Upload
ridsig8
View
213
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Architect Office Management
Citation preview
FAILURE TO DEAL WITH POST-COMPLETION ISSUES
KEGAGALAN KERJASAMA SETELAH PENYELESAIAN KONSULTASI DESAIN
Office Architecture Management
Atma Jaya Yogyakarta University
Vinsensius Sigrid Canny Widarji
NIM: 14.54.02227
PENDAHULUAN
KANTOR ARSITEK adalah sebuah usaha yang menawarkan jasa perencanaan dan perancangan ruang
dan bangunan. Meliputi perencanaan kota, kawasan, bangunan, hingga ruang dalam bangunan.
Dalam prosesnya pekerjaan kantor arsitek secara umum dibagi dalam tahapan-tahapan berikut:
1. Pengajuan proposal pekerjaan
Dalam hal ini dapat berupa pembuatan proposal potensial, proposal untuk kegunaan tender
jika dilakukan dalam lingkup pemerintahan, atau dapat pula berupa proposal penawaran
harga kepada klien yang meminati jasa kantor arsitek.
2. Pengajuan kontrak perjanjian kerja
Kontrak perjanjian kerja atau dapat juga disebut sebagai Surat Perjanjian Kerja merupakan
tahap berikut dari pengajuan proposal, dimana pada tahap ini terjadi kesepakatan antara
spesifikasi pekerjaan, kualitas pekerjaan, waktu dan lain sebagainya dengan nilai pekerjaan
atau disebut nilai kontrak.
3. Pekerjaan desain
Pekerjaan desain disini dimulai dari proses konsultasi oleh klien kepada arsitek di Kantor
Arsitek, yang selalu diliputi dengan dinamika revisi, hingga didapatkan desain yang disetujui
oleh kedua belah pihak yaitu klien dan arsitek. Desain dengan persetujuan ini menjadi acuan
pekerjaan selanjutnya, walaupun sangat tidak menutup kemungkinan akan adanya
perubahan lanjutan.
4. Produksi Dokumen dan Gambar Arsitektural
Adalah tahap pembuatan beberapa dokumen dan gambar, antara lain gambar artist
impression, gambar bestek atau Detail Engineering Drawing DED, dokumen spesifikasi bahan
dan material, dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB), dokumen Rencana Kerja dan Syarat-
Syarat (RKS), hingga dokumen ijin sperti dokumen Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dan
dokumen-dokumen lain sekiranya diperlukan.
5. Penyerahan dan Persetujuan Hasil Perencanaan
Adalah tahap terakhir dari rangkaian proses perencanaan. Ditandai dengan persetujuan
dokumen dan gambar yang akan dikerjakan di lapangan
6. Pengawasan
Terdapat pekerjaan tambahan jika dimungkinkan yaitu pekerjaan pengawasan. Dimana hasil
pekerjaan perencanaan dikawal dan diawasi sehingga pekerjaan pelaksanaan tidak
melenceng dari perencanaan.
PEMBAHASAN
KEHANDALAN dari kantor arsitek dalam memberikan layanan konsultansi sangat diperlukan untuk
menghadapi gerak dinamika kerja yang terus bergulir menuntut kualitas layanan yang tinggi sesuai
kehandalan individu arsitek, bahkan jika tidak memperoleh kesepakatan atau klien mengurungkan
niat untuk bekerjasama dengan arsitek dengan berbagai penyebab, tetap harus ada komunikasi dan
jika nantinya tetap ada konsultasi dan pertanyaan yang dating dari klien tersebut. Jangan pernah
mengucilkan atau memandang seorang klien dari pekerjaan yang diberikan, tetapi dipandang
sebagai rekan yang butuh masukan. Kehandalan Kantor Arsitek dalam memberikan pelayanan pasca
pekerjaan dapat dilihat dari mental dan sikap sebagai berikut :
1. Kehandalan dalam memberikan layanan konsultansi yang sesuai dengan tingkat
pengetahuan dan pengalaman kerja yang dimilikinya, sehingga penguasaan tentang uraian
kerja konsultansi dapat dilakukan secara cepat, tepat, mudah dan berkualitas sesuai
pengalamannya.
2. Kehandalan dalam memberikan layanan konsultansi yang terampil sesuai dengan tingkat
keterampilan kerja yang dimilikinya dalam menjalankan aktivitas layanan konsultansi yang
efisien dan efektif dan dalam mengaplikasikan penguasaan teknologi terkini untuk
memperoleh layanan konsultansi yang akurat dan memuaskan sesuai hasil output
penggunaan teknologi yang ditunjukkan.
KUALITAS LAYANAN daya tanggap adalah suatu bentuk layanan konsultansi kantor arsitek dalam
memberikan penjelasan, agar pengguna jasa tanggap dan menanggapi layanan konsultansi yang
diterima, tanpa perlu berpikir apakah akan terjadi kerjasama atau tidak pihak kantor arsitek harus
tetap memberikan pelayanan yang tanggap dan cepat merespon sehingga diperlukan adanya unsur
kualitas layanan daya tanggap sebagai berikut:
1. Memberikan penjelasan secara bijaksana yang mampu mengantar pengguna jasa mampu
mengerti layanan konsultansi paska pekerjaan yang diterima dengan bentuk penjelasan yang
substantive pada persoalan layanan arsitektural yang dihadapi dengan bersifat jelas,
transparan, singkat dan dapat dipertanggungjawabkan.
2. Mengarahkan setiap bentuk layanan konsultansi dari pengguna jasa untuk menyiapkan,
melaksanakan dan mengikuti berbagai ketentuan layanan konsultansi yang harus dipenuhi.
Juga membujuk pengguna jasa apabila menghadapi suatu permasalahan peraturan
bangunan atau kode etik yang dianggap bertentangan, berlawanan atau tidak sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku.
KEPERCAYAAN sangat dibutuhkan oleh sebuah kantor arsitek dan diyakini sesuai dengan kenyataan
bahwa kantor arsitek tersebut mampu memberikan kualitas layanan yang dapat dijamin yaitu :
1. Mampu memberikan kepuasan dalam layanan konsultansi yaitu setiap arsitek akan
memberikan layanan konsultansi yang cepat, tepat, mudah, lancar dan berkualitas, dan hal
tersebut menjadi bentuk konkrit yang memuaskan pengguna jasa, bahkan setelah pekerjaan
selesai.
2. Mampu menunjukkan komitmen kerja yang tinggi sesuai dengan bentukbentuk integritas
kerja, etos kerja dan budaya kerja yang sesuai dengan aplikasi dari visi, misi kantor arsitek
dalam memberikan layanan konsultansi dan memberikan kepastian atas layanan konsultansi
sesuai dengan perilaku yang ditunjukkan, agar pengguna jasa yakin sesuai dengan perilaku
yang dilihatnya.
EMPATI seorang arsitek terhadap klien yang mendapatkan layanan konsultansi harus diwujudkan
yaitu:
1. Mampu memberikan perhatian terhadap berbagai bentuk layanan konsultansi yang
diberikan, memberikan keseriusan atas aktivitas kerja layanan konsultansi yang diberikan,
sehingga pengguna jasa mempunyai kesan bahwa pemberi layanan konsultansi menyikapi
seperti yang diinginkan.
2. Mampu menunjukan rasa simpatik atas layanan konsultansi yang diberikan, dan
menunjukkan pengertian yang mendalam atas berbagai hal yang diungkapkan, sehingga
pengguna jasa merasa memiliki wibawa atas layanan konsultansi yang dilakukan oleh
arsitek.
LAYANAN KONSULTASI masyarakat maka, identifikasi kualitas layanan fisik mempunyai peranan
penting dalam memperlihatkan kondisi-kondisi fisik layanan konsultansi tersebut. Identifikasi
kualitas layanan fisik dapat tercermin dari aplikasi lingkungan kerja berupa:
1. Kemampuan menunjukkan prestasi rancangan dalam menggunakanalat dan perlengkapan
kerja secara efisien dan efektif dan menunjukkan penguasaan teknologi dalam berbagai
akses data dan inventarisasi otomasi kerja sesuai dengan dinamika dan perkembangan dunia
arsitektur.
2. Kemampuan menunjukkan integritas diri sesuai dengan penampilan yang menunjukkan
kecakapan, kewibawaan dan dedikasi sebagai arsitek.
PENUTUP
Pelayanan jasa arsitek yang profesional adalah merupakan satu sistem dalam manajemen industri
jasa yang mempunyai ketangguhan di berbagai aspek, dimana salah satu aspek yang terpenting
adalah pelayanannya terhadap konsumen, bagi para arsitek yang telah menjalankan kantor
arsiteknyasendiri harus mengupayakan proses transisi yang baik dan profesional dan untuk menjadi
pelaku yang baik di bisnis ini dengan tetap menjaga sportifitas dalam kompetisi ini.
Klien sebagai konsumen adalah pihak yang harus dinomersatukan dalam hal pelayanan. Harus ada
manajemen dalam mengurus dan menghadapi klien. Apakah itu manajemen sikap, maupun dalam
system respond an pelayanan. Dan baiknya sebuah Kantor Arsitek dan usaha-usaha lainnya harus
terus mengandalkan kejujuran dan ketulusan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi
konsumennya.
DAFTAR PUSATAKA
Franklin, James R. (2011). Memulai Mendirikan Biro Arsitek Sendiri. FAIA di Memo AIA
(diterjemahkan oleh IAI-JAKARTA.ORG dalam artikel dengan judul yang sama June
21,2012 14:02:31)
Sutono, Heru. (2013). Mengelola Biro Konsultan Arsitek. Makalah Strata V I–IAI–Heru Sutono-
1/10
Yamit, Zulian. (2002). Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta: Penerbit Ekonisia
3.