Upload
lhya-wanttobe-thesmartest
View
66
Download
9
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
GEOTEKNIK TAMBANGDosen Pebimbing : Drs.Bambang Heriyadi,M.T
MINING ENGINEERING DEPARTMENT
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Anggota KelompokDeni Syahputra 1206385
Fadli Satrio
Febrian Syukra 1209515
Fikriansyah Ersyad 1206358
Gestio Sesar Yulindo 1206359
M. Prasetya Fauzi 1202047
Pandu Poernadi Iswara 1206352
Ridho Yovanda 1209514
Satria Nugraha 1206395
Willy Handa Nuraga 1206365
OUTLINES PEMBAHASAN ALAT GEOLOGI
LAPANGAN
LOKASI & JADWAL PRAKTIKUM
PENGAMATAN DAN PENGUKURAN LERENG
DESKRIPSI BATUAN
PROSES PENGUKURAN : TINGGI LERENG & BIDANG KEKAR PELAPISAN
ANALISIS KESTABILAN LERENG
KESIMPULAN
ALAT-ALAT GEOLOGI LAPANGAN
(Perlengkapan untuk pengambilan sampel)
Palu Geologi
@ Syafrizal - 2014 5
ALAT-ALAT GEOLOGI LAPANGAN
(KOMPAS GEOLOGI)
@ Syafrizal - 2014
ALAT-ALAT GEOLOGI LAPANGAN
(PITA UKUR)
@ Syafrizal - 2014
Location : Jalan Lintas Perbatasan Padang – Painan,Bungus Utara,SumbarDay & Date : Kamis,11/12/2014Coordinate : S 01° 04.145’
E 100° 25,778’
LERENG PENGUKURAN
LERENG YANG DIAMATI
Deskripsi Batuan• Warna : Hitam keabu-abuan• Jenis batuan : Batuan Beku Basa• Struktur : Masif• Tekstrur : - Kristal : holokristalin
- Granularitas : afanitik - Bentuk Kristal : anhedral - Relasi Butir : equigranular
• Nama batuan : Basalt• Mineral : Kuarsa : 47 % Biotite : 30 %
Plagioclase : 23%
Proses Pengukuran
AC
PENGUKURAN TINGGI LERENG
Aplikasi Klinometer• Tinggi objek (H) = h1 + h2
• Untuk h1 telah diketahui, yaitu tinggi orang dari mata s.d. kaki.
• Penentuan h2 (= Be) lihat ∆ ABe
tan α = BC
Maka BC = AC. tan α
• Dimana Ae = jarak datar (L) ; α = sudut (slope) s.d. puncak objek• Maka : H = h1 + L. tan α
@ Syafrizal - 2014
h1 = tinggi orang dari mata s.d. kaki (diketahui/diukur)
1
H =
tin
ggi
obje
k
Aplikasi Klinometer
AC = L = Jarak datar (diketahui/diukur)
B α = sudut (slope) s.d. puncak objek
(diketahui/diukur)
h2
C L = jarak datar
α A
h1 h = tinggi orang dari tanah
s.d. mata
D
L = jarak datar � diukur di lapangan
@ Syafrizal - 2014 32
H = 5,42 m
PENGUKURAN BIDANG PERLAPISAN
@ Syafrizal -
N 68° E / 28°
N 76° E / 17°
N 70° E / 70°
Data Pengukuran STRIKE/DIP Bidang Lemah Dominan :
PENGUKURAN BIDANG PERLAPISAN
@ Syafrizal - 2014
PENGUKURAN BIDANG PERLAPISAN
@ Syafrizal - 2014
4
12
3
Some Useful Numbers on the Engineering Properties of Materials (Geologic and Otherwise)
GEOL 615
Penentuan Kualitas Massa Batuan :Sistem RMR
Penentuan RQD (metode tidak langsung)
Dalam mempelajari aspek kekuatan batuan (a.l. Mekanika Batuan), dikenal istilah RQD (rock
quality designation) yaitu suatu penandaan atau penilaian kualitas batuan berdasarkan
kerapatan kekar. RQD penting untuk digunakan dalam pembobotan massa batuan (Rock
Mass Rating, RMR) dan pembobotan massa lereng (Slope Mass Rating, SMR). Perhitungan
RQD biasa didapat dari perhitungan langsung dari singkapan batuan yang mengalami
retakan-retakan (baik lapisan batuan maupun kekar atau sesar) berdasarkan rumus Hudson
(1979, dalam Djakamihardja & Soebowo, 1996)
l = frequency discontinuities per meter RQD = 100 e-0.1 l (0.1 l + 1)
Jika frekuensi retakan = 20 kekar/meter, maka RQD = 40,60 %
Jika frekuensi retakan = 11 kekar/meter, maka RQD = 69,90 %
Jika frekuensi retakan = 5 kekar/meter, maka RQD = 90,9 %
Jika frekuensi retakan = 2 kekar/meter, maka RQD = 98,2 %
Dalam penilaian massa batuan (Rock Mass Rating, RMR),
prosentase RQD diberikan penilaian berikut di tabel sebelah:
Berdasarkan hasil pengamatan kami terhadap lereng di lapangan, jumlah famili kekar : 2 Buah- Jumlah spasi famili kekar : 3,96 m- Spasi rata-rata family kekar : 1,32 m- = l = 0,7576- RQD = 100(0,1 + 1)l
= 100(0,1 . 0,7576 + 1)= 99,72 % Bobot = 20
- UCS = 200 MPa Bobot = 12- Jarak Diskontinuitas = >2m Bobot = 20- Kondisi Diskontinuitas = agak kasar dan agak lapuk Bobot = 25- Air Tanah = Kering Bobot = 15+
Bobot = 92
Maka, batuannya tergolong pada Kelas I dengan kategori batuan sangat baik
29
RMR – A Klasifikasi Parameter & Pembobotan
Parameter Selang Nilai
1Kuat tekan PLI (MPa) > 10 4 - 10 2 - 4 1 - 2
Untuk kuat tekan rendah perlu UCS
batuan utuh UCS (MPa) > 250 100 - 250 50 - 100 25 - 50 5-25 1-5 <1
Bobot 15 12 7 4 2 1 0
2 RQD (%) 90 - 100 75 - 90 50 - 75 25 - 50 < 25
Bobot 20 17 13 8 3
3 Jarak diskontinuiti > 2 m 0.6-2 m 0.2-0.6 m 0.06-0.2 m < 0.06 m
Bobot 20 15 10 8 5
4
Kondisi diskontinuiti
sangat kasar, tdk menerus, tdk ada
pemisahan, dinding batu tdk lapuk
agak kasar. pemisahan < 1
mm, dinding agak lapuk
agak kasar. pemisahan < 1 mm, dinding sangat lapuk
Slicken-sided /tebal gouge < 5 mm, atau pemisahan 1-5 mm,
menerus
Gouge lunak tebal > 5 mm, atau pemisahan > 5
mm, menerus
Bobot 30 25 20 10 0
Air tanah
Aliran/10 m panjang tero-
wongan (Lt/min)None < 10 10 - 25 25 - 125 > 125
5 Tekanan air kekar/MaksTegang
an utama0 < 0.1 0.1 - 0.2 0.2 - 0.5 > 0.5
Kondiisi umum Kering Lembab Basah Menetes Mengalir
Bobot 15 10 7 4 0
30
RMR – B Peubah bobot orientasi diskontinuiti Jurus & kemiringan orientasi
diskontinuitiSangat mengun-
tungkanMengun-tungkan
Sedang Tidak menguntungkan
Sangat tidak menguntungkan
Terowongan 0 - 2 - 5 - 10 - 12
Bobot Fondasi 0 - 2 - 7 - 15 - 25
Lereng 0 - 5 - 25 - 50 - 60
Bobot 100 - 81 80 - 61 60 - 41 40 - 21 < 20
No. Kelas I II III IV V
Description Batuan sangat baik
Batuan baik
Batuan sedang
Batuan buruk Batuan sangat buruk
No. Kelas I II III IV V
Stand up time rata-rata 20 th. utk 15 m span
1 th. utk 10 m span
1 mgg utk 5 m span
10 jam utk 2.5 m span
30 min utk 1 m span
Kohesi massa batuan (kPa) > 400 300 - 400 200 - 300 100 - 200 < 100
Sudut gesek dalam > 450 350- 450 250- 350 150 - 250 < 150
RMR - CKelas massa batuan menurut bobot total
RMR - DArti kelas massa batuan
Penentuan Nilai Kohesi dan Sudut Geser Dalam menggunakan Program RocLab
Nilai FK berdasarkan Program Slide
Hubungan RMR dengan Sudut lereng {Laubscher (1975)}
Berdasarkan nilai RMR dan FK dari batuannya, maka sudut lereng yang disarankan 75° dengan ketinggian yang memungkinkan untuk lebih dari 5.42 m.
75 ° 81 - 10065 ° 61 – 8055 ° 41 – 6045 ° 21 – 4035 ° 00 - 20
KESIMPULAN
THAT’S ALL , THANK’S FOR YOUR ATTENTION