8
RETARDASI MENTAL Soetjiningsih DEFINISI Menurut WHO, Retardasi mental adalah kemampuan mental yang tidak mencukupi. Carter CH mengatakan bahwa retardasi mental adalah suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensi yang rendah yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal. Menurut Melly Budhiman, seseorang dikatakan retardasi mental, bila memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Fungsi intelektual umum dibawah normal 2. Terdapat kendala pada perilaku adaptif sosial 3. Gejalanya timbul dalam masa perkembangan, yaitu dibawah usia 18 tahun Menurut Sebastian SC, retardasi mental adalah keterlambatan perkembangan yang dimulai pada masa anak, yang ditandai oleh intelegensi/kemampuan kognitif dibawah normal dan terdapat kendala pada perilaku adaptif sosial. KLASIFIKASI

gangguan tumbang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gangguan tumbang

Citation preview

Page 1: gangguan tumbang

RETARDASI MENTAL

Soetjiningsih

DEFINISI

Menurut WHO, Retardasi mental adalah kemampuan mental yang tidak mencukupi.

Carter CH mengatakan bahwa retardasi mental adalah suatu kondisi yang ditandai

oleh intelegensi yang rendah yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk

belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap

normal.

Menurut Melly Budhiman, seseorang dikatakan retardasi mental, bila memenuhi

kriteria sebagai berikut :

1. Fungsi intelektual umum dibawah normal

2. Terdapat kendala pada perilaku adaptif sosial

3. Gejalanya timbul dalam masa perkembangan, yaitu dibawah usia 18 tahun

Menurut Sebastian SC, retardasi mental adalah keterlambatan perkembangan yang

dimulai pada masa anak, yang ditandai oleh intelegensi/kemampuan kognitif dibawah

normal dan terdapat kendala pada perilaku adaptif sosial.

KLASIFIKASI

Menurut Melly Budhiman terdiri dari :

1. Retardasi mental tipe klinik

Pada retardasi mental tipe klinik ini mudah dideteksi sejak dini, karena

kelainan fisik maupun mentalnya cukup berat.

2. Retardasi mental tipe sosiobudaya

Kelainan ini baru diketahui setelah anak masuk sekolah dan ternyata tidak

dapat mengikuti pelajaran. Penampilannya seperti anak normal sehingga tipe

Page 2: gangguan tumbang

ini disebut juga retardasi enam jam, karena begitu mereka keluar sekolah,

mereka dapat bermain seperti anak – anak normal lainnya.

ETIOLOGI

1. Non organik

a. Kemiskinan dan keluarga tidak harmonis

b. Faktor sosiokultural

c. Interaksi anak dan pengasuh yang tidak baik

d. Penelantaran anak

2. Organik

a. Faktor prakonsepsi

- Abnormalitas single gene

- Kelainan kromosom

- Sindrom polygenic familial

b. Faktor pranatal

Gangguan pertumbuhan otak trimester I

- Kelainan kromosom (trisomi 21)

- Infeksi intrauteri, misalnya TORCH

- Zat – zat teratogen (alkohol, radiasi, rokok, kokain)

- Disfungi plasenta

- Kelainan kongenital dari otak

Gangguan pertumbuhan otak trimester II dan III

- Infeksi intaruteri

- Zat – zat teratogen

- Ibu : Diabetes Melitus

- Toksemia gravidarum

- Ibu malnutrisi

Page 3: gangguan tumbang

c. Faktor perinatal

- Sangat prematur

- Asfiksia neonatorum

- Trauma lahir

- Meningitis

- Kelainan metabolik : hipoglikemia

d. Faktor pascanatal

- Trauma berat pada kepala

- Gangguan perkembangan pada otak

- Neurotoksin

- Anoksia

- Gizi buruk

- Kelainan hormonal

- Infeksi

GEJALA KLINIS

Menurut Shapiro BK, gejala klinis yang sering menyertai retardasi mental

berdasarkan umur adalah:

1. Newborn : sindrom dismorfik, mikrosefali

2. Early infancy (2 – 4 bulan) : gagal berinteraksi dengan lingkungan, gangguan

penglihatan, atau pendengaran

3. Later infancy (6 - 18 bulan) : keterlambatan motorik kasar

4. Toddlers (2 – 3 tahun) : keterlambatan atau kesulitan bicara

5. Preschool (3 – 5 tahun) : keterlambatan atau kesulitan bicara, keterlambatan

motorik halus : mewarnai, menggambar

6. School age (> 5 tahun) : kemampuan akademik kurang

Page 4: gangguan tumbang

PENATALAKSAAN

Anak dengan retardasi mental memerlukan pendidikan khusus yang disesuaikan

dengan taraf IQ-nya. Sekolah khusus untuk anak retardasi mental ini adalah SLB – C.

Semua anak yang menyandang retardasi mental juga memerlukan pemeriksaan

kesehatan rutin, imunisasi, dan monitoring terhadap tumbuh kembangnya.

Page 5: gangguan tumbang

OBESITAS PADA ANAK

Soetjiningsih

DEFINISI

Obesitas adalah suatu keadaan dimana berat badan anak melebihi batas normal.

Pemeriksaan antropometri yang sering digunakan adalah berat badan terhadap tinggi

badan, berat badan terhadap umur, Indeks Masa Tubuh, dan tebal lipatan kulit.

KLASIFIKASI

1. Obesitas sederhana

Gejala kegemukan saja tanpa disertai kelainan hormonal/mental/fisik lainnya.

Obesitas ini terjadi karena faktor nutrisi

2. Bentuk khusus obesitas

a. Kelainan endokrin : yang tersering adalah sindrom Cushing yang terjadi

pada anak yang sensitif terhadap pengobatan dengan hormon steroid.

b. Kelainan somatodismorfik : sindrom Summit dan Carpenter, obesitas pada

kelainan ini hampir selalu disertai retardasi mental dan kelainan ortopedi.

c. Kelainan hipotalamus : kelainan ini mempengaruhi nafsu makan dan

berakibat obesitas.

ETIOLOGI

1. Masukkan energi yang melebihi kebutuhan tubuh

2. Penggunaan kalori yang kurang

3. Hormonal

Faktor Predisposisi :

1. Herediter

2. Suku/bangsa

Page 6: gangguan tumbang

3. Pandangan masyarakat yang salah, yaitu bayi yang sehat adalah bayi

gemuk

4. Anak cacat dan kurang aktivitas

GEJALA KLINIS

1. Bentuk muka anak obes tidak proporsional

2. Hidung dan mulut relatif kecil

3. Memiliki dagu gand

4. Terdapat timbunan lemak pada daerah payudara

5. Perut menggantung

6. Paha dan lengan atas besar

PENATALAKSANAAN

1. Memperbaiki faktor penyebab, misalnya kesalahan cara pengasuhan

2. Memotivasi penderita obesitas tentang perlunya pengurusan badan dan

orangtuanya juga dimotivasi tentang pentingnya memperlambat kenaikan

berat badan anak

3. Memberikan diet rendah kalori yang seimbang

4. Menganjurkan anak bermain aktif, sehingga banyak energi yang digunakan