Upload
evellyna-meilany
View
145
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
aaaaaa
Citation preview
Etiologi & Faktor Risiko
Etiologi
• Faktor Infeksi• Faktor Malabsorpsi• Faktor alergi makanan
Faktor Risiko
• Umur• Jenis kelamin• Musim• Status gizi• Lingkungan• Status sosial ekonomi
DD dan Patofisiologi Diare karena Virus
Jenis Virus
• Rotavirus, • Calcivirus/Norwalk virus, • Adenovirus(Ad40 dan Ad41),• Astrovirus,• Echovirus.
Diare osmotik
Virus(makanan/ minuman)
Merusak epitel apikal vili usus halus
Digantikan oleh krypta yang belum matang
Krypta tidak menghasilkan enzim disakaridase
Sel tidak berfungsi menyerap makanan
Laktosa tidak dapat dipecah Glukosa dan galaktosa
Fermentasi lakosa
Berkembang di usus halus
Tekanan osmotik dalam lumen usus
Asam-asam organik
Eritema natumDiare
Menarik cairan ke dalam lumen
Pemeriksaan Fisik & Penunjang
Diagnosis
• Anamnesis– Asupan peroral– Frekuensi dan volume diare– Bentuk tinja– Nyeri abdomen– Demam– Frekuensi miksi/ urin– Mual-muntah– Penggunaan obat
• Pemeriksaan fisik– Berat badan turun
– UUB cekung (bayi)
– Mata cekung
– Tonus dan turgor otot kurang
– Selaput lendir bibir dan
mulut kering
– Jika berat – kesadaran
menurun
Pemeriksaan penunjang• Pemeriksaan darah
– Pemeriksaan darah rutin
– Pemeriksaan gula darah dan elektrolit pada
keadaan ensefalopati metabolik
– Analisis gas darah pada keadaan klinis yang diduga
adanya asidosis metabolik
– Ureum dan kreatinin jika diduga adanya gangguan
fungsi ginjal karena gangguan perfusi akibat syok
• Pemeriksaan tinja
– Pemeriksaan makroskopis tinja warna, konsistensi, bau,
adanya lendir, darah, dan busa.
– Malabsorpsi laktosa
pemeriksaan clinitest dikombinasi dengan pemeriksaan pH
tinja
– Malabsorpsi lemak
dengan pewarnaan tinja dengan Sudan III, dilakukan
pemeriksaan mikroskopis dicari butiran lemak
– Infeksi bakteri
pemeriksaan leukosit dalam tinja dengan
mikroskop cahaya
– Infeksi parasit
dengan sediaan tinja segar, digunakan
mikroskop untuk mencari parasit ( telur / kista
cacing )
• Pemeriksaan urin
pemeriksaan berat jenis urin dapat membantu
menilai adanya dehidrasi pada penderita diare
• Uji hidrogen napas
didasarkan atas adanya peningkatan kadar
hidrogen dalam udara ekspirasi yang berasal dari
fermentasi bakteri
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
• Pemeriksaan darah tepi lengkap• Pemeriksaan AGD, elektrolit, ureum,
kreatinin dan berat jenis plasma• Pemeriksaan urine lengkap• Pemeriksaan tinja, PH, leukosit, glukosa,
dan adanya darah• Pemeriksaan biakan empedu bila demam
tinggi dan dicurigai infeksi sistemik• Riwayat alergi pada obat-obatan dan
makanan
Penatalaksanaan
Sasaran terapi
• Dehidrasi (Kulit kering, lemas, turgor kulit menurun, haus, air mata kering, mata cekung, urin sedikit)
• Gejala : demam, nyeri perut, muntah• Faktor penyebab : bakteri, virus, protozoa• Komplikasi :
disentri : arthritis, kerusakan ginjaldemam tifoid : perdarahan GI
Strategi terapi
• Perbaiki kondisi pasien• Ringankan gejala• Atasi faktor penyebab• Cegah dan atasi komplikasi
Pengobatan diare secara umum
1. Rehidrasi oralMis : oralit : 3,5 g NaCl
1,5 g KCl2,5 g NaHCO320 g glukosa
Alternatif : • minum sebanyak-banyaknya• memberikan makanan yang mengandung
elektrolit• Memberikan teh
Kemoterapi Antibiotika, sulfonamidAntibiotika yang umum digunakan pada kasus diare
adalah :Gol penisilin : ampisilin, amoksisilinGol sefalosporin : sefiksim, sefotaksim, sefuroksimGol makrolida : eritromisin, azitromisin, klaritomisinGol tetrasiklin : doksisiklin, tetrasiklinGol sulfonamid : kotromoksazolMetronidazol, vancomisin, kloramfenikol
Jenis Patogen Pilihan pertama Alternatif
Enterotoxigenik (cholera like) diarrhea
Vibrio choleraeDoksisiklin, tetraciklin, kotrimoksazol, norfloksasin,
siprofloksasin kloramfenikol, eritromisin, furazolidin
E coli norfloksasin, siprofloksasin kotrimoksazol
C.difficile metronidazol vancomisin, bacitracin
Invasive (Dysentery Like ) diarrhea
shigella kotrimoksazolofloksasin, norfloksasin, siprofloksasin,
asam nalidiksat, azitromisin
Campylobacter erytromisin, azitromisin, klaritomisin siprofloksasin, norfloksasin
Salmonellakotrimoksazol, ofloksasin, norfloksasin, siprofloksasin,
seftriakson, sefotaksim azitromisin
Travvelers diarrhea
Profilaksis norfloksasin, siprofloksasin, kotrimoksazol
Terapi norfloksasin, siprofloksasin, kotrimoksazol, azitromisin
Analgetik-antipiretik
Mis : parasetamol, ibuprofen
Anti diare1. Antimotilitas2. Adsorben 3. Antisekretori
1. Anti motilitas
Mis : difenoksilat, loperamid, paregorat, opium, difenoksin
Mekanisme aksi :Menunda transit isi intraluminalMeningkatkan kapasitas usus, memperpanjang
kontak dan absorbsi
Obat Manfaat Resiko Difenoksilat Diare akut,
kronisESO: mata kabur, mulut kering
Loperamid Diare akut, kronis
ESO : badan tdk enak, konstipasi, ileus paralitikus, depresi SSP
Paregorat Diare akut, kronis
Potensi penyalahgunaan besar
Difenoksin Diare akut, kronis
ESO : = Difenoksilat
2. Adsorben
Kaolin pektin, attapulgitMekanisme aksi : bekerja lokal pada saluran
cerna dgn mengikat/adsorbsi toksin penyebab diare
Hanya digunakan anak > 6 th
3. Anti sekretori
Bismut subsalisilatMekanisme aksi : menyekat aliran cairanUntuk diare akut/perjalananMeringankan kram abdominalESO : mual, muntah, tinja gelap
Informasi pada pasien
• Informasikan tanda dehidrasi• Diet :ASI pada bayiSari buah segar dan pisangHindari makanan berseratHindari minuman bergula• Kontinuitas terapi• Penggunaan obat, Efek samping dan penanganan• Terapi suportif
Prognosis & Komplikasi
KOMPLIKASI
• Dehidrasi• Renjatan hipovolemik• Kejang• Bakterimia• Mal nutrisi• Hipoglikemia
KomplikasiKehilangan cairan dan elektrolit merupakan komplikasi
utama dari diare yang dapat mengakibatkan :
• Hiponatremi
Koreksi natrium : Kadar Na yang diharapkan ( 145 ) – Na serum x 0.6 x BB
• Hipokalemia
Kadar K yang diharapkan ( 4.5 ) – K serum x 0.3 x BB
• Gangguan keseimbangan asam basa – asidosis metabolik
Koreksi gangguan asam basa :
BB ( kg ) x 0.3 x BE ( mEq )
• Kejang :Kejang hanya sekali merupakan gejala yang sering terjadi akan tetapi jika sifatnya lama dan berulang kali maka sebaiknya berikan antikonvulsan IV dan hindari pemberian antikonvulsan rektal.
• Hipoglikemia
Hal ini terjadi karena adanya gangguan
penyimpanan/ penyediaan glikogen dalam hati dan
adanya gangguan absorpsi glukosa.
Oleh karena itu, pemberian makanan dan susu pada
anak yang sedang diare tetap dilanjutkan seperti biasa.
TINGKAT DEHIDRASI GASTROENTERITIS
• Dehidrasi RinganKehilangan cairan 2 – 5% dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit kurang elastis, suara serak, klien belum jatuh pada keadaan syok
• Dehidrasi SedangKehilangan cairan 5 – 8% dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit jelek, suara serak, presyok nadi cepat dan dalam
TINGKAT DEHIDRASI GASTROENTERITIS
• Dehidrasi BeratKehilangan cairan 8 – 10% dari berat badan dengan gambaran klinik seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot-otot kaku sampai sianosis.