42
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0 MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and Assembly” Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021 Laboratorium Sistem Manufaktur 1

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 1

Page 2: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 2

DAFTAR ISI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN .................................................................................... 4

II. PROSES PEMBUATAN PART ORNAMENT .......................................................... 4

2.1 Desain Part Ornament ..................................................................................... 4

2.2 Material Part Ornament................................................................................... 5

2.3 Proses Manufaktur Part Ornament .................................................................. 5

2.3.1 Software Solidworks CAD (Computer-Aided Design) ............................... 6

a. Dasar Teori .................................................................................................. 6

b. Fungsi Solidworks CAD (Computer-Aided Design).................................... 6

c. Penggunaan Solidworks CAD ..................................................................... 6

2.3.2 Software Ultimaker Cura ........................................................................... 8

a. Dasar Teori .................................................................................................. 8

b. Fungsi Ultimaker Cura................................................................................ 8

c. Penggunaan Ultimaker Cura ....................................................................... 8

2.3.3 Mesin 3D Printer ..................................................................................... 16

a. Dasar Teori ................................................................................................ 16

b. Proses Mesin 3D Printer ........................................................................... 19

c. Alat Bantu Mesin 3D Printer .................................................................... 20

d. Jenis-jenis Filament/Bahan Mesin 3D Printer .......................................... 20

III. PROSES ASSEMBLY MENGGUNAKAN LAS ................................................... 23

3.1 Desain Part Assembly..................................................................................... 23

3.2 Material Part Assembly .................................................................................. 23

3.3 Proses Assembly ............................................................................................. 24

3.3.1 Mesin Las ................................................................................................. 24

a. Dasar Teori ................................................................................................ 24

b. Proses Mesin Las pada Assembly ............................................................. 27

c. Alat Bantu Mesin Las ................................................................................ 29

d. Potensi Bahaya Mesin Las ........................................................................ 30

e. Alat Pelindung Diri Mesin Las .................................................................. 31

Page 3: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 3

3.3.2 Mesin Gerinda .......................................................................................... 31

a. Dasar Teori ................................................................................................ 31

b. Jenis-jenis Mata Gerinda ........................................................................... 32

c. Proses Mesin Gerinda pada Produk Penggantung ..................................... 34

d. Potensi Bahaya Mesin Gerinda ................................................................. 35

e. Alat Pelindung Diri (APD) Mesin Gerinda ............................................... 36

3.3.3 Proses Lem ............................................................................................... 37

3.4 Finish Product ................................................................................................ 38

III. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 40

Page 4: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 4

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

Berikut merupakan tujuan pembelajaran dari praktikum Proses Manufaktur pada Modul 6:

1. Praktikan mengetahui dan memahami produk yang dibuat yaitu ornament dan

assembly.

2. Praktikan mengetahui dan memahami mesin yang digunakan.

3. Praktikan mampu mendesain produk menggunakan Solidworks CAM.

4. Praktikan memahami alur proses pembuatan produk.

II. PROSES PEMBUATAN PART ORNAMENT

Pada praktikum proses manufaktur part ornament merupakan salah satu bagian dalam

proses pembuatan produk penggantung kunci. Part ornament berfungsi sebagai hiasan

yang akan di assembly dengan part base.

2.1 Desain Part Ornament

Desain dibuat menggunakan ukuran yang sesuai benda kerja yang akan dibuat. Pengukuran

pada part ornament dilakukan menggunakan software dengan Solidworks yaitu pada

gambar teknik. Gambar teknik adalah sarana yang segala sesuatu diwujudkan dengan

mengilustrasikan kedalam bentuk dua dimensi yang bertujuan untuk menginterpretasi

maksud dari pembuat gambar secara obyektif, gambar jenis ini menggunakan simbol-

simbol yang diterima secara internasional atau standar ISO. Berikut merupakan ukuran

yang terdapat dalam gambar teknik.

Page 5: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 5

Gambar 1 Gambar Teknik Ornament

2.2 Material Part Ornament

Material yang digunakan dalam part hanger adalah PLA (Poly Lactic Acid). PLA adalah

jenis plastik polimer yang berasal dari bahan-bahan yang mudah terurai seperti tepung

jagung, tepung tapioka, ataupun olahan tebu. Walaupun PLA ramah lingkungan, namun

hasil cetakan yang dihasilkan kuat dan sangat rapi (Putra & Sari, 2018).

2.3 Proses Manufaktur Part Ornament

Proses dari pembuatan part ornament dilakukan menggunakan software yaitu Solidworks

dan Ultimaker Cura lalu mesin 3D printer. Pada software Solidworks dilakukan proses

CAD (Computer-Aided Design) berupa desain dari part ornament setelah itu file

dimasukkan pada software Ultimaker Cura untuk dilakukan setting pada infill, support, dan

raft sebelum di proses pada mesin 3D printer, selanjutnya dapat di print design yang dibuat

menggunakan mesin 3D printer. Berikut merupakan penjelasan dari software Solidworks,

Ultimaker Cura, dan mesin 3D printer.

Page 6: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 6

2.3.1 Software Solidworks CAD (Computer-Aided Design)

a. Dasar Teori

Software Solidworks CAD merupakan langkah pertama yang menentukan proses

produk lebih lanjut dari pembuatan part ornament. Karena tahapan utama dari

sebuah desain produk adalah menggunakan software desain 3D seperti Solidworks.

Software Solidworks CAD yaitu pengaplikasian objek 3D yang terbentuk dari

feature. Sebuah part di-design menggunakan tools yang ada pada Solidworks CAD

(Sinaga, 2019).

b. Fungsi Solidworks CAD (Computer-Aided Design)

Fungsi dari software CAD, Solidworks digunakan sebagai perangkat lunak untuk

membantu proses desain suatu benda atau bangunan dengan mudah. Keunggulan

Solidworks dari software CAD yaitu dapat menyediakan sketsa 2D yang dapat

diubah menjadi bentuk desain 3D. Software ini juga dapat melakukan simulasi pada

desain yang telah buat. Dalam desain juga dapat dilakukan secara sederhana dengan

Solidworks dan dapat membuat desain animasi menggunakan fitur yang telah

disediakan Solidworks.

c. Penggunaan Solidworks CAD

Proses dalam penggunaannya dalam membuat part ornament adalah mendesain

pada lembar kerja Solidworks dengan ukuran dan ketentuan bahan yaitu PLA. Pada

proses desain ini akan dilanjutkan ke tahap pengoperasian pada software Ultimaker

Cura untuk diatur parameter dalam desain ornament-nya. Selanjutnya pada tahapan

ini sebelum file di-input atau di masukkan ke dalam Ultimaker Cura maka maka

dilakukan perubahan format format dari 3D Printer menjadi “.stl” sehingga file

tersebut dapat di-input pada Ultimaker Cura. Berikut merupakan implementasi

proses desain CAD hingga mengubah format menjadi “.stl”.

Page 7: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 7

Gambar 2 Desain CAD

Gambar 3 Tools 3D Print

Gambar 4 Pengubahan Format ".stl"

Page 8: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 8

2.3.2 Software Ultimaker Cura

a. Dasar Teori

Software Ultimaker Cura merupakan langkah kedua setelah melakukan desain 3D dan

gambar teknik pada software Solidworks. Ultimaker Cura adalah software

slicer/pengiris 3D yang dirancang untuk mesin 3D printer, dimana software ini dibuat

oleh seorang programmer yaitu David Braam (Huda, 2019).

Gambar 5 Ultimaker Cura

b. Fungsi Ultimaker Cura

Fungsi dari Ultimaker Cura yaitu sebagai parameter dalam mengatur sebuah design

yang telah diproses pada software CAD untuk dicetak pada mesin 3D Print. Selain itu

Ultimaker Cura digunakan secara umum dalam mengatur pencetakan 3D yang bersifat

gratis atau open source serta mudah digunakan. Seorang engineer juga dapat dengan

mudah mengelola plugin yang memerlukan login (seperti Cura Backups) dan fitur

lainnya yang dijanjikan oleh perusahaan.

c. Penggunaan Ultimaker Cura

Berikut merupakan penggunaan Ultimaker Cura

1. Desain yang telah dibuat melalui software CAD seperti Solidworks, Autocad,

Sketchup, dan sebagainya.

Page 9: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 9

Gambar 6 Input dari Solidworks CAM

2. Desain disimpan dalam format “.stl” kemudian diolah ke software Ultimaker Cura

yang bertujuan untuk mengkonversi file format “.stl” ke file “.gcode” supaya mesin

3D printer dapat membaca desain yang dibuat.

Gambar 7 Ultimaker Cura

3. Mengatur parameter pada menu “Prepare” untuk part ornament. Berikut

merupakan parameter yang perlu diperhatikan yaitu:

• Infill

Infill adalah struktur bagian dalam sebuah objek yang akan dicetak pada mesin

3D print. Semakin besar persentase dari sebuah infill akan menghasilkan objek

tersebut memiliki ketahanan yang kuat karena membutuhkan filamen yang

banyak dan waktu untuk mencetak.

Page 10: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 10

Gambar 8 Pengaturan Infill

Infill Gyroid

Page 11: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 11

• Support

Support adalah sebuah struktur untuk mendukung bagian dari objek yang akan

dibentuk, bentuk dari support mengikuti model objek yang memiliki overhangs.

Tanpa ada struktur tersebut objek tidak akan terbentuk secara baik selama

proses pencetakan. Pada part ornament memiliki support apabila part tersebut

berdiri berada pada arah sumbu Z atau garis vertikal seperti gambar

dibawah, sehingga part ornament memiliki ruang berongga atau jarak antara

printer bed dengan part ornament.

Page 12: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 12

Gambar 9 Pengaturan Support

Support

Page 13: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 13

Part ornament dapat tidak memiliki support apabila part ornament

tersebut tidak memiliki ruangan berongga atau keseluruhan berada pada

printer bed dan sumbu arah sumbu Z atau garis vertikal seperti pada gambar

dibawah.

Tanpa Support

• Build Plate Adhesion

Build Plate Adhesion adalah struktur sebagai tempat menempel objek dengan

printer bed pada saat awal proses mencetak sebelum terbentuknya objek. Pada

build plate adhesion memiliki beberapa pilihan yang digunakan, dalam

pembuatan part ornament option yang dipilih adalah raft. Raft adalah sebuah

grid yang berada di bawah objek. Berikut merupakan raft yang ada pada part

ornament.

Page 14: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 14

Gambar 10 Pengaturan Raft

Raft

Page 15: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 15

4. Setelah selesai proses setting maka file tersebut dikonversi dengan dimasukkan ke

dalam motherboard 3D Printer melalui Micro SD Card yang telah disiapkan dan

memproses desain tersebut untuk menghasilkan produk 3D.

Input Micro SD Card

Page 16: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 16

2.3.3 Mesin 3D Printer

a. Dasar Teori

Mesin 3D printer merupakan tahap ketiga dalam proses pembuatan part ornament

setelah diproses pada software Ultimaker Cura dari format “.stl” menjadi “.g-code”

untuk dapat diproses mesin 3D printer. Mesin 3D printer disebut dengan istilah

Additive Manufacturing karena proses untuk menghasilkan benda 3 dimensi

dilakukan dengan cara menambahkan material atau menyatukan material lapis

demi lapis sehingga menjadi benda 3 dimensi sesuai dengan data digital yang telah

dibuat (Gebler, Uiterkamp, & Visser, 2014).

Prinsip kerja dari mesin 3D printer yaitu membutuhkan data yang berbentuk

3 dimensi atau yang disebut dengan ‘data digital tiga dimensi’. Dalam dunia teknik

hal tersebut biasa disebut dengan CAD (Computer Aided Design). CAD merupakan

aplikasi yang mampu menampilkan data dalam 3 dimensi. Model objek 3D dapat

Page 17: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 17

dibuat dengan menggunakan software khusus untuk model desain 3D dengan aspek

printer mendukung, contohnya seperti Solidworks, catia, delcam dll.

Setelah itu dimasukkan ke dalam mesin 3D printer untuk proses pencetakan

menggunakan bahan yang telah ditentukan. Lama proses tersebut tergantung

dengan besar dan ukuran dari model. Proses printing menggunakan prinsip adaptive

layer, dimana proses mesin membaca rancangan 3D dan mulai menyusun lapisan

secara berturut-turut hingga membentuk design yang telah ditentukan.

Jenis mesin 3D printer yang digunakan dalam proses pembuatan part

ornament adalah “Fussed Deposition Modelling (FDM)” dimana prosesnya

dengan cara PLA dipanaskan dan lelehan bahan akan disalurkan pada nozzle. Nozzle

tersebut akan berpindah secara horizontal dan vertikal yang diatur oleh komputer.

Ketika material keluar dari nozzle, material tersebut akan mengeras oleh suhu

ruangan.

Gambar 11 Mesin 3D Printer

Untuk itu dibutuhkan ketelitian seseorang agar bisa mengoperasikan mesin

3D printer dengan baik dan benar. Berikut ini merupakan bagian komponen dari

mesin 3D printer:

Page 18: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 18

Gambar 12 Mesin 3D Printer

Nama Komponen Fungsi

PLA Bahan yang digunakan dalam proses 3D

Print.

Extruder Sebagai tempat alur keluar dari PLA

menuju nozzle.

Cooling Fan Sebagai pendingin mesin dan pengatur suhu

pada PLA.

Printer Bed Sebagai tempat terbentuknya ornament

yang di print.

Motherboard Sebagai pengontrol keseluruhan mesin.

Frame Rangka dari mesin 3D Print.

Nozzle Sebagai tempat keluarnya PLA yang sudah

dipanaskan.

Display Screen Berisikan fitur-fitur perintah untuk

menjalankan 3D Printer.

Page 19: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 19

b. Proses Mesin 3D Printer

Proses mesin 3D Printer dilakukan mulai dari proses ornament di printer hingga

part tersebut berhasil ter-print.

1. Proses 3D Print

Gambar 13 Proses 3D Print

2. Setelah Proses 3D Print

Gambar 14 Setelah 3D Print

Page 20: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 20

c. Alat Bantu Mesin 3D Printer

Alat bantu yang digunakan dalam proses pembuatan ornament:

• Bakest Sekop

Bakest sekop adalah alat perkakas untuk menyekop atau mengambil sisa dari

proses 3D print atau mengambil scrap dari PLA yang keluar dari nozzle supaya

printer bed tetap bersih dan siap untuk digunakan dalam proses pencetakan

berikutnya.

Gambar 15 Bakest Sekop

d. Jenis-jenis Filament/Bahan Mesin 3D Printer

Pada mesin 3D printer terdapat filament / bahan yang digunakan untuk membuat

part ornament. Berikut merupakan jenis filament / bahan yang digunakan dalam

mesin 3D printer.

• Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS)

ABS adalah bahan yang paling umum digunakan oleh mesin cetak 3 dimensi

yaitu biasa digunakan untuk mencetak blok lego. Bahan ABS mudah digunakan

untuk mencetak tapi cenderung menyusut dalam proses pendinginannya

sehingga dapat mempengaruhi hasil cetak. Ketika ABS digunakan, alas cetak

harus dipanaskan dan diberi perekat. Bahan ini aman digunakan namun

menghasilkan bau plastik saat dipanaskan (Putra & Sari, 2018).

Page 21: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 21

Gambar 16 Jenis Filament/bahan Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS)

• Poly Lactic Acid (PLA)

Merupakan salah satu jenis plastik polimer yang berasal dari bahan-bahan yang

mudah terurai seperti tepung jagung, tepung tapioka, ataupun olahan tebu.

walaupun PLA ramah lingkungan, namun hasil cetakan yang dihasilkan kuat

dan sangat rapi (Putra & Sari, 2018). PLA merupakan bahan baku yang

digunakan untuk pembuatan part ornament.

Gambar 17 Jenis Filament/bahan Poly Lactic Acid (PLA)

• High Impact Polystyrene (HIPS)

Bahan ini mirip dengan ABS namun HIPS dapat larut dalam larutan Limonene

dan dapat digunakan untuk mencetak objek 3D yang komplek dengan

kombinasi 3D filament lain dengan HIPS sebagai bahan pendukung.

Selanjutnya dapat dihilangkan dengan menempatkan hasil 3D Print dalam

Larutan D-Limonene Oil sebagai pembersihan bahan pendukung (Putra & Sari,

2018).

Gambar 18 Jenis Filament/bahan HIPS (High Impact Polystyrene)

Page 22: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 22

• Glycol-modified PET (PETG)

PETG filament (Glycol-modified PET; Co polyesters) merupakan senyawa

plastik yang satu family dengan PET (Polyethylene terephthalate) yang

memiliki penggabungan keunggulan dari senyawa plastik ABS dan PLA, serta

memiliki warna yang bening atau transparan dan kilap (Putra & Sari, 2018).

Gambar 19 Jenis Filament/bahan PETG

• Flexible PLA

Bahan ini merupakan bahan yang tidak berbahaya dan tidak beracun yang

merupakan 3D filament yang menghasilkan 3D Print yang flexible dan elastis

(Putra & Sari, 2018).

Gambar 20 Jenis Filament/bahan Flexible PLA

• Color Change by Temperature

Color Change by Temperature merupakan filament 3D printer yang akan

berubah warnanya bila terkena Sinar UV atau Sinar Matahari (Putra & Sari,

2018).

Page 23: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 23

Gambar 21 Jenis Filament/bahan Color Change by Temperature

III. PROSES ASSEMBLY MENGGUNAKAN LAS

Pada praktikum proses manufaktur, proses assembly merupakan salah satu akhir dalam proses

pembuatan produk penggantung kunci. Proses assembly berfungsi untuk menggabungkan

part-part penggantung yang telah dibuat. Dari proses assembly penggabungan menggunakan

mesin las untuk part base dan hanger, pada hasil pengelasan kemudian akan diratakan

menggunakan mesin gerinda, selain itu untuk MDF dan ornament akan di-assembly

menggunakan lem.

3.1 Desain Part Assembly

Desain pada part assembly dibuat menggunakan ukuran yang sesuai benda kerja yang akan

dibuat. Gambar teknik adalah sarana yang segala sesuatu diwujudkan dengan

mengilustrasikan kedalam bentuk dua dimensi yang bertujuan untuk menginterpretasi

maksud dari pembuat gambar secara obyektif, gambar jenis ini menggunakan simbol-

simbol yang diterima secara internasional atau standar ISO. Berikut merupakan ukuran

yang terdapat dalam gambar teknik.

3.2 Material Part Assembly

Material yang digunakan dalam assembly ini adalah PLA, besi, dan MDF. Material

tersebut terdapat pada part yang akan di assembly yaitu ornament, iron base, hanger, dan

MDF base.

Page 24: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 24

3.3 Proses Assembly

Proses assembly dilakukan menggunakan mesin las untuk meng-assembly part iron base

dengan hanger, kemudian hasil pengelasan tersebut dihaluskan/diratakan menggunakan

mesin gerinda, setelah itu dilakukan pengeleman untuk part ornament dan MDF base

dengan part iron base menggunakan lem G.

3.3.1 Mesin Las

a. Dasar Teori

Las adalah suatu proses dimana benda dengan jenis bahan yang sama digabungkan

menjadi satu sehingga terbentuk suatu sambungan melalui ikatan kimia yang

dihasilkan dari proses pemakaian panas dan tekanan. Dari jenis las yang akan

digunakan dalam proses penggabungan part produk penggantung adalah SMAW

(Shielded Metal Arc Welding). Pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding)

adalah las busur listrik terlindung dimana panas dihasilkan dari busur listrik antara

ujung elektroda dengan logam yang dilas. Pada SMAW las yang digunakan adalah

“pengelasan cair”.

(Laboratorium Sistem Manufaktur Teknik Industri UII)

Gambar 22 Mesin Las

Pada pengelasan cair besar suatu tekanan yang dilakukan pada saat

menggesekkan elektroda ke lempengan besi diam akan mempengaruhi hasil dari

pengelasan gesekan. Pada umumnya prinsip kerja mesin las termasuk suatu proses

Page 25: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 25

penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas.

Jadi sumber panas pada las listrik ditimbulkan oleh busur api arus listrik, antara

elektroda las dan benda kerja (Dudung, 2016). Berikut merupakan bagian dan

fungsi dari mesin las.

Gambar 23 Bagian Mesin Las

Tabel 1 Keterangan Bagian Mesin Las

Nama Bagian Keterangan

Generator Listrik Sebagai perantara dari sumber listrik

untuk mengeluarkan output arus listrik

yang dialirkan ke elektroda. Dengan

memiliki fungsi pengatur besaran arus

(ampere) yang keluar.

Ground Sebagai penetral arus yang keluar,

dihubungkan ke media dimana logam

induk berada.

Elektroda Las Sebagai material utama untuk

memadukannya dengan objek las.

Dihubungkan ke kabel listrik beraliran

(+). Sebagian besar elektrode las

Page 26: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 26

Nama Bagian Keterangan

SMAW dilapisi oleh lapisan flux, yang

berfungsi sebagai pembentuk gas yang

melindungi cairan logam dari

kontaminasi udara sekelilingnya. Selain

itu fluks berguna juga untuk

membentuk terak las yang juga

berfungsi melindungi cairan las dari

udara sekelilingnya. Lapisan elektrode

ini merupakan campuran kimia yang

komposisinya sesuai dengan kebutuhan

pengelasan.

Gagang elektroda dan klem masa

(holder and claim masa)

Gagang elektroda berguna untuk

mengalirkan arus listrik dari kabel

elektroda ke elektroda serta sebagai

pegangan elektroda sehingga pengelas

tidak merasa panas pada saat mengelas.

Klem berguna untuk menghubungkan

kabel dari mesin las dengan material.

Biasanya klem mempunyai per untuk

penjepitnya. Klem ini sangat penting

karena apabila klem longgar arus yang

dihasilkan tidak stabil sehingga

pengelasan tidak dapat berjalan dengan

baik

Page 27: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 27

b. Proses Mesin Las pada Assembly

Proses mesin las dilakukan dalam mengelas part iron base dengan hanger. Berikut

merupakan proses dari mesin las.

1. Melakukan penggesekan pada elektroda dengan welding bed untuk

menciptakan panas sebelum proses pengelasan gesek (friction welding)

Gambar 24 Penggesekan Elektroda dengan Welding Bed

2. Selanjutnya melakukan pengelasan gesek untuk menyambungkan suatu part

dengan cara memanfaatkan panas yang timbul dari gesekan antara permukaan

besi dua part.

Gambar 25 Penggesekan Elektroda dengan Iron Base

3. Pengelasan dapat dilakukan dengan cara uniform antara tepi dan tengah. Dari

langkah tersebut akan menimbulkan panas dari gesekan sampai elektroda yang

Page 28: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 28

telah sempurna bergesekkan dengan iron base tersebut secara langsung akan

menghasilkan suhu yang tinggi, maka elektroda tersebut dapat ditekan dan

mulai memberi efek panas untuk menyambung part iron base dengan hanger.

Proses Tekan pada Iron Base dan Hanger

Page 29: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 29

c. Alat Bantu Mesin Las

Alat bantu yang digunakan dalam proses las:

• Elektroda

Sebagai material utama untuk memadukannya dengan objek las. Dihubungkan

ke kabel listrik beraliran (+). Sebagian besar elektrode las SMAW dilapisi oleh

lapisan fluks, yang berfungsi sebagai pembentuk gas yang melindungi cairan

logam dari kontaminasi udara sekelilingnya. Selain itu fluks berguna juga untuk

membentuk terak las yang juga berfungsi melindungi cairan las dari udara

sekelilingnya. Lapisan elektrode ini merupakan campuran kimia yang

komposisinya sesuai dengan kebutuhan pengelasan.

(Laboratorium Sistem Manufaktur Teknik Industri UII)

Gambar 26 Elektroda

• Ragum

Ragum merupakan alat yang berfungsi sebagai penjepit benda kerja. Ragum pada

umumnya terbuat dari besi tuang. Penggunaannya dengan cara memutar

tangkai/tuas pemutar ke arah kiri (berlawan arah jarum jam) untuk membuka rahang

ragum sehingga batang berulir akan menarik landasan tidak tetap pada rahang

tersebut. Begitu juga untuk mengikat besi silinder yaitu tangkai diputar kearah

kanan (searah jarum jam) (Cahyadi, 2019).

Page 30: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 30

Gambar 27 Ragum

d. Potensi Bahaya Mesin Las

Pengelasan dengan proses las busur listrik, dapat menimbulkan kecelakaan

yang fatal/besar dan dapat membahayakan kesehatan pada pengelas/welder,

diantaranya:

• Pada proses pengelasan, terdapat bunga api berupa tetesan logam dan percikan

memijar yang bersuhu tinggi antara 12000C hingga 16000C. Apabila percikan

tersebut mengenai bahan yang mudah terbakar, maka dapat menimbulkan

sulutan api dan dapat memicu kebakaran. Apabila mengenai kulit dapat

membuat kulit melepuh.

• Dari busur las terpancar cahaya yang tampak dan cahaya tak tampak, yang dapat

membahayakan welder. Sinar inframerah terhadap mata memiliki efek seperti

panas yang akan menimbulkan pembengkakan pada kelopak mata, hingga dapat

berakibat terjadinya penyakit kornea dan kerabunan. Sinar ultraviolet yang

terserap oleh lensa melebihi jumlah tertentu, pada mata akan terasa seakan-akan

ada benda asing dalam waktu antara 6 sampai 12 jam.

• Debu atau asap yang tertinggal dan melekat pada kantong udara diparu-paru

akan menimbulkan penyakit, seperti sesak napas dan lain sebagainya.

Page 31: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 31

e. Alat Pelindung Diri Mesin Las

Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu upaya perlindungan bagi para

operator saat melaksanakan aktivitas bekerja di tempat kerja, fungsi dari APD

sendiri adalah untuk melindungi seseorang dengan tujuan mengisolasi sebagian

atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja (Arpian, 2018). Berikut

merupakan APD dari mesin las:

Gambar 28 APD Mesin Las

3.3.2 Mesin Gerinda

Mesin gerinda merupakan proses kedua dari proses assembly. Berikut merupakan

penjelasan dari mesin gerinda dalam proses assembly part penggantung.

a. Dasar Teori

Gerinda merupakan sebuah alat yang digunakan untuk proses penghilangan

material dengan pengikisan (material removal). Proses ini terjadi diakibatkan oleh

terkikisnya material oleh butiran asah yang berbentuk irregular yang ujungnya

tajam dan berfungsi sebagai bagian yang akan mengikis material. Prinsip kerja

mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja

Page 32: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 32

sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan. Berikut

merupakan gambaran dari mesin gerinda.

(Laboratorium Sistem Manufaktur Teknik Industri UII)

Gambar 29 Mesin Gerinda

b. Jenis-jenis Mata Gerinda

Berikut ini merupakan contoh jenis-jenis mata gerinda:

Gambar 30 Jenis-jenis Mata Gerinda

Page 33: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 33

Tabel 2 Fungsi Mata Gerinda

No Nama Mata Gerinda Fungsi

1 Cutting Wheel Untuk memotong besi

2 Flap Disc Untuk mengamplas, kita

biasa menggunakan mata

gerinda ini untuk

menghilangkan cat pada

kayu atau besi karena tidak

terlalu merusak permukaan

benda.

3 Grinding Wheel Biasa digunakan untuk

mengikis besi.

4 Sanding Disc Seperti kertas gosok/amplas

biasa dengan tingkat

kehalusan/kekasaran yang

berbeda-beda.

5 Backing Pad/Sanding Pad Mata gerinda ini kurang

lebih penggunaannya seperti

sanding disc, hanya saja

permukaanya rata dan

dilengkapi karet sebagai

backing pad. Mata gerinda

ini dapat diganti-ganti

dengan kertas

amplas velcro, yang dapat

Page 34: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 34

No Nama Mata Gerinda Fungsi

dengan mudah kita lepas

atau pasang.

6 Brush Wheel Ini adalah mata gerinda

berupa sikat besi yang biasa

kita gunakan untuk

membersihkan permukaan

besi dari karat.

c. Proses Mesin Gerinda pada Produk Penggantung

Dari mata gerinda diatas pada proses pembuatan pengikisan dari part iron base

dengan hanger yang telah di assembly menggunakan mesin las yaitu “Grinding

Wheel”. Berikut merupakan langkah proses saat digerinda.

1. Sebelum digerinda

Gambar 31 Sebelum Digerinda

Page 35: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 35

2. Proses saat digerinda

Gambar 32 Proses Gerinda

3. Setelah digerinda

Gambar 33 Setelah Digerinda

d. Potensi Bahaya Mesin Gerinda

Berikut ini merupakan bahaya yang berhubungan dengan penggunaan mesin

gerinda:

1. Tidak menggunakan atau salah menggunakan alat pelindung diri.

2. Tidak menggunakan atau salah penggunaan pelindung yang terdapat pada alat.

3. Tidak tepat cara menggunakan atau memegang alat.

4. Belum terbiasa dalam menggunakan alat.

5. Salah menggunakan tipe atau ukuran cakram.

6. Tidak seimbangnya dudukan cakram.

7. Tidak sesuainya tipe gerinda untuk memotong material tertentu.

Page 36: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 36

8. Cara memotong yang terlalu keras/berat/cepat termasuk cakram yang masih

dingin/baru dipakai.

9. Menggunakan mesin gerinda terlalu tinggi diatas pusat roda.

10. Getaran dan atau kecepatan pada mesin gerinda yang berlebihan.

11. Penggunaan bantalan atau permukaan bantalan tidak memadai.

12. Penggunaan pendingin pada cakram yang salah.

13. Kontak dengan bagian yang berputar tidak terjaga.

14. Sebuah roda basah dapat menjadi tidak seimbang jika pendingin diperbolehkan

untuk menumpuk pada sebagian cakram. Kondisi tidak seimbang dapat

menyebabkan roda untuk hancur setelah restart.

15. Tidak dilakukan pemeriksaan sebelum digunakan.

16. Cakram yang berputar terkena material lainnya.

e. Alat Pelindung Diri (APD) Mesin Gerinda

Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu upaya perlindungan bagi para

operator saat melaksanakan aktivitas bekerja di tempat kerja, fungsi dari APD

sendiri adalah untuk melindungi seseorang dengan tujuan mengisolasi sebagian

atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja (Arpian, 2018). Berikut

merupakan APD dari mesin gerinda:

Page 37: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 37

Gambar 34 APD Mesin Gerinda

3.3.3 Proses Lem

Lem digunakan untuk merekatkan aneka komponen struktur tertentu secara efektif dan

mudah (Handayani, 2009). Pada assembly ini lem yang digunakan adalah “lem G”

dimana lem G memiliki kualitas yang tinggi dalam merekatkan suatu part atau benda.

Gambar 35 Lem G dan Part Penggantung

Dari penjelasan diatas, berikut merupakan proses lem pada assembly.

Page 38: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 38

Proses Lem

3.4 Finish Product

Dari proses pembuatan part iron base hingga assembly maka berikut merupakan produk

akhir “Penggantung Kunci”

Penggantung Kunci

Page 39: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 39

Penggantung Kunci

Page 40: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 40

III. DAFTAR PUSTAKA

Akhmadi, A. N., & Wulandari, R. (2021). Pengaruh Variasi Putaran Mesin Terhadap Waktu

Pengeboran Dengan Material Aluminium Al 6063 Pada Mesin Bor Duduk. Journal

Mechanical Engineering, 11-15.

Arpian, I. D. (2018). Penerapan Alat Pelindung Diri Tangan pada Pekerja Bagian Produksi.

HIGEIA, 363-373.

Atmantawarna, H. P. (2013). Perbaikan Mesin Bubut Dan Uji Unjuk Kerja Dengan Bahan Besi

Pejal. eprints.undip.ac.id.

B.M. Amstead, P.F. Oswald, & M.L. Begeman. (1992). Manufacturing Processes. Singapore:

John Wiley.

Bahrudin, A., Wahyono, W., & Yuzaili, s. (2019). Teknik Potong Miring dan Teknik Laminasi

dalam Proses Pembuatan Produk Kriya Kayu sebagai Upaya Efisiensi Bahan.

Panggung Jurna Seni Budaya, 391-405.

Budi, R. S., Waluyo, J., & Purwanto, A. (t.thn.). Proses Manufaktur End Grip Pada Sepeda

Motor Berbantuan CAD, CAM, CNC. akprind.ac.id, 1-8.

Cahyadi, Y. (2019). Pembuatan Rahang Penjepit Pada Ragum Mesin Frais Berbahan Dasar

S45C. UPI Repositiry.

Dudung, A. (2016). Pelatihan Praktik Pengelasan Bagi Mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Di Jakarta. Jurnal Sarwahita , 140-145.

Gebler, M., Uiterkamp, A. J., & Visser, C. (2014). A global sustainability perspective on 3D

printing technologies. Energy Policy.

Handayani, S. (2009). Metode Perekatan dengan Lem pada Sambungan Pelebaran Kayu.

Jurnal Teknik Sipil Dan Perencanaan, 11-20.

Huda, A. Z. (2019). Desain Ulang Dan Pembuatan Komponen Tripod Bow Stand dengan

Printer 3 Dimensi. dspace.uii.ac.id.

Page 41: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 41

Kohser, B. (2007). Materials Process Manufacturing, 10th Degarmo’s, John Wiley & Sons,

Inc. United States of America.

Kurniawan, P. H. (2020). Material Teknik (Logam, Keramik, Polimer, Dan Komposit). Study

Program of Mechatronics Engineering, Department of Mechanical Engineering, State

Polytechnic of Ujung Pandang, Makassar, Indonesia, 1-40.

Mohd. Syaryadhi, et al. (2007). Sistem Berat Menggunakan Sensor Load Cell. Jurnal Rekayasa

Elektrika, 6(1).

Mohd., S., & et al. (2007). Sistem berat menggunakan Sensor Load Cell. Jurnal Rekayasa

Elektrika. Vol 6, no. 1.

Naimah, R. J. (2019). Pelatihan Pembuatan Furniture Dari Bahan Limbah Kayu Pallet. Garuda

(Garda Rujukan Digital).

Pakasi, F. G. (2019). Efektivitas Saringan Pasir Up Flow Dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe)

Dan Mangan (Mn) Dalam Air Baku. Jurnal Kesehatan Lingkungan.

Pattiasina, N. H., Effendy, E., & Wairatta, A. (2017). Pelatihan Sheet Metal Pembuatan Oven

Guna Peningkatan Usaha Mikro Skala Industry Rumahtangga Di Desa Rumahtiga.

Jurnal SIMETRIK, 8-15.

Priyadana, M. I. (2016). Penerapan Media Berbasis Adobe Flash Professional Cs5 Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Kompetensi Gear Rack Lurus.

UNNES Repository, 1-54.

Putra, K. S., & Sari, U. R. (2018). Pemanfaatan Teknologi 3D Printing Dalam Proses Desain

Gaya Hidup. Seminar Nasional Sistem Indoemasi dan Teknologi Informasi 2018.

Rino, O. (2015). Teknik Industri Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri

Sultan Syarif Kasim. Riau.

Setyaji, E. (2012). Pengaruh Temperatur Tuang Stir Casting Terhadap Densitas, Porositas,

Konduktivitas Termal Dan Struktur Mikro Pada Komposit Alumunium Yang Diperkuat

Serbuk Besi. E-Journal UNDIP.

Sinaga, J. H. (2019). Pembuatan Desain Core dan Cavity Mangkuk Plastik Menggunakan

Software Solidworks. UMSU.

Page 42: Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40 Jurusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI/BAHAN TRAINING PROSES MANUFAKTUR

Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 40

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Nama Modul : Manufacture “Ornament and

Assembly”

Kode Praktikum : Proses Manufaktur Mulai Berlaku : 25 September 2021

Laboratorium Sistem Manufaktur 42

Supriyanto, E. (2013). “MANUFAKTUR“ Dalam Dunia Teknik Industri. INDEPT.

William, C. (2009). Materials Science And Engineering An Introduction, Eight Edition. New

Jersey : John Wiley & Sons, Inc, Hoboken.

Zailendra, K. (2018). Rancang Bangun Alat Bantu Pembuatan Furniture Kayu (Pengujian). E-

prints responsitory software, 1-140.