49
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MEKANIKA TANAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Pengujian Mekanika Tanah yang dibina oleh Bapak Ir. I Wayan Jirna, S.T., M.T. oleh : Alfian Syahrul Huda (130523612743) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL DESEMBER 2014

Gabungan Mektan Fix Print

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MEKTAN

Citation preview

Page 1: Gabungan Mektan Fix Print

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUJIAN MEKANIKA TANAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

Pengujian Mekanika Tanah

yang dibina oleh Bapak Ir. I Wayan Jirna, S.T., M.T.

oleh :

Alfian Syahrul Huda

(130523612743)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

DESEMBER 2014

Page 2: Gabungan Mektan Fix Print

1. ANALISA SARINGAN

I. TUJUAN

1.1 Dapat melaksanakan salah satu cara pengujian besar butiran tanah

dengan prosedur yang benar.

1.2 Dapat menentukan pembagian ukuran butir dan membuat grafik

hasil pengujian.

II. ALAT DAN BAHAN

Page 3: Gabungan Mektan Fix Print

Gambar 1. Sleve Shaker Elektrik

2.1 Tanah 1000 gram

2.2 Saringan Tanah

2.3 Nampan Besar

2.4 Timbangan

2.5 Mesin Penggetar

2.6 Sendok Tanah / skop

2.7 Palu

2.8 Kantong plastik

2.9 Sikat besi

III. LANGKAH KERJA

3.1 Ambil tanah kering dengan cangkul atau sendok pasir di daerah yang

bertanah kering

3.2 Masukan tanah kedalam kantong plastik

3.3 Tuangkan tanah kedalam nampan besar, kemudian tumbuk dengan

palu

3.4 Tumbuk tanah tersebut hingga berbutir halus dan agak kasar (layak

masuk saringan)

3.5 Timbang tanah dalam timbangan sebanyak 1000 gram dalam nampan

kecil (pastikan nampan kecil sudah ditimbang beratnya)

3.6 Siapkan saringan dengan mengurutkan nomer paling paling besar

berada dibawah (pastikan saringan bersih dari bahan-bahan lain yang

menempel dengan sikat besi)

3.7 Tuangkan tanah seberat 1000 gram ke dalam saringan

3.8 Letakkan saringan pada mesin penggetar

Page 4: Gabungan Mektan Fix Print

3.9 Pastikan kabel mesin penggetar tersambung arus listrik dengan baik,

dan pastikan saringan kencang agar tanah tidak berantakan selama

proses penggetaran berlangsung

3.10 Tuangkan tanah seberat 1000 gram ke dalam saringan

3.11 Nyalakan mesin penggetar dan tunggu 10 menit

3.12 Ambil saringan dan timbang satu per satu dengan berat tanah yang

tertinggal

3.13 Catat data yang didapat

3.14 Masukkan kembali tanahtanah kedalam kantong plastic

3.15 Bersihkan kembali saringan dengan sikat besi

3.16 Akumulasikan data yang diperoleh

IV. TABEL OBSERVASI

No mm

Berat

Ayakan

(gram)

Berat

Saringan

+ Tanah

(gr)

Berat

Tanah

Tertahan

(gr)

Berat

Tanah

Tertahan

% Berat Tanah

Tertinggal Lolos

4 4.75 470 540 70 70 7.179487 92.82051

16 1.7 440 690 250 320 32.82051 67.17949

20 0.85 440 650 210 530 54.35897 45.64103

30 0.6 430 510 80 610 62.5641 37.4359

40 0.425 410 460 50 660 67.69231 32.30769

50 0.3 410 480 70 730 74.87179 25.12821

100 0.15 405 490 85 815 83.58974 16.41026

200 0.075 400 480 80 895 91.79487 8.205128

PAN 0 460 540 80 975 100 0

Page 5: Gabungan Mektan Fix Print

Persentase yang lolos

Ke 60 : D60 = ��

��� x 92,82 = 55,69%

Ke 30 : D30 = ��

��� x 92,82= 27,84%

Ke 10 : D10 = ��

��� x 92,82= 9,28%

Menetukan diameter (∅) saringan

D60 = 1,70 – ���,�����,��

��,�����,�� . ( 1,70 − 0,850)�

= 1,70 - ���,��

��,�� . 0,85 �

= 1,70 - {0,453}

= 1,247 mm

D30 = 0,425 – ���,�����,��

��,�����,�� . ( 0,425 − 0,300)�

= 0,425 - ��,��

�,�� . 0,125 �

0,000

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

80,000

90,000

100,000

0,0100,1001,00010,000

KU

MU

L LO

LOS(

%)

DIAMETER SARINGAN (MM)

Page 6: Gabungan Mektan Fix Print

= 0,425 - {0,078}

= 0,347 mm

D10 =0,150– ���,����,��

��,����,�� . ( 0,150 − 0,075)�

= 0,150 - ��,��

�,�� . 0,075 �

= 0,150 - {0,065}

= 0,085 mm

Cu = ���

��� =

�,���

�,���= 14,67

Cc = (���)�

���.��� =

(�,���)�

(�,���)(�,���)

= �,���

�,��� = 1,15

V. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat kami ambil dari praktikum ini adalah

semakin halus partikel tanah atau semakin kecil partikel tanah, maka tanah

akan lolos saringan nomer terbesar (dengan diameter terkecil), sehingga

sampai pada PAN. Begitu pula dengan butir partikel tanah yang besar,

tanah tidak akan lolos saringan dengan diameter kecil, karena partikel

tanah itu sediri lebih besar dibandingkan ukuran diameter saringan yang

dilaluinya.

VI. REFERENSI

6.1 British Standart BS 1377-1975

6.2 Bowles, J.E., “Engineering Properties of Soils and their

Measurement” Experiment No. 1

6.3 Head, K.H., “Manual of Soils Laboratori Testing” Vol 1 Section

2.5

Page 7: Gabungan Mektan Fix Print

2. PENGUJIAN KADAR AIR

I. Tujuan

a. Dapat melaksanakan percobaan penentuan kadar air dengan prosedur

benar.

b. Dapat melakukan perhitungan serta menggunakan dalam perhitungan-

perhitungan untuk percobaan lain.

II. Alat dan Bahan

Gambar 2. Alat Pemadatan Tanah

Keterangan gambar

1. Palu pemadatan modified 7. Plat pendorong modified

2. Palu pemadatan standart 8. Plat pendorong standart

3. Mould Ø 6” 9. Handel dongkrak

4. Mould Ø 4” 10. Dongkrak

5. Tiang extruder 11. Collar Ø 6”

6. Pisau pemotong 12. Alas mould

Page 8: Gabungan Mektan Fix Print

13. Timbangan ketelitian 0,01 gram

14. Cawan kadar air (tin box)

15. Oven

16. Penumbuk berat 2500 gram

17. Tabung silinder (Volume 944 cm3)

18. Tanah (2,5 kg)

19. Saringan no. 4

20. Air 750 ml

III. Langkah Kerja

a. Ayaklah tanah 2500 gram dengan saringan no. 4

b. Tanah 2500 gram yang lolos saringan no. 4 diberi air sebanyak 250 ml dan

diaduk hingga semua tanah menyatu dengan air

c. Kemudian melakukan penumbukan tanah pada tabung silinder dengan alat

penumbuk

d. Pemadatan tanah secara berangsur dari 1/3 tabung dengan 25 kali ketukan

alat pada tanah , 2/3 tabung (25 kali) dan sampai penuh silinder tersebut

e. Timbang 3 cawan yang akan digunakan untuk wadah tanah yang sudah

ditumbuk dan beri tanda atau nomor pada tiap cawan

f. Masukkan tanah yang sudah ditumbuk pada masing-masing cawan

g. Timbang cawan yang sudah berisi tanah

h. Masukkan kedalam oven yang suhunya telah diatur 110 0C selama 24 jam

sehingga beratnya konstan

i. Setelah dikeringkan dalam oven, cawan tersebut lalu didinginkan

j. Setelah dingin, timbang kembali cawan yang telah berisi tanah kering tersebut

Page 9: Gabungan Mektan Fix Print

IV. HASIL

TANAH NOMER CAWAN

Nomer cawan ( A ) 1 2 3

Berat cawan (Wc) ( B ) gr 10 10 10

Berat cawan + tanah basah (Wb) ( C ) gr 45 41 43,3

Berat cawan + tanah kering (Wk) ( D ) gr 34,92 33,17 33,41

Berat air ( E = C - D ) gr 10,08 7,83 9,89

Berat volume basah (γb) ( F = Wtanah / volume ) gr/cm³ 1,419491525

Kadar air ( W ) ( G = E / D . 100% ) % 28,866 23,6057 29,6019

Kadar air rata-rata ( H ) % 27,35785425

Berat volume kering (γd) ( I = F / 1 + G ) gr/cm³ 1,114638025

HITUNGAN

�� = �����,��

��,���100% = 28,86 %

�� =�����,��

��,���100% = 23,60 %

�� =��,����,��

��,���100% = 29,6019 %

�� = ���,�� � ��,�� � ��,��

�� = 27,357 %

�� =������ ������� ��������

�=

����

���= 1,419 ��/���

Page 10: Gabungan Mektan Fix Print

�� =��

���=

�,���

(���,����)= 1,11 ��/���

V. KESIMPULAN

Kadar air tanah adalah perbandingan antara berat air yang terkandung dalam

masa tanah, terhadap berat butiran padat (tanah kering) yang dinyatakan dalam

persen. Dalam praktikum kali ini didapatkan kadar air rata-rata dari ketiga

percobaan yang kami lakukan adalah sebesar 27,375 %.

VI. REFERENSI

7.1 ASTM D 3441—86

7.2 AASHTO T99-81 & T180-74

7.3 Bowles, J.E., Engineering Properties of Soils and Their Measurement

Experiment No. 9

7.4 British Standart BS Test 12 & 13

7.5 Manual Pemeriksaan Bahan Jalan No. 01/MN/BM/1976, PB-0112-76

Page 11: Gabungan Mektan Fix Print

3. PERCOBAAN BATAS CAIR (LIQUIT LIMIT)

DENGAN CASSAGRANDE

I. Tujuan

a. Praktikan dapat melaksanakan salah satu cara pengujian liquit limit dengan

prosedur yang benar.

b. Praktikan dapat menentukan harga–harga batas cair, serta

menggambarkan grafik untuk batas cair dengan benar.

II. Alat dan Bahan

Gambar 2. Alat Pengujian Batas Konsistensi

1. Mangkok

2. Pen penggantung mangkok

3. Baut penjepit

4. Baut pengatur tinggi jatuh

5. Tuas pemutar

6. Alas

7. Alas pembuat alur ASTM

8. Alur pembuat casagrande

9. Spatula

10. Botol air

11. Gelas ukur 500 ml

12. Alas gelas

13. Cawan

Page 12: Gabungan Mektan Fix Print

III. Langkah Kerja

a. Siapkan mangkok batas cair. Pastikan mangkuk dalam keadaan bersih dari

noda bahkan air dan minyak sekalipun.

b. Mengatur ketinggian jatuh mangkok, dengan cara sebagai berikut:

a. Kendurkan kedua baut penjepit, lalu memutar handel/tuas pemutar

sampai posisi mangkok mencapai tinggi jatuh setinggi 10 mm.

b. Untuk menentukan tinggi jatuh mangkok dapat mengendurkan baut

belakang, mengangkat mangkok, memasukan bagian ujung tungkai

pemutar alur ASTM tepat masuk di antara dasar mangkok dan

alasnya, dan mengencangkan kembali baut bagian belakang

c. Ambil sampel tanah sekitar 100 gram yang lolos saringan No. 40 lalu

campurkan dengan air suling sedikit demi sedikit dan aduk dengan spatula

hingga merata

d. Setelah merata, ambil sampel tanah dalam tersebut, memasukkan ke

dalam mangkok alat batas cair. Ratakan permukaannya sehingga sejajar

dengan dudukan alat bagian yang paling tebal harus ± 1 cm.

e. Buat alur dengan jalan membagi dua benda uji dalam mangkok tersebut,

menggunakan alat pembuat alur (grooving tool) melalui garis tengah

mangkok secara simetris dengan posisi tegak lurus permukaan mangkok.

f. Putar tuas/ handel pemutar dengan kecepatan stabil. Lakukan terus hingga

kedua permukaan yang terbelah atau terpisahkan bertemu kembali (menyatu).

g. Mencatat jumlah pukulan yang terjadi untuk mencapai kondisi yang

bersinggungan tersebut.

h. Ambil sebagian benda uji dari mangkok tersebut dengan menggunakan

spatula, memasukan ke dalam cawan

i. Ulangi prosedur pengujian diatas dengan variasi penambahan air yang

berbeda.

j. Sebagian benda uji (tanah) yang telah selesai dimasukkan ke cawan lalu

ditimbang. Kemudian letakkan di oven selama 24 jam diatur 110 0C

k. Setelah dikeringkan dalam oven, cawan tersebut lalu didinginkan

Page 13: Gabungan Mektan Fix Print

l. Setelah dingin, timbang kembali cawan yang telah berisi tanah kering

tersebut

IV. HASIL

Tabel observasi

TANAH NOMER CAWAN

Nama Cawan ( A )

Tanah

Padat

Tanah

Sedang

Tanah

Cair

Berat cawan (Wc) ( B ) Gr 10 10 10

Berat cawan + tanah

basah (Wb) ( C ) Gr 31,95 29 30

Berat cawan + tanah

kering (Wk) ( D ) Gr 24,37 22,19 23,43

Berat air ( E = C - D ) Gr 7,58 6,81 6,57

Berat tanah Kering ( F = D - B ) gr/cm³ 14,37 12,19 13,43

Kadar air ( W ) ( G = E/F x 100% ) % 52,74 55,86 48,92

Kadar air rata-rata ( H ) % 52,51

Jumlah Ketukkan ( I = F / 1 + G ) gr/cm³ 42 8 120

HITUNGAN

�� =(��,�����)�(��,�����)

(��,�����) � 100% = 52,748 %

�� =(��,�����)�(��,�����)

(��,�����) � 100% = 55,865 %

�� =(��,�����)�(��,�����)

(��,�����) � 100% = 48,920 %

�� =(��,������,������,���)

�= 52,511 %

Page 14: Gabungan Mektan Fix Print

Hasil kadar air (w) dan jumlah pukulan (N) digambarkan pada diagram batas cair

pada 25 x pukulan diperoleh kadar air 54%. Jadi, batas cair LL = 54%

V. Kesimpulan

Dari hasil percobaan didapatkan Batas Cair (LL) sebesar 54% sehingga tanah

tersebut merupakan tanah lempung yang kohesif dan berplastisitas tinggi.

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

0 20 40 60 80 100 120 140

W(

Kad

ar a

ir)

N (Jumlah Ketukan)

LL

25

Page 15: Gabungan Mektan Fix Print

4. PENGUJIAN BERAT JENIS (Gs)

I. TUJUAN PENGUJIAN

1. Praktikan dapat menentukan nilai berat jenis tanah berbutir halus di

laboratorium dengan prosedur yang benar.

2. Praktikan dapat menggunakan nilai Gs yang diperoleh untuk

menghitung besaran-besaran sifat fisik tanah penting lainnya.

II. ALAT DAN BAHAN

1. Piknometer dengan kapasitas 50 ml dan 100 ml.

2. Timbangan dengan ketelitian 0,001 gram dan 0,01 gram.

3. Thermometer ukuran 0 ºC – 50 ºC dengan ketelitian membaca 1 ºC.

4. Ayakan no 4 (4,75mm)

5. Tungku listrik (hot plate).

6. Tanah ± 10 ����

7. Pipet dan corong

8. Air suling.

III. LANGKAH KERJA

1. Ambillah contoh tanah beratnya antara 50–100 gram.

2. Contoh tanah diayak melalui ayakan No. 4 (4,75 mm), siapkan benda

uji sebanyak 10 gram apabila menggunakan piknometer 50 ml, atau

25 gram apabila menggunakan piknometer 100 ml.

3. Timbang piknometer yang digunakan

4. Timbang piknometer + tanah kering yang akan diuji

5. Timbang piknometer + tanah sebelumnya + air hingga batas pada

piknometer

6. Kemudian dipanaskan diatas tungku listrik, jika muncul gelembung pada

air didalam piknometer maka diangkat dan didiamkan hingga gelembung

tersebut habis.

7. Ambillah air yang melebihi batas pada piknometer menggunakaan pipet ,

setelahnya dipanaskan kembali hingga muncul gelembung.

Page 16: Gabungan Mektan Fix Print

8. Menunggu hingga gelembung habis ,kemudian timbang berat piknometer

tersebut

9. Tahap selanjutnya buang air + tanah yang telah dipanaskan

10. Isilah piknometer dengan air hingga batas pada piknometer

11. Masukka termometer pada piknometer yang telah diisi air tunggu

± 5 ����� untuk mengetahui suhu.

IV. Hasil

Tanah Keterangan

Berat cawan (gram) 10,18

Berat cawan + berat tanah basah (gr) 30

Berat cawan + berat tanah kering oven (gr) 24,51

Berat tanah basah (m1) (gr) 19,82

Berat tanah kering oven (m2) (grm) 14,33

volume tanah basah dalam cawan (v1) (cm3) 15,55

volume tanah kering oven (v2) (cm3) 13,38

Berat jenis air (γw) 1

HITUNGAN

SL = �������

��� − �

�����

��� ��� x 100 %

= ��(��,�����,��)

��,��−

(��,�����,��)

��,���� 1�100 %

= (0,383112352 – 0,151431 ) x 100

= 0,231681786 x 100

= 23,16818 %

VI. KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilaksanakan, didapatkan batas plastis (SL)

sebesar 23,16818% sehingga dapat disimpulkan bahwa LL > PL > SL

( LL = 54 % ) ( PL = 32.78132791 %)

Page 17: Gabungan Mektan Fix Print

5. PENGUJIAN BATAS PLASTIS (PLASTIS LIMIT)

I. TUJUAN PENGUJIAN

1. Praktikan dapat melaksanakan salah satu cara pengujian batas plastis dan

semi padat (batas plastis) dengan prosedur yang benar.

2. Praktikan dapat menentukan jenis, sifat serta klasifikasi tanah dengan

benar.

II. ALAT DAN BAHAN

1. Plat kaca

2. Batang pembanding dengan diamater 3 mm

3. Spatula

4. Botol (berisi air suling)

5. Mangkok pengaduk

6. Cawan

7. Oven

8. Tanah 100 grm

9. Timbangan

III. LANGKAH KERJA

1. Ambil benda uji yang lolos saringan No. 40 sebanyak ± 20 gram.

2. Letakan pada mangkok pengaduk atau plat kaca, melakukan pengadukan

dengan menambah air suling sedikit demi sedikit, atau mengaduk sehingga

kadar air merata (homogen).

3. Setelah didapat campuran yang homogen, membuat bola-bola tanah

seberat ± 8gram, kemudian menggeleng-gelengkan bola-bola tanah

tersebut di atas plat kaca dengan ujung jari tangan, sampai retak-retak pada

diameter 3 mm dan membandingkan dengan batang pembanding.

Page 18: Gabungan Mektan Fix Print

4. Apabila sebelum mencapai diameter 3 mm benda uji sudah retak,

menyatukan kembali benda uji, kemudian menambahkan air sedikit

demi sedikit dan mengaduk hingga homogen. Bila penggelengan sudah

mencapai diameter lebih kecil dan 3 mm tanpa menunjukkan keretakan,

maka membiarkan benda uji beberapa saat di udara. Ambil benda uji yang

telah mencapai keretakan pada diameter 3 mm, memasukkan ke dalam

cawan, menentukan kadar aimya dengan menggunakan metoda pengujian

kadar air.

IV. HASIL

Tanah Keterangan

Berat cawan + tanah (gram) 174

Berat cawan (gram) 100

Tanah (gram) 74

Berat cawan pada tanah Plintiran (gram) 5.3

Berat cawan + tanah basah (plintiran) (gram) 10.2

Berat cawan + tanah kering (plintiran) (gram) 8.99

Berat tanah basah wb (gram) 4.9

Berat tanah kering wk (gram) 3.69

PL (Plastic Limit) PL =[ (wb-wk)/wk ]* 100 (%) 32.79132791

�� = �

=(�� − ��)

��× 100%

= 32,781%

V. KESIMPULAN

Dari hasil pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa Plastis Limit (Batas

Plastis) dari tanah sampel adalah 32,781 %.

Page 19: Gabungan Mektan Fix Print

6. PENGUJIAN BATAS SUSUT (SHRINKAGE LIMIT)

I. TUJUAN

Untuk mengetahui Shrinkage Limit (Batas Susut) dari tanah sampel.

II. ALAT DAN BAHAN

Ayakan No. 40

1. Tanah sampel yang lolos ayakan nomor 40.

2. Cawan.

3. Cawan diameter 3 cm dengan ketinggian 1 cm.

4. Cawan porselin

5. Monel dish

6. Cristalizing dish : dish (diameter 5 cm)

7. Overflow dish (diameter 9 cm)

8. Timbangan dengan ketelitian 0,001 gram dan 0,01 gram.

9. Air suling.

10. Spatula.

11. Oven.

12. Mangkuk pengaduk.

13. Pelat kaca (untuk meratakan permukaan air raksa).

14. Air raksa.

15. Mangkuk kaca (besar dan kecil).

III. LANGKAH KERJA

1. Campur tanah dengan air hingga keadaan tanah seperti lumpur

2. Ambil tanah yang hingga penuh dalam cawan diameter 3 cm dengan

ketinggian 1cm dan ditimbang .

3. Tanah yang terisi penuh di angin-anginkan selama ± 3 hari

Page 20: Gabungan Mektan Fix Print

4. Masukkan contoh tanah yang sudah di angin-anginkan ke dalam oven

selama 24 jam .

5. Timbang tanah setelah di oven dan menghitung volume tanah dengan

menggunakan air raksa.

IV. HASIL

Tanah Keterangan

Berat cawan (gram) 10,18

Berat cawan + berat tanah basah (gr) 30

Berat cawan + berat tanah kering oven (gr) 24,51

Berat tanah basah (m1) (gr) 19,82

Berat tanah kering oven (m2) (grm) 14,33

volume tanah basah dalam cawan (v1) (cm3) 15,55

volume tanah kering oven (v2) (cm3) 13,38

Berat jenis air (γw) 1

HITUNGAN

SL = �������

��� − �

�����

��� ��� x 100 %

= ��(��,�����,��)

��,��−

(��,�����,��)

��,���� 1�100 %

= (0,383112352 – 0,151431 ) x 100

= 0,231681786 x 100

= 23,16818 %

V. KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilaksanakan, didapatkan batas plastis (SL)

sebesar 23,16818% sehingga dapat disimpulkan bahwa LL > PL > SL

( LL = 60,50 % ) ( PL = 32.79132791 %

Page 21: Gabungan Mektan Fix Print

7. PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS

(UNCONFINED COMPRESSION TEST)

I. TUJUAN

a. Praktikan dapat melaksanakan percobaan Kuat Tekan Bebas

(Unconfined Compressive Strength Test) dengan prosedur yang

benar.Praktikan dapat melakukan perhitungan dan penggambaran grafik,

serta dapat menentukan nilai kuat tekan bebas (qu)

b. Praktikan dapat melakukan pengujian dengan benda uji buatan, untuk

menentukan nilai kepekaan (sensitivity) tanah.

II. ALAT DAN BAHAN

a. Tanah ± 100 grm

b. Mesin beban (Load frame), dengan ketelitian bacaan sampai 0.01 kg/cm2

c. Cetakan benda uji berbentuk silinder dengan tinggi 2 kali diameter, tabung

belah

d. Alat untuk mengeluarkan contoh tanah (Extruder)

e. Timbangan dengan ketelitian 0.1gram

f. Pisau tipis, kawat serta talam, jangka sorong

g. Peralatan untuk keperluan penentuan kadar air.

III. PERSIAPAN BENDA UJI

a. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder, dengan diameter minimal

3,00 cm dan tinggi diambil 2 s/d 3 kali diameter.

b. Untuk benda uji dengan diameter 3,00 cm, besar butir maksimum yang

terkandung dalam benda uji harus < 0,1 diameter benda uji.

c. Untuk benda uji dengan diameter > 6,80 cm besar butir maksimum

yang terkandung dalam benda uji harus < 1/6 diameter benda uji.

d. Pembuatan benda uji:

a. Benda uji asli dari tabung contoh tanah

Page 22: Gabungan Mektan Fix Print

- Keluarkan contoh tanah dari tabung sepanjang 1-2 cm dengan

alat pengeluar contoh (extruder), dan kemudian potong dengan

pisau kawat.

- Pasang cetakan benda uji di atas tabung contoh, keluarkan contoh

dengan alat pengeluar contoh sepanjang cetakan dan potong

dengan pisau kawat.

- Ratakan kedua sisi benda uji dengan pisau tipis dan keluarkan

dari cetakan.

b. Buatan (remoulded)

- Siapkan contoh tanah dari benda uji asli bekas pengujian, atau sisa-

sisa contoh tanah yang sejenis

- Siapkan data berat isi dan kadar air asli, serta volume cetakan.

- Sesuaikan kadar air dari contoh tanah agar sama atau mendekati

nilai kadar air asli.

- Cetak benda uji ke dalam tabung contoh yang telah diketahui

volumenya sehingga mempunyai berat isi yang sama atau mendekat

berat isi tanah asli.

- Terhadap benda uji yang terdapat dalam tabung, ulangi langkah

4.a di atas.

IV. PROSEDUR PENGUJIAN

1. Timbang benda uji, kemudian tekan pada mesin tekan bebas secara

sentris dimana permukaan piston bagian bawah menyentuh permukaan

benda uji bagian atas.

2. Atur arloji beban regangan pada angka nol.

3. Jalankan mesin beban, baca dan catat beban pada regangan 0,5%, 1,0%,

1,5%, 2,0%, dan seterusnya

4. Kecepatan regangan sebesar 0,5%-2,0% permenit dari tinggi benda uji,

biasanya diambil sebesar 1% permenit dari tinggi benda uji.

5. Pelaksanaan pengujian dihentikan apabila telah tercapai salah satu dari

keadaan berikut ini:

Page 23: Gabungan Mektan Fix Print

- Pembacaan beban telah menurun, atau relatif tetap untuk 3 (tiga)

pembacaan terakhir berturut-turut.

- Jika regangan telah mencapai 15%.

V. HASIL TABEL PENGUJIAN

1. Macam tanah :

Diameter = 3.500 cm

Tinggi = 7.000 cm

Luas = 9.616 cm²

Volume (V) = 67.314 cm3

Berat (W) = 124.180 gr

b = W/V = 1.845 gr/cm³

Kalibrasi dari ring beban = 0.503

Waktu

Regangan Beban Luas Tegangan

Pemb. Regangan Pemb. Beban Angka Luas

Dial % Dial Kg koreksi Koreksi Kg/cmᵌ

0'30 35 0 1.1 0.553 1.000 9.616 0.058

1'00 70 1 1.8 0.905 1.010 9.713 0.093

2'00 140 2 2.2 1.107 1.020 9.813 0.113

3'00 210 3 2.9 1.459 1.031 9.914 0.147

4'00 280 4 3 1.509 1.042 10.017 0.151

5'00 350 5 3.1 1.559 1.053 10.122 0.154

6'00 420 6 3.2 1.610 1.064 10.230 0.157

7'00 490 7 4.1 2.062 1.075 10.340 0.199

8'00 560 8 4.4 2.213 1.087 10.452 0.212

9'00 630 9 4.7 2.364 1.099 10.567 0.224

10'00 700 10 4.9 2.465 1.111 10.685 0.231

11'00 770 11 5 2.515 1.124 10.805 0.233

12'00 840 12 5.1 2.565 1.136 10.928 0.235

13'00 910 13 5.2 2.616 1.149 11.053 0.237

14'00 980 14 5.3 2.666 1.163 11.182 0.238

Page 24: Gabungan Mektan Fix Print

Qu = 0.264 Kg/cmᵌ

Regangan maksimum = 16%

Su = qu/2

= 0.132 Kg/cmᵌ

2. Macam tanah :

Diameter = 3.550 cm

Tinggi = 7.000 cm

Luas = 9.893 cm²

Volume (V) = 69.251 cm3

Berat (W) = 88.110 gr/cm³

b = W/V = 1.272 gr/cm³

Kalibrasi dari ring = 0.503

0,000

0,050

0,100

0,150

0,200

0,250

0,300

0 5 10 15 20

Teg

anga

n

Regangan

15'00 1050 15 5.5 2.767 1.176 11.313 0.245

16'00 1120 16 6 3.018 1.190 11.448 0.264

17'00 1190 17 5.7 2.867 1.205 11.586 0.247

18'00 1260 18 5.2 2.616 1.220 11.727 0.223

Page 25: Gabungan Mektan Fix Print

Waktu

Regangan Beban Luas Tegangan

Pemb. Regangan Pemb. Beban Angka Luas

Dial % Dial Kg koreksi Koreksi Kg/cmᵌ

0'30 35 0 0.5 0.252 1.000 9.893 0.025

1'00 70 1 0.9 0.453 1.010 9.993 0.045

2'00 140 2 1.1 0.553 1.020 10.095 0.055

3'00 210 3 1.4 0.704 1.031 10.199 0.069

4'00 280 4 1.8 0.905 1.042 10.305 0.088

5'00 350 5 1.9 0.956 1.053 10.414 0.092

6'00 420 6 2 1.006 1.064 10.524 0.096

7'00 490 7 2.1 1.056 1.075 10.638 0.099

8'00 560 8 2.2 1.107 1.087 10.753 0.103

9'00 630 9 2.3 1.157 1.099 10.871 0.106

10'00 700 10 2.5 1.258 1.111 10.992 0.114

11'00 770 11 2.6 1.308 1.124 11.116 0.118

12'00 840 12 2.9 1.459 1.136 11.242 0.130

13'00 910 13 3 1.509 1.149 11.371 0.133

14'00 980 14 3.2 1.610 1.163 11.503 0.140

15'00 1050 15 3.4 1.710 1.176 11.639 0.147

16'00 1120 16 3.5 1.761 1.190 11.777 0.149

17'00 1190 17 3.6 1.811 1.205 11.919 0.152

18'00 1260 18 3.2 1.610 1.220 12.065 0.133

Page 26: Gabungan Mektan Fix Print

Qu = 0.152 Kg/cmᵌ

Regangan

maksimum = 17%

Su = qu/2

= 0.076 Kg/cmᵌ

3. Macam tanah :

Diameter = 3.550 Cm

Tinggi = 7.000 Cm

Luas = 9.893 cm²

Volume (V) = 69.251 cm3

Berat (W) = 151.850 Gr

b = W/V = 2.19 gr/cm³

Kalibrasi dari ring

beban =

0.503

0,000

0,020

0,040

0,060

0,080

0,100

0,120

0,140

0,160

0 5 10 15 20

Teg

anga

n

Regangan

Page 27: Gabungan Mektan Fix Print

Waktu

Regangan Beban Luas Tegangan

Pemb. Regangan Pemb. Beban Angka Luas

Dial % Dial Kg koreksi Koreksi Kg/cmᵌ

0'30 35 0 4 2.012 1.000 9.893 0.203

1'00 70 1 6 3.018 1.010 9.993 0.302

2'00 140 2 7.5 3.773 1.020 10.095 0.374

3'00 210 3 9 4.527 1.031 10.199 0.444

4'00 280 4 10.5 5.282 1.042 10.305 0.513

5'00 350 5 12 6.036 1.053 10.414 0.580

6'00 420 6 12.2 6.137 1.064 10.524 0.583

7'00 490 7 11 5.533 1.075 10.638 0.520

8'00 560 8 10 5.030 1.087 10.753 0.468

9'00 630 9 8 4.024 1.099 10.871 0.370

10'00 700 10 7 3.521 1.111 10.992 0.320

11'00 770 11 5 2.515 1.124 11.116 0.226

12'00 840 12 4.3 2.163 1.136 11.242 0.192

13'00 910 13 4 2.012 1.149 11.371 0.177

14'00 980 14 2.9 1.459 1.163 11.503 0.127

15'00 1050 15 3.7 1.861 1.176 11.639 0.160

16'00 1120 16 3.6 1.811 1.190 11.777 0.154

17'00 1190 17 2.8 1.408 1.205 11.919 0.118

18'00 1260 18 2.5 1.258 1.220 12.065 0.104

Page 28: Gabungan Mektan Fix Print

Qu = 0.583 Kg/cmᵌ

Regangan

maksimum = 6%

Su = qu/2

= 0.2915 Kg/cmᵌ

VI. KESIMPULAN

Dari ppraktikum kali ini, didapatkan hasil :

1. Tanah pertama

2. Tanah Kedua

Kuat Tekan Bebas (Qu)

sebesar 0.152 Kg/cmᵌ Regangan maksimum

sebesar 17%

Su sebesar 0.076 Kg/cmᵌ

0,000

0,100

0,200

0,300

0,400

0,500

0,600

0,700

0 5 10 15 20

Teg

anga

n

Regangan

Kuat Tekan Bebas (Qu)

sebesar 0.264 Kg/cmᵌ

Regangan maksimum sebesar 16%

Su sebesar 0.132 Kg/cmᵌ

Page 29: Gabungan Mektan Fix Print

3. Tanah ketiga

Kuat Tekan Bebas (Qu)

sebesar 0.583 Kg/cmᵌ Regangan maksimum

sebesar 6%

Su sebesar 0.2915 Kg/cmᵌ

VII. REFERENSI

8.1. ASTM D 2166-85

8.2. AASHTO

8.3. Bowles, J.E., “Engineering Properties of Soils and Their Measurement”

Experiment No. 14

8.4. Head, K. H. “Manual os Soil Laboratory Testing”, Vol.1 – Chapter 2.5.

Page 30: Gabungan Mektan Fix Print

8. PENGUJIAN KONSOLIDASI

I. Tujuan

(1) Praktikan dapat melakukan percobaan konsolidasi satu dimensi

dengan prosedur yang benar.

(2) Praktikan dapat menggambarkan kurva konsolidasi dari masing-

masing tahap pembebanan, serta menghitung Koefisien Konsolidasi

(Cv) berdasrkan cara Cassagrande dan cara Taylor.

(3) Praktikan dapat menghitung dan menggambarkan kurva hubungan

antara perubahan angka pori terhadap tegangan efektif (P’), dengan

skala semi-long.

(4) Praktikan dapat menggamabrkan garis konsoidasi di laboratorium dan

di lapangan, serta menghitung Indeks Pemampatan tanah (Cc)

II. Alat dan Bahan

(1) Alat Konsolidasi

(2) Cetakkan benda uji

(3) Alat pengeluar benda uji

(4) Stop watch

(5) Dial deformasi

(6) Timbangan

(7) Oven

III. Langkah Kerja

(1) Bersihkan cetakkan benda uji dan keringkan, kemudian timbang

(2) Siapkan benda uji :

Keluarkan contoh tanah dari tabung sample sepanjang 1 cm dengan

menggunakan extruder tabung lalu dipotong dan diratakkan.

Pasang cetakkan didepan tabung contoh lalu keluarkan contoh tanah

dengan extruder sehingga cetakkan terisi penuh dengan tanah

Page 31: Gabungan Mektan Fix Print

Ratakan tanah yang menonjol dikedua ujung cetakkan benda uji

dengan pisau pemotong

Potong kelebihan tanah dengan hati-hati dan tentukan kadar air, berat

jenis bagian yang terpotong terebut.

Timbang cetakkan beserta contoh tanah tanah dan tentukkan berat

tanahnya sendiri.

Keluarkan contoh tanah dari cetakkan dengan cara didorong dengan

besi pemotong

(3) Masukkan benda uji tersebut ke dalam ring contoh dengan hati-hati,

jangan sampai terjadi pemampatan

(4) Pasang kertas saringan dibagian atas dan bawah sample, kemudian

pasang batu pori pada bagian atas dan bawahnya

(5) Masukkan dalam sel konsolidasi

(6) Pasang pelat penekan diatas batu pori kemudian letakkan bola baja

kecil coakan pelat penekan di atas pelat penekan terebut bagian

tengahnya

(7) Letakkan pada alat konsolidasi

(8) Atur posisi palang penekan sehingga horizontal, dengan cara memutar

span skrup dibagian belakang

(9) Atur ketinggian baut penekan sehingga tepat menyentuh bola baja

(10) Atur posisi dial deformasi dalam posisi tertekan, kemudian dial

terebut di nol-kan, tahan lengan beban dengan palang penahan.

(11) Pasang beban pertam yang menghasilkan tekanan pada benda uji

sebesar 0,25 kg/cm2

(12) Baca deformasi tanah pada detik ke 0, 6, 10, 15, 30 kemudian pada

menit ke 1, 2, 4, 8, 12, 15, , 25, 30 dan pada jam ke 16, 20, 25, 30

setelah dibebani selama 1 menit, sel konsolidasi diisi air sampai penuh

(13) Pasang beban kedua sebesar 2 kali beban pertama, lakukan pembacaan

sesuai prosedur ke 4.12.

(14) Lakukan hal yang sama untuk beban-beban yang lebih besar (4x, 8x,

16x, 32x). Beban maksimum disesuaikan dengan bahan yang akan

bekerja pada lapisan tanah tersebut.

Page 32: Gabungan Mektan Fix Print

(15) Setelah dilakukan pembebanan maksimum, kurangi beban dalam dua

tahap sampai mencapai beban pertama. Baca dial deformasi 5 jam

setelah pengurangan beban lalu beban dikurangi lagi.

(16) Segera setelah pembacaan terakhir dicatat, keluarkan ring contoh dan

benda uji dan sel konsolidasi

(17) Keluarkan batu pori dan kertas saring

(18) Keluarkan benda uji dan dalam ring contoh lalu timbang dan tentukan

berat keringnya

IV. HASIL

Tabel Observasi

Pembacaan Dial VT 3 - 5,00 M

Beban (kg) 0,5 1 2 4 8 16 32 8 2

Tekanan (kg/cm²) 0,25 0,51 1,02 2,04 4,08 5,15 16,31 4,08 1,02

0 detik 0 40 81 120,00 185 385 - - -

6 detik 19 43 82 127,00 192 389 - - -

15 detik 24 45 86 138,00 202 393 - - -

30 detik 28 48 89 144,00 216 401 - - -

1 menit 31 51 93 151,00 224 405 - - -

2 menit 33 54 98 157,00 232 409 - - -

4 menit 34 57 102 161,00 243 411 - - -

8 menit 35 60 104 164,00 257 413 - - -

15 menit 36 63 106 167,00 266 415 - - -

30 menit 37 65 108 171,00 273 417 - - -

1 jam 38 67 109 173,00 278 418 - - -

2 jam 39 69 110 177,00 280 419 - - -

4 jam 40 72 111 181,00 283 420 - - -

8 jam 41 73 112 183,00 284 421 - - -

24 jam 42 74 113 185,00 285 422 - - -

Page 33: Gabungan Mektan Fix Print

METODE TAYLOR

Tekanan 4,08 kg/cm2

Beban 8,00 kg

Page 34: Gabungan Mektan Fix Print

METODE CASSAGRANDE

Tekanan 4,08 kg/cm2

Beban 8,00 kg

FORM C

KETERANGAN AWAL AKHIR

TINGGI CONTOH (mm) 13,00 10,19

ANGKA PORI 0,8 0,41

KADAR AIR (%) 40 40

DERAJAT KEJENUHAN

(%) 123,41 240,42

Page 35: Gabungan Mektan Fix Print

Tekanan Pembacaan Penurunan Koreksi Penurunan Angka Penurunan Tinggi

Dial kotor alat yang benar

pori merata contoh

(kg/cm²) (mm) (cm) e = e0 - e (cm)

merata

(cm)

0,25 42 0,042 - 0,0042 0,0004 0,7996 - 1,2996

0,51 74 0,074 - 0,0074 0,0007 0,7993 - 1,2993

1,02 113 0,113 - 0,0113 0,0011 0,7989 - 1,2989

2,04 185 0,185 - 0,0185 0,0018 0,7982 - 1,2982

4,08 285 0,285 - 0,0285 0,0028 0,7972 - 1,2972

8,16 422 0,422 0,0422 0,0041 0,7959 - 1,2959

e1 0,7987

e2 0,7959

p1 2

p2 8,16

�� =(�����)

��� (��

��) = 0,004653

Page 36: Gabungan Mektan Fix Print

V. KESIMPULAN

Praktikum kali ini dilakukan dengan dua metode, yaitu metode

Cassagrande dan metode Taylor. Setelah dilakukan pengujian didapatkan hasil

koefisien konsolidasi dengan cara Casagrande sebesar 0,003 (cm²/detik) dan

koefisien konsolidasi dengan cara Taylor sebesar 0,003 (cm²/detik) dengan

tekanan sebesar 4,08 (kg/cm²). Hasil praktikum kali ini sudah terangkum dalam

kurva hubungan antara perubahan angka pori terhadap tegangan efektif (P’) dan

dimudahkan cara melihatnya dengan garis konsolidasi serta menghitung Indeks

Pemampatan Tanah (Cc).

VI. REFERENSI

4.1 ASTM D 2435-80

4.2 AASTHO T216-81

4.3 Bowles, J.E.,”Engineering Properties of Soils and Their Meaurement”

Experiment No.13

4.4 British Standart BS Test 17

4.5 Head, K. H.”Manual os Soil Laboratory Testing”, Vol. 2- Chapter 14

4.6 Manual Pemeriksaan Bahan Jalan No. 01/MN/1976,PB-0116-7

Tekanan t90 t50 Koefisien Koefisien

detik detik konsolidasi konsolidasi

(kg/cm²) Cv (cm²/detik) Cv (cm²/detik)

0,25 194,4 48 0,007 0,007

0,51 264,6 72 0,005 0,005

1,02 173,4 42 0,008 0,008

2,04 242,4 54 0,006 0,006

4,08 540 108 0,003 0,003

8,16 135 31,2 0,011 0,011

Page 37: Gabungan Mektan Fix Print

9. PENGUJIAN KEPADATAN LAPANGAN DENGAN

KONUS PASIR (SAND CONE TEST)

I. Tujuan

1) Praktikan dapat melaksanakan pengujian Kerucut Pasir dengan prosedur

yang benar.

2) Praktikan dapat menghitung nilai kepadatan (berat isi kering) tanah di

lapangan.

II. Alat dan Bahan

1) Peralatan utama terdiri dari

- Tabung kalibrasi pasir uji

- Botol/silinder tempat pasir uji

- Kerucut yang dilengkapi dengan kran

- Plat dasar yang berlubang

2) Sekop kecil, palu dan perata

3) Timbangan dengan ketelitian 1,00 gram (di bawa kelapangan)

4) Pasir uji (Ottawa/Kwarsa)

III. Langkah Kerja

1) Isilah botol sand cone dengan pasir standar.

2) Timbang botol dan corong, berikut pasir gradasi yang telah diisi

secukupnya.

3) Bersihkan permukaan tanah yang akan digali dan ratakan

permukaannya.

4) Letakkan plat lapangan di permukaan tanah dalam posisi yang kokoh.

5) Galilah lubang sesuai dengan diameter lubang di lapangan. Gunakan

pahat, palu, dan sendok tanah.

6) Timbang kaleng lapangan yang telah dibersihkan dalam keadaan

kosong.

Page 38: Gabungan Mektan Fix Print

7) Masukkan semua tanah hasil galian tersebut ke dalam kaleng lapangan

lalu timbang beratnya.

8) Letakkan corong sand cone berikut botol yang telah berisi pasir di atas

plat lapangan tadi dalam posisi terbalik.

9) Buka kran corong sehingga pasir dalam botol turun melalui corong

mengisi lubang tadi.

10) Setelah pasir berhenti mengalir, tutup kran corong.

11) Ambil sebagian tanah dari lubang yang sudah dimasukkan ke dalam

kaleng.

12) Timbang corong berikut botol yang berisi sisa pasir didalamnya.

13) Hitung berat jenis pasir yang keluar dari dalam botol.

14) Ambil kembali pasir yang mengisi lubang tadi untuk dipergunakan

pada pengujian selanjutnya.

IV. Hasil

Tabel Uji Kepadatan

Berat tabung + sand cone gr 700

Berat tabung + sand cone + pasir sebelum pengujian gr 7100

Berat tabung + sand cone + pasir sesudah pengujian gr 2860

Berat pasir sebelum pengujian gr 6400

Berat pasir sesudah pengujian gr 2160

Berat pasir dalam sand cone gr 1460

Berat pasir dalam lubang gr 2780

Berat kaleng gr 360

Berat tanah + kaleng gr 2700

Berat tanah gr 2340

Kadar air % 8

\

Page 39: Gabungan Mektan Fix Print

KALIBRASI

Berat pasir dalam sand cone gr 1460

KALIBRASI

Berat pasir + botol 1 gr 7380

Berat botol 1 gr 180

Berat pasir 1 gr 7200

Berat pasir + botol 2 gr 7580

Berat botol 2 gr 180

Berat pasir 2 gr 7400

Berat pasir rata-rata gr 7300

Berat botol + Berat air dalam botol penuh gr 5040

Berat botol gr 180

Berat air penuh gr 4860

Penghitungan Data

W tabung + sand cone = 700 gr

W pasir + tabung + sand cone (SEBELUM) = 6400 gr

W pasir + tabung + sand cone (SESUDAH) = 2160 gr −

W pasir + tabung + sand cone (BERSIH) = 4240 ��

W pasir di sendcone = 1460 gr −

W pasir dilubang = 2780 gr

�� = �� � ��

�� =��

��=

����

�= 4860 ���

Keterangan : Vw = Vbotol

������ =����

����= 1,48 ��/���

Page 40: Gabungan Mektan Fix Print

������ ������ = ������� � ������

Vv lubang = ����

�,��

= 1878,3 cm³

�� =������

�������=

����

����,�= 1,24 ��/���

�� =��

���=

�,��

���,��= 1,14 ��/���

V. KESIMPULAN

Dari praktikum kali ini, didapatkan hasil niali kepadatan tanah dilapangan

(��) yaitu sebesar 1,14 ��/���. Dan jika dipadatka, tanah tersebut

memiliki volume sebesar 1,14 ��/��� juga.

VI. REFERENSI

7.1 ASTM D 1556-82

7.2 AASHTO T191 – 82

7.3 Bowles, J.E., “Engineering Properties of Soils and Their

Measurement” Experiment No. 10

7.4 British Standart BS Test 15 Manual Pemeriksaan Bahan

Jalan No. 01/MN/BM/1976, PB-0103-76

Page 41: Gabungan Mektan Fix Print

10. PENGUJIAN PENETRASI STANDAR

(STANDARD PENETRATION TEST)

I. TUJUAN

1. Praktikan dapat melaksanakan pengujian penetrasi standar dengan prosedur

yang benar.

2. Praktikan dapat menghitung nilai “N” SPT berdasarkan catatan data hasil

tumbukan.

3. Praktikan dapat melakukan evaluasi terhadap kekuatan tanah berdasarkan

nilai “N” SPT.

II. PERALATAN

1. Stang SPT (drill rod)

2. Split barrel, ᴓ luar ± 50 mm, ᴓ dalam ± 38 mm, panjang 46-76 mm

3. Penumbuk (hammer) dengan berat 63,5 kg

4. Landasan penumbuk (anvil/drive head) dengan tinggi jatuh bebas 75cm

5. Tripod (kaki tiga),katrol dan tambang/tali.

III. LANGKAH KERJA

1. Buat lubang pada permukaan tanah yang akan diuji, gunakan bor. Bersihkan

lubang

tersebut. Untuk menjamin keaslian tanah yang diuji catat kedalaman

pengambilan contoh tanah.

2. Pasang split barrel yang sudah bersih dengan stang.

3. Pasang tripod dengan kedudukan yang stabil. Pada bagian atas dipasang

katrol berikut tambang penariknya.

4. Masukkan stang yang sudah dipasang split barrel tadi ke dasar lubang.

5. Pasang plat penutup lubang lalu pasang kepala penumbuk pada bagian atas

stang dan sambung dengan batang penghantar.

6. Tempatkan beban penumbuk pada stang penghantar dengan bantuan

tambang dan katrol secara perlahan.

Page 42: Gabungan Mektan Fix Print

7. Beri tanda pada stang yang sudah terpasang mulai dari permukaan tanah

sampai 45 cm di atasnya. Pemberian tanda setiap 15 cm, pemberian tanda

tersebut dimaksudkan untuk mengkontrol masuknya tanah dalam split

barrel.

8. Jatuhkan beban secara jatuh bebas dengan tinggi jatuh 75 cm.

9. Catat jumlah pukulan yang menekan split barrel hingga masuk ke dalam

tanah, pada kedalaman 15 cm pertama (N-1), 15 cm kedua (N-3).

10. Putar stang SPT satu kali untuk melepaskan/memotong contoh tanah pada

dasar split barrel, kemudian angkat dengan bantuan tambang dan katrol atau

dengan kunci pipa.

11. Buka dengan hati-hati split barrel tersebut, deskripsikan jenis contoh tanah

tersebut seperti komposisi, struktur, konsistensi warna dan kondisinya.

12. Bila diperlukan, masukkan contoh tanah tersebut ke dalam tabung atau

plastik dan lindungi agar tidak terjadi penguapan.

13. Beri tanda keterangan nomor boring, lokasi, tanggal pengambilan dan

kedalaman contoh.

Page 43: Gabungan Mektan Fix Print

IV. HASIL PENGUJIAN

V. KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa ketika

melakukan pengujian apabila mendapatkan masalah pada tekstur tanah yang keras

pada kedalaman tertentu, maka jumlah pukulan yang dilakukan pasti lebih

banyak, sebaliknya bila tanah bertekstur lunak maka jumlah pukulan yang

dihasilkan akan sedikit. Dan pengujian dapat dihentikan bila batang SPT sudah

tidak bergerak masuk kedalam tanah. Hal itu dikarenakan batang SPT telah

menyentuh lapisan tanah yang paling keras.

N Kedalaman

5 30

15 50

21 70

26 90

30 110

35 130

25 150

24 170

38 190

42 210

44 230

40 250

43 270

44 290

45 310

50 320

Grafik Hasil Pengujian Penetrasi Satandar

0

50

100

150

200

250

300

350

0 10 20 30 40 50 60

Page 44: Gabungan Mektan Fix Print

11. PENGUJIAN DI LAPANGAN DENGAN SONDIR

(DEUTCH CONE PENETRATION)

I. TUJUAN

1.1 Praktikan dapat melaksanakan pengujian penetrasi konus (sondir) dengan

prosedur yang benar.

1.2 Praktikan dapat menggambarkan grafik hubungan antara nilai konus,

jumlah hambatan pelekat, serta ratio gesekan.

II. ALAT DAN BAHAN

1.1 Mesin sondir kapasitas 2,5 ton

1.2 Stang sondir luar (push rods) dan stang sondir dalam (inner rods)

1.3 Dua buah manometer kapasitas 0 – 60 kg/ cm2 dan 0 – 250 kg/ cm2

1.4 Mantle cone

1.5 Frictions cone

1.6 Jangkar spiral

1.7 Ambang penekan

1.8 Peralatan penunjang

III. LANGKAH KERJA

3.1 Bersihkan lokasi percobaan yang akan dilakukan,lalu pasangkan dua

atau empat spiral sesuai dengan kondisi tanah dengan jarak tertentu

agar cocok dengan kaki sondir.

3.2 Jepit rangka sondir dengan ambang pada jangkar tersebut, lalu atur

posisi sondir agak tegak lurus, dengan cara mengendurkan kunci tiang

samping lalu gunakan waterpass untuk mengontrolnya.

3.3 Buka baut penutup lubang pengisian oli dan buka kedua kran

manometer, lalu pasang kunci piston pada ujung piston.

3.4 Tekan berkali–kali kunci piston keatas sampai oli keluar semua.

Page 45: Gabungan Mektan Fix Print

3.5 Setelah oli yang lama habis, tetap kunci, isi oli dari lubang pengisian

sampai penuh, gerakkan kunci piston naik turun secara perlahan untuk

menghilangkan gelembung udara. Setelah tidak ada gelembung udara

tutup kembali lubang pengisian tadi.

3.6 Tutup salah satu keran manometer, tekan kunci piston pada alas

rangka, perhatikan kenaikan jarum manometer hentikan penekenan dan

tahan (kunci), stang pemutar apabila jarum akan mencapai 25% ke

maksimal manometer. Bila terjadi penurunan pada jarum manometer

berarti ada kebocoran antara lain pada sambungan–sambungan nepel,

buat penutup oli atau pada seal pioston. Lakukan hal yang sama untuk

manometer yang lainnya.

3.7 Pasang friction conelmatle cone pada draad stang sondir berikut stang

dalamnya. Tempatkan stang sondir tersebut pada lubang pemusat pada

rangka sondir tepat di bawah ruang oli. Pasang kop pelekat.

3.8 Dorong tracker, pada posisi lubang terpotong lalu putarlah engkol

pemutar sampai menyentuh ujung atas stang sondir. Pengujian dan

pengukuran sudah siap dilakukan.

3.9 Tiang sondir diberi tanda, diberi tanda setiap 20 cm dengan

menggunakan spidol/kapur tulis, gunanya untuk mengetahui ke

dalamannya pada saat dilakukan pembacaan manometer.

3.10 Engkol pemutar kembali diputar sehingga paten friction cone/mantle

cone masuk kedalam tanah. Setelah mencapai batas 20 cm (lihat tanda

spidol), engkol pemutar diputar sedikit dengan arah berlawanan.

Tracker ditarik ke depan dalam posisi lubang bulat.

3.11 Buka keran yang menuju manometer 60 kg/cm2

3.12 Engkol pemutar diputar kembali sehingga setang dalam tertekan ke

dalam anah dengan kecepatan 2 cm/detik. Stang dalam akan menekan

piston dahulu akan menekan oli di dalamnya, tekanan yang terjadi

akan terbaca pada manometer. Mantle cone hanya akan mengukur

tahanan ujung konus (q�) sedangkan friction mantle cone akan

mengukur tahanan dan gesekan dinding terhadap tanah.

Page 46: Gabungan Mektan Fix Print

3.13 Tekan stang, catat angka penunjukan pertama pada jarum manometer,

teruskan penekanan sampai jarum manometer bergerak yang ke dua

kalinya.

3.14 Lakukan penekanan dengan hati-hati dan amati selalu jarum

manometer bila diperkirakan tekanan akan melebihi kapasitas

manometer, tutup kran manometer tersebut dan kran manometer yang

berkapasitas besar dibuka.

Stang sondir jangan menyentuh piston karena dapat menyebabkan

kelebihan tekanan secara drastis dan merusak manometer.

3.15 Putar kembali engkol pemutar berlawanan arah lalu posisi tracker

dipindahkan kembali menjadi posisi lubang terpotong. Lakukan

penekanan kembali dengan jarak 20 cm berikutnya dan ulang prosedur

4.12 sampai dengan 4.14.

3.16 Setelah mencapai kedalaman -1 m, stang sondir perlu ditambah.

Caranya terlebih dahulu naikkan piston penekan supaya stang sondir

dapat disambung. Gunakan kunci pipa untuk mengencangkan. Ulangi

prosedur 4.8 sampai dengan 4.15.

3.17 Setelah mencapai kedalaman tanah keras (tahanan konus lebih besar

dari 250 kg/cm2) pembacaan dihentikan. Stang sondir yang sudah

tertanam dicabut kembali dengan cara sebagai berikut :

Putar engkol pemutar agar piston penekan terangkat.

Tarik trecker pada posisi lubang penuh.

Dorong trecker pada posisi lubang terpotong.

Putar engkol pemutar sehinggga stang sondir terangkat sampai

stang sondir berikutnya terlihat.

Tahan stang sondir bawah dengan kunci pipa agar rangkaian di

bawahnya tidak jatuh.

Lepaskan stang sondir atas dengan kunci pipa yang lain.

Ulangi prosedur ini stang sondir berilutnya.

3.18 Percobaan prosedur ini stang sondir berikutnya

Page 47: Gabungan Mektan Fix Print

TABEL OBSERVASI

Kedalaman qc Jumlah

Perlawanan

Perlawanan

Gesek

Hambatan

pelekat

JHP Hambatan

Setempat

Friction

Ratio

(M) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (%)

(1) (2) (3) (4)=(3)-(2) (5)= (6) (7)= (6):20 (8) = (4) :

(2) (1,34)x(4)

0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00

-0,20 2 5 3 4,02 4,02 0,20 1,50

-0,40 3 7 4 5,36 9,38 0,47 1,33

-0,60 5 10 5 6,70 16,08 0,80 1,00

-0,80 12 20 8 10,72 26,80 1,34 0,67

-1,00 23 30 7 9,38 36,18 1,81 0,30

-1,20 25 35 10 13,40 49,58 2,48 0,40

-1,40 28 37 9 12,06 61,64 3,08 0,32

-1,60 8 11 3 4,02 65,66 3,28 0,38

-1,80 9 15 6 8,04 73,70 3,69 0,67

-2,00 12 17 5 6,70 80,40 4,02 0,42

-2,20 8 14 6 8,04 88,44 4,42 0,75

-2,40 12 21 9 12,06 100,50 5,03 0,75

-2,60 15 22 7 9,38 109,88 5,49 0,47

-2,80 16 29 13 17,42 127,30 6,37 0,81

-3,00 25 38 13 17,42 144,72 7,24 0,52

-3,20 45 55 10 13,40 158,12 7,91 0,22

-3,40 50 65 15 20,10 178,22 8,91 0,30

-3,60 65 85 20 26,80 205,02 10,25 0,31

-3,80 45 66 21 28,14 233,16 11,66 0,47

-4,00 50 65 15 20,10 253,26 12,66 0,30

-4,20 64 75 11 14,74 268,00 13,40 0,17

-4,40 70 85 15 20,10 288,10 14,41 0,21

-4,60 76 95 19 25,46 313,56 15,68 0,25

Page 48: Gabungan Mektan Fix Print

-5,00

-4,75

-4,50

-4,25

-4,00

-3,75

-3,50

-3,25

-3,00

-2,75

-2,50

-2,25

-2,00

-1,75

-1,50

-1,25

-1,00

-0,75

-0,50

-0,25

0,00

0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 350K

ed

alam

an (

m)

qc & JHP

qc

JHP

-5,00

-4,50

-4,00

-3,50

-3,00

-2,50

-2,00

-1,50

-1,00

-0,50

0,00

0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 1,40 1,60

Ke

dal

aman

(m

)

Friction Ratio

Friction Ratio

Page 49: Gabungan Mektan Fix Print

IV. KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil yaitu tanah keras

pada kedalaman -4,20 meter dari permukaan tanah memiliki tahanan ujung konus

(qc) sebesar 76 kg/cm², habatan pelat sebanyak 25,46 kg/cm², dan hambatan

setempat sebesar 15,678 kg/cm² serta Friction Ratio sebesar 0,25 %.

V. REFERENSI

7.1 ASTM D 3441-86

7.2 Manual Penyelidikan Geoteknik untuk Perencanaan Jembatan No.

02/MN/B/1983 bagian 3.5

7.3 Manual Pemeriksaan Bahan Jalan No. 01/MN/BM/1976, PB-0101-76