2
Fungsi Peta Article of the website penjelajah, created on: 6/13/2010 3:22:09 PM By: Suryadi360 | Published: 13/06/2010 15:28 | | Content:7 Peta sebagai Media Informasi Peta merupakan media penyajian informasi berreferensi geografis dari suatu wilayah, dan peta dibuat untuk kepentingan orang lain, yaitu pengguna peta atau pembaca peta (map reader). Oleh karena itu, fungsi peta adalah memberikan informasi tentang suatu obyek kepada pengguna peta agar informasi tersebut dapat dimanfaatkan. Dalam melakukan desain kartografi perlu difahami arti suatu informasi dan manfaatnya bagi pengguna peta. Tanpa memahaminya, sukar bagi seorang kartographer untuk membuat peta yang mempunyai nilai informasi (informatif). Banyak peta yang menyajikan informasi sesuai dengan tema petanya; tetapi apakah peta tersebut mempunyai nilai informasi, masih perlu dipertanyakan. Contoh: Pembuatan peta vegetasi wilayah tertentu. Pengguna peta atau pembaca peta (map reader) akan bertanya: dimana lokasi hutan tersebut (keadaan fisik: dirawa, tanah kering datar atau berbukit/gunung; fungsi hutan: apakah terletak di hutan lindung, hutan produksi atau diluar kawasan) dan bagaimana kondisinya (hutan perawan, bekas tebangan, atau terdapat areal bukan hutan). Kejelasan informasi tersebut penting untuk pengguna peta, khususnya dalam memberikan perlakuan terhadap wilayah tersebut. Namun, karena berbagai keterbatasan (skala peta, tersedianya data dll.) tidak semua keinginan dan harapan pengguna peta terpenuhi. Sehubungan dengan informasi yang akan disajikan kedalam peta, perlu kejelasan, mana informasi utama dan mana informasi tambahan agar peta mudah difahami isinya. Dalam hal ini, informasi dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok : Informasi dasar, yaitu unsur-unsur pada peta dasar yang perlu atau tidak perlu disajikan sebagai latar peta tematik (berhubungan dengan generalisasi). Informasi pokok, yaitu informasi yang berkaitan dengan tema peta. Apakah hutan perlu diklasifikasi atau distratifikasi. Apakah batas fungsi hutan atau batas administrasi perlu dicantumkan ? Informasi penunjang, yaitu informasi yang diharapkan dapat melengkapi informasi pokok dan ada relevansinya untuk dicantumkan dalam peta. Informasi apa saja yang perlu dicantumkan pada peta tematik sulit dirinci. Hal ini sangat tergantung kepada tema peta, tersedianya data dan karakteristik serta relevansinya. Apabila unsur-unsur dan informasinya terlalu banyak, maka petanya akan menjadi ruwet dan sukar dibaca; sedangkan kalau informasinya terlalu sedikit, peta menjadi kurang informatif. Peta sebagai Sistim Komunikasi Fungsi peta adalah menyajikan suatu informasi tentang suatu obyek kepada pembaca peta. Agar informasinya mudah diterima dan cepat dipahami, maka cara penyampaiannya harus jelas, dengan bahasa sederhana. Bahasa peta adalah simbol-simbol (titik, garis dan luasan/areal,

Fungsi Peta

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Fungsi Peta

Fungsi PetaArticle of the website penjelajah, created on: 6/13/2010 3:22:09 PM

By: Suryadi360 | Published: 13/06/2010 15:28 |   | Content:7

Peta sebagai Media InformasiPeta merupakan media penyajian informasi berreferensi geografis dari suatu wilayah, dan peta dibuat untuk kepentingan orang lain, yaitu pengguna peta atau pembaca peta (map reader). Oleh karena itu, fungsi peta adalah memberikan informasi tentang suatu obyek kepada pengguna peta agar informasi tersebut dapat dimanfaatkan. Dalam melakukan desain kartografi perlu difahami arti suatu informasi dan manfaatnya bagi pengguna peta. Tanpa memahaminya, sukar bagi seorang kartographer untuk membuat peta yang mempunyai nilai informasi (informatif).  Banyak peta yang menyajikan informasi sesuai dengan tema petanya; tetapi apakah peta tersebut mempunyai nilai informasi, masih perlu dipertanyakan.

Contoh: Pembuatan peta vegetasi wilayah tertentu. Pengguna peta atau pembaca peta (map reader) akan bertanya: dimana lokasi hutan tersebut (keadaan fisik: dirawa, tanah kering datar atau berbukit/gunung; fungsi hutan: apakah terletak di hutan lindung, hutan produksi atau diluar kawasan) dan bagaimana kondisinya (hutan perawan, bekas tebangan, atau terdapat areal bukan hutan). Kejelasan informasi tersebut penting untuk pengguna peta, khususnya dalam memberikan perlakuan terhadap wilayah tersebut. Namun, karena berbagai keterbatasan (skala peta, tersedianya data dll.) tidak semua keinginan dan harapan pengguna peta terpenuhi. 

Sehubungan dengan informasi yang akan disajikan kedalam peta, perlu kejelasan, mana informasi utama dan mana informasi tambahan agar peta mudah difahami isinya. Dalam hal ini, informasi dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok :Informasi dasar, yaitu unsur-unsur pada peta dasar yang perlu atau tidak perlu disajikan sebagai latar peta tematik (berhubungan dengan generalisasi).Informasi pokok, yaitu informasi yang berkaitan dengan tema peta. Apakah hutan perlu diklasifikasi atau distratifikasi. Apakah batas fungsi hutan atau batas administrasi perlu dicantumkan ?Informasi penunjang, yaitu informasi yang diharapkan dapat melengkapi informasi pokok dan ada relevansinya untuk dicantumkan dalam peta.Informasi apa saja yang perlu dicantumkan pada peta tematik sulit dirinci.  Hal ini sangat tergantung kepada tema peta, tersedianya data dan karakteristik serta relevansinya.  Apabila unsur-unsur dan informasinya terlalu banyak, maka petanya akan menjadi ruwet dan sukar dibaca; sedangkan kalau  informasinya terlalu sedikit, peta menjadi kurang informatif.

Peta sebagai Sistim KomunikasiFungsi peta adalah menyajikan suatu informasi tentang suatu obyek kepada pembaca peta. Agar informasinya mudah diterima dan cepat dipahami, maka cara penyampaiannya harus jelas, dengan bahasa sederhana. Bahasa peta adalah simbol-simbol (titik, garis dan luasan/areal, kualitatif/kuantitatif, warna, notasi, arsir) yang merupakan sistim komunikasi antara pembuat peta dengan pembaca peta. Pokok permasalahannya adalah bagaimana membuat simbol-simbol dan menempatkan kedalam ruang peta sehingga pembaca peta dapat membacanya dengan mudah dan menafsirkan artinya dengan benar.

Peta adalah untuk dilihat pada jarak pandang tertentu, yang kemudian dipelajari dan dikaji isinya. Apabila pembaca peta tidak memahaminya maka peta akan kehilangan arti dan fungsinya. Oleh karena itu, simbol harus dibuat dengan jelas dan tegas, dan antara satu dengan simbol yang lain harus dapat dibedakan dengan mudah. Perbedaan simbol-simbol dapat berupa: bentuk, ukuran (besar, lebar), ketebalan, kerapatan, warna dan gradasinya.