Upload
muhammad-anwar-shafaruddien
View
458
Download
36
Embed Size (px)
Citation preview
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah
SWT, sehingga atas izinya pengerjaan makalah
tugas akhir program pembinaan mahasiswa baru
(PPMB) jurusan Teknik Pertambangan UNISBA
tahun 2009 – 2010 bisa selesai tepat waktu.
Makalah ini dibuat sebagai tugas akhir
kegiatan PPMB , selain itu agar para mahasiswa
baru bias kembali mengenang masa – masa
kegiatan PPMB, serta bisa menjadi suatu
dokumentasi bagi para Mahasiswa Baru, maupun
Panitia.
Kami berharap semoga Makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi
Mahasiswa Baru Jurusan Teknik Pertambangan
angkatan 2009, panitia, ataupun Makalah ini bias
menjadi pedoman pembuatan laporan akhir bagi
angkatan yang selanjutnya, saya juga merasa
dalam pembuatan laporan ini masih kurang
sempurna, namun kita semua masih dalam
proses pembelajaran bersama, dan semoga bagi
angkatan selanjutnya dapat menyempurnakan
laporan saya ini.
Wasalamu alaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Bandung, januari 2010
Penyusun
Firman Gumilar Sudayat
Daftar Isi :
1. Arti dan Lambang Tambang
UNISBA
2. Yel Tambang
2.1 Hymne Tambang
2.2 Mars Tambang
3. Kenapa saya Pilih Tambang
4. Apa Sih Tambang itu
5. Pendapat mengenai PPMB
Tambang
6. Tugas Tambang
6.1 Minggu 1
6.2 Minggu 2
6.3 Minggu 3
6.4 Minggu 4
6.5 Minggu 5
7. Siapa Yg Menjadi panitia
8. Struktur Panitia
9. Panitia Tambang
10. Alumni dan Senior
11. Pesan dan kesan
12. Lampiran
Arti dan Lambang Tambang UNISBA
1. Palu dan belincong artinya disiplin ilmu
pertambangan.
2. Kerang putih artinya bahan galian yaitu
batu gamping dan berwarna putih sebagai
niat tulus dan luhur membangun
pertambangan Indonesia.
3. Ka’bah atau huruf “i” artinya islam sebagai
azas dan nilai dasar HMTP.
4. Lima garis diatas kerang artinya rukun
islam yang mengilhami langkah HMTP.
5. Tujuh buah lekukan kerang HMTP bagian
dari Fakultas Teknik pada tahap ke-7
Fakultas Teknik didirikan di UNISBA.
6. Kotak hitam dibelakang kerang artinya
tangga terakhir pencapaian puncak
kemenangan.
7. Warna kuning artinya adalah warna
kebanggaan dan warna pemersatu
mahasiswa teknik pertambangan UNISBA.
8. Lingkaran hitam artinya adalah lambang
persatuan, kesatuan dan persaudaraan
mahasiswa teknik pertambangan.
Yel – Yel Tambang
Hymne Tambang
Tinggalkan ayah tinggalkan ibu
( teroret )
Izinkan kami pergi ta’aruf ( taaruf )
Dibawah lindungan hima
tambang( hima tambang)
Majulah ayo maju bersatu
Tidak kembali pulang ( pasti pulang )
Sebelum mentari hilang ( pasti
hilang )
Walau badan ditempa hentakan dan
scuad jump
Untuk Hima tambang aku kan
berjuang
Maju ayo ayo ayo terus maju
Singkirkanlah dia hahahaha
Kikis habis penghianat hima
Untuk hima tambang aku kan berjuang
Dari barak ke lapangan
Ku tempuh dengan berjalan
Walau kaki sudah melepuh
Anak tambang tetap bertahan
Bilaku salah bergerak
Maju dua langkah kedepan ( satu , dua
)
Pandangan lurus kedepam
Siap trima maut menyambar
Humba humba syah 2X
Humba Ea ea ea ea ooooo….
Humnba humba syah 2X
Humba Ea ea ea ea ooooo….
Mars Tambang
Kami anak tambang
Hilangkan keluh kesah dalam dada
Bulatkan tekad pacu semangat
demi untuk masa depan
Kami anak tambang
Penuh tanggung jawab
Penuh dedikasi disiplin dan
mandiri berani dan rendah hati
Kami anak tambang
Menerjang ganasnya hutan rimba
Hujan panas dilalui
Rintangan dihadapi
Anak tambang……
Kuat – Kuat !!!!!
Kenapa Saya Pilih Tambang
Alasan saya memilih teknik pertambangan tidak
lain dan tidak bukan adalah karena menurut saya
kuliah di Teknik Pertambangan prospek ke
depanya bagus.
Dan secara kasarnta saja,alasan kenapa saya
memilih Teknik Pertambangan karena saya ingin
cepat kaya,amin.
Oleh karena itu,saya berharap saya bisa
menyelesaikan kuliah ini dengan cepat dan
mengapai harapan – harapan yang saya impikan
selama ini.dan untuk menggapai semua itu saya
juga sangat membutuhkan bimbingan dari senior
– senior tentunya.
Pengertian Pertambangan
Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam
rangka upaya pencarian, penambangan
(penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan
penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas
bumi, migas).
Paradigma baru kegiatan industri pertambangan
ialah mengacu pada konsep Pertambangan yang
berwawasan Lingkungan dan berkelanjutan, yang
meliputi :
Penyelidikan Umum (prospecting)
Eksplorasi : eksplorasi pendahuluan,
eksplorasi rinci
Studi kelayakan : teknik, ekonomik,
lingkungan (termasuk studi amdal)
Persiapan produksi (development,
construction)
Penambangan (Pembongkaran,
Pemuatan,Pengangkutan, Penimbunan)
Pengolahan bahan galian
Reklamasi dan Pengelolaan Lingkungan
Pengolahan (mineral dressing)
Pemurnian / metalurgi ekstraksi
Pemasaran Social Responsibility
Pendapat mengenai PPMB
PPMB ( program pembinaan mahasiswa
baru ) merupakan suatu acara yang dibuat untuk
membimbing kita, membina kita, yang pada
umumnya masih awam mengenai dunia
pertambangan dan perkuliahan tambang UNISBA
Dari kegiatan tersebut, saya pribadi
merasa cukup bagus, cukup mendidik dan
membimbing para mahasiswa baru dalam
mengenal dan mempelajari dunia tambang,
khususnya dunia tambang dan perkuliahan
tambang UNISBA.
Dunia pertambangan merupakan dunia
yang keras, tanpa kerjasama yang solid dari para
pekerja tambang, tentunya suatu target tidak
akan tercapai, dan suatu kendala tidak akan
terselesaikan, karena notabenya dunia
pertambangan adalah dunia yang penuh
tantangan yang menuntut kita bekerjasama dan
berfikir cepat, tepat dan aman.
Dan semuanya dibahas dan dipelajari
dalam, kegiatan PPMB tersebut, jadi menurut
saya, kegiatan PPMB ini sangat bagus dan patut
diacungi dua jempol.
Tak lupa saya juga mengucapkan
terimakasih kepada abang / kakak angkatan yang
telah membimbing para mahasiswa barunya.
Minggu 1
Dunia pertambangan
Berangkat dari keingintahuan menelusuri
perjalanan sejarah dunia tambang, Erwiza terjun
ke dunia yang identik dengan dunia ”maskulin”
yang tertutup itu. Puluhan buku dihasilkannya
dari pergumulan dengan tambang. Persentuhan
dengan dunia tambang membuat Erwiza berhasil
menuliskan berbagai hal tentang sejarah
tambang di Indonesia.
”Saya sedang menulis sejarah mafia timah di
Bangka Belitung. Bagaimana perdagangan timah
dikuasai oleh orang China di Belitung dan
Singapura. Inilah yang membuat Indonesia kalah,
karena kita hanya ekspor timah dalam bentuk
mentah. Sementara Singapura mengirim timah
yang sudah diolah ke Indonesia. Ini terjadi sejak
zaman Belanda,” katanya.
Tak hanya timah yang diteliti Erwiza. Penelitian
tambang batu bara di Sawahlunto merupakan
catatan tersendiri selama kurun waktu satu abad
lebih, 1892-1996.
Erwiza bertemu para pekerja tambang maupun
keturunan penambang pada zaman Belanda di
Sawahlunto. Dari keterangan mereka, ia
mendapatkan potongan-potongan ”puzzle” yang
dirangkai sebagai perjalanan sejarah kehidupan
dalam lorong tambang sepanjang ratusan meter
di bawah permukaan tanah itu.
Di Belanda ia berusaha melacak para elite
tambang yang pernah bertugas di Ombilin.
Erwiza menuliskan keinginannya mewawancarai
mereka yang pernah bekerja di Ombilin lewat
iklan pada majalah Moesoen Tijdschrift pada
1987.
”Tidak cuma satu-dua orang yang menghubungi
saya. Tapi ratusan orang,” kata Erwiza takjub.
Dia tak menyangka begitu tinggi animo
masyarakat Belanda untuk berkisah tentang
sejarah. ”Padahal, itu sejarah kelam mereka
ketika menjajah Indonesia. Tapi, mereka tak malu
berbagi,” katanya.
Ketertarikan masyarakat Belanda pada sejarah,
termasuk tambang, dianggapnya luar biasa. Itu
pula yang membuat sejumlah buku sejarah karya
Erwiza diterbitkan di luar negeri. Dia pun kerap
diundang ke luar Indonesia untuk mengupas
dunia tambang Tanah Air.
Dunia yang tertutup
Dari berbagai penelitian sejarah tambang, Erwiza
melihat adanya ketertutupan di bidang ini. Dunia
tambang tak hanya sulit ditembus perempuan,
tetapi juga tertutup untuk masyarakat di
sekitarnya.
Dunia tambang yang dikuasai pemilik kapital itu,
kata Erwiza, idealnya juga memberi
kesejahteraan bagi masyarakat yang hidup di
sekeliling pagar perusahaan tambang. Namun
yang terjadi justru dunia tambang—terutama
yang dikuasai jaringan perusahaan tambang
internasional—menjadi ”negara bayangan” di
Indonesia.
Dulu, zaman Belanda, para elite kolonial saja
yang mendapat kemakmuran dari tambang. Kini,
elite pemerintah (daerah) bersama perusahaan
tambanglah yang meraup kelezatan mineral dari
dalam Bumi ini. Kehidupan dunia tambang
sangatlah mewah.
”Ketika masih mahasiswa dan hendak meneliti
tambang timah di Belitung, saya disuguhi 10
macam makanan oleh perusahaan tambang.
Mana mungkin saya habiskan semua,” cerita
Erwiza yang tengah menyiapkan buku tentang
”negara bayangan” yang dihasilkan dunia
tambang.
”Tetapi cobalah ke luar beberapa langkah dari
pagar perusahaan, terlihatlah gambaran
masyarakat yang miskin,” katanya.
Ada pula kesenjangan antara masyarakat
pendatang yang direkrut untuk bekerja di
tambang dan penduduk lokal. Politik
pertambangan yang lebih banyak
mempekerjakan pendatang pada tingkat
struktural perusahaan daripada masyarakat lokal
meninggalkan permasalahan etnisitas antara
pendatang dan penduduk lokal.
Bila kandungan tambang di perut Bumi habis,
tinggallah masyarakat hidup di lingkungan yang
sudah rusak. ”Di Bangka banyak sekali lubang
bekas tambang yang menjadi kolam. Problem
kerusakan lingkungan akibat tambang belum
mendapat perhatian pemerintah dan penambang.
Kondisi serupa terjadi hampir di seluruh daerah
tambang di Indonesia,” katanya.
Di sisi lain, ada buruh tambang. ”Para buruh
tambang bukan obyek yang pasif, apakah
mereka berada di bawah pemerintahan otoriter
atau tidak,” ucap Erwiza.
Catatan sejarah dari Sawahlunto memberi
gambaran, pada tahun 1926/1927 buruh terlibat
aktif dalam pemberontakan Silungkang.
Pemberontakan yang meletus akibat
ketidakadilan strata pada masyarakat tambang.
Alasan ekonomi dan ketidakadilan sosial
merupakan salah satu penyebabnya.
Kondisi masyarakat di sekitar tambang pun
hingga kini tak jauh berbeda, sebagian besar
tetap miskin. Kesadaran untuk memerhatikan
masyarakat sekitar lokasi penambangan mulai
diperlihatkan perusahaan. Ini muncul dengan
memperhitungkan kemungkinan perusakan aset
tambang bila masyarakat mengamuk.
”Otonomi daerah justru membuat semakin
banyak pemerintah yang hanya mengejar
pendapatan dari keberadaan tambang. Mereka
tak mau merancang sebuah dunia tambang yang
mengakomodir semua kebutuhan,” katanya.
Fungsi tanggung jawab sosial dari perusahaan
kepada masyarakat bisa menjadi cara untuk
memecah kebekuan itu. ”Perlu ada lembaga yang
otonom untuk menjalankan pemberdayaan
masyarakat,” kata Erwiza.
Betapa pun, sebuah sejarah seharusnya
membuat orang belajar menjadi yang lebih baik di
hari esok.
Ada pun tahap – tahap dalam usaha
pertambangan :
1. Penyelidikan umum ( prospeksi )
2. Exsplorasi
3. Studi kelayakan
4. Persiapan penambangan
5. Penambangan
6. Pengolahan bahan galiana
7. Pengangkutan
8. Pemasaran.
1. Penyelidikan umum
Penyelidikan umum merupakan langkah pertama
usaha pertambangan. Pada tahp ini kegiatan di
tujukan untuk mencari dan menemukan endapan
bahan galian dan mempelajari keadaan geolagi
secara umumuntuk daerah yang bersangkutan
berdasarkan data permukaan. Cara yang di
gunakan dalam penyelidikan umum ini adalah
mengikuti data atau petunjuk tentang adanya
endapan bahan galian di suatu daerah, antara
lain dengan cara tracing float, geo fisika, geo
kimia, bor tangan, dll.
2. Exsplorasi
Exsplorasi merupakan tahap lanjutan dari
penyelidikan umum yang bertujuan untuk
mendapatkan kepastian tentang bahan galian
tersebut yaitu mengenai
Bentuk, ukuran letak atau kedudukan
bahan galian
Penentuan besarnya dan mutu cadangan
Sifat fisik dam kimia bahan galian
Sifat fisik dan kimia batuan sekelilingnya,
dll
Kegiatanyang dilakukan dalam penyelidikan
exsplorasi ini adalah :
Penyelidikan geologi secara lebih teliti
baik kearah vertukal maupun horizontal
Melakukan pengambilan contoh secara
sistematis dan lebih rinci dengan cara
melakukan pengeboran inti, membuat
terowongan buntu atau sumur uji.
3. Studi kelayakan
Tahap ini merupakan evaluasi dan perhitungan –
perhitungan untuk dapat atau tidaknya suatu
endapan bahan galian di tambang dengan
menguntungkan berdasarkan pertimbangan –
pertimbangan tekis dan ekonomis dengan
mengingat keselamatan kerja serta kelestarian
lingkunganhidup.
Untuk tujuan tersebut perlu dilakukan
pengamatan serta proyeksi – proyeksi dan
pemasaran untuk dapat memperkirakan harga
pokok dan hasil penjualan di kemudian hari. Dan
dalam tahap ini jga lah dapat di tentukan layak
atau tidaknya dilakukan penambangan.
4. Persiapan Penambangan
Sebelum penambangan dilakukan dimulai harus
dilakukan persiapan persiapan seperti membuat
jala, membangun kantor, gudang,bengkel,
menyiapkan peralatan penambangan, membabat
semak balukar, rusndi usahakan agar tanah
pucuk yang subur dapat diselamatkan agar dapat
di pakai agar dpat di pakai di kemudian hari.
5. Penambangan
Tahp ini adalah kegiatan yang di tujukan ntuk
mengambil bahan galian dari dalam kilit bumi,
kemudian membawanya ke permukaan bumi
untuk dapat dimanfaatkan.
Pertimbangan utama yang harus di perhatikan
untuk cara penamabangan :
Keadaan endapan bahan galian.
Sift fisik dan kimia bahan galian.
Keadaan dan sifat fisik batuan
disekeliling bahan galian.
Keadaan topografi dan morfologinya.
Keadaan geologi daerah.
Kemungkinan proses pengolahanya.
Kemungkinan perluasan dan mekanisasi.
Cara reklamasi daerah bekas
penambangan.
Adapun faktor – faktor kendala antara lain :
Faktor teknis ekonomis yang di wujudkan
dalam usaha mendapatkan perolehan
tambang semaksimal mungkin dengan
biaya seminimal mungkin.
Faktor keamanan dan keselamatan kerja
yang diwujudkan dalam memperkecil
kemungkinan terjadinya kecelakaan
dalam melaksanakan penambangan.
Faktor kelestarian lingkungan hidup yang
diwujudkan dalam usaha pengrusakan
tanah dan lahan, serta pencemaran
lingkungan yang diakibatkan oleh
kegiatan penambangan.
6. Pengolahan bahan galian
Bertujuan untuk menaikan kadar atau mutu
bahan galian yang dihasilkan dari tambang
sampai memenuhi persyaratan untuk
diperdagangkan atau dipakai sebagai bahan
baku industri.
Tujuan lainya adalah meningkatkan mutu dan
kadarnya.
7. Pengangkutan.
Adalah segala usaha untuk memindahkan bahan
galian hasil tambang atau pengolahan dan
pemurnian, dari tempat pemasaran atau
pemanfaatan selanjutnya dari bahan galian
tersebut.
8. Pemasaran.
Adalah kagiatan untuk memperdagangkan atau
menjual hasil – hasil penambangan dan
pengolahan.
Tugas Minggu ke 2
Geologi dan Eksplorasi
Geologi
Geologi (berasal dari Yunani γη- (ge-, "bumi")
dan λογος (logos, "kata", "alasan")) adalah Ilmu
(sains yang mempelajari bumi, komposisinya,
struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dah proses yang
membentuknya. Geologiwan telah membantu
dalam menentukan umur Bumi yang diperkirakan
sekitar 4.5 milyar (4.5x109) tahun, dan
menentukan bahwa kulit bumi terpecah menjadi
lempeng tektonik yang bergerak di atas mantel
yang setengah cair (astenosfir) melalui proses
yang sering disebut tektonik lempeng.
Geologiwan membantu menemukan dan
mengatur sumber daya alam yang ada di bumi,
seperti minyak bumi, batu bara, dan juga metal
seperti besi, tembaga, dan uranium serta mineral
lainnya yang memiliki nilai ekonomi, seperti
asbestos, perlit, mika, fosfat, zeolit, tanah liat,
pumis, kuarsa, dan silika, dan juga elemen
lainnya seperti belerang, klorin, dan helium.
Astrogeologi adalah aplikasi ilmu geologi tentang
planet lainnya dalam tata surya (solar sistem).
Namun istilah khusus lainnya seperti selenology
(pelajaran tentang bulan), areologi (pelajaran
tentang planet Mars), dll, juga dipakai. Kata
"geologi" pertama kali digunakan oleh Jean-
André Deluc dalam tahun 1778 dan
diperkenalkan sebagai istilah yang baku oleh
Horace-Bénédict de Saussure pada tahun 1779.
Bahwa masih akan ada gempa lain itu PASTI
Melentingnya patahan Ketika ada yang
mengatakan bahwa gempa nantinya akan
berkekuatan lebih dari 8 SR ini yang perlu
diluruskan Gempa merupakan fenomena alam
yang disebabkan oleh ” melenting-nya sebuah
pegas alami“. Pegas alam ini memang digencet
oleh gerakan tektonik pada bermacam-macam
batuan yang memiliki tingkat pelentingan
berbeda-beda. Disinilah perlu diperhatikan
bagaimana prediksi gempa itu. Meramal atau
lebih enaknya disebut prediksi memanglah
memungkinkan secara ilmiah. Khususnya untuk
prediksi gempa ada tiga aspek harus ada. Ketiga
aspek gempa yang ingin diketahui itu adalah
sebagai berikut :
Dimana tempatnya.
Mencakup area yang cukup sempit.
Efek bencana sangat merusak sekitar
radius 10-20 Km ( di Jogja, Padang).
Sedangkan prediksi masih dalam
segmen berukuran 300-500 Km. Lokasi
ini sering menjadi krusial dalam
“persiapan” atau mitigasi gempa.
Seberapa besar kekuatannya.
Dalam skala gempa tertentu.
Saat ini yang diketahui besarnya
“potensi” yang tersimpan dalam satu
segmen. Berapa yang “bakalan”
dilepaskan masih belum (susah)
diketahui. Bisa sekali besar, bisa kecil-
kecil banyak, atau bahkan slow quake
(silent quake) !
Kapan terjadinya.
Dalam rentang waktu yang
memedai.Saat ini hanya bisa (mungkin)
rentang 5-10 tahunan. Sedangkan
kejadiannya hanya dalam orde menit.
Nah tergantung sejauh mana tuntutan
(keinginan) yg diperlukan dalam mitigasi
dan diperlukan masyarakat awam.
Menurut saya jadi geologi itu…
Secara Etimologis Geologi berasal dari bahasa
Yunani yaitu Geo yang artinya bumi dan Logos
yang artinya ilmu, Jadi Geologi adalah ilmu yang
mempelajari bumi. Secara umum Geologi adalah
ilmu yang mempelajari planet Bumi, termasuk
Komposisi, keterbentukan, dan sejarahnya.
Karena Bumi tersusun oleh batuan, pengetahuan
mengenai komposisi, pembentukan, dan
sejarahnya merupakan hal utama dalam
memahami sejarah bumi. Dengan kata lain
batuan merupakan objek utama yang dipelajari
dalam geologi....
Geologi struktur adalah studi mengenai distribusi
tiga dimensi tubuh batuan dan permukaannya
yang datar ataupun terlipat, beserta susunan
internalnya. Geologi struktur mencakup bentuk
permukaan yang juga dibahas pada studi
geomorfologi, metamorfisme dan geologi
rekayasa. Dengan mempelajari struktur tiga
dimensi batuan dan daerah, dapat dibuat
kesimpulan mengenai sejarah tektonik,
lingkungan geologi pada masa lampau dan
kejadian deformasinya.
Eksplorasi
Eksplorasi, disebut juga penjelajahan atau
pencarian, adalah tindakan mencari atau
melakukan perjalanan dengan tujuan
menemukan sesuatu; misalnya daerah tak
dikenal, termasuk antariksa (penjelajahan
angkasa), minyak bumi (eksplorasi minyak bumi),
gas alam, batubara, mineral, gua, air, ataupun
informasi. Pengertian eksplorasi di "Abad
Informasi dan Spiritual" saat ini, juga meliputi
tindakan pencarian akan pengetahuan yang tidak
umum atau pencarian akan pengertian
metafisika-spiritual; misalnya tentang kesadaran
(consciousness), cyberspace atau noosphere.
Istilah ini dapat digunakan pula untuk
mengambarkan masuknya budaya suatu
masyarakat untuk pertama kalinya ke dalam
lingkungan geografis atau budaya dari
masyarakat lainnya. Meskipun eksplorasi telah
terjadi sejak awal keberadaan manusia, kegiatan
eksplorasi dianggap mencapai puncaknya pada
saat terjadinya Abad Penjelajahan, yaitu ketika
para pelaut Eropa menjelajah ke seluruh penjuru
dunia untuk menemukan berbagai daerah dan
budaya baru.
Dalam konteks riset ilmiah, eksplorasi adalah
salah satu dari tiga bentuk tujuan riset,
sedangkan tujuan lainnya ialah penggambaran
(deskripsi) dan penjelasan (eksplanasi). Dalam
hal ini, eksplorasi adalah usaha untuk
membentuk pengertian umum dan awal terhadap
suatu fenomena.
1. Metoda Langsung
Menghasilkan gejala geologi dapat diamati
dengan mata geologist; metoda geologi.
2. Metoda Tak Langsung
Menghasilkan suatu anomali yang dapat di
tafsirkan sebagai gejala geologi yang dilacak;
metoda geofisika dan metoda geokimia
Tugas Minggu Ke 3
Laboratorium Jurusan Pertambangan
UNISBA
Laboratorium Tambang UNISBA
Laboratorium Tambang Unisba merupakan
Laboratorium yang berada di Program Studi
Pertambangan UNISBA.
Sejarah Pembentukan Laboratorium
Laboratorium Tambang Unisba
merupakan Laboratorium yang berada di
Program Studi Pertambangan UNISBA.
Laboratorium Tambang UNISBA pada awal
berdirinya merupakan gabungan dari
Laboratorium Geologi Tambang. Tahun 1996
Laboratorium Tambang kemudian berdiri sendiri
dan mengadakan beberapa macam praktikum,
diantaranya Praktikum Pengolahan Bahan
Galian, Teknik Peledakan, Perpetaan, dan Ilmu
Ukur Tambang. Tahun 1997 Laboratorium
Tambang UNISBA mengadakan dua praktikum
tambahan, yaitu Praktikum Mekanika Tanah dan
Mekanika Batuan, akan tetapi pelaksanaannya
bekerjasama dengan Puslitbang Tekmira. Dalam
perkembangannya, sekitar tahun 1999
Laboratorium Tambang kemudian dipecah
menjadi tiga (3) Laboratorium yaitu, Laboratorium
Tambang, Laboratorium Simulasi dan
Perencanaan Tambang, dan Laboratorium
Eksplorasi. Pada tahun yang sama, Laboratorium
Tambang mengadakan praktikum tambahan yaitu
Praktikum Ventilasi untuk Tambang Dalam.
Sampai dengan saat ini Laboratorium
Tambang terus meningkatkan kualitas dan
kuantitas alat yang mendukung dalam
perkuliahan.
Tujuan dan Sasaran Pelaksanaan
Laboratorium
Tujuan dari pelaksanaan praktikum
di Laboratorium Tambang UNISBA adalah
sebagai pendukung teori mata kuliah yang
diberikan di kelas, yang meliputi Mekanika
Tanah, Mekanika Batuan, Pengolahan
Bahan Galian, Teknik Peledakan, dan
Ventilasi Tambang Bawah Tanah.
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai
adalah agar setiap mahasiswa Jurusan
Teknik Pertambangan UNISBA mengetahui
aplikasi dari teori yang telah dijelaskan dalam
mata kuliah yang bersangkutan.
Struktur Organisasi
Praktikum di Laboratorium Tambang
pada pelaksanaannya membutuhkan sumber
daya manusia yaitu asisten yang berfungsi
sebagai penanggung jawab praktikum yang
dilaksanakan oleh Laboratorium Tambang
UNISBA dengan pengawasan dari Kasie
Laboratorium Tambang UNISBA. Pelaksanaan
praktikum di Laboratorium Tambang UNISBA
selain memperbantukan mahasiswa semester VI
ke atas yang telah mengambil mata kuliah yang
dipraktikumkan di Laboratorium Tambang, juga
membutuhkan tenaga ahli yang merupakan
dosen mata kuliah bersangkutan.
Adapun Dosen yang terlibat didalam kegiatan
praktikum di laboratorium tambang adalah
sebagai berikut ;
1. Zaenal, Ir., M.T.
2. Yuliadi, S.T.
3. Chusharini Chamid, Ir., M.Env.Stud.
4. Solihin, Ir., M.T.
5. Karyono, Ir., M.T.
6. Made Sudana, Ir
Laboratorium Gelologi
Laboratorium Geologi berdiri sejak
Jurusan Teknik Pertambangan UNISBA didirikan,
merupakan salah satu laboratorium yang dimiliki
oleh Jurusan Teknik Pertambangan UNISBA
sebagai sarana dan wahana dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam bidang geologi pertambangan.
Sejarah Singkat
Laboratorium Geologi berdiri sejak
Jurusan Teknik Pertambangan UNISBA didirikan,
merupakan salah satu laboratorium yang dimiliki
oleh Jurusan Teknik Pertambangan UNISBA
sebagai sarana dan wahana dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam bidang geologi pertambangan.
Lokasi laboratorium berada di kampus utama
Unisba tepatnya di Jalan Tamansari No.1
Bandung. Lokasi bangunan berdiri diatas lahan
seluas ± 112 m2 dengan dilengkapi Ruang
Praktikum, Assisten, Ruang Kepala Seksi dan
Ruang Administrasi.
Kegiatan praktikum dilakukan oleh
seluruh Mahasiswa Jurusan Teknik
Pertambangan semester (III, IV, V) serta
Mahasiswa Jurusan Teknik Perencanaan
Wilayah & Kota semester (II), adapun kegiatan
praktikum dilakukan baik diruangan, kunjungan
studi maupun dengan observasi lapangan secara
langsung (ekskursi) dengan mengambil lokasi
laboratorium alam disekitar wilayah Jawa Barat.
Masa Kepemimpinan
Dalam struktural laboratorium geologi
dipimpin oleh seorang Kepala Seksi (KaSie)
dimana masa kepemimpinan dipegang oleh
beberapa KaSie yang diantaranya :
1. Tahun 1979 - 1984
: Masih dibawah naungan Jurusan Teknik
Pertambangan UNISBA
2. Tahun 1984 - 1988
: Garlan Sugarba, Ir.,MT
3. Tahun 1988 - 1992
: Ian Oragianus, Ir
4. Tahun 1992 - 1997
: Catur Widya Dharma, Ir
5. Tahun 1997 - 2004
: Yunus Ashari, Ir., MT
6. Tahun 2004 - Sept 2008
: Dono Guntoro, ST
7. Tahun Sept 2008 - Sekarang
: Zaenal, Ir., M.T.
Tujuan
Sebagai salah satu lembaga yang
melengkapi pemenuhan kebutuhan materi kelas
yang diaplikasikan dan diinterpretasikan melalui
kegiatan simulasi praktek dalam Laboratorium.
Sasaran
Menciptakan dan menghasilkan
Mahasiswa dan Mahasiswi yang lebih profesional
dalam mempelajari dan mengetahui kajian fisik
mengetahui fisik geologi serta sebagai potensi
diri dalam dunia pertambangan maupun
perencanaan baik wilayah dan kota.
Metodologi Pembelajaran Praktikum
l Kegiatan pemberian materi dasar dilaksanakan
di Laboratorium Geologi oleh dosen pembimbing
dan staf assisten.
l Kunjungan ke instansi-instansi terkait seperti
Puslitbang Tekmira, Puslitbang Geologi, Museum
Geologi dll.
l Kegiatan Lapangan (ekskursi).
Laboratorium Eksplorasi
Laboratorium Eksplorasi didirikan
berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Islam
Bandung.
Pendahuluan
Laboratorium Eksplorasi didirikan berdasarkan
Surat Keputusan Rektor Universitas Islam
Bandung tentang Penambahan Unit Laboratorium
di Lingkungan Universitas Islam Bandung, No.
85/E-03/SK/REK/IX/2000, tertanggal 14 Jumadil
Akhir 1421 H / 13 September 2000. yaitu
merupakan pengembangan dari dua laboratorium
yang telah ada sebelumnya yaitu Laboratorium
Geologi dan Laboratorium Tambang.
Tugas
Menyelenggarakan praktikum bagi mahasiswa
Jurusan teknik Pertambangan di bidang/mata
kuliah:
1. Perpetaan (Ilmu Ukur Tanah)
2. Ilmu Ukur Tambang (Pengukuran Tambang
Bawah Tanah)
3. Teknik Eksplorasi
4. Hidrogeologi
5. Geofisika Eksplorasi
Pada saat ini baru tiga praktikum pertama yang
dapat diselenggarakan dengan baik karena
masih kekurangan sarana dan prasarana
pendukung praktikum.
Tujuan dan Sasaran
Praktikum di Laboratorium Eksplorasi
bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu
pengetahuan yang secara teoritis diperoleh
dalam perkuliahan. Sasarannya adalah agar
mahasiswa dapat melakukan kegiatan secara
praktis (senyatanya) dalam mengelola usaha
pertambangan (pengukuran dan eksplorasi).
Laboratorium Perencanaan dan Simulasi
Tambang
Sarana dan wahana dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Sejarah Pembentukan Lab. Perencanaan &
Simulasi Tambang
Laboratorium perencanaan dan simulasi
tambang, sebagai salah satu laboratorium di
Jurusan Teknik Pertambangan, FT - UNISBA
sebagai sarana dan wahana dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk mendukung dan menunjang
pengembangan bidang pertambangan terutama
didalam simulasi setiap matakuliah praktikum
sehingga pemahamannya tidak hanya dipelajari
dari praktek baik di laboratorium maupun di
lapangan akan tetapi bisa dikembangkan terlebih
dahulu secara komputerisasi yang selanjutnya di
realisasikan di lapangan.
Laboratorium ini sebagai langkah maju dari
Jurusan dalam rangka melakukan persiapan
untuk menghasilkan sarjana-sarjana teknik
pertambangan yang mampu bertarung didunia
kerja.
Lokasi laboratorium berada di Gedung
Perkuliahan - UNISBA Lt. 4 di Jalan Tamansari
No.1 Bandung, dilengkapi dengan Ruang
Praktikum, Assisten, Ruang Kepala Seksi,
Komputer, Plotter dan lain-lain. Kegiatan
praktikum dilakukan oleh seluruh Mahasiswa
Jurusan Teknik Pertambangan.
Tujuan dan Sasaran
Praktikum di Laboratorium Eksplorasi bertujuan
untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang
secara teoritis diperoleh dalam perkuliahan.
Sasarannya adalah agar mahasiswa dapat
melakukan kegiatan secara praktis (senyatanya)
dalam mengelola usaha pertambangan
( pengukuran dan eksplorasi )
Sumber Daya Manusia
Pejabat pelaksana harian laboratorium ini sejak
pembentukan, adalah sebagai berikut ;
1. Dono Guntoro, S.T. (Tahun 2001 - 2004)
2. Yunus Ashari, Ir., M.T. (Tahun 2004 -
Sekarang)
Dosen yang terlibat didalam pelaksanaan
kegiatan praktikum adalah sebagai berikut ;
1. Prof. Partanto Prodjosumarto, Ir
2. Dr. Ukar W. Soelistijo, Ir., M.Sc., APU.
3. Yunus Ashari, Ir., M.T.
4. Maryanto, Drs., M.T.
5. Garlan Sugarba, Ir., M.T.
6. Dudi Nasrudin Usman, S.T., M.T.
7. Suherman, Ir., M.M
Tugas Minggu ke 4
Kunjungan Museum geologi
Bumi kita terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu
bersamaan dengan terbentuknya satu system tata surya
yang dinamakan susunan keluarga matahari. Dalam
perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses
secara bertahap hungga terbentuk seperti sekarang ini.
Ada 3 tahap dalam proses pembentukan bumi,
yaitu : awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan
belum mengalami perlapisan. Pembentukan lapisan struktur
bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material
yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke
permukaan.
Ada 2 kesimpulan mengenai proses terbentuknya bumi :
1. Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa
yang meledak dahsyat, kemudian membentuk galaksi dan
nebula. Setelah itu, nebula membeku membentuk galaksi
bimasakti, lalu system tata surya, bumi terbentuk dari bagian
kecil ringan yang terlempar ke luar saat gumpalan kabut
raksasa meledak yang mendingin dan memadat sehingga
terbentuklah bumi
2. Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai
dari awal terbentuk, diferensiasi, sampai bumi mulai terbagi
ke dalam beberapa lapisan yaitu inti dalam, inti luar,mantel
dalam, mantel luar dan kerak bumi.
Gempa bumi adalah guncangan tiba – tiba yang
terjadi akibat proses endogen pada kedalaman
tertenru.kerak bumi tempat kita tinggal ini terdiri atas
sejumlah lempeng atau bongkahan besar yang selalu
bergerak. Pergerakan itu menyebabkan terlepasnya energy
yang menimbulkan getaran sehingga dapat mengguncang
permukaan bumi.
Gempa bumi disebabkan oleh beberapa factor :
Pergerakkan lempeng, jenis ini disebut gempa tektonik,
umumnya regional dan sangat rusak
Kegiatan gunung api yang disebut gempa vulkanik,
umumnya terjadi setempat
Kegiatan manusia yang disebut gempa buatan atau
tipuan, umumnya setempat dan tidak terlalu parah
Tsunami adalah gelombang pasang oleh gempa
bumi atau longsoran di lereng dasar laut. Gelomnbang
pasang semacam ini bias melanda daerah pantai sampai
puluhan meter tingginya dan ratsan meter jauhnya dari
pantai, sehingga dapat menyapu dan merusak segala yang
ada di pantai dan di daratan
Indonesia adalah daratan yang paling banyak
gunung api di dunia. Tidak kurang dari 500 gunung api
tersebar di Indonesia dan 129 diantaranya adalah gunung
aktif, 70 buah dari gunung api tersebut sering meletus.
Bahaya gunung api adalah bahaya yang ditimbulkan
oleh letusan atau kegiatan gunung api, yang menyemburkan
benda padat, cair dan gas serta campuran diantaranya yang
mengancam dan cenderung merusak serta menimbulkan
korban jiwa dan kerugian harta benda dalam tatanan
kehidupan manusia.
Bahaya gunung api ada dua kategori yaitu bahaya
secara langsung ( primer ) dan tidak langsung (sekunder).
Bahaya langsung ( primer ) adalah bahaya yang ditimbulakn
secara langsung pada saat terjadi letusan gunung api. Hal
ini disebabkan oleh landasan material yang langsung
dihasikan dari letusan gunung api, seperti aliran lava atau
lelehan batu pijar, aliran piroklastika atau awan panas,
jatuhan piroklastika atau hujan abu lebat, lontaran material
pijar selain itu bahaya primer juga dapat menimbulkan
henbusan gas beracun. Bahaya tidak langsung ( sukender )
adalah bahaya akibat letusan gunung api yang terjadi
setelah atau selama letusan gunung api tersebut terjadi.
Bahaya tidak langsung yang umumnya bterjadi di Indonesia
adalah bahaya lahar. Lahar adalah massa berupa campuran
air dan material lepas berbagai ukuran hasil letusan gunung
api yamg mengalir menuruni lereng dan terendapkan
kembali pada lokasi yang lebih rendah. Biasanya lahar
terbentuk karena adanya hujan lebat pada saat atau
beberapa saat setelah letusan terjadi.
Bahaya erosi suatu gunung api tergantung terdiri
dari beberapa faktor diantaranya :
Sifat erupsi
Keadaan lingkungan dan keadaan penduduk
Sifat gunung api itu sendiri
Tugas Minggu ke 5
Pengolahan bahan galian
Mineral Dressing, yaitu proses pengolahan bahan galian /
mineral untuk memisahkan mineral berharga dari mineral
pengotornya yang tak berharga dengan memanfaatkan
perbedaan sifat-sifat fisik dari mineral-mineral tersebut,
tanpa mengubah identitas kimiawi dan fisiknya.
Extractive Metallurgy, merupakan proses pengolahan
bahan galian / mineral dimana dalam prosesnya
memanfaatkan reaksi kimia untuk memisahkan mineral
berharga berupa logam dari mineral tak berharga,
sehingga terjadi perubahan dalam sifat fisik dan kimia dari
mineral-mineral tersebut.
Fuel Technology, yaitu proses pengolahan bahan galian /
mineral organik dengan memanfaatkan reaksi kimia untuk
pemisahan fraksi-fraksinya, sehingga terjadi perubahan
dalam sifat-sifat fisik dan kimia dari mineral-mineral
tersebut.
Kominusi / pengecilan ukuran merypakan tahap awal dari
proses pengolahan bahan galian. Tujuan kominusi :
1.Membebaskan mineral berharga dari material
pengotornya
2.Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai
dengan kebutuhan pada proses berikutnya.
3.Memperluas permukaan partikel agar dapat
mempercepat kontak dengan zat lain, misalnya reagen
flotasi.
Kominusi ada 2 :
1.Peremukan/pemecahan (crushing)
2.Penggerusan/penghalusan
Klasifikasi PBG :
Pengolahan Kering
Jaw Crusher, Gyratory, Ball Mill, Rod Mill, Con Crusher, dll
Pengolahan Basah
Sluice Box, Shaking Table, Flotation, Jigging, Magnatic
Separator, Humphrey Spiral Separator, dll
Ada 2 macam operasi yang pokok dalam mineral
processing, yaitu liberasi dan konsentrasi.
Liberasi, yaitu proses untuk melepaskan mineral berharga
dari mineral pengotor atau mineral ikutannya (gangue
mineral) yang terdapat bersama-sama dalam satu butir
atau bongkah, sehingga terlepas satu sama lain.
Liberasi dapat terjadi pada ukuran butiran yang besar,
untuk mendapatkan produk konsentrat kadar tinggi
diperlukan liberasi yang sempurna.
Butiran mineral yang sudah terlepas dari ikatannya
(mineral pengotor / mineral ikutan) dengan sempurna
disebut partikel bebas (free particles).
Butiran mineral yang masih terikat dengan mineral lain
disebut partikel terikat (locked particles)
Reklamasi
reklamasi adalah suatu pekerjaan/usaha
memanfaatkan kawasan atau lahan yang relatif tidak
berguna atau masih kosong dan berair menjadi lahan
berguna dengan cara dikeringkan. Misalnya di kawasan
pantai, daerah rawa-rawa, di lepas pantai/di laut, di tengah
sungai yang lebar, ataupun di danau.
Sesuai dengan definisinya, tujuan utama reklamasi
adalah menjadikan kawasan berair yang rusak atau tak
berguna menjadi lebih baik dan bermanfaat. Kawasan baru
tersebut, biasanya dimanfaatkan untuk kawasan
pemukiman, perindustrian, bisnis dan pertokoan, pertanian,
serta objek wisata.
Untuk melaksanakan reklamasi diperlukan
perencanaan yang baik, agar dalam pelaksanaannyadapat
tercapai sasaran sesuai yang dikehendaki. Dalam hal ini
reklamasi harus disesuaikan dengan tata ruang.
Perencanaan reklamasi harus sudah disiapkan sebelum
melakukan operasi penambangan dan merupakan program
yang terpadu dalam kegiatan operasi penambangan. Hal-hal
yang harus diperhatikan di dalam perencanaan reklamasi
adalah sebagai berikut :
a.Mempersiapkan rencana reklamasi sebelum pelaksanaan
penambangan.
b.Luas areal yang direklamasi sama dengan luas areal
penambangan.
c.Memeindahkan dan menempatkantanah pucuk pada
tempat tertentu dan mengatur sedemikian rupa untuk
keperluan vegetasi.
d.Mengembalikan/memperbaiki kandungan (kadar) bahan
beracun sampai tingkat yang aman sebelum dapat
dibuang ke suatu tempat pembuangan.
e.Mengembalikan lahan seperti keadaan semula dan/atau
sesuai dengan tujuan penggunaannya.
f. Memperkecil erosi selama dan setelah proses reklamasi.
g.Memindahkan semua peralatan yang tidak digunakan lagi
dalam aktivitas penambangan.
h.Permukaan yang padat harus digemburkan namun bila
tidak memungkinkan untuk agar ditanami dengan tanaman
pionir yang akarnya mampu menembus tanah yang keras.
i. Setelah penambangan maka pada lahan bekas tambang
yang diperuntukan bagi vegetasi, segera dilakukan
penanaman kembali dengan jenis tanaman yang sesuai
dengan rencana rehabilitasi.
j. Mencegah masuknya hama dan gulma berbahaya, dan
k.Memantau dan mengelola areal reklamasi sesuai dengan
kondisi yang diharapkan
Siapa yang menjadi panitia
Struktur Panitia
Ketua Pelaksana : Chairil Nur
Wakil Ketua : Salman Nurrokhman
Bendahara : Nuraeni Amalia
Puput Tri Wulandari
Sekretaris : Wiwik Sudirman
Rizkya Kamilasari
Coordinator Tatip : Hamka Wijaya
Tatib : Imam Saefuddin
Ferdi Setiady
Mohd. Taufan
Hendra
Sefriani Rizka Talao
Jaenudin M. Zein
Aditya Yudha Nagara
Fachrul Latuconsina
Sie Acara : M. Iqbal
Anggriyawan Nugraha
Iswandaru
Resti Nafli
Merry Trisani L.S
Rully N.R
Harry Husada
Deffi Fitriandie
Sie Pendidikan dan Olahraga :
Atmojo Dwi Handoko
Murdiansyah Oktavian
Alvi Rahman
Zulfi Prima Andika
Dwi Kurnia Chandra
Deni Agusta
Muhammad Arizal
Reza Safwir
Sie Konsumsi : Teuku Aidil Fikri
Gilang Nursyawalludin
Bahdin Abbas
Gelar Ginanjar
Fajriansah
Sie Publikasi : Rahfi Senovan
Dindin Wahidin
Andrea Fender
Sutan Andiaz
Sie Akomodasi dan Transportasi :
Akbar aminuz
Ivan Indra Pratama
Frengky Pinangkaan
Asep Syaifudin
M. Iqbal Purwanto
Rahan Teza
Sie P3K : Vedyapati Aradoa R
Rahman Arif
Yongki Yolanda
Raka Rian Farosa
Siddiq Hendra P
Rico Ramadhani
David Ericsson
Seberapa Kenal Sama Senior
dan Alumni
Jujur saya pribadi belum mengenal senior dan para
alumni secara menyeluruh. karena kenal itu tak sekedar tau
nama saja tetapi juga kepribadian dari para senior dan para
alumni.
Tapi untuk kedepan saya akan berusaha untuk lebih
mengenal para senior dan para alumni, karena kemajuan
tambang UNISBA ini tergantung kepada 3 hal, yaitu :
Himpunan
Mahasiswa
Alumni
Jika ketiga hal itu sudah kita lakukan, maka saya yakin
tambang UNISBA akan maju dan lebih dikenal masyarakat
dunia pertambangan
Pesan dan Kesan
Begitu banyak hal-hal menarik yang saya
dapatkan selama mengikuti kegiatan ini. Sebuah proses
pengenalan yang cukup menguras tenaga, tetapi bermakna
bagi saya dalam proses menuntut ilmu di dunia
pertambangan UNISBA ini. Begitu banyak hal-hal yang
selama ini belum pernah saya lihat bahkan saya dengar di
kehidupan sehari-hari saya, saya temukan disini.
Untuk itu saya harapkan abang-abang dan kakak-
kakak serta senior tidak pernah merasa bosan apalagi
berhenti untuk membimbing kami, agar kedepan kami
menjadi miners yang handal, professional, cerdas, dan siap
pakai di lapangan pekerjaan tambang