Upload
via-rahmah
View
8
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
gangguan tumbang
Citation preview
RETARDASI MENTAL
Soetjiningsih
DEFINISI
Menurut WHO, Retardasi mental adalah kemampuan mental yang tidak mencukupi.
Carter CH mengatakan bahwa retardasi mental adalah suatu kondisi yang ditandai
oleh intelegensi yang rendah yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk
belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap
normal.
Menurut Melly Budhiman, seseorang dikatakan retardasi mental, bila memenuhi
kriteria sebagai berikut :
1. Fungsi intelektual umum dibawah normal
2. Terdapat kendala pada perilaku adaptif sosial
3. Gejalanya timbul dalam masa perkembangan, yaitu dibawah usia 18 tahun
Menurut Sebastian SC, retardasi mental adalah keterlambatan perkembangan yang
dimulai pada masa anak, yang ditandai oleh intelegensi/kemampuan kognitif dibawah
normal dan terdapat kendala pada perilaku adaptif sosial.
KLASIFIKASI
Menurut Melly Budhiman terdiri dari :
1. Retardasi mental tipe klinik
Pada retardasi mental tipe klinik ini mudah dideteksi sejak dini, karena
kelainan fisik maupun mentalnya cukup berat.
2. Retardasi mental tipe sosiobudaya
Kelainan ini baru diketahui setelah anak masuk sekolah dan ternyata tidak
dapat mengikuti pelajaran. Penampilannya seperti anak normal sehingga tipe
ini disebut juga retardasi enam jam, karena begitu mereka keluar sekolah,
mereka dapat bermain seperti anak – anak normal lainnya.
ETIOLOGI
1. Non organik
a. Kemiskinan dan keluarga tidak harmonis
b. Faktor sosiokultural
c. Interaksi anak dan pengasuh yang tidak baik
d. Penelantaran anak
2. Organik
a. Faktor prakonsepsi
- Abnormalitas single gene
- Kelainan kromosom
- Sindrom polygenic familial
b. Faktor pranatal
Gangguan pertumbuhan otak trimester I
- Kelainan kromosom (trisomi 21)
- Infeksi intrauteri, misalnya TORCH
- Zat – zat teratogen (alkohol, radiasi, rokok, kokain)
- Disfungi plasenta
- Kelainan kongenital dari otak
Gangguan pertumbuhan otak trimester II dan III
- Infeksi intaruteri
- Zat – zat teratogen
- Ibu : Diabetes Melitus
- Toksemia gravidarum
- Ibu malnutrisi
c. Faktor perinatal
- Sangat prematur
- Asfiksia neonatorum
- Trauma lahir
- Meningitis
- Kelainan metabolik : hipoglikemia
d. Faktor pascanatal
- Trauma berat pada kepala
- Gangguan perkembangan pada otak
- Neurotoksin
- Anoksia
- Gizi buruk
- Kelainan hormonal
- Infeksi
GEJALA KLINIS
Menurut Shapiro BK, gejala klinis yang sering menyertai retardasi mental
berdasarkan umur adalah:
1. Newborn : sindrom dismorfik, mikrosefali
2. Early infancy (2 – 4 bulan) : gagal berinteraksi dengan lingkungan, gangguan
penglihatan, atau pendengaran
3. Later infancy (6 - 18 bulan) : keterlambatan motorik kasar
4. Toddlers (2 – 3 tahun) : keterlambatan atau kesulitan bicara
5. Preschool (3 – 5 tahun) : keterlambatan atau kesulitan bicara, keterlambatan
motorik halus : mewarnai, menggambar
6. School age (> 5 tahun) : kemampuan akademik kurang
PENATALAKSAAN
Anak dengan retardasi mental memerlukan pendidikan khusus yang disesuaikan
dengan taraf IQ-nya. Sekolah khusus untuk anak retardasi mental ini adalah SLB – C.
Semua anak yang menyandang retardasi mental juga memerlukan pemeriksaan
kesehatan rutin, imunisasi, dan monitoring terhadap tumbuh kembangnya.
OBESITAS PADA ANAK
Soetjiningsih
DEFINISI
Obesitas adalah suatu keadaan dimana berat badan anak melebihi batas normal.
Pemeriksaan antropometri yang sering digunakan adalah berat badan terhadap tinggi
badan, berat badan terhadap umur, Indeks Masa Tubuh, dan tebal lipatan kulit.
KLASIFIKASI
1. Obesitas sederhana
Gejala kegemukan saja tanpa disertai kelainan hormonal/mental/fisik lainnya.
Obesitas ini terjadi karena faktor nutrisi
2. Bentuk khusus obesitas
a. Kelainan endokrin : yang tersering adalah sindrom Cushing yang terjadi
pada anak yang sensitif terhadap pengobatan dengan hormon steroid.
b. Kelainan somatodismorfik : sindrom Summit dan Carpenter, obesitas pada
kelainan ini hampir selalu disertai retardasi mental dan kelainan ortopedi.
c. Kelainan hipotalamus : kelainan ini mempengaruhi nafsu makan dan
berakibat obesitas.
ETIOLOGI
1. Masukkan energi yang melebihi kebutuhan tubuh
2. Penggunaan kalori yang kurang
3. Hormonal
Faktor Predisposisi :
1. Herediter
2. Suku/bangsa
3. Pandangan masyarakat yang salah, yaitu bayi yang sehat adalah bayi
gemuk
4. Anak cacat dan kurang aktivitas
GEJALA KLINIS
1. Bentuk muka anak obes tidak proporsional
2. Hidung dan mulut relatif kecil
3. Memiliki dagu gand
4. Terdapat timbunan lemak pada daerah payudara
5. Perut menggantung
6. Paha dan lengan atas besar
PENATALAKSANAAN
1. Memperbaiki faktor penyebab, misalnya kesalahan cara pengasuhan
2. Memotivasi penderita obesitas tentang perlunya pengurusan badan dan
orangtuanya juga dimotivasi tentang pentingnya memperlambat kenaikan
berat badan anak
3. Memberikan diet rendah kalori yang seimbang
4. Menganjurkan anak bermain aktif, sehingga banyak energi yang digunakan