Cangkang , shel, endocarp)
- Inti (kemer, ensosperm) mengandung minyak seperti minyak kelapa
Tipe-tipe buah kelapa sawit tebal tipisnya cangkang :
- Tipe Dura
- Tipe pesifera
- Tipe Tenera
Tabel l. Perkem ah tandao dan berat tenrlgrnUmur
(tahun)
Jumlah
tandan/pohon/tahunBeret
tandan(kg)
-
3,5-133-8 r5-25
8-I6 10-15 t4-24>16 4-8 25.30
tanaman kelapa sawit
(Riza, lgg4)
Panen Ketapa Sawit
Tanaman kelapa sawit mulai berbunga saat membenfuk buatr setelatr um,r 2-3tahun' Buah akan menjadi masak sekitar 5-6 bulan setelah penyerbukan. proses
pemasakan buah kelapa sawit dapat dilihat dari penrbahan warn4 kulit buatrnyaBuatr akan berubah meqiadi merah jingga ketika masak. pada saat buatr masarqkandungan minyak pada dqging buah telatr maksimal. Jika terlalu matang, buahkelapa sawit akan lepas dan jatuh dari tangkai tandannya Buatr yang jatuh disebutbrondolan (Sastrosayono, 2003)
Proses pen*nenan pada tanaman kelapa sawit meliputi pekerjaan memotongtandan buatr masarq memungut brondolan dan mengangkatnya dari pohon ke tempatpengumpulan hasil Gpff) serta ke pabrik kelapa sawit (pKS).
Pelaksanaan penranerurn tidak secam , perlu memperhatikan
beberapa lriteria tertentu sebab tujuan panen kelapa sawit adalah mendapatkan
rendemen minyak yang tinggi daa kualitas minyak yang baik sehingga mampu
bersaing dipasaran. Kriteria matang panen yang perlu diperhatikan adalatr matang
pa+e& alat panen, rotasi panen dan sistem panen, serta mufu panen
Penenhren Panen Yeng Tepat
Waktu yang tepat untuk memanen kelapa sawit mer{adi penting karena pada
saat inilatr rendemen minyaknya telah cukup tinggi atau mernplnyai kandrmgal
minyak yang maksimal, sekitar 2l-22%. Jika pemanenan dilakukan terlalu dini,
Jumlah minyak yang terkandung dalam kelapa sawit masih sedikit. Sementara jika
pemanenan dilakuakan lewat \ raktu, brondolan kelapa sawit sudah banyak yang
berjatuhan. Cara yang paling tepat unhrk mengetatrui layak belumnya kelapa sawit
pada Tandan Buah Segar (TBS) untuk dipanen dilakul€n dengan cara mengamatinya
Tanda-tandanya yaitu telatr d?l-2 butir brondolan yang jatuh pada setiap I kg TBS.
Saat pemanenan yang tepat juga bisa dilihat dari warna kulit buah yang hitam
kemerah-merahan- Umumnya tanaman telah berubah optimal pada umur 6 tahun
sejak semai benih. Buah-b-uah sawit umurnnya terjadi pada sekitar 6 bulan setelah
terjadinya persarian atau persilangan bunga jantan dengan brurga betina Untuk laban
perkebunan yang terletak di daerah datar dan relatif aman dari pencurian, sebaiknya
pemnetum dilakukan ketika sudalr adz 2 buah brondolan kelapa sawit per kg TBS.
Sementara jika lahan perkebunan di daeratr bergelombang dan rawan
9
kelapa sawit dipanen ketika 1-2 brondol buah yang jatutr dari setiap tandan
(Risza, 194)
Potong Buah
Pemilihan sistem PoJong buah yang sesU+t kondisi perkebunan setempat
hal yang mutlak dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan
ing sistem potong hutr Yang ada.
Persiapan panen menrpakan pekerjaan yang mutlak dilakulGn sebelum TBM
&utasikan menjadi rM. persiapan panen yang baik akan menjamin tercapainya
Eget produksi dengan biaya Panen seminimal mturgkin. Hal-hal yang perlu
flakukan di dalam mempersiapkan pelaksanaan pekerjaan potong buatr yaitu :
1. PersiaPankondisi areal
2. Penyediaan tenaga potong buah
3. Pembagian seksi Potong buah
4. Penyediaan alat-alat kerja
Persiapan areal panen berhubungan dengan adanya mutasi dari Tanaman
Belum Menghasilkan ke Tanaman Menghasilkan. Dalam keadaan nonnal, perubatran
TBM ke TM terjadi pada tatrun ke tiga sesudah tanaman di tanam (Simorangkir,
19e0)
Mutasi TBM ke TM merupakan masa yang perlu mendapat perhatiau baik
dari segi lamanya masa TBM maupun persiapan yang perlu dikerjakan sebelum
tanaman mulai dipanen. Pekerjaan awal yang sangat mempengartrhi kuantitas dan
l0
hasil potong buah yaitu l€strasi atau tunas pasir. Di samping itu, beberapa
yug harus dilakukan dalam pekerjaan awal potong buah sebagai berikut :
- Perbaikan jalan dan jenrbatan
- Pembersihan piringan tmarum atau pasar pikul
- PembuatanTeurpatPe,ngrrmpulanHasil CI?H)
- Pembuatan tangga-tangga dan tapak kuda untuk areal berbukit.
Kecenderungan bahwa poto:rg buah pada tanaman umur 2,5-3 tatrun kurang
-dapat perhatian. Padahal, jika kualitas tanaman baik dan kastrasi atau tunas pasir
flaksanakan, produksi dapat mencapai 8-12 ton TBS/ha dengan ekstrasi berkisar 13-
!07r. Oleh sebab itrl pengertian yang perlu diberil€n dan trarus dilaksanakan pada
'[JrgI awal mulai potong buah pada tanaman muda sebagai berikut :
1. Produksinya harus benar-benar dikuras
2. Transportsrya tidak boleh diabaikan
3. Karyawan potong buah harus me,mbawa dodos untuk memotong buah dan
gancu untuk mengorek brondolan diketiak cabang unttrk meminimalkan losis.
Kriteria Mutu Buah dan Potong Buah
Kualitas potong buah dan kuantitas buah menyangkut kuatitas pekerjaan
panen, pengawasan, dan pemeriksaan hasil panen.
ltl
L Mutu Buah
Sesuai dengan ketentuan bahwa buah dikatakan masak jika todapat dua
yang lepas per kg TBS. Sementara, kriteria matang panen ditetapkan
i berikut (Adlin" 1992)
Hasil potong buah dikatakan baik-baik jika komposisi buatr per TBS normal
(N) sebesar 98% dan buatr mentatr serta busuk (A+E) maksimum 2%.
buah mentatr merupakan kesalahan png paling seringnya dengan
inggalkan brondolan dipiriagan. Penanggulangan yang paling baik yaitu dengan
hol sesering mungkin di TPH dan ancak panen. Kerugian akibat memotong buah
mah yaitu kehilangan setagran potensi produksi minyak (MKs), mengganggu
ktarian produksi, merugikan PKS, dan melukai pokok sehingga mengalami stres
(Adlill 1992)
2. Kualitas Potong Buah
Kualitas potong buah menyangkut tiga hal utama, yaitu : kualitas pekerjaan
potong buab kualitas penga\ilasan, dan kualitas hasil potong buah.
Kualitas pekerjaan potong buah sangat erat kaitarurya dengan tugas potong
buah. Tugas karyawan potong buah yaitu memaoen semua TBS masak dan mengutip
b€rsih seltruh brondolan untuk di antikan di TPH serta menyusun pelepah yang
dipotong pada gawangan mati @ahan,2006)
t2
3- PeogutipanBrondolan
Mengutip semua brondolan dengan bersih atau tidak boleh diganrh
rypmputtan brondolan dalam tumptrkan tersendiri, disarnping antrian TBS di TPH
rrla rerrbersihkan brondolan dari sampah dan batu.
Pengawasan harus cukup rmtuk memastikan sernua brondolan dikuttp.
Edalaian dalam pengawasan dapat mengakibatkan kerugian yang besar. Pada musim
hilh besar. Pemanen akan mendapat kesulitap untuk mengutip semua brondolan.
tfaka diperlukan kelompok pengutip brondolan khusrrs. Jika rotasi panen dapat tetap
dipertahankan. Pada dasamya akan mengurangi jumlah brondolan yang harus di kutip
(Sulcamto,2008)
Pelaksanaan panen dan pengutipan brondolan. tangkah-langkah kerja
p€,manen dilalokan sebagai berikut :
o Pemanen berjalan dipqsar pikul sanrbil melihat dan memeriksa buah masak
dengan cara mengelilingi pohon. Potong tandan buah menurut kriteria matang
panen, lalu potong tangkai buah semepet mungkin (maksimak 2 cm ).
o Pada tanaman umur < 4 tahun tidak dibenarkan memotong atau membuang
pelepah pada saat melaksanakan panen. Panen dilakukan dangan sistem curi
potong buah.
o Bersihkan semua brondolan dari ketiak pelepah dengan cara mencoksr pakai
gancu dan bila pohon sudah tinggr digunakan alat panen egrek.
13
I
Pelepah yang ikut dipotong 4gar disusun rapi digawangan mati dan pada areal
berkontur pelepatr disusun searah dengan kontur. Pelepah tidak boleh dibuang
kesaluran air dan pasar tengah.
Keluarkan tandan buah dan brondolan dari piringan ke TPH. Brondolan hanrs
bersih dari segala rurcam sampah d4n tanah.
Tandan disusun dengan teratur dengan susunan 5 -10 baris posisi gagang
disebelah atas supaya mudah menghitungnya. Tuliskan nomor kode pemanen
pada gagang tandan buah.
Kriteria Matang Panen
Kriteria matang panen merupakan indikasi yang dapat membantu pemanen
agar memotong buah pada saat yang tepat. Kriteria matang panen ditentukan pada
saat kandungan minyak maksimal dan kandungan asam lemak bebas (ALB) rendatr.
Pada saat ini, hiteria umum matang panen yang banyak dipakai adalatr
berdasarkan jumtah brondolan yaitu tanaman dengan umur kurang lebih l0 tahun,
junlah brondolan kurang lebih l0 butir dan tanaman dengan umur diatas l0 tahun
jumlah brohdolan sekitar 15-20 butir. Namun secara praktis digunakan kriteria umum
yaitu pada setiap I kg tandan buatr segar (TBS) terdapat 2 brondolan (Akiya! 2OO2)
Ketentuan areal yang sudatr dapat dipanen apabila tanaman sudatr berumur
>30 bulan dilapangan atau 60 % pohon telah mempunyai tandan matang, berat
TBS =3 kg dan kerapatan panen 1:5. Ciri-ciri tandan matang adalah buah berwama
I
,lI
I
I
t4
orange kemeralran dan sudah membrondol minimal I ( satu ) brondolan per tandan.
untuk memperoleh mutu panen yang baik perlu diperhatikan derajat kematangan
tandan bualr, karena akan mempengaruhi rendemen minyak dan kandungan asam
lenrak bebas ( ALB ).
Tabel2. Buah mernfondol berdasarkanq, llmrtf fanomaaUmur Jumlah Brondotan
Umur tanamanS->S taltun AsaI tsrondol bervariasi
GlO tahun 5
ru-I) tahun l0> l5 tahun 20
secara visual tingkat kematangan tandan dapat juga dibedakan sebagai berikut :
o un ripe (mentah) yaitu buarr berwarna hitaxn, belum membrondol
r under ripe (tandan kurang matang) yaitu warna buah kemerahan dan belum
adamembrondol.
o Ripe (tandan matang) yaitu buarr disekitar tangkai berwarna jingga, sudatr
membrondol minimal I brondol pertandan.
o over ripe (tandan lewat matang) yaitu Buah membrondol sudalr terlalu
banyak melebihi laiteria matang panen (>75 yo).
o Rotten (tandan sudah membusuk) yaitu warna buah menghitam kusam dan
berbau.
Kriteria matang buah
berwar$a hitam
berwarna hitam
l, buah berwama
1, bu4h benvarna
, buah berwarna
ffirondol, buatr berwarna
15
Mutu buah panar ditentukan oleh fraksi rnatang panen. Fraksi matang panen
Ediri datt7 kelas.
Fraksi panen ini sangat berpengaruh terhadap randemen dan kadar asam
lemak bebas (ALB). semakin tinggl fraksi panen (matang) randemen minyak akan
meningkat, sedangftan kadar mutu minyak sernakin jelas sebagai akibat naiknya kadar
ALB.
Tahel4 antat fraksi Panen, tq4{"men
Fraksioaneh
ffide-e-eo minyak (%) Kadar ALB (%)
0 16,0 1,6
I 21,4 1,7
2 22,1 1,8
3 n2_ 2.1
4 42_ 2,6
5 22,9 3,8
sawit dan ALB.
l6
Rotasi Panen
Rotasi panen adalah selang waktu antara panen yang satu dengan panen yang
berikutnya pada sa-tu ancak. Rorasi panen tergantung pada kerapatan panen
( produksi), kapasitas pemanen dan keadaan pabrilq nalnun yang ideal adalah 7l4ri.Jika rotasi panen seinakin panjang, maka kerapatan panen meningkat tetapi hplitas
panen cenderung menunm. R"otasi panen juga dipengaruhi gleh iklim yang
menimbulkan adanya panen puncak dan panen kecil. Dengan demikian rotasi panen
5/7 daptdirubah 6ar, dlsssuaikan dengan keadaan produksi (Suyanto, 1993)
Luas areal panen harian disesuaikan dengan tenaga paneo, efisiensi
pengangkutan dan kapasitas pabrik. Pengaturan hari panar perlu dilaksanakan guna
penyediaan hari istirahat pabrik. Secara umum hari panen dilakukan 5 hari yakni hari
Senin-jumat, sedangkan hari sabtu tidak dilakukan panen agar pada hari Minggu
pabrik dapat istlratrat. Hari minggu dipergunakan untuk membersihkan/mernelihara
pabrik. Luas ancak disesuaikan dengan jam kerja
Kerapatan Panen
Kerapatan panen adalah jumlatr pohon yang dapat dipanen 6umlah tandan
matang panen) dari suatu luasan tertentu. Angka kerapatan panen (AKp) dipalrai
untuk meramalkan produksi, kebutuhan pemanen, kebutuhan tnrk, pengolahan TBS
pada esok harinya.Kegunaan perhitungan kerapatan panen adalah untuk meramalkan
produlai tanama& menetapkan at$a kerapatan panen (AKP) dan jtunlah pemanen.
Perhihrngan ramalan produksi (P) adalah hasil perkalian antara jumlah pohon (Jp),
t7
AKI (tandan) dan rerata berat tandan (RBT) atau P : AKP x RBT xJP, AKP :
jumlah tandan matang panen/jnmlatr pohon yang diamati, sedangkan jumlatr pemanen
: ramalan produksi/prestasi pemanen.
Sistem perhitungan kerapatan panen terdiri dariz yaitu ;
1. Sistem terpusat yakni pohon contoh ditetapkan 2 baris tananran ditengah blolq
baris tanaman di pinggu jalan atau batas blok tidak iht.
2. Sistem menyebar yakri pohon contoh dit€tapkan secarz sistematis dengan
selang baris danpohon contohtergantung jumlahyang akan diamati.
Sistem pengaviasan standar panen
Pengawasan panen yang baik perlu untuk mengretatrui apakatr efisiensi yang
rNaksuurns.\s\dr\(\1s\r\.t.smk*1utrga*lu*ssqN6tr\tsstg$Et1*$K$i.
Tunas yang dibuang harus seminimal mungkin dan seperlunyq jika mungkin
dengan mengikuti aturan yaitu meninggalkan dua pelepah di bawah buah.
Pelepatr yang dit,nas, hanrs disebar digawangan. perhatikan agar tidak
menutup pasar, piringan dan parit.
Tidak ada buah masak yang tertinggal, karena ini al€n menjadi terlalu masak
padb rotasi berikutrya.
Ketika msrnotang p\eldu !Emar\e', hmls nnernotang mpat pada batang
sepe*i yang dijelaskan pada bagian prururing.
Jangan memanen buah mentatr, karena akan mengakibatkan kehilangan
minyak dan kernel.
t.
3.
4.
5.
18
6. Sern'a brondolan t6rus dikutip, termasuk yang masuk dalam ketiak petepah
bawah.
7. Usahakan jangan terlalu banyak pemind:han d4 luka pada buah untuk
mengrrangi kenaikan ALB'
8. Gagang harus pendeh karena -gagang panjang akan mengganggu
pengangkutan dan menyerap minyak se-lama proses awal pengolahan'
g. Mengel,arkan brondolan dari buah-buah busuk atau terlalu masak danianiang
kosongnya langan dibawake pabdk. Demikian luga unhrk buah yang sakit'
10. Buah tidah tercampur pasir dan sampatr, terutama sewalrtr mengutip
brondolan, karena ini menyebabkan kerusakan pada mesin-mesin pabrik'
Biarkan rumput tumbuh di TPH yang akan mengtrangi pasir atau batu yang
terbawakepabrikdanusahakarrmencegahketerlarrrbatarrperrgirimanbuahtrc
pabrik (Rizq 1994)
Pengangkutan TBS TePat Waktu
Pengangkutan di sini ialah pengangkutan TBS dali masing-masing pohon
yang$ipanenketunpattlasil(TPIOdandariTPHkepabrik
pengolalran hasit ketapa sawit (PPKS). Pengangkutan ini menjadi penting karena
berpengaruh terhadap kualitas TBS kelapa sawit yang akan diperoleh' Pada
prinsipnyq pengangkutan yang benar ialatr pengangkutan TBS yang dilakukan secam
cermat dan tepat waktu (Anoninu 2003)
l9
Tuj"an utamanya adatah untuk mengprangi luka-luka pada buah karcna ini
menyebabkan naiknya FFA. Penyeban luka lainnya FFA adalah keterlambatan
pengangkutan buah. Buah harus dikirim ke pabrik unhrk diotah segera setelah panen
dan di usalrakan sedikit mungkin pemindatran kecuali pada keadaan terteotu seperi
pabrik rusalq buah harus di olah pada had pemanenan untuk hasil tersebut
di atas harus tetap ada dan koordinasi yang erat antara kebun dan pabrik
Untuk mencapai hasil tersebut di atas harus tetap ada hubungan dan kordhasi
yang erat antara kebun dan pabrik. Para manejer har; me,mastikau buah tidak normal
dan busuk tidak dikirim ke pabrik. Semua buah dari janjangan ini hanrs dilepaskan
Can ju{ang kosongoya dibtrang ke lapangan. Semua brondolan trarus bebas dari
sarpata jika mungkin brondolan dikumpulkan dalam bekas kanmg pupuk
mengurangi kehilangan dan memudatrkan pengangkutbusuk tidak di kirim ke pabrik.
Semua buah dan jenjangan ini harus di lepaskan {an janjang kosongnya di buang ke
lapangan. Semua brondolan harus bebas dari sampah. Jika mungkin brondolan
dikumpulkan dalam bekas karung pupuk untuk mengurangi kehilangan dan
memudal&an pengangkutan. (Sukamto, 2008)
Prosedur pengangkutan TBS dilakukun sebagai berikut :
1. Dari masing-masing pohon yang dipaneq semua TBS diangkut denagn hati-
hati menggunakan gerobak dorong yang dapat dilakukan oleh satu orang
teuaga pemanen atau pelaksana khusus. Dengan gerobak dorong, bobot TBS
yang cukup berat secara praktis dapat diangkut menyusuri jalan kebun (pasar
pikul) ke TPH sehingga waktu relatif singkat.
20
Jik4 TBs tedak terlalu lama dalam perjalanan dan biaya pengiriman ke pKS
tidak terlalu besar. Penyimpanan TBS yang terlalu lama (tebih dari satu hari)
di TPH jelas akan mengurangi rendemen kelapa sawit. Jika jalan utarna di
kebun tidak terlalu luas, pengangkutan bisa menggurakan mobil pick-up.
NarnurL mobil pick-up bak terbuka hanya dapat mengangkut TBS dalam
jumlah terbatas. Sementara jika jalan utama kebun jelek dan kontumya tidak
rat4 Disarar&an pengangkutan bak terbuka yang digandengkan dengan jeep-
jeep bergandan ganda dan traktor,
BAIIAN DAI\[ METODOLOGI PENELITHN
Tempat dan Wektu Penelitien
Penelitian dimulai pada bulan Januari sampai dengan Maret 2009 di Kebrm
Tanjung Garbus Pagar Marbau PT Perkebunan Nusantara II Ikbupaten Deli Serdang
Sumatera Utara
Metode penelitian
Penelitian dilalokan dengan menggunakan metode analisa deskriptif dengan
cara mengamati
Bahan dan Alat
Bahan
Bahan yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian atau pengamatan adalah
Tandan Buah Segar (TBS), Brondolan dan Jumlah tandan sampel sebanyak minimal
25 tandan.
AIat
Peralatan yang dipergunakan dalam pelaksanaan penelitian adalah :
o Egrek yaitu untuk menurur*an buah dari pohon
o Timbangan yaitu untuk menimbang Tandan Buah Segar(TBS) dan berondolan
o Goni yaitu tempat untuk pengumpulan brondolan.
HASIL DAN PEMBAIIASAN
l. Jumlah Brondolan Sesuai Fral<si
Mengamati brondolan dari masing-masing fraksi yaihr brcndolan dipiringan,
penanrbahan brondolan dipiringan setelah Panen dan penarnbaharurya setelah TBS di
angkut ke TPH dapat disajikan pada Tabel 5 sebagai berikut.
Tabel 5. Pengamatan jpmlah brondolan dipiringS4 setelah Panen dan TPH
Fralsi No.Tandan Jlh BrondolanDipiringan
JlhBmdolanSetelah Panen
Jlh Brondolan diTPH
ToalBrondolur
0 I l0 38 5 53
2 I 30 6 14
3 6 20 4 30
4 7 25 3 35
5 5 2t 3 T)
Reta-rrte 7.2 264 42 382
I I 25 6 6 n2 20 75 9 104
3 23 65 7 95
4 24 50 5 79
5 l8 77 4 99
Rate-rete 22 65.6 62 944
2 I 30 165 l5 zto
2 35 105 l5 r55
3 25 l0l t2 r3E
4 33 90 t2 135
5 3l ll0 ll 152
Rata-reta 30"t 114.2 l3 l5E
3 I 60 160 t4 234
2 55 130 l3 198
3 57 135 t2 W4 57 136 ll 2U
5 58 136 ll m5
Rate-retr 374 139.4 122 N).0
4 I 75 406 9 4S
2 16 402 8 486
3 75 250 E 333
4 78 303 7 388
5 78 230 7 3I5
Reta-rata 76.5 3t8.2 7.8 3{&0
24
Dari Tabel 5 di atas, jumlatr brondolan pada fraksi 0, dengan sampel 5 tandan
TBS jumlah rrita-rarta brondolan dipiringan adalah 7,2 brondolan. Setelatr panen
iumlah rata-ratabrondolan yang jatuh di piringan sebanyak 26,8 brondolan, kemudian
jumlah rata-rata brondolan yang jatuh di TPH sebanyak 4 brondolan.
Pada fraksi l, dengan sarnpel 5 tandan TBS jumlah rata-rata brondolan yang
jatuh dipiringan sebanyak 22 brondolan. Setelah panen jumlah rata-rata brondolan
yang jatutr sebanyak 66,6 brondolan, kemudian jumlah rata-rata brsndolan yang jaerlr
di TPH sebanyak 6,2 brondolan.
Pada faksi 2, dengan sarnpel 5 tandan TBS jumlah ruta-rata brodolan yang
jatuh dipiringtn sebanyak 30,8 brondolan. Setelah panen jumlah rata-rata brondolan
yang jatuh sebanyak 114,2 brondolan, kemudian jumlah rata-rata brondolan yang
jatuh di TPH sebanyakl3 brondolan.
Pada fraksi 3, dengan sampel 5 tandan TBS jumlah rata-rata brondolan yang
jatutr dipiringan sebanyak 57,4 brondolan. Setelah panen jumlah rata-rata brondolan
yang jatuh sebanyak 139,4 brondolan" kemudian jumtah rata-rata brondolan yang
jatuh di TPH sebanyak 12,2 brondolan.
Pada fraksi 4, dengan sampel 5 tandan TBS jumlatr rata-rata brondolan yang
jatutr dipiringan sebanyak 75,5 brondolan. Setelatr panen jumlah rata-rata brondolan
yang jatuh sebanyak 318,2 brondolan, kemudian jgmluh rata-rata brondolan yang
jatuh di TPH sebanyak 7,8 brondolan.
Berat Brondolrn Mesing-mesing Freksi
Berat brondolan dari masing-masing fraksi dapat disajikan pada Tabet berihrt:
6. Berat brondolan dari fraksi.FraI6i No.
TandanJlh
BrondolanDipiringan
JlhBrondolan
SGtelahPanen
JlhBrondolan
di,I?H
TotalBrondolan
B€ratbrondolan
(Ks)
0 I l0 38 5 53 0.742 8 30 6 u 0.616
3 6 20 4 30 0.42
4 7 25 3 35 0.49
5 5 2t 3 29 0.406
Rata-rata 7.2 26.8 4.2 38.2 05348I I 25 6 6 91 1.358
2 20 75 9 104 r.4563 23 65 7 95 1.33
4 24 50 5 79 1.106
5 t8 77 4 99 1.3t6Rete-reta 22 66.6 6.2 94.t t3tt2
2 30 165 l5 210 2.94
2 35 105 l5 155 2.173 25 l0l t2 138 1.932
4 33 90 l2 135 r.895 3l 110 ll t52 2.128
Reta-rate 30.t 114.2 13 158 2.2t23 I 60 160 t4 234 3.276
2 55 130 l3 198 2.7723 57 135 t2 2M 2.8564 57 136 ll 204 2.8565 58 t36 ll 205 2.87
Rata-reta 57.4 139.4 12.2 209 2.9264 I 75 406 9 490 6.86
2 76 402 8 4E6 6.t043 75 250 8 333 4.6624 7E 303 7 3E8 5.4325 78 23A 7 315 4.41
Rata-rata 76.s 31t.2 7.8 340.0 5.630
26
3.Komposisi Brondolan Tertadap Beret TBS
Perbandingan komposisi brondolan teftadap berat TBS dilalrukan dengan cara
menimbang seluruh brondolan yang ada dan di bandingkan dengan berat TBS dapat
disajikan dalam Tabel 7.
Tabel 7 Brondolan T, Berat TBSFraI$i No.Tandan BeratBrcndolan
(Ks)BeratTBS
(Ks)Komposisi brondolan
Terhadao beratTBs fou)0 I 0.742 26 2.85
2 0.616 22 2.803 0.42 l8 2.334 0.49 t8 2.725 0.409 l8 2.27
Rata-rete 0.s35 20.4 2.60I I r.358 22 6.t7
2 1.456 2t 6.933 1.33 2t 6.334 1.106 2t 5.275 1.3E6 l8 7.70
Rata-reta 1327 20.6 6.482 I 2.94 22 13.36
2 2.17 22 9.863 t.932 2l 9.204 1.89 t9 9.955 2.128 IE tt.t2
Rata-ratl 2.212 20.4 10.843 I 3.25 22 14.77
2 2.8 2l 13.333 2.856 2t 13.604 2.U2 t9 14.965 2.87 t8 15.94
Rata-rati 2.9:t3 24.2 t4.s24 I 6.846 20 34.23
2 6.8(X 22 30.933 4.62 22 2t.t94 5.432 l8 30.185 4,41 t8 24,s0
Rate-reta 5.69t 20 28.21
Dari Tabel 6, dapat dijelaskan bahwa berat rata-rata brondolan pada fraksi 0
adalah 0,53 kg. Pada fiaksi I rara-rata berat brondolannya adalatl 1,327 kg. pada
fraksi 2 berut rata'rata brondolannya adalah 2212 kg. pada fiaksi 3 berat rat,'-rata
brondolannya adalah 2,923 kg- Dan pada fraksi 4 berat rata-rata brondolannnya
adalah 5,630 kg.
Dari Tabel 7, dapat dijelaskan bahwa pada faksi 0 berat rata-rata Tandan
Bualr segarnya adalall 20,4 kg sedangl€n tataqata komposisi brondolannya sekitar
2,6ff/* Pada fraksi I berat rata-rata Tandan Buah Segarnya adalah 20,6kgsedangkan
rata-rata komposisi brondolannya sekitar 6,480/o. Ps.ida fraksi 2 berat rata-rataTandan
Buah segarnya sebesar 2Q,4kgsedangkan komposisi brondolannya sekitar l;,g4ve.
Pa'da fizksi 3 berat rata-rata Tandan Buah segamya sebesar 20,2 kg sedaogkan
komposisi brondolannya sekitar 14,52o/o. Dan fraksi 4 berat rata-rata Tandan Buatr
Segar sebesar 20 kgsedangkan komposisi brondolannya sekitar 2g,zryo.
Rekapitulasi dari ke tig" parerneGr diatas di sajikan pada Tabel g sebosts
Tabelt.*j-*:gxi,Berat TBS (kg), iumlah brondolan dan komposisi berat
Fraksi No.Tandan
JumlahBrondolanDipiringan
JumlahBrondslan
SetelatlPanen
JumlahBrondolanDiTPH
Totalbrondolan
BeratBrondolan
(Ks)
BeratTBS(Ks)
Konposhiberat
brondola(o/ol
I l0 3E 5 53 0.742 26 2.t52 8 30 6 44 0.616 22 2.803 6 20 4 30 oAz l8 2.334 7 25 3 35 0,49 l8 2.725 5 2t 3 29 0,409 IE 2.27Rata rate 72 26,9 4.2 3E.2 0,53 20.1 2.ffiI I 25 66 6 97 1,358 22 6.172 20 75 s 104 1,456 2l 6.933 23 6s 95 1,33 2t 6.334 24 50 5 79 I l()6 2t 5.245 l8 77 A 99 1"396 l8 7.70Rata-rata 22 55-6 94.t t327 20,6 6.482 I 30 165 t5 zto )ga 22 13.362 35 105 l5 155 2.t7 22 9.863 2s l0l 12 138 1.932 2t 9.204 33 90 t2 135 r.E9 l9 9.955 3t ll0 ll 152 2,128 l8Rata-rata 3{t't
I1.82ll42 I3 r58 2212 20,6 toR43 I @ 160 IA 234 3.2s 22 14.t72 55 130 t3 198 2,8 2t 13.33
3 57 l3s t2 2M 2,956 2t 13.604 57 136 11 204 2,U2 l9 14.965 58 136 ll 205 ) e'7 I8 15.94Rata-rrta 57A l3t!rA 122 2B 2-932
4 I 7514.52
at}6 9 490 6,E46 202 76 fi2 3423
8 262.4 6 R(l, 22
22
30.933 75 ){t 8 333 4,6624 18 303
21.197 299.88 5.4112 It 30.18
5 78 m 315 4.41 l8 24.50Rata-rata 765, 3rt2 7-n .I,[Il,.A 5,630 20 28.21
KESIMPI'LAN DA}t SARAN
Kcsimpulan
Beberapa kesimpulan dalam penelitian ini adalah :
r Berdasarkan penelitian yang dilakulcan bahwa semakin tinggl fraksi, jurnlah
brondolan di piringan semakin banyak yaitu 318,2 yang terdapatpada fral6i 4
dan persentase brondolan di TPH makin minimum yaitu 42 yang terdapat
pada fraksi 0.
I Berdasarkan pengamatan yang di lakukan ditapangan, fraksi yang sesuai
untuk panen kelapa sawit adalah fiiaksi 2 dmfiaksi 3
Saran
Panen buah kelapa sawit harus dilaksanakan sesuai dengan Fraksi panen
(kematangan buah) yang telah ditentukarl untuk mencapai kuantitas dan
kualitas minyak yang baik.
Bagi pengusaha yang membudidayakan tanaman kelapa sawit di harapkan
panen harus dilaksanakan sesuai dengan fiaksi, fraksi yang sesuai berdasarkan
pengamatan ioi adalah fraksi 2 daa3.
30
DAETARPUSTAKA
oo"i"T",ffi';ffi ffi?ffi@raes guineesis Jacq) di rndonesia. pusat
Akiyat 2oa2- Budidaya K"elapa sawit. ppKs. Medan.
*"ffi:ffi'rffi:** Dasar Instrur$i Kerja pT. Bakrie pasaman prantation
Pahan' r ' 2006'Panduan rengkap Kelapa sawit. penebar swadaya JakartaRisza' 1994' Kelapa sawit, upaya peningkatan produktivi
satoosavono, s. 2003- Budidava Kerapa ** *n]*;ffi']]J*'-simorangkir,Tp. I990.Buku pintar Kerapa sawit. (BppKs). pontianak.SIPEF Agricultural Manual.Ig gT. Oitpalm. Medan.
sukarnto' H' 200g' Kerapa sawit. penebar swadaya. yakarta
suyanro. rr. 1993- seri Budi Daya Kelapa sawit.penerbit. Kanisius yogyakarta.
'* ',i"T;T3ffifrYffi"Hfr^fl7' Buku Pintar Mandor, seri Budaya ranaman
l. Grafik Perbandingan jumlah brondolan
2.&af*Berat brondolan
3. Grafik komposisi brondolan
GRAFIK PERBANDII{GAN .[.'i,T.AT{ BRO]OOI.A}.I
360
onzn1S1@
50
o
sFr*si
ritrrl*rffianBurcdandddrgnt
tr jtrrl*t Man Setddt
ojtrrl*r trardanTpH
GfiIAFI]< EEF'AT EIERCTI{DOI.AI{
B fucsiIH
GFIAFT<KOn'PGIST BROT{Dct..qI{
30
6n15
10
5
o
g FRAKSIr KCI\FG}S|