25
GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SMA MUHAMMADIYAH 3 TANGERANG Meity Sukmawati Program Sarjana, Universitas Gunadarma Abstrak Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 3 Tangerang yang bertujuan untuk mengetahui gambaran gaya kepemimpinan kepala sekolah SMA Muhammadiyah 3 Tangerang, faktor-faktor yang menyebabkan kepemimpinan subjek, cara mengembangkan gaya kepemimpinan subjek. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi kasus dan karakteristik subjek adalah seorang kepala sekolah yang ber jenis kelamin pria . Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan metode wawancara dan observasi maka diperoleh gaya kepemimpinan pada kepala sekolah SMA Muhammadiyah 3 Tangerang adalah gaya kepemimpinan executive dimana memiliki ciri-ciri memberikan semangat yang tinggi kepada bawahan dengan contoh moral yang tinggi, mempertahankan orang lain sesuai dengan sifat masingmasing dan memandang orang sebagai teman kerja yang penting, dapat menjalin hubungan yang baik dengan orang baru dan memandang konflik sebagai hal yang wajar. Faktor-faktor yang menyebabkan gaya kepemimpinan subjek seperti itu adalah adanya keinginan subjek sebagai pemimpin untuk memberikan contoh kepada bawahan agar bawahan dapat meniru apa yang telah subjek lakukan,

Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAHSMA MUHAMMADIYAH 3 TANGERANG Meity SukmawatiProgram Sarjana, Universitas Gunadarma

Abstrak

Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 3 Tangerang yang bertujuan untuk mengetahui gambaran gaya kepemimpinan kepala sekolah SMAMuhammadiyah 3 Tangerang, faktor-faktor yang menyebabkan kepemimpinansubjek, cara mengembangkan gaya kepemimpinan subjek. Metode yang dilakukandalam penelitian ini adalah studi kasus dan karakteristik subjek adalah seorangkepala sekolah yang ber jenis kelamin pria . Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan metode wawancara dan observasi maka diperoleh gaya kepemimpinan pada kepala sekolah SMAMuhammadiyah 3 Tangerang adalah gaya kepemimpinan executive dimanamemiliki ciri-ciri memberikan semangat yang tinggi kepada bawahan dengancontoh moral yang tinggi, mempertahankan orang lain sesuai dengan sifat masingmasingdan memandangorang sebagai temankerja yang penting, dapat menjalin

hubunganyang baik dengan orang baru dan memandangkonflik sebagai hal yangwajar.

Faktor-faktor yang menyebabkan gaya kepemimpinan subjek seperti ituadalah adanya keinginan subjek sebagai pemimpin untuk memberikan contohkepada bawahan agar bawahan dapat meniru apa yang telah subjek lakukan,apabila bawahan memiliki loyalitas kinerja yang baik, maka subjek akanmempertahankan orang tersebut sesuai sifat dan kemampuan masing-masing dansehingga subjek tidak lagi menganggapnya sebagai bawahan tetapi sebagai temankerja yang penting. Selain itu faktor lainnya adalah subjek memiliki pengetahuanyang luas, karena saat ini subjek masih meneruskan kuliah S2. Memiliki sifatyang adil dan ramah, karena subjek tidak membedakan bawahan dari sudutmanapun, memiliki orientasi masa depan dan memiliki sifat sebagai guru. Cara mengembangkan gaya kepemimpinan subjek adalah subjekmemberikan semangat ke bawahannya dengan cara memberikan contoh yangbaik, agar bawahan dapat melihat atau meniru apa yang telah subjek lakukan,dapat berkomunikasi yang baik meskipun dengan orang lain dan memandangkonflik sebagai suatu hal yang wajar karena dimanapun perbedaan pendapat pastiterjadi, serta subjek mencari solusi yang baik untuk menyelsaikan perbedaanpendapat tersebut

Kata Kunci: Kepemimpinan, Gaya Kepemimpinan, Kepala Sekolah

Page 2: Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

A. LATAR BELAKANG Sejak manusia dilahirkan hingga sepanjang hidupnya, manusia tidak lepas dari suatu kebutuhan yaitu untuk mendapatkan pendidikan. Dewasa ini, masyarakatsering memandang bahwa kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan, dandi Indonesia pendidikan merupakan salah satu faktor yang harus didukung karenakemajuan suatu bangsa tidak lepas dari kemajuan pendidikannya. Mutu pendidikan akan tercapai apabila komponen yang terdapat dalammeningkatkan mutu pendidikan memenuhi syarat tertentu. Komponen yangberperan dalam peningkatan mutu pendidikan salah satunya adalah tenagapendidik yang bermutu yaitu yang mampu menjawab tantangan-tantangan dengan cepat dan bertanggung jawab. Tenaga pendidik mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan pengetahuan, ketrampilan, dan karakter pesertadidik, karena itu tenaga pendidik yang profesional akan melaksanakan tugasnyasecara profesional sehingga menghasilkan siswa yang lebih bermutu. Untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas mengajar guru, banyak faktoryang mempengaruhinya, diantaranya adalah kepemimpinan kepala sekolah,karena kepala sekolah merupakan orang yang berperan penting dalam mengaturaktivitas proses belajar mengajar dan kepala sekolah juga bertanggung jawablangsung terhadap pelaksanaan segala jenis dan bentuk peraturan atau tata tertibyang harus dilaksanakan baik oleh guru maupun siswa. SMA Muhammadiyah 3Tangerang adalah termasuk SMA yang terbilang baru, karena SMA tersebut baruberdiri 9 tahun, meskipun SMA tersebut terbilang baru, akreditasi yang diraih punsangat baik, karena SMA Muhammadiyah 3 ini sudah menyandang akreditasi”A”dan pada tahun 2009, siswa SMA Muhamaadiyah 100% lulus Ujian Nasional(UN). Oleh karena itu bagaimana cara kepala sekolah dalam berinteraksi denganbawahan sangat mempengaruhi akan berhasil atau tidaknya sekolah yangdipimpinnya, serta turut mempengaruhi keteladanan guru dan siswa dalam prosesbelajar mengajar. Kepala sekolah juga memegang peranan penting karena kepalasekolah bertanggung jawab penuh untuk mengelola dan memberdayakan guru-guru agar terus meningkatkan kemampuan kerjanya. Kepemimpinan menurut Young (dalam Kartono, 1998) adalah bentukdominasi didasari kemampuan pribadi, yang sanggup mendorong atau mengajakorang lain untuk berbuat sesuatu berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya danmemiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi khusus. Baik buruknya prosespendidikan di suatu sekolah banyak ditentukan oleh gaya kepemimpinan kepalasekolah, sebab kepala sekolah adalah orang yang paling bertanggung jawab atassegala sesuatunya yang sudah, sedang dan yang akan terjadi di sekolah tersebut.Gaya kepemimpinan menurut Tjiptono (dalam Roy, 2009) adalah suatu cara yangdigunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Untuk itubagaimana pola dan metode yang diterapkan kepala sekolah melalui gaya kepemimpinannya akan mempengaruhi para guru dalam mengajar dan murid untuk belajar.Efektivitas mengajar guru akan optimal, jika kepala sekolah dapat mengatur dan membimbing guru-guru secara baik sehingga para guru dapat melaksanakantugas-tugasnya dengan penuh tanggung jawab, memperhatikan kepentingan dankesejahteraan bawahannya sehingga tidak ada keluhan dalam menjalankan tugasdan kewajiban sehari-hari, harus menunjukkan kewibawaannya sehari-hari,sehingga dapat diteladani dan dipatuhi oleh para guru maupun siswa. Menetapkandan sekaligus melaksanakan peraturan-peraturan yang logis dan sistematis, dandapat diterima oleh semua pihak yang terkait dalam peningkatan efektifitas

Page 3: Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

mengajar guru. Menurut Reddin (dalam Matutina, dkk 1993) dalam kepemimpinan memiliki 3 pola dasar yaitu unsur tugas, unsur manusia dan unsur hasil yang dicapai. Untukdapat memperlakukan ketiga unsur tersebut secara seimbang, seorang pemimpinharus memiliki pengetahuan atau kecakapan dan keterampilan yang diperlukandalam melaksanakan kepemimpinan. Pengetahuan dan keterampilan ini dapatdiperoleh dari pengalaman belajar secara teori ataupun dari pengalaman di dalampraktek selama menjadi pemimpin. Namun secara tidak disadari seorangpemimpin dalam memperlakukan ketiga unsur tersebut dalam rangka menjalankan kepemimpinannya menurut caranya sendiri. Cara atau teknik seorang dalam menjalankan suatu kepemimpinan disebut gaya kepemimpinan. Kepemimpinan dari seorang pemimpin dapat disebabkan oleh sifat-sifat pemimpin itu sendiri.Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kepemimpinan salah satunyaadalah jenis kelamin dimana pria dan wanita memiliki sifat mendasar yangberbeda, wanita cenderung menggunakan perasaannya dan bertindak lembut,sedangkan pria lebih menggunakan kemampuan berpikir dan bertindak tegas(Anonim, 2008). Kualitas kepemimpinan kepala sekolah sangat signifikan bagi keberhasilansekolah, karena kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional yang diberi tugasmemimpin suatu lembaga sekolah yang menyelenggarakan proses belajarmengajar (Wagiman, 2005). Peranan kepala sekolah dalam rangka mutu pendidikan sangat penting karena dapat mempengaruhi berhasil dan tidaknya mutu pendidikan itu sendiri. Kepalasekolah sebagai tulang punggung mutu pendidikan dituntut untuk bertindaksebagai pembangkit semangat, mendorong, merintis dan memantapkan sertasekaligus sebagai administrator. B. PERTANYAAN PENELITIAN Pertanyaan penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana gambaran gaya kepemimpinan kepala SMA Muhammadiyah 3 Tangerang?2. Apa faktor-faktor yang menyebabkan gaya kepemimpinan subjek?3. Bagaimana cara mengembangkan gaya kepemimpinan subjek?

C. TUJUAN PENELITIAN Dengan mengacu pada latar belakang masalah maka diperoleh tujuan dalampenulisan ini, yaitu untuk mengetahui gambaran gaya kepemimpinan kepala SMAMuhammadiyah 3 Tangerang, faktor-faktor yang menyebabkan gayakepemimpinan subjek dan untuk mengetahui cara mengembangkan gayakepemimpinan subjek.

D. MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, antara lain ialah :1. Manfaat Teoritis Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ragam ilmupsikologi, khususnya dibidang psikologi pendidikan serta memberikanpengetahuan bagi penelitian selanjutnya 2. Manfaat Praktis

Page 4: Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

Memberikan informasi kepada tenaga pendidik dalam upaya meningkatkankualitas, mutu serta prestasi pendidikan. Memberikan gambaran kepadakepala sekolah lainnya agar gaya kepemimpinan tidak hanya mementingkan tugas, hubungan yang baik dengan orang lain atau hanya mencapai suatu hasil yang maksimal saja, tetapi ketiganya harus dipentingkan agar hasil yangdicapai pun akan maksimal.

E. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Gaya Kepemimpinan Pemimpin menurut Anoraga (1992) adalah seorang yang mempunyaiwewenang untuk memerintah orang lain, yang di dalam pekerjaannya untukmencapai tujuan organisasi memerlukan bantuan orang lain. Menurut Kartono(1998) pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus, dengan atautanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya,untuk melakukan usaha bersama mengarah pada pencapaian sasaran-sasarantertentu. Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda dalammemimpin para pengikutnya. Perilaku para pemimpin ini secara singkat disebutsebagai gaya kepemimpinan (leadership style). Menurut Sutanto & Stiawan(2000) gaya kepemimpinan adalahsikap dan tindakan yang dilakukan pemimpindalam menghadapi bawahan.Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara pemimpinuntuk mempengaruhi bawahannya yang dinyatakan dalam bentuk pola tingkah laku atau kepribadian (Anonim, 2008). 2. Fungsi KepemimpianFungsi kepemimpinan menurut Sukamdiyo (dalam Eman, 2001) adalah: a. Fungsi yang berhubungan dengan tugas (task related) atau pemecahanmasalah. Fungsi ini menyangkut pemberian saran, pendapat dan informasi. b. Fungsi yang berhubungan dengan pemeliharaan kelompok (groupmaintenance) atau sosial. Fungsi ini mencakup segala sesuatu yang dapatmembantu kelompok berjalan lebih lancar, persetujuan dengan kelompok lain,serta penengahan perbedaan pendapat.Fungsi kepemimpinan menurut Kartono (1998) adalah memandu, menuntun, membimbing, membangun, memberi motivasi kerja, memberikan pengawasan yang efisien dan membawa pengikutnya kepada sasaran yang dituju. 3. Bentuk Gaya KepemimpinanDalam mewujudkan fungsi-fungsi kepemimpinan secara integral, sebagaimana telah dikemukakan terdahulu akan berlangsung aktivitas kepemimpinan. Apabilaaktivitas tersebut dipilah-pilah maka akan terlihat gaya kepemimpinannya denganpola masing-masing. Berdasarkan teori tiga dimensi Reddin (dalam Matutina, dkk, 1993), gayakepemimpinan memiliki tiga pola dasar. Ketiga pola dasar dalam gayakepemimpinan tersebut adalah:a. Pemimpin yang memiliki motivasi kuat untuk menyelesaikan tugasnya secara maksimal. Seorang pemimpin yang mempunyai motivasi kuat untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik, maka dilain pihak pemimpin tersebut kurang

Page 5: Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

memperhatikan hubungan kerjasama dengan bawahannya, demikian jugaterhadap tujuan organisasi kurang mendapat perhatian. Gaya kepemimpinanyang demikian disebut task oriented (to). Gaya kepemimpinan yang hanyasemata-mata menyelesaikan tugas rutin disebut to+ adalah autocrat,benevolent autocrat, compromiser, executive. Sedangkan gaya kepemimpinanyang termasuk to- adalah deserter, bureaucrat, missionary, developer. b. Pemimpin yang lebih mementingkan hubungan kerjasama baik dengan atasan,bawahan, maupun sesama teman sejawat. Pemimpin yang lebih dominan untuk bekerjasama atau sangatmemperhatikan bawahannya dan kurang perhatian terhadap penyelesaian tugasdan pencapaian hasil disebut pemimpin yang bergaya relationship oriented(ro). Ciri-ciri gaya pemimpin tersebut adalah ro+ yaitu pemimpin yang lebihberorientasi terhadap hubungan kerjasama. Gaya kepemimpinan yangtermasuk ro+ adalah missionary, developer, compromiser, excutive.Sedangkan ro- adalah deserter, autocrat, dan benevolent autocrat. c. Pemimpin yang mempunyai motif kuat untuk mencapai hasil semaksimal mungkin. Seorang pemimpin yang dimotivasi oleh keinginan untuk berproduksisemaksimal mungkin, akan menjadikan hal tersebut menjadi prioritas utamadisebut effectiveness oriented (e+). Gaya kepemimpinan yang termasuk dalame+ adalah bureaucrat, developer, benevolent autocrat dan excutive sedangkangaya kepemimpinan yang termasuk dalam e- adalah deserter, missionary,autocrat dan compromiser.Bertitik tolak dari ketiga pola dasar diatas bahwa ciri-ciri masing-masing gaya kepemimpinan tersebut (Menurut Reddin, dalam Matutina,dkk. 1993) adalah: Tabel 2.1 Ciri-Ciri Gaya KepemimpinanNo Gayakepemimpinan Ciri-ciriMotivasi untukmenyelesaikantugas 1Deserter Menghindarkandiri dari tugasdan kurangmenyukai tugas Hubungankerjasama Suka menyendiri,kurang sukabergaul,mengabaikan

Page 6: Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

orang lain Mencapai hasil Mencapai hasilminimal dan mudahmenyerah apabilamendapatkankesulitan pada awal

(-) 2BureaucratTidak menyukaitugas, ide-idenyakurangmendorongmeningkatkanproduksi (-)

(-) pelaksanaan tugas(-) Kurang menyukaibermasyarakatdan kurangmengembangkanhubungan denganbawahan (-) (+)3Missionary Melaksanakan tugas dengan santai

(-) 4Developer Bekerja adalahhal biasa, samahalnya dengan

Page 7: Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

beristirahat

-Peramah dan murah senyum Bekerja sesuaidengan proseduryang benar dan taatkepada peraturanorganisasi danpemerintah serta dapatmenjalinhubungan yangakrab denganorang lain,persahabatanmelebihi segalagalanya

-mencegahterjadi

nyapertentangan (+) -percaya penuhpada orang lainuntuk dapatbertanggungjawab-hubungan baikkepada orang lainuntuk Hasil kurang penting, yang penting hubunganbaik dengan oranglain (bawahan)

(-) Mahir dalammenciptakan kondisi

Page 8: Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

untuk bekerjasamaserta kondisi untukbertanggung jawab

(-) 5Autocrat Melaksanakantugas diatassegala-galanya,sehinggabawahan perludikontrol,diawasi, kalau perlu dihukum

(+) mengembangkanbakat (+)

(+) -mengacuhkanpergaulan dankurangmempercayaiorang lain -membangkitkanrasa takut bawahan agar bawahan maubekerja dan padaumumnya orangtakut dan kurangmenyukaikepadanya (-) (-)6Benevolent

Page 9: Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

AutocratMembuat oranglain mengerjakanapa yangdiinginkan

(+) Pandangan terhadappekerjaan amatsederhana, pemimpinmengeluarkanperintah, bawahanmengerjakanperintah

Kurang yakinsepenuhnyakepada dirisendiri dalammenanganibawahan

(+)7Compro- MiserSelalu menilaitugas yang akan (-) Melibatkanbawahan dalam -Memperbaikiketerampilan denganbelajar daripengalaman dankesalahan-mengetahuiperaturan-peraturan

Page 10: Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

serta metode-metodedengan baik Tidak pernahmengerjakan sesuatu dikerjakan

(+) pengambilankeputusan

(+) (-)8ExecutiveMemberi semangat yangtinggi disertaicontoh moralyang tinggi

(+) dengan baik sertamendorong bawahantetapi tidak sepenuhhati -Mempertahankanorang lain sesuaisifat masingmasingdanmemandang

orang lain sebagai teman kerja yangpenting-pergaulandengan orangbaru sangat baiksehingga menjaditeladan (+)

Page 11: Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

(+)

4. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kepemimpinan pada Seseorang Memandang konfliksebagai hal yangwajar dan pastiterjadi dalamorganisasi dan menyelesaikan semua perbedaanpendapat denganbaik

Menurut Matutina (1993) seorang pemimpin untuk dapat melakukanfungsinya sebagai pemimpin, maka ia harus memiliki sifat-sifat tertentu yangsangat dapat menyebabkan kepemimpinan seseorang, yaitu:a. Berpengetahuan yang luas Seorang pemimpin harus mempunyai pengetahuan yang luas, terutama yangmenyangkut hal-hal yang ada hubungannya dengan sifat dan tujuan yanghendak dicapai. b. Mempunyai sifat adil dan ramah Seorang pemimpin harus memiliki sifat adil dan ramah terhadap semua orang(pegawai) tanpa membedakan asal keturunan, daerah seseorang danmenghindarkan suka atau tidak disukai. c. Berorientasi masa kini dan masa depanDengan perubahan-perubahan dan perkembangan-perkembangan yang terjadidi luar organisasi, maka seorang pemimpin untuk selalu mampumengantisipasi perubahan yang terjadi sekaligus mengendalikannya secaraterus-menerus, mampu memanfaatkan kemampuan yang ada, mempergunakanberbagai macam teknik dan perencanaan yang strategis, mampu menjawabperubahan dengan segala kondisinya yang sedang terjadi dan mungkin yang akan terjadi dengan baik dan akurat d. Memiliki sifat sebagai guru dan efektifSeorang pemimpin harus memiliki sifat sebagai pendidik (guru), sehinggamempunyai moral tinggi yang mampu memberi teladan dan contoh-contohyang baik kepada pegawainya. e. Memiliki iman yang kuat dan moral yang tinggiSeorang pemimpin harus berani menanggung resiko dari kepemimpinannya,tegas, mau menerima tanggung jawab dan memikulnya serta berinisiatif. B. Kepala Sekolah1. Pengertian Kepala Sekolah Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia, kepala sekolah terdiri dari duakata yang pertama adalah kepala yang dapat diartikan ketua atau orang yangmemimpin. Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk mengajar dan belajarserta tempat memberi dan menerima pelajaran. Seorang kepala sekolah adalah seorang pemimpin yang akan menentukan

Page 12: Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

langkah-langkah pendidikan yang efektif di lingkungan sekolah (Juairiah, 2006).Sedangkan menurut Wagiman (2005) kepala sekolah adalah seorang tenagafungsional yang diberi tugas memimpin suatu lembaga sekolah yang menyelenggarakan proses belajar mengajar. 2. Peranan Kepala SekolahDalam perspektif kebijakan pendidikan nasional oleh Depdiknas terdapat tujuh peran utama kepala sekolah yaitu, sebagai pendidik, manajer, administrator,penyelia, pemimpin, pencipta iklim kerja dan wirausahawan.Merujuk kepada tujuh peran kepala sekolah sebagaimana disampaikan olehDepdiknas di atas, di bawah ini akan diuraikan secara ringkas hubungan antaraperan kepala sekolah dengan peningkatan kompetensi guru.a. Kepala sekolah sebagai pendidik Kepala sekolah yang menunjukkan komitmen tinggi dan fokus terhadappengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di sekolahnya tentu saja akan sangat memperhatikan tingkat kompetensi yang dimiliki gurunya, sekaligus juga akan senantiasa berusaha memfasilitasi dan mendorong agarpara guru dapat secara terus menerus meningkatkan kompetensinya, sehinggakegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif dan efisien. b. Kepala sekolah sebagai manajerDalam hal ini, kepala sekolah seyogyanya dapat memfasiltasi dan memberikankesempatan yang luas kepada para guru untuk dapat melaksanakan kegiatanpengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan,baik yang dilaksanakan di sekolah seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran(MGMP) tingkat sekolah, diskusi profesional dan sebagainya atau melaluikegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekolah, seperti kesempatanmelanjutkan pendidikan atau mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yangdiselenggarakan pihak lain. c. Kepala sekolah sebagai administratorKhususnya berkenaan dengan pengelolaan keuangan, bahwa untuk tercapainyapeningkatan kompetensi guru tidak lepas dari faktor biaya. Seberapa besarsekolah dapat mengalokasikan anggaran peningkatan kompetensi gurutentunya akan mempengaruhi terhadap tingkat kompetensi para gurunya. Olehkarena itu kepala sekolah seyogyanya dapat mengalokasikan anggaran yang memadai bagi upaya peningkatan kompetensi guru. d. Kepala sekolah sebagai penyeliaUntuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran,secara berkala kepala sekolah perlu melaksanakan kegiatan supervisi, yangdapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati prosespembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaanmetode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam prosespembelajaran (Mulyasa dalam Sudrajat, 2008). e. Kepala sekolah sebagai pemimpinGaya kepemimpinan kepala sekolah seperti apakah yang dapat menumbuhsuburkankreativitas sekaligus dapatmendorongterhadap peningkatan kompetensi guru? Dalam teori kepemimpinan setidaknya kita mengenal dua gaya kepemimpinan yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan

Page 13: Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

kepemimpinan yang berorientasi pada manusia. Dalam rangka meningkatkankompetensi guru, seorang kepala sekolah dapat menerapkan kedua gayakepemimpinan tersebut secara tepat dan fleksibel, disesuaikan dengan kondisidan kebutuhan yang ada. Kepemimpinan seseorang sangat berkaitan dengankepribadian dan kepribadian kepala sekolah sebagai pemimpin akan tercermindalam sifat-sifat yaitu jujur, percaya diri, tanggung jawab, berani mengambilresiko dan keputusan, berjiwa besar, emosi yang stabil dan teladan. f. Kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerjaBudaya dan iklim kerja yang kondusif akan memungkinkan setiap guru lebihtermotivasi untuk menunjukkan kinerjanya secara unggul, yang disertai usahauntuk meningkatkan kompetensinya. g. Kepala sekolah sebagai wirausahawanDalam menerapkan prinsip-prinsip kewirausaan dihubungkan denganpeningkatan kompetensi guru, maka kepala sekolah seyogyanya dapatmenciptakan pembaharuan, keunggulan komparatif, serta memanfaatkanberbagai peluang. Kepala sekolah dengan sikap kewirauhasaan yang kuat akanberani melakukan perubahan-perubahan yang inovatif di sekolahnya, termasuk perubahan dalam hal-hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran siswa beserta kompetensi gurunya. F. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berbentuk studi kasusyang dilakukan untuk memperoleh pengertian yang mendalam mengenai situasidan makna sesuatu atau objek yang diteliti. Dalam penelitian ini menggunakanmetode wawancara yaitu teknik wawancara terstruktur dan observasi tidak terlibat(non partisipan). G. SUBJEK PENELITIAN Subjek penelitian ini adalah satu orang subjek dengan berjenis kelamin pria yang menjabat sebagai kepala sekolah dan satu orang significant others. H. HASIL PENELITIAN Gambaran tentang gaya kepemimpinan subjek adalah gaya kepemimpinanexecutive, yang memiliki ciri-ciri ketika subjek memberikan semangat kepadabawahan, maka subjek juga mencontohkan terlebih dahulu, subjek mempertahankan orang lain sesuai kemampuan dan sifat masing-masing danmemandang bawahan sebagai teman kerja yang penting, subjek juga dapatmenjalin hubungan yang baik meskipun dengan orang yang baru, subjek memangkonflik sebagai hal yang wajar dan dapat menyelesaikan perbedaan pendapatdengan baik. Faktor yang menyebabkan gaya kepemimpinan subjek seperti itu adalah subjekmemberikan semangat yang tinggi dengan mencontohkan moral yang tinggikarena pendidikan yang baik dimulai dari diri kita sendiri, untuk meningkatkansemangat yang tinggi maka sebagai pemimpin harus mencontohkan moral yangtinggi, sehingga dapat menjadi panutan. Subjek mempertahankan orang lain sesuaidengan sifat masing-masing dan memandang orang lain sebagai teman kerja yangpenting karena penempatan tugas, pekerjaan yang diberikan kepada orang lainsesuai dengan latar belakang kemampuannya, dan memandang bawahan tidaksecara struktural antara atasan dengan bawahan, memandang semua orangberkapasitas sama, hanya tugasnya saja yang berbeda. Faktor yang menyebabkansubjek dapat menjalin hubungan yang baik meskipun dengan orang baru, agar

Page 14: Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

orang tersebut merasa nyaman, betah berada di lingkungan itu. Faktor yang menyebabkan subjek memandang konflik sebagai suatu yang wajar, karenakonflik dimana saja pasti terjadi sehingga subjek mencari solusi yang baik untukperbedaan pendapat tersebut agar tidak berkepanjangan. Cara mengembangkan gaya kepemimpinan subjek adalah memberi semangatdengan memberikan contoh terlebih dahulu kepada bawahan, cara subjek menjalinhubungan meskipun dengan orang baru tetap baik yaitu tidak membedakandengan pegawai yang lainnya. Cara subjek mempertahankan orang lain apabila orang tersebut memiliki loyalitas dan kinerja yang baik sesuai dengan kemampuanmasing-masing sehingga orang tersebut tidak lagi dianggap sebagai bawahantetapi sebagai teman kerja yang penting. Cara subjek memandang konflik adalah sebagai hal yang wajar dan dapat menyelesaikan perbedaan pendapat dengan mencari solusi yang baik. I. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti maka saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:1. Kepada subjek kiranya dapat: a. Mempertahankan dan meningkatkan gaya kepemimpinan executiveuntuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam peningkatan jumlahsiswa. b. Memberi kesempatan kepada guru dan staf administrasi untuk mengikutiworkshop atau training yang sesuai tugas atau jabatan, agar pekerjaanyang telah diberikan dapat dikerjakan dengan baik dan tepat. 2. Kepada guru dan staf administrasi disarankan:a. Kerjasama yang baik dalam hubungan sosial selama ini dipertahankan dan ditingkatkan agar prestasi sekolah yang telah didapat tetap terjaga.b. Meningkatkan kedisiplinan dan kualitas pendidikan, agar prestasi siswa tetap dipertahankan. DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, P. (1992). Psikologi kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta. Anonim. (2008). Gaya kepemimpinan&kinerja perusahaan. http://www.indofamily.net/index.php?option=com_content&task=view&id=897&Itemid=39 Ekoytyas. (2008). Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja gurudi SMP KWK XI JAKARTA TIMUR. Diperoleh Juni, 10, 2009, http://one.indoskripsi.com/node/3359 Eman (2001) . Gaya kepemimpinan. http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?submit.x=8&submit.y=9&submit=prev&page=2&qual=high&submitval=prev&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Feman%2F2001%2Fjiunkpe-ns-s1-2001-31497006-694-produktivitas-chapter2.pdf

Page 15: Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

Heru Basuki, A. M. H. (2006). Penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu kemanusiaan dan budaya. Jakarta: Universitas Gunadarma. Juairiah, S. (2006). Pengaruh gaya kepemimpinan kepala madrasah terhadapmotivasi belajar siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Blitar. http://umar-chan.com/download/skripsi~ PENGARUH GAYAKEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH.Pdf.

Kartono, K. (1994). Psikologi sosial untuk manajemen, perusahaan, dan industri. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada.

Kartono, K. (1998). Pemimpin dan kepemimpinan: Apakah pemimpin abnormal itu?. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada.

Matutina, dkk. (1993). Manajemen personalia. Jakartaa: PT.Rineka Cipta.

Moleong, L. J. (2006). Metodologi pendekatan kualitatif (edisi revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Nawawi & Hadari. (1993). Kepemimpinan yang efektif. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Peorwandari, E.K. (2005). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia. Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran danPendidikan Psikolgi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Panji. (2008). Hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadappekerjaan dengan kompetensi profesional guru (141) http://ilmiahmanajemen.blogspot.com/2008/10/hubungan-kepemimpinankepala-sekolah.html

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Kamus besar bahasa indonesia: edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Puspitasari,S. (2006). Kepemimpinan kepala sekolah di TK terhadap efektivitaskerjaguru.http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH0171.dir/doc.pdf

Roy (2009) gaya kepemimpinan. Diperoleh Juni, 16, 2009 http://belajar- kepemimpinan.blogspot.com/2008/09/gaya- kepemimpinan.html. Sarwono, S.W. (2005). Psikologi sosial: Psikologi kelompok dan psikologiterapan. Jakarta: Balai Pustaka

Sudrajat, A. (2008). Kompetensi guru&peran kepala sekolah. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/21/kompetensi-guru-dan-peran-kepala-sekolah-2/

Sutanto, E.M&Stiawan, B. (2000). Peranan gaya kepemimpinan yang efektif

Page 16: Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

dalam upaya meningkatkan Semangat dan Kegairahan Kerja Karyawan diToserba Sinar Mas Sidoarjo Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 2,No. 2, September 2000: 29 – 43.http://puslit.petra.ac.id/journals/pdf.php?PublishedID=MAN00020203

Tondok, M.S&Andarika, R. (2004). Hubungan Antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional dengan KepuasanKerja Karyawan. Jurnal PSYCHE Vol. 1 No. 1, Desember 2004.http://psikologi.binadarma.ac.id/jurnal/jurnal_marcel_rita.pdf

Usman, H. (2007). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kepala sekolah. Jurnal tenaga kependidikan, Vol. 2 No. 3 Desember 2007http://www.ziddu.com/download/4077925/FaktorFaktoryangmempengaruhiPerilakuKepalaSekolah.pdf.html

Wahyosumidjo. (1992). Kepemimpinan dan motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Wagiman, H.A. (2005). Persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah SD Tarakanita Jakarta, http://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src&id=79861)