Upload
vanthuy
View
242
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Fotografi Pembelajaran
Oleh : Basuki Sulistio
ILMU PHOTOGRAPHY
Mengatur intensitas cahaya dengan merubah :
1. kombinasi ISO / ASA (ISO Speed)
2. Diafragma (Aperture)
3. Kecepatan Rana (Speed). Kombinasi antara ISO,
Diafragma & Speed selanjutnya disebut sebagai
Eksposur (Exposure)
Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakanberkembang menjadi Digital ISO
4
ISO/ASA
Apakah ISO itu?• Pada Fotografi Tradisional (film): cahaya, yang
diukur berdasarkan angka (tampak pada fISO (ASA) mengindikasikan seberapa sensitive sebuah film terhadap ilm – 100, 200, 400, 800, dst). Angka yang kecil menyebabkan sensitivitas terhadap cahaya juga rendah, gambar memiliki butiran halus.
• Pada fotografi Digital: ISO mengukur sensitivitas sensor terhadap cahaya. Secara prinsip sama dengan film. ISO yang tinggi umumnya digunakan pada kondisi pencahayaan yang kurang untuk shutter speed yang tinggi (acara sport pada indoor).
5
ISO/ASA
ISO 100 ISO 400
6
• ISO 100 umumnya dianggap normal. Saat memilih nilai ISO tentukanlah jawaban dari pertanyaan berikut:
– Cahaya – Apakah subjek cukup pencahayaannya?
– Grain – Apakah hasilnya ingin grainy atau tanpa noise?
– Tripod – Apakah menggunakan tripod?
– Gerak – Apakah subjek bergerak?
• Jika pencahayaan cukup, hasil sedikit grain, menggunakan tripod dan subjek stasioner maka ISO yang dipilih adalah ISO rendah.
• Jika pencahayaan gelap, hasil grain, tidak menggunakan tripod dan subjek bergerak, gunakan ISO yang tinggi.
ISO/ASA
7
• Situasi yang memerlukan ISO yang tinggi:
–Acara Sport dalam ruangan: Subjek bergerak cepat dan pencahayaan kurang.
–Acara Konser: pencahayaan kurang dan tidak boleh menggunakan flash.
–Pesta Ulang Tahun: saat meniup lilin cahaya akan berkurang, penggunaan flash akan mengganggu acara.
ISO/ASA
Jika memotret di tempat kaya cahaya (outdoor), gunakan selalu ISO rendah.
Kecepatan ISO rendah membutuhkan exposure yang lebih lama (slow), sedangkan ISO yang tinggi akan membutuhkan waktu exposure yang lebih singkat (fast).
Semakin tinggi nilai ISO yang dipakai akan berpengaruh munculnya noise atau bintik pada foto.
9
• Pada kamera DSLR user dapat mensetting ISO dari 100 – 32000
• Mensetting ISO :
– Tekan Tombol Menu
– Aktifkan menu SHOOTING MENU -> ISO Sensitivity
– Pilih Nilai ISO, lalu tekan tombol OK.
ISO/ASA
10
ISO 100
ISO/ASA
11
ISO 200
ISO/ASA
12
ISO/ASA
ISO 400
13
ISO 800
ISO/ASA
14
ISO 1600
ISO/ASA
15
ISO 3200 (H1.0)
ISO/ASA
16
Shutter Speed
• Gambar yang baik hanya dapat dicapai bila jumlahcahaya yang mengenai sensor CCD mencukupi dandikontrol dengan baik. Komponen utama pada kamerayang mengatur jumlah cahaya yang diperlukan adalahkecepatan rana (shutter speed) dan bukaan diafragma(aperture).
• Shutter speed adalah alat yang digunakan untukmengatur kecepatan cahaya yang masuk untuk menyinarifilm, dibuat dari bahan metal yang tipis dan kuat yang dinamakan shutter blade.
• Cara kerja dari shutter blade itu sendiri adalah membukadan menutup kembali. Pada saat shutter blade terbukamaka cahaya akan masuk dan menyinari film/sensor.
17
• Kecepatan membuka dan menutup kembali shutter blade itulah yang dinamakan shutter speed.
• Ukuran kecepatan rana saat membuka dan menutupkembali dihitung dalam pecahan detik seperti 1, 1/2, 1/4, 1/8, 1/15, 1/30, 1/60, 1/125, 1/250, 1/500, 1/1000, 1/2000, 1/4000, 1/8000.
• Namun yang tertera pada kamera tidak berupapecahan yaitu : 1, 2, 4, 8, 15, 30, 60, 125, 250, 500, 1000, 2000, 4000, 8000.
• Selain angka angka diatas ada satu lagi yaitu "B" yang berarti Bulb yang kecepatannya tergantung dari saatkita menekan dan melepaskan tombol pelepas rana. Jadi saat kita menekan tombol maka rana terbuka, saatkita melepas tombol rana tertutup.
Shutter Speed
18
• Semakin lambat shutter speed, semakin lama sensor terkena cahaya dan gambar semakin terang.
• Semakin cepat shutter speed, semakin kurang waktu sensor terkena cahaya dan gambar semakin gelap.
Shutter Speed
19
Aperture / Diafragma
• Aperture adalah bukaan diafragma, yang dibuatdari lempengan lempengan logam yang tipis yang dapat mengatur besar kecilnya lubang diafragmapada lensa dengan cara memutar ring diafragmapada lensa.
• Fungsi dari diafragma adalah mengatur banyaksedikitnya cahaya yang masuk melalui lensa, sertamenentukan ruang tajam yang dipilih.
• Pemilihan diafragma inipun sangat dipengaruhioleh kekuatan cahaya yang menyinari obyek, kecepatan Film (ASA atau ISO) serta shutter speedyang dipilih.
20
• Ukuran diafragma pada lensa dilambangkan denganf/angka, seperti f/1.2; f/1.4; f/1,8; f/2.8; f/4; f/5,6; f/8; f/11; f/16; f/22.
• Namun yang tercantum pada viewfinder dan control panel hanya angka-angkanya saja tanpa f/ misalnya1.2; 1,4; 2.8; 4; 5,6; 8; 11; 16; 22.
• Jangan salah dalam mengartikan angka-angkatersebut, sebab angka-angka ini menunjukankebalikan daripada besar diafragma pada lensa.
– Misal: f/2.8 berarti bukaan diafragmanya lebihbesar dari f/16.
Aperture
Jika masih bingung dengan perhitungan di atas, ada triknya:
Semakin besar f-number = aperture mengecil = cahaya yang masuk sedikit.
Semakin kecil f-number = aperture membesar = cahaya yang masuk banyak.
22
Aperture – Bukaan Diafragma
23
Aperture – Bukaan Diafragma
24
• Saat menggunakan mode P, kamera akan menentukan setting aperture dan shutter speed secara otomatis.
Aperture
25
Mode Dial
• Pada kamera digital SLR pengaturan shutter speed dan aperture dapat dilakukan menggunakan mode dial.
• Pada umumnya mode dial yang ada adalah P, S, A dan M.
• Setiap mode menawarkan beberapa setting handal, mencakup exposure, white balance, dan optimasi gambar. Masing-masing mode memberikan control yang berbeda untuk shutter speed dan Aperture.
26
Mode Deskripsi
P Programmed Auto Kamera mensetting shutter speed dan aperture
secara optimal. Mode ini biasanya digunakan
bila waktu untuk mensetting shutter speed dan
aperture yang diperlukan singkat.
S Shutter-Priority
Auto
Kamera akan mengatur aperture untuk hasil
optimal. Mode ini digunakan untuk
menghentikan gerak atau mengkaburkan
gambar.
A Aperture-Priority
Auto
Kamera mengatur shutter speed untuk hasil
optimal. Mode ini digunakan untuk
mengkaburkan background ataupun untuk
membuat subjek dan background menjadi fokus.
M Manual User mengatur shutter speed dan aperture secara
manual.
Mode Dial
27
Mode Dial
SELANJUTNYA TERSERAH ANDA
Terima Kasih