Upload
gita-theodora-simanjuntak
View
28
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
temperatur dan pemuaian
Citation preview
1. TEMPERATUR.
Temperatur adalah ukuran panas-dinginnya dari suatu benda. Panas-dinginnya suatu
benda berkaitan dengan energi termis yang terkandung dalam benda tersebut. Makin besar
energi termisnya, makin besar temperaturnya. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya
perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan
valid. Dalam kimia dan sains lainnya, istilah temperatur dan tekanan
standar (Inggris: standard temperature and pressure, disingkat STP) adalah sebuah
keadaan standar yang digunakan dalam pengukuran eksperimen. Standar ini digunakan agar
setiap data dalam percobaan yang berbeda-beda dapat dibandingkan. Standar yang paling
umum digunakan adalah standar IUPAC dan NIST. Terdapat juga variasi standar lainnya
yang ditetapkan oleh organisasi-organisasi lainnya. Standar IUPAC sekarang ini
adalah temperatur 0 °C (273,15 K, 32 °F) dan tekanan absolut 100 kPa(14,504 psi)[1],
sedangkan standar NIST adalah 20 °C (293,15 K, 68 °F) dan tekanan absolut 101,325 kPa
(14,696 psi).
Dalam bidang industri dan komersial, kondisi standar temperatur dan tekanan bisanya perlu
disebutkan untuk merujuk pada kondisi referensi standar untuk mengekspresikan volume
gas dan cairan dan kuantitas lainnya. Walapun begitu, kebanyakan publikasi teknis hanya
menyatakan "kondisi standar" tanpa penjelasan lebih lanjut, sehingga menimbulkan
kerancuan dan kesalahan.
1
2. JENIS-JENIS TERMOMETER
Termometer Digital
digunakan untuk mengetahui suhu objek benda atau tubuh. Cara menggunakan
Termometer digital, biasanya menggunakan termokopel sebagai sensornya untuk
membaca perubahan nilai tahanan. Secara sederhana termokopel berupa dua buah
kabel dari jenis logam yg berbeda yang ujungnya, hanya ujungnya saja, disatukan
(dilas). Titik penyatuan ini disebut hot junction. Prinsip kerjanya memanfaatkan
karakteristik hubungan antara tegangan (volt) dengan temperatur.
Skala Suhu 32oC – 42oC / 90oF – 107.6oF. kelebihan termometer ini yaitu pada
termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian
memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan
ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca.
Termometer Six-Bellani
2
digunakan untuk mengukur suhu maksimum dan minimum suatu tempat. Cara
menggunakannya yaitu ketika suhu udara turun,alkohol di ruang A (tengah) [lihat
gambar 2] menyusut sehingga raksa di ruang B naik dan mendorong keping baja
untuk menunjukkan angka minimum.Sebaliknya jika suhu udara naik,alkohol
diruang A memuai dan mendesak raksa di ruang B turun,sedangkan raksa di ruang
C naik untuk mendorong paku baja menunjukkan angka maksimum.Untuk
mengembalikan keping baja pada posisi semula digunakan magnet tetap. Skala
suhu 20°C sampai dengan 50°C. Jenis zat muainya adalah Alkohol dan Raksa.
Kelebihannya yaitu dilengkapi magnet tetap untuk menarik keping baja turun
melekat pada raksa.
Termometer Ruang
digunakan untuk mengukur suhu suatu ruangan. Untuk mengukur suhu suatu
ruangan,biasanya thermometer ini di gabungkan dengan berbagai alat lain
misalnya : alat penunjuk waktu,hiasan dinding,dan lain sebagainya. Skala suhunya
-50 samapai dengan 50 derajat celsius. Jenis zat muainya yaitu logam(sebagian
3
raksa. Kelebihan termometer ini merupakan termometer maksimum. Ukuran
tandon dibuat besar agar menjadi lebih peka terhadap perubahan suhu.
Termometer Klinis
Termometer Klinis biasanya digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia. Mula-
mula,periksa terlebih dahulu apakah termometer sudah menunjukkan suhu dibawah
35°C.Jika belum,termometer kita kibas-kibaskan sehingga menunjukkan suhu
kurang dari 35°C.Selanjutnya,pasang thermometer itu di bawah ketiak atau lipatan
tubuh selama kira-kira 5 menit.Setelah itu,ambil thermometer dari tubuh dan baca
pada skala termometer.Skala yang ditunjukkan termometer menunjukkan suhu
tubuh pasien pada keadaan itu. Skala suhunya 35°C sampai dengan 42°C. Jenis zat
muai temometer ini adalah raksa atau alkohol. Tingkat ketelitiannya 0,1°C.
Kelebihan dari termometer ini yaitu mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya
yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran
tidak berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien. Namun
kekurangannya yaitu termometer klinis harus dikibas-kibaskan terlebih dahulu
sebelum digunakan agar kembali ke posisi normal.
Termometer Laboratorium
4
Termometer Laboratorium digunakan untuk perlengkapan praktikum di
laboratorium. Cara mrnggunakannya ukur suhu objek benda yang akan
diukur(misalnya: cairan), Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol
akan memuai sehingga skala nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap
suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap
perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan
bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor. Jenis zat muai termometer
ini adalah cairan raksa atau alkohol. Kelebihannya skala ukurnya luas hingga di
bawah nol.
Termometer Bimetal
Termometer bimetal mekanik adalah sebuah termometer yang terbuat dari dau buah
kepingan logam yang memiliki koefisien muai berbeda yang dikeling (dipelat)
menjadi satu. Kata bimetal sendiri memiliki arti yaitu bi berarti dua sedangkan kata
metal berarti logam, sehingga bimetal berarti “dua logam”. Cara kerjanya yaitu
Keping Bimetal sengaja dibuat memiliki dua buah keping logam karena kepingan
ini dapat melengkung jika terjadi perubahan suhu. Prinsipnya, apabila suhu berubah
menjadi tinggi, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keoefisien
muainya lebih rendah, sedangkan jika suhu menjadi rendah, keping bimetal akan
melengkung ke arah logam yang keofisien muainya lebih tinggi. Logam dengan
koefisien muai lebih besar (tinggi) akan lebih cepat memanjang sehingga kepingan
akan membengkok (melengkung) sebab logam yang satunya lagi tidak ikut
memanjang. Biasanya keping bimetal ini terbuat dari logam yang koefisien muainya
jauh berbeda, seperti besi dan tembaga.
Pada termometer, keping bimetal dapat difungsikan sebagai penunjuk arah karena
jika kepingan menerima rangsangan berupa suhu, maka keping akan langsung
melengkung karena pemuaian panjang pada logam.
5
Selain itu, saat ini terdapat beberapa jenis termometer, diantaranya :
1. Termometer Cairan
Jenis termometer yang paling banyak kita jumpai dalam keseharian adalah
termometer yang pipa kacanya berisi cairan, misalnya termometer air raksa.
Umumnya cairan akan memuai dengan laju yang berbeda untuk jangkauan suhu yang
berbeda. Pengecualian adalah pada raksa, yang memiliki pemuaian yang teratur.
Termometer raksa
Termometer yang pipa kacanya diisi dengan raksa disebut termometer
raksa. Termometer raksa dengan skala celcius adalah termometer yang umum
dijumpai dalam keseharian.
Raksa dalam pipa termometer akan memuai jika dipanaskan. Pemuaian mendorong
kolom cairan ( raksa ) keluar dari pentolan pipa menuju ke pipa kapiler.Mengapa
pipa kapiler memiliki lubang yang kecil? Ini agar termometer peka, karena
pemuaian volum raksa yang kecil saja akan menimbulkan perubahan yang besar
pada panjang kolom raksa. Mengapa pentolan pipa termometer dibuat dari kaca
tipis? Ini agar kalor segera dapat dihantarkan secara konduksi oleh pentolan kepada
cairan didalamnya.
Pipa termometer dibungkus oleh tangkai kaca berdinding tebal. Tangkai kaca ini
bertindak sebagai suatu lensa pembesar yang memungkinkan suhu dibaca dengan
mudah.
Apakah keuntungan dan kerugian menggunakan raksa sebagai cairan pipa
termometer? Keuntungan menggunakan raksa sebagai zat cair pengisi pipa
termometer dibandingkan dengan zat cair lainnya adalah :
· Raksa mudah dilhat karena mengkilap,
· Volum raksa berubah secara teratur ketika terjadi perubahan suhu,
· Raksa tidak membasahi kaca ketika memuai atau menyusut,
· Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai untuk pekerjaan – pekerjaan
laboratorium ( -40°C sampai dengan 350°C),
6
· Raksa dapat terpanasi secara merata sehingga menunjukkan suhu dengan cepat
dan tepat.
Keuntungan menggunakan raksa sebagai cairan pengisi pipa termometer adalah :
· Raksa mahal
· Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah
( misalnya suhu di kutub utara atau kutub selatan ),
· Raksa termasuk zat berbahaya ( sering dinamakan “air keras”) sehingga
termometer raksa berbahaya jika tabungnya pecah.
b. Termometer alkohol
Keuntungan menggunakan alkohol sebagai cairan pengisi pipa termometer adalah :
· Alkohol lebih murah dibandingkan dengan raksa,
· Alkohol teliti, karena untuk kenaikkan suhu yang kecil, alkohol mengalami
perubahan volum yang lebih besar
· Alkohol dapat mengukur suhu yang sangat dingin ( misal suhu di daerah kutub)
karena titik beku alkohol sangat rendah, yaitu - 112°C.
Kerugian menggunakan alkohol sebagai cairan pengisi pipa termometer adalah :
· Alkohol memiliki titik didih rendah, yaitu 78°C, sehingga pemakaiannya terbatas
( antara lain tidak dapat mengukur suhu air ketika mendidih ),
· Alkohol tidak berwarna, sehingga harus diberi warna terlebih dahulu agar mudah
terlihat,
· Alkohol membasahi ( melekat) pada dinding kaca .
Air tidak digunakan untuk mengisi pipa termometer karena lima alasan berikut.
· Air membasahi dinding kaca, sehingga meninggalkan titik – titik air pada kaca,
dan ini akan mempersulit membaca ketinggian air dalam tabung.
· Air tidak berwarna, sehingga sulit dibaca batas ketinggiannya.
· Jangkauan suhu air terbatas ( 0°C - 100°C ).
· Perubahan volum air sangat kecil ketika suhu dinaikkan.
7
c. Beberapa termometer cairan dalam keseharian
Termometer Klinis
Biasanya termometer klinis digunakan oleh para dokter dan perawat untuk
mengukur suhu badan pasiennya ( manusia ).
Cairan yang digunakan untuk mengisi pipa adalah raksa. Skala pada termometer ini
mencakup sedikit di atas dan di bawah suhu rata – rata tubuh manusia, yaitu 37°C.
Oleh karena itu suhu terendah manusia tidak pernah kurang dari 35°C dan suhu
tertinggi tidak pernah lebih dari 42°C, angka – angka pada skala didesain antara
35°C sampai dengan 42°C.
Termometer dinding
Umumnya, termometer dinding dipasang tegak di dinding sebuah ruang dan
digunakan untuk mengukur suhu ruang. Angka – angka pada skala termometer
mencakup suhu diatas dan dibawah suhu yang dapat terjadi dalam ruang.
Termometer dinding mempunyai skala -50°C sampai dengan 50°C.
Termometer maksimum dan minimum Six
Suhu dalam sebuah rumah kaca, yaitu rumah yang digunakan untuk menanam
tanaman sebagai bahan penelitian, umumnya diukur dengan menggunakan
termometer maksimum dan minimum Six. Suhu minimum biasanya terjadi pada
malam hari dan suhu maksimum biasanya terjadi pada siang hari.
d. Hubungan antar Skala suhu
Hubungan Skala Celcius dan Reamur
Celcius dan Reamur menggunakan cara yang samadalam menetapkan titik atas dan
titik bawah. Keduanya juga menetapkan 0 ° sebagai batas bawah.
PerbedaannyaCelcius membagi menjadi 100 skala, sedangkan Reamur membagi
menjadi 80 skala.Dengan demikian satu bagian skala Celcius = 80/100 atau 4/5
bagian skala Reamur.bila suhu naik 1° C, kenaikan pada skala reamur adalah1 x
4/5 ° R = 0,8 ° Rbila suhu naik 10 ° C, kenaikan pada skala reamur adalah10 x 4/5
° R = 8 ° R; demikian seterusnya.Jadi bila pada termometer skala Celcius
8
menunjukkan suhu10 ° C, maka pada skala reamur menunjukkan suhu 8 °R.T o°C
= 4/5 T ° R atauT ° R = 5/4 T °C
Hubungan Skala Celcius dan Fahrenheit
Seperti Reamur, Celcius dan Fahrenheit menggunakan cara yang sama dalam
menetapkan titik atas dan titik bawah. Perbedaannya Celcius membagi menjadi100
skala, sedangkan Fahrenheit membagi menjadi 180skala. Perbedaan yang lain,
Celcius mulai dari 0 ° C sedangkan Fahrenheit mulai dari 32 ° F.Dengan demikian
satu bagian skala Celcius =180/100 atau 9/5 bagian skala Fahrenheit.bila suhu naik
1° C, kenaikan pada skala fahrenheit adalah 1 x 9/5 ° F = 1,8 ° F bila suhu naik 10
° C, kenaikan pada skala reamur adalah 10 x 9/5 ° F = 18 ° F; demikian
seterusnya.Karena Celcius menetapkan 0 ° C sebagai batas bawah danFahrenheit
menetapkan 32 °F, maka untuk setiap kenaikanskala Celcius ditambah dengan 32.
Jadi bila pada termometer skala Celcius menunjukkan suhu10 ° C, maka pada
skala Fahrenheit menunjukkan suhu 32+18 ° F.T ° C = (32 + 9/5 T) °F atau T ° F
= 5/9 (T – 32) ° C.
Hubungan Skala Celcius dan Kelvin
Skala Celcius dan Kelvin menggunakan skala yang sama, yaitu membagi menjadi
100 skala untuk batas atas dan batas bawah. Perbedaannya Celcius mulai dari 0° C
sedangkan Kelvin mulai dari 273 K.Dengan demikian satu bagian skala Celcius =
satu bagian skala Kelvin.bila suhu naik 1° C, kenaikan pada skala Kelvin adalah1
K bila suhu naik 10 °C, kenaikan pada skala Kelvin adalah10 K juga; demikian
seterusnya.Karena Celcius menetapkan 0 ° C sebagai batasbawah dan Kelvin
menetapkan 273K, maka 273.Jadi bila pada termometer skala Celcius
menunjukkan suhu 10 ° C, maka pada skala Kelvin menunjukkan suhu
10 + 273 K = 283 K.
T ° C = T + 273 K atau T K = (T – 273) ° C
9
3. PEMUAIAN
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu
atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian terjadi pada 3 zat
yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat gas. Pemuaian pada zat gas ada 3
jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu demensi), pemuaian luas (dua dimensi) dan
pemuaian volume (untuk tiga dimensi). Sedangkan pada zat cair dan zat gas hanya terjadi
pemuaian volume saja, khusus pada zat gas biasanya diambil nilai koofisien muai
volumenya sama dengan 1/273.
Pemuaian panjang
• Merupakan bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor. Pada
pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan dengan nilai
panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal dianggap tidak ada. Contoh benda
yang hanya mengalami pemuaian panjang saja adalah kawat kecil yang panjang
sekali.
Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang awal
benda, koefisien muai panjang dan besar perubahan suhu. Koefisien muai panjang
suatu benda sendiri dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan.
Sebuah batang dengan panjang awalnya L0 dan suhu t0 dipanaskan hingga suhu t ,
maka batang akan memanjang hingga L, dengan rumus dituliskan :
L = L0 ( 1 + α.∆t )
L0 = panjang pada suhu t0, m, cm
L = panjang pada suhu t, m, cm
∆ t = pertambahan suhu, 0C
α = koeffisien muai panjang batang, 0C-1
Pemuaian luas
Merupakan pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar,
sedangkan tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda yang
10
mempunyai pemuaian luas adalah lempeng besi yang lebar sekali dan tipis. Seperti
halnya pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas adalah luas
awal, koefisien muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian luas
itu merupakan pemuian panjang yang ditinjau dari dua dimensi maka koefisien
muai luas besarnya sama dengan 2 kali koefisien muai panjang.
Sebuah plat dengan luas awalnya A0 dan suhu t0 dipanaskan hingga suhu t, maka
platnya akan memuai hingga A dengan rumus dituliskan :
A = A0 ( 1 + β.∆t )
A0 = luas plat pada suhu t0, m2, cm2
A = luas plat pada suhu t, m2, cm2
∆ t = pertambahan suhu, 0C
Β = koeffisien muai luas plat, 0C-1
Pemuaian volume
Merupakan pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian volume terjadi benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal.
Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan udara.
Volume merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3 dimensi karena itu untuk
menentukan koefisien muai volume sama dengan 3 kali koefisien muai panjang.
Sebuah balok dengan volume awalnya V0 dan suhu t0 dipanaskan hingga suhu t,
maka balok akan memuai hingga V, dengan rumus dituliskan :
V = V0 ( 1 + Ϫ.∆t )
V0 = volume balok pada suhu t0, m3, cm3
V = volume balok pada suhu t, m3, cm3
∆ t = pertambahan suhu, 0C
Ϫ = koeffisien muai volume balok , 0C-1
Pemuaian terjadi ketika zat dipanaskan (menerima kalor), partikel-partikel zat
bergetar lebih cepat sehingga saling menjauh dan benda memuai. Sebaliknya, ketika
11
zat didinginkan (melepas kalor) partikel-partikel zat bergetar lebih lemah sehingga
saling mendekati dan benda menyusut.
Muai panjang berbagai zat padat diselidiki dengan alat Musschenbrock. Dengan alat ini
ditemukan bahwa muai panjang zat padat bergantung pada tiga faktor:
1. panjang awal (lo) : makin besar panjang awal, maka makin besar muai
panjang
2. kenaikan suhu (DT): makin besar kenaikan suhu, maka makin besar muai
panjang
3. jenis bahan.
Pemuaian zat cair mengikuti bentuk wadahnya sehingga zat cair hanya mengalami muai
volume saja. Muai volume zat cair juga bergantung pada jenis zat cair, yang dinyatakan
oleh besaran koefisien muai volumnya. Telah diketahui bersama bahwa kenaikan suhu yang
sama, volume alkohol lebih besar daripada muai volume raksa.
Termometer raksa menunjukkan bahwa untuk kenaikan suhu yang sama, muai
volume zat cair (raksa) lebih besar daripada muai volume zat padat (pipa kapiler dari
kaca). Dalam keseharian, jika teko berisi air hampir penuh dipanaskan, maka ketika
mendidih sebagian air tumpah dari teko.
Pemuaian zat gas diselidiki dengan alat dilatometer. Diperoleh nilai koefisien muai untuk
semua jenis gas sama, yaitu 1/273 /K atau 0,00367/K. Muai gas dapat dimanfaatkan
termometer gas.
Masalah pemuaian zat dapat kita lihat dapat kehidupan sehari-hari, misalnya
retaknya gelas tebal ketika diisi air mendidih. Ini karena sisi dalam gelas memuai lebih
dahulu daripada sisi luarnya. Beberapa cara untuk mengatasi masalah-masalah yang
disebabkan oleh pemuaian zat adalah: (1) ukuran bingkai kaca lebih besar daripada ukuran
kaca, (2) sambungan antara dua batang rel diberi celah, (3) salah satu ujung jembatan yang
memuai diberi celah, (4) sambungan antara dua lintasan jalan beton diberi celah, (5) kawat
telepon atau kawat listrik dibiarkan kendor pada hari panas agar tidak putus ketika
menyusut pada hari dingin.
12