Upload
syahri-dzikri
View
245
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
respon emosi
Citation preview
GANGGUAN JIWA DENGANGANGGUAN RESPON EMOSIONALNs. Rany Agustin W, S. Kep
ALAM PERASAANSuatu keadaan emosional yang berkepanjangan dan yang mempengaruhi seluruh kepribadian serta fungsi kehidupan
GANGGUAN ALAM PERASAANMerupakan suatu kelompok gangguan emosi yang disertai gejala mania dan depresi
RENTANG RESPONS EMOSIONAL
Responsif terbuka dan sadar akan perasaan Reaksi kehilangan yang wajar menghadapi realita, mengalami proses kehilangan. tidak berlangsung lama Supresi menyangkal, menekan, menginternalisasi semua aspek perasaan terhadap lingkungan Reaksi kehilangan yang memanjang penyangkalan yang menetap dan memanjang, terjadi beberapa tahun Mania/Depresi respon emosional yang berat, terlihat dari intensitas dan pengaruhnya pada fisik dan fungsi sosial
DEPRESIRespons emosi yang maladaptifDitandai : Perasaan sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan
MANIARespons emosi yang maladaptifDi tandai : peningkatan, perluasan alam perasaan atau keadaan alam perasaan yang mudah tersinggung dan terangsang
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN MANIA DAN DEPRESIPengkajian- Identifikasi faktor predisposisi, presipitasi, perubahan perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien
FAKTOR PREDISPOSISIGenetik Teori Agresi berbalik pada diri sendiri Teori kepribadian Teori kognitif Model belajar ketidakberdayaan Model perilaku Model biologis
FAKTOR PRESIPITASIFaktor BiologisDisebabkan obat-obat/berbagai penyakit fisik
Faktor PsikologisKehilangan kasih sayangKehilangan cinta, seseorang dan harga diri
Faktor Sosial Budaya - Kehilangan peran, perceraian, kehilangan pekerjaan
PERILAKU DAN MEKANISME KOPINGPerilaku mania:perbedaan intensitas psikofisiologikal yang tinggiMekanisme koping yang digunakan : denial dan supresi untuk menghindari tekanan
Perilaku Depresi: kelambatan dan kesedihan yang menonjol dan dapat terjadi agitasiMekanisme koping yang digunakan : represi, supresi, denial, disosiasi
PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN MANIAAfektifGembira yang berlebihan (Euphoria), harga diriMeningkat, tidak tahan kritik
KognitifAmbisi, mudah terpengaruh, mudah beralihperhatian, waham kebesaran, ilusi, flight of ideas,gangguan penilaian
PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN MANIAFisikDehidrasi, nutrisi yang tidak adekuat,berkurangnya kebutuhan tidur/istirahat, beratbadan menurun
Tingkah lakuAgresif, hiperaktif, aktifitas motorik meningkat,kurang bertanggung jawab, royal, iritable atau suka berdebat, perawatan diri kurang, tingkah laku seksual yang berlebihan, bicara bertele-tele
PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESIAfektifSedih, cemas, apatis, murung, kebencian, kekesalan, marah,perasaan ditolak, perasaan bersalah, merasa tak berdaya,putus asa, merasa sendirian, merasa rendah diri, merasa takberharga
KognitifAmbivalensi, bingung, ragu-ragu, tidak mampu konsentrasi,hilang perhatian dan motivasi, menyalahkan diri sendiri, pikiranmerusak diri, rasa tidak menentu, pesimis
PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESIFisikSakit perut, anoreksia, mual, muntah, gangguan pencernaan, konstipasi, Lemah, lesu, nyeri kepala, pusing, insomnia, nyeri dada, perubahan berat badan, gangguan selera makan, impoten, tidak berespons terhadap seksual
Berduka disfungsionalKetidak berdayaanResiko cederaGangguan pola tidurPerubahan nutrisiDefisit perawatan diriAnsietasMasalah Keperawatan
Tujuan Keperawatan :- Tujuan Umum :Mengajarkan klien untuk berespon emosional yg adaptif dan meningkat rasa puas serta senang yang dapat diterima lingkungan.Perencanaan
Mencegah terjadinya kecelakaan.Klien dg daya nilai rendah, hiperaktif, lingkungan yang aman (lantai dasar, perabot dasar, kurangi rangsang dan suasana yang tenang)Mencegah tendensi bunuh diri (akibat tidak berdaya, tdk berharga, keputusasaan)Lingkungan
Berikan prioritas yang paling utama pd potensi bunuh diriBunuh diri trj saat klien keluar dari fase depresi, klien punya energi dan kesemptan bunuh diriKlien mania akut juga dpat mengancam khdpnnyaKlien mania akut juga dpt mengancam khdpnnyaKewaspadaan Perawat