Upload
azhar-umam
View
24
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Filum Nemathelminthes
A. Pengertian
Nemathelminthes (dalam bahasa yunani, nema= benang, helminthes= cacing) disebut
sebagai cacing gilig karena tubuhnya berbentuk bulat panjang atau seperti benang.
Nemathelminthes sudah memiliki rongga tubuh meskipun bukan rongga tubuh sejati.
Cacing dewasa memiliki pseudocoelom (tabung dalam tabung), sebuah ruang tertutup
yang berisi cairan berfungsi sebagai rangka hidrostatik, membantu dalam peredaran dan
penyebaran sari makanan. Oleh karena memiliki rongga tubuh semu, Nemathelminthes
disebut sebagai hewan Pseudoselomata.
Filum Nemathelminthes terdiri dari bebrapa ratus ribu spesies, kebanyakan hidup
bebas meskipun beberapa ada yang parasit. Nematoda kurang dalam sistem peredaran darah
namun memiliki sistem pencernaan yang berkembang dengan baik.
B. Struktur Tubuh
Nemathelminthes umumnya berukuran mikroskopis, meskipun ada yang panjang nya
sampai 1 meter. Individu betina berukuran lebih besar daripada individu jantan. Tubuh
berbentuk bulat panjang atau seperti benang dengan ujung-ujung yang meruncing. Tubuhnya
tidak beruas-ruas.
Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi kutikula untuk melindungi diri. Kutikula
ini lebih kuat pada cacing parasit yang hidup di inang daripada yang hidup bebas. Kutikula
berfungsi untuk melindungi dari dari enzim pencernaan inang.
Nemathelminthes memiliki sistem percenaan yang lengkap terdiri dari mulut, faring,
usus, dan anus. Mulut terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus terdapat pada ujung
posterior. Beberapa Nemathelminthes memiliki kait pada mulutnya. Nemathelminthes tidak
memiliki pembuluh darah. Makanan diedarkan ke seluruh tubuh melalui cairan
padapseudoselom. Nemathelminthes tidak memiliki sistem respirasi, pernapasan dilakukan
secara difusi melalui permukaan tubuh. Organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam
individu berbeda.
Nemathelminthes hidup bebas atau parasit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.
Nemathelminthes yang hidup bebas berperan sebagai pengurai sampah organik, sedangkan
yang parasit memperoleh makanan berupa sari makanan dan darah dari tubuh inangnya.
Habitat cacing ini berada di tanah becek dan di dasar perairan tawar atau laut.
Nemathelminthes parasit hidup dalam inangnya.
Ciri-ciri Nematheminthes :
1. Merupakan hewan multiseluler avertebrata.
2. Hidup parasit di dalam tubuh makhluk hidup lain, dan ada juga yang hidup bebas.
3. Merupakan hewan Triploblasik Pseudoselomata.
4. Tubuhnya simetri Bilateral.
5. Tubuh dilapisi kutikula yang berfungsi untuk melindung diri.
6. Tidak memiliki pembuluh darah dan sistem respirasi.
7. Organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam individu yang berbeda.
8. Reprduksi secara seksual.
9. Telurnya dapat membentuk kista.
10. Berbentuk bulat panjang, berukuran kecil dan mengkilat.
11. Hidup di perairan tawar, parairan latu, di tanah, dan sebgai parasit di tubuh.
12. Manusia, hewan, dan tumbuhan termasuk hewan triploblastik.
13. Sistem pencernaan makanan berupa mulut , kerongkongan, usus, dan anus.
14. Respirasi secara difusi di seluruh permukaan tubuh.
15. Ukuran tubuh wanita lebih besar daripada ukuran tubuh jantan.
C. Klasifikasi
Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas, yaitu Nematoda dan Nematophora. Pada
uraian berikut akan dibahas beberapa spesies dari nematoda yang merupakan parasit bagi
manusia.
1. Ascaris lumbricoides (cacing perut)
Ascaris adalah salah satu contoh cacing gilig parasit, tidak punya segmentasi tubuh
dan memiliki dinding luar yang halus, bergerak dengan gerakan seperti cambuk. Cacing ini
hidup di dalam usus halus manusia sehingga sering kali disebut cacing perut.
Ascaris lumbricoides merupakan hewan dioseus, yaitu hewan dengan jenis kelamin
berbeda, bukan hemafrodit. Ascaris lumbricoides hanya berkembang biak secara seksual.
Ascaris lumbricoides jantan memiliki sepasang alat berbentuk kait yang menyembul dari
anus disebut spikula. Spikula berfungsi untuk membuka pori kelamin cacing bretina dan
memindahkan sperma saat kawin.
Infeksi cacing ini menyebabkan penyakit askariasis atau cacingan, umumnya pada
anak-anak. Infeksi ini terjadi pada saat mengkonsumsi makanan atau minuman yang tercemar
telur ascaris.
Cacing dewasa menghasilkan telur-telur yang akan matang di tanah, saat telur in
tertelan orang, larvanya akan melubangi dinding usus, bergerak ke hati, jantung dan/atau
paru-paru.
Sesaat di dalam paru-paru, larva berganti kulit, setelah sepuluh hari bermigrasi lewat
saluran udara ke kerongkongan tempat dimana mereka akan tertelan. Dalam usus kecil cacing
dewasa kawin dan betinanya menimbun telur-telur yang akan dilepaskan keluar bersama
feses. Telur dalam feses ini harus mencapai mulut orang lagi untuk memulai siklus baru.
2. Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
Cacing ini dinamakan cacing tambang karena ditemukan di pertambangan daerah
tropis.Cacing tambang dapat hidup sebagai parasit dengan menyerap darah dan cairan tubuh
pada usus halus manusia.Cacing ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari cacing
perut.Cacing tambang Ancylostoma memiliki ujung anterior melengkung membentuk kapsul
mulut dengan 1 -4 pasang kait kitin atau gigi pada sisi ventralnya.Kait kitin berfungsi untuk
menempel pada usus inangnnya.Pada ujung posterior cacing tambang jantan terdapat bursa
kopulasi.Alat ini digunakan untuk menangkap dan memegang cacing betina saat
kawin.Cacing betina memiliki vulva (organ kelamin luar) yang terdapat didekat bagian
tengah tubuhnya.
3. Oxyuris vermicularis (cacing kremi)
Cacing ini disebut cacing kremi karena ukurannya yang sangat kecil. sekitar 10 -15
mm. Cacing kremi hidup di dalam usus besar manusia. Cacing kremi tidak menyebabkan
penyakit yang berbahaya namun cukup mengganggu. Infeksi cacing kremi tidak memerlukan
perantara. Telur cacing dapat tertelan bila kita memakan makanan yang terkontaminasi telur
cacing ini. Pengulangan daur infeksi cacing kremi secara autoinfeksi, yaitu dilakukan ole
penderita sendiri. Cacing ini bertelur pada anus penderita dan menyebabkan rasa gatal. Jika
penderita sering menggaruk pada bagian anus dan tidak menjaga kebersihan tangan, maka
infeksi cacing kremi akan terjadi kembali.
4. Wuchereria bancrofti (cacing rambut)
Cacing rambut dinamakan pula cacing filaria.Tempat hidupnya di dalam pembuluh
limfa. Cacing ini menyebabkan penyakit kaki gajah (elefantiasis), yaitu pembengkakan
tubuh. Pembengkakan terjadi karena akumulasi cairan dalam pembuluh limfa yang tersumbat
oleh cacing filaria dalam jumlah banyak. Cacing filaria masuk ke dalam tubuh melalui gigitan
nyamuk Culex yang banyak terdapat di daerah tropis.
5. Trichinella spiralis
Cacing ini hidup pada otot manusia dan menyebabkan penyakit trikhinosis atau
kerusakan otot. Manusia yang terinfeksi cacing ini karena memakan daging yang tidak
dimasak dengan baik.Cacing betina dewasa melubangi dinding usus halus, keturunan yang
hidup terbawa oleh aliran darah menuju otot rangka kemudian menjadi kista.