93
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR SOETOMO TAHUN 2019 TERHADAP TRIASE (Penelitian Deskriptif Kualitatif) SKRIPSI Oleh: FARIZA NUR AINI WIDYANI NIM: 011611133205 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2019

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR

SOETOMO TAHUN 2019 TERHADAP TRIASE

(Penelitian Deskriptif Kualitatif)

SKRIPSI

Oleh:

FARIZA NUR AINI WIDYANI

NIM: 011611133205

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2019

Page 2: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR

SOETOMO TAHUN 2019 TERHADAP TRIASE

(Penelitian Deskriptif Kualitatif)

SKRIPSI

Oleh:

FARIZA NUR AINI WIDYANI

NIM: 011611133205

Pembimbing:

Dr. April Poerwanto Basoeki, dr., Sp.An, KIC

dr. Djohar Nuswantoro, MPH, AKK

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2019

Page 3: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …
Page 4: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …
Page 5: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …
Page 6: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Yang saya cintai, orang tua, adik serta keluarga yang telah memberikan do’a, semangat,

dan dukungan yang tiada henti.

2. Prof. Dr. Soetojo, dr., Sp.U (K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga yang telah memberi kesempatan untuk menempuh pendidikan di Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga.

3. Dr. Maftuchah Rochmanti, dr., M.Kes. selaku Koordinator Program Studi Kedokteran

yang telah memberikan izin dalam pembuatan skripsi.

4. Dr. Pudji Lestari, dr., M.Kes. selaku Penanggung Jawab Blok Penelitian 1 dan 2 yang

telah memberikan fasilitas dalam pembuatan skripsi.

5. Dr. April Poerwanto Basoeki, dr., Sp.An KIC selaku dosen pembimbing utama yang

selalu memberikan bimbingan, masukan, arahan, serta meluangkan waktu selama

penyusunan skripsi.

6. dr. Djohar Nuswantoro, MPH selaku pembimbing serta yang turut memberikan

masukan, evaluasi, koreksi, serta meluangkan waktu selama penyusunan skripsi.

7. Dr. Urip Moertedjo Sp.B-KL, PGD Pal.Med.ECU selaku dosen penguji yang telah

membantu melalui kritik dan saran serta berbagi ilmu yang berguna dalam penyusunan

skripsi ini.

8. Atika, S.Si., M.Kes selaku pembimbing metodologi dan statistik yang telah

memberikan arahan dan bantuan selama pengerjaan skripsi.

Page 7: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

vii

9. Seluruh tenaga kependidikan dan staff Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

10. Kabag Litbang RSUD dr Soetomo yang telah memberikan izin melakukan penelitian.

11. IGB Adria Hariastawa dr., Sp.B., Sp.BA. Kepala IGD RSUD dr Soetomo Kota

Surabaya yang telah memberikan izin melakukan penelitian di IGD RSUD dr Soetomo.

12. Ibu Kurniawati, Ibu Dessy, dan seluruh perawat IGD RSUD dr Soetomo yang telah

banyak membantu dalam pelaksanaan pengambilan data penelitian saya yang ikut

berpartisipasi dalam penelitian ini.

13. Keluarga besar Kelompok Pengkaji Lingkungan Aesculap (KPLA) yang senantiasa

memberikan dukungan, doa dan pengalaman dalam pengerjaan karya tulis ini

14. Teman teman Keluarga Samawa yang juga turut memberikan support dalam kehidupan

sehari hari dan khususnya pengerjaan karya tulis ini.

15. Ibu Sapto Moeladi dan rekan-rekan di Fotocopy Perpustakaan yang memudahkan

proses pencetakan karya tulis ilmiah ini.

16. Teman-teman Pendidikan Dokter FK UNAIR 2016 SINOATRIAL yang telah

memberikan banyak pelajaran berharga selama 3 tahun ini

17. Segala pihak yang telah membantu menyukseskan proses penelitian dan penulisan

karya tulis ilmiah ini.

Peneliti menyadari masih terdapat kekurangan dalm penulisan karya tulis ilmiah

ini. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.

Besar harapan kami agar penelitian ini dapat bermanfaat untuk ilmu pengetahuan..

Surabaya, 11 Juni 2019

Penulis

Page 8: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

viii

GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR SOETOMO

TAHUN 2019 TERHADAP TRIASE

(Penelitian Deskriptif Kualitatif)

Triase adalah sistem pemilahan kondisi pasien pada keadaan gawat darurat

(Permenkes,2009). Selain dapat menentukan tingkat kegawatan pasien dengan

penggunaan waktu seefisien mungkin, triase juga memiliki peran penting dalam

mengurangi insiden terjadinya overcrowding pasien di IGD rumah sakit (Khankeh,

2013). Menurut American College of Surgeons (Resources of Optimal Care for Injures

Patient 2014), kesalahan triase yang umum dilakukan di IGD rumah sakit yaitu

overtriage, persentasenya tidak boleh melebihi dari 35% total pasien yang ditriase dan

kesalahan undertriage, persentasenya tidak boleh melebihi dari 5% total pasien yang

ditriase.

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo sebagai rumah sakit tipe A serta

rumah sakit rujukan utama memiliki kerentanan tinggi untuk mengalami overcrowding

pasien. Banyaknya pasien dan tingginya tuntutan mutu sebagai rumah sakit rujukan

utama menuntut kualifikasi tenaga medis yang tinggi baik dari aspek kognitif,afektif,

maupun psikomotorik.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif menggunakan

instrumen kuisioner yang dibuat untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan

perawat Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun 2019 terhadap

triase.

Hasil dari penelitian ini didapatkan dari total 32 perawat IGD RSUD dr

Soetomo tahun 2019 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Subjek penelitian

mayoritas berjenis kelamin perempuan (52%). Perawat IGD RSUD dr Soetomo

mayoritas berusia 26-35 tahun( 46%) dan didominasi oleh lulusan D3 (61%).

Mayoritas perawat telah bekerja >15 tahun (46%) di IGD RSUD dr Soetomo. Pelatihan

terbanyak yang diikuti oleh subjek penelitian adalah pelatihan PPGD (33%). Hasil

penilaian pengetahuan perawat IGD RSUD dr Soetomo terhadap triase mayoritas

masuk kedalam kategori cukup (61%).

Kata kunci: Triase, Perawat, Kegawatdaruratan, IGD.

Page 9: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

ix

OVERVIEW OF THE NURSE'S KNOWLEDGE OF THE GENERAL HOSPITAL

OF DR. SOETOMO YEAR 2019 TOWARDS TRIAGE

(Qualitative Descriptive Research)

Triage is a sorting system used for assessing patients in emergency situation

(Permenkes,2009). Besides determining patient’s severity with the most efficient use of

time, it also has an important role in reducing the line of patients in the emergency

room (Khankeh, 2013). According to American College of Surgeons (Resources of

Optimal Care for Injures Patient 2014), common triage error made in hospital

emergency room such as overtriage or undertriage must not exceed the limit of 35%

and 5% of total numbers of patients consecutively.

Dr. Soetomo Regional Hospital of Surabaya as a type A hospital that also holds

the title of main reference hospital has a high vulnerability to patients overcrowding.

The high number of patients and high quality demands as a main reference hospital

needs to be balanced with a high qualification of health care proffesionals in cognitive,

affective, and psychomotoric aspect.

This is a descriptive qualitative research using questionnaire as an instrument

to know the overview of 2019th nurses at regional hospital dr Soetomo Surabaya’s

emergency room’s knowledge in triage.

The results of this research is obtained from 32 nurses that met inclusion and

exclusion criteria. The majority of nurses are female (52%), in the range of age 26 –

35 years old ( 46%). Subjects are dominated by nurses with diploma degree

(61%).Majority of the nurses have worked in this field for >15 years (46%).The most

attended training by nurses in regional hospital dr Soetomo Surabaya’s emergency

room is Basic Life Support Training (33%). The results of nurse’s triage knowledge

assessment mostly falls into ‘moderate’ category (61%).

Keywords: Triage, Nursing, Emergency, Emergency Department

Page 10: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... iii

LEMBAR KEPUTUSAN TIM PENGUJI ................................................ iv

SURAT PERNYATAAN ORISINILITAS ................................................ v

UCAPAN TERIMA KASIH ..................................................................... vi

RINGKASAN………………………………………………………......viii

ABSTRAK…………………………………………………………...…..ix

DAFTAR ISI……………………………………………………………...x

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................... xiv

BAB I ......................................................................................................... 1

1.1. Latar belakang .................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 4

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4

1.3.1. Tujuan Umum .......................................................................... 4

1.3.2. Tujuan Khusus ......................................................................... 4

1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5

1.4.1. Manfaat Teoritis ....................................................................... 5

1.4.2. Manfaat Praktis ........................................................................ 5

BAB II ........................................................................................................ 6

2.1. Triase .................................................................................................. 6

2.1.1. Pengertian Triase ......................................................................... 6

2.1.2. Prinsip Triase ............................................................................... 6

2.1.3. Jenis Triase ................................................................................... 7

2.1.4 Tagging Warna Triase .................................................................. 9

2.1.5. Pedoman Penilaian Triase ...................................................... 10

2.2. Algoritma Triage Internasional ........................................................ 11

2.2.1. Australasian Triage Scale (ATS) ........................................... 11

2.2.2. Emergency Severity Index (ESI)............................................. 14

2.2.3. Manchester Triage Scale (MTS) ........................................... 15

Page 11: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

xi

2.2.4. Canadian Triage and Acuity Scale ......................................... 16

2.3. Triase di IGD RSUD dr Soetomo ................................................... 167

2.3.1. Kriteria Triase RSUD dr Soetomo untuk Pasien Umum ........ 17

2.3.2. Kriteria Triase RSUD dr Soetomo untuk Pasien Pediatri ..... 20

2.3.3. Kriteria Triase RSUD dr Soetomo untuk Pasien Obgyn ........ 21

2.3.4. Petugas Triase di IGD RSUD dr Soetomo ............................. 23

BAB III ..................................................................................................... 24

3.1. Kerangka Konsep ............................................................................. 24

3.2. Penjelasan Kerangka Konsep ........................................................... 24

BAB IV .................................................................................................. 265

4.1. Jenis dan Rancangan Penelitian ..................................................... 265

4.2. Populasi Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ....................... 265

4.2.1. Populasi Penelitian ............................................................... 265

4.2.2. Sampel Penelitian ................................................................. 265

4.2.3. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian ................................ 27

4.3. Kriteria Sampel ................................................................................ 27

4.3.1. Kriteria Inklusi ....................................................................... 27

4.3.2. Kriteria Eksklusi .................................................................... 27

4.4. Bahan Penelitian ............................................................................... 27

4.5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .................................. 27

4.5.1. Variabel Penelitian ................................................................. 27

4.5.2. Definisi Operasional Penelitian ............................................. 28

4.6. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 30

4.6.1. Tempat Penelitian .................................................................. 30

4.6.2. Waktu Penelitian .................................................................... 30

4.7. Prosedur Pengambilan Data ............................................................. 30

4.8. Analisis Data .................................................................................... 31

BAB V ...................................................................................................... 32

5.1 Jenis Kelamin Perawat ....................................................................... 32

5.2. Usia Perawat ...................................................................................... 33

5.3. Pendidikan Terakhir Perawat ............................................................ 34

Page 12: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

xii

5.4. Lama Kerja Perawat .......................................................................... 35

5.5. Pelatihan Perawat .............................................................................. 36

5.6. Pengetahuan Perawat terhadap Triase ............................................... 39

BAB VI .................................................................................................... 42

6.1. Jenis Kelamin Perawat IGD RSUD dr Soetomo .............................. 42

6.2. Usia Perawat IGD RSUD dr Soetomo ............................................. 43

6.3. Pendidikan Perawat IGD RSUD dr Soetomo ................................... 45

6.4. Lama Kerja Perawat IGD RSUD dr Soetomo .................................. 47

6.5. Pelatihan Perawat IGD RSUD dr Soetomo ...................................... 48

6.6. Pengetahuan Perawat IGD RSUD dr Soetomo terhadap Triase ...... 49

6.7. Analisis Statistika Hubungan Karakteristik Perawat terhadap

Pengetahuan Triase Perawat IGD RSUD dr Soetomo ............................. 50

BAB VII ................................................................................................... 53

7.1. Kesimpulan ........................................................................................ 53

7.2. Saran .................................................................................................. 53

LAMPIRAN I ......................................................................................... 625

LAMPIRAN II ......................................................................................... 56

LAMPIRAN III ........................................................................................ 57

LAMPIRAN IV ........................................................................................ 59

LAMPIRAN V ....................................................................................... 670

LAMPIRAN VI ........................................................................................ 64

LAMPIRAN VII ...................................................................................... 66

LAMPIRAN VIII ................................................................................... 675

LAMPIRAN IX ........................................................................................ 69

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 792

Page 13: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Algoritma ESI…………………………..…………………… 15

Gambar 3.1 Kerangka Konsep……………………………………………. 24

Gambar 4.1 Alur penelitian……………………………………………….. 30

Gambar 5.1 Distribusi Jenis Kelamin Perawat IGD RSUD Dr. Soetomo…. 32

Gambar 5.2 Distribusi Usia Perawat IGD RSUD Dr. Soetomo…………… 33

Gambar 5.3 Distribusi Pendidikan Terakhir Perawat IGD RSUD Dr.

Soetomo……………………………………………………... 35

Gambar 5.4 Distribusi Lama Kerja Perawat IGD RSUD Dr. Soetomo…… 36

Gambar 5.5.1 Distribusi Jenis Pelatihan Perawat IGD RSUD Dr. Soetomo... 37

Gambar 5.5.2 Distribusi Frekuensi Pelatihan Perawat IGD RSUD Dr.

Soetomo……………………………………………………... 39

Gambar 5.6.1 Distribusi Pengetahuan Perawat IGD RSUD Dr. Soetomo…... 40

Gambar 5.6.2 Distribusi Ketepatan Penilaian Triase Perawat IGD RSUD

Dr. Soetomo…………………………………………………. 41

Page 14: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh Aplikasi Triase dalam ATS………………………….. 11

Tabel 2.2 Kategori Triase MTS………………………………………… 15

Tabel 2.4 Kategori Triase CTAS……………………………………….. 16

Tabel 2.2 Kategori Triase RSUD dr Soetomo untuk Pasien Umum……. 17

Tabel 2.3 Kategori Triase RSUD dr Soetomo untuk Pasien Pediatri…… 23

Tabel 2.4 Kategori Triase RSUD dr Soetomo untuk Pasien Obgyn…….. 26

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel……………………………….. 31

Tabel 5.1 Tabel Frekuensi Jenis Kelamin Perawat IGD RSUD dr

Soetomo……………………………………………………... 32

Tabel 5.2 Tabel Frekuensi Usia Perawat IGD RSUD dr Soetomo…… 33

Tabel 5.3 Tabel Frekuensi Pendidikan Terakhir Perawat IGD RSUD dr

Soetomo……………………………………………………... 34

Tabel 5.4 Tabel Frekuensi Lama Kerja Perawat IGD RSUD dr Soetomo 35

Tabel 5.5.1 Tabel Frekuensi Jenis Pelatihan Perawat IGD RSUD dr

Soetomo……………………………………………………... 37

Tabel 5.5.2 Tabel Frekuensi Jenis Pelatihan Perawat IGD RSUD dr

Soetomo 38

Tabel 5.6.1 Tabel Frekuensi Pengetahuan Perawat IGD RSUD dr

Soetomo…………………………………………………....... 39

Tabel 5.6.2 Tabel Frekuensi Ketepatan Penilaian Triase Perawat IGD RSUD

dr Soetomo……………………………………………………... 40

Page 15: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Kegawatdaruratan adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan

medis segera untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan (Kemenkes,

2016). Kegawatdaruratan dapat terjadi dimana, kapan dan kepada siapa saja.

Kegawatdaruratan dapat terjadi baik di rumah, sekolah, maupun fasilitas umum lainnya

tak terkecuali fasilitas kesehatan. Oleh karena fungsi utamanya sebagai tempat

perawatan bagi banyak pasien yang membutuhkan penanganan medis tentu fasilitas

kesehatan merupakan tempat paling sering dimana kasus kasus kegawatdaruratan

terjadi.

Setiap fasilitas kesehatan, baik faskes kelas D seperti puskesmas hingga rumah

sakit kelas A dengan fasilitas lengkap diharuskan untuk memiliki sebuah Unit/Instalasi

Gawat Darurat untuk menangani kasus kasus kegawatdaruratan yang terjadi setiap

waktu. Unit IGD ini dipimpin oleh seorang dokter jaga dengan tenaga dokter ahli dan

berpengalaman dalam melayani kasus gawat darurat, yang kemudian bila dibutuhkan

akan merujuk pasien kepada dokter spesialis tertentu (Hidayati,2014).Posisi IGD

rumah sakit yang seringkali dianggap sebagai barikade terdepan bagi pasien selain unit

pelayanan lainnya seperti poliklinik dan Instalasi Rawat Jalan (IRJ) kemudian

menimbulkan masalah berupa banyaknya pasien yang datang dan mungkin menumpuk

di IGD setiap hari. Dari semua pasien yang datang itu tentu tidak semuanya berstatus

Page 16: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

2

gawat darurat, sehingga diperlukan suatu system untuk memilah pasien menurut

tingkat kegawatannya untuk menanggulangi terjadinya kegawatan yang lebih tinggi.

Triase merupakan suatu system yang memberikan solusi untuk mencegah

terjaidnya penumpukan pasien baik dalam kasus kegawatdaruratan sehari hari maupun

di kondisi ekstrim seperti pada bencana dan musibah massal. Triase adalah system

pemilahan kondisi Korban/Pasien Gawat Darurat.Selain untuk mendeteksi tingkat

kegawatan pasien, triase juga memiliki peranan penting dalam mengurangi wasting

time dan overcrowding pasien di IGD (Khankeh, 2013). Oleh karena pentingnya peran

triase tersebut, maka akan didapati konsekuensi yang fatal apabila terjadi kesalahan

dalam melakukan triase kepada pasien.

Kesalahan dalam penilaian triase menurut ketepatannya dapat diigolongkan

menjadi dua yakni undertriage dan overtriage. Undertriage adalah penempatan triase

yang tidak memadai (dibawah tingkatan kegawatan yang seharusnya), sehingga

meningkatkan resiko penurunan status kegawatan pasien selama menunggu

(Grossman,2014). Overtriage adalah kesalahan triase dimana pasien yang seharusnya

tingkat kegawatannya rendah dianggap tingkat kegawatannya tinggi (American

College of Surgeons,2014). Menurut American College of Surgeons (Resources of

Optimal Care for Injures Patient 2014) kesalahan dalam triase seperti overtriage

persentasenya tidak boleh lebih dari 35% total pasien yang ditriase dan kesalahan

undertriage persentasenya tidak boleh lebih dari 5% total pasien yang ditriase.

Kesalahan dalam triase tentu akan sangat erat kaitannya dengan prognosis dan lama

berobat pasien. Sedikitnya data yang mendokumentasikan kesalahan kesalahan ini juga

Page 17: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

3

menjadi masalah karena selama tidak adanya penelitian atau bukti yang

mendokumentasikan kesalahan undertriage atau overtriage tersebut maka kesalahan

ini akan terus dipandang sebelah mata dan tidak akan terselesaikan. Dalam sebuah

penelitian yang dilakukan Yogyakarta, ternyata masih terjadi kesalahan dalam triase

setidaknya 20% (Prasetyantoro,2013). Kesalahan ini kemudian dikaitkan dengan

prognosis dan lama dirawatnya pasien di RS yang bersangkutan. Angka yang cukup

tinggi tersebut tentu memunculkan masalah mengenai bagaimana cara mengantisipasi

hal tersebut supaya tidak terjadi di rumah sakit lain.

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo dengan predikatnya sebagai salah

satu rumah sakit tipe A yang memiliki fasilitas, sarana, dan prasarana lengkap serta

merupakan rumah sakit rujukan utama dari faskes tingkat satu maupun dua. Sebagai

rumah sakit rujukan tersier dari berbagai daerah maka tentu diperlukan kualifikasi dan

tingkat kesiapan yang lebih tinggi bagi perawat RSUD dr. Soetomo dalam menangani

pasien gawat darurat yang masuk ke IGD sehingga muncul pertanyaan bagaimana

pengetahuan tenaga medis, khususnya perawat IGD RSUD Dr. Soetomo mengenai

triase, sudah cukupkah sehingga akan terhindar dari kesalahan fatal seperti undertriage

ataupun overtriage.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian dengan judul “Gambaran

Tingkat Pengetahuan Perawat IGD RSUD Dr. Soetomo tahun 2019 terhadap Triase”

ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan perawat di

Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr. Soetomo Surabaya terhadap triase.

Page 18: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

4

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, rumusan masalah

yang dapat diambil adalah “Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan perawat

Instalasi Gawat Darurat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun 2019 terhadap triase?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan perawat Instalasi Gawat Darurat

RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun 2019 terhadap triase.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi data tentang karakteristik dasar perawat RSUD Dr.

Soetomo periode 2019: usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, lama masa

kerja, dan pelatihan yang pernah diikuti .

2. Menyajikan data mengenai tingkat pengetahuan perawat Instalasi Gawat

Darurat mengenai triase di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

3. Menentukan hubungan antara usia dengan pengetahuan perawat Instalasi

Gawat Darurat mengenai triase.

4. Menentukan hubungan antara jenis kelamin dengan pengetahuan perawat

Instalasi Gawat Darurat mengenai triase.

5. Menentukan hubungan antara pendidikan terakhir dengan pengetahuan

perawat Instalasi Gawat Darurat mengenai triase.

Page 19: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

5

6. Menentukan hubungan antara lama masa kerja dengan pengetahuan

perawat Instalasi Gawat Darurat mengenai triase.

7. Menentukan hubungan antara frekuensi pelatihan dengan pengetahuan

perawat Instalasi Gawat Darurat mengenai triase.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

Menyediakan informasi berupa tingkat pengetahuan perawat jaga Instalasi

Gawat Darurat RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun 2019 mengenai triase.

1.4.2. Manfaat Praktis

Mendapatkan data berupa tingkat pengetahuan perawat jaga Instalasi Gawat

Darurat RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun 2019 mengenai triase sebagai

pertimbangan untuk dilaksanakan evaluasi maupun pelatihan triase secara terstruktur

oleh instansi apabila diperlukan

Page 20: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

60 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Triase

2.1.1. Pengertian Triase

Triase atau yang dalam bahasa Inggris adalah Triage berasal dari bahasa prancis

Trier yang arti dasarnya mengelompokkan atau memilih (Ignatavicius, 2006 dalam

Krisanty, 2009). Proses pemilahan di dunia medis pertama kali dilaksanakan sekitar

tahun 1792 oleh Baron Dominique Jean Larrey, seorang dokter kepala di Angkatan

perang Napoleon. Pemilahan pada serdadu yang terluka dilakukan agar mereka yang

masih bisa ditolong mendapatkan prioritas penanganan. (Steel, 2006). Dalam

Permenkes (2009), triase adalah pemilahan kondisi Korban/Pasien Gawat Darurat.

Dari pengertian tersebut maka triase dapat didefinisikan sebagai upaya

pengelompokan pasien secara cepat dengan memperhatikan gejala berupa berat ringan

cedera yang dialami pasien dan peluang hidup pasien melalui waktu intervensi medis

yang cepat. Oleh karena itu perlu ditekankan pula bahwa triase bukanlah suatu proses

untuk mendiagnosis pasien, namun lebih condong kepada suatu proses screening

keadaan pasien.

2.1.2. Prinsip Triase

Triase pada awalnya dibentuk oleh Baron dan Jean Larrey, seorang dokter di

masa peperangan yang dipimpin oleh Napoleon, untuk menyesuaikan sumber daya

Page 21: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

7

yang terbatas dalam menyelamatkan korban perang (Frykberg,2005).Akibat sumber

daya yang terbatas itu pula, maka tidak mungkin semua korban dapat ditangani dengan

segera secara tuntas. Pada titik ini lah dunia tenaga medis mulai memikirkan suatu

peristiwa secara global(populasi), dan bukan hanya merujuk pada keadaan kesehatan

seseorang atau per individu saja. Pada mass casualties inilah konsep prioritas

penanganan sedikit berubah, dimana tenaga medis tidak memulai penanganan dari

korban dengan cedera terparah, namun diutamakan korban dengan survival rate yang

tinggi dan menghabiskan paling sedikit sumber daya. Maka dapat disimpulkan bahwa

prinsip triase adalah menyelamatkan sebanyak banyaknya pasien dengan sumber daya

yang terbatas.(Brooker,2008).

2.1.3. Jenis Triase

Jenis triase dapat digolongkan menjadi berbagai jenis tergantung cara

penggolongannya. Apabila Triase dibedakan berdasarkan tempat maka dapat

dibedakan menjadi 3 jenis triase yaitu (Pakaya,2007) :

a. Triase di Tempat

Triase di tempat dilakukan di “tempat korban ditemukan” atau padatempat

penampungan yang dilakukan oleh tim Pertolongan Pertama atau

TenagaMedis Gawat Darurat.

b. Triase Rumah Sakit

Triase ini dilakukan saat korban memasuki pos medis lanjutan oleh tenaga

medis yang berpengalaman (sebaiknya dipilih dari dokter yang bekerja di

Page 22: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

8

Unit Gawat Darurat, kemudian ahli anestesi dan terakhir oleh dokter

bedah).

c. Triase Evakuasi

Triase ini ditujukan pada korban yang dapat dipindahkan ke Rumah Sakit

yang telah siap menerima korban bencana massal.

Ada pula jenis jenis triase yang digolongkan berdasar situasinya seperti yang

dikemukakan oleh Iserson dan Moskop (2007) sebagai berikut:

a. Triase IGD (ED Triage)

Triase ini dilakukan di IGD, dimana IGD memiliki perbandingan sumber

daya dan pasien lebih besar dari ruangan atau situasi lainnya. Sehingga di

IGD pasien akan terjamin tertangani, namun tidak akan ditangani

semuanya secara bersamaan. Di IGD semua pasien akan dicatat dan

ditriase sebelum ditangani, namun urutan penanganan akan diurutkan dari

korban yang paling parah cederanya terlebih dahulu, sehingga korban

dengan cedera yang ringan akan menunggu.

b. Triase ICU

Triase ICU dilakukan pada pasien yang akan atau sudah masuk rumah

sakit. Triase ini tidak menentukan siapa yang perlu pendahuluan

penanganan lebih cepat, namun triase ini dapat menentukan pasien mana

yang harus segera ditransfer ke ICU untuk perawatan lebih lanjut.

c. Triase Insiden (Multi casualty)

Page 23: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

9

Triase Insiden biasanya dilakukan pada keadaan dengan banyak korban

namun kemungkinan tertolong dengan sumber daya terbatas masih bias

terjadi. Contoh insiden yang akan dilakukan triage ini yaitu kecelakaan

kendaraan bermotor, kebakaran kecil di pemukiman, dll.

d. Triase Medan Perang

Triase Medan Perang dilakukan sesuai namanya, di medan perang. Tidak

banyak hal yang berbeda dari triase ini dan triase ekstra hospital yang lain,

hanya saja yang melakukan triase adalah dokter tentara yang bertugas

disana.

e. Triase Bencana

Triase bencana dilakukan di setting bencana, baik alamiah maupun man-

made disaster. Contohnya : Gempa bumi, kebakaran, longsor,dll. Triase

bencana ini berbeda dari triase insiden, karena pada triase insiden, korban

tidak sebanyak saat bencana, sumber daya lebih banyak dari saat bencana,

dan situasi insiden dapat diprediksi/dicegah sedangkan pada situasi

bencana tidak dapat diprediksi/dicegah.

2.1.4 Tagging Warna Triase

Triase umumnya menggunakan warna dalam membedakan kondisi pasien.

Warna yang umum digunakan yaitu Merah, Kuning, Hijau, dan Hitam. Berikut adalah

penjabaran dari arti keempat warna yang umum digunakan dalam triase (Pakaya,

2007):

a. Merah, sebagai penanda korban yang perlu stabilisasi segera.

Page 24: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

10

b. Kuning, sebagai penanda korban yang memerlukan pengawasan ketat,

tetapi perawatan dapat ditunda sementara.

c. Hijau, sebagai penanda kelompok korban yang tidak memerlukan

pengobatan atau pemberian pengobatan dapat ditunda

d. Hitam, sebagai penanda korban yang telah meninggal dunia.

Selain empat warna yang telah disebutkan, terdapat beberapa guideline triase

seperti pada Australasian Triage Scale (ATS), Canadian Triage and Acuity Scale

(CTAS), Emergency Severity Index (ESI) yang menggunakan warna tambahan seperti

putih dan biru.

2.1.5. Pedoman Penilaian Triase

Dalam menilai prioritas triase, diperlukan indikator penilaian yang terstandar. Poin

poin penilaian triase dapat dijabarkan sebagai berikut (Rahardjo et Al, 2009) :

1. Primary Survey (A,B,C)

Merupakan proses deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi fungsi

organ vital yang terancam. Primary Survey dilakukan dengan mengecek

kesadaran korban dilanjutkan dengan memeriksa fungsi vital dengan

sistematika A,B<C secara cepat.

2. Secondary Survey (Head to Toe)

Didefinisikan sebagai proses pencarian perubahan perubahan fisik anatomis

yang dapat berkembang menjadi lebih gawat dan dapat mengancam jiwa

apabila tidak segera diatasi. Secondary Survey dilakukan setelah survey primer

tuntas.

3. Pementauan korban/pasien akan kemungkinan terjadinya perubahan perubahan

kondisi :

a. Fungsi jalan nafas, fungsi pernafasan dan fungsi sirkulasi

Page 25: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

11

b. Derajat kesadaran

c. Tanda tanda vital yang lain

4. Perubahan prioritas yang dikarenakan berubahnya kondisi korban / pasien

2.2. Algoritma Triage Internasional

Triase yang dilakukan di setiap rumah sakit tentu akan berbeda dengan rumah

sakit lain.Meski demikian, terdapat beberapa pedoman triase yang dikenal secara

Internasional dan banyak dirujuk oleh rumah sakit di seluruh dunia dalam menentukan

algoritma triase dalam rumah sakit.

2.2.1. Australasian Triage Scale (ATS)

ATS adalah pedoman triase yang dilakukan di Australia dan Selandia Baru,

menggunakan lima kategori dari Kategori 1 - kondisi yang segera mengancam jiwa

yang membutuhkan penilaian dan pengobatan simultan segera - untuk Kategori 5 -

kondisi kronis atau minor yang dapat dinilai dan diobati dalam waktu dua jam

(Australasian College For Emergency Medicine, 2016).

Tabel 2.1 Contoh Aplikasi Triase dalam ATS

Sumber : Guidelines ACEM on the Implementation of the ATS in ED

Kategori

ATS

Respon Deskripsi Kategori Deskripsi Klinis

Kategori

I

Segera, penilaian

dan tatalaksana

diberikan secara

simultan

Kondisi yang mengancam nyawa

atau berisiiko mengancam

nyawa bila tidak segera di

intervensi

- Henti Jantung /Henti nafas

- Sumbatan jalan nafas mendadak yang

berisiko menimbulkan henti jan-tung.

- Pernafasan <10x/menit

- Distress pernafasan berat

- Tekanan darah systole <80 (dewasa)

atau anak dengan klinis syok berat

Page 26: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

12

- Kesadaran tidak ada respon/hanya

merespon dengan nyeri

- Kejang berkelanjutan

- Gangguan perilaku berat yang

mengancam diri pasien dan orang lain.

Kategori

2

Penilaian dan

tatalaksana

diberikan secara

simultan dalam

waktu 10 menit

Risiko mengancam nyawa,

dimana kondisi pasien dapat

memburuk dengan cepat, dapat

segera menimbulkan gagal organ

bila tidak diberikan tatalaksana

dalam waktu 10 menit setelah

datang / pasien memiliki kondisi

yang memiliki periode-terapi

efektif seperti trombolitik pasa

STEMI, stroke iskemik baru,

dan antidotum pada kasus

keracunan/ Nyeri hebat (VAS 7-

10) maka nyeri harus diatasi

dalam waktu 10 menit setelah

pasien datang

- Stridor dan distress nafas berat

- Gangguan Sirkulasi (akral dingin, HR

<50x per menit atau HR>150x/menit

pada dewasa, Hipotensi dengan

gangguan hemodinamik lain, Banyak

kehilangan darah)

- Nyeri dada tipikal/Nyeri hebat apapun

pe-nyebabnya

- Delirium atau gaduh gelisah

- Defisit neurologis akut

(hemiparesis,disfagia)

- Demam dengan letargi

- Mata terpercik zat asam / basa

- Trauma multipel yang membutuhkan

respon tim

- Trauma lokal namun berat (traumatic

amputation, fraktur terbuka dengan

perdarahan)

- Riwayat medis berisiko (Riwayat

tertelan bahan beracun dan berbahaya,

Riwayat tersengat racun binatang

tertentu, Nyeri yang diduga berasal

dari emboli paru, diseksi aorta,

kehamilan ektopik)

- Gangguan perilaku (Peri- laku agresif

dan kasar atau perilaku yang memba-

hayakan diri sendiri dan orang lain dan

memb-utuhkan tindakan restraint)

Page 27: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

13

Kategori

3

Kategori

3

Penilaian dan

tatalaksana dapat

dilakukan dalam

waktu 30 menit

Penilaian dan

tatalaksana dapat

dilakukan dalam

waktu 30 menit

Kondisi potensi berbahaya,

mengancam nyawa/dapat

menambah keparahan bila

penilaian dan tatalaksana tidak

dilaksanakan dalam waktu 30

menit/Kondisi segera, dimana

ada pengobatan yang harus

segera diberikan dalam waktu 30

menit untuk mencegah risiko

per-burukan kondisi

pasien/Nyeri sedang yang harus

diatasi dalam 30 menit

- Hipertensi berat

- Kehilangan darah moderat

- Sesak nafas

- Saturasi O2 90-95%

- Paska Kejang

- Demam pada pasien

immunecompromised (AIDS, pasien

onkologi dengan terapi steroid)

- Muntah menetap dengan tanda

dehidrasi

- Nyeri kepala dengan ri-wayat pingsan,

saat ini sudah sadar

- Nyeri sedang apapun pe-nyebabnya

- Nyeri dada atipikal

- Nyeri perut tanpa tanda akut abdomen

- Pasien dengan usia >65 tahun

- Trauma ekstremitas mo-derat

(deformitas, laserasi, sensasi perabaan

menurun, pulsasi ekstremitas me-

nurun mendadak, meka-nisme trauma

memiliki risiko tinggi)

- Neonatus dengan kondisi stabil

- Gangguan perilaku yang sangat

tertekan, menarik diri, agitasi,

gangguan isi dan bentuk pikiran akut,

potensi menyakiti diri sendiri

Kategori

4

Penilaian dan

tatalaksana dapat

dimulai dalam

waktu 60 menit

Kondisi berpotensi jatuh menjadi

lebih berat apabila penilaian dan

tatalaksana tidak segera

dilaksanakan dalam waktu 60

menit / Kondisi segera, dimana

ada pengobatan yang harus

segera diberikan dalam waktu 60

menit untuk mencegah risiko

per-burukan kondisi pasien /

- Perdarahan ringan

- Terhirup benda asing tanpa ada

sumbatan jalan nafas dan sesak nafas

- Cedera kepala ringan tanpa riwayat

pingsan

- Nyeri ringan-sedang

- Muntah/diare tanpa de-hidrasi

- Radang atau benda asing di mata,

penglihatan normal

Page 28: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

14

Kategori

4

Penilaian dan

tatalaksana dapat

dimulai dalam

waktu 60 menit

Kondisi medis kompleks pasien

membutuhkan pemeriksaan yang

banyak, konsultasi dengan

berbagai spesialis dan

tatalaksana diruang rawat inap /

Nyeri ringan

- Trauma ekstremitas minor (keseleo,

curiga fraktur, luka robek sederhana,

tidak ada gangguan neurovascular

ekstremitas) sendi bengkak

- Nyeri perut non spesifik

- Gangguanperilaku

- Pasien riwayat gangguan yang

merusak diri dan mengganggu orang

lain, saat ini dalam observasi

Kategori

5

Penilaian dan

tatalaksana dapat

dimulai dalam

waktu 120 menit

Kondisi tidak segera, yaitu

kondisi kronik atau minor

dimana gejala tidak berisiko

memberat bila pengobatan tidak

segera diberikan / Masalah klinis

admninistratif / Mengambil hasil

lab dan meminta

penjelasan/Meminta serti-fikat

kesehatan/Meminta

perpanjangan resep

- Nyeri ringan

- Riwayat penyakit tidak berisiko dan

saat ini tidak bergejala

- Keluhan minor yang saat berkunjung

masih di-rasakan

- Luka kecil (Luka lecet, luka robek

kecil)

- Kunjungan ulang untuk ganti verban,

evaluasi ja-hitan

- Kunjungan imunisasi

2.2.2. Emergency Severity Index (ESI)

ESI adalah pedoman triase yang dipakai di berbagai rumah sakit di Amerika

Serikat sebagai acuan dalam IGD/ER (Emergency Room). ESI mengelompokkan

pasien ke dalam 5 level yang berbeda. Kategori 1 dinilai sebagai pasien yang paling

mendesak dan kategori 5 dinilai sebagai pasien yang paling tidak mendesak untuk

dilakukan penanganan.

Page 29: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

15

Gambar 2.1 Algoritma ESI

Sumber : ESI Implementation Handbook 2012 Edition

2.2.3. Manchester Triage Scale (MTS)

Manchester Triage Scale merupakan algoritma triase oleh Manchester Triage

Group yang dipublikasikan dalam bentuk handbook berjudul Emergency Triage. MTS

membagi kategori triasenya ke dalam 5 tag warna dari kategori pertama yang paling

mendesak hingga kategori kelima.

Tabel 2.2 Kategori Triase MTS

Sumber : Emergency Triage Handbook by Manchester Triage Group

Level Status Warna Assessment time

1 Immediate Merah 0 menit

Page 30: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

16

2 Very Urgent Orange 10 menit

3 Urgent Kuning 60 menit

4 Standard Hijau 120 menit

5 Non-Urgent Biru 240 menit

2.2.4. Canadian Triage and Acuity Scale

CTAS merupakan model triase yang digunakan sebagai system triase nasional

di Kanada. CTAS pertama kali diperkenalkan oleh CAEP (Canadian Association of

Emergency Physicians) pada tahun 1997.

Tabel 2.3 Kategori Triase CTAS

Sumber : Analysis of Triage Worldwide (Lahdet et Al, 2009)

Level Kausa

Assessment and

treatment time

Frequency

1 Rescucitative Segera Penanganan kontinyu

2 Emergent Dalam 15 menit Setiap 15 menit

3 Urgent Dalam 30 menit Setiap 30 menit

4 Less Urgent Dalam 60 ment Setiap 60 menit

5 Non-Urgent Dalam 120 menit Setiap 120 menit

2.3. Triase di IGD RSUD dr Soetomo

Triase yang dilakukan di IGD RSUD dr Soetomo per tahun 2019 merupakan

modifikasi dari CTAS (Canadian Triage and Acuity Scale), setelah sebelumnya

menggunakan modifikasi dari ATS (Australasian Triage Scale) pada tahun 2018.

Adapun kategori triase yang digunakan kini ada 5 kategori yaitu :

Page 31: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

17

a. Kategori I : Biru

b. Kategori II : Merah

c. Kategori III : Kuning

d. Kategori IV : Hijau

e. Kategori V : Putih

Selain pembagian menjadi 5 kategori tersebut, triase yang dilakukan di RSUD dr

Soetomo kini juga dibedakan berdasar subjeknya. Ada 3 skala triase yang dimiliki yaitu

skala untuk pasien umum, pediatri, dan Obgyn.

2.3.1. Kriteria Triase RSUD dr Soetomo untuk Pasien Umum

Tabel 2.4 Kategori Triase RSUD dr Soetomo untuk Pasien Umum

Sumber : Buku Panduan IGD RSUD dr Soetomo (2018)

Kategori

Triase Presentasi Klinis Umum Differential Diagnosis

Level 1

Rescucitation

Immediate

Code Arrest

Major Shock

Shock States

Near-fatal Asthma

Severe Respiratory Distress

Altered mental state

(unconscious/delirious)

Traumatic Shock

Pneumothorax (traumatic/tension)

Facial burns with airway

compromise

Severe burns > 30% BSA

Overdose with hypotension or

unconsciousness

AMI with complications (CHF or

hypotension)

Status Asthmaticus

Head Injury (major/unconscious)

Status epilepticus

Level II Head injury (risk features with/without

altered mental state)

Head injury

Trauma involving multiple sites

Page 32: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

18

Emergent

<= 15 Min

Severe trauma

Altered mental state (lethargic, drowsy,

agitated)

Signs of serious infection (purpuric rash,

toxic)

Allergic reaction (severe)

Chemical exposure (eyes)

Non traumatic visceral chest pain

(with/without associated symptoms)

Vomiting/diarrhea, suspicion of

dehydration

Overdose (but conscious) / drug

withdrawal

Abdominal pain (age>50yr) with visceral

symptoms

Sexual assault

GI bleeding with abnormal vital signs

CVA with major deficit

Severe asthma (peak expiratory flow rate

<40%)

Moderate or severe dyspnea

Acute vaginal bleeding (pain scale>5

with/without abnormal vital signs)

Neonate (age=7 days) Fever (age=3 mo),

with rectal temp >38.0 Celcius

Acute psychotic episode/extreme agitation

Diabetic hypoglycaemia

Diabetic hyperglycemia

Headache, with pain scale 8-10/10

Chemotherapy or immunocompromised

Pain scale 8-10/10 (abdominal,

costovertebreal angle, back, eye)

Multiple rib fractures

Neck/spinal cord injury

Anaphylaxis

Alkaline/caustic ocular burns

AMI, unstable angina or CHF

Chest pain NOS

GER

Unspecified drug/medicinal

overdose

Abdominal aortic aneurysms

Appendicitis,cholecystitis

GI bleeding with hypotension

CVA

Severe asthma/COPD

Croup

Spontaneous abortion

Ectopic pregnancy/rupture

Epiglotitis,meningitis. Sepsis

Acute psychotic episode,agitation or

DTs

Diabetic ketoacidosis

Hypoglycemia,hyperglycemia,

migraine

Renal colic

Keratitis

Level III

Urgent

<= 30 Min

Head injury:alert with vomiting

Moderate trauma

Abuse, neglector assault

Head injury

Anterior shoulder dislocation

Tibia/fibula fracture

Page 33: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

19

Signs of infection

Mild/moderate asthma (peak expiratory

flow rate=40%)

Mild/moderate dyspnea

Chest pain with no visceral symptoms

(sharp/MSK, no previous heart disease)

GI bleeding with normal vital signs

Acute vaginal bleeding with normal vital

signs

Seizures (alert on arrival)

Acute psychosis with/without suicidal

ideation

Pain scale 8-10/10 with headache,

costovertebral angle or back pain

Vomiting and diarrhea (age=2 yr) without

dehydration

Dialysis problems

Pyelonephritis/sepsis

Asthma without status/COPD

Bronchiolitis/croup

Pneumonia

Unspecified chest pain

NOS (MSK, GI, respiratory)

Uncomplicated GI Bleeding

Spontaneous abortion

Seizure

Acute psychosis with/without

suicidal ideation

Low back pain strain (disc

migraine)

Level IV

Less urgent

<= 1 h

Head injury : alert with no vomiting

Minor trauma

Acute abdominal pain

Vomiting and diarrhea (age>2 yr) without

dehydration

Headache:not migraine, not sudden

Earache

Chest pain, minor trauma or MSK

injury:no distress

Suicidal ideation/depression

Corneal foreign body

Minor allergic reaction

Chronic back pain

URI symptoms

Pain scale 4-7/10

Head injury:alert with no vomiting

Colles’ fracture

Ankle sprain

Appendicitis

Cholecystitis

URI

Otitis media/otitis externa

Chest pain NOS (MSK, GI,

respiratory)

GER

Suicidal ideation/depression

Urticaria

Corneal foreign body

Low back pain/strain

Level V

Non Urgent

<= 2 h

Minor trauma: not necessarily acute

Sore throat without respiratory symptoms

Diarrhea alone without dehydration

Low back pain/ strain

URI

Gastroenteritis

Page 34: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

20

Vomiting alone, with normal mental status

and no dehydration

Menses

Minor symptoms

Chronic abdominal pain

Psychiatric complaints

Pain scale <4/10

Vomiting

Disorders of menstruation

Dressing changes/cast changes

Constipation

Neurotic, personality and non

psychotic mental disorders

Unspecified superficial laceration(s)

2.3.2. Kriteria Triase RSUD dr Soetomo untuk Pasien Pediatri

Tabel 2.5 Kategori Triase RSUD dr Soetomo untuk Pasien Pediatri

Sumber : Buku Panduan IGD RSUD dr Soetomo (2018)

Kategori

Triase Presentasi Klinis Umum Differential Diagnosis

Level 1

Rescucitation

Immediate

Child/infant in respiratory failure shock,

coma or cardiopulmonary arrest.

Any child/infant who requires continuous

assessment and intervention to maintain

physiological stability

Coma-Seizures,

Moderate to severe respiratory

distress,

Unconscious, major burns, trauma,

Significant bleeding and

cardiopulmonary arrest

Level II

Emergent

<= 15 Min

Any physiologically unstable child with

moderate to severe respiratory distress,

altered level of conscioussness

Dehydration that is difficult to accurately

assess

Fever on age <3mo >38.0 Celcius (but

temperature should not be the fixed

indicator of severity)

Sepsis

Altered level of conscioussness

Toxic ingestion

Asthma

Seizure (postictal), DKA

Child Abuse

Purpuric rash

Fever

Open fractures

Ingestion/overdose

Violent patients

Testicular pain

Page 35: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

21

Lacerations/orthopaedic injuries with

neurovascular compromise

Dental injury with avulsed permanent

tooth

Level III

Urgent

<= 30 Min

Child /infant who is alert, oriented, well

hydrated, minor alterations in vital signs.

Interventions include assessment and

simple procedures.

Febrile child>3mo with temperature

>38,5 Celcius

Mild respiratory distress infant<1mo

Simple burns, fractures

Dental injuries

Pneumonia without distress

History of seizure,

Suicide ideation

Ingestion requiring observation only

Head trauma – alert/vomiting

Level IV

Less urgent

<= 1 h

Patient with vomiting/diarrhea and no

dehydration age>2yr

Simple lacerations /sprains /strains

Alert child with fever and simple

complaints such as ear pain, sore throat

or nasal congestion

Head trauma – no symptoms

Level V

Non Urgent

<= 2 h

Child/infant who is afebrile, alert

oriented, well hydrated with normal vital

signs. Only requires assessment or

discharge instructions.

Vomitiing alone or diarrhea alone with no

suspicion or signs of dehydration.

2.3.3. Kriteria Triase RSUD dr Soetomo untuk Pasien Obgyn

Tabel 2.6 Kategori Triase RSUD dr Soetomo untuk Pasien Obgyn

Sumber : Buku Panduan IGD RSUD dr Soetomo (2018)

Kategori

Triase Obstetri Komplikasi Medis

Page 36: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

22

Level 1

Rescucitation

Immediate

Tanda inpartu atau pecah ketuban :

Segera akan partus, prolapse tali

pusat..

Asesmen Janin : Tidak ada gerakan

janin

Gejala hipertensi dan gangguan

saraf :kejang berulang, perubahan

kesadaran

Trauma abdomen : Trauma tusuk mayor

Tanda infeksi : Demam, menggigil, nyeri

Rahim bukan kontraksi, mual muntah diare

dengan tanda dehidrasi sedang

Pernapadan : Distress nafas hebat

Level II

Emergent

<= 15 Min

Tanda inpartu/pecah ketuban :

UK>37mg,kontraksi uterus <5menit

sekali UK>37 mg, ketuban telah

pecah;Partus yang tidak

direncanakan dan tidak ada

pendamping

Perdarahan antenatal: Perdarahan

aktif

Asesmen janin : Gerak janin

menurun, Doppler yang abnormal

Gejala hipertensi dan gangguan

saraf:nyeri kepala hebat mendadak;

Nyeri uluhati; gejala mirip CVA

Nyeri: Nyeri akut abdomen/pelvik yang

hebat, nyeri dada

Trauma abdomen : trauma tumpul mayor

Tanda infeksi : mual/muntah/diare yang

berpotensi dehidrasi sedang

Pernapasan : Distress nafas sedang

Pernapasan : Distres napas sedang

Penggunaan obat/kesehatan jiwa:resiko

tinggi (atau tidak diketahui) yang beresiko

terhadap keselamatan atau menimbulkan

depresi dan keinginan untuk bunuh diri.

Level III

Urgent

<= 30 Min

Tanda inpartu/pecah ketuban: UK >

37 mg, kontraksi setiap 2-4 menit

sekali.

Perdarahan antenatal : Riwayat

adanya perdarahan sebelumnya

Gejala hipertensi dan gangguan saraf

: Nyeri kepala subakut ringan/

sedang; Edema (non- dependen)

Nyeri : Nyeri abdomen ringan/sedang; Nyeri

punggung; Nyeri pinggang

Trauma abdomen : Trauma minor

Tanda infeksi:mual/ muntah/ diare yang

berpotensi dehidrasi sedang

Pernapasan : Distress nafas ringan

Penggunaan obat/kesehatan jiwa : Krisis

situasional sampai timbulnya efek

withdrawal hingga timbul depresi dan ide

untuk bunuh diri

Level IV

Less urgent

<= 1 h

Tanda inpartu/pecah ketuban :

Kontraksi > 5 menit sekali; UK >=

37 mg dan ketuban telah pecah

Trauma abdomen: Jatuh, tanpa trauma

langsung pada abdomen

Page 37: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

23

Perdarahan antenatal : Perdarahan

bercak

Gejala hipertensi dan gangguan saraf

: Follow up hipertensi (poliklinis)

temasuk pemeriksaan lab/darah

Tanda infeksi: keluhan infeksi saluran

kemih; hematuri; demam; batuk; atau adanya

obstruksi

Penggunaan obat / kesehatan jiwa: Adanya

depresi tanpa disertai ide untuk bunuh diri

Level V

Non Urgent

<= 2 h

Tanda inpartu/pecah ketuban :

Pematangan serviks, Kunjungan

antenatal.

Asesmen janin : Pemeriksaan NST

(terdaftar); Versi luar pada kelainan

letak.

Gejala hipertensi dan gangguan sraaf

: Nyeri kepala kronis.

Nyeri : Rasa tidak nyaman terkait kehamilan

Tanda infeksi : bercak merah pada kulit

2.3.4. Petugas Triase di IGD RSUD dr Soetomo

Petugas triase RSUD Dr. Soetomo terdiri atas 3 komponen, yaitu :

1. Perawat yang mendapatkan rotasi jaga triase berjaga 24 jam setiap harinya.

2. Dokter jaga tetap triase yang berjaga pada pagi – siang setiap hari kerja.

3. PPDS jaga triase yang berjaga pada sore-malam dan di hari libur

Page 38: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

60 30 24

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1.Kerangka Konsep

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Keterangan :

: yang diteliti

: yang tidak diteliti

3.2.Penjelasan Kerangka Konsep

Triase merupakan usaha untuk memilah pasien berdasarkan tingkat keparahan

cedera/penyakitnya untuk menyelamatkan sebanyak banyaknya pasien dengan sumber

daya yang tersedia. Triase di IGD RS Dr. Soetomo dapat dilakukan oleh 3 komponen

Page 39: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

25

tenaga medis yakni perawat jaga ruang triase IGD, dokter jaga tetap IGD, dan PPDS

jaga IGD sesuai shiftnya. Ketiga komponen tenaga medis tersebut haruslah memiliki

pengetahuan, sikap, dan penerapan yang baik dalam triase untuk menyegerakan

treatment yang dibutuhkan oleh pasien. Dalam penelitian ini yang akan diteliti

hanyalah tingkat pengetahuan triase dari perawat jaga IGD RS Dr. Soetomo untuk

mengetahui gambaran tingkat pengetahuan perawat Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr.

Soetomo Surabaya tahun 2019 terhadap triase.

Page 40: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

60 32 26

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1.Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk

mengetahui gambaran tingkat pengetahuan perawat Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr.

Soetomo Surabaya tahun 2019 terhadap triase.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang meneliti satu atau lebih variabel

mandiri tanpa dihubungkan atau dibandingkan dengan variabel lainnya

(Sugiyono,2015). Fokus utama penelitian ini adalah menyajikan data variabel

penelitian dengan tambahan pengolahan data berupa analisis hubungan antar variabel

secara statistik. Hasil penelitian kuantitatif memiliki karakteristik yaitu hasilnya

disajikan dalam skema,gambar, atau dinarasikan menjadi kata kata (Sugiyono,2003).

Hasil penelitian ini nantinya akan disajikan dengan tabel frekuensi dibantu visualisasi

menggunakan diagram pie dan narasi penjelasan.

4.2.Populasi Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

4.2.1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah seluruh perawat IGD RSUD Dr. Soetomo

Surabaya pada periode 2019.

4.2.2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah seluruh perawat IGD di RSUD Dr. Soetomo Surabaya

pada periode 2019 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

Page 41: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

27

4.2.3. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian

Sampel diambil secara total sampling yang memenuhi kriteria penerimaan

sampel.

4.3.Kriteria Sampel

4.3.1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi penelitian ini adalah perawat tetap yang lingkup kerjanya

berada di Lt. 1 IGD RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada periode 2019 berdasarkan data

karyawan sampai dengan per tanggal Januari 2019 dan menyetujui menjadi subjek

penelitian dengan mengisi informed consent.

4.3.2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi penelitian ini adalah perawat tetap yang lingkup kerjanya

berada di Lt. I IGD RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada periode 2019 berdasarkan data

karyawan yang diambil pada Januari 2019 yang melakukan resign selama periode

dibuatnya penelitian.

4.4.Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diambil

langsung dari perawat IGD RSUD dr Soetomo tahun 2019 menggunakan instrument

penelitian berupa kuisioner tervalidasi.

4.5.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.5.1. Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini secara keseluruhan masuk dalam

klasifikasi variabel mandiri yang dapat berdiri sendiri, yaitu sebagai berikut:

Page 42: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

28

1. Jenis kelamin Perawat

2. Usia Perawat

3. Pendidikan Terakhir Perawat

4. Lama kerja Perawat di RSUD Dr. Soetomo

5. Pelatihan yang pernah diikuti Perawat

6. Pengetahuan terhadap Triase

4.5.2. Definisi Operasional Penelitian

Tabel 4.1. Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi

Operasional

Alat

Ukur

Kriteria

Hasil Skala

Jenis

Kelamin

Jenis kelamin

perawat. Kuisioner

- Laki Laki

Nominal - Perempuan

Usia

Usia perawat jaga

IGD pada saat

pengambilan data

penelitian.

Kuisioner

- Kurang dari

26 tahun

Ordinal

- 26 sampai

dengan 35

tahun

- 36 sampai

dengan 45

tahun

- Lebih dari

45 tahun

Pendidikan

Terakhir

Tingkat pendidikan

terakhir yang

ditempuh perawat.

Kuisioner

- D3

Ordinal - D4

- S1

Page 43: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

29

Lama Masa

Kerja

Lamanya masa

perawat bekerja di

RSUD Dr.

Soetomo.

Kuisioner

- Kurang dari

5 tahun

Ordinal

- 6 sampai

dengan 10

tahun

- 10 sampai

dengan 15

tahun

- Lebih dari

15 tahun

Pelatihan

Pelatihan yang

pernah diikuti oleh

perawat dalam

menunjang

keterampilan

maupun menambah

wawasan yang

dibutuhkan dalam

keseharian kerja

sehari hari di IGD

RSUD Dr. Soetomo

Kuisioner

- BLS

Nominal

- ATLS

- EKG

- ACLS

- PPGD

- Code Blue

- BTCLS

Page 44: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

30

Pengetahuan

Hasil penilaian

pengetahuan

perawat terhadap

triase yang diukur

dengan kuisioner

penelitian yang

valid berisi

pertanyaan seputar

materi triase rumah

sakit.

Kuisioner

Dikategorikan

menjadi :

Ordinal

1. Baik jika

skor benar 7-

8

2. Cukup jika

skor benar 4-

6

3. Kurang

jika skor

benar 1-3

4.6.Tempat dan Waktu Penelitian

4.6.1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

4.6.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan November 2018 hingga Juli 2019.

4.7.Prosedur Pengambilan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer

langsung dari subjek penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan instrumen

berupa kuisioner berisi pengetahuan seputar triase yang sudah tervalidasi diuji

validitas dan reliabilitasnya oleh software SPSS dan pengambilan data

Page 45: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

31

Pengujian Proposal Penelitian

Penyusunan Proposal Penelitian

Administrasi Etik Penelitian

Pengumpulan Data (Sampling)

Penyusunan dan Analisis Data Hasil Penelitian

Penyusunan Skripsi

dilakukan oleh peneliti langsung di IGD RSUD dr Soetomo pada waktu di luar

jam kerja.

Gambar 4.1 Alur penelitian

4.8.Analisis Data

Data yang diperoleh akan dikelompokkan sesuai definisi operasional

variabel penelitian yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan, dan pengetahuan

terhadap triase. Selanjutnya, data yang telah tersusun disajikan dalam tabel

frekuensi dan diagram pie chart agar lebih jelas terlihat persentasenya dengan

diberikan narasi deskriptif sebagai penjelasan. Selain penyajian data juga

dilakukan analisis hubungan terhadap beberapa variabel menggunakan

software Microsoft Excel dan SPSS. Uji hubungan yang dilakukan ada dua

macam yaitu dengan uji Spearman untuk uji data ordinal-ordinal dan uji Mann-

Whitney untuk uji data nominal-ordinal.

Page 46: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

32

38 32

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Jenis Kelamin Perawat

Berdasarkan data hasil kuisioner profil pengetahuan perawat IGD RSUD dr

Soetomo tahun 2019 didapatkan perawat berjenis kelamin laki-laki berjumlah

sebanyak 16 orang dengan persentase 48% sedangkan perawat berjenis kelamin

perempuan berjumlah sebanyak 17 orang dengan persentase 52% dari total 33 perawat.

Tabel 5.1. Tabel Frekuensi Jenis Kelamin Perawat IGD RSUD dr Soetomo

No Jenis Kelamin

Perawat

Frekuensi Persentase

1 Laki Laki 16 48%

2 Perempuan 17 52%

Total 33 100%

Gambar 5.1. Distribusi Jenis Kelamin Perawat IGD RSUD Dr. Soetomo.

52%48%

Jenis Kelamin Perawat IGD RSUD dr Soetomo

Perempuan

Laki Laki

Page 47: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

33

5.2. Usia Perawat

Pengelompokkan usia ini berdasarkan pada pembagian kelompok usia pada

lembar kuesioner penelitian ini dibagi menjadi 4 kelompok usia yaitu kurang dari 26

tahun, 26-35 tahun, 36-41 tahun dan diatas 41 tahun.

Tabel 5.2. Tabel Frekuensi Usia Perawat IGD RSUD dr Soetomo

No Usia Perawat Frekuensi Persentase

1 <26 tahun 1 3%

2 26-35 tahun 15 24%

3 36-41 tahun 9 27%

4 >41 tahun 8 46%

Total 33 100%

Gambar 5.2. Distribusi usia Perawat IGD RSUD Dr. Soetomo.

Page 48: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

34

Pada hasil penelitian ini kelompok usia terbanyak perawat IGD RSUD dr

Soetomo adalah kelompok usia 26 - 35 tahun berjumlah 15 orang dengan persentase

sebesar 46% diikuti dengan kelompok usia 36 – 41 tahun berjumlah 9 orang dengan

persentase sebesar 27%, kelompok usia >41 tahun berjumlah 8 orang dengan

persentase sebesar 24%, dan terakhir <26 tahun berjumlah 1 orang dengan persentase

sebesar 3%.

Peneliti merasa pengelompokkan usia berdasarkan kuesioner penelitian ini

kurang tepat karena range yang lebar dan tidak sama besarnya, sehingga peneliti

mencoba menggolongkan kembali usia perawat sesuai kelompok usia menurut

DEPKES (2009) yaitu anak-anak (5-11 tahun), remaja awal (12-16 tahun), remaja akhir

(17-25 tahun), dewasa awal (26-35 tahun), dewasa akhir (36-45 tahun), lansia awal (46-

55 tahun), lansia akhir (56-65 tahun) dan manula (>65 tahun).

5.3. Pendidikan Terakhir Perawat

Pendidikan Terakhir yang dienyam perawat IGD RSUD dr Soetomo

dikelompokkan menjadi 4 golongan yakni D4,D3,S1, dan terakhir S2.

Tabel 5.3. Tabel Frekuensi Pendidikan Terakhir Perawat IGD RSUD dr Soetomo

No Pendidikan

Terakhir Perawat

Frekuensi Persentase

1 D4 1 9%

2 D3 15 61%

3 S1 9 30%

4 S2 0 0%

Total 33 100%

Page 49: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

35

Gambar 5.3. Distribusi Pendidikan Terakhir Perawat IGD RSUD Dr. Soetomo.

Pada hasil penelitian ini pendidikan terakhir yang terbanyak dienyam oleh

perawat IGD RSUD dr Soetomo adalah setingkat D3 sebanyak 20 perawat dengan

persentase 61%, diikuti oleh setingkat S1 dengan jumlah 10 perawat dan persentase

sebanyak 30%, setingkat D4 dengan jumlah 3 orang dan persentase sebanyak 9% dan

terakhir setingkat S2 dengan persentase 0%.

5.4. Lama Kerja Perawat

Pengelompokkan usia ini berdasarkan pada pembagian kelompok usia pada

lembar kuesioner penelitian ini dibagi menjadi 4 kelompok usia yaitu kurang dari 5

tahun, 6 – 10 tahun, 11 - 15 tahun dan diatas lebih dari 15 tahun.

Tabel 5.4. Tabel Frekuensi Lama Kerja Perawat IGD RSUD dr Soetomo

No Lama Kerja

Perawat

Frekuensi Persentase

1 <5 tahun 2 6%

Page 50: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

36

2 6-10 tahun 9 27%

3 11-15 tahun 7 21%

4 >15 tahun 15 46%

Total 33 100%

Gambar 5.4. Distribusi Lama Kerja Perawat IGD RSUD Dr. Soetomo

Pada hasil penelitian ini lama kerja perawat terbanyak di IGD RSUD dr

Soetomo adalah lebih dari 15 tahun sejumlah 15 orang dengan persentase sebanyak

46%, diikuti oleh 6 – 10 tahun sejumlah 9 orang dengan persentase sebanyak 27%, 11

– 15 tahun sejumlah 7 orang dengan persentase sebanyak 21% dan terakhir kurang dari

5 tahun sejumlah 2 orang dengan persentase sebanyak 6%.

5.5. Pelatihan Perawat

Pengelompokkan variabel pelatihan perawat ini dibagi menjadi 7 pelatihan

yaitu BLS,ATLS,EKG,ACLS,PPGD,Code Blue, dan terakhir BTCLS.

Page 51: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

37

Tabel 5.5.1 Tabel Frekuensi Jenis Pelatihan Perawat IGD RSUD dr Soetomo

No Pelatihan Perawat Frekuensi Persentase

1 BLS 25 35%

2 ATLS 6 8%

3 EKG 4 6%

4 ACLS 3 4%

5 PPGD 24 33%

6 Code Blue 7 10%

7 BTCLS 3 4%

Total 72 100%

Gambar 5.5.1 Distribusi Jenis Pelatihan Perawat IGD RSUD Dr. Soetomo

Pada hasil penelitian ini pelatihan terbanyak yang pernah diikuti oleh perawat

IGD RSUD dr Soetomo adalah BLS sebanyak 35%, diikuti dengan PPGD sebanyak

33% perawat, Code Blue oleh 10% perawat, ACLS oleh 8% perawat, EKG oleh 6%

perawat, ACLS dan BTCLS oleh 4% perawat.

Page 52: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

38

Selain jenis pelatihan yang diikuti oleh perawat, peneliti juga menyajikan data

berupa frekuensi pelatihan perawat IGD RSUD dr Soetomo dengan data dari kuisioner

yang sama. Pada hasil penelitian ini didapatkan bahwa perawat yang hanya mengikuti

1 pelatihan saja mencakup 30% dari total keseluruhan perawat, perawat yang

mengikuti 2 pelatihan mencakup 33% perawat, perawat yang mengikuti 3 pelatihan

mencakup 15% perawat, dan perawat yang mengikuti 5 dan 6 pelatihan memiliki

persentase yang sama yakni 6% dari total keseluruhan perawat.

Tabel 5.5.2 Tabel Frekuensi Jenis Pelatihan Perawat IGD RSUD dr Soetomo

No Pelatihan Perawat Frekuensi Persentase

1 1 pelatihan 13 40%

2 2 pelatihan 11 33%

3 3 pelatihan 5 15%

4 4 pelatihan 0 0%

5 5 pelatihan 2 6%

6 6 pelatihan 2 6%

7 7 pelatihan 0 0%

8 Diatas 7 pelatihan 0 0%

Total 33 100%

Page 53: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

39

Gambar 5.5.2 Distribusi Frekuensi Pelatihan Perawat IGD RSUD Dr. Soetomo

5.6. Pengetahuan Perawat terhadap Triase

Kategori variable Pengetahuan Perawat terhadap Triase ini dibagi menjadi 3

kategori yakni Baik, Cukup, dan Kurang. Pada kategori Baik perawat dapat menjawab

lebih dari 75% pertanyaan secara tepat. Untuk kategori Sedang perawat dapat

menjawab sedikitnya 50% pertanyaan secara tepat. Terakhir pada kategori Kurang

perawat menjawab kurang dari 50% pertanyaan secara tepat.

Tabel 5.6.1 Tabel Frekuensi Pengetahuan Perawat IGD RSUD dr Soetomo

No Pengetahuan Frekuensi Persentase

1 Baik 9 27%

2 Cukup 20 61%

3 Kurang 4 12%

Total 33 100%

Page 54: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

40

Gambar 5.6.1 Distribusi Pengetahuan Perawat IGD RSUD Dr. Soetomo

Pada hasil penelitian ini kategori pengetahuan perawat terbanyak di IGD RSUD

dr Soetomo adalah kategori cukup dengan jumlah 20 perawat dan persentase sebanyak

61%, lalu baik sejumlah 9 perawat dengan persentase sebanyak 27% dan terakhir

kategori kurang sejumlah 4 perawat dengan persentase sebanyak 12%.

Selain pengetahuan perawat secara umum mengenai triase, peneliti juga

menyajikan data berupa frekuensi kesalahan perawat IGD RSUD dr Soetomo dalam

menilai triase dengan data yang dikumpulkan dari kuisioner yang sama. Ketepatan

penilaian triase ini digolongkan menjadi tiga kategori yaitu undertriage,overtriage,

dan penilaian tepat.

Tabel 5.6.2 Tabel Frekuensi Ketepatan Penilaian Triase Perawat IGD RSUD dr Soetomo

No Pengetahuan Frekuensi Persentase

1 Undertriage 13 27%

27%

61%

12%

Pengetahuan Perawat IGD RSUD terhadap Triase

Baik (>6 benar)

Cukup (4-6 benar)

Kurang (<4 benar)

Page 55: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

41

2 Overtriage 68 61%

3 Tepat 183 12%

Total 33 100%

Dari total 264 pertanyaan mengenai penilaian triase yang dijawab oleh 33

perawat IGD RSUD dr Soetomo, didapatkan data sebagai berikut: 13 jawaban perawat

masuk kedalam kategori kesalahan undertriage, 68 jawaban perawat masuk kedalam

kategori kesalahan overtriage, dan 183 jawaban sisanya merupakan jawaban tepat.

Gambar 5.6.2 Distribusi Ketepatan Penilaian Triase Perawat IGD RSUD Dr. Soetomo

Page 56: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

42

42

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1. Jenis Kelamin Perawat IGD RSUD dr Soetomo

Data dalam penelitian ini menggunakan data primer hasil pengisian kuisioner

yang sudah tervalidasi kepada perawat yang bertugas di lantai 1 Instalasi Gawat

Darurat RSUD Dr. Soetomo periode 1 Februari 2019 – 15 Maret 2019. Dari 33 sampel

yang diteliti, ditemukan perawat IGD berjenis kelamin laki-laki sebanyak 15 orang

(75%), sedangkan jenis kelamin perempuan sebanyak 5 orang (25%).

Penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Maslita (2017) di

Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang, dimana dalam penelitian tersebut

didapatkan perawat didominasi oleh perempuan sebanyak 51 orang (76,1%), dibanding

dengan laki-laki sebanyak 16 orang (23,9%) (Maslita, 2017).

Hasil penelitian diatas juga sebanding dengan penelitian yang dilakukan oleh

Soeprodjo (2016) di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Provinsi

Sulawesi Utara pada September – Oktober tahun 2016 yang menyatakan distribusi

perawat berdasarkan jenis kelamin terbanyak pada wanita yaitu 34 orang (85%) dan

pada laki-laki hanya 6 orang (15%) (Soeprodjo et al., 2016). Hasil distribusi jenis

kelamin ini juga dikemukakan studi lain oleh Meadus dan Twomey (2011) mengenai

fenomena sedikitnya perawat berjenis kelamin laki laki di Kanada dan Amerika,

dimana hanya mencapai 5% dari total perawat aktif.

Page 57: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

43

Banyak faktor yang telah terbukti melalui penelitian memengaruhi besarnya

perbedaan antara jumlah perawat laki laki dan perempuan ini, seperti perawat laki laki

dianggap lebih sering melakukan pekerjaan berat dan kasar seperti mengangkat barang

barang berat (Fisher, 2009), isolasi dari perawat lain yang mayoritas peremupuan, dan

pengalaman tidak enak dari kolega perempuan seperti permusuhan (Stott, 2007).

Dominasi perempuan dalam dunia keperawatan dipengaruhi juga oleh sisi

feminine perempuan yang memunculkan perilaku caring yang lebih baik daripada sisi

maskulin yang dimiliki oleh laki laki (Evans,1997). Hal ini sesuai dengan pernyataan

Papathanassoglou et Al (2005) bahwa wanita lebih baik dalam hal memberikan

perawatan holistik sedangkan pria lebih baik dalam hal pengambilan keputusan dan

melakukan advance practice.

6.2.Usia Perawat IGD RSUD dr Soetomo

Pada hasil penelitian ini kelompok usia terbanyak perawat IGD RSUD dr

Soetomo adalah kelompok usia 26 - 35 tahun yaitu sebesar 46% kemudian diikuti

dengan kelompok usia 36 – 41 tahun yaitu sebesar 27%, kelompok usia >41 tahun yaitu

sebesar 24%, dan terakhir <26 tahun yaitu sebesar 3%.

Hasil penelitian ini serupa dengan apa yang ditemukan oleh Majore, Kalalo,

dan Bidjuni di Manado (2018). Perawat terbanyak berusia 26-35 tahun sebanyak

56.8%, diikuti dengan dibawah 26 tahun sebanyak 34.1%, dan terakhir diatas usia 35

tahun sebanyak 9.1%.

Page 58: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

44

Hasil yang serupa juga ditemukan dalam penelitian Kurniawan (2014) dimana

47% dari perawat berusia 21-30 tahun. Diikuti dengan 23% perawat pada rentang usia

31 – 40 tahun, 22% perawat pada rentang usia 41 – 50 tahun, dan terakhir 8% sisanya

pada rentang 51-60 tahun.

Namun terdapat perbedaan yang ditemukan pada penelitian yang dilakukan

oleh Hidayat (2010) dimana perawat di IGD RS Premiere Surabaya justru jauh lebih

banyak yang mencakup usia kurang dari 26 tahun yaitu sebanyak 44,6% dari total

keseluruhan jumlah perawat.

Rentang umur 25-45 tahun merupakan tahap perkembangan generativitas vs

stagnasi, dimana seseorang memperhatikan ide-ide, keinginan untuk berbagi

pengetahuan, dan meningkatkan kreativitas (Sunaryo, 2004). Pada rentang usia

tersebut seseorang dapat dikatakan sedang melalui masa masa produktifnya. Pada usia

pertengahan 40-an (sekitar usia 45 tahun), secara fisiologis memang terjadi penurunan

kemampuan sensoris yang biasanya diawali dengan penurunan ketajaman penglihatan

yang dapat diikuti juga dengan penurunan fungsi pendengaran (Uthaman,2015).

Overworking pada usia senja juga sangat erat terkait dengan chronic pain seperti neck

pain,back pain, maupun nyeri terkait proses inflamasi seperti arthritis dan kelainan

penyakit musculoskeletal lainnya (Stichler,2013). Perawat yang masih bekerja hingga

usia senja (diluar masa produktifnya) dengan pekerjaan yang berat terbukti

memperparah kondisi chronic pain yang dimilikinya (Gabriella,2008).

Page 59: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

45

Terlepas dari keterbatasan fisik di usia senja, sebuah studi mengenai perawat di

Australia meneliti tentang alasan perawat dengan usia lanjut tetap bekerja. Studi oleh

Warburton (2014) itu memaparkan beberapa alasan perawat tetap bekerja dapat

didasari oleh kepuasan yang mereka dapatkan dari hubungan intrapersonal dan

komunikasi mereka dengan pasien dalam tugas keperawatannya sehari hari.

6.3.Pendidikan Perawat IGD RSUD dr Soetomo

Pada hasil penelitian ini pendidikan terakhir yang terbanyak dienyam oleh

perawat IGD RSUD dr Soetomo adalah setingkat D3 sebanyak 61%, diikuti oleh

setingkat S1 sebanyak 30%, setingkat D4 sebanyak 9% dan terakhir setingkat S2

sebanyak 0%.

Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian oleh Yanti dan Warsito (2013)

dimana proporsi responden berdasarkan pendidikan terakhirnya adalah DIII

Keperawatan sebesar 68,9%, mayoritas daripada S1 keperawatan.

Hal ini serupa dengan penelitian oleh Maslita (2017) dengan Pendidikan

terakhir perawat terbanyak yaitu DIII sebanyak 82,1% keseluruhan perawat diikuti

dengan S1 sebanyak 14,9% keseluruhan perawat dan terakhir pendidikan NERS

sebanyak 3% dari keseluruhan perawat.

Hal ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Majore, Kalalo, dan

Bidjuni(2018). Perawat D3 terbanyak dengan persentase sebesar 77.3% diikuti dengan

S1 15.9% dan terakhir Ners sebesar 6.8%. Hal serupa juga didapatkan pada Kurniawan

Page 60: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

46

dan Prasetyo (2014) dimana persentase terbesar didapatkan pada pendidikan terakhir

setingkat DIII sebesar 74% dan dilanjut dengan S1 sebesar 13% dan SPK sebesar 13%.

Hal serupa ditemukan Sutria (2017) pada dimana mayoritas responden

memiliki pendidikan terakhir D3 yaitu sebanyak 19 (61%) responden, sedangkan hanya

3 (10%) responden yang memiliki pendidikan terakhir S1, dan responden yang

memiliki pendidikan terakhir Ners yaitu sebanyak 9 (29%).

Menurut Siagian (1999) tenaga keperawatan yang berpendidikan tinggi

kinerjanya akan lebih baik karena telah memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih

luas. Selain itu, tingkat pendidikan diploma lebih mengedepankan praktek kerja

disbanding teori apabila dibandingkan dengan tingkat pendidikan sarjana. Tentu hal ini

relevan dengan pekerjaan perawat yang membutuhkan banyak praktek kerja dalam

memberikan pelayanan yang prima dan membentuk perilaku caring yang baik terhadap

pasien. Tingkat pendidikan formal yang semakin tinggi, berakibat pada peningkatan

harapan dalam hal karier dan perolehan pekerjaan dan penghasilan. Akan tetapi di sisi

lain, lapangan kerja yang tersedia tidak selalu sesuai dengan tingkat dan jenis

pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki oleh para pencari kerja tesebut (Ellitan,

2003). Perawat dengan pendidikan DIII keperawatan mempunyai efisiensi kerja dan

penampilan kerja yang lebih baik dari pada perawat dengan pendidikan SPK (Prima,

2010).

Page 61: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

47

6.4.Lama Kerja Perawat IGD RSUD dr Soetomo

Pada hasil penelitian ini lama kerja perawat terbanyak di IGD RSUD dr

Soetomo adalah lebih dari 15 tahun sebanyak 46%, diikuti oleh 6 - 10 tahun sebanyak

27%, 11 – 15 tahun sebanyak 21% dan terakhir kurang dari 5 tahun sebanyak 6%.

Hal ini selaras dengan penelitian oleh Kumajas (2014) dimana proporsi

terbanyak sebesar 60 % perawat dengan lama kerja lebih dari 3 tahun dan 40% perawat

dengan lama kerja kurang dari 3 tahun.

Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian oleh Pratiwi (2013) dimana

proporsi terbanyak sebesar 78,8% perawat dengan lama kerja lebih dari 5 tahun dan

21,2% perawat dengan lama kerja kurang dari 5 tahun.

Hal ini berlawanan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maslita (2017)

dimana proporsi terbanyak adalah perawat dengan masa kerja 1 – 5 tahun yaitu

sebanyak 37%, diikuti dengan perawat dengan masa kerja lebih dari 5 tahun yaitu

sebanyak 23%, dan terakhir perawat dengan masa kerja kurang dari 1 tahun yaitu 7%.

RSUD dr Soetomo merupakan rumah sakit rujukan tersier yang secara tidak

langsung akan membutuhkan tenaga kerja dengan kinerja bagus, ilmu yang mumpuni

serta pengalaman menangani pasien yang baik pula. Menurut Rudianti (2011), perawat

pelaksana yang memiliki masa kerja <7 tahun mempunyai kinerja kurang (55,6%) lebih

besar dibanding dengan masa kerja 7-12 tahun (45,3%). Menurut Nursalam (2009)

bahwa semakin banyak masa kerja perawat maka semakin banyak pengalaman perawat

Page 62: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

48

tersebut dalam memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar atau

prosedur tetap yang berlaku.

6.5.Pelatihan Perawat IGD RSUD dr Soetomo

Pada hasil penelitian ini pelatihan terbanyak yang pernah diikuti oleh perawat

IGD RSUD dr Soetomo adalah BLS sebanyak 35%, diikuti dengan PPGD sebanyak

33% perawat, Code Blue oleh 10% perawat, ACLS oleh 8% perawat, EKG oleh 6%

perawat, ACLS dan BTCLS oleh 4% perawat.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian oleh Hasanah et Al (2015)

dimana didapatkan 66,7% dari perawat paling banyak mendapatkan pelatihan PPGD

dan 33,3% dari perawat telah mendapatkan pelatihan BTCLS.

Menurut Kasenda (2013), tidak terdapat hubungan oleh pelatihan yang

dilakukan perawat terhadap kinerja perawat. Hal tersebut sejalan dengan penlitian oleh

Soleman (2017) yang juga tidak mendapatkan hubungan bermakna oleh pelatihan yang

dilakukan perawat terhadap kinerja dan motivasi perawat.

Hal tersebut tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lontoh

(2013) tentang pengaruh pelatihan teori bantuan hidup dasar terhadap pengetahuan

resusitasi jantung paru menyatakan bahwa adanya hubungan antara pelatihan dengan

pengetahuan.

Page 63: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

49

6.6.Pengetahuan Perawat IGD RSUD dr Soetomo terhadap Triase

Pada hasil penelitian ini kategori pengetahuan perawat terbanyak di IGD RSUD

dr Soetomo adalah kategori cukup sebanyak 61%, lalu baik sebanyak 27% dan terakhir

kategori kurang sebanyak 12%.

Hasil ini sesuai dengan penelitian oleh Pradana et Al (2016) yang menunjukkan

bahwa tingkat pengetahuan perawat dalam melakukan triase di IGD RSUD Kota

Surakarta mayoritas masuk dalam kategori cukup (53,3%). Kategori terbanyak

selanjutnya adalah baik (26,6%) dan diikuti oleh kategori kurang (20%).

Menurut Khairina et Al (2018) pengetahuan perawat merupakan variabel

terkuat yang dapat memengaruhi ketepatan penilaian triase. Ketepatan penilaian triase

oleh perawat triase nantinya juga dapat memengaruhi progonosis pasien di RS

(Prasetyantoro,2013). Oleh karena pentingnya penilaian triase tersebut, maka peneliti

berpendapat kesalahan dalam penilaian triase harus diminimalisir seminimal mungkin.

Pada penelitian ini juga didapatkan data mengenai keslaahan undertriage dan

overtriage dengan persentase sebesar 5% dan 26%. Angka persentase kesalahan

undertriage yang didokumentasikan lewat kuisioner penelitian ini menyamai batas atas

toleransi kesalahan undertriage yang direkomendasikan American College of Surgeons

yaitu 5% dari total pasien IGD. Sedangkan untuk persentase kesalahan overtriage

masih jauh dari batas kesalahan overtriage yang direkomendasikan American College

of Surgeons yakni 35%.

Page 64: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

50

Berdasarkan hasil dan analisis penelitian, didapatkan bahwa usia, jenis kelamin,

pendidikan terakhir, lama kerja, dan pelatihan perawat tidak memengaruhi

pengetahuan perawat terhadap triase. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian ini antara lain: (1) jumlah sampel penelitian, (2) kondisi subjek penelitian

saat mengisi kuisioner,dan (3) jobdesc perawat IGD yang dirotasi setiap periode

tertentu sehingga kesempatan perawat untuk melakukan dan memahami triase menjadi

terbatas.

6.7.Analisis Statistika Hubungan Karakteristik Perawat terhadap Pengetahuan

Triase Perawat IGD RSUD dr Soetomo

Data jenis kelamin perawat yang merupakan data nominal apabila akan

dicari hubungannya dengan variable pengetahuan yang merupakan data ordinal

dapat menggunakan uji Chi-Square atau uji Mann-Whitney. . Karena dengan uji

Chi-square didapatkan lebih dari 20% sel yang memiliki nilai harapan kurang dari

5, maka digunakan uji Mann-Whitney. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah

0,262 (>0,05), yang artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik

antara jenis kelamin dan pengetahuan perawat IGD RSUD dr Soetomo Surabaya

terhadap triase. Hal ini sesuai dengan penelitian di RSUD Dr H Koesnadi

Bondowoso, dimana tidak ditemukan hubungan secara statistic antara jenis kelamin

perawat dan kinerja perawat (Asmuji,2016).

Data kelompok usia perawat merupakan data ordinal, sehingga digunakan

korelasi dengan uji Spearman rank. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,390

(>0,05), yang artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara

Page 65: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

51

jenis kelamin dan pengetahuan perawat IGD RSUD dr Soetomo Surabaya terhadap

triase. Hal ini juga sesuai dengan penelitian di RSUD Dr H Koesnadi Bondowoso,

yang menyatakan bahwa p value hubungan antara umur perawat dan kinerja

perawat < 0,05 (p value: 0,301)sehingga secara statistic hubungan antara kedua

variable terebut tidak signifikan (Asmuji,2016).

Data pendidikan terakhir perawat merupakan data ordinal, sehingga

digunakan korelasi dengan uji Spearman rank. Nilai signifikansi yang diperoleh

adalah 0,322 (>0,05), yang artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna secara

statistik antara usia dan pengetahuan perawat IGD RSUD dr Soetomo Surabaya

terhadap triase.

Hasil ini sesuai dengan penelitian oleh Khairina et Al (2018) yang

menunjukkan bahwa secara statistik tidak terdapat hubungan antara pendidikan

terakhir perawat dengan kemampuan perawat dalam melakukan triase di rumah

sakit. Hasil uji statistik antara kedua variable ini menunjukkan p value > p alpha

(0.274 > 0.05).

Data lama kerja perawat merupakan data ordinal, sehingga digunakan

korelasi dengan uji Spearman rank. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,920

(>0,05), yang artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara

pendidikan terakhir dan pengetahuan perawat IGD RSUD dr Soetomo Surabaya

terhadap triase.

Page 66: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

52

Hasil ini sesuai dengan penelitian oleh Lutfi et Al (2015) yang

menunjukkan bahwa secara statistik tidak terdapat hubungan antara lama kerja

perawat dengan kemampuan perawat dalam melakukan triase di rumah sakit. Hasil

analisa statistik dengan uji Spearman rho menunjukkan p value < p alpha (0.005 <

0.05).

Data frekuensi pelatihan perawat merupakan data ordinal, sehingga

digunakan korelasi dengan uji Spearman rank. Nilai signifikansi yang diperoleh

adalah 0,017 (<0,05), yang artinya terdapat hubungan yang bermakna secara

statistik antara frekuensi pelatihan yang diikuti oleh perawat dan pengetahuan

perawat IGD RSUD dr Soetomo Surabaya terhadap triase.

Hasil ini sesuai dengan penelitian oleh Juliati (2015) yang menunjukkan

bahwa secara statistik terdapat hubungan antara pelatihan dan kinerja perawat

pelaksana di rumah sakit dengan didapatkan p value 0,000 (< 0,05) dalam analisis

Chi Square Bivariat. Dalam penelitian lain juga disebutkan bahwa terdapat

hubungan antara pelatihan dan kinerja perawat dengan p value yang didapatkan

yaitu 0,03 (Duminggu,2016).

Page 67: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

60 53

BAB VII

PENUTUP

7.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian deskriptif terhadap pengetahuan perawat IGD RSUD dr

Soetomo tahun 2019 terhadap triase ini didapatkan :

1. Berdasarkan distribusi jenis kelamin, didapatkan perawat IGD RSUD dr

Soetomo didominasi oleh perawat dengan jenis kelamin perempuan (75%).

2. Berdasarkan kelompok usia, didapatkan perawat IGD RSUD dr Soetomo

didominasi oleh perawat dengan kelompok usia 26- 35 tahun (46%).

3. Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, didapatkan perawat IGD RSUD dr

Soetomo didominasi oleh perawat lulusan D3 (61%).

4. Berdasarkan distribusi data lama kerja di RSUD dr Soetomo, didapatkan

perawat IGD RSUD dr Soetomo didominasi oleh perawat dengan lama kerja

lebih dari 15 tahun (46%).

5. Berdasarkan distribusi pelatihan yang didapat, didapatkan perawat IGD

RSUD dr Soetomo paling banyak mendapatkan pelatihan BLS (35%).

6. Berdasarkan kategori pengetahuan perawat terhadap triase, didapatkan

perawat IGD RSUD dr Soetomo didominasi oleh perawat dengan kategori

pengetahuan terhadap triase cukup (61%).

7.2. Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang dapat

diberikan, yaitu :

Page 68: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

54

1. Sebaiknya jumlah sampel penelitian ditambah untuk mendapatkan hasil

penelitian yang lebih representatif.

2. Dibuat instrumen penilaian yang lebih optimal dalam menilai kemampuan

triase perawat baik dari aspek pengetahuan, sikap, maupun praktiknya secara

langsung di IGD.

3. Perluya penelitian lanjutan untuk menganalisis faktor faktor apa yang

memengaruhi pengetahuan perawat terhadap triase.

4. Penelitian ini menunjukkan pengetahuan perawat IGD RSUD dr Soetomo

terhadap triase mayoritas dalam kategori cukup. Sehingga dapat menjadi

motivasi untuk pihak manajemen maupun diklat RS untuk mengadakan

pelatihan dan penyegaran ilmu kembali mengenai materi triase, utamanya

triase rumah sakit.

Page 69: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

62

55

LAMPIRAN I

JADWAL KEGIATAN

N

o

Keteranga

n

2018 2019

3 4 5 6 7 8 9 1

0

1

1

1

2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1

1

1

2

1 Pembuata

n

Proposal

2 Seminar

Proposal

3 Pengurusa

n Etik

4 Uji Coba

Validasi

Kuisioner

4 Persiapan

Penelitian

5 Pelaksana

an

Penelitian

6 Pembuata

n Hasil

Penelitian

Page 70: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

63

56

LAMPIRAN II

RINCIAN BIAYA

No Keterangan Jumlah Biaya

1 Snack 40 buah x Rp5.000,00 Rp200.000,00

2 Fotocopy dan Print 1 rim kertas x Rp250,00 Rp 125.000,00

3 Jilid 4 buah x Rp3.000,00 Rp12.000,00

Page 71: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

64

57

LAMPIRAN III

PENJELASAN MENGENAI PENELITIAN

(Information for Consent)

Perawat tetap yang bekerja di lantai 1 Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr.

Soetomo akan disertakan sebagai subyek dalam penelitian

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR

SOETOMO TAHUN 2019 TERHADAP TRIASE

Manfaat praktis penelitian : Menyediakan informasi berupa tingkat

pengetahuan perawat jaga Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun

2019 mengenai triase

Manfaat teoritis penelitian : Mendapatkan data berupa tingkat pengetahuan

perawat jaga Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun 2019

mengenai triase sebagai pertimbangan untuk dilaksanakan evaluasi maupun pelatihan

triase secara terstruktur oleh instansi apabila diperlukan

Prosedur pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Peneliti mengambil data primer menggunakan kuesioner autopsi verbal yang

telah disusun secara terstruktur terhadap subyek penelitian untuk kemudian disimpan

dan diproses datanya sesuai prosedur yang disetujui oleh peneliti dan dosen

pembimbing peneliti.

Page 72: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

65

60

58

Tidak didapatkan resiko yang timbul pada subyek, dikarenakan penelitian ini

hanya berupa pengambilan data primer sesuai kuesioner penelitian.

Semua dokumen yang menyangkut tentang identitas diri subyek penelitian akan

dijamin kerahasiaannya. Penelitian ini dilakukan dengan sukarela, tidak ada paksaan

dan tidak bersifat mengikat. Bila setuju, dapat berpartisipasi dalam penelitian ini dan

sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri apabila merasa keberatan. Jika masih ada hal

yang kurang jelas bisa langsung ditanyakan kepada peneliti.

Bila bersedia berpartisipasi, dipersilahkan untuk menandatangani lembar

persetujuan yang terlampir.

Terima kasih atas kerja sama dan partisipasinya.

Surabaya,.......................................

Yang mendapat penjelasan, Yang memberi penjelasan,

............................................

........................................... No. HP 0895359175999

(Fariza Nur Aini W)

Page 73: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

66

59

LAMPIRAN IV

LEMBAR PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN

(Informed Consent)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Alamat :

No. HP :

Setelah mendengarkan penjelasan yang diberikan, dengan ini memberikan

PERSETUJUAN

Mengikuti penelitian GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT

IGD RSUD DR SOETOMO TAHUN 2019 TERHADAP TRIASE sebagai subyek

penelitian dan sewaktu-waktu berhak untuk mengundurkan diri.

Demikian persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan.

Surabaya,...........................................

Yang membuat pernyataan, Saksi,

............................................ ............................................

Page 74: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

67

60

LAMPIRAN V

KUISIONER PENELITIAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR

SOETOMO TAHUN 2019 TERHADAP TRIASE

A. Identitas Responden

1. Nomor responden : (diisi peneliti)

2. Nama Lengkap responden :

3. Usia responden :

a. <26 tahun

b. 26 – 35 tahun

c. 36 - 41 tahun

d. >41 tahun

4. Pendidikan terakhir responden :

a. S1

b. D3

c. D4

5. Lama kerja responden di RSUD dr. Soetomo :

a. < 5 tahun

b. 6-10 tahun

c. 11-15 tahun

d. >15 tahun

6. Pelatihan yang pernah diikuti oleh perawat : (Silahkan pilih lebih dari 1)

a. BLS

b. ATLS

c. EKG

d. ACLS

e. PPGD

f. Code Blue

g. Lain lain :

……..

Page 75: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

68

61

B. Pengetahuan Perawat tentang Triage

Dimohon untuk memilih SATU SAJA jawaban paling BENAR menurut responden.

1. Kegawatdaruratan dapat mengakibatkan kematian atau cacat dalam waktu

singkat. Keadaan berikut yang dapat dikategorikan sebagai keadaan gawatdarurat

adalah:

a. Mengancam jalan nafas dan

fungsi nafas

b. Mengancam fungsi sirkulasi

c. Mengancam fungsi kesadaran

d. Semua benar

2. Subjek triase di IGD rumah sakit adalah:

a. Pasien rawat jalan.

b. Pasien dengan kasus kegawatan trauma maupun non trauma

c. Pasien rujukan dari rumah sakit lain.

d. Semua pasien yang berkunjung atau dikirim dari ruangan ke IGD.

3. Yang dimaksud dengan Primary Survey adalah:

a. Deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi fungsi

organ vital yang terancam.

b. Primary Survey adalah life support dan resusitasi segera terhadap

kelainan yang mengancam jiwa.

c. Dalam waktu kurang dari 2-5 menit penolong harus mampu

menyimpulkan kondisi kegawatan dan menanganinya.

d. Semua benar

Page 76: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

69

60

62

Jawablah pertanyaan dibawah sesuai dengan Pelaksanaan Triase di RSUD Dr.

Soetomo

4. Ada berapa kategori kegawatan dalam model triase yang dilakukan diIGD

RSUD Dr. Soetomo?

a. 3. Merah,Kuning,Hijau.

b. 4. Merah,Kuning,Hijau,Hitam.

c. 5. Merah, Kuning, Hijau, Biru, Putih.

d. 5. Merah, Kuning, Hijau, Biru, Ungu.

Jawablah pertanyaan dibawah sesuai acuan Labelling Triage yang dilakukan di IGD

RSUD Dr. Soetomo

5. Pasien kecelakaan tunggal dibawa oleh ambulans ke RSUD Dr. Soetomo dan

mengalami cardiac arrest saat tiba di IGD. Maka triasenya diberi label warna apa?

a. Biru

b. Merah

c. Kuning

d. Hijau

6. Anak berusia 2 tahun dibawa oleh Ibunya ke IGD RSUD dr Soetomo karena

mengalami demam tinggi (temperature diukur : 39 derajat celcius) dan sempat kejang

selama 2 menit di rumah, maka triase diberi label warna apa?

a. Biru

b. Merah

c. Kuning

d. Hijau

Page 77: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

70

60

63

7. Pasien datang dengan keluhan muntah berulang selama 1 jam terakhir namun

belum dijumpai tanda tanda dehidrasi,maka triase diberi label warna apa?

a. Merah

b. Kuning

c. Hijau

d. Putih

8. Pasien sadar datang dengan ruam ruam merah di tubuh, muka bengkak, dan

terlihat sesak maka triage diberi label warna apa?

a. Merah

b. Kuning

c. Hijau

d. Putih

Page 78: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

71

64

LAMPIRAN VI

UJI VALIDITAS KUISIONER

Correlations

Soal_

1

Soal

_2

Soal

_3

Soal

_4

Soal

_5

Soal

_6

Soal

_7

Soal

_8

Skor_t

otal

Soal_

1

Pearson

Correlation

1 .268 -.022 .449** .200 .052 -.123 -.022 .375*

Sig. (2-

tailed)

.132 .904 .009 .264 .775 .496 .904 .032

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

Soal_

2

Pearson

Correlation

.268 1 .238 .055 .351* .260 -

.619**

.365* .631**

Sig. (2-

tailed)

.132

.181 .761 .045 .143 .000 .037 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

Soal_

3

Pearson

Correlation

-.022 .238 1 .055 -.175 .136 -.365* .112 .374*

Sig. (2-

tailed)

.904 .181

.761 .329 .451 .037 .537 .032

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

Soal_

4

Pearson

Correlation

.449** .055 .055 1 .359* .023 -.055 .055 .387*

Sig. (2-

tailed)

.009 .761 .761

.040 .898 .761 .761 .026

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

Soal_

5

Pearson

Correlation

.200 .351* -.175 .359* 1 .258 -.219 .219 .546**

Sig. (2-

tailed)

.264 .045 .329 .040

.147 .220 .220 .001

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

Page 79: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

72

65

Soal_

6

Pearson

Correlation

.052 .260 .136 .023 .258 1 -.260 .510** .595**

Sig. (2-

tailed)

.775 .143 .451 .898 .147

.143 .002 .000

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

Soal_

7

Pearson

Correlation

-.123 -

.619**

-.365* -.055 -.219 -.260 1 -

.492**

-.374*

Sig. (2-

tailed)

.496 .000 .037 .761 .220 .143

.004 .032

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

Soal_

8

Pearson

Correlation

-.022 .365* .112 .055 .219 .510** -

.492**

1 .545**

Sig. (2-

tailed)

.904 .037 .537 .761 .220 .002 .004

.001

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

Skor_t

otal

Pearson

Correlation

.375* .631** .374* .387* .546** .595** -.374* .545** 1

Sig. (2-

tailed)

.032 .000 .032 .026 .001 .000 .032 .001

N 33 33 33 33 33 33 33 33 33

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 80: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

73 66

LAMPIRAN VII

UJI RELIABILITAS KUISIONER

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100.0

Excludeda 0 .0

Total 33 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.613 9

Page 81: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

75

74

74

67

LAMPIRAN VIII

TABULASI HASIL KUISIONER

N

o

Respon

den

Soal

_1

Soal

_2

Soal

_3

Soal

_4

Soal

_5

Soal

_6

Soal

_7

Soal

_8

Skor_to

tal

1. H 1 0 0 1 1 1 1 1 6

2. R U D 1 1 1 1 0 1 0 1 5

3. F 1 1 1 1 1 1 0 1 7

4. M 1 1 1 1 1 1 0 1 7

5. M A 1 0 1 1 1 1 0 0 5

6. I 1 1 1 1 1 0 0 0 5

7. K 1 1 1 1 0 1 0 1 6

8. S 1 1 1 1 0 1 0 1 7

9. U N 1 1 1 1 1 1 0 1 7

1

0. A 1 1 1 1 1 1 0 1 7

1

1. S A 1 1 1 1 1 1 0 1 7

1

2. H 1 1 1 1 1 1 0 1 7

1

3. D A 0 1 1 1 1 1 0 1 6

1

4. K 1 1 1 1 1 1 0 1 7

1

5. S 0 1 1 0 0 0 0 0 3

1

6. K 1 0 0 1 1 1 1 0 5

1

7. S P 0 0 0 0 0 1 1 1 3

1

8. H 0 0 0 1 1 1 1 0 4

1

9. S Y 1 1 1 1 1 0 1 0 7

Page 82: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

76

74

75

68

2

0. E L M 0 0 1 1 1 0 1 1 5

2

1. S A 1 1 0 1 1 0 0 1 5

2

2. E A 1 1 0 1 1 0 0 1 5

2

3. P Y 0 1 0 1 1 1 0 1 5

2

4. Y B 1 1 0 1 1 1 1 1 7

2

5. M A 1 0 1 1 0 0 1 0 3

2

6. S 1 0 1 1 0 0 1 0 4

2

7. P 0 0 1 1 0 0 1 0 4

2

8. D 0 0 1 1 0 0 0 1 4

2

9. S 1 0 0 1 0 0 1 0 4

3

0. L 1 1 0 1 1 0 1 0 5

3

1. A 1 0 0 1 1 0 0 1 4

3

2. Y 1 1 0 1 1 0 0 0 4

3

3. I 1 0 0 1 0 0 1 0 2

Page 83: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

76 69

LAMPIRAN IX

HASIL ANALISIS STATISTIKA HUBUNGAN SPSS

Hasil uji chi-square untuk mengkaji hubungan antara jenis kelamin perawat dengan

pengetahuan perawat

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic Significance

(2-sided)

Pearson Chi-Square 1.424a 2 .491

Likelihood Ratio 1.472 2 .479

Linear-by-Linear Association 1.315 1 .252

N of Valid Cases 33

a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.94.

Hasil uji Mann-Whitney untuk mengkaji hubungan antara jenis kelamin perawat

dengan pengetahuan perawat

Test Statisticsa

pengetahuan

Mann-Whitney U 108.500

Wilcoxon W 261.500

Z -1.121

Asymp. Sig. (2-tailed) .262

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .326b

a. Grouping Variable: jeniskelamin

b. Not corrected for ties.

Page 84: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

77

70

Hasil uji Spearman rank untuk mengkaji hubungan antara usia perawat dengan

pengetahuan perawat

Correlations

umur perawat

pengetahuan

perawat

Spearman's rho umur perawat Correlation Coefficient 1.000 -.155

Sig. (2-tailed) . .390

N 33 33

pengetahuan perawat Correlation Coefficient -.155 1.000

Sig. (2-tailed) .390 .

N 33 33

Hasil uji Spearman rank untuk mengkaji hubungan antara pendidikan terakhir

perawat dengan pengetahuan perawat

Correlations

pengetahuan

perawat

pendidikan

terakhir

Spearman's rho pengetahuan perawat Correlation Coefficient 1.000 -.178

Sig. (2-tailed) . .322

N 33 33

pendidikan terakhir Correlation Coefficient -.178 1.000

Sig. (2-tailed) .322 .

N 33 33

Page 85: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

78

71

Hasil uji Spearman rank untuk mengkaji hubungan antara lama kerja perawat dengan

pengetahuan perawat

Correlations

pengetahuan

perawat

lama kerja

perawat

Spearman's rho pengetahuan perawat Correlation Coefficient 1.000 .018

Sig. (2-tailed) . .920

N 33 33

lama kerja perawat Correlation Coefficient .018 1.000

Sig. (2-tailed) .920 .

N 33 33

Hasil uji Spearman rank untuk mengkaji hubungan antara frekuensi pelatihan

perawat dangan pengetahuan perawat

Correlations

pengetahuan

perawat

frekuensi

pelatihan

perawat

Spearman's rho pengetahuan perawat Correlation Coefficient 1.000 -.412*

Sig. (2-tailed) . .017

N 33 33

frekuensi pelatihan

perawat

Correlation Coefficient -.412* 1.000

Sig. (2-tailed) .017 .

N 33 33

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 86: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

79

72

DAFTAR PUSTAKA

American College Of Surgeons. 2014. Resources For Optimal Care Of The Injured

Patient. Chicago : American College Of Surgeons.

Asmuji. 2010. Hubungan Faktor Karakteristik Perawat Dengan Kinerja Perawat Dalam

Pendokumentasi Asuhan Keperawatan Di Instalasi Rawat Inap Rsu Dr. H.

Koesnadi Bondowoso. The Indonesian Journal Of Health Science : Vol. 1, No. 1.

Australasian College For Emergency Medicine. 2016. Guidelines On The

Implementation Of The Australasian Triage Scale In Emergency Department.

Brooker, Cris. 2008. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta : Egc

Ellitan, L., 2003. Peran Sumber Daya Dalam Meningkatkan Pengaruh Tehnologi

Dalam Produktivitas. Universitas Kristen Petra : Surabaya

Evans, J. 1997. Men In Nursing: Exploring The Male Nurse Experience. Nursing

Inquiry, 4(2), Pp.142-145.

Duminggu, F., Mandagi, Chreissye K.F., dan Kawatu, Paul A.T. (2016). Hubungan

Antara Pendidikan Dan Pelatihan Serta Penghargaan Dengan Kinerja Perawat Di

Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih Gmim Kota Manado. .

E-Journal Unsrat : Vol. 5 No.1.

Fisher, M. . 2009. ‘Being A Chameleon’: Labour Processes Of Male Nurses

Performing Bodywork. Journal Of Advanced Nursing, 65(12), Pp.2668-2677.

Page 87: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

80

73

Frykberg, E. 2005. Triage: Principles And Practice. Scandinavian Journal Of Surgery,

94(4), Pp.272-278.

Gabrielle, S., Jackson, D. & Mannix, J., 2008. Older Women Nurses: Health, Ageing

Concerns And Self-Care Strategies. Journal Of Advanced Nursing, 61(3),

Pp.316–325.

Gilboy, N., Tanabe, P., Travers, D. And Rosenau, A. 2012. Emergency Severity Index

(Esi) A Triage Tool For Emergency Department Care. 4th Ed. Rockville: Ahrq

Publication.

Grossman, Florian F., Et Al. 2014. Undertriage In Older Emergency Department

Patients: Tilting Against Windmills. Plos One 9(8) : E106203.

Hasanah, U.N., Nurhayati, Y. & Fitriana, R.N., 2015. Hubungan Tingkat Pengetahuan

Dan Keterampilan Perawat Dalam Melakukan Tindakan Bantuan Hidup Dasar

(Bhd) Di Rsud Kabupaten Karanganyar. Stikes Kusuma Husada.

Hidayat, Rahman. 2010. Hubungan Faktor Stres Kerja Dengan Kinerja Perawat Di

Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Premier Surabaya. Electronic Theses And

Dissertations Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hidayati, H. 2014. Standar Pelayanan Kesehatan Pasien Igd Di Rumah Sakit Umum

Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Ejournal Administrasi Negara 3(2) : 653-

665.

Page 88: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

81

74

Iserson, K. And Moskop, J. 2007. Triage In Medicine, Part I: Concept, History, And

Types. Annals Of Emergency Medicine, 49(3), Pp.275-281.

Juliati. 2008. HUBUNGAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA PERAWAT

PELAKSANA DI RUMAH SAKIT PERTAMEDIKA PANGKALAN

BRANDAN. Jurnal Kesehatan Surya Nusantara : Vol. 2 no 5.

Kasenda, A. 2013. Hubungan Antara Pelatihan Dan Motivasi Dengan Kinerja Perawat

Di Ruang Rawat Inap Rsud Liun Kendage Tahuna. Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

Kemenkes, Ri. 2009. Peraturan Menteri Kesehatan Replubik Indonesia Nomor :

856/Menkes/Sk/Ix/2009-Klasifikasi Igd . Jakarta : Kementerian Kesehatan Ri

Khairina, I., Malini, H. & Huriani, E., 2018. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan

Pengambilan Keputusan Perawat Dalam Ketepatan Triase Di Kota

Padang. Indonesian Journal For Health Sciences, 2(1), Pp.1–6.

Khankeh, Hr, Et Al. 2013. Triage Effect On Wait Time Of Receiving Treatment

Services And Patients Satisfaction In The Emergency Department : Example

From Iran. Iran Journals Nurs Midwifery Res 18(1):79-83.

Krisanty, P, Et Al. 2009. Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Cetakan Pertama.

Jakarta: Penerbit Trans Info Media

Page 89: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

82

75

Kumajas, F. W. (2014). Hubungan Karakteristik Individu Dengan Kinerja Perawat Di

Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rsud Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang

Mongondow. Jurnal Kedokteran Sam Ratulangi. 5(2), 210-220

Kurniawan, I. And Prasetyo, Y. (2014). Profil Demografi Dan Kepusan Kerja Perawat

Puskesmas Di Wilayah Kota Malang. Research Report Universitas

Muhammadiyah Malang.

Lāhdet, E., Suserud, B., Jonsson, A. And Lundberg, L. (2009). Analysis Of Triage

Worldwide. Emergency Nurse, 17(4), Pp.16-19.

Lutfi, et Al. (2015). Hubungan Lama Masa Kerja Tenaga Kesehatan Dengan

Kemampuan Triase Hospital Di Instalasi Gawat Darurat Rsud Dr. Abdoer Rahem

Situbondo Kabupaten Situbondo.Jember : Universitas Muhammadiyah Jember.

Lontoh, C. (2013). Pengaruh Pelatihan Teori Bantuan Hidup Dasar Terhadap

Pengetahuan Resusitasi Jantung Paru Siswa-Siswi Sma Negeri 1 Toili. Skripsi.

Manado : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas

Sam Ratulangi Manado.

Mackway-Jones, K., Marsden, J. And Windle, J. (2019). Emergency Triage. 3rd Ed.

West Sussex: John Wiley & Sons, Ltd.

Page 90: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

83

76

Majore, C., Kalalo, F. And Bidjuni, H. (2018). Hubungan Kelelahan Kerja Dengan

Kinerja Perawat Di Instalasi Rawat Inap Rsu Pancaran Kasih Gmim

Manado. Jurnal Keperawatan Fakultas Kedokteran Unsrat, 6(1).

Maslita, Karen. 2017. Gambaran Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap

Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Jakarta : Uin Syarif Hidayatullah.

Meadus, R. And Twomey, J. (2011). Men Student Nurses: The Nursing Education

Experience. Nursing Forum, 46(4), Pp.269-279.

Nursalam. (2009). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dan Praktik Keperawatan

Profesional, Edisi Kedua. Salemba Medika, Jakarta.

Pakaya, Rustam S., Et Al., 2007. Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan

Akibat Bencana. Jakarta : Departemen Kesehatan Ri.

Papathanassoglou, E., et Al. (2005). Practice And Clinical Decision-Making

Autonomy Among Hellenic Critical Care Nurses. Journal Of Nursing

Management, 13(2), Pp.154-164.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Sistem

Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu. 27 Mei 2016. Jakarta.

Pradana, A.P.K.A., Setyawan & Rahmawati, I., 2016. Gambaran Pengetahuan Perawat

Dalam Melakukan Triase Di Ugd Rsud Kota Surakarta. Stikes Kusuma Husada.

Page 91: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

84

77

Prasetyantoro, I., 2013. Hubungan Ketepatan Penilaian Triase Dengan Tingkat

Keberhasilan Penanganan Pasien Cedera Kepala Di Igd Rsu Pku Muhammadiyah

Bantul. Stikes Aisyiyah:Yogyakarta.

Pratiwi, P.P., Suryani, M. & Sayono, 2013. Kumajas, F. W. (2014). Hubungan

Karakteristik Individu Dengan Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Penyakit

Dalam Rsud Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow. Jurnal

Kedokteran Sam Ratulangi. 5(2), 210-220. E-Journal : Stikes Telogorejo.

Prima, Mutia (2010). Studi Komparatif Kinerja Perawat Pelaksana Dalam

Melaksanakan Asuhan Keperawatan Berdasarkan Karakteristik Ruangan Dan

Status Kepegawaian Di Rs Padang Panjang. Padang: Universitas Andalas.

Rahardjo, Eddy Et Al., 2009. Seri Ppgd Penanggulangan Penderita Gawat

Darurat/General Emergency Life Support (Gels) Materi Teknis Standar (A B C

D E) Cetakan Keempat. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Rudianti, Yulistiana. (2011). Hubungan Komunikasi Organisasi Dengan Kinerja

Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Salah Satu Rumah Sakit Swasta

Surabaya. Tesis Magister Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Jakarta

Siagian, S.P. (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Soeprodjo, R., Mandagi, C. And Engkeng, S. (2017). Hubungan Antara Jenis Kelamin

Dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V.

Page 92: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

85

78

L. Ratumbuysang Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Kesehatan Masyarakat

Universitas Sam Ratulangi, 6(4).

Soleman, A.A., Palealu, F.J.O. & Maramis, F.R.R., 2017. Hubungan Antara Pelatihan

Dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Tenaga Keperawatan Di Rumah Sakit Ibu

Dan Anak Kasih Ibu Manado Tahun 2017. Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sam Ratulangi Manado.

Steel, I Robertson. 2006. Evolution Of Triage Systems. Emergency Medicine Journal

Stichler, J.F., 2013. Healthy Work Environments For The Ageing Nursing

Workforce. Journal Of Nursing Management, 21(7), Pp.956–963.

Stott, A. (2007). Exploring Factors Affecting Attrition Of Male Students From An

Undergraduate Nursing Course: A Qualitative Study. Nurse Education Today,

27(4), Pp.325-332.

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Pusat Bahasa Depdiknas.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Penerbit CV. Alfabeta: Bandung

Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Egc.

Sutria, E. Et Al., 2017. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Caring

Perawat Di Ruang Perawatan Interna. Journal Of Islamic Nursing, 2(2).

Page 93: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT IGD RSUD DR …

86

79

Uthaman, T., Chua, T. And Ang, S. (2015). Older Nurses: A Literature Review On

Challenges, Factors In Early Retirement And Workforce Retention. Proceedings

Of Singapore Healthcare, 25(1), Pp.50-55.

Warburton J, Et Al. 2014. Extrinsic And Intrinsic Factors Impacting On The Retention

Of Older Rural Health Care Workers In The North Victorian Public Sector: A

Qualitative Study. Rural Remote Health, 14(3): 2721

Yanti, R.I. & Warsito, B.E., 2013. Hubungan Karakteristik Perawat, Motivasi, Dan

Supervisi Dengan Kualitas Dokumentasi Proses Asuhan Keperawatan. Jurnal

Manajemen Keperawatan, 1(2).