15
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat getaran benda lain. Adanya peristiwa resonansi yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari seperti dua garpu tala yang mempunyai bilangan getar atau frekuensi yang sama bila garpu tala yang satu digetarkan/dibunyikan maka garpu tala yang lainnya akan ikut bergetar/berbunyi, mendorong kita untuk melakukan percobaan ini agar dapat memahami lebih lanjut tentang peristiwa resonansi. I.2. Tujuan Percobaan Percobaan ini bertujuan : 1. Menentukan kecepatan suara di udara. 2. Menera bilangan getar garpu tala. I.3. Permasalahan Permasalahan yang dihadapi dalam percobaan ini adalah : Bagaimana menentukan nilai V (kecepatan suara di udara) dari m (bilangan resonansi) dan f (frekuensi garpu tala) yang telah diketahui dan L’ (panjang kolom udara sebenarnya) yang telah diukur serta menentukan nilai e. Bagaimana menentukan nilai f (frekuensi garpu tala) dari V (kecepatan suara di udara) dan m (bilangan resonansi) yang telah diketahui dan L’ (panjang kolom udara sebenarnya) yang telah diukur serta menentukan nilai e. I.4. Sistematika Laporan Laporan ini disusun secara sistematis berdasarkan petunjuk yang telah ada, yaitu meliputi : abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, Bab I Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang, tujuan percobaan, permasalahan, sistematika laporan, Bab II Dasar Teori yang terdiri atas teori teori yang mendasari dilakukannya percobaan dan penulisan laporan, Bab III Analisa Data dan

[G1] Kecepatan suara diudara.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1. Latar Belakang

    Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat getaran

    benda lain. Adanya peristiwa resonansi yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari

    seperti dua garpu tala yang mempunyai bilangan getar atau frekuensi yang sama bila

    garpu tala yang satu digetarkan/dibunyikan maka garpu tala yang lainnya akan ikut

    bergetar/berbunyi, mendorong kita untuk melakukan percobaan ini agar dapat

    memahami lebih lanjut tentang peristiwa resonansi.

    I.2. Tujuan Percobaan

    Percobaan ini bertujuan :

    1. Menentukan kecepatan suara di udara.

    2. Menera bilangan getar garpu tala.

    I.3. Permasalahan

    Permasalahan yang dihadapi dalam percobaan ini adalah :

    Bagaimana menentukan nilai V (kecepatan suara di udara) dari m

    (bilangan resonansi) dan f (frekuensi garpu tala) yang telah diketahui dan

    L (panjang kolom udara sebenarnya) yang telah diukur serta

    menentukan nilai e.

    Bagaimana menentukan nilai f (frekuensi garpu tala) dari V (kecepatan

    suara di udara) dan m (bilangan resonansi) yang telah diketahui dan L

    (panjang kolom udara sebenarnya) yang telah diukur serta menentukan

    nilai e.

    I.4. Sistematika Laporan

    Laporan ini disusun secara sistematis berdasarkan petunjuk yang telah ada,

    yaitu meliputi : abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, Bab I

    Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang, tujuan percobaan, permasalahan,

    sistematika laporan, Bab II Dasar Teori yang terdiri atas teori teori yang mendasari

    dilakukannya percobaan dan penulisan laporan, Bab III Analisa Data dan

  • 2

    Pembahasan, Bab V Kesimpulan yang berisi kesimpulan dari laporan berdasarkan

    percobaan yang telah dilakukan, daftar pustaka, dan lampiran.

  • 3

    BAB II

    DASAR TEORI

    cBAB III

    PERALATAN DAN CARA KERJA

    III.1. Peralatan

    Peralatan yang digunakan antara lain :

    1. Tabung resonansi yang perlengkapannya 1 set.

    2. Garpu tala standart 1 buah.

    3. Garpu tala yang akan ditera.

    III.2. Cara Kerja

    Cara melakukan percobaan adalah sebagai berikut :

    1. Menentukan kecepatan suara di udara.

    a. Mengambil garpu tala standart yang frekuensinya diketahui dan digetarkan

    di atas pipa kecil ( tanya asisten ).

    b. Mengangkat pipa dengan perlahan bersama garpu tala yang telah digetarkan

    ( usahakan jaraknya tetap ), hingga diperoleh resonansi ke 1,2,3.

    c. Mencatat tekanan udara dan temperatur kamar.

    2. Menera bilangan getar garpu tala.

    a. Menggetarkan garpu tala yang akan ditera di atas kolom udara.

    b. Mengatur permukaan air agar didapat resonansi ke 1,2,3.

    Mencatat tiap harga L pada setiap resonansi (diusahakan jarak C tetap).

  • 4

    BAB IV

    ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

    IV.1. Analisa Data

    Setelah melakukan percobaan, maka diperoleh data sebagai berikut :

    IV.1.1. Data Percobaan I ( menentukan kecepatan suara di udara )

    Tabel 4.1

    No L1 (cm) L2 (cm) L3 (cm)

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    11

    12,2

    12

    11,5

    11,58

    38

    38

    37,5

    37

    36,5

    63,5

    63,5

    64

    63,6

    64

    IV.1.2 Data Percobaan II ( menentukan frekuensi garpu tala )

    Tabel 4.2

    No L1 (cm) L2 (cm) L3 (cm)

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    7

    7,1

    6,9

    6,1

    6,8

    25,8

    23

    22,5

    22,5

    22

    36

    36,5

    39

    39

    38

    Dalam percobaan ini setiap percobaan dilakukan sebanyak lima kali, karena

    dalam sebuah percobaan sering terjadi sesuatu yang menyebabkan kurang akuratnya

    data yang didapat. Oleh karena itu perlu dilakukan cara perhitungan ralat yang

    meliputi ralat mutlak, ralat nisbi, dan keseksamaan agar hasil yang didapat lebih

    akurat.

  • 5

    Perhitungan ralat ralatnya sebagai berikut :

    1. Ralat Mutlak _ 2 1/2

    Ralat Mutlak = ( L L )

    n ( n - 1 )

    2. Ralat Nisbi

    I = Ralat Mutlak X 100%

    L

    3. Keseksamaan

    K = 100% - I

    Untuk lebih jelasnya data akan dianalisa satu - persatu :

    IV.1.1.1. Analisa Data pada Percobaan I

    IV.1.1.1.1. Data percobaan I untuk Resonansi ke-1

    Tabel 4.3

    No L1 (L1 L1) (L1 L1)2

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    11

    12,2

    12

    11,5

    11,2

    -0,8

    0,62

    0,42

    -0,08

    -0,38

    0,3360

    0,3800

    0,1760

    0,0064

    0,1440

    L1 = 11,58 1,0424

    1. Ralat Mutlak

    Ralat mutlak = ( L1 - L1 )2

    n ( n 1 )

    = 1,0424 = 0,23

    20

    2. Ralat Nisbi

    I = Ralat mutlak x 100%

    L1

  • 6

    = 0,23 x 100% = 2 %

    11,58

    3. Keseksamaan

    K = 100% - I = 100% - 2% = 98 %

    4. Panjang kolom udara sebenarnya = ( 11,58 0,2 ) cm

    IV.1.1.1.2. Data Percobaan I untuk Resonansi ke-2

    Tabel 4.4

    No L2 (L2 L2) (L2 L2)2

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    38

    38

    37,5

    37

    36,5

    0,6

    0,6

    0,1

    -0,4

    -0,9

    0,36

    0,36

    0,01

    0,16

    0,81

    L2 = 37,4 1,7

    1. Ralat Mutlak

    Ralat mutlak = 0,29

    2. Ralat Nisbi

    I = Ralat mutlak x 100%

    L2

    = 0,8 %

    3. Keseksamaan

    K = 100% - I = 100% - 0,8% = 99,2%

    4. Panjang kolom udara sebenarnya = ( 37,4 0,3 ) cm

    IV.1.1.1.3. Data Percobaan I untuk Resonansi ke-3

  • 7

    Tabel 4.5

    No L3 (L3 L3) (L3 L3)2

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    63,5

    63,5

    64

    63,6

    64

    -0,22

    -0,22

    0,28

    -0,12

    0,28

    0,048

    0,048

    0,078

    0,014

    0,078

    L3 = 63,72 0,266

    1. Ralat Mutlak

    Ralat mutlak = 0,12

    2. Ralat Nisbi

    I = Ralat mutlak x 100%

    L3

    = 0,2 %

    3. Keseksamaan

    K = 100% - I = 100% - 0,2 % = 99,8%

    4. Panjang kolom udara sebenarnya = ( 63,72 0,1 ) cm

    IV.1.1.2. Analisa Data pada Percobaan II

    IV.1.1.2.1. Data Percobaan II untuk Resonansi ke-1

    Tabel 4.6

    No L1 (L1 L1) (L1 L1)2

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    7

    7,1

    6,9

    6,1

    6,8

    0,22

    0,32

    0,12

    -0,68

    0,02

    0,048

    0,1

    0,014

    0,46

    0,0004

    L1 = 6,78 0,6224

  • 8

    1. Ralat Mutlak

    Ralat mutlak = 0,17

    2.Ralat Nisbi

    I = Ralat mutlak x 100%

    L1

    = 0,17 x 100% = 2,5%

    6,78

    3. Keseksamaan

    K = 100% - I = 100% - 2,5% = 97,5%

    4. Panjang kolom udara sebenarnya = (6,78 0,2 ) cm

    IV.1.1.2.2. Data Percobaan II untuk Resonansi ke-2

    Tabel 4.7

    No L2 (L2 L2) (L2 L2)2

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    25,8

    23

    22,5

    22,5

    22

    2,64

    -0,16

    -0,66

    -0,66

    -1.16

    6,97

    0,026

    0,436

    0,436

    1,346

    L2 = 23,16 9,214

    1. Ralat Mutlak

    Ralat mutlak = 0,68

    2. Ralat Nisbi

    I = Ralat mutlak x 100%

    L2

    = 2,9 %

    3.Keseksamaan K = 100% - I = 100% - 2,9% = 97,1%

    4. Panjang kolom udara sebenarnya = ( 23,16 0,7 ) cm

    IV.1.1.2.3. Data Percobaan II untuk Resonansi ke-3

  • 9

    Tabel 4.8

    No L3 (L3 L3) (L3 L3)2

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    36

    36,5

    39

    39

    38

    -1,7

    -1,2

    1,3

    1,3

    0,3

    2,89

    1,44

    1,69

    1,69

    0,09

    L3 = 37,7 7,8

    1. Ralat Mutlak

    Ralat mutlak = 0,62

    2. Ralat Nisbi

    I = Ralat mutlak x 100% = 1,6 %

    L3

    3. Keseksamaan

    K = 100% - I = 100% - 1,6% = 98,4%

    4. Panjang kolom udara sebenarnya = ( 37,7 0,6 ) cm

    IV.1. Pembahasan

    IV.2.1. Menentukan kecepatan suara di udara ( percobaan I )

    Kecepatan suara di udara diperoleh dari grafik hubungan antara L dan m.

    grafik ini dibuat dengan menggunakan pendekatan regresi linier, dengan rumus :

    y = Ax + B

    dimana :

    y = L

    x = m

  • 10

    Regresi linier untuk percobaan I

    A = n.(xy) - x.y

    n.(x ) (x )

    = (3)(164,84) (3)(112,7)

    (3)(5) 9

    = 156,47

    15 - 9

    = 26,07

    B = y A.x

    n

    = 112,7 (26,07)(3) = 11,49

    3

    Persamaan Regresi liniernya : y = 26,07x+11,49

    frekuensi garpu tala f = 512 Hz

    dengan memakai L3 dan L2

    v = 2(512) (26,07) = 267

    ralat perhitungan kolom udara e adalah = 267 = 0,13 m

    4f 4(512)

    IV.2.2 Menera bilangan getar garpu tala ( percobaan II )

    Untuk menentukan frekuensi garpu tala dapat diperoleh dengan cara

    membuat hubungan L dan m melalui grafik secara regresi linier.

  • 11

    Regresi linier untuk percobaan II

    A = n.(xy) - x.y

    n.(x ) (x )

    = (3)(98,56) (3)(67,64)

    (3)(5) 9

    = 92,76 = 15,46

    6

    B = y A.x

    n

    = 67,64 (15,46)(3)

    3

    = 7,08

    Persamaan regresi liniernya : y = 15,46x + 7,08

    * Kecepatan suara di udara berdasarkan percobaan I = 32675,84 cm/s

    dengan memakai L3 dan L2 diperoleh nilai f = 267(1) = 834,4

    2(0,16)

    ralat perhitungan kolom e sebesar = 267 =0,08

    4f 4(834,4)

    Dari percobaan 1 dan 2 terdapat perbedaan harga e hal ini disebabkan karena

    perbedaan frekuensi getar garpu tala 1 dan garpu tala 2 sehingga mempengaruhi pula

    jarak antara sumber getar dengan mulut pipa. Karena harga e berubah secara tidak

    langsung berbeda pula jarak pembentukan simpul ke simpul dalam pipa dalam hal

    ini sebesar L.

  • 12

    Grafik Percobaan I

    Grafik y = 26,07x + 11,49

  • 13

    Grafik y = 15,46x + 7,08

    BAB V

    KESIMPULAN

    Dari percobaan I maupun percobaan II maka dapat diambil kesimpulan

    sebagai berikut :

    1. Bahwa peristiwa resonansi terjadi pada saat panjang kolom udara

    (L)merupakan kelipatan ganjil dari panjang gelombang atau dengan mengikuti

    rumus (2m + 1) / 4

    * Untuk Percobaan I :

    1. Kecepatan suara di udara = +326,76 m/s

    2. e = +0,97 cm

    * Untuk Percobaan II :

    1. Frekuensi ( bilangan getar ) garpu tala = + 648,07 Hz

    2. e = +1,13 cm

  • 14

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Dr.G.C.Gerrits dan Ir. Soemani.S.Soerjohoedojo; Buku Peladjaran Ilmu

    Alam; jilid 2; pnerbit J.B.Wolters; Jakarta; 1953.

    2. Halliday dan Resnick; Fisika; Edisi ketiga; Penerbit Erlangga;Jakarta;

    1978.

    3. Sears, Zemansky; Fisika untuk Universitas I; Edisi keempat; Penerbit

    Binacipta; Bandung; 1982.

  • 15