Upload
yayu
View
263
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 FITOKIMIA KCV
1/16
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangIndonesia memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah, baik
kekayaan flora maupun kekayaan faunanya. Tidak salah lagi bahwa di
Indonesia terdapat banyak tumbuhan yang beraneka ragam lengkap
dengan ciri khasnya masing-masing. Hal ini disebabkan Indonesia
Indonesia terletak di garis khatulistiwa dengan iklim tropis, sehingga
tanahnya subur dan cocok untuk berbagai macam jenis tanaman.Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan
tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan
tercampur dengan senyawa lain. arena itu, diperlukan proses pemisahan
untuk mendapatkan senyawa murni atau untuk menghilangkan pengotor
yang dapat mengganggu dalam proses analisis.!da beberapa metode sederhana yang dapat dilakukan untuk
mengambil komponen berkhasiat ini, diantaranya dengan melakukan
isolasi komponen kimia pada suatu sampel tanaman. Isolasi adalah
pemisahan komponen kimia yang terdapat dalam suatu ekstrak.
"emisahan ini didasarkan pada sifat adsorsi dan partisi dari senyawa
yang dipisahkan terhadap adsorben dan cairan pengelusi yang digunakan."roses isolasi biasanya dilakukan dengan cara kromatografi.
romatografi adalah sebuah teknik analisis yang digunakan untuk
memisahkan sebuah campuran atau persenyawaan kimia. #enis
kromatografi yang digunakan pada praktikum ini adalah kromatografi cair
YAYU RAHMI RAMADANI SAPATIMUH. IKBAL150 2012 0020
7/23/2019 FITOKIMIA KCV
2/16
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM
$akum yang merupakan suatu metode kromatografi kolom yang
digunakan untuk memisahkan senyawa dalam jumlah yang lebih banyak.
"rinsipnya yaitu adsorpsi dan partisi yang dipercepat bantuan pompa
$akum.B. Maksud Percobaan
%aksud dari dilakukannya praktikum ini adalah untuk memahami
metode cara memisahkan campuran senyawa dari tanaman daun raja
dengan menggunakan metode kromatografi cair $akum &'().
C. Tujuan PercobaanTujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk memperoleh
senyawa dalam fraksi kasar dari tanaman daun raja dengan
menggunakan metode kromatografi cair $akum &'() berdasarkan
perbedaan eluen.D. Prinsi Percobaan
"rinsip dari kromatografi cair $akum &'() adalah adsorpsi atau
serapan, sedangkan pemisahannya didasarkan pada senyawa-senyawa
yang akan dipisahkan terdistribusi diantara fase diam dan fase gerak
dalam perbandingan berbeda-beda.
BAB IITIN!AUAN PU"TA#A
Teori U$u$
Istilah kromatografi mula-mula ditemukan oleh %ichael Tswett
&*+), seorang ahli botani usia. /ama kromatografi diambil dari bahasa
YAYU RAHMI RAMADANI SAPATIMUH. IKBAL150 2012 0020
7/23/2019 FITOKIMIA KCV
3/16
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM
0unani &chromato1 penulisan dan grafe1 warna). romatografi berarti
penulisan dengan warna. romatografi adalah cara pemisahan campuran
yang didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen campuran
tersebut diantara dua fase, yaitu fase diam &stationary) dan fasa bergerak
&mobile). 2asa diam dapat berupa 3at padat atau 3at cair, sedangkan fasa
bergerak dapat berupa 3at cair atau gas &0a3id, 45).romatografi adalah proses melewatkan sampel melalui suatu
kolom, perbedaan kemampuan adsorpsi terhadap 3at-3at yang sangat
mirip mempengaruhi resolusi 3at terlarut dan menghasilkan apa yang
disebut kromatogram &hopkar, 4).romatografi Suction Column and Vacuum liquid chromatography
&(6') atau kromatografi cair $akum &'() adalah bentuk kromatografi
kolom yang khususnya berguna untuk fraksinasi kasar yang cepat
terhadap suatu ekstrak. ondisi $akum adalah alternatif untuk
mempercepat aliran fase gerak dari atas ke bawah. %etode ini sering
digunakan untuk fraksinasi awal dari suatu ekstrak non-polar atau ekstrak
semipolar &aymond, 47).Suction coloumn merupakan alat kromatografi yang merupakan
modifikasi kromatografi kolom serapan. "rinsip pemisahan komponen
kimia berdasarkan adsorpsi dan partisi serta dipercepat dengan isapan
pompa $akum. Seperti halnya kromatografi kolom serapan, senyawa yang
akan dipisahkan dilarutkan dengan pelarut yang cocok kemudian
dimasukkan dalam kolom isap, selanjutnya ditambahkan eluen, eluen
yang mengalir turun yang disebabkan oleh isapan pompa $akum. Hasil
YAYU RAHMI RAMADANI SAPATIMUH. IKBAL150 2012 0020
7/23/2019 FITOKIMIA KCV
4/16
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM
pemisahan ditampung dalam setiap fraksi. (olume penampungan 45
ml8fraksi dan untuk berat sampel 9 * - : gram $olume penampungan 5
ml8fraksi. !dsorben yang digunakan sedikit lebih berbeda yaitu :5 gram
silica gel ;;:: dan * gram silika gel ;;:* &
7/23/2019 FITOKIMIA KCV
5/16
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM
romatografi (akum 'air mempunyai keuntungan yang utama
dibandingkan dengan kolom kon$ensional yaitu &
*. onsumsi fase gerak '( hanya ? atau lebih kecil disbanding
dengan kolom kon$ensional karena pada kolom mikrobor kecepatan
alir fase gerak lebih lambat &*-* @l8menit).4. !danya aliran fase gerak lebih lambat membuat kolom mikrobor lebih
ideal jika digabung dengan spectrometer massa.:. Sensiti$itas kolom mikrobor ditingkatkan karena solute lebih pekat
karenanya jenis kolom ini sangat bermanfaat jika jumlah sampel
terbatas misal sampel klinis.
2ase diam yang digunakan dikemas dalam kolom yang digunakan
dalam '(. "roses penyiapan fase diam dalam kolom terbagi menjadi
dua macam, yaitu &Sarker, 47)>
a. 'ara Basah"reparasi fase diam dengan cara basah dilakukan dengan
melarutkan fase diam dalam fase gerak yang akan digunakan.
'ampuran kemudian dimasukkan ke dalam kolom dan dibuat merata.
2ase gerak dibiarkan mengalir hingga terbentuk lapisan fase diam
yang tetap dan rata, kemudian aliran dihentikan."reparasi sampel cara basah dilakukan dengan melarutkan
sampel dalam pelarut yang akan digunakan sebagai fasa gerak dalam
'(. 6arutan dimasukkan dalam kolom kromatografi yang telah terisi
fasa diam. Bagian atas dari sampel ditutupi kembali dengan fasa diam
yang sama.
YAYU RAHMI RAMADANI SAPATIMUH. IKBAL150 2012 0020
7/23/2019 FITOKIMIA KCV
6/16
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM
b. 'ara kering"reparasi fase diam dengan cara kering dilakukan dengan cara
memasukkan fase diam yang digunakan ke dalam kolom kromatografi.
2ase diam tersebut selanjutnya dibasahi dengan pelarut yang akan
digunakan."reparasi cara kering dilakukan dengan mencampurkan sampel
dengan sebagian kecil fase diam yang akan digunakan hingga
terbentuk serbuk. 'ampuran tersebut diletakkan dalam kolom yang
telah terisi dengan fasa diam dan ditutup kembali dengan fase diam
yang sama.
BAB III
MET%DE #E&!A
A. Alat dan Ba'an(. Alat
!lat-alat yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu batang
pengaduk, botol cokelat, cawan porselin, chamber, corong kaca, gelas
kimia, gelas ukur, gunting, kolom kaca, sendok tanduk besi, statif dan
klem, timbangan analitik, dan $ial.). Ba'an
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air
suling, aluminium foil, n-heksan , eluen, etil asetat, kapas, karet,
kertas label, kertas saring, metanol, sampel daun raja, silika gel kasar
dan halus, dan tissue.
YAYU RAHMI RAMADANI SAPATIMUH. IKBAL150 2012 0020
7/23/2019 FITOKIMIA KCV
7/16
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM
B. Cara #erja(. Pen*iaan #olo$
a. =ibersihkan kolom dan dibilas dengan metanolb. =ipasang kolom tegak lurus pada statifc. =ikemas fase diam didalam kolom dengan keadaan $akum, agar
diperoleh kerapatan yang maksimumd. =imasukkan adsorben silika gel < 7 sebanyak * gram &atau
sesuai kapasitas kolom yang digunakan) ke dalam kolom dan
dimampatkan.e. =iratakan permukaan adsorben dengan batang pengaduk
+. =ialirkan n-heksan beberapa kali dalam keadaan $akum agar
diperoleh kerapatan kemasan yang maksimal.). Isoalasi "a$el
a. =itimbang fraksi sebanyak * gram &atau sesuai jumlah fase diam
berdasarkan perbandingan *>*)b. =imasukkan silika gel dengan perbandingan :>* &kasar > halus),
kemudian diratakan permukaannyac. =imasukkan kertas saring untuk mencegah pengotor dalam cairan
pengelusid. =imasukkan n-heksan untuk memampatkan silika yang ada
didalam kolome. =imasukkan fraksi yang telah disuspensikan dengan silika gel
kedalam kolomf. =itambahkan cairan pengelusi dari kepolaran terendah n-heksan >
etil asetat &*>) melalui dinding kolom dan pompa $akum
dijalankan hingga eluen turun dan mengelusi komponen kimia.g. =ilanjutkan dengan penyari yang kepolarannya lebih tinggi secara
berturut-turut &+>*, >4, ;>:, 7>A, 5>5, A>7, :>;, 4>, *>+, dan >*)'. =itampung cairan sebagai fraksi.
YAYU RAHMI RAMADANI SAPATIMUH. IKBAL150 2012 0020
7/23/2019 FITOKIMIA KCV
8/16
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM
BAB I,
HA"IL DAN PEMBAHA"AN
A. Hasil Penga$atan
Tabel Penga$atan
Eluen -/ $L0n1'eksan 2 etil
asetat
3arna
5 > * * > uning
A5 > 5 + > * uning muda
A > * > 4 uning pucat
:5 > *5 ; > : uning pucat
: > 4 7 > A Hijau
45 > 45 5 > 5 Hijau
4 > : A > 7 Hijau
*5 > :5 : > ; Hijau
* > A 4 > Hijau pucat
5 > A5 * > + Hijau pucat
* > 5 > * Hijau hampir bening
B. Pe$ba'asankromatografi cair $akum &'() adalah bentuk kromatografi kolom
yang khususnya berguna untuk fraksinasi kasar yang cepat terhadap
suatu ekstrak. 0ang mana kondisi $akum adalah alternatif untuk
mempercepat aliran fase gerak dari atas ke bawah. %etode ini sering
digunakan untuk fraksinasi awal dari suatu ekstrak non-polar atau ekstrak
semipolar."ada kromatografi $akum cair &('), fase diamnya menggunakan
silika gel yang diletakkan di dalam kolom kromatografi. !da dua cara
YAYU RAHMI RAMADANI SAPATIMUH. IKBAL150 2012 0020
7/23/2019 FITOKIMIA KCV
9/16
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM
melapisi kolom dengan silika gel yaitu proses basah dan proses kering.
"roses basah yaitu silika gel ditambahkan dengan n-heksana hingga
berbentuk seperti bubur, lalu dituangkan kedalam kolom, dan dihisap
pelarutnya dengan mesin $akum, dan dihentikan sampai panjang kolom
sesuai dengan yang diinginkan, maka diperoleh silika gel yang padat pada
kolom. 0ang kedua proses kering yaitu memasukkan silika gel yang dalam
bentuk padat langsung kekolom lalu dipadatkan.
"ada percobaan ini, pembuatan kolom dengan silika gel dilakukan
dengan cara proses kering. =an sebagai fase geraknya yaitu eluen yang
telah dibuat dengan berbagai perbandingan dengan tingkat kepolaran
tertentu."ada percobaan kali ini akan dilakukan penyiapan sampel yaitu
pertama-tama kolom dibersihkan dan dibilas dengan menggunakan
metanol. =imasukkan silika gel kasar dan halus ke dalam kolom dan
dimampatkan. Setelah itu, dipasang tegak lurus pada statif. emudian
dimasukkan n-heksan ke dalam kolom sampai tiga kali agar diperoleh
kerapatan yang maksimal. =an dimasukkan kertas saring dan
ditempatkan diatas silika.=an pada isolasi sampel yaitu ekstrak daun raja ditimbang
sebanyak * gram. emudian ditambah sedikit campuran silika kasar dan
halus dan dicampur hingga homogen. Setelah itu dimasukkan ke dalam
kolom, dan diletakkan di atas kertas saring. =imasukkan eluen *> ke
dalam kolom. emudian dinyalakan pompa $akum. =itampung fraksi di
dalam botol coklat. =imasukkan lagi eluen +>* sampai eluen >*, terakhir
YAYU RAHMI RAMADANI SAPATIMUH. IKBAL150 2012 0020
7/23/2019 FITOKIMIA KCV
10/16
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM
dimasukkan metanol dan ditampung fraksi didalam botol coklat dan
diperoleh hasil, pada eluen n-heksan > etil asetat dengan perbandingan 7 >
A terkandung senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan &fla$onoid).!dapun faktor kesalahan yang mungkin terjadi yaitu kurang
bersihnya alat yang digunakan, kurangnya ketelitian pada saat
pengambilan eluen, dan kurang teliti pada saat pengerjaan.
YAYU RAHMI RAMADANI SAPATIMUH. IKBAL150 2012 0020
7/23/2019 FITOKIMIA KCV
11/16
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM
BAB ,
PENUTUP
A. #esi$ulanBerdasarkan hasil percobaan yang diperoleh, dapat ditarik
kesimpulan bahwa dari hasil penyemprotan =""H diperoleh hasil bahwa
pada eluen n-heksan > etil asetat dengan perbandingan 7 > A terkandung
senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan &fla$onoid).B. "aran=iharapkan bagi semua pihak untuk selalu mengikuti prosedur
percobaan dengan baik, sehingga tidak terdapat kesalahan-kesalahan
yang berakibat pada hasil yang diperoleh.
DA4TA& PU"TA#A
YAYU RAHMI RAMADANI SAPATIMUH. IKBAL150 2012 0020
7/23/2019 FITOKIMIA KCV
12/16
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM
Bandung.
Harborne, #.B. *+;. Metode Fitokimia. ITB> Bandung.
hopkar, S.%. 4. Konsep Dasar Kimia nalitik. #akarta> rlangga
aymond 0ogyakarta.
0a3id, stien. 45. Kimia Fisika Paramedis. 0ogyakarta> !ndi.
LAMPI&AN
YAYU RAHMI RAMADANI SAPATIMUH. IKBAL150 2012 0020
7/23/2019 FITOKIMIA KCV
13/16
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM
"ke$a #erja
*. "enyiapan olom
=ibilas kolom dengan methanol
=ipasang kolom tegak lurus pada statif
=ikemas fase diam dalam kolom dengan keadaan $akum, agar diperoleh
kerapatan yang maksimum
=imasukkan silika gel sebanyak : gram ke dalam kolom dan
dimampatkan
=iratakan perbukaan adsorben dengan batang pengaduk
=ialirkan n-heksan beberapa kali dalam keadaan $akum
4. Isolasi Sampel
YAYU RAHMI RAMADANI SAPATIMUH. IKBAL150 2012 0020
7/23/2019 FITOKIMIA KCV
14/16
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM
=itimbang fraksi sebanyak * gram
=imasukkan silika gel kasar &: gram) dan silika halus &* gram)
kemudian diratakan permukaannya
=imasukkan kertas saring
=imasukkan eluen n-heksan
=imasukkan fraksi yang telah disuspensikan dengan silika gel kedalam
kolom
=itambahkan cairan pengelusi dari kepolaran terendah n-heksan > etil
asetat &*>) melalui dinding kolom
=ijalankan pompa $akum hingga eluen turun dan mengelusi komponenkimia
=ilanjutkan dengan penyari yang kepolarannya lebih tinggi secara
berturut-turut &+>*, >4, ;>:, 7>A, 5>5, A>7, :>;, 4>, *>+, dan >*)
=itampung cairan sebagai fraksi
5a$bar Hasil Praktiku$
YAYU RAHMI RAMADANI SAPATIMUH. IKBAL150 2012 0020
7/23/2019 FITOKIMIA KCV
15/16
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM
YAYU RAHMI RAMADANI SAPATIMUH. IKBAL150 2012 0020
7/23/2019 FITOKIMIA KCV
16/16
KROMATOGRAFI KOLOM CAIR VAKUM
YAYU RAHMI RAMADANI SAPATIMUH. IKBAL150 2012 0020