13
PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK “FELT PUPPETS” DI RUANG RAWAT INAP MELATI II RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Disusun oleh: ANITA SUKARNO (J230.155.014) YUSRIAH (J230.155.022) INDRA SAPUTRA (J230.155.001) PROGRAM PROFESI NERS

Feel puppets.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

play therapy for children (terapi bermain)

Citation preview

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK FELT PUPPETS DI RUANG RAWAT INAP MELATI II RSUD Dr. MOEWARDI

SURAKARTA

Disusun oleh:

ANITA SUKARNO (J230.155.014)YUSRIAH (J230.155.022)

INDRA SAPUTRA (J230.155.001)PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK FELT PUPPETS DI RUANG RAWAT INAP MELATI II RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTAA. LATAR BELAKANGHospitalisasi merupakan suatu proses yang mengharuskan anak untuk tinggal dirumah sakit untuk menjalani terapi dan perawatan yang sampai pemulangan kembali ke rumah. Hospitalisasi pada anak dapat menyebabkan kecemasan dan stress (Nursalam, 2005). Salah satu yang mempengaruhi perkembangan anak adalah stres. Hospitalisasi juga dapat menimbulkan ketegangan dan ketakutan yang dapat mencetuskan adanya stress (Wong,2008)Meskipun anak berada di rumah sakit, masih tetap diperlukan stimulasi tumbuh kembang untuk membantu anak tetap mampu menyelesaiakan tugas perkembangannya sehingga tidak mengganggu proses tumbuh kembang anak selanjutnya. Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam dirinya yang tidak disadari. Selama menjalani masa perawatan di rumah sakit, seorang anak mempunyai tugas perkembangan yang harus dia selesaikan sesuai dengan usia perkembangannya (Imam, 2008). Sasaran terapi bermain ini adalah anak-anak yang di rawat di ruang Melati II dengan rentang usia 6-12 tahun. Sedangkan jumlah pasien anak di bangsal ini berjumlah 59 pasien anak terhitung mulai tanggal 30 Maret 2015 dengan kasus dan umur yang berbeda-beda.Berdasarkan hasil observasi kami selama di ruangan yang menjadi latarbelakang kami adalah banyak anak-anak yang mengalami ketakutan dalam menjadi perawatan. Aktivitas sehari-hari mereka hanya tirah baring dan tidak ada interaksi sosial yang menyenangkan. Padahal melihat situasi dan kondisi mereka dalam beraktivitas lebih menarik untuk mengurangi kejenuhan dan kekhawatiran mereka. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan bermain.Melihat pentingnya bermain bagi seorang anak terutama anak yang mengalami hospitalisasi, maka kelompok akan mengadakan terapi bermain dengan sasaran usia 6 tahun sampai 12 tahun yang berada diruang rawat inap anak (Melati II) RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Kelompok berharap dengan diadakannya terapi bermain ini, anak yang dirawat tetap dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai tahap tumbuh kembangnya.

B. KARAKTERISTIK PESERTA

Kegiatan bermain ini diikuti peserta dengan kriteria sebagai berikut:

1. Kriteria inklusi

a. Anak usia 6 12 th.

b. Suhu tubuh 36C -37C

c. Tidak terpasang alat-alat invasive seperti NGT, kateter, dll.

d. Tidak bedrest

e. Pasien tidak dalam masa inkubasi (tidak infeksi)2. Kriteria eksklusi

a. Anak yang sedang koma/tidak sadarb. Anak dengan penyakit berat dan tidak diizinkan untuk bangun dari tempat tidur.c. Anak dengan fraktur pada ekstremitas atas.Pasien anak yang mengikuti kegiatan bermain di Ruang Melati II yaitu :1. An. R, umur 7 tahun, Laki-Laki, dengan Thalasemia, keadaan umum baik, kooperatif, terpasang infus pada tangan kiri.2. An E, umur 6 tahun, Perempuan, dengan anemia anaplastik, keadaan umum baik, kooperatif, tidak terpasang infus3. An A, umur 7 tahun, laki-laki, dengan DHF, keadaan umum baik, kooperatif, terpasang infus pada tangan kiri.

4. An. R, umur 10 tahun, Laki-Laki, dengan Faringitis, keadaan umum baik, kooperatif, tifak terpasang infus.C. TUJUAN1. Tujuan UmumAnak diharapkan dapat melanjutkan tumbuh kembangnya, mengembangkan aktifitas dan kreatifitas melalui pengalaman bermain dan beradaptasi efektif terhadap stress karena penyakit dan dirawat.2. Tujuan KhususUntuk menyediakan sarana komunikasi secara tidak langsung atau simbolis dengan cara :a. Menggunakan boneka untuk mengekspresikan perasaan tentang rumah sakit

b. Membuat cerita tentang pengalaman di rumah sakitc. Merjalin hubungan saling percaya antara anak dengan lingkungan khususnya perawat dan tim kesehatan lainnya sehingga dapat mengurangi kecemasan dan ketakutan anak terhadap proses tindakan yang akan dilakukan terhadap anak tersebut. D. MEDIA

1. Gambar jiplakan pola boneka2. Spidol

3. Kertas karton warna warni4. Kertas pita warna warni5. Lem

6. Gunting

E. METODE PERMAINAN

Jenis permainannya adalah Felt Puppets Boneka Tangan. Anak diberi kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya melalui boneka kertas tentang pengalaman selama dirawat di rumah sakit. Permainan ini dilakukan pada usia anak usia 6 12 tahun. Lama waktunya 45 menit.Metode yang dilakukan adalah demonstrasi secara langsung yang dilakukan oleh anak sesuai dengan instruksi yang diberikan.Langkah-langkah:

1. Buat dan gunting 2 pola boneka untuk masing-masing anak2. Berikan 2 pola boneka untuk masing-masing anak3. Suruh anak menempelkan kedua pola boneka dengan lem pada seluruh bagian pinggir pola kecuali pada dasar pola boneka untuk tempat tangan disisipkan.4. Suruh anak untuk menekan kedua pola boneka, cocokkan tiap bagiannya. 5. Suruh anak untuk berkreasi untuk membuat gambaran wajah pada pola boneka.6. Anjurkan anak-anak menggunakan boneka untuk bercerita tentang rumah sakit. Gunakan pertanyaan terbuka yang akan menggali perasaan anak tentang kecemasan di rumah sakit. F. Setting Tempat : a. Hari/tanggal: Kamis, 02 April 2015b. Waktu

: 10.00 WIBc. Tempat : Ruang Melati II RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Keterangan :

: leader

: peserta

: fasilitatorG. RENCANA KEGIATAN1. Melakukan kontrak dengan anak dan orang tua.2. Mengumpulkan anak pada ruangan terapi bermain.

3. Menyiapkan alat yang diperlukan.

4. Kegiatan dipimpin oleh leader, dibantu dengan fasilitator.

5. Mengobservasi kondisi pasien selama terapi bermain berlangsungNo.KegiatanWaktuSubyek Terapi

1.Persiapan:

Menyiapkan ruangan

Menyiapkan alat

Menyiapkan anak dengan keluarga5 menit

2.

Proses:

Membuka proses terapi bermain dengan mengucap salam, memperkenalkan diri

Menjelaskan kepada anak dan keluarga tentang tujuan dan manfaat bermain

Menjelaskan cara bermain

Mengajak anak bermain

Mengevaluasi respon anak dan keluarga5 menit

5 menit

10 menit

20 menit

5 menit

Menjawab salam

Memperkenalkan diri

Mengajak anak bermain bersama dengan antusias dan mengungkapkan perasaannya

3.Penutup

Menyimpulkan

Mengucapkan salam5 menit

Memperhatikan dan menjawab salam

H. SUSUNAN PELAKSANA Leader: Anita SukarnoTugas:

Membuka acara

Menjelaskan peraturan bermain

Memimpin jalannya permainan

Memberi semangat kepada peserta

Menciptakan suasana menjadi meriah

Mengambil keputusan

Fasilitator: 1. Yusriah An. R, umur 10 tahun, Laki-Laki, dengan Faringitis, keadaan umum baik, kooperatif, tidak terpasang infus. An A, umur 7 tahun, laki-laki, dengan DHF, keadaan umum baik, kooperatif, terpasang infus pada tangan kiri.2. Indra Saputra An. R, umur 7 tahun, Laki-Laki, dengan Thalasemia, keadaan umum baik, kooperatif, terpasang infus pada tangan kiri. An E, umur 6 tahun, Perempuan, dengan anemia anaplastik, keadaan umum baik, kooperatif, terpasang infus pada tangan kiri.

Tugas:

1. Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung

2. Mendampingi anak selama bermain

3. Memberikan semangat dan motivasi

DAFTAR PUSTAKAWong, Donna L. 2008. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC

Nursalam. 2005. Ilmu KesehatanAnak. Jakarta : Salemba Medika.Hart, Robyn et al.1992. Therapeutic Play Activities for Hospitalized Children. United State of America : Mosby year book.

Imam, Saeful. 2008. Jelaskan Prosedur Medis Agar Anak Tidak Lagi Menangis, Diambil pada tanggal 30 Maret 2015, Available: http://www.tabloid-nakita.com