46
FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DAKWAH (Studi pada Rubrik Kriminal Hukum Edisi Juni-Agustus 2010 di Koran Merapi) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu dalam Bidang Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: Ach. Baihaki Lutfi 03 210 136 Pembimbing: Saptoni, S.Ag., M.A JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2010

FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

  • Upload
    vanthuy

  • View
    253

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI

DAKWAH

(Studi pada Rubrik Kriminal Hukum Edisi Juni-Agustus 2010 di Koran Merapi)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

dalam Bidang Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

Ach. Baihaki Lutfi

03 210 136

Pembimbing:

Saptoni, S.Ag., M.A

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2010

Page 2: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi
Page 3: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi
Page 4: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi
Page 5: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

v

MOTTO

س ت ال ل ت ال ..." ا ل إ ال هال سعال ... "وت “ ...Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar

kesanggupannya.” (Surat Al-Baqarah (2): 233).

Keberhasilan Dakwah Bukan Terukur Dari Gelak Tawa Dan Tepuk Riuh Pendengarnya, Bukan Pula Dari Ratapan Dan Raungan Tangis Mereka, Melainkan Sejauhmana Dakwah

Berhasil Mengubah Perilaku Masyarakat Ke arah Yang Lebih Baik, Yakni Masyarakat Yang Bermoral

(Siti Musdah Mulia)

Page 6: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

vi

PERSEMBAHAN

KARYA TULIS INI KUPERSEMBAHKAN KEPADA:

- Ayahanda H. Lutfi dan Ibundaku Alimah tercinta,

Kakak-kakakku dan semua Keluarga Besar yang

telah banyak berkorban demi kebahagian ananda

- Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga

Page 7: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

vii

ABSTRAK

Koran Merapi, sebagai salah satu koran yang ada di Yogyakarta, melalui

fotografernya, turut memberikan informasi serta gambaran situasi dan kondisi

kriminal yang ada di masyarakat Yogyakarta. Melalui tampilan-tampilan

gambaran atau foto yang ada dalam rubrik Koran tersebut, dapat dijadikan sebagai

media komunikasi sehingga masyarakat dapat mengerti isi pesan yang ada dalam

gambar tersebut.

Berdasarkan uraian singkat di atas, penulis berusaha untuk meneliti:

"Bagaimana teknik-teknik fotografi jurnalistik sebagaim media komunikasi pada

Koran Merapi?"

Penelitian ini merupakan studi lapangan di Koran Merapi, yang datanya

diperoleh dari observasi dan wawancara. Setelah data terkumpul, direduksi,

disajikan dan diverifikasi, kemudian dianalisis secara deskriptik analitik melalui

proses pemikiran induktif dan deduktif.

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa keseluruhan fotografi

jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi di

masyarakat. Mulai dari pencurian, penikaman, perampokan, pembunuhan dan

sebagainya. foto-foto tersebut tidak sedikitpun mengesankan kesedihan, apalagi

menularkan kengerian. Mungkin Koran Merapi tersebut berniat menggambarkan

warga masyarakat Yogyakarta “bantuan” fotografi ecek-ecek, agar pembaca

mengingat bahwa kejahatan selalu dekat dengan masyarakat. Bahkan bila perlu

dengan kehadiran Koran Merapi dengan berbagai berita kriminalnya masyarakat

dapat mengetahui modus-modus operansinya.

Dari segi judul misalnya telah membuat pembaca tertarik untuk membaca

selanjutnya, sebab dalam perspektif bahasa jurnalistik judul sangat menentukan

langkah selanjutnya pada pembaca. Jika judul itu menarik dan membuat pembaca

tertarik biasanya pembaca seperti didorong untuk membaca isinya secara utuh.

Selanjutnya dari segi isi tulisan berita edisi Koran Merapi ini, seperti halnya

tulisan berita pada edisi Koran yang lain, sifatnya to the point atau langsung pada

yang dituju, selain itu juga bahasa yang digunakan mudah dicerna dan dimengerti

oleh semua kalangan. Jadi bisa dikatakan bahasa yang dipakai telah memenuhi

kriteria karakteristik bahasa jurnalistik; sederhana, singkat, padat, lugas, jelas dan

menarik. Namun, bahasa yang digunakan terkadang terkesan lucu dan ekstrim

atau sadis, seperti dalam edisi "Perampok pun Pamitan", dan "Anak "Membunuh

Bapak". Walaupun demikian judul yang ditulis sungguh sederhana, singkat, padat

dan lugas. Sementara dalam teknik-teknik fotografi Koran Merapi ternyata tidak

berbeda dengan koran yang lain, dengan adanya gambar sangat membantu

pembaca memahami isi berita atau tulisan. Namun demikian, teknik pengambilan

foto yang sering digunakan para fotografer Koran Merapi dengan menggunakan;

Aperture yaitu berfungsi untuk mengatur seberapa besar lensa akan terbuka.

Fungsi ini lebih tepatnya terletak pada lensa; dan shutter speed atau yang biasa

disebut juga dengan speed atau kecepatan rana bertugas untuk mengatur berapa

lama mirror terbuka lalu menutup kembali untuk membatasi berapa banyak cahaya yang akan masuk.

Page 8: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

viii

KATA PENGANTAR

بسم هللا الرحمن الرحيمن ال ـالا مال ات أعمال ئال ي من سال ا وال ور أ ـ تس ال بـاهلل من شترت

وذت هت وال ـالعت مدت هلل اللذي ـالس ـالعي تهت وال ـالس ـالغ رت الحالاديال لالهت . يـالهد ت ال ال مت ل لالهت ن يت ال ال ال مال ريكال لالهت . وال هت ال شال حدال دت أن ال إلهال إ ل ت وال وال أشهال

ولــتهت ست رال هت وال بدت ا عال دد مل حال دت أن مت ابه . وال أشهال أصحال عال ىال أله وال د وال مل حال ا مت د ال ي سال م عال ى سال ال هتمل صال والاق ال ى ان ول م بإحسال هت ن ـالبعال مال : أما بعد. وال

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas limpahan karunia dan

rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian akademika ini menjadi

sebuah karya tulis (skripsi). Salawat dan salam, semoga selalu tercurah kepada

junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa sinar iman dan

Islam untuk menerangi umatnya dari kegelapan.

Adapun skripsi yang penulis beri judul: "Fotografi Jurnalistik Sebagai

Media Komunikasi (Studi di Koran Merapi)", hanyalah sebuah analisis yang

begitu singkat yang mencoba untuk menganalisis sebagian kecil tentang teknik-

teknik fotografi dalam Koran Merapi sebagai media komunikasi. Tentu saja

pembahasan dalam skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik

dari segi penulisan, pemilihan bahasa maupun teknik analisisnya. Bagaimana pun

juga kritik dan saran dari semua pihak, sangat penulis harapkan, demi untuk

perbaikan selanjutnya.

Dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, tentunya banyak pihak-pihak

yang telah membantu baik, pikiran, tenaga, waktu dan biaya. Sudah sepantasnya

penulis menghaturkan rasa “terima kasih yang tidak terhingga” atas segala

bantuannya. Rasanya cukup representatif kalau terima kasih ini penulis haturkan

kepada:

Page 9: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

ix

1. Prof Dr. HM. Bahri Ghazali, M.A., selaku Dekan Fakultas Dakwah UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Ibu Dra. Evi Septiani TH, M.Si, selaku Pembimbing Akademik, sekaligus

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah banyak memberikan kemudahan-

kemudahan administrasi, nasehat, dan pikiran, sehingga sampai pada

penyetujuan judul skripsi ini.

3. Bapak Saptoni, S.Ag., MA., selaku pembimbing, yang telah banyak

memberikan sumbangan waktu, nasehat, dan pikiran, disela-sela kesibukan

waktunya, sehingga skripsi ini layak untuk dibaca, dan atas jasa beliaulah,

penulis terselamatkan dari jurang degradasi (drof out). Semoga kemudahan

dan keberkahan selalu dan selalu serta selalu menyertai beliau dan

keluarganya. Amin.

4. Seluruh Bapak-bapak/ Ibu-ibu Dosen dan Karyawan serta selurh civitas

akademik di lingkungan Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

5. Bapak Nurhadi, selaku Pimpinan Redaksi Koran Merapi Pembaruan, Bapak

Hussein Effendi S.Si., selaku staf redaksi, yang telah banyak membantu dalam

memberikan informasi dan data penelitian, sehingga terselesaikannya

penelitian ini serta tidak lupa pula kepada seluruh staf Koran Merapi

Pembaruan. Semoga Koran Merapi semakin dekat dengan pembaca.

6. Ayahanda H. Lutfi dan Ibunda Alimah tercinta, yang telah bersusah payah

dalam memberikan bantuan moral, spritual dan finansial yang tidak sedikit

demi kelancaran dan kesuksesan studi Ananda.

Page 10: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi
Page 11: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Dua Kelompok Mahasiswa Bentrok, dalam Rublik Kriminal Hukum

Koran Merapi, Edisi Minggu, Tanggal 27 Juni 2010 .............................................. 45

Gambar 2: Gambar 9: Eksekusi Bangunan Liar: Lancar, Tanpa Bentrokan dalam

Rubrik Kriminal Hukum Koran Merapi, Edisi Kamis, Tanggal 26 Agustus 2010 .. 47

Gambar 3: Mayat Wanita Digigit Anjing dalam Rubrik Kriminal Hukum Koran

Merapi, Edisi Minggu, Tanggal 8 Agustus 2010 ..................................................... 48

Gambar 4: Penikaman Kakak-Beradik Dibekuk, dalam Rublik Kriminal Hukum

Koran Merapi, Minggu, Tanggal 22 Agustus 2010 ................................................. 49

Gambar 5: Dituduh Maling Dikeroyok dalam Rubrik Kriminal Hukum Koran

Merapi, Edisi Selasa, Tanggal 10 Agustus 2010 ..................................................... 53

Gambar 6: Mayat Wanita Digigit Anjing dalam Rubrik Kriminal Hukum Koran

Merapi, Edisi Minggu, Tanggal 8 Agustus 2010 ..................................................... 53

Gambar 7: Perampok pun Pamitan dalam Rubrik Kriminal Hukum Koran Merapi,

Edisi Kamis, Tanggal 12 Agustus 2010 ................................................................... 54

Gambar 8: Duet Maling Helm Dibekuk dalam Rubrik Kriminal Hukum Koran

Merapi, Edisi Senin, Tanggal 23 Agustus 2010 ...................................................... 54

Gambar 9: Eksekusi Bangunan Liar: Lancar, Tanpa Bentrokan dalam Rubrik

Kriminal Hukum Koran Merapi, Edisi Kamis, Tanggal 26 Agustus 2010 .............. 55

Gambar 10: Dua Kelompok Mahasiswa Bentrok, dalam Rubrik Kriminal Hukum

Koran Merapi, Edisi Minggu, Tanggal 27 Juni 2010 .............................................. 55

Gambar 11: Pelajar Rampas Motor Pelajar dalam Rubrik Kriminal Hukum Koran

Merapi, Edisi Rabu, Tanggal 11 Agustus 2010 ....................................................... 56

Gambar 12: Penikaman Kakak-Beradik Dibekuk, dalam Rublik Kriminal Hukum

Koran Merapi, Minggu, Tanggal 22 Agustus 2010 ................................................. 56

Gambar 13: Anak Bunuh Bapak dalam Rubrik Kriminal Hukum Koran Merapi,

Edisi Jumat, Tanggal 30 Juli 2010 .......................................................................... 57

Gambar 14: Warga Klaten Ditikam Bayonet dalam Rubrik Kriminal Hukum

Koran Merapi, Edisi Kamis, Tanggal 5 Agustus 2010 ............................................ 57

Page 12: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv

MOTTO ................................................................................................................ v

PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi …….......... .. v

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

BAB III : PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Penegasan Judul .............................................................................. 1

B. Latar Belakang Masalah .................................................................. 3

C. Rumusan Masalah ........................................................................... 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 6

E. Telaah Pustaka ................................................................................. 7

F. Kerangka Teori ................................................................................ 9

G. Metode Penelitian ............................................................................ 22

H. Sistematika Pembahasan ................................................................ 26

BAB III: TEHNIK-TEHNIK FOTOGRAFI JURNALISTIK KORAN

MERAPI ............................................................................................. 28

A. Sekilas tentang Koran Merapi ........................................................ 28

1. Latar Belakang Lahirnya Koran Merapi .................................... 28

2. Visi dan Misi .............................................................................. 33

3. Struktur Organisasi Kepengurusan ............................................. 34

B. Teknik-Teknik Fotografi Koran Merapi ......................................... 41

Page 13: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

xiii

BAB III: FOTOGRAFI JURNALISTIK KORAN MERAPI SEBAGAI

MEDIA KOMUNIKASI .................................................................... 52

A. Analisis Fotografi Jurnalistik dalam Rubrik Kriminal dan Hukum .. 52

1. Identifikasi fotografi jurnalistik dalam rubrik Koran Merapi....... 52

2. Pendefinisian fotografi jurnalistik Koran Merapi......................... 58

B. Analisis Fotografi Jurnalistik Koran Merapi Sebagai Media

Komunikasi ....................................................................................... 62

1. Makna dalam fotografi jurnalistik ................................................ 62

2. Teknik-teknik fotografi jurnalistik ............................................... 72

3. Hubungan makna dan teknik fotografi jurnalistik ........................ 73

BAB IV : PENUTUP ........................................................................................... 88

A. Kesimpulan ...................................................................................... 88

B. Saran-saran ....................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 91

Page 14: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Penelitian ini berjudul: “Fotografi Jurnalistik sebagai Media Komunikasi

(Studi di Koran Merapi)”. Agar pemahaman serta pembahasan dari pokok-

pokok pikiran yang dibahas lebih mudah dipahami, oleh karena itu, penulis

memberikan batasan-batasan judul, terutama pada kata-kata yang dianggap

penting.

1. Fotografi Jurnalistik

Kata fotografi berasal dari kata photo yang berarti berarti cahaya dan

graph yang berarti gambar.1 Dalam Kamus Ilmiah Populer disebutkan

bahwa photo adalah potret atau gambar hasil kerja kamera. Sedangkan

fotografi adalah pengetahuan teknik/ seni pengambilan gambar dengan

potret atau kamera. Orang yang melakukan foto disebut juga fotografer.2

Istilah Jurnalistik bersumber dari bahasa Belanda, yaitu journalistiek.

Pengertian jurnalistik dalam praktek adalah keterampilan atau kegiatan

mengolah bahan berita; mulai dari peliputan sampai penyusunan berita

yang layak disebarluaskan kepada masyarakat.3 Jurnalistik secara harfiah

adalah sebuah bidang profesi yang mengusahakan penyajian informasi

1Atok Sugiarto, Fotografer Serba Bisa Tips dan Trik, (Jakarta: Gramedia Pustaka, Utama,

2004), hlm. 76.

2Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola,

1994), hlm. 186.

3Hari Adiwidjadja, Wartawan: Profesional dan Kemandirian, (Semarang: Mimbar, 2002),

hlm. 5.

Page 15: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

2

tentang kejadian atau kehidupan sehari-hari (dalam bentuk penerangan,

penafsiran, dan pengkajian) secara berkala dengan menggunakan sarana-

sarana atau media penerbitan yang ada, seperti majalah, koran, dan

sebagainya.4

Dengan demikian fotografi jurnalistik yang dimaksud dalam skripsi

ini adalah salah satu seni atau teknik media visual untuk merekam,

mengabadikan dan menceritakan suatu peristiwa. Foto jurnalistik menembus

sekat-sekat dalam kehidupan nyata, menunjukkan bahwa ada sesuatu yang

terlihat, sesuatu yang nyata, yang ingin dibagi kepada pembaca.

2. Media Komunikasi

Media komunikasi adalah alat bantu yang digunakan dalam

mengefektifitaskan transformasi dua arah, yaitu sebagai perantara dalam

penyampaian pesan-pesan sosial. Komunikasi merupakan proses yang

melibatkan banyak komponen. Elemennya antara lain: Source (sumber),

massage (pesan), chanel (media), receiver (penerima). Dalam proses

komunikasi, sumber memproduksi pesan melalui media yang telah dipilih

untuk mengirim pesan pada penerima. Di mana pesan yang dikirim

berdasarkan tujuan tertentu. Kadang penerima tidak memberikan respon

yang dapat diamati sumber atau sumber tidak dapat mengamati penerima.

Respon dari penerima kesumber disebut feedback (umpan balik).5

4Tri Buana Said, Ensiklofedi Indonesia, Edisi Khusus Jilid 3, (Jakarta: Cipta Adi Pustaka,

1992), hlm. 1609.

5Elvinaro Ardianto dkk., Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: Sambiosa Media, 2007),

hlm. 25.

Page 16: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

3

3. Koran Merapi

Koran Merapi adalah salah satu nama mass media harian yang ada di

Yogyakarta, yang beralamatkan di jalan Pangeran Mangkubumi

Yogyakarta. Koran Harian Merapi ini lahir dari keinginan orang-orang yang

bekerja pada Harian Kedaulatan Rakyat, untuk membuat koran kriminal di

Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebab, di Daerah Istimewa Yogyakarta belum

ada koran yang secara khusus menyajikan tentang berita-berita kriminal.

Kemudian dalam perkembangannya, ditambah dengan rubrik hukum, olah

raga dan supranatural.

Berdasarkan penegasan judul di atas, maka dapat dipahami bahwa yang

dimaksud dari skripsi yang berjudul 'Fotografi Jurnalistik sebagai Media

Komunikasi (Studi di Koran Merapi)', merupakan sebuah penelitian tentang

teknik-teknik atau seni pengambilan gambar dari fotografi jurnalistik di Koran

Merapi dalam menyampaikan suatu pesan kepada pembaca, sehingga fotografi

jurnalistik tersebut dapat dijadikan sebagai media komunikasi.

B. Latar Belakang Masalah

Semua makhluk hidup pada dasarnya berkomunikasi. Komunikasi

sebagai praktik sudah ada seiring dengan diciptakannya manusia, dan manusia

menggunakan komunikasi dalam rangka melakukan aktivitas sosialnya.

Foto merupakan seribu kata, atau gambar dengan sejuta arti. Foto dapat

mewakili sebauh fakta atau peristiwa, tanpa harus banyak bercerita melalui

kata-kata. Fakta dalam foto mempunyai posisi yang penting bagi sebuah

Page 17: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

4

kesaksian. Foto menjadi mata bagi jutaan orang yang tidak tahu atau tidak

perduli akan suatu peristiwa yang terjadi.

Di bawah pengetahuan seorang pemotret atau fotografer yang ahli,

gambar-gambar visual dapat digunakan untuk menggambarkan perbandingan-

perbandingan, untuk menyimpangkan, menegaskan serta merekomendasikan

kondisi-kondisi sosial masyarakat. Foto tidak hanya dapat menyajikan fakta-

fakta, ia juga menunjukkan gagasan-gagasan dan emosi. Di samping itu kamera

merekam kejadian-kejadian dengan ketepatan yang lebih tinggi dari pada yang

dapat dilakukan manusia.

Dengan gambaran-gambaran yang ditampilkan fotografis yang kuat itu

mudah diingat serta lebih mengesankan disbanding sebuah kata-kata, maka

foto tidak perlu penterjemah. Ia mempunyai arti yang sama. Jika seorang

penulis merangkai kata-kata, kalimat, dan paragraf untuk mengekspresikan dan

menyampaikan gagasan-gagasan atau pesan-pesan. Sementara fotografer

melakaukan hal serupa dengan caranya tersendiri untuk merangkai gagasan-

gagasannya. Dari sebuah gambar tunggal dapat dikembangkan dalam suatu

sikwen, yaitu suatu rangkaian mengenai pokok-pokok kejadian yang disusun

secara kronologis atau dikombinasikan dengan foto-foto yang saling

berhubungan untuk menciptakan picture story dan photo essay.

Batasan sukses atau tidaknya sebuah foto jurnalistik tergantung pada

persiapan yang matang dan kerja keras bukan pada keberuntungan. Memang

tidak bisa dipungkiri bahwa ada foto yang merupakan hasil dari “being in the

Page 18: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

5

right place at the right time”.6 Tetapi seorang jurnalis profesional adalah

seorang jurnalis yang melakukan riset terhadap subjek, mampu menentukan

peristiwa potensial dan foto seperti apa yang akan mendukungnya (antisipasi).

Itu semua sangat penting mengingat suatu moment yang baik hanya

berlangsung sekian detik dan mustahil untuk diulang kembali. Etika, empati,

nurani merupakan hal yang amat penting dan sebuah nilai lebih yang ada dalam

diri jurnalis foto.

Demikian juga pada Koran Merapi, sebagai salah satu koran yang ada di

Yogyakarta, melalui fotografernya, turut memberikan informasi serta

gambaran situasi dan kondisi kriminal yang ada di masyarakat Yogyakarta.

Melalui tampilan-tampilan gambaran atau foto yang ada dalam rubrik Koran

tersebut, dapat dijadikan sebagai media komunikasi sehingga masyarakat dapat

mengerti isi pesan yang ada dalam gambar tersebut.

Koran Merapi menyajikan berbagai foto-foto jurnalistik, misalnya pada

rubrik kriminal dan hukum, lingkungan, olahraga dan sebagainya, ditampilkan

dengan sangat beragam dan tajam. Intinya Koran Merapi ingin

mempresentasikan kondisi dan situasi kriminal yang terjadi di masyarakat,

sehingga masyarakat menjadi mengerti situasi yang terjadi, tanpa harus merasa

takut. Oleh karena itu, seorang jurnalis foto harus bisa menggambarkan

kejadian sesungguhnya lewat karya fotonya, intinya foto yang dihasilkan harus

bisa bercerita sehingga tanpa harus menjelaskan orang sudah mengerti isi dari

foto tersebut dan tanpa memanipulasi foto tersebut.

6Nuryanto, Jurnalis Foto, (Surakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia,

1996), hlm. 10.

Page 19: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

6

Berdasarkan hal di atas, penulis sangat tertarik untuk meneliti di Koran

Merapi Yogyakarta, terutama tentang teknik fotografi jurnalistiknya, sehingga

fotografi tersebut dapat dijadikan sebagai media komunikasi pembaca. Untuk

membatasi pembahasan dalam penelitian ini akan membahas salah satu rubrik

Koran Merapi, yaitu rubrik kriminal dan hukum edisi Juni-Agustus 2010.

pemilihan rubrik kriminal berangkat dari visi-dan misi Koran Merapi, sebagai

salah satu koran 'kriminal' yang ada di Yogyakarta, dan juga merupakan koran

yang banyak dibaca, terutama dari kalangan masyarakat kelas ekonomi

menenga ke bawah. Di samping itu koran Merapi juga tidak hanya menyajikan

berbagai berita yang ada di Yogyakarta, Koran ini juga banyak menampilkan

hasil-hasil fotografi yang beragam dan tajam dengan berita yang singkat, tegas

dan mudah dimengerti masyarakat.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan penegasan judul dan latar belakang masalah di atas, maka

yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah "Bagaimana teknik-

teknik fotografi jurnalistik di Koran Merapi dalam menyampaikan suatu pesan

kepada pembaca, sehingga fotografi jurnalistik tersebut dapat dijadikan sebagai

media komunikasi"?.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik-teknik atau seni

Page 20: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

7

pengambilan gambar dari fotografi jurnalistik di Koran Merapi dalam

menyampaikan suatu pesan kepada pembaca, sehingga fotografi jurnalistik

tersebut dapat dijadikan sebagai media komunikasi.

2. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memenuhi harapan sebagaimana

berikut ini:

a. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan ilmiah (berupa ide atau saran) bagi para fotografer atau

wartawan dan menjadi bahan pertimbangan bagi semua pihak terhadap

perkembangan media cetak terutama dalam bidang fotografi jurnalistik.

b. Secara teoretik penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan

referensi bagi para pakar dan peneliti khususnya di bidang fotografi

jurnalistik sebagai media komunikasi dan untuk mengembangkan teori

dan metodologi penelitian yang berkaitan dengan fotografi jurnalistik.

E. Telaah Pustaka

Sejauh pengetahuan dan pengamatan penulis, hingga saat ini, sudah

banyak ditemukan penelitian atau tulisan yang membahas tentang foto atau

fotografi jurnalistik sebagai karya ilmiah. Namun, untuk mengetahui posisi

penulis dalam melakukan penelitian ini, penulis berusaha untuk melakukan

review terhadap beberapa literatur yang ada kaitannya atau relevan terhadap

masalah yang menjadi objek penelitian ini.

Penelitian pertama yang berkaitan dengan fotografi adalah skripsi Abadi

Mustaqim, Mahasiswa Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada

Page 21: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

8

tahun 2007 dengan judul skripsi "Fungsi Fotografi dalam Berita (Studi pada

Headline News Surat Kabar Harian Bernas Edisi Bulan Desember tahun

2006).7

Kedua, Nuryati salah seorang Mahasiswa Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga dengan judul skripsi Pesan-pesan Sosial Foto Jurnalistik

Pasca Gempa Bumi Yogyakarta Di SKH Bernas Jogja Edisi 28 Mei-11 Juni

2006".8 Dalam penelitian ini ditemukan bahwa banyak sekali pesan-pesan

sosial yang diperoleh dari foto-foto pasca gempa bumi di Jogja. Salah satu

pesan sosial yang diungkapkan peneliti tersebut adalah bahwa dimuatnya foto-

foto tersebut adalah untuk membangkitkan solidaritas pembaca terhadap

korban gempa.

Ketiga, Muhadi Yusuf, mahasiswa UGM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Jurusan Ilmu Komunikasi, dengan mengambil judul 'Foto sebagai Re-

frensentasi Sosial (Studi Atas Pameran Fotografi di Aula Kompas). Dalam

penelitian ini diungkapkan bahwa foto memiliki kekuatan besar dalam

mempresentasikan realitas sosial masyarakat Indonesia, dan dalam penelitian

ini juga banyak dikupas mengenai garfish sebagai warna baru dalam dunia

foto.9

7Abadi Mustaqim, Fungsi Fotografi dalam Berita (Studi pada Headline News Surat Kabar

Harian Bernas Edisi Bulan Desember tahun 2006, Skripsi Skripsi tidak diterbitkan Fakultas

Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2007.

8Nuryati, Pesan-pesan Sosial Foto Jurnalistik Pasca Gempa Bumi Yogyakarta Di SKH

Bernas Jogja Edisi 28 Mei-11 Juni 2006" Skripsi tidak diterbitkan Fakultas Dakwah Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2007.

9Muhadi Yusuf, 'Foto sebagai Re-frensentasi Sosial (Studi Atas Pameran Fotografi di Aula

Kompas). Skripsi tidak diterbitkan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi

Universitas Gadjah Mada, 2002.

Page 22: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

9

Berdasarkan penelitian-penelitian di atas, pada umumnya meneliti foto

jurnalistik. Yang membedakan penelitian terdahuli dengan penelitian yang

akan dilakukan penulisan terletak antara hasil dan teknik. Di atas telah

disebutkan bahwa foto merupakan hasil gambar atau hasil kerja kamera,

sedangkan fotografi adalah teknik atau seni pengambilan gambar. Dengan

demikian apa yang telah dihasilkan oleh para fotografer yang dimuat dalam

Koran Merapi akan dipilah dan dipilih mengenai cara pengambilan. Namun,

masih ada keterkaitan antara peneliti terdahulu dengan penelitian yang akan

penuis lakukan. Dengan demikian hasil-hasil dari penelitian terdahulu akan

dijadikan bahan rujukan untuk mempertajam analisis.

F. Kerangka Teori

1. Tinjauan tentang Fotografi Jurnalistik

a. Pengertian dan sejarah fotografi

Fotografi secara ringkas sering didefinisikan sebagai ilmu melukis

dengan menggunakan cahaya. Fotografi konvensional menggunakan film

atau melukis dengan cahaya pada lapisan film. Istilahnya adalah

membakar secara permanen film tersebut dengan menggunakan cahaya

dengan itensitas tertentu. Itensitas cahaya yang masuk mengenai film

atau CCD/ CMOS pada kamera digital harus tepat. Pencahayaan

berlebihan akan menyebabkan hasil foto washed-out (lazim disebut over

Page 23: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

10

exposure/ OE) dan pencahayaan kurang akan menyebabkan hasil foto

gelap (lazim disebtu under exposure/UE).10

Kemajuan teknologi memang memacu fotografi secara sangat

cepat, jika dulu kamera sebesar mesin jahit hanya bisa menghasilkan

gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang hanya sebesar

dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar

Koran. Di samping itu, fotografi juga ikut ambil bagian dalam

penyebaran penerangan. Bahkan, penipuan dalam mengelabui orang

dengan informasi palsu. Fotografi mampu dengan cepat mengingatkan

orang akan masa lampaunya dan sarana souvenir serta kenang-kenangan

yang tersebar luas.

Sebelum masuknya teknologi fotografi dalam dunia jurnalistik atau

membawa foto ke dalam proses cetak surat kabar, foto mula-mula disalin

ke dalam gambar tangan. Surat kabar pertama yang memuat gambar

tangan sebagai berita adalah The Daily Graphic pada tanggal 16 April

1877.11

Gambar berita pertama dalam Surat Kabar itu adalah sebuah

peristiwa kebakaran. Kemudian pada tahun 1880, ditemukan proses cetak

yang disebut dengan half tone yang memungkinkan foto bisa di bawa ke

dalam Surat Kabar.12

Foto pertama di Surat Kabar adalah foto tambang

pengeboran minyak Shantytown yang muncul di Surat Kabar New York

10

Ed Zoelverdi, Mat Kodak: Melihat untuk Berjuta Mata, (Jakarta: Gramedia, 1985), hlm.

21.

11Ibid., hlm. 33.

12Audy Mirza Alwi, Foto Jurnalistik, Metode Memotret dan Mengirim Foto ke Media

Massa, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 3.

Page 24: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

11

Daily Graphic di Amerika Serikat tanggal 4 maret 1880. foto itu adalah

karya Henry J Newton.

Sebenarnya, banyak cabang kemajuan fotografi yang terjadi, tetapi

banyak yang mati di tengah jalan. Foto Polaroid yang ditemukan Edwin

land, umpamanya, pasti sudah tidak dilirik orang lagi, karena foto digital

yang nyaris langsung jadi, kini lebih diminati banyak orang. Selain itu

temuan seperti format film APSS (tahun 1996) yang langsung "mati suri"

karena teknologi digital langsung masuk menggeser semuanya.13

Tidak ada penemuan ilmiah yang dilakukan oleh seseorang secara

sendirian tanpa ada petunjuk dari orang-orang sebelumnya seperti

Daguerre "kamera obscura" contohnya. Alat serupa dengan kamera

tetapi tanpa film ini, telah dikemukakan orang 8 abad sebelum Daguerre.

Di abad ke 16, Girolamo Cardano membuat langkah menempatkan lensa

di muka. Ini merupakan langkah penting menuju lahirnya kamera

modern. Tetapi bayangan yang dihasilkan tidak tahan lama sehingga

sulitlah itu dianggap sebuah fotografi.14

Penemuan pemula lainnya adalah

Johann Schulze pada tahun 1727, yang menemukan bahwa garam perak

sangat sensitif terhadap cahaya. Meski begitu, dia menggunakan

penemuan ini untuk membuat gambar sementara. Jadi, Schulze tidak

mempunyai gambaran bagaimana cara untuk meneruskan gagasannya.15

13

Ed Zoelverdi, Op.Cit., hlm. 33

14Ibid., hlm. 28.

15Ray Bachtiar Darajat, Memotret dengan Kamera Lubang Jarum, (Jakarta: Puspa Swara,

2001), hlm. 34.

Page 25: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

12

Peneliti terdahulu yang mendekati karya Daguerre adalah Niepce yang

kemudian menjadi patner Daguerre. Sekitar tahun 1829 Niepce

menemukan bahwa batuan tebal hitam dari Judea, sejenis aspal, sangat

peka terhadap cahaya. Dengan menggabungkan benda peka cahaya

dengan "kamera obscura," Niepce berhasil membuat foto pertama di

dunia pada tahun 1826. Atas dasar itu, beberapa orang menganggap

Niepce-lah yang layak sebagai penemu fotografi.16

Tetapi sistem

fotografi Niepce sepenuhnya tidak praktis karena memerlukan tidak

kurang dari delapan jam untuk pengambilannya dan itu pun hanya

menghasilkan gambar yang buram.17

Fotografi jurnalistik muncul dan berkembang di dunia sudah lama

sekali tetapi lain halnya dengan di Indonesia, foto pertama yang di buat

oleh seorang warga Negara Indonesia terjadi pada detik-detik ketika

bangsa ini berhasil melepaskan diri dari penjajahan. Alex Mendur (1907-

1984) yang bekerja sebagai kepala foto kantor berita Jepang Domei dan

adiknya sendiri Frans Soemarto Mendur (1913-1971), mengabadikan

peristiwa pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

dengan kamera Leica. Dan pada saat itulah pada pukul 10 pagi tanggal 17

Agustus 1945 foto jurnalis Indonesia lahir.18

16

Ibid., hlm. 37.

17Daryanto, Teknik Fotografi, (Semarang: Aneka Ilmu, 2001), hlm. iii.

18Ed Zoelverdi, Op.,Cit., hlm. 36-38

Page 26: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

13

b. Fotografi dalam dunia jurnalistik

Definisi fotografi jurnalistik dapat diketahui dengan menyimpulkan

ciri-ciri yang melekat pada foto yang dihasilkan, ciri-ciri foto jurnalis,

yakni:

1) Memiliki nilai berita atau menjadi berita itu sendiri

2) Melengkapi suatu berita/artikel.

3) Dimuat dalam suatu media.19

Sebuah foto dapat berdiri sendiri, tapi jurnalistik tanpa foto rasanya

kurang lengkap, mengapa foto begitu penting, karena foto merupakan

salah satu media visual untuk merekam/ mengabadikan atau

menceritakan suatu peristiwa.20

Semua foto pada dasarnya adalah dokumentasi dan foto jurnalistik

adalah bagian dari foto dokumentasi, perbedaan foto jurnalistik adalah

terletak pada pilihan, membuat foto jurnalistik berarti memilih foto mana

yang cocok. (misalnya di dalam peristiwa pernikahan dari mulai

penerimaan tamu sampai selesai, tapi seorang wartawan foto hanya

mengambil yang menarik, apakah public figure atau saat pemotongan

tumpeng saat tumpengnya jatuh, khan menarik)21

Hal lain yang

membedakan antara foto dokumentasi dengan foto jurnalistik hanya

terbatas pada apakah foto itu dipublikasikan (media massa) atau tidak.

19

Audy Mirza Alwi, Op.Cit., hlm. 167.

20Seno Gumira Ajidarma, Kisah Mata: Fotografi antara Dua Subjek Perbincangan

(Yogyakarta: Galang Press, 2005), hlm. 72.

21Atok Sugiarto, Paparazzi, Memahami Fotografi Kewartawanan, (Jakarta: Gramedia

Pustaka, 2005), hlm. 46.

Page 27: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

14

Nilai suatu foto ditentukan oleh beberapa unsur, yaitu: aktualisasi,

berhubungan dengan berita, kejadian luar biasa, promosi, kepentingan,

hukum interes, dan universal.22

Foto jurnalistik terbagi menjadi beberapa bagian, di antaranya

yaitu:

1) Spot news: foto-foto insidenttial/ tanpa perencanaan. (misalnya: foto

bencana, kerusuhan). Fotografi jenis ini merupakan fotografi yang

sangat memiliki nilai berita. Kendati hasilnya tidak terlalu artistik

sport news amat layak dipublikasikan.

2) General news: foto yang terencana (misalnya, foto SU MPR, foto

olahraga). Fotografi jenis ini umumnya menghadirkan keseragaman

pada sebagian besar media massa karena sifatnya yang direncanaka.

3) Foto feature: foto untuk mendukung suatu artikel

4) Esai foto: kumpulan beberapa foto yang dapat bercerita. Secara

umum, esai foto tidak jauh berbeda dengan esai tulisan, yang

dimaksud esai foto adalah laporan yang mengandung opini dari suatu

sudut pandang , namun tidak bertujuan memiliki penyelesaian atas

peristiwa yang diangkat tersebut.23

c. Fungsi fotografi dalam berita media

Fotografi yang mengandung nilai jurnalistik umumnya memiliki

fungsi sebagai pelengkap kandungan isi berita. Dikatakan pelengkap

22

Audy Mirza Alwi, Op.Cit., hlm. 3-5.

23Ed Zoelverdi, Op.Cit., hlm. 45-47.

Page 28: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

15

karena fotografi ditampilkan hanya untuk mendukung kebenaran isi

berita. Ketika ilmu semiotik berkembang di Eropa tahun 1970-an

fotografi tidak lagi hanya sebagai pelengkap berita. Fotografi dinilai

mampu menyampaikan berita itu sendiri. Fotografi dengan dirinya

sendiri mampu bertutur dan berbicara tentang representasi terhadap yang

ditampilkan. 24

Fungsi fotografi jurnalistik menurut St. Sunardi adalah sebagai

representasi dari berita tulisan atau berita verbal. Fotografi tidak lagi

hanya dianggap sebagai pelengkap, namun fotografi justru dapat menjadi

berita utamanya dan tulisan yang melengkapi berita foto tersebut. Hal ini

banyak dikembangkan oleh media cetak saat ini, umumnya media cetak

mengkhususkan rubric berita foto, rubric ini memuat rangkaian foto-foto

yang dijelaskan dengan tulisan yang panjang. Fotografi yang menjadi

berita utama juga dapat dlihat pada tabloid-tabloid olah raga. Segmen

pambaca yang jelas, memudahkan pengelola tabloid olah raga

memaksimalkan fotografi sebagai kekuatan berita.25

Dalam surat kabar cara dan kedalaman melihat foto terkait dengan

surat kabar sebagai bisnis media. Foto akan dilirik sejauh ia membantu

untuk menghubungkan hidup dengan dunia lewat berita. Bhartez yang

dikutip Sunardi, membagi fungsi foto dalam jurnalisme ke dalam lima

fungsi yaitu to inform, to signify, to paint, to supraise, dan to waken

24

Sunardi, Semiotik Negativa, (Yogyakarta: kanal, 2002), hlm. 123-124.

25Ibid., hlm. 135.

Page 29: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

16

desire.26

Sunardi menambahkan fungsi fotoografi dalam berita, yaitu to

entertain. Namun fungsi ini masih melebur dalam fungsi lainnya. Berikut

penjelasan kelima fungsi foto dalam jurnalisme, yaitu:

1) To inform

Fungsi foto dalam to inform yakni menyangkut kecenderungan

media cetak terhadap kekuatan teks berita yang lebih kuat dalam

sebuah foto. Foto menginformasikan apa yang tertangkap dalam

gambar. Komposisi, simbol dan ikon yang terdapat dalam fotografi

berfungsi menginformasikan sesuatu yang sejalan dengan teks berita,

jadi foto menguatkan berita. Hal ini yang dominan ditemukan dalam

media cetak di Indonesia.

2) To Signify

Fungsi fotografi sebagai to signify, berarti fotografi terhadap

sesuatu menandakan tentang realitas yang terdapat dalam fotografi

tersebut. Fungsi ini mempertegas fotografi sebagai representasi dari

realitas yang ada.

3) To paint

Fungsi to paint menyangkut fotografi sebagai media untuk

mengembangkan teks berita dari kemungkinan lemahnya kekuatan

teks dalam hal ini berlaku apa yang dikatakan oleh Sontag, ia pernah

26

Ibid., hlm. 144.

Page 30: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

17

merumuskan kekuatan fotografi yang menggugah analisis pembaca

sontag menulis, gambarannya saja seperti itu apalagi kenyataannya

4) To surprise

To surprise, foto dapat mengagetkan pembaca dengan pesan

yang ditampilkan misalnya, foto mengenai rabohnya menara kembar

WTC tahun 2001. fotografi mengagetkan pembaca dengan komposisi

yang ditampilkan oleh foto, dalam hal ini teks hanya pelengkap saja.

5) To waken desire

Fungsi to waken desire adalah fotografi dapat menimbulkan

gairah dan efek akibat melihatnya hal inipun dinilai barthez fotografi

lebih kuat daripada teks berita.27

2. Fotografi jurnalistik sebagai media komunikasi

Kehidupan manusia tidak akan lepas dari proses komunikasi. Proses

interaksi sosial pada dasarnya adalah ssesuatu proses komunikasi, yakni

psoses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seorang komunikator

kepada komunikan dalam wujud symbol. Pikiran berupa gagasan, inspirasi,

opini, dan lain-lain yang muncul dari benak komunikator. Perasaan berupa

keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian,

kegairahan, dan sebagainya yang tumbuh dari lubuk hati.

Komunikasi sendiri dalam bahasa Inggris dikenal dengan

communication, berasal dari bahasa latin communitio, dan bersumber dari

27

Ibid., hlm. 144-147.

Page 31: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

18

kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama

makna. Unsur-unsur dalam komunikasi adalah sumber, pesan, saluran, dan

penerima serta effect yang ditimbulkan.28

Media komunikasi adalah alat bantu yang digunakan dalam

mengefektifkan tranformasi dua arah, yaitu sebagai perantara dalam

penyampaian pesan-pesan sosial. Komunikasi merupakan proses yang

melibatkanbanyak komponen. Elemenny antara lain: source (sumber),

messege (pesan), chennel (media), receiver (penerima). Dalam proses

komunikasi, sumber memproduksi pesan melalui media yang telah dipilih

untuk mengirim pesan pada penerima, dimana pesan yang dikirim

berdasarkan tujuan tertentu. Kadang penerima tidak memberikan respon

yang dapat diamati sumber, atau sumber tidak dapat mengamati penerima.

Respon dari penerima kesumber disebut feedback (umpan balik).

a. Penentuan dalam penyajian foto

Tiap juru foto professional atau amatir pada dasarnya mempunyai

dua pendekatan dalam pengambilan foto. Yang pertama yaitu pendekatan

obyektif, dimana juru foto berusaha dengan sadar untuk menyajikan foto

menurut kenyataan, tanpa mengungkapkan kecenderungan atau pendapat

pribadinya. Kedua pendekatan subyektif ialah cara mengabadikan foto,

dimana juru foto dengan sengaja berusaha mengungkapkan perasaannya

28

Onong Uchana Efendi, Op.Cit., hlm. 39.

Page 32: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

19

terhadap apa yang di lihatnya. Di sini, imajinasi perasaan yang murni dan

pengetahuan mengenai subyeklah yang sangat penting.29

Menurut Andreas Feninger dalam buku "The Complete

Photographer" pembuatan foto yang lebih baik merupakan proses yang

agak rumit, karena menyangkut perpaduan antara lima faktor yang pokok

yaitu: sifat subyek, pribadi juru foto, konsep juru foto mengenai subyek,

pelaksanaan teknik pemotretan dan public yang dituju.30

b. Menciptakan komposisi dalam foto

Komposisi berhubungan erat dengan perangkaian unsur-unsur

dalam foto, sehingga design yang dicapai tampak enak dipandang.

Wartawan yang dapat menggunakan teknik komposisi dengan baik akan

membantu pusat visualnya menjadi lebih jelas. Posisi dari obyek utama,

garis horizon, daerah gambar yang terang dan gelap, penerapan design

atau bentuk diagonal, zig-zag dan lain-lain. Harus dapat dikontrol dengan

baik oleh pemotret untuk penyajian yang sebaik-baiknya, bila subyek

sudah tersusun, ia harus memikirkan keseluruhan isi dari gambar dengan

menentukan apa yang harus terkandung di dalam gambar, dengan

menentukan apa yang harus dibuang dan apa yang perlu ditambahkan.

Komposisi merupakan "way of seeing" yang paling kuat. Dan ini terletak

pada persepsi dan imajinasi seorang pemotret, yaitu bagaimana ia melihat

29

Nuryanto, Op.Cit., hlm. 22.

30Andreas Feininger, Unsur Utama Fotografi, (Semarang: Daharza Prize, 1996), hlm. 10-

16.

Page 33: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

20

sekelilingnya. Tergantung kemampuan seleksinya suatu komposisi yang

efektif akan dapat diwujudkan.

c. Make up dalam foto jurnalistik

Kedudukan foto atau gambar di dalam make up sangat penting,

disamping fungsinya untuk memperindah halaman. Banyak surat kabar

yang hanya memuat gambar di halaman satu saja, sedangkan halaman-

halaman selanjutnya dibiarkan kosong, sehingga nampak terlalu dingin.

Make up yang baik adalah menggunakan foto atau gambar di setiap

halaman Surat Kabar. Make up mempunyai empat tujuan pokok yaitu:

1) Untuk memudahkan pembacanya dan memberikan berita kepada

pembaca;

2) Memilihkan berita, sehingga para pembaca dengan selayang pandang

saja dapat mengetahui berita apa yang terpenting pada waktu

bersangkutan;

3) Memperlihatkan daya penarik dan gairah halaman pada surat kabar;

dan

4) Menggunakan typography yang lengkap menciptakan suatu

kepribadian sendiri dari surat kabar itu masing-masing.

d. Kedudukan gambar atau foto dalam persurat kabaran31

1) Gambar atau foto memiliki daya kekuatan dalam dua segi, yaitu segi

daya penariknya dan segi pentingnya gambar atau foto itu dimuat,

31

Ibid., hlm. 30-31.

Page 34: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

21

yaitu sama halnya dengan kedudukan judul berita yang dimuat dengan

baik.

2) Ada kecenderungan untuk menggunakan gambar atau foto sebagai

pemisah antara dua berita terhangat yang ditempatkanpaling atas.

3) Gambar atau foto juga merupakan penolong surat kabar dari

kesuraman bentuk atau rias muka, sehingga dengan memuatkan

gambar atau foto, maka halaman surat kabar akan terlihat segar dan

menarik.

4) Gambar atau foto juga membantu menciptakan hubungan atau

petunjuk pandangan mata pembaca.

Secara sederhana proses komunikasi foto jurnalistik dipahami

sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan

dengan menggunakan tanda-tanda atau lambang yang ada. Dan pada foto

jurnalistik terdapat tanda atau lambang itu sehingga foto jurnalistik

merupakan salah saru media komunikan visual. Komunikasi yang

terdapat pada foto jurnalistik tidaklah sesederhana sebagai suatu

pengiriman pesan saja, namun komunikan juga merupakan produksi dan

merupakan makna-makna yang terdapat pada foto jurnalistik itu sendiri.

Komunikasi visual sekarang ini menjadi keseharian dari kehidupan

manusia, bahkan tanpa disadari, selalu dihadapan dengan visual yang

merupakan simbol atau lambang yang terdapat pesan di dalamnya. Foto

jurnalistik merupakan bentuk komunikasi lain pada masyarakat, karena

proses komunikasi itu sendiri adalah proses penyampaian pesan melalui

Page 35: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

22

media tertentu. Tujuan yang hakiki dari foto jurnalistik ialah komunikasi.

Tidak banyak orang membuat gambar hanya untuk menyenangkan diri

sendiri. Kebanyakan orang memotret sesuatu karena ingin fotonya dilihat

orang lain. Melalui foto seseorang ingin atau terpaksa menjelaskan,

mendidik atau menghibur, mengubah atau mengungkapkan kepada orang

lain. Foto jurnalistik adalah sarana juru foto, seperti kata-kata ia adalah

sarana bagi seorang penulis untuk mengungkapkan apa yang

diinginkannya.32

Pesan-pesan yang disampaikan dalam fotografi disampaikan

melalui media visual yaitu foto jurnalistik yang dikonstruksikan melalui

bahasa-bahasa dan konvensi pengambilan sebuah gambar seperti teknik

pengambilan gambar, editing. Foto jurnalistik menyajikan gambar dari

realitas masyarakat, namun tentu saja hal ini dilakukan secara selektif.

G. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara atau teknis yang dilakukan

dalam proses penelitian untuk memperoleh fakta dan prinsip secara

sistematis.33

Adapun cara atau teknik yang penulis gunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat deskriptif-

kualitatif, sebagaimana yang dikemukakan oleh Bagdan dan Taylor, bahwa

32

Andreas Feininger, Op.Cit., hlm. 10.

33Mardalis, Metode Penelitian; Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),

hlm. 2.

Page 36: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

23

metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku seseorang atau

benda yang dapat diamati.34

Penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu data yang terkumpul disusun

sedemikian rupa, dijelaskan dan dianalisa secara sistematis dari data yang

sudah didapat tentang fotografi-fotografi jurnalistik di Koran Merapi

Yogyakarta sebagai media komunikasi.

2. Penentuan Subjek dan Objek Penelitian

Metode penentuan subjek sering pula disebut dengan metode

penentuan sumber data yaitu dari mana sumber data atau informasi itu

didapatkan.35

Sebagaimana telah ditegaskan di atas, bahwa yang ini, yang

menjadi subjek penelitian dalam skripsi ini adalah fotografi jurnalistik

dibatasi dalam rubrik kriminal dan hukum, edisi Juni-Agustus 2010, seperti

perampokan, pembunuhan, dan penggusuran yang menimbulkan

perkelahian. Dari hasil foto-foto berita tersebut dijadikan sebagai objek

yang diteliti, terutama tentang teknik-teknik fotografi jurnalistiknya,

kemudian dianalisis.

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini untuk

memperoleh data, baik primer maupun sekunder, yaitu:

34

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja RosdaKarya,

1990), hlm. 3.

35Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1992), hlm., 102.

Page 37: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

24

a. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui

peninggalan bahan-bahan tertulis seperti buku, arsip-arsip, dokumen,

notulen-notulen, paper dan sebagainya dan hal-hal lain yang

berhubungan dengan permasalahan kriminal hukum dan tujuan

penelitian.36

Beberapa data yang diharapkan dari metode dokumentasi ini

adalah arsip-arsip, dokumen, notulen-notulen, paper dan sebagainya yang

terdapat pada Koran Merapi.

b. Wawancara

Metode interview adalah suatu cara memperoleh data atau

informasi dengan melakukan dialog oleh pewawancara (interviewer)

dengan terwawancara (interviewed). Interview sering pula disebut dengan

wawancara.37

Dalam penelitian ini, penggunaan metode wawancara

digunakan dengan cara bertatap muka (face to face), untuk menggali

secara mendalam data yang terkait dengan penelitian ini. Jenis

wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas

terpimpin, karena dengan kebebasan, diharapkan dapat memperoleh data

yang lengkap dan dengan terpimpin diharapkan tema pembicaraan dapat

mengarah pada pokok persoalan. Adapun sebagai sumber informannya

adalah terdiri dari pimpinan redaksi dan para fotografer atau wartawan

Koran Merapi . Dari hasil ini, diharapkan dapat diperoleh gambaran yang

36

Ibid., hlm. 181.

37Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metodologi Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES,

1998), hlm. 126.

Page 38: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

25

jelas tentang makna foto-foto dari hasil fotografi jurnalistik wartawan

Merapi.

4. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul (baik dari hasil wawancara maupun

dokumentasi), dilakukan analisis data secara deskriptif-kualitatif dengan

menggunakan teknik penalaran induksi, yaitu merupakan suatu langkah

analisis dari hal-hal yang bersifat khusus kepada hal-hal yang bersifat

umum,38

yakni menguraikan teknik-teknik fotograi jurnalistik dalam rubrik

kriminal dan hukum, edisi Juni-Agustus 2010 di Koran Merapi. Dengan

demikian, akan diperoleh gambaran dan kesimpulan yang jelas mengenai

hasil fotografi jurnalistik dapat dijadikan sebagai media komunikasi.

Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam analisis ini dimulai

dari:

a. Mengidentifikasi tentang fotografi jurnalistik dalam rubrik kriminal dan

hukum, edisi Juni-Agustus 2010

b. Setelah teridentifikasi, dilanjutkan proses kategorisasi atau

pengelompokan dan pendefinisian dari teknik-teknik fotografi jurnalistik

di Koran Merapi

c. Setelah kedua proses di atas ditemukan, dilanjutkan dengan proses

menganalisis data, sehingga data-data yang sudah teridentifikasi,

terkategorikan, dan pendefinisian, maka dari hasil analisis ini dapat

38

Winarno Surachmat (Ed)., Dasar dan Tehnik Research; Pengantar Metodologi Ilmiah,

(Bandung: Tarsito, 1978), hlm. 265.

Page 39: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

26

diketahui bahwa fotografi jurnalistik dapat dijadikan sebagai media

komunikasi.

H. Sistematika Pembahasan

Secara umum, skripsi ini, disusun dalam tiga bagian utama, yaitu

pendahuluan, isi dan penutup. Untuk memperoleh pembahasan yang utuh dan

sistematis serta mudah dipahami, maka pembahasan dalam skripsi ini nantinya

akan dibagi menjadi empat bab, dan masing-masing bab terdiri dari sub bab

sebagaimana uraian berikut:

Bab Satu, pendahuluan, yang berisi tentang penegasan judul, latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

kajian pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab Dua, tentang gambaran umum tentang fotografi jurnalistik di Koran

Merapi. Sebelum membahas fotografi jurnalistik tersebut, penelitian ini

membahas terlebih dahulu tentang gambaran singkat sejarah ringkas Koran

Merapi, visi, misi dan tujuan serta struktur kepengurusan Koran Merapi,

sebagai wadah dari fotografi jurnalisti. Setelah mengulas sejarah singkat Koran

Merapi, dilanjutkan mengulas tentang fotografi jurnalistik di Koran merapi.

Pembahasan ini mengenai teknik-teknik fotografi jurnalistik yang ada di Koran

Merapi dalam rubrik kriminal dan hukum, edisi Juni-Agustus 2010. Dengan

demikian dapat terlihat secara jelas mengenai teknik-teknik fotografi jurnalistik

dalam Koran Merapi.

Bab Tiga, analisis tentang fotografi jurnalistik dalam Koran Merapi.

Dalam bab ini dibahas, mengenai teknik-teknik fotograi jurnalistik dalam

Page 40: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

27

rubrik-rubrik dan penempatan foto dalam Koran Merapi, kemudian dimaknai

fotografi jurnalistik dalam rubrik dan edisi Koran tersebut, sehingga dapat

dilihat bahwa fotografi jurnalistik dapat dijadikan sebagai media komunikasi.

Bab Empat adalah penutup yang berisikan tentang kesimpulan dari

keseluruhan isi pembahasan dan menyampaikan saran-saran.

Page 41: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

88

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

keseluruhan fotografi jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus

kriminal yang sering terjadi di masyarakat. Mulai dari pencurian, penikaman,

perampokan, pembunuhan dan sebagainya. foto-foto tersebut tidak sedikitpun

mengesankan kesedihan, apalagi menularkan kengerian. Mungkin Koran

Merapi tersebut berniat menggambarkan warga masyarakat Yogyakarta

“bantuan” fotografi ecek-ecek, agar pembaca mengingat bahwa kejahatan

selalu dekat dengan masyarakat. Bahkan bila perlu dengan kehadiran Koran

Merapi dengan berbagai berita kriminalnya masyarakat dapat mengetahui

modus-modus operansinya.

Dari segi judul telah membuat pembaca tertarik untuk membaca

selanjutnya, sebab dalam perspektif bahasa jurnalistik judul sangat

menentukan langkah selanjutnya pada pembaca. Jika judul itu menarik dan

membuat pembaca tertarik biasanya pembaca seperti didorong untuk

membaca isinya secara utuh. Berbeda dengan judul yang monoton bahkan

kering, membuat pembaca hanya „numpang lewat dan numpang lihat saja‟ dan

beralih pada tulisan lain.

Selanjutnya dari segi isi tulisan berita edisi Koran Merapi ini, seperti

halnya tulisan berita pada edisi Koran yang lain, sifatnya to the point atau

langsung pada yang dituju, selain itu juga bahasa yang digunakan mudah

Page 42: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

89

dicerna dan dimengerti oleh semua kalangan. Jadi bisa dikatakan bahasa yang

dipakai telah memenuhi kriteria karakteristik bahasa jurnalistik; sederhana,

singkat, padat, lugas, jelas dan menarik. Namun, bahasa yang digunakan

terkadang terkesan lucu dan ekstrim atau sadis, seperti dalam edisi "Perampok

pun Pamitan", dan "Anak "Membunuh Bapak". Walaupun demikian judul

yang ditulis sungguh sederhana, singkat, padat dan lugas.

Sementara dalam teknik-teknik fotografi Koran Merapi ternyata tidak

berbeda dengan koran yang lain, dengan adanya gambar sangat membantu

pembaca memahami isi berita atau tulisan. Namun demikian, teknik

pengambilan foto yang sering digunakan para fotografer Koran Merapi

dengan menggunakan; Aperture yaitu berfungsi untuk mengatur seberapa

besar lensa akan terbuka. Fungsi ini lebih tepatnya terletak pada lensa; dan

shutter speed atau yang biasa disebut juga dengan speed atau kecepatan rana

bertugas untuk mengatur berapa lama mirror terbuka lalu menutup kembali

untuk membatasi berapa banyak cahaya yang akan masuk.

B. Saran-saran

1. Harian Koran Merapi hendaknya lebih menghindari foto-foto yang

sadisme dan menggunakan kata-kata yang tidak sopan, sehingga

masyarakat lebih mengerti dan memahami arti berita dalam foto.

2. Pemarintah juga harus lebih berperan aktif dalam permasalahan

pencegahan kriminal di lingkungan Yogyakarta, dengan mengeluarkan

kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan ketertiban dan keamanan.

Karena yogyakarta merupakan kota pelajar bukan kota kriminal.

Page 43: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

90

3. Masyarakat harus lebih berhati-hati dan waspada, karena kejahatan sangat

dengan diri, keluarga, dan lingkungan.

Page 44: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

91

DAFTAR PUSTAKA

Adiwidjadja, Hari, Wartawan: Profesional dan Kemandirian, Semarang: Mimbar,

2002.

Ajidarma, Seno Gumira, Kisah Mata: Fotografi antara Dua Subjek Perbincangan

Yogyakarta: Galang Press, 2005

Alwi, Audy Mirza, Foto Jurnalistik, Metode Memotret dan Mengirim Foto ke

Media Massa, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004.

Ardianto, Elvinaro, dkk., Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: Sambiosa

Rakatama Media, 2007.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta, 1992.

ASPINDO, P3I, BPMN/SPS, PRSSNI, GPBSI, Tata Krama dan Tata Cara

Periklanan Indonesia, Direktorat Bina Pers Departemen Penerangan RI,

Jakarta, 1981.

Barbara London, Photography, An Introduction to Black-and-White Photographic

Technique, HarperCollins, United States, 1991.

Budiman, Kris, Dasar-Dasar Jurnalistik, dalam Makalah yang disampaikan dalam

Pelatihan Jurnalistik pada tangga 12-15 Desember 2005.

Darajat, Ray Bachtiar, Memotret dengan Kamera Lubang Jarum, Jakarta: Puspa

Swara, 2001

Daryanto, Teknik Fotografi, Semarang: Aneka Ilmu, 2001.

Djauhari, Djoni, Kuliah Fotografi Desain , Universitas Trisakti, Jakarta, 1996.

Efendi, Onong Uchjana, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: Citra

Adytia Bakti, 2000.

-----------, Kamus Istilah Komunikasi, Bandung: Mandar Maju, 1989.

Feininger, Andreas, Unsur Utama Fotografi, Semarang: Daharza Prize, 1996.

Fotomedia, Still-Life Mengubah Konsep dan Desain, Jakarta: September 1996.

Ishwara, Luwi, Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar, Jakarta: Penerbit Buku

Kompas, 2005.

John Freeman, Practical Photography, Australia: Reed Editions, 1995.

Page 45: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

92

Kartapati, Ton, Dasar-Dasar Publisistik, Jakarta: Bumi Aksara, 1981.

Koran Merapi, Edisi Selasa, Tanggal 10 Agustus 2010

-----------------, Edisi Minggu, Tanggal 8 Agustus 2010

-----------------, Edisi Kamis, Tanggal 12 Agustus 2010

-----------------, Edisi Senin, Tanggal 23 Agustus 2010

-----------------, Edisi Kamis, Tanggal 26 Agustus 2010

-----------------, Edisi Minggu, Tanggal 27 Juni 2010

-----------------, Edisi Rabu, Tanggal 11 Agustus 2010

-----------------, Edisi Minggu, Tanggal 22 Agustus 2010

-----------------, Edisi Jumat, Tanggal 30 Juli 2010

-----------------, Edisi Kamis, Tanggal 5 Agustus 2010

Mardalis, Metode Penelitian; Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara,

1995.

Mitchell Beazley, John Hedgecoe’s Workbook of Darkroom Techniques, London:

Reed International Books Ltd, 1985.

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja

RosdaKarya, 1990.

Mustaqim, Abadi, Fungsi Fotografi dalam Berita (Studi pada Headline News

Surat Kabar Harian Bernas Edisi Bulan Desember tahun 2006, Skripsi

tidak diterbitkan Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2007.

Newhall, Beaumont, The History of Photography, The Museum of Modern Art,

New York, 1982.

Nuryanto, Jurnalis Foto, Surakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Indonesia, 1996.

Nuryati, Pesan-pesan Sosial Foto Jurnalistik Pasca Gempa Bumi Yogyakarta Di

SKH Bernas Jogja Edisi 28 Mei-11 Juni 2006" Skripsi tidak diterbitkan

Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2007.

Page 46: FOTOGRAFI JURNALISTIK SEBAGAI MEDIA …digilib.uin-suka.ac.id/5900/1/BAB. I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · jurnalistik Koran Merapi memuat beberapa kasus kriminal yang sering terjadi

93

Partanto, Pius A., dan M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya:

Arkola, 1994.

Putra, R. Masri Sareb, Teknik Menulis Berita dan Feature, Jakarta: Indeks, 2006.

Said, Tri Buana, Ensiklofedi Indonesia, Edisi Khusus Jilid 3, Jakarta: Cipta Adi

Pustaka, 1992.

Sandjaja, Selintas tentang Sejarah Fotografi, Universitas Trisakti, Jakarta, 1994.

Singarimbun, Masri, dan Sofyan Effendi, Metodologi Penelitian Survei, Jakarta:

LP3ES, 1998.

Soelarko, R.M., Penuntun Fotografi, Bandung,: PT. Karya Nusantara, 1981.

-----------------., Teknik Fotografi Modern, Bandung: PT. Karya Nusantara, 1982.

Sugiarto, Atok, Fotografer Serba Bisa Tips dan Trik, Jakarta: Gramedia Pustaka,

Utama, 2004.

----------------, Paparazzi, Memahami Fotografi Kewartawanan, Jakarta:

Gramedia Pustaka, 2005.

Sumadiria, AS Haris, Bahasa Jurnalistik Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis,

Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006.

----------------------, Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature, Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2006.

Sumarsono, R., Kuliah Komunikasi Periklanan 2, Universitas Trisakti, Jakarta,

1996.

Sunardi, Semiotik Negativa, Yogyakarta: kanal, 2002.

Surachmat, Winarno (Ed)., Dasar dan Tehnik Research; Pengantar Metodologi

Ilmiah, Bandung: Tarsito, 1978.

Widjaja, A.W., Komuniksasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta: Bumi Aksara,

1993.

Yusuf, Muhadi 'Foto sebagai Re-frensentasi Sosial (Studi atas Pameran Fotografi

di Aula Kompas). Skripsi tidak diterbitkan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada, 2002.

Zoelverdi, Ed, Mata Kodak: Melihat untuk Berjuta Mata, Jakarta: Gramedia,

1985.