12
 TREND DAN ISSUE PERAWATAN FLU BURUNG NAMA KELOMPOK 6: I GUSTI NGURAH ADITYA WIRADARMA (13-321-19 40) STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI PRODI S1 KEPERAWATAN 2014 

Flu Burung

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lp

Citation preview

TREND DAN ISSUE PERAWATAN FLU BURUNG

NAMA KELOMPOK 6: I GUSTI NGURAH ADITYA WIRADARMA (13-321-1940)

STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALIPRODI S1 KEPERAWATAN2014

KATA PENGANTAR

OM Swastyastu

Puji syukur kami haturkan kehapanan Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul Trend dan Issue Perawatan Flu Burung. Meskipun banyak hambatan kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran guna menyempurnakan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca.

OM Santih Santih Santih OMDenpasar, 12 November 2014

Daftar Isi

Kata pengantar .......................A. Bab I Pendahuluan1.1 Latar belakang ...............1.2 Rumusan masalah ...........................................................................................1.3 Tujuan .............................................B. Bab II Isi / pembahasan 2.1 Definisi .............................................................................................................2.2 Patofisiologi ......................................................................................................2.3 Etiologi ..............................................................................................................2.4 Tanda dan gejala ................................................................................................2.5 Cara penularan ....................................................................................................2.6 Cara pencegahan .................................................................................................2.7 Penatalaksanaan ..................................................................................................Bab III Penutup3.1 Kesimpulan ............Daftar Pustaka ...............

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGFlu burung telah menjadi perhatian yang luas dari masyarakat karena telah menewaskan banyak korban baik unggas maupun manusia. Pada awal tahun 1918, wabah pandemi virus influenza telah membunuh lebih dari 40.000 orang, dimana subtipe yang mewabah saat itu adalah virus H1N1 yang dikenal dengan Spanish Flu. Tahun 1957 virus bermutasi menjadi H2N2 atau Asian Flu menyebabkan 100.000 kematian. Tahun 1968 virus bermutasi menjadi H3N2 atau Hongkong Flu menyebabkan 700.000 kematian. Tahun 1977 virus bermutasi menjadi H1N1 atau Russian Flu. Akhirnya pada tahun 1997, virus bermutasi lagi menjadi H5N1 atau Avian Influenza. Beberapa tahun kemudian, awal wabah pada peternakan di dunia telah dikonfirmasi sejak Desember 2003. Pada 8 Februari 2006, Organisasi Kesehatan Hewan Dunia menyatakan bahwa wabah flu burung pertama kali terjadi di Nigeria, kemudian menyebar hingga ke Mesir dan Kamerun.Di Asia Tenggara kebanyakan kasus flu burung terjadi pada jalur transportasi atau peternakan unggas sebagai jalur migrasi burung liar. Sehingga pada 21 Juli 2005, tiga kasus fatal terjadi di Tangerang, yang disebabkan oleh flu burung subtipe H5N1. Hingga 6 Juni 2007, WHO telah mencatat sebanyak 310 kasus dengan 189 kematian pada manusia yang disebabkan virus ini termasuk Indonesia dengan 99 kasus dengan 79 kematian. Hal ini dipengaruhi oleh matapencaharian penduduk Indonesia sebagai peternak unggas sehingga Indonesia rawan pada penyebaran penyakit flu burung. Selain itu, kurangnya pengetahuan sebagian penduduk Indonesia terhadap dampak dari flu burung juga ikut berpengaruh pada kasus penyebaran flu burung.Penyebab flu burung adalah virus influenza tipe A yang menyebar antar unggas. Virus influenza ini termasuk famili Orthomyxoviridae. Virus influenza tipe A dapat berubah-ubah bentuk (drift, shift), dan dapat menyebabkan epidemi dan pandemi. Virus flu burung yang sedang berjangkit saat ini adalah subtipe H5N1 yang ditandai adanya Hemagglutinin (H) dan Neuramidase (N) dan memiliki waktu inkubasi selama 1 minggu pada unggas dan 3 hari pada manusia. Burung liar dan unggas domestikasi (ternak) dapat menjadi sumber penyebar H5N1. Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi (60C selama 30 menit), namun dapat bertahan hidup pada suhu rendah (0C selama lebih dari 30 hari). Gejala flu burung pada unggas adalah kematian secara mendadak dengan laju mortalitas mendekati 100%, jengger berwarna biru, dan luka pada kaki. Sedangkan gejala umum yang terjadi pada manusia adalah demam tinggi (suhu badan di atas 38C), batuk dan nyeri tenggorokan, radang saluran pernapasan atas, pneumonia, infeksi mata, dan nyeri otot. Replikasi virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan perhatian medis. Virus H5N1 lebih patogen daripada subtipelainnya sehingga disebut dengan Highly Pathogenic H5N1 Avian Influenza (HPAI).

B. RUMUSAN MASALAH1. Apa pengertian flu burung ?2. Patofisiologi flu burung ?3. Etiologi flu burung ?4. Tanda dan gejala flu burung ?5. Bagaimana cara penularan flu burung ?6. Bagaimana cara pencegahan flu burung ?7. Bagaimana penatalaksanaan flu burung ?

C. TUJUAN1. Mengetahui pengertian flu burung 2. Mengetahui patofisiologi flu burung3. Mengetahui etiologi flu burung4. Mengetahui tanda dan gejala flu burung5. Mengetahui cara penularan flu burung6. Mengetahui cara pencegahan flu burung7. Mengetahui penatalaksanaan flu burung

BAB IIPEMBAHASAN

A. PENGERTIAN FLU BURUNGFlu Burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza yang menyerang burung/unggas/ayam . Salah satu tipe yang perlu diwaspadai adalah yang disebabkan oleh virus influenza dengan kode genetik H5N1 (H=Haemagglutinin, N=Neuramidase) yang selain dapat menular dari burung ke burung ternyata dapat pula menular dari burung ke manusia.

B. PATOFISIOLOGI FLU BURUNGFlu burung bisa menulari manusia bila manusia bersinggungan langsung dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu burung. Virus flu burung hidup di saluran pencernaan unggas. Unggas yang terinfeksi dapat pula mengeluarkan virus ini melalui tinja, yang kemudian mengering dan hancur menjadi semacam bubuk. Bubuk inilah yang dihirup oleh manusia atau binatang lainnya. Menurut WHO, flu burung lebih mudah menular dari unggas ke manusia dibanding dari manusia ke manusia. Belum ada bukti penyebaran dari manusia ke manusia, dan juga belum terbukti penularan pada manusia lewat dagingyang dikonsumsi.Satu- satunya cara virus flu burung dapat menyebar dengan mudah dari manusia ke manusia adalah jika virus flu burung tersebut bermutasi dan bercampur dengan virus flu manusia. Virus ditularkan melalui saliva dan feses unggas. Penularan pada manusia karena kontak langsung,misalnya karena menyentuh unggas secara langsung, juga dapat terjadi melalui kendaraan yang mengangkut binatang itu, dikandangnya dan alat-alat peternakan (termasuk melaluipakan ternak).Penularan dapat juga terjadi melalui pakaian, termasuk sepatu para peternak yang langsung menangani kasus unggas yang sakit dan pada saat jual beli ayam hidup di pasar sertaberbagaimekanismelain.Secara umum, ada 3 kemungkinan mekanisme penularan dari unggas kemanusia.Dalam hal penularan dari unggas ke manusia, perlu ditegaskan bahwa penularan pada dasarnya berasal dari unggas sakit yang masih hidup dan menular. Unggas yang telah dimasak, digoreng dan lain-lain,tidak menularkan flu burung ke orang yang memakannya. Virus flu burung akan mati dengan pemanasan 80C selama 1 menit.Penyebaran virus Avian Influenza (AI) terjadi melalui udara droplet infection di mana virus dapat tertanam pada membran mukosa yang melapisi saluran nafas atau langsung memasuki alveoli (tergantung dari ukuran droplet). Virus yang tertanam pada membran mukosa akan terpajan mukoprotein yang mengandung asam sialat yang dapat mengikat virus. Reseptor spesifik yang dapat berikatan dengan virus influenza berkaitan dengan spesies darimana virus berasal. Virus avian influenza manusia (Human influenza viruses) dapat berikatan dengan alpha 2,6 sialiloligosakarida yang berasal dari membran sel di mana didapatkan residu asam sialat yang dapat berikatan dengan residu galaktosa melaluiikatan 2,6 linkage.C. ETIOLOGI FLU BURUNGEtiologi penyakit ini adalah virus influenza. Adapun sifat virus ini, yaitu; dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 22C dan lebih dari 30 hari pada 0C.Di dalam tinja unggas dan dalam tubuh unggas yang sakit dapat bertahan lebih lama, tetapi mati pada pemanasan 60C selama 30 menit. Dikenal beberapa tipe Virus influenza, yaitu; tipe A, tipe B dan tipe C. Virus Inluenza tipe A terdiri dari beberapa strain, yaitu; H1N 1, H3N2, H5N1, H7N7, H9N2 dan lain-lain.Saat ini, penyebab flu burung adalah Highly Pothogenic Avian Influenza Viru, strain H5N1 (H=hemagglutinin; N= neuraminidase). Hal ini terlihat dari basil studi yang ada menunjukkan bahwa unggas yang sakit mengeluarkan virus Influenza A (H5N1) dengan jumlah besar dalam kotorannya. Virus Inluenza A (H5N1) merupakan penyebab wabah flu burung pada unggas. Secara umum, virus Flu Burung tidak menyerang manusia, namun beberapa tipe tertentu dapat mengalami mutasi lebih ganas dan menyerang manusia.

D. TANDA DAN GEJALA FLU BURUNGGejala flu burung dapat dibedakan pada unggas dan manusia.a. Gejala pada unggas: Jengger berwarna biru Borok di kaki Kematian mendadakb. Gejala pada manusia: Demam (suhu badan diatas 38 C) lemas Pendarahan hidung dan gusi sesak nafas muntah dan nyeri perut serta diare Batuk dan nyeri tenggorokan Radang saluran pernapasan atas Pneumonia Infeksi mata Nyeri ototMASA INKUBASI Pada Unggas : 1 minggu Pada Manusia : 1-3 hari , Masa infeksi 1 hari sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala. Pada anak sampai 21 hariDEFINISI KASUS1. Kasus SuspekKasus suspek adalah seseorang yang menderita ISPA dengan gejala demam (temp > 38C), batuk dan atau sakit tenggorokan dan atau ber-ingus serta dengan salah satu keadaan; seminggu terakhir mengunjungi peternakan yang sedang berjangkit flu burung. kontak dengan kasus konfirmasi flu burung dalam masa penularan. bekerja pada suatu laboratorium yang sedang memproses spesimen manusia atau binatang yang dicurigai menderita flu burung2. Kasus "Probable"Kasus "probale" adalah kasus suspek disertai salah satu keadaan; Bukti laboratorium terbatas yang mengarah kepada virus influenza A (H5N1), misal : Test HI yang menggunakan antigen H5N1. Dalam waktu singkat berlanjut menjadi pneumonia gagal pernafasan/ meninggal. Terbukti tidak terdapat penyebab lain.3. Kasus KompermasiKasus kompermasi adalah kasus suspek atau "probale" didukung oleh salah satu hasil pemeriksaan laboratorium; Kultur virus influenza H5N1 positip. PCR influenza (H5) positip. Peningkatan titer antibody H5 sebesar 4 kali

E. CARA PENULARAN FLU BURUNGFlu burung menular dari unggas ke unggas, dan dari unggas kemanusia, melalui air liur, lendir dari hidung dan feces. Penyakit ini juga dapat menular melalui udara yang tercemar virus H5N1 yang berasal dari kotoran atau sekreta burung/unggas yang menderita flu burung. Penularan dari unggas ke manusia juga dapat terjadi jika bersinggungan langsung dengan unggas yang terinfeksi flu burung. Contohnya: pekerja di peternakan ayam, pemotong ayam dan penjamah produk unggas lainnya.Unggas yang sakit oleh Influenza A atau virus H5N1 dapat mengeluarkan virus dengan jumlah besar dalam kotorannya. Virus itu dapat bertahan hidup di air sampai empat hari pada suhu 22 derajad celcius dan lebih dari 30 hari pada nol derajad celcius. Di dalam kotoran dan tubuh unggas yang sakit, virus dapat bertahan lebih lama. Virus ini mati pada pemanasan 56 derajat Celcius dalam 3 jam atau 60 derajad celcius selama 30 menit. Bahan disinfektan fomalin dan iodine dapat membunuh virus menakutrkan ini.Virus flu burung hidup di dalam saluran pencernaan unggas. Burung yang terinfeksi virus akan mengeluarkan virus ini melalui saliva (air liur), cairan hidung, dan kotoran. Avian Virus influenza avian dapat ditularkan terhadap manusia dengan 2 jalan. Pertama kontaminasi langsung dari lingkungan burung terinfeksi yang mengandung virus kepada manusia. Cara lain adalah lewat perantara binatang babi. Penularan diduga terjadi dari kotoran secara oral atau melalui saluran pernapasan.

F. CARA PENCEGAHAN FLU BURUNG1. Pada Unggas: Pemusnahan unggas/burung yang terinfeksi flu burung Vaksinasi pada unggas yang sehat2. Pada Manusia:Kelompok berisiko tinggi (pekerja peternakan dan pedagang): Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi sehabis bekerja. Hindari kontak langsung dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu burung. Menggunakan alat pelindung diri. (contoh : masker dan pakaian kerja). Meninggalkan pakaian kerja ditempat kerja. Membersihkan kotoran unggas setiap hari. Imunisasi.3. Masyarakat umum: Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi & istirahat cukup. Mengolah unggas dengan cara yang benar, yaitu : Pilih unggas yang sehat (tidak terdapat gejala-gejala penyakit pada tubuhnya) Memasak daging ayam sampai dengan suhu 800 C selama 1 menit dan pada telur sampai dengan suhu 640 C selama 4,5 menit. Basuh tangan sesering mungkin, penjamah sebaiknya juga melakukan disinfeksi tangan (dapat dengan alcohol 70%, atau larutan pemutih/khlorin 0,5%untuk alat2/instrumen) Lakukan pengamatan pasif terhadap kesehatan mereka yang terpajan dan keluarganya. Perhatikan keluhan-keluhan seperti Flu, radang mata, keluhan pernafasan.

G. PENATALAKSANAAN FLU BURUNGPengobatan bagi penderita flu burung adalah: Oksigenasi bila terdapat sesak napas. Hidrasi dengan pemberian cairan parenteral (infus). Pemberian obat anti virus oseltamivir 75 mg dosis tunggal selama 7 hari. Anti replikasi neuramidase (inhibitor): Tamiflu dan Zanamivir Amantadin diberikan pada awal infeksi, sedapat mungkin dalam waktu 48 jam pertama selama 3-5 hari dengan dosis 5 mg/kg BB perhari dibagi dalam 2 dosis. Bila berat badan lebih dari 45 kg diberikan 100 mg 2 kali sehari.

BAB IIIPENUTUP

KESIMPULANFlu Burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza yang menyerang burung/unggas/ayam . Salah satu tipe yang perlu diwaspadai adalah yang disebabkan oleh virus influenza dengan kode genetik H5N1 (H=Haemagglutinin, N=Neuramidase) yang selain dapat menular dari burung ke burung ternyata dapat pula menular dari burung ke manusia Flu burung bisa menulari manusia bila manusia bersinggungan langsung dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu burung. Virus flu burung hidup di saluran pencernaan unggas. Unggas yang terinfeksi dapat pula mengeluarkan virus ini melalui tinja, yang kemudian mengering dan hancur menjadi semacam bubuk. Bubuk inilah yang dihirup oleh manusia atau binatang lainnya. Menurut WHO, flu burung lebih mudah menular dari unggas ke manusia dibanding dari manusia ke manusia. Belum ada bukti penyebaran dari manusia ke manusia, dan juga belum terbukti penularan pada manusia lewat dagingyang dikonsumsi.Saat ini, penyebab flu burung adalah Highly Pothogenic Avian Influenza Viru, strain H5N1 (H=hemagglutinin; N= neuraminidase). Hal ini terlihat dari basil studi yang ada menunjukkan bahwa unggas yang sakit mengeluarkan virus Influenza A (H5N1) dengan jumlah besar dalam kotorannya. Virus Inluenza A (H5N1) merupakan penyebab wabah flu burung pada unggas. Secara umum, virus Flu Burung tidak menyerang manusia, namun beberapa tipe tertentu dapat mengalami mutasi lebih ganas dan menyerang manusia.

DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-13409-Chapter1.pdf http://rivafauziah.wordpress.com/2006/02/25/pengertian-flu-burung/ http://dreamfile.wordpress.com/2012/03/09/flu-burung-gejala-cara-penularan-pencegahan-dan-pengobatannya/ http://individuasi.blogspot.com/2011/10/makalah-flu-burung-dbd.html http://siswa.univpancasila.ac.id/afrilia2012/2012/12/04/patofisiologi-flu-burung/ http://fluburung.org/gejala-pada-manusia.asp http://tiopenta.wordpress.com/tag/flu-burung/