13
Geomorfologi Gunungapi Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi dan perubahan-perubahan yang terjadi pada bumi itu sendiri. Morfologi gununungapi dibagi menjadi tiga zona yang memiliki ciri-ciri yang berbeda, yaitu : a. Zona Pusat Erupsi Banyak radial dike/sill Adanya simbat kawah (plug) dan crumble breccias Adanya zona hidrotermal Endapan piroklastik kasar Bentuk morfologi kubah dengan pusat erupsi b. Zona Proksimal Material piroklastik agak terorientasi Pada material piroklastik dan lava dijumpai pelapukan, dicirikan oleh soil yang tipis Sering dijumpai parasitic cone Banyak dijumpai ignimbrit dan welded tuff c. Zona Distal Material piroklastik berukuran halus Banyak dijumpai lahar 1. Pengelompokkan Morfologi Gunung Api Morfologi Gunugapi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : A. Morfologi tubuh gunungapi Morfologi tubuh gunungapi dapat dibagi antara lain berupa bentuk - bentuk :

geomorfologi gunungapi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gunung api

Citation preview

Geomorfologi GunungapiGeomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi dan perubahan-perubahan yang terjadi pada bumi itu sendiri. Morfologi gununungapi dibagi menjadi tiga zona yang memiliki ciri-ciri yang berbeda, yaitu :a. Zona Pusat Erupsi Banyak radial dike/sill Adanya simbat kawah (plug) dan crumble breccias Adanya zona hidrotermal Endapan piroklastik kasar Bentuk morfologi kubah dengan pusat erupsib. Zona Proksimal Material piroklastik agak terorientasi Pada material piroklastik dan lava dijumpai pelapukan, dicirikan oleh soil yang tipis Sering dijumpai parasitic cone Banyak dijumpai ignimbrit dan welded tuff c. Zona Distal Material piroklastik berukuran halus Banyak dijumpai lahar

1. Pengelompokkan Morfologi Gunung ApiMorfologi Gunugapi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :A. Morfologi tubuh gunungapiMorfologi tubuh gunungapi dapat dibagi antara lain berupa bentuk - bentuk :1. Kerucut

Kerucut merupakan bentukan yang umum dijumpai pada gunungapi piroklastik dan berlapis. Bentukan kerucut yang dibangun oleh bahan lepas gunungapi dapat berupa kerucut batuapung yang tersusun oleh batuapung, kerucut scoria yang tersusun oleh scorea dan kerucut sinder yang merupakan kumpulan sinder dan bahan skoreaan.2. Kubah

Kubah biasanya dijumpai pada tipe gunungapi lava (shield volcano). Kubah lava merupakan bentukan dari lelehan lava kental yang keluar melalui celah dan dibatasi oleh sisi curam disekelilingnya.3. Maar

Maar umumnya dijumpai pada tipe gunungapi gas atau piroklastik.

4. Kawah

Kawah merupakan bentuk negatif yang terjadi karena kegiatan gunungapi. Berdasarkan genetiknya dibedakan kawah letusan dan kawah runtuhan. Sedangkan berdasarkan letaknya terhadap pusat kegiatan dikelompokkan kawah kepundan dan kawah samping (kawah parasiter).5. Kaldera

Kaldera merupakan depresi topografi yang besar, berbentuk bundar atau oval. Ukuran kaldera memang lebih besar dari kawah, meskipun tidak ada batasan ukuran yang membedakannya hingga mempunyai ukuran berupa kawah dapat disebut kaldera. H. William (1974), mengklasifikasikan kaldera menjadi beberapa jenis berdasarkan proses yang membentuknya, yaitu :a. Kaldera letusan, yang disebabkan oleh letusan gunungapi yang sangat kuat yang menghancurkan bagian puncak kerucut dan menyemburkanmassabatuan dalam jumlah besar. Contoh yang baik antara lain Kaldera Bandaisan di Jepang, Kaldera Tarawera di NewZealand.b. Kaldera runtuhan, yang terbentuk karena adanya letusan yang berjalan cepat yang memuntahkan batuapung dalam jumlah banyak, sehingga menyebabkan kekosongan pada dapur magma. Penurunan permukaan magma didalam waduk pun akan menyebabkan akan terjadinya runtuhan pada bagian puncak gunungapi. Contoh yang baik antara lain Kaldera Toba (Tapanuli Sumatra Utara), Kaldera Tengger (Probolinggo Jawa Timur).c. Kaldera erosi, disebabkan oleh erosi pada bagian puncak kerucut, dimana erosi akan memperluas daerah lekukan sehingga kaldera tersebut akan semakin luas.d. Kaldera resurgent, yang terbentuk karena adanya bongkah lekukan di bagian tengah kaldera yang terangkat oleh magma yang bergerak naik ke atas, dan kemudian membentuk suatu kubah.

Kalau tidak ada gangguan, suatu gunungapi yang tubuh semakin besar akan mempunyai bentuk yang teratur, baik berupa berupa kerucut maupun bentuk yang lainnya. Faktor-faktor yang menyebabkan tidak teraturnya bentuk gunungapi tersebut antara lain :1. Kegiatan vulkanisme, seperti misalnya pembentukan kaldera di mana kegiatan tersebut akan mengganggu perkembangan suatu gunungapi.2. Berpindahnya pusat kegiatan gunungapi (pipa kepundan), hal mana berkaitan erat dengan keaktifan tektonik daerah setempat.3. Tekanan arus dari aliran lava yang naik ke atas, yang lama kelamaan akan merusak dan menghancurkan dinding kepundan.4. Adanya kerucut spatter (spatter cone), yaitu suatu kerucut yang bersisi curam yang tersusun dari batuan bahan lepas yang terendapkan di atas celah atau pipa kepundan dan umumnya berkomposisi basalan atau hornito yang juga merupakan kerucut spatter di sekitar ujung aliran lava.5. Adanya gua-gua pada daerah aliran lava.6. Barangko (barronco), merupakan alur-alur yang kasar dan tak teratur pada tubuh gunungapi karena sesar dan erosi.7. Parasol ribbing, merupakan alur-alur yang radier dan teratur pada tubuh gunungapi karena erosi. Contoh yang baik terdapat pada tubuh G. Batok di Kaldera tengger (Jawa Timur).

B. Morfologi di Sekitar Gunungapi.Morfologi disekitar gunungapi dapat dibagi antara lain berupa bentuk-bentuk :1. Kerucut parasiter Keucut parasite adalah bentukan kerucut pada kaki gunungapi utama, terbentuk akibat magma yang terjadi berhubungan langsung dengan kegiatan gunungapi.2. Hillocks Hillocks merupakan bukit - bukit kecil di sekitar kaki gunungapi, dari hasil endapan lahar dari letusan gunungapi. Contoh yang baik terdapat di kaki G. Galunggung (Jawa barat), sehingga oleh MT Zen (1969) disebut juga sebagai tipe Galunggung.3. Antiklinorium Gunungapi Antiklinorium gunungapi merupakan rangkaian perbukitan antiklinorium yang dijumpai pada kaki gunungapi. Terbentuk oleh gaya kompresi lateral karena runtuhnya kerucut gunungapi Contoh yang baik terdapat di Bukit Gendol, lereng G. Merapi (Yogyakarta), sehingga oleh MT Zen (1969) disebut juga sebagai tipe Gendol.2. Analisa Morfologi Gunungapi dan PenggunaannyaAnalisa morfologi gunungapi dilaksanakan untuk memudahkan pekerjaan pemetaan geovulkanologi, yang dasarnya adalah penafsiran bentuk, pola penyebaran dan ukuran berbagai aspek struktur dan obyek morfologi gunungapi. Pengenalan langsung di lapangan ditujukan sebagai pembanding. Sehingga setelah tahapan pekerjaan tersebut dilakukan, penafsiran dapat langsung dilakukan hanya dengan dengan mempergunakan peta topografi.Adapun tujuan analisa morfologi Gunungapi dilakukan untuk : Mengenal macam-macam bentuk Gunungapi Mengetahui hubungan antara satuan morfologi Gunungapi baik secara individu maupun kelompok. Mengetahui stadia dan jenjang keaktifan Gunungapi Menginterpretasikan evolusi atau perkembangan suatu Gunungapi maupun kelompok Gunungapi.Pengenalan morfologi gunungapi sebenarnya bertujuan untuk melengkapi usaha penelitian geologis daerah gunungapi, yaitu pemetaan geovulkanologi, terutama di dalam menentukan perkembangan (evolusi) gunungapi. Ini dirasa perlu sebab melacak batuan gunungapi di lapangan bukanlah pekerjaan yang mudah. Sehingga sasaran dari pemahaman morfologi gunungapi antara adalah : Mengenal ragam bentuk morfologi gunungapi, khususnya gunungapi berlapis Mengetahui hubungan antar satuan morfologi gunungapi, baik secara sendiri maupun berkelompok. Mengetahui jenjang keaktifan gunungapi Menafsirkan perkembangan kegiatan suatu gunungapi.Jalur-jalur gunungapi cenderung mengikuti pola struktur regional, di mana akan ditunjukkan oleh berbagai kelurusan gunungapi baik skala besar maupun skala kecil. Setelah memahami hubungan struktur regional dengan munculnya jalur gunungapi, maka pengamatan ditingkatkan kepada jalur gunungapi pembanding yaitu dengan memperhatikan aspek morfologinya. Hasil penafsiran morfologi mempunyai kegunaan yang cukup luas, sehingga tidak hanya untuk kepentingan ilmiah saja tetapi juga aspek-aspek sosial. Penerapan hasil penafsiran morfologi gunungapi tersebut antara lain untuk : Menyusun stratigrafi gunungapi berlapis Membantu penentuan lokasi pengambilan contoh batuan secara berpola (systematic sampling),terutama contoh batuan untuk analisis petrokimia guna menentukan perkembangan magma selama waktu geologi tertentu. Membantu memecahkan permasalahan tektonik regional, yaitu menentukan arahgayategasan utama yang bekerja di suatu daerah berdasarkan analisis kelurusan gunungapi. Memudahkan mempelajari ekosisten gunungapi, yang sangat berguna untuk dasar perencanaan pengembangan wilayah pemukiman di daerah gunungapi, penelitian sumber air atau hidrologi gunungapi, daerah pariwisata dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA : Anonym. 2011. Morfologi Gunungapi. Melalui : www.kidsgeo.com/...for.../0058-volcanic-necks. diakses 1 Maret 2014 pukul 20.37 Anonym. 2012. Geomorfologi Gunungapi. Melalui : volcano.oregonstate.edu ,diakses 1 Maret 2014 pukul 20.48 Anonym. 2012. Volcanic geomorphology. Melalui : www.geo.mtu.edu/.../volcanic_geomorphology diakses 4 Maret 2014 pukul 19.48 Geomorfologi gunung api. Melalui : en.wikipedia.org ,diakses 4 Maret 2014 pukul 20.00

TUGAS KE- 2TUGAS VULKANOLOGIGEOMORFOLOGI GUNUNGAPIDisusun oleh :Sinta Dewi Yanti270110120101Geologi A

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGIUNIVERSITAS PADJAJARAN2013