Upload
phamminh
View
249
Download
12
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
DESKRIPSI
Refrigerasi adalah proses pemindahan panas dari suatu tempat dimana ia tidak
diperlukan ke tempat lain. Misalnya panas dari air yang akan dibuat es atau panas dari daging
yang akan dibekukan (dalam refrigerator), diambil kemudian dipindahkan ke tempat lain.
Sedangkan untuk AC/ tata udara, panas itu berasal dari benda-benda atau orang yang ada
didalam ruangan.
Manfaat lain menggunakan es adalah untuk menambah cita rasa pada minuman dan juga
untuk mengawetkan ayam dengan membungkusnya dengan es (dilakukan dahulu kala oleh
para hamba dikerajaan Cina) dan hawa yang sejuk ditengah hari didalam istana batu pada
jaman Firaun (Mesir kuno).
Peralatan-peralatan yang termasuk dalam refrigerasi dibagi kedalam beberapa komponen
yaitu:
a. Komponen utama yang terdiri atas kompresor, kondenser, evaporator, dan katup
ekspansi.
b. Komponen tambahan yang terdiri atas strainer, akumulator, filter dryer, sight glass,
dan oil separator.
c. Komponen kontrol yang terdiri atas thermostat, humidistat, oil pressure control, HLP,
dan overload motor protector.
Modul ini membahas mengenai salah satu komponen utama, yaitu kompresor dan
pemeliharaannya.
1
PRASYARAT
Syarat mempelajari modul ini adalah telah menyelesaikan modul sistem refrigerasi dan
peralatan dan bahan refrigerasi.
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Bagi Siswa
Sebelum dan ketika mempelajari modul ini siswa harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
Kuasai kemampuan awal yang harus dimiliki sebelum mempelajari modul ini.
Modul ini dipelajari secara individual
Pelajari modul ini dengan tekun, cermati informasi-informasi yang disajikan dan jangan
bosan berlatih apabila belum mendapat hasil yang memuaskan
Jangan memulai kegiatan belajar lanjutan, bila hasil kegiatan belajar pertama belum
memuaskan.
2. Bagi Guru
Dalam setiap kegiatan belajar guru berperan untuk :
Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar.
Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.
Membantu siswa dalam memahami konsep, praktek baru, dan menjawab pertanyaan siswa
mengenai proses belajarnya.
Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
diperlukan untuk belajar.
Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari modul ini dalam setiap kegiatan diharapkan siswa mampu memahami
kompresor dan cara pengujiannya.
2
KOMPETENSI
Kode Kompetensi : TP-R2-OO-A
Mata Pelajaran : Pemeliharaan dan perbaikan refrigerasi
Standar Kompetensi : Memelihara kompresor peralatan refrigerasi
Sub Kompetensi : 1. Memahami prinsip pemeliharaan kompresor peralatan
refrigerasi
2. Melaksanakan pemeriksaan dalam rangka pemeliharaan
kompresor peralatan refrigerasi
Kriteria Unjuk Kerja : 1. Melakujkan proses kerja yang terbatas, pengetahuan dan
ketrampilan kognitif terbatas, jenis pekerjaan berulang,
bekerja dibawah pengawasan langsung dan ketat.
2. Melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang tetap,
pengetahuan operasional dan teori dasar, semi trampil,
pemecahan masalah yang sudah biasa, dengan ide-ide terbatas
dan bekerja dibawah pengawasan dan kendali
Ruang lingkup : Unit ini mengindikasikan kebutuhan kompetensi untuk merawat
dan memperbaiki kompresor mesin pendingin
Pengetahuan : Menjelaskan prosedur pengujian dan pengaturan sistem dan
komponen refrigerasi
Menjelaskan frekuensi dan alasan pelaksanaan pemeliharaan
pencegahan sistem dan komponen refrigerasi
Keterampilan: : Menggunakan peralatan uji dan peralatan ukur untuk menentukan
performa sistem sistem dan komponen refrigerasi
Sikap : Menggunakan acuan standar yang berlaku dalam melakukan
setiap kegiatan pengujian sistem dan komponen refrigerasi
industrial.
Hanya bekerja sesuai dengan tanggung jawabnya
Mengambil keputusan dalam menetapkan tindakan pengujian
berdasarkan analisa data yang akurat.
Kode Modul : TP-R2-OO-A
3
BAB II
PEMBELAJARAN
Pelaksanaan pembelajaran adalah proses kegiatan belajar siswa sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan, untuk mencapai penguasaan kompetensi. Pembelajaran dapat
dilaksanakan di sekolah atau di dunia kerja.
Pembelajaran dilaksanakan melalui modular yaitu tata cara pembelajaran yang terdiri
dari satuan-satuan kegiatan belajar yang ditempuh secara bertahap. Siswa harus
menyelesaikan satu unit kegiatan belajar (sub kompetensi) secara utuh sebelum melanjutkan
pada kegiatan belajar yang selanjutnya. Demikian pula kompetensi-kompetensi yang siswa
pelajari harus berurutan dan mendukung pada pembentukan kompetensi yang lebih tinggi.
Proses pembelajaran di sekolah dimaksudkan untuk mengembangkan potensi akademis
dan kepribadiaan siswa, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sesuai dengan kebutuhan
dan perkembangan dunia kerja. Proses pembelajaran / pelatihan di dunia kerja dimaksudkan
agar siswa menguasai kompetensi terstandar, mengembangkan dan menginternalisasikan
sikap dan nilai profesional sebagai tenaga kerja yang berkualitas unggul.
4
KEGIATAN BELAJAR I
KOMPRESOR PADA MESIN PENDINGIN
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah siswa mempelajari dan memahami pengenalan kompresor pada mesin
pendingin, maka siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan fungsi kompresor,
2. Menjelaskan cara kerja kompresor,
3. Menyebutkan jenis-jenis kompresor,
4. Menjelaskan cara kerja masing-masing kompresor,
5. Menyebutkan komponen yang terdapat pada masing-masing kompresor
B. Uraian Materi
1. Kompresor
Kompresor merupakan jantung dari sistem refrigerasi mekanik, karena ia memompa
refrigeran ke seluruh sistem. Fungsi utama dari kompresor itu adalah:
a. Mengkompresikan uap refrigeran dari tekanan rendah menjadi uap yang bertekanan dan
bertemperatur tinggi.
b. Mensirkulasikan refrigeran keseluruh sistem
kompresor dipasang setelah pipa yang berasal dari evaporator dan sebelum pipa yang menuju
kondenser.
Gambar 2.1 Kompresor(Sumber: Diunduh dari http://terminalservice2.files.wordpress.com tanggal 29-6-2010 pukul 10.10 WIB)
2. Cara kerja kompresor
Cara kerja kompresor adalah dengan cara menekan refrigerant yang berfasa uap yang
berasal dari evaporator dengan menggunakan torak (jenis kompresor torak) sehingga tekanan
dan temperaturnya menjadi tinggi. Tujuan mengkompresikan/menekan ini adalah supaya
5
refrigerant bisa berubah fasa kembali menjadi cairan, juga untuk mensirkulasikan refrigerant
dalam sistem. Perlu diingat, bahwa refrigerant sebelum masuk kompresor harus berupa uap
jenuh agar proses mengkompresikan lebih maksimal.
Jika masih terdapat cairan maka kerja kompresor akan terganggu karena yang
seharusnya mengkompresikan uap malah mengkompresikan cairan. Ini akan mengakibatkan
umur kompresor menjadi pendek karena akan merusak komponen-komponen didalam
kompresor, terutama katup yang berada di dalam kompresor. Akibat lainnya juga poros bisa
patah.
3. Jenis-jenis kompresor
Pada sistem refrigerasi kompresi uap, terdapat beberapa macam kompresor yang sering
dipakai untuk mengkompresikan uap refrigerant. Semua jenis kompresor memiliki
keuntungan atau keunggulan dari masing-masing jenis tersebut. Ke semua jenis kompresor,
pemilihan kompresor bergantung pada kapasitas penggunaan sistem refrigerasi dan
penggunaan refrigerant pada sistem refrigerasi tersebut.
Jenis atau tipe kompresor terbagi menjadi dua, yaitu berdasarkan cara kerja dan tipe.
a. Berdasarkan cara kerja
Jenis kompresor yang berdasarkan cara kerjanya, yaitu:
1) Kompresor reciprocating (torak)
Sesuai dengan namanya, kompresor ini menggunakan torak atau piston yang
diletakkan didalam silinder. Piston dapat bergerak bebas turun naik untuk menimbulkan
efek penurunan volume gas yang berada di bagian atas piston. Di bagian atas silinder
diletakkan katup yang dapat membuka dan menutup karena mendapat tekanan dari gas.
Kebanyakan unit kompresor reciprocating memiliki lebih dari satu piston silinder yang
berada pada satu crankshaft. Motor pada kompresor reciprocating didinginkan melalui
gas refrigerant dari suction line.
6
Gambar 2.2 Kompresor Reciprocating(Sumber: Diunduh dari http:// http://www.scribd.com/doc/72465885/5/jenis-dan-tipe-kompresor tanggal
10-3-2012 pukul 12.56 WIB)
Gambar 2.3 Urutan siklus kompresor reciprocating
(Sumber: Laporan Kerja Praktek Industri Zamzam Tri Badruzaman hal. 38)
7
2) Kompresor Rotary-Sentrifugal
Gambar 2.4 Kompresor rotary-sentrifugal(Sumber: Diunduh dari http:// http://www.scribd.com/doc/72465885/5/jenis-dan-tipe-kompresor tanggal
10-3-2012 pukul 13.10 WIB)
Kompresi pada kompresor sentrifugal menggunakan prinsip kompresi dinamik, dengan
melibatkan perubahan energi untuk menaikkan tekanan dan temperatur refrigeran.
Proses kompresi pada kompresor sentrifugal mengubah energi kinetik (kecepatan) menjadi
energi statik (tekanan). Komponen utama untuk mengkompresikan uap refrigeran adalah
perputaran impeller.
Sesuai dengan hukum I Thermodinamika, bahwa energi tidak dapat dihilangkan tetapi
bisa diubah dari satu bentuk ke bentuk energi yang lainnya. Begitu juga dengan yang
terjadi pada proses kompresi di kompresor sentrifugal, akibat perbedaan ukuran pada alur
diffuser maka terjadi perubahan energi dari energi kinetik ke energi statik.
Setelah keluar dari alur diffuser, refrigeran bertekanan tinggi akan terkumpul di dalam
ruang di dalam kompresor yang disebut volute. Ukuran volute semakin membesar
sehingga ketika refrigeran melewati volute, terjadi perubahan energi kinetik menjadi
energi statik juga. Setelah itu refrigeran keluar dari kompresor dengan tekanan dan
temperatur tinggi.
Gambar 2.5 Impeller passage, diffuser passage dan volute(Sumber: Diunduh dari http://
http://www.scribd.com/doc/72465885/5/jenis-dan-tipe-kompresor tanggal 10-3-2012 pukul 13.15 WIB)
Kompresor sentrifugal dilengkapi satu atau lebih
impeller untuk mengkompresi refrigeran. Satu
8
multistage kompresor akan menggunakan dua sampai tiga impeller untuk menaikkan
tekanan dari refrigeran.
Gambar 2.6 Refrigeran dikompresikan dengan dua impeller(Sumber: Diunduh dari http:// http://www.scribd.com/doc/72465885/5/jenis-dan-tipe-kompresor
tanggal 10-3-2012 pukul 13.25 WIB)
Melihat gambar 2.7, refrigerant yang telah dikompresi keluar dari outlet stage pertama
impeller kompresor dan kemudian masuk ke dalam inlet stage kedua impeller kompresor.
Setelah berakselerasi, uap refrigeran akan meninggalkan impeller terakhir dan terkumpul
di volute untuk disalurkan ke kondenser.
3) Kompresor Helical – Rotary Screw
Gambar 2.7 Kompresor twin screw(Sumber: Diunduh dari http:// http://www.scribd.com/doc/72465885/5/jenis-dan-tipe-kompresor
tanggal 10-3-2012 pukul 13.30 WIB)
Kompresor helical-rotary screw menggunakan 2 buah screw, seperti rotor yang
berfungsi sebagai alat pengkompresi. Male screw merupakan screw yang digerakkan oleh
motor, sedangkan female screw bergerak mengikuti male screw. Namun ada juga
kompresor screw yang hanya menggunakan single screw dilengkapi dengan dua buah
stargate sebagai alat pengkompresinya (biasanya hanya untuk produk Mc Quay
International).
9
Gambar 2.8 Twin screw dan single screw(Sumber: Diunduh dari http:// http://www.scribd.com/doc/72465885/5/jenis-dan-tipe-kompresor
tanggal 10-3-2012 pukul 13.35 WIB)
Umumnya yang lebih banyak digunakan adalah jenis kompresor twin screw. Prinsip
utama pengkompresian pada kompresor twin screw adalah menjebak refrigeran pada
celah-celah screw dengan menyempitkan volume ruangnya.
Gambar 2.9 Tempat refrigeran masuk ke ruang kompresi (intake port)(Sumber: Diunduh dari http:// http://www.scribd.com/doc/72465885/5/jenis-dan-tipe-kompresor
tanggal 10-3-2012 pukul 13.40 WIB)
Berikut langkah-langkah kompresi pada kompresor twin screw:
10
Ini adalah gambar ruang kompresi dari sisi
dimana sejumlah refrigeran masuk melalui intake
port dari sebelah kanan, gas yang masih
bertekanan suction akan dibatasi oleh housing
kompresor
Ini adalah gambar ruang kompresi dari atas, yang
menunjukkan putaran dari rotor yang akan
menjebak uap refrigeran ke sebelah kanan menuju
meshing point (titik penjebakan)
11
Rotor masih terus berputar yang akan menyebabkan
meshing point yang berisi uap refrigeran bergerak
menuju katup discharge diakhir dari kompresor.
4) Kompresor Scroll
Gambar 2.10 Kompresor scroll(Sumber: Diunduh dari
http://
http://www.scribd.com/doc/72465885/5/jenis-dan-tipe-kompresor tanggal 10-3-2012 pukul 13.50 WIB)
Kompresor scroll bekerja dengan menggunakan prinsip menjebak uap refrigeran dan
mengkompresikannya dengan penyempitan volume refrigeran secara perlahan-lahan.
Kompresor scroll menggunakan dua buah scroll yang dipasang saling berhadapan.
Scroll paling atas disebut stationary scroll, dimana terdapat discharge port. Scroll
paling bawah disebut driven scroll yang dihubungkan dengan motor melalui poros dan
bearing.
Gambar 2.11 Bagian kompresor scroll(Sumber: Diunduh dari http:// http://www.scribd.com/doc/72465885/5/jenis-dan-tipe-kompresor
tanggal 10-3-2012 pukul 14.00 WIB)
Gambar dibawah ini menunjukkan proses kompresi pada kompresor scroll.
12
Akhirnya, celah ulir yang terisi refrigeran yang
sudah terkompresi keluar menuju discharge port.
Pada kompresor twin screw tidak ada katup yang
digunakan untuk memasukkan dan mengeluarkan
refrigeran tetapi menggunakan port. Kompresor
dengan model ini disebut ported.
Fasa Intake. Uap refrigeran akan mengisi
ruang diantara 2 scroll akibat putaran poros
yang akhirnya membuat uap refrigeran
terperangkap diantara dua scroll
5) Rotary Vane Compressor
Disebut juga sliding vane
compressor atau kompresor sudu
luncur. Terdiri atas sebuah rotor
yang dipasang secara eksentris
pada silinder yang sedikit lebih besar dari pada rotor. Baling-baling bergerak maju
mundur secara radial dalam slot rotor mengikuti kontur dinding silinder saat rotor
berputar. Sudu didorong oleh gaya sentrifugal yang timbul saat rotor berputar sehingga
selalu rapat dengan dinding silinder.
Gambar 2.12 Sliding vane compressor(Sumber: Diunduh dari http:// http://www.scribd.com/doc/72465885/5/jenis-dan-tipe-kompresor
tanggal 10-3-2012 pukul 15.00 WIB)
13
Fasa Kompresi. Poros yang berputar akan
membuat ruang yang berisi refrigeran
mengecil sehingga akan menaikkan tekanan
uap refrigeran yang terperangkap
Fasa Discharge. Poros yang berputar akan
membuat dua buah scroll yang menjebak
refrigeran terpisah dan uap refrigeran yang
telah terkompresi keluar menuju discharge
port
Gambar 2.13 Urutan siklus kompresor rotary vane(Sumber: Diunduh dari http:// http://www.scribd.com/doc/72465885/5/jenis-dan-tipe-kompresor
tanggal 10-3-2012 pukul 15.00 WIB)
b. Berdasarkan letak motornya
Jenis kompresor berdasarkan letak motornya, yaitu:
1) Kompresor Open Type
Kompresor ini disebut juga kompresor tipe terbuka karena antara penggerak eksternal
dengan bagian pengkompresinya tidak satu rumah (tidak bersatu), sehingga diperlukan
belt atau flexibel coupling sebagai penyambung penggerak ke compressor shaft.
Penggerak eksternal bisa menggunakan motor listrik, turbin ataupun engine. Perlu
digunakannya seal untuk mencegah kebocoran yang sering terjadi pada poros yang keluar
dari housing kompresor jika tekanan di dalam crankcase lebih rendah dibandingkan
tekanan atmosfer. Pendingin motor menggunakan udara luar sehingga perlu adanya
ventilasi untuk membuang panas dari motor.
Gambar 2.14 Kompresor open type(Sumber: Diunduh dari http:// http://www.scribd.com/doc/72465885/5/jenis-dan-tipe-kompresor
tanggal 10-3-2012 pukul 15.30 WIB)
2) Kompresor hermetik
Kompresor hermetik adalah kompresor yang motor penggeraknya dipatenkan berada
satu rumah dengan housing kompresornya, sehingga tidak diperlukan shaft coupling.
Panas motor didinginkan
melalui refrigeran dari suction line
atau bisa juga melalui injeksi
14
dari liquid line yang kemudian panas dari motor tersebut dibuang melalui kondenser.
Kerugian dari sistem yang menggunakan kompresor hermetik adalah jika motor terbakar,
maka semua sistem harus dibersihkan.
Gambar 2.15 Kompresor hermetik(Sumber: Diunduh dari http:// http://www.scribd.com/doc/72465885/5/jenis-dan-tipe-kompresor
tanggal 10-3-2012 pukul 15.45 WIB)
3) Kompresor semi hermetik
Kompresor semi hermetik adalah kompresor yang motor penggeraknya berada satu
rumah dengan housing kompresornya serta didinginkan oleh refrigeran. Arti semi
hermetik disini, seal pada housing kompresor didesain supaya bisa dibuka untuk perbaikan
dan overhaul kompresor atau motornya.
Gambar 2.16 Kompresor semi hermetik(Sumber: Diunduh dari http:// http://www.scribd.com/doc/72465885/5/jenis-dan-tipe-kompresor tanggal 10-3-
2012 pukul 15.50 WIB)
C. Rangkuman Kegiatan Belajar I
Kompresor merupakan jantung dari sistem refrigerasi mekanik, karena ia memompa refrigeran
ke seluruh sistem. Fungsi utama dari kompresor itu adalah:
1. Mengkompresikan uap refrigerant dari tekanan rendah menjadi uap yang bertekanan dan
bertemperatur tinggi.
15
2. Mensirkulasikan refrigerant keseluruh system
Pada sistem refrigerasi kompresi uap, terdapat beberapa macam kompresor yang sering
dipakai untuk mengkompresikan uap refrigerant. Semua jenis kompresor memiliki
keuntungan atau keunggulan dari masing-masing jenis tersebut. Ke semua jenis kompresor,
pemilihan kompresor bergantung pada kapasitas penggunaan sistem refrigerasi dan
penggunaan refrigerant pada sistem refrigerasi tersebut. Jenis atau tipe kompresor terbagi
menjadi dua, yaitu berdasarkan cara kerja dan letak motornya.
Jenis kompresor berdasarkan cara kerja:
1. Kompresor reciprocating
2. Kompresor rotary-sentrifugal
3. Kompresor hellical-rotary screw
4. Kompresor scroll
5. Rotary vane compressor
Jenis kompresor berdasarkan letak motornya:
1. Kompresor hermetik
2. Kompresor semi hermetik
3. Kompresor open type
D. Tugas
Carilah materi lain di internet atau sumber lainnya mengenai kompresor mesin pendingin!
E. Evaluasi
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Tujuan mengkompresi pada kompresor adalah…
a. menaikkan tekanan dan temperatur fasa cair refrigeran
b. menaikkan tekanan dan temperatur fasa uap refrigeran
c. menurunkan tekanan dan temperatur fasa cair refrigeran
d. menurunkan tekanan dan temperatur fasa uap refrigeran
e. semua jawaban salah
2. Nama kompresor pada gambar di samping adalah…
a. scroll
b. helical-rotary screw
16
c. rotary-sentrifugal
d. open type
e. hermetik
3. Nama kompresor pada gambar disamping adalah…
a. scroll
b. helical-rotary screw
c. rotary-sentrifugal
d. open type
e. hermetik
4. Nama kompresor pada gambar disamping adalah…
a. hermetik
b. semi hermetik
c. open type
d. scroll
e. rotary-sentrifugal
5. Kompresor yang motor penggeraknya dipatenkan berada satu rumah dengan housing
kompresornya adalah…
a. hermetik c. open type e. rotary-sentrifugal
b. semi hermetik d. scroll
6. Cara kerja kompresor torak adalah…
a. gerakan naik turun torak atau piston untuk mengkompresikan refrigeran
b. gerakan berputar torak untuk mengkompresikan refrigeran
c. gerakan eksentris torak untuk mengkompresikan refrigeran
d. gerakan impeller untuk mengkompresikan refrigeran
e. semua jawaban salah
7. Prinsip utama pengkompresian pada kompresor screw adalah…
a. menjebak refrigerant pada celah-celah screw dengan menyempitkan volume
ruangnya
b. menjebak refrigeran pada celah stargate
c. menjebak refrigeran pada impeller yang kemudian berkumpul di volute
d. mengumpulkan refrigeran pada meshing point
17
e. semua jawaban salah
8. Cara kerja dari kompresor hermetik adalah…
a. mengkompresikan refrigeran dengan menggunakan torak atau piston
b. mengkompresikan refrigeran dengan menggunakan impeller
c. mengkompresikan refrigeran dengan menggunakan scroll
d. mengkompresikan refrigeran dengan menggunakan screw
e. mengkompresikan refrigeran dengan menggunakan vane
9. Komponen untuk mengkompresikan refrigeran pada kompresor scroll adalah…
a. scroll c. screw e. vane
b. impeller d. torak
10. Scroll paling bawah pada kompresor scroll disebut…
a. driven scroll c. scroll guide e. chthonic scroll
b. stationary scroll d. terminating scroll
Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat dan tepat!
1. Jelaskan mengenai fungsi kompresor! (skor 2)
2. Jelaskan mengenai cara kerja dari kompresor! (skor 2)
3. Sebutkan jenis-jenis kompresor berdasarkan cara kerja dan tipe? (skor 1)
4. Jelaskan cara kerja dari kompresor rotary-sentrifugal! (skor 4)
5. Nama komponen utama yang terdapat pada kompresor rotary-sentrifugal? ( skor 1)
F. Kunci Jawaban
Pilihan ganda: bbaaaaaaaa
Essay:
1. Fungsi utama dari kompresor itu adalah:
a. Mengkompresikan uap refrigerant dari tekanan rendah menjadi uap yang bertekanan
dan bertemperatur tinggi.
b. Mensirkulasikan refrigerant keseluruh sistem
2. Cara kerja kompresor adalah dengan cara menekan refrigerant yang berfasa uap yang
berasal dari evaporator dengan menggunakan torak (jenis kompresor torak) sehingga
tekanan dan temperaturnya menjadi tinggi. Tujuan mengkompresikan/menekan ini adalah
18
supaya refrigerant bisa berubah fasa kembali menjadi cairan, juga untuk mensirkulasikan
refrigeran dalam system
3. Jenis kompresor berdasarkan cara kerja:
a. Kompresor reciprocating
b. Kompresor rotary-sentrifugal
c. Kompresor hellical-rotary screw
d. Kompresor scroll
e. Rotary vane compressor
Jenis kompresor berdasarkan tipe:
a. Kompresor hermetik
b. Kompresor semi hermetik
c. Kompresor open type
4. Proses kompresi pada kompresor sentrifugal mengubah energi kinetik (kecepatan) menjadi
energi statik (tekanan). Sesuai dengan hukum I Thermodinamika, bahwa energi tidak
dapat dihilangkan tetapi bisa diubah dari satu bentuk ke bentuk energi yang lainnya.
Begitu juga dengan yang terjadi pada proses kompresi di kompresor sentrifugal, akibat
perbedaan ukuran pada alur diffuser maka terjadi perubahan energi dari energi kinetik ke
energi statik. Setelah keluar dari alur diffuser, refrigeran bertekanan tinggi akan
terkumpul di dalam ruang di dalam kompresor yang disebut volute. Ukuran volute
semakin membesar sehingga ketika refrigerant melewati volute, terjadi perubahan energi
kinetik menjadi energi statik juga. Setelah itu refrigeran keluar dari kompresor dengan
tekanan dan temperatur tinggi.
5. Impeller
Penilaian:
Penilaian pilihan ganda
Skor benar = 1, Skor maksimal = 15
Nilai = Skor yang diperoleh
Skor maksimalx Nilai Maksimal=¿100
Penilaian essay
Nilai = Skor yang diperoleh
Skor maksimalx Nilai Maksimal=¿100
19
Nilai Akhir : (Nilai pilihan ganda + Nilai essay)/2 = 100
KEGIATAN BELAJAR II
PRINSIP PEMELIHARAAN KOMPRESOR PERALATAN REFRIGERASI
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah siswa mempelajari dan memahami prinsip pemeliharaan kompresor peralatan
refrigerasi, maka siswa diharapkan dapat menjelaskan prinsip pemeliharaan kompresor
peralatan refrigerasi,
B. Uraian Materi
Pemeliharaan kompresor yang dilakukan secara berkala akan menghasilkan
keuntungan sebagai berikut:
1. Melakukan perbaikan lebih sedikit
2. Mengurangi biaya pemeliharaan (pemeliharaan berkala lebih murah dibandingkan dengan
perbaikan darurat)
20
3. Membayar uang lembur lebih sedikit (jam dapat direncanakan, tapi perbaikan tidak
dijadwalkan)
4. Umur peralatan lebih panjang (peralatan yang dipelihara bertahan lebih lama)
5. Lingkungan kerja lebih aman (menghasilkan pengurangan biaya asuransi)
Sebagai bagian dari program pemeliharaan berkala, berikut adalah hal-hal yang harus
dilakukan:
1. Analisis getaran untuk peralatan yang berputar
2. Test ketebalan pipa
3. Pemeriksaan semua peralatan, baik itu pemipaan, kelistrikan maupun insulasi
4. Pemantauan penggunaan pelumas
Analisis getaran yang tepat akan menjelaskan potensi masalah yang akan timbul pada
peralatan yang berputar. Mengatasi dan memperbaiki potensi masalah tersebut sebelum
masalah tersebut berkembang bisa mencegah ke arah masalah yang lebih besar. Beberapa
jenis isolasi dapat mempertahankan kelembaban dan dapat membentuk karat pada pipa.
Dianjurkan agar pemeriksaan isolasi dan pengujian ketebalan pipa dilakukan secara teratur.
Sebuah pengukur ultrasonik adalah alat yang relatif murah dan akurat untuk
pengukuran jenis ketebalan. Teknologi Isolasi telah berkembang dari waktu ke waktu,
membawa produk baru untuk ketahanan dari karat dan efisiensi yang lebih baik. Oleskan
penghilang karat pada pipa sebelum diinsulasi kembali. Pelumas kompresor harus diuji secara
teratur dari kotoran. Sebuah pemisah dapat dipasang pada sistem untuk mengurangi pelumas
yang terbawa oleh refrigeran. Sejumlah besar minyak dalam refrigeran (amonia) dapat
menyebabkan buih, yang dapat merusak kompresor. Analisis pelumas harus dilakukan setiap
enam bulan untuk mengidentifikasi kemungkinan masalah dengan sistem. Kebocoran
pelumas dan pelumas yang terbawa oleh refrigeran dapat diidentifikasi dengan cara melacak
jumlah pelumas yang dimasukkan ke dalam dan yang keluar dari sistem. Jumlah keduanya
pada dasarnya harus sama.
Kerusakan pada kompressor biasanya diteliti dan diperiksa melalui temperatur dan
suaranya. Pada kompressor yang bekerja normal suaranya terdiri dari ketukan-ketukan katup
secara samar-samar. Temperatur kompressor yang normal pada poros engkolnya tidak akan
lebih dari 25-30 0F diatas temperatur gas masuknya. Tutup mesin dan pipa discharge tidak
akan lebih dari 30 0F lebih panas dibanding temperatur gas yang keluar dari kompressor.
21
Temperatur gas yang keluar dari kompressor bisa turun naik tergantung kepada temperatur gas
masuknya. Panas yang berlebihan pada tutup mesin dan pada silinder kompressor menandakan
adanya kerusakan pada katupnya, mungkin bocor atau pecah. Harus diperiksa secara teliti.
1. Tinggi permukaan oli (oil level)
Oil level merupakan bagian pemeriksaan rutin yang harus dilakukan setiap hari. Jika
sistem telah dioperasikan tentu minyak pelumas sudah berfungsi, biasanya kalau sistem
berjalan normal kita tak perlu lagi menambah jumlah minyak pelumas. Jika ternyata
kompresor tetap kekurangan minyak pelumas periksalah cekungan-cekungan pada pipa
saluran masuk atau pada tempat yang letaknya lebih tinggi/vertikal pada evaporator yang
memungkinkan oli pelumas tak dapat kembali lagi ke kompressor. Juga periksalah mungkin
ada kebocoran. Harus tetap dijaga agar permukaan oli sekurang-kurangnya berada pada
pertengahan garis batas yang dapat dilihat pada sight glass, tetapi tidak boleh lebih dari garis
batas tertinggi. Jika jumlah oli pelumas berlebihan akan menyebabkan hambatan kerja bagi
kompresor.
Pada kompresor reciprocating, penggantian oli biasanya dilakukan untuk setiap 2000-2500
running hours, ini dimaksudkan untuk menjaga performa pelumasan pada kerja kompresor.
2. Saringan saluran masuk (suction strainer)
Kompresor mempunyai 1 atau 2 cekungan oli (trap) pada saluran masuknya dan dalam
tiap-tiap trap itu terdapat saringan logam dan saringan dari kain
3. Top Houl
Top houl ini adalah membuka bagian head kompressor untuk memeriksa atau mengganti
katup-katup suction dan discharge pada kompressor, karena bahan yang digunakan untuk
katup ini bukanlah bahan yang permanen maka diperlukan penggantian berkala, biasanya
katup-katup ini akan di ganti untuk setiap 5000 running hours.
22
Gambar 2.17 Suction valve dan discharge valve kompresor reciprocating(Sumber: Laporan Praktek Industri, Zam Zam Tri Badruzaman 2008)
4. Overhaul
Untuk reciprocating compressor pada chiller, biasanya dilakukan over houl yaitu
membuka blok kompressor dan melakukan beberapa pekerjaan untuk perawatannya,
tujuannya adalah untuk menjaga kualitas dari performa kerja kompressor. Adapun dalam over
houl ini dilakukan beberapa pekerjaan:
a. Mengganti bearing setiap waktu yang ditentukan sesuai dengan spesifikasi kompressor
Gambar 2.18 Bearing(Sumber: Laporan Praktek Industri, Zam Zam Tri Badruzaman 2008)
b. Jika terjadi kerusakan-kerusakan pada unit pistonya, seperti patahnya batang
torak/connecting rod assembly karena terlalu keras torsi yang dilakukan waktu
pemasangannya.
c. Dan pekerjaan lainnya.
23
Secara garis besar pemeliharaan kompresor harus dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan. Berikut merupakan gambaran umum mengenai jadwal pemeriksaan kompresor
beserta parameter yang harus diperiksa.
Jadwal Pemeliharaan Kompresor
Parameter Kegiatan Pemeriksaan Waktu Pemeriksaan
Pelumas oli periksa Bulanan/rutin
Lapisan oli dan saringan oli Periksa, jika terlihat partikel
logam cek bearing, piston dan
lain-lain.
Bersihkan crankcase bagian
dalam dan ganti oli
Bulanan/rutin
Kopling Periksa elemen karet dan
ganti jika diperlukan
Bulanan/rutin
Oil protection switch Cek, set nilainya dan tes Bulanan/rutin
High/low switch Cek, set nilainya dan tes Bulanan/rutin
Termometer dan alat ukur
tekanan
Cek jika terjadi error
menggunakan peralatan
untuk mengkalibrasi
Bulanan/rutin
Safety relief valve Cek tekanan kerja Rutin
Pemeliharaan
Katup discharge dan suction Periksa dari keausan dan
cacat
Cek ketinggian kepala pegas
Ganti katup pegas
Periksa terhadap deposit
karbon
Rutin/5000 jam kerja
Rutin/5000 jam kerja
Rutin/5000 jam kerja
Piston, piston ring,
piston pin dan piston pin
bearing
Periksa dari cacat
Periksa dari keausan
Periksa dari keausan
Rutin/5000 jam kerja
20000 jam R717 atau 10000
jam R22
24
Cylinder liner Bersihkan Rutin/5000 jam kerja
Crank pin bearing Periksa dari keausan Rutin/5000 jam kerja
Oil cooler Bersihkan Rutin/5000 jam kerja
Crankshaft bearing
journal
Periksa dari keausan
Periksa dari keausan
15000 jam kerja
15000 jam kerja
Front bearing Periksa dari keausan 15000 jam kerja
Mechanical seal Periksa dari keausan 15000 jam kerja
Rear bearing Ganti 15000 jam kerja
Pompa oli Periksa dari keausan 15000 jam kerja
Motor bearing ganti 15000 jam kerja (Sumber:Hasegawa Refrigeration Ltd)
Komponen-komponen yang harus dicermati ketika melakukan pemeriksaan kompresor
adalah:
1. Katup suction dan discharge
Katup suction terdiri atas beberapa komponen, yaitu, outer seat (1) yang tersembunyi
untuk meletakkan enam buah pegas (2) yang terletak pada plat katup (3). Katup ini
ditahan oleh tutup silinder. Bagian discharge terdiri atas tiga safety springs (4), valve
guide (5), delapan pegas (6), plat (7) dan inner seat (8). Komponen 5,6,7, dan 8 dibaut
bersama,.
Gambar 2.19 Katup suction dan discharge(Sumber:Hasegawa Refrigeration Ltd)
25
2. Piston dan Batang Penghubung
Piston dan Batang penghubung bisa dilepaskan untuk tujuan pengecekkan. Komponennya
berupa piston (1), ring piston yang berjumlah tiga (2), pin piston (3), plain bearing atau
needle bearing (4), batang penghubung (5), crankshaft plain bearing (6) dan baut
penghubung (7).
Gambar 2.20 Piston dan batang penghubung
(Sumber:Hasegawa Refrigeration Ltd)
3. Cylinder Liner
Dua tipe cylinder liner dipasang pada kompresor, yaitu tipe A dan tipe B. Liner tipe A
dipasang dengan sebuah penjepit di tepi untuk memastikan sambungan telah benar dari
unloader cam ring, alur dan pin lugs dari mekanisme unloader.
Gambar 2.21 Cylinder liner(Sumber:Hasegawa Refrigeration Ltd)
26
4. Mechanical Seal
Komponen mechanical seal terdiri atas cover plate (1), seal ring (2), packing karet tipe
bellow (3), pegas (4) dan penahan pegas. Minyak pelumas dan gas refrigeran dicegah
keluar oleh bellow pada poros dan seal ring pada cover plate.
Gambar 2.22 Mechanical seal(Sumber:Hasegawa Refrigeration Ltd)
5. Front Bearing
Bantalan bearing dirancang untuk menanggung beban dorongan dalam arah axial, beban
poros dan gerakan lateral poros. Pengecekkan bearing bisa dilakukan dengan atau tanpa
crankshaft terpasang.
Gambar 2.23 Front bearing(Sumber:Hasegawa Refrigeration Ltd)
6. Pompa Oli
27
Pompa oli dipasang pada penutup casing belakang dan spur gear. Oli ditarik melewati
strainer yang ditempatkan pada casing bagian bawah dan pipa eksternal ke dasar pompa.
Pompa diletakkan pada bagian body (2), yang digerakkan oleh poros (3) dan dihubungkan
ke bagian belakang poros engkol. Oli bertekanan dipasok melalui sambungan yang
ditempatkan pada bagian atas dari dasar pompa. Arah putaran pompa berlawanan dengan
arah jarurm jam, bagaimanapun karena tuntutan pemasangan kompresor perlu untuk
memutar dalam arah yang berlawanan, body pompa harus diputar 1800.
Gambar 2.24 Pompa oli(Sumber:Hasegawa Refrigeration Ltd)
Gambar 2.25 Bagian pompa oli(Sumber:Hasegawa Refrigeration Ltd)
7. Rear Bearing
Bantalan bearing belakang dirancang untuk menanggung beban dorongan dalam arah axial
serta beban poros. Rear bearing diletakkan pada casing belakang dan dikencangkan
28
dengan menggunakan dua baut. Pengecekkan bearing bisa dilakukan dengan atau tanpa
poros engkol terpasang.
Gambar 2.26 Rear bearing(Sumber:Hasegawa Refrigeration Ltd)
8. Crankshaft
Crankshaft terbuat dari baja tempa dengan bagian bagian pelumasan internal untuk
melumasi crank pin bearing, piston pin dan cylinder.
9. Oil pressure regulating valve
Oil pressure regulating valve di tempatkan pada bagian kiri dari pompa oli atau pada
bagian belakang casing. Katupnya terdiri atas piston, pegas, spindle dan hand wheel
untuk tujuan pengaturan. Memutar hand wheel searah jarum jam menambah tekanan
oli, sementara itu memutar berlawanan arah jarum jam mengurangi tekanan oli.
Gambar 2.27 Oil pressure regulating valve(Sumber:Hasegawa Refrigeration Ltd)
10. Oil return valve
Oil terurn valve hanya dipasang pada jenis
kompresor dua tingkat dan bertujuan untuk
mengembalikan oli dari bagian sisi casing tinggi ke
29
sisi paling rendah. Katupnya secara normal tertutup dan akan hanya terbuka untuk
periode singkat untuk mengalirkan oli dan dilakukan tiap minggu.
Gambar 2.28 Oil return valve(Sumber:Hasegawa Refrigeration Ltd)
11. Oil cooler
Pendingin oli terbagi menjadi dua, yaitu dengan menggunakan air dan menggunakan
refrigeran. Pendingin tipe air merupakan sebuah coil berbentuk gelang di dalam
sebuah shell. Oli mengalir melalui coil dan air berada di dalam shell. Pendingin tipe
refrigeran terdiri atas dua tipe shell, aliran oli berada diantara bagian dalam dan luar
dari shell. Refrigeran menguap pad bagian dalam shell untuk mendinginkan oli
Gambar 2.29 Oil cooler(Sumber:Hasegawa Refrigeration Ltd)
12. Suction gas strainer
30
Oil return valve
Suction gas strainer diletakkan di bawah katup suction pada single stage kompresor,
dengan tambahan strainer yang dipasang dibawah high stage suction dari kompresor.
13. Belt drive
Kompresor dan motor bisa dilengkapi sabuk, bergantung pada manual spesifikasi
peralatan. Pelindung belt dan panel depan harus dipasang setiap waktu ketika
kompresor bekerja untuk mengurangi resiko cedera. Kompresor atau motor bisa
mempunyai lebih banyak alur daripada jumlah belt-nya, bergantung pada manual
spesifikasi peralatan.
14. Coupling drive
Dua tipe penggerak kopling yang digunakan baik itu tipe CA ataupun tipe CG.
Gambar 2.30 Coupling drive(Sumber:Hasegawa Refrigeration Ltd)
C. Rangkuman Kegiatan Belajar II
Pemeliharaan kompresor yang dilakukan secara berkala akan menghasilkan keuntungan
sebagai berikut:
a. Melakukan perbaikan lebih sedikit
b. Mengurangi biaya pemeliharaan (pemeliharaan berkala lebih murah dibandingkan dengan
perbaikan darurat)
c. Membayar uang lembur lebih sedikit (jam dapat direncanakan, tapi perbaikan tidak
dijadwalkan)
d. Umur peralatan lebih panjang (peralatan yang dipelihara bertahan lebih lama)
e. Lingkungan kerja lebih aman (menghasilkan pengurangan biaya asuransi)
31
Komponen-komponen yang harus dicermati ketika melakukan pemeriksaan kompresor adalah
katup suction dan discharge, piston dan batng penghubung, cylinder liner, mechanical sela,
front bearing, pompa oli, rear bearing, crankshaft, oil pressure regulating valve, oil return
valve, oil cooler, suction gas strainer, belt drive, dan coupling drive.
D. Tugas
Carilah materi lain di internet atau sumber lainnya mengenai prinsip pemeliharaan kompresor
peralatan refrigerasi!
E. Evaluasi
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Coba jelaskan mengenai keuntungan jika kita memelihara kompresor secara berkala!
2. Komponen apa saja yang harus dicermati ketika melakukan pemeriksaan kompresor!
3. Jelaskan fungsi dari rear bearing!
4. Sebutkan tipe dari oil cooler?
5. Sebutkan komponen mechanicl seal?
F. Kunci Jawaban
1. Pemeliharaan kompresor yang dilakukan secara berkala akan menghasilkan keuntungan
sebagai berikut:
a. Melakukan perbaikan lebih sedikit
b. Mengurangi biaya pemeliharaan (pemeliharaan berkala lebih murah dibandingkan
dengan perbaikan darurat)
c. Membayar uang lembur lebih sedikit (jam dapat direncanakan, tapi perbaikan tidak
dijadwalkan)
d. Umur peralatan lebih panjang (peralatan yang dipelihara bertahan lebih lama)
e. Lingkungan kerja lebih aman (menghasilkan pengurangan biaya asuransi)
2. Komponen-komponen yang harus dicermati ketika melakukan pemeriksaan kompresor
adalah katup suction dan discharge, piston dan batng penghubung, cylinder liner,
mechanical sela, front bearing, pompa oli, rear bearing, crankshaft, oil pressure regulating
valve, oil return valve, oil cooler, suction gas strainer, belt drive, dan coupling drive.
32
3. Bantalan bearing belakang dirancang untuk menanggung beban dorongan dalam arah axial
serta beban poros
4. Oil cooler tipe air dan oil cooler tipe refrigeran
5. Komponen mechanical seal terdiri atas cover plate, seal ring, packing karet tipe bellow,
pegas, dan penahan pegas.
Penilaian
Nilai = Skor yang diperoleh
Skor maksimalx Nilai Maksimal=¿100
KEGIATAN BELAJAR III
PERMASALAHAN-PERMASALAHAN PADA KOMPRESOR
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah siswa mempelajari dan memahami permasalahan-permasalahan kompresor
pada mesin pendingin, maka siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada kompresor,
2. Menjelaskan solusi untuk memecahkan masalah pada kompresor.
33
B. Uraian Materi
Pada umumnya beban evaporator bervariasi dengan tingkat yang berbeda-beda. Bila
variasi beban evaporator tinggi yaitu pada saat beban berlebih dan kehilangan beban maka
kondisi ini akan berpengaruh terhadap performa kompresor yang didalam sistem refrigerasi
kompresi uap berperan sebagai jantungnya sistem. Kondisi seperti itu akan berpengaruh
terhadap suhu gas pada sisi suction valve yang akan dihisap oleh katup kompresor. Masalah-
masalah yang timbul pada kompresor tersebut yaitu:
1. Pembebanan kompresor
Bila sistem refrigerasi harus beroperasi secara terus menerus pada kondisi beban
minimum, maka akan timbul masalah yang dapat berpengaruh terhadap umur kompresor.
Pada kondisi demikian maka suhu dan tekanan suction sangat rendah, dalam keadaan yang
paling buruk maka coil evaporator akan mengalami frost, yaitu menumpuknya lapisan es di
permukaan coil.
2. Lapisan es pada coil
Bila beban evaporator jatuh pada harga yang sangat rendah, maka suhu evaporator
dapat turun hingga di bawah 320F sebelum keseimbangan kapasitas antara coil dan kompresor
tercapai. Pada kondisi ini suhu akhir udara yang meninggalkan evaporator sangat rendah,
yang dapat menyebabkan kandungan uap air mengembun dan membeku di permukaan coil,
membentuk lapisan es. Formasi lapisan es ini akan menghambat aliran udara ke coil yang
berarti mengambat penyerapan kalor udara.
3. Over heating
Dalam sistem hermetik maka motor kompresor didinginkan oleh aliran gas refrigeran
yang masuk melewati gulungan motor. Oleh karena itu bila terjadi penurunan aliran gas
refrigeran dapat menyebabkan kenaikan suhu motor. Bila batas suhu aman terlampaui maka
dapat menyebabkan kerusakan pada motor kompresornya, untuk mencegah hal tersebut terjadi
maka biasanya pada gulungan motor dilengkapi dengan internal protector.
4. Sirkulasi oli memburuk
Selama kompresor bekerja maka oli refrigeran juga ikut bersirkulasi di sepanjang
sistem pemipaannya dan kembali ke kompresor. Pergerakan kecepatan oli dari dan kembali ke
34
kompresor dipengaruhi oleh kecepatan laju aliran refrigeran. Pada kondisi beban minimum,
pergerakan refrigeran menurun dengan sangat drastis, hal ini dapat mempengaruhi pergerakan
oli. Pada kondisi yang buruk maka akan mengakibatkan terjadinya trapping oil di evaporator
dan di saluran lainnya. Akibatnya lama kelamaan dapat mengurangi oil level di kompresor.
Solusi untuk menyelesaikan permasalahan di atas adalah sebagai berikut:
1. Pengaturan kapasitas mesin
Seperti telah diuraikan, bahwa kinerja kompresor sangat dipengaruhi oleh sistem beban
evaporator dan dapat berakibat buruk pada kompresornya. Oleh karena itu maka pengontrolan
kerja kompresor mutlak diperlukan untuk menjamin keselamatan sistemnya. Ada beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk mengontrol kapasitas kompresor yaitu : on-off control, multi
speed, cylinder unloading dan hot gas bypass.
a. On-off control
On-off control biasanya digunakan pada room AC, di mana starting dan stopping
sistemnya dikontrol oleh room thermostat. On-off control juga diterapkan pada sistem
yang besar yang menggunakan kompresor semi hermetik dan open type. Sistem ini hanya
direkomendasikan untuk beban yang relatif konstan dan tidak sesuai untuk sistem yang
mempunyai fluktuasi beban besar dan cepat.
b. Multi speed compressor
Kapasitas kompresor berbanding lurus dengan kecepatannya maka untuk mengontrol
kapasitas kompresor dapat dilakukan dengan mengatur kecepatan kompresor melalui
motor penggeraknya yang didesain mempunyai dua kecepatan.
c. Hot gas bypass control
Hot gas by pass merupakan solusi untuk banyak permasalahan yang dihadapi sistem
refrigerasi yang beroperasi secara kontinyu dengan beban yang berfuktuasi secara cepat
dan dalam taraf tinggi. Katakanlah respon untuk falling system suatu kompresor yang
berkapasitas maksimal 20 ton melalui silinder unloading berkurang hingga mencapai 5
ton. Bila bebannya jatuh pada harga tidak kurang dari 5 ton maka suhu dan tekanan
suction berada dalam batas aman. Tetapi bila beban jatuh di bawah 5 ton, maka suhu dan
tekanan suction jatuh di bawah batas amannya dan dapat berakibat buruk pada
kompresornya.
35
Salah satu solusi yang paling dianggap memuaskan adalah mencegah jangan sampai
bebanya jatuh di bawah batas amannya yaitu dengan membuat beban tiruan melalui hot
gas by pass. Hot gas by pass control pada prinsipnya menyalurkan tambahan energi panas
beban pada sistem ke sisi tekanan rendah sehingga diharapkan suhu dan tekanan suction
menjadi konstan pada saat beban sistem menjadi minimum. Pada saat hot gas berlangsung,
maka kebutuhan tekanan kondensing harus dipertimbangkan. Pengontrolan tekanan
kondensing harus dipertimbangkan mengingat harus disediakan tekanan yang cukup untuk
menghasilkan tingkat hot gas yang memadai. Biasanya bila tekanan kondensing tidak
jatuh di bawah 168 psi atau setara dengan 900F.
2. Pengujian Kompresor
Gangguan yang sering timbul pada bagian mekanik kompresor dapat terjadi pada
katub kompresor atau bagian lainnya yang berakibat penurunan kapasitas kompresor atau
bahkan gagal bekerja (no capacity). Pada tingkatan yang paling buruk maka kompresor gagal
mengkompresi gas dan tidak terjadi sirkulasi refrigeran. Evaporator menjadi panas dan
kondensernya dingin demikian juga konsumsi listriknya turun. Pada tingkatan yang agak
ringan kompresor dapat mensirkulasi refrigeran tetapi tidak dapat mencapai tekanan
kondensing yang diharapkan. Untuk mengidentifikasi gangguan yang terjadi pada kompresor
perlu dilakukan serangkaian pengujian. Gangguan pada bagian elektrikalnya juga dapat
berpengaruh pada performa kompresor. Misalnya pada motor penggeraknya, pada sistem
startingnya atau pada sistem proteksinya. Hal ini juga memerlukan serangkaian pengujian.
Pengujian pada bagian elektrikal ini akan dikaji lebih lanjut pada modul Sistem
Pengontrolan gudang pendingin. Pengujian kompresor secara mekanik dipusatkan pada
efisiensi kompresi karena melemahnya katub, kebocoran, stuck kompresor dan pencemaran
oli atau kekurangan oli kompresor.
C. Rangkuman Kegiatan Belajar III
Pada umumnya beban evaporator bervariasi dengan tingkat yang berbeda-beda. Bila variasi
beban evaporator tinggi yaitu pada saat beban berlebih dan kehilangan beban maka kondisi
ini akan berpengaruh terhadap performa kompresor yang didalam sistem refrigerasi kompresi
uap berperan sebagai jantungnya sistem. Kondisi seperti itu akan berpengaruh terhadap suhu
gas pada sisi suction valve yang akan dihisap oleh katup kompresor.
36
Masalah-masalah yang timbul pada kompresor antara lain:
1. Pembebanan kompresor
2. Lapisan es pada coil
3. Over heating
4. Sirkulasi oli memburuk
Solusi untuk menyelesaikan permasalahan diatas adalah dengan melakukan:
1. Pengaturan kapasitas mesin
Pengaturan tersebut bisa dilakukan dengan cara:
a. On-off control
b. Multi speed compressor
c. Hot gas bypass control
2. Pengujian kompresor
D. Tugas
Carilah materi lain di internet atau sumber lainnya mengenai masalah-masalah pada
kompresor dan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut!
E. Evaluasi
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. On-off control hanya dapat digunakan pada…
a. sistem dengan beban fluktuasi
b. sistem dengan beban konstan
c. sistem dengan hot gas defrost
d. sistem dengan silinder un loading
e. sistem tanpa termostat
2. Multi speed control adalah…
a. pengontrolan kapasitas kompresor dengan mengatur kecepatan kompresi
b. pengontrolan kapasitas motor dengan double fan
c. pengontrolan kapasitas dengan mengatur beban pendinginan
d. pengontrolan kapasitas pendinginan secara multi fan
e. pengontrolan kapasitas evaporator
37
3. Pada saat hot gas defrost harus dipertahankan suhu kondensingnya…
a. sama dengan suhu ambient c. 900f e. di bawah suhu ambien
b. di atas suhu ambient d. b dan c benar
4. Pendingin motor kompresor hermetik adalah…
a. refrigeran c. busa e. sabun
b. air d. gel
5. Peristiwa frost adalah…
a. menumpuknya lapisan es di permukaan coil
b. sirkulasi oli yang memburuk
c. kebocoran pada coil evaporator
d. kebocoran pipa suction
e. kebocoran condenser
6. Akibat menumpuknya lapisan es dipermukaan coil adalah…
a. penyerapan kalor akan terhambat
b. penyerapan kalor akan menjadi baik
c. tidak berpengaruh terhadap penyerapan kalor
d. kondenser menjadi rusak
e. evaporator akan bocor
7. Kondisi dimana sistem refrigerasi jatuh di bawah harga minimal yang diijinkan adalah
a. peak load c. zero load e. subzero
b. load capacity d. condition zero
8. Over heating pada kompresor bisa disebabkan oleh…
a. kurangnya pelumasan
b. kurangnya air
c. ukuran pipa kapiler terlalu besar
d. bunga es yang menempel dikompresor
e. pendinginan yang tepat
9. Prinsip dari hot gas by pass control adalah…
38
a. menyalurkan tambahan energi panas beban pada sistem ke sisi tekanan rendah
sehingga diharapkan suhu dan tekanan suction menjadi konstan pada saat beban
sistem menjadi minimum
b. menyalurkan tambahan energi panas beban pada sistem ke sisi tekanan tinggi sehingga
diharapkan suhu dan tekanan suction menjadi konstan pada saat beban sistem menjadi
maksimum
c. menyalurkan tambahan energi panas beban pada sistem ke sisi tekanan rendah
sehingga diharapkan suhu dan tekanan suction menjadi berubah pada saat beban sistem
menjadi minimum
d. menyalurkan tambahan energi panas beban pada sistem ke sisi tekanan tinggi sehingga
diharapkan suhu dan tekanan suction menjadi berubah pada saat beban sistem menjadi
minimum
e. menyalurkan tambahan energi panas beban pada kompresor sehingga diharapkan suhu
dan tekanan suction menjadi konstan pada saat beban sistem menjadi minimum
10. Akibat dari refrigeran yang masih berfasa cair masuk ke kompresor adalah…
a. tidak berpengaruh sama sekali pada kompresor
b. merusak katup kompresor
c. kompresor menjadi dingin
d. akan bercampur dengan oli
e. merusak sightglass kompresor
Jawablah pertanyaan di bawah ini secara benar!
1. Sebutkan masalah-masalah yang sering timbul pada kompresor? (skor 2)
2. Sebutkan solusi untuk menyelesaikan masalah yang sering timbul pada kompresor? (skor
2)
3. Jelaskan mengenai overheating pada kompresor! (skor 3)
4. Mengapa sirkulasi oli bisa memburuk! (skor 3)
F. Kunci Jawaban
Pilihan ganda: badaaacaab
Essay:
1. Masalah-masalah yang timbul pada kompresor antara lain:
39
a. Pembebanan kompresor
b. Lapisan es pada coil
c. Over heating
d. Sirkulasi oli memburuk
2. Solusi untuk menyelesaikan permasalahan diatas adalah dengan melakukan:
a. Pengaturan kapasitas mesin
Pengaturan tersebut bisa dilakukan dengan cara:
1) On-off control
2) Multi speed compressor
3) Hot gas bypass control
3. Dalam sistem hermetik motor kompresor didinginkan oleh aliran gas refrigeran yang
masuk melewati gulungan motor. Oleh karena itu bila terjadi penurunan aliran gas
refrigeran dapat menyebabkan kenaikan suhu motor. Bila batas suhu aman terlampaui
maka dapat menyebabkan kerusakan pada motor kompresornya.
4. Selama kompresor bekerja, oli refrigeran juga ikut bersirkulasi di sepanjang sistem
pemipaannya dan kembali ke kompresor. Pergerakan kecepatan oli dari dan kembali ke
kompresor dipengaruhi oleh kecepatan laju aliran refrigeran. Pada kondisi beban
minimum, Pergerakan refrigeran menurun dengan sangat drastis, hal ini dapat
mempengaruhi pergerakan oli. Pada kondisi yang buruk maka akan mengakibatkan
terjadinya trapping oil di evaporator dan di saluran lainnya. Akibatnya lama kelamaan
dapat mengurangi oil level di kompresor.
Penilaian:
Penilaian pilihan ganda
Skor benar = 1, Skor maksimal = 15
Nilai = Skor yang diperoleh
Skor maksimalx Nilai Maksimal=¿100
Penilaian essay
Nilai = Skor yang diperoleh
Skor maksimalx Nilai Maksimal=¿100
40
Nilai Akhir : (Nilai pilihan ganda + Nilai essay)/2 = 100
KEGIATAN BELAJAR IV
PENGUJIAN-PENGUJIAN PADA KOMPRESOR DALAM RANGKA
PEMELIHARAAN KOMPRESOR
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
41
Setelah siswa mempelajari dan memahami pengujian-pengujian kompresor pada mesin
pendingin, maka siswa diharapkan dapat:
1. Menyebutkan macam-macam pengujian pada kompresor,
2. Menjelaskan pengujian-pengujian pada kompresor,
3. Melaksanakan pengujian-pengujian pada kompresor.
B. Uraian Materi
1. Inward Leak
Pengujian inward leak adalah pengujian kebocoran pada sisi tekanan rendah kompresor,
misalnya kebocoran gasket, suction service valve atau pada seal poros.
Gambar 2.31 Skema Pengujian Inward Leak(Sumber: Buku Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Jilid II, Syamsuri Hasan hal. 201)
2. Outward Leak
Pengujian outward leak adalah pengujian kebocoran yang dilakukan secara pasif yaitu
kompresornya tidak beropeasi (off).
42
Gambar 2.32 Skema Pengujian Outward Leak(Sumber: Buku Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Jilid II, Syamsuri Hasan hal. 202)
3. Pengujian Efisiensi Kompresi
Kompresor yang mempunyai kompresi bagus akan dapat melakukan :
a. Memompa gas hingga mencapai tekanan tertentu
b. Memvacum hingga tekanan minus tertentu
c. Menjaga kondisi kedua tekanan tersebut pada saat kompresor off.
Gambar 2.33 Skema Pengujian Efisiensi Kompresi
(Sumber: Buku Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Jilid II, Syamsuri Hasan hal. 202)
4. Pengujian Nilai Lilitan Kompresor
Terminal yang ada pada kompresor ada tiga yaitu C (common / central), S (start), dan R
(run). Posisi ketiga terminal ini berbeda-beda tergantung merk kompresor yang digunakan.
Untuk mengetahui terminal C, S, atau R dapat dilakukan dengan cara mengukur hambatan
(resistansi) antara CS, CR, dan RS. Dimana hambatan yang terukur dari CS + CR harus sama
dengan RS.
CR + CS = RS
43
Keterangan: Untuk diingat bahwa hambatan CR lebih besar dari hambatan CS (CR > CS) dan
hambatan terbesar yaitu RS
Berikut akan di berikan contoh bagaimana cara mencari terminal pada kompresor. Sebelum
melakukan pengukuran, cabut komponen-komponen yang ada diatasnya seperti overload,
relay magnet, atau kabel-kabel yang menempel pada kutub/terminal kompresor.
Gambar 2.34 Mencabut komponen dan kabel yang menempel pada kutub/terminal
Untuk penaman awal anggap saja ketiga kutub pada kompresor adalah X, Y, dan Z.
Untuk pengukuran nilai hambatannya langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Ukur hambatan Y-X. Terbaca 30 ohm
44
Gambar 2.35 Mengukur kutub/terminal Y-X
b. Ukur hambatan X-Z. Terbaca 40 ohm
Gambar 2.36 Mengukur kutub/terminal X-Z
c. Ukur hambatan Y-Z. Terbaca 10 ohm
Gambar 2.37 Mengukur kutub/terminal Y-Z
Diperoleh bahwa hambatan terbesar yaitu 40 pada terminal XZ. Menurut rumusan di atas,
maka terminal XZ adalah terminal RS (karena nilai hambatannya paling tinggi). Dapat
disimpulkan bahwa kutub lainnya yaitu Y adalah saluran common (C). Sekarang kutub C
45
sudah diketahui ada pada Y, selanjutnya selidiki kutub lainnya dengan mengganti variabel Y
jadi C. Didapat:
C-Z lebih kecil dari C-X, maka kutub Z adalah S
C-X lebih besar dari C-Z, maka kutub X adalah R
Jadi kutub X, Y, dan Z di atas adalah X = S, Y = C, dan Z = R. Dari nilai resistansi yang
diperoleh kita juga dapat memperkirakan kondisi kompresor masih baik atau tidak. Kondisi
kompresor yang baik yaitu apabila hubungan nilai hambatan (resistansi) lilitannya tidak jauh
dari CR + CS = SR.
C. Rangkuman Kegiatan Belajar IV
Pengujian inward leak adalah pengujian kebocoran pada sisi tekanan rendah kompresor,
misalnya kebocoran gasket, suction service valve atau pada seal poros.
Pengujian outward leak adalah pengujian kebocoran yang dilakukan secara pasif yaitu
kompresornya tidak beropeasi (off).
Kompresor yang mempunyai kompresi bagus akan dapat melakukan :
a. Memompa gas hingga mencapai tekanan tertentu
b. Memvacum hingga tekanan minus tertentu
c. Menjaga kondisi kedua tekanan tersebut pada saat kompresor off.
D. Tugas
Carilah materi lain di internet atau sumber lainnya mengenai masalah-masalah pada
kompresor dan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut!
E. Evaluasi
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apakah yang dimaksud dengan inward leak? (skor 2)
2. Apakah yang dimaksud dengan outward leak? (skor 2)
3. Bagaimanakah ciri-ciri kompresor yang masih bagus? (skor 4)
4. Bagaimanakah rumus untuk menentukan CSR? (skor 2)
F. Kunci Jawaban
46
1. Pengujian inward leak adalah pengujian kebocoran pada sisi tekanan rendah kompresor,
misalnya kebocoran gasket, suction service valve atau pada seal poros.
2. Pengujian outward leak adalah pengujian kebocoran yang dilakukan secara pasif yaitu
kompresornya tidak beropeasi (off).
3. Kompresor yang mempunyai kompresi bagus akan dapat melakukan :
a. Memompa gas hingga mencapai tekanan tertentu
b. Memvacum hingga tekanan minus tertentu
c. Menjaga kondisi kedua tekanan tersebut pada saat kompresor off.
4. CR + CS = RS
Penilaian
Nilai = Skor yang diperoleh
Skor maksimalx Nilai Maksimal=¿100
G. Lembar Kerja Praktek
PENGUJIAN KOMPRESOR
Setelah melaksanakan tugas praktek ini diharapkan siswa mampu melakukan pemeriksaan
katup kompresor.
Petunjuk
Setelah kompresor selesai diperbaiki, misalnya penggantian katup atau perbaikan motor
penggeraknya (untuk sistem hermetik) maka harus dilakukan serangkaian pemeriksaan dan
pengujian terhadap adanya kebocoran dan efisiensi kompresi.
Kegiatan ini dapat dibedakan dalam 4 jenis pekerjaan yaitu :
1. Pengujian inward leak
2. Pengujian Outward leak
3. Pengujian Efisiensi kompresi
4. Pengujian nilai lilitan kompresor
Alat & Bahan
1. Gauge manifold.
47
2. kompresor
3. Kunci pas
4. Trainer Set
Pengujian inward Leak
1. Pendahuluan
Pengujian inward leak adalah pengujian kebocoran pada sisi tekanan rendah kompresor,
misalnya kebocoran gasket, suction
service valve atau pada seal poros.
2. Prosedur
a. Front seat SSV dan pasang gauge manifold.
b. Front seat DSV dan pasang housing (cooper line)
c. Operasikan kompresor dan tunggu sampai compoun gauge menunjukkan vacuum tinggi.
Kemudian ujung housing dimasukkan ke tanki oli refrigeran. Adanya bubles yang muncul
pada ujung housing menunjukkan adanya kebocoran pada sisi tekanan rendah kompresor.
Bila tidak ada kebocoran maka buble akan berhenti setelah kompresor distarting.
d. Untuk melokalisir letak kebocoran, letakkan oli pada suatu titik sambungan. Bila ada
udara bocor melalui titik tersebutmaka akan muncul gelembung udara (bubles).
Gambar Kerja
Pengujian
Outward Leak
1. Pendahuluan
48
Pengujian outward leak adalah pengujian kebocoran yang dilakukan secara pasif yaitu
kompresornya tidak beropeasi (off).
2. Prosedur
a. Hubungkan tanki nitrogen kering ke SSV. Dan lakukan pengisian nitrogen kering ke
dalam kompresor hingga tekanannya mencapai : 400 sampai 500 Kpa, agar tiak merusak
katup kompresor.
b. Masukkan kompresor ke dalam tanki air hangat dan biarkan kira-kira 10 menit. Adanya
kebocoran akan ditunjukkan dengan keluarnya gelembung-gelembung udara.
c. Lakukan pengujian outward leak dengan mengisikan refrigeran ke dalam kompresor
sampai tekanannya mencapai 400 - 500 Kpa dan cari i kebocoran dengan mengunakan
Leak detector.
Gambar Kerja
Pengujian Efisiensi Kompresi
1. Pendahuluan
Kompresor yang mempunyai kompresi bagus akan dapat melakukan :
a. Memompa gas hingga mencapai tekanan tertentu
b. Memvacum hingga tekanan minus tertentu
c. Menjaga kondisi kedua tekanan tersebut pada saat kompresor off.
2. Prosedur
a. Pasangkan compound gauge ke SSV .
49
b. Pasang High pressure gauge ke DSV. Kemudian hubungkan DSV ke Silinder refrigeran
dengan menggunakan penyambung sependek mungkin.
c. Operasikan kompresor dan biarkan kompresor menghisap udara dan memampatkannya ke
tabung silinder hingga tekanan tertentu.
d. Pada saat kompresor masih berjalan front SSV. Amati penunjukan meter.
Gambar Kerja
Pengujian Nilai Lilitan Kompresor
1. Pendahuluan
Pengujian ini untuk memperlihatkan apakah lilitan kompresor dalam keadaan baik atau tidak
2. Alat & Bahan
a. Ampere tang
b. AVOmeter
c. Kompresor hermetic
Prosedur
50
1. Lepas tutup kelistrikan kompresor kemudian lepaskan PTC dan overload dari
kompresor dengan tangan
Gambar 2.37 Letak komponen kelistrikan kompresor(Sumber: Diunduh dari http://teachintegration.files.wordpress.com tanggal 5-7-2010 pukul 22.08 WIB)
2. Periksa hubungan terminal SCR dengan AVOmeter (AVOmeter diposisikan untuk
mengukur tahanan)
Gambar 2.38 Cara menentukan Start, Run dan CommonSumber: Diunduh dari http://teachintegration.files.wordpress.com tanggal 5-7-2010 pukul 22.08 WIB)
3. Sentuhkan test lead AVOmeter pada masing-masing terminal kompresor
4. Lihat nilai tahanan yang tertera pada AVOmeter kemudian catat
5. Pasang kembali PTC dan overload
6. Lemari pendingin dijalankan
7. Ukur arus yang masuk ke kompresor dengan ampere tang atau AVOmeter (AVOmeter
diposisikan untuk mengukur arus)
BAB III
51
LEMBAR EVALUASI KOGNITIF
I. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat!
1. Akibat dari refrigeran yang masih berfasa cair masuk ke kompresor adalah…
a. tidak berpengaruh sama sekali pada kompresor
b. merusak katup kompresor
c. kompresor menjadi dingin
d. akan bercampur dengan oli
e. merusak sightglass kompresor
2. Over heating pada kompresor bisa disebabkan oleh…
a. kurangnya pelumasan
b. kurangnya air
c. ukuran pipa kapiler terlalu besar
d. bunga es yang menempel dikompresor
e. piston terlalu besar
3. Kondisi dimana sistem refrigerasi jatuh di bawah harga minimal yang diijinkan adalah
a. peak load c. zero load e. subzero
b. load capacity d. condition zero
4. Akibat menumpuknya lapisan es dipermukaan coil adalah…
a. penyerapan kalor akan terhambat
b. penyerapan kalor akan menjadi baik
c. tidak berpengaruh terhadap penyerapan kalor
d. kondenser menjadi rusak
e. ampere turun
5. Peristiwa frost adalah…
a. menumpuknya lapisan es di permukaan coil
b. sirkulasi oli yang memburuk
c. kebocoran pada coil evaporator
d. kebocoran pipa suction
e. kebocoran condenser
6. Pada saat hot gas defrost harus dipertahankan suhu kondensingnya…
52
a. sama dengan suhu ambient c. 900f e. di bawah suhu ambien
b. di atas suhu ambient d. b dan c benar
7. Tujuan mengkompresi pada kompresor adalah…
a. menaikkan tekanan dan temperatur fasa cair refrigeran
b. menaikkan tekanan dan temperatur fasa uap refrigeran
c. menurunkan tekanan dan temperatur fasa cair refrigeran
d. menurunkan tekanan dan temperatur fasa uap refrigeran
e. menyeimbangkan tekanan dan temperatur refrigeran
8. Scroll paling bawah pada kompresor scroll disebut…
a. driven scroll c. scroll guide e. chthonic scroll
b. stationary scroll d. terminating scroll
9. Nama kompresor pada gambar di samping adalah…
a. scroll
b. helical-rotary screw
c. rotary-sentrifugal
d. open type
e. hermetik
10. Nama kompresor pada gambar disamping adalah…
a. scroll
b. helical-rotary screw
c. rotary-sentrifugal
d. open type
e. hermetik
11. Nama kompresor pada gambar disamping adalah…
a. hermetik
b. semi hermetik
c. open type
d. scroll
e. rotary-sentrifugal
12. Kompresor yang motor penggeraknya dipatenkan berada satu rumah dengan housing
kompresornya adalah…
53
a. hermetik c. open type e. rotary-sentrifugal
b. semi hermetik d. scroll
13. Cara kerja kompresor torak adalah…
a. gerakan naik turun torak atau piston untuk mengkompresikan refrigeran
b. gerakan berputar torak untuk mengkompresikan refrigeran
c. gerakan eksentris torak untuk mengkompresikan refrigeran
d. gerakan impeller untuk mengkompresikan refrigeran
e. gerakan torak dan impeller untuk mengkompresikan refrigeran
14. Prinsip utama pengkompresian pada kompresor screw adalah…
a. menjebak refrigerant pada celah-celah screw dengan menyempitkan volume
ruangnya
b. menjebak refrigeran pada celah stargate
c. menjebak refrigeran pada impeller yang kemudian berkumpul di volute
d. mengumpulkan refrigeran pada meshing point
e. menjebak refrigeran pada celah-celah blade
15. Cara kerja dari kompresor hermetik adalah…
a. mengkompresikan refrigeran dengan menggunakan torak atau piston
b. mengkompresikan refrigeran dengan menggunakan impeller
c. mengkompresikan refrigeran dengan menggunakan scroll
d. mengkompresikan refrigeran dengan menggunakan screw
e. mengkompresikan refrigeran dengan menggunakan vane
16. Multi speed control adalah…
a. pengontrolan kapasitas kompresor dengan mengatur kecepatan kompresi
b. pengontrolan kapasitas motor dengan double fan
c. pengontrolan kapasitas dengan mengatur beban pendinginan
d. pengontrolan kapasitas pendinginan secara multi fan
e. pengontrolan kapasitas condenser
17. Di bawah ini yang termasuk pengujian kompresor adalah…
a. inward leak
b. squidward leak
c. leak detector
54
d. otomation leak
e. live leak
18. Nama terminal pada kompresor hermetik adalah…
a. SCR
b. RRC
c. CCR
d. SSR
e. SRS
19. Salah satu tipe oil cooler adalah…
a. oli
b. garam
c. pasir
d. refrigeran
e. bensin
20. Front bearing dirancang untuk menahan beban dalam arah…
a. radial
b. axial
c. sentripetal
d. sentrifugal
e. tubular
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat dan tepat!
1. Jelaskan mengenai fungsi kompresor! (skor 2)
2. Nama komponen utama yang terdapat pada kompresor rotary-sentrifugal? ( skor 1)
3. Jelaskan mengenai overheating pada kompresor! (skor 3)
4. Apakah yang dimaksud dengan inward leak? (skor 2)
5. Apakah yang dimaksud dengan outward leak? (skor 2)
III. Kunci jawaban
Pilihan ganda: bacaadbabaaaaaaaaa
55
Essay:
1. Fungsi utama dari kompresor itu adalah:
a. Mengkompresikan uap refrigerant dari tekanan rendah menjadi uap yang bertekanan
dan bertemperatur tinggi.
b. Mensirkulasikan refrigerant keseluruh sistem
2. Impeller
3. Dalam sistem hermetik motor kompresor didinginkan oleh aliran gas refrigeran yang
masuk melewati gulungan motor. Oleh karena itu bila terjadi penurunan aliran gas
refrigeran dapat menyebabkan kenaikan suhu motor. Bila batas suhu aman terlampaui
maka dapat menyebabkan kerusakan pada motor kompresornya.
4. Pengujian inward leak adalah pengujian kebocoran pada sisi tekanan rendah kompresor,
misalnya kebocoran gasket, suction service valve atau pada seal poros.
5. Pengujian outward leak adalah pengujian kebocoran yang dilakukan secara pasif yaitu
kompresornya tidak beropeasi (off).
Penilaian:
Penilaian pilihan ganda
Skor benar = 1, Skor maksimal = 15
Nilai = Skor yang diperoleh
Skor maksimalx Nilai Maksimal=¿100
Penilaian essay
Nilai = Skor yang diperoleh
Skor maksimalx Nila i Maksimal=¿100
Nilai Akhir : (Nilai pilihan ganda + Nilai essay)/2 = 100
DAFTAR PUSTAKA
56