Upload
buikhuong
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH INTENSITAS ZIKIR AL-ASMA AL-HUSNA TERHADAP KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN AKHIR NASIONAL DI MADRASAH TSANAWIYAH
NAHDLATUL ULAMA 02 AL MA’ARIF BOJA
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)
Disusun Oleh :
ISTIYANAH 1105040
FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG 2010
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 5 (lima) Eksemplar
Hal : Persetujuan Naskah Skripsi
Kepada
Yth. Bapak Dekan Fakultas Dakwah
IAIN Walisongo Semarang
di Semarang
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana
mestinya. Maka kami menyatakan bahwa skripsi saudara / i :
Nama : ISTIYANAH
NIM : 1105040
Fak / Jur : Dakwah / BPI (Bimbingan dan Penyuluhan Islam)
Judul : Pengaruh Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna Terhadap Kecemasan
Siswa Dalam Menghadapi Ujian Akhir Nasional di MTs NU 02 Al
Ma’arif Boja
Dengan ini telah saya setujui dan mohon agar segera diujikan. Demikian atas
perhatiannya diucapkan terima kasih.
Semarang, 10 Juni 2010
Pembimbing
Bidang Substansi Materi Bidang Metodologi dan Tata Tulis
Drs. Sholihan, M.Ag Baidi Bukhori, S.Ag. M.SiNIP. 196 00601 199403 1 005 NIP. 197 30427 199603 1 001
ii
PENGESAHAN
SKRIPSI
PENGARUH INTENSITAS ZIKIR AL-ASMA AL-HUSNA TERHADAP KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN AKHIR NASIONAL DI MADRASAH TSANAWIYAH
NAHDLATUL ULAMA 02 AL MA’ARIF BOJA
Disusun Oleh:
ISTIYANAH
1105040
Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji
Pada Tanggal 22 Juni 2010
Dan Dinyatakan Telah Lulus Memenuhi Syarat
Susunan Dewan Penguji,
Ketua Sidang
__ Drs. Ali Murtadho, M.Pd__ NIP. 19690818 199503 1 001
Sekretaris Sidang
_____Baidi Bukhori, M.Si _____ NIP. 19730427 199603 1 001
Anggota Penguji,
Penguji I
___Drs. H. Djasadi, M.Pd.___NIP: 19470805 196509 1001
Penguji II
_Dr.H. Abu Rahmad, M.Ag.___NIP: 19760407 200112 1003
Pembimbing,
Bidang Substansi Materi
Drs. Sholihan, M.Ag NIP. 196 00601 199403 1 005
Bidang Metodologi & Tata Tulis
__Baidi Bukhori,S.Ag,M.Si _____ NIP. 19730427 199603 1 001
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya
sendiri dan didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi di lembaga pendidikan
lain. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun belum atau tidak
diterbitkan sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.
Semarang, Juni 2010
IstiyanahNIM.1105040
iv
ABSTRAKSI
Ujian Akhir Nasional (UAN) merupakan sesuatu yang menakutkan sekaligus mencemaskan bagi para siswa kelas 3 tingkat SLTP dan SLTA. Sebab ini merupakan penentuan akhir dari masa belajar mereka di sekolah untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau memasuki lapangan pekerjaan. Fenomena kecemasan siswa kelas 3 dalam menghadapi UAN bukan tanpa alasan, apalagi hampir setiap tahun ajaran baru standar minimal kelulusan semakin ditingkatkan. Oleh karena itu, siswa harus belajar giat untuk dapat mencapai standar kelulusan tersebut, seperti diadakannya jam tambahan pelajaran sekolah, mengikuti bimbingan belajar di lembaga-lembaga bimbingan belajar yang telah ada dan sebagainya. Selain itu, ada juga para siswa yang menambah kegiatan positif yang berupa zikir Al-Asma Al-Husna untuk menurunkan kecemasan para siswa, seperti yang dilakukan oleh para siswa MTs NU 02 Al-Ma’arif Boja.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rumus regresi sederhana yang bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh intensitas zikir Al-Asma Al-Husna terhadap kecemasan siswa dalam menghadapi UAN. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan bagi fakultas dakwah dan memberikan informasi yang akurat tentang pengaruh intensitas zikir Al-Asma Al-Husna terhadap kecemasan siswa dalam menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN). Selanjutnya dapat dilakukan intervensi yang tepat untuk meningkatkan zikir Al-Asma Al-Husna bagi siswa yang akan menempuh UAN, sehingga mereka dapat lebih tenang dan siap dalam menghadapai UAN.
Subjek penelitian ini adalah para siswa kelas 3 MTs NU 02 Ma’arif Boja dalam menghadapi UAN. Adapun teknik pengambilan data subjek penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Multistage Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan menggunakan tahapan dan beberapa teknik sampling.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuesoner, dokumentasi dan wawancara. Sedangkan analisis data dalam penelitian menggunakan rumus regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis yang berbunyi ”Ada pengaruh yang Negatif dan signifikan Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna terhadap kecemasan siswa dalam menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN)”, diterima dengan dengan nilai F sebesar 0,086. Dengan demikian sumbangan zikir Al-Asma Al-Husna terhadap kecemasan siswa dalam menghadapi UAN sebesar 8,6%.
v
MOTTO
Artinya : ”Tidak ada suatu amalan anak Adam yang dapat menyelamatkan
dari azab Allah selain zikir kepada-Nya.” (HR. Thabrani)
vi
PERSEMBAHAN
Goresan tinta dan serangkaian buah pikir sederhana ini penulis persembahkan untuk :
Raja dari segala Raja alam semesta, Allah SWT
Kedua orang tua kami, yang telah memberi dorongan material maupun sepiritual.
Spesial pendamping ibadahku (Suami tercinta), yang sholeh dan bertanggung jawab,
pendukung dalam menuntut ilmu, pengertian dalam menjalani kebersamaan yang selalu
mengajak dalam peningkatan iman. Ya Insya Allah penulis yakin bahwa dia adalah yang
terbaik, amin .
Adik-adikku (Anis, Bela, Zaki, Sari, dan Leni), yang selalu memberi semangat kepada
penulis untuk menyelesaikan Skripsi.
Sahabat-sahabatku yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
vii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur biqoulina Alkhamdulillah yang telah
memberikan kenikmatan kesehatan jasmani maupun rohani, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada
Nabi Akhiruzzaman; Nabi Agung Muhammad SAW, beserta para kerabat dan
sahabatnya.
Skripsi yang berjudul ”Pengaruh Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna
terhadap Kecemasan Siswa dalam Menghadapi Ujian Akhir Nasional Di
Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama 02 Al Ma’arif Boja ini disusun guna
melengkapi (S.1) Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Walisongo Semarang.
Dengan terselesainya penulisan skripsi ini penulis menyampaikan terima
kasih kepada :
1. Bapak Drs. H. M. Zain Yusuf, MM selaku Dekan Fakultas Dakwah Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang.
2. Bapak Drs. Sholihan, M.Ag, dan Bapak Baidi Bukhori, S.Ag, M.Si selaku
pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan fikiran untuk
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Segenap Dosen dan Asisten Dosen serta segenap Civitas Akademika Fakultas
Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang yang telah
memberikan ilmunya baik langsung maupun tidak langsung demi
terselesainya penulisan skripsi ini.
4. Keluarga besar penulis (Bapak Sugiarto dan Bapak Maryono) yang selalu
mendo’akan dan memberikan motivasi yang tiada tara selama penyelesaian
studi serta penyusunan skripsi.
5. Sahabat-sahabatku (keluarga besar CV. Artha Comindo, Gertik, Leha, Ana,
Alvi, Anwar) yang selalu siap meluangkan waktunya untuk berdiskusi,
sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
viii
Kepada mereka semua penulis tidak bisa membalas jasa-jasanya melainkan
hanya untaian rasa terima kasih yang tulus dan do’a semoga Allah SWT, mencatat
amal kebaikan mereka dan membalasnya, Amin.
Dan akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum
mencapai kesempurnaan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang
dapat membangun kesempurnaan skripsi ini dan semoga skripsi ini dapat
membawa manfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Semarang , Juni 2010
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING.............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv
ABSTRAKSI ................................................................................................... v
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah.......................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 8
1.3. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian...................................... 8
1.3.1. Manfaat Teoritis......................................................... 8
1.3.2. Manfaat Praktis ......................................................... 8
1.4. Tinjauan Pustaka...................................................................... 9
1.5. Sistematika Penulisan Skripsi.................................................. 10
BAB II. KERANGKA DASAR PEMIKIRAN TEORITIK
2.1. Zikir....................................................................................... 13
...............................................................................................
2.1.1. Pengertian Zikir ........................................................ 13
...................................................................................
x
2.1.1.1. Jenis-jenis zikir .......................................... 14
....................................................................
2.1.1.2. Cara berzikir .............................................. 17
2.1.1.3. Manfaat zikir............................................... 19
2.1.2. Pengertian Al-Asma Al-Husna.................................. 20
2.1.3. Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna .......................... 22
2.2. Kecemasan............................................................................. 24
2.2.1. Pengertian kecemasan................................................ 24
2.1.1.1. Macam-macam kecemasan......................... 26
2.2.1.2. Ciri-ciri kecemasan .................................... 27
....................................................................
2.2.1.3. Sebab-sebab kecemasan ............................. 30
2.3. Hubungan antara Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna
dengan Kecemasan................................................................ 32
2.4. Hipotesis Penelitian............................................................... 34
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis dan Metode Penelitian.................................................. 35
3.2. Definisi Konseptual dan Operasional.................................... 35
3.3. Sumber dan Jenis Data........................................................... 38
...............................................................................................
3.4. Populasi Dan Sampel............................................................. 39
3.5. Metode Pengumpulan Data.................................................... 42
3.6. Teknik Analisis Data............................................................. 47
xi
BAB IV. GAMBARAN UMUM MADRASAH TSANAWIYAH
NAHDLATUL ULAMA 02 AL MA’ARIF BOJA DAN
PELAKSANAAN ZIKIR AL-ASMA AL-HUSNA
4.1. Keadaan Umum Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama 02
Al Ma’arif Boja...................................................................... 48
4.1.1. Tinjauan Sejarah........................................................ 48
4.1.2. Letak Geografis......................................................... 49
4.1.3. Struktur Organisasi.................................................... 51
4.1.4. Sarana dan Prasarana................................................ 53
4.1.5. Keadaan Guru dan Karyawan, dan Siswa.................. 54
4.2. Pelaksanaan Zikir Al-Asma Al-Husna di MTs NU 02
Al Ma’arif Boja...................................................................... 57
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1.Deskripsi Data Hasil Penelitian................................................ 59
5.2.Pengujian Hipotesis.................................................................. 66
5.3.Pembahasan Hasil Penelitian.................................................... 68
BAB VI. PENUTUP
5.1.Kesimpulan............................................................................... 73
5.2.Saran-Saran.............................................................................. 73
5.3.Penutup..................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Ujian Akhir Nasional Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama tahun
pelajaran 2008/2009 telah diselenggarakan dari tanggal 25 Mei sampai
dengan 27 Mei 2009. Dari hasil pemantauan media cetak maupun elektronik
diketahui banyak siswa mengalami kecemasan dan tekanan psikologis dalam
menghadapi UAN tersebut. Kondisi demikian ternyata tidak jauh berbeda
dengan tahun-tahun sebelumnya. Kecemasan ini ternyata telah menimbulkan
berbagai macam kasus di daerah, antara lain di daerah Kediri 59 siswa
menolak untuk melanjutkan UAN (www.kompas.com, diakses 23 Maret
2009). Sementara itu, perasaan tegang dan takut karena kesulitan
mengerjakan soal UAN membuat siswi SMAN 3 Purwokerto pingsan
setelah mengikuti ujian Bahasa Inggris (Suara Merdeka, 23 April 2009).
Kecemasan ternyata tidak hanya dirasakan oleh siswa akan tetapi kecemasan
juga dirasakan oleh segenap pengelola pendidikan di sekolah, maupun Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota dan Propinsi. Mereka merasa khawatir dan
cemas jika peserta UAN di sekolah atau di daerahnya banyak yang tidak
lulus. Hal ini terbukti, di Bengkulu 16 Kepala Sekolah ditangkap akibat
membocorkan kunci soal UAN. Sementara itu di Tapanuli, siswa peserta
UAN disuruh datang ke sekolah pukul 05.00 pagi untuk menerima kunci
jawaban soal UAN (www.kompas.com, diakses 23 Maret 2009).
1
2
Kecemasan atau anxietas adalah rasa khawatir, takut yang tidak jelas
sebabnya. Kecemasan merupakan kekuatan yang besar untuk menggerakkan
tingkah laku. Baik tingkah laku normal maupun tingkah laku yang
menyimpang, yang terganggu dan kedua-duanya merupakan pernyataan,
penampilan, penjelmaan, dari pertahanan terhadap kecemasan (Gunarsa,
2003: 27).
Semua orang pasti pernah merasakan kecemasan dalam derajat tertentu
bahkan kecemasan yang ringan dapat berguna yakni dalam memberikan
rangsangan terhadap seseorang. Rangsangan untuk mengatasi kecemasan
dan membuang sumber kecemasan. Menurut Prosetyono (2007: 41)
perasaan cemas akan datang pada setiap orang, apabila seseorang tidak
mampu menghadapi sesuatu yang menekan perasaan dan menyebabkan
pertentangan batin dalam dirinya. Kecemasan ini akan menjadi gangguan
yang serius. Ketika seseorang merasa cemas dan khawatir akan hal yang
tidak menyenangkan yang dirasakan secara terus menerus maka perasaan
cemas yang pada mulanya dirasakan biasa saja kini akan berubah menjadi
sebuah ancaman.
3
Bila seseorang merasakan suatu perasaan yang tidak menentu, panik,
takut tanpa mengetahui apa yang ditakuti dan tidak dapat segera mengatasi
atau ketidakmampuan menghilangkan perasaan cemas dan menggelisahkan
itu, maka ia dapat dikatakan sedang mengalami gangguan mental atau
ketidaksehatan mental yaitu ketidakmampuan individu dalam menghadapi
realitas yang membuahkan banyak konflik mental pada dirinya (Kartono,
2000: 13) .
Perasaan cemas yang terus menerus dan tinggi intensitasnya akan
sangat mempengaruhi fungsi-fungsi individu, sosial, relasi, dan fungsi
sekolah atau pekerjaan sehari-hari. Dalam hal ini kecemasan telah menjadi
masalah perilaku (De Clerg, 1994: 54). Penyimpangan-penyimpangan
perilaku seseorang merupakan suatu indikasi tidak sehatnya mental. Sikap
dan perilaku yang menyimpang akan berakibat buruk bagi diri seseorang
dan lingkungannya, baik secara vertikal maupun horizontal. Artinya ia akan
memperoleh kesulitan besar dalam melakukan interaksi vertikal dengan
Tuhan-nya dan interaksi sosial dengan lingkungan dan kehidupannya.
Akibat-akibat buruk yang akan ditimbulkan oleh sikap, sifat, dan perilaku
yang tidak sehat secara psikologis dalam perspektif Islam adalah padam dan
lenyapnya “Nur Ilahiyah” yang menghidupkan kecerdasan-kecerdasan
hakiki dalam diri seseorang hamba sehingga ia sangat sulit melakukan
adaptasi baik dengan lingkungan vertikalnya maupun lingkungan
horizontalnya (Adz-Dzaky, 2006: 392).
4
Salah satu cara untuk menghilangkan kecemasan adalah dengan
melakukan meditasi (Ramaiah, 2003: 35). Meditasi menurut
Walters (2001: 13) adalah semua latihan yang tujuan utamanya adalah
mencapai kesadaran suprasadar (superconscious awareness). Sementara
Humphrey (dalam Soegoro, 2002 : 10) mengatakan bahwa meditasi adalah
komitmen pribadi untuk meraih pencerahan, pembebasan atau penerangan.
Hal tersebut bertitik tolak dari pemikiran bahwa meditasi mempunyai
kekuatan untuk mengubah semua aspek kehidupan sejak dari berpikir,
merasa, melakukan, dan mengenal. Menanam benih untuk pencerahan dan
menjadi jalan hidup, lebih dari pada itu meditasi adalah jalan hidup spiritual.
Badri (1996 : 41) menyatakan bahwa dalam tradisi Islam pengertian
meditasi identik dengan zikir karena meditasi dan zikir terdapat elemen-
elemen yang sama. Kesamaannya terletak pada upaya pengonsentrasian
pikiran pada obyek tertentu, upaya melepaskan atau menjauhkan diri dari
segala keruwetan dan gangguan lahir batin ataupun segala sesuatu yang
mengganggu pikiran seperti kebisingan, keramaian atau berbagai angan-
angan dalam pikiran. Keduanya juga sejalan dalam hal latihan, proses
melihat dan mengulang-ulang kata-kata atau makna objek meditasi.
Zikir dalam bahasa Arab mengandung arti ingat (Sarqowi, 2002: v).
Sedangkan zikir secara istilah adalah sebuah aktivitas untuk melepaskan diri
dari kelalaian yaitu dengan senantiasa menghadirkan qalbu bersama Al-Haq
(Allah) (Montingo, 2004: 26). Sehingga zikir bisa membuat qalbu menjadi
tenang, sebaliknya melalaikan dan meninggalkan zikir qalbu akan menjadi
5
gelisah cemas dan was-was (Al-Kumayi, 2003: xiv) karena zikir merupakan
tali yang dapat menyambungkan antara hamba dengan Tuhan-Nya, memberi
kesehatan pada ruh dan badan, serta menghilangkan ketakutan dan
kesedihan (Sarqawi, 2002 : xiii). Demikian juga yang diutarakan Najati
(2005 : 274) bahwa zikir dapat menimbulkan ketenangan dan ketentraman
jiwa karenanya zikir dapat dijadikan obat kegelisahan bagi manusia saat
dirinya lemah dan tidak berdaya yaitu ketika mereka dihadapkan berbagai
tekanan dan bahaya hidup. Seperti dalam firman Allah:
Artinya :
Dan barang siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya adalah kehidupan yang sempit (Qs.Thaha : 124 ).(Depag RI, 1996: 289).
Artinya :
Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang (Qs. Thaha : 130). (Depag RI, 1996 : 290).
Sesungguhnya semua ibadah adalah zikir. Membaca Al-Qur’an,
bertasbih kepada Allah, bertahmid dan memuji Asma-asma Allah (membaca
Al-Asma Al-Husna) adalah bentuk dari zikir (Najati, 2001 : 331). Salah satu
6
jenis zikir adalah zikir Al-Asma Al-Husna yakni mengingat atau menyebut
Al-Asma Al-Husna secara berulang-ulang baik dilakukan dengan lisan, hati
atau dengan lisan dan hati. Menurut Subandi Al-Asma Al-Husna dapat
dijadikan sarana untuk menumbuhkan sifat-sifat yang positif pada diri
seseorang. Caranya adalah dengan menginternalisasi sifat-sifat yang
tercermin dalam Al-Asma Al-Husna (Bukhori, 2008: 12).
Dalam menghadapi UAN sebagian besar siswa mengalami kecemasan
dalam menghadapi UAN tersebut, inilah yang juga dirasakan oleh siswa
MTs NU 02 Al Ma’arif Boja. Perasaan cemas dan takut dalam menghadapi
UAN menimbulkan berbagai macam gangguan fisik maupun psikologis.
Adapun gejala fisik yang dialami siswa MTs NU 02 Al Ma’arif Boja antara
lain hilangnya nafsu makan, gelisah, kepala sering pusing, susah tidur;
sedangkan gejala psikologisnya yaitu sulit berkonsentrasi, merasa gelisah
serta kurang percaya diri (hasil wawancara dengan M. Fuad Muzaki
siswa MTs NU 02 Al Ma’arif Boja pada tanggal 24 Oktober 2009).
Banyak usaha yang dilakukan pihak sekolah untuk mempersiapkan
siswanya baik berupa usaha lahiriah maupun batiniah. Hal tersebut juga
dilakukan oleh MTs NU 02 Al Ma’arif Boja. Dalam menghadapi UAN,
usaha-usaha yang dilakukan adalah dengan memberikan materi tambahan
kepada siswa-siswinya di luar jam pelajaran, dan setiap pagi sebelum
pelajaran dimulai siswa dianjurkan untuk membaca zikir Al-Asma Al-Husna.
Usaha batiniah ini dimaksudkan untuk mempersiapkan mental siswa. (hasil
7
wawancara dengan Ibu Mahsunah selaku guru agama di MTs NU 02 Al
Ma’arif Boja pada tanggal 24 Oktober 2009).
Membaca zikir Al-Asma Al-Husna yang diamalkan oleh siswa MTs
NU 02 Al Ma’arif Boja diharapkan dapat mengurangi tingkat kecemasan
siswa dalam menghadapi UAN yang akan datang (hasil wawancara dengan
Ibu Isti’ilah selaku guru Bimbingan dan Penyuluhan MTs NU 02 Al Ma’arif
Boja). Hal tersebut sejalan dengan arti bimbingan keagamaan yaitu suatu
usaha pemberian bantuan kepada seseorang yang mengalami kesulitan, baik
lahiriah maupun batiniah, yang menyangkut kehidupan di masa kini dan
masa mendatang di bidang mental spiritual (Arifin, 1982 : 2). Dengan
maksud agar orang yang bersangkutan mampu mengatasi kesulitannya
dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri, melalui dorongan dari
kekuatan iman, dan takwa kepada Allah SWT. Oleh karena itu sasaran
bimbingan keagamaan adalah membangkitkan daya rohaniah manusia
melalui iman dan takwa kepada Allah SWT.
Bimbingan keagamaan merupakan salah satu bentuk pengembangan
dakwah yang dilakukan oleh MTs NU 02 Al Ma’arif Boja sebagai alternatif
penyelesaian terhadap problematika dakwah dalam bidang kesehatan
mental. Karena menurut Anas (2006 : 180) bahwa berdakwah tidak hanya
berbicara masalah halal dan haram, tetapi di dalamnya juga harus lebih
menekankan pada lahan garap psikologi massa, penanganan patologis dan
penaggulangan social deviation, karena manusia yang krisis spiritual akan
mudah goyah dan mengalami gangguan kejiwaan sehingga tidak jarang
8
ditemui ketika manusia terbentur dengan masalah akan mengalami
kecemasan, stress bahkan depresi. Berangkat dari latar belakang tersebut,
penulis tertarik untuk mengangkat dalam sebuah penelitian dengan judul
“Pengaruh Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna terhadap Kecemasan Siswa
dalam Menghadapi Ujian Akhir Nasional di Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Ulama 02 Al-Ma’arif Boja.”
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka
muncul permasalahan penelitian, yakni :
Adakah pengaruh intensitas zikir Al-Asma Al-Husna terhadap kecemasan
siswa dalam menghadapi UAN di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja.
1.3.Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, adalah untuk menguji
ada atau tidaknya pengaruh intensitas zikir Al-Asma Al-Husna terhadap
kecemasan siswa dalam menghadapi UAN di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja.
Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah
1.3.1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran dalam hal penanganan masalah kecemasan
siswa dalam menghadapi UAN, yaitu dengan mengamalkan zikir Al-
Asma Al-Husna, sehingga penelitian ini dapat menambah khasanah
9
karya ilmiah bagi Fakultas Dakwah khususnya jurusan bimbingan
dan penyuluhan Islam.
1.3.2. Manfaat Praktis
Bila dalam penelitian ini didapatkan hasil positif, yakni ada
pengaruh zikir Al-Asma Al-Husna terhadap kecemasan siswa, maka
zikir dapat digunakan sebagai alat intervensi untuk mengatasi
masalah kecemasan dalam menghadapi UAN.
1.4.Tinjauan Pustaka
Dalam tinjauan pustaka peneliti mengambil beberapa hasil penelitian
yang ada relevansinya dengan penelitian ini, diantaranya adalah : Skripsi
Imam Sholikin dengan judul “Hubungan Kontrol Diri dengan Kecemasan
dalam Menghadapi Dunia Kerja pada Mahasiswa Semester Akhir Fakultas
Dakwah IAIN Walisongo Semarang Tahun 2006/2007 (Tinjauan Bimbingan
Konseling Islam)” 2007. Hasil dari penelitian tersebut adalah ada korelasi
negatif yang signifikan antara kontrol diri dengan kecemasan dalam
menghadapi dunia kerja. Hasanah (2007) yang berjudul “Hubungan Antara
Membaca Al Qur’an dengan Kecemasan”. Hasil analisis menunjukkan
adanya perbedaan tingkat kecemasan pada subjek yang diberi perlakuan
membaca Al Qur’an dengan subjek yang diberi perlakuan membaca buku.
Pada subjek yang diberi perlakukan membaca Al Qur’an lebih dapat
mengontrol diri dari pada subjek yang diberi perlakuan membaca buku.
10
Penelitian Maghfuron (2008) tentang “Pengaruh Instensitas Zikir Al-
Asma Al-Husna terhadap Kontrol Diri pada Jama’ah Majelis Zikir di Masjid
Agung Jawa Tengah”. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah intensitas
zikir Al-Asma Al-Husna sangat berpengaruh secara signifikan terhadap
kontrol diri pada jama’ah majelis zikir di Masjid Agung Jawa Tengah.
Intensitas zikir Al-Asma Al-Husna merupakan faktor yang dapat digunakan
sebagai prediktor dalam menumbuhkan dan meningkatkan kontrol diri.
Semakin sering melakukan zikir Al-Asma Al-Husna, maka semakin tinggi
kontrol dirinya. Penelitian yang dilakukan oleh Baidi Bukhori (2003)
dengan judul “Pengaruh Zikir Beberapa Al-Asma Al-Husna Terhadap
Penurunan Agresivitas Siswa Madrasah Aliyah”. Kesimpulan dari penelitian
tersebut adalah ada perbedaan yang signifikan antara agresivitas kelompok
yang diberikan perlakukan zikir Al-Asma Al-Husna (ya rahim, ya lathif, ya
afwu, dan ya shabur) dengan kelompok kontrol yang diberi perlakuan tipuan
(plasebo) berupa ceramah dan diskusi. Kelompok eksperimen lebih rendah
agresivitasnya dibandingkan dengan kelompok kontrol, sehingga dapat
disimpulkan bahwa zikir Al-Asma Al-Husna dapat digunakan untuk
menurunkan agresivitas.
Dari penelitian tersebut di atas, maka penulis berkesimpulan bahwa
belum pernah ada secara khusus penelitian yang membahas tentang
Pengaruh Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna terhadap Kecemasan Siswa
Menghadapi Ujian Akhir Nasional di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Ulama 02 Al Ma’arif Boja.
11
1.5.Sistematika Penulisan Skripsi
Dalam menguraikan rumusan masalah di atas, maka peneliti berusaha
menyusun sebuah kerangka penelitian secara sistematis, agar dalam
pemahaman nanti lebih terarah dan mudah dipahami, sehingga tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan dapat tercapai. Sebelum meniti pada bab pertama dan
bab-bab berikutnya yang merupakan satu pokok pikiran yang utuh, maka
penulisan skripsi ini diawali dengan bagian muka, yang memuat halaman
Judul, Nota Pembimbing, Pengesahan, Motto, Persembahan, Abstraksi, Kata
Pengantar, Daftar lsi.
BAB I : Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka,
sistematika penulisan skripsi.
BAB II : Bab ini menguraikan tentang kerangka dasar pemikiran teoritik
yang menjelaskan tentang intensitas zikir Al-Asma Al-Husna,
dan kecemasan. Bab ini dibagi menjadi 3 sub, sub 1) pengertian
zikir, jenis jenis zikir, cara-cara berzikir, serta manfaat zikir.
2) Pengertian Al-Asma Al-Husna, intensitas zikir Al-Asma Al-
Husna. 3) Pengertian kecemasan, macam-macam kecemasan,
ciri-ciri kecemasan serta sebab-sebab kecemasan dan korelasi
antara intensitas zikir Al-Asma Al-Husna dengan kecemasan.
BAB III : Bab ini berisikan tentang metode penelitian. Bab ini akan
dibagi menjadi 6 sub, l) jenis dan metode penelitian.
2). devinisi konseptual dan operasional. 3) sumber dan jenis
12
data. 4) populasi dan sampel. 5) teknik pengumpulan data.
6) analisis data.
BAB IV : Bab ini merupakan gambaran umum tentang obyek penelitian
yang meliputi 1) tinjauan sejarah. 2) letak geografis.
3) struktur organisasi kepengurusan 4) visi dan misi,
5) keadaan sarana dan prasarana. 6) Pelaksanaan zikir Al-Asma
Al-Husna di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja.
BAB V : Bab ini merupakan hasil dari penelitian dan pembahasannya.
Bab ini dibagi menjadi 3 sub. 1) hasil penelitian yang berarti
diskripsi data penelitian. 2). pengujian hipotesis.
3). pembahasan hasil penelitian.
BAB VI : Penutup adapun yang terkandung didalamnya adalah
kesimpulan, dan dilengkapi dengan daftar pustaka, lampiran-
lampiran dan daftar riwayat pendidikan penulis.
13
BAB II
KERANGKA DASAR PEMIKIRAN TEORITIK
2.1. Zikir
2.1.1. Pengertian Zikir
Secara etimologi zikir berakar pada kata Zakara-Yazkuru-
Zikran yang artinya menyebut, mengingat, atau menghadirkan
sesuatu yang tersimpan dalam pikiran (Motinggo, 2004: 25).
Sedangkan secara terminologi zikir adalah perbuatan mengingat
Allah dan keagungan-Nya yang meliputi hampir semua bentuk
ibadah dan perbuatan baik seperti shalat, membaca Al Qur’an,
berdo’a melakukan perbuatan baik dan menghindarkan diri dari
kejahatan (Bustaman, 1995: 158).
Sebagaimana yang dikemukkakan oleh para ahli, zikir memiliki
banyak konsep, antara lain :
Menurut Bisri (2007 : 173) zikir dapat diartikan sebagai pujian,
pengagungan dengan mengucapkan Allahu Akbar, Ibtihal (syair
puji-pujian) Tadarus (perenungan) Tafakur (pemikiran mendalam)
dan pengagungan Asma Allah. Apabila zikir dibaca dengan hanya
berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT maka akan dapat
membersihkan jiwa dan raga dari semua rayuan setan. Bacaan zikir
tersebut akan membekas pada diri seseorang yang terwujud dalam
kehidupan sehari-hari. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Shibah
(2006 : 12) bahwa zikir kepada Allah, secara garis besar dapat
13
14
dipahami dalam pengertian sempit dan dapat juga dalam pengertian
luas. Dalam pengertian sempit zikir adalah yang dilakukan dengan
lidah. Zikir dengan lidah adalah menyebut Asma Allah atau apa yang
berkaitan dengan-Nya, seperti mengucapkan Tasbih, Tahmid, Tahlil,
Takbir, Hauqalah, dan lain-lain. Dengan seringnya lidah menyebut-
nyebut Asma Allah maka di antara kalimat-kalimat yang terucapkan
itu akan membekas dalam di dalam hati, dan pada gilirannya dapat
mengantar pada kesadaraan kehadiran Allah SWT dan kebesaran-
Nya. Sedangkan zikir dalam pengertian luas adalah kesadaran
tentang kehadirat Allah di mana dan kapan saja, serta kesadaran akan
kebersamaanNya dengan makhluk.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa zikir adalah
mengingat Allah dengan cara menyebut Asma-asma Allah yang
dilakukan secara berulang-ulang baik dengan lisan maupun dengan
hati.
2.1.1.1. Jenis-jenis zikir
Mengenai jenis-jenis zikir para ulama mengemukakan
pendapat yang berbeda-beda. Montinggo (1999 : 28)
membagi zikir dalam dua jenis yakni :
1. Zikir formal yaitu zikir yang biasa dilakukan pada
waktu-waktu tertentu, seperti zikir setelah shalat,
zikir di dalam Khalwat (menyendiri dalam
bermeditasi).
15
2. Zikir informal, yaitu zikir yang dilakukan setiap saat
tanpa mengenal waktu dan tempat tertentu. Dalam
hal ini Allah berfirman ( Qs. Al Imron (3) : 191) :
Artinya :
Orang-orang yang berzikir kepada Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring (Depag RI, 1996 : 69 )
Sedangkan menurut Ibnu Atha (dalam Bisri, 2007:
17) zikir di bagi menjadi tiga macam yaitu zikir Jali, zikir
Khafi dan zikir Haqiqi.
1. Zikir Jali adalah suatu upaya mengingat Allah dalam
bentuk ucapan-ucapan lisan yang mengandung arti
pujian, rasa syukur, dan do’a kepada Allah SWT.
Misalnya dengan membacakan kalimat Tahlil, Tasbih,
Takbir, Al-Asma Al-Husna, membaca Al Qur’an atau
doa lainnya. Adapun sifat dari zikir Jali ini ada yang
terikat dan tidak terikat waktu.
Jenis zikir yang sifatnya terikat dengan waktu, tempat
atau amalan tertentu lainnya, misalnya ucapan-ucapan
dalam shalat, ketika melakukan ibadah haji, do’a-do’a
yang diucapkan ketika akan makan, sesudah makan
pergi keluar rumah, mulai bekerja mulai belajar dan
16
sebagainya. Sedangkan zikir Jali yang sifatnya mutlak
atau tidak terikat dengan waktu dan tempat misalnya
mengucapkan Tahlil, Tasbih, Tahmid, Takbir Al-Asma
Al-Husna di mana saja dan kapan saja.
2. Zikir Khafi adalah zikir yang dilakukan secara khusus
oleh ingatan hati, baik disertai zikir lisan ataupun tidak.
Seseorang yang sudah biasa melakukan zikir seperti ini
hatinya merasa senantiasa memiliki hubungan dengan
Allah. Orang itu selalu merasakan kehadiran Allah
SWT kapan dan dimana saja.
3. Zikir Haqiqi yaitu zikir yang dilakukan oleh seluruh
jiwa raga, lahiriah dan batiniah, kapan dan di mana saja,
dengan memperketat upaya untuk memelihara seluruh
jiwa raga dari larangan Allah SWT dan mengerjakan
apa yang diperintahnya. Selain itu tiada yang diingat
selain Allah SWT.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
zikir Al-Asma Al-Husna termasuk dalam jenis zikir Jali
yakni zikir yang tidak terikat waktu, tempat dan keadaan
sehingga dapat dilakukan kapan, dan di mana saja.
17
2.1.1.2. Cara berzikir
Ash Shiddieqy (2005: 27) menyatakan bahwa
hendaknya seseorang yang melaksanakan amalan zikir
memelihara adab-adab zikir yang batin dan adab-adab zikir
Zhahir. Dengan sempurnanya adab-adab itu sempurnalah
zikir seseorang.
1. Adab-adab zikir yang Batin.
Apabila seseorang hendak berzikir, hendaklah ia
menghadirkan hatinya yakni hendaknya hatinya
mengingat makna zikir itu di kala lidah
mengucapkannya, oleh sebab itu berzikir harus
memahami maksud dan lafal-lafal yang disebutnya agar
dapat memahami maknanya.
2. Adab-adab zikir yang Zhahir :
a. Seseorang yang berzikir itu bersikap tertib, jika
ia duduk, hendaklah ia menghadap kiblat
dengan sikap khusuk, tenang dan menundukkan
kepala.
b. Tempat berzikir harus suci dan bersih, terlepas
dari segala yang meragukan. Orang-orang yang
berzikir harus membersihkan mulutnya sebelum
ia mulai berzikir.
18
Nawawi (2005: 19) juga menyebutkan orang yang
melakukan zikir dianjurkan dalam keadaan paling
sempurna. Jika ia zikir sambil duduk di suatu tempat
hendaknya menghadapkan dirinya kearah kiblat dan
duduk dengan sikap yang penuh rasa khusyuk,
merendahkan diri, tenang, anggun, dan menundukkan
kepala. Jika ia melakukan zikir bukan dengan cara
tersebut diperbolehkan dan tidak makruh bila hal
tersebut dilakukan karena uzur, tetapi jika tanpa uzur
berarti ia meninggalkan hal yang paling afdal.
Tempat yang digunakan untuk berzikir hendaknya
sepi dan bersih. Sesungguhnya hal tersebut lebih utama
dalam menghormati zikir dan yang di zikiri. Karena itu
mulut orang yang berzikir hendaknya bersih, apabila
mulutnya berubah (yakni berbau tidak enak) hendaklah
menghilangkan terlebih dahulu dengan bersiwak.
Zikir merupakan hal yang dianjurkan dalam
semua keadaan yang dikecualikan diantaranya adalah
makruh melakukan zikir ketika sedang duduk
menunaikan hajat, ketika sedang melakukan jimak,
ketika khotbah sedang dilakukan, ketika sedang berdiri
dalam shalat dan sedang dalam keadaan yang
mengantuk.
19
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa cara berzikir harus memelihara adab-adab zikir
karena dengan memelihara adab-adab zikir tersebut
akan tercapai kesempurnaan dalam berzikir.
2.1.1.3. Manfaat zikir
Bisri (2007 : 17) menyebutkan bahwa zikir berarti
ucapan lisan, gerakan raga, maupun getaran hati dalam
rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Zikir sebagai
upaya untuk menyingkirkan keadaan lupa kepada Allah
SWT didorong oleh rasa cinta yang mendalam kepada-Nya.
Menurut Jauziyah (2008: 65) zikir memiliki banyak
manfaat diantaranya :
1. Menghilangkan kesedihan dan kegundahan dalam
hati.
2. Menyembah Allah seolah-olah melihatnya.
3. Merasa dekat dengan Allah.
4. Menyebabkan rasa pengagungan dan pemuliaan
kepada Tuhannya.
5. Memudahkan perkara yang sulit meringkankan
pekerjaan yang berat.
6. Menghilangkan rasa takut di hati, memberikan efek
yang besar berupa rasa aman.
7. Zikir memberikan kekuatan bagi pelakunya.
20
Oleh karena itu zikir harus disertai dengan niat ikhlas.
Hanya mendambakan ridho-Nya (Bisri, 2007: 195). Jika
zikir mulai dilakukan dengan ikhlas maka secara bertahap
akan terasa kenikmatan spiritual dari aktivitas tersebut.
Kenikmatan berzikir itulah yang membuat sang pezikir
akan terus melakukan zikir, bermunajat, dan beribadah
sampai sang pezikir dapat mencapai maqam kewalian (Al-
Waliyat Al-‘am) (Montingo, 1999: 71)
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa zikir
memiliki banyak manfaatnya, antara lain :
a. Menghilangkan kesedihan dan kegundahan dalam
hati.
b. Merasa dekat dengan Allah SWT.
c. Menghilangkan rasa takut di hati, memberikan
efek yang besar berupa rasa aman.
d. Memudahkan perkara yang sulit dan meringankan
pekerjaan yang berat sehingga zikir harus
dilakukan dengan rasa ikhlas.
2.1.2. Pengertian Al-Asma Al-Husna
Secara etimologi Al-Asma Al-Husna terdiri dari dua kata yaitu
Al-Asma dan Al-Husna. Kata Al-Asma adalah bentuk jamak dari kata
Al-Ism yang biasa diterjemahkan dengan “nama”. Al-Ism berakar dari
kata Assumu, yang berarti ketinggian atau Assimah yang berarti
21
tanda. Dengan demikian, secara bahasa dapat diartikan tanda bagi
sesuatu. Al-Husna adalah bentuk Muannats / feminin dari kata Ahsan
yang berarti terbaik. Dengan demikian kata Husna menunjukkan
bahwa nama-nama-Nya adalah nama-nama yang amat sempurna,
tidak sedikitpun tercemar oleh kekurangan. Oleh karena itu Al-Asma
Al-Husna dapat diartikan sebagai nama-nama terbaik yang dimiliki
Allah (Shihab, 1999: xxxvi).
Adapun Al-Asma Al-Husna diambil dari Al Qur’an dan hadits.
Dalam Al Qur’an kata Al-Asma Al-Husna disebutkan dalam surat
Al A’raf ayat 180.
Artinya :
Hanya milik Allah Al-Asma’ul A-Husna maka bermohonlah kepada Nya dengan menyebut Al-Asma’ul Al-Husna. (Depag RI, 1996 : 157)
Thoha Ayat 8
Artinya :
Dialah Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia. Dia mempunyai Al-Asma-ul Husna ( Depag RI, 1996 : 282 ).
Sedangkan dalam hadits Nabi SAW kata Al-Asma Al-Husna
disebutkan sebagaimana yang diriwayatkan oleh imam Bukhori dari
Abu Hurairah.
22
Artinya :
Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama seratus kurang satu. Barang siapa yang menghafal (membaca setiap hari) niscaya dia masuk surga (Hafidz, 2000 : 1)
Pernyataan di atas mengindikasikan keniscayaan secara
kontinyu mengingat Allah dan menekankan pentingnya mengingat
Allah (Valiuddin, 2000: 84). Orang yang senantiasa ingat kepada
Allah diapun akan senantiasa diingat.
Artinya :
Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepada kamu (Qs. Al-Baqoroh (2): 152) (Depag RI, 1996 : 22)
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Al-Asma Al-Husna
adalah nama-nama terbaik, sempurna yang dimiliki oleh Allah yang
tidak sedikitpun tercemar oleh kekurangan.
2.1.3. Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna
Intensitas berasal dari kata intens yang artinya hebat, singkat,
kuat, penuh semangat. Jika dilihat dari sifatnya yaitu intensif maka
kata intens dapat diartikan sungguh–sungguh serta terus menerus
dalam mengerjakan sesuatu sehingga memperoleh hasil yang
maksimal (Ahmad, 1991: 383).
Menurut Ash Shiddiqy (2005: 6) zikir adalah mengingat dan
mengenangkan nikmat Allah; menyebut nama-Nya menurut kaifiat
(tata cara) yang disyariatkan. Secara psikologis akibat perbuatan
mengingat Allah ini dalam alam kesadaran akan berkembanglah
23
penghayatan akan kehadiran Tuhan yang senantiasa mengetahui
segala tindakan yang nyata maupun yang tersembunyi. Selain itu
pelaksanaan zikir yang dilakukan dengan sikap rendah hati dan suara
yang lembut halus akan membawa dampak relaksasi dan ketenangan
bagi mereka yang melakukannya (Bustaman, 2005 : 8). Oleh karena
itu membaca zikir harus dilakukan dengan penuh konsentrasi, zikir
juga harus dilakukan secara teratur dan rutin disertai penghayatan
batin dan ketenangan jiwa (Soegoro, 2000: 154).
Sedangkan Al-Asma Al-Husna dapat diartikan sebagai nama-
nama terbaik yang dimiliki oleh Allah. Zikir Al-Asma Al-Husna
yaitu mengingat dan menyebut Al-Asma Al-Husna secara berulang-
ulang yang dilakukan dengan lisan, hati atau dengan lisan dan hati.
Menurut Haeri (dalam Al Jerrahi, 2000: 11) zikir dapat menumbuhkan
sifat-sifat yang positif pada diri seseorang sehingga kegelisahan atau
kepedihan yang dialami oleh seseorang akan berganti dengan
perasaan bahagia dan gembira. Dan hal ini akan berpengaruh
terhadap cara berfikir dan bertindak seseorang.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa intensitas zikir
Al-Asma Al-Husna adalah sering dan tidaknya individu dalam mengingat
Allah dengan cara menyebut Asma-Asma Allah yang dilakukan
dengan penuh penghayatan, kosentrasi dan secara berulang-ulang
baik dengan hati, lisan, atau dengan hati dan lisan. Sehingga zikir
Al-Asma Al-Husna yang dilakukan dapat menumbuhkan sikap positif
24
pada diri seseorang yang akhirnya akan mempengaruhi cara berfikir
dan bertindak seseorang.
2.2. Kecemasan
2.2.1. Pengertian kecemasan
Kecemasan dapat diartikan sebagai perasaan takut terhadap
hal-hal yang belum terjadi. Perasaan cemas muncul dikarenakan
seseorang merasa dalam keadaan yang diduga akan merugikan dan
mengancam dirinya, serta ketidakmampuan individu dalam menghadapi
realitas kehidupan (Bastaman , 2005: 156).
Sementara itu, Chaplin (2002: 32) mendefinisikan kecemasan
sebagai perasaan campur berisikan ketakutan dan keprihatinan
mengenai masa-masa mendatang tanpa sebab khusus untuk
ketakutan tersebut. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Syukail
(2004: 15) yang menyatakan bahwa kecemasan (Al-Hamm)
merupakan perasaan yang tidak disukai yang ada di dalam hati jika
berkaitan dengan sesuatu yang terjadi pada masa yang akan datang.
Dengan demikian rasa cemas sebenarnya adalah suatu
ketakutan yang diciptakan oleh diri sendiri yang dapat ditandai
dengan selalu merasa khawatir dan takut terhadap sesuatu yang
belum terjadi.
25
Selanjutnya gejala-gejala pada kecemasan ada yang bersifat
fisik dan ada pula yang bersifat psikologis.
1. Gejala fisik yaitu ujung-ujung jari terasa dingin, pencernaan tidak
teratur, keringat bercucuran, tidur tidak nyenyak, nafsu makan
hilang, kepala pusing, nafas sesak, dan sebagainya.
2. Gejala psikologis antara lain sangat takut, merasa akan ditimpa
bahaya atau kecelakaan, tidak bisa memusatkan perhatian, tidak
berdaya atau rendah diri, hilang kepercayaan, tidak tentram, ingin
lari dari kenyataan hidup dan sebagainya. Kecemasan terjadi
dikarenakan individu tidak mampu menyesuaikan diri baik
dengan dirinya sendiri, dengan orang perseorangan, maupun
dengan lingkungannya (Daradjat, 1990: 28).
Adapun kecemasan dalam menghadapi ujian menurut Franken
(2002: 136) disebabkan karena tes atau ujian yang dilakukan sehari-
hari di sekolah dipersepsikan sebagai sesuatu yang mengancam, dan
persepsi tersebut akan menghasilkan perasaan tertekan bahkan panik.
Keadaan tertekan dan panik akan menurunkan hasil-hasil belajar.
Akibatnya ia merasakan kegelisahan yang berlebihan yang kadang-
kadang membawanya kepada perilaku-perilaku yang menyimpang
dari kehidupan yang normal (http://psikologi.umm.ac.id, diakses 2
April 2008). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa yang
menentukan ketenangan dan kebahagiaan itu adalah sehatnya mental.
Kesehatan mental membuat seseorang mampu bertahan dan tanggap
26
terhadap suatu persoalan, serta kemampuan menyesuaikan diri
sehingga dapat mempengaruhi jiwanya dalam menanggapi setiap
persoalan apakah ia tetap bersikap positif atau bersikap pasif
(Prasetyono, 2007: 59).
Dari berbagai pengertian tentang teori kecemasan di atas maka
kecemasan dalam menghadapi UAN dapat diartikan sebagai
perasaan campur berisikan ketakutan dan kekhawatiran dalam
menghadapi UAN, individu merasa takut apabila dalam UAN
tersebut akan mengalami kegagalan sehingga tidak dapat lulus UAN.
2.2.1.1. Macam-macam kecemasan
Freud (dalam Walgito, 2004: 48) membedakan
kecemasan dalam tiga bentuk yaitu Objektif, Neurotik, dan
Moral.
1. Kecemasan Objektif merupakan kecemasan yang
timbul dari ketakutan terhadap bahaya yang nyata.
2. Kecemasan Neurotik merupakan kecemasan atau
merasa takut akan mendapatkan hukuman untuk
ekspresi keinginan yang inpulsif.
3. Moral Anxiety merupakan kecemasan yang
berkaitan dengan moral. Seseorang merasa cemas
karena melanggar norma-norma moral yang ada.
Sedangkan Cattell dan Scheler (dalam De clerq,
1994: 49) menggambarkan kecemasan menjadi :
27
1. State Anxiety yaitu reaksi emosi sementara yang timbul
pada situasi tertentu yang dirasakan sebagai suatu
ancaman. State Anxiety mampunyai ragam dalam hal
intensitas dan waktu (contohnya mengikuti ujian,
terbang, kencan pertama) keadaan ini ditentukan oleh
perasaan, ketegangan yang subyektif.
2. Trait Anxiety, menunjuk pada ciri atau sifat seseorang
yang cukup stabil yang mengarahkan seseorang untuk
menginterpretasikan suatu keadaan sebagai ancaman
yang disebut dengan Anxiety Pro Nenes (kecenderungan
akan kecemasan) orang tersebut cenderung untuk
merasakan berbagai macam keadaan sebagai keadaan
yang membahayakan atau mengancam dan cenderung
untuk menanggapi dengan reaksi kecemasan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
kecemasan menghadapi UAN termasuk kecemasan
obyektif atau State Anxiety yaitu perasaan cemas muncul
dikarenakan mengetahui bahaya yang dapat mengancam
dirinya dalam hal ini adanya rasa takut gagal atau tidak
lulus dalam menghadapi UAN.
2.2.1.2. Ciri-ciri kecemasan
Jefrey (2005: 165) dkk mengklasifikasikan ciri-ciri
kecemasan dalam 3 hal antara lain :
28
1. Ciri-ciri fisik
Kegelisahan atau kegugupan, tangan anggota tubuh
bergetar gemetar, banyak berkeringat, jantung berdetak
kencang, tangan dingin dan lembab, terdapat gangguan
sakit perut atau mual, panas dingin, sering buang air
kecil, merasa sensitif atau mudah marah.
2. Ciri-ciri behavior
Perilaku selalu menghindar dan terguncang.
3. Ciri-ciri kognitif
Khawatir tentang sesuatu, perasaan terganggu akan
ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan.
Ketakutan akan ketidakmampuan mengatasi masalah.
Berfikir bahwa semuanya terasa sangat
membingungkan tanpa bisa diatasi, berfikir tentang hal
mengganggu yang sama secara berulang-ulang pikiran
terasa bercampur aduk atau kebingungan, tidak mampu
menghilangkan pikiran-pikiran terganggu, sulit
berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran.
Sedangkan menurut Prasetyono (2007: 45) gejala
kecemasan dapat dilihat secara fisik maupun secara
psikologis.
1. Gejala fisik
29
Jari jemari atau telapak tangan mengeluarkan keringat
dingin, pencernaan tidak teratur, jantung berdetak keras,
keringat dingin di sekujur tubuh, hilang nafsu makan,
gelisah ketika sedang tidur, kepala sering pusing, nafas
sesak dan sebagainya.
2. Gejala psikologis
Sulit berkonsentrasi, rendah diri, tidak berdaya, kurang
percaya diri, tidak tentram selalu merasa gelisah dan
ingin lari dari kenyataan dan sebagainya.
Namun Savitri (2003: 30) mendiagnosis kecemasan
dalam empat kategori gejala berikut :
1. Menegangnya urat syaraf.
Adapun gejala-gejala yang dapat dilihat antara lain
gemetaran, menjadi tegang, rasa sakit dalam otot-otot,
kelelahan, tidak mampu bersikap santai, alis berkedut,
selalu mengernyitkan kening, wajah tegang, gelisah dan
resah.
2. Gejala-gejala umum
Keringat bercucuran, denyut jantung yang bertambah
dan berdegup keras, tangan dingin dan berkeringat,
mulut kering, merasa pusing, kesemutan pada tangan
dan kaki, makin sering buang air kecil, sakit perut,
diare, rasa sakit ditengah perut.
30
3. Dugaan-dugaan kekhawatiran
Rasa cemas, rasa gelisah, ketakutan, mudah lupa dan
mengetahui lebih dahulu bencana.
4. Perhatian
Perhatiannya meningkat mengakibatkan pelengahan
pikiran susah berkonsentrasi, kurang tidur, mudah
marah, tidak sabar dan merasa resah.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa
kecemasan dalam menghadapi UAN meliputi dua aspek
yaitu aspek fisik dan aspek psikologis .
1. Aspek fisik
Ujung-ujung jari mengeluarkan keringat dingin, jantung
berdetak kencang, hilang nafsu makan, gangguan tidur,
pusing, nafas sesak.
2. Aspek psikologis
Gelisah, sulit berkonsentrasi, kurang percaya diri,
khawatir dan takut tanpa sebab yang jelas, tidak tentram
dan ingin lari dari kenyataan hidup.
2.2.1.3. Sebab-sebab kecemasan
Daradjat (1983: 28) menyebutkan bahwa kecemasan
timbul dikarenakan tidak terpenuhinya keinginan-keinginan
31
seksuil, karena merasa diri (fisik) kurang dan karena
pengaruh pendidikan waktu kecil atau sering terjadi frustasi
karena tidak tercapainya yang diinginkan baik material
maupun sosial, mungkin pula akibat di pelajari atau ditiru,
atau dari rasa tidak berdaya, tidak ada rasa kekeluargaan
dan sebagainya. Kecemasan timbul karena seseorang tidak
mampu menyesuaikan diri, baik terhadap dirinya sendiri,
dengan orang perseorangan maupun terhadap
lingkungannya.
Menurut Gunarso (2003: 27) kecemasan atau
Anxietas dapat ditimbulkan oleh bahaya dari luar mungkin
juga oleh bahaya dari dalam diri seseorang dan pada
umumnya ancaman itu samar-samar. Bahaya dari dalam
timbul bila ada sesuatu hal yang tidak dapat diterimanya,
misalnya pikiran, perasaan, keinginan dan dorongan rasa
takut ditimbulkan oleh adanya ancaman, sehingga
seseorang akan menghindar dan sebagainya.
Ada sejumlah penjelasan mengapa siswa sampai
mengalami kecemasan ketika menghadapi ujian atau tes.
Sarason’s (dalam Elliott, 2000: 346) membuat kesimpulan
mengenai ciri-ciri utama ujian atau tes bisa menimbulkan
kecemasan, yaitu: (a) tes dipersepsikan sebagai sesuatu
yang sulit, menantang dan mengancam, (b) siswa
32
memandang dirinya sendiri sebagai seorang yang tidak
sanggup atau mampu mengerjakan tes, (c) siswa yang
hanya terfokus pada bayangan-bayangan konsekuensi
buruk yang tidak diinginkannya. (http://psikologi, diakses
tanggal 02 April 2009).
Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa kecemasan
dalam menghadapi UAN disebabkan karena siswa
mempersepsikan UAN sebagai sesuatu yang mengancam,
dan persepsi tersebut menghasilkan perasaan tertekan
bahkan panik. Keadaan tertekan dan panik dapat
menurunkan hasil belajar.
2.3. Pengaruh Intensitas Zikir Al–Asma Al–Husna Terhadap Kecemasan
Sebagian besar orang merasa cemas dan tegang dalam menghadapi
situasi yang mengancam dan menekan misalnya dalam menghadapi UAN.
Perasaan semacam itu merupakan reaksi normal terhadap stres. Kecemasan
dianggap abnormal bila terjadi dalam situasi yang oleh kebanyakan orang
dapat diatasi dengan mudah. Seseorang yang menderita kecemasan setiap
hari hidup dalam keadaan tegang. Dia selalu merasa serba salah atau
khawatir dan cenderung memberikan reaksi yang berlebihan terhadap stres
yang ringan. Keluhan fisik yang lazim antara lain adalah tidak dapat tenang,
tidur terganggu, kelelahan, macam-macam sakit kepala, kepeningan, dan
jantung berdebar-debar. Di samping itu, individu tersebut terus menerus
mengkhawatirkan segala macam masalah yang mungkin terjadi dan sulit
33
sekali berkonsentrasi atau mengambil keputusan (Atkinson 2004: 249).
Adapun salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan
kecemasan adalah dengan meditasi (Savitri 2004: 35). Meditasi menurut
yayasan Brahma Kumaris (dalam Soegoro, 2002: 11) adalah proses pengenalan
34
terhadap diri sendiri secara penuh, yaitu diri yang ada di dalam, dan
mengerti bagaimana diri itu memberi reaksi terhadap apa yang di luar. Hal
tersebut menunjukkan bahwa meditasi merupakan metode latihan yang
digunakan untuk melatih pertalian supaya terpusat dengan menggunakan
obyek stimuli yang tidak berubah pada waktu tertetu, sehingga kesadarannya
menyatu dan proses mentalnya dapat dikontrol.
Dalam tradisi Islam pengertian meditasi tersebut identik dengan zikir,
karena meditasi dan zikir terdapat elemen-elemen yang sama. Kesamaanya
terletak pada upaya pengkonsentrasian pikiran pada obyek tertentu, upaya
melepaskan atau menjauhkan diri dari segala keruwetan dan gangguan lahir,
batin ataupun segala sesuatu yang menggangu pikiran seperti kebisingan,
keramaian atau berbagai angan-angan dalam pikiran. Keduanya juga sejalan
dalam hal latihan, proses melihat, dan mengulang kata-kata atau makna
obyek meditasi (Badri, 1996:41).
Zikir dapat diartikan sebuah aktivitas untuk melepaskan diri dari
kelalaian yaitu dengan senantiasa menghadirkan Qalbu bersama Al-Haq
(Allah) (Montingo, 2004: 26). Sehingga zikir dapat menimbulkan ketenangan
dan ketentraman jiwa, karena zikir dapat dijadikan obat kegelisahan bagi
manusia saat dirinya lemah dan tidak berdaya (Najati, 2005: 274). Salah satu
jenis zikir Al-Asma Al-Husna, yakni mengingat atau menyebut Al-Asma Al-
Husna secara berulang-ulang baik itu dilakukan dengan lisan, hati atau dengan
lisan dan hati menurut Subandi dapat dijadikan sarana untuk menumbuhkan
sifat-sifat yang positif pada diri seseorang. Caranya adalah dengan
35
menginternalisasikan sifat-sifat yang tercermin dalam Al-Asma Al-Husna
(Bukhari, 2008: 12). Mengamalkan zikir harus dilakukan secara teratur,
sungguh-sungguh, serta menghayati setiap makna yang dibaca sehingga
zikir yang diamalkan akan membawa efek bagi pezikir itu sendiri.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa zikir Al-Asma Al-Husna
dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk mengurangi tingkat kecemasan
siswa dalam menghadapi UAN, karena dengan mengingat dan menyebut Al-
Asma Al-Husna secara berulang-ulang yang dilakukan dengan lisan, hati
atau dengan lisan dan hati dapat menumbuhkan sifat-sifat yang positif pada
diri seseorang, sehingga dalam hal ini akan berpengaruh cara berfikir dan
bertindak siswa dalam menghadapi UAN yaitu munculnya sikap optimis.
2.4. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti, melalui data
yang terkumpul (Arikunto, 2002: 64).
Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan di atas dan analisis
dari teori-teori tersebut, maka diajukan hipotesis bahwa ada pengaruh
negatif dan signifikan intensitas zikir Al-Asma Al-Husna terhadap
kecemasan siswa dalam menghadapi UAN di MTS NU 02 Al Ma’arif Boja,
yang berarti bahwa semakin tinggi intesitas zikir Al-Asma Al-Husna maka
semakin rendah derajat kecemasan siswa dalam menghadapi UAN, dan
sebaliknya semakin rendah intensitas zikir Al-Asma Al-Husna maka semakin
tinggi derajat kecemasan siswa dalam menghadapi UAN.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis dan Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, hal ini dikarenakan data yang
diperoleh nantinya berupa angka-angka atau statistik dari suatu variabel
untuk dapat dikaji secara terpisah-pisah, kemudian dihubungkan. Penelitian
ini terdiri dari dua variabel yaitu intensitas zikir Al-Asma Al-Husna sebagai
variabel independen, dan kecemasan menghadapi Ujian Akhir Nasional
(UAN) sebagai variabel dependen.
3.2. Definisi Konseptual dan Operasional
Karena dalam penelitian ini mempunyai dua variabel, maka akan
dijelaskan masing-masing definisi konseptual dan operasional dari variabel
yang akan diteliti.
3.2.1. Definisi Konseptual
3.2.1.1. Intensitas zikir Al-Asma Al-Husna
Intensitas berasal dari kata intens yang artinya hebat,
singkat, kuat, penuh semangat. Jika dilihat dari sifatnya
yaitu intensif secara sungguh-sungguh dan terus menerus
dalam mengerjakan sesuatu sehingga memperoleh hasil
optimal (Ahmad, 1991: 383). Zikir adalah mengingat dan
mengenangkan nikmat Allah, menyebut nama-nama-Nya
35
menurut Kaifiat (tata cara yang disyariatkan) (Ash
Shiddiqy, 2005: 6) sehingga zikir yang dilakukan dapat
menimbulkan ketenangan, dan ketentraman jiwa karena
dapat dijadikan obat kegelisahan bagi manusia saat dirinya
lemah dan tidak berdaya (Najati, 2005: 274). Al-Asma Al-
Husna adalah nama-nama yang terbaik yang dimiliki oleh
Allah (Shihab, 1999: xxxvi). Intensitas zikir Al-Asma Al-
Husna adalah sering dan tidaknya individu dalam mengingat
Allah dengan cara menyebut nama-nama Allah (Al-Asma Al-
Husna) secara berulang-ulang, baik secara lisan, hati atau
kedua-duanya yaitu dengan hati dan lisan. Sehingga zikir
yang dilakukan dapat menimbulkan ketentraman jiwa.
3.2.1.2. Kecemasan menghadapi UAN
Kecemasan adalah perasaan campur berisikan
ketakutan dan keprihatinan mengenai masa-masa
mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut
(Chaplin, 2002: 32).
Kecemasan dalam menghadapi UAN membuat siswa
mengalami berbagai macam gangguan fisik maupun
psikologis. Rasa cemas sebenarnya rasa ketakutan yang
diciptakan oleh diri sendiri yang dapat ditandai dengan
selalu merasa khawatir dan takut terhadap sesuatu yang
belum terjadi. (Daradjat, 1990: 28)
36
3.2.2. Definisi Operasional
3.2.2.1. Intensitas zikir Al-Asma Al-Husna
Intensitas zikir Al-Asma Al-Husna yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah sering dan tidaknya siswa MTS
NU 02 Al-Ma’arif Boja dalam mengamalkan zikir Al-Asma
Al-Husna, sehingga zikir yang dilakukan dapat mengurangi
tingkat kecemasan pada diri setiap siswa dalam
menghadapi UAN. Adapun indikator intensitas zikir Al-
Asma Al-Husna dalam penelitian ini adalah :
1. Frekuensi
Sering dan tidaknya individu dalam mengamalkan zikir
Al-Asma Al-Husna. Zikir Al-Asma Al-Husna dilakukan
secara teratur, sungguh-sungguh, dan penuh semangat.
2. Penghayatan terhadap makna yang dibaca
Dalam membaca zikir Al-Asma Al-Husna dibaca
dengan suara yang lembut. Percaya bahwa Allah
mengetahui segala sesuatu yang dilakukan oleh
hambanya. Individu merasa dekat dengan Allah, serta
merasa rendah diri dihadapan Allah (Tawadhu’).
3. Efek yang dirasakan setelah berzikir
Individu merasa tentram jiwanya, hilangnya kesedihan
dan kegundahan dalam hati, diberikan kemudahan
dalam belajar.
37
3.2.2.2. Kecemasan menghadapi UAN
Kecemasan yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah ketakutan siswa MTS NU 02 Al-Ma’arif Boja
terhadap hal-hal yang belum terjadi dalam menghadapi
UAN. Perasaan cemas ini muncul dikarenakan siswa
merasa berada dalam keadaan yang diduga akan
mengancam dirinya yaitu perasaan takut tidak dapat lulus
dalam UAN. Adapaun indikator kecemasan dalam
penelitian ini terdiri dari dua gejala yaitu :
1. Gejala fisik
Jari jemari mengeluarkan keringat dingin secara teratur,
jantung berdebar, hilang nafsu makan, gelisah, kepala
sering pusing, dan nafas sesak.
2. Gejala psikologis
Sulit berkonsentrasi, kurang percaya diri, tidak tentram,
merasa gelisah, dan ingin lari dari kenyataan.
3.3. Sumber dan Jenis Data
Sumber data adalah dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2002:
107). Menurut sumbernya data penelitian digolongkan menjadi dua yakni
data primer dan data sekunder.
3.3.1. Sumber Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek
penelitian dengan menggunakan alat pengukur atau alat pengambil
38
langsung dari subyek sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar,
1997: 91). Adapun dalam penelitian ini sumber data primernya
adalah siswa MTs NU 02 Al-Ma’arif Boja kelas tiga. Dari sumber
data primer tersebut diperoleh data primernya berupa data tentang
intensitas zikir Al-Asma Al-Husna.
3.3.2. Sumber data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain,
tidak langsung dari subyek penelitian (Azwar, 2007: 91). Adapun
dalam penelitian ini sumber data sekundernya adalah data tentang
profil MTs NU 02 Al Ma’arif Boja. Dari sumber data sekunder
tersebut diperoleh data primernya berupa data tentang keadaan
umum MTs NU 02 Al Ma’arif Boja yang meliputi; tinjauan sejarah,
letak geografis, keadaan guru, siswa dan karyawan, struktur
organisasi, serta sarana dan prasarana, MTs NU 02 Al Ma’arif Boja.
3.4. Populasi Dan Sampel
3.4.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang akan diteliti
(Arikunto, 2006: 130). Dalam hal ini populasi yang dimaksud adalah
seluruh siswa MTS NU 02 Al-Ma’arif Boja kelas tiga.
3.4.2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti
(Arikunto, 2002: 109). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian
39
siswa MTS NU 02 Al-Ma’arif Boja. Pengambilan sampel didasarkan
pada pertimbangan dan acuan umum dari pengambilan sampel.
Menurut Arikunto, yaitu apabila jumlah subyek kurang dari 100
maka populasi diambil semua, dan apabila jumlah subyek lebih dari
100 orang, maka sampel yang diambil antara 10%-15% atau 20%-
25% atau lebih dari populasi yang ada (Arikunto, 2000: 112).
Berdasar pendapat tersebut, karena jumlah populasi lebih dari
100, yaitu 243 siswa, maka yang diselidiki adalah sebagian dari
populasi. Dalam hal ini peneliti menetapkan jumlah sampling sebesar
25 % yakni 60 siswa.
Agar mencerminkan sifat populasi, maka teknik yang
digunakan adalah Multistage Sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel dengan menggunakan tahapan dan menggunakan beberapa
teknik Sampling (Arikunto, 2007 : 116).
Adapun tahapan-tahapan pengambilan sampel yang dimaksud
adalah sebagai berikut :
1. Proporsional Sampling
Teknik Proporsional, yaitu teknik pengambilan sampel
dengan memperhatikan proporsi dari sub populasi (Arikunto,
2007: 19). Teknik Proporsional Sampling digunakan karena
proporsi dalam populasi setiap kelompok (kelas) tidak sama
jumlahnya.
40
2. Random Sampling
Random Sampling adalah teknik pengambilan sampel
dengan memberikan peluang yang sama kepada setiap individu
untuk dijadikan sebagai sampel penelitian (Arikunto, 2007: 22).
Random Sampling digunakan sebab dengan Random dapat
memberikan peluang yang sama kepada semua populasi,
sehingga dipandang sampel lebih representatif.
Berdasarkan kedua teknik di atas, maka teknik sampling
yang digunakan adalah Proporsional Random Sampling yakni
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama
kepada setiap individu akan tetapi pengambilan sampel tersebut
memperhatikan proporsi dari sub populasi setiap kelompok
(kelas). Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1) Membuat nomor urut 1 sampai 42 sesuai jumlah populasi
setiap kelas ke dalam kertas kecil-kecil yang digunting,
kemudian dilinting dan dimasukan ke dalam kaleng.
2) Mengkocok kaleng tersebut hingga keluar sebanyak 10
sampai 11 untuk dijadikan sampel dari setiap kelasnya.
Menggabungkan sampel dari setiap kelas dari ke enam
kaleng hingga diperoleh jumlah sebanyak 60 siswa sesuai
jumlah sampael penelitian.
41
3.5. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dapat digunakan
oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Ridwan, 2005 : 24). Dalam penelitian
ini metode yang dipergunakan adalah :
3.5.1. Metode Angket (Skala)
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya (Arikunto, 2006: 151).
Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dan
langsung (Rating-Scale). Tertutup karena jawaban responden tinggal
menulis saja, dan pelaksanaannya langsung kepada subyek untuk
mendapatkan keadaan tentang dirinya.
Dalam penelitian ini menggunakan dua skala, yakni :
1. Skala intensitas zikir Al-Asma Al-Husna tersusun menjadi 3
indikator yaitu: sering/lamanya berzikir, penghayatan terhadap
makna yang dibaca, efek yang dirasakan setelah berzikir.
Beberapa aspek ini dijabarkan dalam pertanyaan yang mengikuti
pola Favorable dan Unfavorable yang disajikan dalam
pertanyaan.
2. Skala kecemasan yang tersusun menjadi 2 indikator terdiri dari
dua gejala yaitu :
42
a. Gejala fisik
Jari jemari mengeluarkan keringat dingin secara teratur,
jantung berdebar, hilang nafsu makan, gelisah, kepala sering
pusing, dan nafas sesak.
b. Gejala psikologis
Sulit berkonsentrasi, kurang percaya diri, tidak tentram,
selalu merasa gelisah, dan ingin lari dari kenyataan.
Penelitian menggunakan skala Likert dengan menggunakan
4 alternatif jawaban, yaitu : sangat sesuai (SS), sesuai (S),
tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS). Jenis skala item
ada dua macam, yaitu Favourable dan Unfavourable. Item
Favourable adalah pertanyaan yang seiring dengan
pernyataan sedangkan item Unfavourable adalah pertanyaan
yang tidak seiring dengan pernyataan.
Skor tiap item jawaban berkisar antara 1 sampai 4
sebagaimana dalam tabel 1 berikut :
Tabel 1 Skor Jawaban Item
Jawaban Favourable Unfavourable
SS 4 1S 3 2
TS 2 3STS 1 4
43
Untuk mengetahui bahwa angket ini valid atau tidak maka
peneliti terlebih dahulu melakukan uji coba terhadap skala yang
telah disusun. Adapun susunan skalanya sebagai berikut :
Tabel 2Rancangan Sebaran Skala Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna
No Indikator Favourable Unfavourable Jumlah
1. Sering atau lamanya
bezikir
1, 2, 3, 4, 5 6, 7, 8, 9, 1010
2. Penghayatan terhadap
makna yang dibaca
11, 12, 13, 14,
15
16, 17, 18, 19,
20 10
3. Efek yang dirasakan
setelah berzikir
20, 21, 22, 23,
24, 25
26, 27, 28, 29,
3010
Jumlah 15 15 30
Tabel 3Rancangan Sebaran Skala Kecemasan
No Indikator Favorable Unfavorable Jumlah
1. Gejala fisik 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8
9, 10, 11, 12,
13, 14, 15 152. Gejala psikologis 16, 17, 18, 19,
20, 21, 22, 23
24, 25, 26, 27,
28, 29, 3015
Jumlah 16 14 30
44
Uji validitas dan reliabilitas tersebut telah dilakukan pada tanggal
30 Januari 2010 di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja dengan
responden sebanyak 32 siswa. Sedangkan penelitian telah
dilakukan pada tanggal 01 April 2010 di MTs Al Ma’arif Boja
dengan responden sebanyak 60 siswa. Uji coba tersebut
dimaksud untuk memilih item-item yang memiliki validitas dan
reliabilitas yang baik. Seleksi item dilakukan dengan melakukan
pengujian validitas terhadap skala intensitas zikir Al-Asma Al-
Husna sebanyak 30 item dan skala kecemasan sebanyak 30 item.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan formulasi korelasi
Product Moment dari Pearson, dan perhitungannya dengan
menggunakan bantuan program SPSS Versi 11. Dari skala
intensitas zikir Al-Asma Al-Husna yang terdiri dari 30 item yang
diuji coba, ada 15 item yang gugur, yaitu nomor : 3, 5, 6, 8, 9,
11, 13, 15, 19, 22, 23, 24, 27, 28, 29. Pengujian menghasilkan
koefisien validitas item bergerak antara 0,3789-0,8342 dengan
Alpha 0,8633. Sedangkan skala kecemasan yang terdiri dari 30
item yang diuji coba ada 13 item yang gugur, yaitu nomor : 2, 9,
10, 11, 16, 19, 20, 21, 24, 25, 26, 27, 30. Pengujian validitas
menghasilkan koefisien validitas item yang bergerak antara
0,3892-0,7499 dengan Alpha 0,8333.
Item tersebut kemudian diurutkan kembali, setelah item yang
gugur dibuang. Lebih jelasnya, sebaran item skala sesudah uji
45
coba yang telah diurutkan kembali dapat dilihat pada tabel 4
dan 5.
Tabel 4Sebaran Skala Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna yang digunakan dalam
penelitian
No Indikator Favourable Unfavourable Jumlah
1. Sering atau lamanya
bezikir
1, 2, 4 7, 105
2. Penghayatan terhadap
makna yang dibaca
12, 14 16, 17, 18, 20 6
3. Efek yang dirasakan
setelah berzikir
20, 21, 25 26, 30 5
Jumlah 8 8 16
Tabel 5Sebaran Skala Kecemasan yang digunakan dalam penelitian
No Indikator Favorable Unfavorable Jumlah
1. Gejala fisik 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8 12, 13, 14, 15 112. Gejala psikologis 17, 18, 22, 23 28, 29 6
Jumlah 11 6 17
3.5.2. Metode Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan
dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang
hendak diselidiki (Hadi, 2001: 316).
Metode ini digunakan peneliti untuk mencari data besarnya
jumlah subyek yang akan diteliti serta mengamati tentang sesuatu
46
yang berkaitan dengan kondisi siswa kelas III MTS NU 02 Al-
Ma’arif Boja.
3.5.3. Wawancara atau Interview
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang
digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya
(Ridwan, 2005 : 29). Wawancara ini berupa percakapan, tanya jawab
lisan antara peneliti dengan kepala sekolah, guru serta siswa MTs
NU 02 Al-Ma’arif Boja. Metode ini digunakan untuk mengetahui
pengaruh zikir Al-Asma Al-Husna dengan kecemasan serta hal-hal
yang mendukung perolehan data.
3.6. Teknik Analisis Data
Untuk menguji hipotesis yang diajukan, digunakan analisis regresi
sederhana. Namun sebelumnya digunakan uji prasyarat regresi sederhana
yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Adapun perhitungan
statistik tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan program
komputer SPSS versi 12, dengan menggunakan taraf signifikansi 5%.
47
BAB IV
GAMBARAN UMUM MADRASAH TSANAWIYAH NAHDLATUL ULAMA 02 AL MA’ARIF BOJA DAN
PELAKSANAAN ZIKIR AL-ASMA AL-HUSNA
4.1. Keadaan Umum Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama 02 Al Ma’arif
Boja
4.1.1. Tinjauan Sejarah
Dengan banyaknya anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah
setelah tamat dari sekolah dasar (SD) maka para pemuka Islam di
Desa Boja berinisiatif mendirikan sebuah lembaga pendidikan
lanjutan pertama yang bernafaskan Islam. Gerakan ini dilakukan
karena berbagai pertimbangan, antara lain :
1. Belum adanya lembaga pendidikan tingkat lanjutan pertama
yang bernafaskan Islam di Kecamatan Boja.
2. Perlunya pendidikan lanjutan tingkat pertama yang
bernafaskan Islam untuk membentuk generasi pribadi muslim
yang kuat dimasa yang akan datang.
3. Perlunya peningkatan sumber daya manusia (SDM) pada
remaja Islam, khususnya dibidang ilmu pengetahuan dan
teknologi yang memiliki dasar pondasi Islam yang kuat.
Hal tersebut juga mendapat dukungan serta restu dari warga
Kecamatan Boja. Sehingga pada tanggal 2 Agustus 1965 terjadi
kesepakatan para pemuka Islam khususnya di Desa Boja dan seluruh
warga Kecamatan Boja pada umumnya untuk mendirikan lembaga
48
pendidikan lanjutan tingkat pertama. Lembaga pendidikan yang
disepakati untuk didirikan adalah Madrasah Tsanawiyah (MTs). Para
pendirinya antara lain KH. Chodlori M, K. Umar Sidiq,
M. Muchlas, K. Jundari, H. Muh Ambari, K. Masyhuri Faishal.
Mengingat bahwa para pendiri MTs ini adalah orang-orang
muslim di bawah organisasi Nahdlotul Ulama, maka MTs ini
selanjutnya dipertegas namanya menjadi Lembaga Pendidikan
Ma’arif, sehingga nama lengkapnya adalah MTs. NU. 02 al Ma’arif.
(Hasil wawancara dengan Murodji, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah
MTs Nu 02 Al Ma’arif Boja pada tanggal 24 Oktober 2009)
Adapun susunan periode kepemimpinan atau kepala Sekolah
MTs NU 02 al Ma’arif Boja adalah sebagai berikut :
1. Periode I : M. Muchlas (1965-1968)
2. Periode II : Masyhuri (1969-1974)
3. Periode III : Zaini Zen (1972-1974)
4. Periode IV : Fathan (1975-1977)
5. Periode V : Masyhuri Faishal (1978-1998)
6. Periode VI : Mahsunah, BA (1998-2004)
7. Periode VII : Muhroji, S.Pd.I (2004-2008)
8. Periode VIII : Muhroji, S.Pd.I (2008- sekarang)
4.1.2. Letak Geografis
Yang dimaksud dengan letak geografis adalah daerah di mana
MTs NU. 02 al Ma’arif berada. Secara geografis, MTs terletak di
4949
Jl. Pemuda Boja, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Propinsi Jawa
Tengah. Sedangkan batas-batas lingkungan MTs ini adalah sebagai
berikut : sebelah utara berbatasan dengan JI. Raya Pemuda, sebelah
Selatan berbatasan dengan perumahan, sebelah timur berbatasan
dengan Masjid Besar Boja, dan sebelah barat berbatasan dengan
rumah penduduk.
MTs berada di jalur yang sangat strategis baik dalam arti fisik
maupun non fisik. Dalam arti fisik MTs berada di tengah-tengah
Boja sehingga keberadaannya mudah dijangkau. Sedangkan dalam
arti non fisik MTs bersebelahan dengan masjid besar dan pondok
pesantren. Posisi yang demikian sangat mendukung bagi para guru
dalam usahanya untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada
para siswa. Menurut komite, semua itu merupakan faktor pendukung
keberhasilan proses belajar mengajar di MTs NU 02 al Ma’arif
Boja.
Posisi yang demikian sangat efektif untuk membangun
kerjasama antara sekolah dengan masyarakat sekitar. Baik secara
langsung maupun tidak langsung, masyarakat dapat berpartisipasi
turut mensukseskan kelancaran dan keefektifan proses pembelajaran
yang berlangsung. Mereka dapat ikut mengawasi para siswa,
sekaligus memberikan didikan sosial kemasyarakatan kepada
mereka. (Hasil wawancara dengan Bapak Masyhuri Faisal pada
tanggal 24 Oktober 2009)
5050
4.1.3. Struktur Organisasi
Oraganisasi dipandang sebagai alat pencapaian tujuan.
Organisasi juga merupakan wadah penyelenggaraan pendidikan yang
telah ditentukan sebelumnya dengan struktur yang relatif permanen.
Struktur organisasi tidak tertutup kemungkinan terjadi reorganisasi
apabila dipandang perlu, demi kecepatan laju pencapaian tujuan atau
usaha-usaha peningkatan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan
pendidikan. Organisasi sekolah itu harus ada dalam lembaga
pendidikan. Hal ini didasarkan kepada kenyataan bahwa seluruh
komponen yang ada di dalam lingkungan sekolah harus dapat
berjalan dengan terpadu. Dengan keterpaduan itu diharapkan tujuan
yang diinginkan dari diselenggarakannya pendidikan dapat dicapai
secara efektif dan efisisen.
MTs NU 02 Al Ma’arif Boja merupakan satu unit organisasi di
bidang penyelanggaraan pendidikan formal. Sebagai sebuah
organisasi penyelenggara pendidikan formal, MTs NU 02 Al Ma'arif
bertujuan untuk mendukung terwujudnya tujuan pendidikan nasional
yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak, mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga yang demokratis serta bertanggung jawab (Ismail, 2006: 4).
5151
Secara organisasi, struktur organisasi MTs NU 02 Al Ma’arif
terdiri dari beberapa personil di bawah kepemimpinan kepala
sekolah, sebagai berikut :
Gambar 1 Struktur Organisasi MTs NU 02
Keterangan
1. Kamad : Muhroji, S.Pd.I
2. Bidang Kesiswaan : Khusnul Huda, S.Ag
3. Bidang Kurikulum : Untung TU
4. Bidang Sarpras : Ahmad Najib, S.T
5. Ka TU : Muflihah
6. Bp : Isti’lah, S.Ag
5252
Kamad
Waka. Kurikulum Ka. TU
Waka. Kesiswaan Waka. Sarpras
BP Wali Kelas
Dewan Guru
TU
Siswa
4.1.5. Sarana dan Prasarana
Keberhasilan dalam proses belajar mengajar sangat dipengaruhi
oleh adanya sarana dan prasarana yang memadai, maka dari itu MTs
NU 02 Al’Ma’arif telah menyediakan sarana dan prasarana yang
cukup memadai, untuk lebih jelasnya lihat tabel di bawah ini:
4.1.5.1. Perlengkapan Sekolah
MTs NU 02 Al-Ma’arif Boja telah menyediakan
beberapa perlengkapan yang dibutuhkan. Antara lain yang
tertera dalam tabel di bawah ini.
Tabel 6Perlengkapan Sekolah
No Jenis Jumlah Keterangan
1. Komputer 202. Mesin ketik 33. Mesin hitung 4. Mesin stensil 25. Mesin foto 16. Brankas 17. Filling cabinet 18. Lemari 9. Rak buku 4
10. Meja guru 5011. Kursi guru 5012. Meja siswa 39513. Kursi siswa 800
4.1.5.2. Prasarana Ruang
Prasarana ruang yang dimiliki MTs NU 02 Al-Ma’arif
Boja terdapat 11 jenis ruangan. Untuk menunjang
5353
kelancaran kegiatan administrasi, di kantor MTs ini
dilengkapi dengan perlengkapan administratif diantaranya
3 buah mesin ketik, 3 set komputer, 3 buah lemari, 2 buah
TV / audio. Untuk lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini.
Tabel 7Prasarana Ruang
No Jenis Ruangan Jml. Ruangan Luas Ruangan
1. Ruagn belajar / kelas 17 ruang 344 m2
2. Ruang Kepala Madrasah 1 ruang 20 m2
3. Ruang guru 1 ruang 64 m2
4. Ruang tamu 1 ruang 20 m2
5. Ruang perpustakaan 1 ruang 64 m2
6. Ruang UKS 1 ruang 20 m2
7. Ruan OSIS 1 ruang 20 m2
8. Ruang gudang 1 ruang 64 m2
9. WC / kamar mandi 2 ruang 12 m2
10. Ruang TU 1 ruang 30 m2
11. Lab. Komputer 1 ruang 100 m2
4.1.6. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa
4.1.6.1. Keadaan guru
Guru yang mengajar di MTs NU 02 Al-Ma’arif Boja
berjumlah 28 orang guru, yang terdiri dari laki-laki 14 dan
perempuan 14. Adapun guru yang mengampu mata
pelajaran agama berjumlah 5 orang guru selebihnya
mengampu mata pelajaran umum. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
5454
Tabel 8Keadaan Guru MTs. NU 02 Al Ma’arif Boja
Tahun Pelajaran 2010
No Nama Tugas Mengajar
1. Agus Setiyadi, S.Pd Penjaskes 2. Anjaryani, S.Pd Bahasa Inggris 3. Abdul Hamid, Drs Bahasa Jawa 4. Bambang D.P Matematika 5. Budi Wiyanto, S.Pd Ekonomi 6. Darmiyanto Seni Budaya 7. Faisal Riza Haris, S.Pd.I SKI dan Al Qur’an Hadits8. Ida Wahdatul Mustagfiroh, S.Pd.I Fisika 9. Imam Tri Pamuji, SH Geografi
10. Isti’ilah,S.Ag BP 11. Iva Nurani, S.Pd Ekonomi 12. Kolidiyah, A.Md PKn13. Husnul Huda, S.Ag Bahasa Arab 14. Muhammad Fajar N, S.Pd Bahasa Indonesia15. Muhammad Najib, S.T Komputer 16. Mahdi, Drs. Mulok17. Mahsunah, BA Fiqih 18. Muradji, S.Pd.I Kertangkes 19. Rodliyah Sejarah 20. Siti Rochayati, S.P Biologi 21. Siti Muhimatun Biologi 22. Surawi Matematika 23. Suryati, Dra Bahasa Indonesia 24. Untung TU Fisika 25. Wahidah, BA Akidah Akhlak 26. Ya’kub, B.A Seni Budaya dan Ke-NU-an 27. Dyah Fitri Nur Hayati, SS Bahasa Inggris28. Mukhiyatun Bahasa Inggris
5555
4.1.6.2. Keadaan Karyawan
MTs NU 02 Al-Ma’arif Boja memiliki 8 orang
karyawan yang terdiri dari 5 orang karyawan yang bertugas
sebagai TU, 2 orang karyawan sebagai tenaga kebersihan,
dan 1 orang karyawan sebagai tenaga keamanan atau
satpam
Tabel 9Keadaan Karyawan MTs. NU 02 Al Ma’arif Boja
Tahun Pelajaran 2010
No Nama Tugas
1. Muflikhah Ka. TU 2. Lilik Kholidiyah TU3. Mutoharotin TU4. Muh Yuhanis TU5. Muh Alaik Fafilaya TU6. Suripah Kebersihan 7. Abdur Rouf Kebersihan 8. Budi Mulyanto Satpam
4.1.6.3. Keadaan Siswa
Berdasarkan data yang ada menunjukkan bahwa
jumlah siswa yang masuk di MTs NU 02 Al-Ma’arif Boja
dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini dapat
dilihat dari tabel di bawah ini.
5656
Tabel 10Data Siswa MTs. NU 02 Al Ma’arif Boja
Tahun Pelajaran 2010
No Kelas L P Jumlah
1. VII 127 102 2292. VIII 123 92 2153. IX 105 138 243
Jumlah 355 332 687
4.2. Pelaksanaan Zikir Al-Asma Al-Husna di Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Ulama 02 Al Ma’arif Boja
Ujian Akhir Nasional merupakan sesuatu yang mencemaskan bagi
siswa. Standar kelulusan yang selalu ditingkatkan oleh pemerintah dari
tahun ke tahun mengharuskan siswa untuk lebih meningkatkan belajarnya.
Hal ini juga didukung oleh peran serta pihak sekolah yang selalu berperan
aktif membantu siswanya agar lulus dalam ujian. Salah satunya di MTs NU
02 Al Ma’arif Boja. Banyak usaha yang dilakukan pihak sekolah untuk
mempersiapkan siswanya dalam menghadapi UAN, diantaranya adalah
memberikan materi tambahan kepada siswa. Materi tambahan diberikan dari
hari senin sampai kamis dengan waktu 2 jam di luar jam sekolah. Selain
meningkatkan kualitas belajar kegiatan keagamaan juga ditingkatkan.
Adapun kegiatan keagamaan yang diamalkan oleh siswa MTs NU 02 Al
Ma’arif Boja adalah membaca zikir Al-Asma Al-Husna.
Zikir Al-Asma Al-Husna di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja diamalkan
setiap hari sebelum kegiatan belajar mengajar di mulai. Pembacaan zikir Al-
Asma Al-Husna dipimpin oleh seorang ustadz atau ustadzah yang akan
5757
mengampu pelajaran di masing-masing kelas. Adapun waktu yang
dibutuhkan dalam membaca zikir Al-Asma Al-Husna adalah 15 menit. Guru
menganjurkan ketika melakukan zikir hendaknya siswa menghayati setiap
makna yang dibaca, bersikap khusuk sehingga zikir yang diamalkan akan
membawa manfaat bagi pezikir itu sendiri. Selain mengamalkan zikir Al-
Asma Al-Husna setiap mendekati UAN kurang dari dua minggu di MTs NU
02 Al Ma’arif 02 Boja juga menggelar istigotsah. Kegiatan ini tidak hanya
diikuti oleh siswa, guru maupun karyawan akan tetapi istigotsah tersebut
juga dihadiri oleh orang tua wali murid. Mereka bersama-sama memohon
kepada Allah SWT agar diberi kemudahan dalam menghadapi UAN. (Hasil
wawancara dengan Ibu Mahsunah, BA selaku guru mata pelajaran agama di
MTs NU 02 Al Ma’arif Boja pada tanggal 29 Oktober 2009)
5858
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1.Deskripsi Data
Sebelum dilakukan uji statistik, terlebih dahulu disajikan statistik
deskriptif, khususnya rerata. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui
gambaran secara umum tentang pengaruh intensitas zikir Al-Asma Al-Husna
terhadap kecemasan siswa dalam menghadapi ujian akhir nasional di MTs NU
02 Al-Ma’arif Boja.
Tabel 3.Deskripsi Skor Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna dengan Kecemasan
Statistics
60 600 0
48,2000 47,0333,60869 ,63822
48,0000 47,000048,00 46,00a
4,71492 4,9436422,231 24,44023,00 22,0036,00 35,0059,00 57,00
2892,00 2822,00
ValidMissing
N
MeanStd. Error of MeanMedianModeStd. DeviationVarianceRangeMinimumMaximumSum
ints_zikir kecemasan
Multiple modes exist. The smallest value is showna.
Dari tabel tersebut jelas bahwa rata-rata intensitas zikir Al-Asma Al-
Husna sebesar 48,20, standar eror of mean 0,609, standar deviasi 4,714 dan
varians 22,231 serta mode 48. Skor tertinggi adalah 59, dan skor terendah 36.
Dengan demikian rentang skor (range) sebesar 23.
59
Data intensitas zikir Al-Asma Al-Husna dideskripsikan sebagai
berikut:
Tabel 11Data Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna
ints_zikir
1 1,7 1,7 1,73 5,0 5,0 6,72 3,3 3,3 10,02 3,3 3,3 13,32 3,3 3,3 16,71 1,7 1,7 18,35 8,3 8,3 26,74 6,7 6,7 33,33 5,0 5,0 38,39 15,0 15,0 53,34 6,7 6,7 60,08 13,3 13,3 73,33 5,0 5,0 78,34 6,7 6,7 85,01 1,7 1,7 86,71 1,7 1,7 88,31 1,7 1,7 90,05 8,3 8,3 98,31 1,7 1,7 100,0
60 100,0 100,0
36,0040,0041,0042,0043,0044,0045,0046,0047,0048,0049,0050,0051,0052,0053,0054,0055,0056,0059,00Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Berbeda dengan intensitas zikir Al-Asma Al-Husna, rata-rata
kecemasan sebesar 47,03; standar eror of mean 0,639 dan varians 24,44,
standar devisiasi 4,493 serta mode sebesar 46. Skor tertinggi kecemasan
adalah 57, skor terendah 35. Dengan demikian rentang skor (range) sebesar
22.
Dari data tersebut kemudian divisualisasikan dalam bentuk histogram
sebagai berikut:
60
3 5 . 0 04 0 . 0 04 5 . 0 05 0 . 0 05 5 . 0 06 0 . 0 0i n t s _ z i k i r03691 21 5
Fr
eq
ue
nc
y
M e a n = 4 8 . 2 0S t d . D e v . = 4 . 7 1 4 9 2N = 6 0I N T E N S I T A S Z I K I R A L - A S M A A L - H U S N A
Gambar 2. Histogram Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna
Data intensitas zikir Al-Asma Al-Husna dapat dideskripsikan sebagai
berikut:
Tabel 12Data Kecemasan
kecemasan
1 1,7 1,7 1,72 3,3 3,3 5,02 3,3 3,3 8,32 3,3 3,3 11,73 5,0 5,0 16,72 3,3 3,3 20,02 3,3 3,3 23,35 8,3 8,3 31,78 13,3 13,3 45,06 10,0 10,0 55,08 13,3 13,3 68,32 3,3 3,3 71,74 6,7 6,7 78,33 5,0 5,0 83,33 5,0 5,0 88,32 3,3 3,3 91,73 5,0 5,0 96,71 1,7 1,7 98,31 1,7 1,7 100,0
60 100,0 100,0
35,0038,0039,0040,0041,0042,0044,0045,0046,0047,0048,0049,0050,0052,0053,0054,0055,0056,0057,00Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
61
Dari data tersebut kemudian divisualisasikan dalam bentuk histogram
sebagai berikut:3 5 . 0 04 0 . 0 04 5 . 0 05 0 . 0 05 5 . 0 06 0 . 0 0k e c e m a s a n024681 01 21 4
Fr
eq
ue
nc
y
M e a n = 4 7 . 0 3 3 3S t d . D e v . = 4 . 9 4 3 6 4N = 6 0K E C E M A S A N
Gambar 3. Histogram Kecemasan Siswa
Untuk mengetahui rata-rata dari masing-masing kelompok dapat
dibaca ringkasan berikut:
Tabel 13.Rata-rata pada kelompok Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna
No. Mean Interval Frekuensi1.
2.
3,
4.
5.
48
36 – 40
41 – 45
46 – 50
51 – 55
56 – 60
4
12
28
10
6
62
Tabel 14.Rata-rata pada kelompok Kecemasan Siswa
No. Mean Interval Frekuensi1.
2.
3.
4.
5.
47
35 – 39
40 – 44
45 – 49
50 – 54
55 – 69
5
9
29
12
5
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata pada kelompok
Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna dengan nilai rata-rata tersebut ada 28
responden. Sedangkan pada kelompok kecemasan siswa dengan nilai rata-rata
tersebut ada 29 responden.
5.2. Analisis Data
Sebelum uji hipotesis, maka dilakukan uji pra-syarat terlebih dahulu
yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.
5.2.1. Uji Pra-syarat
Sesuai dengan tujuan, data tentang intensitas zikir Al-Asma Al-
Husna dan kecemasan dianalisis dengan menggunakan regresi
sederhana. Namun sebelumnya digunakan prasyarat regresi sederhana,
yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.
a) Uji Normalitas
63
Uji normalitas untuk mengetahui apakah penyebaran skor
intensitas zikir Al-Asma Al-Husna dan kecemasan normal atau tidak.
Sebaran skor dikatakan normal jika hasil uji menunjukkan p > 0,05.
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov
Z. hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 15Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
60 6048,2000 47,03334,71492 4,94364
,100 ,107,085 ,106
-,100 -,107,773 ,830,589 ,497
NMeanStd. Deviation
Normal Parameters a,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
ints_zikir kecemasan
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebaran skor intensitas
zikir Al-Asma Al-Husna dan kecemasan memiliki sebaran normal.
Untuk lebih jelasnya lihat rangkuman tabel berikut:
64
Tabel 16Rangkuman Hasil Uji Normalitas
No. Kelompok NAsymp. Sig
(p)Kriteria Ket.
1Intensitas Zikir Al-
Asma Al-Husna60 0,589 Normal P > 0,05
2 Kecemasan 60 0,497 Normal P > 0,05
Dari tabel di atas, diketahui bahwa probabilitas (p) varians
kelompok nilainya lebih besar dari signifikansi 0,05. Ini berarti semua
kelompok berdistribusi normal.
b) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varians
antar kelompok yang dibandingkan dalam uji komparatif identik atau
tidak. Dalam uji komparatif disyaratkan masing-masing kelompok
memiliki varians yang homogen, sehingga layak untuk dibandingkan.
Uji homogenitas dilakukan dengan uji leven (levent test). Dengan
ketentuan, jika nilai probabilitas levent test (Sig.) > 0,05, maka varians
populasi adalah identik atau homogen, dan apabila probabilitas (Sig.) <
0,05 varians populasi adalah tidak identik atau tidak homogen.
Hasil analisis dapat di lihat pada tabel berikut ini:
Tabel 17.Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
kecemasan
1,796 12 41 ,081
LeveneStatistic df1 df2 Sig.
65
ANOVA
kecemasan
703,544 18 39,086 2,170 ,020738,389 41 18,009
1441,933 59
Between GroupsWithin GroupsTotal
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa kelompok
intensitas zikir Al-Asma Al-Husna dan kecemasan memiliki nilai levent
test 1,796 pada signifikan (sig) 0,081, maka dapat dikatakan bahwa
varians antara kelompok yang dibandingkan adalah homogen. Hal
tersebut karena nilai levent test (P) > 0,05 atau 0,081 > 0,05.
5.2.2 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan regresi sederhana
untuk menguji pengaruh intensitas zikir Al-Asma Al-Husna terhadap
kecemasan siswa dalam menghadapi UAN.
Hasil analisis dapat di lihat dalam tabel 18 berikut ini.
Tabel 18.Rangkuman hasil analisis regresi sederhana
66
Coefficientsa
32,201 6,374 5,052 ,000,308 ,132 ,293 2,338 ,023
(Constant)ints_zikir
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: kecemasana.
Variables Entered/Removedb
ints_zikira . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: kecemasanb.
Model Summary
,293a ,086 ,070 4,76651Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), ints_zikira.
ANOVAb
124,194 1 124,194 5,466 ,023a
1317,739 58 22,7201441,933 59
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), ints_zikira.
Dependent Variable: kecemasanb.
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa ada pengaruh intensitas
zikir Al-Asma Al-Husna terhadap kecemasan siswa dalam menghadapi
67
UAN dengan F = 5,466 dengan P < 0,05. Hal ini menunjukkan, bahwa ada
pengaruh negatif dan signifikan intensitas zikir Al-Asma Al-Husna
terhadap kecemasan siswa dalam menghadapi UAN di MTs NU 02 Al-
Ma’arif Boja. Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi ada pengaruh
negatif dan signifikan intensitas zikir Al-Asma Al-Husna terhadap
kecemasan siswa dalam menghadapi UAN diterima. Hal tersebut berarti
semakin tinggi intensitas zikir Al-Asma Al-Husna, maka semakin rendah
kecemasan dalam menghadapi UAN, sebaliknya semakin rendah intensitas
zikir Al-Asma Al-Husna maka semakin tinggi kecemasan siswa dalam
menghadapi UAN.
Ditemukan koefisien determinan (r2) sebesar 0,086 yang berarti
bahwa sekitar 8,6% sumbangan intensitas zikir Al-Asma Al-Husna
terhadap variabel kecemasan, sedangkan sisanya sebesar 91,4% dijelaskan
oleh prediktor lain dan kesalahan-kesalahan lain (error sampling dan non
sampling).
5.3. Pembahasan Hasil Penelitian
5.3.1.Analisis Hasil Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh negatif dan signifikan intensitas zikir Al-Asma Al-
Husna terhadap kecemasan yang berarti bahwa semakin tinggi
intensitas Al-Asma Al-Husna maka semakin rendah derajat
68
kecemasan dan sebaliknya semakin rendah intensitas zikir Al-Asma
Al-Husna maka semakin tinggi derajat kecemasan.
Pendapat ini dikuatkan oleh Najati (2001 : 239) yang
menyatakan bahwa sesungguhnya ketekunan seorang mukmin untuk
berzikir menyebut nama Allah dengan bertasbih, beristikfar,
bertakbir, membaca Al Qur’an dan memuji Asma-Asma Allah
( membaca Al Asma Al Husna ) dapat menimbulkan ketenangan dan
ketentraman jiwa karena zikir dapat dijadikan obat kegelisahan bagi
manusia saat dirinya lemah dan tidak berdaya yaitu ketika mereka
dihadapkan berbagai tekanan dan bahaya hidup.
Al Jauziyah (2008 : 128) juga menyatakan bahwa zikir
dapat menghilangkan rasa takut dihati memberi efek yang besar
berupa rasa aman. Dengan demikian zikir kepada Allah merupakan
pembuka jalan keluar terhadap kesempitan, kemudahan dalam
kesulitan serta kelonggaran dalam kebingungan. Hal yang sama juga
diungkap oleh Ilham (2004 : 70) yang menyebutkan bahwa zikir
kepada Allah memudahkan hal-hal yang berat menjadi ringan.
Zikir memiliki pengaruh yang positif terhadap kesehatan
apabila zikir tersebut dilakukan sesuai dengan pedoman Islam.
Pendapat ini dikuatkan oleh Bastaman (2005 : 158) yang menyatakan
bahwa zikir merupakan daya terapi potensial yang akan akan
membawa ketenangan dan ketentraman jiwa, jika zikir tersebut
dilakukan dengan memenuhi tata tertib, metode serta rukun dan
69
syaratnya. Sehingga zikir yang dilakukan akan membawa dampak
relaksasi dan ketenagnan bagi mereka yang melakukannya.
Dampak relaksasi dan ketenangan dari zikrullah dalam
khasanah psikologi di Indonesia telah dilakukan berbagai penelitian
empiris. Yakni penelitian yang dilakukan oleh Effa Naila Hady
(dalam Bastaman, 2005 : 161), seorang psikolog, pernah melakukan
serangkaian wawancara-mendalam mengenai motivasi, penghayatan
dan manfaat melakukan zikrullah pada sekelompok pengamal
zikrullah di Alkah Baitul Amin, Cilandak, Jakarta. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa para responden umumnya menghayati perasaan
tenang dan benar-benar merasakan bahwa kehidupan mereka lebih
tenteram dan bermakna setelah mereka melazimkan diri
mengamalkan zikrullah.
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Ratna Juwita
(dalam Bastaman, 2005 : 161) yang melakukan wawancara pada
responden pengamal zikrulllah di tempat yang sama, meneliti efek
berzikir terhadap relaksasi (ketenangan) dengan mengukur denyut
jantung mereka sebelum dan sehabis berzikir. Alat yang digunakar
Sanyo Pulse Meter model HRM-200E, yang dikenal cukup akurat.
Hasil wawancara Juwita hampir sama dengan hasil wawancara Effa
Naila Hady, sedangkan pengukuran jantung menunjukkan bahwa ada
penurunan frekuensi denyut jantung yang signifikan sebelum dan
70
sesudah berzikir. Itu berarti bahwa dzikrullah mempunyai pengaruh
relaksasi yang signifikan terhadap kelompok responden yang diteliti.
Penelitian lain juga dilakukan oleh Baidi Bukhori (2003)
dengan judul ”Pengaruh Zikir Beberapa Al-Asma Al-Husna Terhadap
Penurunan Agresivitas Siswa Madrasah Aliyah”. Kesimpulan dari
penelitian tersebut adalah ada perbedaan yang signifikan antara
agresivitas kelompok yang diberikan perlakukan zikir Al Asma
Al Husna (ya rahim, ya lathif, ya afwu, dan ya shahur) dengan
kelompok kontrol yang diberi perlakuan tipuan (plasebo) berupa
ceramah dan diskusi. Kelompok eksperimen lebih rendah
agresivitasnya dibandingkan dengan kelompok kontrol, sehingga
dapat disimpulkan bahwa zikir Al-Asma Al-Husna dapat digunakan
untuk menurunkan agresivitas.
Dengan demikian pengalaman zikrullah akan
mengembangkan rasa cinta yang mendalam kepada Dzat yang
namanya disebut-sebut dan diingat, menghayati secara penuh
kehadirannya, mendisplinkan diri dalam melaksanakan perintah-Nya
dan menghindarkan diri dari hal-hal yang dilarang-Nya, serta akan
memperkaya kehidupan alam perasaan, pikiran, dan rohani, sehingga
bermaknalah hidupnya.
Dari uraian di atas terlihat bahwa subjek yang melaksanakan
zikir dapat menghilangkan perasaan takut di hati, zikir memberikan
efek yang besar berupa rasa aman. Pada kondisi tersebut
71
memungkinkan seseorang untuk dapat berfikir positif yang pada
akhirnya dapat mengurangi tingkat kecemasan.
Dengan perlakuan zikir yang menggunakan materi Al-Asma
Al-Husna pada subjek penelitian mereka memperoleh manfaat dari
zikir yang mereka lakukan yakni memperoleh ketenangan sehingga
mereka mendapat kemudahan dalam berfikir pendapat tersebut
dikuatkan oleh Jauziyah (2008 : 128) yang menyatakan bahwa zikir
kepada Allah memudahkan perkara yang sulit dan meringankan
pekerjaan yang berat. Zikir dapat menumbuhkan perasaan cinta
kepada Allah, sedangkan cinta kepada Allah merupakan ruh Islam
dan jiwa agama yang menjadikan sumber kebahagiaan dan
keberhasilan (Ilham, 2004 : 67)
Stephen R Covey (dalam Kumayi. 2004 : xxiii) menyatakan
bahwa kunci keberhasilan manusia terletak pada prinsip yang kekal
atau tidak berubah. Prinsip-prinsip yang kekal itu ada pada Allah
yang terjabar dalam Al-Asma Al-Husna. Zikir Al-Asma Al-Husna jika
diamalkan secara intensif dapat memberikan manfaat psikologis
yang signifikan.
Pendapat tersebut juga dikuatkan oleh Subandi (dalam
Bukhori. 2008 : 12) yang menyatakan bahwa zikir Al-Asma Al-
Husna yakni mengingat atau menyebut Al-Asma Al-Husna secara
berulang–ulang baik dilakukan dengan lisan, hati atau dengan lisan
dan hati dapat dijadikan sarana untuk menumbuhkan sifat-sifat yang
72
positif pada diri seseorang. Caranya adalah dengan
menginternalisasikan sifat-sifat yang tercermin dalam Al-Asma Al-
Husna.
Berdasarkan uraian di atas, hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa zikir Al-Asma Al-Husna yang diamalkan oleh
siswa di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja dapat menurunkan kecemasan.
Sehingga hasil penelitian tersebut dapat digunakan sebagai alat
intervensi untuk mengatasi masalah kecemasan dalam menghadapi
UAN.
73
BAB VI
PENUTUP
6.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh negatif dan signifikan intensitas zikir Al-Asma Al-Husna
terhadap kecemasan siswa dalam menghadapi UAN di MTs NU 02 Al
Ma’arif Boja dengan nilai F = 0,086 dengan P > 0,05. Hal tersebut berarti
menunjukkan bahwa semakin tinggi intensitas zikir Al-Asma Al-Husna , maka
semakin rendah kecemasan dalam menghadapi UAN, dan sebaliknya semakin
rendah intensitas zikir Al-Asma Al-Husna, maka semakin tinggi kecemasan
dalam menghadapi UAN. Sumbangan intensitas zikir Al-Asma Al-Husna
terhadap variabel kecemasan dalam menghadapi UAN sebesar 8,6%.
Dari hasil perhitungan rata-rata tentang intensitas zikir Al-Asma Al-
Husna siswa dalam menghadapi UAN di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja
diketahui sebesar 48. Setelah hasil ini dicocokan pada tabel kualitas variabel
intensitas zikir Al-Asma Al-Husna, maka rata-rata sebesar 48 terletak pada
interval 46 – 50. Sedangkan, dari hasil perhitungan rata-rata kecemasan
siswa dalam menghadapi UAN di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja diketahui
sebesar 47 yang terletak pada interval 45 – 49.
6.2.Saran-Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan
saran sebagai berikut :
73
74
1. Bagi subyek penelitian
Pada siswa yang akan menghadapi UAN disarankan untuk lebih
meningkatkan keimanannya kepada Allah SWT. Mendekatkan diri
kepada Allah yang dilakukan dengan cara membaca zikir Al-Asma Al-
Husna sebaiknya tidak hanya dilakukan di sekolah saja, akan tetapi zikir
Al-Asma Al-Husna dapat diamalkan dirumah, misalnya dibaca setelah
melakukan shalat.
2. Bagi guru
Siswa di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja pada umumnya mengalami
kecemasan dalam menghadapi UAN. Oleh karena itu diharapkan guru
dapat memberikan bimbingan yang intensif bagi siswanya. Selain
mengamalkan zikir Al-Asma Al-Husna, hal ini dapat juga dilakukan
dengan amalan yang lainnya
3. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mengambil sampel
penelitian yang tidak mengamalkan zikir Al-Asma Al-Husna. Sehingga
hasil penelitian tersebut dapat dibandingkan antara siswa yang
mengamalkan zikir Al-Asma Al-Husna dengan siswa yang tidak
mengamalkan zikir Al-Asma Al-Husna.
6.3.Penutup
Puji syukur alhamdulillahirobbil alamin, dengan limpahan rahmat
dan hidayah dari Allah SWT, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
75
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan, dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis
harapkan dari pembaca sebagai masukan bagi penulis demi kesempurnaan
skripsi ini sehingga menjadi lebih sempurna.
Penulis berharap semoga karya yang sederhana ini dapat
memberikan manfaat secara optimal bagi penulis pada khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya, dan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan
rahmat-Nya dan ridho-Nya kepada kita semua, Amin-amin Ya Robbal
‘alamin.
DAFTAR PUSTAKA
Adz. Dzaky, H.B. 2001. Konseling dan Psikoterapi Islam. Jakarta : Fajar Pustaka Baru.
Al Jauziah, I.Q. 2008. Meraih Rahmat dengan Zikir dan Do’a (Terjemahan Abd. Rohim Mu’thi dan Abdu Hana Zulkarnain). Jakart : Akbar.
Al Jerrahi, S.T.B. 2004. Asma’ul Husna Makna dan Khasiat (Terjemahan
Nuruddin Hidayat). Jakarta : Serambi Ilmu Semesta.
Al Kumayi, Sulaiman. 2003. 99 Q Kecerdasan 99 Cara Meraih Kemenangan Dan Ketenangan Hidup Lewat Penerapan 99 Asma Allah. Jakarta : PT. Mizan Publika.
Anas, Ahmad. 2006.Paradigma Dakwah Kontemporer.Pustaka Rizki Putra : Semarang. 2006
Ansori, Afif. 2003. Dzikir Demi Kedamaian Jiwa, Solusi Tasawuf atas Persoalan Manusia Modern. Yogyakarta : Pustaka Pelajara.
Arifin, H.M. 1994. Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama. Jakarta : PT. Golden Terayon Press. Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Ash Shiddieqy, Hasbi, 1990. Pedoman Dzikir Dan Do’a, Jakarta: PT Bulan B intang.
Azwar, Saifudin, 1998. Metode Penelitian, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Badri, Malik, 1996. Tafakur Perspektif Psikologi Islam (Terjemahan : Usman S.H). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Bastaman, H.D. 2005. Integrasi Psikologi dengan Islam Menuju Psikologi Islam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Bukhori, Baidi, 2003. Pengaruh Dzikir Beberapa Al-Asma Al-Husna Terhadap Penurunan Agresivitas Siswa Madrasah Aliyah. Semarang : Syiar Media Publishing.
Chaplin, J.P. 2001. Kamus Psikologi (Terjemahan Kartini Kartono). Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Daradjat Zakiyah. 1983. Kesehatan Mental. Jakarta : Gunung Agung.
De Clerq, L. 1994. Tingkah Laku Abnormal. Jakarta : PT. Grafindo. Depag RI, 1996. Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahnya. Semarang: CV Toha
Putra.
Gunarsa, Singgih. D. 2003. Psikologi Perawatan. Jakarta : Gunung Mulia
Hadi, Sutrisno, 2004. Metodologi Research (Jilid II), Yogyakarta: Andi.
Hasanah, 2007. Hubungan antara Membaca Al Qur’an dengan Kecemasan. Semarang : Fakultas Dakwah IAIN WS; Skripsi belum diterbitkan.
Ilham, M. Arifin. 2004. Indonesia Berzikir (Risalah Anak Bangsa untuk Negeri Tercinta. Jakarta : Intuisi Press.
Kartini, Kartono. 2003. Patologi Sosial Gangguan-gangguan Kejiwaan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Magfuron, 2008. Pengaruh Intensitas Ziki Al Asma Al Husna terhadap Kontrol Diri pada Jamaah Majlis Zikir di Masjid Agung Jawa Tengah. Semarang : Fakultas Dakwah IAIN WS Skripsi belum diterbitkan.
Montingo, Busye dan Quito, 2004. Zikir Menyingkap Kesadaran Ruhani.
Bandung : PT. Mizan Publika.
Mustofa, Bisri. 2007. Rahasia Keajaiban Shalat dan Zikir.Surakarta : Qaula. Najati, M. Usman. 2001. JIwa Manusia dalam Sorotan Al Qur’an.Jakarta :
CV. Cendekia Centra Muslim.
Nawawi, Imam. Alih Bahasa Farika. 2005. Khasiat Zikir dan Do’a (terjemahan Bahrun Abu Bakar dan Anwar Abu Bakar). Bandung : Sinar Baru Agen Sindo.
Prasetyono, S.D. 2007. Metode Mengatasi Cemas dan Depresi. Yogyakarta Oryza.
Ramaimah, Safi`ri. 2003. Kecemasan Cara Mengatasi Penyebabnya. Jakarta : Pustaka Populer Obor.
Sarqowi, U.S. 2002. Zikir itu Nikmat. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.Shihab, M. Quraish, 1999. Menyingkap Tabir Ilahi: Asma Al Husna Dalam
Perspektif Al Qur’an, Bandung: Mizan.
Soedarsono. 2004. Kamus Filsafat dan Psikologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Soegoro. 2002. Meditasi Triloka. Jakarta : Gramedia
Syukail Ibnu Husain Abdullah. 2004. Kesempitan Hati. Jakarta : Qithi Press.
Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Offset.
Walter, Donal. Alih Bahasa Andre Wiriadi. 2001. Meditasi untuk Pemula (Terjemahan Andre Wiriadi). Jakarta : IKAPI.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Istiyanah
Tempat / tanggal lahir : 21 Desember 1985
Alamat : Tampingan RT. 01 RW. 02 Boja – Kendal
Agama : Islam
Pendidikan Formal : 1. SDN Tampingan 02 lulus tahun 1999
2. MTs NU 02 Al Ma’arif Boja lulus tahun 2001
3. MAN Kandangan Kediri Jatim lulus tahun 2004
4. Fakultas Dakwah IAIN WS lulus tahun 2010
Demikian daftar riwayat hidup kami buat dengan sebenarnya.
Semarang, Juli 2010
Istiyanah
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN I: DATA UJI COBA DAN HASIL ANALISIS
1. Skala Intensitas Zikir al-Asma al-Husna Sebelum Uji Coba
IDENTITAS DIRI
1. Nama : ...............................................
2. Jenis Kelamin : ..............................................
3. Kelas : ...............................................
PETUNJUK
Berikut ini disajikan sejumlah pernyataan mengenai intensitas zikir
Al-Asma Al-Husna dan kecemasan menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN).
Bacalah setiap pernyataan dengan cermat, kemudian anda dipersilahkan untuk
memilih satu tanggapan untuk setiap nomor, yang dianggap paling sesuai
dengan keadaan diri anda sendiri dengan memberikan tanda silang (X) pada
pilihan yang disediakan, yaitu:
SS : Bila Anda sangat sesuai dengan pernyataan
S : Bila Anda sesuai dengan pernyataan
TS : Bila Anda tidak sesuai dengan pernyataan
STS : Bila anda sangat tidak sesuai dengan pernyataan
Karena skala ini bukan merupakan suatu tes, sehingga tidak ada
tanggapan yang dianggap salah, asalkan tanggapan tersebut cocok atau sesuai
dengan keadaan diri Anda yang sebenarnya.oleh karena itu kesungguhan dan
kejujuran Anda sangat diharapkan bagi kualitas penelitian ini, untuk itu kami
menyampaikan terima kasih.
Selamat mengerjakan.
PERTANYAAN
ANGKET INTENSITAS ZIKIR AL-ASMA AL-HUSNA
No Pertanyaan SS S TS STS
A. Frekuensi 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Saya sering sekali membaca zikir Al-Asma Al-Husna
Zikir Al-Asma Al-Husna saya baca dengan teratur.
Ketika saya membaca zikir Al-Asma Al-Husna saya
melakukanya dengan bersungguh-sungguh.
Membaca zikir Al-Asma Al-Husna saya lakukan dengan penuh
semangat.
Mengamalkan zikir Al-Asma Al-Husna tidak hanya saya
lakukan di sekolah
Saya membaca zikir Al-Asma Al-Husna akan tetapi saya
melakukanya tidak secara teratur.
Ketika membaca zikir Al-Asma Al-Husna saya tidak pernah
bersungguh-sungguh.
Saya tidak pernah semangat ketika membaca zikir Al-Asma
Al-Husna.
Saya jarang sekali membaca zikir Al-Asma Al-Husna.
Saya membaca zikir Al-Asma Al-Husna hanya saya lakukan di
sekolah saja.
B. Penghayatan terhadap Makna yang Dibaca
11.
12.
Ketika membaca zikir Al-Asma Al-Husna saya membacanya
dengan suara yang lembut, sehingga saya dapat meresapi
setiap makna yang saya baca.
Saya percaya kepada Allah bahwa setiap apa yang saya
lakukan Allah mengetahuinya.
No Pertanyaan SS S TS STS
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Saya merasa bahwa dengan membaca zikir Al-Asma Al-Husna
diri saya semakin dekat dengan Allah.
Ketika membaca zikir Al-Asma Al-Husna saya merasa kecil
dihadapan Allah.
Saya merasa bahwa diri saya selalu diawasi oleh Allah.
Membaca zikir Al-Asma Al-Husna saya lakukan dengan suara
yang keras. sehingga saya tidak bisa meresapi setiap makna yang
saya baca.
Saya tidak percaya bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang
saya lakukan.
Ketika saya membaca zikir Al-Asma Al-Husna saya tidak bisa
merasakan bahwa Allah dekat dengan saya.
Meskipun saya tidak membaca zikir Asma’ul Husn, saya yakin
dapat mengerjakan soal Ujian Akhir Nasional (UAN).
Saya tidak merasa bahwa diri saya selalu diawasi oleh Allah.
C. Efek yang Dirasakan Setelah Berzikir
21.
22.
23.
24.
25.
Ketika membaca zikir Al-Asma Al-Husna saya merasakan ada
sebuah ketentraman dalam hati saya.
Ketika membaca zikir Al-Asma Al-Husna saya merasa bahwa
saya selalu diberi kemudahan dalam hal belajar.
Ketika saya membaca zikir Al-Asma Al-Husna kegundahan
dalam hati yang saya rasakan hilang.
Saya merasa saat membaca zikir Al-Asma Al-Husna kesediha
saya karena memikirkan Ujian Akhir Nasional (UAN) hilang
sehingga timbul keoptimisan.
Rasa cemas saya hilang ketika membaca zikir Al-Asma Al-Husna.
Walaupun membaca zikir Al-Asma Al-Husna hati saya tetap
gelisah memikirkan Ujian Akhir Nasional (UAN).
No Pertanyaan SS S TS STS
27.
28.
29.
30.
Saya merakan tidak ada kemudahan dalam hal belajar
meskipun saya mengamalkan zikir Asmaul Husna.
Saya masih merasa takut menghadapi Ujian Akhir Nasional
meskipun saya mengamalkan zikir Asmaul Husna.
Saya masih merasa sedih membayangkan Ujian Akhir
Nasional, meskipun saya membaca zikir Asmaul Husna, saya
juga tidak yakin bahwa diri saya dapat lulus.
Saya cemas memikirkan Ujian Akhir Nasional (UAN)
meskipun saya sudah mengamalkan zikir Asmaul Husna
ANGKET KECEMASAN
No Pertanyaan SS S TS STS
A. Aspek Fisik 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Setelah memasuki kelas tiga, badan saya bergemetar ketika
memikirkan Ujian Akhir Nasional (UAN)
Jantung saya berdetak kencang ketika membayangkan bahwa
saya nanti bisa lulus atau tidak.
Jari-jemari saya mengeluarkan keringat dingin apabila ada
salah satu guru saya mengingatkan tentang Ujian Akhir
Nasional (UAN).
Nafas saya terasa sesak ketika mengingat saya sudah kelas tiga
dan sebentar lagi akan menghadpai Ujian Akhir Nasional
(UAN).
Ketika membayangkan Ujian Akhir Nasional semakin dekat
kepala saya terasa sakit.
Menginjak kelas tiga ini, saya merasa bahwa nafsu makan
saya berkurang ketika memikirkan Ujian Akhir Nasional
(UAN).
Semakin dekatnya waktu Ujian Akhir Nasional (UAN)
membuat saya sulit tidur.
Saya merasa cemas ketika membayangkan soal kelulusan.
Setelah memasuki kelas tiga ini, saya tidak merasakan badan
saya bergemetar ketika memikirkan Ujian Akhir Nasional
(UAN).
Tidur saya tetap pulas meskipun Ujian Akhir Nasional (UAN)
sudah semakin dekat.
Kepala saya tidak pusing, meskipun banyak diberitakan oleh
media banyak siswa yang tidak lulus.
No Pertanyaan SS S TS STS
12. Jantung saya tetap berdetak normal ketika membayangkan
bahwa saya nanti bisa lulus atau tidak.
13.
14.
15.
Nafsu makan saya tetap ada meskipun diri saya memikirkan
Ujian Akhir Nasional (UAN)
Saya tidak merasa cemas ketika membayangkan kelulusan.
Saya masih dapat bernafas lega meskipun sebentar lagi saya
akan menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN)B. Aspek Psikologis 16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Saya merasa tidak tentram ketika mendengar ada standarisasi
kelulusan yang ditetapkan pemerintah.
Ketika membayangkan soal kelulusan saya menjadi sulit
untuk berfikir.
Saya merasa takut sekali jika dalam Ujian Akhir Nasional
(UAN) ini terlitas dalam pikiran saya dan sangat mengganggu
saya.
Berbagai pikiran yang tidak penting tentang Ujian Akhir
Nasional (UAN) sangat mengganggu saya.
Ingin rasanya saya menghindar dari Ujian Akhir Nasional
(UAN)
Saya kurang percaya diri dengan kemampuan saya dalam
mengerjakan soal Ujian Akhir Nasional (UAN).
Saya merasa khawatir dalam menghadapi Ujian Akhir
Nasional (UAN).
Saya sangat gelisah ketika memikirkan soal Ujian Akhir
Nasional (UAN) nanti apakah saya bisa mengerjakan atau
tidak.
No Pertanyaan SS S TS STS
24.
25.
Saya tidak merasakan hati saya tidak tentram ketika
mendengar ada standarisasi kelulusan yang ditetapkan
pemerintah.
Saya tidak takut jika dalam Ujian Akhir Nasional ini saya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30R-1 Robbiatul A. 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3R-2 M. Farikin 3 3 3 2 2 2 2 4 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3R-3 Ahlun Nazar 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2R-4 Prasto Aji Suryo 4 4 3 3 3 2 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4R-5 Ike Nurul H. 2 2 2 2 3 1 1 3 1 1 1 1 1 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 1 4 3 2 2 2 3R-6 Sit Marfuah 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 2 2 3 2 3 4 3 2 3 2 3R-7 Feti M. 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 4 2 3 3 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4R-8 H. Fajrin. A. 4 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 1 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 4 4 2 3 4 3R-9 Siti Choiriyah 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 2 3R-10 Nur Laila L. 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3R-11 Zahrok N. Ulya 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 2 3 1 2 1 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 1 3 4 4R-12 Zidni S 3 3 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 4 1 4 3 1 4 4 1 2 4 2R-13 Ulya M. 1 2 1 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 3 2 3 4 3 3 2 1 3R-14 Siti Naimatul M. 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 1 3 2 3 2 3R-15 M. Ali S. 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 3 4 2 2 2 1 2R-16 Rochamin 3 4 3 3 3 2 2 4 4 2 3 3 2 4 4 4 2 2 3 1 2 3 2 3 4 4 1 2 2 3R-17 Edo Faisl B. 3 4 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 2 3 2 4R-18 Rina A. 2 3 2 1 2 1 2 3 2 3 2 2 1 3 1 2 2 1 4 1 1 3 3 3 4 4 2 3 1 3R-19 Tri M. Swardani 4 4 2 3 2 2 3 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 3 2 2 2 3 3 4 4 3 2 2 2 3R-20 Ahchmad Nurcholis 2 2 1 1 1 1 2 3 2 1 2 2 1 3 2 3 2 2 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3R-21 Joko Arifiyanto 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3R-22 Ahlun 2 2 2 2 2 1 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 4 2 2 2 3 1 2 2 3 4 2R-23 Muh. Sholahuk H. 4 4 2 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 2 1 1 1 4 3 4 4 4 1 4 4 4R-24 Ivan Eka S. 2 4 3 2 1 2 2 4 2 3 2 4 2 3 3 3 4 2 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3R-25 Kunarso 2 3 1 1 1 1 1 3 2 3 3 3 2 3 2 3 1 1 1 1 2 2 3 3 4 2 1 2 3 4R-26 Fikri Listiyowati 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2R-27 Puger Widianto 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 2 4 4 2 3R-28 Ariyadi 4 1 3 2 4 4 3 4 4 2 2 3 4 3 4 3 2 4 3 1 4 3 3 4 1 3 4 4 3 2R-29 Puji Ulil Albab 4 2 3 3 3 4 2 4 3 3 1 3 3 2 4 2 2 4 4 2 4 3 2 4 2 2 4 4 4 1R-30 Rohari Mumpuni 3 1 4 2 3 3 3 4 3 1 1 2 3 2 4 2 3 4 3 1 4 4 3 3 1 2 3 4 3 1R-31 Ani Andini 3 1 4 1 4 3 1 3 4 3 2 3 4 2 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 2 2 4 4 3 2R-32 Widiyanto 3 3 3 1 4 3 1 4 4 3 2 3 4 3 4 1 2 3 2 2 3 3 2 4 1 1 3 4 3 2
Nama
ITEM INSTRUMEN KECEMASAN
Resp. Item Pertanyaan
26.
27.
28.
29.
30.
tidak lulus.
Saya merasa tidak khawatir dalam menghadapi Ujian Akhir
Nasional (UAN)
Saya tetap merasa percaya diri dengan kemampuan saya
dalam menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN).
Tidak pernah terlintas dalam pikiran saya tentang hal-hal yang
mengganggu ketika berbicara Ujian Akhir Nasional (UAN).
Saya tidak pernah berfikir bahwa saya akan menghindar dari
Ujian Akhir Nasional (UAN).
Saya tidak gelisah ketika memikirkan soal Ujian Akhir
Nasional (UAN) nanti apakah saya bisa mengerjakan atau
tidak.
Data uji validitas dan reliabilitas skala Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna
Data uji validitas dan reliabilitas skala kecemasan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30R-1 Robbiatul A. 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3R-2 M. Farikin 3 3 3 2 2 2 2 4 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3R-3 Ahlun Nazar 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2R-4 Prasto Aji Suryo 4 4 3 3 3 2 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4R-5 Ike Nurul H. 2 2 2 2 3 1 1 3 1 1 1 1 1 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 1 4 3 2 2 2 3R-6 Sit Marfuah 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 2 2 3 2 3 4 3 2 3 2 3R-7 Feti M. 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 4 2 3 3 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4R-8 H. Fajrin. A. 4 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 1 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 4 4 2 3 4 3R-9 Siti Choiriyah 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 2 3R-10 Nur Laila L. 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3R-11 Zahrok N. Ulya 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 2 3 1 2 1 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 1 3 4 4R-12 Zidni S 3 3 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 4 1 4 3 1 4 4 1 2 4 2R-13 Ulya M. 1 2 1 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 3 2 3 4 3 3 2 1 3R-14 Siti Naimatul M. 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 1 3 2 3 2 3R-15 M. Ali S. 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 3 4 2 2 2 1 2R-16 Rochamin 3 4 3 3 3 2 2 4 4 2 3 3 2 4 4 4 2 2 3 1 2 3 2 3 4 4 1 2 2 3R-17 Edo Faisl B. 3 4 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 2 3 2 4R-18 Rina A. 2 3 2 1 2 1 2 3 2 3 2 2 1 3 1 2 2 1 4 1 1 3 3 3 4 4 2 3 1 3R-19 Tri M. Swardani 4 4 2 3 2 2 3 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 3 2 2 2 3 3 4 4 3 2 2 2 3R-20 Ahchmad Nurcholis 2 2 1 1 1 1 2 3 2 1 2 2 1 3 2 3 2 2 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3R-21 Joko Arifiyanto 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3R-22 Ahlun 2 2 2 2 2 1 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 4 2 2 2 3 1 2 2 3 4 2R-23 Muh. Sholahuk H. 4 4 2 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 2 1 1 1 4 3 4 4 4 1 4 4 4R-24 Ivan Eka S. 2 4 3 2 1 2 2 4 2 3 2 4 2 3 3 3 4 2 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3R-25 Kunarso 2 3 1 1 1 1 1 3 2 3 3 3 2 3 2 3 1 1 1 1 2 2 3 3 4 2 1 2 3 4R-26 Fikri Listiyowati 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2R-27 Puger Widianto 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 2 4 4 2 3R-28 Ariyadi 4 1 3 2 4 4 3 4 4 2 2 3 4 3 4 3 2 4 3 1 4 3 3 4 1 3 4 4 3 2R-29 Puji Ulil Albab 4 2 3 3 3 4 2 4 3 3 1 3 3 2 4 2 2 4 4 2 4 3 2 4 2 2 4 4 4 1R-30 Rohari Mumpuni 3 1 4 2 3 3 3 4 3 1 1 2 3 2 4 2 3 4 3 1 4 4 3 3 1 2 3 4 3 1R-31 Ani Andini 3 1 4 1 4 3 1 3 4 3 2 3 4 2 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 2 2 4 4 3 2R-32 Widiyanto 3 3 3 1 4 3 1 4 4 3 2 3 4 3 4 1 2 3 2 2 3 3 2 4 1 1 3 4 3 2
Nama
ITEM INSTRUMEN KECEMASAN
Resp. Item Pertanyaan
2. Analisis Data Uji Coba
Reliability Skala Intensitas zikir al-asma al-husna
***** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Mean Std Dev Cases
1. SOAL_1 3,1563 ,7666 32,0 2. SOAL_2 2,8750 ,9755 32,0 3. SOAL_3 3,0938 ,5880 32,0 4. SOAL_4 2,9375 ,7594 32,0 5. SOAL_5 3,1563 ,8466 32,0 6. SOAL_6 2,9375 ,7156 32,0 7. SOAL_7 3,1563 ,5741 32,0 8. SOAL_8 3,1563 ,5741 32,0 9. SOAL_9 3,2813 ,7289 32,0 10. SOAL_10 2,6563 1,0957 32,0 11. SOAL_11 2,5000 ,6720 32,0 12. SOAL_12 3,3438 ,9708 32,0 13. SOAL_13 3,7188 ,4568 32,0 14. SOAL_14 3,0313 ,8224 32,0 15. SOAL_15 3,7188 ,5227 32,0 16. SOAL_16 2,6250 ,7931 32,0 17. SOAL_17 3,4063 ,9108 32,0 18. SOAL_18 3,3438 ,7007 32,0 19. SOAL_19 3,2500 ,6720 32,0 20. SOAL_20 3,2188 1,0994 32,0 21. SOAL_21 3,4688 ,5671 32,0 22. SOAL_22 3,4375 ,6690 32,0 23. SOAL_23 3,1563 ,6773 32,0 24. SOAL_24 2,9688 ,6949 32,0 25. SOAL_25 2,7188 ,9914 32,0 26. SOAL_26 2,6563 ,8654 32,0 27. SOAL_27 3,1563 ,6278 32,0 28. SOAL_28 2,6875 ,8206 32,0 29. SOAL_29 2,9688 ,9327 32,0 30. SOAL_30 2,6563 1,0035 32,0
N ofStatistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 92,4375 112,5766 10,6102 30
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
SOAL_1 89,2813 101,5635 ,6747 ,8517SOAL_2 89,5625 98,3185 ,6878 ,8495SOAL_3 89,3438 112,8780 -,0518 ,8679SOAL_4 89,5000 100,7742 ,7363 ,8502SOAL_5 89,2813 113,1119 -,0695 ,8717SOAL_6 89,5000 114,5806 -,1642 ,8719
SOAL_7 89,2813 105,8861 ,5383 ,8567SOAL_8 89,2813 109,3054 ,2450 ,8623SOAL_9 89,1563 114,5232 -,1588 ,8720SOAL_10 89,7813 96,8216 ,6750 ,8493SOAL_11 89,9375 107,2863 ,3476 ,8602SOAL_12 89,0938 100,2167 ,5874 ,8529SOAL_13 88,7188 110,2732 ,2183 ,8627SOAL_14 89,4063 102,7006 ,5519 ,8546SOAL_15 88,7188 109,7571 ,2325 ,8625SOAL_16 89,8125 102,4798 ,5896 ,8538SOAL_17 89,0313 101,7732 ,5427 ,8546SOAL_18 89,0938 106,6038 ,3789 ,8595SOAL_19 89,1875 110,4798 ,1165 ,8653SOAL_20 89,2188 99,4022 ,5458 ,8542SOAL_21 88,9688 105,0635 ,6186 ,8552SOAL_22 89,0000 108,8387 ,2357 ,8627SOAL_23 89,2813 107,7571 ,3102 ,8610SOAL_24 89,4688 107,4829 ,3200 ,8608SOAL_25 89,7188 95,4345 ,8342 ,8442SOAL_26 89,7813 99,5958 ,7081 ,8498SOAL_27 89,2813 111,0474 ,0858 ,8656SOAL_28 89,7500 112,0645 -,0093 ,8697SOAL_29 89,4688 106,7087 ,2594 ,8633SOAL_30 89,7813 98,0474 ,6804 ,8495
Reliability Coefficients
N of Cases = 32,0 N of Items = 30
Alpha = ,8633
Reliability Skala Kecemasan***** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Mean Std Dev Cases
1. SOAL_1 2,6563 ,8273 32,0 2. SOAL_2 2,7500 ,9158 32,0 3. SOAL_3 2,4375 ,7594 32,0 4. SOAL_4 2,0313 ,5948 32,0 5. SOAL_5 2,4063 ,9108 32,0 6. SOAL_6 2,1250 ,7931 32,0 7. SOAL_7 2,1875 ,8206 32,0 8. SOAL_8 3,2500 ,6720 32,0 9. SOAL_9 2,6250 ,8328 32,0 10. SOAL_10 2,4063 ,7121 32,0 11. SOAL_11 2,3438 ,7007 32,0 12. SOAL_12 2,9063 ,7344 32,0 13. SOAL_13 2,2813 ,8884 32,0 14. SOAL_14 2,9688 ,6949 32,0
15. SOAL_15 2,8125 ,9651 32,0 16. SOAL_16 2,9063 ,7771 32,0 17. SOAL_17 2,5938 ,7560 32,0 18. SOAL_18 2,7500 ,8799 32,0 19. SOAL_19 2,6250 ,8328 32,0 20. SOAL_20 2,2500 1,0473 32,0 21. SOAL_21 2,5938 ,9791 32,0 22. SOAL_22 3,0625 ,6690 32,0 23. SOAL_23 2,7500 ,6720 32,0 24. SOAL_24 3,0313 ,7822 32,0 25. SOAL_25 3,2813 1,1426 32,0 26. SOAL_26 2,9688 ,8975 32,0 27. SOAL_27 2,4375 ,9483 32,0 28. SOAL_28 2,9375 ,7594 32,0 29. SOAL_29 2,6563 ,9708 32,0 30. SOAL_30 2,8125 ,8206 32,0 N ofStatistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 79,8438 107,3619 10,3616 30
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
SOAL_1 77,1875 94,6089 ,7499 ,8146SOAL_2 77,0938 101,7006 ,2611 ,8316SOAL_3 77,4063 99,6683 ,4694 ,8247SOAL_4 77,8125 101,9637 ,4199 ,8272SOAL_5 77,4375 98,2540 ,4584 ,8243SOAL_6 77,7188 98,6603 ,5124 ,8231SOAL_7 77,6563 99,8458 ,4173 ,8261SOAL_8 76,5938 100,4425 ,4802 ,8250SOAL_9 77,2188 103,5958 ,1812 ,8339SOAL_10 77,4375 102,8347 ,2784 ,8305SOAL_11 77,5000 103,3548 ,2468 ,8314SOAL_12 76,9375 98,3831 ,5793 ,8215SOAL_13 77,5625 98,4476 ,4609 ,8243SOAL_14 76,8750 100,9516 ,4245 ,8264SOAL_15 77,0313 95,9667 ,5534 ,8204SOAL_16 76,9375 104,4476 ,1455 ,8346SOAL_17 77,2500 99,3548 ,4933 ,8240SOAL_18 77,0938 98,1522 ,4838 ,8235SOAL_19 77,2188 104,3700 ,1351 ,8354SOAL_20 77,5938 99,6683 ,3155 ,8301SOAL_21 77,2500 100,5806 ,2965 ,8305SOAL_22 76,7813 101,2732 ,4189 ,8267SOAL_23 77,0938 101,6361 ,3892 ,8275SOAL_24 76,8125 103,0605 ,2323 ,8320SOAL_25 76,5625 107,9315 -,0790 ,8478SOAL_26 76,8750 101,1452 ,2998 ,8301
SOAL_27 77,4063 102,5716 ,2026 ,8339SOAL_28 76,9063 100,6683 ,4014 ,8268SOAL_29 77,1875 98,5444 ,4086 ,8261SOAL_30 77,0313 104,9345 ,1043 ,8362
Reliability Coefficients
N of Cases = 32,0 N of Items = 30
Alpha = ,8333
Rancangan Sebaran Item Skala Zikir Al-Asma Al-Husna
No. Indikator Favourable Unfavourable Jumlah1. Sering atau lamanya
berzikir
1, 2, 3, ,4, 5 6, 7, 8, 9, 10 10
2. Makna yang dibaca 11, 12, 13, 14,
15
16, 17, 18, 19,
20
10
3. Efek yang dirasakan
setelah berzikir
21, 22, 23, 24,
25
26, 27, 28, 29,
30
10
Jumlah 15 15 30
Rancangan Sebaran Item Skala Kecemasan
No. Indikator Favourable Unfavourable Jumlah1. Gejala fisk 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8,
9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 15
2. Gejala psikologis 16, 17, 18, 19,
20, 21, 22, 23
24, 25, 26, 27,28, 29, 30 15
Jumlah 16 14 30
Sebaran Item Skala Zikir Al-Asma Al-Husna Yang Digunakan Dalam Penelitian
No. Indikator Favourable Unfavourable Jumlah1. Sering atau lamanya
berzikir
1, 2, 4 7, 10 5
2. Makna yang dibaca 12, 14 16, 17, 18, 20 63. Efek yang dirasakan
setelah berzikir
21, 25 26, 30 4
Jumlah 7 8 15
Sebaran Item Skala Kecemasan Yang Digunakan Dalam Penelitian
No. Indikator Favourable Unfavourable Jumlah1. Gejala fisk 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 12, 13, 14, 15 112. Gejala psikologis 17, 18, 22, 23 28, 29 6
Jumlah 11 6 17
LAMPIRAN II: DATA PENELITIAN DAN HASIL ANALISIS
1. Skala Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna Setelah Uji Coba
IDENTITAS DIRI
4. Nama : ...............................................
5. Jenis Kelamin : ..............................................
6. Kelas : ...............................................
PETUNJUK
Berikut ini disajikan sejumlah pernyataan mengenai intensitas zikir
Al-Asma Al-Husna dan kecemasan menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN).
Bacalah setiap pernyataan dengan cermat, kemudian anda dipersilahkan untuk
memilih satu tanggapan untuk setiap nomor, yang dianggap paling sesuai
dengan keadaan diri anda sendiri dengan memberikan tanda silang (X) pada
pilihan yang disediakan, yaitu:
SS : Bila Anda sangat sesuai dengan pernyataan
S : Bila Anda sesuai dengan pernyataan
TS : Bila Anda tidak sesuai dengan pernyataan
STS : Bila anda sangat tidak sesuai dengan pernyataan
Karena skala ini bukan merupakan suatu tes, sehingga tidak ada
tanggapan yang dianggap salah, asalkan tanggapan tersebut cocok atau sesuai
dengan keadaan diri Anda yang sebenarnya.oleh karena itu kesungguhan dan
kejujuran Anda sangat diharapkan bagi kualitas penelitian ini, untuk itu kami
menyampaikan terima kasih.
Selamat mengerjakan.
PERTANYAAN
INTENSITAS ZIKIR AL-ASMA AL-HUSNA
No. Pernyataan SS S TS STSA. Frekuensi
1.
2.
3.
4.
5.
Saya sering sekali membaca zikir Al-Asma
Al-Husna.
Zikir Al-Asma Al-Husna saya baca dengan
teratur.
Membaca zikir Al-Asma Al-Husna saya
lakukan dengan penuh semangat.
Ketika membaca zikir Al-Asma Al-Husna
saya tidak pernah bersungguh-sungguh.
Saya membaca zikir Al-Asma Al-Husna
hanya saya lakukan di sekolah saja.B. Penghayatan Terhadap Makna Yang Dibaca
6.
7.
8.
9.
10.
Saya percaya kepada Allah bahwa setiap apa
yang saya lakukan Allah mengetahuinya.
Ketika membaca zikir Al-Asma Al-Husna
saya merasa kecil dihadapan Allah.
Membaca zikir Al-Asma Al-Husna saya
lakukan dengan suara yang keras, sehingga
saya tidak bisa meresapi setiap makna yang
saya baca.
Saya tidak percaya bahwa Allah mengetahui
segala sesuatu yang saya lakukan.
Ketika saya membaca zikir Al-Asma Al-
11.
Husna saya tidak bisa merasakan bahwa
Allah dekat dengan saya.
Saya tidak merasa bahwa diri saya selalu
diawasi oleh Allah.C. Efek Yang Dirasakan Sesudah Berzikir
12.
13.
14.
15.
Ketika membaca zikir AL-Asma Al-Husna
saya merasakan ada sebuah ketenteraman
dalam hati saya.
Rasa cemas saya hilang ketika membaca
zikir Al-Asma Al-Husna.
Walaupun membaca zikir Al-Asma Al-
Husna hati saya tetap.
Saya cemas memikirkan Ujian Akhir
Nasional (UAN) meskipun saya sudah
mengamalkan zikir Al-Asma Al-Husna.
PERTANYAAN
KECEMASAN
No. Pernyataan SS S TS STSA. Aspek Fisik
1.
2.
3.
Setelah memasuki kelas tiga, badan saya
bergetar ketika memikirkan Ujian Akhir
Nasional (UAN).
Jari-jemari saya mengeluarkan keringat
dingin apabila ada salah satu guru saya
mengingatkan tentang Ujian Akhir Nasional
(UAN).
Nafas saya terasa sesak ketika mengingat
saya sudah kelas ketika dan sebentar lagi
akan menghadapi Ujian Akhir Nasional
(UAN).
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Ketika membayangkan Ujian Akhir
Nasional (UAN) semakin dekat kepala terasa
sakit.
Menginjak kelas tiga ini, saya merasa bahwa
nafsu makan saya berkurang ketika
memikirkan Ujian Akhir Nasional (UAN).
Semakin dekatnya waktu Ujian Akhir
Nasional (UAN) membuat saya sulit tidur.
Saya merasa cemas ketika membayangkan
soal kelulusan.
Jantung saya berdetak normal ketika
membayangkan bahwa saya nanti bisa lulus
atau tidak.
Nafsu makan saya tetap ada meskipun diri
saya memikirkan Ujian Akhir Nasional
(UAN).
Saya tidak merasa cemas ketika
membayangkan kelulusan.
Saya masih dapat bernafas lega meskipun
sebentar lagi saya akan menghadapi Ujian
Akhir Nasional (UAN).B. Aspek Psikologis
12.
13.
14.
15.
Ketika membayangkan soal kelulusan saya
menjadi sulit berfikir.
Saya merasa takut sekali jika dalam Uian
Akhir Nasional (UAN) terlintas dalam
pikiran saya dan sangat mengganggu saya.
Saya merasa khawatir dalam menghadapi
Ujian Akhir Nasional.
Saya sangat gelisah ketika memikirkan Ujian
16.
17.
Akhir Nasional (UAN) nanti apakah saya
bisa mengerjakan atau tidak.
Tidak pernah terlintas dalam pikiran saya
tentang hal-hal yang mengganggu ketika
berbicara Ujian Akhir Nasional (UAN).
Saya tidak pernah berfikir bahwa saya
akanmenghindari dari Ujian Akhir Nasional
(UAN).
2. Data Penelitian
NO. NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 JUMLAH1 FARAH ZAHARA MAULIDA 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 502 ANIS SAB'A K. 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 493 IRFAN A. M. 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 534 M. ANWAR 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 485 M. FUAD MUZAKI 4 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 506 ZAMRODIN 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 517 NINA USWATUN K. 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 528 TIKA F. H. 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 2 489 SITI ROKHIYAH 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5610 WAHYU ANA S.T 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4111 MUSTORA 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 5012 YULIANA 4 3 3 3 2 4 3 2 1 1 2 3 2 2 1 3613 INNAKHA AFFIA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 5614 OKTO DIKA WISNU G. 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4815 AHMAD SHODIQ 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 2 4916 MUHAMAD ARIFUDIN 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 2 4917 ADI SURANTO 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 2 2 4618 SITI FARIDDATUL A. 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 5119 SAIFUL ANAM 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4620 SUSI SUSANTI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 5421 ARIS STIAWAN 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4722 ANJAR + AGUS 4 2 4 3 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2 4523 GILANG ADI PUTRA 3 3 3 4 3 3 1 4 4 4 2 4 4 4 4 5024 SALA FUDIN 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5625 ETA MAYASARI 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 1 4626 NILA KHOIRUN NAILI 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 1 4527 AHMAD D. FAUZI 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 3 1 5028 GALIH PAMBUDI 4 2 4 3 3 4 4 3 3 1 1 4 3 1 2 4229 NUR KHASANAH 3 3 4 4 1 4 3 3 4 3 3 3 4 2 1 4530 AENI HIDAYAH 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 1 4531 LAILATUL K. S. 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 4832 UMI MUTMAINAH 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 5233 LUTFI HIDAYATI 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 2 5034 ANI KHOMSATUN 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 2 5035 EKA FAJAR K. 3 4 4 3 2 4 2 2 4 3 3 4 3 4 3 4836 DICCKY ANGGORO 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 3 4 4 1 1 4737 KUSNANTI WINDI A. 2 4 1 2 1 3 4 4 2 4 3 2 3 1 4 4038 IMA NAILA IZZAH 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 2 5039 M. NUR NASIRIN 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4440 ISTIQOMAH 3 2 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4641 NUR JANI 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 5242 M. QUINN KURNIA 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 2 3 3 4 3 4543 HANIF FARIDA 2 2 2 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 1 4244 ARIF HIDAYAT 3 2 2 2 2 4 3 2 3 2 2 3 3 3 4 4045 DESI KARLINA H. 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 1 2 1 4846 FERDIAN A. 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5647 ISMI AUDINA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 5648 AGUS SUPRIYANTO 4 2 4 3 3 4 4 4 2 4 2 4 4 2 2 4849 MIFTAKHUR ROHMAH 4 4 4 3 3 4 4 3 3 1 3 4 4 1 3 4850 FEBY DIAN SAFFITRI 3 3 3 4 2 4 4 3 4 1 1 4 1 4 2 4351 MUTOHIR 3 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 5252 RISKI KUDHORI 3 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 4 3 3 2 4353 M. ALI FADHLAN 3 2 1 3 3 4 2 3 3 2 3 4 3 3 2 4154 AMIR SAIFUDIN 3 2 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 3 3 2 4755 WAHIB NUR SAPUTRA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5956 BELLA AGUSTIN 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5557 AZIZAH CAHYA KAROMAH 3 3 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 4 2 2 4858 ABADA KOMSATUN 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 2 2 4959 LILIK WAHYU W. 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 5160 M. NASRUDIN 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 4 4 3 1 40
DATA VARIABEL INTENSITAS ZIKIR AL-ASMA AL-HUSNA
NO. NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 JUMLAH51 MUTOHIR 3 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 5252 RISKI KUDHORI 3 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 4 3 3 2 4353 M. ALI FADHLAN 3 2 1 3 3 4 2 3 3 2 3 4 3 3 2 4154 AMIR SAIFUDIN 3 2 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 3 3 2 4755 WAHIB NUR SAPUTRA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5956 BELLA AGUSTIN 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5557 AZIZAH CAHYA KAROMAH 3 3 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 4 2 2 4858 ABADA KOMSATUN 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 2 2 4959 LILIK WAHYU W. 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 5160 M. NASRUDIN 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 4 4 3 1 40
DATA VARIABEL INTENSITAS ZIKIR AL-ASMA AL-HUSNA
NO. NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 JUMLAH1 FARAH ZAHARA MAULIDA 4 4 3 3 4 2 3 3 3 1 2 2 4 4 4 3 4 532 ANIS SAB'A K. 2 2 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 443 IRFAN A. M. 2 1 2 1 2 1 3 4 2 4 4 2 2 2 3 4 2 414 M. ANWAR 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 5 2 385 M. FUAD MUZAKI 3 2 2 2 2 2 3 2 1 4 2 3 3 3 3 3 1 416 ZAMRODIN 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 357 NINA USWATUN K. 3 3 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 2 558 TIKA F. H. 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 399 SITI ROKHIYAH 3 3 2 4 1 4 4 1 4 4 1 2 2 3 3 2 2 4510 WAHYU ANA S.T 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 4011 MUSTORA 2 2 2 4 2 4 3 2 2 3 4 3 3 2 4 4 2 4812 YULIANA 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 4013 INNAKHA AFFIA 4 4 4 2 2 4 3 2 1 3 3 4 4 3 4 3 4 5414 OKTO DIKA WISNU G. 3 2 4 3 1 1 3 1 4 3 2 2 4 3 3 4 3 4615 AHMAD SHODIQ 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 4516 MUHAMAD ARIFUDIN 3 2 2 2 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 4517 ADI SURANTO 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 4118 SITI FARIDDATUL A. 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 1 3 4 3 3 4819 SAIFUL ANAM 3 3 3 2 2 2 3 3 2 4 4 2 2 4 3 3 2 4720 SUSI SUSANTI 3 2 4 3 2 4 4 2 1 4 4 4 2 1 3 3 4 5021 ARIS STIAWAN 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4822 ANJAR + AGUS 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4623 GILANG ADI PUTRA 3 4 2 2 2 1 1 4 3 3 4 2 2 2 3 4 3 4524 SALA FUDIN 3 2 1 3 4 4 3 4 2 4 4 2 3 4 3 2 4 5225 ETA MAYASARI 4 4 3 2 1 2 3 4 2 3 2 2 3 3 3 4 2 4726 NILA KHOIRUN NAILI 4 4 3 3 1 2 1 2 4 4 4 3 4 2 2 4 2 4927 AHMAD D. FAUZI 2 4 1 2 4 1 4 4 1 2 3 4 4 2 3 4 3 4828 GALIH PAMBUDI 4 2 2 2 2 4 4 1 3 3 3 2 4 4 4 3 1 4829 NUR KHASANAH 4 4 4 2 2 2 3 1 2 4 4 2 4 4 4 4 2 5230 AENI HIDAYAH 4 4 3 2 1 2 3 4 2 4 3 2 2 4 2 4 1 4731 LAILATUL K. S. 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3932 UMI MUTMAINAH 3 3 2 3 2 4 3 2 2 4 3 2 4 4 3 4 2 5033 LUTFI HIDAYATI 4 3 4 4 3 2 4 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 5334 ANI KHOMSATUN 2 4 2 3 2 4 3 2 2 2 3 3 4 3 3 2 4 4835 EKA FAJAR K. 3 2 2 2 1 2 2 2 4 2 1 4 3 3 3 4 2 4236 DICCKY ANGGORO 2 3 4 2 2 2 4 1 2 4 2 3 3 3 3 3 3 4637 KUSNANTI WINDI A. 3 4 2 4 3 1 4 2 3 3 3 2 3 4 3 2 1 4738 IMA NAILA IZZAH 4 3 4 4 3 2 4 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 5239 M. NUR NASIRIN 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4640 ISTIQOMAH 4 2 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 5441 NUR JANI 3 4 2 2 3 4 3 2 2 1 4 2 4 3 3 2 4 4842 M. QUINN KURNIA 3 2 2 4 1 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 5543 HANIF FARIDA 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 4 3844 ARIF HIDAYAT 3 3 3 2 2 2 4 2 2 3 3 2 1 4 2 3 4 4545 DESI KARLINA H. 3 3 1 2 2 3 4 1 2 4 4 2 3 3 2 4 3 4646 FERDIAN A. 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 3 4 4 5747 ISMI AUDINA 3 2 4 3 3 4 3 2 4 2 2 3 4 4 3 3 1 5048 AGUS SUPRIYANTO 3 3 2 3 3 3 4 1 1 1 4 2 4 3 4 1 2 4449 MIFTAKHUR ROHMAH 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4950 FEBY DIAN SAFFITRI 3 3 4 3 2 3 3 2 2 2 3 2 4 4 4 2 1 4751 MUTOHIR 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 1 2 4 4 4 1 5652 RISKI KUDHORI 3 3 2 2 2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 4 4753 M. ALI FADHLAN 3 3 3 2 2 3 4 3 2 2 2 3 3 4 4 3 4 5054 AMIR SAIFUDIN 3 2 3 1 2 2 4 4 2 4 2 3 3 4 2 3 4 4855 WAHIB NUR SAPUTRA 2 3 4 4 2 4 3 4 1 3 3 4 4 3 4 4 3 5556 BELLA AGUSTIN 2 4 3 2 3 1 2 3 2 3 3 2 2 4 3 3 4 4657 AZIZAH CAHYA KAROMAH 2 2 2 1 1 2 4 3 2 2 2 2 2 3 4 4 4 4258 ABADA KOMSATUN 3 2 2 2 1 3 3 2 4 3 3 4 2 4 2 2 4 4659 LILIK WAHYU W. 3 3 2 2 1 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 1 4660 M. NASRUDIN 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 53
KECEMASAN
NO. NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 JUMLAH54 AMIR SAIFUDIN 3 2 3 1 2 2 4 4 2 4 2 3 3 4 2 3 4 4855 WAHIB NUR SAPUTRA 2 3 4 4 2 4 3 4 1 3 3 4 4 3 4 4 3 5556 BELLA AGUSTIN 2 4 3 2 3 1 2 3 2 3 3 2 2 4 3 3 4 4657 AZIZAH CAHYA KAROMAH 2 2 2 1 1 2 4 3 2 2 2 2 2 3 4 4 4 4258 ABADA KOMSATUN 3 2 2 2 1 3 3 2 4 3 3 4 2 4 2 2 4 4659 LILIK WAHYU W. 3 3 2 2 1 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 1 4660 M. NASRUDIN 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 53
KECEMASAN
3. Analisis Data
FrequenciesStatistics
60 600 0
48.2000 47.0333.60869 .63822
48.0000 47.000048.00 46.00a
4.71492 4.9436422.231 24.44023.00 22.0036.00 35.0059.00 57.00
2892.00 2822.00
ValidMissing
N
MeanStd. Error of MeanMedianModeStd. DeviationVarianceRangeMinimumMaximumSum
zikir kecemasan
Multiple modes exist. The smallest value is showna.
Frequency Table
ints_zikir
1 1,7 1,7 1,73 5,0 5,0 6,72 3,3 3,3 10,02 3,3 3,3 13,32 3,3 3,3 16,71 1,7 1,7 18,35 8,3 8,3 26,74 6,7 6,7 33,33 5,0 5,0 38,39 15,0 15,0 53,34 6,7 6,7 60,08 13,3 13,3 73,33 5,0 5,0 78,34 6,7 6,7 85,01 1,7 1,7 86,71 1,7 1,7 88,31 1,7 1,7 90,05 8,3 8,3 98,31 1,7 1,7 100,0
60 100,0 100,0
36,0040,0041,0042,0043,0044,0045,0046,0047,0048,0049,0050,0051,0052,0053,0054,0055,0056,0059,00Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
kecemasan
1 1,7 1,7 1,72 3,3 3,3 5,02 3,3 3,3 8,32 3,3 3,3 11,73 5,0 5,0 16,72 3,3 3,3 20,02 3,3 3,3 23,35 8,3 8,3 31,78 13,3 13,3 45,06 10,0 10,0 55,08 13,3 13,3 68,32 3,3 3,3 71,74 6,7 6,7 78,33 5,0 5,0 83,33 5,0 5,0 88,32 3,3 3,3 91,73 5,0 5,0 96,71 1,7 1,7 98,31 1,7 1,7 100,0
60 100,0 100,0
35,0038,0039,0040,0041,0042,0044,0045,0046,0047,0048,0049,0050,0052,0053,0054,0055,0056,0057,00Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
60 6048,2000 47,03334,71492 4,94364
,100 ,107,085 ,106
-,100 -,107,773 ,830,589 ,497
NMeanStd. Deviation
Normal Parameters a,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
ints_zikir kecemasan
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
UJI HOMOGENITASTest of Homogeneity of Variances
kecemasan
1,796 12 41 ,081
LeveneStatistic df1 df2 Sig.
ANOVA
kecemasan
703,544 18 39,086 2,170 ,020738,389 41 18,009
1441,933 59
Between GroupsWithin GroupsTotal
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
RegressionVariables Entered/Removedb
ints_zikira . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: kecemasanb.
Model Summary
,293a ,086 ,070 4,76651Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), ints_zikira.
ANOVAb
124,194 1 124,194 5,466 ,023a
1317,739 58 22,7201441,933 59
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), ints_zikira.
Dependent Variable: kecemasanb.
Coefficientsa
32,201 6,374 5,052 ,000,308 ,132 ,293 2,338 ,023
(Constant)ints_zikir
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: kecemasana.