9
Fisiologi aves Sistem respirasi Burung dapat terbang dengan sayapnya yang digerakkan oleh otot-otot dada. Penggunaan otot- otot dada sewaktu terbang akan menggangu pengambilan napas oleh paru-paru. Oleh karena itu,selain memiliki paru-paru, burung mempunyai alat bantu pernapasan yang disebut kantung udara. Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk. Jalur pernapasan pada burung berawal di lubang hidung. Pada tempat ini, udara masuk kemudian diteruskan pada celah tekak yang terdapat pada dasar faring yang menghubungkan trakea. Trakeanya panjang berupa pipa bertulang rawan yang berbentuk cincin, dan bagian akhir trakea bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Dalam bronkus pada pangkal trakea terdapat sirink yang pada bagian dalamnya terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat bergetar. Bergetarnya selaput itu menimbulkan suara. Bronkus bercabang lagi menjadi mesobronkus yang merupakan bronkus sekunder dan dapat dibedakan menjadi ventrobronkus (di bagian ventral) dan dorsobronkus ( di bagian dorsal). Ventrobronkus dihubungkan dengan dorsobronkus, oleh banyak parabronkus (100 atau lebih).

Fisiologi Aves

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hffkdf

Citation preview

Fisiologi aves Sistem respirasi Burung dapat terbang dengan sayapnya yang digerakkan oleh otot-otot dada. Penggunaan otot-otot dada sewaktu terbang akan menggangu pengambilan napas oleh paru-paru. Oleh karena itu,selain memiliki paru-paru, burung mempunyai alat bantu pernapasan yang disebut kantung udara. Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk.

Jalur pernapasan pada burung berawal di lubang hidung. Pada tempat ini, udara masuk kemudian diteruskan pada celah tekak yang terdapat pada dasar faring yang menghubungkan trakea. Trakeanya panjang berupa pipa bertulang rawan yang berbentuk cincin, dan bagian akhir trakea bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Dalam bronkus pada pangkal trakea terdapat sirink yang pada bagian dalamnya terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yangdapat bergetar. Bergetarnya selaput itu menimbulkan suara. Bronkus bercabang lagi menjadi mesobronkus yang merupakan bronkus sekunder dan dapat dibedakan menjadi ventrobronkus (di bagian ventral) dan dorsobronkus ( di bagian dorsal). Ventrobronkus dihubungkan dengan dorsobronkus, oleh banyak parabronkus (100 atau lebih).Parabronkus berupa tabung tabung kecil. Di parabronkus bermuara banyakkapiler sehingga memungkinkan udara berdifusi. Selain paru-paru, burungmemiliki 8 atau 9 perluasan paru-paru atau pundi-pundi hawa (sakus pneumatikus) yang menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap. Pundi-pundi hawa berhubungan dengan paru-paru dan berselaput tipis. Di pundi-pundi hawa tidak terjadi difusi gaspernapasan; pundi-pundi hawa hanya berfungsi sebagai penyimpan cadanganoksigen dan meringankan tubuh. Karena adanya pundi-pundi hawa makapernapasan pada burung menjadi efisien. Pundi-pundi hawa terdapat di pangkalleher (servikal), ruang dada bagian depan (toraks anterior), antara tulang selangka(korakoid), ruang dada bagian belakang (toraks posterior), dan di rongga perut(kantong udara abdominal).Masuknya udara yang kaya oksigen ke paru-paru (inspirasi) disebabkanadanya kontraksi otot antartulang rusuk (interkostal) sehingga tulang rusukbergerak keluar dan tulang dada bergerak ke bawah. Atau dengan kata lain, burungmengisap udara dengan cara memperbesar rongga dadanya sehingga tekanan udaradi dalam rongga dada menjadi kecil yang mengakibatkan masuknya udara luar.Udara luar yang masuk sebagian kecil tinggal di paru-paru dan sebagian besar akanditeruskan ke pundi- pundi hawa sebagai cadangan udara.Udara pada pundi-pundi hawa dimanfaatkan hanya pada saat udara (OZ) diparuparu berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan sayapnya. Saat sayapmengepak atau diangkat ke atas maka kantung hawa di tulang korakoid terjepitsehingga oksigen pada tempat itu masuk ke paru-paru. Sebaliknya, ekspirasi terjadiapabila otot interkostal relaksasi maka tulang rusuk dan tulang dada kembali keposisi semula, sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besardari tekanan di udara luar akibatnya udara dari paru-paru yang kaya karbondioksida keluar. Bersamaan dengan mengecilnya rongga dada, udara dari kantunghawa masuk ke paru-paru dan terjadi pelepasan oksigen dalam pembuluh kapiler diparu-paru. Jadi, pelepasan oksigen di paru-paru dapat terjadi pada saat ekspirasimaupun inspirasi.Adapun mekanisme pernapasan pada burung yaitu :Pengambilan udara pada burung ada dua cara, yaitu pada waktu terbang dandua cara, yaitu pada waktu terbang dan pada waktu istirahat. Pada waktu terbangmelayang tanpa mengepakan sayap, udara diisap masuk ke dalam paru-parukemudian disalurkan menuju kantong udara yang merupakan tempat penyimpananudara. Selama terbang dengan mengepakkan sayap, pernapasan burung terutamamenggunakan cadangan udara di ketiak mengembang sehingga udara masuk.Apabila sayap diturunkan, kantong udara ketiak terjepit, sedangkan kantong udaraantarkorakoid mengembang sehingga udara keluar. Pengambilan oksigen olehdarah terjadi di paru-paru saja. Oleh karena itu udara yang ada di dalam kantongudara dialirkan ke paru-paru. Dengan jalan ini maka darah dapat mengambiloksigen sebanyak-banyaknya. Dengan demikian selama terbang, burung dapatmemenuhi kebutuhan oksigen.Pada waktu-waktutertentu burung kembali melayang tanpa mengepakkansayapnya dan pada waktu itu burung mengisi kembali kantong udaranya. Demikianjuga pada waktu hinggap,burung mengisi kantong udara. Burung bernapas denganparu-paru. Pada burung, terdapat kantong udara yang membantu pernapasanburung pada saat terbang. Pertukaran gas hanya terjadi di paru-paru. Sistem ekresiSpesies hewan vertebrata lainnya yaitu aves atau kelompok spesies burung. Hewan ini mempunyai sepasang ginjal metanefros dan ureter sebagai salurannya. Sisa-sisa metabolisme berupa asam urat berwarna kristal putih dikeluarkan bersama feses. Selain sepasang ginjal, aves juga mempunyai paru-paru nan digunakan buat memasukkan dan mengeluarkan residu pernapasan/oksidasi berupa karbondioksida. Pada burung-burung laut, pengeluaran garam-garam residu metabolisme dilakukan melalui nares atau lubang hidung Sistem sirkulasi Jantung burung dan mamalia memiliki empat ruang yang sudah terpisahsempurna. Dengan demikian, telah terjadi pemisahan yang sempurna antaradarah kaya CO2 dan darah yang kaya O2.Darah burung berbentuk oval dengan inti sel, dan hemoglobin yangterkandung dalam protoplasma sel darahnya. Dari bilik kiri, darah akanmengalir lewat arteri yang bercabang tiga. Dua arteri bercabang-cabanglagi untuk menyuplai darah ke kepala dan organ-organ di tubuh bagiandepan, serta otot-otot terbang. Satu arteri menyuplai darah ke anggota badanbagian belakang.Sementara itu, pembuluh balik (vena) pada burung dapat dibedakanatas vena cava superior (yang membawa darah dari tubuh bagian atas) danvena cava inferior (yang membawa darah dari tubuh bagian bawah). Darisistem vena tersebut, darah masuk ke serambi kanan dan bilik kanan. Daribilik kanan, darah dipompakan ke paru-paru lewat arteri pulmonalis, dankembali ke bilik kiri melalui vena pulmonalis.Aves, Mammalia, Reptilia, dan Amphibia memiliki sistem peredarandarah ganda karena dalam perjalanannya, darah dua kali melewati jantung.Pada cacing dan serangga, darah hanya satu kali melewati jantung, disebutsistem peredaran darah tunggal. Sistem pencernaan 1. Proses didalam rongga mulut Di dalam rongga mulut, pakan dicampur dengan air ludah dan enzim air ludah (Saliva).Air ludah ini berfungsi sebagai bahan lubrikasi, air ludah juga berfungsi sebagai enzim dalam proses pencernaan secara enzimatis. Komposisi air ludah didominasi oleh air yang mengandung 99,00 % air dan 1% campuran mucin, mineral dan a-amilase. Amilase Saliva mencerna pati (amilum) dan polisakarida sejenis serta dapat aktif hingga ujung oesophagus.

2. Proses didalam tembolok (Crop) Tembolok (crop) terdapat didalam tenggorokan bagian akhir, Tenggorokan merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Dibagian ini pakan tidak mengalami proses pencernaan apapun. Pakan hanya melewati saluran ini saja. Pakan dapat lewat dan melalui bagian ini dengan lancar karena 2 hal yaitu : peristiwa peristaltis dinding saluran oesophagus serta gaya gravitasi bumi yang membantu menarik pakan masuk menuju organ pencernaan berikutnya. Ketika pakan memasuki rongga mulut, pakan dapat masuk ke tenggorokan dengan bantuan lidah kaku yang terdapat pada pangkal (bagian belakang) rongga mulut tersebut. Tembolok adalah pelebaran oesophagus (tenggorokan). Organ ini merupakan tempat penampungan, penimbunan, pelunakan dan penyimpanan pakan yang masuk untuk sementara waktu. Dibagian ini pakan yang dikumpulkan ditampung dan ditimbun sebanyak mungkin dan selanjutnya mengalami proses perendaman oleh pengaruh cairan yang disekresikan atau dikeluarkan oleh dinding tembolok sehingga menjadi lebih lunak. Pelunakan ini sangat penting untuk memudahkan proses pembongkaran fisik pakan dan memudahkan enzim pencernaan melakukan penetrasi kedalam pakan. Bagi burung, tembolok merupakan organ yang mengatur rasa lapar dan kenyang. Kontrol ini pada burung diatur oleh 2 hal yaitu kontrol fisik dan kontrol khemis. Secara fisik, burung akan merasa lapar bila tembolok kosong dan sebaliknya jika penuh akan merasa kenyang. Secara khemis rasa lapar dipengaruhi oleh kadar gula (glukosa) dalam darah. Apabila kadar glukosa darah turun hingga dibawah ambang batas lapar, burung akan mulai merasa lapar, jika burung mulai makan, kadar glukosa naik hingga mencapai ambang batas kenyang, burung akan merasa nyaman dan menghentikan aktivitas makannya (karena merasa kenyang). Proses ini terjadi secara alamiah sebagai hadiah Allah Yang Maha Kuasa bagi makhluk-Nya. Pada pagi hari, tembolok burung kosong dan burung merasa lapar. Apabila burung makan, pakan akan langsung dilewatkan dari oesophagus menuju proventrikulus tanpa masuk tembolok terlebih dahulu. Apabila burung makan terus, pakan yang antri dicerna akan tertahan dan transit terlebih dahulu ditembolok. Apabila tembolok telah penuh, burung piaraan akan merasa kenyang secara fisik. Burung akan segera berhenti makan meskipun sebenarnya kebutuhan energinya belum terpenuhi. Apabila pakan yang dikonsumsi mengandung energi tinggi maka apabila kebutuhan energinya telah terpenuhi, burung akan merasa kenyang secara khemis. Burung akan segera berhenti makan meskipun temboloknya belum penuh terisi pakan.

3. Proses didalam Proventrikulus Lambung (Proventrikulus) yang asam karena pengaruh asam lambung (HCI) akan menghentikan aktivitas enzim amilase saliva. Tingkat keasaman (pH) pada organ ini berkisar pada 2,0 yang masuk dalam kriteria sangat asam. Enzim yang aktif pada proventrikulus adalah pepsin dan renin. Selain kedua enzim tersebut, diproventrikulus juga disekresikan cairan yang mengandung air, garam an organik, pepsinogen dan lipase. Pepsinogen melakukan pencernaan protein secara tidak langsung. Lipase lambung melakukan pencernaan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Di dalam proventrikulus tidak terjadi pencernaan karbohidrat secara spesifik.

4. Proses didalam Ampela (Gizzard) Proses pelumatan pakan didalam gizzard dibantu oleh grit. Grit umumnya berupa kerikil/batu kecil, pecahan kaca, remukan kerang, dll. Grit ini membantu gizzard dalam melumatkan pakan menjadi partikel - partikel lebih kecil agar permukaan pakan lebih luas dalam menerima penetrasi enzim - enzim pencernaan. Proses pelumatan pakan ini sangat penting dalam proses pencernaan pakan. Semakin banyak bagian pakan yang terkena penetrasi enzim pencernaan maka semakin besar kesempatan nutrien dalam (ingesta) pakan tercerna menjadi nutrien - nutrien yang siap diserap dan dipergunakan dalam proses metabolisme.

5. Proses didalam usus halus Usus halus terdiri atas duodenum (usus 12 jari), jejunum dan ileum. Duodenum merupakan tempat utama absorbsi nutrien pakan yang telah tercerna. Absorbsi nutrien oleh duodenum ini dibantu oleh sekresi 4 cairan, yaitu cairan duodenum, cairan empedu, cairan pankreas dan cairan usus. Fungsi usus adalah melindungi dinding duodenum dari pengaruh suasana asam dari lambung (proventrikulus). Cairan (garam) empedu dihasilkan oleh hati, cairan ini mengandung asam empedu dan zat warna empedu (K+dan Na+) adalah mengemulsikan lemak, mengaktifkan fungsi lipase pankreas serta menstabilkan emulsi dengan cara menghidrolisis lemak (menjadi asam lemak dan glisero).

6. Proses didalam usus besar Didalam usus besar masih terdapat substansi pakan yang belum / tidak tercerna dan tidak terabsorbsi oleh usus halus, seperti selulosa dan hemiselulosa. Selulosa dan hemilulosa tidak terhidrolisis oleh enzim apapun yang dihasilkan burung.

7. Proses didalam sekum dan Kolon Didalam sekum dan kolon terdapat kegiatan jasad renik, seperti bakteri proteolitik dengan fungsi utama mencerna protein - protein yang belum tercerna di usus halus seperti skatole, indole, fenol, asam - asam lemak,H2S, asam - asam amino dll. Selain pencernaan protein tahap kedua tersebut diatas, didalam sekum juga terjadi proses hidrolisis selulosa dan hemiselulosa secara sangat terbatas. Selain itu jasad renik yang terdapat pada sekum juga mensintesis vitamin B (sebagian kecil diabsorbsi). Sintesis vitamin B ini seakan tidak terlalu penting lagi karena setelah sekum tidak terdapat lagi organ yang secara signifikan mengabsorbsi nutrien.

Sistem saraf

Anatomi aves1.