18
FURUNKEL DAN KARBUNKEL I. DEFINISI Furunkel (abscess or boil) adalah suatu penyakit infeksi akut pada folikel rambut dan sekitarny, bulat, nyeri, berbatas tegas yang berakhir dengan supurasi di tengah akibat daripada bakteri staphylococcus aureus 1,2 . Karbunkel merupakan gabungan daripada beberapa furunkel yang dibatasi oleh trabekula fibrosa yang berasal dari jaringan subkutan yang padat. 3 Karbunkel juga merupakan nodul inflamasi pada daerah folikel rambut yang lebih luas dan dasarnya lebih dalam daripada furunkel. 3, Furunkel atau karbunkel dapat muncul dimana saja pada kulit, terutama muncul pada wajah, leher, ketiak, pantat atau paha dan area yang terdapat rambut dan barnyak mengeluarkan keringat atau mengalami gesekan. Penyebab dari furunkel atau karbunkel ini biasanya adalah bakteri staphylococcus aureus. 3 Terdapat beberapa faktor yang biasa menyebabkan furunkel dan karbunkel, yaitu, obesitas, kelainan darah, pengambilan steroid oral dan diabetes. 1

Furunkel Dan Karbunkel Asli Sekali

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Furunkel Dan Karbunkel Asli Sekali

FURUNKEL DAN KARBUNKEL

I. DEFINISI

Furunkel (abscess or boil) adalah suatu penyakit infeksi akut

pada folikel rambut dan sekitarny, bulat, nyeri, berbatas tegas yang berakhir

dengan supurasi di tengah akibat daripada bakteri staphylococcus aureus1,2.

Karbunkel merupakan gabungan daripada beberapa furunkel yang dibatasi

oleh trabekula fibrosa yang berasal dari jaringan subkutan yang padat.3

Karbunkel juga merupakan nodul inflamasi pada daerah

folikel rambut yang lebih luas dan dasarnya lebih dalam daripada

furunkel.3, Furunkel atau karbunkel dapat muncul dimana saja pada kulit,

terutama muncul pada wajah, leher, ketiak, pantat atau paha dan area yang

terdapat rambut dan barnyak mengeluarkan keringat atau mengalami gesekan.

Penyebab dari furunkel atau karbunkel ini biasanya adalah bakteri

staphylococcus aureus.3 Terdapat beberapa faktor yang biasa menyebabkan

furunkel dan karbunkel, yaitu, obesitas, kelainan darah, pengambilan steroid

oral dan diabetes.

II. ETIOLOGI

Furunkel maupun karbunkel disebabkan oleh bakteri staphylococcus

aureus. Bakteri ini merupakan flora normal pada kulit kadang-kadang pada

tenggorokan dan saluran hidung.Bakteri Staphylococcus aureus berbentuk

bulat (coccus), memiliki diameter 0,5 – 1,5 µm, memiliki

susunan bergerombol seperti anggur, tidak memiliki kapsul, nonmotil,

katalase positif dan pada pewarnaan gram tampak berwarna ungu.6,7

1

Page 2: Furunkel Dan Karbunkel Asli Sekali

S. aureus termasuk bakteri osmotoleran, yaitu bakteri yang dapat

hidup di lingkungan dengan rentang konsentrasi zat terlarut (contohnya

garam) yang luas, dan dapat hidup pada konsentrasi NaCl sekitar 3 Molar.

Habitat alami S aureus pada manusia adalah di daerah kulit, hidung, mulut,

dan usus besar, di mana pada keadaan sistem imun normal, S. aureus tidak

bersifat pathogen.6

III. PATOGENESIS

Bakteri staphylococcus yang menyebabkan furunkel dan karbunkel

umumnya masuk melalui luka, goresan, atau robekan pada kulit.Respon

primer host terhadap infeksi S.aureus adalah pengerahan sel PMN ke tempat

masuk kuman tersebut untuk melawan infeksi yang terjadi.6 Sel  PMN ini 

ditarik ke tempat infeksi oleh  komponen  bakteri  seperti  formylated peptides

atau  peptidoglycan  dan cytokine TNF (tumor necrosis factor) dan

interleukin (IL) 1 dan 6 yang dikeluarkan oleh sel endotel dan makrofag yang

teraktivitas.8,10Hal ini menimbulkan inflamasi dan pada akhirnya membentuk

pus.

Furunkel berawal sebagai benjolan keras berwarna merah yang

mengandung nanah. Lalu benjolan ini akan berfluktuasi dan tengahnya

menjadi putih atau kuning (membentuk pustula). Furunkel bisa pecah spontan

atau dipecahkan dan mengeluarkan nanahnya, kadang mengandung sedikit

darah.Bisa disertai nyeri yang sifatnya ringan sampai sedang. Kulit di

sekitarnya tampak kemerahan atau meradang. Kadang disertai demam, lelah

dan tidak enak badan. Jika furunkel sering kambuhan maka keadaannya

disebut furunkulosis.4

2

Page 3: Furunkel Dan Karbunkel Asli Sekali

Gambar 1: Furunkel. Massa bengkak yang besar dengan bahan

purulen mulai memancar dari beberapa titik di permukaan.

(Dikutip dari kepustakaan 5 )

Pembentukan karbunkel terjadi lebih lambat dibandingkan furunkel

tunggal dan bisa menyebabkan demam serta lelah karena merupakan infeksi

yang lebih serius. Lebih sering terjadi pada pria dan paling banyak ditemukan

di leher bagian belakang. Karbunkel juga cenderung mudah diderita oleh

penderita diabetes, gangguan sistem kekebalan dan dermatitis.5

Beberapa furunkel bersatu membentuk massa yang lebih besar, yang

memiliki beberapa titik pengaliran nanah. Infeksi ini menular, bisa disebarkan

ke bagian tubuh lainnya dan bisa ditularkan ke orang lain.7 Pada kulit yang

terkena ditemukan beberapa bisul yang bersatu disertai nyeri yang sifatnya

ringan atau sedang.6 Kulit tampak merah dan membengkak. Karbunkel yang

pecah akan mengeluarkan nanah lalu mengering dan membentuk keropeng.7

3

Page 4: Furunkel Dan Karbunkel Asli Sekali

Gambar 2:Karbunkel,lesi menunjukkan furunkel konfluens multiple yang sebagian keluarkan pus.(Dikutip dari kepustakaan 2)

Gambar 3: S.aureus follikulitis dangkal.Multiple pustula

terbatas di daerah jenggot.(Dikutip dari kepustakaan 2)

4

Page 5: Furunkel Dan Karbunkel Asli Sekali

IV. DIAGNOSIS

Diagnosis dapat ditegakkan secara klinis, yaitu berdasarkan gambaran

klinisnya yang khas: lesi awal berupa infiltrat kecil, membesar membentuk nodul

eritematosa berbentuk kerucut, nyeri, terdapat core (mata bisul), kemudian melunak

menjadi abses, pecah, dan akhirmya terbentuk ulkus. Tetapi untuk lebih menegakkan

diagnosisnya bisa dari segi :

Anamnesis : timbul bisul atau benjolan yang nyeri dan ada matanya.

Pemeriksaan fisik: khususnya efloresensi nodul eritema berbentuk kerucut,

dan ditengahnya terdapat core.

Pemeriksaan penunjang : pewarnaan Gram dan kultur .

Gejala klinis:

Gejala klinis dari Furunkel dimulai dengan nodul folikulocentric yang keras,

lunak, merah (kelainan berupa nodus eritematosa berbentuk kerucut, di tengahnya

terdapat pustul) pada daerah yang terdapat bulu (hair-bearing) dan biasanya menjadi

besar serta dirasakan nyeri.8,9

Karbunkel biasanya pertama muncul sebagai tonjolan yang nyeri, permukaann

yang halus, berbentuk kubah dan berwarna merah.1,3 Tonjolan tersebut biasanya juga

indurasi.5 Ukuran tonjolan tersebut meningkat dalam beberapa hari dan dapat

mencapai diameter 3-10 cm atau bahkan lebih. Supurasi terjadi setelah kira-kira 5-7

hari dan pus dikeluarkan melalui saluran keluar yang multipel (multiple

follicular orifices).11

Demam dan malaise juga sering muncul. Karbunkel yang pecah dan kering

kemudian membentuk lubang yang kuning keabuan ireguler pada bagian tengah dan

sembuh perlahan derngan granulasi.7

5

Page 6: Furunkel Dan Karbunkel Asli Sekali

Pemeriksaan laboratorium:

Pada pemeriksaan laboratorium, furunkulosis   atau  karbunkel  

menunjukkan  adanya leukositosis. Pemeriksaan  histologis  dari  karbunkel

menunjukkan proses inflamasi  dengan  PMN  yang  banyak di  dermis dan

lemak  subkutan.8 Pada karbunkel, abses multipel yang dipisahkan oleh trabekula

jaringan ikat menyusup dermis dan melewati sepanjang pinggir folikel rambut,

mencapai permukaan melalui lubang pada epidermis yang terkikis.2,4

Diagnosis dapat ditegakkan  berdasarkan gambaran klinis yang

dikonfirmasi dengan pewarnaan gram dan kultur  bakteri.6,9 Pewarnaan gram akan

menunjukkan sekelompok kokus berwarna ungu (gram positif) dan kultur bakteri

pada medium agar darah domba memberikan gambaran koloni yang lebar (6-8

mm), permukaan halus, sedikit cembung, dan warna kuning keemasan.11

Gambar 4:Pewarnaan gram pada bakteri S.aureus:menunjukkan

sekelompok kokus berwarna ungu yang bebrbentuk bulat,memiliki

susunan bergerombol seperti anggur.(Dikutip dari kepustakaan 3)

6

Page 7: Furunkel Dan Karbunkel Asli Sekali

V. DIAGNOSIS BANDING

Kista epidermal:

Diagnosa banding yang paling utama dari karbunkel adalah kista

epidermal yang mengalami inflamasi. Kista epidermal yang mengalami

inflamasi dapat dengan tiba-tiba menjadi  merah, nyeri tekan dan ukurannya 

bertambah  dalam  satu  atau   beberapa hari sehingga dapat menjadi

diagnosa banding karbunkel.3,4Diagnosa banding berupa kista epidermal yang

mengalami inflamasi ini dapat disingkirkan berdasarkan terdapatnya riwayat

kista sebelumnya pada tempat yang sama, terdapatnya orifisium kista yang

terlihat jelas dan penekanan lesi tersebut akan mengeluarkan masa

sepertikeju yang berbau tidak sedap sedangkan pada karbunkel mengeluarkan 

materlpurulen.4

Gambar 5: Kista epidermal menunjukkan adanya kista pada wajah

(dikutip dari kepustakaan 2)

Hidradenitis suppurative:

Diagnosa banding seperti hidradenitis suppurativa

(apokrinitis) juga merupakan salah satu diagnosis karbunkel. Berbeda

dengan karbunkel, penyakit ini ditandai oleh abses steril dan sering berulang.

Selain itu, daerah predileksinya berbeda dengan karbunkel yaitu pada aksila ,

lipat paha, pantat, atau di bawah payudara.1,5,7 Adanya  jaringan parut

yang lama, adanya sinus dan fistel serta kultur bakteri yang

7

Page 8: Furunkel Dan Karbunkel Asli Sekali

negatif memastikan diagnosis penyakit ini dan juga membedakannya dengan

karbunkel.3,8

Gambar 6: Hidradenitis supuratif. Adanya bisul yang halus dan besar pada genital wanita (dikutip dari kepustakaan 2)

Sporotrikosis

Sporotrikosis merupakan infeksi kronik dari jamur Sporotrichum

schenkii dan ditandai  oleh nodula  kecil sampai kasar berjejer  sepanjang 

aliran limfe.2 

Gambar 7: Sporotrikosis. Terdapat nodul ulseratif pada ibu jari

(dikutip dari kepustakaan 3)

8

Page 9: Furunkel Dan Karbunkel Asli Sekali

Blastomikosis

Blastomikosis ditandai nodula kronik dengan multipel fistula. Gejala

penyakit ini sangat bervariasi karena banyak sistem organ yang berperan

dalam penyebarannya. Namun, beberapa gejala yang paling sering

diperiksakan adalah gejala yang berkaitan dengan manifestasi pulmonari, lesi

pada kulit yang tidak sembuh, lesi tulang yang seringkali tanpa rasa sakit, dan

gejala yang berkaitan dengan sistem genitouorinari (urogenital).2,3

Gambar 8: Blastomikosis. lesi akibat nodul kronik pada kulit (dikutip dari kepustakaan 2)

Akne Konglobata

Akne Konglobata ditandai oleh nodul-nodul merah hitam dengan

kebanyakan berada pada daerah punggung daripada wajah dan lengan.2,3

Gambar 9: Akne konglobata. Terdapat nodul-nodul merah menyebar pada wajah (dikutip dari kepustakaan 3)

9

Page 10: Furunkel Dan Karbunkel Asli Sekali

VI. PENATALAKSANAAN

Karbunkel atau furunkel dengan selulitis disekitarnya atau yang

disertai demam, harus diobati dengan antibiotik sistemik.4 Untuk infeksi berat

atau infeksi pada area yang berbahya, dosis antibiotik maksimal harus

diberikan dalam bentuk perentral.1,2 Bila infeksi berasal dari methicillin

resistent Streptococcus aureus (MRSA) atau dicurigai infeksi serius, dapat

diberikan vankomisin (1 sampai 2 gram IV setiap hari dalam dosis terbagi).

Pengobatan antibiotik harus berlanjut paling tidak selama 1 minggu.1.2

Bila lesi besar, nyeri dan fluktuasi, insisi dan drainase diperlukan. Bila

infeksi terjadi berulang atau memiliki komplikasi dengan komorbiditas,kultur

dapat dilakukan3,4

Untuk menghindari dari furunkulosis dan karbunkel

rekuren,harus mengevaluasi penyebab yang mendasari dengan

teliti.11 Faktor-faktor predisposisi yang terlokalisasi spesifik seperti,

paparan zat industri (zatkimia, minyak), hygiene yang buruk,

obesitas,dan hiperhidrosis juga harus mangamati dengan betul. 4

Perawatan kulit secara umum dan pertimbangkan hal yang

dapat eliminasi s.aureus juga dititik beratkan.Penggunaan salep

local pada vestibulum nasalis dapat mengurangi S.aureus pada hidung

dan secara sekunder mengurangi sekelompok organisme pada kulit,sebuah

proses yang menyebabkan furunkulosis rekuren.4

10

Page 11: Furunkel Dan Karbunkel Asli Sekali

REFERENSI

1. James W.D, Berger T.G, Elston D.M, editors. Andrew’s Disease of the Skin:

Clinical Dermatology: Staphylococcal Infectious. 10th ed. Canada: Saunders

Elsevier; 2006. p.253-254

2. Dlugosz A.A, Yuspa S.H. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine:

Superficial Cutaneous Infections and Pyodermas In: Wolff K, Goldsmith L.A,

Katz S.I, Gilchrest B.A, Paller A.S, Lefell D.J, editors. 7th ed. United States of

America: McGrawHill; 2008. p.1699-1701

3. MacKie R.M, Qiunn A.G. Rook’s Textbook of Dermatology: Bac terial

Infection. In: Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C, editors. 7 th ed.

United Kingdom. Blackwell; 2004.. p.27.24-27.25

4. Habif T.P, editor. Clinical Dermatology: Bacterial Infections. 4th ed. Chile.

Mosby; 2004. p. 284-286

5. Gusti I.G, Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit Dan

Kelamin.: Tumor Kulit. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,

Jakarta,edisi ke-4 2006.p.229-237

6. Tolan WR. Staphylococcus Aureus Infection Clinical Presentation. [internet]

[updated 2012 July 9]; [cited 2012 September 20]. Available from;

http://emedicine.medscape.com/article/971358-overview#showall

7. Brannon H. Folliculitis, Furuncle, and Carbuncles. [internet [updated 2009

March 18]; [cited 2012 September 20]. Available from;

http://dermatology.about.com/od/infectionbacteria/a/foll_fur_carbun.htm

8. Dhar D. Furuncles and Carbuncles. [internet] [updated 2010 March]; [cited

2012 September 20]. Available from: Available from:

http://www.merckmanuals.com/professional/dermatologic_disorders/

bacterial_skin_infections/furuncles_and_carbuncles.html

11

Page 12: Furunkel Dan Karbunkel Asli Sekali

9. Berman K. Carbuncle. [internet] [updated 2011 May 13]; [cited 2012

September 20. Available from;

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000825.htm

10. Chang. Carbuncle. [internet] [updated 2010 October 15]; [cited 2012

September 20. Available from;

http://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/carbuncles-

causes-treatments

11. Bargar. What is the Difference Between a Furuncle and a Carbuncle.

[internet] [updated 2012]; [cited 2012 September 20]. Available from;

http://www.wisegeek.com/what-is-the-difference-between-a-furuncle-and-a-

carbuncle.htm

12