31
I. PENDAHULUAN I.1. Dasar Teori Penyakit tumbuhan adalah penyebab tanaman menjadi sakit. Tanaman dikatakan sakit apabila ada perubahan seluruh atau sebagian organ-organ tanaman yang menyebabkan terganggungya kegiatan fisiologis tanaman atau sakit adalah penyimpangan dari keadaan normal. Gejala morfologi penyakit tumbuhan dibedakan atas tiga pokok yaitu : nekrosis (matinya sel, jaringan atau seluruh organ), hipoplasia (terjadinya hambatan pertumbuhan), dan hyperplasia (terjadinya pertumbuhan yang luar biasa). 1). Gejala nekrosis yaitu tipe kerusakan yang disebabkan karena adanya kerusakan pada sel atau kerusakan bagian sel atau matinya sel. Terdapat berbagai bentuk gejala nekrotik yang disebabkan oleh berbagai patogen yang berbeda pada bagian tanaman yang, diserangnya. Bercak: Sel-sel yang rnati hanya terjadi pada luasan terbatas dan biasanya bewarna kecoklat-coklatan. Sebelum terjadi di kematian sel warnanya agak kekuning-kuningan. Bagian jaringan yang mati seringkali sobek dan terpisah dari jaringan yang ada sekitarnya yang. masih sehat. Gejala tersebut disebut shot-hole atau tembus peluru. Bentuk, lesio dari bercak ini dapat bundar, segi empat bersudut, atau tidak teratur. Sisi bercak berwarna jingga, coklat, dan 1

GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN

Citation preview

Page 1: GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN

I. PENDAHULUAN

I.1. Dasar Teori

Penyakit tumbuhan adalah penyebab tanaman menjadi sakit. Tanaman

dikatakan sakit apabila ada perubahan seluruh atau sebagian organ-organ tanaman

yang menyebabkan terganggungya kegiatan fisiologis tanaman atau sakit adalah

penyimpangan dari keadaan normal. Gejala morfologi penyakit tumbuhan

dibedakan atas tiga pokok yaitu : nekrosis (matinya sel, jaringan atau seluruh

organ), hipoplasia (terjadinya hambatan pertumbuhan), dan hyperplasia

(terjadinya pertumbuhan yang luar biasa). 1). Gejala nekrosis yaitu tipe kerusakan

yang disebabkan karena adanya kerusakan pada sel atau kerusakan bagian sel atau

matinya sel. Terdapat berbagai bentuk gejala nekrotik yang disebabkan oleh

berbagai patogen yang berbeda pada bagian tanaman yang, diserangnya.  Bercak:

Sel-sel yang rnati hanya terjadi pada luasan terbatas dan biasanya bewarna

kecoklat-coklatan. Sebelum terjadi di kematian sel warnanya agak kekuning-

kuningan. Bagian jaringan yang mati seringkali sobek dan terpisah dari jaringan

yang ada sekitarnya yang. masih sehat. Gejala tersebut disebut shot-hole atau

tembus peluru. Bentuk, lesio dari bercak ini dapat bundar, segi empat bersudut,

atau tidak teratur. Sisi bercak berwarna jingga, coklat, dan sebagainya seringkali

pada bercak tersebut terlihat adanya tubuh buah.  Streak dan shipe. bagian yang

nekrotik memanjang masing-masing sepanjang tulang daun dan di antara tulang

daun. Kanker: terjadi kematian sel kulit batang terutama pada tanaman berkayu.

Permukaan bercaknya agak tertekan kebawah atau bagian kulitnya pecah sehingga

terlibat bagian kayunya. Pada bagian yang pecah tersebut dapat terlihat adanya

tubuh buah cendawan.  2). Gejala Hipoplasi yaitu type kerusakan yang disebabkan

karena adanya ambatan atau terhentinya pertumbuhan (underdevelopment) sel

atau bagian sel. Terdapat berbagai bentuk gejala hipoplastik yang disebabkan oleh

berbagai patogen yang berbeda pada bagian tanaman yang, diserangnya:. Etiolasi :

tumbuhan menjadi pucat, tumbuh memanjang dan mempunyai daun-daun yang

sempit karena mengalami kekurangan cahaya. Kerdil (atrophy) : gejala habital

yang disebabkan karena terhambatnya pertumbuhan sehingga ukurannya menjadi

1

1

Page 2: GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN

lebih kecil daripada biasanya. Klorosis : terjadinya penghambatan pembentukan

klorofil sehingga bagian yang seharusnya berwarna hijau menjadi berwarna

kuning atau pucat. Bila pada daun hanya bagian sekitar tulang daun yang

berwarna hijaumaka disebut voin banding. Sebaliknnya jika bagian-bagian daun

di sekitar tulang daun yang menguning disebut voin clearing. 3). gejala

hyperplasia yaitu tipe kerusakan yang disebabkan karena adanya pertumbuhan sel

atau bagian sel atau bagian sel yang melebihi (overdevelopment) dari pada

pertumbuhan biasa. Terdapat berbagai bentuk gejala hipoplastik yang disebabkan

oleh berbagai patogen yang berbeda pada bagian tanaman yang, diserangnya.

Erinosa : terbentuknya banyak trikom (trichomata) yang luar biasa sehingga pada

permukaan alat itu (biasanya daun) terdapat bagian yang seperti beledu. Fasiasi

(Fasciasi, Fasciation): suatu organ yang seharusnya bulat dan lurus berubah

menjadi pipih, lebar dan membelok, bahkan ada yang membentuk seperti spiral.

Intumesensia (intumesoensia): sekumpulan sel pada daerah yang agak luas pada

daun atau batang memanjang sehingga bagian itu nampak membengkak, karena

itu gejala ini disebut gejala busung (cedema). Kudis (scab): bercak atau noda

kasar, terbatas dan agak menonjol. Kadang-kadang pecah-pecah. Di bagian

tersebut terdapat sel-sel yang berubah menjadi sel-sel gabus. Gejala ini dapat

dijumpai pada daun, batang, buah atau umbi. Penyebab penyakit pada tanaman

bisa terjadi karena di suatu tempat ada tanaman, pathogen, serta lingkungan. Hal

tersebut dinamakan segitiga penyakit karena tiga faktor yaitu tanaman, patogen,

lingkungan tersebutlah yang menyebabkan timbulnya penyakit. Jika salah satu

faktor tidak ada atau tidak memenuhi syarat maka penyakit tidak akan terjadi.

Agar munculnya penyakit pada tanaman maka ketiga faktor tersebut harus

memenuhi syarat berupa tanaman harus peka, penyebab penyakit harus ganas, dan

lingkungan mendukung. Segitiga penyakit ini hanya berlaku pada kondisi alami,

penyakit muncul tanpa campur tangan manusia (Djafarudin. 2001).

2

Page 3: GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN

Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan bakteri: 1). Penyakit layu,

penyakit layu ini menyerang tanaman nilam Penyakit ini disebabkan oleh bakteri

Ralstonia solanacearum dan dapat menurunkan produksi nilam 60%. Gejala awal

serangan penyakit berupa salah satu daun pucuk layu dan diikuti dengan daun

bagian bawah. Setelah terlihat gejala lanjut dengan intensitas serangan di atas

50%, tanaman akan mati dalam waktu 7 hari. 2). Penyakit hawar daun tanaman

padi penyakit ini menyerang tanaman padi. Tanaman ini menyerang pada bagian

daun padi. Penyakit ini disebabkan olr bakteri yang bernama Xanthomonas

oryzae. Kerugian yang ditimbulkan sangatlah nyata, penurunan produksi yang

diakibatkannya mencapai 50%. Serangan penyakit ini dimulai dengan gejala

bercak kuning sampai putih berawal terbentuknya garis lebam berair pada bagian

tepi helaian daun. Bercak dimulai dari salah satu atau kedua tepi helaia daun, atau

pada tiap bagian helaian daun yang rusak dan berkembang hingga menutupi

seluruh bagian helaian daun. 3). Penyakit Layu pada cabai penyebab layu ini

adalah Pseudomonas solanacearum yang serangannya ditandai dengan gejala layu

pada tanaman cabe yang mengalami kesembuhan pada waktu sore hari, tetapi

lama kelamaan kelayuannya terjadi secara keseluruhan dan menetap. Bakteri ini

menyerang hamper seluruh bagian tanaman cabai. Intensitas serangan ditimbulkan

bervariasi. Penyakit tanaman disebabkan jamur: 1). Penyakit antraknosa pada

tanaman cabai penyebab dari penyakit ini adalah adannya cendawan yang

bernaman Colletotrichum capsici. cendawan ini menyerang bagian buah tanaman

cabai. Gejala awal yang dapat dikenali dari serangan penyakit tanaman cabai ini

adalah adanya bercak yang agak mengkilap, sedikit terbenam dan berair. Dalam

3

Page 4: GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN

waktu yang tidak lama maka buah akan berubah menjadi coklat kehitaman dan

membusuk. Belum ada cara untuk mengembalikan buah yang terkena cendawan

in 100%. 2). Penyakit batang dry basal rot, penyebab dari penyakit ini adalah

cendawan yang bernama Ceratocyctis paradoxa.cendawan n menyerang bagian

buah pada tanaman. Menyerang pada tanaman kelapa - kelapan. Gejala serangan

yang bisa diamati tandan buah yang sedang berbunga mengalami pembusukan,

pelepahnya mudah patah, tetapi daun tetap berwarna hijau untuk beberapa saat,

meskipun pada akhirnya akan membusuk dan mongering. Semua gejala tersebut

sesungguhnya disebabkan karena terjadinya pembusukan (busuk kering) pada

pangkal batang. Penyakit tanaman disebabkan virus: 1). Penyakit virus belang

penyakit virus belang menyerang pada tanaman kacang tanah. Kehilangan basil

akibat serangan penyakit virus belang berkisar 10 -60% tergantung dari jenis

kacang tanah. Penyakit belang disebabkan oleh virus yang diidentifikasi sebagai

virus Belang Kacang Tanah atau Groundnut Mottle Virus. Gejala yang sering

dijumpai di lapang adalah gejala belang berwama hijau tua dikelilingi daerah yang

lebih terang atau hijau kekuning-kuningan. Pada umumnya gejala awal pada daun

muda terluhat adanya bintik- bintik klorotik yang selanjutnya berkembang

menjadi belang-belang melingkar, terdapat pada lembaga biji tanaman sakit. 2).

Penyakit Tungro, penyakit ini menyerang pada padi tepatnya pada bagian daun

padi. Intensitas serangan bergantung pada tingkat ketahanan varietas padi dan

umur tanaman pada saat terinfeksi. Gejalanya tampak pada perubahan warna pada

daun muda menjadi kuning oranye dimulai dari ujung daun, jumlah anakan

berkurang, tanaman kerdil dan pertumbuhannya terhambat. Gejala penyakit

tersebar mengelompok, hamparan tanaman padi terlihat seperti bergelombang

karena adanya perbedaan tinggi tanaman antara tanaman sehat dan yang terinfeksi

(Supena, H. 1980).

Gejala kelainan atau penyimpangan dari keadaan normal tanaman akibat

adanya gangguan penyebab penyakit, dan gejala dapat dilihat dengan mata

telanjang. Gejala histologi dapat dibedakan menjadi 3 tipe gejala yaitu nekrosis, 

hipoplastis dan hiperplastis 1). Gejala nekrotis: gejala nekrotis terjadi karena

adanya kerusakan pada sel atau bagian sel bahkan kematian sel. gejala Nekrotik

4

Page 5: GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN

dibagi kedalam beberapa gejala seperti: a). Nekrosis atau matinya

bagian tanaman Sekumpulan sel yang terbatas dalam jaringan tertentu mati dan

pada alat tanaman terlihat adanya becak-becak atau bintik-bintik hitam. b).

Hidrosis Disebabkan karena air sel keluar dari ruang sel masuk kedalam ruang

sela-sela sel, bagian ini akan tampak kebasah-basahan. c). Klorosis rusaknya

kloroplas menyebabkan menguningnya bagian-bagian yang lazimnya berwarna

hijau. Gejala hipolastis adalah gejala yang disebabkan karena terhambat atau

terhentinya pertumbuhan sel , gejala ini terbagi menjadi berikut: 1). Kerdil atau

tumbuh terhambat Terhambatnya pertumbuhan bagian bagian tanaman sehingga

ukurannya lebih kecil daripada biasanya. 2). Klorosis rusaknya kloroplas

menyebabkan menguningnya bagian-bagian yang lazimnya berwarna hijau. 3).

Etiolasi gejala ini di tunjukkan dengan tanaman yang menjadi pucat, tumbuh

memanjang dan mempunyai daun-daun yang sempit. 4). Pemusaran (resetting).

Gejala hiperplastis ini disebabkan karena adanya pertumbuhan sel yang lebih dari

biasanya (overdevelopment). Gejala hiperplastik terbagi sebagai berikut: 1).

Menggulung atau mengeriting Gejala gulung daun (leaf roll) atau gejala

mengeriting (curling) disebabkan karena pertumbuhan yang tidak seimbang dari

bagian-bagian daun. 2). Rontok peristiwa ini dianggap sebagai gejala penyakit

jika terjadi sebelum waktunya (premature) dan dalam jumlah yang lebih banyak

dari biasanya. Rontoknya.bagian tanaman disebabkan terjadinya lapisan pemisah

yang terdiri atas sel-sel yang membulat seperti tepung dan lepas-lepas. 3).

Perubahan warna Yang dimaksud disini adalah perubahan warna yang bukan

klorosis misalnya daun yang sakit berubah warna menjadi kengu-unguan karena

membentuk antosianin (Martoredjo, T. 1984).

Morfologi penyebab penyakit (pathogen) tumbuhan dapat dibedakan

menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok biotik atau organis yang biasa

disebut parasit dan kelompok abiotik atau anorganik yang biasa disebut fisiopat.

Parasit yang paling penting adalah tumbuhan tingkat tinggi, jamur, virus dan

nematoda, sedang fisiopat ada yang berasal dari dalam tumbuhan sendiri dan ada

yang datangnya dari luar tanaman (Yudiarti, T. 2007).

5

Page 6: GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN

Jamur adalah jenis tumbuhan yang tumbuhnya berupa thallus (belum ada

defferensiasi menjadi akar, batang dan daun), tidak berklorofil dan mempunyai

inti sejati. Kedua sifat terakhir untuk membedakan dengan Gangang dan Bakteri.

Bagian vegetatif jamur berupa benang-benang halus tumbuh memanjang

bercabang-cabang, bersekat atau tidak disebut hifa (hyphae), kumpulan dari hifa-

hifa ini disebut miselium (micelium). Berdasarkan ada tidaknya sekat, hifa

dibedakan menjadi coenocytis (yang tidak bersekat) dan celluler (yang bersekat).

Miselium dapat membentuk berkas memanjang dan mempunyai lapisan luar yang

liat dan keras. Berkas semacam ini disebut rhizomorf. Ada pula jamur yang

membentuk alat untuk beristirahat atau bertahan disebut sclerotium, yaitu suatu

massa hifa yang rapat/padat, sel-selnya memendek dan membesar serta berisi

banyak cairan. amur dibagi menjadi empat kelas yaitu : Phycomycetes : jamur

yang hifanya tidak bersekat, berbentuk tabung yang berisi plasma dengan banyak

inti. Ascomycetes : jamur yang hifanya bersekat dan mengadakan pembiakan

sexual dengan membentuk ascus yang menghasilkan ascospora. Basidiomycetes :

jamur yang hifanya bersekat dan mengadakan pembiakan sexual dengan

membentuk basidium yang menghasilkan basidiospora. Deuteromycetes (Fungsi

Imperfecti) : jamur yang hifanya bersekat dan hanya berkembang biak secara

asexual saja. Bakteri meliputi divisio Schizophyta dan kelas Schizomycetes. Sifat

utamanya terdiri dari satu sel, berkembang biak terutama dengan membelah dan

tidak mempunyai inti sejati. Genus-genus pada bakteri yang penting adalah

xanthomonas yang hanya mempunyai satu flagellum atau bulu cambuk atau

monotrich, misalnya X. campestris penyebab penyakit busuk hitam pada kobis,X.

ccryxae penyebab penyakit kresek pada padi,  X. malvacearum penyebab penyakit

bercak daun bersudut (angular leaf spot) pada kapas. Virus hanya dapat membiak

di dalam sel yang hidup dan disebut parasit yang biotroph. Secara kimiawi virus

terdiri dari nucleoprotein, suatu persenyawaan dari asam inti dan putih telur.

Asam inti pada virus tersebut berupa nucleotida yang membentuk spiral dan setiap

tiga nucleitida mengikat satu unit putih telur. Virus sebenarnya bentuknya

macam-macam. Virus dapat menular dari suatu tanaman ke tanaman lain dengan

berbagai cara antara lain secara mekanis, melalui biji, dengan penyambungan atau

6

Page 7: GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN

penempelan dan yang paling umum melalui vektornya yang dapat berupa

serangga, nematoda, jamur, bakteri dan tumbuhan tinggi parasitis. Virus yang

ditularkan oleh vektor serangga dapat dibedakan menjadi nonpersisten artinya

begitu dihisap oleh serangga segera dapat ditularkan ke tanaman lain, tetapi daya

infektifnya cepat habis dan yang persisten artinya agar dapat ditularkan ke

tanaman lain memerlukan waktu di dalam tubuh serangganya, tetapi kalau sudah

ditularkan daya infektifnya lama bahkan ada yang dapat diturunkan ke anak

cucunya (Tjitrosoepomo. 2000).

I.2. Tujuan Praktikum

a. Agar mahasiswa dapat mengenal dan membedakan gejala penyakit tanaman.

b. Agar mahasiswa mengetahui penyebab penyakit berdasarkan gejala dan

tanda yang diamati khususnya yang disebabkan cendawan, bakteri, dan virus.

7

Page 8: GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN

II.BAHAN DAN METODE

II.1. Tempat dan Waktu

Kegiatan pratikum ini yaitu mengenal gejala penyakit tumbuhan. Pratikum

ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian (BDP) Fakultas

Pertanian, Universitas Palangka Raya, pada tanggal 5 April 2014, hari sabtu pukul

11.00 wib sampai 12.45 wib.

II.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah bagian dari tanaman yang bergejala (cabai,

wortel. daun pepaya, daun jambu agung, batang sawo, daun mangga, tanaman

jagung kerdil, dan ubi jalar), alkohol, aquadest, kapas, dan kertas tissue.

Sedangkan alat yang digunakan adalah mikroskop, lub, obyek glass, cover glass,

jarum pentul, dan silet.

II.3. Cara Kerja

a. Mengamati gejala penyakit kemudian digambarkan 1, kemudian

menyebutkan ciri-ciri atau penampakan fisiologi dari gejala tersebut.

b. Mengamati secara mikroskopis penyebab penyakit dengan berdasarkan

tanda yang tampak dan menggambarkan serta menyebutkan bagian-

bagiannya.

8

8

Page 9: GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1. Hasil Pengamatan

Dari hasil pengamatan Mengenal Gejala Penyakit Tumbuhan di sub

Laboratorium Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman jurusan Budidaya Pertanian

UNPAR disajikan pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Hasil Pengamatan Mengenal Gejala Penyakit Tumbuhan di sub

Laboratorium Dasar-dasar Perlindungan Tanaman jurusan Budidaya

Pertanian UNPAR.

NoNama tanaman yang

diamatiGejala yang diamati Tipe gejala Nama penyakit

Penyebab

penyakit

1. Wortel (umbi)

Daucus carota

- Basah

- Berlendir

- Berbau tidak sedap

- Terdapat bagian berwarna

coklat

Nekrosis Busuk basah Erwinia

caratovora

2. Pepaya (daun)

Carica papaya

- Keriting menggulung

- Menguning

Hiperplastis Menggulung atau

mengkriting

Virus

3.

4.

Jambu agung (daun)

Syzigium malaccense

Sawo (batang)

Crisophy crainito

- Bercak kasar

- Bintil-bintil

- Batang bergelembung

- Terdapat serangga

- Dalamnya berongga

Hiperplastis

Hiperplastis

Kudis/scab

Sesidium

(Zoosesidum)

Virus

Bakteri

5. Cabai (buah)

Capsicum annum

- Bercak hitam

- Kering

- Terdapat spora berwarna

putih

Nekrosis Busuk kering Jamur atau

cendawan

6. Daun jarak

Ricinus communis. L

- Daun bercak coklat

- Daun kering

Nekrosis Target board spot Jamur atau

cendawan

7. Mangga (daun)

Mangifera indica

- Bercak dengan warna

coklat sampai kehitaman

Nekrosis Blight Jamur atau

cendawan

9

9

Page 10: GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN

8. Jagung (daun)

Zea mays

Jagung (batang)

Zea mays

- Bercak pada daun terdiri

dari alur-alur

- Daun berwarna kuning

pada bagian tertentu

- Ukuran tanaman lebih

kecil

Nekrosis

Hipoplasia

Hipoplasia

Target-board spot

Mozaik

Kerdil(otropi)

Virus

9. Ubi jalar (umbi)

Ipomoea bartatas

- Bercak kasar

- Pecah-pecah

Hiperplastis Kudis (scab) Virus tungro

III.2. Pembahasan

III.2.1. Gejala penyakit busuk basah pada wortel

Makroskopis wortel Mikroskopis wortelSumber : dokumentasi pribadi Sumber:

sricq.2002..http://www.ericqgaul.blogspot.com/Erwinia carotovora

Hasil pengamatan Gejala penyakit tumbuhan, tumbuhan pertama yang di

amati adalah wortel, gejala yang diamati pada tanaman wortel yaitu berupa  busuk

dan berair dan mengeluarkan bau yang tidak sedap, tipe gejala ini yaitu nekrosis,

gejala ini diakbibatkan oleh rusaknya atau matinya sel-sel tumbuhan. Nama

penyakit ini sering disebut busuk basah yang disebabkan oleh Erwinia

carotavora. Erwinia carotavora  meyebabkan jaringan tanaman menjadi lembek

dan berair, bahkan menjadi kurus dan berbau busuk. Bakteri tersebut merupakan

penyakit yang menyerang buah, sayuran, maupun tanaman lain. Bakteri ini pada

dasarnya menyerang daging tumbuhan yang terluka, dampaknya lebih sering

terlihat pada tunas, batang, dan jaringan lain. Erwinia carotovora adalah bakteri

10

Page 11: GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN

penyebab kebusukan yang dinamai setalah tanaman wortel pertama terisolasi.

Bakteri ini menginfeksi berbagai jenis sayuran dan tanaman termasuk wortel,

kentang, mentimun, bawang putih, tomat, dan tanaman lain. Pengendalian yang

dapat dilakukan pada penyakit ini antara lain: )1. Pemilihan lahan hendaknya

memilih bekas lahan yang ditanami padi selama dua musim tanam. Pemberian

kapur pada tanah karena lahan yang memiliki kadar Ca tinggi mempunyai tingkat

serangan bakteri busuk batang berlubang yang lebih rendah. 2). Pencegahan dan

pengendalian dapat pula dilakukan dengan cara menanam tanaman pada gulud

semu. Untuk mengurangi/membasminya dapat pula dengan menyiram Agrimycin

15/1,5WP dengan konsenstrasi 0,1 g/liter air yang dikombinasikan dengan

fungisida yang mengandung Cu seperti Kocide 54WP konsentrasi 1-2 gr

formulasi/liter air masing-masing digunakan sebanyak 50 ml/lubang tanam.

III.2.2. Gejala penyakit pada tanaman pepaya

Makroskopis pepaya Mikroskopis pepayaSumber : dokumentasi pribadi Sumber:

Tanaman pepaya rentan terhadap air. kekurangan air atau kelebihan air

bisa mati. Biasanya pada musim penghujan yang sering mengalami gangguan di

atas muncul akibat hujan. banyaknya air yang ada dalam tanah mengakibatkan

lembab. sehingga mempercepat kembang biak patogen baik jamur maupun

bakteri. Juga mengakibatkan terganggunya keseimbangan pupuk tanaman pepaya

dalam tanah. Cara menanggulangi : Pengaturan drainase yang baik. tidak boleh

ada air yang menggenang. Jika tanaman pepaya dalam keadaan sehat atau

Lakukan penyemprotan  fungisida dan insektisida  bergantian secara teratur. bisa

dilakukan setiap 7 hari sekali. Jika  mengalami gejala terkena penyakit cara yang

11

Page 12: GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN

harus dilakukan dengan penyemprotan fungisida satu minggu 2 kali hingga

sembuh, dan dilanjutkan berkala setiap 7 hari dan rutin.

III.2.3.Gejala penyakit kudis pada daun jambu agung

Makroskopis jambu agung Mikroskopis jambu agungSumber : dokumentasi pribadi Sumber: http://ardian88.blogspot.com

Hasil pengamatan gejala penyakit tumbuhan, tumbuhan yang di amati

adalah daun jambu agung, gejala yang diamati pada daun jambu agung yaitu

berupa bintil-bintil pada daun, tipe gejala ini yaitu Hiperplastis disebabkan karena

adanya pertumbuhan sel yang lebih dari biasanya. Gejala seperti ini disebut

penyakit kudis. Penyebab karat daun ini yaitu virus. Morfologi, Virus tumbuhan

berbeda bentuk dan ukuran tetapi umumnya digambarkan dengan bentuk

memanjang (batang yang kaku atau benang yang lentur) Komposisi Setiap virus

tumbuhan sedikitnya terdiri atas satu asam nukleat dan protein. Beberapa virus

terdiri lebih dari satu ukuran asam nukleat dan protein.

III.2.4.Gejala penyakit puru sawo

Makroskopis puru sawo Mikroskopis puru sawo

12

Page 13: GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN

Sumber : dokumentasi pribadi Sumber: anonym.2010.http://id.wikipedia.org/wiki/Agrobacterium

Hasil pengamatan Gejala penyakit tumbuhan, tumbuhan yang di amati

adalah pohon sawo, gejala yang diamati pada daun pohon sawo yaitu berupa

pembengkakan pada batang, tipe gejala ini yaitu Hiperplastis disebabkan karena

adanya pertumbuhan sel yang lebih dari biasanya. Gejala seperti ini disebut

penyakit puru sawo. Penyebab karat daun ini yaitu agrobacterium.

Agrobacterium adalah suatu marga bakteri gram-negatif yang masih memiliki

hubungan dengan bakteri-bakteri bintil akar. Marga ini diperkenalkan oleh H. J.

Conn dan diketahui dapat menimbulkan tumor pada jaringan tumbuhan dengan

cara transfer gen hirozontal.Agrobacterium berbentuk batang, berukuran 0.6-1.0

µm sampai 1.5-3.0 µm, dalam bentuk tunggal atau berpasangan. Agrobacterium

merupakan bakteri yang mudah bergerak (motile) dan memiliki 1-6

flagela peritrichousserta merupakan bakteri tak berspora. Suhu optimal

pertumbuhan bakteri ini adalah 25-28◦C.

III.2.5.Gejala penyakit pada busuk buah cabai

Makroskopis cabai Mikroskopis cabai

Sumber: dokumentasi pribadi Sumber:

http://www.nanda.blogspot.com/Agr

obacterium

Hasil pengamatan gejala penyakit tumbuhan, tumbuhan selanjutnya yang

di amati adalah pohon cabai, gejala yang diamati pada pohon cabai yaitu berupa

tanaman kerdil dan daun mengeriting, tipe gejala ini yaitu hipoplasia disebabkan

13

Page 14: GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN

karena terhambat atau terhentinya pertumbuhan sel.   Gejala seperti ini disebut

penyakit kerdil. Kerdil atau tumbuh terhambat, Terhambatnya pertumbuhan

bagian-bagian tanaman sehingga ukurannya lebih kecil daripada biasanya.

Penyebab karat daun ini yaitu virus. Dampak dari serangan virus ini akan terjadi

penurunan laju pertumbuhan, penurunan hasil, menyerang batang, daun dan

akar. Gleosporium piperantum dapat menyerang buah yang masih hijau dan dapat

juga menyebabkan mati ujung (die back). Gejala yang disebabkan oleh

gleosporium piperantum mula–mula berbentuk bintik – bintik kecil berwarna

kehitaman dan berlekuk, pada buah yang masih hijau atau yang sudah

masak. Bintik – bintik ini tepinya berwarna kuning, membesar dan memanjang.

Bagian tengahnya menjadi semakin gelap. Dalam cuaca yang lembab jamur

membentuk badan buah (aservulus) dalam lingkaran –lingkaran seousat, yang

membentuk masa spora (konidium) warna merah jambu. Gloesporium

piperantum juga dapat menyerang daun dan batang tanpa menimbulkan kerugian

yang berarti. Namun dari sini jamur dapat menyerang buah kelak. jamur

colletotrichum capsici mula – mula membentuk bercak cokelat kehitaman, yang

lalu meluas menjadi busuk lunak. Pada tengah bercak terdapat kumpulan titik –

titik hitam yang terdiri dari kelompok seta dan konidium jamur. Serangan yang

berat dapat menyebabkan seluruh buah mongering dan mengerut (keriput). Buah

yang seharusnya berwarna merah menjadi berwarna seperti jerami. Jika cuaca

kering jamur hanya membentuk bercak kecil yang tidak meluas. Tetapi kelak

setelah buah dipetik, karena kelembaban udara yang tinggi selama disimpan dan

diangkut, jamur akan berkembang dengan cepat. Daur hidup : Jamur pada buah

masuk ke dalam ruang biji dan menginfeksi biji. Kelak jamur menginfeksi semai

yang tumbuh dari biji buah yang sakit. Jamur menyerang daun dan batang, kelak

dapat menginfeksi buah – buah. Jamur hanya sedikit sekali mengganggu tanaman

yang sedang tumbuh, tetapi memakai tanaman ini untuk bertahan sampai

terbentuknya buah hijau.Selain itu jamur dapat mempertahankan diri dalam sisa –

sisa tanaman sakit. Seterusnya konidium disebarkan oleh angin. Pengendalian

penyakit : 1). Tidak menanam biji yang terinfeksi. Buah – buah yang terinfeksi

jangan diambil bijinya. Biji dapat diobati dengan Thram 0,2%, yang menurut

14

Page 15: GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN

Grover dan Bansal (1970) di India obat tersebut dapat mematikan jamur tanpa

mempengaruhi perkecambahan benih. 2). Jika diperlukan penyakit dapat

dikendalikan dengan penyemprotan fungisida. Bermacam – macam fungisida

dapat dipakai untuk keperluan ini, antara lain Antracol (propineb), Velimek

(maneb dan zineb), Delsene MX-200 (karbendazim dan mankozeb), Benlate dan

Manzate (benomyl dan maneb), Dithane M-45 (mankozeb), Dithane Z-78 (Zineb),

dan Fungisida tembaga.

III.2.6. Daun jarak

Makroskopis daun jarak Mikroskopis daun jarakSumber : dokumentasi pribadi Sumber: biologiklaten.wordpress.com

Jarak (Ricinus communis) adalah tumbuhan liar setahun (annual) dan

biasa terdapat di hutan, tanah kosong, di daerah pantai, namun sering juga di

dalam perkebunan. Tanaman ini tergolong tanaman perdu, memiliki daun tunggal

menjari antara 7 - 9, berdiameter 10-40 cm. Tumbuhan ini merupakan spesies

tanaman dari euphorbiaceae dan tergolong ke dalam genus ricinus, subtribe

ricininae. Sebutan untuk pohon Jarak di Indonesia berbeda beda disetiap daerah.

Di Sumatera, Jarak dikenal dengan nama dulang ada juga yang menyebutnya

dengan Gloah. Di madura, Jarak disebut dengan Kalek. Penyebab : penyakit ini

disebabkan oleh virus, dengan gejala daun berkerut-kerut sehingga kasar dan tak

terlihat sempurna. Pengendalian: membersihkan lahan dari gulma dan tempat

pembibitan harus diperhatikan.

III.2.7.Gejala penyakit pada daun mangga

15

Page 16: GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN

Makroskopis mangga Mikroskopis mangga

Sumber : dokumentasi pribadi Sumber: www.schools.ccps.k12.va.us

Tanaman mangga (Mangifera Indica L.) sebenarnya adalah tanaman asli

negeri India, namun kini sudah menjadi tanaman yang tidak asing bagi

masyarakat kita. Beberapa gejala penyakit yang umumnya menyerang pada

tanaman mangga adalah: Penyakit Gleosporiu. Penyebab: jamur Gloeosporium

mangifera. Jamur ini menyebabkan bunga menjadi layu, buah busuk, daun

berbintik-bintik hitam dan menggulung. Pengendalian: fungisida Bubur Bordeaux.

Penyakit diplodia. Cendawan jelaga. Penyebab: jamur Meliola mangifera atau

jamur Capmodium mangiferum. Daun mangga yang diserang berwarna hitam

seperti beledu. Warna hitam disebabkan oleh jamur yang hidup di cairan

manis. Pengendalian: dengan memberantas serangga yang menghasilkan cairan

manis dengan insektisida atau tepung belerang.

III.2.8.Jagung

Makroskopis jagung Mikroskopis jagung

Sumber : dokumentasi pribadi Sumber: albuchary.blogspot.com

Penyebab: cendawan Helminthosporium turcicum. Gejala: pada daun

tampak bercak memanjang dan teratur berwarna kuning dan dikelilingi warna

16

Page 17: GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN

coklat, bercak berkembang dan meluas dari ujung daun hingga ke pangkal daun,

semula bercak tampak basah, kemudian berubah warna menjadi coklat

kekuningkuningan, kemudian berubah menjadi coklat tua. Akhirnya seluruh

permukaan daun berwarna coklat. Pengendalian: (1). Pergiliran tanaman

hendaknya selalu dilakukan guna menekan meluasnya cendawan; (2) mekanis

dengan mengatur kelembaban lahan agar kondisi lahan tidak lembab; (3) kimiawi

dengan pestisida antara lain: Daconil 75 WP, Difolatan 4 F.

III.2.9.Ubi jalar

Makroskopis ubi jalar Mikroskopis ubi jalarSumber : dokumentasi pribadi Sumber: www.makeitaffordable.com

Gejala tanaman yang terserang penyakit ini adalah pada daun terdapat

bercak-bercak bulat yang tidak teratur dan tersebar dengan garis tengah 6-10 mm.

Mula-mula bercak berwarna cokelat kekuning-kuningan tanpa batas yang jelas

dan selanjutnya pusat bercak tersebut berwarna putih keabu-abuan. Cendawan ini

memiliki konidium berwarna putih bening berbentuk gada terbalik dan bersekat.

Jamur ini merusak klorofil daun sehingga menyebabkan proses asimilasi berjalan

tidak sempurna.Ujung patogen ini berbentuk runcing dan berbentuk tabung.

Pengendalian. 1). Menanam jenis atau klon ubi jalar yang tahan terhadap penyakit

pada bercak daun cokelat. 2). Memangkas daun yang terserang penyakit dan

membakarnya. 3). Menanam ubi jalar dengan jarak tanam yang agak renggang

sehingga dapat mencegah kelembapan yang tinggi. 4). Menanam ubi jalar sesuai

dengan musim tanam. 5). Menyempurnakan drainase pada musim hujan.

6). Melakukan pergiliran tanaman. 7). Melakukan pembersihan sisa-sisa tanaman,

17

Page 18: GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN

gulma yang tumbuh di sekitar tanaman dan selokan. 8). Melakukan penyemprotan

dengan fungisida.

IV. PENUTUP

IV.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum dan pengamatan yang dilakukan dapat

disimpulkan bahwa gejala penyakit berdasarkan gejala yang ditimbulkan dapat

dibedakan menjadi tiga, yaitu: gejala nekrosis, terjadi karena adanya kerusakan

pada sel atau bagian sel bahkan kematian sel. Gejala hipolastis  adalah gejala yang

disebabkan karena terhambat atau terhentinya pertumbuhan sel, gejala

Hiperplastis disebabkan karena adanya pertumbuhan sel yang lebih dari biasanya

(overdevelopment). Gejala (symptom) adalah perubahan-perubahan yang

ditunjukkan oleh tumbuhan sebagai akibat adanya penyakit. Sedangkan penyebab

penyakit tumbuhan digolongkan menjadi dua golongan  yaitu penyakit abiotik dan

penyakit biotik. Penyakit abiotik adalah penyakit yang disebabkan oleh penyakit

noninfeksi/ penyakit yang tidak dapat ditularkan dari tumbuhan satu ke tumbuhan

yang lain. Patogen penyakit abiotik meliputi: Suhu tinggi, Suhu rendah, Kadar

oksigen yang tak sesuai, Kelembaban udara yang tak sesuai, Keracunan mineral,

Kekurangan mineral, Senyawa kimia alamiah beracun, Senyawa kimia pestisida,

Polutan udara beracun, Hujan es dan angin. Penyakit biotikk adalah penyakit

tumbuhan yang disebabkan oleh penyakit infeksius bukan binatang dan dapat

menular dari tumbuhan satu ke tumbuhan yang lain Patogen penyakit biotik

meliputi : Jamur, Bakteri, Virus.

IV.2. Saran

18

18

Page 19: GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN

Saran saya sebagai praktikan agar praktikum berikutnya praktikan bisa

lebih tenang dalam mengikuti praktikum dan diharapkan agar pada saat praktikum

alat-alat yang digunakan telah tersedia demi lancarnya praktikum ini.

19