29
2 BAB II PENGELOLAAN APOTEK A. Faktor-Faktor Faktor yang harus diperhatikan dalam pendirian suatu apotek meliputi : 2. Syarat pendirian apotek berdasar Kepmenkes meliputi : a. Fotokopi SIK atau SP b. Fotokopi KTP dan surat Pernyataan tempat tinggal secara nyata c. Fotokopi denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte hak milik d. Daftar Asisten Apoteker (AA) dengan mencantumkan nama, alamat, tanggal lulus dan SIK e. Asli dan fotokopi daftar terperinci alat perlengkapan apotek f. Surat Pernyataan APA tidak bekerja pada perusahaan farmasi dan tidak menjadi APA di Apotek lain g. Asli dan fotokopi Surat Izin atas bagi PNS, anggota ABRI dan pegawai instansi pemerintah lainnya h. Akte Perjanjian kerjasama APA dan PSA i. Pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran PerUndang-Undangan farmasi

Documentfg

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tes

Citation preview

Page 1: Documentfg

2

BAB II

PENGELOLAAN APOTEK

A.    Faktor-Faktor

Faktor yang harus diperhatikan dalam pendirian suatu apotek meliputi :

2. Syarat pendirian apotek berdasar Kepmenkes meliputi :

a. Fotokopi SIK atau SP

b. Fotokopi KTP dan surat Pernyataan tempat tinggal secara nyata

c. Fotokopi denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte hak milik

d. Daftar Asisten Apoteker (AA) dengan mencantumkan nama, alamat, tanggal lulus dan SIK

e. Asli dan fotokopi daftar terperinci alat perlengkapan apotek

f. Surat Pernyataan APA tidak bekerja pada perusahaan farmasi dan tidak menjadi APA di

Apotek lain

g. Asli dan fotokopi Surat Izin atas bagi PNS, anggota ABRI dan pegawai instansi pemerintah

lainnya

h. Akte Perjanjian kerjasama APA dan PSA

i. Pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran PerUndang-Undangan farmasi

3

B.  ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIPERLUKAN

Alat dan perbekalan yang diperlukan untuk pendirian suatu apotek adalah :

1. Bangunan, terdiri dari :

a. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien

b. Tempat mendisplai informasi, brosur bagi pasien

c. Ruang tertutup untuk konseling

d. Ruang peracikan dan penyerahan obat

Page 2: Documentfg

e. Toilet

2. Kelengkapan bangunan apotek

a. Sumber air

b. Sumber penerangan

c. Alat pemadam

d. Ventilasi

e. Sanitasi

f. Papan nama APA

g. Billboard nama apotek

3. Perlengkapan kerja

a. Alat pengolahan / peracikan :

1) Batang pengaduk

2) Cawan penguap

3) Corong

4) Gelas ukur, gelas piala

5) Kompor / pemanas

6) Labu Erlenmeyer

7) Mortir

8) Penangas air

9) Panci

4

10) Rak tempat pengering

11) Spatel logam / tanduk / gelas/ porselen

12) Thermometer

13) Timbangan milligram + anak timbangan (ditera)

14) Timbangan gram + anak timbangan (ditera)

b. Wadah

1) Pot / botol

2) Kertas perkamen

3) Klip dan kantong plastic

4) Etiket (biru dan putih)

c. Tempat penyimpanan

1) Lemari / rak obat

Page 3: Documentfg

2) Lemari narkotika

3) Lemari psikotropika

4) Lemari bahan berbahaya

5) Kulkas

4. Perlengkapan Administrasi

a. Blanko surat pesanan

b. Blanko faktur penjualan

c. Blanko nota penjualan

d. Blanko salinan resep

e. Blanko laporan narkotika dan psikotropika

f. Buku catatan pembelian

g. Buku catatan penjualan

h. Buku catatan keuangan

i. Buku catatan narkotika dan psikotropika

j. Buku catatan racun dan bahan berbahaya

k. Kartu stok obat

5

5. Kelengkapan buku pedoman

a. Buku standar yang wajib :

1) Farmakope Indonesia edisi terakhir

2) Kumpulan peraturan / UU

b. Buku lainnya :

1) IMMS, ISO edisi terbaru

2) Pharmakologi dan terapi

C. TENAGA KERJA

Selain Apoteker Pengelola Apotek, dibutuhkan beberapa tenaga kerja yaitu :

Asisten Apoteker : 2 orang

Tenaga administrasi / kasir / obat bebas : 1 orang

Pembantu umum : 1 orang

Masing-masing tenaga kerja mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan

peranannya di dalam apotek.

D. STRATEGI DAN INOVASI

Dalam rangka mengembangkan usaha perapotekan ini diperlukan strategi inovasi khusus,

sehingga nantinya diharapkan mampu mempertahankan eksistensi apotek PRAWATA

Page 4: Documentfg

FARMA dan mampu memajukan apotek dengan membuka cabang-cabang baru di daerah

lain. Adapun strategi yang ditempuh antara lain :

1. Menyediakan jasa konseling secara gratis oleh APA.

2. Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien. Jika obat yang

dibutuhkan pasien tidak ada maka berusaha mengambil di apotek lain, diusahakan

agar pasien pulang mendapat obat yang diperlukan tanpa copie resep.

3. Fasilitas yang menarik. Ruang tunggu dibuat senyaman mungkin dengan fasilitas

AC, TV, tempat duduk yang nyaman, majalah kesehatan, Koran dan tabloid serta

tempat parkir yang luas.

4. Kerjasama dengan praktek dokter

5. Menerima pelayanan resep dengan sistem antar jemput (dengan catatan masih

dalam wilayah Kartasura)

6. Memberikan bantuan rakyat bagi masyrakat yang kurang mampu dalam bentuk

subsidi obat serta bekerjasama dengan kelurahan setempat

6

BAB III

ASPEK FINANSIAL /  MODAL

Modal diperoleh dari kerjasama :

I. Astri Kartika, S. Farm., Apt. Rp. 100.000.000;

II. Tejo Sutejo Rp. 100.000.000;

1. Modal

a. Modal tetap Rp. 30.000.000;

- Perlengkapan penunjang

(Mebeler, kulkas)

- Perlengkapan apotek Rp. 20.000.000;

- Biaya perizinan Rp. 2.000.000;

- Kendaraan Rp. 7.000.000;

b. Modal Operasional Rp. 121.000.000;

Cadangan modal Rp. 20.000.000; +

Total Modal Rp. 200.000.000;

2. Rencana anggaran dan pendapatan tahun ke-1

Page 5: Documentfg

a. Biaya rutin bulanan

1). Tenaga kerja

- Apoteker (1 orang) Rp. 1.500.000;

- Asisten Apoteker (2 orang) Rp. 1.000.000;

- Tenaga administrasi / penjualan bebas Rp. 400.000;

- Pembantu umum Rp. 300.000; +

Rp. 3.200.000;

2). Biaya lain-lain

- Administrasi Rp. 500.000;

- Listrik, telepon Rp. 600.000;

- Lain-lain Rp. 800.000; +

Rp. 1.900.000;

b. Biaya rutin tahun ke-1

1). Biaya bulanan 12 x Rp. 5.100.000; Rp. 61.200.000;

2). Tunjangan hari raya (1 bulan gaji) Rp. 3.200.000; +

Rp. 64.400.000;

3. Proyeksi Pendapatan

a. Pendapatan tahun ke-1

Pada tahun pertama dipromosikan resep masuk 10 lembar / hari dengan

harga rata-rata perlembar diperkirakan Rp. 75.000; dengan demikian

akan diperoleh pendapatan pada tahun pertama sebagai berikut :

- Penjualan resep tahun I (10x25x12)xRp.75.000; Rp. 225.000.000;

- Penjualan bebas 25x12xRp. 350.000; Rp. 105.000.000;

- Penjualan lain (OWA) 25x12xRp. 100.000; Rp. 30.000.000;+

Total Rp. 360.000.000;

b. Pengeluaran tahun ke-1

- Pembelian obat resep Rp. 100.000.000;

- Pembelian obat bebas Rp. 50.000.000;

- Pembelian OWA Rp. 40.000.000;

- Pengeluaran rutin tahun I Rp. 70.000.000;+

Total Rp. 260.000.000;

Page 6: Documentfg

c. Perkiraan laba rugi tahun ke I

Pendapatan tahun I Rp. 360.000.000;

Pengeluaran tahun I Rp. 260.000.000; -

Laba sebelum pajak Rp. 100.000.000;

Pajak pendapatan (10%) Rp. 15.000.000; -

Laba netto Rp. 85.000.000;

8

4. Perhitungan batas laba / rugi (BEP) tahun I

Pay back periode = 2, 3 tahun

a. ROI = 42.5%

b. BEP = 143.111.111 / tahun

= 11.925.925 / bulan

= 397.530 / hari

c. Prosentase BEP = 40.25 %

d. Kapasitas = 40.25% x ( 10x25x12 )

= 1207 lembar / tahun

= 100 lembar / bulan

= 4 lembar / hari

Page 7: Documentfg

9

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan analisa situasi dan dengan memperhatikan studi kelayakannya, maka pendirian

Apotek PRAWATA FARMA mempunyai prospek yang cukup bagus, baik ditinjau dari segi

pelayanan maupun usaha.

KATA PENGANTAR

 

        Puji dan Syukur saya Panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Berkat dan

RahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan sebaik baiknya.

       Dalam makalah ini dibahas tentang”PENDIRIAN APOTEK”.saya juga menyadari

bahwa tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dalam pembuatan

suatu makalah.Untuk itu saya mengharapkan saran dan kritik agar saya dapat

menyempurnakan tugas makalah ini di masa yang akan datang.

        Dengan demikian, saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarNya.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi semuanya dan dapat dijadikan pengetahuan.

 

                                                                                                

                                                                                                            Yogyakarta,01 November

2012

                                                                                                                                      Penulis

 

                                                                                                                           MARIA L.

KUMANIRENG

 

 

 

 

Page 8: Documentfg

 

 

 

 

 

 

 

                                                                              BAB 1

PENDAHULUAN

 

1.1.Latar Belakang

Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran

perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Salah satu realisasi

pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah dengan menyediakan

sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek.

Jadi apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya (barang yang

diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat) dan perbekalan

kesehatan (alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek dapat mendistribusikan perbekalan

farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen, memiliki beberapa fungsi

kegiatan yaitu : pembelian, gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan, dan pembukuan,

sehingga agar dapat di kelola dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA)

disamping ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, juga diperlukan ilmu lainnya seperti ilmu

Pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting). Apotek bukanlah suatu badan usaha

yang semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial

yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan

terjamin keabsahannya.

Apotek rakyat dibentuk untuk memperluas akses obat murah dan terjamin kepada

masyarakat. Selain memperluas akses, apotek rakyat bertujuan untuk menertibkan peredaran

obat-obat palsu dan ilegal, serta memberikan kesempatan pada apoteker untuk memberikan

pelayanan kefarmasian.

Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti mewujudkan suatu

tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi kebutuhan manusia termasuk kesehatan,

maka dibuatlah proposal pendirian Apotek Rakyat di desa Prawatasari yang diharapkan dapat

Page 9: Documentfg

menyebarkan obat secara merata sehingga akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan

obat yang bermutu dengan harga yang terjangkau.

Dengan demikian, seorang (APA) dalam menjalankan profesi apotekernya di apotek tidak

hanya pandai sebagai penanggung jawab teknis kefarmasian saja, melainkan juga dapat

mengelola apotek sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis tanpa memberikan keuntungan kepada

pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stake holder) semata melainkan juga memiliki

fungsi sosoial di masyarakat.

 

 

 

1.2. TUJUAN

Tujuan pendirian apotek antara lain :

1. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.

2. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan

penyerahan obat dan bahan obat.

3. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya dan masyarakat pada umumnya.

4. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional dalam

praktek pengobatan sendiri (swamedikasi).

5. Memberikan keringanan biaya bagi rakyat kurang mampu di daerah desa Prawatasari

dalam bentuk subsidi obat

                                                            

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 10: Documentfg

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                             BAB 11

                                                       PEMBAHASAN

 

2.1.PENGELOLAAN FUNGSI APOTEK

 

Faktor yang harus diperhatikan dalam pendirian suatu apotek meliputi :

1. Pemilihan lokasi

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi apotek :

a. Letaknya strategis

b. Penduduk yang cukup padat

c. Daerah yang ramai

d. Dekat dengan tempat praktek dokter

e. Keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.

2. Syarat pendirian apotek berdasar Kepmenkes meliputi :

a. Fotokopi SIK atau SP

b. Fotokopi KTP dan surat Pernyataan tempat tinggal secara nyata

c. Fotokopi denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte hak

milik

d. Daftar Asisten Apoteker (AA) dengan mencantumkan nama, alamat, tanggal lulus dan SIK

e. Asli dan fotokopi daftar terperinci alat perlengkapan apotek

f. Surat Pernyataan APA tidak bekerja pada perusahaan farmasi dan tidak menjadi APA di

Apotek lain

g. Asli dan fotokopi Surat Izin atas bagi PNS, anggota ABRI dan pegawai instansi

pemerintah lainnya

Page 11: Documentfg

h. Akte Perjanjian kerjasama APA dan PSA

i. Pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran PerUndang-Undangan farmasi.

P1bbaersyaratan Perizinan Pendirian Apotekpppp

 

 

 

Menurut KepMenKes RI No.1332/Menkes/SK/X/2002, disebutkan bahwa persyaratan-

persyaratan apotek adalah sebagai berikut:

 

a).Untuk mendapatkan izin apotek, apoteker atau apoteker yang bekerjasama dengan pemilik

sarana yang telah memenuhi persyaratan harus siap dengan tempat, perlengkapan termasuk

sediaan farmasi dan perbekalan farmasi yang lain yang merupakan milik sendiri atau milik

pihak lain.

 

       b).Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan pelayanan komoditi yang

lain   di luar se

c).Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi yang lain di luar sediaan farmasi.

Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam pendirian apotek adalah:

 

         a).Lokasi dan Tempat, Jarak antara apotek tidak lagi dipersyaratkan, namun sebaiknya

tetap mempertimbangkan segi penyebaran dan pemerataan pelayanan kesehatan, jumlah

penduduk, dan kemampuan daya beli penduduk di sekitar lokasi apotek, kesehatan

lingkungan, keamanan dan mudah dijangkau masyarakat dengan kendaraan.

 

        b).Bangunan dan Kelengkapan, Bangunan apotek harus mempunyai luas dan

memenuhi persyaratan yang cukup, serta memenuhi persyaratan teknis sehingga dapat

menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi apotek serta memelihara mutu perbekalan

kesehatan di bidang farmasi. Bangunan apotek sekurang-kurangnya terdiri dari : ruang

tunggu, ruang administrasi dan ruang kerja apoteker, ruang penyimpanan obat, ruang

peracikan dan penyerahan obat, tempat pencucian obat, kamar mandi dan toilet. Bangunan

apotek juga harus dilengkapi dengan : Sumber air yang memenuhi syarat kesehatan,

penerangan yang baik, Alat pemadam kebakaran yang befungsi baik, Ventilasi dan sistem

sanitasi yang baik dan memenuhi syarat higienis, Papan nama yang memuat nama apotek,

nama APA, nomor SIA, alamat apotek, nomor telepon apotek.

Page 12: Documentfg

 

       c).Perlengkapan Apotek, Apotek harus memiliki perlengkapan, antara lain:

>.Alat pembuangan, pengolahan dan peracikan seperti timbangan, mortir, gelas ukur dll.

         >.Perlengkapan dan alat penyimpanan, dan perbekalan farmasi, seperti lemari obat dan

lemari pendingin.

         >.Wadah pengemas dan pembungkus, etiket dan plastik pengemas.

>.Tempat penyimpanan khusus narkotika, psikotropika dan bahan beracun.

     >.Buku standar Farmakope Indonesia, ISO, MIMS, DPHO, serta kumpulan peraturan per-

UU yang berhubungan dengan apotek.

>.Alat administrasi, seperti blanko pesanan obat, faktur, kwitansi, salinan resep dan lain-lain.

Prosedur perizinan apotek:

Untuk mendapatkan izin apotek, APA atau apoteker pengelola apotek yang bekerjasama

dengan pemilik sarana harus siap dengan tempat, perlengkapan, termasuk sediaan farmasi

dan perbekalan lainnya. Surat izin apotek (SIA) adalah surat yang diberikan Menteri

Kesehatan RI kepada apoteker atau apoteker bekerjasama dengan pemilik sarana untuk

membuka apotek di suatu tempat tertentu.

Wewenang pemberian SIA dilimpahkan oleh Menteri Kesehatan kepada Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota wajib melaporkan

pelaksanaan pemberian izin, pembekuan izin, pencairan izin, dan pencabutan izin apotek

sekali setahun kepada Menteri Kesehatan dan tembusan disampaikan kepada Kepala Dinas

Kesehatan Propinsi.

Sesuai dengan Keputusan MenKes RINo.1332/MenKes/SK/X/2002 Pasal 7 dan 9

tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, yaitu:

a).Permohonan izin apotek diajukan kepada Kepala Kantor Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota.

 

b).Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota selambat-lambatnya 6 hari setelah

menerima permohonan dapat meminta bantuan teknis kepada Kepala Balai POM untuk

melakukan pemeriksaan setempat terhadap kesiapan apotek untuk melakukan kegiatan.

 

c).Tim Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala Balai POM selambat-lambatnya 6 hari

kerja setelah permintaan bantuan teknis dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

melaporkan hasil pemeriksaan.

 

Page 13: Documentfg

d).Dalam hal pemerikasaan dalam ayat (2) dan (3) tidak dilaksanakan, apoteker pemohon

dapat membuat surat pernyataan siap melakukan kegiatan kepada Kepala Kantor Dinas

Kesehatan setempat dengan tembusan kepada Kepala Dinas Propinsi.

 

e).Dalam jangka 12 hari kerja setelah diterima laporan pemeriksaan sebagaimana ayat (3)

atau persyaratan ayat (4), Kepala Dinas Kesehatan setempat mengeluarkan surat izin apotek.

 

f).Dalam hasil pemerikasaan tim Dinas Kesehatan setempat atau Kepala Balai POM

dimaksud (3) masih belum memenuhi syarat Kepala Dinas Kesehatan setempat dalam waktu

12 hari kerja mengeluarkan surat penundaan.

 

g).Terhadap surat penundaan sesuai dengan ayat (6), apoteker diberikan kesempatan untuk

melengkapi persyaratan yang belum dipenuhi selambat-lambatnya dalam waktu satu bulan

sejak tanggal surat penundaan.

 

h).Terhadap permohonan izin apotek bila tidak memenuhi persyaratan sesuai pasal (5) dan

atau pasal (6), atau lokasi apotek tidak sesuai dengan permohonan, maka Kepala Dinas

Kesehatan Dinas setempat dalam jangka waktu selambat-lambatnya 12 hari kerja wajib

mengeluarkan surat penolakan disertai dengan alasan-alasannya.

 

 

2.2. NAMA APOTEK

 

Nama apotek yang didirikan adalah Apotek “PRAWATA FARMA” yang terletak di Jl.

Slamet Riyadi No.20 desa prawatasari, Sukoharjo.

1. Apoteker Pengelola Apotek (APA), yang juga bertindak sebagai Pemilik Sarana Apotek I

(PSA I)

Nama : Astri Kartika, S.Farm., Apt.

Alamat : Krapyak Rt.01/X prawatasari, Sukoharjo.

2. Pemilik Sarana Apotek II (PSA II)

Nama : Tejo Sutejo

Alamat : Jl. Slamet Riyadi No.20 prawatasari, Sukoharjo.

 

2.3. ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIPERLUKAN.

Page 14: Documentfg

 

Alat dan perbekalan yang diperlukan untuk pendirian suatu apotek adalah   1. Bangunan,

terdiri dari :

a. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien

b. Tempat mendisplai informasi, brosur bagi pasien

c. Ruang tertutup untuk konseling

d. Ruang peracikan dan penyerahan obat

e. Toilet

2. Kelengkapan bangunan apotek

a. Sumber air

b. Sumber penerangan

c. Alat pemadam

d. Ventilasi

e. Sanitasi

f. Papan nama APA

g. Billboard nama apotek

3. Perlengkapan kerja

a. Alat pengolahan / peracikan :

1) Batang pengaduk

2) Cawan penguap

3) Corong

4) Gelas ukur, gelas piala

5) Kompor / pemanas

6) Labu Erlenmeyer

7) Mortir

8) Penangas air

9) Panci

10) Rak tempat pengering

11) Spatel logam / tanduk / gelas/ porselen

12) Thermometer

13) Timbangan milligram + anak timbangan (ditera)

14) Timbangan gram + anak timbangan (ditera)

b. Wadah

1) Pot / botol

Page 15: Documentfg

2) Kertas perkamen

3) Klip dan kantong plastic

4) Etiket (biru dan putih)

c. Tempat penyimpanan

1) Lemari / rak obat

2) Lemari narkotika

3) Lemari psikotropika

4) Lemari bahan berbahaya

5) Kulkas

4. Perlengkapan Administrasi

a. Blanko surat pesanan

b. Blanko faktur penjualan

c. Blanko nota penjualan

d. Blanko salinan resep

e. Blanko laporan narkotika dan psikotropika

f. Buku catatan pembelian

g. Buku catatan penjualan

h. Buku catatan keuangan

i. Buku catatan narkotika dan psikotropika

j. Buku catatan racun dan bahan berbahaya

k. Kartu stok obat

5. Kelengkapan buku pedoman

a. Buku standar yang wajib :

1) Farmakope Indonesia edisi terakhir

2) Kumpulan peraturan / UU

b. Buku lainnya :

1) IMMS, ISO edisi terbaru

2) Pharmakologi dan terapi

2.4. TENAGA KERJA.

 

Selain Apoteker Pengelola Apotek, dibutuhkan beberapa tenaga kerja yaitu :

Asisten Apoteker : 2 orang

Tenaga administrasi / kasir / obat bebas : 1 orang

Pembantu umum : 1 orang

Page 16: Documentfg

Masing-masing tenaga kerja mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan

peranannya di dalam apotek.

 

2.5. STRATEGI DAN INOVASI.

 

Dalam rangka mengembangkan usaha perapotekan ini diperlukan strategi inovasi khusus,

sehingga nantinya diharapkan mampu mempertahankan eksistensi apotek PRAWATA

FARMA dan mampu memajukan apotek dengan membuka cabang-cabang baru di daerah

lain. Adapun strategi yang ditempuh antara lain :

1. Menyediakan jasa konseling secara gratis oleh APA.

2. Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien. Jika obat yang dibutuhkan pasien

tidak ada maka berusaha mengambil di apotek lain, diusahakan agar pasien pulang mendapat

obat yang diperlukan tanpa copie resep.

3. Monitoring pasien. Monitoring dilakukan terhadap pasien via telepon, terutama untuk

pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakukan untuk mengontrol keadaan pasien dan

meningkatkan kepercayaan pasien terhadap apotek.

4. Fasilitas yang menarik. Ruang tunggu dibuat senyaman mungkin dengan fasilitas AC, TV,

tempat duduk yang nyaman, majalah kesehatan, Koran dan tabloid serta tempat parkir yang

luas.

5. Kerjasama dengan praktek dokter

6. Menerima pelayanan resep dengan sistem antar jemput (dengan catatan masih dalam

wilayah Kartasura)

7. Memberikan bantuan rakyat bagi masyrakat yang kurang mampu dalam bentuk subsidi

obat serta bekerjasama dengan kelurahan setempat.

 

2.6. STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK.

 

Modal diperoleh dari kerjasama :

I. Astri Kartika, S. Farm., Apt. Rp. 100.000.000;

II. Tejo Sutejo Rp. 100.000.000;

1. Modal  

a. Modal tetap Rp. 30.000.000;

Page 17: Documentfg

- Perlengkapan penunjang  

(Mebeler, kulkas)  

- Perlengkapan apotek Rp. 20.000.000;

- Biaya perizinan Rp. 2.000.000;

- Kendaraan Rp. 7.000.000;

b. Modal Operasional Rp. 121.000.000;

Cadangan modal Rp. 20.000.000; +

Total Modal Rp. 200.000.000;

   

2. Rencana anggaran dan pendapatan tahun ke-1  

a. Biaya rutin bulanan  

1). Tenaga kerja  

- Apoteker (1 orang) Rp. 1.500.000;

- Asisten Apoteker (2 orang) Rp. 1.000.000;

- Tenaga administrasi / penjualan bebas Rp. 400.000;

- Pembantu umum Rp. 300.000; +

  Rp. 3.200.000;

   

2). Biaya lain-lain  

- Administrasi Rp. 500.000;

- Listrik, telepon Rp. 600.000;

- Lain-lain Rp. 800.000; +

  Rp. 1.900.000;

Page 18: Documentfg

   

b. Biaya rutin tahun ke-1  

1). Biaya bulanan 12 x Rp. 5.100.000; Rp. 61.200.000;

2). Tunjangan hari raya (1 bulan gaji) Rp. 3.200.000; +

  Rp. 64.400.000;

   

3. Proyeksi Pendapatan  

a. Pendapatan tahun ke-1  

Pada tahun pertama dipromosikan resep masuk 10 lembar / hari dengan

harga rata-rata perlembar diperkirakan Rp. 75.000; dengan demikian

akan diperoleh pendapatan pada tahun pertama sebagai berikut :

- Penjualan resep tahun I (10x25x12)xRp.75.000; Rp. 225.000.000;

- Penjualan bebas 25x12xRp. 350.000; Rp. 105.000.000;

- Penjualan lain (OWA) 25x12xRp. 100.000; Rp. 30.000.000;+

Total Rp. 360.000.000;

   

b. Pengeluaran tahun ke-1  

- Pembelian obat resep Rp. 100.000.000;

- Pembelian obat bebas Rp. 50.000.000;

- Pembelian OWA Rp. 40.000.000;

- Pengeluaran rutin tahun I Rp. 70.000.000;+

Total Rp. 260.000.000;

   

Page 19: Documentfg

c. Perkiraan laba rugi tahun ke I  

Pendapatan tahun I Rp. 360.000.000;

Pengeluaran tahun I Rp. 260.000.000; -

Laba sebelum pajak Rp. 100.000.000;

Pajak pendapatan (10%) Rp. 15.000.000; -

Laba netto Rp. 85.000.000;

4. Perhitungan batas laba / rugi (BEP) tahun I

Pay back periode = 2, 3 tahun

a. ROI = 42.5%

b. BEP = 143.111.111 / tahun

= 11.925.925 / bulan

= 397.530 / hari

c. Prosentase BEP = 40.25 %

d. Kapasitas = 40.25% x ( 10x25x12 )

= 1207 lembar / tahun

= 100 lembar / bulan

= 4 lembar / hari.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 20: Documentfg

 

 

 

 

 

BAB 111

PENUTUP

 

Berdasarkan analisa situasi dan dengan memperhatikan studi kelayakannya, maka pendirian

Apotek PRAWATA FARMA di desa Prawatasari, Sukoharjo mempunyai prospek yang

cukup bagus, baik ditinjau dari segi pelayanan maupun usaha.