3
Seorang Profesor di bidang kurikulum dan pengajaran di Universitas Connecticut, Anthony Gregorc, menggabungkan kedua faktor di atas menjadi 4 karakter gaya berpikir seseorang. Tiap orang memiliki salah satu gaya berpikir yang dominan diantara keempat tipe yang ada. Pertama, tipe Sekuensial Konkret (SK). Orang dengan tipe ini adalah orang yang cenderung, teratur, dan rapi. Mungkin kita pernah memiliki teman yang selalu punya catatan rapi, selalu mengerjakan tugas tepat waktu, terencana, dan tidak suka hal-hal yang bersifat mendadak. Selain itu mereka dengan ciri SK tidak senang mengerjakan tugas yang bertumpuk-tumpuk. Biasanya agak perfeksionis sehingga ingin segala sesuatu dikerjakan dengan sempurna dan terencana. Tipe ini cocok untuk jenis pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kerapian, seperti sekretaris dan bendahara. Kedua, tipe Sekuensial Abstrak (SA). Biasanya merupakan pemikir yang cerdas dan punya ide-ide yang brilian. Orang ini senang mengetahui dan berpikir tentang apa yang tidak dipikirkan orang lain. Senang membaca membuatnya senang untuk berdiskusi, bahkan berdebat dengan orang lain. Saking senangnya berpikir, kadang mereka lupa bahwa orang di sekitarnya sama sekali tidak paham dengan ide-idenya yang terlalu “tinggi”. Lebih menyukai belajar secara individu

Gaya Belajar Quantum Learning

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sedikit ulasan tentang gaya belajar yangdicetuskan di Quantum Learning

Citation preview

Page 1: Gaya Belajar Quantum Learning

Seorang Profesor di bidang kurikulum dan pengajaran di

Universitas Connecticut, Anthony Gregorc, menggabungkan kedua

faktor di atas menjadi 4 karakter gaya berpikir seseorang. Tiap orang

memiliki salah satu gaya berpikir yang dominan diantara keempat tipe

yang ada.

 

Pertama, tipe Sekuensial Konkret (SK). Orang dengan tipe ini

adalah orang yang cenderung, teratur, dan rapi. Mungkin kita pernah

memiliki teman yang selalu punya catatan rapi, selalu mengerjakan

tugas tepat waktu, terencana, dan tidak suka hal-hal yang bersifat

mendadak. Selain itu mereka dengan ciri SK tidak senang mengerjakan

tugas yang bertumpuk-tumpuk. Biasanya agak perfeksionis sehingga

ingin segala sesuatu dikerjakan dengan sempurna dan terencana. Tipe

ini cocok untuk jenis pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan

kerapian, seperti sekretaris dan bendahara.

 

Kedua, tipe Sekuensial Abstrak (SA). Biasanya merupakan

pemikir yang cerdas dan punya ide-ide yang brilian. Orang ini senang

mengetahui dan berpikir tentang apa yang tidak dipikirkan orang lain.

Senang membaca membuatnya senang untuk berdiskusi, bahkan

berdebat dengan orang lain. Saking senangnya berpikir, kadang

mereka lupa bahwa orang di sekitarnya sama sekali tidak paham

dengan ide-idenya yang terlalu “tinggi”. Lebih menyukai belajar

secara individu daripada berkelompok. Mereka sering disebut

“konseptor ulung” dan jago menganalisis informasi.

 

Ketiga, tipe Acak Konkret (AK). Sering dianggap sebagai orang

yang kreatif karena senang mencoba menyelesaikan sesuatu dengan

cara mereka sendiri. Saking asyiknya, mereka cenderung tidak peduli

dengan waktu. Terkenal sebagai “Deadliner”, karena seringkali

mengerjakan sesuatu di batas akhir, meski punya waktu banyak

Page 2: Gaya Belajar Quantum Learning

sebelumnya. Tipe ini bisa mengerjakan beberapa pekerjaan di satu

waktu, hal yang sangat sulit dilakukan orang dengan tipe SK.

Spontanitas dan impulsif menjadi ciri khas tipe ini, karena begitu

banyak ide-ide muncul di kepala mereka. Orang tipe AK biasanya

cukup dipercaya untuk menjadi pemimpin, meskipun menimbulkan

situasi kritis karena sifat “deadliner-nya”. Mereka juga senang

mencoba-coba sesuatu, bereksperimen, walaupun mungkin banyak

orang lain tidak menyenanginya.

 

Keempat, tipe Acak Abstrak (AA). Segala sesuatu seringkali

dihubungkan dengan perasaan dan emosi, sehingga mereka terkenal

sangat sensitif. Semua bisa menjadi menyenangkan jika mood-nya

sesuai, tapi menjadi buruk jika mereka sudah tidak lagi memiliki emosi

positif terhadap sesuatu. Mudah kehilangan konsentrasi, banyak

pertimbangan, dan suka mencoret-coret tanpa arti di buku adalah ciri

tipe ini. Mereka juga sangat menjaga hubungan dengan orang lain,

tidak senang jika mengalami konflik, dan dikenal “perhatian” di antara

orang-orang sekitarnya. Selain itu, mereka juga sangat mudah

terpancing emosinya. Istilah kerennya “mudah tersentuh”. Ekspresi

yang spontan itu mungkin karena kesulitan mereka mengungkapkan

sesuatu secara verbal kepada orang lain.