168
GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN (PERSERO) UPT MEDAN ULTG PAYA PASIR TAHUN 2020 SKRIPSI Oleh ENGLI HUTAHAEAN NIM. 161000252 PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2021

GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN

(PERSERO) UPT MEDAN ULTG PAYA PASIR

TAHUN 2020

SKRIPSI

Oleh

ENGLI HUTAHAEAN

NIM. 161000252

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2021

Page 2: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN

(PERSERO) UPT MEDAN ULTG PAYA PASIR

TAHUN 2020

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Oleh

ENGLI HUTAHAEAN

NIM. 161000252

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2021

Page 3: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

i

Judul Skripsi : Gambaran Metode Kerja pada Pekerja di PT.

PLN (Persero) UPT Medan ULTG Paya Pasir

Tahun 2020

Nama Mahasiswa : Engli Hutahaean

Nomor Induk Mahasiswa : 161000252

Departemen : Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Menyetujui

Pembimbing:

(Dr. Eka Lestari Mahyuni, S.K.M., M.Kes.)

NIP. 197911072005012003

Dekan

(Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si.)

NIP. 196803201993082001

Tanggal Lulus : 10 Maret 2021

Page 4: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

ii

Telah diuji dan dipertahankan

Pada tanggal : 10 Maret 2021

TIM PENGUJI SKRIPSI

Ketua : Dr. Eka Lestari Mahyuni, S.K.M., M.Kes.

Anggota : 1. Ir. Kalsum, M.Kes.

2. Dr. Isyatun Mardhiyah Syahri, S.K.M,. M.Kes.

Page 5: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

iii

Pernyataan Keaslian Skripsi

Saya menyatakan dengan ini bahwa skripsi saya yang berjudul

“Gambaran Metode Kerja pada Pekerja di PT. PLN (PERSERO) UPT

Medan ULTG Paya Pasir” beserta seluruh isinya adalah benar karya saya

sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara – cara

yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat

keilmuan kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam

daftar pustaka. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko atau sanksi yang

dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap

etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian

karya saya ini.

Medan, 10 Maret 2021

Engli Hutahaean

Page 6: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

iv

Abstrak

Judul penelitian ini adalah “Gambaran Metode Kerja pada Pekerja di PT. PLN

(PERSERO) UPT Medan ULTG Paya Pasir”. Latar belakang dilakukan penelitian

ini adalah unit layanan transmisi gardu induk merupakan pekerjaan yang memiliki

risiko yang tinggi akan kecelakaan kerja. Statistik kecelakaan kerja PLN tahun

2018 menyebutkan bahwa jumlah kecelakaan kerja banyak terjadi akibat bekerja

tanpa atau tidak sesuai SOP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

gambaran metode kerja proses pemeliharaan dan proses perbaikan di PT. PLN

(Persero) UPT Medan ULTG Paya Pasir tahun 2020. Pendekatan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah observasional. Responden pada penelitian ini adalah

seluruh pekerja dan supervisor di PT. PLN (Persero) ULTG Paya Pasir. Hasil

penelitian pada penelitian ini adalah pada metode kerja saat melakukan

pemeliharaan meliputi safety briefing, pemeriksaan alat uji, pemeriksaan peralatan

kerja, proses pemanjatan, pembersian, dan pengambilan data telah terlaksana

sesuai SOP yang ditetapkan dan metode kerja saat melakukan perbaikan meliputi

proses menuju lokasi pergantian insulator, pemanjan tower transmisi dan

penurunan peralatan kerja berisiko dimana lokasi perbaikan memungkinkan

potensi bahaya tenggelam, terjatuh dan tertimpa alat kerja. Saran yang diberikan

berdasarkan penelitian ini untuk PT PLN ULTG Paya Pasir agar

mempertahankan, meningkatan, mengevaluasi metode kerja dan prosedur secara

sistematis saat melakukan pemeliharaan dan perbaikan sehingga dapat menjadi

pedoman para pekerja dan supervisor serta penanggungjawab pekerjaan.

Selanjutnya sebaiknya pekerja saat melakukan metode kerja perbaikan,

pemeliharaan pekerja dan supervisor harus memahami serta melakukan pekerjaan

sesuai dengan standar operasional prosedur dan metode kerja yang telah

ditetapkan di PT. PLN ULTG Paya Pasir.

Kata kunci : Metode kerja, pekerja, PLN

Page 7: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

v

Abstract

The title of this research is “Description of Work Methods for Workers at PT.

PLN (PERSERO) UPT Medan ULTG Paya Pasir”. Background of this research is

the substation transmission service unit is a job that has a high risk of work

accidents. In 2018 PLN work accident statistics state that the number of work

accidents occurred due to working without or not according to the SOP. The

purpose of this research was to describe the working method of the maintenance

process and the repair process at PT. PLN (Persero) UPT Medan ULTG Paya

Pasir in 2020. The approach used in this study is observational. Respondents in

this study were all workers and supervisor at PT. PLN (Persero) ULTG Paya

Pasir.The research result in this study are that the work methods when

performing maintenance include safety briefings, examination of test equipment,

inspection of work equipment, climbing processes, cleaning, and data retrieval

have been carried out according to established SOP and work methods when

making improvements including the process to the location of the replacement of

the insulator, extending transmission towers and lowering work equipment are

risky where the repair site is a potential danger of drowning, falling and being

crushed by work tools. The advice are given based on this research for PT PLN

ULTG Paya Pasir to maintain, improve, systematically evaluate work methods

and procedures when carrying out maintenance and repairs so that they can serve

as guidelines for workers and supervisors as well as those in charge of work.

Furthermore, it is advisable for workers when carrying out repair work methods,

maintenance workers and supervisors must understand and do work in

accordance with the standard operating procedures and work methods that have

been set at PT. PLN ULTG Paya Pasir.

Keywords : Methods of work, workers, PLN

Page 8: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

vi

Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, atas

segala rahmat dan karunia Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi

yang ditulis berdasarkan hasil penelitian tentang “Gambaran Metode Kerja

pada Pekerja di PT. PLN (PERSERO) UPT Medan ULTG Paya Pasir”,

merupakan syarat untuk mencapai derajat S-1 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Universitas Sumatera Utara.

Selesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,

oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tidak

terhingga kepada :

1. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si., selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

3. Dr. Ir. Gerry Silaban, M.Kes., selaku Ketua Depatermen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

4. Eka Lestari Mahyuni, S.K.M., M.Kes., selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing dalam menyelesaikan kesempurnaan skripsi ini.

5. Ir. Kalsum, M.Kes., selaku Penguji I yang telah memberikan masukan demi

kesempurnaan skripsi ini.

6. Isyatun Mardhiyah Syahri, S.K.M., M.Kes., selaku Penguji II yang telah

memberikan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Seluruh pekerja PT. PLN (PERSERO) UPT Medan ULTG Paya Pasir yang

sudah memberi bantuan dan dukungan dalam penulisan skripsi ini.

Page 9: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

vii

8. Teristimewa untuk orangtua tercinta Nurhayati Hutasoit, kakak penulis

Mariani Hutahaean, Selfry Hutahaean, Veronica Bakara Eriko Hutahaean,

Grace Fernando, Tito Hutagalung beserta partner saya Miguel Karinda yang

selalu mendukung dan mendoakan selama penyelesaian skripsi ini.

9. Sahabat – sahabat penulis semasa SMP hingga saat ini Sarah Manurung, May

Sitepu, Ana Simanjuntak, Melda Nainggolan dan Tasya Aritonang yang telah

banyak memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Sahabat – sahabat penulis selama perkuliahan Widya Anastasyia, Agree

Vinalia, Theresia Gabriella, Oktavianisa, Balqis Nasution, Samuel Natanael

Purba, Riyan Kurniawan, yang telah banyak memberikan bantuan dan

semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan yang

membangun. Penulis juga berharap semoga skripsi yang telah disusun ini dapat

memberikan manfaat terkait ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat terkhusus

keselamatan dan kesehatan kerja mengenai gambaran metode kerja pada pekerja.

Medan, 10 Maret 2021

Engli Hutahaean

Page 10: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

viii

Daftar Isi

Halaman

Halaman Persetujuan i

Halaman Penetapan Tim Penguji ii

Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi iii

Abstrak iv

Abstract v

Kata Pengantar vi

Daftar Isi viii

Daftar Tabel x

Daftar Gambar xii

Daftar Lampiran xiv

Riwayat Hidup xv

Pendahuluan 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 5

Tujuan Penelitian 5

Tujuan umum 5

Tujuan khusus 5

Manfaat Penelitian 6

Tinjauan Pustaka 7

Kecelakaan 7

Sebab - sebab kecelakaan 7

Pencegahan kecelakaan kerja 10

Metode Kerja 11

Transmisi Tenaga Listrik 16

Landasan Teori 21

Kerangka Konsep 23

Metode Penelitian 24

Jenis Penelitian 24

Lokasi dan Waktu Penelitian 24

Populasi dan Sampel 24

Variabel dan Definisi Operasional 25

Metode Pengumpulan Data 26

Metode Analisis Data 26

Hasil Penelitian dan Pembahasan 27 Gambaran Umum PT. PLN ULTG Paya Pasir 27

PT. PLN (PERSERO) UIP3BS 28

Hasil Wawancara Terbuka 32

Page 11: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

ix

Pemeliharaan Arrester 76

Metode kerja aresster 80

Pemeliharaan Trafo Arus CT R3 88

Metode kerja trafo arus CT R3 93

Pemeliharaan Pemutus Tenaga 99

Metode kerja pemutus tenaga 104

Pemeliharaan Trafo Tenaga Tegangan Tinggi 111

Metode kerja trafo tenaga tegangan tinggi 118

Pemeliharaan Pembumian Gardu Induk 122

Gambaran Metode Kerja 123

Perbaikan Transmisi 130

Metode kerja penggantian isolator 132

Potensi Bahaya K3 140

Keterbatasan Penelitian 141

Kesimpulan dan Saran 143

Kesimpulan 143

Saran 143

Daftar Pustaka 145

Lampiran 148

Page 12: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

x

Daftar Tabel

No Judul Halaman

1 Karakteristik Pekerja Bagian Pemeliharaan dan Perbaikan di

PT. PLN (PERSERO) UPT Medan ULTG Paya Pasir

31

2 Metode Kerja Safety Briefing Lightning Arraster 32

3 Metode Kerja Pemanjatan Lightning Arraster 34

4 Metode Kerja Prosedur Pelaksanaan Kerja Trafo Arus CT R3 36

5 Metode Kerja Safety Briefing Trafo Arus CT R3 39

6 Metode Kerja Pemeriksaan Trafo Arus CT R3 42

7 Metode Kerja Safety Briefing Pemutus Tenaga 45

8 Metode Kerja Pemeriksaan Alat Uji Pemutus Tenaga 47

9 Metode Kerja Pemanjatan Pemutus Tenaga 51

10 Metode Kerja Pemeriksaan Alat Uji Trafo Tenaga Tegangan

Tinggi

54

11 Metode Kerja Pentanahan NGR Trafo Tenaga Tegangan

Tinggi

56

12 Metode Kerja Safety Briefing Pembumian Gardu Induk 59

13 Metode Kerja Pengambilan Data Pembumian Gardu Induk 62

14 Metode Kerja Menuju Lokasi Perbaikan Insulator 65

15 Metode Kerja Prosedur Pelaksanaan Kerja Perbaikan Insulator 67

16 Metode Kerja Pemanjatan Tower Transmisi Perbaikan

Insulator

69

17 Metode Kerja Penaikan dan Penurunan Peralatan saat

Melaksanakan Perbaikan Insulator

71

18 Metode Kerja Penggantian Insulator 74

Page 13: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

xi

19 Pemeriksaan Visual Arraster 78

20 Pemeriksaan Visual Trafo Arus CT R3 91

21 Pemeriksaan Visual Pemutus Tenaga 101

22 Pemeriksaan Visual Trafo Tenaga Tegangan Tinggi 115

23 Pemeriksaan Visual Pembumian Gardu Induk 124

Page 14: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

xii

Daftar Gambar

No Judul Halaman

1 Kerangka konsep 23

2 Lightning arrester 76

3 Safety briefing 81

4 Skema lightning arrester 83

5 Persiapan peralatan kerja 84

6 Pekerja melakukan pemanjatan arrester dengan tangga 86

7 Trafo arus 88

8 Plat trafo arus 92

9 Prosedur pelaksanaan trafo arus 94

10 Safety briefing 96

11 Pekerja melakukan pemeriksaan trafo arus 98

12 Safety briefing 104

13 Pemeriksaan alat uji 107

14 Pengujian keserampakan pemutus tenaga 108

15 Pemanjantan pemutus tenaga 109

16 Pembersihan pemutus tenaga 111

17 Trafo tenaga tegangan tinggi 112

18 Pemeriksaan alat uji pabrik 118

19 Neutral grounding ressistance 120

20 Safety briefing 126

Page 15: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

xiii

21 Pengambilan data pembumian gardu induk 128

22 Menuju lokasi penggantian insulator 133

23 Prosedur pelaksanaan pekerjaan perbaikan 135

24 Pemanjatan tower transmisi 137

25 Penaikan dan penurunan peralatan 138

26 Penggantian insulator 139

Page 16: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

xiv

Daftar Lampiran

Lampiran Judul Halaman

1 Surat Izin Penelitian 148

2 Surat Selesai Penelitian 149

3 Pedoman Wawancara Terbuka 150

Page 17: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

xv

Riwayat Hidup

Penulis bernama Engli Hutahaean berumur 22 tahun, dilahirkan di

Tanjung Morawa pada tanggal 11 Juni 1998. Penulis beragama Kristen Protestan,

anak keempat dari empat bersaudara dari pasangan Alm. Ottom Hutahaean dan

Nurhayati Hutasoit.

Pendidikan formal dimulai di TK. Bhayangkari Tanjung Morawa Tahun

2003. Pendidikan sekolah dasar di SD Negeri No. 105855 PTPN II Tanjung

Morawa Tahun 2004 - 2010, sekolah menengah pertama di SMP Swasta Santo

Thomas 4 Medan Tahun 2010 – 2013, sekolah menengah atas di SMA Swasta

Santo Thomas 3 Medan Tahun 2013 – 2016, selanjutnya penulis melanjutkan

pendidikan di Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Medan, 10 Maret 2021

Engli Hutahaean

Page 18: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

1

Pendahuluan

Latar Belakang

Menurut Occupational Safety and Health Administration (OHSAS) 18001

Tahun 2007 Kecelakaan kerja merupakan peristiwa yang terkait dengan pekerjaan

yang mengakibatkan cidera atau kesakitan peristiwa kematian atau peristiwa yang

bisa mengakibatkan kematian. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik

Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang program jaminan sosial tenaga kerja

Indonesia menyatakan bahwa kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang tidak di

kehendaki dan tidak terduga menyebabkan korban manusia ataupun harta benda

terjadi dalam hubungan kerja. Kecelakaan kerja dikategorikan atas 2 jenis yaitu

kecelakaan industri (on the job accident) dan kecelakaan kompensasi (off the job

accident) yang tidak berhubungan langsung dengan pekerjaaanya.

Berdasarkan Internasional Labour Organization (ILO) 2013, pekerja

dapat mengalami bahaya listrik pada kondisi-kondisi saat bekerja berhubungan /

menyentuh kedua konduktor pada rangkaian listrik yang bertegangan. Angka

kecelakaan kerja tahun 2018 merupakan angka kecelakaan tertinggi berdasarkan

data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan pada tahun

2018 terjadi 114.148 atau 40.273 kasus setiap harinya, sebanyak 4.678 kasus (3,18

persen) berakibat kecacatan dan 2.575 (1,75 persen) kasus berakhir dengan

kematian. Kasus kecelakaan kerja yang tercatat pada tahun 2018 melonjak sekitar

29 persen dari tahun 2017.

Penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja adalah masih rendahnya

kesadaran akan pentingnya penerapan K3 di kalangan pekerja. Kecelakaan kerja

Page 19: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

2

juga terjadi pada bidang kelistrikan yang menyebabkan kematian pada pekerja dan

menjadi hal yang menakutkan dikalangan pekerja industri. Pekerja yang berada di

bagian antara konduktor yang ditanahkan (grounding) dan konduktor yang tidak

ditanahkan dapat mengalami bahaya listrik serupa dengan pekerja yang berada

pada bagian konduktor yang ditanahkan dengan material yang tidak ditanahkan

juga memiliki dalam bekerja.

Statistik kecelakaan kerja PLN tahun 2018 menyebutkan bahwa jumlah

kecelakaan kerja pada bagian transmisi sebanyak 45 kasus, meninggal dunia 22

kasus, pekerja bekerja dengan tidak kompeten 18 kasus, tidak mempergunakan

APD 16 kasus, bekerja tanpa atau tidak sesuai SOP sebanyak 32 kasus, tidak

adanya pengawas ataupun pengawas K3 sebanyak 13 kasus serta alat kerja yang

tidak layak sebanyak 10 kasus. Berdasarkan databoks 7 Agustus 2019 terjadi

kasus pemadaman sekitar 6 jam lamanya di seluruh wilayah Jakarta. Kejadian ini

terjadi karena adanya gangguan transmisi saluran udara tegangan ekstra tinggi

(SUTET).

Dikutip dari detik finance pada 5 Agustus 2019 terjadi pemadaman massal

listrik di Jawa Tengah akibat terkena pohon sehingga jaringan putus. Sementara

itu pada jambione.com pada 9 Januari 2020 terjadi kecelakaan kerja pada pekerja

SUTET 275 kV yang terkena induksi tegangan di Jambi. Pekerja mengalami

kecelakaan saat melakukan perbaikan pada jaringan SUTET, yakni saat menaiki

tower untuk melakukan perbaikan spacer pekerja turun ke konduktor dengan

tangan kiri memegang isolator sementara tangan kanan memegang arching horn

pada saat ini pekerja terinduksi tegangan.

Page 20: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

3

PT. PLN (Persero) adalah perusahaan listrik Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yang telah berdiri lama di Indonesia dalam bidang ketenagalistrikan.

Berdasarkan Undang – undang No 30 Tahun 2009 ketenagalistrikan adalah

segala sesuatu yang menyangkut penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik serta

usaha penunjang tenaga listrik. PT. PLN UPT Medan ULTG Paya Pasir

merupakan salah satu layanan transmisi gardu induk yang berada di Jalan Titi

Pahlawan, Komplek PLN Paya Pasir, Rengas Pulau, Medan Marelan.

ULTG Paya Pasir membawahi 5 unit yakni Gardu Induk Paya Pasir, Gardu

Induk KIM, Gardu Induk Belawan, Gardu Induk lamhota dan Gardu Induk

Labuhan. Setiap gardu induk terdiri atas seorang supervisor dan beberapa pekerja.

Pekerjaan di ULTG Paya Pasir terbagi atas beberapa bagian diantaranya bagian

transmisi, distribusi dan penjualan tenaga listrik kepada konsumen.

Transmisi merupakan proses penyaluran listrik dari pembangkitan ke

distribusi listrik, transmisi juga merupakan jenis pekerjaan yang memiliki potensi

bahaya yang tinggi karna dihadapkan dengan arus listrik yang sangat kuat.

Pekerjaan transmisi terbagi atas dua yakni perbaikan transmisi dengan tujuan

melakukan pemulihan kondisi transmisi yang mengalami kerusakan dan

pemeliharaan transmisi agar transmisi listrik terhindar dari kerusakan. Sistem

saluran transmisi yang dipakai oleh PT. PLN yakni sistem saluran udara yang

memiliki jarak yang cukup jauh dan berbagai faktor alam serta pemakaian saluran

transmisi juga rentan mengalami gangguan.

Menurut Rijanto (2019) risiko dari kecelakaan kerja disebabkan oleh

kecelakaan – kecelakaan, peralatan saat bekerja serta pekerjaan perbaikan. Potensi

Page 21: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

4

bahaya bekerja di ketinggian dapat mengakibatkan risiko kecelakaan kerja yang

terbesar dalam industri yaitu jatuh, tercatat 50 persen kecelakaan ini

mengakibatkan kematian. Kebanyakan kecelakaan jatuh terjadi karena peralatan

kerja yang disediakan tidak digunakan dengan benar.

Jatuh merupakan potensi bahaya yang dapat terjadi di PT. PLN saat

melakukan kegiatan perbaikan transmisi tower pekerja dengan melakukan

pemanjatan tower ketinggian 35 – 50 meter. Pada saat melakukan perbaikan tower

potensi bahaya kejatuhan material dari atas tower dapat menimpah beberapa

pekerja yang berada dibawah tower sering disebut ground man. Kemudian pekerja

dapat mengalami risiko cedera seperti terbentur karna metode kerja yang kurang

benar.

Metode kerja yang baik dan mudah dipahami oleh setiap pekerja, akan

menimbulkan kesadaran pada pekerja mengenai rasa tanggung jawab yang baik

dan dapat memperkuat serta mempertahankan perusahaan dari persaingan.

Metode kerja adalah cara pelaksanaan atau tugas untuk mendapatkan rancangan

(desain) terbaik sehingga mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Dalam

mengetahui seberapa besar metode kerja yang telah diterapkan dapat dilakukan

dengan cara membandingkan waktu baku, produktivitas dan efisiensi

(Tirkamiana, 2019).

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di ULTG Paya Pasir PT. PLN

terdapat beberapa metode kerja yang dilaksanakan pekerja dapat menyebabkan

potensi bahaya seperti saat menuju lokasi perbaikan insulator yakni menggunakan

sampan yang kecil. Metode kerja saat melakukan pemanjatan insulator juga

Page 22: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

5

dilakukan pekerja dengan metode menaiki tower transmisi tanpa step bolt

melainkan secara langsung. Pekerja yang berada dibawah tower juga dapat

mengalami risiko kejatuhan material dari atas tower serta cidera seperti terbentur

akibat cara kerja yang tidak sesuai dengan metode kerja

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan dan kejadian yang

terjadi saat melaksanakan pemiliharan transmisi tower dan perbaikan transmisi.

Masih terdapat beberapa metode kerja yang diterapkan oleh perusahaan yang

dapat menyebabkan terjadi potensi bahaya pada pekerja di PT. PLN ULTG Paya

Pasir. Berdasarkan masalah yang ada maka dilakukan penelitian mengenai

gambaran metode kerja pada pekerja di PT. PLN (Persero) UPT Medan ULTG

Paya Pasir.

Tujuan Penelitian

Tujuan umum. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana gambaran metode kerja di PT. PLN (Persero) UPT Medan ULTG Paya

Pasir Tahun 2020.

Tujuan khusus. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui metode kerja proses pemeliharaan di PT. PLN (Persero)

UPT Medan ULTG Paya Pasir.

2. Untuk mengetahui metode kerja proses perbaikan di PT. PLN (Persero) UPT

Medan ULTG Paya Pasir.

Page 23: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

6

Manfaat Penelitian

1. Bagi PT. PLN Paya Pasir

Menjadi masukan bagi PT. PLN (Persero) UPT Medan ULTG Paya Pasir

dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), khususnya

metode kerja saat pemeliharaan transmisi agar dapat meningkatkan

produktivitas pekerja dan perusahaan.

2. Bagi Pekerja

Sebagai sarana dalam memperoleh informasi dan pengetahuan serta

meningkatkan rasa sadar bagi pekerja transmisi ULTG Paya Pasir akan

pentingnya metode kerja yang baik saat melakukan pekerjaan, sehingga

potensi bsahaya dapat dicegah secara optimal.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menjadi sarana guna menerapkan ilmu serta

meningkatkan pengetahuan yang telah diperoleh selama perkuliahan terkait

ilmu kesehatan dan menambah keterampilan dalam penulisan skripsi.

Page 24: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

7

Tinjauan Pustaka

Kecelakaan Kerja

Menurut Tarwaka (2016), kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang

jelas tidak di kehendaki dan sering kali tidak terduga semula yang dapat

menimbulkan kerugian waktu, harta benda atau properti maupun korban jiwa

yang terjadi pada suatu proses industri. Kecelakaan kerja yang timbul dari atau

saat perjalanan kerja dapat mengakibatkan cedera akibat kerja yang fatal dan

cedera kerja yang tidak fatal. Permenaker No. 11 Tahun 2016 tentang pelayanan

kesehatan dan besaran tarif dalam penyelenggaraan program jaminan kecelakaan

kerja mendefinisikan bahwa kecelakaan kerja tidak hanya sebatas kecelakaan saja

tetapi juga penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh lingkungan kerja.

Reese (2009), mengungkapkan bahwa kecelakaan kerja merupakan hasil

langsung dari tindakan aman dan kondisi tidak aman dan kedua hal tersebut dapat

dikontrol oleh manajemen. Tindakan tidak aman merupakan sebagai penyebab

langsung kecelakaan karena secara langsung terlibat pada saat kecelakaan terjadi.

Orientasi yang terjadi akibat kecelakaan kerja dialami langsung oleh pekerja dan

juga pengelola atau perusahaan sebagai akibat dari kecelakaan sehingga setiap

pekerja berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari terjadinya kecelakaan

dan tidak pernah berharap mengalami kecelakaan. Kejadian kecelakaan

merupakan suatu gabungan kejadian yang disebabkan oleh adaya faktor – faktor

atau potensi bahaya yang satu sama lain saling berkaitan

Sebab–sebab kecelakaan kerja. Kecelakaan yang terjadi memiliki sebab

yang harus dianalisis dan selanjutnya ditemukan tindakan pencegahannya agar

Page 25: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

8

kecelakaan tidak terjadi lagi. Menurut Sumakmur (2014), penyebab kecelakaan

terbagi atas 2 jenis yakni disebabkan lingkungan dan mekanis yang mencakup

segala faktor selain manusia. Kecelakaan kerja yang disebabkan oleh manusia

dapat dianalisis dengan contoh seorang pekerja mengalami kejatuhan benda pada

kepalanya sehingga mengalami kecelakaan.

Pekerja tidak akan mengalami kecelakaan jika menerapkan metode kerja

yang diperingatkan oleh supervisor kepada seluruh pekerja. Faktor mekanis dan

lingkungan sebagai penyebab kecelakaan dapat digolongkan menurut kelompok

pengolahan bahan, mesin penggerak dan pengangkat, terjatuh dan tertimpa benda

jatuh, pemakaian perkakas yang dipegang secara manual, luka bakar oleh benda

pijar dan transportasi. Penyebab kecelakaan terbesar mengakibatkan kematian

terjadi karena terjatuh baik dari tempat ketinggian maupun datar.

Faktor manusia terhadap cenderung terjadinya kecelakaan ditempat kerja

memiiki banyak penyebab seperti sifat semberono, selalu bergegas dan terlalu

berani. Pekerja yang memiliki kemampuan lamban dalam pekerjaan yang gesit

tidak akan sesuai, jika pekerja dipaksa bekerja yang memerlukan kegesitan akan

berisiko celaka saat bekerja. Berdasarkan Tarwaka (2016), teori domino

menggambarkan bahwa terjadinya suatu kecelakaan atau cedera dibagi

berdasarkan 3 fase yakni fase pre kontak yang merujuk pada kondisi yang

mengarah pada suatu kecelakaan, fase kontak merupakan fase selama pekerja,

mesin, atau fasilitas lain mengalami kontak dengan bentuk energi yang ada

ditempat kerja.

Page 26: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

9

Fase selanjutnya pasca kontak mengacu kepada akibat dari kecelakaan

seperti cedera fisik, produksi menurun, reputasi perusahaan turun dan fasilitas dan

peralatan kerja rusak. Kecelakaan menurut jenis pekerjaan berperan dalam

menentukan terjadinya celaka. Kecelakaan di industri, pekebunan, pertambangan,

pekerjaan berhubungan dengan listrik akan berlainan satu sama lain.

Kecelakaan kerja di pertambangan yakni ledakan, atap tambang dan

dinding rubuh, terjatuh saat menaiki dan menuruni tangga. Kecelakaan di industri

maritime seperti tenggelam, luka akibat terumbu karang maupun serangan ikan.

Kecelakaan yang terjadi di perkebunan yakni tertimpa kayu dan buah, luka karena

gergaji maupun perkakas lainnya.

Pekerjaan yang berhubungan dengan arus listrik terutama yang memiliki

tegangan yang cukup tinggi akan sangat berbahaya, terutama bagi orang – orang

yang belum mengetahui secara mendalam mengenai seluk – beluk masalah listrik.

Kawat yang memiliki aliran listrik harus tertutup oleh isolasinya, jika tidak dapat

menyebabkan hubungan arus pendek (kortsluiting), kebakaran, dan pekerja

terkena sengatan listrik. Arus listrik yang memiliki tekanan tinggi hanya dapat

diperiksa oleh pihak – pihak yang ahli dalam bidang tersebut. Lemari sakelar juga

hanya boleh dimasuki oleh ahlinya dan harus selalu dalam keadaan terkunci.

Perbaikan instalasi listrik hanya dikerjakan saat arus telah dipadamkan.

Kecelakaan oleh arus listrik pada umumnya berdasarkan dari lintasan arus dalam

tubuh, arus yang melalui jantung sangat berbahaya. Dalam pemberian pertolongan

korban hanya dapat dilakukan sesudah arus listrik padam dan menggunakan

bantuan isolator yang telah memiliki standar keselamatan.

Page 27: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

10

Pencegahan kecelakaan. Kecelakaan kerja mengakibatkan kerugian

materi dan kerugian korban jiwa serta peralatan yang cukup besar sehingga perlu

diterapkan pencegahan dalam kecelakaan kerja. Pencegahan kecelakaan dapat

dilakukan berdasarkan analisis mengenai penyebab terjadinya kecelakaan.

Adapun pencegahan kecelakaan kerja dilakukan dengan identifikasi bahaya yang

terdapat dan mungkin menimbulkan insiden kecelakaan di suatu perusahaan dan

besarnya risiko bahaya.

Menurut Rijanto (2019), pekerjaan yang berada ditempat ketinggian

memerlukan pelataran tempat kerja sudah aman serta sifat dan lamanya kerja juga

akan akan mempengaruhi bagaimana tempat kerja yang sesuai. Pencegahan yang

sesuai untuk mencegah kemungkinan orang terjatuh dari ketinggian 2 meter atau

lebih menggunakan alat pelindung yang memiliki persyaratan seperti terbuat dari

bahan yang cukup kuat dan kaku untuk mencegah orang jatuh dan mampu

mendukung muatan – muatan lain yang diletakan diatasnya.

Pencegahan ditujukan kepada lingkungan, mesin, peralatan kerja,

perlengkapan kerja terutam faktor manusia. Menurut Suma’mur (2011),

lingkungan harus memenuhi syarat lingkungan kerja aman, persyaratan

keselamatan dan ketatarumahtangaan perusahaan. Syarat lingkungan kerja

meliputi hygiene sanitasi, pengaturan suhu dan lainnya, sedangkan

penyelenggaraan ketatarumahtangaan perusahaan yakni pengaturan penyimpanan

barang, penempatan dan pemasangan mesin. Perencanaan pencegahan kecelakaan

kerja tercermin dari pengaturan operasi proses produksi, pengaturan instalasi

Page 28: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

11

mesin, penerapan norma keselamatan, perlengkapan dan peralatan yang memadai

serta pedoman metode kerja dan aturan pelaksanaan kerja.

Metode Kerja

Metode berasal dari bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau

jalan yang ditempuh, metode dapat diartikan sebagai suatu cara atau prosedur

yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Syamsi (2004), metode

adalah dasar dari setiap tindakan juga sebagai hasil penetapan mengenai cara

pelaksanaan kerja untuk mencapai tujuan, serta hasil penetapan penggunaan

fasilitas dan keseluruhan pengorbanan baik yang berupa pengorbanan waktu,

uang. Metode disimpulkan sebagai cara mengerjakan lebih lanjut dari salah satu

langkah maupun beberapa langkah yang telah ditetapkan dalam prosedur

selanjutnya disusun teknik pelaksanaanya.

Menurut Syamsi (2004), metode kerja merupakan realisasi pelaksanaan

dari prosedur kerja sebelum pelaksanaan teknis di tempat kerja. Metode kerja

terkadang dibedakan dengan teknis pelaksanaan kerja, tetapi tidak jarang metode

kerja dan teknis pelaksanaan kerja berhimpitan arti dan pelaksanaanya.

Sedarmayanti (2011), mendifinisikan metode kerja dikenal dengan istilah tata

kerja yakni cara pelaksanaan kerja yang seefisien mungkin terhadap suatu tugas

dan mengingat segi tujuan, peralatan, fasilitas, tenaga kerja, waktu, ruang dan

biaya yang tersedia.

Menurut Rijanto (2019), sebelum pekerjaan dimulai rencanakan cara

bekerja yang aman seperti sarana menuju tempat bekerja dan tempat berdiri yang

kuat untuk kendaraan pengangkut, derek, anjungan bergerak dan perancah. Untuk

Page 29: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

12

menyimpan bahan – bahan dengan aman dan pastikan program kerja kegiatan lain

tidak dilakukan dibawah struktur sehingga mencegah risiko orang terluka karena

kejatuhan bahan – bahan. Bekerja dengan aman diketinggian, upayakan

menggunakan anjungan kerja bergerak bila pekerja bekerja langsung dari rangka

struktur pastikan mereka memakai body harness dan sabuk pengaman yang

dihubungkan dengan rangka, atau cara pengaman lain seperti memasang jaring

untuk menahan jika terjatuh.

Metode kerja yang diterapkan pada pekerjaan ditempat ketinggian harus

memiliki ketentuan seperti :

Pemeriksaan. Pemeriksaan mengenai sudah adakah metode yang aman

untuk memasuki atau keluar dari tempat kerja

Penentuan. Penentuan peralatan apa yang sesuai dan tersedia di tempat

kerja serta kondisinya.

Pastikan. Pastikan bahwa alat – alat yang diperlukan telah diletakan di

lapangan pada waktunya dan lapangan juga telah disiapkan untuk itu.

Pemeriksaan keadaan perlatan. Pemeriksaan keadaan peralatan dalam

keadaan baik dan pastikan pekerja yang bersama peralatan telah dilatih dan

mengetahui apa yang dikerjakannya.

Berikan pelindung. Berikan pelindung serta jangan melepas atau

membuang pengaman, alat keselamatan dari peralatan yang ada, kecuali untuk

perbaikan atau keperluan penyetelan dan juga setelah sumber daya dimatikan.

Pasang kembali pengaman. Pasang kembali pengaman dan alat

keselamatannya setelah pekerjaan perbaikan atau penyetelan selesai.

Page 30: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

13

Pasang anjungan kerja. Pasang anjungan kerja, injakan, tangga,

peganganm dan papan pelindung kaki pada semua peralatan dimana diperlukan

untuk jalur yang aman.

Buatlah alat pengaman. Buatlah alat pengaman untuk mencegah orang

yang tidak berhak menghidupkan peralatan, dengan cara nenggunakan sistem

kunci atau memblok dan mengunci alat penghidup. Pada akhir suatu periode

waktu kerja, operator harus mengunci peralatannya untuk mencegah peralatannya

hidup tanpa sengaja, terlepas atau terjatuh.

Prosedur kerja adalah tahapan dalam tata kerja tentang bagaimana

mengelola sebuah yang mengandung pengertian tentang apa, untuk apa dan

bagaimana pekerjaan harus diselesaikan. Sistem kerja adalah satu kesatuan antara

tata kerja dan prosedur kerja sehingga membentuk suatu pola yang dapat dengan

tepat menyelesaikan sebuah pekerjaan. Manfaat yang diperoleh dari tata kerja,

prosedur kerja dan sistem kerja sebagai suatu pola kerja yang merupakan

penjabaran tujuan, sasaran, program kerja, fungsi dan kebijaksanaan kedalam

kegiatan pelaksanaan kerja yang lebih jelas.

Standarisasi dan pengendalian kerja yang tepat serta menjadi pedoman

kerja bagi semua pihak yang berkepentingan, adapun tujuan diterapkannya

metode kerja yang tepat untuk mencegah terjadinya pemborosan tenaga, biaya,

material, waktu dan terhambatnya proses penyelesaian pekerjaan. Menciptakan

koordinasi, pembagian waktu, tugas dan tanggung jawab secara tepat

(Serdamayanti, 2011). Menyusun metode kerja, prosedur kerja dan sistem kerja

harus memperhatikan beberapa hal yakni :

Page 31: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

14

Dinyatakan secara tertulis. Dinyatakan secara tertulis disusun secara

sistematis, dan dituangkan dalam bentuk pedoman kerja.

Dikomunikasikan secara sistematis. Dikomunikasikan secara sistematis

kepada semua pegawai yang bersangkutan.

Disesuaikan dengan kebijaksanaan umum. Disesuaikan dengan

kebijaksanaan umum dan kebijaksanaan pimpinan yang berlaku.

Dapat mendorong pelaksanaan kegiatan. Dapat mendorong pelaksanaan

kegiatan secara efektif dan efisien serta menciptakan jaminan yang memadai bagi

terpeliharanya sumber – sumber yang berada di bawah pengendalian organisasi.

Dievaluasi secara periodik. Dievaluasi secara periodik dan bila perlu

direvisi untuk disesuaikan dengan kebutuhan.

Secara umum kebijaksanaan pengaturan di bidang metode kerja, prosedur

kerja, dan sistem kerja berdasarkan sebagai berikut :

Setiap pimpinan wajib menerapkan prinsip koordinasi. Setiap

pimpinan wajib menerapkan prinsip koordinasi integrasi dan sinkronisasi baik

dalam lingkungan kerja masing – masing maupun dengan pihak lain.

Setiap pimpinan bertanggung jawab memimpin. Setiap pimpinan

bertanggung jawab memimpin mengkoordinasikan bawahannya masing – masing

dan membimbing serta memberikan petunjuk bagi pelaksanaan tugas

bawahannya.

Setiap pimpinan unit wajib mengikuti petunjuk. Setiap pimpinan unit

wajib mengikuti petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing – masing

dengan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

Page 32: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

15

Setiap pimpinan unit wajib mengolah dan memanfaatkan laporan.

Setiap pimpinan unit wajib mengolah dan memanfaatkan laporan lebih lanjut dan

memberikan petunjuk kepada bawahan.

Dalam menyampaikan suatu laporan. Dalam menyampaikan suatu

laporan setiap unit wajib memberi tembusan kepada unit lainnya yang secara

fungsional mempunyai hubungan kerja.

Dalam teknik penyusunan dan penentuan metode kerja, prosedur kerja dan

sistem kerja yang harus dipakai dalam setiap tempat kerja hendaknya dapat

memenuhi prinsip – prinsip (Serdamayanti, 2011). Sebagai berikut :

Metode kerja, prosedur kerja dan sistem kerja, harus disusun dengan

memperhatikan segi tujuan, fasilitas, peralatan, material, biaya, dan waktu yang

tersedia serta segi luas, macam dan sifat – sifat pekerjaan.

Mempersiapkan penjelasan tentang tujuan pokok organisasi.

Mempersiapkan penjelasan tentang tujuan pokok organisasi skema organisasi

berikut klasifikasi jabatan dan analisis jabatan, unsur kegiatan didalam organisasi

dan lain – lain.

Menentukan satu pokok bidang tugas. Menentukan satu pokok bidang

tugas yang akan dibuat bagan prosedurnya.

Membuat daftar rinci tentang pekerjaan. Membuat daftar rinci tentang

pekerjaan yang harus dilakukan berikut lamanya waktu yang diperlukan untuk

melaksanakan bidang tugas..

Dalam menetapkan urutan tahap demi tahap. Dalam menetapkan

urutan tahap demi tahap dari rangkaian pekerjaan, maka antara tahap yang satu

Page 33: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

16

dengan tahap berikutnya harus terdapat hubungan erat yang keseluruhannya

menuju ke satu tujuan.

Setiap tahap harus merupakan suatu kerja nyata. Setiap tahap harus

merupakan suatu kerja nyata dan perlu untuk pelaksanaan dan penyelesaian

seluruh tugas atau pekerjaan yang dimaksudkan.

Menetapkan kecakapan dan keterampilan pegawai.

Menetapkan kecakapan dan keterampilan pegawai yang diperlukan untuk

menyelesaikan bidang tugas tertentu.

Metode kerja, prosedur kerja dan sistem kerja harus disusun secara tepat

sehingga memiliki stabilitas dan fleksibilitas dan selalu disesuaikan dengan

perkembangan teknologi.

Menggunakan simbol dan skema. Menggunakan simbol dan skema atau

bagan prosedur kerja dengan setepat – tepatnya untuk penerapan prosedur

tertentu.

Untuk menjamin penerapan metode kerja. Untuk menjamin penerapan

metode kerja, prosedur kerja dan sistem kerja dengan tepat, maka perlu dipakai

bukti pedoman.

Transmisi Tenaga Listrik

Berdasarkan Undang – Undang No 14 Tahun 2012 tentang kegiatan usaha

penyediaan tenaga listrik mendefnisikan transmisi tenaga listrik sebagai

penyaluran tenaga listrik dari suatu sumber pembangkit ke suatu sistem distribusi

atau kepada konsumen ataupun kepada penyaluran tenaga listrik antar sistem.

Usaha transmisi tenaga listrik sebagaimana dalam Undang – Undang No 14

Page 34: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

17

Tahun 2012 mewajibkan membuka kesempatan pemanfaatan bersama jaringan

transmisi untuk kepentingan umum dan kewajiban pemanfaatan bersama jaringan

transmisi. Pemanfaatan bersama jaringan transmisi dilaksanakan sesuai dengan

kemampuan kapasitas jaringan transmisi.

Setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajib memenuh ketentuan

keselamatan ketenagalistrikan yang memiliki tujuan untuk mewujudkan kondisi

andal dan aman bagi instalasi, aman bagi manusia dan makluk hidup lainnya dari

bahaya dan ramah lingkungan. Menteri menetapkan peralatan tenaga listrik wajib

membubuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan tanda keselamatan sehingga

sistem dan peralatan listrik harus dipilih, dipasang, digunakan dan dipelihara

dengan baik. Menurut Rijanto (2019), peralatan listrik yang digunakan

dibangunan adalah peralatan tangan berkekuatan dan berbagai peralatan portable,

dengan penggunaan yang terkadang keras sehingga mengakibatkan rusak dan

menjadi berbahaya.

Peralatan modern dengan isolasi ganda telah menerapkan perlindungan

yang baik tetapi plug kabelnya memerlukan pengecekan secara teratur karena

rawan rusak sehingga perlu pengurangan risikonya seperti :

Peralatan tanpa kabel. Peralatan tanpa kabel atau peralatan yang

dioperasikan dengan tegangan 110 volt yang dengan pelindung masa sehingga

tegangan maksimum ke masa tidak lebih dari 55 volt, akan lebih efektif

menghilangkan risiko terhadap kematian dan mengurangi cidera pada kecelakaan

akibat listrik.

Page 35: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

18

Bila menggunakan tegangan utama. Bila menggunakan tegangan utama

risiko cedera akan tinggi bila peralatan dalam kondisi buruk. Pemutus arus

diperlukan untuk memastikan bahwa aliran akan terputus dengan segera bila

terhubung dengan bagian bermuatan.

Peralatan pemutus arus. Peralatan pemutus arus harus dipasang dan

dirawat untuk menyelamatkan kehidupan jika terjadi kecelakaan. peralatan ini

harus bebas dari kotoran dan debu dan terlindung dari getaran dan kerusakan

mekanis sehingga harus diperiksa setiap hari.

Bila jaringan permanen. Bila jaringan permanen sedang ditingkatkan

kemampuannya sebagai bagian dari pekerjaan, pastikan bahwa jaringannya

permanen. Pada umumnya dipasang alat pemutus arus pada suplai arus masuk

yang baru.

Sistem pelistrikan. Sistem pelistrikan harus diperiksa dan dirawat secara

teratur. Pemeriksaan secara visual dapat mendeteksi 95 persen dari kekurangan

atau kerusakan peralatan.

Sebelum menggunakan peralatan tangan. Sebelum menggunakan

peralatan tangan dengan tegangan 230 volt maka perlu diperiksa bahwa tidak ada

kabel yang terbuka. Penutup kabelnya tidak rusak dan tidak terpotong atau

tergores, bagian luar kotak peralatan tidak rusak atau lepas dan semua sekrup

terpasang dengan baik serta tidak ada tanda bekas bakar atau terlalu panas pada

plug, kabel atau peralatan.

Para pekerja diinstruksikan. Para pekerja diinstruksikan untuk

melaporkan dengan segera setiap kerusakan dan hentikan penggunaan peralatan

Page 36: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

19

atau kabel begitu kerusakan terlihat. Pimpinan juga harus mengupayakan inspeksi

resmi mingguan secara visual peralatan portable 230 volt.

Perawatan peralatan. Perawatan peralatan yang rusak harus segera

dilakukan begitu kerusakan diketahui.

Pemeliharaan SUTT memegang peranan sangat penting dalam menunjang

kualitas dan keandalan penyediaan tenaga listrik kepada konsumen. Pemeliharaan

SUTT adalah proses kegiatan yang bertujuan mempertahankan atau menjaga

kondisi SUTT, sehingga dalam pengoperasiannya SUTT dapat selalu berfungsi

sesuai dengan karakteristik desainnya dan mencegah terjadinya gangguan yang

merusak. Jadi, efektifitas dan efisiensi dari pemeliharaan SUTT dapat dilihat dari

peningkatkan reliability, avaibility dan efficiency SUTT, perpanjangan umur

SUTT, perpanjangan interval overhaul (pemeliharaan besar) pada SUTT ,

pengurangan risiko terjadinya kegagalan atau kerusakan pada SUTT, peningkatan

safety, pengurangan lama waktu padam, waktu pemulihan yang efektif dan biaya

pemeliharaan yang efisien / ekonomis.

Adapun jenis-jenis pemeliharaan yang dilaksanakan di PT. PLN (Persero)

ULTG Paya Pasir meliputi :

Pemeliharaan preventif (preventive maintenance). Pemeliharaan yang

dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan secara tiba-tiba dan untuk

mempertahankan unjuk kerja yang optimal sesuai umur teknisnya, melalui

inspeksi secara periodik dan pengujian fungsi atau melakukan pengujian dan

pengukuran untuk mendiagnosa kondisi peralatan. Kegiatan ini dilaksanakan

dengan berpedoman kepada : instruction manual dari pabrik, standar-standar yang

Page 37: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

20

ada ( IEC, IEEE, CIGRE, ANSI ) dan pengalaman serta observasi / pengamatan

operasi di lapangan. Pemeliharaan ini dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :

Pemeliharaan rutin (routine maintenance). Pemeliharaan secara periodik /

berkala dengan melakukan inspeksi dan pengujian fungsi untuk mendeteksi

adanya potensi kelainan atau kegagalan pada peralatan dan mempertahankan

unjuk kerjanya. Dalam pelaksanaannya, pemeliharaan rutin pada SUTT terdiri

dari : pemeliharaan mingguan (ground patrol), pemeliharaan 5 tahunan (climb up

inspection) atau 20 persen dari panjang SUTT pertahun.

Predictive maintenance. Disebut juga dengan pemeliharaan berbasis

kondisi (Condition Based Maintenance). Pemeliharaan yang dilakukan dengan

cara melakukan monitor dan membuat analisa tren terhadap hasil pemeliharaan

untuk dapat memprediksi kondisi dan gejala kerusakan secara dini. Ruang lingkup

predictive maintenance meliputi : in service measurement yaitu pengujian yang

dilakukan saat peralatan beroperasi dan shutdown testing / measurement yaitu

pengujian yang dilakukan saat tidak operasi (padam).

Pemiliharaan pasca gangguan. Pemeliharaan yang dilaksanakan setelah

peralatan mengalami gangguan dengan kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan

meliputi in service visual inspection (ground patrol : melakukan pengecekan jalur

setelah reclose / trip akibat gangguan eksternal, dilanjutkan climb up inspection

untuk memastikan sumber gangguan) dan in service measurement (thermovisi

dan korona). Jika diketahui kondisi peralatan masih baik, maka peralatan dapat

dioperasikan kembali, namun bila diketahui telah terjadi kerusakan yang

Page 38: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

21

memerlukan perbaikan, maka perlu ditindaklanjuti dengan corrective

maintenance.

Corrective maintenance. Corrective maintenance adalah pemeliharaan

yang dilakukan ketika peralatan mengalami kelainan / unjuk kerja rendah pada

saat menjalankan fungsinya atau kerusakan (berdasarkan condition assesment dari

preventive maintenance), dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi

semula melalui perbaikan (repair) ataupun penggantian (replace). Di dalam

pelaksanaannya, corrective maintenance dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :

Planned. Planned adalah pemeliharaan yang dilakukan ketika peralatan

mengalami kelainan saat menjalankan fungsinya, agar mengembalikan kondisi

semula melalui perbaikan ataupun penggantian secara terencana.

Unplanned. Unplanned disebut juga pemilaharaan breakdown, yakni

pemeliharaan dilakukan ketika peralatan mengalami kerusakan secara tiba – tiba

sehingga menyebabkan pemadaman. Untuk mengembalikan pada kondisi semula

perlu dilakukan perbaikan besar ataupun pergantian.

Landasan Teori

Menurut Syamsi (2004) Metode kerja merupakan realisasi pelaksanaan

dari prosedur kerja sebelum pelaksanaan teknis di tempat kerja. Metode kerja

terkadang dibedakan dengan teknis pelaksanaan kerja. Tetapi tidak jarang, bahwa

metode kerja dan teknis pelaksanaan kerja berhimpitan arti dan pelaksanaanya.

Menurut Undang–Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang

Ketenagalistrikan sebagai berikut ketenagalistrikan adalah segala sesuatu yang

Page 39: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

22

menyangkut penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik serta usaha penunjang

tenaga listrik.

Menurut Undang–Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang

Ketenagalistrikan usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum

dilaksanakan oleh badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, badan

usaha swasta, koperasi, dan swadaya masyarakat yang berusaha di bidang

penyediaan tenaga listrik.

Menurut Undang–Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang

Ketenagalistrikan untuk kepentingan umum, pemegang izin usaha penyediaan

tenaga listrik dalam melaksanakan usaha penyediaan tenaga listrik berhak untuk:

1. melintasi sungai atau danau baik di atas maupun di bawah permukaan.

2. melintasi laut baik di atas maupun di bawah permukaan

3. melintasi jalan umum dan jalan kereta api.

4. masuk ke tempat umum atau perorangan dan menggunakannya untuk

sementara waktu.

5. menggunakan tanah dan melintas di atas atau di bawah tanah.

6. melintas di atas atau di bawah bangunan yang dibangun di atas atau di bawah

tanah.

7. memotong dan/atau menebang tanaman yang menghalanginya.

Menurut Undang–Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang

Ketenagalistrikan setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi

ketentuan keselamatan ketenagalistrikan untuk mewujudkan kondisi andal dan

aman bagi instalasi aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya

Page 40: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

23

dan ramah lingkungan. Ketentuan keselamatan tersebut juga memiliki sertifikat

layak operasi, standar nasional Indonesia, dan sertifikat kompetensi.

Menurut SPLN21 Standar Evaluasi Hasil Pemeliharaan SUTT adalah

acuan yang digunakan dalam mengevaluasi hasil pemeliharaan untuk dapat

menentukan kondisi peralatan yang dipelihara. Standar yang ada berpedoman

kepada :instruction manual dari pabrik, standar-standar internasional maupun

nasional ( IEC, IEEE, CIGRE, ANSI, SPLN, SNI dll ) dan pengalaman serta

observasi / pengamatan operasi di lapangan.

Kerangka Konsep

Gambar 1. Kerangka konsep

Pekerja Transmisi PT.

PLN ULTG Paya Pasir

Perbaikan Transmisi

Metode Kerja

Pemeliharaan Transmisi

Penggantian Isolator

Tower Transmisi

1. Pemeliharaan Arrester

2. Pemeliharaa Tenaga Tegangan

Tinggi

3. Pemeliharaan Pembumian Gardu

Induk

4. Pemeliharaan Trafo Arus CT R3

5. Pemeliharaan Trafo Arus

Page 41: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

24

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu

bertujuan untuk mengetahui gambaran atau deskripsi tentang metode kerja pada

pekerja di PT. PLN (Persero) UPT Medan ULTG Paya Pasir secara objektif

dengan pendekatan observasional.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian. Bertempat di PT. PLN (Persero) UPT Medan ULTG

Paya Pasir.

Waktu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2020 hingga

selesai.

Populasi dan Sampel

Populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang yang terlibat

dalam pekerjaan bagian pemeliharaan dan perbaikan di ULTG Paya Pasir yang

terdiri dari 30 pekerja dan supervisor.

Sampel. Pengambilan sampel dengan cara total population sampling.

Total population sampling atau sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel

bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, sering juga diartikan

sampai yang sudah maksimum, ditambah berapapun tidak akan merubah

keterwakilan kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2015).

Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 30 pekerja dan supervisor.

Page 42: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

25

Variabel dan Definisi Operasional

Kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja merupakan permasalahan yang

menyebabkan kerugian materi dan dapat menimbulkan korban jiwa yang terjadi

saat melakukan pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan di PT. PLN (Persero) UPT

Medan ULTG Paya Pasir.

Metode kerja. Metode kerja merupakan suatu sistem rangkaian dari tata

kerja dan prosedur kerja yang dilakukan oleh pekerja dan supervisor di PT. PLN

(Persero) UPT Medan ULTG Paya Pasir dalam melaksanakan pekerjaan

pemeliharaan dan perbaikan agar dapat memahami proses kerja sehingga tercapai

tujuan yang telah disepakati bersama.

Perbaikan transmisi. Perbaikan transmisi adalah suatu kegiatan di PT.

PLN (Persero) UPT Medan ULTG Paya Pasir dalam melakukan pemulihan /

memperbaiki kondisi peralatan atau permesinan yang telah mengalami penurunan

performa atau kerusakan agar tetap atau mendekati keadaan semula. Indikator

risiko dalam proses perbaikan transmisi yaitu melakukan pekerjaan penggantian

isolator pada tower transmisi dengan observasi perlengkapan keselamatan dan

kesehatan kerja , meliputi proses perbaikan, metode kerja perbaikan dan potensi

bahaya perbaikan di PLN ULTG Paya Pasir.

Pemeliharaan transmisi. Pemeliharaan transmisi adalah suatu usaha yang

diterapkan di PT. PLN (Persero) UPT Medan ULTG Paya Pasir dengan tujuan

menjaga dan mempertahankan kondisi peralatan atau mesin transmisi listrik

sehingga berfungsi dengan baik dan terhindar dari kerusakan. Indikator risiko

dalam pemeliharaan transmisi terbagi atas pemeliharaan arrester, pemeliharaan

Page 43: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

26

pemutus tenaga, pemeliharaan trafo arus, pemeliharaan pembumian gardu induk

dan pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi dengan observasi perlengkapan

keselamatan dan kesehatan kerja meliputi proses pemeliharaan, metode kerja

pemeliharaan dan potensi bahaya pemeliharaan di PT. PLN ULTG Paya Pasir.

Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dengan

observasi langsung dilapangan, observasi dilakukan dengan menggunakan lembar

observasi pada pekerja transmisi PT. PLN Paya Pasir mengenai metode kerja yang

tersedia dan diterapkan selama bekerja dalam pemeliharaan dan perbaikan

jaringan pada transmisi.

Metode Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis statistik

deskriptif pada data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara terbuka dan

dokumentasi di PT. PLN (Persero) UPT Medan ULTG Paya Pasir. Data yang

diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan tentang

metode kerja pada pekerja di PT. PLN (PERSERO) UPT Medan ULTG Paya

Pasir.

Page 44: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

27

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Gambaran Umum PT. PLN ULTG Paya Pasir

Sejarah Berdirinya PT PLN (PERSERO) ketenagalistrikan di Indonesia

dimulai pada akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia

mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di

bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk kebutuhan

sendiri. Pengusahaan ketenagalistrikan mengalami perkembangan akan

pentingannya kelistrikan untuk masyarakat umum, diawali dengan perusahaan

swasta Belanda yaitu NV. NIGM memperluas usaha di bidang gas ke bidang

listrik. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan

Gas di bawah departemen pekerjaan umum dan tenaga dengan kapasitas

pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.

Pada tanggal 1 Januari 1961, jawatan listrik dan gas diubah menjadi BPU-

PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak dibidang

listrik, gas dan kokas. Tahun 1972 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17

Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik

Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) bertugas

menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Seiring dengan kebijakan

pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak

dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari

Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai

PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.

Page 45: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

28

Sejarah berdirinya PT PLN (Persero) sektor pembangkitan medan

merupakan pemekaran dari PT PLN (Persero) sektor pembangkitan belawan yang

sebelumnya bernama pusat listrik paya pasir. Saat ini menjadi salah satu unit kerja

di lingkungan PT PLN (Persero) pembangkitan sumatera utara yang berdiri dan

beroperasi sejak tanggal 20 Maret 2007 sesuai SK General Manager

No.014.K/GMKITSU/2007 dan SK DIR 261.K/DIR/2012). Pembangkit tenaga

listrik ini terletak 17 km sebelah utara kota Medan dengan 3 unit kerja yaitu Pusat

Listrik Paya Pasir, Pusat Listrik Glugur, dan Pusat Listrik Titi Kuning untuk

memenuhi segala kebutuhan akan tenaga listrik di kota Medan dan sekitarnya.

Lokasi pembangunan dipilih di sebelah utara kota Medan tepatnya di

Medan Marelan dengan luas area ±33 ha. PT PLN Wilayah II Sumatera Utara

memilih daerah tersebut sebagai lokasi PLTG berdasarkan pertimbangan yang

matang, pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut yakni mengingat PLTG

Glugur dan PLTD Titi kuning tidak mungkin lagi melakukan pembangunan

pembangkit baru karena areal yang tidak cukup lagi dan terjadinya pertambahan

perumahan penduduk di sekitarnya.

Lokasi PLTG Paya Pasir dekat ke sungai yang bermuara di Medan,

sehingga terjadinya banjir sangat kecil karena aliran air parit dari lokasi dapat

dialirkan ke sungai. Untuk membantu daya listrik daerah Kecamatan Medan

Marelan, Medan Labuhan dan sekitarnya mengingat di daerah ini banyak

didirikan pabrik-pabrik industri dan perumahan penduduk.

PT. PLN (Persero) UIP3BS. PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran

dan Pusat Pengatur Beban Sumatera (UIP3BS) bertugas untuk mengoperasikan

Page 46: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

29

sistem tenaga listrik sumatera, mengoperasikan dan memelihara instalasi sistem

tenaga listrik sumatera, merencanakan pengembangan sistem tenaga listrik

sumatera, dan mengelola pemeliharaan sistem transmisi tenaga listrik sumatera.

PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Transmisi Medan, atau yang selanjutnya

disebut dengan UPT Medan, merupakan salah satu unit pelaksana di UIP3BS.

Unit Pelaksana Transmisi (UPT) memiliki tugas utama yaitu bertanggung jawab

melaksanakan pemeliharaan instalasi penyaluran tenaga listrik di wilayah

kerjanya yang meliputi fungsi pemeliharaan dan proteksi, pemeliharaan instalasi

penyaluran, pengoperasian dan pemeliharaan gardu induk, logistik dan

pengelolaan lingkungan dan keselamatan ketenagalistrikan, penyelesaian

permasalahan sosial terkait Right of Way serta pengelolaan sumber daya manusia,

administrasi dan keuangan sebagai pendukung kegiatan operasional perusahaan

UPT membawahi Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) yang

bertanggung jawab melaksanakan kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan rutin

transmisi dan gardu induk di wilayah kerjanya untuk menghasilkan keandalan

pasokan tenaga listrik. Seluruh pekerja mengikuti dari ranah kerja ULTG Paya

Pasir yang bertanggung jawab untuk mengelola unit layanan transmisi dan gardu

induk di area kerjanya yaitu GI Paya Pasir, GI KIM, GI Belawan, GI Labuhan,

dan GI Lamhotma. Masing – masing unit kompetensi ini memiliki empat elemen

kompetensi yaitu merencanakan dan menyiapkan pemeliharaan, melaksanakan

pemeliharaan, memeriksa pelaksanaan pemeliharaan, dan membuat laporan

pekerjaan.

Page 47: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

30

Elemen merencanakan dan menyiapkan pelaksanaan pemeliharaan

memiliki ketentuan – ketentuan tertentu seperti pada gambar teknik peralatan

yang akan di pelihara dipelajari berdasarkan Standing Operation Procedure. Tata

cara berkomunikasi sesuai struktur organisasi unit kerja cara berkomunikasi

dipahami dan dilaksanakan sesuai Standing Operation Procedure (SOP)

pemeliharaan gardu induk. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat

diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan

Pekerja yang berwenang dalam perencanaan dan penyiapan pemeliharaan

harus dihubungi untuk memastikan bahwa perkerjaan telah dikoordinasikan.

Peralatan kerja sesuai dengan keselamatan ketenagalistrikan dan alat bantu

disiapkan sesuai keperluan dan standar melaksanakan pemeliharaan peralatan

gardu induk yang ditetapkan perusahaan. Elemen berikutnya merupakan perintah

yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan

sesuai standar perusahaan serta memiliki prosedur dan peraturan berdasarkan

keselamatan ketenagalistrikan dipahami sesuai standar yang berlaku.

Elemen ketiga yaitu melaksanakan pemeliharaan memiliki peralatan bantu

yang dipasang sesuai Standing Operaton Procedure (SOP) dan instruksi dari

pelaksana pengambilan data dilakukan berdasarkan pelaksanaan pemeliharaan.

Alat kerja, material kerja dan APD harus disiapkan atau dikenakan serta dalam

melaksanakan pemeliharaan dilakukan pengambilan data lapangan dan denah

lokasi pemeliharaan. Elemen keempat yakni memeriksa pelaksanaan

pemeliharaan dalam elemen ini dilakukan pemeriksaan istalasi terhadap

Page 48: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

31

kebocoran dan kerusakan lainnya secara menyeluruh kemudian membandingkan

dengan target yang ditentukan

Elemen kelima yakni membuat laporan pekerjaan berdasarkan ketentuan –

ketentuan seperti laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan format dan prosedur

yang ditetapkan perusahaan. Selanjutnya berita acara pekerjaan dibuat sesuai

prosedur yang ditetapkan perusahaan.

Tabel 1

Karakteristik Pekerja Bagian Pemeliharaan dan Perbaikan di PT. PLN

(PERSERO) UPT Medan ULTG Paya Pasir

Responden Umur Lama Kerja Pendidikan Jabatan

Responden 1 35 11 Tahun S1 Spv. Jargi P.Pasir

Responden 2 27 4 Tahun S1 Pekerja

Responden 3 27 6 Tahun D3 Pekerja

Responden 4 23 2 Tahun D3 Pekerja

Responden 5 24 3 Tahun D3 Pekerja

Responden 6 22 7 Bulan D3 Pekerja

Responden 7 25 4 Tahun D3 Pekerja

Responden 1 26 6 Tahun D3 Pekerja

Responden 9 28 7 Tahun D3 Pekerja

Responden 10 26 3 Tahun S1 Pekerja

Responden 11 30 9 Tahun D3 Pekerja

Responden 12 29 8 Tahun D3 Pekerja

Responden 13 26 5 Tahun D3 Pekerja

Responden 14 27 4 Tahun S1 Pekerja

Responden 15 27 4 Tahun S1 Pekerja

Responden 16 24 3 Tahun D3 Pekerja

Responden 17 28 7 Tahun D3 Pekerja

Responden 18 23 2 Tahun D3 Pekerja

Responden 19 24 4 Tahun D3 Pekerja

Responden 20 23 2 Tahun D3 Pekerja

Responden 21 23 2 Tahun D3 Pekerja

Responden 22 24 3 Tahun D3 Pekerja

Responden 23 23 3 Tahun D3 Pekerja

Responden 24 24 3 Tahun D3 Pekerja

Responden 25 24 4 Tahun D3 Pekerja Responden 26 28 8 Tahun D3 Pekerja

Responden 27 30 7 Tahun S1 Pekerja

(bersambung)

Page 49: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

32

Tabel 1

Karakteristik Pekerja Bagian Pemeliharaan dan Perbaikan di PT. PLN

(PERSERO) UPT Medan ULTG Paya Pasir

Responden Umur Lama Kerja Pendidikan Jabatan

Responden 28 29 7 Tahun D3 Pekerja

Responden 29 28 8 Tahun D3 Pekerja

Responden 30 27 5 Tahun D3 Pekerja

Hasil Wawancara Terbuka

Tabel 2

Metode Kerja Safety Briefing Pemeliharaan Arraster pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Bagaimana

metode kerja

safety briefing

saat

pemeliharaan

arraster ?

Responden 1 : sesuai dengan instruksi kerja yang diterapkan

Responden 2 : dilakukan oleh manajer, supervisor dan

seluruh pekerja yang berada di transmisi ULTG Paya Pasir

Responden 3 : safety briefing dilakukan sebelum bekerja

Responden 4 : safety briefing dimulai oleh PJK3L dengan

menanyakan kondisi kesehatan pelaksana pekerjaan, dilanjut

dengan pengawas untuk memberitahu daerah – daerah aman

dan berbahaya.

Responden 5 : safety briefing yang dilakukan oleh manajer

mengenai penyampaian target operasi kembali peralatan dan

diakhiri dengan doa.

Responden 6 : dilakukan oleh pimpinan, supervisor,

pengawas k3 dan seluruh pekerja yang berada di transmisi

ULTG Paya Pasir

Responden 7 : pengawas melakukan safety briefing

menyampaikan pekerjaan apa saja yang akan dilaksanakan

dalam pemeliharaan arraster.

Responden 8 : safety briefing yang dilaksanakan sudah

berjalan dengan baik dengan melibatkan pekerja tentang

bekerja aman di lokasi kerja.

Responden 9 : dilakukan oleh manajer, supervisor dan

seluruh pekerja yang berada di transmisi ULTG Paya Pasir

Responden 10 : safety briefing yang dilakukan saat

pemeliharaan arraster dilakukan oleh pekerja yakni personil –

personil yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan

arraster.

(bersambung)

Page 50: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

33

Tabel 2

Metode Kerja Safety Briefing Pemeliharaan Arraster pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 11 : safety briefing dimulai oleh PJK3L dengan

menanyakan kondisi kesehatan pelaksana pekerjaan, dilanjut

dengan pengawas untuk memberitahu daerah – daerah aman

dan berbahaya.

Responden 12 : safety briefing yang dilakukan oleh manajer

mengenai penyampaian target operasi kembali peralatan dan

diakhiri dengan doa

Responden 13 : dilakukan oleh manajer, supervisor dan

seluruh pekerja yang berada di transmisi ULTG Paya Pasir

Responden 14 : safety briefing yang dilakukan dengan

optimal karena apabila tidak diberlakukan dapat

menyebabkan kecelakaan kerja.

Responden 15 : safety briefing yang dilaksanakan sudah

berjalan dengan baik dengan melibatkan pekerja tentang

bekerja aman di lokasi kerja

Responden 16 : safety briefing yang dilakukan oleh

pengawas k3 mengenai bagian – bagian yang bertegangan

dan peralatan yang dipergunakan.

Responden 17 : dilakukan oleh manajer, supervisor pengawas

k3 dan seluruh pekerja yang berada di transmisi ULTG Paya

Pasir

Responden 18 : safety briefing pemeliharaan arraster terdiri

dari langkah – langkah keselamatan dan kesehatan kerja yang

ditersedia, pemantauan langsung kelapangan, identifikasi

bahaya ditempat kerja.

Responden 19 : dilakukan oleh manajer, supervisor dan

seluruh pekerja yang berada di transmisi ULTG Paya Pasir

Responden 20 : safety briefing yang dilakukan dengan

optimal karena apabila tidak diberlakukan dapat

menyebabkan kecelakaan kerja.

Responden 21 : safety briefing dimulai oleh PJK3L dengan

menanyakan kondisi kesehatan pelaksana pekerjaan, dilanjut

dengan pengawas untuk memberitahu daerah – daerah aman

dan berbahaya.

Responden 22 : safety briefing pemeliharaan arraster terdiri

dari langkah–langkah keselamatan dan kesehatan kerja yang

ditersedia, pemantauan langsung kelapangan, identifikasi

bahaya ditempat kerja.

(bersambung)

Page 51: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

34

Tabel 2

Metode Kerja Safety Briefing Pemeliharaan Arraster pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 23 : safety briefing yang dilakukan oleh manajer

mengenai penyampaian target operasi kembali peralatan dan

diakhiri dengan doa.

Responden 24 : safety briefing harus dilakukan rutin saat

melakukan pekerjaan oleh setiap pekerja.

Responden 25 : safety briefing disampaikan dengan tegas

sehingga pekerja dan supervisor memahami inti dari proses

pekerjaaan pemeliharaan arraster.

Responden 26 : safety briefing dimulai oleh PJK3L dengan

menanyakan kondisi kesehatan pelaksana pekerjaan, dilanjut

dengan pengawas untuk memberitahu daerah – daerah aman

dan berbahaya.

Responden 27 : dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB di

ULTG Paya Pasir.

Responden 28 : dilakukan oleh manajer, supervisor pengawas

k3 dan seluruh pekerja yang berada di transmisi ULTG Paya

Pasir

Responden 29 : safety briefing pemeliharaan arraster terdiri

dari langkah – langkah keselamatan dan kesehatan kerja yang

ditersedia, pemantauan langsung kelapangan, identifikasi

bahaya ditempat kerja.

Responden 30 : safety briefing disampaikan dengan tegas

sehingga pekerja dan supervisor memahami inti dari proses

pekerjaaan pemeliharaan arrasster.

Tabel 3

Metode Kerja Pemanjatan Lightning Arrester Pemeliharaan Arraster pada 30

Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Bagaimana metode

kerja pemanjatan

lightning arrester

?

Responden 1 : metode kerja pemanjatan lightning arrester

berbeda sesuai dengan ketinggian dan jenis arrasternya.

Responden 2 : pekerja melakukakan perakitan tangga untuk

melakukan pemanjatan lightning arrester agar pekerja

dapat melakukan pemanjatan dengan mudah

Responden 3 : sesuai dengan instruksi kerja yang

ditetapkan saat melakukan pemanjatan lightning arraster.

(bersambung)

Page 52: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

35

Tabel 3

Metode Kerja Pemanjatan Lightning Arrester Pemeliharaan Arraster pada 30

Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 4 : pemanjatan arrester polimer menggunakan

scaffolding untuk menghindari kerusakan peralatan

Responden 5 : pekerja duduk pada tangga saat melakukan

pemeliharaan arrester dan melihat kondisi plat, bushing

dan pembumian arrester.

Responden 6 : pemanjatan lightning arrester menggunakan

full body harness dan alat pelindung diri yang lengkap.

Responden 7 : sesuai dengan instruksi kerja yang

ditetapkan saat melakukan pemanjatan lightning arrester.

Responden 8 : metode kerja pemanjatan lightning arrester

berbeda sesuai dengan ketinggian dan jenis arresternya.

Responden 9 : pemanjatan lightning arrester menggunakan

full body harness dan alat pelindung diri yang lengkap

Responden 10 : pemanjatan lightning arrester

menggunakan tangga excalfolding yang dikaitkan dengan

full body harness

Responden 11 : pekerja duduk pada tangga saat melakukan

pemeliharaan arrester dan melihat kondisi plat, bushing

dan pembumian arrester.

Responden 12 : sesuai dengan instruksi kerja yang

ditetapkan saat melakukan pemanjatan lightning arrester.

Responden 13 : metode kerja pemanjatan lightning arrester

berbeda sesuai dengan ketinggian dan jenis arresternya.

Responden 14 : pekerja melakukakan perakitan tangga

untuk melakukan pemanjatan lightning arrester agar

pekerja dapat melakukan pemanjatan dengan mudah

Responden 15 : pemanjatan lightning arrester

menggunakan full body harness dan alat pelindung diri

yang lengkap

Responden 16 : pemanjatan arrester polimer menggunakan

scaffolding untuk menghindari kerusakan peralatan

Responden 17 : metode kerja pemanjatan lightning arrester

berbeda sesuai dengan ketinggian dan jenis arresternya.

Responden 18 : pemanjatan lightning arrester dapat

memiliki potensi bahaya terjatuh dari ketinggian apabila

tidak mematuhi prosedur yang ada.

Responden 19 : pekerja duduk pada tangga saat melakukan pemeliharaan arrester dan melihat kondisi plat, bushing

dan pembumian arrester.

(bersambung)

Page 53: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

36

Tabel 3

Metode Kerja Pemanjatan Lightning Arrester Pemeliharaan Arraster pada 30

Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 20 : pemanjatan lightning arrester

menggunakan full body harness dan alat pelindung diri

yang lengkap

Responden 21: pemanjatan arrester polimer menggunakan

scaffolding untuk menghindari kerusakan peralatan

Responden 22 : pekerja melakukakan perakitan tangga

untuk melakukan pemanjatan lightning arrester agar

pekerja dapat melakukan pemanjatan dengan mudah

Responden 23 : pemanjatan lightning arrester yang

keramik menggunakan tangga berdiri.

Responden 24 : sesuai dengan instruksi kerja yang

ditetapkan saat melakukan pemanjatan lightning arrester.

Responden 25 : pekerja melakukakan perakitan tangga

untuk melakukan pemanjatan lightning arrester agar

pekerja dapat melakukan pemanjatan dengan mudah

Responden 26 : metode kerja pemanjatan lightning arrester

berbeda sesuai dengan ketinggian dan jenis arresternya.

Responden 27 : pekerja duduk pada tangga saat melakukan

pemeliharaan arrester dan melihat kondisi plat, bushing dan

pembumian arrester.

Responden 28 : pemanjatan lightning arrester yang rendah

menggunakan tangga duduk dengan body harness diikat ke

peralatan.

Responden 29 : sesuai dengan instruksi kerja yang

ditetapkan saat melakukan pemanjatan lightning arrester.

Responden 30 : pemanjatan arrester polimer menggunakan

scaffolding untuk menghindari kerusakan peralatan

Tabel 4

Metode Kerja Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan Trafo Arus CT R3

pada 30 Pekerja

Pertanyaaan Jawaban

Bagaimana prosedur ketika

pemeliharaan trafo arus

CT R3?

Responden 1 : prosedur pelaksanaan pada CT

setiap pekerjaan yang akan dilakukan harus

dimulai dengan WP, JSA dan IBBPR.

(bersambung)

Page 54: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

37

Tabel 4

Metode Kerja Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan Trafo Arus CT

R3 pada 30 Pekerja

Pertanyaaan Jawaban

Responden 2 : prosedur pelaksaan pekerjaan

pemeliharaan trafo harus memiliki pekerja dalam

keadaan sehat fisik untuk bekerja.

Responden 3 : sesuai dengan peraturan –

peraturan pemeliharaan trafo arus CT R3 yang

telah ditetapkan oleh perusahaan

Responden 4 : sesuai dengan peraturan –

peraturan pemeliharaan trafo arus CT R3 yang

telah ditetapkan oleh perusahaan

Responden 5 : prosedur pelaksanaan pada CT

setiap pekerjaan yang akan dilakukan harus

dimulai dengan WP, JSA dan IBBPR.

Responden 6 : Saat dokumen – dokumen prosedur

pemeliharaan selesai pekerjaan di laksanakan

sesuai jadwal yang tercantum.

Responden 7 : sesuai dengan peraturan –

peraturan pemeliharaan trafo arus CT R3 yang

telah ditetapkan oleh perusahaan

Responden 8 : prosedur pelaksaan pekerjaan

pemeliharaan trafo harus memiliki pekerja dalam

keadaan sehat fisik untuk bekerja

Responden 9 : sesuai dengan peraturan –

peraturan pemeliharaan trafo arus CT R3 yang

telah ditetapkan oleh perusahaan

Responden 10 : : prosedur pelaksanaan pada CT

setiap pekerjaan yang akan dilakukan harus

dimulai dengan WP, JSA dan IBBPR.

Responden 11 : sesuai dengan peraturan –

peraturan pemeliharaan trafo arus CT R3 yang

telah ditetapkan oleh perusahaan

Responden 12 : Saat dokumen – dokumen

prosedur pemeliharaan selesai pekerjaan di

laksanakan sesuai jadwal yang tercantum.

Responden 13 : prosedur pelaksanaan pada CT

setiap pekerjaan yang akan dilakukan harus

dimulai dengan WP, JSA dan IBBPR.

Responden 14 : : prosedur pelaksanaan pada CT setiap pekerjaan yang akan dilakukan harus

dimulai dengan WP, JSA dan IBBPR.

(bersambung)

Page 55: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

38

Tabel 4

Metode Kerja Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan Trafo Arus CT

R3 pada 30 Pekerja

Pertanyaaan Jawaban

Responden 15 : prosedur pelaksaan pekerjaan

pemeliharaan trafo harus memiliki pekerja dalam

keadaan sehat fisik untuk bekerja

Responden 16 : Saat dokumen – dokumen

prosedur pemeliharaan selesai pekerjaan di

laksanakan sesuai jadwal yang tercantum.

Responden 17 : sesuai dengan peraturan –

peraturan pemeliharaan trafo arus CT R3 yang

telah ditetapkan oleh perusahaan

Responden 18 : Prosedur pelaksanaan

pemeliharaan trafo arus CT R3 memuat

pembagian tugas dan penggunaan alat

keselamatan kerja petugas.

Responden 19 : prosedur pelaksaan pekerjaan

pemeliharaan trafo harus memiliki pekerja dalam

keadaan sehat fisik untuk bekerja

Responden 20 : Prosedur pelaksanaan

pemeliharaan trafo arus CT R3 memuat

pembagian tugas dan penggunaan alat

keselamatan kerja petugas.

Responden 21: Saat dokumen – dokumen

prosedur pemeliharaan selesai pekerjaan di

laksanakan sesuai jadwal yang tercantum.

Responden 22 : : prosedur pelaksanaan pada CT

setiap pekerjaan yang akan dilakukan harus

dimulai dengan WP, JSA dan IBBPR.

Responden 23 : sesuai dengan peraturan –

peraturan pemeliharaan trafo arus CT R3 yang

telah ditetapkan oleh perusahaan

Responden 24 : prosedur pelaksaan pekerjaan

pemeliharaan trafo harus memiliki pekerja dalam

keadaan sehat fisik untuk bekerja

Responden 25 : Saat dokumen – dokumen

prosedur pemeliharaan selesai pekerjaan di

laksanakan sesuai jadwal yang tercantum.

Responden 26 : Prosedur pelaksanaan

pemeliharaan CT R3 berisikan pemeriksaan kesiapan pelaksana sebelum bekerja.

(bersambung)

Page 56: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

39

Tabel 4

Metode Kerja Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan Trafo Arus CT

R3 pada 30 Pekerja

Pertanyaaan Jawaban

Responden 27 : sesuai dengan peraturan –

peraturan pemeliharaan trafo arus CT R3 yang

telah ditetapkan oleh perusahaan

Responden 28 : sesuai dengan peraturan –

peraturan pemeliharaan trafo arus CT R3 yang

telah ditetapkan oleh perusahaan

Responden 29 : : prosedur pelaksanaan pada CT

setiap pekerjaan yang akan dilakukan harus

dimulai dengan WP, JSA dan IBBPR.

Responden 30 : Saat dokumen – dokumen

prosedur pemeliharaan selesai pekerjaan di

laksanakan sesuai jadwal yang tercantum.

Tabel 5

Metode Kerja Safety Briefing Pemeliharaan Trafo Arus CT R3 pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Bagaimana metode

kerja safety briefing

saat pemeliharaan

trafo arus CT R3?

Responden 1 : safety briefing meningkatkan kesadaran

pekerja dan prosedur keselamatan pada ketinggian serta

standar keselamatan listrik.

Responden 2 : Persiapan pemeliharaan dilaksanakan

pada pukul 10.00 WIB di Unit Layanan Transmisi Gardu

Induk Paya Pasir.

Responden 3 : safety briefing terdiri dari serangkaian

langkah – langkah berupa pelatihan keselamatan,

kunjungan lapangan, identifikasi bahaya ditempat kerja

Responden 4 : safety briefing dimulai oleh PJK3L

dengan menanyakan kondisi kesehatan pelaksana

pekerjaan, dilanjut dengan pengawas untuk memberitahu

daerah – daerah aman dan berbahaya.

Responden 5 : safety briefing yang dilakukan oleh

manajer mengenai penyampaian target operasi kembali

peralatan dan diakhiri dengan doa.

Responden 6 : dilakukan oleh pimpinan, supervisor,

pengawas k3 dan seluruh pekerja yang berada di

transmisi ULTG Paya Pasir

(bersambung)

Page 57: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

40

Tabel 5

Metode Kerja Safety Briefing Pemeliharaan Trafo Arus CT R3 pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 7 : pengawas melakukan safety briefing

menyampaikan pekerjaan apa saja yang akan

dilaksanakan dalam pemeliharaan arrester.

Responden 8 : safety briefing yang dilaksanakan sudah

berjalan dengan baik dengan melibatkan pekerja tentang

bekerja aman di lokasi kerja.

Responden 9 : dilakukan oleh manajer, supervisor dan

seluruh pekerja yang berada di transmisi ULTG Paya

Pasir

Responden 10 : safety briefing yang dilaksanakan saat

pemeliharaan trafo arus dilakukan harus sesuai dengan

instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan

Responden 11 : safety briefing yang dilaksanakan

dipimpin oleh manajer dan pengawas k3 gardu induk

paya pasir.

Responden 12 : Pengawas k3 juga memberikan

penjelasan bagian – bagian yang bertegangan dan

peralatan – peralatan apa saja yang diperlukan dalam

pemeliharaan trafo arus

Responden 13 : safety briefing yang dilaksanakan saat

pemeliharaan trafo arus dilakukan harus sesuai dengan

instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan

Responden 14 : safety briefing yang dilaksanakan sudah

berjalan dengan baik dengan melibatkan pekerja tentang

bekerja aman di lokasi kerja.

Responden 15 : safety briefing dimulai oleh PJK3L

dengan menanyakan kondisi kesehatan pelaksana

pekerjaan, dilanjut dengan pengawas untuk memberitahu

daerah – daerah aman dan berbahaya.

Responden 16 : safety briefing yang dilaksanakan saat

pemeliharaan trafo arus dilakukan harus sesuai dengan

instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan

Responden 17 : pemeliharaan trafo arus jika tidak

diberlakukan safety briefing secara rutin, dapat

menyebabkan peningkatan risiko cedera atau bahkan

kematian.

Responden 18 : safety briefing pemeliharaan trafo arus

dilakukan oleh seluruh pekerja yang bertanggung jawab dan namanya ada dalam data pekerja yang akan

melaksanakan pemeliharaan

(bersambung)

Page 58: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

41

Tabel 5

Metode Kerja Safety Briefing Pemeliharaan Trafo Arus CT R3 pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 19 : safety briefing yang dilaksanakan

dipimpin oleh manajer dan pengawas k3 gardu induk

paya pasir.

Responden 20 : Pengawas k3 juga memberikan

penjelasan bagian – bagian yang bertegangan dan

peralatan – peralatan apa saja yang diperlukan dalam

pemeliharaan trafo arus

Responden 21: safety briefing yang dilakukan oleh

manajer mengenai penyampaian target operasi kembali

peralatan dan diakhiri dengan doa.

Responden 22 : safety briefing yang dilaksanakan saat

pemeliharaan trafo arus dilakukan harus sesuai dengan

instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan

Responden 23 : safety briefing yang dilaksanakan sudah

berjalan dengan baik dengan melibatkan pekerja tentang

bekerja aman di lokasi kerja.

Responden 24 : safety briefing pemeliharaan trafo arus

dilakukan oleh seluruh pekerja yang bertanggung jawab

dan namanya ada dalam data pekerja yang akan

melaksanakan pemeliharaan

Responden 25 : safety briefing dimulai oleh PJK3L

dengan menanyakan kondisi kesehatan pelaksana

pekerjaan, dilanjut dengan pengawas untuk memberitahu

daerah – daerah aman dan berbahaya.

Responden 26 : safety briefing yang dilaksanakan sudah

berjalan dengan baik dengan melibatkan pekerja tentang

bekerja aman di lokasi kerja.

Responden 27 : pemeliharaan trafo arus jika tidak

diberlakukan safety briefing secara rutin, dapat

menyebabkan peningkatan risiko cedera atau bahkan

kematian.

Responden 28 : safety briefing yang dilaksanakan saat

pemeliharaan trafo arus dilakukan harus sesuai dengan

instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan

Responden 29 : safety briefing yang dilaksanakan

dipimpin oleh manajer dan pengawas k3 gardu induk

paya pasir.

Responden 30 : safety briefing pemeliharaan trafo arus dilakukan oleh seluruh pekerja yang bertanggung jawab

dan namanya ada dalam data pekerja yang akan

melaksanakan pemeliharaan.

Page 59: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

42

Tabel 6

Metode Kerja Pemeriksaan Trafo Pemeliharaan Trafo Arus CT R3 pada 30

Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Bagaimana metode

kerja pemeriksaan

trafo arus CT R3

saat pemeliharaan

trafo arus CT R3?

Responden 1 : Inspeksi pentanahan trafo arus yang

dilakukan adalah memastikan bahwa kawat pentanahan

masih terpasang dan memastikankawat pentanahan yang

terpasang tidak longgar atau rusak

Responden 2 : Pemeliharaan trafo jika tidak dilaksanakan

dengan baik dapat menimbulkan potensi bahaya seperti

sengatan listrik apabila perilaku yang tidak aman.

Responden 3 : dielectrik dalam hal ini dilakukan

pemeriksaan dalam keadaan beroprasi dengan cara

melihat visual kecukupan dari media dielectrik CT

Responden 4 : Pemeliharaan trafo arus yang dilakukan

terbagi atas beberapa hal seperti In Service Inspection

kegiatan pengamatan visual pada bagian – bagian

peralatan adanya anomali yang berpotensi menurunkan

unjuk kerja peralatan atau merusak sebagian /

keseluruhan peralatan

Responden 5 : Pemeliharaan trafo jika tidak dilaksanakan

dengan baik dapat menimbulkan potensi bahaya seperti

sengatan listrik apabila perilaku yang tidak aman.

Responden 6 : pemeriksaan trafo arus CT R3

dilaksanakan sesuai dengan peraturan – peraturan yang

ditetapkan dalam instruksi kerja.

Responden 7 : Dalam pemeliharaan pekerja yang terpapar

induksi tegangan tinggi bisa mengakibatkan cacat dan

meninggal dunia pada arus listrik antara 15 – 30 mA .

Responden 8 : pemeriksaan trafo arus CT R3

dilaksanakan sesuai dengan peraturan – peraturan yang

ditetapkan dalam instruksi kerja

Responden 9 : Inspeksi pentanahan trafo arus yang

dilakukan adalah memastikan bahwa kawat pentanahan

masih terpasang dan memastikankawat pentanahan yang

terpasang tidak longgar atau rusak.

Responden 10 : dielectrik dalam hal ini dilakukan

pemeriksaan dalam keadaan

beroprasi dengan cara melihat visual kecukupan dari

media dielectrik CT.

(bersambung)

Page 60: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

43

Tabel 6

Metode Kerja Pemeriksaan Trafo Pemeliharaan Trafo Arus CT R3 pada 30

Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 11 : pemeriksaan trafo arus CT R3

dilaksanakan sesuai dengan peraturan – peraturan yang

ditetapkan dalam instruksi kerja

Responden 12 : Pemeliharaan trafo jika tidak

dilaksanakan dengan baik dapat menimbulkan potensi

bahaya seperti sengatan listrik apabila perilaku yang tidak

aman.

Responden 13 : Pemeliharaan trafo arus yang dilakukan

terbagi atas beberapa hal seperti In Service Inspection

kegiatan pengamatan visual pada bagian – bagian

peralatan adanya anomali yang berpotensi menurunkan

unjuk kerja peralatan atau merusak sebagian /

keseluruhan peralatan

Responden 14 : Inspeksi pentanahan trafo arus yang

dilakukan adalah memastikan bahwa kawat pentanahan

masih terpasang dan memastikankawat pentanahan yang

terpasang tidak longgar atau rusak

Responden 15 : pemeriksaan trafo arus CT R3

dilaksanakan sesuai dengan peraturan – peraturan yang

ditetapkan dalam instruksi kerja

Responden 16 : Pemeliharaan trafo jika tidak

dilaksanakan dengan baik dapat menimbulkan potensi

bahaya seperti sengatan listrik apabila perilaku yang tidak

aman.

Responden 17 : dielectrik dalam hal ini dilakukan

pemeriksaan dalam keadaan beroprasi dengan cara

melihat visual kecukupan dari media dielectrik CT

Responden 18 : Inspeksi pentanahan trafo arus yang

dilakukan adalah memastikan bahwa kawat pentanahan

masih terpasang dan memastikankawat pentanahan yang

terpasang tidak longgar atau rusak

Responden 19 : pemeriksaan trafo arus CT R3

dilaksanakan sesuai dengan peraturan – peraturan yang

ditetapkan dalam instruksi kerja

Responden 20 : Pemeliharaan trafo jika tidak

dilaksanakan dengan baik dapat menimbulkan potensi

bahaya seperti sengatan listrik apabila perilaku yang tidak aman.

(bersambung)

Page 61: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

44

Tabel 6

Metode Kerja Pemeriksaan Trafo Pemeliharaan Trafo Arus CT R3 pada 30

Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 21: Pemeliharaan trafo arus yang dilakukan

terbagi atas beberapa hal seperti In Service Inspection

kegiatan pengamatan visual pada bagian – bagian

peralatan adanya anomali yang berpotensi menurunkan

unjuk kerja peralatan atau merusak sebagian /

keseluruhan peralatan

Responden 22 : pemeriksaan trafo arus CT R3

dilaksanakan sesuai dengan peraturan – peraturan yang

ditetapkan dalam instruksi kerja

Responden 23 : Pemeliharaan trafo jika tidak

dilaksanakan dengan baik dapat menimbulkan potensi

bahaya seperti sengatan listrik apabila perilaku yang tidak

aman.

Responden 24 : Inspeksi pentanahan trafo arus yang

dilakukan adalah memastikan bahwa kawat pentanahan

masih terpasang dan memastikankawat pentanahan yang

terpasang tidak longgar atau rusak

Responden 25 : dielectrik dalam hal ini dilakukan

pemeriksaan dalam keadaan

beroprasi dengan cara melihat visual kecukupan dari

media dielectrik CT

Responden 26 : pemeriksaan trafo arus CT R3

dilaksanakan sesuai dengan peraturan – peraturan yang

ditetapkan dalam instruksi kerja

Responden 27 : pemeriksaan trafo arus CT R3

dilaksanakan sesuai dengan peraturan – peraturan yang

ditetapkan dalam instruksi kerja

Responden 28 : Inspeksi pentanahan trafo arus yang

dilakukan adalah memastikan bahwa kawat pentanahan

masih terpasang dan memastikankawat pentanahan yang

terpasang tidak longgar atau rusak

Responden 29 : Pemeliharaan trafo arus yang dilakukan

terbagi atas beberapa hal seperti In Service Inspection

kegiatan pengamatan visual pada bagian – bagian

peralatan adanya anomali yang berpotensi menurunkan

unjuk kerja peralatan atau merusak sebagian/keseluruhan

peralatan. Responden 30 : Pemeliharaan trafo jika tidak

dilaksanakan baik dapat menimbulkan potensi bahaya

seperti sengatan listrik apabila perilaku yang tidak aman.

Page 62: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

45

Tabel 7

Metode Kerja Safety Briefing Pemeliharaan Pemutus Tenaga pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Bagaimana metode

kerja safety briefing

saat pemeliharaan

pemutus tenaga?

Responden 1 : Safety briefing terdiri dari serangkaian

pelatihan keselamatan, kunjungan lapangan, identifikasi

bahaya di tempat kerja dan keahlian pekerja

Responden 2 : safety briefing dimulai oleh PJK3L

dengan menanyakan kondisi kesehatan pelaksana

pekerjaan, dilanjut dengan pengawas untuk

memberitahu daerah – daerah aman dan berbahaya

Responden 3 : Persiapan pemeliharaan dilaksanakan

pada pukul 11.00 WIB di Unit Layanan Transmisi

Gardu Induk Paya Pasir dikarenakan terjadi cuaca yang

kurang mendukung untuk melakukan pemeliharaan

yakni hujan deras

Responden 4 : safety briefing disampaikan dengan tegas

dan jelas serta dengan waktu yang optimal sehingga

pekerja memahami inti – inti dari penyampaian

supervisor terhadap proses

pekerjaan pemeliharaan.

Responden 5 : safety briefing dilaksanakan dengan baik

dengan melibatkan pekerja tentang bekerja aman

dilokasi kerja

Responden 6 : safety briefing yang dilakukan saat

pemeliharaan pemutus tenaga harus sesuai dengan

instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Responden 7 : safety briefing membantu meningkatkan

kesadaran pekerjan dan prosedur keselamatan pada

ketinggian serta standar keselamatan listrik.

Responden 8 : Safety briefing terdiri dari serangkaian

pelatihan keselamatan, kunjungan lapangan, identifikasi

bahaya di tempat kerja dan keahlian pekerja

Responden 9 : safety briefing dimulai oleh PJK3L

dengan menanyakan kondisi kesehatan pelaksana

pekerjaan, dilanjut dengan pengawas untuk

memberitahu daerah – daerah aman dan berbahaya

Responden 10 : safety briefing yang dilaksanakan

dipimpin oleh manajer dan pengawas k3 gardu induk

paya pasir

Responden 11 : safety briefing dimulai oleh PJK3L

dengan menanyakan kondisi kesehatan pelaksana pekerjaan, dilanjut dengan pengawas untuk

memberitahu daerah – daerah aman dan berbahaya.

(bersambung)

Page 63: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

46

Tabel 7

Metode Kerja Safety Briefing Pemeliharaan Pemutus Tenaga pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 12 : safety briefing yang dilakukan saat

pemeliharaan pemutus tenaga harus sesuai dengan

instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Responden 13 : Safety briefing terdiri dari serangkaian

pelatihan keselamatan, kunjungan lapangan, identifikasi

bahaya di tempat kerja dan keahlian pekerja.

Responden 14 : safety briefing membantu

meningkatkan kesadaran pekerjan dan prosedur

keselamatan pada ketinggian serta standar keselamatan

listrik.

Responden 15 : safety briefing yang dilakukan saat

pemeliharaan pemutus tenaga harus sesuai dengan

instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Responden 16 : safety briefing yang dilakukan saat

pemeliharaan pemutus tenaga harus sesuai dengan

instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Responden 17 : safety briefing yang dilaksanakan

dipimpin oleh manajer dan pengawas k3 gardu induk

paya pasir

Responden 18 : safety briefing dimulai oleh PJK3L

dengan menanyakan kondisi kesehatan pelaksana

pekerjaan, dilanjut dengan pengawas untuk

memberitahu daerah – daerah aman dan berbahaya.

Responden 19 : safety briefing yang dilakukan oleh

manajer mengenai penyampaian target operasi kembali

peralatan dan diakhiri dengan doa.

Responden 20 : dilakukan oleh pimpinan, supervisor,

pengawas k3 dan seluruh pekerja yang berada di

transmisi ULTG Paya Pasir

Responden 21 : pengawas melakukan safety briefing

menyampaikan pekerjaan apa saja yang akan

dilaksanakan dalam pemeliharaan pemutus tenaga

Responden 22 : safety briefing yang dilaksanakan sudah

berjalan dengan baik dengan melibatkan pekerja

tentang bekerja aman di lokasi kerja.

Responden 23 : dilakukan oleh manajer, supervisor dan

seluruh pekerja yang berada di transmisi ULTG Paya

Pasir

(bersambung)

Page 64: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

47

Tabel 7

Metode Kerja Safety Briefing Pemeliharaan Pemutus Tenaga pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 24 : safety briefing membantu

meningkatkan kesadaran pekerjan dan prosedur

keselamatan pada ketinggian serta standar keselamatan

listrik.

Responden 25 : Safety briefing terdiri dari serangkaian

pelatihan keselamatan, kunjungan lapangan, identifikasi

bahaya di tempat kerja dan keahlian pekerja

Responden 26 : Saat melakukan pemeliharaan pemutus

tenaga dilakukan seluruh pekerja yang bertanggung

jawab dan namanya ada dalam data pekerja yang akan

melaksanakan pemeliharaan pemutus tenaga.

Responden 27 : Safety briefing dilaksanakan pada

pukul 11.00 WIB di Unit Layanan Transmisi Gardu

Induk Paya Pasir dikarenakan terjadi cuaca yang kurang

mendukung untuk melakukan pemeliharaan yakni hujan

deras

Responden 28 : safety briefing disampaikan dengan

tegas dan jelas serta dengan waktu yang optimal

sehingga pekerja memahami inti – inti dari

penyampaian supervisor terhadap proses

pekerjaan pemeliharaan.

Responden 29 : safety briefing membantu

meningkatkan kesadaran pekerjan dan prosedur

keselamatan pada ketinggian serta standar keselamatan

listrik.

Responden 30 : safety briefing yang dilaksanakan

dipimpin oleh manajer dan pengawas k3 gardu induk

paya pasir.

Tabel 8

Metode Kerja Pemeriksaan Alat Uji Pemeliharaan Pemutus Tenaga pada 30

Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Bagaimana metode kerja

pemeriksaan alat uji saat

pemeliharaan pemutus

tenaga?

Responden 1 : saat melaksanakan pemeliharan sering

terjadi perubahan akurasi disebabkan oleh sengatan

listrik yang berbahaya misalnya minyak, metal chips.

(bersambung)

Page 65: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

48

Tabel 8

Metode Kerja Pemeriksaan Alat Uji Pemeliharaan Pemutus Tenaga pada 30

Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 2 : Alat uji yang digunakan harus sudah

dipastikan terkalibrasi agar pengujian memiliki hasil

yang akurat.

Responden 3 : saat melakukan pemeliharaan

pemutus tenaga yaitu pemeriksaan alat uji harus

sesuai dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan

oleh perusahaan.

Responden 4 : saat pemeliharaan pekerja melakukan

pendataan dan pemeriksaan alat uji seperti Insulation

resistance tester (Megger 5000 V), Micro Ohm

Meter, Visigraph photocorder, sumber tegangan DC,

Multi meter

Responden 5 : saat melaksanakan pemeliharan sering

terjadi perubahan akurasi disebabkan oleh sengatan

listrik yang berbahaya misalnya minyak, metal chips.

Responden 6 : saat pemeliharaan pekerja melakukan

pendataan dan pemeriksaan alat uji seperti Insulation

resistance tester (Megger 5000 V), Micro Ohm

Meter, Visigraph photocorder, sumber tegangan DC,

Multi meter

Responden 7 : saat melakukan pemeliharaan

pemutus tenaga yaitu pemeriksaan alat uji harus

sesuai dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan

oleh perusahaan.

Responden 8 : saat melakukan pemeliharaan

pemutus tenaga yaitu pemeriksaan alat uji harus

sesuai dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan

oleh perusahaan.

Responden 9 : saat melakukan pemeliharaan

pemutus tenaga yaitu pemeriksaan alat uji harus

sesuai dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan

oleh perusahaan.

Responden 10 : Alat uji yang digunakan harus sudah

dipastikan terkalibrasi agar pengujian memiliki hasil

yang akurat.

Responden 11 : saat melaksanakan pemeliharan

sering terjadi perubahan akurasi disebabkan oleh sengatan listrik yang berbahaya misalnya minyak,

metal chips.

(bersambung)

Page 66: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

49

Tabel 8

Metode Kerja Pemeriksaan Alat Uji Pemeliharaan Pemutus Tenaga pada 30

Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 12 : saat melakukan pemeliharaan

pemutus tenaga yaitu pemeriksaan alat uji harus

sesuai dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan

oleh perusahaan.

Responden 13 : saat pemeliharaan pekerja

melakukan pendataan dan pemeriksaan alat uji

seperti Insulation resistance tester (Megger 5000 V),

Micro Ohm Meter, Visigraph photocorder, sumber

tegangan DC, Multi meter

Responden 14 : Untuk menjaga keabsahan dan

validitas pengukuran maka perlu dilakukan proses

kalibrasi alat ukur secara berkala

Responden 15 : Alat uji yang digunakan harus sudah

dipastikan terkalibrasi agar pengujian memiliki hasil

yang akurat.

Responden 16 : saat melakukan pemeliharaan

pemutus tenaga yaitu pemeriksaan alat uji harus

sesuai dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan

oleh perusahaan.

Responden 17 : saat melaksanakan pemeliharan

sering terjadi perubahan akurasi disebabkan oleh

sengatan listrik yang berbahaya misalnya minyak,

metal chips.

Responden 18 : saat pemeliharaan pekerja

melakukan pendataan dan pemeriksaan alat uji

seperti Insulation resistance tester (Megger 5000 V),

Micro Ohm Meter, Visigraph photocorder, sumber

tegangan DC, Multi meter

Responden 19 : Alat uji yang digunakan harus sudah

terkalibrasi pengujian memiliki hasil yang akurat.

Responden 20 : saat pemeliharaan pekerja

melakukan pendataan dan pemeriksaan alat uji

seperti Insulation resistance tester (Megger 5000 V),

Micro Ohm Meter, Visigraph photocorder, sumber

tegangan DC, Multi meter

Responden 21: saat melakukan pemeliharaan

pemutus tenaga yaitu pemeriksaan alat uji harus sesuai dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan

oleh perusahaan.

(bersambung)

Page 67: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

50

Tabel 8

Metode Kerja Pemeriksaan Alat Uji Pemeliharaan Pemutus Tenaga pada 30

Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 22 : Alat uji yang digunakan harus sudah

dipastikan terkalibrasi agar pengujian memiliki hasil

yang akurat.

Responden 23 : saat melaksanakan pemeliharan

sering terjadi perubahan akurasi disebabkan oleh

sengatan listrik yang berbahaya misalnya minyak,

metal chips.

Responden 24 : saat melakukan pemeliharaan

pemutus tenaga yaitu pemeriksaan alat uji harus

sesuai dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan

oleh perusahaan.

Responden 25 : saat pemeliharaan pekerja

melakukan pendataan dan pemeriksaan alat uji

seperti Insulation resistance tester (Megger 5000 V),

Micro Ohm Meter, Visigraph photocorder, sumber

tegangan DC, Multi meter

Responden 26 : saat melakukan pemeliharaan

pemutus tenaga yaitu pemeriksaan alat uji harus

sesuai dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan

oleh perusahaan.

Responden 27 : saat melaksanakan pemeliharan

sering terjadi perubahan akurasi disebabkan oleh

sengatan listrik yang berbahaya misalnya minyak,

metal chips.

Responden 28 : saat pemeliharaan pekerja

melakukan pendataan dan pemeriksaan alat uji

seperti Insulation resistance tester (Megger 5000 V),

Micro Ohm Meter, Visigraph photocorder, sumber

tegangan DC, Multi meter

Responden 29 : saat melakukan pemeliharaan

pemutus tenaga yaitu pemeriksaan alat uji harus

sesuai dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan

oleh perusahaan.

Responden 30 : saat melaksanakan pemeliharan

sering terjadi perubahan akurasi disebabkan oleh

sengatan listrik yang berbahaya misalnya minyak,

metal chips.

Page 68: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

51

Tabel 9

Metode Kerja Pemanjatan Pemutus Tenaga Pemeliharaan Pemutus Tenaga pada

30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Bagaimana metode

kerja pemanjatan

pemutus tenaga saat

melaksanakan

pemeliharaan

pemutus tenaga?

Responden 1 : saat melakukan pemanjatan pemutus

tenaga dapat menyebabkan potensi bahaya jatuh bagi

pekerja dari ketinggian yang melakukannya pemeliharaan

tersebut

Responden 2 : saat melaksanakan pemanjantan potensi

bahaya dapat terjadi akibat tidak memperhatikan

sambungan menyebabkan hubungan arus singkat

sehingga pemutus tenaga mengalami panas berlebih

sehingga terjadi gangguan

Responden 3 : Pekerja melakukan pemanjatan pemutus

tenaga dengan menggunakan tangga yang dipersiapkan.

Responden 4 : Pekerja harus menggunakan pakaian alat

pelindung diri dan satu pekerja lain menahan dibawah

tangga bawah

Responden 5 : saat melakukan pemanjatan pemutus

tenaga ketika pemeliharaan dilaksanakan harus sesuai

dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh

perusahaan

Responden 6 : Pekerja melakukan pemanjatan pemutus

tenaga dengan menggunakan tangga yang dipersiapkan

Responden 7 : saat melakukan pemanjatan pemutus

tenaga dapat menyebabkan potensi bahaya jatuh bagi

pekerja dari ketinggian yang melakukannya pemeliharaan

tersebut

Responden 8 : Pekerja melakukan pemanjatan pemutus

tenaga dengan menggunakan tangga yang dipersiapkan

Responden 9 : Pekerja harus menggunakan pakaian alat

pelindung diri dan satu pekerja lain menahan dibawah

tangga bawah

Responden 10 : saat melaksanakan pemanjantan potensi

bahaya dapat terjadi akibat tidak memperhatikan

sambungan menyebabkan hubungan arus singkat

sehingga pemutus tenaga mengalami panas berlebih

sehingga terjadi gangguan

Responden 11 : saat melakukan pemanjatan pemutus

tenaga dapat menyebabkan potensi bahaya jatuh bagi

pekerja dari ketinggian yang melakukannya pemeliharaan tersebut.

(bersambung)

Page 69: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

52

Tabel 9

Metode Kerja Pemanjatan Pemutus Tenaga Pemeliharaan Pemutus Tenaga pada

30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 12 : saat melakukan pemanjatan pemutus

tenaga ketika pemeliharaan dilaksanakan harus sesuai

dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh

perusahaan

Responden 13 : Pekerja melakukan pemanjatan pemutus

tenaga dengan menggunakan tangga yang dipersiapkan

Responden 14 : saat melakukan pemanjatan pemutus

tenaga ketika pemeliharaan dilaksanakan harus sesuai

dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh

perusahaan

Responden 15 : Pekerja melakukan pemanjatan pemutus

tenaga dengan menggunakan tangga yang dipersiapkan

Responden 16 : saat melaksanakan pemanjantan potensi

bahaya dapat terjadi akibat tidak memperhatikan

sambungan menyebabkan hubungan arus singkat

sehingga pemutus tenaga mengalami panas berlebih

sehingga terjadi gangguan

Responden 17 : saat melakukan pemanjatan pemutus

tenaga dapat menyebabkan potensi bahaya jatuh bagi

pekerja dari ketinggian yang melakukannya pemeliharaan

tersebut

Responden 18 : Pekerja harus menggunakan pakaian alat

pelindung diri dan satu pekerja lain menahan dibawah

tangga bawah

Responden 19 : saat melakukan pemanjatan pemutus

tenaga ketika pemeliharaan dilaksanakan harus sesuai

dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh

perusahaan

Responden 20 : saat melakukan pemanjatan pemutus

tenaga dapat menyebabkan potensi bahaya jatuh bagi

pekerja dari ketinggian yang melakukannya pemeliharaan

tersebut

Responden 21: saat melakukan pemanjatan pemutus

tenaga ketika pemeliharaan dilaksanakan harus sesuai

dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh

perusahaan

Responden 22 : saat melaksanakan pemanjantan potensi bahaya dapat terjadi akibat tidak memperhatikan

sambungan menyebabkan hubungan arus singkat

(bersambung)

Page 70: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

53

Tabel 9

Metode Kerja Pemanjatan Pemutus Tenaga Pemeliharaan Pemutus Tenaga pada

30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

sehingga pemutus tenaga mengalami panas berlebih

sehingga terjadi gangguan

Responden 23 : Pekerja melakukan pemanjatan pemutus

tenaga dengan menggunakan tangga yang dipersiapkan

Responden 24 : saat melakukan pemanjatan pemutus

tenaga ketika pemeliharaan dilaksanakan harus sesuai

dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh

perusahaan

Responden 25 : Pekerja harus menggunakan pakaian alat

pelindung diri dan satu pekerja lain menahan dibawah

tangga bawah

Responden 26 : saat melakukan pemanjatan pemutus

tenaga dapat menyebabkan potensi bahaya jatuh bagi

pekerja dari ketinggian yang melakukannya pemeliharaan

tersebut

Responden 27 : saat melakukan pemanjatan pemutus

tenaga ketika pemeliharaan dilaksanakan harus sesuai

dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh

perusahaan

Responden 28 : Pekerja harus menggunakan pakaian alat

pelindung diri dan satu pekerja lain menahan dibawah

tangga bawah

Responden 29 : Pekerja melakukan pemanjatan pemutus

tenaga dengan menggunakan tangga yang dipersiapkan

Responden 30 : saat melaksanakan pemanjantan potensi

bahaya dapat terjadi akibat tidak memperhatikan

sambungan menyebabkan hubungan arus singkat

sehingga pemutus tenaga mengalami panas berlebih

sehingga terjadi gangguan

Page 71: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

54

Tabel 10

Metode Kerja Pemeriksaan Alat Uji Pemeliharaan Trafo Tenaga Tegangan

Tinggi pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Bagaimana metode

kerja pemeriksaan

alat uji saat

melaksanakan

pemeliharaan

trafo tenaga

tegangan tinggi?

Responden 1 : pekerja melakukan pendataan dan

pemeriksaan alat uji yang akan digunakan seperti Insulation

resistance tester (Megger 5000 V), Micro Ohm Meter,

Visigraph atau photocorder, sumber tegangan DC, Multi

meter.

Responden 2 : Pemeriksaan alat uji saat melaksanakan

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi dilakukan sesuai

dengan instruksi kerja yang berlaku diperusahaan.

Responden 3 : Pemeriksaan alat uji saat melaksnakan

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi dicatat dan

didokumentasikan dengan baik.

Responden 4 : Para pekerja wajib mempergunakan pakaian

dan alat pelindung diri yang telah disediakan.

Responden 5 : Melakukan pengecekan alat uji yang

digunakan sudah sesuai dan dilakukan kalibrasi atau

pengujian agar dapat memiliki hasil yang akurat.

Responden 6 : Pemeriksaan alat uji saat melaksnakan

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi dicatat dan

didokumentasikan dengan baik.

Responden 7 : pemeriksaan alat uji dapat mengalami

perubahan akurasi karena sengatan listrik atau lingkungan

manufaktur yang berbahaya misalnya minyak, metal chips.

Responden 8 : Melakukan pengecekan alat uji yang

digunakan sudah sesuai dan dilakukan kalibrasi atau

pengujian agar dapat memiliki hasil yang akurat.

Responden 9 : Pemeriksaan alat uji saat melaksnakan

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi dicatat dan

didokumentasikan dengan baik.

Responden 10 : Para pekerja wajib mempergunakan

pakaian dan alat pelindung diri yang telah disediakan.

Responden 11 : pekerja melakukan pendataan dan

pemeriksaan alat uji yang akan digunakan seperti Insulation

resistance tester (Megger 5000 V), Micro Ohm Meter,

Visigraph atau photocorder, sumber tegangan DC, Multi

meter.

Responden 12 : Pemeriksaan alat uji saat melaksnakan

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi dicatat dan didokumentasikan dengan baik.

(bersambung)

Page 72: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

55

Tabel 10

Metode Kerja Pemeriksaan Alat Uji Pemeliharaan Trafo Tenaga Tegangan

Tinggi pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 13 : Para pekerja wajib mempergunakan

pakaian dan alat pelindung diri yang telah disediakan.

Responden 14 : pemeriksaan alat uji dapat mengalami

perubahan akurasi karena sengatan listrik atau lingkungan

manufaktur yang berbahaya misalnya minyak, metal chips

Responden 15 : Pemeriksaan alat uji saat melaksnakan

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi dicatat dan

didokumentasikan dengan baik.

Responden 16 : pekerja melakukan pendataan dan

pemeriksaan alat uji yang akan digunakan seperti Insulation

resistance tester (Megger 5000 V), Micro Ohm Meter,

Visigraph atau photocorder, sumber tegangan DC, Multi

meter.

Responden 17 : Para pekerja wajib mempergunakan

pakaian dan alat pelindung diri yang telah disediakan.

Responden 18 : Melakukan pengecekan alat uji yang

digunakan sudah sesuai dan dilakukan kalibrasi atau

pengujian agar dapat memiliki hasil yang akurat.

Responden 19 : pekerja melakukan pendataan dan

pemeriksaan alat uji yang akan digunakan seperti Insulation

resistance tester (Megger 5000 V), Micro Ohm Meter,

Visigraph atau photocorder, sumber tegangan DC, Multi

meter.

Responden 20 : Pemeriksaan alat uji saat melaksnakan

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi dicatat dan

didokumentasikan dengan baik.

Responden 21: pemeriksaan alat uji dapat mengalami

perubahan akurasi karena sengatan listrik atau lingkungan

manufaktur yang berbahaya misalnya minyak, metal chips

Responden 22 : Para pekerja wajib mempergunakan

pakaian dan alat pelindung diri yang telah disediakan.

Responden 23 : pemeriksaan alat uji dapat mengalami

perubahan akurasi karena sengatan listrik atau lingkungan

manufaktur yang berbahaya misalnya minyak, metal chips

Responden 24 : pekerja melakukan pendataan dan

pemeriksaan alat uji yang akan digunakan seperti Insulation

resistance tester (Megger 5000 V), Micro Ohm Meter, Visigraph atau photocorder, sumber tegangan DC, Multi

meter.

(bersambung)

Page 73: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

56

Tabel 10

Metode Kerja Pemeriksaan Alat Uji Pemeliharaan Trafo Tenaga Tegangan

Tinggi pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 25 : Pemeriksaan alat uji saat melaksnakan

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi dicatat dan

didokumentasikan dengan baik.

Responden 26 : Melakukan pengecekan alat uji yang

digunakan sudah sesuai dan dilakukan kalibrasi atau

pengujian agar dapat memiliki hasil yang akurat.

Responden 27 : pekerja melakukan pendataan dan

pemeriksaan alat uji yang akan digunakan seperti Insulation

resistance tester (Megger 5000 V), Micro Ohm Meter,

Visigraph atau photocorder, sumber tegangan DC, Multi

meter.

Responden 28 : Pemeriksaan alat uji saat melaksnakan

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi dicatat dan

didokumentasikan dengan baik.

Responden 29 : Para pekerja wajib mempergunakan

pakaian dan alat pelindung diri yang telah disediakan.

Responden 30 : pemeriksaan alat uji dapat mengalami

perubahan akurasi karena sengatan listrik atau lingkungan

manufaktur yang berbahaya misalnya minyak, metal chips

Tabel 11

Metode Kerja Pentanahan NGR Pemeliharaan Trafo Tenaga Tegangan Tinggi

pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Bagaimana metode

kerja pentanahan

NGR saat

melaksanakan

pemeliharaan trafo

tenaga tegangan

tinggi?

Responden 1 : Pekerja perlu memperhatikan nilai tahanan

dari NGR sesuai dengan spesifikasinya dan tidak

mengalami kerusakan.

Responden 2 : Metode kerja yang ditetapkan dalam

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi memiliki

potensi bahaya apabila pekerja bekerja tidak terstrukstur

menyebabkan gangguan hubungan singkat pada sistem.

Responden 3 : saat melakukan pentanahan NGR Overload

dapat mengakibatkan overheating dan juga menimbulkan

pekerja stress dalam belitan trafo dan isolasi.

(bersambung)

Page 74: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

57

Tabel 11

Metode Kerja Pentanahan NGR Pemeliharaan Trafo Tenaga Tegangan Tinggi

pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 4 : saat melaksanakan pentanahan NGR pada

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi pekerja

melakukan pengukuran neutral grounding Resistance

mengantisipasi membesarnya arus gangguan tanah yang

dapat merusak peralatan serta merugikan pihak PLN.

Responden 5 : pentanahan NGR saat melaksanakan

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi dilakukan

sesuai dengan instruksi kerja yang berlaku di perusahaan.

Responden 6 : NGR dipasang pada titik netral trafo 70 Kv

atau 20 kV.

Responden 7 : saat melakukan pentanahan NGR Overload

dapat mengakibatkan overheating dan juga menimbulkan

pekerja stress dalam belitan trafo dan isolasi.

Responden 8 : Pentanahan NGR dalam pemeliharaan trafo

tenaga tegangan tinggi dilakukan sesuai dengan instruksi

kerja yang berlaku diperusahaan

Responden 9 : Pekerja perlu memperhatikan nilai tahanan

dari NGR sesuai dengan spesifikasinya dan tidak

mengalami kerusakan.

Responden 10 : Dipasangnya NGR untuk dapat

mengontrol besarnya arus gangguan yang mengalir dari

sisi neutral ke tanah.

Responden 11 : Metode kerja yang ditetapkan dalam

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi memiliki

potensi bahaya apabila pekerja bekerja tidak terstrukstur

menyebabkan gangguan hubungan singkat pada sistem.

Responden 12 : saat melaksanakan pentanahan NGR pada

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi pekerja

melakukan pengukuran neutral grounding Resistance

mengantisipasi membesarnya arus gangguan tanah yang

dapat merusak peralatan serta merugikan pihak PLN.

Responden 13 : saat melakukan pentanahan NGR

Overload dapat mengakibatkan overheating dan juga

menimbulkan pekerja stress dalam belitan trafo dan

isolasi.

Responden 14 : Pentanahan NGR dalam pemeliharaan

trafo tenaga tegangan tinggi dilakukan sesuai dengan instruksi kerja yang berlaku diperusahaan.

(bersambung)

Page 75: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

58

Tabel 11

Metode Kerja Pentanahan NGR Pemeliharaan Trafo Tenaga Tegangan Tinggi

pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 15 : Trafo tenaga disisi sekunder NGR

dipasang antara titik netral trafo dengan pentanahan untuk

memperkecil arus gangguan

Responden 16 : Pentanahan NGR dalam pemeliharaan

trafo tenaga tegangan tinggi dilakukan sesuai dengan

instruksi kerja yang berlaku diperusahaan

Responden 17 : Pekerja perlu memperhatikan nilai

tahanan dari NGR sesuai dengan spesifikasinya dan tidak

mengalami kerusakan.

Responden 18 : NGR dipasang pada titik netral trafo 70

Kv atau 20 kV.

Responden 19 : saat melakukan pentanahan NGR

Overload dapat mengakibatkan overheating dan juga

menimbulkan pekerja stress dalam belitan trafo dan

isolasi.

Responden 20 : Metode kerja yang ditetapkan dalam

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi memiliki

potensi bahaya apabila pekerja bekerja tidak terstrukstur

menyebabkan gangguan hubungan singkat pada sistem.

Responden 21: saat melaksanakan pentanahan NGR pada

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi pekerja

melakukan pengukuran neutral grounding Resistance

mengantisipasi membesarnya arus gangguan tanah yang

dapat merusak peralatan serta merugikan pihak PLN.

Responden 22 : NGR dipasang pada titik netral trafo 70

Kv atau 20 kV.

Responden 23 : Pekerja perlu memperhatikan nilai

tahanan dari NGR sesuai dengan spesifikasinya dan tidak

mengalami kerusakan.

Responden 24 : Pentanahan NGR dalam pemeliharaan

trafo tenaga tegangan tinggi dilakukan sesuai dengan

instruksi kerja yang berlaku diperusahaan.

Responden 25 : saat melakukan pentanahan NGR

Overload dapat mengakibatkan overheating dan juga

menimbulkan pekerja stress dalam belitan trafo dan

isolasi.

Responden 26 : NGR dipasang pada titik netral trafo 70 Kv atau 20 kV.

(bersambung)

Page 76: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

59

Tabel 11

Metode Kerja Pentanahan NGR Pemeliharaan Trafo Tenaga Tegangan Tinggi

pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 27 : Metode kerja yang ditetapkan dalam

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi memiliki

potensi bahaya apabila pekerja bekerja tidak terstrukstur

menyebabkan gangguan hubungan singkat pada sistem.

Responden 28 : saat melakukan pentanahan NGR

Overload dapat mengakibatkan overheating dan juga

menimbulkan pekerja stress dalam belitan trafo dan

isolasi.

Responden 29 : saat melaksanakan pentanahan NGR pada

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi pekerja

melakukan pengukuran neutral grounding Resistance

mengantisipasi membesarnya arus gangguan tanah yang

dapat merusak peralatan serta merugikan pihak PLN.

Responden 30 : Pekerja perlu memperhatikan nilai

tahanan dari NGR sesuai dengan spesifikasinya dan tidak

mengalami kerusakan.

Tabel 12

Metode Kerja Safety Briefing Pemeliharaan Pembumian Gardu Induk pada 30

Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Bagaimana metode

kerja safety

briefing saat

melaksanakan

pemeliharaan

pembumian gardu

induk?

Responden 1 : Safety briefing terdiri dari serangkaian

langkah-langkah berupa pelatihan keselamatan, kunjungan

lapangan, identifikasi bahaya di tempat kerja.

Responden 2 : safety briefing yang dilaksanakan sudah

berjalan dengan baik dengan melibatkan pekerja tentang

bekerja aman di lokasi kerja.

Responden 3 : safety briefing yang dilakukan saat

melaksanakan pembumian gardu induk sesuai dengan

isntruksi kerja yang telah ditetapkan perusahaan

Responden 4 : pemeliharaan pembumian gardu induk

dilakukan seluruh pekerja yakni personil – personil yang

bertanggung jawab dan namanya ada dalam data pekerja

yang akan melaksanakan pemeliharaan pembumian gardu

induk.

(bersambung)

Page 77: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

60

Tabel 12

Metode Kerja Safety Briefing Pemeliharaan Pembumian Gardu Induk pada 30

Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 5 : Safety briefing terdiri dari serangkaian

langkah-langkah berupa pelatihan keselamatan, kunjungan

lapangan, identifikasi bahaya di tempat kerja.

Responden 6 : safety briefing dimulai oleh PJK3L dengan

menanyakan kondisi kesehatan pelaksana pekerjaan,

dilanjut dengan pengawas untuk memberitahu daerah –

daerah aman dan berbahaya

Responden 7 : safety briefing yang dilakukan saat

melaksanakan pembumian gardu induk sesuai dengan

isntruksi kerja yang telah ditetapkan perusahaan

Responden 8 : Safety briefing terdiri dari serangkaian

langkah-langkah berupa pelatihan keselamatan, kunjungan

lapangan, identifikasi bahaya di tempat kerja.

Responden 9 : safety briefing meningkatkan kesadaran

pekerja dan prosedur keselamatan pada ketinggian dan

standar keselamatan listrik.

Responden 10 : safety briefing yang dilaksanakan sudah

berjalan dengan baik dengan melibatkan pekerja tentang

bekerja aman di lokasi kerja.

Responden 11 : Persiapan pemeliharaan dilaksanakan pada

pukul 11.00 WIB di Unit Layanan Transmisi Gardu Induk

Paya Pasir.

Responden 12 : pemeliharaan pembumian gardu induk

dilakukan seluruh pekerja yakni personil – personil yang

bertanggung jawab dan namanya ada dalam data pekerja

yang akan melaksanakan pemeliharaan pembumian gardu

induk.

Responden 13 : Safety briefing yang dilaksanakan

dipimpin oleh manajer dan pengawas k3 gardu induk paya

pasir

Responden 14 : Safety briefing terdiri dari serangkaian

langkah-langkah berupa pelatihan keselamatan, kunjungan

lapangan, identifikasi bahaya di tempat kerja.

Responden 15 : safety briefing yang dilakukan saat

melaksanakan pembumian gardu induk sesuai dengan

isntruksi kerja yang telah ditetapkan perusahaan

Responden 16 : safety briefing meningkatkan kesadaran pekerja dan prosedur keselamatan pada ketinggian dan

standar keselamatan listrik.

(bersambung)

Page 78: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

61

Tabel 12

Metode Kerja Safety Briefing Pemeliharaan Pembumian Gardu Induk pada 30

Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 17 : safety briefing yang dilaksanakan sudah

berjalan dengan baik dengan melibatkan pekerja tentang

bekerja aman di lokasi kerja.

Responden 18 : safety briefing yang dilakukan saat

melaksanakan pembumian gardu induk sesuai dengan

isntruksi kerja yang telah ditetapkan perusahaan

Responden 19 : safety briefing dimulai oleh PJK3L

dengan menanyakan kondisi kesehatan pelaksana

pekerjaan, dilanjut dengan pengawas untuk memberitahu

daerah – daerah aman dan berbahaya

Responden 20 : Pelaksanaan pemeliharaan safety briefing

disampaikan dengan tegas dan waktu yang optimal

sehingga pekerja memahami inti – inti proses pekerjaan

pemeliharaan

Responden 21: saat melaksanakan safety briefing

pengawas k3 juga memberikan penjelasan mengenai

bagian – bagian yang bertegangan dan peralatan –

peralatan apa saja yang diperlukan dalam pemeliharaan

pembumian gardu induk

Responden 22 : Safety briefing terdiri dari serangkaian

langkah-langkah berupa pelatihan keselamatan, kunjungan

lapangan, identifikasi bahaya di tempat kerja.

Responden 23 : safety briefing meningkatkan kesadaran

pekerja dan prosedur keselamatan pada ketinggian dan

standar keselamatan listrik.

Responden 24 : safety briefing dimulai oleh PJK3L

dengan menanyakan kondisi kesehatan pelaksana

pekerjaan, dilanjut dengan pengawas untuk memberitahu

daerah – daerah aman dan berbahaya.

Responden 25 : safety briefing yang dilakukan oleh

manajer mengenai penyampaian target operasi kembali

peralatan dan diakhiri dengan doa.

Responden 26 : dilakukan oleh pimpinan, supervisor,

pengawas k3 dan seluruh pekerja yang berada di transmisi

ULTG Paya Pasir

Responden 27 : pengawas melakukan safety briefing

menyampaikan pekerjaan apa saja yang akan dilaksanakan dalam pemeliharaan.

(bersambung)

Page 79: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

62

Tabel 12

Metode Kerja Safety Briefing Pemeliharaan Pembumian Gardu Induk pada 30

Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 28 : safety briefing yang dilaksanakan sudah

berjalan dengan baik dengan melibatkan pekerja tentang

bekerja aman di lokasi kerja.

Responden 29 : dilakukan oleh manajer, supervisor dan

seluruh pekerja yang berada di transmisi ULTG Paya Pasir

Responden 30 : Safety briefing terdiri dari serangkaian

langkah-langkah berupa pelatihan keselamatan, kunjungan

lapangan, identifikasi bahaya di tempat kerja.

Tabel 13

Metode Kerja Pengambilan Data Pemeliharaan Pembumian Gardu Induk pada

30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Bagaimana metode

kerja

pengambilan

data saat

melaksanakan

pemeliharaan

pembumian

gardu induk?

Responden 1 : pengambilan data dilakukandalam beberapa

langkah yakni pekerja mempersiapkan alat ukur digital

earth reistance tester.

Responden 2 : pekerja melakukan penamaan 2 buah

elektroda bantu dengan jarak antara ekektroda dengan kaki

tower yang akan di ukur sejauh 5 – 10 m dan membentuk

sudut.

Responden 3 : pembangambilan data pembumian gardu

induk dilakukan dengan menghubungkan elektroda tersebut

dengan kabel ke earth tester.

Responden 4 : pekerja mengecek tegangan baterai dengan

menghidupkan digital earth resistance tester (earth-tester).

Responden 5 : pengambilan data pembumian gardu induk

apabila layar tampak bersih tanpa simbol baterai lemah

berarti baterai dalam keadaan baik. Jika layar menunjukkan

simbol baterai lemah atau bahkan layar dalam keadaan gelap

berarti baterai perlu diganti.

Responden 6 : Mengukur hambatan pentanahan tower yaitu

gabungan antara kaki dan semua arde dan mencatat hasil

pengukuran dalam tabel hasil pengukuran.

Responden 7 : Melakukan pengecekan hubungan atau

penjepit pada elektroda utama dan elektroda bantu dengan

mensetting range switch ke 20 Ω.

(bersambung)

Page 80: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

63

Tabel 13

Metode Kerja Pengambilan Data Pemeliharaan Pembumian Gardu Induk pada

30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 8 : pekerja menghubungkan kaki tower dan arde

yang akan diukur dengan kabel ke earth-tester.

Responden 9 : saat pemeliharaan pembumian dan

pengambilan data gardu induk jika hambatan elektroda

utama terlalu tinggi atau menunjukkan simbol berkedip-

kedip maka perlu dicek penghubung atau penjepit pada

elektroda utama

Responden 10 : pekerja melepas arde dari kaki tower dengan

kunci yang diperlukan dan kemudian menghubungkan kaki

tower dengan kabel ke earth-tester

Responden 11 : Mengukur hambatan pentanahan dari kaki

tower sendiri tanpa arde dan mencatat hasil pengukuran

dalam tabel hasil pengukuran

Responden 12 : pengambilan data pembumian gardu induk

dilakukan sesuai dengan instruksi kerja yang telah

ditetapkan oleh perusahaan.

Responden 13 : pekerja mengecek tegangan baterai dengan

menghidupkan digital earth resistance tester (earth-tester).

Responden 14 : menghubungkan arde kaki dengan kabel ke

earth-tester dan mengukur hambatan pentanahan dari arde

kaki dari masing – masing sisi secara berlawanan dan atau

keseluruhan dan mencatat hasil pengukuran dalam tabel

hasil pengukuran

Responden 15 : saat pemeliharaan pembumian dan

pengambilan data gardu induk jika hambatan elektroda

utama terlalu tinggi atau menunjukkan simbol berkedip-

kedip maka perlu dicek penghubung atau penjepit pada

elektroda utama

Responden 16 : pengambilan data pembumian gardu induk

dilakukan sesuai dengan instruksi kerja yang telah

ditetapkan oleh perusahaan.

Responden 17 : pengambilan data dilakukandalam beberapa

langkah yakni pekerja mempersiapkan alat ukur digital

earth reistance tester.

Responden 18 : saat pemeliharaan pembumian dan

pengambilan data gardu induk jika hambatan elektroda

utama terlalu tinggi atau menunjukkan simbol berkedip-kedip maka perlu dicek penghubung atau penjepit pada

elektroda utama

(bersambung)

Page 81: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

64

Tabel 13

Metode Kerja Pengambilan Data Pemeliharaan Pembumian Gardu Induk pada

30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 19 : Mengukur hambatan pentanahan dari kaki

tower sendiri tanpa arde dan mencatat hasil pengukuran

dalam tabel hasil pengukuran

Responden 20 : pengambilan data pembumian gardu induk

dilakukan sesuai dengan instruksi kerja yang telah

ditetapkan oleh perusahaan.

Responden 21: pekerja mengecek tegangan baterai dengan

menghidupkan digital earth resistance tester (earth-tester).

Responden 22 : pengambilan data pembumian gardu induk

dilakukan sesuai dengan instruksi kerja yang telah

ditetapkan oleh perusahaan.

Responden 23 : menghubungkan arde kaki dengan kabel ke

earth-tester dan mengukur hambatan pentanahan dari arde

kaki dari masing – masing sisi secara berlawanan dan atau

keseluruhan dan mencatat hasil pengukuran dalam tabel

hasil pengukuran

Responden 24 : pekerja mengecek tegangan baterai dengan

menghidupkan digital earth resistance tester (earth-tester).

Responden 25 : saat pemeliharaan pembumian dan

pengambilan data gardu induk jika hambatan elektroda

utama terlalu tinggi atau menunjukkan simbol berkedip-

kedip maka perlu dicek penghubung atau penjepit pada

elektroda utama

Responden 26 : saat pemeliharaan pembumian dan

pengambilan data gardu induk jika hambatan elektroda

utama terlalu tinggi atau menunjukkan simbol berkedip-

kedip maka perlu dicek penghubung atau penjepit pada

elektroda utama

Responden 27 : pengambilan data pembumian gardu induk

dilakukan sesuai dengan instruksi kerja yang telah

ditetapkan oleh perusahaan.

Responden 28 : pengambilan data dilakukan dalam beberapa

langkah yakni pekerja mempersiapkan alat ukur digital

earth reistance tester.

Responden 29 : pekerja mengecek tegangan baterai dengan

menghidupkan digital earth resistance tester (earth-tester).

Responden 30 : pengambilan data pembumian gardu induk dilakukan sesuai dengan instruksi kerja yang telah

ditetapkan oleh perusahaan.

Page 82: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

65

Tabel 14

Metode Kerja Menuju Lokasi saat Melaksanakan Perbaikan Insulator pada 30

Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Bagaimana

metode

kerja

menuju

lokasi saat

melaksanaka

n perbaikan

insulator?

Responden 1 : saat menuju lokasi perbaikan penggantian

insulator menggunakan transportasi yaitu sampan.

Responden 2 : pelaksanaan perbaikan insulator menuju lokasi

dilakukan berdasarkan instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh

perusahaan.

Responden 3 : Perbaikan insulator ketika menggunakan sampan

menggunakan alat pelindung diri berupa pelampung.

Responden 4 : penggantian insulator dilaksanakan pukul 08.30

WIB dan berkumpul di ULTG Paya Pasir

Responden 5 : pelaksanaan perbaikan insulator menuju lokasi

dilakukan berdasarkan instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh

perusahaan.

Responden 6 : Perbaikan insulator ketika menggunakan sampan

menggunakan alat pelindung diri berupa pelampung.

Responden 7 : pelaksanaan perbaikan insulator menuju lokasi

dilakukan berdasarkan instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh

perusahaan.

Responden 8 : Pelaksanaan perbaikan penggantian insulator yang

dilakukan bertempat di transmisi belawan sampai pada tempat

pukul 09.00 WIB

Responden 9 : saat menuju lokasi perbaikan penggantian

insulator menggunakan transportasi yaitu sampan

Responden 10 : penggantian insulator dilaksanakan pukul 08.30

WIB dan berkumpul di ULTG Paya Pasir

Responden 11 : Pengangkutan pekerja beserta peralatan kerja

saat melakukan perbaikan insulator dilakukan secara bergantian

dengan posisi duduk saat berada disampan berdasarkan

keseimbangan agar tidak goyang.

Responden 12 : pelaksanaan perbaikan insulator menuju lokasi

dilakukan berdasarkan instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh

perusahaan.

Responden 13 : saat menuju lokasi perbaikan penggantian

insulator menggunakan transportasi yaitu sampan

Responden 14 : Pelaksanaan perbaikan penggantian insulator

yang dilakukan bertempat di transmisi belawan sampai pada

tempat pukul 09.00 WIB

Responden 15 : pelaksanaan perbaikan insulator menuju lokasi dilakukan berdasarkan instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh

perusahaan.

(bersambung)

Page 83: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

66

Tabel 14

Metode Kerja Menuju Lokasi saat Melaksanakan Perbaikan Insulator pada 30

Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 16 : Pelaksanaan perbaikan penggantian insulator

yang dilakukan bertempat di transmisi belawan sampai pada

tempat pukul 09.00 WIB

Responden 17 : Perbaikan insulator ketika menggunakan sampan

menggunakan alat pelindung diri berupa pelampung.

Responden 18 : penggantian insulator dilaksanakan pukul 08.30

WIB dan berkumpul di ULTG Paya Pasir

Responden 19 : pelaksanaan perbaikan insulator menuju lokasi

dilakukan berdasarkan instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh

perusahaan.

Responden 20 : penggantian insulator dilaksanakan pukul 08.30

WIB dan berkumpul di ULTG Paya Pasir

Responden 21: pelaksanaan perbaikan insulator menuju lokasi

dilakukan berdasarkan instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh

perusahaan.

Responden 22 : Perbaikan insulator ketika menggunakan sampan

menggunakan alat pelindung diri berupa pelampung.

Responden 23 : penggantian insulator dilaksanakan pukul 08.30

WIB dan berkumpul di ULTG Paya Pasir

Responden 24 : saat menuju lokasi perbaikan penggantian

insulator menggunakan transportasi yaitu sampan

Responden 25 : pelaksanaan perbaikan insulator menuju lokasi

dilakukan berdasarkan instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh

perusahaan.

Responden 26 : Pelaksanaan perbaikan penggantian insulator

yang dilakukan bertempat di transmisi belawan sampai pada

tempat pukul 09.00 WIB

Responden 27 : penggantian insulator dilaksanakan pukul 08.30

WIB dan berkumpul di ULTG Paya Pasir

Responden 28 : pelaksanaan perbaikan insulator menuju lokasi

dilakukan berdasarkan instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh

perusahaan.

Responden 29 : saat menuju lokasi perbaikan penggantian

insulator menggunakan transportasi yaitu sampan

Responden 30 : Perbaikan insulator ketika menggunakan sampan

menggunakan alat pelindung diri berupa pelampung.

Page 84: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

67

Tabel 15

Metode Kerja Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan saat Melaksanakan Perbaikan

Insulator pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Bagaimana

metode kerja

prosedur

pelaksanaan

pekerjaan

saat

melaksanaka

n perbaikan

insulator?

Responden 1 : Prosedur pelaksanaan pekerjaan saat melakukan

perbaikan insulator berdasarkan peraturan – peraturan yang

telah ditetapkan oleh perusahaan.

Responden 2 : perbaikan penggantian insulator dilakukan

dengan menggunakan prosedur pelaksanaan pekerjaan.

Responden 3 : prosedur pelaksanaan pekerjaan saat melakukan

perbaikan insulator suspension 150Kv harus menggunakan

perangkat pakaian kerja.

Responden 4 : prosedur pelaksanaan perbaikan insulator

memuat tentang pemeriksaan pelaksana sebelum bekerja

mengenai kesiapan.

Responden 5 : prosedur pelaksanaan perbaikan memiliki urutan

proses dan penanggung jawab jenis pekerjaan yang telah

disetujui oleh pengawas keselamatan dan kesehatan kerja.

Responden 6 : Prosedur pelaksanaan pekerjaan saat melakukan

perbaikan insulator berdasarkan peraturan – peraturan yang

telah ditetapkan oleh perusahaan.

Responden 7 : prosedur pelaksanaan perbaikan insulator

memuat tentang pembagian dan jenis pekerjaan yang akan

dilaksanakan.

Responden 8 : pada prosedur perbaikan pergantian insulator

harus memiliki APAR pada setiap lokasi kegiatan.

Responden 9 : memuat jenis alat pelindung yang dipergunakan

seperti konduktif suit complete, wearpack, full body harness,

lanyard, rope fall adjuster, helm pengaman, sarung tangan

pengaman, kacamata pengaman, APAR dan perlengkapan K3.

Responden 10 : Pada prosedur perbaikan penggantian insulator

pekerja harus memiliki izin kerja.

Responden 11 : Prosedur perbaikan pergantian insulator harus

memuat mengenai terpasanganya larangan dan peringatan

terutama pada peralatan yang bergerak / berputar dan

bertegangan.

Responden 12 : pada prosedur perbaikan pergantian insulator

harus memiliki APAR pada setiap lokasi kegiatan.

Responden 13 : Sesuai dengan prosedur perbaikan penggantian

insulator keadaan lingkungan kerja harus dalam keadaan aman

dan bersih. Responden 14 : Prosedur pelaksanaan pekerjaan saat melakukan

perbaikan insulator berdasarkan peraturan – peraturan yang

(bersambung)

Page 85: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

68

Tabel 15

Metode Kerja Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan saat Melaksanakan Perbaikan

Insulator pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

telah ditetapkan oleh perusahaan.

Responden 15 : prosedur pelaksanaan perbaikan memiliki

urutan proses dan penanggung jawab jenis pekerjaan yang telah

disetujui oleh pengawas keselamatan dan kesehatan kerja.

Responden 16 : Prosedur perbaikan pergantian insulator harus

memuat mengenai terpasanganya larangan dan peringatan

terutama pada peralatan yang bergerak / berputar dan

bertegangan.

Responden 17 : Sesuai dengan prosedur perbaikan penggantian

insulator keadaan lingkungan kerja harus dalam keadaan aman

dan bersih.

Responden 18 : prosedur pelaksanaan pekerjaan saat melakukan

perbaikan insulator suspension 150Kv harus menggunakan

perangkat pakaian kerja.

Responden 19 : prosedur pelaksanaan perbaikan insulator

memuat tentang pemeriksaan pelaksana sebelum bekerja

mengenai kesiapan.

Responden 20 : Prosedur perbaikan pergantian insulator harus

memuat mengenai terpasanganya larangan dan peringatan

terutama pada peralatan yang bergerak / berputar dan

bertegangan.

Responden 21: prosedur pelaksanaan pekerjaan saat melakukan

perbaikan insulator suspension 150Kv harus menggunakan

perangkat pakaian kerja.

Responden 22 : Sesuai dengan prosedur perbaikan penggantian

insulator keadaan lingkungan kerja harus dalam keadaan aman

dan bersih.

Responden 23 : memuat jenis alat pelindung yang dipergunakan

seperti konduktif suit complete, wearpack, full body harness,

lanyard, rope fall adjuster, helm pengaman, sarung tangan

pengaman, kacamata pengaman, APAR dan perlengkapan K3.

Responden 24 : Prosedur pelaksanaan pekerjaan saat melakukan

perbaikan insulator berdasarkan peraturan – peraturan yang

telah ditetapkan oleh perusahaan.

Responden 25 : prosedur pelaksanaan perbaikan memiliki

urutan proses dan penanggung jawab jenis pekerjaan yang telah

disetujui oleh pengawas keselamatan dan kesehatan kerja. Responden 26 : pada prosedur perbaikan pergantian insulator

harus memiliki APAR pada setiap lokasi kegiatan.

(bersambung)

Page 86: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

69

Tabel 15

Metode Kerja Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan saat Melaksanakan Perbaikan

Insulator pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 27 : prosedur pelaksanaan perbaikan insulator

memuat tentang pemeriksaan pelaksana sebelum bekerja

mengenai kesiapan.

Responden 28 : Sesuai dengan prosedur perbaikan penggantian

insulator keadaan lingkungan kerja harus dalam keadaan aman

dan bersih.

Responden 29 : memuat jenis alat pelindung yang dipergunakan

seperti konduktif suit complete, wearpack, full body harness,

lanyard, rope fall adjuster, helm pengaman, sarung tangan

pengaman, kacamata pengaman, APAR dan perlengkapan K3.

Responden 30 : pada prosedur perbaikan pergantian insulator

harus memiliki APAR pada setiap lokasi kegiatan.

Tabel 16

Metode Kerja Pemanjatan Tower Transmisi saat Melaksanakan Perbaikan

Insulator pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Bagaimana

metode kerja

pemanjatan

tower

transmisi saat

melaksanaka

n perbaikan

insulator?

Responden 1 : pemanjatan tower melalui step bolt yakni dengan

salah satu peralatan tower yang berbentuk mur baut terpasang

teratur dari kaki tower hingga puncak.

Responden 2 : pemanjatan tower transmisi saat melaksanakan

perbaikan insulator suspense harus membutuhkan keahlian

dalam memanjat.

Responden 3 : melakukan pemanjatan dengan besi – besi step

bolt yang terpasang dilakukan tetapi tidak aman

Responden 4 : sesuai dengan instruksi kerja yang telah

ditetapkan saat melaksanakan perbaikan insulator oleh

perusahaan.

Responden 5 : pemanjatan tower transmisi dapat dilakukan

dengan rangka diagonal dengan menggunakan lanyard.

Responden 6 : melakukan pemanjatan dengan besi – besi step

bolt yang terpasang dilakukan tetapi tidak aman.

Responden 7 : pemanjatan tower melalui step bolt yakni dengan

salah satu peralatan tower yang berbentuk mur baut terpasang

teratur dari kaki tower hingga puncak.

(bersambung)

Page 87: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

70

Tabel 16

Metode Kerja Pemanjatan Tower Transmisi saat Melaksanakan Perbaikan

Insulator pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 8 : pemanjatan tower transmisi dapat dilakukan

dengan rangka diagonal dengan menggunakan lanyard.

Responden 9 : pemanjatan tower transmisi saat melaksanakan

perbaikan insulator suspense harus membutuhkan keahlian

dalam memanjat.

Responden 10 : sesuai dengan instruksi kerja yang telah

ditetapkan saat melaksanakan perbaikan insulator oleh

perusahaan.

Responden 11 : sesuai dengan instruksi kerja yang telah

ditetapkan saat melaksanakan perbaikan insulator oleh

perusahaan.

Responden 12 : melakukan pemanjatan dengan besi – besi step

bolt yang terpasang dilakukan tetapi tidak aman

Responden 13 : pemanjatan tower transmisi dapat dilakukan

dengan rangka diagonal dengan menggunakan lanyard.

Responden 14 : melakukan pemanjatan dengan besi – besi step

bolt yang terpasang dilakukan tetapi tidak aman.

Responden 15 : pemanjatan tower transmisi saat melaksanakan

perbaikan insulator suspense harus membutuhkan keahlian

dalam memanjat.

Responden 16 : pemanjatan tower melalui step bolt yakni

dengan salah satu peralatan tower yang berbentuk mur baut

terpasang teratur dari kaki tower hingga puncak.

Responden 17 : pekerja memerlukan bantuan live line rope

untuk pemanjatan tower transmisi.

Responden 18 : sesuai dengan instruksi kerja yang telah

ditetapkan saat melaksanakan perbaikan insulator oleh

perusahaan.

Responden 19 : pemanjatan tower transmisi saat melaksanakan

perbaikan insulator suspense harus membutuhkan keahlian

dalam memanjat.

Responden 20 : melakukan pemanjatan dengan besi – besi step

bolt yang terpasang dilakukan tetapi tidak aman.

Responden 21: pemanjatan tower transmisi dapat dilakukan

melalui rangka – rangka tower yaitu melalui diagonal dan

leveler sampai ke tempat yang ditentukan untuk perbaikan.

Responden 22 : pemanjatan tower melalui step bolt yakni dengan salah satu peralatan tower yang berbentuk mur baut

terpasang teratur dari kaki tower hingga puncak.

(bersambung)

Page 88: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

71

Tabel 16

Metode Kerja Pemanjatan Tower Transmisi saat Melaksanakan Perbaikan

Insulator pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 23 : sesuai dengan instruksi kerja yang telah

ditetapkan saat melaksanakan perbaikan insulator oleh

perusahaan.

Responden 24 : sesuai dengan instruksi kerja yang telah

ditetapkan saat melaksanakan perbaikan insulator oleh

perusahaan.

Responden 25 : melakukan pemanjatan dengan besi – besi step

bolt yang terpasang dilakukan tetapi tidak aman.

Responden 26 : pemanjatan tower transmisi saat melaksanakan

perbaikan insulator suspense harus membutuhkan keahlian

dalam memanjat.

Responden 27 : sesuai dengan instruksi kerja yang telah

ditetapkan saat melaksanakan perbaikan insulator oleh

perusahaan.

Responden 28 : pemanjatan tower melalui step bolt yakni

dengan salah satu peralatan tower yang berbentuk mur baut

terpasang teratur dari kaki tower hingga puncak.

Responden 29 : sesuai dengan instruksi kerja yang telah

ditetapkan saat melaksanakan perbaikan insulator oleh

perusahaan.

Responden 30 : melakukan pemanjatan dengan besi – besi step

bolt yang terpasang dilakukan tetapi tidak aman.

Tabel 17

Metode Kerja Penaikan dan Penurunan Peralatan saat Melaksanakan Perbaikan

Insulator pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Bagaimana

metode kerja

penaikan dan

penurunan

peralatan saat

melaksanakan

perbaikan

insulator?

Responden 1 : pekerja harus menyiapkan dan merangkai alat

kerja dan membersihkan serta melakukan pengetasan alat.

Responden 2 : saat melakukan pemeliharaan pekerja terbagi

lines man yang melakukan pemanjatan dan pekerja yang

berada dibawah untuk membantu jalannya proses kerja

Responden 3 : proses penaikan dan penurunan peralatan kerja

dilakukan pekerja sesuai dengan instruksi kerja yang telah

ditetapkan oleh perusahaan.

(bersambung)

Page 89: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

72

Tabel 17

Metode Kerja Penaikan dan Penurunan Peralatan saat Melaksanakan Perbaikan

Insulator pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 4 : pekerja yang berada diatas tower dan dibawah

towermenggunakan peralatan kerja dan alat pelindung diri

yang lengkap.

Responden 5 : proses penurunan isolator dari tower ke dasar

tower kemudian mengganti dengan isolator yang baru.

Responden 6 : proses penggantian isolator baru selanjutnya

dinaikan oleh pekerja dengan bantuan handline

Responden 7 : pekerja melepas sisi isolator dari tower agar

isolator terlepas.

Responden 8 : saat melakukan pemeliharaan pekerja terbagi

lines man yang melakukan pemanjatan dan pekerja yang

berada dibawah untuk membantu jalannya proses kerja

Responden 9 : pekerja harus menyiapkan dan merangkai alat

kerja dan membersihkan serta melakukan pengetasan alat.

Responden 10 : proses penaikan dan penurunan peralatan kerja

dilakukan pekerja sesuai dengan instruksi kerja yang telah

ditetapkan oleh perusahaan

Responden 11 : saat melakukan pemeliharaan pekerja terbagi

lines man yang melakukan pemanjatan dan pekerja yang

berada dibawah untuk membantu jalannya proses kerja

Responden 12 : pekerja melepas sisi isolator dari tower agar

isolator terlepas.

Responden 13 : pekerja yang berada diatas tower dan dibawah

towermenggunakan peralatan kerja dan alat pelindung diri

yang lengkap.

Responden 14 : proses penurunan dan penaikan peralatan kerja

dilakukan pekerja dengan menggunakan handline

Responden 15 : proses penggantian isolator baru selanjutnya

dinaikan oleh pekerja dengan bantuan handline

Responden 16 : pekerja harus menyiapkan dan merangkai alat

kerja dan membersihkan serta melakukan pengetasan alat.

Responden 17 : proses penaikan dan penurunan peralatan kerja

dilakukan pekerja sesuai dengan instruksi kerja yang telah

ditetapkan oleh perusahaan

Responden 18 : proses penurunan isolator dari tower ke dasar

tower kemudian mengganti dengan isolator yang baru.

Responden 19 : saat melakukan pemeliharaan pekerja terbagi lines man yang melakukan pemanjatan dan pekerja yang

berada dibawah untuk membantu jalannya proses kerja

(bersambung)

Page 90: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

73

Tabel 17

Metode Kerja Penaikan dan Penurunan Peralatan saat Melaksanakan Perbaikan

Insulator pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 20 : saat melakukan penurunan dan penaikan

peralatan kerja pekerja memasang capstan pada kaki tower.

Responden 21: proses penaikan dan penurunan peralatan kerja

dilakukan pekerja sesuai dengan instruksi kerja yang telah

ditetapkan oleh perusahaan

Responden 22 : proses penggantian isolator baru selanjutnya

dinaikan oleh pekerja dengan bantuan handline

Responden 23 : pekerja harus menaikan dan menempatkan tool

bag pada posisinya dan memasang alat – alat sesuai posisi

sehingga mampu menopang insulator.

Responden 24 : penaikan dan penurunan peralatan kerja

mengharuskan pekerja mengaitkan sisi hot end dari isolator

dengan handline dan melepaskan dari isolator.

Responden 25 : pekerja yang berada diatas tower dan dibawah

towermenggunakan peralatan kerja dan alat pelindung diri

yang lengkap.

Responden 26 : pekerja melepas sisi isolator dari tower agar

isolator terlepas.

Responden 27 : saat melakukan pemeliharaan pekerja terbagi

lines man yang melakukan pemanjatan dan pekerja yang

berada dibawah untuk membantu jalannya proses kerja

Responden 28 : proses penurunan isolator dari tower ke dasar

tower kemudian mengganti dengan isolator yang baru.

Responden 29 : proses penaikan dan penurunan peralatan kerja

dilakukan pekerja sesuai dengan instruksi kerja yang telah

ditetapkan oleh perusahaan.

Responden 30 : proses penggantian isolator baru selanjutnya

dinaikan oleh pekerja dengan bantuan handline

Page 91: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

74

Tabel 18

Metode Kerja Penggantian Insulator saat Melaksanakan Perbaikan Insulator

pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Bagaimana

metode kerja

penggantian

insulator saat

melaksanakan

perbaikan

insulator?

Responden 1 : saat melakukan penggantian insulator pekerja

yang berada di atas tower memasang sisi cold end pada tower

Responden 2 : saat selesai melakukan perbaikan insulator

pekerja melakukan pelengkapan dokumen yang diperlukan

nantinya

Responden 3 : pekerja mengganti insulator dengan menaikan

dan memasang tower saddle lengan dengan strap hoits

dibawah insulator yang akan diganti

Responden 4 : pekerja melakukan evaluasi dan melepas serta

memindahkan arching horn sisi cold body tower

Responden 5 : pekerja melakukan pemasangan sisi hot end

pada isolator saat melaksanakan perbaikan

Responden 6 : pekerja melakukan pengangkatan insulator

dengan handline dan menurunkan peralatan kerja yang telah

digunakan.

Responden 7 : wire tong dipasang dan dinaikan pekerja dengan

sambungan untuk menahan konduktor dan insolator yang akan

diganti.

Responden 8 : melakukan penaikan spiral linkstick pada strap

hoist, naikan dan tempatkan di universal stick.

Responden 9 : saat selesai melakukan perbaikan insulator

pekerja melakukan pelengkapan dokumen yang diperlukan

nantinya

Responden 10 : saat melakukan penggantian insulator pekerja

yang berada di atas tower memasang sisi cold end pada tower

Responden 11 : pekerja melakukan evaluasi dan melepas serta

memindahkan arching horn sisi cold body tower

Responden 12 : forque stick kemudian dinaikan dan

ditempatkan selanjutnya dipindahkan handlineke block

dipasang diatas ujung isolator sisi cold end.

Responden 13 : pekerja mengambil alih beban isolator oleh

strap hoist dan melepas isolator dari suspension clamp pada

sisi hot end.

Responden 14 : saat melakukan penggantian insulator pekerja

menurunkan konduktor +50 cm dan memeriksa jarak kepada

bagian yang tidak bertegangan

Responden 15 : pemasangan static shunt sisi cold end oleh pekerja kemudian melakukan pengikatan ujung handline pada

insulator.

(bersambung)

Page 92: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

75

Tabel 18

Metode Kerja Penggantian Insulator saat Melaksanakan Perbaikan Insulator

pada 30 Pekerja

Pertanyaan Jawaban

Responden 16 : pekerja melakukan pengangkatan insulator

dengan handline dan menurunkan peralatan kerja yang telah

digunakan.

Responden 17 : pekerja melakukan evaluasi dan melepas serta

memindahkan arching horn sisi cold body tower

Responden 18 : penggantian insulator dilakukan berdasarkan

dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Responden 19 : saat selesai melakukan perbaikan insulator

pekerja melakukan pelengkapan dokumen yang diperlukan

nantinya

Responden 20 : penggantian insulator dilakukan berdasarkan

dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Responden 21: pekerja melakukan evaluasi dan melepas serta

memindahkan arching horn sisi cold body tower

Responden 22 : saat melakukan penggantian insulator pekerja

yang berada di atas tower memasang sisi cold end pada tower

Responden 23 : penggantian insulator dilakukan berdasarkan

dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Responden 24 : pekerja melakukan pengangkatan insulator

dengan handline dan menurunkan peralatan kerja yang telah

digunakan.

Responden 25 : saat melakukan penggantian insulator pekerja

menurunkan konduktor +50 cm dan memeriksa jarak kepada

bagian yang tidak bertegangan

Responden 26 : pekerja melakukan evaluasi dan melepas serta

memindahkan arching horn sisi cold body tower

Responden 27 : penggantian insulator dilakukan berdasarkan

dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Responden 28 : saat melakukan penggantian insulator pekerja

yang berada di atas tower memasang sisi cold end pada tower

Responden 29 : saat selesai melakukan perbaikan insulator

pekerja melakukan pelengkapan dokumen yang diperlukan

nantinya

Responden 30 : pekerja melakukan evaluasi dan melepas serta

memindahkan arching horn sisi cold body tower

Page 93: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

76

Pemeliharaan Arrester

Lightning arrester atau sering dikenal dengan arrester berguna menjadi

perangkat pengaman peralatan listrik dari ancaman gangguan sambaran petir

maupun surja hubung (Bandri, 2015).

Gambar 2. Lightning aresster di gardu induk

Sumber : (SPLN T5.007,2014)

Perencanaan pemeliharaan memiliki tujuan untuk memberikan pedoman

dalam melaksanakan inspeksi arrester di lapangan, sehingga memenuhi syarat

untuk dioperasikan. Ruang lingkup pemeliharaan arrester mencakup tata cara dan

ketentuan dalam melaksanakan inspeksi arrester yang terpasang di instalasi

pembangkit tenaga listrik, gardu induk dan jaringan distribusi. Peralatan Uji yang

digunakan adalah : Insulation resistance tester, Multimeter, Counter tester, Earth

resistance tester.

Instruksi kerja alat merujuk ke manual alat yang dipergunakan.

keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan meliputi penggunaan perangkat

pakaian kerja, tanda pengenal, sepatu keamanan (safety shoes), pelindung kepala

Page 94: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

77

(helmet), pelindung telinga (ear plug) dan perlengkapan lain yang diperlukan.

Selanjutnya melakukan pemeriksaan apakah sudah memiliki izin kerja (working

permit) dan terpasangnya tanda larangan dan peringatan yang diperlukan,

terutama pada daerah peralatan yang bergerak/berputar dan bertegangan.

Persiapan saat melakukan pemeliharaan diawali dengan melakukan

koordinasi dengan seluruh tim inspeksi. Saat melakukan pemeliharaan arrester

dilakukan koordinasi pada seluruh pekerja yakni personil – personil yang

bertanggung jawab dan namanya ada dalam data pekerja yang akan melaksanakan

pemeliharaan arrester. Peralatan yang akan di uji akan di cek dan alat uji akan

dikeluarkan oleh para pekerja dari tempat penyimpanan peralatan listrik sebelum

mulai waktu pelaksanaan pemeliharaan. Kemudian saat melakukan kegiatan

pemeliharaan pekerja hanya dapat melaksanakan kegiatan jika sudah memiliki

izin kerja yang telah di setujui dari bagian perencanaan pemeliharaan.

Pelaksanaan pemeliharaan arrester dilakukan dengan pemeriksaan visual

yang meliputi : Periksa plat nama, catat dan bandingkan dengan IEC 60099-4,

klausul 3.1.

Pemeliharaan dilakukan oleh pekerja dan supervisor dengan metode kerja

team yaitu bekerja sama dengan tidak terdapat pembedaan proses saat bekerja.

Pekerja maupun supervisor bekerja sama dan saling mengingatkan satu sama lain

karena pekerjaan termaksuk pekerjaan yang berisiko tinggi antara pekerja di

ULTG Paya Pasir. Dalam hal ini pekerja dan supervisor saat melakukan

pemeliharaan termasuk sebagai pekerja dengan tidak adanya perbedaan strata

diantara pekerja.

Page 95: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

78

Tabel 19

Pemeriksaan Visual Pemeliharaan Arraster

Komponen

Transmisi

Pemeliharaan Keterangan

Kriteria Hasil penilaian

Arrester Pemeriksaan visual

- plat nama

- bushing.

- counter

- pembumian :

jenis ukuran konduktor.

Sesuai IEC

60099-4

Klausul 3.1

Tidak cacat

dan bersih

Tidak cacat

Tembaga

50 mm2

Sesuai

Tidak cacat

dan bersih

Tidak cacat

Sesuai

Baik

Baik

Baik

Baik

Periksa bushing terutama pada bagian luar permukaan bushing. Periksa

counter (kondisi fisik counter). Periksa pembumian terutama pada terminal

penyambungan, jenis dan luas penampang/ukuran konduktor. Kriteria dan

penilaian yang dilakukan saat melakukan pemeliharaan arrester berdasarkan hasil

penelitian yakni.

Pelat nama. Pelat nama merupakan identitas suatu peralatan dalam

melakukan pemeliharaan arrester. Pemeriksaan secara langsung atau visual

dilakukan oleh pekerja dengan pencatatan kelayakan pelat nama arrester. Serial

number perlu diperhatikan oleh petugas apabila ada yang sudah berpindah dari

peralatan tersebut.

Berdasarkan pemeriksaan ini pekerja dapat melihat record pemeliharaan

yang telah dilakukan sebelumnya untuk peralatan yang sama. Pada plat nama juga

menunjukan standar – standar yang diperlukan dari alat uji. Kemudian melakukan

Page 96: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

79

perbandingan dengan ketentuan yang telah ditetapkan PT. PLN yakni IEC 60099-

4, klausul 3.1.

Pelat nama pada pemeliharaan arrester yang diperiksa oleh pekerja sudah

sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Kondisi plat nama arrester ini bersih

dan tidak pudar sehingga menunjukan hasil yang sesuai dengan penilaian yang

baik.

Bushing. Pemeriksaan visual bushing dilakukan para pekerja dengan

melihat kriteria pemeliharaan arrester yaitu keadaaan layak, tidak cacat dan

bersih pada permukaan luar bushing. Hasil pada bagian saat pekerja melakukan

pemeliharan, bushing arrester bersih dan tidak cacat sehingga dapat memiliki

penilaian yang baik.

Pencacah (counter). Pekerja melakukan pemeriksaan langsung

dilapangan dengan melihat keadaan pencacah / counter masih dalam keadaan

layak yaitu tidak bercacat maupun kondisi yang sudah tidak layak dipergunakan.

Hasil pada pemeriksaan visual yang dilakukan pekerja yakni pencacah baik

dengan keadaan fisik tidak cacat.

Pembumian. Kegiatan pemeliharaan arrester secara visual dilakukan

pekerja dengan melakukan pemeriksaan pembumian terkhusus pada terminal

penyambungan, jenis dan luas penampang/ ukuran konduktor pembumian

tersebut. Hasil pada pemeriksaan pembumian tampak bahwa jenis pembumian

arrester berjenis tembaga (BCC) dengan ukuran konduktor 50 mm2. Hal ini sesuai

dengan kriteria yang ditetapkan oleh PT. PLN (PERSERO) ULTG Paya Pasir.

Page 97: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

80

Metode kerja pemeliharaan arrester. Metode kerja pemeliharaan

arrester yang dilaksanakan oleh pekerja meliputi :

Safety briefing/safety talk. Saat melakukan pemeliharaan arrester

dilakukan koordinasi pada seluruh pekerja yakni personil – personil yang

bertanggung jawab dan namanya ada dalam data pekerja yang akan melaksanakan

pemeliharaan arrester. Persiapan pemeliharaan dilaksanakan pada pukul 09.00

WIB di Unit Layanan Transmisi Gardu Induk Paya Pasir. Safety briefing yang

dilaksanakan dipimpin oleh supervisor dan didampingi manajer beserta pengawas

k3 gardu induk paya pasir.

Safety briefing yang dilakukan merupakan langkah awal untuk melibatkan

para pekerja tentang bekerja dengan aman di lokasi kerja. Safety briefing yang

dilaksanakan pada pemeliharaan arrester terdiri dari langkah-langkah keselamatan

dan kesehatan kerja yang akan diterapkan, kunjungan lapangan, identifikasi

bahaya di tempat kerja, pengumpulan lisensi dan sertifikasi penting sebagai bukti

pelatihan dan telah diuji sesuai standar kompetensi mereka. Hal ini membantu

mencegah terjadinya cedera atau kecelakaan di tempat kerja.

Pada bagian pemeliharaan safety briefing disampaikan dengan tegas dan

jelas serta dengan waktu yang optimal sehingga pekerja memahami inti – inti dari

penyampaian supervisor terhadap proses pekerjaan pemeliharaan. Langkah ini

dapat meningkatkan kesadaran akan masalah dan prosedur keselamatan untuk

semua jenis pekerja baik pada ketinggian dan standar keselamatan listrik.

Koordinasi yang dilakukan diawali oleh manajer mengenai gardu induk paya pasir

Page 98: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

81

dan kemudian dilanjutkan oleh pengawas k3 mengenai pentingnya keselamatan

dan kesehatan dalam kegiatan pemeliharaan arrester.

Pengawas K3 juga memberikan penjelasan mengenai bagian – bagian yang

bertegangan dan peralatan – peralatan apa saja yang diperlukan dalam

pemeliharaan arrester. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan dengan metode

kerja yang ditetapkan dalam pemeliharaan arrester identifikasi potensi bahaya

yang dapat terjadi saat melakukan safety briefing pemeliharaan arrester. Apabila

jika tidak diberlakukan safety briefing secara rutin, dapat menyebabkan

peningkatan risiko cedera atau bahkan kematian.

Selanjutnya apabila pekerja melakukan tugas yang tidak seharusnya,

pekerja mengakses tempat kerja dengan cara yang tidak seharusnya tanpa izin,

tempat kerja diakses oleh orang lain tanpa izin. Pekerja yang menjalankan peran

yang seharusnya tidak berisiko malah cedera, pekerja terluka oleh bahaya ketika

tidak diperingatkan melalui induksi keselamatan.

Gambar 3. Safety briefing

Page 99: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

82

Berdasarkan penelitian Kurniawan (2017) safety briefing merupakan salah

satu sarana penunjang dalam upaya mencegah terjadinya potensi bahaya di tempat

kerja. Program safety briefing yang dilakukan sebelum bekerja sangat efektif

dalam memenuhi kebutuhan para pekerja dalam informasi mengenai K3 dan

membangun kesadaran para pekerja untuk mengutamakan safety untuk mencegah

terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian ini menunjukan bahwa sosialisasi K3

sebagai salah satu bagian dari kampanye K3 yang merupakan salah satu bentuk

pendidikan atau pelatihan.

Pemeriksaan alat uji. Pada saat pemeliharaan pekerja melakukan

pendataan dan pemeriksaan alat uji yang akan digunakan seperti multimeter,

counter tester. Alat uji yang digunakan sudah sesuai dan dilakukan kalibrasi atau

pengujian agar dapat memiliki hasil yang akurat. Apabila pekerja tidak melakukan

kalibrasi sebelum melakukan pemeliharaan hasil tidak akurat dan perlu dilakukan

uji berulang hingga hasil yang didapat akurat.

Selanjutnya melakukan pemeriksaan dokumen hasil uji pabrik (kurva

tegangan terhadap waktu pemotongan arrester). Alat ukur merupakan salah satu

sumber daya yang dibutuhkan untuk menentukan kesesuaian hasil pengukuran

dengan kebutuhan.

Page 100: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

83

Gambar 4. Skematik diagram level tegangan lightning arrester

Sumber : (SPLN T5.007, 2014)

Maka dari itu pekerja memperhatikan alat ukur perlu dan memelihara

dengan baik untuk menjamin hasil pengukuran yang valid. Untuk menjaga

keabsahan dan validitas pengukuran maka perlu dilakukan proses kalibrasi alat

ukur secara berkala. ANSI/EEE 80-1986 Klausal 12.1 djadikan acuan bagi PT.

PLN (PERSERO) untuk menentukan keakuratan semua alat ukur apakah

mengalami penurunan dari waktu ke waktu.

Perubahan akurasi juga dapat disebabkan oleh sengatan listrik atau

mekanik atau lingkungan manufaktur yang berbahaya misalnya minyak, metal

chips. Berdasarkan penelitian Sefriana (2014), pemeriksaan alat uji dan alat ukur

perlu terkalibrasi secara rutin agar memiliki proses baku sebagai acuan dalam

melakukan kegiatan pekerjaan. Pada penelitian menunjukan bahwa alat ukur di

CV.XYZ alat ukur tidak terkalibrasi sehingga pekerja melakukan pekerjaan

berulang dan perlu memiliki proses baku atau prosedur tetap agar hasil dapat

berjalan konsisten. Selain itu dengan adanya alat uji terkalibrasi dan proses baku

Page 101: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

84

dapat memudahkan melakukan proses pemeliharaan secara sistematis dan

memudahkan monitoring serta evaluasi proses.

Persiapan peralatan kerja. Sebelum memulai pekerjaan pekerja

mempersiapkan peralatan yang digunakan utuk pemeliharaan arrester. Peralatan

kerja dikeluarkan oleh pekerja dari tempat penyimpanan peralatan listrik.

Peralatan kerja kemudian dipindahkan menggunakan mobil pengangkut peralatan

menuju lokasi pemeliharaan.

Pekerja menuju lokasi pemeliharaan arrester kemudian menurunkan

peralatan kerja dari mobil pengangkut peralatan dan melakukan pendataan dan

penyusunan. Dokumen beserta alat tulis telah tersedia pada pekerja untuk

melakukan pendataan mengenai peralatan pemeliharaan arrester dalam bentuk

lembar kerja.

Gambar 5. Persiapan peralatan kerja

Pada peralatan pekerjaan yang dipakai serta kondisi lingkungan pekerjaan

yang tidak baik dapat menimbulkan berbagai macam potensi bahaya bagi para

pekerja. Ditinjau dari risiko pekerjaan, perlengkapan peralatan sangat penting

Page 102: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

85

peranannya dalam upaya mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan sakit akibat

kerja. Risiko kerja ini dapat diminimalkan dengan menerapkan prinsip-prinsip

keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Berdasarkan Penelitian Ismail (2016), peralatan kerja merupakan suatu

bentuk pelayanan perusahaan terhadap pekerja agar menunjang kinerja dalam

memenuhi kebutuhan pekerja, sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja

pekerja. Adanya peralatan kerja yang disediakan oleh perusahaan sangat

mendukung pekerja dalam bekerja.

Peralatan kerja tersebut sebagai alat atau sarana dan prasarana untuk

membantu pekerja agar lebih mudah menyelesaikan pekerjaannya dan pekerja

akan bekerja lebih produktif. Dalam melakukan pekerjaaan pekerja harus

menggunakan fasilitas atau kelengkapan kerja dengan baik, untuk menghindari

terjadinya kecelakaan kerja di tempat kerja. Namun pada penelitian ini

kebanyakan pekerja enggan menggunakan fasilitas dan kelengkapan karena

kesadaran dari pekerja masih kurang dalam menggunakan perlengkapan alat kerja.

Akibatnya sering terjadi kecelakaan kerja khususnya pekerja yang bekerja

langsung dilapangan.

Pemanjatan lightning arrester. Pada saat melakukan pemeliharaan

arrester pekerja melakukan pemanjatan lightning arrester. Pekerja melakukan

pemanjatan tangga menggunakan full body harness. Kemudian pengait body

harness disangkutkan pada tangga excalfolding tangga excalfolding sebelumnya

dirakit menjadi tangga agar pekerja dapat melakukan pemeliharaan arrester

dengan mudah.

Page 103: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

86

Gambar 6. Pekerja melakukan pemanjatan arrester dengan tangga

Pekerja akan duduk pada tangga saat melakukan pemeliharaan arrester

dan melihat kondisi plat, bushing dan pembumian arretster. Potensi bahaya jatuh

bagi pekerja yang melakukannya pemeliharaan arrester dilakukan pada

ketinggian apabila dilakukan dengan tidak terstruktur. Potensi bahaya yang timbul

ketika pekerja bekerja di ketinggian misalnya apabila pekerja tidak menggunakan

alat pelindung diri (full body harness), bekerja tidak mematuhi prosedur yang ada,

dan kurangnya sistem pangamanan yang tersedia di tempat kerja.

Berdasarkan penelitian Nurhijrah (2018) menyatakan bahwa bekerja di

ketinggian 4 feet (1.24 meter) atau lebih dari atas lantai atau tanah seperti

pekerjaan sipil (civil work), pekerjaan elektrikal atau pemasangan kabel,

pemasangan panel-panel, pekerjaan bangunan (building atau structural work).

Beberapa bahaya di tempat tinggi yang dapat memicu terjadinya kecelakaan

antara lain terjatuh, terpeleset, tersandung, dan kejatuhan. Pekerja berisiko jatuh

Page 104: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

87

selama proses konstruksi, perawatan, renovasi dan peruntuhan (pemusnahan)

bangunan.

Pekerja juga dapat terpapar induksi tegangan tinggi yang bisa

mengakibatkan cacat dan meninggal dunia. Pada arus listrik antara 15 – 30 mA

dapat mengakibatkan kematian, karena sudah tidak mungkin melepaskan

pegangan tersebut. Pengaruh lain dalam tubuh manusia adalah panas yang timbul

dan pengaruh elektrokimia akibat sentuh langsung maupun tidak langsung dapat

menimbulkan kerugian.

Berdasarkan penelitian Hanna (2017) menyatakan bahwa bahaya sentuh

langsung adalah pada bagian aktif perlengkapan atau instalasi listrik yang secara

normal atau bertegangan. Sementara bahaya sentuh tidak langsung pada

perlengkapan atau instalasi listrik adalah bagian konduktif yang tidak merupakan

bagian sirkuit listriknya yang dalam kondisi normal tidak bertegangan tetapi

menjadi bertegangan.

Paparan sinar matahari dilapangan juga dapat menyebabkan pekerja

mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi dan silau untuk melakukan

pemeliharaan. Menurut Soedirman dan Suma’mur (2014), dehidrasi merupakan

kondisi dimana tubuh kehilangan cairan karena terlalu banyak berkeringat akibat

terpapar panas dalam waktu yang cukup lama. Paparan sinar matahari yang

didapatkan pekerja langsung dari sumber panas saat melakukan pemeliharaan.

Page 105: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

88

Pemeliharaan Trafo Arus CT R3

Gambar 7. Trafo arus

Perencanaan Pemeliharaan memiliki tujuan pemeliharaan trafo arus CT R3

untuk memberikan pedoman dalam melaksanakan penilaian baik tidaknya

transformator arus di lapangan, sehingga memenuhi syarat untuk dioperasikan.

Peralatan listrik yang berfungsi merubah besaran arus listrik primer

menjadi arus sekunder untuk keperluan pengukuran maupun proteksi

(SPLN,2014). Ruang lingkup pemeliharaan trafo arus CT R3 Mencakup tata cara

dan ketentuan dalam menilai transformator arus yang terpasang di instalasi

pembangkit tenaga listrik, instalasi jaringan, instalasi bangunan komersial, dan

instalasi industri.

Peralatan Uji yang digunakan saat pemeliharaan adalah insulation

resistance tester, ammeter AC dan DC, volt meter, polarity test set, kabel

penghubung, lengkung kemagnetan test set, injeksi primer test set, multi meter

Page 106: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

89

dan instruksi kerja alat merujuk ke manual alat yang dipergunakan. Keselamatan

dan kesehatan kerja yang diterapkan saat melaksanakan pemeliharaan trafo arus

CT R3 yakni penggunaan perangkat pakaian kerja. Menggunakan perangkat

pakaian kerja, tanda pengenal, sepatu keamanan (safety shoes), pelindung kepala

(helmet), pelindung telinga (ear plug) dan perlengkapan lain yang diperlukan.

Selanjutnya melakukan pemeriksaan apakah sudah memiliki izin kerja

(working permit) dan terpasangnya tanda larangan dan peringatan yang

diperlukan, terutama pada daerah peralatan yang bergerak/berputar dan

bertegangan. Pelaksanaan pemeliharaan trafo arus CT R3 memerlukan fasilitas

pemadam kebakaran seperti APAR harus dipersiapkan di sekitar lokasi kegiatan.

Saat melakukan pengujian trafo arus CT R3 keadaan lingkungan kerja harus

dalam keadaan bersih dan aman, apabila terjadi kecelakaan kerja pemeliharaan

trafo arus mempergunakan prosedur No. 2/PR/BKT/9.01 yang telah disesuaikan

dengan jenis pekerjaan tersebut.

Persiapan saat melakukan pemeliharaan diawali dengan melakukan

koordinasi dengan seluruh tim inspeksi. Saat melakukan pemeliharaan trafo arus

CT R3 dilakukan koordinasi pada seluruh pekerja yakni personil – personil yang

bertanggung jawab dan namanya ada dalam data pekerja yang akan melaksanakan

pemeliharaan trafo arus. Koordinasi yang dilakukan mengenai pemeliharaan apa

yang akan diterapkan. Melakukan pendataan dan pemeriksaan alat uji yang akan

digunakan saat melakukan pemeliharaan trafo arus yakni bahwa alat uji yang

digunakan sudah sesuai dan terkalibrasi agar dapat memiliki hasil yang akurat.

Page 107: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

90

Selanjutnya melakukan pemeriksaan dokumen hasil uji pabrik (kurva knee

point). Dalam pemeliharaan trafo arus CT R3 peralatan yang akan di uji akan di

cek dan alat uji akan dikeluarkan oleh para pekerja dari tempat penyimpanan

peralatan listrik sebelum mulai waktu pelaksanaan pemeliharaan. Peralatan kerja

saat melakukan pemeliharaan trafo arus CT R3 dikeluarkan dari tempat

penyimpanan peralatan listrik dan dokumen beserta alat tulis untuk melakukan

pencatatan mengenai pemeliharaan trafo arus dalam bentuk lembar kerja.

Kemudia dalam melakukan kegiatan pemeliharaan di PT. PLN (Persero) ULTG

Paya Pasir hanya dapat dilaksanakan jika sudah memiliki izin kerja yang telah di

setujui dari bagian administrasi

Pelaksanaan pemeliharaan trafo arus CT R3 dilakukan dengan

pemeriksaan visual yang meliputi : periksa pelat nama, catat dan bandingkan

dengan 60044-1 (1996), klausul 10.2.

Pemeliharaan dilakukan oleh pekerja dan supervisor dengan metode kerja

team yaitu bekerja sama dengan tidak terdapat pembedaan proses saat bekerja.

Pekerja maupun supervisor bekerja sama dan saling mengingatkan satu sama lain

karena pekerjaan termaksuk pekerjaan yang berisiko tinggi antara pekerja di

ULTG Paya Pasir. Dalam hal ini pekerja dan supervisor saat melakukan

pemeliharaan termaksuk sebagai pekerja dengan tidak adanya perbedaan strata

diantara pekerja.

Page 108: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

91

Tabel 20

Pemeriksaan Visual Pemeliharaan Trafo Arus CT R3

Komponen

Transmisi

Pemeliharaan Keterangan

Kriteria Hasil penilaian

Trafo Arus

CT R3

Pemeriksaan visual

- plat nama

- bushing.

- pembumian

- penandaan terminal

- indikator level minyak

- rangkaian arus :

Pengawatan

Terminasi

Pembumian

Sesuai IEC

60044-1

klausul 10.1

Tidak cacat

dan bersih

Terhubung

dan tidak

cacat

Sesuai IEC

60044-1

Sesuai level

normal

Sesuai

gambar

skematik

Ada,

berlabel dan

sesuai

spesifikasi

Terhubung

dan tidak

cacat

Sesuai

Tidak cacat

dan bersih

Terhubung

dan tidak

cacat

Ada

Sesuai

Sesuai

Sesuai

Terhubung

dan tidak

cacat

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Periksa bushing terutama pada bagian luar permukaan bushing. Periksa

pembumian terutama pada terminal penyambungan, jenis dan luas

penampang/ukuran konduktor. Kriteria dan penilaian yang dilakukan saat

melakukan pemeliharaan trafo arus CT R3 berdasarkan hasil penelitian yakni.

Page 109: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

92

Pelat nama. Pelat nama merupakan identitas suatu peralatan dalam

melakukan pemeliharaan trafo arus CT R3 . Pemeriksaan secara langsung atau

visual dilakukan oleh pekerja dengan pencatatan kelayakan pelat nama trafo arus

CT R3. Serial number perlu diperhatikan oleh petugas apabila ada yang sudah

berpindah dari peralatan tersebut.

Berdasarkan pemeriksaan ini pekerja dapat melihat record pemeliharaan

yang telah dilakukan sebelumnya untuk peralatan yang sama. Pada plat nama juga

menunjukan standar – standar yang diperlukan dari alat uji. Kemudian melakukan

perbandingan dengan ketentuan yang telah ditetapkan PT. PLN yakni IEC 60044-

1 (1996), Klausul 10.2.

Gambar 8. Plat trafo arus

Pelat nama pada pemeliharaan trafo arus CT R3 yang diperiksa oleh

pekerja sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Kondisi plat nama trafo

arus CT R3 ini sudah mulai pudar sehingga tampak samar – sama atau tidak

terlalu jelas jika dilihat secara langsung bersih dan tidak pudar sehingga perlunya

dilakukan perbaikan plat nama pada trafo arus CT R3 agar pemeliharaan pada

trafo arus CT R3 selanjutnya dapat lebih mudah dipahami.

Page 110: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

93

Bushing. Pemeriksaan visual bushing dilakukan para pekerja dengan

melihat kriteria pemeliharaan trafo arus CT R3 yaitu keadaaan layak, tidak cacat

dan bersih pada permukaan luar bushing. Hasil pada bagian bushing trafo arus CT

R3 bersih dan tidak cacat sehingga dapat memiliki penilaian yang baik.

Pembumian. Kegiatan pemeliharaan trafo arus CT R3 secara visual

dilakukan pekerja dengan melakukan pemeriksaan pembumian. Hasil pada

pemeriksaan pembumian tampak bahwa jenis pembumian trafo arus CT R3

terhubung dan tidak dalam keadaan cacat. Hal ini sesuai dengan kriteria yang

ditetapkan oleh PT. PLN (PERSERO) ULTG Paya Pasir.

Metode kerja pemeliharaan trafo arus CT R3. Metode kerja

pemeliharaan trafo arus CT R3 oleh pekerja meliputi.

Prosedur pelaksanaan pekerjaan trafo arus. Saat melakukan

pemeliharaan trafo arus CT R3 dilakukan dengan menggunakan prosedur

pelaksanaan pekerjaaan. Pada prosedur pelaksanaan memuat tentang jenis

pekerjaaan yang akan dilakukan. Jenis pekerjaan yang akan dilakukan memiliki

urutan proses dan memiliki penanggung jawab jenis pekerjaan yang disetujui oleh

pengawas kesehatan dan keselamatan kerja, pengawas maneuver dan pengawas

pekerjaaan pemeliharaan trafo.

Page 111: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

94

Gambar 9. Prosedur pelaksanaan trafo arus

Prosedur pelaksanaan pekerjaan juga berisikan tentang pemeriksaan

kesiapan pelaksana sebelum bekerja dan pembagian tugas dan penggunaan alat

keselamatan kerja petugas. Pekerja yang melakukan pemeliharaan trafo harus

dalam keadaan yang sehat fisik untuk bekerja.

Berdasarkan jurnal kesehatan masyarakat sukma ayu pada penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2014) menyatakan bahwa

prosedur kerja memiliki hubungan dengan kecelakaan yang terjadi di PT. Aqua

Golden Missisippi Bekasi. Dimana semakin tidak patuh pekerja dengan prosedur

kerja maka akan semakin tinggi potensi bahaya kecelakaan kerja. Hasil penelitian

menunjukkan penerapan SOP merupakan faktor yang berhubungan dengan

kejadian kecelakaan kerja.

Maka penerapan SOP merupakan faktor risiko kecelakaan kerja terhadap

pekerja di PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Kendari. Hal

ini berarti karyawan yang tidak menerapkan SOP akan berisiko 6,020 kali lebih

Page 112: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

95

besar mengalami kecelakaan kerja dibandingkan dengan karyawan yang

menerapkan SOP.

Safety briefing/safety talk. Saat melakukan pemeliharaan trafo arus

dilakukan koordinasi pada seluruh pekerja yakni personil – personil yang

bertanggung jawab dan namanya ada dalam data pekerja yang akan melaksanakan

pemeliharaan trafo arus Persiapan pemeliharaan dilaksanakan pada pukul 10.00

WIB di Unit Layanan Transmisi Gardu Induk Paya Pasir. Safety briefing yang

dilaksanakan dipimpin oleh manajer dan pengawas k3 gardu induk paya pasir.

Safety briefing yang dilakukan merupakan langkah pertama untuk

melibatkan para pekerja tentang bekerja dengan aman di lokasi kerja. Safety

briefing terdiri dari serangkaian langkah-langkah berupa pelatihan keselamatan,

kunjungan lapangan, identifikasi bahaya di tempat kerja, pengumpulan lisensi dan

sertifikasi penting sebagai bukti pelatihan dan telah diuji sesuai standar

kompetensi mereka. Hal ini membantu mencegah terjadinya cedera atau

kecelakaan di tempat kerja.

Pelaksanaan pemeliharaan safety briefing disampaikan dengan tegas dan

jelas serta dengan waktu yang optimal sehingga pekerja memahami inti – inti dari

penyampaian supervisor terhadap proses pekerjaan pemeliharaan. Langkah ini

dapat meningkatkan kesadaran akan masalah dan prosedur keselamatan untuk

semua jenis pekerja baik pada ketinggian dan standar keselamatan listrik.

Koordinasi yang dilakukan diawali oleh manajer mengenai gardu induk paya pasir

dan kemudian dilanjutkan oleh pengawas k3 mengenai pentingnya keselamatan

dan kesehatan dalam kegiatan pemeliharaan trafo arus.

Page 113: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

96

Pengawas K3 juga memberikan penjelasan mengenai bagian – bagian yang

bertegangan dan peralatan – peralatan apa saja yang diperlukan dalam

pemeliharaan trafo arus. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan dengan

metode kerja yang ditetapkan dalam pemeliharaan trafo arus identifikasi potensi

bahaya yang dapat terjadi saat melakukan safety briefing pemeliharaan trafo arus .

Apabila jika tidak diberlakukan safety briefing secara rutin, dapat menyebabkan

peningkatan risiko cedera atau bahkan kematian.

Selanjutnya apabila pekerja melakukan tugas yang tidak seharusnya,

pekerja mengakses tempat kerja dengan cara yang tidak seharusnya tanpa izin,

tempat kerja diakses oleh orang lain tanpa izin. Pekerja yang menjalankan peran

yang seharusnya tidak berisiko malah cedera, pekerja terluka oleh bahaya ketika

tidak diperingatkan melalui induksi keselamatan.

Gambar 10. Safety briefing

Page 114: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

97

Berdasarkan Penelitian Kurniawan (2017) safety briefing merupakan salah

satu sarana penunjang dalam upaya mencegah terjadinya potensi bahaya di tempat

kerja. Program safety briefing yang dilakukan sebelum bekerja sangat efektif

dalam memenuhi kebutuhan para pekerja dalam informasi mengenai K3 dan

membangun kesadaran para pekerja untuk mengutamakan safety untuk mencegah

terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian ini menunjukan bahwa sosialisasi K3

sebagai salah satu bagian dari kampanye K3 yang merupakan salah satu bentuk

pendidikan atau pelatihan. Dengan diberlakukannya safety briefing merangsang

dan menggairahkan orang untuk bekerja dengan aman

Pemeriksaan trafo arus CT R3. Pemeliharaan trafo arus yang dilakukan

pekerja terbagi atas beberapa hal seperti In Service Inspection adalah kegiatan

pengamatan visual pada bagian – bagian peralatan adanya anomali yang

berpotensi menurunkan unjuk kerja peralatan atau merusak sebagian/keseluruhan

peralatan.

Kemudian dielectrik dalam hal ini dilakukan pemeriksaan dalam keadaan

beroprasi dengan cara melihat visual kecukupan dari media dielectrik CT

meliputi: isolator grounding (pentanahan). Inspeksi pentanahan trafo arus yang

dilakukan adalah memastikan bahwa kawat pentanahan masih terpasang dan

memastikan kawat pentanahan yang terpasang tidak longgar atau rusak.

Pemeliharaan trafo jika tidak dilaksanakan dengan baik dapat menimbulkan

potensi bahaya seperti sengatan listrik apabila perilaku yang tidak aman (unsafe

act).

Page 115: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

98

Pekerja yang terpapar induksi tegangan tinggi bisa mengakibatkan cacat

dan meninggal dunia pada arus listrik antara 15 – 30 mA dapat mengakibatkan

kematian, karena sudah tidak mungkin melepaskan pegangan tersebut.

Gambar 11. Pekerja melakukan pemeriksaan trafo

Berdasarkan penelitian Hanna (2017) menyatakan bahwa bahaya sentuh

langsung adalah sentuh langsung pada bagian aktif perlengkapan atau instalasi

listrik yang secara normal atau bertegangan. Sementara bahaya sentuh tidak

langsung pada perlengkapan atau instalasi listrik adalah bagian konduktif yang

tidak merupakan bagian sirkuit listriknya yang dalam kondisi normal tidak

bertegangan tetapi menjadi bertegangan.

Selanjutnya potensi bahaya jatuh bagi pekerja yang melakukannya

pemeliharaan trafo arus, pekerja juga dapat tertimpa perlatan kerja dan terjatuh.

Berdasarkan penelitian Nurhijrah (2018) menyatakan bahwa bekerja di ketinggian

Page 116: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

99

4 feet (1.24 meter) atau lebih dari atas lantai atau tanah seperti pekerjaan sipil

(civil work), pekerjaan elektrikal atau pemasangan kabel, pemasangan panel-

panel, pekerjaan bangunan (building atau structural work) dapat memicu

terjadinya kecelakaan antara lain terjatuh, terpeleset, tersandung, dan kejatuhan.

Bekerja dilapangan saat melakukan pemeliharaan juga dapat menyebabkan

dehidrasi pada pekerja hal ini yang menyebabkan pekerja tidak konsentrasi saat

bekerja. Menurut Soedirman dan Suma’mur (2014), dehidrasi merupakan kondisi

dimana tubuh kehilangan cairan karena terlalu banyak berkeringat akibat terpapar

panas dalam waktu yang cukup lama. Paparan sinar matahari yang didapatkan

pekerja langsung dari sumber panas saat melakukan pemeliharaan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2014) menunjukkan

bahwa iklim kerja panas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dehidrasi

dan kelelahan pada tenaga kerja. Kombinasi antara iklim kerja (suhu udara,

kelembaban udara, kecepatan gerakan udara dan panas radiasi) dengan panas

metabolisme tubuh dapat menyebabkan tekanan panas (heat stress).

Pemeliharaan Pemutus Tenaga

Perencanaan Pemeliharaan memiliki tujuan untuk memberikan pedoman

dalam melaksanakan penilaian baik tidaknya pemutus tenaga (PMT) dilapangan,

sehingga memenuhi syarat untuk dioperasikan. Ruang lingkup pemeliharaan

pemutus tenaga mencakup tata cara dan ketentuan dalam menilai pemutus tenaga

yang terpasang di Instalasi pembangkit tenaga listrik, instalasi jaringan, instalasi

bangunan komersial, dan instalasi industri. Berdasarkan (SPLN, 2014) Pemutus

Page 117: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

100

Tenaga (PMT) merupakan peralatan switsing mekanis yang mampu menyambung,

menghantarkan dan memutuskan arus pada kondisi jaringan normal.

Peralatan ini juga berfungsi menyambung, menghantarkan arus untuk

waktu tertentu, dan memutus arus dalam kondisi jaringan tidak normal tertentu

seperti kejadian hubung singkat. Peralatan uji yang digunakan saat pemeliharaan

adalah Insulation resistance tester (Megger 5000 V), Micro Ohm Meter,

Visigraph atau photocorder, sumber tegangan DC, Multi meter dan Instruksi kerja

alat merujuk ke manual alat yang dipergunakan. Keselamatan dan kesehatan kerja

yang diterapkan saat melaksanakan pemeliharaan pemutus tenaga yakni

penggunaan perangkat pakaian kerja.

Menggunakan perangkat pakaian kerja, tanda pengenal, sepatu keamanan

(safety shoes), pelindung kepala (helmet), pelindung telinga (ear plug) dan

perlengkapan lain yang diperlukan. Selanjutnya melakukan pemeriksaan apakah

sudah memiliki izin kerja (working permit) dan terpasangnya tanda larangan dan

peringatan yang diperlukan, terutama pada daerah peralatan yang

bergerak/berputar dan bertegangan. Pelaksanaan pemeliharaan pemutus tenaga

memerlukan fasilitas pemadam kebakaran seperti APAR harus dipersiapkan di

sekitar lokasi kegiatan.

Saat melakukan pengujian pemutus tenaga keadaan lingkungan kerja harus

dalam keadaan bersih dan aman, apabila terjadi kecelakaan kerja pemeliharaan

pemutus tenaga mempergunakan prosedur No. 2/PR/BKT/10.01 yang telah

disesuaikan dengan jenis pekerjaan tersebut. Persiapan saat melakukan

pemeliharaan diawali dengan melakukan koordinasi dengan seluruh tim inspeksi.

Page 118: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

101

Peralatan kerja saat melakukan pemeliharaan pemutus tenaga dikeluarkan dari

tempat penyimpanan peralatan listrik dan dokumen beserta alat tulis untuk

melakukan pencatatan mengenai pemeliharaan pemutus tenaga dalam bentuk

lembar kerja.

Kegiatan pemeliharaan di PT. PLN (Persero) ULTG Paya Pasir hanya

dapat dilaksanakan jika sudah memiliki izin kerja yang telah di setujui dari bagian

administrasi. Pelaksanaan pemeliharaan pemutus tenaga dilakukan dengan

pemeriksaan secara visual yang meliputi periksa plat nama, catat dan bandingkan

dengan IEC 62271-100:2001 ed. 5, klausul 5.10.

Pemeliharaan dilakukan oleh pekerja dan supervisor dengan metode kerja

tim yaitu bekerja sama dengan tidak terdapat pembedaan proses saat bekerja.

Pekerja maupun supervisor bekerja sama dan saling mengingatkan satu sama lain

karena pekerjaan termaksuk pekerjaan yang berisiko tinggi antara pekerja di

ULTG Paya Pasir. Dalam hal ini pekerja dan supervisor saat melakukan

pemeliharaan termaksuk sebagai pekerja dengan tidak adanya perbedaan strata

diantara pekerja.

Tabel 21

Pemeriksaan Visual Pemeliharaan Pemutus Tenaga

Komponen

Transmisi

Pemeliharaan Keterangan

Kriteria Hasil penilaian

Pemutus

Tenaga

Pemeriksaan visual

- plat nama

- bushing / Isolator.

- manometer gas

Sesuao IEC

Klausul 5.10

Tidak cacat

dan bersih

Ada dan

berfungsi

Sesuai

Tidak cacat

dan bersih

Ada dan

berfungsi

Baik

Baik

Baik

(bersambung)

Page 119: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

102

Tabel 21

Pemeriksaan Visual Pemeliharaan Pemutus Tenaga

Komponen

Transmisi

Pemeliharaan Keterangan

Kriteria Hasil penilaian

- relai tekanan gas

- panel control local

- pembumian

Ada

Ada

Terhubung

dan tidak

cacat

Ada

Ada

Terhubung

dan tidak

cacat

Baik

Baik

Baik

Periksa bushing terutama pada bagian luar permukaan harus dalam

keadaan bersih dan tidak cacat. Pemeriksaan manometer gas/fluida yakni apakah

masih tersedia atau tidak ada. Pemeriksaan panel kontrol lokal, harus ada dan

dalam keadaan bersih serta kedap air. Kemudia pemeriksaan pembumian body

PMT, harus terhubung dan tidak cacat. Kriteria dan penilaian yang dilakukan saat

melakukan pemeliharaan pemutus tenaga berdasarkan hasil penelitian yakni.

Pelat nama. Pelat nama merupakan identitas suatu peralatan dalam

melakukan pemeliharaan pemutus tenaga. Pemeriksaan secara langsung atau

visual dilakukan oleh pekerja dengan pencatatan kelayakan pelat nama pemutus

tenaga. Serial number perlu diperhatikan oleh petugas apabila ada yang sudah

berpindah dari peralatan tersebut.

Berdasarkan pemeriksaan ini pekerja dapat melihat record pemeliharaan

yang telah dilakukan sebelumnya untuk peralatan yang sama. Pada plat nama juga

menunjukan standar – standar yang diperlukan dari alat uji. Kemudian melakukan

perbandingan dengan ketentuan yang telah ditetapkan PT. PLN yakni IEC 60044-

1 (1996), Klausul 10.2. Pelat nama pada pemeliharaan pemutus tenaga yang

diperiksa oleh pekerja sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Kondisi

Page 120: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

103

plat nama pemutus tenaga ini bersih dan tidak pudar sehingga menunjukan hasil

yang sesuai dengan penilaian yang baik.

Bushing. Pemeriksaan visual bushing dilakukan para pekerja dengan

melihat kriteria pemeliharaan pemutus tenaga yaitu keadaaan layak, tidak cacat

dan bersih pada permukaan luar bushing. Hasil pada bagian bushing pemutus

tenaga bersih dan tidak cacat sehingga dapat memiliki penilaian yang baik.

Manometer gas. Pekerja yang melakukan pemeriksaan manometer gas

atau fluida secara teliti dengan melihat apakah manometer gas ada dan berfungsi

dengan baik sesuai dengan spesifikasi pemutus tenaga. Hasil pada pemeriksaan

manometer tersedia dan berfungsi dengan baik.

Relai tekanan gas. Para pekerja harus memperhatikan relai tekanan gas

tersedia dalam keadaan tidak bercacat. Hasil pada pemeriksaan relai tekanan gas

masih tersedia.

Panel kontrol lokal. Pemeriksaan yang dilakukan pekerja saat melakukan

pemeliharaan pemutus tenaga yakni dengan melihat keadaan panel kontrol dalam

keadaan bersih dan masih kedap air. Hasil pada pemeriksaan panel kontrol lokal

masih tersedia sehingga penilaian yang didapatkan baik.

Pembumian. Kegiatan pemeliharaan pemutus tenaga secara visual

dilakukan pekerja dengan melakukan pemeriksaan pembumian pemutus tenaga.

Hasil pada pemeriksaan pembumian tampak bahwa jenis pembumian pemutus

tenaga terhubung dan tidak dalam keadaan cacat. Hal ini sesuai dengan kriteria

yang ditetapkan oleh PT. PLN (PERSERO) ULTG Paya Pasir.

Page 121: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

104

Metode kerja pemeliharaan pemutus tenaga. Metode kerja

pemeliharaan pemutus tenaga yang dilaksanakan pekerja meliputi :

Safety briefing/safety talk. Saat melakukan pemeliharaan pemutus tenaga

dilakukan koordinasi pada seluruh pekerja yakni personil – personil yang

bertanggung jawab dan namanya ada dalam data pekerja yang akan melaksanakan

pemeliharaan pemutus tenaga. Koordinasi yang dilakukan mengenai pemeliharaan

apa yang akan diterapkan.

Persiapan pemeliharaan dilaksanakan pada pukul 11.00 WIB di Unit

Layanan Transmisi Gardu Induk Paya Pasir dikarenakan terjadi cuaca yang

kurang mendukung untuk melakukan pemeliharaan yakni hujan deras.

Gambar 12. Safety briefing

Safety briefing yang dilaksanakan dipimpin oleh manajer, pengawas k3

dan supervisor gardu induk paya pasir. Safety briefing yang dilakukan merupakan

langkah pertama untuk melibatkan para pekerja tentang bekerja dengan aman di

lokasi kerja.

Page 122: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

105

Safety briefing terdiri dari serangkaian langkah-langkah berupa pelatihan

keselamatan, kunjungan lapangan, identifikasi bahaya di tempat kerja,

pengumpulan lisensi dan sertifikasi penting sebagai bukti pelatihan dan telah diuji

sesuai standar kompetensi mereka. Hal ini membantu mencegah terjadinya cedera

atau kecelakaan di tempat kerja. Pelaksanaan pemeliharaan safety briefing

disampaikan dengan tegas dan jelas serta dengan waktu yang optimal sehingga

pekerja memahami inti – inti dari penyampaian supervisor terhadap proses

pekerjaan pemeliharaan.

Langkah ini dapat meningkatkan kesadaran akan masalah dan prosedur

keselamatan untuk semua jenis pekerja baik pada ketinggian dan standar

keselamatan listrik. Koordinasi yang dilakukan diawali oleh manajer mengenai

gardu induk paya pasir dan kemudian dilanjutkan oleh pengawas k3 mengenai

pentingnya keselamatan dan kesehatan dalam kegiatan pemeliharaan pemutus

tenaga. Pengawas K3 juga memberikan penjelasan mengenai bagian – bagian

yang bertegangan dan peralatan – peralatan apa saja yang diperlukan dalam

pemeliharaan trafo arus.

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan dengan metode kerja yang

ditetapkan dalam pemeliharaan pemutus tenaga identifikasi potensi bahaya yang

dapat terjadi saat melakukan safety briefing pemeliharaan pemutus tenaga.

Apabila jika tidak diberlakukan safety briefing secara rutin, dapat menyebabkan

peningkatan risiko cedera atau bahkan kematian. Selanjutnya apabila pekerja

melakukan tugas yang tidak seharusnya, pekerja mengakses tempat kerja dengan

Page 123: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

106

cara yang tidak seharusnya tanpa izin, tempat kerja diakses oleh orang lain tanpa

izin.

Berdasarkan penelitian Kurniawan (2017) safety briefing merupakan salah

satu sarana penunjang dalam upaya mencegah terjadinya bahaya di tempat kerja.

Program safety briefing yang dilakukan sebelum bekerja sangat efektif dalam

memenuhi kebutuhan para pekerja dalam informasi mengenai K3 dan

membangun kesadaran para pekerja untuk mengutamakan safety untuk mencegah

terjadinya kecelakaan kerja. Sosialisasi K3 sebagai salah satu bagian dari

kampanye K3 yang merupakan salah satu bentuk pendidikan atau pelatihan.

Pemeriksaan alat uji. Pada saat pemeliharaan pekerja melakukan

pendataan dan pemeriksaan alat uji yang akan digunakan seperti Insulation

resistance tester (Megger 5000 V), Micro Ohm Meter, Visigraph atau

photocorder, sumber tegangan DC, Multi meter. Alat uji yang digunakan sudah

sesuai dan dilakukan kalibrasi atau pengujian agar dapat memiliki hasil yang

akurat. Apabila pekerja tidak melakukan kalibrasi sebelum melakukan

pemeliharaan hasil tidak akurat dan perlu dilakukan uji berulang hingga hasil

yang didapat akurat.

Untuk menjaga keabsahan dan validitas pengukuran maka perlu dilakukan

proses kalibrasi alat ukur secara berkala. Oleh karena itu, IEC 62271-100:2001 ed

5 Klausal 5.10. dapat djadikan acuan bagi PT. PLN (PERSERO). Keakuratan

semua alat ukur menurun dari waktu ke waktu. Namun, perubahan akurasi juga

dapat disebabkan oleh sengatan listrik atau mekanik atau lingkungan manufaktur

yang berbahaya misalnya minyak, metal chips.

Page 124: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

107

Gambar 13. Pemeriksaan alat uji

Berdasarkan penelitian Sefriana (2014), pemeriksaan alat uji dan alat ukur

perlu terkalibrasi secara rutin agar memiliki proses baku sebagai acuan dalam

melakukan kegiatan pekerjaan. Pada penelitian menunjukan bahwa alat ukur di

CV.XYZ tidak kalibrasi sehingga pekerja melakukan pekerjaan berulang dan

perlu memiliki proses baku atau prosedur tetapagar hasil dapat berjalan dengan

konsisten. Selain itu adanya proses baku atau prosedur tersebut memudahkan

entitias dalam melakukan proses order kalibrasi secara sistematis dan

memudahkan monitoring serta evaluasi proses.

Page 125: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

108

Pengujian keserempakan PMT.

Gambar 14. Pengujian keserempakan PMT

Pengukuran keserempakan PMT perlu dimonitor secara rutin dan berkala

karena apabila PMT tidak trip secara serempak. Hal ini akan dapat menyebabkan

gangguan bahkan ledakan yang tidak di inginkan.

Pada pengujian keserempakan akan di dapat closing time dan open time.

closing time yaitu waktu yang di butuhkan oleh PMT untuk menutup kontak.

Sedangkan opening time adalah waktu yang di butuhkan oleh PMT untuk

membuka kontak. Langkah – langkah pengujian keserempakan pada PMT :

1. Pasang kabel grounding pada konektor ground, kabel harus dipasang paling

pertama dan dilepas paling akhir.

2. Pasang kabel main contacts set dari alat uji kontak fasa R, S, T yaitu 1 di pole

atas dan 2 di pole bawah pada PMT.

3. Hubungkan kabel coil control ke channel coil control lalu ke terminal close /

open coil pada PMT.

Page 126: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

109

4. Aktifkan alat uji breaker analyzer dengan menekan saklar on.

5. Catat hasil yang di dapat.

Berdasarkan penelitian Ariyanto (2019) pada pengujian keserempakan

dilakukan pengujian waktu close. Hasil pengujian waktu close di dapat delta time

0,7 ms. Kemudian pengujian keserempakan dilakukan pengujian waktu open.

Hasil pemgujian waktu open di dapat delta time 0.5 ms.

Pada sistem standar maksimal PLN untuk perbedaan kecepatan antar fasa

PMT baik waktu open maupun close (delta time) maksimal adalah 10 ms. Delta

time ini lah yang menunjukan keserempakan dari suatu PMT. Semakiin kecil

nilainya maka PMT semakin serempak. Apabila dari hasil pengujian tidak sesuai

standar yang di terapkan maka PMT perlu dilakukan perbaikan

Pemanjatan pemutus tenaga.

Gambar 15. Pemanjatan pemutus tenaga

Pekerja melakukan pemanjatan pemutus tenaga menggunakan tangga yang

dipersiapkan. Pekerja harus menggunakan pakaian alat pelindung dan satu pekerja

Page 127: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

110

lain menahan dibawah tangga bawah. Potensi bahaya jatuh bagi pekerja yang

melakukannya pemeliharaan pemutus tenaga dilakukan pada ketinggian.

Banyak masalah yang timbul ketika pekerja bekerja di ketinggian

misalnya pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri (full body harness),

bekerja tidak mematuhi prosedur yang ada, dan kurangnya sistem pangamanan

yang tersedia di tempat kerja. Berdasarkan penelitian Nurhijrah (2018)

menyatakan bahwa bekerja di ketinggian 4 feet (1.24 meter) atau lebih dari atas

lantai atau tanah seperti pekerjaan sipil (civil work), pekerjaan elektrikal atau

pemasangan kabel, pemasangan panel-panel, pekerjaan bangunan (building atau

structural work).

Beberapa bahaya di tempat tinggi yang dapat memicu terjadinya

kecelakaan antara lain terjatuh, terpeleset, tersandung, dan kejatuhan. Potensi

bahaya dapat terjadi apabila pekerja tidak memperhatikan sambungan

menyebabkan hubungan arus singkat, hal ini mengakibatkan pemutus tenaga

mengalami panas berlebih sehingga terjadi gangguan. Pekerja berisiko jatuh

selama proses konstruksi, perawatan, renovasi dan peruntuhan (pemusnahan)

bangunan. Bahaya jatuh dapat terjadi dari struktur yang dipasang sementara pada

saat konstruksi dan perawatan, seperti: tiang perancah dan tangga.

Pembersihan pemutus tenaga.

Pekerjaan pembersihan pemutus tenaga dilakukan pekerja dengan

melakukan pemanjatan pemutus tenaga. Kemudian menggunakan alat pelindung

diri dan membawa sabut untuk membersihkan permukaan pemutus tenaga.

Pekerja juga harus menggunakan masker agar terhindar dari debu – debu saat

Page 128: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

111

melakukan pembersihan. Pembersihan dilakukan dengan mengikuti arah angin

sehingga pekerja tidak terkena debu / kotoran saat melakukan pemeliharaan

Gambar 16. Pembersihan pemutus tenaga

Paparan cahaya matahari berlebih dilapangan saat pemeliharaan pemutus

tenaga dapat menyebabkan pekerja mengalami silau atau penglihatan yang kurang

baik dan dehidrasi. Dalam pemeliharaan pemutus tenaga harus diusahakan agar

tetap dalam kondisi yang bersih dari kotoran–kotoran yang terpapar

disekelilingnya

Pemeliharaan Trafo Tenaga Tegangan Tinggi

Perencanaan Pemeliharaan memiliki tujuan untuk memberikan pedoman

dalam penilaian baik tidaknya transformator tenaga tegangan tinggi di lapangan,

sehingga memenuhi syarat untuk dioperasikan. Trafo tenaga tegangan tinggi

merupakan peralatan listrik yang berfungsi merubah besaran tegangan

listrik primer menjadi tegangan sekunder untuk keperluan pengukuran maupun

proteksi. Ruang lingkup pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi mencakup tata

cara dan ketentuan dalam melaksanakan inspeksi trafo tenaga tengangan tinggi

Page 129: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

112

yang terpasang di intalasi pembangkit tenaga listrik, gardu induk dan jaringan

distribusi.

Gambar 17. Trafo tenaga tegangan tinggi

Peralatan uji yang digunakan adalah : Insulation resistance tester

(Megger), Multimeter, High Voltage test set, Tangen delta test set, Thermometer,

Oil/Winding Temperature test set. Instruksi kerja alat merujuk ke manual alat

yang dipergunakan. Keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan saat

melaksanakan pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi yakni penggunaan

perangkat pakaian kerja.

Menggunakan perangkat pakaian kerja, tanda pengenal, sepatu keamanan

(safety shoes), pelindung kepala (helmet), pelindung telinga (ear plug) dan

perlengkapan lain yang diperlukan. Selanjutnya melakukan pemeriksaan apakah

sudah memiliki izin kerja (working permit) dan terpasangnya tanda larangan dan

peringatan yang diperlukan, terutama pada daerah peralatan yang

bergerak/berputar dan bertegangan. Pelaksanaan pemeliharaan trafo tenaga

Page 130: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

113

tegangan tinggi memerlukan fasilitas pemadam kebakaran seperti APAR harus

dipersiapkan di sekitar lokasi kegiatan.

Saat melakukan pengujian trafo tenaga tegangan tinggi keadaan

lingkungan kerja harus dalam keadaan bersih dan aman. Persiapan saat melakukan

pemeliharaan diawali dengan melakukan koordinasi dengan seluruh tim inspeksi.

Saat melakukan pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi dilakukan koordinasi

pada seluruh pekerja yakni personil – personil yang bertanggung jawab dan

namanya ada dalam data pekerja yang akan melaksanakan pemeliharaan trafo

tenaga tengangan tinggi.

Koordinasi yang dilakukan mengenai pemeliharaan apa yang akan

diterapkan. Pelaksanaan pemeliharaan trafo. Pelaksanaan pemeliharaan trafo

tenaga tegangan tinggi dilakukan dengan pemeriksaan visual yang meliputi :

periksa pelat nama, catat dan bandingkan dengan IEC 60076 klausul 7.1. Periksa

tangga (bila tersedia) harus dilengkapi dengan pengaman (kunci/gembok).

Periksa bushing terutama pada bagian luar permukaan bushing. Periksa

sela batang, catat dan bandingkan dengan persyaratan dari pabrikan. Periksa

tangki utama dan tangki atas (konservator) terutama pada permukaan luar dan

tempat – tempat sambungan harus tidak cacat dan tidak bocor.

Periksa penandaan urutan fasa sisi HV dan LV harus ada, jelas dan

lengkap. Periksa pembumian tangki utama netral, tersier terutama pada terminal

pembumian harus terhubung dengan baik dan tidak cacat menggunakan bahan,

jenis dan ukuran konduktor yang sesuai. Periksa radiator terutama pada

permukaan luar dan tempat-tempat sambungan harus tidak cacat dan tidak bocor.

Page 131: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

114

Periksa komponen / peralatan yang terpasang harus sesuai dan lengkap

sesuai spesifikasi pabrik. Periksa pompa minyak jika ada harus baik, berfungsi

dan tidak cacat. Kemudian pemeriksaan catu daya panel lokal transformator dan

sadapan meliputi operasi sadapan, indikasi operasi sadapan, arus eksistasi sadapan

dan operasi kipas Kriteria dan penilaian yang dilakukan saat melakukan

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi berdasarkan hasil penelitian yakni.

Pelat nama. Pelat nama merupakan identitas suatu peralatan dalam

melakukan pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi. Pemeriksaan secara

langsung atau visual dilakukan oleh pekerja dengan pencatatan kelayakan pelat

nama trafo tenaga tegangan tinggi. Serial number perlu diperhatikan oleh petugas

apabila ada yang sudah berpindah dari peralatan tersebut.

Berdasarkan pemeriksaan ini pekerja dapat melihat record pemeliharaan

yang telah dilakukan sebelumnya untuk peralatan yang sama. Pada plat nama juga

menunjukan standar – standar yang diperlukan dari alat uji. Kemudian melakukan

perbandingan dengan ketentuan yang telah ditetapkan PT. PLN yakni IEC Klausul

7.1.

Pemeliharaan dilakukan oleh pekerja dan supervisor dengan metode kerja

team yaitu bekerja sama dengan tidak terdapat pembedaan proses saat bekerja.

Pekerja maupun supervisor bekerja sama dan saling mengingatkan satu sama lain

karena pekerjaan termaksuk pekerjaan yang berisiko tinggi antara pekerja di

ULTG Paya Pasir. Dalam hal ini pekerja dan supervisor saat melakukan

pemeliharaan termaksuk sebagai pekerja dengan tidak adanya perbedaan strata

diantara pekerja.

Page 132: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

115

Tabel 22

Pemeriksaan Visual Trafo Tenaga Tegangan Tinggi

Komponen

Transmisi

Pemeliharaan Keterangan

Kriteria Hasil penilaian

Trafo

Tenaga

Tegangan

Tinggi

Pemeriksaan visual

- plat nama

- tangga

-bushing.

- sela batang

- tangki utama dan tangki

atas

- penandaan urutan fasa

sisi HV dan LV

- pembumian netral dan

tersier

- radiator

- peralatan terpasang

-pompa minyak

transformator

- pembumian tangki

utama

Pemeriksaan catu daya

panel lokal transformator

dan sadapan

- Catu daya

- Lampu penerangan

dalam

Sesuai IEC

Klausul 7.1

Dilengkapi

pengaman

Tidak cacat

dan bersih

Sesuai

Pabrikan

Tidak cacat

dan tidak

bocor

Ada, Jelas

dan Lengkap

Terhubung

dan tidak

cacat

Terhubung

dan tidak

bocor

Sesuai

pabrikan

Tidak cacat

Ada dan

terhubung

Sesuai

pabrikan

Berfungsi

Sesuai

Lengkap

Tidak cacat

dan bersih

Ada

Tidak cacat

dan tidak

bocor

Ada, Jelas

dan

lengkap

Ada dan

terhubung

Ada dan

tidak bocor

Sesuai

Tidak cacat

Ada dan

terhubung

Sesuai

Berfungsi

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Pelat nama pada pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi yang diperiksa

oleh pekerja sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Bila transformator

Page 133: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

116

mempunyai dua belitan sekunder terpisah, penandaan harus menunjukkan pelat

keluaran dari setiap belitan sekunder di dalam VA kelas ketelitian yang sesuai dan

tegangan pengenal setlap belitan. Pada saat pemeriksaan trafor tenaga tegangan

tinggi ini bersih dan tidak pudar sehingga menunjukan hasil yang sesuai dengan

penilaian yang baik.

Tangga. Dalam melakukan pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi

memerlukan peralatan seperti tangga. Pemeriksaan yang dilakukan oleh pekerja

yakni memanjat menggunakan tangga. Oleh sebab itu agar pekerja tetap aman saat

melakukan pemeliharaan tangga harus memiliki pengaman. Berdasarkan

pemeriksaan visual trafo tenaga tegangan tinggi sudah aman karena dilengkapi

pengaman tangga untuk pekerja yang bekerja.

Bushing. Bushing merupakan sarana penghubung antara belitan dengan

jaringan luar. Bushing terdiri dari sebuah konduktor yang diselubungi oleh

isolator. Isolator tersebut berfungsi sebagai penyekat antara konduktor bushing

dengan body main tank trafo.

Pemeriksaan visual bushing dilakukan para pekerja dengan melihat kriteria

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi yaitu keadaaan layak, tidak cacat dan

bersih pada permukaan luar bushing. Hasil pada bagian bushing trafo tenaga

tegangan tinggi bersih dan tidak cacat sehingga dapat memiliki penilaian yang

baik.

Sela batang. Pekerja melakukan pendataan dan kemudian melakukan

pencatatan sela batang pada trafo tenaga tegangan tinggi untuk dilakukannya

perbandingan dengan kriteria yang diterapkan oleh pabrik.

Page 134: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

117

Tangki utama dan tangki atas. Pekerja harus memperhatikan secara detail

mengenai tangki utama dan tangki atas (konservator) pada trafo tenaga tegangan

tinggi dalam keadaan yang layak. Terkhusus pada permukaan luar dan tempat –

tempat sambungan harus tidak cacat dan tidak bocor.

Penandaan urutan fasa sisi HV dan LV. Pemeliharaan trafo tenaga

tegangan tinggi harus dilakukan oleh pekerja dengan melihat penandaan urutan

fasa sisi HV dan LV dengan jelas dan lengkap.

Pembumian netral dan tersier. Pekerja melaksanakan pemeriksaan

pembumian tangki utama netral, tersier terutama pada terminal pembumian.

Pekerja harus memastikan pembumian terhubung dengan baik dan keadaan layak

pakai atau tidak cacat serta jenis dan ukuran konduktor sesuai dengan kriteria

yang diterapkan oleh PT. PLN.

Radiator. Pekerja harus memastikan bahwa radiator di periksa terutama

pada bagian permukaan luar dan tempat – tempat sambungan dalam keadaan

layak pakai dan tidak bocor.

Komponen/peralatan terpasang. Perlunya dilakukan pemeriksaan

mengenai komponen atau peralatan yang terpasang berdasarkan dengan kriteria

sesuai dengan spesifikasi pabrik.

Pompa minyak transformator. Pompa minyak yang tersedia dalam

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi harus dalam kondisi tidak cacat dan

berfungsi dengan baik.

Pemeriksaan catu daya panel lokal transformator dan sadapan.

Pemeriksaan yang dilakukan pekerja saat melakukan pemeliharaan trafo tenaga

Page 135: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

118

tegangan tinggi dapat dilakukan dengan beberapa hal. Pemer iksaan tersebut

dilakukan dengan pengukuran tegangan catu daya harus memiliki kesesuaian

dengan kriteria yang diterapkan oleh pabrik. Selanjutnya operasikan lampu

penerangan dalam panel dengan melakukan pembukaan dan penutupan pintu

panel, sehingga lampu menyala atau berdasarkan fungsinya

Metode kerja pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi.

Pemeriksaan alat uji. Pada saat pemeliharaan pekerja melakukan

pendataan dan pemeriksaan alat uji yang akan digunakan saat melakukan

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi yakni bahwa alat uji yang digunakan

seperti : Insulation resistance tester (Megger), Multimeter, High Voltage test set,

Tangen delta test set, Thermometer, Oil/Winding Temperature test set. Alat uji

yang digunakan sudah sesuai dan terkalibrasi agar dapat memiliki hasil yang

akurat.

Gambar 18. Pemeriksaan alat uji pabrik

Page 136: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

119

Selanjutnya melakukan pemeriksaan dokumen hasil uji pabrik (kurva knee

point). Saat melakukan pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi harus

menggunakan skema yang telah disiapkan berdasarkan pemeliharaan yang

diperlukan.

Pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi peralatan yang akan di uji akan

di cek dan alat uji akan dikeluarkan oleh para pekerja dari tempat penyimpanan

peralatan listrik sebelum mulai waktu pelaksanaan pemeliharaan. Pekerja harus

mempersiapkan dokumen beserta alat tulis untuk melakukan pencatatan mengenai

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi dalam bentuk lembar kerja beserta

blanko uji. Kemudian dalam melakukan kegiatan pemeliharaan di PT. PLN

(Persero) ULTG Paya Pasir hanya dapat dilaksanakan jika sudah memiliki izin

kerja yang telah di setujui dari bagian administrasi.

Berdasarkan penelitian Sefriana (2014), pemeriksaan alat uji dan alat ukur

perlu terkalibrasi secara rutin agar memiliki proses baku sebagai acuan dalam

melakukan kegiatan pekerjaan. Pada penelitian menunjukan bahwa alat ukur di

CV.XYZ tidak kalibrasi sehingga pekerja melakukan pekerjaan berulang dan

perlu memiliki proses baku atau prosedur tetapagar hasil dapat berjalan dengan

konsisten. Selain itu adanya proses baku atau prosedur tersebut memudahkan

entitias dalam melakukan proses order kalibrasi secara sistematis dan

memudahkan monitoring serta evaluasi proses.

Pentanahan NGR (neutral grounding resistant). Pekerja melakukan

pengukuran langsung pada neutral grounding resistance untuk mengantisipasi

membesarnya arus gangguan tanah yang dapat merusak peralatan serta merugikan

Page 137: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

120

pihak PLN. NGR adalah sebuah tahanan yang dipasang serial dengan neutral

sekunder pada transformator sebelum terhubung ke ground / tanah. Tujuan

dipasangnya NGR adalah untuk mengontrol besarnya arus gangguan yang

mengalir dari sisi neutral ke tanah.

Gambar 19. Neutral grounding resistant

Hal ini terkait pada penelitian dengan pola pengamanan trafo tenaga disisi

sekunder NGR juga tahanan yang dipasang antara titik netral trafo dengan

pentanahan, dimana berfungsi untuk memperkecil arus gangguan. Resistance

dipasang pada titik neutral trafo yang dihubungkan Y ( bintang ). NGR biasanya

dipasang pada titik netral trafo 70 Kv atau 20 kV, sedangkan pada titik netral trafo

150 kV dan 500 kV digrounding langsung (solid).

Agar NGR dapat berfungsi sesuai desainnya perlu dipastikan bahwa nilai

tahanan dari NGR tersebut sesuai dengan spesifikasinya dan tidak mengalami

kerusakan. Hal ini dikarenakan bila terjadi gangguan hubung singkat fasa ke tanah

Page 138: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

121

arus gangguan masih relatif kecil (lebih kecil dari 5 amper), sehingga busur listrik

yang timbul pada kontak-kontak antara fasa yang terganggu dan tanah masih

dapat padam sendiri. Tetapi dengan semakin berkembangnya sistem tenaga listrik

baik dalam ukuran jarak (panjang) maupun tegangan, maka bila terjadi gangguan

fasa ke tanah arus gangguan yang timbul akan besar dan busur listrik tidak dapat

lagi padam dengan sendirinya.

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan dengan metode kerja yang

ditetapkan dalam pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi potensi bahaya terjadi

apabila pekerja bekerja tidak terstrukstur menyebabkan gangguan hubungan

singkat pada sistem. Arus sangat tinggi yang disebabkan oleh hubungan singkat

yang terjadi pada sistem mengakibatkan pekerja stress yang tinggi pada belitan

trafo dan isolasi. Overload juga dapat mengakibatkan overheating dan juga

menimbulkan pekerja stress dalam belitan trafo dan isolasi.

Paparan cahaya matahari saat melakukan pemeliharaan trafo dapat

menyebabkan pekerja mengalami dehidrasi. Kesalahan dalam fluishing, reklamasi

atau penggantian minyak trafo apabila pekerja bekerja lalai dapat mengalami

iritasi terhadap tubuh saat terkena tumpahan minyak trafo. Gangguan di luar

daerah pengamanan transformator daya ini sering terjadi dan dapat merupakan

beban lebih, hubungan singkat satu fasa ke tanah maupun gangguan antar fasa.

Gangguan ini pada daerah ini mempunyai pengaruh terhadap

transformator ini, sehingga transformator harus dilepaskan/dipisahkan, apabila

gangguan terjadi menyebabkan terganggu pekerja daalam melaksanakan

pemeliharaan trafo tersebut. Pengaman utama transformator daya ditunjukan

Page 139: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

122

sebagai pengaman didalam daerah pengamanannya. gangguan di dalam sangat

serius dan selalu ada risiko terjadinya kebakaran. Hal ini dapat membahayakan

pekerja yang melaksanakan pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi.

Pemeliharaan Pembumian Gardu Induk

Perencanaan pemeliharaan pembumian gardu induk memiliki tujuan untuk

memberikan pedoman dalam melaksanakan inspeksi pembumian gardu induk

termasuk hubungan peralatan di lapangan, sehingga memenuhi syarat untuk

dioperasikan. Ruang lingkup pemeliharaan pembumian gardu induk mencakup

tata cara dan ketentuan dalam melaksanakan pembumian gardu induk termasuk

hubungan ke peralatan pada instalasi pembangkit tenaga listrik dan instalasi

jaringan. Peralatan Uji yang digunakan adalah : Multimeter, Earth Resistance

tester, Connectivity meter/ Contac Resisten tester.

Instruksi kerja alat merujuk ke manual alat yang dipergunakan.

Keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan saat melaksanakan

pemeliharaan pembumian gardu induk yakni penggunaan perangkat pakaian

kerja. Menggunakan perangkat pakaian kerja, tanda pengenal, sepatu keamanan

(safety shoes), pelindung kepala (helmet), pelindung telinga (ear plug) dan

perlengkapan lain yang diperlukan.

Selanjutnya melakukan pemeriksaan apakah sudah memiliki izin kerja

(working permit) dan terpasangnya tanda larangan dan peringatan yang

diperlukan, terutama pada daerah peralatan yang bergerak/berputar dan

bertegangan. Pelaksanaan pemeliharaan pembumian gardu induk memerlukan

Page 140: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

123

fasilitas pemadam kebakaran seperti APAR harus dipersiapkan di sekitar lokasi

kegiatan.

Saat melakukan pengujian trafo tenaga tegangan tinggi keadaan

lingkungan kerja harus dalam keadaan bersih dan aman. Melakukan pendataan

dan pemeriksaan alat uji yang akan digunakan saat melakukan pemeliharaan

pembumian gardu induk yakni bahwa alat uji yang digunakan sudah sesuai dan

terkalibrasi agar dapat memiliki hasil yang akurat. Selanjutnya melakukan

pemeriksaan dokumen kontrak sistem pembumian gardu induk.

Peralatan kerja saat melakukan pemeliharaan pembumian gardu induk

dikeluarkan dari tempat penyimpanan peralatan listrik dan dokumen beserta alat

tulis untuk melakukan pencatatan mengenai pembumian gardu induk dalam

bentuk lembar kerja. Kemudian dalam melakukan kegiatan pemeliharaan di PT.

PLN (Persero) ULTG Paya Pasir hanya dapat dilaksanakan jika sudah memiliki

izin kerja yang telah di setujui dari bagian administrasi

Gambaran Metode Kerja

Pemeliharaan dilakukan oleh pekerja dan supervisor dengan metode kerja

team yaitu bekerja sama dengan tidak terdapat pembedaan proses saat bekerja.

Pekerja maupun supervisor bekerja sama dan saling mengingatkan satu sama lain

karena pekerjaan termaksuk pekerjaan yang berisiko tinggi antara pekerja di

ULTG Paya Pasir. Dalam hal ini pekerja dan supervisor saat melakukan

pemeliharaan termaksuk sebagai pekerja dengan tidak adanya perbedaan strata

diantara pekerja.

Page 141: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

124

Tabel 23

Pemeriksaan Visual Pembumian Gardu Induk

Komponen

Transmisi

Pemeliharaan Keterangan

Kriteria Hasil penilaian

Pembumian

Gardu

Induk

Pemeriksaan Visual

setiap peralatan dan

konstruksi logam : jenis

dan ukuran konduktor

Terminasi pembumian

Hubungan pembumian

pagar pengaman

serandang hubung

Tembaga

dan 50 mm2

Dilengkapi

bimetal

Terhubung

Dilengkapi

Baik

Baik

Pelaksanaan pemeliharaan pembumian gardu induk dilakukan dengan

pemeriksaan visual yang meliputi : periksa hubungan pembumian pada setiap

peralatan dan konstruksi logam. Periksa terminal pembumian (hubungan antara

kontruksi logam dan tembaga). Periksa hubungan pembumian pada pagar

pengaman serandang hubung (switchyard).

Kriteria dan penilaian yang dilakukan saat melakukan pemeliharaan

pembumian gardu induk berdasarkan hasil penelitian yakni

Hubungan pembumian pada setiap peralatan dan konstruksi logam.

Jenis dan ukuran konduktor. Para pekerja dalam melakukan pemeliharaan

pembumian gardu induk secara langsung dengan melakukan pendataan mengenai

jenis dan ukuran maupun luas penampang konduktor pembumian tersebut. Saat

melakukan pemeriksaan yang dilakukan oleh para pekerja transmisi tenaga listrik

tersebut menunjukan hasil bahwa hubungan pembumian pada setiap peralatan dan

konstruksi logam memiliki jenis tembaga (BCC) dengan ukuran konduktor 50

Page 142: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

125

mm2. Hal ini sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh PT. PLN ULTG Paya

Pasir.

Terminasi pembumian. Personil melakukan pemeriksaan terminal

pembumian saat melakukan pemeliharaan dengan melihat ada tidaknya hubungan

antara konstruksi logam dan tembaga. Berdasarkan hasil pemeriksaan pekerja

transmisi tenaga listrik menunjukan bahwa terminasi pembumian memiliki

hubungan antar konstruksi dan tembaga serta dilengkapi bimetal. Sehingga

pekerja melakukan penilaian yang baik terhadap peralatan terminasi pembumian.

Hubungan pembumian pagar pengaman serandang hubung. Dalam hal

ini pagar sebagai sarana untuk membatasi area yang diamankan terdiri dari

security fence dan demarcation fence. Security fence adalah pagar yang

membatasi bagian bertegangan di area gardu induk untuk keselamatan.

Demarcation fence adalah pagar terluar dari area gardu induk yang membatasi

instalasi dengan ruang publik.

Pada saat kegiatan pemeliharaan pembumian pada gardu induk pekerja

juga melakukan pemeriksaan hubungan pembumian pada pagar pengaman

serandang hubung (switchyard). Pekerja yang melakukan pemeliharaan

pembumian gardu induk secara langsung dilapangan secara visual menunjukan

bahwa pagar pengaman masih terhubung dengan sistem pembumian gardu induk.

Sehingga dalam melakukan pemeliharaan dan saat gardu induk bertegangan aman

dari aliran arus listrik yang memiliki tegangan yang tinggi.

Page 143: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

126

Metode kerja pemeliharaan pembumian gardu induk.

Safety briefing/safety talk. Saat melakukan pemeliharaan pembumian

gardu induk dilakukan koordinasi pada seluruh pekerja yakni personil – personil

yang bertanggung jawab dan namanya ada dalam data pekerja yang akan

melaksanakan pemeliharaan pembumian gardu induk. Persiapan pemeliharaan

dilaksanakan pada pukul 11.00 WIB di Unit Layanan Transmisi Gardu Induk

Paya Pasir. Safety briefing yang dilaksanakan dipimpin oleh manajer dan

pengawas k3 gardu induk paya pasir.

Gambar 20. Safety briefing

Safety briefing yang dilakukan merupakan langkah pertama untuk

melibatkan para pekerja tentang bekerja dengan aman di lokasi kerja. Safety

briefing terdiri dari serangkaian langkah-langkah berupa pelatihan keselamatan,

kunjungan lapangan, identifikasi bahaya di tempat kerja, pengumpulan lisensi dan

sertifikasi penting sebagai bukti pelatihan dan telah diuji sesuai standar

Page 144: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

127

kompetensi mereka. Hal ini membantu mencegah terjadinya cedera atau

kecelakaan di tempat kerja.

Pelaksanaan pemeliharaan safety briefing disampaikan dengan tegas dan

jelas serta dengan waktu yang optimal sehingga pekerja memahami inti – inti dari

penyampaian supervisor terhadap proses pekerjaan pemeliharaan. Langkah ini

dapat meningkatkan kesadaran akan masalah dan prosedur keselamatan untuk

semua jenis pekerja baik pada ketinggian dan standar keselamatan listrik.

Koordinasi yang dilakukan diawali oleh manajer mengenai gardu induk paya pasir

dan kemudian dilanjutkan oleh pengawas k3 mengenai pentingnya keselamatan

dan kesehatan dalam kegiatan pemeliharaan trafo arus.

Pengawas k3 juga memberikan penjelasan mengenai bagian – bagian yang

bertegangan dan peralatan – peralatan apa saja yang diperlukan dalam

pemeliharaan pembumian gardu induk. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan

dengan metode kerja yang ditetapkan dalam pemeliharaan pembumian gardu

induk identifikasi potensi bahaya yang dapat terjadi saat melakukan safety

briefing pemeliharaan pembumian gardu induk. Apabila jika tidak diberlakukan

safety briefing secara rutin, dapat menyebabkan peningkatan risiko cedera atau

bahkan kematian.

Selanjutnya apabila pekerja melakukan tugas yang tidak seharusnya,

pekerja mengakses tempat kerja dengan cara yang tidak seharusnya tanpa izin,

tempat kerja diakses oleh orang lain tanpa izin. Pekerja yang menjalankan peran

yang seharusnya tidak berisiko malah cedera, pekerja terluka oleh bahaya ketika

tidak diperingatkan melalui induksi keselamatan.

Page 145: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

128

Berdasarkan penelitian Kurniawan (2017) safety briefing merupakan salah

satu sarana penunjang dalam upaya mencegah terjadinya potensi bahaya di tempat

kerja. Program safety briefing yang dilakukan sebelum bekerja sangat efektif

dalam memenuhi kebutuhan para pekerja dalam informasi mengenai K3 dan

membangun kesadaran para pekerja untuk mengutamakan safety untuk mencegah

terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian ini menunjukan bahwa sosialisasi K3

sebagai salah satu bagian dari kampanye K3 yang merupakan salah satu bentuk

pendidikan atau pelatihan.

Pengambilan data pembumian gardu induk. Pengambilan data dilakukan

dalam beberapa langkah berikut pekerja mempersiapkan alat ukur digital earth

resistance tester (earth-tester). Kemudian melakukan penanaman 2 buah

elektroda bantu dengan jarak antara elektroda dengan kaki tower yang akan

diukur sejauh 5-10 m dan membentuk sudut 600. Menghubungkan elektroda

tersebut dengan kabel ke earth tester.

Gambar 21. Pengambilan data pembumian gardu induk

Page 146: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

129

Selanjutnya pekerja mengecek tegangan baterai dengan menghidupkan

digital earth resistance tester (earth-tester). Jika layar tampak bersih tanpa simbol

baterai lemah berarti baterai dalam keadaan baik. Jika layar menunjukkan simbol

baterai lemah atau bahkan layar dalam keadaan gelap berarti baterai perlu diganti.

Melakukan pengecekan hubungan atau penjepit pada elektroda utama dan

elektroda bantu dengan mensetting range switch ke 20 Ω dan tekan tombol

“PRESS TO TEST”. Jika hambatan elektroda utama terlalu tinggi atau

menunjukkan simbol berkedip-kedip maka perlu dicek penghubung atau penjepit

pada elektroda utama. Menghubungkan kaki tower dan arde yang akan diukur

dengan kabel ke earth-tester.

Mengukur hambatan pentanahan tower yaitu gabungan antara kaki dan

semua arde dan mencatat hasil pengukuran dalam tabel hasil pengukuran.

Melepas arde dari kaki tower dengan kunci yang diperlukan dan kemudian

menghubungkan kaki tower dengan kabel ke earth-tester. Mengukur hambatan

pentanahan dari kaki tower sendiri tanpa arde dan mencatat hasil pengukuran

dalam tabel hasil pengukuran. Kemudian menghubungkan arde kaki dengan kabel

ke earth-tester dan mengukur hambatan pentanahan dari arde kaki dari masing –

masing sisi secara berlawanan dan atau keseluruhan dan mencatat hasil

pengukuran dalam tabel hasil pengukuran.

Identifikasi potensi bahaya yang dapat terjadi adalah kecelakaan pada

pekerja terpapar induksi tegangan timbul saat hubung singkat ke tanah terjadi atau

sering disebut kejut listrik yang dapat mengakibatkan cacat dan meninggal dunia.

Apabila arus hubung singkat ke tanah itu dipaksakan mengalir melalui impedansi

Page 147: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

130

tanah yang tinggi, ini akan menimbulkan perbedaan potensial yang besar dan

berbahaya. Juga impedansi yang besar pada sambungan-sambungan pada

rangkaian pentanahan dapat menimbulkan busur listrik dan pemanasan yang

besarnya dapat menyebabkan material yang mudah terbakar menjadi meledak .

Maka dari itu tempat – tempat penyambungan harus diperiksa pada waktu–

waktu tertentu agar dapat diketahui bila terdapat kerusakan atau kendor. Pekerja

juga dapat terpapar cahaya matahari dilapangan hal ini dapat menyebabkan

pekerja mengalami dehidrasi.

Perbaikan Transmisi

Pada instalasi tenaga listrik dan peralatan elektrik dijumpai konduktor-

konduktor yang berbeda potensialnya. Dalam pengisolasian instalasi dan peralatan

tersebut, hal pertama yang dilakukan adalah memisahkan masing-masing

konduktor dengan jarak tertentu sehingga udara yang mengantarai suatu

konduktor dengan konduktor lain berperan sebagai medium isolasi utama.

Kemudian, konduktor – konduktor diikat pada penyangga dengan bantuan

isolator.

Isolator yang biasa digunakan pada SUTT adalah berupa isolator

rantai yang merupakan gabungan dari piringan-piringan isolator. Isolator rantai

itu sendiri terdapat 2 jenis, yaitu isolator tension dan suspension. Keduanya

memiliki fungsi yang berbeda.

Isolator tension digunakan untuk menopang dan menghubungkan antara

dua penghantar yang terputus. Sedangkan isolator suspension digunakan untuk

menopang penghantar lurus. Penggantian isolator suspense 150 kV dengan dalam

Page 148: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

131

keadaan bertegangan ini termasuk Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan

(PDKB). Dengan adanya PDKB ini, maka proses penggantian isolator pada

SUTT tidak perlu dalam keadaan padam istrik. Sehingga kerugian material

yang ditanggung PT. PLN dapat diminimalisir.

Perencanaan perbaikan penggantian isolator suspension 150 kv memiliki

ruang lingkup meliputi tower latice, konfigurasi vertikal semua fase, type – i-

string, single / double string, single / double konduktor dengan menggunakan : H-

Frame – strain pole – hook click dan wire tong – spiral / strain link stick.

Selanjutnya tiang beton, konfigurasi horizontal semua fasa, type i-string, single /

double string, single konduktor dengan menggunakan : Hypertensi, Rope block,

Wire tong – spiral / strain link stick - lever lift.

Saat melakukan kegiatan perbaikan penggantian insulator suspension 150

kV pengawas pekerjaan melakukan kegiatan dengan memimpin pelaksanaan tail

gate/ briefing. Pelaksanaan briefing dilakukan dengan membentuk formasi

membulat agar semua pekerja dapat melihat dengan jelas, briefing yang dilakukan

mengenai pekerjaan yang akan apa yang nantinya akan dikerjakan. Selanjutnya

memberikan informasi kepada seluruh pekerja penggantian insulator

bahwasannya auto reclose sudah di non – aktifkan agar pekerja mengetahuinya

dan memberi pernyataan tentang mulainya pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Pengawas keselamatan dan kesehatan kerja merupakan oknum yang

penting saat melakukan kegiatan perbaikan penggantian insulator. Pengawas

keselamatan dan kesehatan kerja harus melihat dan memastikan kondisi cuaca dan

Page 149: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

132

area kerja aman di sekitar area pekerjaan. Apabila kondisi cuaca tidak dalam

kondisi yang baik pekerjaan akan ditunda dihari selanjutnya.

Pengawas keselamatan dan kesehatan kerja harus melakukan pemasangan

dan memastikan mengenai rambu – rambu pengaman listrik pada lingkungan

pekerjaan. Kondisi kesehatan pekerja harus diperhatikan oleh pengawas

keselamatan dan kesehatan kerja agar pekerja dapat melakukan pekerjaan dengan

fokus. Selanjutnya pemeriksaan kelengkapan dan penggunaan alat pelindung diri

juga merupakan peran dari pengawas keselamatan dan kesehatan kerja untuk

meningkatkan kesadaran diri terhadap pentingnya alat pelindung diri saat bekerja.

Penggantian insulator merupakan pekerjaan yang cukup berat sehingga

memerlukan partner yakni para pekerja dalam keadaan bertengangan (PDKB).

Pengawas keselamatan dan kesehatan kerja harus melihat dan memeriksa

mengenai data formulir pekerja PDKB dan working permit yang telah disepakati

bersama. Pengawas keselamatan dan kesehatan kerja sebelum melaksanakan

penggantian insulator harus menjelaskan kepada pekerja mengenai potensi bahaya

kemudian melakukan doa sebelum bekerja.

Metode kerja penggantian isolator. Metode penggantian isolator secara

umum, penggantian isolator pada SUTT dalam keadaan bertegangan dapat

dilakukan dengan menggunakan 2 metode, yaitu metode hot stick dan metode

barehand. Metode hot stick ini merupakan metode yang pertama kali dilakukan

untuk penggantian isolator dalam keadaan bertegangan. Pada metode ini,

pekerja tidak menyentuh peralatan yang bertegangan secara langsung dengan

tangan.

Page 150: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

133

Melainkan dengan menggunakan peralatan-peralatan yang bersifat isolatif.

Peralatan ini sengaja dibuat bersifat isolatif karena digunakan untuk memisahkan

dua tegangan yang berbeda, yaitu tegangan kawat fasa dan tegangan orang yang

mengganti isolator (ground). Dengan adanya peralatan ini dan jika melakukannya

dalam jarak aman, maka dapat dipastikan pekerja yang melakukan pekerjaan

penggantian isolator ini dalam keadaan aman

Menuju lokasi penggantian insulator. Kegiatan penggantian insulator

dilaksanakan pukul 08.30 WIB dengan titik kumpul di ULTG Paya Pasir. Tiba di

tempat penggantian insulator pukul 09.00 WIB. Lokasi penggantian insulator

berada pada tower transmisi belawan yang termasuk dalam ULTG Paya Pasir.

Gambar 22. Menuju lokasi penggantian insulator

Saat menuju lokasi perbaikan tower menggunakan sampan, seluruh

pekerja dan supervisor mempersiapkan peralatan yang nantinya akan digunakan

untuk perbaikan. Saat menaiki sampan menuju lokasi penggantian insulator

pekerja harus menggunakan alat pelindung diri berupa pelampung. Pengangkutan

Page 151: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

134

pekerja beserta peralatan dilakukan secara bergantian dengan posisi duduk saat

berada disampan juga harus berdasarkan keseimbangan agar sampan tidak berat

sebelah.

Berdasarkan hasil penelitian Rahman (2019) menunjukkan bahwa nelayan

masih belum memperhatikan peralatan keselamatan di perahu sesuai standar.

Beberapa nelayan masih menggunkan peralatan pelampung dari jergen bekas, 1

nelayan menggunakan life jacket / jaket penolong sebagai pelampung. Peralatan

komunikasi dari 6 nelayan hanya hanya menggunakan alat komunikasi seperti HP

dan bendera negara untuk alat pemadan kebakaran disetiap perahu nelayan

penangkap ikan belum ada tersedia.

Pemeriksaan kondisi perahu dan mesin sebelum melaut yang bertujuan

keselamatan nelayan penangkap ikan dilaut telah dilaksanakan, nelayan

penangkap ikan perlu mempersiapkan peralatan keselamatan sebelum melaut yang

bertujuan untuk keselamatan nelayan penangkap ikan. Sebelum melaut nelayan

penangkap ikan penting memiliki pengetahuan cuaca, yang bertujuan untuk

keselamatan nelayan penangkap ikan

Prosedur pelaksanaan pekerjaan perbaikan. Saat melakukan perbaikan

penggantian insulator dilakukan dengan menggunakan prosedur pelaksanaan

pekerjaaan. Pada prosedur pelaksanaan memuat tentang jenis pekerjaaan yang

akan dilakukan. Jenis pekerjaan yang akan dilakukan memiliki urutan proses dan

memiliki penanggung jawab jenis pekerjaan yang disetujui oleh pengawas

kesehatan dan keselamatan kerja, pengawas maneuver dan pengawas pekerjaaan

penngantian insulator.

Page 152: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

135

Prosedur pelaksanaan pekerjaan juga berisikan tentang pemeriksaan

kesiapan pelaksana sebelum bekerja dan pembagian tugas dan penggunaan alat

keselamatan kerja petugas. Keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan saat

melaksanakan perbaikan penggantian isolator suspension 150 kV yakni

penggunaan perangkat pakaian kerja

Gambar 23. Prosedur pelaksanaan pekerjaan perbaikan

Menggunakan konduktif suits complete, wearpack, full body harness,

lanyard, rope fall adjuster, helm pengaman, sarung tangan pengaman, kacamata

pengaman, rambu pengaman, rompi pengawas, APAR, oksigen tabung dan

perlengkapan P3K.

Selanjutnya melakukan pemeriksaan apakah sudah memiliki izin kerja

(working permit). Melakukan pemeriksaan mengenai terpasangnya tanda larangan

dan peringatan yang diperlukan, terutama pada daerah peralatan yang

bergerak/berputar dan bertegangan. Pelaksanaan perbaikan penggantian isolator

Page 153: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

136

memerlukan fasilitas pemadam kebakaran seperti APAR harus dipersiapkan di

sekitar lokasi kegiatan.

Saat melakukan pengujian penggantian isolator keadaan lingkungan kerja

harus dalam keadaan bersih dan aman. Berdasarkan jurnal kesehatan masyarakat

sukma ayu pada penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Siregar (2014) yang menyatakan bahwa ada hubungan prosedur kerja dengan

kecelakaan di PT. Aqua Golden Missisippi Bekasi. Dimana semakin tidak patuh

pekerja dengan prosedur kerja maka akan semakin tinggi risiko kecelakaan kerja

dan begitu juga sebaliknya semakin patuh pekerja maka akan semakin rendah

risiko kecelakaan kerja.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan SOP merupakan faktor

yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja maka penerapan SOP

merupakan faktor risiko kecelakaan kerja terhadap karyawan di PT. PLN

(Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Kendari. hal ini berarti karyawan

yang tidak menerapkan SOP akan berisiko 6,020 kali lebih besar mengalami

kecelakaan kerja dibandingkan dengan karyawan yang menerapkan SOP.

Pemanjatan tower transmisi. Untuk mengganti isolator suspense pada

suatu tower lattice, dibutuhkan kemampuan dalam hal memanjat. Terdapat teknik

tertentu untuk melakukan suatu pemanjatan yaitu pemanjatan tower melalui step

bolt dan pemanjatan tower melalui rangka diagonal.

Pemanjatan tower melalui step bolt adalah salah satu peralatan tower yang

berbentuk mur baut yang terpasang teratur mulai dari kaki tower sampai puncak

Page 154: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

137

tower untuk keperluan pemanjatan petugas ke tower bagian atas baik ke puncak

tower, cross arm atau pada tempat lainnya

Gambar 24. Pemanjantan tower transmisi

Pemanjatan tower melalui rangka diagonal dengan menggunakan lanyard

petugas pemanjatan tower tidak harus melalui step bolt. Pekerja mulai melakukan

pemanjatan tower dengan bantuan live line rope.

Dengan cara ini pemanjatan tower transmisi dapat dilakukan melalui

rangka–rangka tower yaitu melalui diagonal dan leveler sampai ketempat yang

ditentukan untuk bekerja. Cara ini utamanya diperlukan apabila besi-besi step bolt

yang mestinya terpasang tidak ada pada tempatnya sehingga pemanjatan melalui

step bolt tidak dapat dilakukan dengan aman dan nyaman.

Penaikan dan penurunan peralatan. Saat melakukan pemeliharaan

pekerja dibagi menjadi lines man atau pekerja yang akan melakukan pemanjatan

dan pekerja yang berada dibawah untuk membantu jalannya proses kerja. Baik

pekerja yang berada diatas maupun dibawah tower transmisi harus menggunakan

Page 155: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

138

peralatan kerja dan alat pelindung diri yang lengkap. Kemudian pekerja

menyiapkan dan merangkai alat kerja yakni assembly semua peralatan, bersihkan,

dan lakukan pengetesan.

.

Gambar 25. Penaikan dan penurunan peralatan kerja

Alat yang telah dipersiapkan dan dirangkai didasar tower tadi, dinaikkan

ke puncak tower dengan menggunakan handline. Pekerja melakukan pemasangan

capstan pada kaki tower. Kemudian menaikkan dan memasang handline.

Pekerja juga harus menaikkan dan menempatkan tool bags pada posisinya

dan memasang alat – alat tersebut sesuai posisinya sehingga mampu

menggantikan isolator untuk menopang konduktor yang ditopangnya. Mengaitkan

sisi hot end dari isolator dengan handline dan melepaskan salah satu sisi (hot end)

dari isolator. Melepaskan sisi isolator yang lain (cold end) dari tower sehingga

solator terlepas.

Menurunkan isolator dari puncak tower ke dasar tower dengan bantuan

handline. Setelah sampai didasar, isolator diganti dengan isolator yang baru.

Page 156: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

139

Setelah itu, isolator baru tersebut dinaikkan menuju ke puncak tower lagi

dengan menggunakan bantuan handline.

Penggantian insulator. Saat melakukan perbaikan insulator apabila

pekerja sudah sampai dipuncak tower, pekerja memasang sisi cold end pada

tower. Kemudian melakukan pemasangan sisi hot end pada isolator. Pekerja

menaikkan dan pasang tower saddle lengkap dengan strap hoist di bawah

konduktor yang isolatornya akan diganti.

Gambar 26. Pernggantian insulator

Penaikkan dan pemasangan wire tong dengan sambungan untuk menahan

konduktor yang isolatornya akan diganti. Naikkan dan pasang spiral

linkstick/strain link stick pada strap hoist, naikkan dan tempatkan universal stick.

Naikkan dan tempatkan torque stick kemudian pindahkan handlineke block yang

dipasang di atas ujung isolator sisi cold end.

Pekerja melakukan pengambilan alih beban isolator oleh strap hoist dan

melepas isolator dari suspension clamp pada sisi hot end. Turunkan konduktor ±

Page 157: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

140

50 cm periksa jarak konduktor ke bagian tidak bertegangan. Pemasangan static

shuntsisi cold end oleh pekerja kemudian mengikatkan ujung handline pada

isolator nomor 2

Angkat isolator dengan handline dan pekerja melepas isolator sisi cold

end. Melepas handline dari isolator. Menurunkan alat-alat yang digunakan untuk

menopang isolator dengan handline. Para pekerja turun dari puncak tower dan

melakukan evaluasi dan melepas serta memindahkan arching horn sisi coldke

body tower. Lepas static shunt sisi cold end dan turunkan isolator untuk diganti.

Balik urutan instruksi kerja untuk pemasangan insulator. Selanjutnya

melaksanakan evaluasi dan melengkapi dokumen yang diperlukan

Potensi Bahaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Bahaya keselamatan dan kesehatan kerja menurut Tarwaka (2014) adalah

sesuatu yang berpotensi menyebabkan terjadinya kerugian, kerusakan, cedera,

sakit, kecelakaan, atau bahkan dapat menyebabkan kematian yang berhubungan

dengan proses dan sistem kerja. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan dengan

metode kerja yang ditetapkan dalam perbaikan penggantian insulator. Identifikasi

sumber bahaya yang dapat terjadi saat melakukan perbaikan insulator. Pekerja

dapat mengalami tenggelam ketika menuju lokasi tower dengan menggunakan

sampan.

Saat pelaksanaan penggantian insulator pekerja yang berada dibawah tower

beriko mengalami cidera atau terluka. Hal ini terjadi akibat tertimpa material kerja

yang jatuh dari atas saat menaikan dan menurunkan peralatan kerja. Sebaliknya

Page 158: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

141

pekerja yang bekerja pada ketinggian juga dapat memiliki risiko terjatuh dari atas

tower.

Pemeriksaan tegangan menggunakan voltage detector dapat berisiko pada

pekerja terpapar induksi tegangan tinggi yang dapat menyebabkan cacat dan

kematian. Arus kejut listrik yang mengenai tubuh dapat menimbulkan berhentinya

fungsi jantung serta menghambat pernapasan, panas yang ditimbulkan dapat

menyebabkan kulit atau tubuh terbakar. Hal ini juga menimbulkan pendarahan

serta gangguan saraf dan gerakan spontan akibat terkena arus listrik, dapat

mengakibatkan cidera lain seperti terjatuh atau terkena/ tersandung benda lain

(ILO, 2013).

Perbaikan penggantian insulator dilaksanakan dilapangan dapat

menyebabkan pekerja mengalami silau dan dehidrasi atau kekurangan cairan

akibat paparan sinar matahari. Pekerja dapat mengalami cidera berupa punggung

terkilir akibat mengangkat beban berlebih saat melakukan penggantian insulator.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang berjudul Gambaran Metode Kerja pada Pekerja PT. PLN

(PERSERO) UPT Medan ULTG Paya Pasir diusahakan mendapatkan hasil yang

sebaik mungkin. Akan tetapi disadari bahwasanya penelitian ini memiliki

keterbatasan. Keterbatasan tersebut sebagai berikut :

Hanya dapat melihat pemeliharaan. Selama melaksanakan penelitian

hanya dapat melihat pemeliharaan transmisi tenaga listrik berdasarkan metode

kerja yang diterapkan di PT. PLN (PERSERO) UPT Medan ULTG Paya Pasir

sampai pada pemeriksaan visual yang dilakukan oleh pekerja.

Page 159: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

142

Penulis hanya mampu melihat. Selama melaksanakan penelitian penulis

hanya mampu melakukan observasi mengenai gambaran metode kerja pada

pekerja di PT. PLN (PERSERO) UPT Medan ULTG Paya Pasir saat melakukan

pemeliharaan dan perbaikan transmisi tenaga listrik yang telah terjadwal karena

keterbatasan waktu, biaya dan tenaga. Sehingga hasil dari kesimpulan yang ada

berdasarkan hanya observasi diteliti.

Keterbatasan teori – teori yang diperoleh. Dalam melakukan penelitian

peneliti mengalami keterbatasan mengenai sumber informasi dan teori – teori.

Teori yang diperoleh beberapa dari internet.

Page 160: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

143

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Metode kerja di bagian pemeliharaan meliputi safety briefing, pemeriksaan

alat uji, pemeriksaan peralatan kerja, proses pemanjatan, pembersian, dan

pengambilan data telah terlaksana dengan baik sesuai standar operasional

prosedur yang ditetapkan oleh PT. PLN ULTG Paya Pasir.

2. Metode kerja di bagian perbaikan meliputi proses menuju lokasi pergantian

insulator, pemanjan tower transmisi dan penurunan peralatan kerja berisiko

dimana lokasi perbaikan memungkinkan potensi bahaya tenggelam, terjatuh

dan tertimpa alat kerja di PT. PLN ULTG Paya Pasir.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, saran yang dapat diberikan

sebagai berikut :

1. Bagi PT. PLN (PERSERO) UPT Medan

Mempertahankan, meningkatan, mengevaluasi metode kerja dan prosedur

secara sistematis saat melakukan pemeliharaan dan perbaikan sehingga dapat

menjadi pedoman para pekerja dan supervisor serta penanggungjawab

pekerjaan di PT. PLN ULTG Paya Pasir.

2. Bagi Pekerja.

Saat melakukan metode kerja perbaikan, pemeliharaan pekerja dan supervisor

harus memahmi serta melakukan pekerjaan sesuai dengan standar operasional

Page 161: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

144

prosedur dan metode kerja untuk meminimalisir potensi bahaya di PT. PLN

ULTG Paya Pasir.

.

Page 162: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

145

Daftar Pustaka

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Arismunandar, A. (1984). Teknik tegangan tinggi. Jakarta: Pradnya Paramita.

Bandri, S. (2015). Analisa gangguan petir sutt 150 kV dengan memperhatikan

tegangan pada lightning arrester dan trafo. Jurnal K3, 4(1), 1–4.

BPJS Ketenagakerjaan. (2018). Angka Kecelakaan Kerja Cenderung Meningkat,

BPJS Ketenagakerjaan Bayar Santunan Rp 1,2 Triliun. Diakses dari

http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id.

Denik, K. (2017). Pengaruh keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap

motivasi kerja. Jurnal Administrasi Bisnis, 40(5).

Djojosoedarso, S. (2003). Prinsip–prinsip manajemen risiko dan asuransi.

Jakarta: Salemba Empat.

Hanna, F. (2017). Identifikasi bahaya pekerjaan pemeliharaan jaringan pada

teknisi Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) di PT. PLN

(PERSERO) Area Medan Tahun 2017 (Skripsi, Universitas Sumatera

Utara). Diakses dari http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/2142

ILO. (2013). Health and safety in work place for productivity. Geneva:

International Labour Office.

Ismail, I. (2016). Pengaruh kelengkapan alat kerja dan disiplin kerja terhadap

kinerja karyawan (studi kasus pada karyawan lapangan PT. PLN persero

Pamekasan ). Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis, 3(1).

Kadir, A. (1998). Transmisi tenaga listrik . Jakarta: Universitas Indonesia.

Kurniawan, W. (2017). Hubungan faktor karakteristik pekerja, Safety Morning

Talk (SMT) dan housekeeping dengan kejadian minor injury pada pekerja

di proyek pembangunan gedung kantor PT. X Jakarta. Jurnal Kesehatan

Masyarakat, 5(3).

Kusniandar, V. (2019, 7 Agustus). Terjadi Blackout di Jakarta, Berapa Panjang

Jaringan Transmisi PLN. Databoks. Diakses 6 Mei 2020, dari

htttp://databoks.katadata.co.id.

Page 163: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

146

Nurhijrah. (2018). Pencegahan risiko kecelakaan jatuh dari ketinggian pada

pekerjaan industri konstruksi di Indonesia. Jurnal Ilmiah Ilmu Teknik,

3(1).

Permata, E. & Lestari, I. (2020). Maintenance preventive pada transformator step

– down AV05 dengan kapasitas 150 KV di PT. Krakatau Daya Listrik.

Jurnal Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 3(1).

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pelayanan

Kesehatan dan Besaran Tarif dalam Penyelenggaraan Program Jaminan

Kecelakaan Kerja.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2012 tentang

Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik.

PT. PLN (Persero). (2014). Buku pedoman pemeliharaan pemutus tenaga

(PMT)”, SE No.0520-2.K/DIR/2014, PT. PLN (Persero). Jakarta: PT.

PLN.

Purbaya, A. (2019, 5 Agustus). Listrik Padam Masal Gegara Pohon Sengon.

Detikfinance. Diakses 8 Mei 2020, dari http://m.detik.com

Rahman, K. (2019). Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebelum melaut pada

nelayan penangkap ikan di Kelurahan Lappa Kecematan Sinjai Utara.

Jurnal Kesehatan, 2(1).

Ridwan, A. (2020, 11 Januari) Pekerja SUTET 275 Kv Terkena Induksi

Tegangan, Jambione.com. Diakses 8 Mei 2020, dari http://jambione.com

Rijanto, B. (2019). Pedoman praktis keselamatan, kesehatan kerja dan

lingkungan (K3L). Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sefriana, T. (2014). Perancangan proses order kalibrasi alat ukur dengan

mempertimbangkan risiko untuk memenuhi ISO 9001:2015 klausul 7.1.5

menggunakan metode business process improvement di CV. XYZ. Jurnal

UNTIRTA, 3(2).

Setiawan, Y. & Palit, H. C. (2013). Perbaikan metode kerja pada bagian

pengemasan di PT. Kembang Bulan. Jurnal Tirta, 1(1).

Serdamayanti. (2011). Tata kerja dan produktivitas kerja. Bandung: Mandar

Maju.

Silaban, G. (2017). Keselamatan dan kesehatan kerja. Medan: Universitas

Sumatera Utara.

Page 164: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

147

SPLN T5.005. (2014). Pedoman pembangunan gardu induk 66 Kv minimalis.

Jakarta: PT. PLN (PERSERO).

SPLN T5.003-1. (2010). Standar pola proteksi transformator tenaga. Jakarta: PT.

PLN (PERSERO).

SPLN T5.012. (2020). Pembumian pada gardu induk dan jaringan transmisi.

Jakarta: PT. PLN (PERSERO).

SPLN T3.003-1 (2011). Pedoman Pemilihan Transformator Tegangan Kapasitif.

Jakarta : PT PLN (PERSERO)

Surat Edaran Nomor 032 Tahun 1994 tentang Himpunan Buku Petunjuk dan

Pemeliharaan Peralatan Penyaluran Tenaga Listrik.

Suma’mur, P. K. (2014). Higiene perusahaan dan kesehatan kerja (HIPERKES).

Jakarta: Gunung Agung.

Syamsi, I. (2004). Efisiensi, sistem, dan prosedur kerja. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Tarwaka. (2016). Dasar – dasar keselamatam kerja serta pencegahan kecelakaan

kerja di tempat kerja. Surakarta: Harapan Press.

Umar, H. (1998). Manajemen risiko bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2009 tentang

Ketenagalistrikan.

Page 165: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

148

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

Page 166: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

149

Lampiran 2. Surat Selesai Penelitian

Page 167: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

150

Lampiran 3. Pedoman Wawancara Terbuka

Dalam melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan di Transmisi PT. PLN

(PERSERO) ULTG Paya Pasir bekerja dengan team work pada pekerja dan

supervisor yakni bekerja sama dan saling mengingatkan satu sama lain.

1. Bagaimana metode kerja safety briefing saat pemeliharaan arrester ?

2. Bagaimana metode kerja persiapan peralatan kerja pemeliharaan arrester ?

3. Bagaimana metode kerja pemanjatan lightning arrester ?

4. Bagaimana metode kerja prosedur pelaksanaan pekerjaan pada saat

pemeliharaan trafo arus CT R3?

5. Bagaimana metode kerja safety briefing saat pemeliharaan trafo arus CT

R3?

6. Bagaimana metode kerja pemeriksaan trafo arus CT R3 saat pemeliharaan

trafo arus CT R3?

7. Bagaimana metode kerja safety briefing saat pemeliharaan pemutus

tenaga?

8. Bagaimana metode kerja pemeriksaan alat uji saat pemeliharaan pemutus

tenaga?

9. Bagaimana metode kerja pemanjatan pemutus tenaga saat melaksanakan

pemeliharaan pemutus tenaga?

10. Bagaimana metode kerja pembersihan pemutus tenaga saat melaksanakan

pemeliharaan pemutus tenaga?

11. Bagaimana metode kerja pemeriksaan alat uji saat melaksanakan

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi?

Page 168: GAMBARAN METODE KERJA PADA PEKERJA DI PT. PLN …

151

12. Bagaimana metode kerja pentanahan NGR saat melaksanakan

pemeliharaan trafo tenaga tegangan tinggi?

13. Bagaimana metode kerja safety briefing saat melaksanakan pemeliharaan

pembumian gardu induk?

14. Bagaimana metode kerja pengambilan data saat melaksanakan

pemeliharaan pembumian gardu induk?

15. Bagaimana metode kerja menuju lokasi saat melaksanakan perbaikan

insulator?

16. Bagaimana metode kerja prosedur pelaksanaan pekerjaan saat

melaksanakan perbaikan insulator?

17. Bagaimana metode kerja pemanjatan tower transmisi saat melaksanakan

perbaikan insulator?

18. Bagaimana metode kerja penaikan dan penurunan peralatan saat

melaksanakan perbaikan insulator?

19. Bagaimana metode kerja penggantian insulator saat melaksanakan

perbaikan insulator?