14
PROSIDING SEMINAR GEOLOGI NUKLIR DAN SUMBE.RDAYA TAMBANG TAHUN 200~ PUSAT PENGENIBANGAN BAHAN·GALtAN DAN GEC>LOGI NUKLIR-BATAN ..JCllk<:2r1'CII~22 Soept~be-r 20<>4 GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR TANAH MERAH DAN DENDANG ARAI, KALIMANTAN BARAT BambangSoetopo PusatPengembanganBahanGalianGeologiNuklir- BATAN Abstrak GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR TANAH MERAH DAN DENDANG ARAI KALIMANTAN BARAT. Sektor Tanah Merah maupun Dendang Arai adalah salah satu sektor mineralisasi U di Kalan. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan geologi dan pemineralan U antara Sektor Tanah Merah dan Dendang Arai. Secara umum geologi Sektor Tanah Merah relatif sama dengan Dendang Arai yang terdiri dari kuarsit biotit, kuarsit leopard, kuarsit muskovit, kuarsit muskovit biotit, metalanau, metapelit dan terobosan granit. Lipatan berupa antiklin dengan sumbu berarah N 45° E menunjam 10°. Sesar yang berkembang (3dalah sesar mendatar sinistral NE-SW, sesar mendatar dekstral NW-SE dan sesar normal S-N. Pemineralan U mengisi ruang antar mineral berbentuk nodul-nodul dan sebagian mengisi fraktur berarah W-E hingga WNW- ESE berupa urat yang kadang-kadang menipis (Iensis) tebal milimetrik-sentimetrik, serta dalam batuan granit. Pemineralan U berupa uraninit, monasit, autunit dan gummityang berasosiasi dengan felspar, turmalin, zirkon, biotit, kuarsa, pirit, pirhotit, hematit, rutil, kalkopirit, magnetit, ilmenit dan molibdenit. Radiometri 1.000->15.000 cis dengan kadar U total 12,6-2.661,75 ppm U. Proses pembentukan pemineralan U berkaitan dengan terobosan granit pada fase pneumatolitik hingga orthomagmatik dan fase sekunder. Kata Kunci : Lito/ogi, struktur, pemineralan V, Tanah merah, Dendang Arai. Abstract GEOLOGY AND URANIUM MINERALIZATION OF TANAH MERAH AND DENDANG ARAI SECTORS, WEST KALIMANTAN. Tanah Merah and Dendang Arai sectors are one of the mineralized sectors at Kalan. Goal of this study is to understand the relationship between geology and uranium mineralization character of Tanah Merah and Dendang Arai sectors. In general geology of Tanah Merah is similar with Dendang Arai which consists of biotite quartzite, leopard quarzite, muscovite quartzite, biotite muscovite quartzite, metasilt, metapelite and granite. The folding is anticline with axel N45E in direction, The prominent fault is NE-SW sinistral fault, NW-SE dextral fault and N-S normal faults. U mineralization fills in the area space between minerals and also as the vein that fill in the fracture system W-E to WNW-ESE in direction. The thickness of mineralization is milimetric to centimetric. Uranium minerals are uraninite, monazite, autunite and gummite associated with feldspar, tourmaUne,zircon, biotite, quartz, pyrite, pyrhotite, hematite, rutile, chalcopyrite, magnetite ilmenite and molybdenite. Radiometric value is in the range of 1.000 to 15.000 cis and the total grade of U are 12.6 to 2661.25 ppm. U mineralization process connected with intrusion of granite and in the secondary phase. Key words: lithology, structur, U mineralization, Tanah merah, Dendang Arai. 100 ISBN 979-8769-12-0

GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR TANAH

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR TANAH

PROSIDING SEMINAR GEOLOGI NUKLIR DAN SUMBE.RDAYA TAMBANG TAHUN 200~PUSAT PENGENIBANGAN BAHAN·GALtAN DAN GEC>LOGI NUKLIR-BATAN..JCllk<:2r1'CII~22 Soept~be-r 20<>4

GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR TANAH MERAH DANDENDANG ARAI, KALIMANTAN BARAT

BambangSoetopoPusatPengembanganBahanGalianGeologiNuklir- BATAN

Abstrak

GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR TANAH MERAH DANDENDANG ARAI KALIMANTAN BARAT. Sektor Tanah Merah maupun Dendang Araiadalah salah satu sektor mineralisasi U di Kalan. Studi ini bertujuan untuk mengetahuihubungan geologi dan pemineralan U antara Sektor Tanah Merah dan Dendang Arai.Secara umum geologi Sektor Tanah Merah relatif sama dengan Dendang Arai yang terdiridari kuarsit biotit, kuarsit leopard, kuarsit muskovit, kuarsit muskovit biotit, metalanau,metapelit dan terobosan granit. Lipatan berupa antiklin dengan sumbu berarah N 45° Emenunjam 10°. Sesar yang berkembang (3dalah sesar mendatar sinistral NE-SW, sesarmendatar dekstral NW-SE dan sesar normal S-N. Pemineralan U mengisi ruang antarmineral berbentuk nodul-nodul dan sebagian mengisi fraktur berarah W-E hingga WNW­ESE berupa urat yang kadang-kadang menipis (Iensis) tebal milimetrik-sentimetrik, sertadalam batuan granit. Pemineralan U berupa uraninit, monasit, autunit dan gummityangberasosiasi dengan felspar, turmalin, zirkon, biotit, kuarsa, pirit, pirhotit, hematit, rutil,kalkopirit, magnetit, ilmenit dan molibdenit. Radiometri 1.000->15.000 cis dengan kadar Utotal 12,6-2.661,75 ppm U. Proses pembentukan pemineralan U berkaitan denganterobosan granit pada fase pneumatolitik hingga orthomagmatik dan fase sekunder.Kata Kunci : Lito/ogi, struktur, pemineralan V, Tanah merah, Dendang Arai.

Abstract

GEOLOGY AND URANIUM MINERALIZATION OF TANAH MERAH ANDDENDANG ARAI SECTORS, WEST KALIMANTAN. Tanah Merah and Dendang Araisectors are one of the mineralized sectors at Kalan. Goal of this study is to understand therelationship between geology and uranium mineralization character of Tanah Merah andDendang Arai sectors. In general geology of Tanah Merah is similar with Dendang Araiwhich consists of biotite quartzite, leopard quarzite, muscovite quartzite, biotite muscovitequartzite, metasilt, metapelite and granite. The folding is anticline with axel N45E indirection, The prominent fault is NE-SW sinistral fault, NW-SE dextral fault and N-S normalfaults. U mineralization fills in the area space between minerals and also as the vein that fillin the fracture system W-E to WNW-ESE in direction. The thickness of mineralization ismilimetric to centimetric. Uranium minerals are uraninite, monazite, autunite and gummiteassociated with feldspar, tourmaUne,zircon, biotite, quartz, pyrite, pyrhotite, hematite, rutile,chalcopyrite, magnetite ilmenite and molybdenite. Radiometric value is in the range of 1.000to 15.000 cis and the total grade of U are 12.6 to 2661.25 ppm. U mineralization processconnected with intrusion of granite and in the secondary phase.Key words: lithology, structur, U mineralization, Tanah merah, Dendang Arai.

100 ISBN 979-8769-12-0

Page 2: GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR TANAH

PROSIDING SEMINAR GEOLOGI NUKUR DAN SUMBERDAYA TAMBANG TAHUN 200~PUSAT PENGEIVIBANGAN BAHAN <3A.LIAN DAN <3E<:>L<::><3tNUKUR-BATANJOII<~rtOi. 22 S.e-pternbe-r 2004

PENDAHULUAN

METODE KERJA

HASIL DAN PEMBAHASAN

Lokasi Kajian

Geologi Regional

administratif lokasi sektor

terletak Desa Nangatai

Ella IIlir, Nanga Pinoh,

Sintang Kalimantan Barat

• Mengkaji hasil penelitian geologi Sektor

Tanah Merah dan Dendang Arai yang

menyangkut aspek litologi, struktur dan

pemineralan U.

• Mengkaji hasil penelitian geologi bawah

permukaan Sektor Tanah Merah yang

berkaitan dengan pemboran eksplorasi.

• Mengkaji hasil penelitian geofisika

Geologi Pegunungan Schwanner

Kalimantan dimulai dari batuan metamorf

(PZM) dan granit terdaunkan yang

merupakan konstituen alas Kerak Benua[1J.

Batuan metamorfik Pinoh (PZM) adalah

batuan metamorf di Kalimantan yang

berumur Permo Karbon yang terdiri dari

Secara

yang dikaji

Kecamatan

Kabupaten

(Gambar 1).

Merah dan Dendang Arai secara

keseluruhan dan komprehensip.

Tujuan

Mendapatkan pengetahuan hubungan

geologi dan pemineralan U sektor Tanah

Hasil penelitian terdahulu baik yang

dilakukan oleh Tim Prospeksi Detail 1979,

Tim PPGB 1987, Tim Prospeksi Sistematik

1989, 1992,1993, 1995, 1996, maupun Tim

Kontrol Geologi Pemboran menunjukkan

bahwa sektor Tanah Merah dan Dendang

Arai merupakan daerah yang prospek.

Dalam penelitian tersebut dilakukan secara

sub sektor, sehingga belum diketahui

keterkaitan antara sub sektor satu dengan

sub sektor lainnya yang menyangkut baik

geologi, struktur geologi dan keberadan

pemineralan U dan prospeknya. Dari

kegiatan studi pustaka ini diharapkan dapat

memberikan pengetahuan hubungan

geologi dan pemineralan U sektor Tanah

Merah dan Dendang Arai secara

keseluruhan dan komprehensip. Secara

geologi batuannya terdiri dari kuarsit dan

metalanau yang diterobos oleh granit.

Pemineralan U berupa uraninit, pikblende

berasosiasi dengan monas it, molibdenit,

turmalin, pirhotit, rutil, ilmenit, spalerit

dengan radiometri >15.000 cIs kadar U yang

terakumulasi dalam fraktur mencapai 3 %.

Latar Belakang

ISBN 979-8769-12-0 101

Page 3: GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR TANAH

PROSI DI NG SEMINAR GEOLOGI NUKLIR DAN SUMBERDAVA TAMBANG TAHUN 2004PUSAT PENG-e...."BANG-AN BAHAN GALtAN DAN GEOL<>GI NUKUR-BA.TAN!J<::IkCW"'tCl •. 22 s.ept~b<e-r 2CX>4

sekis mika, sekis kuarsa mika, filit, filit

kuarsa, sabak, hornfels kuarsa. Secara lokal

pada batuan sabak, filit, sekis mengandung

porfiroblast andalusit, garnet dan agregat

silimanit[2J. Oi Kalimantan bagian barat laut

batuan ini diintrusi oleh granit biotit yang

berumur Perm-Trias Akhir (201-320 juta

tahun), sedang di Pegunungan Schwanner

batuan metamorf tersebut diintrusi oleh

tonalitl granitoid berumur Kapur Awal dan

batuan volkanik kapur Akhir - Tersier

Awal[3J. Magma tonalit bersifat kalkalkali dan

kejadiannya diidentifikasikan sebagai

"igneous proces" . Intrusi granit Sukadana

yang terjadi pada Kapur Akhir (91-80 juta

tahun) terdiri dari granit monzonit,

syenogranit dan alkali granit[1J.

Secara regional Cekungan Kalan

adalah cekungan sedimenter yang terdiri

sedimen Permokarbon berbutir kasar-halus

yang termetamorfose tingkat rendah.

Menurut CEA-BATAN, 1977 Sektor

Oendang Arai, Tanah Merah, Jumbang I,

Jumbang II, Jumbang III dan Prembang

Kanan termasuk seri bawah atau " lower

serie" litologi penyusun terdiri batuan

berbutir kasar dengan banyak terdapat

terobosan-terobosan granit sepanjang

perlapisan. Sedang Serktor Remaja,

Lemajung Sarana, Amir Engkala, Tiga Oara,

Kayu Ara dan Rirang termasuk serie atas

atau "upper serie" litologi terdiri dari batuan

volkanik dan sedimen volkanik yang

102

tersusun secara berselang-seling dan pada

beberapa tempat mengandung material

karbon[4J.(Gambar 2).

Geologi Daerah Penelitian

Secara stratigrafi litologi daerah

Oendang Arai terdiri dari kuarsit biotit, dan

kuarsit leopard, komposisi batuan terdiri

kuarsa, biotit, muskovit, klorit klinozoisit,

silimanit, turmalin dan mineral opak. Secara

struktural batuan tersebut telah mengalami

frakturasi dan perlipatan ditunjukkan adanya

antiklin dengan sumbu sub horisontal

menunjam 10 ke arah 45 E. Sedang litologi

sektor Tanah Merah terdiri dari kuarsit biotit,

kuarsit muskovit, kuarsit mikro biotit.

Kedapatan kuarsit leopard di Tanah Merah

juga terdapat di Oendang Arai dengan

kenampakan setempat-setempat. (Gambar

3). Oi dekat terobosan granit batuan

tersebut memperlihatkan bintik-bintik hitam

yang merupakan segregasi dari mineral

kordierit, biotit, andalusit yang sering

disebut fasies leopard[S). Batuan kuarsit

biotit, kuarsit muskovit kuarsit muskovit biotit

diterobosan granit dengan ukuran

centimetrik dengan memperlihatkan struktur

agmatik, sceleren, ptigmatik. Secara

mikroskopis batuan tersebut berkomposisi

kuarsa, kordierit, biotit, andalusit, felspar,

muskovit, silimanit, turmalin, zirkon, monasit

. Dengan ditemukan mineral-mineral diatas

terutama munculnya mineral silimanit

ISBN 979-8769-12-0

Page 4: GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR TANAH

PROSIDING SEMINAR GEOLOGI NUKLIR DAN SUMBERDAYA TAMBANG TAHUN 20041PUSAT PENG-EfVlBANGAN BAHAN GALtAN DAN ~<::>Gt NUKUR-BATA~I.•••<::IkCW"'tc:a •. 22 Septernboer 2C)C)4

menunjukkan batuan tersebut sebagai

fasies hornfels - ampibolit yang terbentuk

pada temperatur 5000-> 700° C. Pola

penyebaranbatuansecaraumum berarahtimur

laut-baratdayadengankemiringanke utara.

Stratifikasi secara umum berarah NE­

SW miring kearah NW atau SE yang

menunjam kerah NE subvertikal.

Sesar, berdasarkan hasil analisis

terhadap data elemen struktur yang

dilakukan oleh Lilik S dkk[6], di daerah

Dendang Arai dan Tanah Merah telah

terjadi beberapa kali tektonik. Hal tersebut

terbukti adanya batuan metamorf yang telah

mengalami perlipatan dan pensesaran[6].

Hasil interpretasi sistem fraktur, sesar yang

berkembang berupa sesar mendatar

sinistral dengan arah NE-SW, miring 70°

kearah SE dan NNW-SSE sampai NNE­

SSW dan Sesar mendatar dekstral dengan

arah NW-SE, m:ring 70° kearah SE, serta

sesar normal yang secara umum berarah N

105°-205° E miring 15°-50° kearah SW-SE,

sesar tersebut terorganisir dalam suatu

sistem silindris[8].

Pemineralan U

- Batuan favorabel

Batuan favorabel adalah batuan yang

karena sifat-sifat yang khas dapat

mengandung dan atau ditemukan gejala

pemineralan U. Batuan favorabel di Tanah

ISBN 979-8769-12-0

Merah dan Dendang Arai terdiri dari kuarsit

biotit, kuarsit muskovit, kuarsit leopard

dengan teroboran granit, greisen dan mikro

diorit. Pada daerah kontak dengan granit

segregasi biotit, andalusit, kordierit

berkembang intensif, batuan demikian

dikenal sebagai fasies leopard[5].

Penyebaran batuan favorabel tersebut

secara umum berarah barat laut - tenggara

kemiringan kearah utara.

Secara mikroskopis batuan tersebut

berkomposisi kuarsa, kordierit, biotit,

andalusit, muskovit, silimanit, turmalin,

zirkon, monasit. Berdasarkan terdapatnya

mineral tersebut batuan favorabel termasuk

fasies albit epidot hornfels[6].

- Karakter/Kedapatan

Karakter pemineralan U mengisi zona

fraktur yang intensif berarah E-W sampai

NW-SE yang berpotongan dengan fraktur

N-S dan NE-SW. Secara umum bukaan­

bukaan tektonik tersebut terisi kuarsa,

turmalin, pirit, biotit, greisen, uraninit dan

terobosan granit. Hasil pengukuran radon

menunjukkan bahwa pada sektor Tanah

Merah maupun Sektor Dendang Arai

terdapat 2 zona anomali dengan arah NW ­

SE dan NE-SW, sedang hasil pengukuran

thoron di kedua sektor tersebut

menunjukkan bahwa anomali terdistribusi

dengan arah E_W6,8]. Dari kompilasi

tersebut menunjukkan arah pemineralan U

103

Page 5: GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR TANAH

PROSIDING SEMINAR GEOLOGI NUKLIR DAN SUMBERDAYA TAMBANG TAHUN 20041PUSAT PENGEI'V1BANGAN BAHAN GALtAN DAN GEC>LOGI NUKLIR-BATA~IJ<:Ikcw'tCi.22 S•. pt~b<er 2004

pada singkapan mempunyai pola kesamaan

dengan pola pengukuran radiometri dan

radon. Hal ini menunjukkan bahwa

kedapatan gas radon pada soil merupakan

pencerminan terdapatnya pemineralan U

dibawah permukaan.

Kedapatan pemineralan U sebagian

berbentuk urat dan kadang-kadang menipis

seperti lensa dengan ditunjukkan tidak

menerusnya bidang mineralisasi kearah

vertikal, ukuran milimetrik - sentimetrik,

berarah WNW-ESE dengan Ra >15.000 cis

dengan lebar 4 m, panjang 60 m (TR 9) dan

Ra 14.000 cis lebar 1 m, panjang 2 m (OC

21). Disamping berbentuk urat juga dijumpai

sebagai nodul-nodul yang tanpa terorientasi

dengan ukuran mm-cm. Kedapatan

pemineralan U yang berbentuk sebagai urat

dapat dikorelasikan dengan kedapatan

pemineralan U pada bawah permukaan

berupa inti bor (Gambar 4), yaitu kedalaman

33,9-43,9 m dengan radiometri berkisar

antara 300-1.500 cis dengan kadar 12,6­

2.661,75 ppm U (TML 1), sedang pada

kedalaman 52,35 - 52,5 m, Ra 1000-2200

cis kadar 125-1.685 ppm U (TML 2).

Keberadaan pemineralan U pada inti bor

didukung dari hasil pengukuran logging

menunjukkan berkisar antara 50-1.638 ds.

Secara mikroskopis pemineralan U

berupa uraninit (mineral primer), autunit,

gummit (mineral sekunder) dan mineral

monasit yang radioaktif, hal ini dapat

104

ditunjukkan dengan terdapatnya jejak - jejak

pertikel alpa pad a film CN 85. Karakter

pemineralan U mengisi ruang antar mineral

pad a kesarangan batuan berbentuk nodul­

nodul dan bidang fraktur berbentuk urat,

yang berasosiasi dengan pirit, pirhotit,

ilmenit, kuarsa, felspar, magnetit, kalkopirit,

molibdenit dan turmalin. Karakter mineral

uraninit tersebut sebagian terlingkupi oleh

mineral sulfida dan silika, menunjukkan

bahwa mineral uraninit tersebut terbentuk lebih

dulu dibandingkan mineral sulfida dan silika.

Intrusi granit

Secara regional granit di pegunungan

Schwanner merupakan granit pembawa

elemen radioaktif dengan ditunjukkan kadar

elemen Th, U, Cu, Nb, Mn dan W berumur

Kapur Atas[2]. Hasil analisis kadar unsur

yang dilakukan oleh Lilik S, dkk (2)

menunjukkan bahwa kadar U = 9.000 ppm,

Y = 7.433 ppm, Mo = 2.352 ppm, Nb = 375

ppm, Cu = 301 ppm, W = 76 ppm dan Sn =

33 ppm. Dari Konsentrasi unsur tersebut

mencirikan bahwa pembentukan

mineralisasi berkaitan dengan granit.

Intrusi - intrusi granit yang terdapat di

Sektor Tanah Merah-Dendang Arai sebagai

urat dengan ukuran milimetrik-centimetrik

yang memperlihatkan struktur agmatik,

ptigmatik dan sceleren, komposisi mineral

terdiri dari kuarsa, K felspar, plagioklas,

biotit, monasit, pirit, pirhotit, magnetit

ISBN 979-8769-12-0

Page 6: GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR TANAH

PROSIDING SEMINAR GEOLOGI NUKLIR DAN SUMBERDAYA TAMBANG TAHUN 2004\PUSAT PENG-EIVIBANGAN BAHAN GALIAN DAN GEOLC>Gt NUKLIR-BATA'::;'1.JCllk<::lrtCII~ 22 Se-pt~b~ 2Q0...4.

dengan nilai radiometri berkisar antara 100 ­

120 cIs. Indikasi mineral uranium

ditunjukkan adanya anomali radioaktivitas

berkisar antara 600-1.500 cIs pada

kedalaman 50,10-51,12 m TML 3 dengan

tebal 75 cm (Tabel 1) . Oengan terdapatnya

indikasi mineral radioaktif dalam batuan

granit menunjukkan bahwa granit tersebut

sebagai pembawa mineral U, yang terjadi

pada post metamorfik, yang merupakan

granit Sukadana yang berumur Kapur Atas

(91-80 juta tahun). Oari data tersebut

menunjukkan bahwa pembentukan

mineralisasiuranium berkaitan dengan granit

SukadanaKapurAtas (91-80 juta tahun)

Hubungan granit dan pemineralan U

Mineral uraninit tersebut sebagian

telah berubah menjadi autunit dan gummit

yang berasosiasi dengan mineral felspar,

turmalin, zirkon, biotit, kuarsa, pirit, pirhotit,

hematit, rutil, kalkopirit, magnetit, ilmenit,

molibdenit. Oengan terdapatnya mineral

asosiasi tersebut menunjukkan bahwa

pemineralan U terbentuk pada fase

magmatik berupa pegmatik pneumatolitik ­

orthomagmatik dan fase sekunde~l. Fase

pegmatitik pneumatolitik menurut Anthony

M.Evans terjadi pada temperatur 300°-600°

C[10J.Fase magmatik tersebut berkaitan erat

dengan terobosan granit yang berumur

Kapur Atas (91-80) Juta tahun.

ISBN 979-8769-12-0

Hubungan Sektor Tanah Merah Dan

Dendang Arai

HasHpengamatan baik secara litologi

maupun frakturasi yang terdapat kedua

sektor tersebut mempunyai kesamaan,

keduanya termasuk dalam satu lapisan

bagian dari lower serie dari Cekungan

Kalan. Litologi terdiri dari sedimen

permokarbon yang berukuran sedang ­

kasar yang termetamorfose tingkat tinggi

termasuk fasies hornfes-ampibolit.

Terobosan granit yang ditemukan di Sektor

tanah Merah juga ditemukan di dendang

Arai, yang memperlihatkan struktur agmatik,

sceleren dan ptigmatik dengan ukuran

milimetrik-centimetrik. Pada kontak

terobosan granit terdapat segregasi

andalusit, kordierit, biotit yang disebut fasies

leopard. Pemineralan U yang terdapat

mempunyai kesamaan yaitu terakumulasi

dalam bidang fraktur dan antar mineral, baik

sebagai urat maupun berupa nodul-nodul.

Penyebaran pemineralan U ke arah vertikal

kadang - kadang tidak menerus ditunjukkan

tidak menerusnya nilai radiometri. Proses

pembentukan pemineralan U tersebut

berkaitan dengan terobosan granit dimana

granit sebagai pembawa mineral uranium

yang terjadi akibat proses pneumatolitik ­

orthomagmatik.

105

Page 7: GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR TANAH

PROSIDING

N

SEMINAR GEOLOGI NUKUR DAN SUMBERDAYATAMBANG TAHUN 200~PUSAT PENGE:P\IIBANGAN 8AHA.N GAt..tAN ..J~~~~~'2~~,;,~~~~~~1

DENDAHG ARAI

•...•.

~..?~

LOKASI PENELITIAN . " ~•••,_ JU"'SANG II

o 0.5 1 KM~....J

PREMBANG KANAN

RABAU

JUMBANG III

TAHAH •••ERA ••.• ,';'"rJERONAHG HULU

lA•••IR ENGKALA·,

~ ~

;. ,'., J"! .~"., ~\

'1=$'"

,.'-.,,""..•••....•., -

'"

-

LEMBAH HITf<..-"

'.'"LEMAJUNG' '<'f>''\

~~(\

\

~~.""i.'I-.•-

fIIlj• !II'•..-'.,~!

"".SARANA KALIMANTAN

106

Gambar 1. PETA LOKASI KAJIAN

ISBN 979-8769-12-0

Page 8: GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR TANAH

Meta agilite from Bukit 8iru

Volcanic unit of Amir Engkala type- Volcanism,especially

ignimbrite and cinerite- Alternate metapelite and

metasilt- Fracture shistocity

Volcano Sedimentary unit of UpperKalan type

. - Metapelite intercalated ofmetasilt

- Fracture schistocity- Green Schist facies- Metamorphism (andalusite)

Quarzite of Rabau ± 800 m

..... - _ ...--

.f Iff"

Iii%I....-...•••!-•••:a•

t-l

-----:~--:.-=...:---:.---: .•...•...--- -...•.-

----:.......-- ..~ -A..,., .• ,",,4 .

...\.•. ..•..

..•..•• T+ .•.

-)- --' T.

+ +. +.

Volcano Sedimentary of LOwei seristype

- Alternate metapelite, metasilt,and rhyodacite

- Chrystallophyllitic schistocity- Amphibolite facies- Metamorphism (cordierite and

silimanite)- Granitod injection along

statificationTonalitic intrusion with contactmetamorphism

Gambar 2. Kolom Stratigrafi Cekungan Kalan ( Soeprapto, dkk 1987)

ISBN 979-8769-12-0 107

Page 9: GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR TANAH

PROSIDING SEMINAR GEOLOGI NUKUR DAN SUMBERDAYA TAMBANG TAHUN 2004PUSAT PENGEIVtBANGoAN BAHAN GALtAN DAN GEC>L<::>GINUKUR-BATANIJClkcx-t<:JI•. 22 Sept~b@H"' 2004

u

J 100ML--.J

KETERANGAN

Kb

600

550

/

,"

- ,",-' r 500450

S, JUmbang I

Kb

Kmb

.._~~ I

~

I" KI--'

IKm61

Kuarslt biotJt

Kuarsit muskovit

Kuarsilleopard

Kuarslt mikrot biotit

Zona Favorabel

Kontur

Sesar mendatar

Sungai

TML

Gambar 3. Peta Geologi Tanah Merah-Dendang Arai, Kalan, Kalimantan Barat.

108 ISBN 979-8769-12-0

Page 10: GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR TANAH

PROSIDING

j~~ \1

JI"I;\I

KETF.RA:>/GA'1

SEMINAR GEOLOGI NUKUR DAN SUMBERDAYA TAMBANG TAHUN 20041PUSAT PEN<3EMBANGAN BAHAN <3ALiAN DAN <3E<:>L<>='NUKLIR-BATANIJ<Ok<::w'f~.22 s.e.pt<e1"T"\be-r 2004

~'I'I\1

r~\I

--------------1I­

[LP.]_K!

Naj~i;:)_!!~

r~D

{: •.••••It h'ulh

I..,;amprolil·

h:u.t.-Nt h-:'n~'rd

h:u:,,,",,,it 11111'11...,,11

J..:u~••~it mu ••ho,\ it biofit

h:u.u"!riit hi<,lit

" .H\(

f1\tin 1.4 ••• a ~ Iiu(T:tli~:r..i1"c.·miru:· •..:.IIlan l<

1":ldinlu('lti jOH (.,'.,.

'-j .\fUJIII;tli •.ndiHfllc.-tri

Jk·nnllkOiaIlS(·~.r

Gambar 4. Penampang Geologi Pemboran TML-3, TML-4, TML-5, TML-6,Sektor Tanah Merah, Kalimantan Barat.

ISBN 979-8769-12-0 109

Page 11: GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR TANAH

PROSI DI NG SEMINAR GEOLOGI NUKLIR DAN SUMBERDAYATAMBANG TAHUN 200~PUSAT PENC7EMBANG>AN BAHAN C7AUAN DAN C7EC>L<=><=>1NUKUR-BATA~IJCllk<::;ar'fCl •. 22 ~pt~t::>e-r .2QC)4

TABEL HASIL PEMBORAN BOR TML- 3, TML 4, TML - 5, TML 6

NO,

KEDA- URAT-rEnALRARA.

BORLAMAN (an)TEROBOSANINTI BOnLOGGING

(r1s)(r1s).TM t-J IJOTidak ada inti \x)r.- 510

... --_._-~'),75 'l'idak ,uti inti bar-. H,.1>1

IlJ5Tidak ada inti bor-. 440

11,00

TilLlk ada inti bar-- HO

34,25

kll. hi, py 2 nll111)020D

46,:10

bi. t)\", m. i!. II. kpr. si.0.5 em225-(,00 X70--.- ..-----48,25 scgrq.')lsi biotil. piril-U)em250-.150:\70----4X,X5 sc~rc~asi biotit. pirit111mXI,O-.--------4I),R5·4'),I)(, pirh. il. II. lI1onasil.]-5 mm100ROil

p\"o50.IO·5L12

granil (pirh. py. il.75 em600-150111L211

1110.bran. mg)

(berllpa Sl~l_) _

SI,42-5I,7n

granil 28 CI11(00DO ( snol)

51.90-52,(,0

granil (ano.5I,90 111)70 CII1Ion575 (5»01) ..-TML·417,50Tidak ;\(:1;1inti bor-

- :170

1X.70

TicM ac\;l inti oor-- 500

J2. 00- J 2.4 5

q. bi. 11111110() 100

405

(granit. pirit. ruti!.-200

50,:10

biotit. kuarsa. ilmcnil.(nll11-<:I11)250550·

51.00

magnclit)-2.j()

51.40

3002S0

1'M L-5

1(,.(,(1q.J~!:..lL -350 ')5_._--1750bi.IW, q.lo. Icl\IISO - 2~o 200

I!) .00

b':2'·. q. Ids. kpv. andI -~cm225150

bi. py. q. fcls. kpy. 25.00

~ il, m~. 10.1\1111125 225

p~.. pirh. m. mo. kpy. __ 27.5~ __

il. hi. to.2cI\I250 - 400 530.---.--.JUO iI. pi rho. r::.:.J1Y. bi.noJn! 4 CI\I125150.- ____ 0.~5.00

n\. hi. Srx1t125 150-----_.55,00 ~·.hi. ~poll CI\It2050

5'J.OO

P\. il, mg, kpyal~rcgal10{)100

TML-6

'16,75Titlak ada inti bor-- 250

n,on

·gr:q. fcls. hi. milS,.120

2~0

p\".to H.(}()-I7. O()

granit 5111120 121)

) 1.3()·)~.1O

granit 2.}01l1120120-32,O()

q. fcls. to \crisis1201 )-~:O

57.00

Cl. !'cls \·3 cm120120

110 ISBN 979-8769-12-0

Page 12: GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR TANAH

PROSI DI NG SEMINAR GEOLOGI NUKUR DAN SUMBERDAYA TAMBANG TAHUN 200<1\PUSAT PENG€"'IBANGPAN BAHAN GA.LIAN DAN GEC>L<::>GtNUKUR-BATA'::I..JClkCW"tCl•. 22 Setpt~b<e1'" 2Q0.4

- Paragenesis

Urutan kristalisasi mineral Uraninit dan Mineral bijih

~1

23456 7Mineral Magnetit

-------Pirhotit

------- -------

Kalkopirit-----------

Molibdenit------- -----

Uraninit-------------

Pirit-------------

IImenit-------

Rutil-------

Kovelit-------

Spalerit-----

Hematit

..

-------Autonit

-------

Kronologi

Kronologi pembentukan geologi dan

mineralisasi uranium Sektor Tanah Merah

dan Dendang Arai diawali dengan

pembentukan batuan sedimen Pada Permo

Karbon te~adi metamorfose regional yang

mengakibatkan terbentuknya batuan

metasedimen (kuarsit biotit, kuarsit mikro

biotit, kuarsit muskovit, kuarsit leopard).

Batuan tersebut diduga mengandung

elemen U yang terdapat dalam mineral

biotit. Pada Kapur Awal terjadi proses

tektonik dengan arah bukaan N 80°-90° E

(Kalan) dan N 70°-110° E (Ella IlIir) (A.

Sarwiyana, 1991). Pada Awal Kapur di

Pegunungan Schwaner juga terjadi intrusi

granotoid/tonalit yang mengintrusi batuan

Permo Karbon. Pada Kapur Akhir (91-80

juta tahun) terjadi intrusi batuan granit yang

mengandung mineralisasi yang kaya akan

ISBN 979-8769-12-0

kadar elemen Th, U, Cu, Nb, Mn, W diduga

sebagai granit Sukadana . Akibat intrusi

granit tersebut mengakibatkan unsur U yang

terdapat dalam mineral biotit pada batuan

metasedimen terakumulasi dalam bidang

fraktur sebagai urat berarah N 70°-80° E.

Sedang unsur U yang terdapat dalam

batuan granit terakumulasi juga ikut

terakumulasi dalam bidang fraktur dan

ruang antar mineral bersamaan dengan

unsur lain (sulfida, silika, gas boron)

sebagai proses pegmatik pneumatolitik.

Dengan terdapat mineral andalusit baik

pada batuan favorabel maupun pada batuan

induk (bukan favorabel) menunjukkan

bahwa Sektor Dendang Arai-Tanah Merah

tidak te~adi proses retrogred.

111

Page 13: GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR TANAH

KESIMPUlAN

1. Baik secara litologi, struktur maupun

keberadaan pemineralan U kedua

sektor tersebut mempunyai kesamaan,

keduanya termasuk dalam lower serie

dari Cekungan Kalan.

2. Kedapatan mineral radioaktif berupa

uraninit, monasit, autunit dan gummit

yang mengisi bidang fraktur berupa urat

dan lensis yang terorentasi berarah NW­

SE, NE-SW.

3. Pemineralan U berasosiasi dengan

mineral felspar, turmalin, zirkon, biotit,

kuarsa, pirit, pirhotit, hematit, rutil,

kalkopirit, magnetit, ilmenit, molibdenit

terbentuk dalam kondisi yaitu fase

magmatik berupa pegmatik

pneumatolitik - orthomagmatik terjadi

pada temperatur 300°-600° C.

4. Pembentukan pemineralan U berkaitan

dengan terobosan granit yang berumur

Kapur Atas (91 - 80 juta tahun).

DAFTAR PUSTAKA

1. PIETER PE and SUPRIATNA S, Peta

Geologi Daerah Kalimantan Barat,

. Tengah, Timur. Pusat Penelitian Dan

Pengembangan Geologi DEPTAMBEN

bekerjasama dengan BMR Australia

(1990).

2. PIETER PE and SANYOTO P,

Geological Data Record Nangataman

and Pontianak 1 : 250.000 Quadrayles,

West Kalimantan. Geological Research

and Development Center, Indonesia in

Cooperation With The Berau of Mineral

Resources Australia (1989).

3. WilLIAMS PR, JOHNSTON CR,

ALMOND RA and Cooperation WH,

late Cretaceous to early Tertiary

Structrural elements of west Kalimantan,

Tectonophysics, (1988)

4. SOEPRAPTO TJOKROKARDONO ,

MUDJO SUMEDI, RETNO WITJAYATI,

MANTO "WIDODO, Studi Mineralisasi

dan Paragenesis Pemineralan U di

Sektor Rabau Hulu Kalimantan Barat,

Majalah BATAN Vol XX No 3 - 4, Juli ­

Oktober 1988.

5. CEA - BATAN, Prospect to Develop

Uranium Deposite in Kalimantan Volume

II (1977).

6. LlLIK SUBIANTORO, P. WIDITO,

ANANG MARZUKI, SUBARJO,

Inventarisasi Sektor Portensial U Di

Dendang Arai Kalimantan Barat

Tahapan Prospeksi Sistematik,

1995/1996.

7. MANTO WIDODO, SARTAPA,

SUHARTADI, Kajian Hasil Pemboran

Eksplorasi TML 3, TML 4, TML 5, TML 6

Sektor Tanah Merah Kalimantan Barat,

Prosiding Seminar Pranata Nuklir Dan

Teknisi Litkayasa, Maret 2000.

112 ISBN 979-8769-12-0

Page 14: GEOLOGI DAN PEMINERALAN URANIUM SEKTOR TANAH

PROSIDING SEMINAR GEOLOGI NUKLIR DAN SUMBERDAYA TAMBANG TAHUN 2004\PUSAT PENGE""BANGAN BAHAN GAt..tAN DAN GEC>LC>GI NUKUR-BiATA~1JClI<<::w'f-OI •. 2.2 s:e.pt~b4!!l1'" 20<)4

SUBIANTORO, SUBARJO,

P. WIDITO, ANANG

Kalimantan Barat Tahapan Prospeksi

Sistematik (1996/1997).

9. PAUL RAMDOHR, The Ore Minerals

and Their Intergrowths, Second edition

8. LlLIK

PAIMIN,

MARZUKI,

U di Sub

Inventarisasi Sektor Potensi

Sektor III Tanah Merah

in two volume, Pergamon Press,

Oxfords New York, Toronto, Sydney,

Paris, Frankufrt, (1980).

10. ANTHONY M. EVANS" ,An Introduction

to ore Geology Geoscience Tex to

Volume 2, University of Leicester

Elservier, New York, 1980.

ISBN 979-8769-12-0 113