25
1 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN PEMERINTAH DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL PADA SKPD PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN LILINA NOVIANTY SARI 110462201100 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana dan Sistem Informasi terhadap Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan. Jenis data adalah data primer. Metode pengambilan sampel menggunakan Rumus Slovin. Pengumpulan data menggunakan survei kuesioner kepada 38 SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan hanya dibagian keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana dan Sistem Informasi secara simultan berpengaruh positif terhadap kesiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual. Variabel Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia secara parsial berpengaruh secara signifikan, tetapi Sarana Prasarana dan Sistem Informasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kesiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual. Hasil penelitian ini juga mengemukakan bahwa variabel independen mampu mempengaruhi kesiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual hanya sebesar 72.4%, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti didalam penelitian ini. Kata Kunci : Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual . PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 masih bersifat sementara sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 36 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang menyatakan bahwa selama pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan pengukuran berbasis kas. Pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual menurut Pasal 36 ayat (1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

  • Upload
    dangthu

  • View
    226

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

1 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN

PEMERINTAH DALAM MENERAPKAN STANDAR

AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL PADA

SKPD PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN

LILINA NOVIANTY SARI

110462201100

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Komitmen, Kesiapan

Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana dan Sistem Informasi terhadap Kesiapan

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada seluruh SKPD

Pemerintah Kabupaten Bintan.

Jenis data adalah data primer. Metode pengambilan sampel menggunakan

Rumus Slovin. Pengumpulan data menggunakan survei kuesioner kepada 38

SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan hanya dibagian keuangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komitmen, Kesiapan Sumber Daya

Manusia, Sarana Prasarana dan Sistem Informasi secara simultan berpengaruh

positif terhadap kesiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis

Akrual. Variabel Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia secara parsial

berpengaruh secara signifikan, tetapi Sarana Prasarana dan Sistem Informasi

secara parsial tidak berpengaruh terhadap kesiapan penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan Berbasis Akrual. Hasil penelitian ini juga mengemukakan bahwa

variabel independen mampu mempengaruhi kesiapan penerapan Standar

Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual hanya sebesar 72.4%, sisanya

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti didalam penelitian ini.

Kata Kunci : Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia, Sarana

Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis

Akrual .

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 masih bersifat

sementara sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 36 ayat (1) Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang menyatakan bahwa selama

pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum

dilaksanakan, digunakan pengakuan dan pengukuran berbasis kas. Pengakuan dan

pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual menurut Pasal 36 ayat (1)

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

2 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 dilaksanakan paling lambat 5 (lima)

tahun. Oleh karena itu, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 perlu diganti.

Selain mengubah basis SAP dari kas menuju akrual menjadi akrual,

Peraturan Pemerintah ini mendelegasikan perubahan terhadap PSAP diatur

dengan Peraturan Menteri Keuangan. Perubahan terhadap PSAP tersebut dapat

dilakukan sesuai dengan dinamika pengelolaan keuangan Negara. Meskipun

demikian, pernyiapan pernyataan SAP oleh KSAP tetap harus melalui proses baku

penyusunan SAP dan mendapat pertimbangan dari BPK.

Keberhasilan atau kegagalan penerapan akuntansi berbasis akrual pada

pemerintahan tidak lepas dari peran satuan kerja dan pengaruh dari faktor-faktor

yang ada pada satuan kerja tersebut. Faktor organisasional seperti sarana

prasarana dan sistem informasi juga faktor kesiapan sumber daya manusia serta

komitmen.

Pemerintah Kabupaten Bintan merupakan salah satu kabupaten di

Indonesia yang pada akhirnya akan menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan

berbasis akrual. Strategi penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis

akrual secara bertahap yang menyebabkan perlunya penyesuaian kembali dengan

baik karena konsep akuntansi akrual di lingkungan pemerintah masih sangat baru,

dan juga amanat Undang-Undang agar pemerintah segera menggunakan standar

akuntansi pemerintahan berbasis akrual harus dilaksanakan selambat-lambatnya

tahun 2016. Meskipun dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Bintan sendiri telah

mampu menghasilkan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dengan

opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk tahun anggaran 2013 namun masih

ada kelemahan dalam Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan pelanggaran terhadap

ketentuan peraturan perundang-undangan yang bisa saja di akibatkan oleh

kesiapan sumber daya manusia dan sarana pra-sarana.

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

masalah penelitian adalah sebagai berikut :

1. Apakah komitmen berpengaruh secara parsial terhadap kesiapan

penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual pada

seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan?

2. Apakah kesiapan sumber daya manusia berpengaruh secara parsial

terhadap kesiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan?

3. Apakah sarana prasarana berpengaruh secara parsial terhadap kesiapan

penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual pada

seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan?

4. Apakah sistem informasi berpengaruh secara parsial terhadap kesiapan

penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual pada

seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan?

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

3 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

5. Apakah komitmen, kesiapan sumber daya manusia, sarana prasarana

dan sistem informasi berpengaruh secara simultan terhadap kesiapan

penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual pada

seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan?

Tujuan Penelitian

Sesuai permasalah diatas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh komitmen secara parsial terhadap

kesiapan penerapan SAP berbasis akrual pada seluruh SKPD

Pemerintah Kabupaten Bintan.

2. Untuk mengetahui pengaruh kesiapan sumber daya manusia secara

parsial terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual pada seluruh

SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.

3. Untuk mengetahui pengaruh sarana prasarana secara parsial terhadap

kesiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis

akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.

4. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi secara parsial terhadap

kesiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis

akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.

5. Untuk mengetahui pengaruh komitmen, kesiapan sumber daya

manusia, sarana prasarana dan sistem informasi secara simultan

terhadap kesiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Kajian Pustaka

Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 tentang

standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual adalah standar akuntansi

pemerintah yang mengakui pendapatan, beban, asset, utang dan ekuitas dalam

pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengaui pendapatan, belanja dan

pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang

ditetapkan dalam APBN/APBD. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun

2010 terdapat empat karakteristik penerapan standar akuntansi pemerintahan:

1. Relevan

a. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value)

b. Memiliki manfaat prediktif (predictive value)

c. Tepat waktu

d. Lengkap

2. Andal

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

4 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

a. Penyajian jujur

b. Dapat diverifikasi (verifiability)

c. Netralitas

3. Dapat dibandingkan

4. Dapat dipahami

Komitmen

Sopiah (2008:155) mengemukakan Komitmen Organisasional adalah

keinginan anggota organisasi untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam

organisasi dan bersedia berusaha keras bagi pencapaian tujuan organisasi.

Kesiapan Sumber Daya Manusia

Menurut Slameto (2010) Kesiapan Sumber Daya Manusia adalah kondisi

yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban didalam cara tertentu

terhadap suatu situasi karena sumber daya manusia merupakan pilar penyangga

utama sekaligus penggerak roda organisasi.

Sarana Prasarana

Menurut Febiani (2014) Sarana Prasarana adalah alat penunjang

keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan untuk tercapainya visi dan misi,

karena apabila sarana prasarana tidak tersedia maka semua kegiatan yang

dilakukan tidak akan mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana.

Sistem Informasi

Menurut Turban, Potter dan Rainer (2006) Sistem Informasi adalah proses

menjalankan fungsi, mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan

informasi untuk tujuan tertentu.

Pengembangan Hipotesis

Komitmen berpengaruh terhadap Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintah Berbasis Akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten

Bintan

Komitmen adalah keinginan untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dan

bersedia berusaha keras bagi pencapaian tujuan organisasi (Sopiah, 2008:155).

Penelitian yang dilakukan oleh Febiani (2014) dan Sulani (2009) menunjukan

terdapat hubungan yang positif dan signifikan terhadap komitmen dengan

kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Dengan demikian, berdasarkan uraian

diatas peneliti menduga bahwa:

H1 : Diduga komitmen berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis

akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

5 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Kesiapan Sumber Daya Manusia berpengaruh terhadap Kesiapan

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada seluruh

SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan

Menurut Kharis (2010), Kesiapan Sumber Daya Manusia adalah

kemampuan sumber daya manusia untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab

yang diberikan kepadanya dengan bekal pendidikan, pelatihan dan pengalaman

yang cukup memadai. Sulani (2009) mengemukakan bahwa sumber daya manusia

berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kesiapan SAP berbasis akrual.

Sedangkan Adventana (2014) mengemukakan bahwa variabel sumber daya

manuia berpengaruh positif terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual.

Dengan demikian, berdasarkan uraian diatas peneliti menduga bahwa:

H2 : Diduga kesiapan sumber daya manusia berpengaruh terhadap kesiapan

penerapan SAP berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten

Bintan.

Sarana Prasarana berpengaruh terhadap terhadap Kesiapan Penerapan

Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada seluruh SKPD

Pemerintah Kabupaten Bintan

Sarana prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya

yang dilakukan untuk tercapainya visi dan misi (Febiani, 2014). Ketersediaan

sarana prasarana yang tepat akan mendukung terwujudnya penerapan standar

akuntansi pemerintah yang efektif. Penelitian Febiani (2014) mengemukakan

bahwa ketersediaan sarana dan prasarana berpengaruh secara positif dan

signifikan. Dengan demikian, berdasarkan uraian diatas peneliti menduga bahwa:

H3 : Diduga sarana prasarana berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP

berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.

Sistem Informasi berpengaruh terhadap Kesiapan Penerapan Standar

Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada seluruh SKPD Pemerintah

Kabupaten Bintan

Menurut Turban, Rainer dan Potter (2006:49) mendefinisikan sistem

informasi merupakan proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan,

memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan

tertentu. Berdasarkan hasil penelitian Adventana (2014) menyebutkan bahwa

teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis

akrual. Dengan demikian, berdasarkan uraian diatas peneliti menduga bahwa:

H4 : Diduga sistem Informasi berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP

berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

6 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana dan Sistem

Informasi berpengaruh terhadap Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan Berbasis Akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten

Bintan

Berdasarkan dugaan seluruh hipotesis secara parsial berpengaruh positif,

maka dapat dikatakan bahwa secara simultan seluruh variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen dengan hipotesis sebagai penerapan SAP

berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.

METODOLOGI PENELITIAN

Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel merupakan penjelasan mengenai pengertian teoritis

variabel sehingga dapat diamati dan diukur dan parameter yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

Variabel Dependen (Y)

Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 tentang

standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual adalah standar akuntansi

pemerintah yang mengakui pendapatan, beban, asset, utang dan ekuitas dalam

pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja dan

pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang

ditetapkan dalam APBN/APBD.

Variabel Independen (X)

1. Komitmen (X1)

Menurut Sopiah (2008), Komitmen Organisasi adalah keinginan anggota

untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi dan

bersedia berusaha keras bagi pencapaian tujuan organisasi

2. Kesiapan Sumber Daya Manusia (X2)

Menurut Slameto (2010), Kesiapan Sumber Daya Manusia adalah kondisi

yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban didalam cara

tertentu terhadap suatu situasi karena sumber daya manusia merupakan

pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda organisasi.

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

7 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

3. Sarana Prasarana (X3)

Menurut Febiani (2014), Sarana prasarana adalah alat penunjang

keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan untuk tercapainya visi dan

misi, karena apabila sarana dan prasarana tidak tersedia maka semua

kegiatan yang dilakukan tidak akan mencapai hasil yang diharapkan sesuai

dengan rencana.

4. Sistem Informasi (X4)

Sistem informasi adalah proses menjalankan fungsi, mengumpulkan,

memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu

(Turban, Potter dan Rainer, 2006)

Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:115), Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten

yang terdiri atas 38 SKPD hanya dibagian keuangan berjumlah 108.

Sampel penelitian Teknik penarikan sampel dari populasi ini adalah dengan menggunakan

rumus slovin. Menurut Noor (2013), Cara menentukan jumlah elemen/anggota

sampel dari suatu populasi dengan menggunakan rumus slovin sebagai berikut :

N

n =

1 + (N x e²)

Dimana :

n = Jumlah elemen/anggota sampel

N = Jumlah elemen/anggota populasi

e = Error level (tingkat kesalahan) (catatan : umumnya digunakan 1% atau 0.01,

5% atau 0,05, dan 10% atau 0,1) (catatan dapat dipilih oleh peneliti)

108

n =

1 + (118 x 5%)²

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

8 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

n = 85 Responden

Pengukuran Variabel

Masing-masing variabel diukur dengan model Skala Likert (1-5) yaitu mengukur

suatu sikap dengan menyatakan setuju atau ketidak setujuannya terhadap

pernyataan yang diajukan.

Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2013:19), statistik deskriptif memberikan gambaran

atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewnee (kemencengan

distribusi).

Uji Kualitas Data

Uji kualitas data dalam penelitian ini terdiri dari uji validitas dan uji

reliabilitas.

a. Uji Validitas

Menurut Ghozali (2006:45) uji validitas adalah uji yang digunakan untuk

mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Validitas ini

menunjukan ketepatan atau kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurnya dan dikatakan valid suatu pernyataan dalam kuesioner yang kita

buat apabila ia dapat mengukur apa yang hendak diukur.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2006:41) uji reliabilitas digunakan untuk mengukur

suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau kontruk.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seseorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2006:110) uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam sebuah model regresi variabel dependen, variabel independen atau

keduanya mempunyai distribusi normal atau setidaknya mendekati normal.

Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2006:91) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji

apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Jika variabel bebas saling berkorelasi maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel

orthogonal adalah varaibel bebas yang nilai korelasinya antar sesama variabel

bebas lain sama dengan nol.

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

9 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2006:105) uji heteroskedastisitas adalah keadaan

dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual pada satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas (Erlina, 2011:106).

Uji Regresi Linear Berganda

Uji ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikatnya. Adapun persamaan regresi linear berganda

sebagai berikut (Priyatno, 2012:127):

𝑌=𝛼+𝛽1𝑋1+𝛽2𝑋2+ 𝛽3𝑋3+ 𝛽4𝑋4+ 𝑒

Pengujian Hipotesis

Uji F (Uji Simultan)

Menurut Priyatno (2012), uji F digunakan untuk menguji pengaruh

variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Prosedur

pengujiannya sebagai berikut:

1. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternative

H0 : b1 = b2 = b3 = 0

Artinya komitmen, kesiapan sumber daya manusia, sarana prasarana dan

sistem informasi secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap

kesiapan penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual.

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0

Artinya komitmen, kesiapan sumber daya manusia, sarana prasarana dan

sistem informasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kesiapan

penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual.

2. Menentukan taraf signifikansi

Taraf signifikansi menggunakan 0.05

3. Menentukan F hitung dan F tabel

Nilai F tabel dapat dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0.05 df1=k-

1 df2=n-k (k adalah jumlah variabel)

4. Pengambilan keputusan

F hitung ≤ F tabel jadi Ho diterima

F hitung ˃F tabel jadi Ho ditolak

Pengambilan keputusan berdasar signifikansi adalah sebagai berikut :

Signifikansi ˃ 0.05 jadi Ho diterima

Signifikansi ≤ 0.05 jadi Ho ditolak

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

10 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Uji t (Uji Parsial)

Menurut Priyatno (2012), Uji T digunakan untuk menguji pengaruh

variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Prosedur

pengujiannya sebagai berikut :

1. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternative

H0 : b1 = 0

Artinya komitmen, kesiapan sumber daya manusia, sarana prasarana dan

sistem informasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kesiapan

penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual.

Ha : b1 ≠ 0

Artinya komitmen, kesiapan sumber daya manusia, sarana prasarana dan

sistem informasi secara parsial berpengaruh terhadap kesiapan penerapan

standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual.

2. Menentukan taraf signifikansi

Taraf signifikansi menggunakan 0.05

3. Menentukan T hitung dan T tabel

Nilai T tabel dapat dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0.05/2 =

0.025 (uji 2 sisi) df1=n-k-1 df2=n-k (k adalah jumlah variabel)

4. Pengambilan keputusan

T hitung ≤ T tabel atau –T hitung ≥ -T tabel jadi Ho diterima

T hitung ˃ T tabel atau –T hitung ˂ -T tabel jadi H0 ditolak

Pengambilan keputusan berdasar signifikansi adalah sebagai berikut :

Signifikansi ˃ 0.05 jadi Ho diterima

Signifikansi ≤ 0.05 jadi Ho ditolak

Koefisien Determinasi (R²)

Menurut Priyatno (2012:55), Koefisien determinasi (R²) adalah untuk

mengetahui seberapa besar presentase sumbangan pengaruh variabel independen

(komitmen, kesiapan sumber daya manusia, sarana prasarana, dan sistem

informasi) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (kesiapan penerapan

standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Responden dalam penelitian ini populasi yang terdapat dalam penelitian

ini yaitu seluruh pegawai bagian keuangan. Kuesioner yang dapat digunakan

hanya 75 Kuesioner. Kuesioner yang tidak dapat digunakan yaitu 10 Kuesioner

karena data tidak lengkap.

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

11 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Jenis Kelamin Responden

Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

Perempuan 36 48%

Laki-Laki 39 52%

Total 43 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berjenis

kelamin Laki-Laki yaitu sebanyak 39 orang atau 52% dan sisanya berjenis

kelamin Perempuan sebanyak 36 orang atau 48%

Umur Responden

Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Responden Persentase

< 25 8 10.66%

26 s/d 30 15 20%

31 s/d 35 22 29.34%

36 s/d 40 6 8%

41 Keatas 24 32%

Total 75 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berumur

31 s/d 35 tahun. Umur paling kecil yaitu < 25 tahun dan yang paling besar yaitu

41 tahun keatas.

Lama Bekerja Responden

Klasifikasi Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja Jumlah Responden Persentase

< 3 Tahun 11 14.66%

4-6 Tahun 17 22.67%

7-10 Tahun 21 28%

>11 Tahun 26 34.67%

Total 75 100%

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

12 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden lama

bekerja > 11 tahun. Lama bekerja paling kecil yaitu < 3 tahun dan yang paling

besar yaitu lebih dari 11tahun.

Pendidikan Responden

Klasifikasi Responden Tingkat Pendidikan Terakhir

Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase

SLTA 29 38.67%

D3 12 16%

S1 30 40%

S2 4 5.33%

Total 75 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden dengan

tingkat pendidikan terakhir SLTA dan S1 berjumlah 29 (38.67%) dan 30 orang

(40%). Tingkat pendidikan D3 sejumlah 12 orang atay 16% dan S2 sebesar 4

orang atau 5.33%.

Statistik Deskriptif

Deskriptif variabel digunakan untuk mendapatkan informasi awal dalam

menganalisis jawaban responden. Berikut ini adalah hasil statistik deskriptif dari

data yang digunakan didalam penelitian ini.

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Komitmen 75 14.00 25.00 19.8533 2.61334

Kesiapan SDM 75 12.00 20.00 16.5333 2.15189

Sarana dan Prasarana 75 8.00 20.00 16.4000 2.09246

Sistem Informasi 75 13.00 25.00 20.8133 2.47525

Kesiapan SAP 75 15.00 25.00 20.0800 2.83206

Valid N (listwise) 75

Sumber : Data Olah SPSS (2016) Dari tabel statistik deskriptif menunjukkah bahwa variabel Komitmen (XI)

dari 75 responden terdapat nilai minimum (terkecil) adalah 14, nilai maximum

(terbesar) adalah 25 dan nilai mean (rata-rata) adalah 19.8533. Variabel Kesiapan

Sumber Daya Manusia (X2) terdapat nilai minimum (terkecil) adalah 12, nilai

maximum (terbesar) adalah 20 dan nilai mean (rata-rata) adalah 16.5333. Variabel

Sarana dan Prasarana (X3) terdapat nilai minimum (terkecil) adalah 8, nilai

maximum (terbesar) adalah 20 dan nilai mean (rata-rata) adalah 16.4000. Variabel

Sistem Informasi (X4) terdapat nilai minimum (terkecil) adalah 13, nilai

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

13 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

maximum (terbesar) adalah 25 dan nilai mean (rata-rata) adalah 20.8133. Variabel

Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual (Y)

terdapat nilai minimum (terkecil) adalah 15, nilai maximum (terbesar) adalah 25

dan nilai mean (rata-rata) adalah 20.0800.

Uji Kualitas Data

Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r

tabel untuk signifikansi 5% dari degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n

adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan atau indikator

tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila r hitung < r tabel maka

pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid Ghozali (2006).

Dari hasil analisis didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total.

Nilai ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel, dicari pada signifikansi

0.05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 75 dengan Rumus perhitungan

mencari r-tabel (df = N-2) (df=(75-2=73), maka didapat r tabel sebesar 0.2272.

Berdasarkan hasil analisis didapat sedangkan pada item-item lainnya nilainya

lebih dari 0.2272 dan dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid.

Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seorang terhadap pernyataan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur

realiabilitas dengan uji stastik Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk atau variabel

dikatakan realiabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60, Ghozali

(2005:38) dalam Nunally.

Berdasarakan hasil pengujian reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa

variabel Komitmen (X1) memiliki koefisien alpha 0.734 ˃ 0.60, variabel

Kesiapan Sumber Daya Manusia (X2) memiliki Koefisien alpha 0.732 ˃ 0.60,

variabel Sarana dan Prasarana (X3) memiliki Koefisien alpha 0.676 ˃ 0.60,

variabel Sistem Informasi (X4) memiliki Koefisien alpha 0.764 ˃ 0.60, dan

variabel Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual (Y) 0.836 ˃ 0.60. dapat

dikatakan semua konsep pengukuran masing-masing variabel dari kuesioner

adalah reliabel sehingga layak digunakan sebagai alat ukur penelitian.

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

14 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi

linier variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi

yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam

penelitian ini, untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan dengan melihat

grafik histogram dan grafik P-P Plot. Jika grafik histogram berbentuk seperti

lonceng maka data berdistribusi normal, dan analisis P-p Plot dikatakan normal

jika terlihat titik – titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

diagonal.

Uji Normalitas

Sumber : Data Olah SPSS (2016)

Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa data memiliki

distribusi normal, sebab data tersebut membentuk pola seperti lonceng. Selain

grafik histogram, grafik normality p-plot juga digunakan untuk menguji

normalitas data.

Uji Normalitas

Sumber : Data Olah SPSS (2016)

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

15 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Berdasarkan gambar diatas Dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi

normal. Karena terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal. Untuk

memastikan data benar-benar berdistribusi normal maka dilakukan uji statistik

Kolmogorov smirnov dengan melihat nilai signifikansi. Dimana jika signfikansi

lebih besar dari 0.05 maka data berdistribusi normal.

Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 75

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 1.44678850

Most Extreme Differences

Absolute .072

Positive .056

Negative -.072

Kolmogorov-Smirnov Z .624

Asymp. Sig. (2-tailed) .831

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data Olah SPSS (2016)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil analisis dengan

menggunakan One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test menunjukkan bahwa nilai

Kolmogorov-Smirnov 0.624 dan nilai signifikan 0.831 karena p-value = 0.831 >

0.05, maka Ho diterima yang berarti data residual terdistribusi secara normal.

Pada grafik P-Plot, dapat dilihat bahwa distribusi data tidak menceng (skewnes)

ke kiri atau ke kanan.ini berarti variabel residual berdistribusi normal.

Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

Komitmen .605 1.654

Kesiapan SDM .507 1.971

Sarana dan Prasarana .229 4.369

Sistem Informasi .185 5.394

Sumber : Data Olah SPSS (2016)

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

16 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa nilai VIF dan tolerance untuk

variabel Komitmen dengan nilai Tolerance 0.605 > 0.10, dengan VIF 1.654 < 10.

Variabel Kesiapan Sumber Daya Manusia mempunyai nilai Tolerance 0.507 >

0.10, dengan VIF 1.971 < 10. Variabel Sarana dan Prasarana mempunyai nilai

Tolerance 0.229 > 0.10, dengan VIF 4.369 < 10. Variabel Sistem Informasi

mempunyai nilai Tolerance 0.185 > 0.10, dengan VIF 5.394 < 10. Maka dapat

disimpulkan bahwa pada model ini tidak ditemukan adanya masalah

multikolonieritas.

Uji Heterokedasitas

Uji Heterokedasitas

Sumber : Data Olah SPSS (2016)

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara

acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Selain ini uji

heterokeastisitas juga dapat menggunakan uji Glejser, jika nilai signifikansi lebih

besar dari 0,05 maka tidak terjadi heterokedasitas. Uji Glejser adalah

mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen

(Ghozali, 2013:142).

Uji Heterokedasitas

Uji Glejser Coefficients

a

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1.536 1.005 1.528 .131

Komitmen -.002 .053 -.006 -.037 .971

Kesiapan SDM -.067 .070 -.159 -.954 .343

Sarana dan

Prasarana

.004 .107 .008 .033 .974

Sistem Informasi .032 .101 .088 .320 .750

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

17 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

a. Dependent Variable: ABS_RES

Sumber : Data Olah SPSS (2016)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi untuk

variabel Komitmen mempunyai koefisien Alpha 0.971 > 0.05, variabel Kesiapan

Sumber Daya Manusia mempunyai koefisien Alpha 0.343 > 0.05, variabel Sarana

dan Prasarana mempunyai koefisien Alpha 0.974 > 0.05, variabel Sistem

Informasi mempunyai koefisien Alpha 0.750 > 0.05, maka dapat disimpulkan

bahwa pada model ini tidak adanya masalah heteroskedatisitas.

Analisis Regresi Berganda

Untuk mengetahui model atau bentuk hubungan pengaruh antar variabel

dan untuk mengetahui positif atau negatifnya pengaruh komitmen, kesiapan

sumber daya manusia, sarana dan prasarana, sistem informasi terhadap variabel

terikat kesiapan penerapan standar akuntansi pemerintah.

Hasil Uji Analisis Regresi Berganda

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .566 1.619 .349 .728

Komitmen .286 .085 .264 3.365 .001

Kesiapan SDM 1.127 .113 .856 9.991 .000

Sarana dan Prasarana -.086 .173 -.063 -.497 .621

Sistem Informasi -.163 .162 -.143 -1.006 .318

Sumber : Data Olah SPSS (2016)

Berdasakarkan tabel diatas diperoleh model persamaan regresi linear

berganda sebagai berikut:

Y = 0.566 + 0.286 X1 + 1.127X2 – 0.086X3 – 0.163X4

Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Konstanta (a)

Nilai konstansta (a) sebesar 0.566, dimana jika nilai variable independen

sama dengan nol, maka kesipan penerapan SAP berbasis akrual (Y) sama dengan

0.566.

b. Koefisien b1 untuk variabel Komitmen

Besarnya nilai koefisien regresi (b1) sebesar 0.286, nilai b1 yang positif

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Komitmen dengan

variabel Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual yang artinya jika nilai variabel

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

18 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Komitmen naik sebesar 1 maka nilai Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual

akan naik sebesar 0.286. Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.

c. Koefisien b2 untuk variabel Kesiapan Sumber Daya Manusia

Besarnya nilai koefisien regresi (b2) sebesar 1.127 b2 yang positif

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Kesiapan Sumber

Daya Manusia dengan variabel Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual yang

artinya jika nilai variabel Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual naik sebesar

1 maka nilai informasi laporan keuangan akan naik sebesar 1.127. Dengan asumsi

variabel bebas lainnya konstan.

d. Koefisien b3 untuk variabel Sarana dan Prasaranan

Besarnya nilai koefisien regresi (b3) sebesar -0.086, nilai b3 yang negatif

menunjukkan adanya hubungan yang tidak searah antara variabel sarana dan

prasarana dengan variabel Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual yang

artinya jika nilai variabel sarana dan prasarana naik sebesar 1 maka nilai Kesiapan

Penerapan SAP Berbasis Akrual akan turun sebesar -0.086. Dengan asumsi

variabel bebas lainnya konstan.

e. Koefisien b4 untuk variabel Sistem Informasi

Besarnya nilai koefisien regresi (b4) sebesar -0.163, nilai b4 yang negatif

menunjukkan adanya hubungan yang tidak searah antara variabel system

informasi dengan variabel Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual yang

artinya jika nilai variabel sistem informasi naik sebesar 1 maka nilai Kesiapan

Penerapan SAP Berbasis Akrual akan turun sebesar -0.163. Dengan asumsi

variabel bebas lainnya konstan.

Pengujian Hipotesis

Uji F (Simultan)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 37.943 4 9.486 3.257 .022b

Residual 110.662 38 2.912

Total 148.605 42 a. Dependent Variable: SAP b. Predictors: (Constant), TI, PELATIHAN, SDM, KO Sumber : Data Olah SPSS (2016)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 49.555

dengan tingkat signifikansi 0.000 Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai

Ftabel. Nilai Ftabel pada tingkat kesalahan α = 5% dengan derajat kebebasan (df) =

(n-k) ; (k-1). Jumlah sampel (n) sebanyak 75, dan jumlah variabel penelitian (k)

berjumlah 5. Jadi df = (75-5) ; (5-1), sehingga Ftabel pada tingkat kepercayaan 95%

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

19 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

(α = 5%) adalah 2.50. Jadi Fhitung > Ftabel (49.555 > 2.50) dan tingkat signifikansi

sebesar 0.000 maka keputusan Ha diterima artinya. Komitmen, Kesiapan Sumber

Daya Manusia, Sarana dan Prasarana dan Sistem Informasi secara bersama-sama

atau simultan berpengaruh terhadap Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintah Berbasis Akrual pada SKPD Pemerintahan Kabupaten Bintan.

Uji T (Parsial)

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .566 1.619 .349 .728

Komitmen .286 .085 .264 3.365 .001

Kesiapan SDM 1.127 .113 .856 9.991 .000

Sarana dan Prasarana -.086 .173 -.063 -.497 .621

Sistem Informasi -.163 .162 -.143 -1.006 .318

a. Dependent Variable: Kesiapan SAP

Sumber : Data Olah SPSS (2016)

Dengan nilai n: 75, α: 5% : 2 = 2,5% k= 2, (uji 2 sisi) dengan derajat

keterbatasan (df) n-k-1 atau 75-5-1= 69. Dengan pengujian 2 sisi hasil untuk nilai

ttabel = 1.99495 Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis tabel diatas adalah

sebagai berikut :

Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-

hitung sebesar 3.365 > 1.99495 dan signifikansi (p-value= 0.001 < α = 0.05),

maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti variabel Komitmen secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap kesiapan penerapan Standar Akuntansi Berbasis

Akrual.

Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-

hitung sebesar 9.991 > 1.99495 dan signifikansi (p-value= 0.000 < α = 0.05),

maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti variabel Kesiapan Sumber Daya

Manusia secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kesiapan Penerapan

Standar Akuntansi Pemerintah

Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-

hitung sebesar -0.497 < -1.99495 dan signifikansi (p-value= 0.621 > α = 0.05),

maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel Sarana dan Prasarana

secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Kesiapan Penerapan Standar

Akuntansi Pemerintah.

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

20 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-

hitung sebesar -1.006 < -1.99495 dan signifikansi (p-value= 0.318 > α = 0.05),

maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel Sistem Informasi secara

parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Kesiapan Penerapan Standar

Akuntansi Pemerintah.

Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien diterminasi (R²) bertujuan untuk melihat seberapa besar

pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel dependen mengetahui

persentase sumbangan variabel kepercayaan dan mutu secara bersama-sama

terhadap variabel dependen min.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .860a .739 .724 1.48755 1.776

a. Predictors: (Constant), SISTEM INFORMASI, KOMITMEN, KESIAPAN SDM, SARANA

PRASARANA

b. Dependent Variable: KESIAPAN SAP

Sumber : Data Olah SPSS (2016)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dapat diketahui nilai Adjusted

R² (R Square) adalah 0.724 Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan

oleh variabel Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana,

dan Sistem Informasi adalah sebesar 72.4%. Sedangkan sisanya sebesar 27.6%

adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yang

tidak disebutkan.

Hasil Dan Pembahasan

Pengaruh Komitmen Terhadap Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual

Hipotesis pertama yang diajukan komitmen berpengaruh secara signifikan

terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Berdasarkan hasil penelitian,

diperoleh t hitung 3.365 > t tabel 1.99495 dan tingkat signifikansi 0,001 yang

menunjukan berada dibawah 0.05 hal ini berarti variabel komitmen berpengaruh

secara signifikan terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Sehingga

hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini diterima.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulani

(2009) yang menjelaskan bahwa komitmen organisasi memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap keberhasilan PP No. 24 Tahun 2005 serta

penelitian ini juga diperkuat oleh Febiani (2014) yang menyatakan bahwa variabel

komitmen berpengaruh secara signifikan terhadap efektifitas penerapan SAP.

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

21 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Hal ini dikarenakan pemerintah daerah memiliki keinginan kuat untuk

tetap sebagai anggota organisasi, keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan

organisasi.

Pengaruh Kesiapan Sumber Daya Manusia Terhadap Kesiapan Standar

Akuntansi Berbasis Akrual

Hipotesis kedua yang diajukan kesiapan sumber daya manusia

berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai t hitung 9.991 > t tabel 1.99495 dan

tingkat signifikansi 0,000 yang menunjukan berada dibawah 0.05 hal ini berarti

variabel kesiapan sumber daya manusia berpengaruh secara signifikan terhadap

kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Sehingga hipotesa kedua yang diajukan

dalam penelitian ini diterima.

Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulani

(2009) yang menyatakan bahwa variabel sumber daya manusia berpengaruh

positif tetapi tidak signifikan terhadap keberhasilan penerapan PP No. 24 Tahun

2005 serta diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Adventana (2014)

yang mengemukakan bahwa sumber daya manusia memiliki pengaruh yang

positif signifikan terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual.

Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukan kesiapan sumber daya

manusia merupakan salah satu elemen organisasi yang sangat penting oleh karena

itu harus dipastikan bahwa pengelolaan sumber daya manusia dilakukan sebaik

mungkin agar mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya

pencapaian tujuan organisasi.

Pengaruh Sarana dan Prasarana Terhadap Kesiapan Penerapan Standar

Akuntansi Berbasis Akrual

Hipotesis ketiga yang diajukan sarana dan prasarana berpengaruh secara

signifikan terhadap kesiapan penerapan SAP. Berdasarkan hasil penelitian,

diperoleh nilai t hitung -0.497 > t tabel 1.99495 dan tingkat signifikansi 0.621

yang menunjukan berada diatas 0.05. Hal ini berarti variabel sarana dan prasarana

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis

akrual. Sehingga hipotesis ketiga yag diajukan dalam penelitian ini ditolak.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Febiani (2014), dimana variabel ketersediaan sarana prasana berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap efektifitas penerapan SAP. Hal ini menunjukan

bahwa ketidaklengkapannya sarana dan prasarana yang tersedia mempengaruhi

secara besar bagaimana proses menyajikan informasi laporan keuangan yang

akurat.

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

22 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Pengaruh Sistem Informasi terhadap Kesiapan Penerapan Standar

Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual

Hipotesis keempat yang diajukan sistem informasi berpengaruh secara

signifikan terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Berdasarkan hasil

penelitian, diperoleh nilai t hitung -1.006 > t tabel 1.99495 dan tingkat

signifikansi 0.318 yang menunjukan berada diatas 0,05. Hal ini berarti variabel

sistem informasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan penerapan

SAP berbasis akrual. Sehingga hipotesis yang diajukan penelitian ini ditolak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Adventana (2014)

menunjukan bahwa teknologi informasi tidak berpengaruh pada kesiapan

penerapan SAP berbasis akrual. Hal ini disebabkan karena implementasi sistem

informasi yang belum akurat dan kurang mahirnya pelaksana dalam menjalankan

sistem perangkat lunak.

Pengaruh Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana

dan Sistem Informasi Terhadapn Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintah Berbasis Akrual

Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana dan

Sistem Informasi secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap

Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada SKPD

Pemerintahan Kabupaten Bintan dengan melihat nilai signifikansi sebesar 0.000

dengan batas signifikansi 0.05. Maka signifikansi 0.000 ˂ 0.05.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarakan uraian pembahasan diatas maka kesimpulan yang diambil

adalah sebagai berikut :

1. Komitmen secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan

penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada seluruh

SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.

2. Kesiapan Sumber daya manusia secara parsial berpengaruh secara

signifikan terhadap kesiapan penerapan standar akuntansi pemerintahan

berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.

3. Sarana Prasarana secara parsial tidak berpengaruh terhadap kesiapan

penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada seluruh

SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.

4. Sistem informasi secara parsial berpengaruh terhadap kesiapan penerapan

standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada seluruh SKPD

Pemerintah Kabupaten Bintan.

5. Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana dan Sistem

Informasi secara simultan berpengaruh terhadap kesiapan penerapan

standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada seluruh SKPD

Pemerintah Kabupaten Bintan.

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

23 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka disarankan terhadap penelitian yang

akan datang agar :

1. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada dipemerintahan Kabupaten

Bintan lebih meningkatkan lagi ketersediaan sumber daya manusia yang

kompeten untuk melaksanakan penerapan standar akuntansi pemerintahan

berbasis akrual, lebih meningkatkan lagi penyediaan peralatan dan fasilitas

yang memadai untuk mendukung berjalannya penerapan standar akuntansi

pemerintah berbasis akrual, serta dapat dengan baik memanfaatkan

kemajuan teknologi dengan baik dan benar.

2. Mengembangkan hasil penelitian ini dengan menambah beberapa variabel

atau obyek penelitian yang memiliki pervedaan dalam hal karakteristik

organisasi, karakteristik pekerjaan maupun karakteristik individu.

DAFTAR PUSTAKA

Adventana, Gabriella Ara. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Pemerintah Provinsi DIY dalam Implementasi SAP Berbasis Akrual

Menurut PP No. 71 Tahun 2010, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas

Atmajaya Yogyakarta.

Arif, Bachtiar., Muclis dan Iskandar. 2002. Akuntansi Pemerintahan. Jakarta:

Salemba Empat.

Baswir, Revrisond. 2007. Akuntansi Pemerintah Indonesia. Yogyakarta: BPKE.

Daft, L. Richard. 2008. Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Febiani, Ismi. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas Penerapan

Standar Akuntansi Pemerintah Pada Satuan Kerja Direktorat Jenderal

Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum di Provinsi Kepulauan Riau,

Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,

Universitas Diponegoro: Semarang.

Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah.

Jakarta: Salemba Empat.

Hutapea, Parulian dan Nurianna Thoha. 2008. Kompetensi Plus. Jakarta:

Gramedia Pustaka Umum.

Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta:

ANDI.

Kharis, Abdul. 2010. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap

Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pada PT. Avia Avian. Skripsi

UPN Veteran, Jawa Timur.

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

24 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Komite Standar Akuntansi Pemerintah. 2006. Peraturan Pemerintah RI No. 71

Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Salemba Empat:

Jakarta.

Kusuma, Ririz Setiawati. 2013. Analisis Kesiapan Pemerintah Dalam

Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual (Kasus

pada Pemerintah Kabupaten Jember), Skripsi, Fakultas Ekonomi

Universitas Jember.

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: ANDI.

Mangkunegara, DR. A.A. Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung:

Refika Aditama.

Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI.

Mathis, Robert L dan John H Jackson. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta: Salemba Empat.

Mulyani, Sri. 2008. Modul Memahami Prinsip-Prinsip Administrasi Perkantoran.

Jakarta: Erlangga.

Nordiawan, Deddi dan Ayunintyas Hertianti. 2008. Akuntansi Sektor Publik.

Jakarta: Salemba Empat.

O’Brien, James A. 2008. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta: Salemba Empat.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi

Pemerintah Berbasis Akrual.

Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai

Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural.

Priyatno, Duwi. 2012. Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS, Yogyakarta:

Media Komputindo.

Ranuba, Erlita D.S., Sifrid Pangemanan. dan Sherly Pinatik. Analisis Kesiapan

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Berdasarkan

PP No. 71 Tahun 2010 Pada DPKPA Minahasa Selatan, Jurnal EMBA

No. 1 Vol. 3.

Rasdianto, Erlina. 2013. Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual. Medan:

Brama Ardian.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: ANDI.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatitf dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

25 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Sulani, Aldiani. 2009. Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan

Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan

Kabupaten Labuhan Batu. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Suatera

Utara.

Turban, Efraim., Kelly Rainer dan Richard E Potter. 2006. Pengantar Teknologi

Informasi. Jakarta: Salemba Infotek.

Umar, Husein. 2011. Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.

Jakarta: Raja Garfindo.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.

Wijaya, Henryanto. 2008. Standar Akuntansi Pemerintah (PP No. 24 Tahun 2005)

Untuk Pengelolaan Keuangan Negara yang Transparan dan Akuntabel.

Jurnal Akuntansi/Tahun XII No.3. 313-323.

Wirjana, Bernardine R. 2007. Mencapai Manajemen Berkualitas: Organisasi,

Kinerja, Program. Yogyakarta: ANDI.

Yusnawati. 2007. Kesiapan Berwirausaha Siswa Jurusan Kecantikan SMKN.

Skripsi. FT UNY Yogyakarta.