Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    1/28

    FARMAKOTERAPIANTIMIKROBA

    by

    Sugirman

    2

    Sistem Kekebalan TubuhA. Mekanisme pertahanan tubuh:

    1. Sistem imun non spesifik (natural = alamiah)

    Fisik & mekanis: kulit, selaput lendir, siliasaluran napas, batuk & bersin

    Biokimia: mukus, lisosim dalam keringat, airludah, air mata, dsb

    Humoral (cairan): komplemen, interferon,C-reactive protein .

    Selular: Fagositosis oleh sel mononuklear &polimorfonuklear, sel natural killer (sel NK).

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    2/28

    3

    Sistem Kekebalan Tubuh

    2. Sistem imun spesifik (acquired = didapat)

    Humoral: limfosit B atau sel B yang memproduksiantibodi yg mempertahankan tubuh dari infeksibakteri, virus & melakukan netralisasi toksin

    Seluler: Limfosit T atau sel T, berfungsi: membantu sel B dalam produksi antibodi mengenal & menghancurkan sel yang terinfeksi

    virus mengaktifkan makrofag dalam fagositosis

    mengontrol ambang & kualitas sistem imun

    4

    Sistem Kekebalan Tubuh

    B. Infeksi & Peradangan (inflamasi)

    Infeksi: Proses masuknya mikroorganisme(kuman, virus, dll) ke dalam tubuhmanusia.

    Faktor yg menentukan apakah seseorang yg

    terinfeksi akan menjadi sakit: jumlah kuman yg masuk virulensi (keganasan) kuman daya tahan tubuh manusia sendiri

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    3/28

    5

    Sistem Kekebalan Tubuh

    Inflamasi: Suatu proses peradangan, yangmerupakan reaksi tubuh untukmengatasi infeksi atau keadaantertentu lainnya.

    Proses yg terjadi: pengumpulan sel lekosit,pelepasan mediator (prostaglandin, dll)

    Gejala: Kalor (panas)

    Rubor (kemerahan)

    Tumor (pembengkakan)

    Dolor (sakit)

    Functio laesa (gangguan fungsi)

    6

    Definisi

    Antimikroba (AM) : obat pembasmi mikroba,khususnya mikroba yg merugikanmanusia

    Antibiotika (AB) : zat yg dihasilkan oleh suatumikroba, terutama fungi, sekarangdikembangkan secara sintetik /semi sintetik, yg dapat meng-hambat pertumbuhan ataudapat membasmi mikroba jenis lain(bakteri)

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    4/28

    7

    Mikroba

    Bakteri

    Virus

    Fungi

    Protozoa

    8

    Perbandingan Mikroba

    No Ciri Bakteri Virus Fungi

    1 Sel satu satu mutiseluler  

    2 Ukuran 0,5-20 x 0,5-2 mikron 0,02 - 0,03 mikron 3 - 4 mikron

    3 Sifat Kehidupan mandiri / obligat obligat mandiri / obligat

    4 Contoh Pe nyakit Thyfoi d, TB, Pneumonia I nflue nz a, Poli o, SAR Tinea ca pitis, Tinea versicolor,

    Meningitis, Pharyngitis, dll Small pox, dll Aspergilosis, Candidiasis, dll

    5 Terapi Antibiotika Antiviral, Imunisasi (preventive) Antifungal

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    5/28

    9

    Mikroba lain

    Protozoa :- Hewan bersel satu, bersifat parasit atau bebas

    - Contoh protozoa : Amoeba, trichomonas, Giardia, dll.

    - Penyakit yang ditimbulkan contohnya adalah Diare,

    Trichomoniasis, Malaria, Amebic disentry.

    - Obat-obatan yang dipakai adalah Antiprotozoa,

    penyakit infeksi oleh protozoa juga sering diterapi

    dengan antibiotika, contoh : Metronidazole.

    10

    Struktur Bakteri

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    6/28

    11

    Kokus:

    berbentuk bulat, dapat tersusun sbg:

    Mikrokokus - tunggal

    Diplokokus - berpasangan

    Pneumokokus - diplokokus berbentuk lanset

    Gonokokus - diplokokus berbentuk biji kopi

    Tetrade - tersusun dalam kelompok 4 sel

    Sarsina - kelompok 8 sel dalam bentuk kubus

    Streptokokus - tersusun seperti rantai

    Stafilokokus - seperti untaian buah anggur

    Bentuk Bakteri

    12

    Basilus:

    berbentuk batang :

    Kokobasilus - sangat pendek menyerupai kokus

    Fusiformis - kedua ujung batang meruncing

    Streptobasilus – batang bergandengan membentuksuatu filamen

    Bentuk Bakteri

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    7/28

    13

    Spiral:

    berbentuk bengkok atau spiral :

    Vibrio - batang bengkok

    Spirilium - spiral kasar san kaku, tdk fleksibeldan dpt bergerak dengan flagel

    Spirokhaeta - spiral halus, elastik dan fleksibel,begerak dengan aksial filamencontoh :Borrelia : bentuk gelombang

    Treponema : bentuk spiral halus

    Leptospira : bentuk spiral dgn kaitanpada satu atau kedua ujungnya

    Bentuk Bakteri

    14

    KLASIFIKASI BAKTERIBerdasarkan Pewarnaannya(Hans C.J gram, bakteriologis Denmark)

    Gram positive ( + )Bakteri menampilkan warna violet

    Gram negative ( - )

    Bakteri menampilkan warna merah

    Pewarna : larutan gram’s Iodine /Gentian Violet

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    8/28

    15

    KLASIFIKASI BAKTERI

    Berdasarkan Kebutuhan Oksigen

    – Kuman anaerob obligat, hidup tanpa O2 (O2 justru toksis terhadap kuman ini)

    – Kuman anaerob aerotoleran, tumbuh baik tanpaO2 tetapitidak mati dengan adanya O2

    – Kuman anaerob fakultatif, mampu tumbuh baikdalam suasana dengan atau tanpa O2

    – Kuman aerob obligat, tumbuh subur bila ada O2dalam jumlah besar

    – Kuman mikroaerofilik, hanya tumbuh baikdalam tekanan O2 yg rendah

    16

    Kokus : StafilokokusS. aureus  al. Inf. kulit, abses

    S. epidermidis  al. Artifisial material (kateter)StreptokokusS. pneumon ia  al. Pneumonia, OtitisS. enterokoku s  al. Gastro

    Basili: Listeria al. MeningitisCorynebacterium al. Diphteria

    Kokus: NeisseriaN. meningit idis  al. MeningitisN. gonore  al. Gonore

    Basili: Banyak ……Entero Baktericiae

    • E. coli  U.T.I., diare• Salmonella typhi  Typhoid, Enterocolitis• Shigella  Enterocolitis• Klebsiella  Pneumonia, U.T.I• Proteus mirabilis  U.T.I.• Pseudomon as aeruginosa  Pneumonia• H. Influ enza  Pneumonia, Otitis

    • Legionella  PneumoniaKokus: Peptokokus al. Infeksi campuran

    Peptostreptokokus

    Basili: ClostridiumCl. perfr ingens  al. Gas GangreneCl. tetani  al. Tetanus

    Kokus: -

    Basili: BacteroidesB. f ragilis  al. Peritonitis, pneumnonia

    Bakteri

    Aerob

    Anaerob

    Gram -

    (Merah)

    Gram +

    (Ungu)

    Gram +

    (Ungu)

    Gram -

    (Merah)

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    9/28

    17

    Antibiotika yang baik   → AB dengantoksisitas selektif

    Toksisitas selektif : bersifat sangattoksik terhadap mikroba, relatiftidak toksik terhadap penderita

    ANTIBIOTIKA

    18

    Bakteriostatik : menghambat pertumbuhanbakteri

    Bakterisid : membunuh bakteri

    KHM / MIC ( Kadar Hambat Minimal ) : Kadar minimal yang diperlukan

    untuk menghambat pertumbuhan

    bakteri

    KBM ( Kadar Bunuh Minimal )

    : Kadar minimal yang diperlukan

    untuk membunuh mikroba

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    10/28

    19

    KLASIFIKASI ANTIBIOTIKA

    menurut penggunaanya :Aktif terhadap gram positif :

    penisilin G eritromisin

    Aktif terhadap gram negatif : streptomisin polimiksin

    Spektrum luas (gram+/-) :

    tetrasiklin kloramfenikol

    20

    KLASIFIKASI ANTIBIOTIKA(berdasarkan struktur kimiawi)

    1. PenisilinStruktur dasar: cincin thiazolidin ygberhubungan dgn cincin beta laktam ygmempunyai rantai samping.

    Mekanisme resistensi: perbedaan struktur PBP (Penicillin Binding

    Protein) yg merupakan target dari obat ini Ketidak mampuan obat untuk menembus tempat

    kerjanya.

    Kemampuan bakteri merusak cincin betalaktam melalui enzim beta laktamase

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    11/28

    21

    KlasifikasiKlasifikasi PenisilinPenisilin:

    a. Penisilin G & Penisilin V: aktif kokus grampositif, mudah dihidrolisa penisilinase

    b. Penisilin yg resisten thd penisilinase: aktivitasantimikroba kurang dibanding penisilin G, tetapiefektif thd S. aureus yg produksi penisilinasecontoh; metisilin, oksasilin, kloksasilin,dikloksasilin

    c. Ampisilin, amoksisilin, bakampisilin: spektrummakin luas termasuk gram negatif seperti H.influenzae, E. coli & P. mirabilis, tetapi mudahdihidrolisa oleh beta laktamase

    d. Karbenisilin & tikarsilin: spektrum lebih luas,mencakup: Pseudomonas, Enterobakter, Proteus

    e. Mezlosilin & Piperasilin: spektrum diperluasmeliputi Pseudomonas, Klebsiella & bbrpmikroorganisme gram negatif tertentu.

    22

    Generasi Generik Spektrum antibakteri

    Pertama SefazolinSefalotinSefaleksinSefadroksilSefradin

    Lebih condong untuk bakteri gram +

    Kedua SefuroksimSefaklor SefotiamSefoksitinSefotetan

    Berada ditengah-tengah, secaraumum bisa dikatakan beradadiantara generasi I dan III

    Ketiga Sefotaksim

    SeftriaksonSeftazidimSefoperazonSeftizoksim

    Lebih condong untuk bakteri gram -

    Kempat CefepimeCefpirom

    Kekuatan generasi III ditambahspektrumnya untuk bakteri gram +

    2. Sefalosporin

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    12/28

    23

    3. Antibiotika beta laktam lainnya Golongan Karbapenem:

    Imipenem:kombinasi dgn Cilastatin, ygmenghambat degradasi imipenem olehenzim dipeptidase di tubulus ginjal, sangatresisten thd kebanyakan beta laktamase,berguna untuk infeksi campuran olehinfeksi nosokomial

    Meropenem: tidak perlu kombinasi dgnCilastatin, krn tidak sensitif terhadapdipeptidase

    Aztreonam: resisten thd banyak betalaktamase dari bakteri gram negatif,umumnya resisten thd bakteri gram (+)dan anaerob, aktivitas sangat baik thdEnterobacteriaceae & Pseudomonas

    Cara kerja : mengganggu sintesa dinding sel bakteri

    24

    Penghambat beta laktamase

    1. Asam klavulanat (kombinasi dgnamoksisilin)

    2. Sulbaktam (kombinasi dgn ampisilin)

    3. Tazobaktam (kombinasi denganpiperasilin)

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    13/28

    25

    Aminoglikosida:

    mengandung gula amino yg tergabung dgncincin heksosa / aminosiklitol melalui ikatanglikosidik absorpsi oral tidak baik

    konsentrasi di LCS tidak memadai

    ekskresi dgn cepat oleh ginjal normal

    terutama untuk infeksi bakteri aerobik gram -

    mek.kerja: hambat sintesa protein

    Bakterisida (dose-dependent )

    26

    Aminoglikosida punya efek post-antibiotik

    efek samping toksisitas: nefrotoksisitas,ototoksisitas

    Contoh obat:

    - Streptomisin: hambat pertumbuhan basil TBC,penggunaan terbatas krn masalah resistensi

    - Neomisin: Neomisin B topikal atau oral untukefek pada flora usus, & paromomisin

    - Kanamisin: krn toksik dan timbul resistensimaka telah diganti dgn yg lebih baru. Termasukgol. ini adalah tobramisin & amikasin

    - Gentamisin & netilmisin: spektrum luas & masihbanyak digunakan, termasuk gol ini adl sisomisin

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    14/28

    27

    Tetrasiklinspektrum luas tetapi mempunyai masalah

    resistensibakteriostatik

    mek. Kerja: hambat sintesa protein bakteri

    ES: iritasi sal. cerna, fotosensitivitas, toksisitasthd hati / ginjal, perubahan warna gigi (pada anak-anak atau wanita hamil)

    Kloramfenikolterutama bakteriostatik, dapat juga bakterisid

    untuk spesies tertentu (H. influenzae, N.

    meningitidis, Strep. Pneumoniae )mek. Kerja: hambat sintesa protein bakteri

    ES: toksisitas pd sumsum tulang (anemia,lekopenia serta trombositopenia)

    28

    Eritromisin:

    Gol. Makrolida, senyawa semisintetik barunya:azitromisin, klaritromisin, roksitromisin.

    Aktif thd gram (+), mikoplasma , legionella spp ,H. influenzae , Mycobacterium-avium intracellulare 

    Sifat : bakteriostatik, dapat juga bakterisidalterhadap organisme yg sangat sensitif

    Mek. Kerja: hambat sintesa protein ES: alergi, kolestatik hepatitis, & iritasi sal cerna Interaksi dgn obat yg di metabolisme di hati.

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    15/28

    29

    Klindamisin:

    gol. Linkosamid

    bakteriostatik kuat untuk streptokokus,stafilokokus, B. fragilis, Pneumosistis carinii,Toksoplasma gondii 

    mek. Kerja: hambat sintesa protein

    ES: diare, kolitis pseudomembranosa , alergi

    30

    Polimiksin B & Kolistin:

    aktif thd gram (-) termasuk Enterobakter, E. coli,Klebsiella, Salmonella, Bordetella & Shigella 

    terbatas topikal & cairan irigasi, krn sangatnefrotoksik bila diberikan sistemik

    Mek. Kerja: merusak struktur membran sel

    Vankomisin:antibiotik glikopeptid

    gram (+): stafilokokus, streptokokus, enterokokus 

    Sebaiknya digunakan pd infeksi bakteri yg resistenthd obat pilihan I atau bila alergi thd gol. betalaktam

    Mek. Kerja: hambat sintesa dinding sel,bakterisidal pd mikroba yg sedang membelah diri.

    ES: rx hipersensitif, ototoksik, nefrotoksik

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    16/28

    31

    Sulfonamida:aktivitas luas: gram (+) & (-)

    bakteriostatikMek. kerja: cegah sintesa as. folat dari bakterikombinasi sulfametoksazol -trimetoprim: kerja

    sinergis dalam menghambat sintesa as. folatPenggolongan berdasarkan absorbsi & ekskresi:absorbsi & ekskresi cepat: sulfisoksazol,

    sulfadiazinaborbsi minimal pd pemberian oral shg aktif di

    rongga usus: sulfasalazinterutama u/ topikal: sulfasetamid, mafenid,

    sulfadiazin-Ag

    Masa kerja lama: sulfadoksinES: kristaluria, anemia hemolitik, alergiInteraksi: dgn antikoagulan, sulfonilurea,

    antikonvulsan

    32

    Kuinolon:merupakan pengembangan dari as. nalidiksat:

    obat infeksi saluran kemih.Bakterisidaktivitas antimikroba luas & efektif per oral,

    termasuk untuk bbrp kuman intraselMek. Kerja: pengaruhi proses pemisahan DNA

    bakteritoleransi: umumnya baikES: mual, gangguan perut, pusing, nyeri/bengkak

    sendi pd anak shg tidak dianjurkan u/ diberikanpd anak pra pubertas & wanita hamilcontoh: siprofloksasin, pefloksasin, ofloksasin

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    17/28

    Generik Mekanisme Kerja

    Isoniasid• Belum diketahui pasti, dianggap sbg obat utama TBC

    • ES : ruam kulit, demam, ikterus

    Rifampisin• Menghambat polimerase RNA yg tergantug DNA

    • ES : ruam kulit, demam, mual, muntah.

    Ethambutol• Menghambat penyatuan asam mikolat ke dalamdinding sel

    • ES : ruam kulit, gangguan penglihatan (neuritisoptik)

    Pirasinamid• Tidak diketahui

    • ES : Kerusakan hati

    Obat-Obat Tuberkulosa

    34

    Obat u/ penyakit Mikobacterium-aviumkompleks:peny. Yg banyak tdp pd pasien

    terinfeksi HIV

    terapi: rifabutin, makrolida, kinolon,klofasimin, amikasin.

    Obat u/ lepra:gol. Sulfon (Dapson, sulfokson),

    rifampin, klofasimin

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    18/28

    35

    KLASIFIKASI ANTIBIOTIKmenurut mekanisme kerja :

    • Menghambat sintesa dinding sel kuman :

    – gol. penisilin, gol. sefalosporin, basitrasin danvankomisin

    • Mempengaruhi permeabilitas membran sel kuman :

    – polimiksin, polyen (nistatin)

    • Menghambat sintesa protein :

    – bakteriostatik : tetrasiklin, kloramfenikol

    – bakterisid : aminoglikosida (gentamisin, dll.)

    • Menghambat sintesa asam nukleat :

    – rifampisin, kuinolon

    • Menghambat metabolisme / Antimetabolit :

    – sulfonamid, trimetoprin

    Target Kerja Berbagai Jenis

    Antibiotika Pada Bakteri

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    19/28

    37

    38

    RESISTENSI :Suatu sifat tidak terganggunya kehidupan selmikroba oleh antibiotik

    RESISTENSI SILANGNON GENETIK

    GENETIK

     RESISTENSI DIPEROLEH

     RESISTENSI DIPINDAHKAN

     RESISTENSI ALAMIAH

      AKIBAT INDUKSI MUTASI SPONTAN

    KONJUGASI

    TRANSFORMASI   TRANSDUKSI

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    20/28

    39

    Konsep Dasar Resistensi

    • Resistensi: sifat tidak terganggunya kehidupansel mikroba oleh antimikroba

    • Pola resistensi & sensitivitas:– Pola 1: belum pernah terjadi resistensi bermakna yg

    menimbulkan kesulitan secara klinis

    – Pola 2: pergeseran dari sifat peka menjadi kurangpeka, tetapi tidak sampai tjd resistensi sepenuhnya

    – Pola 3: sifat resistensi mencapai taraf cukup tinggisehingga menimbulkan masalah klinis

    40

    Resistensi terjadi karena:– Obat tidak mencapai targetnya:

    contoh: membran sel impermeabel shg obat tidakdapat menembus dinding sel

    – Obat mengalami deaktivasi

    contoh: bakteri memproduksi enzim yg ada padadinding sel atau di dalam sel & menyebabkan obatmenjadi tidak aktif

    – Target mengalami perubahan

    contoh: saluran pd dinding sel kuman yg diperlukansebagai tempat masuknya obat ke dalam sel tidakada, sistem transport yg kurang, dll

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    21/28

    41

    Cara penyebaran Resistensi:1. Mutasi: sensitif  resisten

    terjadi perubahan pd protein target, proteintransport, enzim yg menyebabkan obat tidak aktif, dll,dapat diturunkan secara vertikal kepada sel turunannya.

    Contoh: resistensi streptomisin, kinolon, rifampisin

    2. Transduksi: melalui bakteriofag (virus yg menginfeksibakteri)

    bakteriofag mengandung DNA bakteri pada selubungproteinnya. Bila DNA tsb menyimpan gen resisten makasel yg terinfeksi tsb menjadi resisten, & dapat

    diteruskan ke keturunannyaContoh: resistensi S. aureus thd penisilin, eritromisin,tetrasiklin atau kloramfenikol

    42

    3. Transformasi:inkorporasi DNA yg mengandung informasi genetikdari lingkungan ke dalam bakteri

    contoh: resistensi thd penisilin pd pneumokokus &Neisseria

    4. Konyugasi:pemindahan gen dari satu sel ke sel lain melalui

    kontak langsung. Dianggap merupakan mekanismeresistensi yg sangat penting.

    Contoh: sifat multiresisten Shigella flexneri  yg

    menyebabkan disentri basiler dapat dipindahkan dgnmudah ke bakteri Shigella yg sensitif atauenterobacteriaceae yg lain:

    Pemindahan horizontal: transduksi, transformasi, konyugasi

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    22/28

    43

    Resistensi silang

    (Cross Resistance):

    Keadaan resisten terhadap antimikrobatertentu yg juga memperlihatkan sifatresistensi terhadap antimikroba yg lain.

    Biasanya terjadi antara antibiotika denganstruktur kimia yg hampir sama (antar derivattetrasiklin) atau mekanisme kerjanya hampirsama (linkomisin & eritromisin)

    44

    ANTIFUNGAL

    • Infeksi:– Sistemik (meliputi organ-organ tubuh)

    – Superfisial (mengenai permukaan tubuh)

    A. Antifungal Sistemik:• Amfoterisin B:

    – Mek. kerja: berikatan dgn gugus sterol di membran

    sel, shg membentuk pori-pori atau saluran  permebilitas membran  kebocoran berbagaimolekul kecil.

    Mekanisme tambahan: menyebabkan kerusakanoksidatif thd sel jamur (minimal in-vitro)

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    23/28

    45

    – spektrum:Candida spp, Cryptococcus neoformans,Blastomyces dermatidis, Histoplasma capsulatum,Candida glabrata, Coccidioides immitis,Paracoccidioides braziliensis, Aspergillus spp,Penicillium marneffei, & penyebab mucormycosis 

    – Cara pemberian: intravena, krn penyerapan disaluran cerna terbatas

    – ES: rx akut; demam & menggigil

    azotemia (80% pd pengobatan mikosis dalam)

    & me pd pemberian besama obatnefrotoksik lain

    Antifungal

    46

    Antifungal

    • Flusitosin– Mek.kerja: fungi yg suseptibel akan merubah flusitosin

    menjadi 5-fluorourasil (5-FU) suatu antimetabolit ygpoten, selanjutnya dgn bantuan enzim diubah menjadi as.5-fluorodeoksiuridilat yg mrpkn penghambat sintetasetimidilat & menghambat sintesa DNA

    – Spektrum: Cryptococcus neoformans, Candida spp,Candida glabrata, & penyebab dari Chromomycosis 

    – Cara pemberian: per-oral; diserap dgn cepat & baik disal. cerna

    – ES: menekan fungsi sumsum tulang; lekopeni &trombositopeni, rash, mual / muntah, diare, enterokolitisberat.

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    24/28

    47

    Antifungal

    • Golongan Azol– Mek. Kerja: hambat sistem enzim sterol 14-alfa-

    demetilase, shg mengganggu biosintesis ergosteroluntuk membran sitoplasma   penumpukan 14-alfa-metilsterol  mengganggu fosfolipid, fungsi enzimdi membran & sistem enzim transport elektron  pertumbuhan fungi terhambat

    – Spektrum: Candida albicans/ tropicalis / glabrata,Cryptococcus neoformans, Blastomyces dermatidis,

    Histoplasma capsulatum, Coccidioidodes immitis & jamur penyebab dermatofit.

    48

    • Pembagian golongan Azol:– Imidazol:

    • Klotrimazol, mikonazol, ketokonazol, ekonazol,butokonazol, oksikonazol, sulkonazol

    – Triazol:• Terkonazol, itrakonazol, flukonazol

    Cara pemberian: umumnya peroral bagi peny.Sistemik, & topikal bagi mikosis superfisial

    ES: mual/ muntah, kelainan endokrin &gangguan fungsi hati (ketokonazol), sakitkepala (flukonazol)

    Antifungal

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    25/28

    49

    Antifungal

    • Griseofulvin:

    – fungistatik thd dermatofit spt mikrosporum,epidermofiton, trikofiton

    – Mek. Kerja: menghambat mitosis fungi

    – Cara pemberian: per oral

    – ES: terutama sakit kepala, mual / muntah, dll

    50

    B. Antifungal Topikal

    • Gol. Azol (baik imidazol maupun triazol)

    • Siklopiroksolamin

    • Haloprogin

    • Tolnaftat

    • Naftifin

    • Terbinafin

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    26/28

    51

    C.Antifungal Antibiotik Polien

    • Nistatin:– Spektrum: kandidiasis, & tersedia dalam

    bentuk sediaan untuk pemakaian topikal, pervaginal & oral.

    – Mek. kerja: seperti amfoterisin B

    • Amfoterisin:– Preparat amfoterisin B topikal untuk kandidiasis

    kulit & muko-kutan.

    52

    ANTIVIRALVirus:• terdiri dari DNA atau RNA rantai tunggal atau

    ganda yg terbungkus dalam selubung protein, ygdinamakan capsid.

    • Bbrp virus memiliki sampul lipoprotein (mungkinmengandung protein antigenik, seperti halnyacapsid)

    • Mengandung enzim yg memulai proses replikasivirus di dalam sel penjamu.• Tidak punya sistem metabolik sendiri, maka

    menggunakan mekanisme yg dimiliki sel penjamu(bakteri, tanaman, binatang, manusia)

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    27/28

    53

    Antivirus efektif: menghambat replikasi virussecara spesifik, yaitu bekerja pada sintesa as.

    nukleat atau sintesa protein yg terjadi pd virus& bukan pd sel penjamu-nya.

    Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus :

    Penyakit akibat DNA virus:

    1. Cacar air (smallpox)

    2. Herpes (baik H. simpleks maupun H. zooster)3. Hepatitis B

    54

    Penyakit akibat RNA virus:

    1. Rubella (German measles)

    2. Rabies (gila anjing)

    3. Polio

    4. Influensa

    5. Measles (campak)

    6. Mumps (gondongan)

    7. AIDS (HIV); oleh retrovirus yg mengandung enzimreverse transcriptase  yg berperan dlm prosesreplikasi / perbanyakan virus

  • 8/18/2019 Farmakoterapi Antibiotika [Compatibility Mode]

    28/28

    55

    Antiviral

    Indikasi Generik Cara kerja

     Antiherpesvirus

     Acyclovir 

    Famciclovir Penciclovir Valacyclovir VidarabineIdoxuridineSorivudineFoscarnet

    Hambat sintesa DNA virus via enzim polimerase

    Hambat sintesa DNA virus

    Hambat sintesa asam nukleat virus

     Antiretrovirus

    DidanosineStavudineZalcitabineZidovudine

    Hambat DNA polimerase yang RNA dependent (reversetranscriptase)

     Anti viruslain

     AmantadineRimantadine

    Interferon alfa

    Ribavirin

    Hambat tahapan dini dari replikasi virus; pada beberapastrain virus bekerja pada tahap lanjut

    Hambat penetrasi virus/uncoating, sintesa m-RNA,pengalihan protein virus, penyatuan/pelepasan virus.Penghambatan sintesa protein merupakan efek utama bagiberbagai virusPerubahan cad. nukleotida sel & hambat sintesa m-RNAvirus

    56

    sampai ketemu 

    minggu depan