25
FANTASI KAKTUS DALAM LUKISAN JURNAL PENCIPTAAN KARYA SENI Oleh: Melta Desyka NIM. 1312414021 PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI JURUSAN SENI MURNI FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2020

FANTASI KAKTUS DALAM LUKISANdigilib.isi.ac.id/7042/4/JURNAL.pdf · 2020. 10. 22. · di dalam lukisan. Tugas Akhir berjudul “Fantasi Kaktus Dalam Lukisan” merupakan representasi

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • FANTASI KAKTUS DALAM LUKISAN

    JURNAL PENCIPTAAN KARYA SENI

    Oleh:

    Melta Desyka

    NIM. 1312414021

    PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI

    JURUSAN SENI MURNI FAKULTAS SENI RUPA

    INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

    2020

  • FANTASI KAKTUS DALAM LUKISAN

    FANTASY OF THE CACTUS IN PAINTING

    Melta Desyka

    Institut Seni Indonesia Yogyakarta

    No.Telp : 085200258837

    Email : [email protected]

    ABSTRAK

    Tugas Akhir berjudul Fantasi Kaktus Dalam Lukisan merupakan

    representasi dari kekaguman penulis pada tanaman kaktus. Kekaguman

    tersebut disebabkan karena bentuk unik dari tanaman kaktus dengan

    berbagai filosofi nya yang menjadikannya istimewa. Rasa kagum

    menimbulkan keinginan untuk memvisualisasikan kaktus menjadi bentuk-

    bentuk yang lebih sesuai dengan gambaran diri menggunakan aspek-aspek

    yang bersifat fantasi dan menggambarkan mimpi. Fantasi yang muncul di

    dalam pikiran, biasanya jauh dari kenyataan sehingga gambaran yang

    muncul dapat memiliki beragam bentuk. Kaktus dapat diolah sedemikian

    rupa hingga berbagai sisi kaktus dapat dijadikan dan dibayangkan

    mengalami atau menjadi sesuatu yang tidak mungkin di dunia nyata.

    Kaktus yang dalam kehidupan nyata, memiliki bentuk beraneka ragam

    difantasikan seperti memiliki kepala, tangan, badan dan kaki. Karya

    bertema Fantasi Kaktus ini akan divisualisasikan kedalam 20 karya

    lukisan. Eksplorasi dalam proses kreasi dilakukan dengan mencari

    referensi karya fantasi seniman lain yang bertemakan botani, mengunjungi

    pameran serta mempelajari lebih jauh berbagai fakta mengenai kaktus.

    ABSTRACT

    The Final Assignment entitled Fantasy of The Cactus in Painting is

    a representation of the writer's admiration for the cactus plant. The

    admiration was due to the unique shape of the cactus with its various

    philosophies that made it special. That sense of admiration creates a desire

    to visualize the cactus into forms related to self-image using fantasy

    objects and could depicting the dream. Fantasy that arises in the mind, is

    usually far from reality so that the images that emerge can take various

    forms. The Form of cactus could be processed in such a way that various

    sides of the cactus can be made and imagined to experience or become

    something that is not possible in the real world. Cactus which in real life,

    have so many species with diverse forms are fantasized like having head,

    hands, body and legs. This fantasy of cactus-themed will be visualized into

    20 paintings. Exploration in the process of creation is done by looking for

    references to the works of other botanical artists especially with a fantasy

    theme, visiting exhibitions and further learning various facts about the

    cactus.

    Kata kunci: Fantasi, kaktus, lukisan

  • A. PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Seni dapat mengungkapkan rasa kekaguman seseorang pada alam sekitar

    dengan memvisualisasikannya ke dalam karya lukisan. Rasa kagum tersebut

    dapat direpresentasikan melalui garis, warna dan komposisi, serta bentuk

    representatif melalui simbol mewakili persoalan tertentu. Dengan penyampaian

    melalui seni rupa, penikmat karya dapat menangkap makna yang diungkapkan

    di dalam lukisan.

    Tugas Akhir berjudul “Fantasi Kaktus Dalam Lukisan” merupakan

    representasi dari kekaguman penulis pada tanaman kaktus. Kekaguman

    tersebut disebabkan karena bentuk unik dari tanaman kaktus dengan berbagai

    filosofinya yang menjadikannya istimewa. Rasa kagum tersebut tidak serta

    merta muncul begitu saja. Banyak yang melatarbelakangi penulis hingga

    memiliki kekaguman pada tanaman kaktus dan menjadikannya inspirasi dalam

    menciptakan karya lukisan.

    Ketertarikan terhadap tumbuhan kaktus berawal dari pengalaman saat

    seorang teman memberikan potongan tanaman kaktus. Pada waktu itu, tidak

    ada rasa ketertarikan sama sekali pada tanaman tersebut, sehingga untuk

    menanam pun, penulis tidak mengerti caranya. Tidak adanya pengalaman,

    menimbulkan rasa khawatir apabila suatu hari nanti kaktus pemberian teman

    itu tidak dapat bertahan hidup, meskipun begitu, penulis tetap mencoba

    menanamnya di tanah. Sungguh diluar dugaan, kaktus tersebut dapat tumbuh

    sehingga muncul tunas, padahal batang utamanya sudah mulai mengering.

    Keberhasilan menanam kaktus tersebut memicu ketertarikan untuk

    mengenal lebih jauh mengenai tanaman kaktus. Tanaman yang dapat tumbuh

    di pasir atau batu-batuan sebagaimana pengalaman penulis yang menancapkan

    potongan kaktus di atas pasir dan hanya diberi sedikit saja air. Pada bagian atas

    potongan kaktus tersebut tumbuh tunas berbentuk kaktus kecil yang semakin

    lama semakin besar.

    Ketertarikan pada kaktus berkembang seiring memasuki masa perkuliahan

    dengan pengolahan bentuk visual tanaman kaktus dalam lukisan saat

    mengerjakan tugas mata kuliah seni lukis lanjut. Beragam jenis tanaman kaktus

    yang tersebar di seluruh dunia, terutama pada beberapa jenis kaktus yang

    umumnya terdapat di Indonesia menjadi inspirasi pengolahan bentuk visual.

    Berdasarkan berbagai saran selama perkuliahan agar lebih mengembangkan

    tema kaktus maka penulis melakukan pengamatan dengan datang ke pusat

  • tanaman hias di PASTY (Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta), untuk

    mengamati beragam jenis kaktus yang populer sebagai tanaman hias.

    Terdapat beberapa jenis kaktus dengan berbagai bentuk unik yang dijual di

    PASTY. Kaktus tersebut cukup populer dikalangan pecinta tanaman dan dapat

    tumbuh dengan baik di iklim atau tempat yang panas seperti Yogyakarta

    bagian selatan, tempat penulis tinggal. Kaktus yang banyak dijual tersebut

    tidak hanya berwarna hijau namun ada juga yang berwarna kemerahan, dan

    hijau kecoklatan. Kaktus tersebut dijual dalam pot-pot ukuran kecil yang

    memberikan kesan manis.

    Selain pengamatan langsung ke pusat tanaman hias di PASTY,

    pengamatan tidak langsung juga dilakukan dengan melakukan pencarian dan

    penelusuran melalui internet untuk menemukan ragam varietas kaktus yang

    tidak hanya terdapat di Indonesia namun juga di berbagai tempat di seluruh

    dunia. Pencarian tersebut menunjukan bahwa banyak sekali beragam jenis

    kaktus di seluruh dunia dan sudah banyak pula pecinta tanaman yang

    menjadikan tanaman kaktus sebagai koleksi. Stereotype masyarakat yang

    menganggap bahwa kaktus tanaman jelek, berbahaya dan tidak menarik mulai

    bergeser semenjak kaktus populer dijadikan tanaman hias dan banyak dijual

    dalam pot-pot mini. Imej kaktus berubah menjadi tanaman yang imut, lucu,

    unik, dan menarik sehingga banyak ilustrator menggambarkan berbagai

    karakter kaktus disertai ekspresinya yang menggemaskan.

    Pemahaman penulis tentang tanaman kaktus semakin bertambah mulai

    dari ragam bentuknya seperti bentuk pipih, bulat, ataupun memanjang. Ada

    kaktus yang berduri tajam dan ada juga yang berduri halus. Hal mengagumkan

    lainnya adalah bunga pada tanaman kaktus yang jarang sekali diketahui oleh

    banyak orang termasuk penulis. Ketidaktahuan tersebut disebabkan sangat

    jarang melihat tanaman kaktus yang berbunga baik kaktus yang ditanam sendiri

    maupun orang lain. Banyak sekali kaktus yang ditanam orang lain atau teman

    berujung mati atau membusuk disebabkan kelebihan air saat perawatannya,

    sehingga sulit melihat tanaman kaktus yang hidup hingga berbunga. Apalagi

    Indonesia merupakan negara dengan dua iklim yaitu tropis dan hujan. Saat

    musim hujan datang dan udara menjadi lembab dapat menjadi penyebab

    tanaman kaktus membusuk hingga mati karena ketidaktahuan dan kurangnya

    pengetahuan dari pemilik kaktus.

    Selain dari segi visual tanaman kaktus, penulis banyak membaca dan

    merenungkan berbagai filosofi yang dimiliki oleh tanaman kaktus. Semakin

    ditelusuri lebih dalam, banyak hal yang ternyata memiliki kemiripan dengan

    karakter dan kehidupan penulis. Filosofi yang paling menonjol dari tanaman

  • kaktus adalah mengenai keindahan yang tidak disangka-sangka ditemukan

    dalam tempat, seseorang atau benda yang kelihatannya menyeramkan atau

    berbahaya. Filosofi tersebut diwujudkan oleh bunga yang tidak disangka-

    sangka dimiliki oleh tanaman penuh duri tersebut.

    Sampailah pada perasaan mengidentikan diri penulis seperti kaktus, salah

    satu yang paling mencolok adalah mengenai karakter kaktus yang „terlihat‟

    menyendiri. Karakter „menyendiri‟ tersebut disebabkan keunikan kaktus yang

    berduri dan seringkali dianggap berbahaya dibandingkan dengan tanaman lain.

    kebanyakan orang lebih memilih untuk menanam tanaman hias berdaun indah

    atau bunga berwarna warni dibandingkan dengan menanam kaktus. Kaktus

    juga merupakan tanaman yang hidup ditempat ekstrim. Orang-orang banyak

    mengenal kaktus sebagai tanaman yang hidup di padang pasir, dimana

    seringkali kaktus terlihat „menyendiri‟ tanpa adanya tanaman lain di sekitarnya.

    Kaktus yang identik dengan karakter „penyendiri‟ tersebut, dianggap memiliki

    kesamaan dengan diri penulis yang cenderung suka menyendiri dan jarang

    sekali berinteraksi dengan orang banyak.

    Dari pengalaman dan simpati terhadap kaktus menjadikan penulis

    memilihnya menjadi tema dalam penciptaan karya Tugas Akhir. Rasa kagum

    menimbulkan keinginan untuk memvisualisasikan kaktus dalam bentuk-bentuk

    yang lebih sesuai dengan gambaran pengalaman pribadi melalui fantasi dan

    menggambarkan dunia mimpi. Visualisasi kaktus ini dapat menjadi sangat

    menarik karena selain bentuk-bentuk kaktus yang beragam serta unik-unik

    kadang juga lucu. Penulis akan mengungkapkan dengan rasa ingin bermain-

    main dalam fikiran dunia kaktus yang manis, berwarna-warni dan lucu, dalam

    visualisasi melalui penggunaan elemen-elemen visual kesenilukisan.

    2. Rumusan Penciptaan

    a. Apa yang dimaksud dengan fantasi Kaktus dalam lukisan

    b. Bagaimana visualisasi fantasi Kaktus dalam lukisan

    3. Tujuan :

    Merepresentasikan fantasi kaktus dalam lukisan

    B. Konsep Penciptaan

    Membicarakan tentang seni, kadang dikaitkan dengan khayalan, imajinasi,

    hal yang tidak nyata, kebebasan dan salah satunya adalah fantasi. Para pelaku seni

    membebaskan segala ide dan gagasan yang mereka miliki melalui karya-karyanya

  • yang seringkali menyuguhkan hal-hal mustahil di dunia nyata. Dalam seni rupa

    khususnya, perkembangan dari zaman dulu hingga saat ini tentunya sangat pesat.

    Sejak dulu banyak pelukis yang telah menyadari bahwa seni lukis bukan hanya

    sekedar menggambarkan hal-hal yang ada di depan mata, melainkan juga meliputi

    hal-hal yang jauh dari kenyataan, terdapat dua hal penting yaitu imajinasi dan

    fantasi yang kelihatannya sama namun terdapat perbedaan diantara keduanya.

    Augustin Fuentes, penulis buku yang mencoba menjelaskan imajinasi dalam

    kehidupan manusia, mengemukakan bahwa, tanpa seni, kita bukanlah manusia.

    Kemampuan untuk berimajinasi dan membuat kenyataan dari imajinasi itulah

    yang memberikan hal spesial sebagai manusia.1

    Manusia memiliki kemampuan untuk berimajinasi yang membedakannya

    dengan makhluk hidup lainnya. Imajinasi adalah daya pikir untuk membayangkan

    atau mengangan-angan atau menciptakan gambar-gambar kejadian berdasarkan

    pikiran dan pengalaman.2 Apabila seseorang menyebutkan kata sumur, maka akan

    teringat sumur di belakang rumah yang kemudian tergambar di dalam kepala.

    Apabila yang disebutkan adalah sumur angker, maka dengan menggunakan

    kemampuan berfantasi, yang muncul kemudian di dalam pikiran adalah sumur di

    belakang rumah dalam gelap, kemudian dari dalam sumur itu akan terlihat

    sepasang mata yang sedang menatap tajam, hingga muncul juga tangan yang

    menggapai-gapai dinding sumur dalam kegelapan. Fantasi adalah imajinasi

    kreatif.3 Fantasi yang muncul di dalam pikiran, biasanya jauh dari kenyataan

    sehingga gambaran yang muncul dapat memiliki beragam bentuk. Seperti

    misalnya ketika orang mengingat buaya sebagai hewan reptil maka imajinasi yang

    muncul adalah buaya yang pernah dilihat di kebun binatang, di sungai atau di

    televisi. Ketika muncul berita di televisi mengenai penemuan kerangka dinosaurus

    yang juga merupakan hewan reptil, maka imajinasi yang muncul adalah buaya

    yang kemudian difantasikan sebagai versi besar atau raksasa dari buaya yang saat

    1 Augustin Fuentes, The Creative Spark: How Imagination Made Humans Exceptional

    (New York: Dutton Penguin Random House LLC, 2017), p. 6 2 Mikke Susanto, Diksirupa: Kumpulan Istilah dan gerakan Seni Rupa (Yogyakarta: Dicti

    Art Lab & Djagad Art House, 2011), p. 190

    3 Ibid, p. 130

  • berjalan akan menggoncangkan tanah, hidup di sebuah padang savana atau hutan

    hujan lebat penuh dengan pohon-pohon raksasa. Fantasi kemudian bisa saja

    berkembang lebih liar lagi seperti buaya raksasa atau dinosaurus berbentuk buaya

    yang menyerang kota, menghancurkan gedung-gedung dan tidak dapat

    dilumpuhkan dengan senjata api apapun. Fantasi inilah yang kemudian banyak

    memunculkan film-film yang menceritakan tentang serangan monster raksasa

    seperti godzilla dan terus saja berkembang hingga menjadi ribuan atau bahkan

    jutaan versi cerita, ditambah dengan kemajuan teknologi yang pada akhirnya

    menyuburkan genre fantasi dalam berbagai bidang seni di zaman sekarang.

    Pada masa kini, masyarakat telah disuguhi melalui televisi, dan berbagai

    media lainnya, penampakan alien dari luar angkasa, perang antar galaksi, wabah

    zombi, peri, pahlawan super dan lain-lain yang dapat diakses setiap waktu melalui

    internet. Fantasi telah merubah wajah dunia sedemikian rupa menjadi penuh

    dengan berbagai imajinasi gila yang tidak terbayangkan di dunia nyata.

    Fantasi, berasal dari bahasa Yunani ϕαντασία, yang berarti „membuat

    terlihat‟, adalah genre fiksi yang berkonsentrasi pada elemen imajiner (fantastis).

    Ini bisa berarti sihir, dunia supernatural, dunia alternatif, pahlawan super,

    monster, peri, makhluk ajaib, pahlawan mitologis, pada dasarnya apapun yang

    dapat dibayangkan di luar kenyataan.4

    Konsep fantasi mengacu pada bentuk-bentuk visual yang dapat

    dibayangkan di luar kenyataan. Ini berarti, hal-hal yang tidak semestinya ada dan

    terjadi dalam dunia nyata, dapat diwujudkan ke dalam karya Tugas Akhir. Objek

    yang difantasikan dalam tema penciptaan ini adalah kaktus, menjadi objek yang

    dapat diolah sedemikian rupa hingga berbagai sisi kaktus dapat dijadikan dan

    dibayangkan mengalami atau menjadi sesuatu yang tidak mungkin di dunia nyata.

    Tanaman kaktus dengan karakternya yang unik dapat memancing imajinasi dan

    menjadi inspirasi dalam berkarya.

    Kekaguman pada tanaman kaktus tersebut diungkapkan melalui berbagai

    artikel yang banyak ditemukan di website mengenai makna dari bunga-bunga

    4 Fantasy. Dalam Literary Terms Online Dictionary. Diakses dari

    https://literaryterms.net/fantasy/, pada tanggal 5 Maret 2020 pukul 0.05 WIB

    https://literaryterms.net/fantasy/

  • yang ada di seluruh dunia. Sebagai contoh terdapat pada artikel berjudul Cactus

    Flower: Its Meanings & Symbolism, yang menguraikan makna dari kaktus dan

    bunga kaktus. Artikel tersebut diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa

    Indonesia sebagai berikut:

    Bunga tanaman kaktus memiliki makna (1) hasrat dan daya tarik

    seksual antara dua orang, (2) kekuatan dan kesendirian seperti pada daerah

    gurun, (3) bertahan dari segala hal, tak peduli betapa menyakitkan dan

    sulitnya keadaan, (4) perlindungan dari bahaya dan ancaman, (5)

    kehangatan dan kepedulian, terutama dari seorang ibu kepada anaknya, (6)

    kesucian dan pantangan dari kontak fisik.5

    Tidak dapat dipungkiri bahwa makna kaktus bisa berbeda-beda apabila

    diinterpretasikan oleh berbagai kalangan, namun secara umum terdapat kesamaan

    mengenai makna kaktus apabila didasarkan pada bentuk fisik kaktus tersebut.

    Penulis menjabarkan poin-poin diatas berdasarkan pemahaman penulis

    sebagai berikut, pada poin 2 dari makna kaktus yang disebut di atas, kaktus

    bermakna kekuatan dan kesendirian seperti pada daerah gurun. Gurun sendiri

    diidentikkan sebagai tempat yang berbahaya, sepi, keras, dan jauh dari jangkauan

    keramaian manusia. Gurun dikenal sebagai tempat yang mematikan, maka

    siapapun atau apapun yang dapat bertahan hidup disana, tidak bisa dipungkiri

    pastilah sangat tangguh. Baik itu hewan seperti reptil, ular pasir, serangga, unta,

    tikus gurun, serta tanaman-tanamannya terutama kaktus adalah makhluk hidup

    tangguh yang mampun bertahan hidup di lingkungan ekstrim seperti gurun, maka

    tidak heran apabila kaktus dikatakan memiliki makna kekuatan dan kesendirian.

    Pada poin ke-3 pun disebutkan bahwa kaktus bermakna „bertahan dari segala hal,

    tak peduli betapa menyakitkan dan sulitnya keadaan‟, memang sangat cocok

    dengan tanaman kaktus yang hidup di lingkungan mematikan dan dapat

    membahayakan manusia tersebut.

    Tanaman kaktus pernah disebutkan dalam salah satu Novel Bryce

    Courtenay berjudul The Power of One

    5 Flower Meaning Team, Cactus Flower: Its Meanings & Symbolism, Diakses dari

    https://www.flowermeaning.com/cactus-flower-meaning/, pada tanggal 4 Maret 2020 pukul 15.34

    WIB

    http://www.amazon.com/Power-One-Novel-Bryce-Courtenay/dp/034541005Xhttps://www.flowermeaning.com/cactus-flower-meaning/

  • Tuhan dan aku tidak punya perselisihan, Nyonya. Yang Mahakuasa

    mengandung tanaman kaktus. Jika Tuhan memilih tanaman untuk

    mewakilinya, saya pikir dia akan memilih semua tanaman kaktus.6

    Dari kutipan di atas dapat penulis uraikan bahwa Bryce Courtenay telah

    mengemukakan gaya bahasa yang sangat puitis melalui kalimat-kalimatnya

    mengenai keindahan serta keanggunan tanaman kaktus yang tidak semua orang

    dapat melihatnya. Kalimat-kalimat tersebut memberi nilai tambah bagi tanaman

    kaktus sehingga pembaca novelnya tidak lagi menganggap kaktus sebagai

    tanaman buruk rupa.

    Sebagai salah satu penyuka tanaman kaktus, penulis pun menyadari bahwa

    karakter tanaman kaktus tersebut unik dan berbeda dengan tanaman lain yang

    pernah dilihat. Sifat tanaman kaktus dirasa mirip dengan sifat penulis, sebagai

    tanaman yang „penyendiri‟. Banyak orang yang tidak menyukai tanaman kaktus

    karena dianggap sebagai tanaman liar yang buruk, tidak menarik, berbahaya dan

    mereka lebih memilih tanaman lain yang jelas-jelas lebih indah dari kaktus.

    Apabila diberi pilihan bunga mawar atau kaktus, maka banyak orang pasti akan

    memilih bunga mawar. Orang-orang yang menyukai tanaman kaktus biasanya

    telah menemukan keindahan kaktus tersebut melalui pengalaman mengamati

    kaktus dan mencoba mengenalnya lebih jauh. Itulah yang seharusnya orang-orang

    lakukan sebelum membuat judge atau memberi label pada orang lain, sehingga

    tidak serta merta menyebut orang lain sombong, tanpa mencoba mengenalnya

    lebih dulu.

    Fantasi kaktus juga dilukiskan sebagai metafora dari beberapa situasi atau

    keadaan yang sedang terjadi saat ini. Metafora yang digunakan merepresentasikan

    situasi tertentu ke dalam bentuk-bentuk yang mewakili pemikiran tersebut. Seperti

    kaktus berduri yang merupakan metafora dari lika-liku kehidupan. Duri kaktus

    adalah metafora dari situasi sulit atau tantangan. Kaktus yang tumbuh liar ataupun

    kaktus yang tumbuh dalam ruangan merupakan metafora dari situasi saat ini

    6 Stephen Hicks, Cacti and Metaphysis, Diakses dari

    https://www.stephenhicks.org/2010/09/22/cacti-and-metaphysics/, pada tanggal 4 maret 2020

    pukul 16.12 WIB

    https://www.stephenhicks.org/2010/09/22/cacti-and-metaphysics/

  • dimana pandemi Covid19 terjadi dimana banyak orang hanya dapat berdiam di

    dalam rumah untuk menghindari penyebaran virus.

    Menurut Paul Recour, metafor adalah sebuah bentuk wacana atau

    prosa yang bersifat retorik yang memungkinkan kita mendapatkan

    kemampuan aneh untuk meredeskripsikan kenyataan. Metafora dapat berupa

    perlambangan dan bahasa tanda yang dapat mewakili pikiran pemakainya

    dalam menumpahkan gagasan-gagasannya.7

    Kedekatan dengan tanaman kaktus setelah menggalinya lebih jauh

    menimbulkan perasaan terikat secara emosional pada kaktus tersebut. Secara tidak

    disadari, kaktus dianggap sebagai gambaran diri sendiri. Hal tersebut dapat

    dijelaskan secara ilmiah, mengenai kecenderungan manusia untuk melihat dirinya,

    melakukan refleksi diri kepada alam sekitar, baik itu tanaman, hewan,

    pegunungan dan benda-benda alami lainnya. Menurut teori Biofilia Wilson

    Koneksi yang manusia cari secara tidak sadar selama kehidupan

    manusia. Ini menunjukkan bahwa kita memiliki kebutuhan bawaan untuk

    berafiliasi dengan alam. Kebutuhan akan alam ini memiliki asal-usul genetik

    dan biologis, berdasarkan evolusi kita di dunia alami. Lingkungan perkotaan

    buatan adalah hal baru bagi kita dan terdapat kebutuhan tidak sadar akan

    lingkungan yang lebih alami.8

    Dapat penulis uraikan dari kutipan teori tersebut yang menjelaskan bahwa

    sudah bawaan dan tertanam dalam gen setiap manusia, bahwa manusia akan selalu

    merasa nyaman dengan alam, menjadi terikat secara emosonal dan seringkali

    menemukan refleksi dirinya di dalam lingkungan alami tersebut, termasuk dalam

    hal ini pada tanaman kaktus.

    Tugas Akhir fantasi kaktus ini mengangkat kaktus sebagai objek utama,

    yang direpresentasikan dengan berbagai variasi kegiatan atau bentuk yang tidak

    mungkin dilakukan atau ditemui pada kaktus di dunia nyata. Kaktus yang di dunia

    nyata merupakan tanaman yang diam, tidak menunjukan aktivitas gerak, terlihat

    sunyi, akan dihadirkan berbeda pada karya Tugas Akhir ini. Kaktus pada karya

    Tugas Akhir ini juga direpresentasikan lebih aktif dan lebih berinteraksi dengan

    7 Mikke Susanto, op.cit.p. 258

    8 Miles Richardson, “What is a Connection to Nature?”, diakses dari

    https://findingnature.org.uk/2014/12/15/what-is-a-connection-to-nature/, pada tanggal 7 Maret

    2020 pukul 13.09 WIB.

  • objek-objek pendukung lainnya, sebagai bentuk fantasi dari kaktus yang

    berhubungan dengan pengalaman penulis. Dengan fantasi, karya Tugas Akhir ini

    tentu saja selain mewakili persoalan pribadi dengan dunia imajinatif dan

    pengungkapan yang fantastik, dihadirkan melalui pengolahan visual keseni-

    lukisan.

    C. PROSES PENCIPTAAN

    1. Karya Acuan

    Sudah banyak objek tanaman yang dijadikan inspirasi dalam berkarya oleh

    seniman-seniman dengan membawanya ke dalam bentuk-bentuk imajinatif dan

    fantastis. Salah satu contohnya adalah sosok tanaman yang hidup, memiliki

    mata, mulut dan tangan dalam film Guardians of The Galaxy bernama Groot

    yang diciptakan oleh Marvel. Groot, dalam film merupakan salah satu penjaga/

    guardian yang bertugas menjaga dan mengamankan galaksi dari makhluk-

    makhluk jahat. Groot memiliki kemampuan bertarung dan terbukti dapat

    membantu menyelamatkan dunia. Fantasi mengenai pohon yang dapat menjadi

    superhero dengan kemampuan bertarung tersebut sangat menarik apalagi

    disertai dengan kualitas grafik dan animasi yang baik sehingga secara visual,

    Groot terlihat benar-benar hidup. Groot merupakan fantasi yang digambarkan

    atau divisualisasikan dengan sangat baik hingga menjadi salah satu karakter

    film yang cukup populer di masyarakat.

  • Tidak hanya Groot, karya-karya fantasi dengan objek berupa tanaman

    banyak diciptakan oleh seniman-seniman lain, baik dengan media digital

    maupun manual. Salah satu ilustrator yang menciptakan plant creature adalah

    Goro Fujita yang berasal dari Jepang. Karya-karyanya banyak menggunakan

    media digital dengan objek-objek berupa monster fantasi, hewan fantasi, robot,

    tanaman fantasi dan lain sebagainya. Salah satu karyanya yang berjudul alone,

    menggambarkan tanaman seperti bawang putih yang sedang sendirian diantara

    lumut-lumut dan sulur sulur. Bawang tersebut tampak sedang menatap lurus ke

    depan seolah-olah hanya berdiam diri saja disana, seperti karakter dari tanaman

    itu sendiri yang hanya menetap di satu tempat dan tampak diam.

    Gb.1.

    Groot, (sumber: marvelcinematicuniverse.fandom.com/wiki/Groot. Diakses pada

    tanggal 04 Maret 2020, pukul 10.13 WIB)

    https://marvelcinematicuniverse.fandom.com/wiki/Groot

  • Karya lain dari Goro Fujita adalah Auntumn Flower, menggambarkan

    bunga yang sedang merayakan musim gugur. bunga tersebut tampak sangat

    bahagia dengan kedua tangannya diangkat ke atas seolah-olah ingin

    menangkap daun-daun yang berguguran dari pohon di sekitarnya.

    Gb.3.

    Goro Fujita: Auntumn Flower, (sumber:www.instagram.com/Goro Fujita. Diakses

    pada tanggal 09 Maret 2020, pukul 10.58 WIB)

    Gb.2.

    Goro Fujita: Alone, (sumber:www.instagram.com/Goro Fujita. Diakses pada

    tanggal 09 Maret 2020, pukul 10.58 WIB)

    http://www.instagram.com/Gorohttp://www.instagram.com/Goro

  • Konsep yang diangkat oleh Goro Fujita yaitu membuat makhluk-

    makhluk fantasi, menjadi inspirasi bagi penulis untuk menciptakan karya

    lukisan dengan konsep yang hampir serupa. Karya Goro Fujita menginspirasi

    karena menghadirkan tumbuhan yang memiliki wajah dan dapat berperilaku

    seperti manusia, seperti bunga yang meloncat-loncat bahagia karena musim

    gugur tiba. Tentunya ini memberikan ide serta gagasan untuk menciptakan

    fantasi yang serupa menggunakan tanaman kaktus. Kaktus juga dapat

    difantasikan berperilaku seperti manusia serta memiliki wajah dan berekspresi

    seperti manusia.

    Eksplorasi lebih jauh dilakukan dengan melihat foto-foto beragam

    jenis kaktus yang dapat diakses melalui akun instagram khusus pecinta kaktus

    seperti akun instagram @cactus_collector, @cactusmagazine, @flower.cactus

    dan akun-akun pecinta kaktus lainnya. Akun instagram kaktus tersebut rata-rata

    membagikan seribu lebih foto-foto tanaman kaktus dengan berbagai jenis,

    mulai dari kaktus yang banyak ditanam oleh masyarakat maupun kaktus liar

    yang hidup di alam. Ribuan foto-foto kaktus tersebut menunjukan betapa

    kaktus memiliki ragam jenis bentuk dan warna yang sangat menarik.

    Mengamati satu persatu bentuk dan warna kaktus tersebut, maka dapat

    menemukan perbedaan dan keunikan antara satu jenis kaktus dengan jenis

    lainnya.

    Pengamatan yang mendalam pada tanaman kaktus dilakukan dengan

    mengamati bentuk tanaman kaktus tersebut secara detail, mulai dari bentuk

    secara keseluruhan, bentuk duri, warna duri, warna kaktus, lingkungan tempat

    tinggal kaktus, serta berbagai aspek lainnya.

    Beberapa akun instagram khusus kaktus juga memuat gambar-gambar

    atau foto kaktus dengan beragam keadaan yang berfungsi untuk menyampaikan

    informasi ataupun hanya sebagai hiburan. Beberapa foto yang didapat dari

    akun instagram @cactusmagazine menunjukan kaktus yang memakai baju,

  • memiliki tangan dan tubuh dengan kepala kaktus. Gambar itu sangat surealistik

    karena menunjukan situasi tidak real dari kaktus.

    Gambar atau foto-foto lain yang memiliki unsur surealistik cukup

    banyak ditemui tidak hanya pada akun instagram @cactusmagazine namun

    juga pada banyak akun khusus kaktus lainnya yang memberikan inspirasi

    mengenai aspek-aspek surealistik yang dapat menjadi bahan atau gagasan

    dalam menciptakan karya Tugas Akhir, terutama dalam segi idenya, yaitu

    kaktus yang berperilaku dan dapat berekspresi seperti manusia.

    2. PROSES PENCIPTAAN

    a. Bahan

    i. Cat Akrilik

    ii. Kanvas

    iii. Air

    iv. Varnish

    Gb.4.

    Jeniffer Eliza: Cactus Man, Kolase Digital,

    (sumber:www.instagram.com/cactusmagazine. Diakses pada tanggal 04 Juni 2020,

    pukul 12.10 WIB)

    http://www.instagram.com/cactusmagazine

  • b. Alat

    i. Kuas

    ii.Wadah Cat / gelas plastik

    iii. Palet

    c. Teknik yang digunakan adalah teknik transparan dan

    teknikOpaque/teknik blok

    d. Tahap Pembentukan

    i. Persiapan

    Melalui persiapan yang matang, pikiran akan fokus dan

    semangat dalam melukis. Adapun persiapan yang dilakukan

    adalah dengan menempatkan semua alat dan bahan yang

    dibutuhkan pada spot tertentu yang dirasa nyaman untuk

    melukis. Kanvas konsong sudah siap berdiri dan diikuti dengan

    cat, kuas, air bersih, lap bersih, wadah cat dan palet. Kanvas

    yang digunakan dalam melukis juga sudah direnggangkan pada

    spanram dan diberi lapisan dasar atau plamir sehingga telah

    siap untuk dilukis.

    ii. Inkubasi

    Dalam tahap inkubasi ini dilakukan pendalaman terhadap

    materi visual yang telah didapatkan. Pendalaman tersebut

    untuk menentukan bentuk visual apa yang akan digunakan

    untuk menciptakan fantasi kaktus. Berbagai materi yang telah

    didapat, dipilah dan dipilih mana yang sebaiknya digunakan

    dalam penciptaan karya. Pendalaman juga dilakukan dengan

    mengunjungi pameran lukisan untuk mendapatkan pemahaman

    tertentu mengenai karya-karya yang ada di zaman sekarang

    sebagai referensi dari berbagai aspek.

    iii. Inspirasi

    Dari berbagai pendalaman dan pematangan ide, maka

    dibuatlah sketsa untuk menentukan gambaran besar dari karya

  • yang akan dibuat. Sketsa digambarkan di kertas menggunakan

    pensil.

    iv. Pemunculan

    Berisi proses penciptaan melukis pada kanvas, tahap-tahap

    dari sketsa pada kanvas, pengeblokan, detail hingga tanda

    tangan.

    Gb.5.

    Proses pembentukan karya

  • D. PEMBAHASAN KARYA

    Kaktus yang terlihat bersedih dalam karya menceritakan tentang

    perundungan atau istilah populernya bullying yang marak terjadi dimana-

    mana. Alasan pelaku perundungan itu biasanya adalah ketika terdapat

    sesuatu yang berbeda dari teman di lingkungan tertentu yang kemudian

    selalu dijadikan sebagai bahan ejekan yang bagi yang lainnya. Seringkali

    para pelaku tidak hanya satu orang tetapi satu kelompok tertentu. Mereka

    menertawakan korban dan menindasnya dengan semena-mena. Begitupula

    yang terjadi oleh kaktus ungu yang terdapat dalam karya di atas. Kaktus

    ungu menunjukan ekspresi wajah yang sedih sementara bunga-bunga

    disekitarnya menertawakan fisik si kaktus yang berbeda dari bunga-bunga

    itu. Karya diatas merupakan fantasi yang muncul saat melihat atau

    mengetahui kasus perundungan yang ada di sekitar.

    Penggambaran fantasi dari kaktus yang mengalami perundungan ini

    cukup sederhana dengan latar belakang karya berwarna gelap sehingga

    Gb.6.

    Melta Desyka, Bisik-Bisik, 60cmx80cm, cat akrilik di kanvas, 2020

  • memunculkan objek-objek di depannya, seperti objek bunga-bunga

    berwarna cerah dan tentunya objek kaktus itu sendiri. Kaktus diberi warna

    ungu gelap agar memberikan kesan bahwa kaktus tersebut sedang

    dikucilkan. Kaktus juga diberi ekspresi sedih di bagian mata dan alis agar

    lebih menonjolkan rasa tertekan yang dialami kaktus. Bunga-bunga yang

    dilukiskan di sekitarnya juga diberi ekspresi berupa mata dan mulut yang

    dapat mengesankan seolah-olah sedang membicarakan si kaktus ungu.

    Karya ini menceritakan mengenai seseorang yang menjadi pusat

    perhatian. Setiap makhluk hidup diciptakan dalam 2 sisi yang berbeda,

    yaitu sisi baik dan sisi buruk atau sifat baik dan sifat buruk. Sifat buruk

    diciptakan bukan untuk menjatuhkan, melainkan untuk memunculkan dan

    memperkuat sisi baik. Tinggal bagaimana menjalaninya hidup dengan

    menonjolkan sifat baik. Apakah akan tetap bertahan menjadi baik atau

    hanyut terbawa nafsu keburukan. Inilah yang dilukiskan dalam karya

    Gb.7.

    Melta Desyka, Two In One, 60cmx70cm, cat akrilik di kanvas, 2020

  • lukisan ini. Kaktus hijau sedang menjadi pusat perhatian dari orang-orang

    disekitarnya karena sifat baik ataupun sifat buruknya. Ada saatnya dalam

    kehidupan sehari-hari ketika seseorang menjadi bahan pergunjingan

    orang-orang disekitarnya. Orang-orang itu membicarakan terus menerus

    sifat buruk orang lain, padahal tidak semua keburukan ada di orang

    tersebut. Orang yang sedang dibicarakan itu memiliki kedua sisi sifat di

    dalam dirinya, jadi sangat tidak adil apabila yang dibesar-besarkan

    hanyalah sifat buruknya saja.

    Untuk menggambarkan sifat buruk dan sifat baik maka kaktus hijau

    memiliki dua ekspresi wajah yang dilukiskan berbeda. Wajah di kiri

    menunjukan wajah sedih yang berarti sisi ikhlas atau baik dari kaktus,

    sementara wajah di kanan menunjukan ekspresi marah dan menantang

    yang berartu sisi buruk kaktus. Tanaman-tanaman disekitarnya

    mengelilingi dan fokus memperhatikan kaktus hijau itu. Bahkan

    dilukiskan juga bunga yang memiliki mata berfokus pada kaktus hijau.

    Kaktus lain pun yang berwarna orange juga sedang sibuk

    memperhatikannya. Perhatian itu membuat kaktus hijau bingung dan

    panik.

    Latar belakang karya ini diberi warna merah gelap sementara bunga-

    bunga disekitar kaktus hijau berwarna warni seperti warna merah jambu,

    hijau kebiruan, putih, biru, kuning dan biru muda. Elemen garis yang

    cukup menonjol terdapat pada motif daun serta garis putus-putus yang

    muncul dari mata bunga ke kaktus hijau.

  • Semua orang suka dengan ketenangan. Beberapa orang bahkan memiliki

    wilayah nyamannya sendiri. Wilayah kenyamanan itulah yang coba difantasikan

    dan dilukiskan ke dalam karya. Dalam karya ini, satu kaktus menempati satu

    bukit, menunjukan bahwa mereka masing-masing memiliki wilayah sendiri

    sebagai tempat tinggal dan juga sebagai tempat untuk menenangkan diri. fantasi

    yang dilukiskan adalah membayangkan bahwa setiap orang memiliki rumah

    kaktus serta satu bukit pribadi untuk tinggal, maka tentunya kehidupan akan

    sangat tenang dan nyaman.

    Pada karya ini, komposisi dari objek-objek diantaranya bagian latar

    belakang berupa langit biru muda serta bukit-bukit yang terhampar dari jauh

    hingga dekat. Kemudian di atas masing-masing bukit itu terdapat rumah kaktus

    yang berdiri tegak. Kaktus-kaktus itu kebanyakan berwarna ungu, memiliki

    jendela, pintu dan tangga. Terdapat bunga-bunga pada setiap bukit semakin

    mempercantik pemandangan dan suasana bukit pribadi.

    Gb.8.

    Melta Desyka, Tanah yang Tenang, 60cmx70cm, cat akrilik di kanvas, 2020

  • E. PENUTUP

    Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa

    kemampuan manusia untuk berfantasi dengan luas dan tanpa batas adalah sesuatu

    yang membedakannya dengan makhluk hidup lain. Setiap hal unik yang

    disaksikan atau dialami biasanya akan memunculkan fantasi tentang hal unik itu

    yang menarik sebagai ide penciptaan karya lukisan. Fantasi yang muncul biasanya

    memiliki kedekatan dengan kehidupan sehari-hari. Bagi pecinta tanaman kaktus,

    maka fantasi yang muncul selalu berkaitan dengan kaktus tersebut. Karya Tugas

    Akhir ini mengangkat mengenai tumbuhan kaktus yang difantasikan untuk

    menyampaikan gagasan tertentu mengenai situasi serta pengalaman penulis dalam

    kehidupan. Fantasi Kaktus Dalam Lukisan adalah gambar rekaan, khayalan atau

    sesuatu yang tidak nyata dari tanaman kaktus serta unsur-unsur yang berhubungan

    dengannya divisualisasikan menggunakan elemen-elemen visual seperti garis,

    bentuk, dan warna ke dalam bidang dua dimensional. Pesan-pesan moral juga

    disisipkan dalam setiap karya yang merupakan hasil dari perenungan atas setiap

    pengalaman yang dialami. Tugas Akhir ini juga menggunakan metafora dimana

    kaktus dimaknai tidak hanya sebagai kaktus namun mewakili situasi tertentu

    dalam kehidupan. Seperti duri kaktus yang merupakan metafora dari tantangan,

    hambatan, serta perjuangan untuk mencapai cita-cita.

    Dalam situasi keseharian banyak ide yang bisa saja muncul, seperti

    misalnya situasi wabah Covid-19 yang memunculkan banyak ide dan fantasi

    menarik namun tetap berkaitan dengan hal-hal yang dekat secara emosional yaitu

    kaktus.

    Salah satu lukisan yang membicarakan tentang kondisi atau situasi wabah

    Covid-19 saat ini adalah karya berjudul Caution yang menggambarkan bagaimana

    kehidupan banyak orang dalam situasi Covid-19, dimana banyak orang tidak

    dapat beraktivitas di luar rumah karena mereka harus waspada dengan virus

    tersebut. Selain melukiskan situasi yang terjadi saat ini, terdapat juga karya yang

    merupakan fantasi dari kehidupan kaktus dimana sering menjadi bahan ejekan

    karena bentuknya yang tidak indah. Seperti pada karya yang berjudul Kenangan

  • Masa Lalu, menceritakan tentang kesedihan kaktus saat ia dibicarakan mengenai

    kejelekannya oleh tanaman lain yang lebih indah dan berwarna.

    Karya yang dianggap paling memuaskan dalam pengerjaannya adalah

    karya berjudul Bisik-Bisik karena tersebut menggambarkan dengan tepat

    pengalaman pribadi yang sering dirasakan dalam kehidupan nyata. Pengalaman

    dimusuhi teman-teman sewaktu masa Sekolah Dasar membuat sedikit trauma

    sehingga dilukiskan ke dalam karya. Secara emosional, karya Bisik-Bisik paling

    berkesan baik dalam proses penciptaan maupun secara visual.

    20 karya Tugas Akhir yang telah berhasil diselesaikan ini tentunya masih

    banyak sekali kekurangan karena dalam pengerjaan tidak lepas dari hambatan

    dalam berbagai hal. Hambatan tersebut tetap diupayakan agar ke-20 karya dapat

    diselesaikan dengan maksimal. Agar dapat memperbaiki berbagai kekurangan,

    maka kritik dan saran sangat diharapkan demi pengetahuan dan perbaikan di masa

    depan.

    F. DAFTAR PUSTAKA

    Atminisak, Pengaruh Ekstrak Buah Kaktus Centong (Opuntia cochenillifera)

    Terhadap Kadar Glokusa Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus) Sebagai

    Sumber Belajar Biologi, Skripsi S-1 Program Studi Pendidikan Biologi,

    Fakultas Keguruan Dan Ilmu pendidikan, Universitas Muhammadiyah

    Malang, 2016

    Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:

    Gramedia, 2008

    Fuentes, Augustin, The Creative Spark: How Imagination Made Humans

    Exceptional, New York: Dutton Penguin Random House LLC, 2017

    Pringle, David, Fantasy: The Definitive Illustrated Guide, London: Carlton

    Books, 2002

    Sp, Soedarso, Tinjauan Seni, Yogyakarta: Saku Dayar Sana, 1990

    Susanto, Mikke, Diksirupa: Kumpulan Istilah dan gerakan Seni Rupa,

    Yogyakarta: Dicti Art Lab & Djagad Art House, 2011

  • Sugianto, Wardoyo, Sejarah Seni Rupa Barat, Diktat Kuliah pada Program Studi

    Seni Rupa Murni, Jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni

    Indonesia Yogyakarta, 2002

    Sumber Web

    https://literaryterms.net/fantasy/, (diakses penulis pada tanggal 5 Maret 2020

    pukul 0.05 WIB)

    https://www.flowermeaning.com/cactus-flower-meaning/, (diakses penulis pada

    tanggal 4 Maret 2020 pukul 15.34 WIB)

    https://www.stephenhicks.org/2010/09/22/cacti-and-metaphysics/, (diakses

    penulis pada tanggal 4 maret 2020 pukul 16.12 WIB)

    https://findingnature.org.uk/2014/12/15/what-is-a-connection-to-nature/, (diakses

    penulis pada tanggal 7 Maret 2020 pukul 13.09 WIB)

    https://literaryterms.net/fantasy/https://www.flowermeaning.com/cactus-flower-meaning/https://www.stephenhicks.org/2010/09/22/cacti-and-metaphysics/

    Pages from JURNAL MELTA DESYKAA 1IMG_0001Pages from JURNAL MELTA DESYKAA 2