Upload
hoangtu
View
236
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS
PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS)
DI BOGOR, DEPOK DAN TANGERANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
AVICENNA NURMAN ADHITAMA
NIM 1112046100045
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1439 H/2017 M
1
ii
2
iii
3
iv
4
ABSTRACT
AVICENNA NURMAN ADHITAMA. NIM 1112046100045.
Determinants of Islamic Rural Banks Profitability in Bogor, Depok and
Tangerang. Bachelor Degree (S1), Sharia Banking Department, Faculty of
Economy and Bussiness, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, 1439 H/ 2017 M.
This research aims to analyze about determinants of islamic rural
banks profitability in Bogor, Depok dan Tangerang. Objects of this
research are six islamic rural bank that located in Bogor, Depok and
Tangerang on a period of time from the first quarter in 2013 until the
fourth quarter in 2015.
The information in this research that used data panel was analyze
by multiple regression analysis method with Eviews 8 software
application. While the variables that used in this research are Return of
Asset (ROA) as dependent variabel to measure profitability and Capital
Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposi Ratio (FDR), Non
Performing Finance (NPF), Biaya Operasional Pendapatan Operasional
(BOPO) used as independent variabel.
After did a series of statistical tests, this research found that CAR,
FDR, NPF and BOPO simultaneously has effect to profitability (ROA).
Furthermore only FDR variable that partially no significant effect to ROA.
While the other variable which are CAR, NPF and BOPO sequentially has
significant effect partially to profitability (ROA).
Key Words : ROA, CAR, FDR, NPF, BOPO, and Liniar Regression
Multiple
Advisor : Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, M.Sc, Ph.D
Bibliography : 2001 - 2016
v
5
ABSTRAK
Avicenna Nurman Adhitama. NIM 1112046100045. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di
Bogor, Depok dan Tangerang. Strata satu (S1), Program Studi Perbankan Syariah,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, 1439 H/2017 M.
Penelitian ini meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
profitabilitas pada bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS) di Bogor, Depok dan
Tangerang. Objek penelitian ini adalah 6 BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang
selama periode kuartal I tahun 2013 sampai kuartal IV tahun 2015.
Data pada penelitian yang menggunakan data berjenis panel ini dianalisis
dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda dan diolah
menggunakan software aplikasi EViews 8. Sedangkan variabel yang digunakan
pada penelitian ini adalah Return of Asset (ROA) sebagai variabel dependen untuk
mengukur profitabilitas dan Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposi
Ratio (FDR), Non Performing Finance (NPF), Biaya Operasional Pendapatan
Operasional (BOPO) digunakan sebagai variabel independen.
Setelah melakukan rangkaian uji statistik penelitian ini menemukan
bahwa secara simultan CAR, FDR, NPF dan BOPO berpengaruh terhadap
profitabilitas (ROA). Kemudian secara parsial, hanya variabel FDR yang
berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA. Sedangkan variabel lainnya yaitu
CAR, NPF dan BOPO secara berturut-turut berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas ROA.
Kata kunci : ROA, CAR, FDR, NPF, BOPO, dan Regresi linier
berganda
Pembimbing : Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, M.Sc, Ph.D
Daftar Pustaka : Tahun 2001 sampai dengan tahun 2016.
vi
6
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Avicenna Nurman Adhitama
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 18 September 1995
Alamat : Jl. Setiakawan No. 34, RT.13/RW.07,
Kec. Duri pulo, Kec. Gambir,
Jakarta Pusat
E-mail : [email protected]
Riwayat Pendidikan
SD Negeri Duri pulo 01 Pagi (2001 – 2006)
SMP Sumbangsih 2 Grogol (2006 – 2009)
SMA Negeri 1 Jakarta (2009 – 2012)
S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2012 – 2017)
Latar Belakang Keluarga
Nama Ayah : Suryadi
Nama Ibu : Nurlaela
Alamat Orang Tua : Jl. Setiakawan No. 34, RT.13/RW.07,
Kec. Duri pulo, Kec. Gambir, Jakarta
Pusa
Anak ke/dari : Ke 1 (tunggal
vii
7
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil „alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke
hadirat Allah SWT. Dengan sifat-Nya Ar-Rahman dan Ar-Rahiim telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya yang diantaranya adalah petunjuk dan
kemampuan berfikir untuk menggali khazanah ilmu pengetahuan di alam raya ini.
Shalawat serta salam senantiasa tidak lupa terlantunkan kepada baginda
Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga
akhir zaman.
Berbagai proses pembelajaran dan dinamika yang telah penulis alami
selama penulisan skripsi ini. Semoga proses tersebut membawa hikmah dan
kebaikan sehingga membuat penulis menjadi pribadi yang semakin baik. Proses
dan dapat diselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari kebaikan dan
dukungan dari berbagai pihak, sehingga izinkanlah penulis dengan segala
kerendahan hati menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada:
Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A selaku dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si, selaku dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Bapak AM Hasan Ali, M.A dan Bapak Dr. Abdurrauf, Lc., M.A selaku ketua dan
sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Bapak Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, M.Sc, Ph.D selaku dosen pembimbing
skripsi dan pembimbing akademik penulis yang senantiasa meluangkan waktunya
untuk memberikan arahan dan inspirasi pada penulis sehingga dapat
diselesaikannya skripsi ini.
Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum khususnya prodi Muamalat, yang
tanpa menghilangkan rasa hormat tidak bisa disebutkan satu per satu. Beliau-beliau
telah memncurahkan arahan berupa ilmu dan pengalaman
viii
8
kepada penulis selama menjadi mahasiswa di Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pimpinan dan staff Perpustakaan Utama, Perpustakaan Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas bagi
penulis memperoleh berbagai informasi dan referensi-referensi selama
penulisan skripsi.
Pimpinan dan Staf akademik Fakultas Syariah dan Hukum, yang telah membantu
penulis dalam mengurus segala kebutuhan surat-menyurat dan administrasi
mengenai penulisan skripsi.
Kedua orang tua penulis, bapak Suryadi dan Ibu Nurlaela atas kasih sayang, doa
dan dukungannya yang tiada henti mengalir dengan tulus dan ikhlas kepada
penulis. Semoga dipanjangkan umurnya dan senantiasa diberikan kesehatan serta
rizki oleh Allah SWT.
Bapak Ustadz Utob Thobroni Lc., MCL. Selaku pengasuh Ma‟had Al-Jami‟ah
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas segala nasihat, kebaikan dan teladan yang
beliau berikan selama penulis menjadi “santri” di tempat tersebut.
Teman-teman Perbankan Syariah angkatan 2012 khususnya Pandy, Kamal, Kevin,
Taufiq, Fawwaz, Irfan, Maulana dan teman-teman PS A 2012 yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu karena telah menjadi teman seperjuangan selama
menempuh perkuliahan.
Kanda, yunda dan adinda keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Komisariat Fakultas Syariah dan Hukum Cabang Ciputat, khususnya kepada bang
Qori, bang Kevin, bang Fazlur, Nupong, Reza, Iffa, Aslam, Aam, Matin, Rendy
dan Diana yang telah bersama-sama berhimpun dan berproses serta memberikan
pelajaran berharga tentang semangat juang dan arti pengabdian kepada penulis.
Teman-teman, kakak dan adik pengurus Himpunan Mahasiswa Program Studi
(HMPS) Muamalat yang telah bersama-sama berkolaborasi dan berproses dalam
organisasi selama penulis menjadi pengurus dan diamanahi sebagai ketua.
Teman-teman Ma‟had UIN Jakarta karena telah menjadi keluarga kecil penulis
selama menjadi santri di tempat tersebut. Khususnya kepada Haris, Anam, Hamdi,
ix
9
Adrian, Faizal, Imad, Irham dan teman-teman lainnya yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu.
Teman-teman Kuliah Kerja Nyata (KKN) GREGET, Grow Eduation Get
Educated, yang telah menjadi bagian dari proses pembelajaran dan perjuangan
penulis selama menjadi mahasiswa.
Saudari Dini Reskasugih yang senantiasa menemani dan mendukung penulis
selama proses penulisan skripsi ini.
Semua pihak yang telah memberikan inspirasi dan pembelajaran yang sangat
berharga kepada penulis selama menjadi mahasiswa dan warga Ciputat. Semoga
Allah membalas kebaikannya dengan hal yang lebih baik.
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat memperluas khazanah
pengetahuan dan keilmuan, khususnya pada bidang ekonomi Islam. Semoga
skripsi ini bermanfaat untuk masyarakat. Karena penulis yakin, bahwa sebaik-baik
ilmu adalah yang membawa manfaat bagi kehidupan masyarakat.
Jakarta, 28 Agustus 2017
Penulis
x
10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN .................................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iv
ABSTRACT ............................................................................................................ v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL............................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
Latar Belakang ......................................................................................................... 1
Identifikasi Masalah dan Batasan Penelitian............................................................ 6
Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................................ 8
Review Studi Terdahulu ........................................................................................... 9
Hipotesis ................................................................................................................. 14
Teknik Penulisan .................................................................................................... 15
Sistematika Penulisan............................................................................................. 16
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 17
Profitabilitas ........................................................................................................... 17
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas................................................... 19
Capital Adequacy Ratio (CAR) ............................................................................. 19
Financing to Deposit Ratio (FDR) ......................................................................... 20
Non Performing Finance (NPF)............................................................................. 21
Biaya Operasional Pendapatan Operasional .......................................................... 22
Kerangka Pemikiran ............................................................................................... 23
xi
11
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 24
Jenis Penelitian ....................................................................................................... 24
Data Penelitian ....................................................................................................... 24
Objek Penelitian ..................................................................................................... 24
Sumber Data ........................................................................................................... 24
Populasi dan Sampel .............................................................................................. 24
Metode Pengumpulan Data .................................................................................... 25
Definisi Operasional Variabel ................................................................................ 25
Variabel Dependen ................................................................................................. 25
Variabel Independen .............................................................................................. 25
Teknik Analisis Data .............................................................................................. 26
Statistik Deskriptif ................................................................................................. 26
Pemilihan Model .................................................................................................... 26
Uji Asumsi Klasik .................................................................................................. 27
Analisis Regresi Linier Berganda .......................................................................... 29
Pengujian Hipotesis ................................................................................................ 30
BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA ............................................................ 32
Statistik Deskriptif ................................................................................................. 32
Analisis Statistik Deskriptif BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang .................... 32
Pemilihan Model .................................................................................................... 38
Uji Asumsi Klasik .................................................................................................. 42
Uji Multikolinearitas .............................................................................................. 42
Uji Heteroskedastisitas ........................................................................................... 43
Uji Autokorelasi ..................................................................................................... 44
Analisis Regresi Linier Berganda .......................................................................... 46
Pengujian Hipotesis ................................................................................................ 47
Uji F ....................................................................................................................... 47
Uji t......................................................................................................................... 49
Uji Koefisien Determinasi pada BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang.............. 51
Pembahasan ............................................................................................................ 52
xii
12
Faktor-faktor yang mempengaruhi Profitabilitas ................................................... 52
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 58
Kesimpulan ............................................................................................................ 58
Saran ....................................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 61
LAMPIRAN
xiii
13
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 .......................................................................................................................... 32
Tabel 4.3 .......................................................................................................................... 40
Tabel 4.4 .......................................................................................................................... 42
Tabel 4.5 .......................................................................................................................... 43
Tabel 4.6 .......................................................................................................................... 44
Tabel 4.7 .......................................................................................................................... 45
Tabel 4.8 .......................................................................................................................... 46
Tabel 4.9 .......................................................................................................................... 48
Tabel 4.10 ........................................................................................................................ 49
Tabel 4.11 ........................................................................................................................ 51
xiv
14
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 ............................................................................................................... 2
Gambar 1.2 ............................................................................................................... 3
Gambar 1.3 ............................................................................................................... 5
Gambar 2.1 ............................................................................................................. 23
Gambar 4.1 ............................................................................................................. 33
Gambar 4.2 ............................................................................................................. 34
Gambar 4.3 ............................................................................................................. 35
Gambar 4.4 ............................................................................................................. 36
Gambar 4.5 ............................................................................................................. 37
Gambar 4.6 ............................................................................................................. 38
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia. Dari sektor
ekonomi, hal tersebut terlihat pada pertumbuhan ekonomi yang berada di kisaran
5 – 6% pada beberapa tahun terakhir. Sebagai negara berkembang pula, salah satu
sektor yang sangat memerlukan perhatian dan dukungan lebih adalah pada sektor
ekonomi mikro. Kemudian timbul persoalan dimana banyak tantangan dan
masalah pada sektor tersebut. Salah satu hal yang menjadi masalah adalah terkait
permodalan. Tidak seperti usaha-usaha besar baik tingkat nasional atau lebih luas,
dimana memiliki kemudahan dalam mendapatkan modal baik melalui investasi
ataupun pinjaman melalui bank. Sektor ekonomi mikro memiliki kesulitan pada
sisi permodalan pada saat memulai usaha atau saat menjalankan usaha dan ingin
melakukan berbagai pengembangan. Dengan modal yang besar akan m enunjang
pertumbuhan usaha perusahaan atau kegiatan perusahaan lainnya.1 Kesulitan
tersebut bisa disebabkan oleh beberapa hal. Di antaranya adalah letak geografis,
dimana ekonomi mikro lebih banyak tumbuh dan berkembang di wilayah
pedesaan atau wilayah berkembang dibanding perkotaan besar. Hal tersebut
menyebabkan sulitnya dijangkau oleh berbagai lembaga keuangan besar seperti
perbankan. Sehingga minim dan sulitnya akses untuk mendapatkan pinjaman.
Selain itu kurangnya kepercayaan Bank untuk bisa memberikan pinjaman, jika
dibandingkan dengan perusahaan besar.
Tidak jauh berbeda dengan apa yang dialami seperti pelaku industri mikro
di desa, terdapat masalah yang kurang lebih sama dengan pelaku industri mikro di
wilayah yang berkembang menuju perkotaan. Bogor, Depok dan Tangerang sering
disebut sebagai kota satelit, yaitu wilayah di sekitar atau sekeliling kota besar
dalam hal ini adalah Jakarta. Sehingga pada wilayah yang sering disebut sebagai
1 I Putu Gede Naryana, “Pengaruh Perputaran KAS, Loan to Deposit Ratio, Tingkat Permodalan
dan Leverage terhadap Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat (BPR) Se-Kota Denpasar Periode
2009-2011 “ E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 3, 2 (2013), h. 336.
2
kota satelit banyak ditemukan berkembangnya industri-industri kecil atau mikro.
Oleh karena itu, perlu adanya lembaga keuangan yang bisa menjadi solusi atas
permasalahan-permasalahan pelaku industri kecil dan mikro pada wilayah
tersebut.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10
tahun 1998, dijelaskan bahwa
“BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya
dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan/atau bentuk lain yang
dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana dalam bentuk kredit atau bentuk
lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat yang melaksanakan
kegiatan usahanya dalam bentuk melalui prinsip konvensional atau prinsip syariah
yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran”.
Selain itu, diijelaskan pula pada Peraturan Bank Indonesia Nomor
11/23/PBI/2009 tentang Bank Pembiayaan Rakyat Syariah bahwa, perekonomian
nasional perlu memiliki sistem perbankan syariah yang dapat melayani seluruh
lapisan masyarakat termasuk kepada pengusaha menengah, kecil dan mikro.
Penjelasan tersebut sesuai dengan apa yang terjadi pada BPRS yang tercantum
dalam diagram-diagram berikut.
Gambar 1.1
Diagram Persentase Pembiayaan BPRS bedasarkan Golongan
pada Periode 2011 – 2015
3
Sumber : Statistik Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan tahun 2015
Pada grafik yang diambil dari Laporan Publikasi BPRS di Website resmi
Bank Indonesia pada jangka waktu 2011 – 2015 tersebut terlihat bahwa sebanyak
58,93% atau sebagian besar pembiayaan yang dikeluarkan oleh BPRS ditujukan
untuk usaha kecil dan menengah. Sedangkan sisanya sebanyak 41,07% ditujukan
pada selain usaha kecil dan menengah.
Gambar 1.2
Grafik Pembiayaan BPRS bedasarkan Golongan
pada Periode 2011 - 2015
Sumber : Statistik Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan tahun 2015
Hal tersebut semakin menguatkan bahwa BPRS merupakan salah satu
lembaga keuangan yang mampu melaksanakan peran dalam melayani pengusaha
menengah, kecil dan mikro. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Buchori, dkk
(2003) bahwa tujuan pendirian BPRS adalah untuk melayani masyarakat
golongan ekonomi lemah dan pengusaha kecil baik di pedesaan maupun di
perkotaan yang umumnya tidak terjangkau oleh bank umum. Sedangkan menurut
Sumitor (2004), terdapat beberapa tujuan-tujuan didirikannya BPRS, yaitu
4
“1) Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam terutama kelompok
masyarakat lemah yang pada umumnya berada di pedesaan, 2) Menambah
lapangan kerja terutama di tingkat kecamatan, sehingga mengurangi arus
urbanisasi, dan 3) Membina Ukhuwah Islamiyah melalui kegiatan ekonomi dalam
rangka peningkatan pendapatan per kapita menuju kualitas hidup yang memadai”.
Dari penjelasan tersebut, BPR dinilai paling baik dalam menyelesaikan
permasalahan di yang telah dibahas di atas. Untuk terus menjalankan perannya
tersebut, BPRS harus mampu menjalankan fungsi dan wewenangnya sebagai
lembaga keuangan dengan baik, terutama dalam hal kemampuan, efektivitas dan
kinerja perusahaan. BPRS juga harus menjadi lembaga keuangan yang sehat dan
tangguh (suistanable).
Dengan demikian perlu adanya tolak ukur untuk mengetahui apakah BPRS
telah menjadi lembaga keuangan yang suistanable atau belum. Salah satu hal yang
dapat menjadi tolak ukurnya adalah dengan melihat kinerja keuangannya, salah
satunya pada sisi pendapatannya atau profitabilitas. Nilai profitabilitas dapat
diukur dengan rasio keuangan yaitu Return of Asset (ROA), yang
menggambarkan sejauh mana kemampuan aset yang dimiliki perusahaan bisa
menghasilkan keuntungan. Jika nilai ROA semakin tinggi maka semakin efisien
dan efektif pengelolaan aset yang dilakukan oleh perusahaan dan hal itu pula
menunjukkan seberapa tinggi profitabilitas yang diperoleh oleh perusahaan.
Dengan kata lain ROA digunakan untuk menilai seberapa baik kemampuan
manajemen BPRS dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan aset yang
dimilikinya.
Berikut adalah grafik pertumbuhan ROA pada BPRS di Indonesia
5
Gambar 1.3
Pertumbuhan ROA BPRS Nasional pada Periode 2011-2015
Sumber : Laporan Publikasi BPRS pada Bank Indonesia
Terdapat beberapa cara lainnya yang dapat digunakan untuk melihat secara
kualitas pertumbuhan perusahaan, yang dalam penelitian ini adalah BPRS.
Menurut Suryani (2016), melihat kondisi bank dalam keadaan sehat atau tidak
dapat dilihat pada kinerja keuangannya. Menurut dia “Bank harus membuktikan
diri pada masyarakat bahwa bank yang dikelolanya dalam keadaan sehat guna
menarik kepercayaan masyarakat”. Begitu halnya dengan BPRS. Untuk
meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat baik itu pada usaha menengah,
kecil ataupun mikro secara optimal, BPRS harus dalam keadaan sehat dan
tangguh.
Dalam salah satu surat edaran Bank Indonesia yaitu pada “Surat Edaran BI
No. 9/24/DPbs” disebutkan bahwa
“penilaian tingkat kesehatan bank dipengaruhi oleh faktor CAMELS
(Capital, Asset Quality, Management, Earning, Liquidity, Sensitivity to Market
Risk). Faktor-faktor tersebut dapat diukur melalui beberapa rasio keuangan.
Capital (Modal) diukur melalui Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
atau Capital Adequacy Ratio (CAR). Asset Quality diukur dengan Non
Performing Finance (NPF), Earning dapat diukur dengan Return of Asset ataupun
6
Return of Equity, dan Operational Efficiency Ratio / Beban Operasional dan
Pendapatan Operasional (BOPO), sedangkan Liquidity dapat diukur melalui
Financing to Deposit Ratio (FDR)”.
Terjadinya berbagai keragaman dan perbedaan hasil (gap) penelitian
tersebut membuat penulis ingin menguji kembali pengaruh variabel-variabel
tersebut terhadap profitabilitas. Objek penelitian dilakukan pada BPR Syariah di
wilayah Bogor, Depok dan Tangerang dengan beberapa pertimbangan,
diantaranya adalah bahwa wilayah tersebut merupakan wilayah berkembang.
Sehingga banyak terdapat usaha-usaha kecil dan mikro bertumbuh yang menjadi
sasaran utama bagi BPR Syariah. Kemudian, wilayah tersebut memiliki beberapa
BPR Syariah yang cukup progressive dan berkembang yang ditunjukkan dengan
konsisten dan tertibnya laporan keuangan yang diberikan oleh perusahaan pada
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ataupun Bank Indonesia (BI). Hal tersebut berbeda
dengan apa yang terjadi pada BPR Syariah lainnya di wilayah JABODETABEK
yang tidak termasuk pada penelitian ini. Dimana laporan keuangannya tidak
lengkap secara pelaporan terhadap OJK dan BI dan banyak terjadi kekosongan
pada periode tertentu. Dengan dasar-dasar demikian, maka penulis memutuskan
untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Wilayah
Bogor, Depok dan Tangerang”.
Identifikasi Masalah dan Batasan Penelitian
Sebagaimana telah diidentifikasi dan dijelaskan pada latar belakang
penelitian, yaitu variabel apa saja yang digunakan sebagai faktor-faktor untuk
mengetahui pengaruhnya terhadap profitabilitas. Maka penulis merumuskan
masalah yang akan diteliti sebagai berikut:
Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap profitabilitas pada
BPRS di Bogor, Depok dan Jakarta?
Bagaimana pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap profitabilitas
pada BPRS di Bogor, Depok dan Jakarta?
7
Bagaimana pengaruh Non Performing Finance (NPF) terhadap profitabilitas pada
BPRS di Bogor, Depok dan Jakarta?
Bagaimana pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
terhadap profitabilitas pada BPRS di Bogor, Depok dan Jakarta?
Untuk mencapai hasil penelitian yang sesuai dengan apa yang diharapkan,
perlu dilakukannya pembatasan masalah dengan maksud untuk membuat
penelitian terfokus sesuai tujuan. Yaitu:
Penelitian ini dilakukan pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), tidak
termasuk Unit Usaha Syariah (UUS), Bank Umum Syariah (BUS) dan BPR
konvensional.
BPRS yang diteliti sebagai objek penelitian adalah 6 BPRS yang berlokasi di
Bogor, Depok dan Tangerang serta telah mempublikasikan Laporan Keuangan
Triwulannya mulai dari kuartal I tahun 2013 sampai dengan kuartal IV tahun 2015
pada Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tidak termasuk
BPRS yang memiliki laporan keuangan tidak lengkap dan belum terpublikasi pada
periode penilian.
Penelitian ini meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas
pada BPRS di wilayah Bogor, Depok dan Tangerang dengan menggunakan
beberapa rasio keuangan sebagai variabelnya yaitu Capital Adequacy Ratio
(CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Finance (NPF),
Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dan rasio Return of Asset
(ROA). Semuanya diukur menggunakan metode analisis regresi linier berganda
pada software Eviews 8.
Penilitian ini menggunakan data triwulan, dengan rentang waktu yang dimulai
dari kuartal I tahun 2013 sampai dengan kuartal IV tahun 2015.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
8
Untuk menganalisis bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
profitabilitas pada BPRS di Bogor, Depok dan Jakarta?
Untuk menganalisis bagaimana pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR)
terhadap profitabilitas pada BPRS di Bogor, Depok dan Jakarta.
Untuk menganalisis bagaimana pengaruh Non Performing Finance (NPF)
terhadap profitabilitas pada BPRS di Bogor, Depok dan Jakarta.
Untuk menganalisis bagaimana pengaruh Biaya Operasional Pendapatan
Operasional (BOPO) terhadap profitabilitas pada BPRS di Bogor, Depok dan
Jakarta.
Manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah:
Bagi penulis, untuk dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
profitabilitas pada BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang.
Bagi akademisi, sebagai bahan refrensi untuk melakukan penelitian-penelitian
selanjutnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas pada BPRS.
Bagi perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan dan
strategi pengelolaan perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangan.
Bagi OJK dan BI, sebagai sebagai bahan kajian dalam merancang dan
menetapkan kebijakan selanjutnya serta pengawasan terhadap BPRS.
Bagi masyarakat, sebagai bahan refrensi dan informasi dalam melihat kondisi
secara umum BPRS di wilayah Bogor, Depok dan Tangerang.
Review Studi Terdahulu
Muh. Sabir. M, Muhammad Ali, Abd. Hamid Habbe: “Pengaruh Rasio
Kesehatan Bank terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah dan
Bank Konvensional di Indonesia” (2012).2
2 Muh. Sabir. M, Muhammad Ali dan Abd. Hamid Habbe “Pengaruh Rasio Kesehatan
Bank terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah dan Konvensional di Indonesia”
Jurnal Analisis, 1, 1 (2012), h. 79.
9
Muh. Sabir. M, Muhammad Ali, Abd. Hamid Habbe melakukan penelitian
mengenai pengaruh rasio kesehatan bank terhadap kinerja keuangan bank umum
syariah dan bank konvensional di Indonesia. Objek pada penelitian ini adalah
seluruh Bank Umum Syariah dan Bank Konvensional yang beroperasi di
Indonesia pada periode 2009-2011. Penelitian ini menggunakan data sekunder
dengan pengambilan dan pengumpulan data menggunakan teknik perpurpossive
sampling sera non participant observation. Adapaun metode analisis yang
digunakan adalah analisis regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil
(OLS) dan variabel yang digunakan adalah ROA sebagai variabel dependen serta
CAR, BOPO, NOM, NPF, FDR, NIM, NPL serta LDR sebagai variabel
independen.
Berdasarkan hasil uji F, semua variabel independen tersebut berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. Sedangkan secara parsial peneletian ini
menyebutkan bahwa CAR tidak berpengaruh terhadap ROA yang diduga karena
kurangnya perusahaan dalam memaksimalkan modal yang ada. Kemudian BOPO
berpengaruh signifikan secara negatif, yang berarti jika nilai BOPO semakin kecil
maka semakin efisien bank dalam menjalankan usahanya. Variabel NPF pada
penelitian ini ditemukan berpengaruh tidak signfikan terhadap ROA. Terakhir
adalah variabel FDR yang ditemukan berpengaruh signifikan secara positif
terhadap ROA. Penelitian ini juga menemukan bahwa terdapat perbedaan Kinerja
Keuangan antara Bank Umum Syariah dengan Bank Konvensional di Indonesia.
Untuk meningkatkan kinerja keuangannya, kedua jenis bank tersebut harus
memperhatikan rasio keuangan yang ada dan memperhatikan rasio kesehatannya.
Persamaan pada penelitian ini adalah dimana variabel yang digunakan
sama-sama ROA sebagai variabel dependen dan CAR, FDR, NPF serta BOPO
sebagai variabel independennya. Perbedaannya, objek yang digunakan pada
penelitian ini adalah Bank Umum Syariah, walaupun masih terdapat kesamaan
dengan BPRS. Selain itu penelitian ini juga membandingkan antara Bank Syariah
dan Konvensional.
10
Ningsukma Hakiim dan Haqiqi Rafsanjani: “Pengaruh Internal Capital
Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Biaya
Operasional Per Pendapatan Operasional (BOPO) dalam Peningkatan
Profitabilitas Industri Bank Syariah di Indonesia” (2016).3
Ningsukma Hakiim dan Haqiqi Rafsanjani melakukan penelitian tentang
pengaruh internal Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio
(FDR), dan Biaya Operasional Per Pendapatan Operasional (BOPO) dalam
peningkatan profitabilitas industri bank syariah di Indonesia. Pada penelitian ini
penulis menggunakan data time series cross section pada periode 2010 hingga
2012, dan bulan Januari hingga Maret pada tahun 2013. Penulis juga
menggunakan model analisis regresi berganda pada penelitian ini. Dengan Return
of Asset (ROA) untuk mengukur profitabilitas sebagai variabel dependen. CAR,
FDR, dan BOPO yang digunakan oleh penulis sebagai variabel independen.
Pada penelitian ini ditemukan bahwa CAR, FDR, dan BOPO secara
simultan memiliki hubungan yang signifikan terhadap ROA. Tetapu melalui uji t
ditemukan pula bahwa CAR secara parsial berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap ROA, hal tersebut sejalan dengan penelitian Sabir, M. Dkk
yang menyebutkan bahwa hal tersebut disebabkan perusahaan kurang
memaksimalkan modal karena menyesuaikan terhadap peraturan BI dimana CAR
minimal sejumlah 8%. Sedang FDR diperoleh berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap ROA. Untuk BOPO disebutkan berpengaruh negatif dan
signfikan terhadap ROA. Hal tersebut menunjukkan bahwa BOPO berarti biaya
operasional yang lebih kecil sehingga membuat perusahaan lebih efisien dalam
menjalankna aktivitasnya. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Setiawan (2009)
dan Mawardi (2005).
3 Ningsukma Hakiim dan Haqiqi Rafsanjani, “Pengaruh Internal Capital Adequacy Ratio (CAR),
Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO)
dalam Peningkatan Profitabilitas Industri Bank Syariah di Indonesia” Jurnal Aplikasi Manajemen
(JAM), 14, 1 (2013), h. 161.
11
Persamaan pada penelitian ini adalah pada variabel yang digunakan yaitu
CAR, FDR da BOPO digunakan terhadap variabel ROA untuk mengukur
profitabilitas. Perbedaannya adalah tidak digunakannya variabel NPF pada
penelitian ini untuk mengukur ROA.
Erika Amelia: “Financial Ratio and It’s Influence to Profitability in Islamic
Banks” (2015).4
Erika Amelia melakukan penelitian tentang pengaruh Capital Adequacy
Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio
(FDR), dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Return
of Asset (ROA). Pada penelitian ini penulis menggunakan dua sample bank yaitu
Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mega Syariah, dengan tujuan untuk
memberikan saran kepada perusahaan dalam menentukan kebijakan untuk
meningkatkan profitabilitas. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi linier berganda, dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagai variabel
dependen dan rasio CAR, NPF, FDR, BOPO digunakan sebagai variabel
independen. Terdapat beberapa hasil pada penelitian ini. Pertama, melalui hasil uji
F menunjukkan variabel CAR, NPF, FDR, dan BOPO secara simultan
berpengaruh terhadap ROA.
Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa CAR berpengaruh negatif
namun tidak signfikan terhadap ROA, dapat diartikan bahwa semakin tinggi CAR
tidak menjadi ukuran keberhasilan bank dalam mendapatkan keuntungan, karea
modal bisa jadi tidak digunakan atau terdistribusikan secara maksimal. Selanjutya,
NPF juga didapatkan hasil berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap
ROA. Hal ini disebabkan oleh mampunya PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva
Produktif) dalam menutupi kesalahan keuangan. Sehingga keuntungan masih bisa
tetap bertambah walaupun tingginya NPF. Kemudian variabel FDR berpengaruh
negatif namun tidak signifikan terhadap ROA. Hal ini mengindikasikan semakin
4 Erika Amelia, “Finantial Ratio and it's Influence to Profitability in Islamic Banks” Jurnal Al-
Iqtishad, 7, 2 (2015), h. 229.
12
tinggi likuiditas bank, semakin besar pula resikonya. Hasil terakhir adalah BOPO
dimana menunjukkan memiliki pengaruh negativ dan signfikan terhadap ROA.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin baik efisiensi pada kinerja bank,
yang ditunjukkan dengan menurunnya nilai BOPO maka keuntungan yang
dihasilkan akan semakin tinggi.
Penelitian ini mengatakan bahwa sangat penting untuk mengoptimalkan
aset melalui pembiayaan atau ekspansi perusahaan. Sehingga tidak terdapat dana
mengendap yang menjadikan aset tidak produktiv. Manajemen juga harus
meminimalisir resiko pada pembiayaan untuk meningkatkan profitabilitas. Selain
itu perlu juga mendistribusikan dana yang dihimpun dari nasibah dalam bentuk
yang lebih beragam yang bisa meningkatkan pendapatan bank. Persamaan pada
penelitian ini adalah pada variabel yang digunakan baik dependen ataupun
independen.
Muhammad Nadratuzzaman Hosen dan Rafika Rahmawati: “Analisis
Efisiensi, Profitabilitas dan Kesehatan Bank Umum Syariah di Indonesia
Periode 2010-2013” (2014).5
Muhammad Nadratuzzaman Hosen dan Rafika Rahmawati meneliti
mengenai analisis efisiensi, profitabilitas dan kesehatan bank umum syariah di
Indonesia periode 2010-2013. Obyek pada penelitian ini adalah lima BUS di
Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank Syariah Mandiri (BSM),
Bank Mega Syariah (BMS), BRI Syariah (BRIS), dan Bank Syariah Bukopin
(BSB) dengan pengujian secara parsial pada masing-masing bank dengan
menggunakan analisis regresi berganda. Variabel yang digunakan untuk
mengukur profitabilitas pada penelitian ini adalah ROA sebagai variabel dependen
dan NPF, FDR, BOPO, CAR sebagai variabel independen. Melalui uji F diketahui
bahwa semua variabel independen berpengaruh signifikan secara simultan
5 Muhammad Nadratuzzaman Hosen dan Rafika Rahmawati, “Analisis Efisiensi,
Profitabilitas dan Kesehatan Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2013”
Finance and Banking Journal, 16, 2 (2014), h. 207.
13
terhadap variabel dependen. Sedangkan melalui uji t, CAR ditemukan
berpengaruh negatif terhadap ROA pada obyek BSM dan BMS serta signifikan
negatif terhadap BMI. Kemudian FDR berpengaruh negatif terhadap ROA pada
BMI, BMS dan BRIS. Selanjutnya NPF juga berpengaruh negatif terhadap ROA
pada obyek BMS dan BSB. Terkakhir adalah BOPO dimana ditemukan
berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA pada semua bank obyek penelitian.
Pada penelitian ini ditemukan adanya ketidakselarasan hasil kinerja BUS.
Dimungkinkan hal tersebut terjadi karena digunakannya tiga model pada
penelitian ini yaitu profitabilitas, efisiensi dan kesehatan. Pada model
profitabilitas juga ditemukan bahwa BMI memiliki profitabilitas cukup baik
walaupun efisiensinya rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh total aset yang
dimiliki BMI cukup besar, sehingga laba yang dihasilkan pun besar.
Persamaan pada penelitian ini adalah sama-sama meniliti profitabilitas
dengan menggunakan rasio keuangan ROA, CAR, FDR, NPF dan BOPO.
Perbedaannya adalah pada penelitian ini tidak hanya menganalisis tingkat
profitabilitas, tetapi juga efisiensi dan kesehatan bank.
Edhi Satriyo Wibowo dan Muhammad Syaichu: “Analisis Pengaruh Suku
Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF terhadap Profitabilitas Bank Syariah”
(2013).6
Edhi Satriyo Wibowo dan Muhammad Syaichu meneliti mengenai analisis
pengaruh suku bunga, inflasi, CAR, BOPO, NPF terhadap profitabilitas bank
syariah. Pada penelitian ini menggunakan bank syariah yang terdaftar di Bank
Indonesia pada tahun 2008-2011 dengan dipilih secara purposive sampling.
Penelitian ini menggunakan model dari regresi linier berganda termasuk di
dalamnya uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan variabel dependennya adalah
ROA dan variabel independennya adalah CAR, BOPO, NPF, inflasi serta bunga.
6 Edhi Satriyo Wibowo dan Muhammad Syaichu, “Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR,
BOPO, NPF terhadap Profitabilitas Bank Syariah” Diponegoro Journal of Management, 2, 2
(2013), h. 1.
14
Pada penelitian ini ditemukan bahwa CAR berpengaruh tidak signifikan
terhadap ROA sehingga diindikasikan bahwa besar atau kecilnya modal belum
tentu menyebabkan besar atau kecilnya pula keuntungan yang diperoleh. Hal
tersebut dapat disebabkan oleh bank yang tidak dapat menggunakan modalnya
secara efektif untuk menghasilkan keuntungan. Kemudian BOPO ditemukan
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, artinya jika beban pembiayaan
bank semakin tinggi maka laba yang diperoleh akan semakin kecil. Karena beban
yang tinggi akan menjadi tanggungan pada pendapatan yang dialokasikan dari
pembiayaan. Sedangkan NPF ditemukan berpengaruh tidak signifikan terhadap
ROA. Hal tersebut diindikasikan oleh nilai NPF yang tinggi sehingga menggangu
perputaran modal kerja bank. Kemudian bank akan menghentikan sementara
pembiayan untuk meminimalisis resiko dan hal tersebut akan berdampak pada
menurunya keuntungan yang diperoleh bank.
Terdapat persamaan pada penelitian ini dalam hal variabel yang
digunakan, dimana untuk variabel dependennya menggunakan ROA dan variabel
independennya menggunakan CAR, BOPO dan NPF. Perbedaannya adalah pada
penelitian ini tidak digunakan variabel FDR, melainkan digunakannya variabel
inflasi dan suku bunga untuk menganalisa ROA.
Hipotesis
Berdasarkan pada identifikasi masalah, maka pada penelitian ini
hipotesisnya adalah:
Ho : Capital Adequacy Ratio (CAR) secara parsial berpengaruh tidak signifikan
terhadap profitabilitas (ROA) pada BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang
H1 : Capital Adequacy Ratio (CAR) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada BPRS di Bogor,
Depok dan Tangerang
Ho : Financing to Deposit Ratio (FDR) secara parsial berpengaruh tidak
signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada BPRS di Bogor, Depok dan
Tangerang
15
H1 : Financing to Deposit Ratio (FDR) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada BPRS di Bogor,
Depok dan Tangerang
Ho : Non Performing Finance (NPF) secara parsial berpengaruh tidak signifikan
terhadap profitabilitas (ROA) pada BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang
H1 : Non Performing Finance (NPF) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada BPRS di Bogor,
Depok dan Tangerang
Ho : Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) secara parsial
berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada BPRS di Bogor,
Depok dan Tangerang
H1 : Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada
BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang
Teknik Penulisan
Teknis penulisan pada skripsi ini menggunakan aturan yang
berdasarkan pada “Buku Pedoman Penulisan Skripsi” yang diterbitkan oleh
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2017.
Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, identifikasi
masalah, batasan penilaian, tujuan, manfaat penelitian, review studi
terdahulu, hipotesis, teknik penulisan dan sistematika penulisan
skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI
16
Pada bab ini menjelaskan teori dari profitabilitas, faktor-faktor
yang mempengaruhi profitabilitas, dan kerangka pemikiran skripsi.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan jenis penelitian,data penelitian, metode
pengumpulan data,definisi operasional variabel, dan teknik analisis
data.
BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA
Pada bab ini menjelaskan analisis statistik deskriptif, uji asumsi
klasik, pengujian hipotesis, analisis model regresi berganda, dan
pembahasan penulisan.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran penulisan skripsi.
17
BAB II
LANDASAN TEORI
Profitabilitas
Sebagai lembaga keuangan yang memberikan pinjaman, BPRS harus
menjaga kredibelitas perusahaannya untuk menarik masyarakat menjadi nasabah
atau bertransaksi pada BPRS tersebut. Salah satunya adalah dengan menjaga
tingkat profitabilitas atau keuntungan perusahaan. Profitabilitas adalah
kemampuan bank untuk menghasilkan laba yang diperoleh dari modal dan aktiva
yang dimilikinya. Sedangkan menurut Fuad (2011), Profitabilitas adalah dasar
dari adanya keterkaitan efisiensi operasional dengan kualitas jasa yang dihasilkan
oleh bank.
Tingkat profitabilitas bank juga menjadi penilaian kualitas suatu bank
dalam menghasilkan laba, karena bisa dikatakan bahwa profitabilitas merupakan
hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen yang akan
memberikan jawaban akhir tentang efektivitas manajemen pada suatu bank. Maka,
dengan mendapatkan laba yang maksimal BPRS dapat meningkatkan mutu
produk dan pembiayaan yang pada akhirnya akan menarik minat masyarakat dan
menjaga kredibelitas perusahaan. Dengan landasan demikian maka sangat penting
untuk melakukan analisa dan mengukur tingkat profitabilitas pada perusahaan,
yang dalam penelitian ini adalah BPRS.
Untuk mengukur profitabilitas perlu digunakan rasio keuangan
profitabilitas. Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
bank dalam mencari keuntungan. Kasmir (2015) menjelaskan, bahwa
“rasio profitabilitas juga memberikan ukuran tingkat efekivitas
manajemen suatu bank yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan
dan pendapatan investasi. Ada dua rasio yang biasa digunakan untuk mengukur
tingkat profitabilitas, yaitu Return of Equity (ROE) dan Return of Asset (ROA)”.
18
Pada perusahaan umum biasanya menggunakan ROE untuk mengukur
profitabilitas, hal tersebut dikarenakan ROE hanya mengukur return yang
diperoleh dari investasi pemilik perusahaan. Sedangkan menurut Yuliani (2007),
ROA menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan income
yang diperoleh dari pengelolaan aset yang dimiliki. ROA juga dinilai lebih
penting untuk bank karena dapat digunakan untuk mengukur efektivitas
perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva
yang dimilikinya.
Hal tersebut diperkuat dengan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia (BI) untuk mengukur profitabilitas suatu bank berdasarkan aset, yang
dananya sebagian besar diperoleh dari dana simpanan masyarakat. Dengan
beberapa argumen tersebut maka dapat diputuskan bahwa pada penilitian ini
menggunakan rasio ROA untuk mengukur profitabilitas.
Pada rasio ROA, jika semakin tinggi nilai yang diperoleh maka semakin
tinggi pula profitabilitas yang dicapai. Itu berarti semakin baik pula posisi BPRS
dari sisi pemanfaatan aset. Besarnya ROA dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
19
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Permodalan merupakan hal penting bagi suatu BPRS untuk dapat bersaing
dengan BPRS lainnya. Perlu adanya kemampuan dalam pengelolaan dan
pendistribusian yang baik pada setiap BPRS, sehingga dapat meningkatkan
profitabilitas yang diperoleh oleh BPRS. Untuk itu perlu dilakukannya
pengukuran terhadap modal menggunakan rasio keuangan. Capital Adequacy
Ratio (CAR) adalah rasio keuangan yang memperlihatkan seberapa besar jumlah
seluruh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat berharga,
dan tagihan pada bank lain) yang ikut dibiayai sendiri disamping memperoleh
dana-dana dari sumber lain. Sedangkan menurut Dhian (2012), CAR adalah rasio
yang berkaitan dengan permodalan bank untuk menunjang aktiva yang
mengandung resiko.
Permodalan (CAR) memiliki pengaruh yang sangat penting pada
perusahaan, karena beberapa hal. Pertama, untuk menyerap atau melindungi aset
bank dari resiko, salah satunya adalah kerugian-kerugian yang tidak dapat
dihindari seperti pembiayaan macet atau tidak lancar. Kedua, membuat
manajemen bank memiliki lebih banyak pilihan untuk melakukan berbagai
aktivitas atau produk yang menghasilkan profitabilitas bagi perusahaan. Maka
berdasarkan hal-hal tersebut dapat diduga bahwa CAR memiliki pengaruh positif
terhadap profitabilitas (ROA), yang artinya adalah jika nilai CAR semakin tinggi
maka nilai ROA juga akan semakin meningkat.
Bank Indonesia (BI) juga mengeluarkan regulasi yang isinya
menginstruksikan kepada semua lembaga perbankan untuk menjaga atau
mempertahankan CAR dengan nilai minimalnya sejumlah 8%. Artinya setiap
lembaga perbankan tidak boleh memiliki nilai CAR di bawah angka tersebut, hal
itu dimaksudkan agar setiap lembaga perbankan mampu mejaga produktivitas
perusahaan dan meminimalisir berbagai resiko. Rasio CAR dapat dihitung dengan
formula sebagai berikut:
20
Financing to Deposit Ratio (FDR)
Menjaga tingkat likuiditas pada angka yang tepat merupakan suatu
tantangan bagi manajemen BPRS. Hal tersebut untuk memastikan BPRS
mendapatkan keuntungan yang maksimal namun terhindar dari resiko dan
masalah-masalah likuiditas. Terdapat perbedaan pada bank syariah dan
konvensional dalam hal penggunaan rasio untuk mengukur likuiditas. Pada bank
konvensional lebih cenderung menggunakan istilah Loan to Deposit Ratio (LDR),
sedangkan pada bank syariah menggunakan Financing to Deposit Ratio (FDR).
Hal tersebut disebabkan karena pada bank syariah menggunakan istilah
pembiayaan (financing), bukan pinjaman (loan) seperti yang digunakan pada bank
konvensional. Menurut Kasmir (2003), Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah
rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang
diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang
digunakan. Menurut dia, “FDR juga menjadi ukuran likuiditas pada suatu BPRS,
karena FDR mampu menunjukkan besarnya dana yang ditempatkan dalam bentuk
kredit yang dikumpulkan oleh bank”.
Dapat diasumsikan bahwa FDR memiliki pengaruh terhadap profitabilitas
(ROA). Jika nilai FDR maka likuiditas pada BPRS juga semakin tinggi, artinya
BPRS tersebut dalam melakukan aktivitas pembiayaan. Hal tersebut tentu akan
berdampak pada meningkatnya pula ROA yang diperoleh oleh BPRS. Tapi,
tingginya FDR juga diikuti oleh meningkatnya resiko likuiditas, seperti
pembiayaan yang tidak lancar sehingga dapat mengganggu pengaruhnya terhadap
21
ROA. Disitulah tantangan manajemen BPRS untuk mengelola resiko pembiayaan
tanpa mengorbankan potensi keuntungan yang bisa didapat. Berikut adalah rumus
untuk menghitung FDR:
Non Performing Finance (NPF)
Dalam melakukan aktivitas pembiayaan, BPRS seringkali mengalami
terjadinya resiko likuiditas. Hal tersebut bisa berbentuk kredit yang kurang lancar,
diragukan atau macet. Oleh karena itu perlu adanya pengelolaan pembiyaan yang
baik oleh BPRS untuk meminimalisir terjadinya resiko tersebut, mengingat bahwa
pembiayaan merupakan pemdapatan terbesar bagi BPRS. Seperti halnya menurut
Fakhrudin Maula, Bank dalam memberikan kredit harus melakukan analisis
terhadap kemampuan debitur untuk membayar kembali kewajibannya.
Non Performing Finance (NPF) adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang
ada untuk dapat dipenuhi dengan aktiva produktif yang dimiliki oleh bank. Secara
singkat, nilai NPF menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola
kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Seperti halnya FDR, secara istilah
terdapat perbedaan antara bank syariah dan konvensional. Jika pada bank syariah
menggunakan istilah Non Performing Finance (NPF) maka pada bank
konvensional lebih umum menggunakan istilah Non Performing Loan (NPL). Hal
tersebut disebabkan karena pada bank syariah menggunakan istilah pembiayaan
22
(financiaI), bukan menggunakan istilah pinjaman (loan) seperti halnya pada bank
konvensional.
Secara logika, resiko memiliki pengaruh terhadap profitabilitas. Demikian
pula NPF terhadap ROA. Secara umum NPF memiliki pengaruh negatif terhadap
ROA, artinya adalah jika nilai NPF semakin tinggi atau meningkat, maka ROA
yang diperoleh akan semakin rendah. Hal tersebut disebabkan oleh tingginya
pembiayaan yang bermasalah, sehingga menurunkan profitabilitas yang diperoleh
oleh BPRS. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk mengukur rasio NPF:
Biaya Operasional Pendapatan Operasional
Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) atau dalam istilah lain
disebut Operational Efficiency Ratio (OER) adalah rasio keuangan yang
menunjukkan efisiensi bank dalam menjalankan usaha pokoknya. Efisiensi sangat
penting dilakukan oleh bank karena untuk mengetahui apakah bank dalam
operasinya telah melakukan tugasnya dengan baik, serta menunjukkan apakah
telah dimaksimalkannya semua faktor produksi dengan tepat. Efisiensi yang baik
dicapai pada tingkat pendapatan dimana semua biaya dari skala keuntungan lebih
kecil.
BOPO dinilai berdasarkan perbandingan antara biaya operasional yang
dikeluarkan oleh perusahaan dengan pendapatan yang diperoleh perusahaan.
Dengan demikian BOPO pada umumnya memiliki pengaruh terhadap
profitabilitas (ROA). Menurut Ningsukma, Setiap peningkatan BOPO akan
berakibat pada berkurangnya profitabilitas. Diperkuat oleh Hasbi (2011), yang
23
menyatakan bahwa semakin kecil rasio BOPO yang diperoleh, maka semakin baik
kinerja perusahaan atau semakin efisien perusahaan tersebut yang pada akhirnya
akan meningkatkan profitabilitas (ROA) perusahaan. Dengan beberapa
argumentasi tersebut dapat dikatakan bahwa secara umum BOPO memiliki
pengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA). Berikut adalah formula yang
digunakan untuk menghitung BOPO:
Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
24
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Pada skripsi ini menggunakan penelitian yang bersifat kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang menekankan pada pengujian
teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan
melakukan analisis data dengan menggunakan prosedur statistik.
Data Penelitian
Objek Penelitian
Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah 6 BPRS yang
berada di Bogor, Depok dan Tangerang. Yaitu BPRS Bina Rahmah, BPRS
Ammanah Ummah, BPRS Al Barokah, BPRS Al Salaam Amal Salman,
BPRS At Taqwa, dan BPRS Harta Insan Karimah dalam jangka waktu
kuartal I tahun 2013 sampai dengan kuartal IV tahun 2015.
Sumber Data
Pada penelitian ini menggunakan sumber data sekunder, yaitu data
yang diperoleh dari literatur dan sumber terpercaya yang bersangkutan
dengan permasalahan atau objek penelitian. Data sekunder yang digunakan
pada penelitian ini adalah rasio keuangan yang tercantum dalam laporan
KAP dan laporan laba rugi pada laporan publikasi triwulanan setiap BPRS
yang dijadikan objek penelitian dari tahun 2013 sampai tahun 2015.
Laporan publikasi tersebut bersumber dari situs resmi Bank Indonesia (BI)
dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini menggunakan data panel dari 6 BPRS
yang berada di Bogor, Depok dan Tangerang selama kuartal I tahun 2013
sampai kuartal IV tahun 2015. Untuk di Bogor adalah BPRS Bina Rahmah
25
dan BPRS Ammanah Ummah. Untuk di Depok adalah BPRS Al Salaam
Amal Salman dan BPRS Al Barokah. Kemudian di Tangerang adalah
BPRS At-Taqwa dan BPRS Harta Insan Karimah. Sehingga total diperoleh
populasi data sebesar 72, jumlah tersebut telah memenuhi syarat uji
statistik dengan menggunakan data panel yang dilakukan pada penelitian
ini. Sedangkan untuk metode pengumpulan sampel menggunakan metode
purposive sampling, dengan kriteria sebagai berikut:
Data BPRS telah dipublikasikan pada laporan publikasi BPRS di situs resmi Bank
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
Data yang dipublikasi telah tersedia lengkap secara berturut-turut dari kuartal I
tahun 2013 sampai kuartal IV tahun 2015.
Data BPRS tidak terdapat nilai negatif (-) pada variabel yang diuji, selama periode
yang digunakan pada penelitian.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode studi pustaka, yaitu metode yang mengkaji berbagai kajian literatur berupa
buku, jurnal, makalah, dan lain-lain untuk memperoleh landasan teori terkait Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), teori profitabilitas, dan teori rasio keuangan
seperti ROA, CAR, FDR, NPF dan BOPO.
Definisi Operasional Variabel
Variabel Dependen
Variabel dependen (Y1) atau variabel terikat yang digunakan pada
penelitian ini adalah profitabilitas yang diukur mengunakan rasio Return
of Asset (ROA).
26
Variabel Independen
Secara berturut-turut yang menjadi variabel independen atau
variabel bebas pada penelitian ini adalah:
Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagai X1, digunakan untuk mengukur
kecukupan modal yang dimiliki oleh BPRS untuk menunjang aktiva yang
berpotensi mengandung resiko pada berbagai aktivitas keuangannya.
Financing to Deposit Ratio (FDR) sebagai X2, digunakan untuk mengetahui
kemampuan BPRS dalam menjaga likuiditasnya.
Non Performing Finance (NPF) sebagai X3, digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen BPRS dalam mengelola kredit bermasalah.
Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) sebagai X4, digunakan untuk
mengukur tingkat efisiensi BPRS dalam melakukan aktivitasnya.
Teknik Analisis Data
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran suatu data
yang dilihat melalui jumlah data (n), nilai mean (nilai rata-rata), nilai
maksimum, nilai minimum dan standar deviasi.
Pemilihan Model
Pada penelitian ini menggunakan data panel, sehingga sebelum
dilakukan uji asumsi klasik dan rangkaian analisis regresi berganda, perlu
dilakukan pengujian untuk menentukan model mana yang paling tepat dengan
tujuan penelitian. Terdapat tiga model yang dapat digunakan yaitu Common
Effect (CE), Fix Effect (FE), dan Random Effect (RE). Untuk menentukannya
menggunakan uji sebagai berikut:
F Test (Chow Test)
27
Digunakan untuk membandingkan dan memilih model
mana yang terbaik, antara model CE dan FE.
Hausman Test
Digunakan untuk membandingkan dan memilih model
mana yang terbaik, antara model FE dan RE
Langrangge Multiplier (LM) Test
Digunakan untuk membandingkan dan memilih model
mana yang terbaik antara model CE dan RE.
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan model regresi yang
dapat dipertanggungjawabkan dengan memenuhi kaidah atau aturan BLUE
(Blue Liniear Unbiased Estimator). Uji asumsi klasik yang digunakan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut.
Uji Multikolinearitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah pada model penelitian terdapat
masalah multikolinearitas atau tidak. Masalah tersebut terjadi ketika antar
variabel independen atau variabel bebas terdapat korelasi yang cukup
tinggi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara
variabelnya, atau bisa dikatakan tidak terdapat masalah kolinearitas. Pada
penelitian ini uji multikolinearitas dengan melihat koefisien korelasi
regresi antar variabel. Jika terdapat hasil > 0,8 maka terdapat masalah
multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah pada model penelitian terdapat
masalah heteroskedastisitas, yaitu apabila pada model penelitian terdapat
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Hal tersebut akan menyebabkan beberapa hal seperti variance
28
tidak minimum, pengujian dari koefisien regresi menjadi kurang kuat,
koefisien penafsir menjadi bias dan kesimpulan yang diambil menjadi
salah. Tetapi, jika variance dari residual satu ke pengamatan ke
pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas atau tidak
terjadi masalah heteroskedastisitas. Pada penelitian ini menggunakan Uji
Glejser untuk melihat ada atau tidaknya masalah heteroskedastisitas pada
model penelitian.
Uji Autokorelasi
Uji ini digunakan untuk mendeteksi apakah pada model penelitian terdapat
masalah autokorelasi atau tidak. Masalah tersebut terjadi ketika terdapat
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pada periode t-1 (sebelumnya). Masalah tersebut dapat terjadi karena
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.
Dilakukan karena kesalahan penggangu (residual) tidak jelas dari satu
observasi ke observasi lainnya. Masalah ini sering terjadi pada jenis data
time series dikarekakan gangguan pada individu atau kelompok cenderung
mempengaruhi gangguan pada individu atau kelompok yang sama pada
periode berikutnya. Untuk mengetahui apakah pada model penelitian
terdapat masalah autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin Watson
(DW) dengan melihat nilai DW yang diperoleh. Dasar pengambilan
keputusannya adalah sebagai berikut:
Jika nilai DW lebih kecil dari batas bawah, atau DW < dL maka terjadi
autokorelasi positif.
Jika nilai DW diperoleh di antara batas bawah dan batas atas, dL < DW < dU
maka dikatakan ragu-ragu terjadi autokorelasi positif.
Jika nilai DW diperoleh di antara batas atas dan (4-dU), atau dU < DW < 4-dU
maka tidak terjadi autokorelasi atau data normal.
29
Jika nilai DW diperoleh sebagai berikut, 4-dU < DW < 4-dW maka dikatakan
ragu-ragu terjadi autokorelasi negatif.
Jika nilai DW diperoleh di antara (4-dL) dan 4, atau 4-dL < DW < 4 maka terjadi
autokorelasi negatif.
Atau dapat juga menggunakan ketentuan penilaian sebagai berikut:
Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW di bawah -2 (DW < -2).
Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW di atas 2 (DW > 2).
Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada di antara -2 dan 2 (-2 < DW < 2).
Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda adalah model regresi yang variabel
dependennya merupakan fungsi linier dari beberapa variabel bebas. Regresi
linier berganda biasanya digunakan untuk meneliti dan mengukur pengaruh
beberapa variabel yang diduga memiliki hubungan dengan variabel yang diuji.
Pada penelitian ini menggunakan profitabilitas (ROA) sebagai variabel
dependen. Sedangkan untuk variabel independen secara berturut-turut
menggunakan CAR, FDR, NPF dan BOPO. Sehingga diperoleh model
persamaan analisis regresi sebagai berikut:
Y = β0 + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 + e
Keterangan:
Y = Profitabilitas (ROA)
β0 = Konstanta
β1 – β4 = Koefisien regresi variabel independen
x1 = Capital Adequacy Ratio (CAR)
x2 = Financing to Deposit Ratio (FDR)
30
x3 = Non Performing Finance (NPF)
x4 = Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
e = error
Nilai koefisien disini menentukan sebagai dasar analisis. Artinya
adalah jika koefisien β bernilai positif (+) maka setiap kenaikan yang terjadi
pada variabel independen akan mengakibatkan kenaikan pada variabel
dependen. Tetapi, jika koefisien β bernilai negatif (-) maka setiap kenaikan
yang terjadi pada variabel independen justru akan mengakibatkan penurunan
pada variabel dependen.
Pengujian Hipotesis
Uji F
Pada Uji F dilakukan pengujian secara simultan (bersama-sama).
Untuk melihat apakah semua variabel independen yang digunakan
pada model penelitian memiliki pengaruh secara simultan terhadap
variabel dependen. Uji ini dapat dilakukan dengan melakukan
persamaan model dan membandingkannya dengan F tabel untuk
menyesuaikan dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika diperoleh nilai F hitung > F tabel, maka variabel independen secara simultan
berpengaruh terhadap variabel dependen.
Jika diperoleh nilai F hitung < F tabel, maka variabel independen secara simultan
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Selain itu uji F dapat juga dilakukan dengan melihat nilai Prob. F
hitung pada hasil persamaan model. Jika diperoleh Prob. F hitung <
0,05, maka variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap
variabel dependen.
Uji t
31
Pengujian ini dilakukan dengan menguji variabel secara parsial.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen
berpengaruh secara signfikan atau tidak terhadap variabel dependen.
Untuk melakukan pengujian ini dapat meliha nilai t hitung yang
diperoleh dari persamaan model yang kemudian nilainya dibandingkan
dengan t tabel. Kemudian nilai tersebut harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
Jika nilai t hitung > t tabel, maka variabel independen secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
Jika nilai t hitung < t tabel, maka variabel independen secara parsial berpengaruh
tidak signifikan terhadap variabel dependen.
Selain dengan cara di atas, uji t dapat juga dilakukan dengan
melihat nilai Prob. t hitung pada hasil persamaan model. Jika
diperoleh Prob. t hitung < 0,05, maka variabel independen secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Uji Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (Adjusted R-squared) digunakan untuk
mengukur sejauh mana kemampuan model termasuk variabel
independen dalam menjelaskan variabel independen. Uji ini dilakukan
dengan melihat nilai Adjusted R-squared yang diperoleh pada
persamaan model dan mengukurnya pada koefisien determinasi yang
memiliki rentang nilai dari 0 hingga 1. Jika Adjusted R-squared
diperoleh semakin besar dan mendekati mencapai angka 1, maka
semakin besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen. Sebaliknya, jika Adjusted R-squared diperoleh
semakin kecil dan mendekati angka 0, maka kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen semakin kecil. Jika
32
hal tersebut terjadi, maka menjelaskan bahwa variabel dependen
dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian.
32
BAB IV
HASIL DAN ANALISA DATA
Statistik Deskriptif
Analisis Statistik Deskriptif BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang
Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah CAR, FDR, NPF dan
BOPO sebagai variabel independen (bebas). Sedangkan ROA sebagai variabel
dependen (terikat). Untuk mengetahui gambaran dari variabel-variabel yang
digunakan pada penelitian ini maka akan ditampilkan data yang telah diolah
dalam bentuk tabel, dan grafik beserta penjelasannya.
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif BPRS Bogor, Depok dan Tangerang
Variable N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
ROA 72 0,42 8,31 2,95 1,62
CAR 72 11 218,32 38,48 37,84
FDR 72 1,26 117 79,83 22,35
NPF 72 0,25 35,39 7,85 6,53
BOPO 72 30,17 68,56 50,44 9,78
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada BPRS di Bogor, Depok dan
Tangerang memiliki tinggkat ROA terendah sejumlah 0,42% dan tertinggi
sejumlah 8,31%, sedangkan rata-ratanya adalah 2,95% dan standar deviasinya
adalah 1,62%. Untuk tingkat CAR diperoleh nilai terendah sejumlah 11% dan
maximum sejumlah 218,32% serta nilai rata-ratanya adalah 38,48% dan standar
deviasinya adalah 37,84%. Pada tingkat FDR diperoleh nilai terendah adalah
1,26% dan tertinggi adalah 117%. Sedangkan nilai rata-ratanya diperoleh
sejumlah 79,83% dan standar deviasinya adalah 22,35%.. Untuk tingkat NPF
diperoleh nilai terendah sejumlah 0,25% dan tertinggi sejumlah 35,39% serta rata-
ratanya adalah 7,85% dan standar deviasinya adalah 6,53%. Terakhir yaitu tingkat
34
BOPO, nilai terendahnya adalah 30,17% dan tertinggi adalah 68,56%. Sedangkan
rata-ratanya adalah 50,44% dan standar deviasinya adalah 9,78%.
Gambar 4.1
Grafik Pertumbuhan BPRS Bina Rahmah pada Periode 2013-2015
Sumber : Laporan Keuangan Publikasi BPRS pada Bank Indonesia
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa pada BPRS Bina Rahmah
memiliki tinggkat ROA terendah sejumlah 0,74% dan tertinggi sejumlah 1,61%,.
Untuk tingkat CAR diperoleh nilai terendah sejumlah 24,29% dan maximum
sejumlah 43,25%. Pada tingkat FDR diperoleh nilai terendah adalah 67,57% dan
tertinggi adalah 103,73%. Untuk tingkat NPF diperoleh nilai terendah sejumlah
5,62% dan tertinggi sejumlah 23,91%. Terakhir yaitu tingkat BOPO, nilai
terendahnya adalah 52,09% dan tertinggi adalah 58,20%.
35
Gambar 4.2
Grafik Pertumbuhan BPRS Ammanah Ummah pada Periode 2013-2015
Sumber : Laporan Keuangan Publikasi BPRS pada Bank Indonesia
Dapat kita lihat pada gambar di atas bahwa pada BPRS Ammanah Ummah
memiliki tinggkat ROA terendah sejumlah 2,56% dan tertinggi sejumlah 4,57%,.
Untuk tingkat CAR diperoleh nilai terendah sejumlah 11,77% dan maximum
sejumlah 15,33%. Pada tingkat FDR diperoleh nilai terendah adalah 74,69% dan
tertinggi adalah 92,95%. Untuk tingkat NPF diperoleh nilai terendah sejumlah
0,25% dan tertinggi sejumlah 1,7%. Terakhir yaitu tingkat BOPO, nilai
terendahnya adalah 50,63% dan tertinggi adalah 65,69%.
36
Gambar 4.3
Grafik Pertumbuhan BPRS Al Salaam Amal Salman pada Periode 2013-
2015
Sumber : Laporan Keuangan Publikasi BPRS pada Bank Indonesia
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa pada BPRS Al Salaam Amal
Salman memiliki tinggkat ROA terendah sejumlah 1,06% dan tertinggi sejumlah
2,87%,. Untuk tingkat CAR diperoleh nilai terendah sejumlah 11% dan maximum
sejumlah 16,33%. Pada tingkat FDR diperoleh nilai terendah adalah 76,11% dan
tertinggi adalah 89,87%. Untuk tingkat NPF diperoleh nilai terendah sejumlah
4,35% dan tertinggi sejumlah 7,4%. Terakhir yaitu tingkat BOPO, nilai
terendahnya adalah 50,73% dan tertinggi adalah 58,59%.
37
Gambar 4.4
Grafik Pertumbuhan BPRS Al Barokah pada Periode 2013-2015
Sumber : Laporan Keuangan Publikasi BPRS pada Bank Indonesia
Dapat kita lihat pada gambar di atas bahwa pada BPRS Al Barokah
memiliki tinggkat ROA terendah sejumlah 1,79% dan tertinggi sejumlah 5,62%,.
Untuk tingkat CAR diperoleh nilai terendah sejumlah 34% dan maximum
sejumlah 100%. Pada tingkat FDR diperoleh nilai terendah adalah 6,12% dan
tertinggi adalah 83,55%. Untuk tingkat NPF diperoleh nilai terendah sejumlah
7,1% dan tertinggi sejumlah 13,38%. Terakhir yaitu tingkat BOPO, nilai
terendahnya adalah 36,22% dan tertinggi adalah 49,98%.
38
Gambar 4.5
Grafik Pertumbuhan BPRS At Taqwa pada Periode 2013-2015
Sumber : Laporan Keuangan Publikasi BPRS pada Bank Indonesia
Dapat kita lihat pada gambar di atas bahwa pada BPRS At Taqwa
memiliki tinggkat ROA terendah sejumlah 0,42% dan tertinggi sejumlah 8,31%,.
Untuk tingkat CAR diperoleh nilai terendah sejumlah 47,99% dan maximum
sejumlah 218,32%. Pada tingkat FDR diperoleh nilai terendah adalah 1,26% dan
tertinggi adalah 106,87%. Untuk tingkat NPF diperoleh nilai terendah sejumlah
2,85% dan tertinggi sejumlah 35,39%. Terakhir yaitu tingkat BOPO, nilai
terendahnya adalah 42,64% dan tertinggi adalah 68,56%.
39
Gambar 4.6
Grafik Pertumbuhan BPRS Harta Insan Karimah pada Periode 2013-2015
Sumber : Laporan Keuangan Publikasi BPRS pada Bank Indonesia
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa pada BPRS Harta Insan
Karimah memiliki tinggkat ROA terendah sejumlah 3% dan tertinggi sejumlah
4,8%,. Untuk tingkat CAR diperoleh nilai terendah sejumlah 14% dan maximum
sejumlah 16,02%. Pada tingkat FDR diperoleh nilai terendah adalah 97,7% dan
tertinggi adalah 116,7%. Untuk tingkat NPF diperoleh nilai terendah sejumlah
3,11% dan tertinggi sejumlah 7,05%. Terakhir yaitu tingkat BOPO, nilai
terendahnya adalah 30,17% dan tertinggi adalah 37,21%.
Pemilihan Model
Pada pengolahan data panel, sebelum dilakukannya berbagai uji asumsi klasik
dan uji statistik lainnya, perlu terlebih dahulu dilakukan berbagai uji untuk
menentukan model mana yang akan digunakan pada penelitian. Hal tersebut
bertujuan untuk menentukan model yang paling tepat digunakan. Ada tiga model
40
yang dapat digunakan dalam uji statistik meggunakan data berjenis panel, yaitu
model Common Effect (CE), Fix Effect (FE) dan Random Effect (RE).
F Test (Chow Test)
Jenis uji ini dilakukan untuk membandingkan dan memilih model, antara model
CE dan FE untuk digunakan pada penelitian. Ketentuannya adalah sebagai berikut,
jika nilai probabilitas (Prob.) pada Cross-section F > 0,05 maka model yang
digunakan adalah model CE. Tetapi, jika ditemukan nilai probabilitas (Prob.)
pada Cross-section F < 0,05 maka model yang digunakan adalah model FE.
Tabel 4.1
F Test (Chow Test) pada BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: EQ01LOG
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 12.553955 (5,62) 0.0000
Cross-section Chi-square 50.352182 5 0.0000
Cross-section fixed effects test equation:
Dependent Variable: LOG(ROA)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/12/17 Time: 17:48
Sample: 2013Q1 2015Q4
Periods included: 12
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 72
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
LOG(CAR) 0.172657 0.077237 2.235401 0.0287
LOG(FDR) -0.143131 0.088011 -1.626281 0.1086
LOG(NPF) -0.399523 0.056477 -7.074136 0.0000
LOG(BOPO) -1.521688 0.240204 -6.334974 0.0000
C 7.553926 1.104433 6.839643 0.0000
R-squared 0.558769 Mean dependent var 0.913704
Adjusted R-squared 0.532427 S.D. dependent var 0.615674
S.E. of regression 0.420994 Akaike info criterion 1.174518
Sum squared resid 11.87479 Schwarz criterion 1.332620
41
Log likelihood -37.28264 Hannan-Quinn criter. 1.237459
F-statistic 21.21202 Durbin-Watson stat 1.323577
Prob(F-statistic) 0.000000
Dari hasil tersebut ditemukan bahwa nilai probabilitas (Prob.) pada Cross-
section F adalah 0,0000. Atau diperoleh nilai (Prob.) pada Cross-section F <
0,05. Maka sesuai ketentuan, untuk hasil sementara pada penelitian ini
menggunakan model FE.
Hausman Test
Pada uji Hausman Test bertujuan untuk membandingkan dan memilih model,
antara model FE dan RE untuk digunakan pada penelitian. Ketentuannya adalah
sebagai berikut, jika nilai probabilitas (Prob.) pada Cross-section random >
0,05 maka model yang digunakan adalah model RE. Tetapi, jika ditemukan
nilai probabilitas (Prob.) pada Cross-section random < 0,05 maka model yang
digunakan adalah model FE.
Tabel 4.3
Hausman Test pada BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: EQ01LOG
Test cross-section random effects
Test Summary
Chi-Sq.
Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 33.013586 4 0.0000
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.
LOG(CAR) -0.541196 -0.072732 0.011267 0.0000
LOG(FDR) -0.068131 -0.082614 0.000200 0.3064
42
LOG(NPF) -0.322692 -0.300995 0.002738 0.6784
LOG(BOPO) -2.877976 -1.858647 0.145669 0.0076
Cross-section random effects test equation:
Dependent Variable: LOG(ROA)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/12/17 Time: 17:49
Sample: 2013Q1 2015Q4
Periods included: 12
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 72
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 14.75367 2.008064 7.347212 0.0000
LOG(CAR) -0.541196 0.138194 -3.916189 0.0002
LOG(FDR) -0.068131 0.068359 -0.996666 0.3228
LOG(NPF) -0.322692 0.079986 -4.034374 0.0002
LOG(BOPO) -2.877976 0.493809 -5.828119 0.0000
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.780746 Mean dependent var 0.913704
Adjusted R-squared 0.748919 S.D. dependent var 0.615674
S.E. of regression 0.308502 Akaike info criterion 0.614071
Sum squared resid 5.900766 Schwarz criterion 0.930274
Log likelihood -12.10655 Hannan-Quinn criter. 0.739952
F-statistic 24.53076 Durbin-Watson stat 1.786666
Prob(F-statistic) 0.000000
Dari hasil tersebut ditemukan bahwa nilai probabilitas (Prob.) pada Cross-
section random adalah 0,0000. Atau diperoleh nilai (Prob.) pada Cross-section
random < 0,05.
Untuk uji Langrangge Multiplier (LM) Test pada penelitian ini tidak perlu
dilakukan. Karena uji tersebut bertujuan untuk membandingkan antara model
RE dan model CE. Sedangkan pada model penelitian ini ketika model FE
dibandingkan dengan model CE dan ketika model FE dibandingkan dengan
model RE, telah ditemukan bahwa model FE lebih memenuhi ketentuan pada
uji pemilihan model yang telah dilakukan (F Test dan Hausman Test).
43
Sehingga pada penelitian ini diputuskan untuk menggunakan model Fix Effect
(FE).
Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah pada model
terdapat masalah multikolinearitas, atau antara variabel dependen dan
independen pada model regresi terdapat korelasi yang tinggi. Data yang baik
adalah yang tidak memiliki masalah multikolinearitas.
Pada penelitian ini, uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat
koefisien korelasi regresi antar variabel. Persyaratan pada uji multikolinearitas
adalah hubungan antara variabel harus menghasilkan nilai < 0,8. Jika terdapat
nilai yang > 0,8 maka pada data tersebut memiliki masalah multikolinearitas.
Uji Multikolinearitas pada BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang
Tabel 4.4
Uji Multikolinearaitas pada BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang
LOG(ROA) LOG(CAR) LOG(FDR) LOG(NPF) LOG(BOPO)
LOG(ROA) 1.000000 -0.156172 0.085146 -0.528983 -0.470950
LOG(CAR) -0.156172 1.000000 -0.381133 0.488688 0.198230
LOG(FDR) 0.085146 -0.381133 1.000000 -0.275644 -0.245508
LOG(NPF) -0.528983 0.488688 -0.275644 1.000000 0.019683
LOG(BOPO) -0.470950 0.198230 -0.245508 0.019683 1.000000
Pada tabel 4.4 di atas dapat kita lihat bahwa hubungan antara variabel yang
berbeda semuanya memiliki nilai < 0,8. Maka pada penelitian ini data yang
digunakan tidak memiliki masalah.
44
Uji Heteroskedastisitas
Pada uji ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data pada
model memiliki masalah heteroskedastisitas atau tidak. Data pada model yang
baik adalah yang tidak memiliki masalah tersebut. Yaitu jika variance dari
residual satu ke pengamatan ke pengamatan lainnya tetap. Kemudian pada
penelitian ini untuk mengetahui hal tersebut dilakukan melalui uji Glejser.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya masalah heteroskedastisitas pada
penelitian ini dilakukan melalui uji glejser. Dimana syaratnya adalah nilai Prob.
pada setiap variabel harus > 0,05 untuk data dapat dikatakan normal. Jika terdapat
variabel yang memiliki nilai Prob < 0,05 maka data pada model tersebut memiliki
masalah heteroskedastisitas.
Uji Heteroskedastisitas pada BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang
Tabel 4.5
Uji Heteroskedastisitas pada BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang
Dependent Variable: LOG(RESABS)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/12/17 Time: 17:52
Sample: 2013Q1 2015Q4
Periods included: 12
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 72
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
LOG(CAR) -0.313223 0.485770 -0.644796 0.5214
LOG(FDR) -0.029927 0.240290 -0.124543 0.9013
LOG(NPF) -0.451543 0.281159 -1.606004 0.1134
LOG(BOPO) 0.309132 1.735798 0.178092 0.8592
C -1.206046 7.058588 -0.170862 0.8649
45
Terlihat pada tabel 4.5 di atas bahwa data pada model penelitian ini tidak ada
yang memiliki nilai Prob. < 0,05. Maka dapat diartikan bahwa data pada model ini
normal dan tidak memiliki masalah heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Pada uji ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data pada
model saling berkorelasi atau memiliki masalah heteroskedastisitas atau tidak.
Data pada model yang baik adalah yang tidak memiliki masalah tersebut.
Kemudian pada penelitian ini untuk mengetahui hal tersebut dilakukan melalui
nilai Durbin Watson.
Syarat tidak terjadinya autokorelasi adalah nilai Durbin-Watson yang
diperoleh harus memenuhi persyamaan berikut “-2 < DW < 2“ yang berarti nilai
Durbin-Watson harus berada di antara “-2” dan “2”.
Atau dapat digunakan tabel Durbin-Watson, untuk memenuhi persamaan
sebagai berikut:
Tabel 4.6
Tabel Ketentuan Uji Durbin-Watson
Jika Keputusan
dU < DW < 4-dU Tidak Terjadi Autokorelasi
dL < DW < dU Ragu-ragu
4-dU < DW < 4-dL Ragu-ragu
0 < DW < dL Autokorelasi Positif
4-dL < DW < 4 Autokorelasi Negatif
46
Uji Autokorelasi pada BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang
Tabel 4.7
Uji Autokorelasi pada BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang
Dependent Variable: LOG(ROA)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/12/17 Time: 17:51
Sample: 2013Q1 2015Q4
Periods included: 12
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 72
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
LOG(CAR) -0.541196 0.138194 -3.916189 0.0002
LOG(FDR) -0.068131 0.068359 -0.996666 0.3228
LOG(NPF) -0.322692 0.079986 -4.034374 0.0002
LOG(BOPO) -2.877976 0.493809 -5.828119 0.0000
C 14.75367 2.008064 7.347212 0.0000
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.780746 Mean dependent var 0.913704
Adjusted R-squared 0.748919 S.D. dependent var 0.615674
S.E. of regression 0.308502 Akaike info criterion 0.614071
Sum squared resid 5.900766 Schwarz criterion 0.930274
Log likelihood -12.10655 Hannan-Quinn criter. 0.739952
F-statistic 24.53076 Durbin-Watson stat 1.786666
Prob(F-statistic) 0.000000
Jika kita lihat pada tabel 4.7, didapatkan nilai Durbin-Watson pada
penelitian ini sejumlah “1,786666”. Artinya nilai tersebut memenuhi persamaan “-
2 < 1,786666 < 2” atau dapat disimpulkan bahwa data pada model penelitian ini
tidak memiliki masalah autokorelasi.
Sedangkan pada persamaan selanjutnya, dengan jumlah k (variabel bebas)
= 4 dan n (banyaknya observasi) = 72, diperoleh nilai dL = 1,5029 dan nilai dU =
47
1,7366. Maka 4-dU = 2,2634. Diperoleh persamaan sebagai berikut “1,7366 <
DW < 2,2634”. Dengan nilai Durbin-Watson yang diperoleh pada penelitian ini
maka dapat memenuhi persamaan “1,7366 < 1,786666 < 2,2634” yang artinya
data pada model penelitian ini tidak memiliki masalah autokorelasi.
Analisis Regresi Linier Berganda
Diperoleh hasil pengolahan model regresi berganda pada penelitian
sebagai berikut :
Tabel 4.8
Uji Koefisien Variabel pada BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang
Dependent Variable: LOG(ROA)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/12/17 Time: 17:51
Sample: 2013Q1 2015Q4
Periods included: 12
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 72
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
LOG(CAR) -0.541196 0.138194 -3.916189 0.0002
LOG(FDR) -0.068131 0.068359 -0.996666 0.3228
LOG(NPF) -0.322692 0.079986 -4.034374 0.0002
LOG(BOPO) -2.877976 0.493809 -5.828119 0.0000
C 14.75367 2.008064 7.347212 0.0000
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.780746 Mean dependent var 0.913704
Adjusted R-squared 0.748919 S.D. dependent var 0.615674
S.E. of regression 0.308502 Akaike info criterion 0.614071
Sum squared resid 5.900766 Schwarz criterion 0.930274
Log likelihood -12.10655 Hannan-Quinn criter. 0.739952
F-statistic 24.53076 Durbin-Watson stat 1.786666
Prob(F-statistic) 0.000000
48
Berdasarkan tabel di atas didapat model regresi sebagai berikut :
ROA = 14,75367 – 0,541196 CAR – 0,068131 FDR – 0,322692 NPF –
2,877976
Koefisien regresi CAR adalah -0,541196 artinya setiap ada penambahan 1 poin
pada nilai CAR akan berdampak pada berkurangnya nilai ROA sebesar 0,541196.
Dengan asumsi nilai FDR, NPF dan BOPO konstan.
Koefisien regresi FDR adalah -0,068131 artinya setiap ada penambahan 1 poin
pada nilai FDR akan berdampak pada berkurangnya nilai ROA sebesar 0,068131.
Dengan asumsi nilai CAR, NPF dan BOPO konstan.
Koefisien regresi NPF adalah -0,322692 artinya setiap ada penambahan 1 poin
pada nilai NPF akan berdampak pada berkurangnya nilai ROA sebesar 0,322692.
Dengan asumsi nilai CAR, FDR dan BOPO konstan.
Koefisien regresi BOPO adalah -2,877976 artinya setiap ada penambahan
1 poin pada nilai BOPO akan berdampak pada berkurangnya nilai ROA sebesar
2,877976. Dengan asumsi nilai CAR, NPF dan FDR konstan.
Pengujian Hipotesis
Uji F
Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh antara variabel-variabel
independen (bebas) terhadap variabel dependen (terikat) secara simultan. Uji F
dilakukan dengan membandingkan nilai F-hitung dan F-tabel serta melihat
tingkat signifikansi. Jika nilai F-hitung > F-tabel, dan nilai signifikansi < 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan varaiabel independen
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
49
Uji F pada BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang
Tabel 4.9
Uji F pada BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang
Dependent Variable: LOG(ROA)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/12/17 Time: 17:51
Sample: 2013Q1 2015Q4
Periods included: 12
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 72
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
LOG(CAR) -0.541196 0.138194 -3.916189 0.0002
LOG(FDR) -0.068131 0.068359 -0.996666 0.3228
LOG(NPF) -0.322692 0.079986 -4.034374 0.0002
LOG(BOPO) -2.877976 0.493809 -5.828119 0.0000
C 14.75367 2.008064 7.347212 0.0000
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.780746 Mean dependent var 0.913704
Adjusted R-squared 0.748919 S.D. dependent var 0.615674
S.E. of regression 0.308502 Akaike info criterion 0.614071
Sum squared resid 5.900766 Schwarz criterion 0.930274
Log likelihood -12.10655 Hannan-Quinn criter. 0.739952
F-statistic 24.53076 Durbin-Watson stat 1.786666
Prob(F-statistic) 0.000000
Berdasarkan pada tabel 4.9, diperoleh nilai F-statistic adalah 24,53076
dan Prob. (F-statistic) adalah 0,000000. Kemudian, pada penelitian ini dimana
total variabel bebasnya adalah 4 dan jumlah observasi adalah 72 diperoleh
nilai F-tabel sejumlah 2,73. Dengan demikian pada model penelitian ini
diperoleh hasil 24,53076 > 2,73 dan Prob. (F-statistic) < 0,05.
Maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel independen
dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen. Dalam arti lain,
50
secara simultan variabel CAR, ROA, FDR dan NPF berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel ROA.
Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah setiap variabel independen
secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung teradap t tabel dan
melihat nilai Probabilitas (prob). Jika ditemukan nilai t-hitung > t-tabel dan
nilai prob. < 0,05 maka variabel independen yang diujikan berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen. Jika syarat-syarat tersebut tidak
terpenuhi, maka variabel independen yang diujikan berpengaruh secara tidak
signifikan terhadap variabel dependen.
Uji t pada BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang
Tabel 4.10
Uji t pada BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang
Dependent Variable: LOG(ROA)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/12/17 Time: 17:51
Sample: 2013Q1 2015Q4
Periods included: 12
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 72
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
LOG(CAR) -0.541196 0.138194 -3.916189 0.0002
LOG(FDR) -0.068131 0.068359 -0.996666 0.3228
LOG(NPF) -0.322692 0.079986 -4.034374 0.0002
LOG(BOPO) -2.877976 0.493809 -5.828119 0.0000
C 14.75367 2.008064 7.347212 0.0000
CAR (Capital Adequacy Ratio)
51
Melalui uji t, diperoleh hasil sebagaimana pada tabel 4.10 yaitu
diperoleh t-hitung senilai -3,916189 dengan nilai Prob. adalah 0,0002.
Sedangkan t-tabel diperoleh sebesar 1,99547. Dengan demikian maka
t-hitung > t-tabel dan nilai Prob. < 0,05. Maka pada model penelitian
ini variabel CAR secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap variabel ROA.
FDR (Financing to Deposit Ratio)
Melalui uji t, diperoleh hasil sebagaimana pada tabel 4.10 yaitu
diperoleh t-hitung senilai -0,996666 dengan nilai Prob. adalah 0,3228.
Sedangkan t-tabel diperoleh sebesar 1,99547. Dengan demikian maka
t-hitung < t-tabel dan nilai Prob. > 0,05. Maka pada model penelitian
ini variabel FDR secara parsial berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap variabel ROA.
NPF (Non Performing Finance)
Melalui uji t, diperoleh hasil sebagaimana pada tabel 4.10 yaitu
diperoleh t-hitung senilai -4,034374 dengan nilai Prob. adalah 0,0002.
Sedangkan t-tabel diperoleh sebesar 1,99547. Dengan demikian maka
t-hitung > t-tabel dan nilai Prob. < 0,05. Maka pada model penelitian
ini variabel NPF secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap
variabel ROA.
BOPO (Beban Operasional dan Pendapatan Operasional)
Melalui uji t, diperoleh hasil sebagaimana pada tabel 4.10 yaitu
diperoleh t-hitung senilai -5,828119 dengan nilai Prob. adalah 0,0000.
Sedangkan t-tabel diperoleh sebesar 1,99547. Dengan demikian maka
52
t-hitung > t-tabel dan nilai Prob. < 0,05. Maka pada model penelitian
ini variabel BOPO secara parsial berpengaruh negatif signifikan
terhadap variabel ROA.
Uji Koefisien Determinasi pada BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang
Tabel 4.11
Uji Koefisien Determinasi pada BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang
Dependent Variable: LOG(ROA)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/12/17 Time: 17:51
Sample: 2013Q1 2015Q4
Periods included: 12
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 72
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
LOG(CAR) -0.541196 0.138194 -3.916189 0.0002
LOG(FDR) -0.068131 0.068359 -0.996666 0.3228
LOG(NPF) -0.322692 0.079986 -4.034374 0.0002
LOG(BOPO) -2.877976 0.493809 -5.828119 0.0000
C 14.75367 2.008064 7.347212 0.0000
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.780746 Mean dependent var 0.913704
Adjusted R-squared 0.748919 S.D. dependent var 0.615674
S.E. of regression 0.308502 Akaike info criterion 0.614071
Sum squared resid 5.900766 Schwarz criterion 0.930274
Log likelihood -12.10655 Hannan-Quinn criter. 0.739952
F-statistic 24.53076 Durbin-Watson stat 1.786666
Prob(F-statistic) 0.000000
53
Berdasarkan pada tabel 4.11 diperoleh nilai R-squared adalah 0,780746
dan Adjusted R-Squared adalah 0,748919. Hal tersebut menjelaskan bahwa
variabel dependen yaitu ROA (Return of Asset) dapat dijelaskan sebesar 74% oleh
variabel independen yaitu CAR (Capital Adequacy Ratio), FDR (Financing to
Deposit Ratio), NPF (Non Performing Finance) dan BOPO (Biaya Operasional
dan Beban Operasional). Sedangkan 26% lainnya dijelaskan oleh faktor-faktor di
luar model penelitian.
Pembahasan
Faktor-faktor yang mempengaruhi Profitabilitas
CAR
Berdasarkan hasil uji t pada model, ditemukan bahwa CAR
berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas dengan nilai t hitung
-3,916189 > t tabel dan nilai Prob. adalah 0,0002 < 0,05. Pengaruh negatif
CAR terhadap ROA mengindikasikan bahwa jika terdapat kenaikan pada
modal, yang pada penelitian ini digambarkan melalui CAR maka terjadi
penurunan pada profitabilitas atau ROA.
Hal tersebut terjadi karena pada penelitian ini ditemukan bahwa
nilai NPF yang begitu tinggi. Sampai pada akhir tahun 2015, OJK
menargetkan rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing
Finance/NPF) perbankan syariah dapat turun menjadi sekitar 3% dan
pangsa pasar dapat mencapai 5%.7 Tetapi pada penelitian ini diperoleh
NPF rata-rata hingga 6%. Sehingga tingginya modal yang seharusnya
digunakan sebagai pembiayaan untuk mendapat profitabilitas, justru
berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.
Terjadinya CAR yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
ROA juga didukung oleh Hosen (2014), yang meneliti Bank Muamalat
7 OJK Targetkan Tekan Laju NPF Perbankan Syariah di Level 3%,
beritasatu.com/ekonomi/304308-ojk-targetkan-tekan-laju-npf-perbankan-syariah-di-level-3.html ,
2015.
54
Indonesia, menemukan bahwa variabel CAR berpengaruh signifikan
negatif terhadap Profitabilitas. Selain itu, CAR yang berpengaruh
signifikan negatif terhadap ROA dapat terjadi karena disebabkan oleh
beberapa hal seperti yang tertulis dan didukung oleh penelitian Gozali
(2007) yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh negatif terhadap ROA
karena perusahaan menggunakan modal untuk menutup resiko kerugian
yang timbul dari penanaman aktivitas berisiko dan tingginya kredit macet.
Hal tersebut digunakan untuk meningkatkan kepercayaan nasabah pada
perusahaan. Penyebab lain dari berpengaruhnya CAR secara negatif
terhadap ROA didukung oleh penelitian Dewi (2010) dan Mawardi
(2005), yang menyebutkan bahwa hal tersebut disebabkan oleh adanya
peraturan Bank Indonesia (BI) yang mensyaratkan bahwa CAR minimal
sebesar 8% yang membuat banyak bank-bank berusaha menjaga CAR
yang dimilikinya sesuai dengan ketentuan BI tersebut. Sehingga
menyebabkan banyak Bank tidak dapat mengoptimalkan modal yang ada.
Hasil ini bertolak belakang dengan apa yang ditemukan oleh
Hakiim dan Rafsanjani (2016), yang menyatakan bahwa secara parsial,
variabel CAR tidak berpengaruh signifikan positif terhadap ROA. Begitu
juga yang ditemukan oleh Zulfiah dan Susilowibowo (2014), yang
menyatakan bahwa CAR memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA. Menurutnya, setiap
perubahan positif atau meningkatnya CAR akan mengakibatkan
perubahan juga pada ROA secara positif. Hal tersebut dapat disebabkan
oleh beberapa hal, diantaranya adalah bahwa bank dapat mebiayai biaya
operasional dan menjaga stabilitas perusahaan.
FDR
Berdasarkan hasil uji t pada model, ditemukan bahwa FDR
berpengaruh tidak signifikan negatif terhadap profitabilitas dengan nilai t
hitung -0,996666 < t tabel dan nilai Prob. adalah 0,3228 > 0,05. Pengaruh
tidak signifikan dan negatifnya FDR terhadap ROA mengindikasikan
55
bahwa jika terdapat kenaikan pada FDR maka terjadi penurunan pada
profitabilitas atau ROA.
Hal ini tersebut terjadi karena pada penelitian ini ditemukan
pembiayaan masalah yang begitu tinggi. Semakin tinggi pembiayaan,
semakin tinggi pula resikonya, salah satunya adalah pembiayaan
bermasalah. Selama periode penelitian, nilai NPF begitu tinggi. Di tahun
2013, rata-rata NPFnya adalah 6,33%. Pada tahun 2014, rata-ratanya
adalah 6,12%. Pada tahun 2015, rata-ratanya adalah 7,14%. Sehingga,
NPF yang begitu tinggi justru menyebabkan FDR bedampak negatif
terhadap profitabilitas.
Hasil penelitian dimana FDR tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROA juga didukung oleh Amelia (2015), yang mengatakan
bahwa hal ini dapat terjadi karena tingginya nilai kredit macet atau
pembiayaan yang tidak lancar. Semakin besar kredit tidak lancar yang
terdapat pada bank, menyebabkan semakin tinggi pula resiko dari tidak
dapat terpenuhinya aset dan likuiditas untuk memenuhi nasabah.
Ditambah lagi dengan rendahnya tingkat kemampuan bank untuk
menghimpun dana dan bank yang tidak memiliki simpanan dana untuk
memenuhi dana simpanan nasabah pada bank. Sehingga hal tersebut
justru mengakibatkan semakin terjadinya pembiayaan tidak lancar atau
kredit macet seiring diberikannya pembiayaan pada konsumen, akan
mengurangi profitabilitas (ROA).
Temuan pada penelitian ini juga didukung oleh Kamal (2014),
bahwa variabel FDR tidak berpengaruh terhadap ROA karena FDR
merupakan indikator likuiditas yang digunakan untuk mengukur besaran
dana yang ditempatkan dalam bentuk kredit yang berasal dari dana-dana
yang telah dihimpun oleh bank dari nasabah. Jika pengukuran
menghasilkan nilai yang jauh berada di atas target atau limitnya, maka
tidak tertutup kemungkinan bank akan mengalami kesulitan likuiditas
yang pada akhirnya akan berdampak pada tertekan atau berkurangnya
56
ROA (profitabilitas). Hal tersebut juga didukung oleh Hakiim dan
Rafsanjani (2015), yang mengatakan bahwa hasil yang penelitian yang
menyebutkan bahwa FDR berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA
disebabkan oleh bank yang melakukan penyaluran pembiayaan kepada
calon nasabah dilakukan dengan tidak memperhatikan prinsip-prinsip
pembiayaan atau yang dikenal dengan prinsip 5 C. Prinsip-prinsip tersebut
adalah Character (karakter), Capacity (kemampuan pengembalian),
Collateral (jaminan), Capital (modal), dan terakhir adalah Condition
(situasi dan kondisi). Kelima prinsip tersebut seharusnya menjadi
pertimbangan bank dalam menyalurkan pembiayaannya pada nasabah,
sehingga meminimalisir terjadinya kredit macet dan dana yang
pembiayaan yang tidak lancar sehingga justru akan mengakibatkan pada
menurunnya profitabilitas (ROA).
Hasil ini bertolak belakang dengan hasil penelitian Suryani (2012),
Semakin tinggi Financing to Deposit (FDR) maka semakin tinggi dana
yang disalurkan ke Dana Pihak Ketiga (DPK). Dengan penyaluran Dana
Pihak Ketiga (DPK) yang besar maka pendapatan bank Return of Asset
(ROA) akan meningkat. Sehingga Financing to Deposit Ratio (FDR)
berpengaruh terhadap Return of Asset (ROA). Begitu juga menurut Budi
(2008) dan Iwan (2009), yang mengatakan jika FDR meningkat dalam
batas tertentu maka akan semakin banyak dana yang disalurkan dalam
bentuk pembiayaan, sehingga akan meningkatkan laba bank, dengan
asumsi bank menyalurkan dana untuk pembiayaan yang efektif.
NPF
Berdasarkan hasil uji t pada model, ditemukan bahwa NPF
berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas dengan nilai t hitung
-4,034374 > t tabel dan nilai Prob. adalah 0,0002 < 0,05. Pengaruh
signifikan dan negatifnya NPF terhadap ROA mengindikasikan bahwa
jika terjadi penurunan pada NPF, maka terjadi kenaikan pada profitabilitas
atau ROA. NPF mencerminkan resiko pembiayaan atau biasa disebut
57
dengan kredit macet. Sebagai perusahaan yang salah satu aktivitasnya
bergerak di bidang pembiayaan, resiko pembiayaan yang diukur melalui
rasio NPF memiliki pengaruh terhadap profitabilitas. Ketika nilai NPF
bertambah atau meningkat, mengakibatkan berkurangnya ROA
perusahaan, atau kesempatan bank untuk meningkatkan keuntungan dari
pembiayaan menjadi hilang. NPF yang tinggi juga dapat menyebabkan
nilai FDR atau pembiayaan yang tinggi menjadi tidak berpengaruh
terhadap ROA.
Hasil penelitian ini didukung oleh Khaira (2015), yang menyatakan
bahwa secara simultan NPF berpengaruh signifikan dan negatif terhadap
ROA. Begitu juga menurut Hosen (2014), yang melakukan penelitian
pengaruh NPF terhadap ROA pada objek penelitiannya adalah Bank
Mega Syariah dan Bank Syariah Bukopin menemukan hasil bahwa NPF
berpengaruh negatif terhadap ROA.
Hal tersebut dapat terjadi karena nilai pembiayaan yang tinggi
diberikan oleh bank terhadap nasabah menjadi tidak kembali atau sia-sia
karena pembiayaan tersebut bersifat tidak lancar ataupun macet, yang
tercermin pada nilai NPF yang tinggi.
Hasil penelitian ini tidak didukung oleh Sabir (2012) dan Satriyo (2013)
yang menemukan bahwa NPF berpengaruh secara tidak signifikan
terhadap ROA. Hal serupa juga disebutkan oleh Amelia (2015) yang
menyatakan bahwa NPF tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
ROA karena masih terdapat sumber pendapatan lain bagi bank selain dari
sektor pembiayaan.
BOPO
Berdasarkan hasil uji t pada model, ditemukan bahwa BOPO
berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas dengan nilai t hitung
-5,828119 > t tabel dan nilai Prob. adalah 0,0000 < 0,05. Pengaruh negatif
BOPO terhadap ROA menggambarkan bahwa jika rasio BOPO
58
mengalami penurunan, maka profitabilitas yang digambarkan melalui
ROA akan bartambah, atau mengalami peningkatan. nilai BOPO yang
kecil menunjukkan bahwa biaya operasional bank lebih kecil dari
pendapatan operasionalnya sehingga hal tersebut dapat diartikan bahwa
manajemen bank sangat efisien dalam menjalankan aktivitas
perusahaannya
Penelitian ini juga didukung oleh Satriyo (2013) semakin tinggi
tingkat pembiayaan bank maka laba yang diperoleh bank akan semakin
kecil. Tingginya beban biaya operasional bank yang menjadi tanggungan
bank umumnya akan dibebankan pada pendapatan yang diperoleh dari
alokasi pembiayaan. Sedangkan beban atau biaya kredit yang semakin
tinggi akan mengurangi permodalan dan laba yang dimiliki bank.
Sementara itu hasil penelitian ini tidak didukung oleh Kamal (2014) yang
menyatakan bahwa variabel BOPO tidak berpengaruh terhadap ROA.
59
58
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang
mempengaruhi profitabilitas BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang dengan
Return of Asset (ROA) sebagai variabel dependen dan Capital Adequacy Ratio
(CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Finance (NPF),
Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) sebagai variabel
independen. Variabel-variabel tersebut dianalisis dengan menggunakan
metode analisis regresi linier berganda. Data BPRS yang diteliti pada
penelitian ini berada dalam jangka waktu dari kuartal I tahun 2013 sampai
dengan kuartal IV tahun 2015. Berikut adalah kesimpulan-kesimpulan pada
penelitian ini.
Pada penelitian ini Capital Adequacy Ratio (CAR) secara parsial berpengaruh
signfikan negatif terhadap profitabilitas. Artinya, jika nilai CAR meningkat maka
profitabilitas akan menurun.
Financing to Deposit Ratio (FDR) secara parsial berpengaruh tidak signifikan
negatif terhadap profitabilitas.
Non Performing Finance (NPF) secara parsial berpengaruh signifikan negatif
terhadap profitabilitas. Artinya, jika terjadi penurunan pada nilai Non Performing
Finance (NPF), maka nilai profitabilitas akan meningkat.
Biaya Operasional Pendapatan Opersional (BOPO) secara parsial memiliki
pengaruh signifikan dan negatif terhadap profitabilitas. Artinya, jika terjadi
penurunan pada nilai BOPO, maka nilai profitabilitas akan meningkat.
59
Saran
Berdasarkan hasil penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi
profitabilitas BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang terdapat beberapa
saran yang penulis dapat berikat kepada berbagai pihak, yaitu:
Bagi pihak manajemen BPRS
Diharapkan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan dan keahlian
dalam manajemen resiko. Salah satu aktivitas utama BPRS sebagai
lembaga keuangan adalah memberikan pembiayaan terhadap nasabah.
Dana untuk meberikan pembiayaan tersebut pun salah satunya
diperoleh dari modal BPRS. Di satu sisi, setiap pembiayaan yang
diberikan memiliki resiko yang terkandung di dalamnya, seperti
pembiayaan tidak lancar, dll. Jika manajemen memiliki kemampuan
yang rendah dalam pengelolaan resiko, maka pembiayaan yang
seharusnya diharapkan dapat mendatangkan profitabilitas yang
maksimal justru akan berdampak buruk pada BPRS. Begitu juga pada
sisi modal, jika resiko terlalu tinggi dan tidak terkontrol maka modal
yang besar belum tentu akan semakin meningkatkan profitabilitas
BPRS, karena bisa jadi besarnya modal akan menjadi sia-sia atau
tidak termaksimalkan, jika modal tersebut sebagian besar hanya
digunakan untuk menutupi lubang yang disebabkan oleh pengelolaan
resiko yang buruk.
Bagi Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan
Diharapkan bagi regulator dan pengawas untuk dapat meningkatkan
fungsinya terhadap kinerja BPRS. Diantaranya adalah pada hal
pengelolaan aset, manajemen resiko, modal, tingkat likuiditas dll.
Selain itu perlu juga ada pengawasan pada BPRS dalam hal publikasi
laporan keuangan sehingga dapat menjaga transparansi dan
kredibelitas BPRS.
Bagi Masyarakat
60
Dapat menjadi pertimbangan dan bahan refrensi untuk mengeahui
bagaimana kondisi serta perkembangan BPRS khususnya di wilayah
Bogor, Depok dan Tangerang. Hal tersebut dapat berguna bagi
masyarakat salah satunya ketika ingin menjadi nasabah pada suatu
BPRS.
Bagi Akademisi
Diharapkan bagi para akademisi untuk dapat melakukan penilitian
lanjutan dengan menambahkan berbagai variabel independen untuk
mendapatkan model yang lebih baik. Selain itu diharapkan juga untuk
dapat melakukan penelitian dengan objek BPRS dan jangka waktu
penelitian yang lebih luas, dikarenakan pada penelitian ini salah satu
kendalanya adalah pada laporan keuaangan BPRS yang terpublikasi
sangat terbatas baik objek maupun jangka waktu yang tersedia.
61
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Rahmat. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas dan
Likuiditas pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Periode 2008-
2015), Jakarta: Skripsi Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Adyani, Lyla Rahma. 2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Profitabilitas (ROA) (Pada Bank Umum Syariah yang terdaftar di BEI
pada Periode Desember 2005 - September 2010, Semarang: Skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Agustini, Sri Luh Anik Sri dan I Gusti Ayu Nyoman Budiasih. 2014. Analisis
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Perkreditan
Rakyat di Kabupaten Badung, Bali: E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana.
Al-Arif, M. Nur Rianto. 2011. Dasar-dasar Ekonomi Islam, Solo: PT. Era
Adicitra Intermedia.
Amelia, Erika. 2015. Finantial Ratio and it's Influence to Profitability in Islamic
Banks, Jakarta: Jurnal Al-Iqtishad Vol. VII No. 2.
Antoni, M. Syafi‟i. 2001. Bank Syar’iah: dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema
Insani Pers.
Arumingtyas, Fida. 2017. Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Kinerja Bank
Umum Syari'ah di Indonesia Periode 2012-2014, Tangerang: Jurnal
Competitive Vol. 1 No. 2 Universitas Muhammadiyah Tangerang.
62
Buchori, Ahmad, Bambang Himawan, Edi Setiawan dan Nyimas Rohmah. 2003.
Kajian Kinerja Industri BPRS di Indonesia,Buletin Ekonomi Moneter
dan Perbankan Tim Peneliti di Biro Perbankan Syariah.
Chapra, M. Umer. 2001. Masa Depan Ilmu Ekonomi Sebuah Tinjauan Islam,
Jakarta: Gema Insani Press.
Dewi, Dhika Rahma. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas
Bank Syariah di Indonesia. Semarang: Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro.
Eng, Tan Sau. 2013. Pengaruh NIM, BOPO, LDR, NPL & CAR terhadap ROA
Bank Internasional dan Bank Nasional Go Public Periode 2007-2011,
Jambi: Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 1 No. 3 Program Magister
Manajemen Universitas Jambi.
Fahmy, M. Shalahuddin. 2013. Pengaruh CAR, NPF, BOPO dan FDR terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah, Yogyakarta: Skripsi Program Studi
Keuangan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Gede Naryana, I Putu. 2013. Pengaruh Perputaran KAS, Loan to Deposit Ratio,
Tingkat Permodalan dan Leverage terhadap Profitabilitas Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) Se-Kota Denpasar Periode 2009-2011, Bali:
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
Hakiim, Ningsukma dan Haqiqi Rafsanjani. 2016. Pengaruh Internal Capital
Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Biaya
Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO) dalam Peningkatan
63
Profitabilitas Industri Bank Syariah di Indonesia, Surabaya: Jurnal Aplikasi
Manajemen (JAM) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga
Surabaya.
Hosen, Muhammad Nadratuzzaman dan Deden Misbahudin Muayyad. 2015.
Pengantar Keuangan Islam Kontemporer Disertai Penjelasan Fatwa
DSN-MUI (1-40) dan Peraturan Bank Indonesia No. 7/46/PBI/2005,
Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti.
Hosen, Muhammad Nadratuzzaman dan Rafika Rahmawati. 2014. Analisis
Efisiensi, Profitabilitas dan Kesehatan Bank Umum Syariah di
Indonesia Periode 2010-2013, Jakarta: Finance and Banking Journal
Vol. 16 No. 2 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Husein, M. Fakhri. 2014. Analisis Kluster Perkembangan Bank Perkreditan
Rakyat Syariah (BPRS) di Pulau Jawa, Yogyakarta: Asy-Syir'ah Jurnal
Ilmu Syari'ah dan Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan,
Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.
Javaid, Saira, Jamil Anwar, Khalid Zaman dan Abdul Ghafoor. 2011.
Determinants of Bank Profitability in Pakistan: Internal Factor
Analysis. Turkey: Journal of Yasar University 23(6).
Kamal, Fasiha. 2014. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia Pasca Krisis
Keuangan Global Tahun 2008, Palopo: Jurnal Muamalah Vol. IV No. 1
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palopo
64
Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Kencana.
Khan, Muhammad Mahmood Shah, Farrukh Ijaz dan Ejaz Aslam. 2014.
Determinants of Profitability of Islamic Bank Industry: An Evidance
from Pakistan, Pakistan: Business & Economic Review Vol. 6 Issues 2.
Krisnawati, Lina. 2014. Pengaruh Modal, Kualitas Aset, dan Efisiensi terhadap
Hasil Pengembangan pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Bawah
Pengawasan Bank Indonesia Purwokerto, Bumiayu: Jurnal Bisnis dan
Manajemen (JBIMA).
M, Muh. Sabir, Muhammad Ali dan Abd. Hamid Habbe. 2012. Pengaruh Rasio
Kesehatan Bank terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah dan
Konvensional di Indonesia, Makassar: Jurnal Analisis Vol. 1 No. 1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas Makassar.
Maula, Fakhruddin. 2012. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing
Loan, Operational Efficency Ratio dan Loan to Deposit Ratio terhadap
Tingkat Profitabilitas (Return of Asset) pada PT. Bank Muamalat
Indonesia, Makassar: Skripsi Jurusan Manajemen Universitas
Hasanuddin.
Nurhayati, Sri dan Wasilah. 2013. Akuntansi Syariah di Indonesia, Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
65
Pandia, Frianto, Elly Santi Ompusunggu dan Achmad Abror. 2005. Lembaga
Keuangan, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Popita, Mares Suci Ana. 2013. Analisis Terjadinya Non Performing Finance pada
Bank Umum Syariah di Indonesia, Semarang: Accounting Analysis
Journal 2(4) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Pratiwi, Dhian Dayinta. 2012. Pengaruh CAR, BOPO, NPF, dan FDR terhadap
Return of Asset (ROA) Bank Umum Syariah (Studi Kasus pada Bank
Umum Syariah di Indonesia Tahun 2005-2010). Semarang: Skripsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Rahman, Aulia Fuad dan Ridha Rochmanika. Pengaruh Pembiayaan Jual Beli,
Pembagian Bagi Hasil dan Rasio Non Performing Finance (NPF)
terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia, Malang:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Riyadi, Selamet. 2006. Banking Assets and Liability Mnagement, Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sayilgan, Güven dan Onur Yildirim. 2009. Determinants of Profitability in
Turkish Banking Sector: 2002-2007. International Research Journal of
Finance and Economoics Issue 28 EuroJournal Publishing, Inc.
SM, Makhlalul Ilmi. 2002. Teori & Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah,
Yogyakarta: UII Press Yogyakarta.
Suhendi, H. Hendi, H. Juhaya S. Praja, H. Habib Nazir Abdullah, H. Engkos
Sadrah, dkk. 2004. BMT & Bank Islam: Instrumen Lembaga Keuangan
Syari'ah, Bandung: Pustaka Bani Quraisy Bandung.
66
Suryani, Anti, Suhadak dan Raden Rustam Hidayat. 2016. Pengaruh Rasio
Capital Adequacy Ratio, Biaya Operasional per Pendapatan
Operasional, Loan to Deposit Ratio, Net Interest Margin dan Non
Performing Loan terhadap Return of Assets (Studi pada Bank Umum
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014), Malang:
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 33 No. 1 Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Brawijaya.
Suryani. 2012. Analisis Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap
Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia (Rasio Keuangan pada
BUS dan UUS Periode 2008-2010), Lhokseumawe: Economica Jurnal
Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam.
Ummah, Fathya Khaira dan Edy Suprapto. 2015. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Profitabilitas pada Bank Muamalat Indonesia, Depok:
Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah STIE SEBI.
Wasiuzzaman, Shaista dan Hanimas-Ayu Bt Ahmad Tarmizi. Profitability of
Islamic Banks in Malaysia: An Empirical Analysis, Malaysia: Journal
of Islamic Economics, Banking and Finance, Vol. 6 Number 4.
Wibowo, Edhi Satriyo dan Muhammad Syaichu. 2013. Analisis Pengaruh Suku
Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF terhadap Profitabilitas Bank
Syariah, Semarang: Diponegoro Journal of Management Vol. 2 No. 2.
Yuliani. 2007. Hubungan Efisiensi Operasional dengan Kinerja Profitabilitas pada
Sektor Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Jakarta, Jurnal
Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 5 No. 10.
67
Yusuf, Muhammad Yasir dan Wan Sri Mahriana. 2016. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Tingkat Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS) di Aceh, Banda Aceh: Jurnal Iqtishadia Vol. 9 No. 2.
Zulifiah, Fitri dan Joni Susilowibowo. 2014. Pengaruh Inflasi, BI Rate, Capital
Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Finance (NPF), Biaya
Operasional Pendapapatan Operasional (BOPO) terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012, Surabaya:
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 2 No. 3 Universitas Negeri Surabaya.
Laporan Publikasi BPRS, www.bi.go.id
Laporan Publikasi BPR Syariah, www.ojk.go.id
Beritasatu, http://www.beritasatu.com/ekonomi/304308-ojk-targetkan-tekan-laju-
npf-perbankan-syariah-di-level-3.html
68
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Data Kuartal BPRS Objek Penelitian di Bogor pada Periode
Kuartal I tahun 2013 sampai Kuartal IV tahun 2015
Wilayah Tahun Kuartal Nama BPRS ROA CAR FDR NPF BOPO
Kab. Bogor
2013 Maret Bina Rahmah 1,41 25,51 103,73 13,06 58,20
Juni Bina Rahmah 1,41 25,51 103,73 14,06 54,16
Sept Bina Rahmah 1,13 30,95 74,77 16,39 54,52
Des Bina Rahmah 1,03 32,07 74,98 17,56 52,09
2014 Maret Bina Rahmah 0,99 31,3 74,98 14,07 56,11
Juni Bina Rahmah 0,88 31,52 73,71 14,46 56,32
Sept Bina Rahmah 0,83 32,51 72,16 13,71 55,72
Des Bina Rahmah 1,61 32,31 67,57 14,67 55,80
2015 Maret Bina Rahmah 0,74 34,62 77,9 15,14 54,84
Juni Bina Rahmah 0,79 28,94 86,32 11,57 52,47
Sept Bina Rahmah 0,81 24,29 72,41 23,91 53,16
Des Bina Rahmah 2,42 43,25 74,82 5,62 52,11
2013 Maret Ammanah Ummah 3,44 14,25 74,69 0,26 52,86
Juni Ammanah Ummah 2,56 12,38 86,84 0,25 65,69
Sept Ammanah Ummah 3,4 12,46 75,96 0,41 62,28
Des Ammanah Ummah 3,53 12,69 76,93 0,7 60,84
2014 Maret Ammanah Ummah 3,56 11,77 75,78 1,33 51,98
Juni Ammanah Ummah 4,57 12,58 87,43 1,42 51,92
Sept Ammanah Ummah 4,09 14,68 76,18 1,29 56,68
Des Ammanah Ummah 4,01 15,33 78,82 0,87 57,13
2015 Maret Ammanah Ummah 4,47 13,71 76,92 1,3 50,63
Juni Ammanah Ummah 4,22 13,53 92,95 1,48 53,31
Sept Ammanah Ummah 4,21 14,17 87,21 1,49 56,00
Des Ammanah Ummah 3,81 15,28 82,53 1,7 56,70
69
Lampiran 2 : Data Kuartal BPRS Objek Penelitian di Depok pada Periode
Kuartal I tahun 2013 sampai Kuartal IV tahun 2015
Wilayah Tahun Kuartal Nama BPRS ROA CAR FDR NPF BOPO
Kot. Depok
2013 Maret Al Salaam Amal Salman 2,24 13 89,87 5,35 56,62
Juni Al Salaam Amal Salman 1,8 11,1 86,49 6,58 58,42
Sept Al Salaam Amal Salman 1,54 11 88,57 7,4 58,59
Des Al Salaam Amal Salman 1,39 11,52 89,73 6,16 58,36
2014 Maret Al Salaam Amal Salman 2,87 13,74 88,61 5,83 51,26
Juni Al Salaam Amal Salman 2,18 13,49 87,78 6,01 52,34
Sept Al Salaam Amal Salman 2,16 13,89 81,35 5,01 53,47
Des Al Salaam Amal Salman 2,23 14,57 78,7 4,58 54,97
2015 Maret Al Salaam Amal Salman 2,02 16,33 76,11 4,7 50,73
Juni Al Salaam Amal Salman 1,63 13,59 78,33 5,11 55,26
Sept Al Salaam Amal Salman 1,06 13,5 80,94 4,58 56,90
Des Al Salaam Amal Salman 1,81 13,39 78,69 4,35 57,69
2013 Maret Al Barokah 3,36 55,73 6,12 7,1 46,57
Juni Al Barokah 1,79 100 50,74 9,21 46,93
Sept Al Barokah 1,79 100 50,74 9,62 44,79
Des Al Barokah 5,62 44,9 46,5 7,56 44,17
2014 Maret Al Barokah 1,79 100 50,81 10,09 49,98
Juni Al Barokah 1,79 100 50,74 8,28 48,96
Sept Al Barokah 1,79 100 50,74 9,08 50,31
Des Al Barokah 4,91 34 71,88 10,62 47,29
2015 Maret Al Barokah 4,21 38,21 83,55 13,38 36,22
Juni Al Barokah 4,25 38,46 83,55 12,14 43,64
Sept Al Barokah 4,25 38,46 83,55 11,06 46,34
Des Al Barokah 3,83 37,67 69,28 11,5 46,58
70
Lampiran 3 : Data Kuartal BPRS Objek Penelitian di Tangerang pada
Periode Kuartal I tahun 2013 sampai Kuartal IV tahun 2015
Wilayah Tahun Kuartal Nama BPRS ROA CAR FDR NPF BOPO
Kab. Tangerang
2013 Maret At Taqwa 1,43 65,71 28,41 8,56 62,20
Juni At Taqwa 4,49 143,99 63,25 5,44 49,12
Sept At Taqwa 6,88 91,13 86,58 3,09 42,64
Des At Taqwa 7,38 99,5 91,9 3,14 56,31
2014 Maret At Taqwa 8,31 95,98 87,75 3,08 53,36
Juni At Taqwa 2,03 92,71 79,63 2,85 58,36
Sept At Taqwa 2,26 82 1,26 35,39 62,14
Des At Taqwa 2,64 62,03 85,28 8,67 63,00
2015 Maret At Taqwa 2,35 53,3 106,87 8,67 57,33
Juni At Taqwa 1,66 47,99 86,84 25,35 62,10
Sept At Taqwa 0,42 218,32 88,05 20,31 68,56
Des At Taqwa 2,16 51,55 27,87 16,82 58,95
Kot. Tangerang
2013 Maret Harta Insan Karimah 4,3 14,49 116,7 3,69 30,71
Juni Harta Insan Karimah 4,3 15,79 109,5 3,53 30,78
Sept Harta Insan Karimah 4,4 16,02 108,8 4,02 33,53
Des Harta Insan Karimah 4,3 15,2 104 3,62 31,64
2014 Maret Harta Insan Karimah 4,3 14,85 105,9 4,2 30,17
Juni Harta Insan Karimah 4 16 117 3,75 31,48
Sept Harta Insan Karimah 3,8 15,6 107,5 3,26 33,57
Des Harta Insan Karimah 3,7 15,2 101,5 3,11 31,56
2015 Maret Harta Insan Karimah 4,8 14 97,7 3,26 37,21
Juni Harta Insan Karimah 3,5 16 105,9 7,3 32,20
Sept Harta Insan Karimah 3,5 15,9 104,1 7,05 32,81
Des Harta Insan Karimah 3 15,1 102,7 4,94 33,73
Lampiran 4 : Statistik Deskriptif Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
di Bogor, Depok dan Tangerang pada Periode Kuartal I Tahun 2013 sampai
Kuartal IV Tahun 2015
Variable N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
ROA 72 0,42 8,31 2,95 1,62
CAR 72 11 218,32 38,48 37,84
FDR 72 1,26 117 79,83 22,35
NPF 72 0,25 35,39 7,85 6,53
BOPO 72 30,17 68,56 50,44 9,78
71
Lampiran 5 : Nilai Rata-rata Non Performing Finance (NPF) BPRS di Bogor,
Depok dan Tangerang pada tahun 2013
Lampiran 6 : Nilai Rata-rata Non Performing Finance (NPF) BPRS di Bogor,
Depok dan Tangerang pada tahun 2014
72
Lampiran 7 : Nilai Rata-rata Non Performing Finance (NPF) BPRS di Bogor,
Depok dan Tangerang pada tahun 2015
Lampiran 8 : Grafik Pertumbuhan BPRS Bina Rahmah pada Periode
Kuartal I Tahun 2013 sampai Kuartal IV Tahun 2015
73
Lampiran 9 : Grafik Pertumbuhan BPRS Ammanah Ummah pada Periode
Kuartal I Tahun 2013 sampai Kuartal IV Tahun 2015
Lampiran 10 : Grafik Pertumbuhan BPRS Al Salaam Amal Salman pada
Periode Kuartal I Tahun 2013 sampai Kuartal IV Tahun 2015
74
Lampiran 11 : Grafik Pertumbuhan BPRS Al Barokah pada Periode Kuartal
I Tahun 2013 sampai Kuartal IV Tahun 2015
Lampiran 12 : Grafik Pertumbuhan BPRS At Taqwa pada Periode Kuartal I
Tahun 2013 sampai Kuartal IV Tahun 2015
75
Lampiran 13 : Grafik Pertumbuhan BPRS Harta Insan Karimah pada
Periode Kuartal I Tahun 2013 sampai Kuartal IV Tahun 2015
76
Lampiran 14 : F Test (Chow Test) pada BPRS di Bogor, Depok dan
Tangerang
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: EQ01LOG
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 12.553955 (5,62) 0.0000
Cross-section Chi-square 50.352182 5 0.0000
Cross-section fixed effects test equation:
Dependent Variable: LOG(ROA)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/30/17 Time: 12:20
Sample: 2013Q1 2015Q4
Periods included: 12
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 72
Variable
Coefficien
t Std. Error t-Statistic Prob.
LOG(CAR) 0.172657 0.077237 2.235401 0.0287
LOG(FDR) -0.143131 0.088011 -1.626281 0.1086
LOG(NPF) -0.399523 0.056477 -7.074136 0.0000
LOG(BOPO) -1.521688 0.240204 -6.334974 0.0000
C 7.553926 1.104433 6.839643 0.0000
R-squared 0.558769 Mean dependent var 0.913704
Adjusted R-squared 0.532427 S.D. dependent var 0.615674
S.E. of regression 0.420994 Akaike info criterion 1.174518
Sum squared resid 11.87479 Schwarz criterion 1.332620
Log likelihood -37.28264 Hannan-Quinn criter. 1.237459
F-statistic 21.21202 Durbin-Watson stat 1.323577
Prob(F-statistic) 0.000000
77
Lampiran 15 : Hausman Test pada BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: EQ01LOG
Test cross-section random effects
Test Summary
Chi-Sq.
Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 33.013586 4 0.0000
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.
LOG(CAR) -0.541196 -0.072732 0.011267 0.0000
LOG(FDR) -0.068131 -0.082614 0.000200 0.3064
LOG(NPF) -0.322692 -0.300995 0.002738 0.6784
LOG(BOPO) -2.877976 -1.858647 0.145669 0.0076
Cross-section random effects test equation:
Dependent Variable: LOG(ROA)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/12/17 Time: 17:49
Sample: 2013Q1 2015Q4
Periods included: 12
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 72
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 14.75367 2.008064 7.347212 0.0000
LOG(CAR) -0.541196 0.138194 -3.916189 0.0002
LOG(FDR) -0.068131 0.068359 -0.996666 0.3228
LOG(NPF) -0.322692 0.079986 -4.034374 0.0002
LOG(BOPO) -2.877976 0.493809 -5.828119 0.0000
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.780746 Mean dependent var 0.913704
Adjusted R-squared 0.748919 S.D. dependent var 0.615674
S.E. of regression 0.308502 Akaike info criterion 0.614071
Sum squared resid 5.900766 Schwarz criterion 0.930274
Log likelihood -12.10655 Hannan-Quinn criter. 0.739952
F-statistic 24.53076 Durbin-Watson stat 1.786666
Prob(F-statistic) 0.000000
78
Lampiran 16 : Uji Multikolinearaitas pada BPRS di Bogor, Depok dan
Tangerang
LOG(ROA) LOG(CAR) LOG(FDR) LOG(NPF) LOG(BOPO)
LOG(ROA) 1.000000 -0.156172 0.085146 -0.528983 -0.470950
LOG(CAR) -0.156172 1.000000 -0.381133 0.488688 0.198230
LOG(FDR) 0.085146 -0.381133 1.000000 -0.275644 -0.245508
LOG(NPF) -0.528983 0.488688 -0.275644 1.000000 0.019683
LOG(BOPO) -0.470950 0.198230 -0.245508 0.019683 1.000000
Lampiran 17 : Uji Heteroskedastisitas pada BPRS di Bogor, Depok dan
Tangerang
Dependent Variable: LOG(RESABS)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/12/17 Time: 17:52
Sample: 2013Q1 2015Q4
Periods included: 12
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 72
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
LOG(CAR) -0.313223 0.485770 -0.644796 0.5214
LOG(FDR) -0.029927 0.240290 -0.124543 0.9013
LOG(NPF) -0.451543 0.281159 -1.606004 0.1134
LOG(BOPO) 0.309132 1.735798 0.178092 0.8592
C -1.206046 7.058588 -0.170862 0.8649
79
Lampiran 18 : Uji Autokorelasi pada BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang
Dependent Variable: LOG(ROA)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/12/17 Time: 17:51
Sample: 2013Q1 2015Q4
Periods included: 12
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 72
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
LOG(CAR) -0.541196 0.138194 -3.916189 0.0002
LOG(FDR) -0.068131 0.068359 -0.996666 0.3228
LOG(NPF) -0.322692 0.079986 -4.034374 0.0002
LOG(BOPO) -2.877976 0.493809 -5.828119 0.0000
C 14.75367 2.008064 7.347212 0.0000
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.780746 Mean dependent var 0.913704
Adjusted R-squared 0.748919 S.D. dependent var 0.615674
S.E. of regression 0.308502 Akaike info criterion 0.614071
Sum squared resid 5.900766 Schwarz criterion 0.930274
Log likelihood -12.10655 Hannan-Quinn criter. 0.739952
F-statistic 24.53076 Durbin-Watson stat 1.786666
Prob(F-statistic) 0.000000
80
Lampiran 19 : Uji F pada BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang
Dependent Variable: LOG(ROA)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/12/17 Time: 17:51
Sample: 2013Q1 2015Q4
Periods included: 12
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 72
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
LOG(CAR) -0.541196 0.138194 -3.916189 0.0002
LOG(FDR) -0.068131 0.068359 -0.996666 0.3228
LOG(NPF) -0.322692 0.079986 -4.034374 0.0002
LOG(BOPO) -2.877976 0.493809 -5.828119 0.0000
C 14.75367 2.008064 7.347212 0.0000
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.780746 Mean dependent var 0.913704
Adjusted R-squared 0.748919 S.D. dependent var 0.615674
S.E. of regression 0.308502 Akaike info criterion 0.614071
Sum squared resid 5.900766 Schwarz criterion 0.930274
Log likelihood -12.10655 Hannan-Quinn criter. 0.739952
F-statistic 24.53076 Durbin-Watson stat 1.786666
Prob(F-statistic) 0.000000
81
Lampiran 20 : Uji t pada BPRS di Bogor, Depok dan Tangerang
Dependent Variable: LOG(ROA)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/12/17 Time: 17:51
Sample: 2013Q1 2015Q4
Periods included: 12
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 72
Variable
Coefficien
t Std. Error t-Statistic Prob.
LOG(CAR) -0.541196 0.138194 -3.916189 0.0002
LOG(FDR) -0.068131 0.068359 -0.996666 0.3228
LOG(NPF) -0.322692 0.079986 -4.034374 0.0002
LOG(BOPO) -2.877976 0.493809 -5.828119 0.0000
C 14.75367 2.008064 7.347212 0.0000
82
Lampiran 21 : Uji Koefisien Determinasi pada BPRS di Bogor, Depok dan
Tangerang
Dependent Variable: LOG(ROA)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/12/17 Time: 17:51
Sample: 2013Q1 2015Q4
Periods included: 12
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 72
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
LOG(CAR) -0.541196 0.138194 -3.916189 0.0002
LOG(FDR) -0.068131 0.068359 -0.996666 0.3228
LOG(NPF) -0.322692 0.079986 -4.034374 0.0002
LOG(BOPO) -2.877976 0.493809 -5.828119 0.0000
C 14.75367 2.008064 7.347212 0.0000
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.780746 Mean dependent var 0.913704
Adjusted R-squared 0.748919 S.D. dependent var 0.615674
S.E. of regression 0.308502 Akaike info criterion 0.614071
Sum squared resid 5.900766 Schwarz criterion 0.930274
Log likelihood -12.10655 Hannan-Quinn criter. 0.739952
F-statistic 24.53076 Durbin-Watson stat 1.786666
Prob(F-statistic) 0.000000
83
Lampiran 22 : Uji Koefisien Variabel pada BPRS di Bogor, Depok dan
Tangerang
Dependent Variable: LOG(ROA)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/12/17 Time: 17:51
Sample: 2013Q1 2015Q4
Periods included: 12
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 72
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
LOG(CAR) -0.541196 0.138194 -3.916189 0.0002
LOG(FDR) -0.068131 0.068359 -0.996666 0.3228
LOG(NPF) -0.322692 0.079986 -4.034374 0.0002
LOG(BOPO) -2.877976 0.493809 -5.828119 0.0000
C 14.75367 2.008064 7.347212 0.0000
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.780746 Mean dependent var 0.913704
Adjusted R-squared 0.748919 S.D. dependent var 0.615674
S.E. of regression 0.308502 Akaike info criterion 0.614071
Sum squared resid 5.900766 Schwarz criterion 0.930274
Log likelihood -12.10655 Hannan-Quinn criter. 0.739952
F-statistic 24.53076 Durbin-Watson stat 1.786666
Prob(F-statistic) 0.000000
84
Lampiran 23 : Data Kuartal BPRS di Bogor pada Periode Kuartal I tahun
2013 sampai Kuartal IV tahun 2015
Bogor
Tahun Bulan Perusahaan ROA CAR FDR NPF BOPO
Pend.
Opr
Beban
Opr
Total
Asset
2013 Maret
Bina
Rahmah
1,41 25,51
103,73
13,06 58,20
512559 298300 11569479
Juni
Bina
Rahmah
1,41 25,51
103,73
14,06 54,16
1132432 613286 11797576
Sept
Bina
Rahmah
1,13 30,95
74,77
16,39 54,52
1739348 948218 14441851
Des
Bina
Rahmah
1,03 32,07
74,98
17,56 52,09
2496568 1300389 14604075
2014 Maret
Bina
Rahmah
0,99 31,3
74,98
14,07 56,11
634902 356270 15270481
Juni
Bina
Rahmah
0,88 31,52
73,71
14,46 56,32
1308147 736708 15636053
Sept
Bina
Rahmah
0,83 32,51
72,16
13,71 55,72
2016768 1123688 15421812
Des
Bina
Rahmah
1,61 32,31
67,57
14,67 55,80
2743897 1531060 16886678
2015 Maret
Bina
Rahmah
0,74 34,62
77,9
15,14 54,84
742880 407409 18105474
Juni
Bina
Rahmah
0,79 28,94
86,32
11,57 52,47
1587815 833202 18779391
Sept
Bina
Rahmah
0,81 24,29
72,41
23,91 53,16
2366698 1258149 19915385
Des
Bina
Rahmah
2,42 43,25
74,82
5,62 52,11
3439440 1792326 18681590
2013 Maret
Ammanah
Ummah
3,44 14,25 74,69 0,26 52,86 4591542 2427086 116838916
Juni
Ammanah
Ummah
2,56 12,38 86,84 0,25 65,69 9393776 6170529 110872666
Sept
Ammanah
Ummah
3,4 12,46 75,96 0,41 62,28 14254989 8878042 125667029
Des
Ammanah
Ummah
3,53 12,69 76,93 0,7 60,84 19507250 11868719 128954212
2014 Maret
Ammanah
Ummah
3,56 11,77 75,78 1,33 51,98 5314235 2762546 132996292
Juni
Ammanah
Ummah
4,57 12,58 87,43 1,42 51,92 10833900 5624470 120915375
Sept
Ammanah
Ummah
4,09 14,68 76,18 1,29 56,68 16500316 9353198 146580153
Des
Ammanah
Ummah
4,01 15,33 78,82 0,87 57,13 22810425 13031287 153699208
2015 Maret
Ammanah
Ummah
4,47 13,71 76,92 1,3 50,63 6558822 3320586 168260435
Juni
Ammanah
Ummah
4,22 13,53 92,95 1,48 53,31 13613271 7257561 159022551
Sept
Ammanah
Ummah
4,21 14,17 87,21 1,49 56,00 20915737 11712075 167821313
Des
Ammanah
Ummah
3,81 15,28 82,53 1,7 56,70 28361921 16080308 178386559
2013 Maret
Insan Cita
Artha Jaya
-5,96 42,63 48,39 18,86
0,98
317.182 311.457 8170934
Juni
Insan Cita
Artha Jaya
-4,75 39 96,02 13,47
0,87
666.887 583.431 7948036
Sept
Insan Cita
Artha Jaya
-4,02 35 59,67 14,68
0,80
1.121.801 897.295 10083130
Des
Insan Cita
Artha Jaya
-2,33 44,75 64,02 8,53
0,80
1.791.125 1.430.622 15456606
2014 Maret
Insan Cita
Artha Jaya
-3,3 35,52 84,51 5,12
0,58
852.142 497.828 16094053
Juni Insan Cita -4,14 36,15 89,47 5,32 0,57 1.729.748 989.470 15490323
85
Artha Jaya
Sept
Insan Cita
Artha Jaya
-1,41 35,91 72,74 12,25
0,69
2.582.714 1.776.393 18049330
Des
Insan Cita
Artha Jaya
-2,3 36,91 86,12 13,62
0,66
3.438.801 2.264.622 19481027
2015 Maret
Insan Cita
Artha Jaya
2,3 39,98 76,74 17,19
0,54
920.846 496.759 19200076
Juni
Insan Cita
Artha Jaya
1,96 36,2 89,51 26,21
0,57
1.760.286 1.000.878 15654314
Sept
Insan Cita
Artha Jaya
-1,67 32,39 84,64 34,29
0,66
2.431.370 1.601.710 16143075
Des
Insan Cita
Artha Jaya
-2,77 31,6 76,68 30,45
0,73
2.187.691 1.588.950 17570521
Lampiran 24 : Data Kuartal BPRS di Depok pada Periode Kuartal I tahun
2013 sampai Kuartal IV tahun 2015
Depo
k
Tahu
n
Bula
n
Perusahaa
n ROA CAR FDR NPF
BOP
O
Pend.
Opr
Beban
Opr
Total
Asset
2013
Mare
t
Al
Barokah
3,36 55,7
3 6,12
7,1 46,57
561670 261572 8921580
Juni
Al
Barokah
1,79 100
50,74
9,21 46,93
1108422 520219 8650312
Sept
Al
Barokah
1,79 100
50,74
9,62 44,79
1722015 771230 9054876
Des
Al
Barokah
5,62 44,9
46,5
7,56 44,17
2362666 1043621 9883596
2014
Mare
t
Al
Barokah
3,7 72,4
5 48,62
10,0
9
49,98
554465 277131 11195106
Juni
Al
Barokah
1,79 100
50,74
8,28 48,96
1219687 597204 11777281
Sept
Al
Barokah
1,79 100
50,74
9,08 50,31
1898838 955316 11858882
Des
Al
Barokah
4,91 34
71,88
10,6
2
47,29
2662464 1258998 11721230
2015
Mare
t
Al
Barokah
4,58 36,2
3 77,71
13,3
8
36,22
839446 304012 12817477
Juni
Al
Barokah
4,25 38,4
6 83,55
12,1
4
43,64
1638490 715001 13446884
Sept
Al
Barokah
4,25 38,4
6 83,55
11,0
6
46,34
2445836 1133312 13966486
Des
Al
Barokah
3,83 37,6
7 69,28
11,5 46,58
3306557 1540130 14028951
2013
Mare
t
Al Salaam
Amal
Salman
2,24 13
89,87
5,35 56,62
1132256
7 6411216
21940421
3
Juni
Al Salaam
Amal
Salman
1,8 11,1
86,49
6,58 58,42
2259581
6
1320106
7
23052310
6
Sept
Al Salaam
Amal
Salman
1,54 11
88,57
7,4 58,59
3360634
9
1968891
4
22549177
3
Des
Al Salaam
Amal
Salman
1,39 11,5
2
89,73
6,16 58,36
4506335
2
2630020
7
21471989
5
2014
Mare
t
Al Salaam
Amal
Salman
2,87 13,7
4
88,61
5,83 51,26
9635233 4939248
19897254
5
Juni
Al Salaam
Amal
2,18 13,4
9 87,78
6,01 52,34 1902388
5 9957527
19159792
3
86
Salman
Sept
Al Salaam
Amal
Salman
2,16 13,8
9
81,35
5,01 53,47
2830639
1
1513637
3
19678846
0
Des
Al Salaam
Amal
Salman
2,23 14,5
7
78,7 4,58 54,97
3844279
0
2113219
5
19142208
1
2015
Mare
t
Al Salaam
Amal
Salman
2,02 16,3
3
76,11
4,7 50,73
9720415 4931277
19568306
1
Juni
Al Salaam
Amal
Salman
1,63 13,5
9
78,33
5,11 55,26
1927781
7
1065316
7
19413416
6
Sept
Al Salaam
Amal
Salman
1,06 13,5
80,94
4,58 56,90
2918503
3
1660556
5
19097356
7
Des
Al Salaam
Amal
Salman
1,81 13,3
9
78,69
4,35 57,69
3982007
2
2297122
1
19830256
3
2013
Mare
t
Al Hijrah
Amanah
0,42 34 124,4
4
28,3
4 0,64
281.428 178.800 5480383
Juni
Al Hijrah
Amanah
-
12,9
5
32 126,8
8
27,7
4
0,59
621.013 367.280 5475439
Sept
Al Hijrah
Amanah
-
11,9
6
33 120,8
6
28,4
9
0,59
940.784 555.564 5600597
Des
Al Hijrah
Amanah
5 35 112,6
3
29,1
3 0,61
1.272.31
7
776.581 6139222
2014
Mare
t
Al Hijrah
Amanah
-10,5 34 92,88 33,7
5 0,64
335.503 214.845 6504628
Juni
Al Hijrah
Amanah
-7,99 33 40,13 26,7
6 0,61
723.672 439.747 6994090
Sept
Al Hijrah
Amanah
-6,63 30 122,2
1
26,4
6 0,59
1.104.22
4
654.477 7110729
Des
Al Hijrah
Amanah
-5,56 35 105,9
8
25,3
0,68
1.520.21
2
1.026.19
3
7716021
2015
Mare
t
Al Hijrah
Amanah
-
10,2
5
29 104,6
8
26,7
0,64
394.677 252.936 8289902
Juni
Al Hijrah
Amanah
-9,05 28 53,19 24,9
2 0,61
863.733 525.114 8492000
Sept
Al Hijrah
Amanah
-8,57 29 101 24,2
3 0,60
1.299.54
4
785.672 9320247
Des
Al Hijrah
Amanah
2,02 38 93,16 12,7
4 0,60
1.831.34
4
1.095.57
0
10736470
2013
Mare
t
Bina
Amwalul
Hasanah
0,33 23,3
4 103,2
2
9,18
0,43 488.902 208.406 10469952
Juni
Bina
Amwalul
Hasanah
0,78 24,4
3 104,7
1
9,30
0,44
1.027.83
6 451.254 10331849
Sept
Bina
Amwalul
Hasanah
2,07 25,4
1 104,5
7
10,0
3
0,45
1.531.95
5 689.795 10506091
Des
Bina
Amwalul
Hasanah
0,63 25,3
3 102,6
8
7,93
0,45
2.082.39
9 940.973 10687010
2014
Mare
t
Bina
Amwalul
Hasanah
0,63 25,3
3 102,6
8
7,71
0,47 547.680 258.399 11228842
Juni
Bina
Amwalul
Hasanah
1,86 25,5
2 101,6
9
7,47
0,45
1.177.57
5 527.632 10705157
Sept
Bina
Amwalul
Hasanah
1,06 26,3
9
99,94
7,35
0,46
1.749.25
1 808.477 10437749
87
Des
Bina
Amwalul
Hasanah
-0,24 27,6
5 101,7
7
5,81
0,48
2.314.48
5
1.108.29
6 9947957
2015
Mare
t
Bina
Amwalul
Hasanah
-0,26 28,0
9
93,96
11,5
0
0,56 545.054 303.385 9119802
Juni
Bina
Amwalul
Hasanah
-
19,6
5
26,2
0
87,58
8,92
0,79 741.490 583.307 8512369
Sept
Bina
Amwalul
Hasanah
-
16,2
7
22,8
8
86,27
10,7
9
0,99 866.748 861.463 7721125
Des
Bina
Amwalul
Hasanah
-
16,7
9
20,8
7
76,15
13,0
3
1,17
1.009.31
2
1.177.82
5 7040084
Lampiran 25 : Data Kuartal BPRS di Depok pada Periode Kuartal I tahun
2013 sampai Kuartal IV tahun 2015
Tan
gera
ng
Tahun Bulan
Perusa
haan
R
O
A CAR FDR NPF BOPO
Pend.
Opr
Beban
Opr
Total
Asset
2013 Maret
At
Taqwa
1,
43
65,71 28,41 8,56 62,20 339435 211131 14820620
Juni
At
Taqwa
4,
49
143,99 63,25 5,44 49,12 827359 406400 9374529
Sept
At
Taqwa
6,
88
91,13 86,58 3,09 42,64 1417447 604381 10721312
Des
At
Taqwa
7,
38
99,5 91,9 3,14 56,31 1977339 1113429 9438248
2014 Maret
At
Taqwa
8,
31
95,98 87,75 3,08 53,36 438616 234028 9992927
Juni
At
Taqwa
2,
03
92,71 79,63 2,85 58,36 857150 500244 10310233
Sept
At
Taqwa
2,
26
82 1,26 35,3
9
62,14 1342552 834260 12485516
Des
At
Taqwa
2,
64
62,03 85,28 8,67 63,00 2074648 1306989 13398373
2015 Maret
At
Taqwa
2,
35
53,3 106,8
7
8,67 57,33 683130 391648
13398246
Juni
At
Taqwa
1,
66
47,99 86,84 25,3
5
62,10 1512081 938971 35623618
3
Sept
At
Taqwa
0,
42
218,32 88,05 20,3
1
68,56 2127882 1458863 17873804
Des
At
Taqwa
2,
16
51,55 27,87 16,8
2
58,95
2872547 1693488
20398897
7
2013 Maret
Harta
Insan
Karim
ah
4,
3
14,49 116,7 3,69 30,71 1373857
5
4219320 35727541
7
Juni
Harta
Insan
Karim
ah
4,
3
15,79 109,5 3,53 30,78 2770325
9
8528318 28170553
5
Sept
Harta
Insan Karim
ah
4,
4
16,02 108,8 4,02 33,53 4362272
5
1462475
4
32997883
0
88
Des
Harta
Insan
Karim
ah
4,
3
15,2 104 3,62 31,64 5992237
9
1896224
0
36579838
8
2014 Maret
Harta
Insan Karim
ah
4,
3
14,85 105,9 4,2 30,17 1622103
4
4893089 35727541
7
Juni
Harta
Insan
Karim
ah
4 16 117 3,75 31,48 3255221
7
1024899
1
38170553
5
Sept
Harta
Insan Karim
ah
3,
8
15,6 107,5 3,26 33,57 4992477
2
1676031
1
39798087
6
Des
Harta
Insan
Karim
ah
3,
7
15,2 101,5 3,11 31,56 6917008
4
2182941
7
44009251
0
2015 Maret
Harta
Insan Karim
ah
4,
8
14 97,7 3,26 37,21 1912686
1
7116900 44226498
1
Juni
Harta
Insan
Karim
ah
3,
5
16 105,9 7,3 32,20 3811768
4
1227491
8
41611047
9
Sept
Harta
Insan Karim
ah
3,
5
15,9 104,1 7,05 32,81 5543694
5
1819069
3
43726940
4
Des
Harta
Insan
Karim
ah
3 15,1 102,7 4,94 33,73
7516997
0
2535850
6
47374720
7
2013 Maret
Mulia
Berkah
Abadi
16
,3
41 82 13,2
1
0,57 346389
195747 6330648
Juni
Mulia
Berka
h
Abadi
14
,7
2
37,94 78 16,5
8
0,58
694761 401541 6744715
Sept
Mulia
Berkah
Abadi
12
,35
35 63 14,2
4
0,59
1069097 626750 8214665
Des
Mulia
Berka
h
Abadi
12
,8
7
32 90 21,3
9
0,67
1460178 982136 7196401
2014 Maret
Mulia
Berkah
Abadi
8,
13
35 89 21,3
9
0,51
359042 181393 7068847
Juni
Mulia
Berka
h Abadi
5,
96
32 83 23,2
4
0,63
726470 454065 7826103
Sept Mulia 3, 44,18 78 21,5 0,72 1155588 831099 9610879
89
Berka
h
Abadi
35 8
Des
Mulia
Berka
h Abadi
-
6,
73
37,68 73,36 14,7
3
0,67
1833551 1224369 14920114
2015 Maret
Mulia Berka
h
Abadi
-12
,2
3
18 89 10,75
0,50
910373 456869 17701353
Juni
Mulia
Berka
h Abadi
-
7,
22
14,02 82,97 10,2
6
0,47
1939266 914205 19399946
Sept
Mulia Berka
h
Abadi
0,76
13 79,8 11,05
0,48
2868370 1371720 22774528
Des
Mulia
Berka
h Abadi
-
0,
24
15,01 82,17 8,51
0,45
4171132 1868652 29594137
2013 Maret Wakalumi
0,22
11,21 70,57
29,99 55,04 734220 404092
18136481
Juni Wakalumi
0,86
10,98 90,01
30,99 57,72 1406688 811910
15356916
Sept Wakalumi
1,24
10,88 87,12
31,22 60,38 2067815 1248556
15955817
Des Wakalumi
2,49
11,37 86,12
29,73 58,13 2748624 1597684
16117130
2014 Maret
Wakal
umi
1,
41
11,82
83,41
30,6
2 54,48 738059 402058
16897053
Juni Wakalumi
3,08
1,05 104,73
29,27 54,81 1509665 827424
13472968
Sept Wakalumi
380
288 895
30,97 55,66 2130405 1185841
14384961
Des Wakalumi
1,1
1,3 1,1
29,69 57,85 2745940 1588488
16150502
2015 Maret Wakalumi
0,42
11,47 77,13
28,37 60,45 666845 403111
16440533
Juni Wakalumi
119
13,13 121
27,19 59,98 1289678 773488
12200260
Sept Wakalumi
1,87
12,54 98,11
25,22 60,65 1912748 1160122
14086815
Des Wakalumi
2,09
14,4 79,73
25,58 63,16 2552398 1612117
15973209
90
Lampiran 26 : Jumlah dan Statistik ROA, CAR, FDR, Pendapatan
Operasional dan Total Aset BPRS di Bogor pada Periode Kuartal I tahun
2013 sampai Kuartal IV tahun 2015
Rata-rata ROA CAR FDR Pend. Opr Total Asset
Bogor 0,875833 27,26806 79,38417 5921617,528 57790721,64
Bina Rahmah 1,170833 31,065 79,75667 1726787,833 15925820,42
Ammanah Ummah 3,8225 13,56917 81,02 14388015,33 142501225,8
Jumlah ROA CAR FDR Pend. Opr Total Asset
Bogor 31,53 981,65 2857,83 213178231 2080465979
Bina Rahmah 14,05 372,78 957,08 20721454 191109845
Ammanah Ummah 45,87 162,83 972,24 172656184 1710014709
Total Objek 59,92 535,61 1929,32 193377638 1901124554
Persentase Objek 190,0412 54,56222 67,50996 90,71171906 91,37974729
Lampiran 27 : Jumlah dan Statistik ROA, CAR, FDR, Pendapatan
Operasional dan Total Aset BPRS di Depok pada Periode Kuartal I tahun
2013 sampai Kuartal IV tahun 2015
Rata-rata ROA CAR FDR Pend. Opr Total Asset
Depok -1,19333 33,50958 84,55417 7324821,125 58122994,35
Al Barokah 3,471667 63,15833 57,51417 1693379,667 11443555,08
Al Salaam Amal Salman 1,910833 13,26 83,76417 25499976,67 204001112,8
Jumlah ROA CAR FDR Pend. Opr Total Asset
Depok -57,28 1608,46 4058,6 351591414 2789903729
Al Barokah 41,66 757,9 690,17 20320556 137322661
Al Salaam Amal Salman 22,93 159,12 1005,17 305999720 2448013353
Total Objek 64,59 917,02 1695,34 326320276 2585336014
Persentase Objek -112,76 57,01 41,77 92,81 92,67
91
Lampiran 28 : Jumlah dan Statistik ROA, CAR, FDR, Pendapatan
Operasional dan Total Aset BPRS di Depok pada Periode Kuartal I tahun
2013 sampai Kuartal IV tahun 2015
Rata-rata ROA CAR FDR Pend. Opr Total Asset
Tangerang 13,57729 42,52792 101,6525 11566958,19 118870802,7
At Taqwa 3,500833 92,0175 69,47417 1372515,5 56836580,67
Harta Insan Karimah 3,991667 15,34583 106,775 41725542,08 390100381,6
Jumlah ROA CAR FDR Pend. Opr Total Asset
Tangerang 651,71 2041,34 4879,32 555213993 5705798528
At Taqwa 42,01 1104,21 833,69 16470186 682038968
Harta Insan Karimah 47,9 184,15 1281,3 500706505 4681204579
Total Objek 89,91 1288,36 2114,99 517176691 5363243547
Persentase Objek 13,80 63,11 43,35 93,15 94,00