11
Franchise SPBU Pertamina SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum) merupakan prasarana umum yang disediakan oleh PT. Pertamina untuk masyarakat luas guna memenuhi kebutuhan bahan bakar. Pada umumnya SPBU menjual bahan bakar sejenis premium, solar, pertamax dan pertamax plus. Terhitung sejak tahun 2003, bentuk usaha PERTAMINA berubah menjadi persero. Untuk mengembangkan lingkup usahanya, PT. Pertamina membuka kesempatan bagi pengusaha untuk bekerja sama dalam bentuk franchise SPBU. Untuk aplikasi yang disetujui, Pertamina akan menyusun business plan, yang baru dianggap layak jika diperkirakan bisa menjual minimal 15 ton (15.000 liter per hari). Kontrak kerja sama berlaku selama 15 tahun dan akan dievaluasi setiap lima tahun sekali. Pertamina menetapkan margin Rp.172/liter untuk bensin dan Rp.215/liter untuk solar. Data Pertamina menunjukkan, rata-rata SPBU di Indonesia bisa menjual 30 ton (30.000 liter) BBM per hari. Untuk kota-kota besar seperti Jakarta, penjualannya mencapai 50 ton per hari. Bentuk Kerjasama yang di Tawarkan 1.DODO (Dealer Owned Dealer Operated) SPBU DODO PT. Pertamina adalah SPBU milik swasta, baik lahan, investasi, maupun operasionalnya. Skema DODO hanya akan diberlakukan kepada calon SPBU tipe D dan E yang ditentukan berdasarkan hasil verifikasi awal. 2.CODO (Company Owned Dealer Operated) SPBU CODO PT. Pertamina merupakan SPBU sebagai bentuk kerjasama antara PT. Pertamina dengan pihak-pihak tertentu. Antara lain kerjasama pemanfaatan lahan milik perusahaan ataupun individu untuk di bangun SPBU PT. Pertamina. Skema CODO hanya akan diberikan kepada calon SPBU tipe A, B, dan C yang ditentukan berdasarkan hasil verifikasi awal. Pertamina Way & Pasti Pas Pertamina Way adalah program yang diluncurkan oleh PT. Pertamina dengan penerapan standar pelayanan yang terdiri dari 5 (lima) elemen, yaitu pelayanan staff yang terlatih dan bermotivasi, jaminan kualitas dan kuantitas, fasilitas dan peralatan yang

Franchise SPBU

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Franchise SPBU

Franchise SPBU Pertamina

SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum) merupakan prasarana umum yang disediakan oleh PT. Pertamina untuk masyarakat luas guna memenuhi kebutuhan bahan bakar. Pada umumnya SPBU menjual bahan bakar sejenis premium, solar, pertamax dan pertamax plus.

Terhitung sejak tahun 2003, bentuk usaha PERTAMINA berubah menjadi persero. Untuk mengembangkan lingkup usahanya, PT. Pertamina membuka kesempatan bagi pengusaha untuk bekerja sama dalam bentuk franchise SPBU. Untuk aplikasi yang disetujui, Pertamina akan menyusun business plan, yang baru dianggap layak jika diperkirakan bisa menjual minimal 15 ton (15.000 liter per hari). Kontrak kerja sama berlaku selama 15 tahun dan akan dievaluasi setiap lima tahun sekali. Pertamina menetapkan margin Rp.172/liter untuk bensin dan Rp.215/liter untuk solar. Data Pertamina menunjukkan, rata-rata SPBU di Indonesia bisa menjual 30 ton (30.000 liter) BBM per hari. Untuk kota-kota besar seperti Jakarta, penjualannya mencapai 50 ton per hari.

Bentuk Kerjasama yang di Tawarkan1.DODO (Dealer Owned Dealer Operated) SPBU DODO PT. Pertamina adalah SPBU milik swasta, baik lahan, investasi, maupun operasionalnya. Skema DODO hanya akan diberlakukan kepada calon SPBU tipe D dan E yang ditentukan berdasarkan hasil verifikasi awal.2.CODO (Company Owned Dealer Operated) SPBU CODO PT. Pertamina merupakan SPBU sebagai bentuk kerjasama antara PT. Pertamina dengan pihak-pihak tertentu. Antara lain kerjasama pemanfaatan lahan milik perusahaan ataupun individu untuk di bangun SPBU PT. Pertamina. Skema CODO hanya akan diberikan kepada calon SPBU tipe A, B, dan C yang ditentukan berdasarkan hasil verifikasi awal.

Pertamina Way & Pasti Pas Pertamina Way adalah program yang diluncurkan oleh PT. Pertamina dengan

penerapan standar pelayanan yang terdiri dari 5 (lima) elemen, yaitu pelayanan staff yang terlatih dan bermotivasi, jaminan kualitas dan kuantitas, fasilitas dan peralatan yang terawat dengan baik, memiliki format fisik yang konsisten, dan penawaran produk dan pelayanan bernilai tambah dengan operator yang selalu menerapkan 3S (Salam, Senyum, Sapa).

Pasti Pas adalah SPBU yang telah mendapatkan sertifikat Pasti Pas! dari auditor independen dengan jaminan pelayanan terbaik yang memenuhi standar kelas dunia. Konsumen akan mendapatkan kualitas dan kuantitas BBM yang terjamin, pelayanan yang ramah, serta fasilitas yang nyaman. SPBU Pertamina PASTI PAS! hanya diberikan kepada SPBU yang telah mendapatkan dan dapat mempertahankan audit sertifikasi oleh auditor internasional independen. Audit ini mencakup standar pelayanan, jaminan kualitas dan kuantitas, kondisi peralatan dan fasilitas, keselarasan format fasilitas, penawaran produk dan pelayanan tambahan. Setelah mendapatkan sertifikat PASTI PAS!, SPBU akan tetap diaudit secara rutin. Jika tidak lolos, SPBU dapat kehilangan predikatnya sebagai SPBU PASTI PAS! Seluruh proses sertifikasi dilakukan secara independen oleh Bureau Veritas, institusi auditor independen internasional yang memiliki pengalaman Internasional untuk melakukan audit pelayanan SPBU.

Page 2: Franchise SPBU

Dahulu Pertamina melakukan proses pendistribusian minyak ke

konsumen-konsumen dengan cara membuka SPBU yang menjadi milik

negara. Namun melihat hal yang kurang efektif yaitu tidak tersebar

meratanya proses pendistribusian tersebut akibat lokasi SPBU yang

letaknya hanya di tempat tertentu saja. Hal tersebut tentu saja

menyulitkan para konsumen yang ingin membeli bahan bakar untuk

kendaraaan mereka. Melihat kondisi tersebut, Pertamina akhirnya

melakukan strategi baru dengan cara menjadikan SPBU sebagai

waralaba. Dengan adanya sistem waralaba ini, pihak swasta maupun

individu pun dapat mengelola SPBU secara mandiri. Dampak positif

lainnya adalah proses pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) dari

pihak Pertamina ke konsumen pun akan lebih merata. Namun untuk jenis

waralaba SPBU ini diperlukan pengelolaan secara sehat agar tidak terjadi

kecurangan yang dapat menguntungkan oknum ataupun pihak tertentu

dan merugikan para konsume karena harus membeli BBM dengan harga

yang mahal. Oleh karena itu, pihak Pertamina pun harus tetap melakukan

pengawasan secara ketat terhadap para pengelola waralaba SPBU.

Page 3: Franchise SPBU

FRANCHISE APOTEK

Jakarta - PT Kimia Farma Tbk menawarkan sebuah sistem waralaba (franchise ) untuk pembukaan toko apotek berlabel Kimia Farma. Keberadaan waralaba apotek Kimia Farma ini akan melengkapi sistem kerjasama operasional (KSO) apotek yang selama ini telah berjalan.

Bagi yang berminat maka setidaknya harus merogoh kocek hingga Rp 460 juta (di luar sewa tempat) khusus untuk pembukaan apotek baru, sedangkan untuk apotek yang akan dikonversi (apotek lama) hanya Rp 350 juta. Pihak Kimia Farma mengenakan  royalty fee 1,5% dari penjualan per bulan, dengan masa kerjasama waralaba yang ditawarkan selama 6 tahun.Kimia Farma menjamin tingkat pengembalian modal akan kembali dalam waktu 3-4 tahun semenjak dimulai investasi. Selain mendapat stok obat sebesar Rp 150 juta, mitra franchise juga akan mendapat kelengkapan brand sign, perizinan, pembuatan rak, counter dan furnitur, point of sales dan sistem informasi, training SDM, peralatan apotek seperti AC, kulkas, TV, alat tulis kantor.

"Investasi sebesar Rp 450 juta itu sebagian untuk stok (obat), komputer, software, termasuk training dan pegawai dan lainnya," kata Direktur Utama Kimia Farma Sjamsul Arifin dalam acara konferensi pers peluncuran franchise apotek di JCC, Jakarta, Jumat (13/11/2009).

Kimia Farma menargetkan per tahunnya bisa membuka gerai franchise apotek sebanyak 100 gerai usaha, sehingga akan memberikan kontribusi penjualan apotek per tahunnya hingga 20%. Pada tahun 2008 lalu saat perseroan membukukan pendapatan Rp 2,7 triliun kontribusi unit usaha apotek memberikan kontribusi hingga Rp 1,3 triliun.

Saat ini setidaknya sudah ada 370 apotek Kimia Farma yang tersebar di seluruh Indonesia, diantaranya sebanyak 133 apotek hasil kerjasama operasional (KSO) binaan Kimia Farma. Dalam waktu lima tahun kedepan Kimia Farma menargetkan sebanyak 1000 outlet apotek yang telah dibuka termasuk dari KSO dan Franchise.

"Kalau sistem franchise mitra usaha itu harus aktif mengelola apotek, kalau KSO yang mengelola itu kimia Farma, itu yang membedakan antara tawaran franchise dengan KSO," jelas Sjamsul.

Page 4: Franchise SPBU

Obat-obatan merupakan salah satu barang yang menjadi kebutuhan

yang mendesak bagi masyarakat Indonesia saat ini. Jumlah angka

penyakit yang kian bertambah dari hari ke hari, membuat seolah obat

sudah seperti bahan pokok saja. Jika kita melihat suasana salah satu

apotek yang ada, tentunya hampir setiap hari kita melihat pemandangan

yang sama yaitu kondisi ruang tunggu yang penuh dan ramai oleh para

konsumen yang sedang menunggu giliran untuk menebus obat yang ingin

mereka beli. Tak jarang para konsumen yang ingn menebus obat harus

menunggu dalam waktu yang lama. Hal tersebut pastinya menimbulkan

kondisi yang tidak nyaman bagi para konsumen yang seharusnya ingin

secepat mungkin untuk memberikan obat yang mereka beli kepada sanak

keluarga atau temannya yang sedang sakit.Hal ini tidak terlalu menjadi

masalah ketika kondisi pasien yang membutuhkan obat tidak terlalu

parah, bagaimanakah nasib pasien yang kondisinya parah dan

membutuhkan obat sesegera mungkn akan tetapi waktu yang dibutuhkan

untuk menebus obat saja memakan waktu yang lama. Terlebih lagi,

beberapa apotek menjual obat-obatan dengan harga yang cukup mahal.

Dengan adanya jenis franchise apotek ini tentunya membawa angin segar

bagi para konsumen. Dengan bertambahnya jumlah apotek tentunya akan

mengurangi jumlah antrian yang hanya terjadi pada satu apotek tertentu

saja. Selain itu,hal tersebut dapat membuat harga obat-obatan menjadi

sedikit lebih murah sebagai akibat dari adanya persaingan harga antar

apotek-apotek yang ada.

Page 5: Franchise SPBU

Franchise Laundry Kian Menjamur

Munculnya beragam merek laundry belakangan ini, menjadi salah satu bukti nyata bahwa peluang bisnis jasa binatu semakin hari semakin diminati pasar. Bahkan tidak sedikit pelaku usaha yang mengembangkan bisnis laundrynya dengan sistem kemitraan (franchise). Sebab, peluang pasarnya masih sangat luas dan prospek bisnisnya pun masih sangat bagus. Sehingga diperkirakan untuk tahun-tahun ke depannya peluang bisnis ini akan mengalami peningkatan yang cukup tajam.Pasar laundry yang semakin terbuka lebar sepertinya menjadi sasaran tepat bagi para pelaku usaha. Tak heran bila saat ini hampir di setiap pelosok daerah baik di kota maupun di daerah pinggiran, semakin banyak bisnis laundry yang bermunculan. Hal inilah yang mendorong beberapa pelaku bisnis laundry mulai tertarik untuk mengembangkan bisnisnya melalui franchise dengan investasi yang beragam.

KonsumenTarget pasar franchise laundry adalah para pemula atau pencari usaha yang berminat menjalankan bisnis jasa binatu tanpa perlu memulainya dari nol. Banyaknya konsumen yang membutuhkan jasa laundry seperti para mahasiswa, anak kost, para pegawai, serta masyarakat umum yang tidak memiliki cukup waktu untuk mencuci sendiri di rumah. Membuat pangsa pasar bisnis ini cukup luas, dan menjadi ladang bisnis yang sangat potensial untuk digarap.

Info produkSeiring dengan perkembangan teknologi dan gaya hidup masyarakat modern yang cenderung tidak memiliki banyak waktu untuk mencuci baju-baju kotornya, bisnis laundry tentu menjadi salah satu jenis usaha yang tidak pernah berhenti dicari konsumen. Inilah yang membuat jumlah franchise laundry kian menjamur.Lalu, kira-kira apa saja yang perlu dipersiapkan para calon franchisee (calon mitra) sebelum mereka menjalankan bisnis franchise laundry? Mari kita simak info bisnis yang perlu disiapkan.

1. Siapkan lokasi usaha yang strategis. Misalnya dengan memilih lokasi yang ada

di sekitar kost mahasiswa, pemukiman warga, atau dekat dengan perkantoran

maupun pusat kota. Sebab, konsumen potensial Anda adalah kalangan

masyarakat yang memiliki tingkat kesibukan cukup tinggi (seperti masyarakat

yang tinggal di perkotaan).

2. Lakukan survey pasar sebelum akhirnya memilih brand dari franchise laundry

yang akan Anda ikuti. Saat ini banyak franchisor (penyelenggara kemitraan)

jasa laundry yang menawarkan berbagai macam investasi cukup menggiurkan,

namun belum tentu semuanya memberikan untung besar. Karena itu sebaiknya

cari informasi tentang profil perusahaan tersebut, mulai dari siapa pemiliknya,

berapa lama mulai berjalan, bagaimana SOP yang ditawarkan, bagaimana

laporan keuangannya, dan seberapa besar respon masyarakat terhadap brand

tersebut. Sehingga Anda tidak salah memilih kemitraan.

3. Ikutilah program training (pelatihan) karyawan yang diberikan franchisor. Hal

ini sangat penting, mengingat pelatihan tersebut menjadi bekal Anda agar

Page 6: Franchise SPBU

dapat menjalankan usaha sesuai dengan standar operasional yang ditetapkan

franchisor.

4. Siapkan modal usaha yang cukup. Meskipun dengan membayar dana investasi

yang ditentukan investor hampir semua keperluan usaha sudah disiapkan

mereka. Namun sebaiknya Anda juga memiliki dana cadangan sebagai

tambahan modal selama menjalankan usaha. Sebab, persaingan bisnis

franchise laundry sudah semakin besar sehingga pengembangan usaha juga

sangat dibutuhkan ketika menjalankan sebuah kemitraan.

Kelebihan Bisnis

Setiap harinya tingkat kebutuhan konsumen akan jasa laundry semakin menunjukan peningkatan yang cukup signifikan. Sehingga berinvestasi di bisnis franchise laundry menjanjikan keuntungan yang cukup besar, karena peluang pasar bisnis tersebut juga semakin terbuka lebar. Disamping prospek bisnisnya yang sangat bagus, franchise laundry juga membantu Anda khususnya para pemula untuk bisa memulai usaha dengan mudah. Dengan investasi yang Anda tanamkan pada kemitraan tertentu, maka secara tidak langsung semua peralatan dan bahan baku usaha sudah disiapkan oleh para franchisor. Jadi, sebagai mitra Anda hanya perlu mempersiapkan lokasi usaha serta calon tenaga kerjanya saja.

Kekurangan bisnis

Walaupun bisnis franchise memudahkan Anda untuk memulai usaha, namun saat ini persaingannya sudah sangat tinggi. Bahkan dalam satu lokasi yang strategis (seperti dekat dengan kampus dan perkotaan) dimungkinkan ada beberapa merek franchise laundry yang sudah berdiri. Karena itu sebagai calon franchisee Anda harus pintar-pintar dalam memilih brand yang akan diikuti dan cermat dalam memilih lokasi usaha. Pastikan Anda memilih brand laundry yang sudah dikenal masyarakat luas dan memilih lokasi usaha yang belum terlalu banyak saingannya. Sehingga peluang Anda untuk menguasai pasar masih terbuka lebar.

Page 7: Franchise SPBU

Salah satu jenis usaha baru yang muncul namun sudah berjamuran di berbagai

tempat adalah waralaba atau franchise laundry. Dengan menggunakan modal yang

tidak terlalu besar, bisnis waralaba ini sungghlah menjanjikan karena dapat

memberikan keuntungan yang cukup besar. Bisnis waralaba ini pun muncul

berdasarkan latar belakang melihat peluang dari sibuknya aktivitas beberapa orang

yang sibuk sepetrti mahasiswa ataupun pekerjaan kantoran yang tidak memiliki waktu

untuk mencuci pakaian mereka sendiri. Para mahasiswa atau pekerja kantoran

tersebut tentunya pasti lebih memilih untuk menitipkan baju-baju mereka ke laundry

karena hanya dengan membayar sejumlah uang saja, mereka dapat mendapatkan

pakaian mereka menjadi bersih kembali tanpa harus repot bersusah payah dan

menghabiskan banyak waktu mencuci pakaian mereka sendiri.