Upload
nabil-abdussalam
View
115
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Tajwid menurut lughoh (etimologi) adalah mendatangkan atau membaca
dengan baik. Sedang menurut istilah (terminologi) adalah ilmu yang dengan nya
kita dapat mengetahui bagaimana cara mengucapkanhuruf-huruf al-Qur’an, baik
tebal tipisnya (tafkhim dan tarqiqnya), panjang pendeknya (mad dan qoshornya),
sifat-sifatnya, serta cara membaca huruf huruf tertentu bila bertemu dengan huruf
hijaiyah lainnya dengan baik. Tujuan ilmu tajwid adalah memelihara bacaan Al-
Quran dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari
kesalahan membaca.
Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT di dalam Q.S Al- Muzzamil (73) ayat:4,
.ق.س ( :)
Artinya: Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan/ tartil
(bertajwid).
“Q.S Al- Muzzamil (73) ayat: 4” 1
) : ق.س. الفرقان(
Artinya : dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).
“Q.S Al-Furqon (25) ayat 32“ 2
1. Al-Qur’an ( Depag RI, 1971 : 128)2. Al-Qur’an ( Depag RI, 1971 : 128)
1
2
Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi
Muhammad SAW untuk membaca Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dengan
tartil, yaitu memperindah pengucapan setiap huruf-hurufnya (bertajwid).
Sedangkan Al Qur’an Hadist adalah salah satu dari cabang
mata pelajaran PAI ) Pendidikan Agama Islam ( di berbagai
sekolah yang berbasis prndidikan agama yang menekankan pada
kemampuan membaca dan menulis al-qur’an hadist dengan
benar, serta hafalan terhadap surat-surat pendek dalam al-
qur’an, pengenalan arti atau makna sederhana dari surat-surat
pendek tersebut serta hadist-hadist tentang akhlaq terpuji yang
harus di amalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui
keteladanan dan pembiasaan. Salah satu ruang lingkup mata
pelajaran hadist adalah pengetahuan dasar membaca dan
menulis al-qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah
ilmu tajwid. Oleh karena itu mata pelajaran al-quran hadist
sangat penting guna penanaman dini pada anak tentang tata
cara membaca dan menulis al-qur’an dengan baik dan benar.
Berdasarkan paparan di atas, maka pelajaran Al-qur’an hadist
merupakan pelajran penting yang harus menarik, menyenangkan
dan tidak membosankan perlu adanya kreatifitas dari guru dalam
penggunaan media pembelajran yang bervariasi. Guru juga
harus mengembangkan ketrampilan mengajar agar dapat
3
menarik perhatian siswa sehingga hasil belajar memuaskan.
Penggunaan metode pembelajaran yang tepat juga sangat
penting guna menarik perhatian dari siswa.
Sementara itu berdasarkan study pendahuluan yang
dilakukan penulis di lokasi penelitian, ditemukan fenomena
faktual yang menarik untuk di analisis lebih lanjut. Mata
pelajaran al-qur’an hadist termasuk mata pelajaran yang
dianggap membosankan dan tidak menarik. Padahal dalam Al-
Qur’an ada beberapa ayat yang terkait secaralangsung tentang dorongan untuk
memilih metode secara tepat dalam prosespembelajaran, diantaranya dalam Q.S
Al-Baqoroh (2) ayat 121 :
.) : ق.س. البقرة(
Artinya : orang-orang yang telah Kami berikan Al kitab kepadanya, mereka
membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya.
dan Barangsiapa yang ingkar kepadanya, Maka mereka Itulah orang-orang yang
rugi. “ Q.S Al-Baqoroh (2) : 121” 3
Salah satu penentu dalam proses pembelajaran adalah metode. Metode
pengajaran adalah suatu cara untuk menyajikan pesan pembelajaran sehingga
pencapaian hasil belajar dapat optimal. Tanpa metode, suatu pesan pembelajaran
tidak akan dapat berproses secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar ke arah
yang dicapai.
4
3 Al-Qur’an ( Depag RI, 1971 : 128)Menurut Gagne, belajar tidak merupakan sesuatu yang terjadi secara alamiah,
akan tetapi hanya akan terjadi dengan adanya kondisi-kondisi tertentu yaitu
kesiapan peserta didik dan sesuatu yang telah dipelajari serta situasi belajar yang
secara sengaja diatur oleh pendidik dengan tujuan memperlancar proses belajar.
Strategi pengajaran yang tidak tepat akan menjadi penghalang kelancaran jalannya
proses belajar mengajar. 4
Oleh karena itu, metode yang ditetapkan seorang guru baru mendapat
suatuhasil yang optimal, jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Kemampuan guru dalam penerapan metode belum secara maksimal
dapatdiserap dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran Al Qur’an Hadis di Mts
Sirojul Awam Cianjur. ini berimbas pada persoalan tentang pemaksimalan belajar
siswa agar lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Tampaknya perlu adanya
perubahan paradigma dalam menelaah proses belajar mengajar dan interaksi guru
dan siswa, perlu adanya pembelajaran aktif pada proses pembelajaran Al Qur’an
Hadis di Mts Sirojul Awam Cianjur. Pembelajaran aktif merupakan kesatuan
sumberkumpulan strategi-strategi pembelajaran yang komprehensif. Pembelajaran
5
aktif meliputi berbagai cara untuk membuat peserta didik aktif sejak awal melalui
aktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat
membuat mereka berfikir tentang materi pelajaran.Pembelajaran aktif merupakan
langkah cepat menyenangkan, mendukung dansecara pribadi menarik hati,
sehingga peserta didik tidak hanya terpaku di tempat duduk, bergerak leluasa dan
berfikir keras (moving about and thinkingaloud).
4 Http:// metodebelajar.com, Di unduh hari Rabu tanggal 2 September 2014 pukul 20.25
Dilihat dari tuntutan dan harapan masyarakat, sebaiknya pembelajaran
AlQur’an Hadis di sekolah menggunakan pendekatan yang benar-benar diarahkan
pada peningkatan kemampuan membaca Al Qur’an anak didik.Menurut teori
behaviorisme, manusia sangat dipengaruhi oleh kejadian-kejadiandi dalam
lingkungannya yang memberikan pengalaman-pengalamantertentu kepadanya.
Proses belajar dapat terjadi dengan baik apabila pesertadidik ikut berpartisipasi
secara aktiv di dalamnya, serta materi pelajaran dikembangkan di dalam unit-unit
dan diatur berdasarkan urutan yang logis sehingga pesrta didik mudah
mempelajarinya.Maka dari itu metode Tajwid sangat tepat untuk pelaksanaan
pembelajaran AlQur’an Hadis materi pokok menerapkan kaidah-kaidah ilmu
tajwid secara umum di madrasah.
Dengan metode pembelajaran ini sedikitnya siswa menjadi lebih aktif dalam
pembelajaran, dan proses belajar mengajar berjalan lancar sesuai dengan apayang
diharapkan.Dari latar belakang di atas, penulis ingin melakukan penelitian
mengenai
6
“ PENGARUH PEMAHAMAN ILMU TAJWID TERHADAP PRESTASI
BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM MATA PELAJARAN QUR’AN
HADITS DI MTS. SIROJUL AWAM CIANJUR “.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengajukan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pemahaman ilmu tajwid Peserta Didik di
MTs.Sirojul Awam?
2. Bagaimana prestasi belajar Peserta Didik dalam mata pelajaran Al-
Qur’an Hadist di MTs.Sirojul Awam?
3. Bagaimana pengaruh pemahaman ilmu tajwid Peserta Didik terhadap
prestasi belajar Al-Qur’an Hadist di MTs. Sirojul Awam?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah tersebut, maka dapat di
identifikasikan tujuan penelitian ini untuk :
1. Mengetahui bagaimana pemahaman ilmu tajwid Peserta
Didik di MTs.Sirojul Awam.
2. Mengetahui bagaimana prestasi belajar Peserta Didik dalam mata
pelajaran Al-Qur’an Hadist di MTs. Sirojul Awam.
7
3. Mengetahui bagaimana pengaruh pemahaman ilmu tajwid Peserta Didik
terhadap prestasi belajar Al-Qur’an Hadist di MTs. Sirojul Awam.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini dapat memperkaya teori dan wawasan
berupa studi ilmiah yang dapat menunjang
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya Pendidikan
Agama Islam )PAI(.
b. Penelitian ini bisa digunakan sebagai referensi akademik
dan bahan masukan bagi penelitian serupa di masa yang
akan datang.
2. Manfaat Praktis Bagi lembaga pendidikan non formal
)keluarga ( maupun formal, penelitian ini dapat
memberikan gambaran secara riil mengenai kondisi
pendidikan agama Islam dalam keluarga anak didik secara
umum serta pengaruhnya terhadap kecerdasan emosional
anak didik, sehingga bisa menjadi masukan untuk
mengadakan evaluasi dan pengembangan ke arah yang
lebih baik.
8
BAB II
KAJIAN TEORITIK, KERANGKA BERFIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Pengaruh Pemahaman Ilmu Tajwid ( Variabel X )
1.Pengertian Ilmu Tajwid
Tajwid secara bahasa berarti al-tahsin atau membaguskan.
Dalam pengertian lain menurut lughoh, tajwid dapat pula
diartikan Sebagai Ilmu yang mempelajari segala sesuatu
tentang huruf, baik hak-haknya, sifat-sifatnya, panjang dan
lain sebagainya. Seperti tarqiq, tafkhim dan yang semisalnya .1
Berdasarkan pengertian di atas, ruang lingkup tajwid
secaran garis besar terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1( Haqqul Harf
yaitu segala sesuatu yang wajib adapada setiap huruf.
Hak huruf meliputi sifatul huruf danmakharijul huruf.
Apabila hak huruf ditiadakan, maka semuasuara yang
diucapkan tidak mungkin mengandung makna
karenabunyinya menjadi tidak jelas”. 2
9
1. Acep Iim Abdurahman, 2003 : 2, Pelajaran Tajwid Praktis dan Lengkap, )bandung(.
2. Acep Iim Abdurahman, 2003 : 2, Pelajaran Tajwid Praktis dan Lengkap, )bandung(. 2( Mustahaqqul Harf
yaitu hukum-hukum baruyang timbul oleh sebab-sebab
tertentu setelah hak-hak hurufmelekat pada setiap huruf.
Hukum-hukum ini berguna untukmenjaga hak-hak huruf
tersebut serta makna-makna yangdikehendaki oleh setiap
rangkaian huruf )lafadz(. Mustahaqqulharf meliputi hukum-
hukum seperti idzhar, ikhfa', iqlab,qalqalah, tafkhim,
tarqiq, mad, waqaf dan lain-lain.Sedangkan ilmu tajwid
adalah ilmu yang dipergunakan untukmengetahui tempat
keluarnya huruf (makhraj) dan sifat-sifatnya serta bacaan-
bacaannya. 3
Para ulama mendefinisikan tajwid yakni memberikan
kepada huruf akan hak-hak dan tertibnya, mengembalikan
huruf kepada makhraj dan sifatnya serta menghaluskan
pengucapannya dengan carayang sempurna tanpa
berlebihan, kasar, tergesa-gesa dan dipaksakan.
Para ulama menganggap qira’atul qur'an tanpa
tajwid sebagaisuatu lahn. Lahn adalah kerusakan atau
kesalahan yang menimpalafadz, baik secara jaliy maupun
secara khafiy. Lahn jaliy adalahkerusakan atau kesalahan
pada lafadz secara nyata sehingga dapatmerubah arti
8
10
lafadz tersebut. Lahn khafiy adalah kerusakan
ataukesalahan pada lafadz yang tidak sampai merubah
makna lafadz tersebut.
3. Acep Iim Abdurahman, 2003 : 2, Pelajaran Tajwid Praktis dan Lengkap, )bandung(.
Jadi pengertian ilmu tajwid adalah ilmu yang
digunakan untuk mengetahui dan memahami bagaimana
cara me-lafadz-kan atau mengucapkan huruf-huruf pada
ayat-ayat Al-Qur’an dengan baik danbenar sesuai makhraj
dan sifatnya.
2. Macam-macam Hukum Ilmu Tajwid
a. Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin
1. Idzhar halqi
Idzhar halqi adalah apabila ada nun mati/tanwin
bertemu huruf halqi. Hurufhalqi ada enam, yaitu ا , ح , خ
cara , ع , غ ,ه7777ا membacanya harus jelas, tidak
mendengung, dan tidak samar-samar.
Contoh : عذاب عظي ان هو
2. Idhgham Bighunnah
11
Idhgham Bighunnah adalah apabila ada nun
mati/tanwin bertemu dengan salah satu dari empat
huruf, yaitu ب , و , م , ي . Adapun cara membacanya
suara nun mati/tanwin dimasukkan kedalam suara huruf
tersebut dengan mendengung.
Contoh : ماء مهي من يعمل
3. Idhgham Bilaghunnah
Idhgham Bilaghunnah adalah apabils ada nun
mati/tanwin bertemu dengan salah satu dari huruf dua,
yaitu ل danر. Cara membacanya suara nun mati/tanwin
dimasukkan kedalam huruf tersebut tanpa
mendengung. Contoh : خير لك من لدنه
4. Iqlab
Iqlab adalah apabila ada nun mati/tanwin bertemu
dengan ba’ .)ب( Cara membacanya yaitu suara nun
mati/tanwin diganti dengan suara mim mati ) م( dengan
merapatkan bibir dan mendengung.
Contoh : ضلال بعيدا لينبذ ن
5. Ikhfa’
Ikhfa’ adalah apabila ada nun mati/tanwin bertemu
dengan salah satu dari 15 huruf, yaitu .
,ك ,ق ,ف ,ظ ,ط ,ض ,ص ,ش ,س ,ز ,ذ ,د ,ج ,ث cara ت
12
membacanya suara nun mati/tanwin dibaca samar-
samar dengan sengau dihidung.
Contoh : شيء شهيدا من قبلك
b. Hukum Bacaan Qalqalah
1. Pengertian Qalqalah
Qalqalah secara bahasa berarti getaran
suara.Adapun secara istilah qalqalah berarti
menyembunyikan huruf yang bertanda sukun )mati(
dengan suara yang lebih ditekan lagi dari makhraj
hurufnya. Jumlah huruf qalqalah ada 5, yaitu ق , ط , ب , د
قطب جد yang bisa disingkat dengan , ج
2. Macam-macam Qalqalah
a. Qalqalah Kubra
Qalqalah kubra berarti salah satu huruf qalqalah
berharakat mati/sukun tidak asli yang disebabkan
adanya waqaf.Cara membacanya harus lebih jelas dan
memantul.
13
Contoh : بالقسط اليه مريب
b. Qalqalah Sughra
Qalqalah sughra berarti apabila salah satu huruf
qalqalah berharakat sukun )mati( asli bukan karena
waqaf.Cara membacanya juga harus jelas dan
memantul.
Contoh : من قبل وال تقرب
c. Hukum Baca’an Lam
1. Lam Mufakhamah )) تفخيم
Lam mufakhamah adalah apabila lam ل dalam
lafal الل~~ه didahului oleh harakat fathah atau dlommah,
maka harus dibaca tebal.
Contoh : رحم~~ة ش~~هيد الل~~ه رسول الله
الله
2. Lam Muraqqah )) ترقيق
Lam muraqqah adalah apabila lam ل dalam
lafal الل~~ه didahului oleh harakat kasrah, maka harus
dibaca tipis. Semua lam yang terdapat dalam
lafal الله harus dibaca tipis.
Contoh : من عن~~~~~~~~د بس~~~~~~~~م الل~~~~~~~~ه
الحمد لله الله
14
d. Hukum Baca’an Ra’
1( Ra’ Mufakhamah )) تفخيم
Ra’ mufakhamah adalah ra’ yang dibaca tebal. Ra’
dibaca tebal apabila memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
1( Ra’ berharakat fathah
Contoh : ومن يعمل مثقال ذرة شرا يره
2( Ra’ berharakat dlommah
Contoh : اذا جاء نصرالله والفتح
3( Ra’ berharakat sukun, sedangkan huruf sebelumnya
berharakat fathah atau dlommah.
Contoh : ترميهيم وارسل
4( Ra’ berharakat sukun, sedangkan huruf sebelumnya
berharakat kasrah, tetapi bukan kasrah asli dari
perkataanya.
Contoh : ارجعي الى ربك راضية مرضية
5( Ra’ berharakat sukun, sedangkan huruf sebelumnya
berharakat kasrah asli, tetapi sesudah ra’ ada salah satu
huruf isti’la yang tidak berharakat kasrah. Huruf isti’la
ada 7, yaitu.خ , ص , ض , غ , ط , ق , ظ
Contoh : ان ربك لبا لمرصاد قرطاس فرقة
15
1. Ra’ Muraqqaqah )) ترقيق
Ra’ muraqqaqah adalah ra’ yang dibaca tipis. Ra’ dibaca
tipis apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a( Ra’ berharakat kasrah
Contoh : من شر ماخلق من شر غاسق
b( Apabila sebelum huruf ra’ ada huruf ya’ sukun
Contoh : نذير وبشير خير من الف شهر
c( Ra’ berharakat sukun yang didahului huruf
berharakat kasrah.Namun setelah ra’ sukun bukan huruf
isti’la.
Contoh : وفرعون ذى االوتاد
2. Jawaazul Wajhaini
Dalam hukum jawaazul wajhaini ra’ boleh dibaca
tarqiq atau tafkhim.Hukum jawaazul wajhaini bisa terjadi
apabila ada ra’ sukun yang didahului huruf berharakat
kasrah dan sesudahnya ada salah satu huruf isti’la yang
berharakat kasrah.
Contoh : من عرضه بحرص
e. Hukum Bacan Mad
1. Pengertian mad
16
Kata mad berasal dari bahasa arab – يمد – مد
yang berarti memanjangkan. Sedangkan menurut مدا
istilah, mad berarti memanjangkan bacaan huruf
hijaiyah sesuai dengan sifat dan syaratnya masing-
masing.
2. Macam-macam Mad
a. Mad Thabi’i
Mad thabi’i adalah bacaan huruf hijaiyah yang
dipanjangkan secara biasa, atau sering disebut mad
pokok )mad asli(. Cara membacanya yaitu dipanjangkan
satu alif )2 harakat(. Disebut mad Thabi’i apabila
terdapat hal-hal berikut :
1. Jika ada ا jatuh sesudah harakat fathah.
Contoh : سا, ما, نا, وا, حا
2. Jika adaو jatuh sesudah harakat dommah. Contoh
,سو, مو, نو, وو :
3. Jika adaي jatuh sesudah harakat kasrah.
Contoh : سي, مي, ني, وي,
b. Mad Far’i
17
Mad far’i adalah semua mad selain mad thabi’i,
karena bersumber dari mad thabi’i maka disebut mad
far’i yang mempunyai arti mad cabang.
Adapun mad far’i ini ada 13 macam :
1( Mad Wajib Muttashil
Mad wajib muttashil adalah bacaan mad thabi’i yang
bertemu dengan huruf hamzah dalam satu kata. Panjang
bacaaanya yaitu 3 alif )6 harakat(.
Contoh : والسماء , وجيء , سوء , حنفاء
2( Mad Jaiz Munfashil
Mad jaiz munfashil adalah bacaan mad thabi’i yang
bertemu dengan huruf hamzah tetapi tidak dalam satu
kata. Adapun panjang bacaanya yaitu 2½ alif )5
harakat(.
Contoh : انا اعطينا ك وما ادراك يايها الذين
3( Mad Layyin
Mad layyin adalah apabila ada salah satu huruf
hijaiyyah yang berharakat fathah sebelum wawu sukun
atau ya’ sukun.
Contoh : من خذف الريب
18
4( Mad ‘Aridl Lis Sukun
Mad ‘Aridl Lis Sukun adalah jika ada bacaan mad
thabi’i bertemu dengan huruf hijaiyah hidup yang dibaca
mati/tanda waqaf. Panjang bacaanya yaitu : 1 alif )2
harakat( atau 2 alif )4 harakat( atau 3 alif )6 harakat(.
Contoh : ينصرون نستعين
5( Mad ‘Iwadl
Mad ‘iwadl adalah apabila ada huruf hijaiyah yang
berharakat fathah tanwin yang dibaca waqaf diakhir
kalimat.Panjang bacaanya 1 alif )2 harakat(.
Contoh : غفورا رحيما dibaca غفورا رحيما
6( Mad Badal
Mad badal adalah apabila ada 2 buah huruf hamzah
dan huruf hamzah yang pertama berharakat sedangakan
huruf hamzah yang ke-2 disukun )mati(, maka hamzah
yang ke-2 diganti dengan :
jika hamzah yang pertama berharakat fathah ا -
jika hamzah yang pertama berharakat kasrah و -
jika hamzah yang pertama berharakat dlommah ي -
Adapun panjang bacaanya yaitu 1 alif )2 harakat(
Contoh : أأدم menjadi ادم
19
7( Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi adalah apabila ada mad
thabi’i bertemu dengan huruf hijaiyah yang bertasydid
dalam satu kata. Panjang bacaanya yaitu 3 alif )6
harakat(.
Contoh : والالضالين الصاخه الطامة
8( Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi adalah apabila ada mad
thabi’i bertemu dengan huruf hijaiyah yang bersukun.
Panjang bacaanya yaitu 3 alif )6 harakat(. Contoh :
آالن
9( Mad Lazim Mutsaqqal Harfi
Mad Lazim Mutsaqqal Harfi adalah permulaan surat
dalam Al-Qur’an yang terdapat salah satu/lebih dari
huruf :
yangن, ق, ص, ع, ل, ي, ك, م bisa disingkat dengan
lafal نقص عليكم. Adapun panjang bacaanya yaitu 3 alif )6
harakat(. Mad ini juga bisa disebut dengan حرفي الزم مد
مشبع
Contoh : الم ق ن ص
10( Mad Lazim Mukhaffaf Harfi
20
Mad Lazim Mukhaffaf Harfi adalah permulaan surat
dalam Al-Qur’an yang terdapat satu/lebih dari huruf :حي
Adapun . ح , ي , ط , ه , ر yaitu طه~~ر panjang bacaanya
yaitu 1 alif )2 harakat(.
Contoh : الر حم يس طه
11( Mad shilah
a. Mad Shilah Qashirah
Mad Shilah Qashirah adalah apabila ada kata ganti
)ha’ dlomir( yang didahului dengan huruf yang
berharakat ) ̶ ( / ) ̶ (. Adapun panjang bacaanya yaitu 1
alif )2 harakat(.
Contoh : له ما في السموات انه كان
b. Mad Shilah Thawilah
Mad Shilah Thawilah adalah apabila ada mad shilah
qashirah yang bertemu dengan hamzah. Adapun
panjang bacaanya yaitu 2½ alif )5 harakat(.
Contoh :
له اال بماشاء ماله أخلده
12( Mad Thamkin
Mad thamkin adalah apabila ada huruf yang
bertasydid dan berharakat kasrah bertemu dengan
sukun. Panjang bacaanya yaitu 1 alif )2 harakat( dan
21
penempatan bacaanya pada tasydid serta mad
thabi’inya.
Contoh : من النبيين عليين حييتم
13( Mad Farqi
Mad farqi adalah bacaan panjang yang membedakan
antara pertanyaan atau bukan.
Contoh : الذكرين حرم ام االنثيين قل الله اذن لكم
f. Hukum Bacaan Mim Sukun
1. Ikhfa’ Syafawi
Ikhfa’ syafawi yaitu apabila ada mim sukun )mati(
bertemu dengan huruf ba’ )ب (. Cara membacanya yaitu
merapatkan bibir dan mendengung.
Contoh : ام به اعتصم بالله
2. Idzhar Syafawi
Idzhar syafawi yaitu apabila ada mim sukun )mati(
bertemu dengan huruf hijaiyah yang
selain ب dan م, yaitu : ,ع, ظ غ, ق, ف, ك, ل, ن, و, ه, ي,
Adapun cara .ط, ض, ص, ش, س, ز, ر, ذ, د, ج, ح, خ, ت, ث, ء
membacanya yaitu harus jelas, tidak mendengung dan
juga tidak samar-samar.
Contoh : عليهم وال لهم فيها انهم الى ربهم
22
عليهم غير انعمت وهم راجعون
3. Idhghom Mutamatsilain
Idhghom Mutamatsilain yaitu apabila ada mim mati
bertemu dengan huruf mim )م(. Cara membacanya yaitu
dengan cara merapatkan bibir dan mendengung.
Contoh : كم من
3. Definisi Pemahaman
Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya
mengertin benar dalam suatu hal. Dalam pengertian lain
pemahaman berarti kemampuan untuk menerjemahkan,
menginterpretasi )menafsirkan(, mengekstrapolasi
)mengungkapkan makna dibalik suatu kalimat( dan
menghubungkan diatas fakta atau konsep.
“ pemahaman merupakan inspirasi yangdatang kepada
kita sesuai dengan kondisi yang tengah kita pikirkan.
Pemahaman merupakan proses berpikir dan belajar.
Dikatakan demikian karena untuk menuju ke arah
pemahaman perlu diikutidengan belajar dan berpikir.
Pemahaman merupakan proses, perbuatandan cara
memahami. “ 4
23
Pemahaman adalah tingkatan kemampuan yang
mengharap kanseseorang mampu memahami arti atau
konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini ia
tidak hanya hapal secara verbalitas, tetapi memahami
konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan,maka
operasionalnya dapat membedakan, mengubah,
mempersiapkan ,menyajikan, mengatur,
menginterpretasikan, menjelaskan, mendemonstrasikan,
memberi contoh, memperkirakan, menentukan, dan
mengambil keputusan.
Di dalam ranah kognitif menunjukkan tingkatan-tingkatan
kemampuan yang dicapai dari yang terendah sampai yang
tertinggi. Dapat dikatakan bahwa pemahaman tingkatannya
lebih tinggi dari sekedar pengetahuan. Definisi pemahaman
adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau
memahami sesuatusetelah sesuatu itu diketahui dan diingat.
4 Akyas Azhari )1996 : 76(
Dengan kata lain,memahami adalah mengetahui
mengetahui tentang sesuatu dandapat melihatnya dari
24
berbagai segi. Pemahaman merupakanjenjang kemampuan
berpikir yang setingkat lebih tinggi dariingatan dan hafalan. 5
memahami berarti sanggup menjelaskan,
mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, meramalkan, dan
membedakan. 6
pemahaman adalah Mencakup kemampuan untuk
menangkapmakna dan arti dari bahan yang dipelajari.
Adanya kemampuan inidinyatakan dalam menguraikan isi
pokok dari suatu bacaan, mengubah data yang disajikan
dalam bentuk tertentu ke bentuklain, seperti rumus
matematika ke dalam bentuk kata, membuat perkiraan
tentang kecenderungan yang nampak dalam data
tertentu,seperti dalam grafik. 7
Dari berbagai pendapat di atas, indikator pemahaman
pada dasarnya sama, yaitu dengan memahami sesuatu
berarti seseorang dapat mempertahankan, membedakan,
menduga, menerangkan,menafsirkan, memperkirakan,
menentukan, memperluas,menyimpulkan, menganalisis,
memberi contoh, menuliskan kembali, mengklasifikasikan,
dan mengikhtisarkan.
25
5 Anas Sudijono )1996 : 50(6 Saifuddin Azwar )1987 : 62( 7 W. S. Winkel )1996 : 246(Indikator tersebut menunjukkan bahwa pemahaman
mengandung makna lebih luas ataulebih dalam dari
pengetahuan. Dengan pengetahuan, seseorang belum tentu
memahami sesuatu yang dimaksud secara mendalam, hanya
sekedar mengetahui tanpa bisa menangkap makna dan arti
dari sesuatun yang dipelajari. Sedangkan dengan pemahaman,
seseorang tidak hanya bisa menghapal sesuatu yang
dipelajari, tetapi juga mempunyai kemampuan untuk
menangkap makna dari sesuatu yang dipelajari juga mampu
memahami konsep dari pelajaran tersebut.
B. Al-Qur’an Hadist ( Variabel Y )
1.Al-Qur’an
a. Pengertian Al-Qur’an
Pengertian Al-Qur’an Secara Bahasa )Etimologi(
Merupakan mashdar )kata benda( dari kata
kerja Qoro-‘a yang bermakna Talaa keduanya berarti:
membaca, atau bermakna Jama’a )mengumpulkan,
mengoleksi(. 8
26
Secara Syari’at )Terminologi( Adalah Kalam Allah ta’ala
yang diturunkan kepada Rasul dan penutup para Nabi-Nya,
Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, diawali dengan
surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas. 9
8 M. Quraisy Syihab, Mukjizat Al-Qur’an: Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah dan Pemberitaan Gaib, )Bandung: Mizan Pustaka, 2004(,
9 M. Quraisy Syihab, Mukjizat Al-Qur’an: Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah dan Pemberitaan Gaib, )Bandung: Mizan Pustaka, 2004(,
Artinya : Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al
Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.
“ Yusuf :2 “ 10
Allah ta’ala telah menjaga Al-Qur’an yang agung ini dari
upaya merubah, menambah, mengurangi atau pun
menggantikannya. Dia ta’ala telah menjamin akan
menjaganya sebagaimana dalam firman-Nya,
Artinya : Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al
Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya ,” Al-Hijr : 9 ” 11
Al-Qur’an disampaikan kepada kita secara mutawatir,
baik melalui tulisan atau bacaan dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Dan terpelihara dari perubahan dan
27
pergantian .Sebagaimana telah disebutkan bahwa
sedikitpun tidak ada keraguan atas kebenaran dan
kepastian isi Al-Qur’an itu, dengan kata lain Al-Qur’an itu
benar-benar datang dari Allah.Oleh karena itu hukum-
hukum yang terkandung di dalam Al-Qur’an merupakan
aturan-aturan yang wajib diikuti oleh manusia sepanjang
masa.Banyak ayat-ayat yang menerangkan bahwa Al-
Qur’an itu benar-benar datang dari Allah.
10 ( Depag RI, 1971 : 128)11 ( Depag RI, 1971 : 128)
Dalam surah An Nisa ayat 10 yang artinya, “
Sesungguhnya telah kami turunkan kepada engkau
)Muhammad( kitab Al-Qur’an dengan membawa
kebenaran”. Surah An Nahl ayat 89, “ Dan telah kami
turunkan kepada engkau )Muhammad( kitab Al-Qur’an
untuk menjelaskan segala sesuatu dan ia merupakan
petunjuk, rahmat serta pembawa kabar gembira bagi
orang-orang yang berserah diri ”. Dan masih banyak lagi
ayat-ayat Al-Qur’an yang menerangkan bahwa Al-Qur’an
itu benar-benar datang dari Allah.
Al-Qur’an turun di dua tempat yaitu:
28
1) Di Mekkah atau yang disebut Ayat Makkiyah. Pada
umumnya berisikan soal-soal kepercayaan atau
ketuhanan, mengatur hubungan manusia dengan
Tuhannya, ayat-ayatnya pendek dan ditujukan kepada
seluruh ummat. Banyaknya sekitar 2/3 seluruh ayat-
ayat Al-Qur’an.
2) Di Madinah atau yang disebut Ayat Madaniyah. Ayat-
ayatnya panjang, berisikan peraturan yang mengatur
hubungan sesama manusia mengenai larangan,
suruhan, anjuran, hukum-hukum dan syari’at-syari’at,
akhlaq, hal-hal mengenai keluarga, masyarakat,
pemerintahan, perdagangan, hubungan manusia
dengan hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, air dan
sebagainya.
Mu’jizat Al-Qur’an Al-Qur’an memiliki mu’jizat-mu’jizat
yang membuktikan bahwa ia benar-benar datang dari Allah
SWT. Menurut Mana’ Qattan di dalam buku Mabahits Fi
Ulumil Qur’an menyebutkan bahwa Al-Qur’an memilki
mujizat pada 4 bidang yaitu:
Pada lafadz dan susunan kata. Pada zaman Rasulullah
Syair sangat trend pada saat itu maka Al-Qur’an turun
dengan kata-kata dan susunan kalimat yang maha puitis,
29
sehingga Al-Qur’an memastikan bahwa tak ada seorangpun
yang dapat membuat satu surah sekalipun semisal Al-
Qur’an. Seperti yang termaktub dalam surah Al Isra ayat
88, Hud ayat 13-14, Yunus ayat 38 dan Al Baqarah ayat 23.
1. Pada keterangannya, selain pada kata-katanya Al-Qur’an
juga memiliki mu’jizat pada artinya yang membuka segala
hijab tentang hakikat manusiawi.
2. Pada ilmu pengetahuan. Di dalam terdapat sangat banyak
pengetahuan baik hal yang zahir maupun yang gaib, baik
masa sekarang maupun yang akan datang.
3. Pada penetapan hukum. Peraturan yang ada di dalam Al-
Qur’an bebas dari kesalahan karena ia berasal dari Tuhan
Yang Maha Tahu atas segala ciptaanNya.
b. Fungsi dan Tujuan Al-Qur’an
Al-Qur’an pertama kali turun di Gua Hira surah Al Alaq
ayat 1-5 dan terakhir kali turun surah al Maidah ayat 3. Al-
Qur’an terdiri dari 30 juz, 144 surah, 6.326 ayat, 324.345
huruf . Al-Qur’an berfungsi sebagai:
1( Sumber pokok dan utama dari segala sumber-sumber
hukum yang ada.Hal ini dilandasi oleh ayat Al-Qur’an di
dalam surah An Nisa ayat 5.
30
2( Penuntun manusia dalam merumuskan semua hukum, agar
tercipta kemaslahatan dan keselamatan harus berpedoman
dan berwawasan Al-Qur’an.
3( Petunjuk yang diturunkan Allah SWT kepada umat manusia
dengan penuh rahmat kepada kebahagiaan umat manusia
baik didunia maupun diakhirat dan sebagai ilmu
pengetahuan.
c. Pokok Ajaran Dalam Isi Kandungan Al-Qur’an
1(Akidah
Akidah adalah keyakinan atau kepercayaan. Akidah
islam adalah keyakinan atau kepercayaan yang diyakini
kebenarannya dengan sepenuh hati oleh setiap muslim.
Dalam islam, akidah bukan hanya sebagai konsep dasar
yang ideal untuk diyakini dalam hati seorang
muslim.Akan tetapi, akidah tau kepercayaan yang diyakini
dalam hati seorang muslim itu harus mewujudkan dalam
amal perbuatan dan tingkah laku sebagai seorang yang
beriman.
2( Ibadah dan Muamalah
Kandungan penting dalam Al-Qur’an adalah ibadah
dean muamallah. Menurut Al-Qur’an tujuan diciptakannya
jin dan manusia adalah agar mereka beribadah kepada
31
Allah. Seperti yang dijelaskan dalam )Q.S Az,zariyat 51:56(
Manusia selain sebagai makhluk pribadi juga sebagai
makhluk sosial. manusia memerlukan berbagai kegiatan
dan hubungan alat komunikasi .Komonikasi dengan Allah
atau hablum minallah, seperti shalat, membayar zakat dan
lainnya. Hubungan manusia dengan manusia atau hablum
minanas, seperti silahturahmi, jual beli, transaksi dagang,
dan kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan seperti itu disebut
kegiatan Muamallah, tata cara bermuamallah di jelaskan
dalam surat Al-Baqarah ayat 82.
3(Hukum
Secara garis besar Al-Qur’an mengatur beberapa
ketentuan tentang hukum seperti hukum perkawinan,
hukum waris, hukum perjanjian, hukum pidana, hukum
musyawarah,hukum perang,hukum antar bangsa.
4(Akhlak
Dalam bahasa Indonesia akhlak dikenal dengan
istilah moral. Akhlak, di samping memiliki kedudukan
penting bagi kehidupan manusia, juga menjadi barometer
kesuksesan seseorang dalam melaksanakan tugasnya.
Nabi Muhammad saw berhasil menjalankan tugasnya
menyampaikan risalah islamiyah, antara lain di sebabkan
32
memiliki komitmen yang tinggi terhadap ajhlak.ketinggian
akhlak Beliau itu dinyatakan Allah dalam Al-Qur’an surat Al-
Qalam ayat 4.
5( Kisah-kisah umat terdahulu
Kisah merupakan kandungan lain dalam Al-Qur’an.
Al-Qur’an menaruh perhatian penting terhadap keberadaan
kisah di dalamnya. Bahkan, di dalamnya terdapat satu
surat yang di namaksn al-Qasas. Bukti lain adalah hampir
semua surat dalam Al-Qur’an memuat tentang kisah. Kisah
para nabi dan umat terdahulu yang diterangkan dalam Al-
Qur’an antara lain di jelaskan dalam surat al-Furqan ayat
37-39.
6( Isyarat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Al-Qur’an banyak menghimbau manusia untuk
mengali dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Seperti dalam surat ar-rad ayat 19 dan al zumar
ayat 9.
Selain kedua surat tersebut masih banyak lagi dasar-
dasar ilmu pengetahuan dan teknologi seperti dalam
kedokteran, farmasi, pertanian, dan astronomi yang
bermanfaat bagi kemjuan dan kesejahteraan umat
manusia.
33
d.Keistimewaan Dan Keutamaan Al-qur’an :
1( Memberi pedoman dan petunjuk hidup lengkap beserta
hukum-hukumuntuk kesejahteraan dan kebahagiaan
manusia seluruh bangsa di mana pun berada serta segala
zaman / periode waktu.
2( Memiliki ayat-ayat yang mengagumkan sehingga
pendengar ayat suci al-qur’an dapat dipengaruhi jiwanya.
3( Memberi gambaran umum ilmu alam untuk merangsang
perkembangan berbagai ilmu.
4( Memiliki ayat-ayat yang menghormati akal pikiran sebagai
dasar utama untuk memahami hukum dunia manusia.
5( Menyamakan manusia tanpa pembagian strata, kelas,
golongan, dan lain sebagainya. Yang menentukan
perbedaan manusia di mata Allah SWT adalah taqwa.
6( Melepas kehinaan pada jiwa manusia agar terhindar dari
penyembahan terhadap makhluk serta menanamkan
tauhid dalam jiwa.
Kehujjahan Al-Qur’an dari segi penjelasannya ada
2 macam, Pertama muhkam yaitu ayat-ayat yang teran
artinya, jelas maksudnya dan tidak mengandung keraguan
34
atau pemahaman lain selain pemahaman yang terdapat
pada lafaznya.
Kedua mutasyabih yaitu ayat yang tidak jelas artinya
sehingga terbuka kemungkinan adanya berbagai
penafsiran dan pemahaman yang disebabkan oleh adanya
kata yang memiliki dua arti/maksud, atau karena
penggunaan nama-nama dan kiasan-kiasan. Ibarat Al-
Qur’an dalam menetapkan dan menjelaskan hukum yang
berupa perintah dan larangan ada beberapa model,
diantaranya :
1. Suruhan, yang berarti keharusan untuk mengerjakan atau
meninggalkan. Keharusan seperti perintah shalat, Allah
berfirman yang artinya,”Dan dirikanlah shalat dan
tunaikanlah zakat”. Larangan contohnya firman Allah
dalam surah Al An’am ayat 151 yang artinya,”Janganlah
kamu membunuh orang yang diharamkan Allah
membunuhnya kecuali dengan hak”.
2. Janji baik dan buruk, pahala dan dosa serta pujian dan
celaan.
3. Ibarat, contohnya seprti istri yang ditalak harus
menjalankan masa iddah.
35
2.Al-Hadits
a. Perngertian Hadist
Hadits merupakan segala tingkah laku Nabi Muhammad
SAW baik berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan
)taqrir(. Hadits merupakan sumber hukum Islam yang kedua
setelah Al-Qur’an.Allah SWT telah mewajibkan untuk menaati
hukum-hukum dan perbuatan-perbuatan yang disampaikan
oleh nabi Muhammad SAW dalam haditsnya. Hal ini sejalan
dengan firman Allah SWT:
Artinya: ” Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka
terimalah dia, dan apa yang dilarangnya bagimu maka
tinggalkanlah, ” )QS Al Hasyr : 7(
Perintah meneladani Rasulullah SAW ini disebabkan
seluruh perilaku Nabi Muhammad SAW mengandung nilai-nilai
luhur dan merupakan cerminan akhlak mulia. Apabila
seseorang bisa meneladaninya maka akan mulia pula sikap
dan perbutannya. Hal tersebut dikarenakan Rasulullah SAW
memilki akhlak dan budi pekerti yang sangat mulia. Hadits
sebagai sumber hukum Islam yang kedua, juga dinyatakan
oleh Rasulullah SAW:
36
°اب° ±ت °د²ا ك °ب °ن³ ض±ل́و³ا ا °ل ±ه±م°ا ت µم³ ب ³ت ك °م°ا م°س¶ ³ن± ت ي °م³ر° µم³ ا ³ك ³تµ ف±ي ك °ر° ت
±ه و³ل µس ¶ةµ ر° ن µالله± و° س
Artinya: “Aku tinggalkan dua perkara untukmu seklian,
kalian tidak akan sesat selama kalian berpegangan kepada
keduanya, yaitu kitab Allah dan sunah Rasulnya”.(HR. Imam
Malik)12
12 Buku kumpulan hadits-hadits shohih Imam Muslim, Shahih Muslim, Juz 1, )Beirut: Dar Al-Kutub, t.tp(,Hadits merupakan sumber hukum Islam yang kedua
memilki kedua fungsi sebagai berikut:
1( Memberikan rincian dan penjelasan terhadap ayat-
ayat Al Qur’an yang masih bersifat umum.
Misalnya, ayat Al-Qur’an yang memerintahkan
shalat, membayar zakat, dan menunaikan ibadah
haji, semuanya bersifat garis besar. Seperti tidak
menjelaskan jumlah rakaat dan bagaimana cara
melaksanakan shalat, tidak merinci batas mulai
wajib zakat, tidak memarkan cara-cara
melaksanakan haji. Rincian semua itu telah
dijelaskan oleh rasullah SAW dalam haditsnya.
Contoh lain, dalam Al-Qur’an Allah SWT
37
mengharamkan bangkai, darah dan daging babi.
Firman Allah sebagai berikut:
Artinya: “Diharamkan bagimu bangkai, darah,dan
daging babi…” )QS Al Maidah : 3( .
Dalam ayat tersebut, bangkai itu haram dimakan,
tetap tidak dikecualikan bangkai mana yang boleh
dimakan. Kemudian datanglah hadits menjelaskan
bahwa ada bangkai yang boleh dimakan, yakni bangkai
ikan dan belalang. Sabda Rasulullah SAW:
“Dihalalkan bagi kita dua macam bangkai dan dua
macam darah. Adapun dua macam bangkai adalah ikan
dan belalalng, sedangkan dua macamdarah adalah hati
dan limpa…” (HR Ibnu Majjah)13
13 Bulughul Maram, Bab Makanan.
2( Menetapkan hukum atau aturan-aturan yang tidak
didapati dalam Al-Qur’an. Misalnya, cara
menyucikan bejana yang dijilat anjing, dengan
membasuhnya tujuh kali, salah satunya dicampur
dengan tanah, sebagaimana sabda Rasulullah
SAW:
38
°ه±ن¶ °و³ل ل° ا µْغ³س~~± ³ع° ي ب µم³ س° °ح°د±ك ±ذ°ا ا ³ه± ا °ل³بµ ف±ي ³ك ±َغ° ال °ن³ و°ل °اء± طµهµو³رµ ا ±ن ا
اب ±الت́ر° اتº ب م°ر¶
Artinya: “Mennyucikan bejanamu yang dijilat anjing adlah
dengan cara membasuh sebanyak tujuh kali salah satunya
dicampur dengan tanah”
( HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, dan Baihaqi)14
b. Macam-macam Hadist
Hadits menurut sifatnya mempunyai klasifikasi sebagai
berikut:
1(Hadits Shohih, adalah hadits yang diriwayatkan oleh Rawi
yang adil, sempurna ingatan, sanadnya bersambung, tidak
ber illat, dan tidak janggal. Illat hadits yang dimaksud
adalah suatu penyakit yang samar-samar yang dapat
menodai keshohehan suatu hadits
2(Hadits Makbul, adalah hadits-hadits yang mempunyai sifat-
sifat yang dapat diterima sebagai Hujjah. Yang termasuk
Hadits Makbul adalah Hadits Shohih dan Hadits Hasan.
14 Bulughul Maram, Bab Thaharah
39
3(Hadits Hasan, adalah hadits yang diriwayatkan oleh rawi
yang adil, tapi tidak begitu kuat ingatannya )hafalannya(,
bersambung sanadnya, dan tidak terdapat illat dan
kejanggalan pada matannya. Hadits Hasan termasuk hadits
yang makbul biasanya dibuat hujjah untuk sesuatu hal
yang tidak terlalu berat atau tidak terlalu penting.
4(Hadits Dhoif, adalah hadits yang kehilangan satu syarat
atau lebih syarat-syarat hadits shohih atau hadits hasan.
Hadits dhoif banyak macam ragamnya dan mempunyai
perbedaan derajat satu sama lain, disebabkan banyak atau
sedikitnya syarat-syarat hadits shohih atau hasan yang
tidak dipenuhi
Adapun syarat-syarat suatu hadits dikatakan hadits yang
shohih, yaitu:
a( Rawinya bersifat adil
b( Sempurna ingatan
c( Sanadnya tidak terputus
d( Hadits itu tidak berilat, dan
e( Hadits itu tidak janggal
C. Definisi Prestasi
a.Prestasi
40
prestasi yaitu hasil dari usaha. Prestasi diperoleh dari
usaha yang telah dikerjakan. Dari pengertian prestasi
tersebut, maka pengertian prestasi diri adalah hasil atas
usaha yang dilakukan seseorang. Prestasi dapat dicapai
dengan mengandalkan kemampuan intelektual, emosioal,
dan spiritual, serta ketahanan diri dalam menghadapi situasi
segala aspek kehidupan. 15
Karakter orang yang berprestasi adalah mencintai
pekerjaan, memiliki inisiatif dan kreatif, pantang menyerah,
serta menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh.
Karakter karakter tersebut menunjukan bahwa untuk meraih
prestasi tertentu, dibutuhkan kerja keras. 16
Di dalam webster’s New Internasional Dictionary
mengungkapkan tentang prestasi yaitu: “Achievement test a
standardised test for measuring the skill or knowledge by
person in one more lines of work a study”17. Mempunyai arti
kurang lebih prestasi adalah standar tes untuk mengukur
kecakapan atau pengetahuan bagi seseorang didalam satu
atau lebih dari garis-garis pekerjaan atau belajar. Dalam
kamus popular prestasi ialah hasil sesuatu yang telah
dicapai. 18
41
15 PsikologiBelajar, Drs .H Abu Ahmadi, Drs. Widodo Supriyono 15116 PsikologiBelajar, Drs .H Abu Ahmadi, Drs. Widodo Supriyono 15117 Webster’s New Internasional Dictionary, 1951 : 2018 Purwodarminto, 1979 : 251
b. Macam-macam Prestasi
Ada beberapa prestasi yang dapat dicapai oleh setiap
orang, diantaranya:
a.Prestasi Belajar
Hasil yang di peroleh atas usaha belajar. Misalnya
prestasi siswa di sekolah, menjadi juara umum setiap
tahun nya.
b.Prestasi Kerja
Merupakanhasil yang didapatkandariusahakerja yang
telahdilakukan. Misalnya naiknya jabatan ataskerja
keras selama ini.
c. Pretasi Seni
42
Merupakan hasil yang di peroleh dari usaha seni,
misalnya prestasi seorang penyanyi ataupun seniman
lainnya yang berupa penghargaan.
d.Prestasi Olah raga
Merupakan hasil yang di peroleh atas usaha dan kerja
keras di bidang olah raga, misalnya seorang olah
ragawan mendapat medali emas atas juara pertama
yang di capaina saat mengikuti Pekan Olahraga
Nasional ) PON (.
e.Prestasi Lingkungan Hidup
Prestasi lingkungan hidup merupakan prestasi yang di
peroleh atas usaha penyelamatan lingkungan hidup.
Misalnya individu maupun kelompok mendapatkan
penghargaan atas usaha penyelematan lingkungan
hidup berupa menanam pohon kembali atau reboisasi di
hutan.
c. Sikap Dalam Berprestasi
Sikap yang mendukung seseorang dalam brepestasi
diantaranya :
1( Berorientasi pada masa depan dan cita-cita.
2( Berorientasi pada keberhasilan.
43
3( Berani mengambil atau menghadapi risiko.
4( Rasa tanggungjawab yang besar.
5( Menerima dan menggunakan kritik sebagai umpan
balik.
6( Memiliki sikap kreatif, dan inovatif, serta mampu
memanajemen waktu dengan baik.
Setiap orang mutlaknya berperilaku dalam
menghasilkan sesuatu. Namun prestasi atau keberhasilan
yang diraih tak luput dari bantuan orang lain. Misalnya
bantuan spiritual, material, maupun bantuan yang lain.
Dalam proses mencapai keberhasilan, setiap orang akan
menghadapi tantangan, diantaranya :
a( Berasal dari diri-sendiri
Tantangan dari diri-sendiri adalah bakat, potensi,
kecerdasan atau intelektual, minat, motivasi,
kebiasaan, emosi, kesehatan dan pengalaman
pribadi.
b( Berasal dari lingkungan
Tantangan dari lingkungan berupa tantangan dari
keluarga, sekolah, masyarakat, sarana dan
prasarana fasilitas, gizi dan tempat tinggal tinggal.
44
D. Hubungan antara pengaruh pemahaman ilmu tajwid
terhadap prestasi belajar Peserta Didik pada mata
pelajaran Qur’an Hadits di MTs. Sirojul Awam Cianjur.
ilmu tajwid adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui
dan memahami bagaimana cara me-lafadz-kan atau
mengucapkan huruf-huruf pada ayat-ayat Al-Qur’an dengan
baik dan benar sesuai makhraj dan sifatnya.
Mempelajari kaidah-kaidah ilmu tajwid pada lembaga
pendidikan tentu mempunyai dampak positif pada
perkembangan mutu pendidikan siswa berprestasi di dalam
mata pelajaran yang berkaitan dengan pendidikan agama
islam ) PAI (. Hal tersebut menunjukan bahwa memahami
pelajaran ilmu tajwid memberikan pengaruh terhadap
prestasi atau pemahaman mata pelajaran PAI yang lain.
Di dalam kegiatan belajar mengajar, peranan instrinsik
maupun ekstrinsik sangat di perlukan. Memahami bagi siswa
dapat mengembangkan dan memunculkan semangat dalam
kegiatan belajar mengajar. Dalam penelitian ini, penulis
berpendapat bahwa memahami pelajaran ilmu tajwid akan
berpengaruh terhadap pelajaran PAI yang lain, khususnya
yaitu mata pelajaran Qur’an Hadits. adapun yang dapat
45
mempengaruhi prestasi Peserta Didik dalam mata pelajaran
Qur’an Hadits adalah mata pelajaran Ilmu Tajwid.
E. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang
bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian,
sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Jadi, hipotesis
adalah suatu jawaban logis terhadap kemungkinan-
kemungkinan pemecahan masalah yang perlu dibuktikan
kebenarannya dengan kenyataan-kenyataan, salah satunya
adalah hubungan variabel. 19
Berdasarkan teori di atas, dapat di ajukan hipotesis tindakan sebagai berikut:
1. Jika pemahaman siswa terhadap ilmu tajwid tinggi, maka
prestasi belajar Peserta Didik dalam mata pelajaran Al-
Qur’an Hadist di MTs. Sirojul Awam akan tinggi pula.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pemahaman
ilmu tajwid terhadap prestasi belajar Peserta Didik dalam
mata pelajaran Al-Qur’an Hadist di MTs. Sirojul Awam.
46
19 Suharsimi Arikunto )2002: 71(
47
BAB III
GAMBARAN UMUM MADRASAH TSANAWIYAH
( MtS ) SIROJUL AWAM
A. Tempat dan Waktu Peneltian
Penulis memilih lokasi penelitian di Mts. Sirojul Awam
Cianjur dengan pertimbangan bahwa sekolah tersebut tidak
jauh dari tempat tinggal. Selain itu melihat jumlah siswa yang
memungkinkan untuk dijadikan objek penelitian.
Penulis melakukan Penelitian pada Hari Rabu 03
September 2014.
B. Metode Penelitian
“Metode ialah suatu cara yang sistematis dan umum,
terutama dalam mencari kebenaran ilmiah“.1 Metode
penelitian yang dilakukan penulis adalah metode deskriptif,
yaitu metode deskriptif yang diarahkan kepada suatu usaha
pemecahan masalah dengan cara memaparkanatau
menggambarkan hasil penelitian penyimpulan terhadap data
yang akan dianalisis.
C. Populasi dan Sampel
1.Populasi
48
“ Populasi adalah objek atau jumlah siswa yang
dimaksudkan untuk diteliti” 2.
1. Zakiah darajat , Metodologi PAI : 1996 : 12. Sutrisno Hadi : 1982 : 220
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas VII di Mts. Sirojul Awam yang jumlahnya
50 siswa. Adapun untuk menentukan sampel dalam
penelitian ini penulis berpedoman pada pendapat arikunto
yang menyatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang di teliti.
2.Sampel
Apabila subjeknya kurang dari 100 orang lebih baik
diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi, selanjutnya jika subjeknya lebih dari
100 orang, dapat diambil antara 10 % - 15 % atau 20 % -
25 % atau lebih .4
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan Data penulis menggunakan berbagai
teknik, diantaranya :
1. Teknik Observasi
39
49
“ Observasi adalah teknik pengumpulan data dimana
penyelidik mengadakan pengamatan secara langsung
terhadap gejala-gejala subjek yang ditelilti, baik itu
dilakukan di dalam situasi sebenarnya maupun
dilakukan di dalam situasi buatan yang khusus
diadakan”.5
4 Arikunto )2006 :134 (5 Suharsimi Arikunto : 1997 : 120
2. Teknik Angket
“ Angket adalah teknik pengumpulan data melalui
daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos atau
secara langsung diisi dan dikembalikan atau dijawab di
bawah pengawasan peneliti”.6
Disini peneliti membagikan langsung dan mengambil
kembali angket yang telah diisi oleh responden.
3. Teknik Wawancara
Wawancara adalah suatu bentuk pengumpulan data
secara langsung melalui proses Tanya jawab atau
dialog mengenai permasalahan yang berhubungan
dengan penelitian.
“ Pada umumnya teknik wawancara dapat digunakan
baik untuk memperoleh data yang lebih banyak
50
daripada data yang objektif yang telah ada. Dengan
wawancara dapat ditetapkan keadaan atau diadakan
pengecekan terhadap masing-masing objek yang akan
diwawancara ditinjau dari sudut data objektif yang telah
terkumpul “. 7
6 ) Winarno Surachmad : 1972 : 139 (7 ) Nasution : 1996 : 128 (
E. Teknik Analisis Data
Analisa Data yang di pergunakan adalah analisis data
kuantitatif dengan pendekatan statistik dan analisis kualitatif
dengan pendekatan logika. Adapun data yang bersifat
kuantitatif akan dilakukan dengan langkah-langkah statistik
sebagai berikut.
1.Analisis Parsial
Untuk melihat realitas kedua variabel yaitu antara variabel
X dan variabel Y, maka di tempuh cara-cara sebagai
berikut :
51
a. Menghitung jumlah skor jawaban yang diperoleh dari
setiap item rata-ratanya dengan rumus,
Keterangan = rata – rata
= jumlah skor indikator variable X
N = jumlah responden
Uji normalitas Variabel, langkah-langkah yang ditempuh
sebagai berikut :
- Menentukan rentang, )R( dengan rumus :
R = H – L
- Menentukan banyak kelas interval dengan rumus :
K = 1 + 3,3 log n
- Menentukan panjang interval )P(, dengan rumus :
P = RK
- Mencari nilai rata-rata mean dengan rumus :
x=∑f i x i
f i
- mencari nilai median )Me( dengan rumus
52
Me=b+p ( 12
n−F
F )- Menentukan modus )Mo( dengan rumus :
Mo = 3 md - 2 - x
- Mencari standar deviasi (SD) dengan rumus :
SD2 = n∑ f i x i
2−(∑ f i x i )n(n−1)
2
-
- X2 = ∑ (Oi−E i )2
Ei
- Menentukan drajat kebebasan (dk) dengan rumus:
Dk = K – 2
- Menentukan nilai table dengan taraf signifikan 5%
- Pengujian Normalitas dengan ketentuan :
- Jika data hitung < daftar maka berdistribusi normal.
- Jika data hitung > daftar maka berdistribusi tidaknormal.
- Penapsiran masing-masing variable
Hasil uji tendensi sentral ditafsirkan setelah dibagi oleh item dengan
klasifikasi sebagai berikut:
0,5 – 1,5 : sangat rendah
1,5 – 2,5 : rendah
53
2,5 – 3,5 : sedang / cukup
3,5 – 4,5 : tinggi / baik
4,5 – 5,5 : sangat tinggi / sangat baik
2. Analisis Korelasi dan Regresi
Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui hubungan kedua
variabel (Variabel X dan Variabel Y) dengan langkah-langkah sebagai berikut;
Y=a+bx2 a = ∑ X2¿¿
b = n∑ XY −¿¿¿
Menguji learnitas regresi, dengan langkah-langkah:
- Menghitung jumlah kuadrat regresi a, dengan rumus:
Jka = ¿¿
- Menghitung jumlah kuadrat regresi b terhadap a, dengan rumus:
JKb/a = b ¿
- Menghitung jumlah kuadrat residu, dengan rumus:
JKr = ∑Y 2−JKa−JKb /a
- Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan, dengan rumus:
JKkk = (∑Y 2−(∑ Y )2
n )
- Menghitung kuadrat kebebasan kekeliruan, dengan rumus:
54
Dbkk = n – k
- Menghitung jumlah kuadrat ketidakcocokan, dengan
rumus:
- JKTC = JKt – JKKK
- Menghitung rata-rata kuadrat kekeliruan, dengan rumus:
- RKKK = J K KK
dbKK
- Untuk menguji linearitas regresi dengan ketentuan:
- Jika data hitung daftar, maka berdistribusi normal
- Jika data hitung daftar, maka berdistribusi tidak
normal
- Menghitung nilai F ketidakcocokan dengan rumus:
Ftc = RKtc – RKkk
Menentukan nilai F table yang taraf signifikansinya 5%
dengan rumus:
F tabel = Fa (dbtc / dbkk)
- Mencari nilai korelasi
- Apabila kedua variable berdistribusi normal dan regresi
linear, maka digunakan rumus product momen sebagai
berikut:
Rxy = N ∑ XY−(∑ X )(∑Y )
√ {N ∑ X2−(∑ X )2 } {N ∑Y 2−(∑Y )2 }
55
Untuk menguji signifikansi koefisien kolerasi digunakan dua
cara dengan uji t
a. Menghitung nilai t dengan rumus:
th = r √n−2
√1−r2
b. Menghitung tabel dengan taraf signifikansi 5% dengan
drajat kebebasan, dengan rumus: )dk =
c. Membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel, untuk
menguji hipotesis dengan ketentuan:
- Hipotesis diterima jika t hitug > dari t tabel
- Hipotesis ditolak jika t hitung < dari t tabel
- Menghitung nilai tabel dengan menerapkan taraf
signifikansi 5%
0,00 – 0,20 = tidak ada kolerasi
0,21 – 0,40 = kolerasi rendah
0,41 – 0,60 = kolerasi sedang
0,61 – 0,80 = kolerasi tinggi
0,81 – 1,00 = kolerasi sempurna
- Menentukan besar pengaruh antara Variabel X terhadap
Variabel Y, dengan rumus:
a. Menetapkan tidak adanya kolerasi dengan rumus:
56
K =
b. Menetapkan derajat hubungan Variabel X terhadap
Variabel Y, dengan rumus: E = 100 )e-k
F. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa kuat alat tes melakukan
fungsi ukurnya. Apabila validitas semakin tinggi, maka tes tersebut akan
mengenai sasaran dan semakin menunjukkan apa yang seharusnya
ditunjukkan..9 mendefinisikan validitas sebagai berikut:
“Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan
terhadap isi (content) dari suatu instrument, dengan tujuan untuk mengukur
keteapan instrument yang digunakan dalam suatu penelitian”.
Penguji validitas dimaksudkan untuk mengukur atau menguji apakah
suatu indikator (instrument) mengukur konstruk sesuai yang diharapkan,
sehingga akan digunakan construct validity melalui analisis faktor dimana
masing-masing item tiap variabel dikorelasikan dengan nilai total yang
diperoleh dari koefisien product moment. Bila korelasi tiap faktor tersebut
positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut dapat disimpulkan
bahwa instrument tersebut memiliki validitas.10
9. Sugiyono (2012:125)10. Sugiyono (2012:125)
57
Adapun korelasi produk moment yang digunakan untuk menghitung
korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total.11 Untuk
menghitung koefisien korelasi dari Pearsons Product Moment dengan rumus
sebagai berikut :
r=n∑ XY−(∑ X ) (∑Y )
√ {N∑ X2−(∑ X )2 }{N∑ Y 2−(∑Y )2}Keterangan :
r = koefisien korelasi
N = jumlah individu dalam sampel
∑ X = jumlah skor dalam sebaran X
∑Y = jumlah skor dalam sebaran Y
∑ XY =jumlah hasil kali skor x dengan skor y yang berpasangan
∑ X2=jumlah skor yang dikuadratkan dari X
∑Y 2=jumlah skor yang dikuadratkan dari Y
2. Uji Reliabilitas
uji reliabilitas data sebagai berikut :
“Reliabilitas adalah serangkaian pengukuiran atau serangkaian alat ukur
yang memiliki konsisteni bila pengukuran yang dilakukan alat ukur itu
dilakukan secara berulang”.12 Uji reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan teknik alfa cronbach.13 jika hasil data lebih besar dari α
(0.60) berarti data tersebut reliabel.
11.(Sugiyono, 2007: 228)12.Sugiyono (2012: 121)13 Sugiyono (2012: 238)
58
Untuk menghitung teknik alfa cronbach yakni dengan rumus
berikut :
r11 ( kk−1 )(1−∑ Si
St)
Dimana :
S1 = ∑ x21−
(∑ x1 ) 2
NN
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
S12 = jumlah varians butir
S112 = jumlah varians total
N = jumlah individu dalam sampel
∑ X = jumlah skor dalam sebaran X
∑ X2=jumlah skor yang dikuadratkan dari X
G. Langkah-langkah Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Menentukan jenis data
59
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
Data kualitatif yang dikumpulkan disini adalah data tentang kondisi objektif
lokasi penelitian, mulai dari keadaan umum, sarana, dan prasarana sekolah,
fasilitas belajar yang dimilkki, dan proses belajar mengajar di MTs Sirojul
Awam Cianjur.
2. Menentukan sumber data
Lokasi yang diambil dalam penelitian ini adalah MTs Sirojul Awam
Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur. Adapun alasannya, karena lokasi
tempat tinggal penulis berada di sekitar lokasi penelitian, sehingga
mempermudah penulis memperoleh informasi yang lengkap untuk menjawab
permasalahan yang telah dirumuskan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Penelitian
1. Kondisi Objektif MTs. Sirojul Awam
a.Profil Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sirojul Awam
1.Nama Madrasah : MTs Sirojul Awam
2.Nomor Statistik Madrasah : 121232030012
3.Akreditasi : B
4.Alamat Madrasah : Jl. Desa Babakan Karet kp.
Serepong
RT. 02 RW. 12
Desa Babakan Karet
Kecamatan Cianjur
Provinsi Jawa Barat
No. Tlp . 081563686239
5. NPWP : 00.501.120.0-406.000
6. Nama Kepala Sekolah : Dana S.pd.I
7. No. Akte Pendirian : Nomor : 02 tanggal 02-12-2002
8. Kepemilikan Tanah : Yayasan
Status Tanah : Hibah
Luas Tanah : 17.000 m2
9. Luas Bangunan : 256 m2
61
b.Sarana dan Prasarana
Dalam sebuah pembelajaran keadaan sarana dan
prasarana merupakan faktor yang dapat menunjang terhadap
keberhasilan pembelajaran. Keadaan sarana dan prasarana di
MTs Sirojul Awam Cianjur bisa dikatakan cukup memadai, itu
bisa di lihat dari tabel di bawah ini :
Tabel 1
Sarana dan Prasarana di MTs. Sirojul Awam
Jenis PrasaranaJumlah
Ruang
Jumlah
Ruang
kondisi
Baik
Jumlah
Ruang
kondisi
Rusak
Kategori Kerusakan
Rusak
ringa
n
Rusak
sedan
g
Rusak
berat
Ruang kelas 3 - 3 3 - -
Perpustakaan 1 - 1 1 - -
R.Lab IPA - - - - - -
R.Lab Biologi - - - - - -
R.Lab Fisika - - - - - -
R.Lab Kimia - - - - - -
R.Lab Komputer 1 - 1 - 1 -
R.Lab Bahasa - - - - - -
R. Pimpinan 1 - 1 1 - -
R. Guru 1 - 1 1 - -
R. Tata Usaha 1 - 1 1 - -
Tempat Ibadah 1 - 1 1 - -
R. UKS 1 - 1 - - -
Jamban 3 1 2 - 1 1
Gudang 1 - 1 - - 1
51
62
Tempat Olah Raga 2 - 2 1 1 -
R. Osis 1 - 2 1 1 -
R. Lainnya - - - - - -
Tabel 2
Data Alat Peraga/Alat Pelajaran
Nama Alat Peraga /
Alat PelajaranJumlah Keterangan
Globe 3 buah
Alat peraga matematika 2 set
Alat praga Bahasa Indonesia 2 set
Peta Indonesia 4 buah
Peta dunia 2 buah
Atlas 2 buah
Soun system 1 set
Alat peraga jantung 1 set
Alat peraga telinga 1 set
Alat peraga hati 1 set
Alat peraga mata 1 set
Peta Asia 1 buah
Tabel 3
Data Perabot Sekolah
Nama Alat Peraga /
Alat PelajaranJumlah Keterangan
Kursi tamu 1 set
Lemari buku 2 buah
Lemari kelas 10 buah
Kipas angin duduk -
63
Kipas angin gantung 1 buah
Rak Buku 3 buah
Komputer 3 unit
Peralatan dapur1 set
c. Keadaan Guru dan Tenaga Administrasi di MTs.
Sirojul Awam
MTs. Sirojul Awam Cianjur dikepalai oleh Bapak Dana, S. PdI.
Jumlah tenaga kependidikan yang bertugas di sekolah ini
sebanyak 17 orang, yang terdiri dan guru kelas sebanyak 14
orang, 1 orang tata usaha, 1 orang pengurus perpus, 1
Pramubakti sekolah.
d.Struktur Organigram Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Sirojul Awam
Ketua Yayasan
Holidin
Kepala Madrasah
Dana S.Pd.I
Tata Usaha
Dita Sapitri
Bendahara
Sukatmo S.Pd.I
Guru - guru
Eneng Hamidah S.Pd.I
A.Rahmat S.H.I
Asep Sihabudin S.Pd.I
Nining Hasanah S.Pd.I
Ikhsan Munajat S.Pd.I
64
e.Kurikulum dan Kegiatan Belajar Mengajar di MTs.
Sirojul Awam
Adapun jenis kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari
kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan
intrakurikuier meliputi bidang akademis dengan pelaksanaan
proses pembelajaran yang berpedoman pada kalender
pendidikan dan program kegiatan sekolah. Adapun jenis
kegiatan intrakulikuler yang dilaksanakan pada tahun
pelajaran 2011/2012 menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan )KTSP(.
Strategi penyelenggaraan kurikulum di antaranya:
a. Menyelenggarakan KBM sesuai kurikulum yang belaku dan
dilaksanakan sesuai jadwal
b. Pembinaan siswa Melalui pembiasaan menanamkan sikap
budi pekerti
Guru - guru
Eneng Hamidah S.Pd.I
A.Rahmat S.H.I
Asep Sihabudin S.Pd.I
Nining Hasanah S.Pd.I
Ikhsan Munajat S.Pd.I
65
c. Melaksanaan kegiatan pengayaan
d. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakuriler
e. Pembinaan siswa dalam rangka persiapan siswa
berprestasi, Lomba Mata Pelajaran.
f. Mengikuti kegiatan Try Out, dan latihan-latihan seleksi
masuk jenjang yang lebih tinggi )Kelas VII(
Kegiatan ekstrakurikuler di MTs. Sirojul Awam Cianjur ini
dititik beratkan Pada pembinaan siswa sesuai dengan minat
dan bakat siswa dalam upaya menjaring siswa yang
berprestasi dalam bidang akademis dan non akademis
sebagai persiapan menuju kegiatan yang diselenggarakan
baik di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi maupun
nasional. Kegiatan ekstrakurikuler memiliki program masing-
masing pembina dan pelatih. Adapun jenis kegiatan yang
dilaksanakan di MTs. Sirojul Awam Cianjur pada tahun ajaran
2011/2012 adalah Pramuka, dan olah raga )Sepak bola dan
Senam(.
2.Data Penelitian Variabel X (Pengaruh Pemahaman Ilmu
Tajwid)
Dalam melakukan penelitian di MTs. Sirojul Awam Cianjur,
penulis melakukan beberapa cara diantaranya melakukan
66
observasi, membuat kuesioner atau angket untuk peserta didik.
Adapun sampel yang penulis ambil dalam penelitian ini sebanyak
50 orang dari jumlah reponden.
Untuk mengetahui realitas motivasi siswa . dalam
mengikuti kegiatan Pramuka dengan melibatkan siswa kelas V MI
Persatuan Islam 04 Cianjur. Dalam penyebaran angket ini
terdapat 15 item pertanyaan angket secara terstrulctur yang
disertai alternatif jawabanya kepada seluruh siswa kelas V
sebagai sampelnya. Angket yang disebarkan kepada mereka
disertai dengan lima alternatif jawaban yaitu: a, b, c, d, e. Kelima
jawaban tersebut pada bentuk pertanyaan positif memiliki skor
5, 4, 3, 2, 1. Sebaliknya untuk pertanyaan negatif yaitu 1, 2, 3, 4
dan 5, adapun penjelasannya sebagai berikut:
Untuk Variabel X dengan Y dengan rumus: M = ⅀ fY
N… dan
diinterpretasikan ke dalam skala lima absolut sebagai berikut:
0,5-1,S berarti sangat rendah
1,5-2,S berarti rendah
2,3- 3,5 berarti cukup
3,5- 4,5 berarti baik
4,5- 5,5 berarti sangat baik )Suharsimi Arikunto, 1993: 247(
67
a. Analisis Parsial
Berdasarkan pada penyebaran angket kepada seluruh kelas
VII MTs yang dijadikan sampel kondisi tiap-tiap indicator. Motivasi
siswa dalam mengikuti kegiatan Pramuka dijelaskan sebagai
berikut:
Tabel 4: X1 (berapa jam mata pelajaran tajwid di
sekolah anda)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 11 22
b 22 44
c 17 34
d 0 0
e 0 0
Jumlah 50 100
pertanyaan : berapa jam mata pelajaran tajwid di sekolah
anda? Dari pertanyaan tersebut 11 siswa menjawab a, 22 siswa
menjawab b, dan 17 siswa menjawab=c. Angka rata-ratanya )11
X 5(+) 22 X 4( + )17 X 3( =194 : 50 = 3,88. Angka tersebut
termasuk kategori baik karena berada Pada daerah interval 3,5-
4,5.
68
Tabel 5: X2 (Apakah Anda menyukai pelajaran ilmu
tajwid)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 9 18
b 17 34
c 21 42
d 3 6
e 0 0
Jumlah 50 100
pertanyaan : Apakah Anda menyukai pelajaran ilmu tajwid?
Dari pertanyaan tersebut 9 siswa menjawab a, 17 siswa
menjawab b, 21 siswa menjawab c, dan 3 siswa menjawab d.
Angka. rata-ratanya )9 X 5( + )17 X 4( + )21 X 3( + )3 X 2 ( =
182 : 50 = 3,64. Angka tersebut termasuk kategori baik karena
berada pada daerah interval 3,5-4,5.
Tabel 6: X3 (menurut anda, manakah di bawah ini
yang termasuk definisi dari ilmu tajwid)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 5 10
b 23 46
c 19 48
d 3 6
e 0 0
Jumlah 50 100
69
pertanyaan: menurut anda, manakah di bawah ini yang
termasuk definisi dari ilmu tajwid? Dari pertanyaan tersebut 5
siswa menjawab a, 23 siswa menjawab b, 19 siswa menjawab c,
dan 3 siswa menjawab d. Angka. rata-ratanya )5 X 5( + )23 X 4(
+ )19 X 3( + )3 X 2( =180 : 50 = 3,6. Angka tersebut termasuk
kategori baik karena berada pada daerah interval 3,5-4,5.
Tabel 7: X4 (menurut anda apa hukumnya memahami
ilmu tajwid)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 11 22
b 20 40
c 17 34
d 1 2
e 1 2
Jumlah 50 100
pertanyaan : menurut anda apa hukumnya memahami ilmu
tajwid? Dari pertanyaan tersebut 11 siswa menjawab a, 20 siswa
menjawab b, 17 siswa menjawab c, 1 siswa menjawab d, dan 1
siswa menjwab sangat d. Angka rata-ratanya)11
X5(+)20X4(+)17X3(+)1 X2(+)1 X 1(=189:50=3,78. Angka
tersebut termasuk kategori baik karena berada pada daerah
interval 3,5 - 4,5.
70
Tabel 8: X5 (العلق , apa hukum bacaan tersebut)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 20 40
b 17 34
c 13 26
d 0 0
e 0 0
Jumlah 50 100
pertanyaan : , العل~ق apa hukum bacaan tersebut? Dari
pertanyaan tersebut 20 siswa menjawab a, 17 siswa menjawab
b, dan 13 orang menjawab c. Angka rata¬rata,nya )20 X 5( +)17
X 4( + )13 X 3( = 207 : 50 = 4,14. Angka tersebut termasuk
kategori baik karena berada pada daerah interval 3,5-4,5.
Tabel 9: X6 (dibawah ini, mana yang disebut huruf-
huruf idzhar)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 14 28
b 19 38
c 17 34
71
d 0 0
e 0 0
Jumlah 50 100
pertanyaan : dibawah ini, mana yang disebut huruf-huruf
idzhar? Dan pertanyaan tersebut 14 siswa menjawab a, 19 siswa
menjawab b, 17 siswa menjawab c. Angka rata-ratanya )19 X 5(
+ )17 X 4( + )17 X 3( = 214: 50 = 4,28. Angka tersebut termasuk
kategori baik karena berada pada daerah interval 3,5-4,5
Tabel 10: X7 (apabila ada nun mati menghadapi atau
bertemu dengan 4 huruf yaitu ي , ن , م , و )
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 29 58
b 12 24
c 9 18
d 0 0
e 0 0
Jumlah 50 100
pertanyaan : apabila ada nun mati menghadapi atau
bertemu dengan 4 huruf yaitu و , , م , ن ي ? Dari pertanyaan
tersebut 29 siswa menjawab a, 12 siswa menjawab b, dan 9
siswa menjawab c. Angka rata-ratanya )29 X 5( +)12 X 4( +) 9 X
3( = 220: 50 = 4,4. Angkaa tersebut termasuk kategon baik
karena berada pada daerah interval 3,5-4,5.
72
Tabel 11: X8 ( من لد نك hukum bacaan disamping
adalah)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 9 18
b 22 44
c 18 36
d 1 2
e 0 0
Jumlah 50 100
pertanyaan: hukum ل~~د ن~~كمن bacaan disamping adalah?
Dari pertanyaan tersebut 9 siswa menjawab a, 22 siswa
menjawab b, 18 siswa menjawab c dan 1 siswa menjawab d.
Angka rata-ratanya )8 X 5( + ) 22 X 4( + )18 X 3( +)1 X 2( = 184:
50 = 3,86. Angka tersebut termasuk kategori baik karena berada
pada daerah interval 3,5 - 4,5.
Tabel 12: X9 (ada berapakah huruf Ikhfa)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 1 2
b 14 28
c 24 48
d 0 0
e 0 0
Jumlah 50 100
pertanyaan : ada berapakah huruf Ikhfa? Dari pertanyaan
tersebut 11 siswa menjawab a, 14 siswa menjawab b, dan 24
73
siswa menjawab c. Angka rata-ratanya )11 X 5( + )14 X 4( +) 24
X 3( = 185 : 50 = 3,66. Angka tersebut termasuk kategori baik
karena berada Pada daerah interval 3,5- 4,5.
Tabel 13: X10 (menurut anda, manakah di bawah ini
yang termasuk huruf Qolqolah)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 11 22
b 11 22
c 27 54
d 1 0
e 0 0
Jumlah 50 100
pertanyaan: menurut anda, manakah di bawah ini yang
termasuk huruf Qolqolah? Dari pertanyaan tersebut 11 siswa
menjawab a, 11 siswa menjawab b, 27 siswa menjawab c, dan 1
siswa menjawab d. Angka rata-ratanya )11 X 5( +) 11 X 4( +) 27
X 3( +)1 X 2( = 182 : 50 = 3,64. Angka tersebut termasuk
kategori baik karena berada pada daerah interval 3,5- 4,5.
74
Tabel 14: X11 (menurut anda, manakah di bawah ini
definisi dari qolqolah kubro)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 5 10
b 12 24
c 30 60
d 3 6
e 0 0
Jumlah 50 100
pertanyaan: menurut anda, manakah di bawah ini definisi
dari qolqolah kubro? Dari pertanyaan tersebut 5 siswa menjawab
a, 12 siswa menjawab b, 30 siswa menjawab c, dan 3 siswa
menjawab d. Angka rata-ratanya )5 X 5( +) 12 X 4 ( + )30 X 3 ( +
) 3 X 2( = 169 : 50 = 3,38. Angka tersebut termasuk kategori
cukup karena berada pada daerah 2,50-3,5.
Tabel 15: X12 (dibawah ini mana yang termasuk
contoh dari Qolqolah Sugro)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 11 22
b 21 42
c 17 34
d 1 2
e 0 0
Jumlah 50 100
75
pertanyaan : dibawah ini mana yang termasuk contoh dari
Qolqolah Sugro? Dari pertanyaan tersebut 11 siswa menjawab a,
21 siswa menjawab b, 17 siswa menjawab c, dan 1 siswa
menjawab d. Angka rata-ratanya )11 X 5( +)21 X 4( +) 17 X 3(
+)1 X 2( = 182 : 50 = 3,64. Angka tersebut termasuk kategori
baik.
Tabel 16: X13 (manakah yang termasuk contoh
idzhar)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 7 14
b 17 34
c 25 50
d 1 2
e 0 0
Jumlah 50 100
pertanyaan: manakah yang termasuk contoh idzhar? Dari
pertanyaan tersebut, 7 siswa menjawab a, 17 siswa menjawab b,
25 siswa menjawab c, dan 1 siswa menjawab d. Angka rata
ratanya )7 X 5( + )17 X 4( + )25 X 3( +)1 X 2( = 180: 50 = 3,6.
Angka tersebut termasuk kategori baik karena berada pada
daerah interval 3,5- 4,5.
76
Tabel 17: X14 (ketika anda pernah merasa kesulitan
ketika memahami ilmu tajiwid)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 2 4
b 20 40
c 27 34
d 1 2
e 0 0
Jumlah 50 100
pertanyaan : ketika anda pernah merasa kesulitan ketika
memahami ilmu tajiwid? Dari pertanyaan tersebut, 2 siswa
menjawab a, 20 siswa menjawan baik, 27 siswa menjawab c, dan
1 orang siswa menjawab.d Angka rata-ratanya )2 X 5( + )20 X 4(
+ )27 X 3( +)1 X 2( = 173: 50 = 3,46. Angka tersebut termasuk
kategori cukup karena berada Pada daerah 2,50-3,5.
Tabel 18: X15 (apakah sering memakai kaidah-kaidah
ilmu tajwid ketika membaca Al-Qur’an)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 11 22
b 18 36
c 19 38
d 2 4
e 0 0
Jumlah 50 100
77
pertanyaan : apakah sering memakai kaidah-kaidah ilmu
tajwid ketika membaca Al-Qur’an? Dari pertanyaaan tersebut 11
siswa menjawab a, 18 siswa menjawab b, 19 siswa menjawab c,
dan 2 siswa menjawab d. Angka rata-ratanya )11 X 5( + )18 X 4(
+ )19X3(+)2X2(=188:50=3,76.
b. Interpretasi Variabel X
Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui angka-angka
variabel X tentang tanggapan siswa terhadap penggunaa,,media
komputer dalam pembelajaran PAI dari masing-masing indikator
adalah )3,88 + 3,64 + 3,69 + 4,14 + 4,18 + 3,56 + 3,62 + 3,61(
= 30,32 : 8 = 3.80. Angka rata-rata 3.80 berada pada interval
3,50 - 4,50. Dengan demikian, pengaruh pemahaman ilmu tajwid
termasuk kategori baik.
c. Uji Norrmalitas
Data dikatakan normal apabila chi kuadrat hitung ) X2Hitung (
< Chi kuadrat tabel ) X2tabel( dan sebaliknya data dikatakan tidak
normal apabila chi kuadrat hitung ) X2Hitung ( > chi kuadrat label
) X2tabel(. Setelah dihitung )terlampir( diperoleh X2
Hitung = 6,75
sedangkan X2tabel = 9,49 pada taraf signifikasi 5%. Dengan
demikian, chi kuadrat hitung ) X2Hitung ( < chi kuadrat tabel
78
) X2tabel(. Hal ini menunjukkan bahwa data variabel X berdistribusi
normal.
3.Data Penelitian Variabel Y (Prestasi Belajar Peserta
Didik Pada Mata Pelajaran Qur’an Hadits)
Untuk mengetahui keadaan realitas prestasi belajar siswa
dalam mata pelajaran Qur;an Hadits dengan melibatkan siswa
kelas VII MTs. Sirojul Awam. Dalam penyebaaran angket ini
terdapat 15 pertanyaan angket secara tembmkw yang disertai
altematif jawabannya kepada 50 siswa sebagai sampelnya.
Angket yang disebarkan kepada mereka berbentuk multiple
choise dengan lima alternatif jawaban yaitu : a, b, c, d, e. Kelima
jawaban terebut pada bentuk pertanyaan positif memilki skor 5,
4, 3, 2, 1. sebaliknya untuk pertanyaan negatif yaitu 1, 2, 3, 4, 5.
Adapun penjelasannya sebagai berikut.
a. Analisis Parsial
Tabel 19: Y1 (apakah anda memahami pelajaran
Qur’an Hadits)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 6 12
b 23 46
c 20 40
d 1 2
e 0 0
Jumlah 50 100
79
pertanyaan : apakah anda memahami pelajaran Qur’an
Hadits? Dan pertanyaan tersebut 6 siswa menjawab a, 23 siswa
menjawab b, 20 siswa menjawab c, dan 1 siswa menjawab d.
Angka rata-ratanya )6 X 5( +) 23 X 4( +) 20 X3( +)1 X 2(
=184:50 = 3,68. Angka rata-rata tersebut termsuk kategori baik
karena berada Pada daerah interval3, 50-4,50.
Tabel 20: Y2 (berapa jam pelajaran Qur;an Hadits di
Sekolah anda)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 10 20
b 21 42
c 14 28
d 4 8
e 1 2
Jumlah 50 100
Pertanyaan : berapa jam pelajaran Qur;an Hadits di Sekolah
anda? Dari pertanyaan terebut 10 siswa menjawab a, 21 siswa
menjawab b, 14 siswa menjawab c, 4 siswa, menjawab d, dan 1
siswa menjawab e. Angka rata-ratanya )10 X 5( +)21 X 4(+)14 X
3( t)4 X 2( + )3 X 1( = 187:50 = 3,74. Angka rata rata tersebut
termsuk kategori baik karena berada Pada daerah interval 3,50-
4,50.
80
Tabel 21: Y3 (ketika guru anda menjelaskan
pelajaran
Qur’an Hadits)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 3 6
b 22 44
c 16 32
d 6 12
e 3 6
Jumlah 50 100
Pertanyaan : ketika guru anda menjelaskan pelajaran Qur’an
Hadits, apakah anda memperhatikan? Dari pertanyaan tersebut
3 siswa menjawab a, 22 siswa menjawab b, 16 siswa menjawab
c, 6 siswa menjawab d, dan 3 siswa menjawab e. Angka rata-
ratanya )3 X 5( +)22 X 4( +)16 X 3( +)6 X 2( +)3 X 1( = 166:50
= 3,32. Angka rata rata tersebut termsuk kategori cukup karena
berada pada daerah interval 2,50-3,50.
Tabel 22: Y4 (menurut anda, apakah pelajaran
tajwid dan pelajaran qur’an hadits itu selalu
berkaitan satu sama lain)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 8 16
b 22 44
81
c 15 30
d 4 8
e 1 2
Jumlah 50 100
Pertanyaan : menurut anda, apakah pelajaran tajwid dan
pelajaran qur’an hadits itu selalu berkaitan satu sama lain? Dari
pertanyaan tersebut 8 siswa menjawab a, 22 siswa menjawab b,
15 siswa menjawab c, 4 siswa menjawab d, dan 1 siswa
menjawab e. Angka rata-ratanya )8 X 5( + )22 X 4( + )15 X 3( +
)4 X 2( + )1 X 1( = 182:50 = 3,64. Angka rata-rata tersebut
termsuk kategori baik karena berada Pada daerah interval 3,50-
4,50.
Tabel 23: Y5 (ketika anda membaca Al-Qur’an
ataupun Hadits Nabi, apakah anda selalu
menggunakan kaidah-kaidah ilmu tajwid)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 10 20
b 16 32
c 22 44
d 2 4
e 0 0
Jumlah 50 100
82
Pertanyaan : ketika anda membaca Al-Qur’an ataupun
Hadits Nabi, apakah anda selalu menggunakan kaidah-kaidah
ilmu tajwid? dari pertanyaan tersebut 10 siswa menjawab a, 16
siswa menjawab b, 22 siswa menjawab c, 2 siswa menjawab d.
Angka rata ratanya )10 X 5( + )16 X 4( + ) 22 X 3( + )2 X 2( =
184:50 = 3,68. Angka rata-rata tersebut termsuk kategori baik
karena berada pada daerah interval 3,50-4,50.
Tabel 24: Y6 (apakah anda kesulitan ketika guru
menyuruh anda untuk memahami materi qur’an
hadits)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 6 12
b 28 54
c 16 32
d 0 0
e 0 0
Jumlah 50 100
Pertanyaan : apakah anda kesulitan ketika guru menyuruh
anda untuk memahami materi qur’an hadits? Dari pertanyaan
tersebut 6 siswa menjawab a, 28 siswa menjawab b, 16 siswa
menjawab c. Angka rata-ratanya )6 X 5( + )28 X 4( + )16 X 3( =
190:50 = 3,8. Angka rata-rata tersebut termsuk kategori baik
karena berada pada daerah interval 3,50-4,50.
83
Tabel 25: Y7 (ketika guru anda memberikan PR
tentang pelajaran qur;an hadits, apakah anda
mengerjakannya)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 25 50
b 5 10
c 18 36
d 2 4
e 0 0
Jumlah 50 100
Pertanyaan: ketika guru anda memberikan PR tentang
pelajaran qur;an hadits, apakah anda mengerjakannya? Dari
pertanyaan tersebut 25 siswa menjawab a, 5 siswa menjwab b,
18 siswa menjawab c, dan 2 siswa menjawab d. Angka rata-
ratanya )25 X 5( +) 5 X 4( + )18 X 3( + )2 X 1( = 181:50 =3,62.
Angka rata-rata tersebut termasuk kategori baik karena berada
pada daerah interval 3,50-4,50.
Tabel 26: Y8 (Ketika masuk waktu ulangan
semester, apakah anda optimis bisa mengerjakan
soal qur’an hadits)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 28 56
b 21 42
c 1 2
84
d 0 0
e 0 0
Jumlah 50 100
pertanyaan : Ketika masuk waktu ulangan semester, apakah
anda optimis bisa mengerjakan soal qur’an hadits? Dari
pertanyaan tersebut 28 siswa menjawab a, 21 siswa menjawab
b, dan 1 siswa menjawab c. Angka rata-ratanya )28 X 5( + )21 X
4( +)1 X 3( _227:50 = 4,54. Angka rata-rata tersebut termasuk
kategori sangat baik karena berada pada daerah interval 4,50-
5,50.
Tabel 27: Y9 (ketika di bagikan hasil ulangan,
apakah nilai anda selalu diatas angka 7)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 9 18
b 27 54
c 11 22
d 3 6
e 0 0
Jumlah 50 100
pertanyaan: ketika di bagikan hasil ulangan, apakah nilai
anda selalu diatas angka 7? Dari pertanyaan tersebut 9 siswa
85
menjawab a, 27 siswa menjawab b, 11 siswa menjawab c, dan 3
siswa menjawab d. Angka rata-ratanya )9 X 5( +) 27 X 4( + )11 X
3( +) 3 X 2( =192:50 = 3,84. Angka rata-rata tersebut termasuk
kategori baik karena berada pada daerah interval 3,50-4,50.
Tabel 28: Y10 (ketika nilai ulangan qur’an hadits
anda di bawah angka 7, apakah berkonsultasi
kepada guru qur’an hadits anda)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 8 16
b 18 36
c 19 38
d 4 8
e 1 2
Jumlah 50 100
Pertanyaan : ketika nilai ulangan qur’an hadits anda di
bawah angka 7, apakah anda selalu berkonsultasi kepada guru
qur’an hadits anda? Dari pertanyaan tersebut 8 siswa menjawab
a, 18 siswa menjawab b, 19 siswa menjawab c, 4 siswa
menjawab d, dan 1 siswa menjawab e. Angka rata-ratanya )8 X
5( + )18 X 4( + ) 19X3(+ )4X2(+)1 X 1(=178:50=3,56. Angka
rata-rata tersebut termasuk kategori balk karena berada pada
daerah interval 3,5Q-4,50.
86
Tabel 29: Y11 (jika guru qur’an hadits anda
mengadakan les atau pun jam pelajaran tambahan
tentang qur’an hadits ,
apakah anda mengikutinya)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 31 62
b 10 20
c 1 2
d 5 10
e 3 6
Jumlah 50 100
Pertanyaan : jika guru qur’an hadits anda mengadakan les
atau pun jam pelajaran tambahan tentang qur’an hadits , apakah
anda mengikutinya? Dan pertanyaan tersebut 31 siswa
menjawab a, 10 siswa menjawab b, 1 siswa menjawab c, 5 siswa
menjawab d, dan 3 siswa menjawab e. Angka rata ratanya )31 X
5( +)10 X 4( +)1 X 3( +)5 X 2( +)3 X 1( =211:50 = 4,22. Angka
rata-rata tersebut termasuk kategori baik karena berada pada
daerah interval 3,5-4,5
Tabel 30: Y12 (di dalam materi pelajaran qur’an
hadits banyak sekali materi yang menerangkan
tentang akhlak dan perilaku, apakah anda selalu
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari)
87
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 8 16
b 28 56
c 11 22
d 3 6
e 0 0
Jumlah 50 100
Pertanyaan : di dalam materi pelajaran qur’an hadits banyak
sekali materi yang menerangkan tentang akhlak dan perilaku,
apakah anda selalu menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari? Dari pertanyaan tersebut 8 siswa menjawab a, 28 siswa
menjawab b, 11 siswa menjawab c, dan 3 siswa menjawab d.
Angka rata-ratanya )8 X 5( +) 28 + 4( + )11 X 3( +) 3 X 2( =
191:50 =3,82. Angka rata rata tersebut termasuk kategori baik
karena berada pada daerah interval 3,50-4,50.
Tabel 31: Y13 (apakah materi pelajaran qur’an
hadits yang guru anda sampaikan sudah cukup baik)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 19 38
b 20 40
c 10 20
d 1 2
e 0 0
Jumlah 50 100
88
Pertanyaan : apakah materi pelajaran qur’an hadits yang
guru anda sampaikan sudah cukup baik? Dari pertanyaan
tersebut 19 siswa menjawab a, 20 siswa menjawab b, 10 siswa
menjawab c, dan 1 siswa menjawab d. Angka rata-ratanya )19 X
5( + )20 X 4( +)l0 X 3( +)I X 2( = 207:50 = 4,14. Angka rata-rata
tersebut termasuk kategori baik karena berada pada daerah
interval 3,504,50.
Tabel 32: Y14 (apakah materi pelajaran qur’an
hadits yang guru anda sampaikan sudah cukup baik)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 2 4
b 16 32
c 31 62
d 1 2
e 0 0
Jumlah 50 100
Pertanyaan : ketika ulangan akhir semester, ada teman
anda yang meminta untuk mencontek , apakah anda
memberikannya? Dari pertanyaan tersebut 2 siswa menjawab a,
16 siswa menjawab b, 31 siswa menjawab c, dan 1 siswa
menjawab d. Angka rata-ratanya )2 X 5( + )16 X 4( + )31 X 3(
+)1 X 2( = 169:50 =3,38. Angka rata-rata tersebut termasuk
kategori baik karena berada pada daerah interval 3,50-4,50.
89
Tabel 33: Y15 (apabila guru anda memberikan
hafalan Qur’an ataupun hadist nabi, apakah anda
menghafalkannya)
Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)
a 26 52
b 20 40
c 4 8
d 0 0
e 0 0
Jumlah 50 100
Pertanyaan : apabila guru anda memberikan hafalan Qur’an
ataupun hadist nabi, apakah anda menghafalkannya? Dari
pertanyaan tersebut 26 siswa menjawab a, 20 siswa menjawab
b, dan 4 siswa menjawab c. Angka rata¬ratanya )26 X 5( + )20 +
4( + )4 X 3( = 222:50 = 4,44. Angka rata-rata tersebut termasuk
kategori baik karena berada pada daerah interval 3,50-4,50.
b. Interpretasi Variabel Y
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui
angka rata-rata variabel Y tentang Prestasi Belajar Peserta Didik
Di MTs. Sirojul Awam Cianjur dari masing-masing indikator
adalah )3,61 + 3,79 + 3,91( = 11,31 : 3=3,77. Angka rata-rata
3,77 berada pada daerah interval 3,50-4,50. Dengan demikian,
akhlak siswa sehari-hari termasuk kategori baik.
90
c. Uji Nomnalitas
Data dikatakan normal apabila chi kuadrat hitung ) X2r,.g (
< chi kuadrat tabel ) X Ztaner ( dan sebaliknya data dikatakan
tidak normal apabila chi kuadrat hitung ) XZh~t,o,g ( > chi
kuadrat tabel ) X2,.&r (. Setelah dihitung )terlampir( diperoleh
XZMMg = 4,14 sedangkaln XZ" b,r = 9,49 pada taraf signifikasi
5%. Dengan demikian, chi kuadrat hitung ) X Zhag (< chi kuadrat
tabel ) X Z0b.r (. Hal ini men jukkan bahwa data variabel X
berdistribusi normal.
B. Realitas Hubungan antara Pemahaman Ilmu Tajwid
Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata
Pelajaran Qur’an Hadits
Setelah diketahui bahwa kedua variabel berdistribusi
nomorrmal, selnjutnya akan dilakukan analisis korelasinya.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Persamaan Linieritas Regresi
Hasil perhitungan persamaan regresi )terlampir(
terdapat pasangan data variabel X dan Y pada penelitian ini,
didapat keterangan bahwa pasangan datanyaa dapat
dibentuk menjadi persamaan regresi model linier Y = a + bx
= 35,05 + 0,35 X.
91
b. Hasil Uji Linieritas Regresi
Hasil perhitungan linieritas regresi )terlampir(, diperoleh
harga FHitung = 1,05 dan FTabel dengan taraf signifikasi 5 % =
1,83. Dengan demikian, hasil penelitian ini linier karena FHitung
< FTabel
c. Koefisien Korelasi
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, kedua variabel
berdistribusi normal dan regresinya linier maka pendekatan
korelasinya deagan menggunakan rumus product moment
)terlampir( diperoleh koefisien untuk pasangan variabel
penelitian ini adalah 0,39.
d. Uji Signifikansi Korelasi
Hasil perhitungan uji signifikansi korlasi )terlampir(
diperoleh harga sebesar 2,92 dengan traf signifikansi 5 % dan
dk = 48 diperoleh tTabel sebesar 1,67. jadi, thitung 2.92 > ttabel
sebesar 1,67. Dalam keadaan demikian, hipotesis alternative
)Ha( yang diajukan dapat diterima, berarti terdapat korelasi
yang signifikan antara Pengaruh Pemahaman Ilmu Tajwid
Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
92
Qur’an Hadits di MTs. Sirojul Awam Cianjur pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam.
e. Menentukan Tinggi Rendahnya Korelasi
Dari hasil perhitungan di atas, diperoleh koefisien
korelasi sebesar 0,39. Hal ini berarti termasuk ketegori
rendah, karena, berada pada daerah interval 0,20-0,39.
f. Besarnya Derajat Pengaruh
Berdasarkan hasil perhitungan besarnya derajat
pengaruh antara variabel X )Pengaruh Pemahaman Ilmu
Tajwid( dengan variabel Y )Prestasi Peserta Didik Pada Mata
Pelajaran Qur’an Hadits( diperoleh harga 8 %. Ini berarti
bahwa Prestasi Belajar Peserta Didik pada mata Pelajaran
Qur’an Hadits dipengaruhi oleh Pemahaman Ilmu Tajwid
sebesar 8%, sedangkan 92% lagi dipengaruhi oleh faktor lain.
93
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dari Penelitian tentang “
pengaruh pemahaman ilmu tajwid terhadap prestasi belajar
peserta ddik pada mata pelajaran qur’an hadits di MTs. Sirojul
Awam”, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Realitas Pengaruh Pemahaman Ilmu Tajwid
berkualifikasi baik. Hal ini terbukti dengan rata-rata
yang di peroleh 3,80. Angka rata-rata 3,80 berada pada
daerah interval 3,50-4,50.
2. Prestasi peserta didik pada Mata Pelajaran Qur’an
Hadits di MTs Sirojul Awam Cianjur berkualifikasi baik.
Hal ini terbukti dengan rata-rata yang diperoleh 3,77.
Angka rata-rata 3,77 berada pada interval 3,50-4,50.
3. Realitas Hubungan antara pengaruh pemahaman ilmu
tajwid terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata
pelajaran qur’an hadits tergolong rendah. Hal ini
berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi
sebesar 0,39. Angka 0,39 bila di lihat dari skala lima
berada pada daerah 0,20 - 0,39. Apabila dari tinggi
rendahnya derajat pengaruh variabel X dengan variabel
81
94
Y mencapai 8%, ini berarti Prestasi belajar siswa 8% di
pengaruhi oleh pemahaman siswa terhadap ilmu tajiwd,
sedangkan 92% di pengaruhi oleh faktor lain.
Berdasarkan perhitungan uji hipotesis di peroleh nilai
thitung 2.92 > ttabel sebesar 1,67 maka hipotesis yang
diajukan diterima. Yaitu semakin tinggi pemahaman
ilmu tajwid semakin tinggi pula pemahaman dalam
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya
qur’an hadits.
B.Saran
Sejalan dengan penelitian di atas, dapat di kemukakan
beberapa implikasi sebagai berikut :
1. Pemahaman dalam Pelajaran Ilmu Tajwid sebagai salah
satu unsur yang mempengaruhi Prestasi Belajar Peserta
Didik pada Mata Pelajaran Qur’an Hadits di MTs. Sirojul
Awam Cianjur. Hal ini dapat di buktikan dengan
diketahuinya derajat pengaruh variabel X ) Pemahaman
Ilmu Tajwid ( dan Variabel Y )Prestasi Belajar Peserta
Didik pada Mata Pelajaran Qur’an Hadits ( sebesar 8%.
Oleh karena itu, guru mata pelajaran Tajwid harus bisa
memeilih media yang tepat dan dapat di gunakan dalam
95
proses belajar mengajar yang sesuai dengan bahan
pelajaran untuk tujuan yang ingin di capai, sehingga
dapat meningkatkan prestasi Peserta Didik pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam )PAI( khususnya
dalam mata pelajaran Qur’an Hadits.
2. Mengingat masih ada faktor lain yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar Peserta Didik pada mata
pelajaran Qur’an Hadits di MTs. Sirojul Awam sebesar
92%, maka hendaklah di lakukan upaya yang optimal
dalam meningkatkan berbagai aspek yang sekiranya
dapat mempengaruhi prestasi belajar Peserta Didik
pada mata pelajaran Qur’an Hadits. Oleh akrena itu,
pihak sekolah ataupun lembaga harus meningkatkan
pemahaman Peserta Didik dalam mata pelajaran ilmu
tajwid, baik faktor guru, sarana dan prasarana maupun
cara belajar Peserta Didik.