75
GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 A. PENDAHULUAN Gerhana Matahari adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya. Pada tahun 2016 ini diprediksi terjadi lima kali gerhana, yaitu 1. Gerhana Matahari Total (GMT) 9 Maret 2016 yang dapat diamati dari Indonesia. 2. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 23 Maret 2016 yang diamati dari Indonesia 3. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 18 Agustus 2016 yang diamati dari Indonesia 4. Gerhana Matahari Cincin (GMC) 1 September 2016 yang tidak dapat diamati dari Indonesia 5. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 16-17 September 2016 yang dapat diamati dari Indonesia Salah satu tupoksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah adalah memberikan informasi dan pelayanan tanda waktu, termasuk di dalamnya adalah informasi Gerhana Bulan dan Matahari. Untuk itu BMKG menyampaikan informasi GMT 9 Maret 2016 sebagai berikut. B. GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 Gambar 1. Peta lintasan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di dunia

GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

A. PENDAHULUAN

Gerhana Matahari adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak

semuanya sampai ke Bumi. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi

Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya.

Pada tahun 2016 ini diprediksi terjadi lima kali gerhana, yaitu

1. Gerhana Matahari Total (GMT) 9 Maret 2016 yang dapat diamati dari Indonesia.

2. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 23 Maret 2016 yang diamati dari Indonesia

3. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 18 Agustus 2016 yang diamati dari Indonesia

4. Gerhana Matahari Cincin (GMC) 1 September 2016 yang tidak dapat diamati dari Indonesia

5. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 16-17 September 2016 yang dapat diamati dari Indonesia

Salah satu tupoksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah

adalah memberikan informasi dan pelayanan tanda waktu, termasuk di dalamnya adalah informasi

Gerhana Bulan dan Matahari. Untuk itu BMKG menyampaikan informasi GMT 9 Maret 2016 sebagai

berikut.

B. GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

Gambar 1. Peta lintasan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di dunia

Page 2: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

Pada Gambar 1 ditampilkan Peta Lintasan GMT 9 Maret 2016. Sebagaimana terlihat, GMT 9 Maret 2016

dapat diamati di Asia bagian Selatan, Asia bagian Timur, Asia bagian Tenggara, Australia bagian Utara,

Samudra Pasifik, dan sedikit daerah Amerika bagian Utara. Daerah yang akan terlewati jalur totalitas,

yang ditandai dengan dua buah garis merah yang berdekatan, adalah Indonesia dan Samudra Pasifik.

Jalur totalitas GMT 9 Maret 2016 yang melewati Indonesia dapat lebih jelas dilihat pada Gambar 2 dalam

bentuk peta magnitudo gerhana, yaitu perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai oleh

Bulan dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. Jika magnitudo

gerhananya 1 atau lebih dari 1, Matahari tergerhanai total. Namun, jika magnitudonya kurang dari 1,

Matahari tergerhanai sebagian. Titik sentral gerhana yang menandakan segarisnya titik pusat Matahari,

Bulan dan Bumi ditandai dengan garis berwarna biru. Sebagaimana terlihat pada Gambar 2 dan Tabel

terlampir, jalur totalitas gerhana ini akan melewati 45 kota dan kabupaten di 12 provinsi, yaitu Sumatera

Barat bagian Selatan, Bengkulu, Jambi bagian Selatan, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan

Barat bagian Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat,

Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Adapun daerah lainnya akan mengamati GMT 9 Maret 2016 berupa

Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana tertentu, sebagaimana dapat dilihat pada

Gambar 2.

Gambar 2. Peta lintasan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Indonesia

Pada Gambar 3 ditampilkan ilustrasi proses GMT 9 Maret 2016 di daerah yang mengalami totalitas.

Gerhana dimulai saat Kontak Pertama terjadi, yaitu ketika piringan Bulan, yang ditampilkan berupa

lingkaran putih dengan garis putus-putus, mulai menutupi piringan Matahari, yang ditampilkan berupa

lingkaran berwarna kuning. Seiring berjalannya waktu, piringan Matahari yang tergerhanai akan semakin

besar hingga akhirnya Bulan mulai menutupi seluruh piringan Matahari. Waktu saat peristiwa ini terjadi

disebut Kontak Kedua dan akan berakhir saat Bulan terakhir kali menutupi seluruh piringan Matahari,

yaitu saat Kontak Ketiga.

Page 3: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

Gambar 3. Ilustrasi proses Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di daerah yang mengalami totalitas

Waktu dari Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga tersebut disebut sebagai Durasi Totalitas atau Fase

Totalitas, yang lama waktunya bervariasi dari satu kota ke kota lainnya. Sebagai contoh lama durasi

totalitas terlama pada GMT 9 Maret 2016 ini di Indonesia adalah di Maba, Maluku Utara, yaitu 3 menit

19,5 detik dengan magnitudo gerhana sebesar 1,019. Adapun lama fase totalitas dan magnitudo gerhana

di kota-kota lainnya kurang dari waktu tersebut. Pada saat fase totalitas tersebut, kecerlangan langit di

lokasi-lokasi yang terlewati jalur totalitas tersebut akan meredup, hingga seperti saat fajar atau senja.

Puncak keredupannya adalah saat terjadinya Puncak Gerhana, yaitu waktu di tengah-tengah fase

totalitas ini. Pada saat puncak gerhana terjadi, akan tampak cahaya redup di sekitar Matahari, yang

disebut sebagai korona atau mahkota Matahari.

Setelah Kontak Ketiga dilalui, piringan Matahari yang tampak tergerhanai akan semakin kecil hingga

akhirnya Bulan terakhir kali menutupi piringan Matahari, yaitu saat Kontak Keempat. Lama waktu dari

Kontak Pertama hingga Kontak Keempat disebut sebagai Durasi Gerhana dan lama waktunya bervariasi

dari satu kota ke kota lainnya. Durasi gerhana terlama di Indonesia adalah di Jayapura, Papua, yaitu

selama 2 jam 55 menit 3,0 detik.

Gambar 4. Ilustrasi Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati berupa Gerhana Matahari Sebagian.

Bagian kiri untuk daerah di sebelah Utara jalur totalitas. Bagian kanan untuk daerah di sebelah Selatan jalur

totalitas.

Ilustrasi proses gerhana matahari yang teramati dari kota-kota yang tidak mengalami fase totalitas

ditampilkan pada Gambar 4. Sebagaimana terlihat, Kontak kedua dan kontak ketiga tidak akan ada pada

Kontak

Pertama

Kontak

Kedua Puncak

Gerhana

Kontak

Ketiga

Kontak

Keempat

Puncak

Gerhana

Kontak

Keempat

Kontak

Pertama Kontak

Pertama

Puncak

Gerhana

Kontak

Keempat

Page 4: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

gerhana yang teramati di kota-kota tersebut, mengingat gerhana yang teramati bukanlah Gerhana

Matahari Total, namun berupa Gerhana Matahari Sebagian. Di daerah sebelah Utara jalur totalitas,

Matahari yang tergerhanai adalah pada bagian sebelah kanan dari arah pandang pengamat. Sementara

di daerah sebelah Selatan jalur totalitas, Matahari yang tergerhanai adalah bagian sebelah kiri dari arah

pandang pengamat. Pada saat puncak gerhana, besaran piringan Matahari yang tergerhanai bergantung

pada magnitudo gerhana. Ilustrasi ini ditampilkan pada Gambar 5 berikut. Ilustrasi pada Gambar 5 ini

adalah untuk wilayah di sebelah Utara jalur totalitas. Adapun untuk wilayah di sebelah Selatan jalur

Totalitas, ilustrasinya adalah pencerminan Gambar 5 tersebut, sebagaimana ilustrasi puncak gerhana

yang ditampilkan pada Gambar 4 di atas.

Gambar 5. Ilustrasi magnitudo gerhana dan piringan Matahari yang tergerhanai saat puncak gerhana

Sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran, waktu-waktu kejadian gerhana di setiap lokasi akan berbeda-

beda. Peta waktu kontak awal atau Kontak Pertama GMT 9 Maret 2016 di Indonesia ditampilkan pada

Gambar 6. Secara umum, GMT 9 Maret 2016 akan dimulai pada pukul 06:19:18 WIB di sebelah Selatan

Bengkulu, yang ditandai dengan tulisan Kontak Awal pada Gambar 1. Sementara di Indonesia waktu

mulai gerhananya paling awal adalah di Kotaagung, Lampung, yaitu terjadi pada pukul 06:19:41,0 WIB.

Adapun kota yang waktu mulai gerhananya paling akhir adalah di Waris, Papua yang terjadi pada pukul

08:53:44,1 WIT.

Gambar 6. Waktu kontak awal saat Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Indonesia

Mag 0,900 Mag 0,800 Mag 0,700 Mag 0,600 Mag 0,500

Page 5: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

Demikian juga waktu saat Puncak Gerhana yang akan berbeda-beda di setiap daerah. Hal ini ditampilkan

pada Gambar 7. Di Indonesia, daerah yang akan mengalami waktu saat puncak gerhana paling awal

adalah kota Bengkulu, yang terjadi pada pukul 07:19:49,7 WIB. Adapun kota yang akan mengalami waktu

puncak paling akhir adalah Jayapura pada pukul 10:17:40,8 WIT.

Gambar 7. Waktu puncak gerhana saat Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Indonesia

Sementara itu, waktu kontak terakhir atau Kontak Keempat paling awal akan terjadi di Sinabang, Aceh

yang terjadi pada pukul 08:24:46,1 WIB. Adapun waktu kontak terakhir paling akhir akan terjadi di

Jayapura, Papua pada pukul 11:48:46,6 WIT. Peta waktu kontak terakhir ini ditampilkan pada Gambar 8.

Gambar 8. Waktu kontak akhir saat Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Indonesia

Page 6: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

Secara umum, gerhana dapat diprediksi waktu dan tempat kejadiannya. Untuk memprediksi

keberulangannya secara global, gerhana dikelompokkan ke dalam suatu kelompok yang disebut Siklus

Saros tertentu. Gerhana-gerhana pada Siklus Saros tertentu akan berulang hampir setiap 18 tahun 11

hari. Sebagai contoh, GMT 9 Maret 2016 adalah anggota ke 52 dari 73 anggota pada Siklus Saros ke 130.

Gerhana sebelumnya yang berasosiasi dengan GMT 9 Maret 2016 ini adalah GMT yang terjadi pada 26

Ferbruari 1998. Adapun Gerhana sesudahnya yang berasosiasi dengan GMT 9 Maret 2016 tersebut

adalah GMT yang terjadi pada 20 Maret 2034.

Meskipun peristiwa GMT di suatu lokasi dapat diprediksi dengan baik, peristiwa tersebut tidak berulang

di lokasi tersebut dengan siklus tertentu. GMT sebelumnya yang dapat diamati di Indonesia adalah GMT

pada 11 Juni 1983 yang jalur totalitasnya melewati Jawa, Sulawesi, dan Papua juga GMT pada 18 Maret

1988 yang jalur totalitasnya melewati Sumatera dan Kalimantan. Adapun GMT yang akan kembali dapat

diamati di Indonesia adalah GMT pada 20 April 2023 yang jalur totalitasnya melewati Papua dan GMT

pada 20 April 2042 yang jalur totalitasnya melewati Sumatera dan Kalimantan.

Informasi Lanjut:

Sub Bidang Gravitasi dan Tanda Waktu BMKG

Gedung Pusat Pelayanan Data dan Informasi Lantai 3

Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720

Telepon : (021) 4246321 ext. 3309

Situs : http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/

Email : [email protected]

Page 7: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

A SUMATERA BARAT

1 Seai-Kep. Mentawai 100 12.00 BT 2 53.00 LS -- : -- : -- ---- ---- 7 : 18 : 19.9 93.9 12.3 7 : 19 : 15.8 93.9 12.6 7 : 20 : 11.6 93.9 12.8 8 : 25 : 54.5 93.4 29.2 2 : 5 : 35.2 1 : 51.6 1.012

2 Silaut-Pesisir Selatan 101 8.00 BT 2 21.00 LS -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 33.6 94.0 13.5 7 : 19 : 59.0 94.0 13.6 7 : 20 : 24.5 94.0 13.7 8 : 27 : 18.5 93.7 30.4 2 : 6 : 45.9 0 : 50.9 1.002

B BENGKULU

3 Mukomuko 101 7.00 BT 2 34.00 LS -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 0.3 93.9 13.4 7 : 19 : 51.8 93.9 13.6 7 : 20 : 43.2 93.9 13.8 8 : 27 : 9.0 93.6 30.4 2 : 6 : 42.2 1 : 43.0 1.008

4 Muara Aman 102 11.00 BT 3 7.00 LS 6 : 20 : 14.3 94.4 -0.2 7 : 19 : 23.1 93.7 14.6 7 : 20 : 8.0 93.7 14.8 7 : 20 : 52.9 93.7 15.0 8 : 28 : 2.9 93.2 31.7 2 : 7 : 48.6 1 : 29.9 1.006

C JAMBI

5 Singkut-Sorolangun 102 43.00 BT 2 30.00 LS 6 : 20 : 31.5 94.4 0.4 7 : 19 : 56.1 93.9 15.2 7 : 20 : 45.1 93.9 15.4 7 : 21 : 34.2 93.9 15.6 8 : 29 : 7.2 93.6 32.5 2 : 8 : 35.6 1 : 38.1 1.007

D SUMATERA SELATAN

6 Palembang 104 45.00 BT 2 59.00 LS 6 : 20 : 29.4 94.3 2.5 7 : 20 : 48.0 93.7 17.5 7 : 21 : 43.8 93.7 17.7 7 : 22 : 39.6 93.7 17.9 8 : 31 : 25.5 93.3 35.1 2 : 10 : 56.1 1 : 51.6 1.009

7 Lubuklinggau 102 51.00 BT 3 17.00 LS 6 : 20 : 12.2 94.4 0.5 7 : 20 : 15.8 93.7 15.5 7 : 20 : 25.0 93.7 15.5 7 : 20 : 34.2 93.7 15.5 8 : 28 : 45.0 93.1 32.5 2 : 8 : 32.8 0 : 18.4 1.000

8 Rupit 102 54.00 BT 2 43.00 LS 6 : 20 : 26.4 94.4 0.6 7 : 19 : 44.9 93.8 15.4 7 : 20 : 44.4 93.8 15.6 7 : 21 : 43.9 93.8 15.9 8 : 29 : 12.2 93.5 32.7 2 : 8 : 45.8 1 : 59.0 1.014

9 Muara Beliti 103 2.00 BT 3 14.00 LS 6 : 20 : 14.0 94.4 0.7 7 : 20 : 5.4 93.7 15.6 7 : 20 : 32.8 93.7 15.7 7 : 21 : 0.1 93.7 15.8 8 : 29 : 0.8 93.1 32.8 2 : 8 : 46.8 0 : 54.8 1.002

10 Talang Ubi 103 49.00 BT 3 16.00 LS 6 : 20 : 16.7 94.3 1.5 7 : 20 : 44.7 93.6 16.6 7 : 20 : 59.4 93.6 16.6 7 : 21 : 14.2 93.6 16.7 8 : 29 : 59.2 93.1 33.8 2 : 9 : 42.5 0 : 29.5 1.000

11 Sekayu 103 50.00 BT 2 51.00 LS 6 : 20 : 27.1 94.4 1.5 7 : 20 : 12.9 93.8 16.4 7 : 21 : 13.4 93.7 16.7 7 : 22 : 13.9 93.7 16.9 8 : 30 : 18.2 93.4 33.9 2 : 9 : 51.1 2 : 1.0 1.014

12 Pangkalan Balai 104 23.00 BT 2 53.00 LS 6 : 20 : 29.5 94.3 2.1 7 : 20 : 32.7 93.7 17.0 7 : 21 : 32.9 93.7 17.3 7 : 22 : 33.0 93.7 17.5 8 : 31 : 0.3 93.3 34.6 2 : 10 : 30.8 2 : 0.3 1.012

13 Indralaya 104 40.00 BT 3 14.00 LS 6 : 20 : 22.6 94.3 2.4 7 : 21 : 9.6 93.6 17.5 7 : 21 : 32.4 93.6 17.6 7 : 21 : 55.2 93.6 17.7 8 : 31 : 7.8 93.1 34.9 2 : 10 : 45.2 0 : 45.6 1.001

E KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

14 Koba 106 24.00 BT 2 29.00 LS 6 : 20 : 57.9 94.3 4.2 7 : 22 : 10.6 93.8 19.4 7 : 23 : 9.3 93.8 19.7 7 : 24 : 7.9 93.8 19.9 8 : 34 : 6.4 93.6 37.4 2 : 13 : 8.6 1 : 57.2 1.010

15 Toboali 106 27.00 BT 3 0.00 LS 6 : 20 : 44.1 94.2 4.2 7 : 22 : 0.6 93.6 19.5 7 : 22 : 53.5 93.6 19.7 7 : 23 : 46.5 93.6 19.9 8 : 33 : 47.4 93.2 37.4 2 : 13 : 3.4 1 : 45.9 1.007

16 Tanjung Pandan 107 38.00 BT 2 44.00 LS 6 : 21 : 5.5 94.2 5.5 7 : 22 : 51.3 93.7 20.8 7 : 23 : 56.6 93.7 21.1 7 : 25 : 1.9 93.7 21.4 8 : 35 : 45.1 93.4 39.0 2 : 14 : 39.6 2 : 10.6 1.014

17 Manggar 108 18.00 BT 2 53.00 LS 6 : 21 : 10.5 94.1 6.2 7 : 23 : 25.3 93.6 21.7 7 : 24 : 23.3 93.6 21.9 7 : 25 : 21.2 93.6 22.1 8 : 36 : 39.4 93.3 39.9 2 : 15 : 28.9 1 : 55.9 1.008

F KALIMANTAN BARAT

18 Kendawangan-Ketapang 110 14.00 BT 2 32.00 LS 6 : 21 : 53.1 94.1 8.2 7 : 25 : 7.0 93.7 24.0 7 : 26 : 16.5 93.7 24.3 7 : 27 : 26.1 93.7 24.6 8 : 40 : 3.8 93.6 42.7 2 : 18 : 10.7 2 : 19.1 1.016

G KALIMANTAN TENGAH

19 Palangka Raya 113 55.00 BT 2 13.00 LS 6 : 23 : 29.1 94.0 12.3 7 : 28 : 57.3 93.8 28.6 7 : 30 : 12.1 93.8 28.9 7 : 31 : 26.9 93.8 29.2 8 : 46 : 54.5 94.1 48.0 2 : 23 : 25.4 2 : 29.7 1.016

20 Sukamara 111 10.00 BT 2 43.00 LS 6 : 22 : 6.3 94.0 9.2 7 : 26 : 1.6 93.6 25.2 7 : 27 : 1.8 93.6 25.4 7 : 28 : 2.0 93.6 25.7 8 : 41 : 29.4 93.5 44.0 2 : 19 : 23.1 2 : 0.3 1.008

21 Nanga Bulik 111 26.00 BT 2 11.00 LS 6 : 22 : 28.7 94.1 9.6 7 : 26 : 32.6 93.8 25.5 7 : 27 : 38.4 93.8 25.8 7 : 28 : 44.3 93.8 26.1 8 : 42 : 24.9 94.0 44.4 2 : 19 : 56.2 2 : 11.7 1.011

22 Pangkalan Bun 111 36.00 BT 2 41.00 LS 6 : 22 : 16.6 94.0 9.7 7 : 26 : 27.6 93.6 25.7 7 : 27 : 28.3 93.6 26.0 7 : 28 : 28.9 93.6 26.2 8 : 42 : 16.2 93.5 44.6 2 : 19 : 59.6 2 : 1.2 1.008

23 Sampit 112 57.00 BT 2 31.00 LS 6 : 22 : 53.7 94.0 11.2 7 : 27 : 51.2 93.7 27.4 7 : 28 : 57.1 93.7 27.7 7 : 30 : 2.9 93.7 27.9 8 : 44 : 50.0 93.7 46.6 2 : 21 : 56.3 2 : 11.7 1.010

24 Buntok 114 49.00 BT 1 44.00 LS 6 : 24 : 12.1 94.1 13.3 7 : 30 : 31.2 94.1 29.9 7 : 31 : 34.4 94.1 30.1 7 : 32 : 37.6 94.1 30.4 8 : 49 : 5.6 94.7 49.4 2 : 24 : 53.5 2 : 6.4 1.008

25 Tamiang Layang 115 9.00 BT 2 7.00 LS 6 : 24 : 8.6 94.0 13.7 7 : 30 : 24.5 93.9 30.2 7 : 31 : 40.5 93.9 30.5 7 : 32 : 56.6 93.9 30.8 8 : 49 : 22.7 94.3 49.9 2 : 25 : 14.1 2 : 32.1 1.015

26 Kasongan 119 31.00 BT 1 53.00 LS 6 : 26 : 56.2 94.0 18.7 7 : 36 : 40.3 94.1 36.1 7 : 37 : 28.5 94.1 36.3 7 : 38 : 16.8 94.1 36.5 8 : 58 : 42.0 95.1 56.5 2 : 31 : 45.7 1 : 36.5 1.003

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Kontak Pertama di Seai, Silaut, dan Muko-muko tidak dicantumkan karena saat itu Matahari masih belum terbit

WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WIB WIB WIB WIB WIB

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI KOTA-KOTA YANG AKAN MENGALAMI FASE TOTALITAS (INDONESIA BARAT)

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU

Page 8: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

H KALIMANTAN SELATAN

27 Amuntai 115 14.00 BT 2 25.00 LS 7 : 24 : 1.0 94.0 13.7 8 : 30 : 37.8 93.7 30.3 8 : 31 : 33.1 93.7 30.6 8 : 32 : 28.5 93.7 30.8 9 : 49 : 14.8 93.9 49.9 2 : 25 : 13.8 1 : 50.6 1.005

28 Tanjung 115 22.00 BT 2 10.00 LS 7 : 24 : 13.6 94.0 13.9 8 : 30 : 39.6 93.8 30.5 8 : 31 : 53.6 93.8 30.8 8 : 33 : 7.6 93.8 31.1 9 : 49 : 45.3 94.2 50.2 2 : 25 : 31.7 2 : 28.0 1.013

29 Paringin 115 25.00 BT 2 19.00 LS 7 : 24 : 10.0 94.0 14.0 8 : 30 : 46.4 93.7 30.6 8 : 31 : 50.5 93.7 30.8 8 : 32 : 54.5 93.7 31.1 9 : 49 : 42.3 94.1 50.2 2 : 25 : 32.3 2 : 8.1 1.008

I KALIMANTAN TIMUR

30 Tana Paser 116 11.00 BT 1 54.00 LS 7 : 24 : 49.5 94.1 14.9 8 : 31 : 45.9 94.0 31.5 8 : 33 : 4.6 94.0 31.9 8 : 34 : 23.4 94.0 32.2 9 : 51 : 39.0 94.6 51.5 2 : 26 : 49.6 2 : 37.5 1.018

31 Penajam 116 45.00 BT 1 30.00 LS 7 : 25 : 23.9 94.2 15.5 8 : 32 : 58.0 94.3 32.4 8 : 34 : 5.7 94.3 32.7 8 : 35 : 13.5 94.3 32.9 9 : 53 : 12.6 95.2 52.4 2 : 27 : 48.7 2 : 15.5 1.009

32 Balikpapan 116 50.00 BT 1 16.00 LS 7 : 25 : 36.0 94.2 15.6 8 : 33 : 48.2 94.4 32.6 8 : 34 : 23.2 94.4 32.8 8 : 34 : 58.2 94.4 32.9 9 : 53 : 36.9 95.6 52.5 2 : 28 : 0.9 1 : 10.0 1.002

J SULAWESI BARAT

33 Pasangkayu 119 20.00 BT 1 10.00 LS 7 : 27 : 16.7 94.3 18.5 8 : 36 : 32.6 94.6 35.8 8 : 37 : 49.5 94.6 36.1 8 : 39 : 6.3 94.6 36.5 9 : 59 : 5.1 96.2 56.4 2 : 31 : 48.3 2 : 33.8 1.011

K SULAWESI TENGAH

34 Palu 119 50.00 BT 0 53.00 LS 7 : 27 : 50.1 94.4 19.2 8 : 37 : 48.0 94.8 36.6 8 : 38 : 47.0 94.8 36.8 8 : 39 : 46.0 94.9 37.1 10 : 0 : 30.3 96.7 57.2 2 : 32 : 40.2 1 : 58.0 1.005

35 Sigi Biromaru 119 54.00 BT 1 3.00 LS 7 : 27 : 45.9 94.3 19.2 8 : 37 : 27.3 94.7 36.6 8 : 38 : 44.0 94.7 36.9 8 : 40 : 0.7 94.7 37.2 10 : 0 : 28.4 96.5 57.3 2 : 32 : 42.5 2 : 33.5 1.011

36 Parigi 120 9.00 BT 0 50.00 LS 7 : 28 : 6.2 94.4 19.5 8 : 38 : 16.7 94.9 37.0 8 : 39 : 17.2 94.9 37.3 8 : 40 : 17.8 94.9 37.5 10 : 1 : 16.4 96.9 57.7 2 : 33 : 10.2 2 : 1.0 1.006

37 Poso 120 47.00 BT 1 24.00 LS 7 : 28 : 11.0 94.2 20.2 8 : 38 : 23.8 94.5 37.7 8 : 39 : 43.1 94.5 38.1 8 : 41 : 2.4 94.5 38.4 10 : 2 : 4.4 96.1 58.6 2 : 33 : 53.4 2 : 38.6 1.012

38 Ampana 121 35.00 BT 0 51.00 LS 7 : 29 : 11.9 94.4 21.2 8 : 39 : 59.9 95.0 38.9 8 : 41 : 25.3 95.0 39.2 8 : 42 : 50.7 95.0 39.6 10 : 4 : 32.6 97.3 59.9 2 : 35 : 20.7 2 : 50.8 1.015

39 Luwuk 122 49.00 BT 0 56.00 LS 7 : 30 : 10.1 94.4 22.7 8 : 41 : 51.0 95.0 40.6 8 : 43 : 16.9 95.0 40.9 8 : 44 : 42.7 95.0 41.3 10 : 7 : 20.6 97.5 61.8 2 : 37 : 10.4 2 : 51.6 1.014

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

L MALUKU UTARA

40 Sofifi 127 34.00 BT 0 44.00 LU 8 : 36 : 13.6 95.4 28.8 9 : 51 : 48.7 97.3 47.6 9 : 53 : 18.0 97.4 48.0 9 : 54 : 47.4 97.5 48.4 11 : 21 : 16.1 104.7 69.6 2 : 45 : 2.5 2 : 58.7 1.012

41 Ternate 127 22.00 BT 0 48.00 LU 8 : 36 : 3.9 95.5 28.6 9 : 51 : 41.6 97.4 47.4 9 : 52 : 59.8 97.4 47.7 9 : 54 : 17.9 97.5 48.0 11 : 20 : 50.3 104.6 69.3 2 : 44 : 46.4 2 : 36.3 1.008

42 Soa-Siu 127 25.00 BT 0 40.00 LU 8 : 35 : 60.0 95.4 28.6 9 : 51 : 26.0 97.2 47.4 9 : 52 : 56.6 97.3 47.8 9 : 54 : 27.2 97.3 48.1 11 : 20 : 47.5 104.3 69.4 2 : 44 : 47.6 3 : 1.3 1.012

43 Jailolo 127 28.00 BT 1 4.00 LU 8 : 36 : 25.4 95.6 28.7 9 : 53 : 0.4 97.7 47.8 9 : 53 : 29.0 97.8 47.9 9 : 53 : 57.5 97.8 48.0 11 : 21 : 26.7 105.5 69.5 2 : 45 : 1.4 0 : 57.2 1.001

44 Weda 127 52.00 BT 0 20.00 LU 8 : 36 : 12.5 95.2 29.2 9 : 51 : 50.9 96.9 48.0 9 : 53 : 25.6 97.0 48.4 9 : 55 : 0.3 97.1 48.8 11 : 21 : 30.5 103.9 70.1 2 : 45 : 18.0 3 : 9.4 1.014

45 Maba 128 16.00 BT 0 41.00 LU 8 : 36 : 58.4 95.5 29.7 9 : 52 : 55.2 97.4 48.6 9 : 54 : 35.0 97.5 49.0 9 : 56 : 14.7 97.6 49.4 11 : 23 : 1.1 105.4 70.7 2 : 46 : 2.7 3 : 19.5 1.019

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

WIT WIT WIT WIT WIT

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

DI KOTA-KOTA YANG AKAN MENGALAMI FASE TOTALITAS (INDONESIA TIMUR)

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA DURASI

GERHANA

WITA WITA WITA WITA WITA

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

WAKTU WAKTU WAKTU

PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT

DI KOTA-KOTA YANG AKAN MENGALAMI FASE TOTALITAS (INDONESIA TENGAH)

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU WAKTU

Page 9: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI ACEH

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Aceh berupa Gerhana Matahari Sebagian. Hal ini mengingat magnitudo gerhana paling besar di Aceh

adalah 0,858 yaitu di Singkil. Sementara magnitudo gerhana di kota lainnya kurang dari angka tersebut.

Magnitudo gerhana paling kecil akan dialami oleh pengamat di Sabang, yaitu sebesar 0,750.

Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Aceh. Pada kolom Kontak

Pertama, baik waktu saat kontak berlangsung, maupun azimuth dan altitude Matahari tidak ditampilkan

mengingat saat Kontak Pertama terjadi, Matahari masih belum terbit. Pada saat Matahari terbit, gerhana

sudah berlangsung, meskipun belum mencapai puncaknya. Karena gerhana yang teramati dari Aceh

adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga

dikosongkan. Dengan demikian, untuk seluruh kota di Aceh hanya Puncak Gerhana dan Kontak Keempat

saja yang ditampilkan datanya.

Secara umum, puncak gerhana di Aceh terjadi antara pukul 07:20:43,5 WIB di Sinabang hingga pukul

07:22:55,0 di Lhokseumawe. Sementara itu, gerhana di Aceh akan berakhir pada pukul 08:24:46,1 WIB di

Sinabang hingga pukul 08:27:18,0 di Karang Baru. Adapun Durasi gerhana yang teramati di Aceh adalah

antara 1 jam 57 menit 55,8 detik di Sabang, yang merupakan durasi gerhana paling singkat di Indonesia,

dan 2 jam 2 menit 34,4 detik di Singkil. Namun, dalam realisasinya durasi gerhana yang akan teramati di

setiap kota akan kurang dari waktu-waktu tersebut. Hal ini mengingat waktu kontak awal gerhana terjadi

sebelum Matahari terbit di Aceh. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

Page 10: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Banda Aceh 95 19.00 BT 5 32.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 28.2 95.2 7.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 24 : 56.7 97.2 23.3 1 : 58 : 11.4 -- : -- 0.761

2 Sabang 95 19.00 BT 5 53.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 43.8 95.3 7.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 3.5 97.4 23.3 1 : 57 : 55.8 -- : -- 0.750

3 Jantho 95 37.00 BT 5 17.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 23.7 95.2 8.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 8.5 97.1 23.6 1 : 58 : 40.2 -- : -- 0.768

4 Calang 95 39.00 BT 4 39.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 57.1 95.1 8.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 24 : 57.2 96.9 23.7 1 : 59 : 7.4 -- : -- 0.787

5 Sigli 95 57.00 BT 5 22.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 34.7 95.3 8.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 29.3 97.2 24.1 1 : 58 : 57.1 -- : -- 0.765

6 Meulaboh 96 7.00 BT 4 8.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 45.5 95.1 8.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 12.4 96.7 24.3 1 : 59 : 54.7 -- : -- 0.802

7 Meureudu 96 17.00 BT 4 59.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 25.5 95.3 8.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 40.8 97.1 24.5 1 : 59 : 33.5 -- : -- 0.776

8 Suka Makmue 96 19.00 BT 4 10.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 51.4 95.1 8.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 24.8 96.8 24.5 2 : 0 : 6.0 -- : -- 0.801

9 Sinabang 96 22.00 BT 2 27.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 43.5 94.8 8.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 24 : 46.1 96.0 24.6 2 : 0 : 58.5 -- : -- 0.854

10 Bireuen 96 41.00 BT 5 12.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 44.5 95.3 9.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 9.1 97.3 25.0 1 : 59 : 49.7 -- : -- 0.770

11 Simpang Tiga Redelong 96 49.00 BT 4 44.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 27.3 95.3 9.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 7.2 97.1 25.1 2 : 0 : 16.8 -- : -- 0.784

12 Takengon 96 50.00 BT 4 36.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 21.9 95.2 9.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 5.2 97.0 25.2 2 : 0 : 22.9 -- : -- 0.788

13 Blangpidie 96 51.00 BT 3 45.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 46.4 95.1 9.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 46.8 96.6 25.2 2 : 0 : 53.4 -- : -- 0.814

14 Lhokseumawe 97 8.00 BT 5 11.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 55.0 95.4 9.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 36.2 97.4 25.5 2 : 0 : 18.8 -- : -- 0.770

15 Tapak Tuan 97 10.00 BT 3 15.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 33.5 95.0 9.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 53.8 96.4 25.6 2 : 1 : 28.7 -- : -- 0.829

16 Lhoksukon 97 19.00 BT 5 3.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 53.7 95.4 9.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 44.7 97.3 25.8 2 : 0 : 36.0 -- : -- 0.774

17 Blang Kejeren 97 20.00 BT 3 59.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 7.9 95.2 9.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 21.7 96.8 25.8 2 : 1 : 16.7 -- : -- 0.806

18 Idi Rayeuk 97 46.00 BT 4 56.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 0.3 95.4 10.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 10.6 97.4 26.3 2 : 1 : 9.6 -- : -- 0.777

19 Kutacane 97 48.00 BT 3 28.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 58.2 95.1 10.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 38.4 96.6 26.4 2 : 2 : 3.2 -- : -- 0.822

20 Singkil 97 48.00 BT 2 16.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 9.9 94.9 10.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 7.4 96.0 26.4 2 : 2 : 34.4 -- : -- 0.858

21 Subulussalam 97 51.00 BT 2 38.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 25.6 95.0 10.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 20.3 96.2 26.5 2 : 2 : 29.2 -- : -- 0.847

22 Langsa 97 57.00 BT 4 28.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 44.7 95.3 10.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 11.8 97.2 26.6 2 : 1 : 39.5 -- : -- 0.791

23 Karang Baru 98 6.00 BT 4 19.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 42.2 95.3 10.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 18.0 97.1 26.8 2 : 1 : 54.8 -- : -- 0.796

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

12. Kontak Pertama di seluruh kota di Aceh tidak ditampilkan karena saat itu Matahari masih belum terbit.

PUNCAK GERHANA

WAKTU

WIB

BUJUR LINTANG

POSISI KOTA

WIB

WAKTU

KONTAK PERTAMA MAGNITUDO

GERHANA

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI ACEH

DURASI

TOTALITASNAMA KOTANO

DURASI

GERHANA

KONTAK KETIGA

WAKTU

WIB

KONTAK KEEMPAT

WAKTU

WIB

WAKTU

KONTAK KEDUA

WIB

Page 11: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SUMATERA UTARA

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Sumatera Utara berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara

0,947 di pulau Bojo, sebelah Selatan Nias, hingga 0,800 yaitu di sebelah Utara Stabat.

Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Sumatera Utara. Pada kolom

Kontak Pertama, baik waktu saat kontak berlangsung, maupun azimuth dan altitude Matahari tidak

ditampilkan mengingat saat Kontak Pertama terjadi, Matahari masih belum terbit. Pada saat Matahari

terbit, gerhana sudah berlangsung, meskipun belum mencapai puncaknya. Karena gerhana yang teramati

dari Sumatera Utara adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka pada kolom Kontak Kedua maupun pada

Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk seluruh kota di Sumatera Utara hanya

Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya.

Secara umum, puncak gerhana di Sumatera Utara terjadi pada pukul 07:21 WIB dan gerhana akan

berakhir pada pukul 08:27 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Sumatera Utara rata-rata adalah 2 jam 4

menit. Namun, dalam realisasinya durasi gerhana yang akan teramati di setiap kota akan kurang dari

waktu tersebut. Hal ini mengingat waktu kontak awal gerhana terjadi sebelum Matahari terbit Sumatera

Utara. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

Page 12: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Medan 98 40.00 BT 3 35.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 26.4 95.2 11.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 37.3 96.8 27.5 2 : 2 : 56.7 -- : -- 0.818

2 Lotu 97 20.00 BT 1 26.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 27.0 94.7 9.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 15.8 95.6 25.8 2 : 2 : 20.0 -- : -- 0.884

3 Lahomi 97 29.00 BT 0 56.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 12.2 94.6 9.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 10.6 95.3 26.0 2 : 2 : 36.9 -- : -- 0.900

4 Gunung Sitoli 97 36.00 BT 1 18.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 28.4 94.7 10.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 28.3 95.5 26.1 2 : 2 : 39.3 -- : -- 0.888

5 Gunung Sitoli 97 36.00 BT 1 17.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 27.7 94.7 9.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 27.8 95.5 26.1 2 : 2 : 39.6 -- : -- 0.889

6 Teluk Dalam 97 48.00 BT 0 34.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 6.6 94.6 10.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 19.0 95.2 26.4 2 : 3 : 1.7 -- : -- 0.911

7 Sidikalang 98 19.00 BT 2 45.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 42.4 95.0 10.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 53.1 96.3 27.1 2 : 2 : 56.9 -- : -- 0.843

8 Salak 98 19.00 BT 2 33.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 34.4 95.0 10.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 47.8 96.2 27.1 2 : 3 : 1.8 -- : -- 0.849

9 Stabat 98 22.00 BT 3 46.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 25.8 95.2 11.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 22.2 96.9 27.1 2 : 2 : 31.1 -- : -- 0.812

10 Binjai 98 29.00 BT 3 35.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 21.3 95.2 11.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 25.3 96.8 27.3 2 : 2 : 44.6 -- : -- 0.818

11 Kabanjahe 98 29.00 BT 3 5.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 0.5 95.1 11.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 12.6 96.5 27.3 2 : 2 : 59.2 -- : -- 0.833

12 Panguruan 98 41.00 BT 2 36.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 46.3 95.0 11.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 12.9 96.3 27.5 2 : 3 : 24.9 -- : -- 0.848

13 Dolok Sanggul 98 44.00 BT 2 15.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 33.7 94.9 11.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 6.7 96.1 27.6 2 : 3 : 36.3 -- : -- 0.858

14 Sibolga 98 46.00 BT 1 44.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 14.4 94.8 11.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 54.4 95.9 27.6 2 : 3 : 48.9 -- : -- 0.874

15 Pandan 98 50.00 BT 1 42.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 14.9 94.8 11.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 57.8 95.9 27.7 2 : 3 : 53.9 -- : -- 0.875

16 Lubuk Pakam 98 52.00 BT 3 33.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 30.7 95.2 11.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 49.8 96.8 27.7 2 : 3 : 11.1 -- : -- 0.819

17 Parapat 98 56.00 BT 2 39.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 55.2 95.0 11.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 30.8 96.4 27.8 2 : 3 : 40.4 -- : -- 0.846

18 Tarutung 98 57.00 BT 2 0.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 29.8 94.9 11.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 14.0 96.0 27.8 2 : 3 : 56.0 -- : -- 0.866

19 Pematangsiantar 99 4.00 BT 2 58.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 12.0 95.1 11.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 48.1 96.6 28.0 2 : 3 : 41.3 -- : -- 0.836

20 Balige 99 4.00 BT 2 19.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 45.6 95.0 11.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 30.5 96.2 28.0 2 : 3 : 57.2 -- : -- 0.856

21 Padang Sidempuan 99 4.00 BT 1 22.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 8.6 94.8 11.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 3.4 95.7 28.0 2 : 4 : 15.2 -- : -- 0.886

22 Sei Rampah 99 8.00 BT 3 28.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 34.8 95.2 11.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 5.6 96.8 28.1 2 : 3 : 31.5 -- : -- 0.821

23 Tebing Tinggi 99 10.00 BT 3 20.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 30.1 95.2 11.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 4.4 96.8 28.1 2 : 3 : 37.7 -- : -- 0.825

24 Sipirok 99 15.00 BT 1 36.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 22.6 94.8 11.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 22.5 95.8 28.2 2 : 4 : 23.7 -- : -- 0.878

25 Limapuluh 99 24.00 BT 3 9.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 29.3 95.2 12.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 15.5 96.7 28.4 2 : 3 : 58.8 -- : -- 0.831

26 Panyabungan 99 33.00 BT 0 51.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 2.7 94.7 12.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 20.1 95.5 28.6 2 : 4 : 55.0 -- : -- 0.902

27 Kisaran 99 37.00 BT 2 59.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 28.8 95.2 12.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 26.0 96.7 28.7 2 : 4 : 18.1 -- : -- 0.836

28 Gunung Tua 99 37.00 BT 1 31.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 29.9 94.8 12.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 44.7 95.8 28.7 2 : 4 : 50.0 -- : -- 0.881

29 Aek Kanopan 99 38.00 BT 2 40.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 16.2 95.1 12.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 18.6 96.5 28.7 2 : 4 : 27.4 -- : -- 0.845

30 Sibuhuan 99 44.00 BT 1 3.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 15.4 94.7 12.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 38.7 95.6 28.8 2 : 5 : 5.0 -- : -- 0.895

31 Tanjung Balai 99 47.00 BT 2 57.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 32.4 95.2 12.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 36.7 96.7 28.9 2 : 4 : 30.4 -- : -- 0.837

32 Rantau Prapat 99 49.00 BT 2 5.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 58.0 95.0 12.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 14.9 96.2 29.0 2 : 4 : 53.1 -- : -- 0.863

33 Kota Pinang 100 4.00 BT 1 53.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 57.6 94.9 12.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 26.5 96.1 29.3 2 : 5 : 14.3 -- : -- 0.870

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

12. Kontak Pertama di seluruh kota di Sumatera Utara tidak ditampilkan karena saat itu Matahari masih belum terbit.

WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WIB WIB WIB WIB WIB

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI SUMATERA UTARA

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU

Page 13: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SUMATERA BARAT

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Sumatera Barat. Di Provinsi ini, terdapat dua kota kecil yang terlewati jalur totalitas, yaitu Seai di

Kepulauan Mentawai, dengan magnitudo gerhana sebesar 1,012 dan Silaut di Pesisir Selatan, dengan

magnitudo sebesar 1,002. Durasi totalitas di masing-masing kota tersebut adalah 1 menit 51, 6 detik dan

0 menit 50,9 detik. Kota Seai di Kepulauan Mentawai ini adalah lokasi totalitas GMT 9 Maret 2016 paling

Barat di Indonesia. Sementara itu, di sebagian besar kota di Sumatera Barat, gerhana yang teramati

berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 1,000 sebelah Utara

Silaut di Pesisir Selatan hingga 0,900 di Sumatera Barat bagian Utara.

Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Sumatera Barat. Data pada

kolom Kontak Pertama tidak ditampilkan di hampir semua kota di Sumatera Barat. Hal ini mengingat saat

Kontak Pertama terjadi, Matahari masih belum terbit dan pada saat Matahari terbit, gerhana sudah

berlangsung. Karena gerhana yang teramati dari sebagian besar kota di Sumatera Barat adalah Gerhana

Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga

dikosongkan. Dengan demikian, untuk sebagian besar kota di Sumatera Barat hanya Puncak Gerhana dan

Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, puncak gerhana di Sumatera Barat akan

terjadi pada pukul 07:20 WIB dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:27 WIB. Durasi gerhana yang

teramati di Sumatera Barat rata-rata adalah 2 jam 6 menit. Namun, dalam realisasinya durasi gerhana

yang akan teramati di setiap kota akan kurang dari waktu tersebut. Hal ini mengingat waktu kontak awal

gerhana terjadi sebelum Matahari terbit.

Page 14: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Padang 100 21.00 BT 0 57.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 21.6 94.3 12.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 15.5 94.5 29.5 2 : 5 : 60.0 -- : -- 0.958

2 Tua Pejat 99 34.00 BT 2 2.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 24.6 94.1 11.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 44.7 93.9 28.4 2 : 5 : 1.9 -- : -- 0.992

3 Simpang Ampek 99 48.00 BT 0 4.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 41.2 94.5 12.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 12.3 95.0 28.9 2 : 5 : 19.3 -- : -- 0.926

4 Lubuk Basung 100 3.00 BT 0 19.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 34.8 94.4 12.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 16.6 94.8 29.2 2 : 5 : 38.4 -- : -- 0.938

5 Pariaman 100 7.00 BT 0 38.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 25.7 94.4 12.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 10.5 94.7 29.2 2 : 5 : 43.8 -- : -- 0.948

6 Lubuk Sikaping 100 10.00 BT 0 7.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 53.6 94.5 12.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 38.9 95.1 29.3 2 : 5 : 44.1 -- : -- 0.924

7 Parit Malintang 100 16.00 BT 0 38.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 30.1 94.4 12.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 20.7 94.7 29.4 2 : 5 : 54.1 -- : -- 0.948

8 Bukittinggi 100 22.00 BT 0 18.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 44.7 94.5 12.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 38.9 94.9 29.6 2 : 6 : 0.1 -- : -- 0.937

9 Padangpanjang 100 25.00 BT 0 26.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 41.4 94.4 13.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 37.8 94.8 29.6 2 : 6 : 4.0 -- : -- 0.941

10 Painan 100 33.00 BT 1 21.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 14.1 94.2 13.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 15.1 94.3 29.7 2 : 6 : 12.9 -- : -- 0.970

11 Batusangkar 100 35.00 BT 0 27.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 45.8 94.4 13.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 48.9 94.8 29.8 2 : 6 : 15.6 -- : -- 0.942

12 Payakumbuh 100 37.00 BT 0 13.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 55.1 94.5 13.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 59.1 94.9 29.9 2 : 6 : 17.1 -- : -- 0.935

13 Solok 100 39.00 BT 0 47.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 36.2 94.3 13.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 42.0 94.6 29.9 2 : 6 : 20.7 -- : -- 0.952

14 Sarilamak 100 40.00 BT 0 9.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 59.0 94.5 13.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 4.8 95.0 30.0 2 : 6 : 20.2 -- : -- 0.933

15 Sawahlunto 100 46.00 BT 0 41.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 43.2 94.4 13.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 53.7 94.7 30.1 2 : 6 : 28.7 -- : -- 0.949

16 Arosuka 100 53.00 BT 0 59.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 36.4 94.3 13.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 51.3 94.5 30.2 2 : 6 : 36.8 -- : -- 0.959

17 Muaro Sijunjung 100 57.00 BT 0 42.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 48.3 94.4 13.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 6.0 94.7 30.3 2 : 6 : 41.5 -- : -- 0.950

18 Padang Aro 101 15.00 BT 1 26.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 32.4 94.2 13.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 1.1 94.3 30.6 2 : 7 : 1.1 -- : -- 0.973

19 Sungai Dareh 101 32.00 BT 0 58.00 LS 6 : 21 : 16.0 94.4 -0.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 57.3 94.3 14.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 38.3 94.5 31.0 2 : 7 : 22.4 -- : -- 0.958

20 Seai-Kep. Mentawai 100 12.00 BT 2 53.00 LS -- : -- : -- ---- ---- 7 : 18 : 19.9 93.9 12.3 7 : 19 : 15.8 93.9 12.6 7 : 20 : 11.6 93.9 12.8 8 : 25 : 54.5 93.4 29.2 2 : 5 : 35.2 1 : 51.6 1.012

21 Silaut-Pesisir Selatan 101 8.00 BT 2 21.00 LS -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 33.6 94.0 13.5 7 : 19 : 59.0 94.0 13.6 7 : 20 : 24.5 94.0 13.7 8 : 27 : 18.5 93.7 30.4 2 : 6 : 45.9 0 : 50.9 1.002

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

12. Kontak Pertama di hampir semua kota di Sumatera Barat tidak ditampilkan karena saat itu Matahari masih belum terbit.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI SUMATERA BARAT

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANA

DURASI

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WIB WIB WIB WIB

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA

WIB

KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT

Page 15: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI RIAU

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Riau. Gerhana yang teramati dari Riau berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo

gerhana terentang antara 0,960 di sebelah Selatan Tembilahan hingga 0,861 di Bagan Siapi-api.

Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Riau. Kontak pertama dapat

teramati di hampir seluruh kota di Riau. Namun ada beberapa kota yang datanya tidak ditampilkan yaitu

di Pasir Pengairan, Bagan Siapi-Api, dan Bangkinang. Hal ini dikarenakan pada saat terjadi kontak

pertama, Matahari masih belum terbit di tiga kota tersebut. Pada saat Matahari terbit, gerhana sudah

berlangsung, meskipun belum mencapai puncaknya. Karena gerhana yang teramati dari Provinsi Riau

adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga

dikosongkan. Dengan demikian, untuk sebagian besar kota di Riau hanya Kontak Pertama, Puncak

Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya.

Secara umum, gerhana di Riau akan dimulai pada pukul 06:22 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul

07:22 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:30 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Riau rata-

rata adalah 2 jam 7 menit. Namun, dalam realisasinya durasi gerhana yang akan teramati di beberapa

kota di Riau akan kurang dari waktu tersebut. Hal ini mengingat waktu kontak awal gerhana pada tiga

kota di Riau terjadi sebelum Matahari terbit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel

berikut.

Page 16: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Pekan baru 101 26.00 BT 0 33.00 LU 6 : 22 : 14.2 94.4 -0.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 49.2 94.7 14.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 23.2 95.5 31.0 2 : 7 : 9.0 -- : -- 0.911

2 Pasir Pengaraian 100 17.00 BT 0 51.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 24.2 94.7 12.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 10.4 95.5 29.5 2 : 5 : 45.3 -- : -- 0.901

3 Bagan Siapi-api 100 49.00 BT 2 9.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 32.0 95.1 13.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 27.7 96.3 30.2 2 : 6 : 1.1 -- : -- 0.861

4 Bangkinang 101 7.00 BT 0 21.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 31.4 94.6 13.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 53.5 95.3 30.6 2 : 6 : 48.4 -- : -- 0.917

5 Dumai 101 26.00 BT 1 39.00 LU 6 : 23 : 3.9 94.4 -0.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 32.1 95.0 14.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 58.1 96.1 31.0 2 : 6 : 54.2 -- : -- 0.877

6 Teluk Kuantan 101 35.00 BT 0 31.00 LS 6 : 21 : 32.2 94.4 -0.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 14.8 94.4 14.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 57.9 94.8 31.1 2 : 7 : 25.8 -- : -- 0.944

7 Pangkalan Kerinci 101 56.00 BT 0 2.00 LU 6 : 21 : 54.3 94.4 -0.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 46.5 94.6 14.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 42.9 95.2 31.6 2 : 7 : 48.6 -- : -- 0.927

8 Bengkalis 102 4.00 BT 1 29.00 LU 6 : 22 : 58.3 94.4 0.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 47.3 95.0 15.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 40.7 96.1 31.9 2 : 7 : 42.4 -- : -- 0.882

9 Siak Sri Indrapura 102 4.00 BT 0 46.00 LU 6 : 22 : 25.6 94.4 0.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 18.9 94.8 14.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 17.6 95.6 31.8 2 : 7 : 52.0 -- : -- 0.904

10 Rengat 102 32.00 BT 0 23.00 LS 6 : 21 : 40.2 94.4 0.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 51.8 94.5 15.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 13.6 95.0 32.4 2 : 8 : 33.4 -- : -- 0.940

11 Selat Panjang 102 42.00 BT 0 58.00 LU 6 : 22 : 37.4 94.4 0.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 49.4 94.8 15.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 13.0 95.8 32.7 2 : 8 : 35.7 -- : -- 0.898

12 Tembilahan 103 2.00 BT 0 24.00 LS 6 : 21 : 41.9 94.4 0.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 9.1 94.5 15.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 51.7 95.0 33.0 2 : 9 : 9.8 -- : -- 0.941

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

12. Kontak Pertama di Pasir Pengaraian, Bagan Siapi-api, dan Bangkinang tidak ditampilkan karena saat itu Matahari masih belum terbit.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI RIAU

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WIB WIB WIB WIB WIB

Page 17: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI BENGKULU

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Bengkulu. Di Provinsi ini, terdapat dua kota yang terlewati jalur totalitas, yaitu Muko-Muko, dengan

magnitudo gerhana sebesar 1,008 dan Muara Aman, dengan magnitudo sebesar 1,006. Durasi totalitas di

masing-masing kota tersebut adalah 1 menit 43,0 detik dan 1 menit 29,9 detik. Sementara itu, di kota-

kota lainnya di Bengkulu mengalami Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang

antara 1,000 sebelah Selatan Muara Aman hingga 0,930 di Bengkulu bagian Selatan.

Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Bengkulu. Kontak pertama

teramati di hampir seluruh kota di Bengkulu, kecuali di Muko-Muko. Hal ini dikarenakan Matahari masih

belum terbit di kota tersebut. Karena gerhana yang teramati dari sebagian besar kota di Bengkulu adalah

Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga

dikosongkan. Dengan demikian, untuk sebagian besar kota di Bengkulu hanya Kontak Pertama, Puncak

Gerhana, dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Bengkulu akan

dimulai pada pukul 06:20 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 07:20 WIB, dan gerhana akan berakhir

pada pukul 08:28 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Bengkulu rata-rata adalah 2 jam 8 menit.

Namun, dalam realisasinya durasi gerhana yang akan teramati di Muko-muko akan kurang dari waktu

tersebut. Hal ini mengingat waktu kontak awal gerhana di kota tersebut terjadi sebelum Matahari terbit.

Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

Page 18: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Bengkulu 102 15.00 BT 3 48.00 LS 6 : 19 : 59.4 94.4 -0.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 49.7 93.6 14.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 39.3 92.8 31.7 2 : 7 : 39.9 -- : -- 0.984

2 Mukomuko 101 7.00 BT 2 34.00 LS -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 0.3 93.9 13.4 7 : 19 : 51.8 93.9 13.6 7 : 20 : 43.2 93.9 13.8 8 : 27 : 9.0 93.6 30.4 2 : 6 : 42.2 1 : 43.0 1.008

3 Muara Aman 102 11.00 BT 3 7.00 LS 6 : 20 : 14.3 94.4 -0.2 7 : 19 : 23.1 93.7 14.6 7 : 20 : 8.0 93.7 14.8 7 : 20 : 52.9 93.7 15.0 8 : 28 : 2.9 93.2 31.7 2 : 7 : 48.6 1 : 29.9 1.006

4 Arga Makmur 102 16.00 BT 3 26.00 LS 6 : 20 : 7.2 94.4 -0.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 1.1 93.7 14.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 55.9 93.0 31.8 2 : 7 : 48.7 -- : -- 0.995

5 Karang Tinggi 102 25.00 BT 3 44.00 LS 6 : 20 : 1.1 94.4 0.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 57.0 93.6 15.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 54.1 92.8 31.9 2 : 7 : 53.0 -- : -- 0.986

6 Curup 102 31.00 BT 3 27.00 LS 6 : 20 : 7.4 94.4 0.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 8.7 93.6 15.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 13.4 93.0 32.1 2 : 8 : 5.9 -- : -- 0.995

7 Kepahiang 102 34.00 BT 3 39.00 LS 6 : 20 : 3.2 94.4 0.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 4.4 93.6 15.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 8.6 92.9 32.1 2 : 8 : 5.4 -- : -- 0.989

8 Tais 102 34.00 BT 4 4.00 LS 6 : 19 : 54.8 94.4 0.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 52.2 93.5 15.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 50.7 92.6 32.1 2 : 7 : 55.9 -- : -- 0.975

9 Kota Manna 102 54.00 BT 4 28.00 LS 6 : 19 : 48.5 94.4 0.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 51.7 93.3 15.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 57.5 92.4 32.4 2 : 8 : 9.0 -- : -- 0.963

10 Bintuhan 103 21.00 BT 4 48.00 LS 6 : 19 : 44.5 94.4 1.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 57.5 93.2 16.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 15.7 92.1 33.0 2 : 8 : 31.1 -- : -- 0.952

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

12. Kontak Pertama di Muko-muko tidak ditampilkan karena saat itu Matahari masih belum terbit.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI BENGKULU

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANA

DURASI

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WIB WIB WIB WIB

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA

WIB

KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT

Page 19: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI JAMBI

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Jambi. Sebagian besar kota-kota di provinsi Jambi mengalami Gerhana Matahari Sebagian dengan

magnitudo terentang antara 0,954 di Kuala Tungkal hingga 0,993 di Bangko. Kota Singkut, Sorolangun

merupakan satu-satunya kota di Jambi yang terlewati jalur totalitas dengan magnitudo gerhana sebesar

1,007. Durasi totalitas di kota tersebut adalah 1 menit 38.1 detik

Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Jambi. Kontak pertama terjadi

hampir di seluruh kota di Jambi, namun di Siulak dan Sungai Penuh data kontak pertamanya tidak

ditampilkan dikarenakan Matahari masih belum terbit di kota tersebut. Pada saat Matahari terbit,

gerhana sudah berlangsung, meskipun belum mencapai puncaknya. Kontak kedua dan kontak ketiga

dapat teramati di Singkut, Sorolangun. Adapun di kota lainnya data tersebut tidak ditampilkan

dikarenakan gerhana yang teramati adalah Gerhana Matahari Sebagian.

Secara umum, gerhana di Jambi akan dimulai pada pukul 06:21 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul

07:22 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:29 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Jambi

rata-rata adalah 2 jam 8 menit, dengan durasi paling lama terjadinya gerhana adalah di kota Muara

Sabak yaitu 2 jam 10 menit. Namun, dalam realisasinya durasi gerhana yang akan teramati di Siulak dan

Sungai Penuh akan kurang dari waktu tersebut. Hal ini mengingat waktu kontak awal gerhana terjadi

sebelum Matahari terbit di kedua kota tersebut. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada

Tabel berikut.

Page 20: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Jambi 103 37.00 BT 1 36.00 LS 6 : 21 : 2.5 94.4 1.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 47.4 94.1 16.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 52.1 94.2 33.7 2 : 9 : 49.7 -- : -- 0.979

2 Siulak 101 23.00 BT 2 3.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 16.3 94.0 13.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 47.6 93.9 30.8 2 : 7 : 6.3 -- : -- 0.992

3 Sungai Penuh 101 23.00 BT 2 3.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 16.3 94.0 13.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 47.6 93.9 30.8 2 : 7 : 6.3 -- : -- 0.992

4 Muaro Bungo 102 6.00 BT 1 28.00 LS 6 : 21 : 0.5 94.4 -0.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 58.7 94.2 14.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 1.4 94.3 31.7 2 : 8 : 0.9 -- : -- 0.974

5 Bangko 102 16.00 BT 2 4.00 LS 6 : 20 : 42.4 94.4 0.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 44.1 94.0 14.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 50.8 93.9 31.9 2 : 8 : 8.4 -- : -- 0.993

6 Muara Tebo 102 25.00 BT 1 29.00 LS 6 : 21 : 0.9 94.4 0.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 8.8 94.2 15.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 24.4 94.3 32.2 2 : 8 : 23.4 -- : -- 0.975

7 Sorolangun 102 42.00 BT 2 17.00 LS 6 : 20 : 37.5 94.4 0.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 51.6 93.9 15.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 14.6 93.7 32.5 2 : 8 : 37.1 -- : -- 1.000

8 Muara Bulian 103 14.00 BT 1 43.00 LS 6 : 20 : 56.7 94.4 1.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 29.4 94.1 16.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 17.6 94.1 33.2 2 : 9 : 20.9 -- : -- 0.982

9 Kuala Tungkal 103 28.00 BT 0 49.00 LS 6 : 21 : 28.6 94.4 1.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 9.8 94.4 16.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 10.4 94.7 33.6 2 : 9 : 41.8 -- : -- 0.954

10 Sengeti 103 31.00 BT 1 29.00 LS 6 : 21 : 5.7 94.4 1.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 47.8 94.2 16.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 48.8 94.3 33.6 2 : 9 : 43.1 -- : -- 0.975

11 Muara Sabak 103 50.00 BT 1 7.00 LS 6 : 21 : 20.1 94.4 1.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 12.7 94.3 16.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 28.2 94.5 34.1 2 : 10 : 8.1 -- : -- 0.964

12 Singkut-Sorolangun 102 43.00 BT 2 30.00 LS 6 : 20 : 31.5 94.4 0.4 7 : 19 : 56.1 93.9 15.2 7 : 20 : 45.1 93.9 15.4 7 : 21 : 34.2 93.9 15.6 8 : 29 : 7.2 93.6 32.5 2 : 8 : 35.6 1 : 38.1 1.007

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WIB WIB WIB WIB WIB

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI JAMBI

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU

Page 21: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KEPULAUAN RIAU

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Kepulauan Riau. Gerhana yang teramati di Keulauan Riau berupa Gerhana Matahari Sebagian,

dengan magnitudo terentang antara 0,815 di Ranai hingga 0,936 di Daik.

Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Kepulauan Riau. Kontak

pertama terjadi di seluruh kota di Kepulauan Riau, hal ini berarti Matahari sudah terbit saat gerhana

mulai terjadi. Karena gerhana yang teramati dari Kepulauan Riau adalah Gerhana Matahari Sebagian,

maka pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian,

untuk sebagian besar kota di Kepulauan Riau hanya Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang

ditampilkan datanya.

Secara umum, di Kepulauan Riau gerhana akan dimulai pada pukul 06:22 WIB, puncak gerhana akan

terjadi pada pukul 07:24 WIB dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:33 WIB. Pengecualian berlaku di

Tarema dan Ranai, yaitu semuanya akan berlangsung empat menit lebih lambat dari data di atas. Durasi

gerhana yang teramati di Kepulauan Riau rata-rata adalah 2 jam 11 menit, dengan durasi paling lama

terjadinya gerhana adalah di Ranai yaitu sekitar 2 jam 14 menit 55,9 detik. Adapun kota yang mengalami

gerhana dengan durasi tersingkat adalah Tanjung Pinang dengan lama waktu terjadinya gerhana sekitar

2 jam 9 menit 28,3 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

Page 22: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Tanjung Pinang 104 27.00 BT 0 54.00 LU 6 : 22 : 46.3 94.5 2.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 54.9 94.9 17.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 33.2 96.0 35.0 2 : 10 : 46.8 -- : -- 0.902

2 Tanjung Balai Karimun 103 25.00 BT 0 59.00 LU 6 : 22 : 42.3 94.4 1.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 17.0 94.9 16.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 10.6 95.9 33.6 2 : 9 : 28.3 -- : -- 0.898

3 Batam 104 2.00 BT 1 7.00 LU 6 : 22 : 53.0 94.5 2.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 46.8 95.0 17.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 5.7 96.1 34.5 2 : 10 : 12.8 -- : -- 0.895

4 Bandar Seri Bentan 104 30.00 BT 1 5.00 LU 6 : 22 : 55.3 94.5 2.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 4.5 95.0 17.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 43.8 96.1 35.1 2 : 10 : 48.5 -- : -- 0.896

5 Daik 104 36.00 BT 0 11.00 LS 6 : 22 : 0.8 94.4 2.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 17.9 94.6 17.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 6.5 95.2 35.1 2 : 11 : 5.7 -- : -- 0.936

6 Tarempa 106 12.00 BT 3 12.00 LU 6 : 25 : 6.3 94.7 4.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 54.7 95.9 19.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 25.9 98.0 37.4 2 : 12 : 19.6 -- : -- 0.834

7 Ranai 108 22.00 BT 3 56.00 LU 6 : 26 : 26.0 94.9 7.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 29 : 22.7 96.4 22.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 41 : 21.9 99.2 40.4 2 : 14 : 55.9 -- : -- 0.815

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WIB WIB WIB WIB WIB

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI KEPULAUAN RIAU

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU

Page 23: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SUMATERA SELATAN

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Sumatera Selatan. Sebagian besar kota-kota di provinsi ini terlewati jalur totalitas gerhana dengan

magnitudo antara 1,000 di Lubuklinggau dan Talang Ubi hingga 1,014 di Rupit dan Sekayu. Gerhana

Matahari Total teramati di Palembang, Muara Beliti, Pangkalan Balai, dan Indralaya dengan magnitudo

masing-masing sebesar 1,009; 1,002; 1,012 dan 1,001. Durasi totalitas di sebagian kota tersebut berkisar

antara 18 detik hingga 2 menit, dengan lokasi totalitas gerhana terlama adalah di kota Sekayu yaitu 2

menit 10 detik. Sementara itu, kota-kota lainnya di Sumatera Selatan gerhana yang teramati berupa

Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,974 di Baturaja hingga 0,996

di Kayu Agung.

Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Sumatera Selatan. Kontak

pertama teramati di seluruh kota di Sumatera Selatan yang secara umum dimulai pada pukul 06:19 WIB.

Hal dikarenakan pada saat terjadi gerhana Matahari sudah terbit. Sedangkan kontak kedua dan kontak

ketiga teramati di beberapa kota yang terlewati jalur totalitas karena gerhana yang teramati di kota-kota

tersebut merupakan Gerhana Matahari Total. Kontak kedua dan kontak ketiga pada sebagian kota

lainnya tidak ditampilkan mengingat gerhana yang teramati di kota-kota tersebut adalah Gerhana

Matahari Sebagian. Puncak Gerhana akan terjadi pada pukul 07:21 WIB dan gerhana akan berakhir pada

pukul 08:29 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Sumatera Selatan rata-rata adalah 2 jam 9 menit

dengan durasi gerhana paling lama terjadi di Palembang yaitu sekitar 2 jam 10 menit 56,1 detik. Detail

informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

Page 24: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Palembang 104 45.00 BT 2 59.00 LS 6 : 20 : 29.4 94.3 2.5 7 : 20 : 48.0 93.7 17.5 7 : 21 : 43.8 93.7 17.7 7 : 22 : 39.6 93.7 17.9 8 : 31 : 25.5 93.3 35.1 2 : 10 : 56.1 1 : 51.6 1.009

2 Lubuklinggau 102 51.00 BT 3 17.00 LS 6 : 20 : 12.2 94.4 0.5 7 : 20 : 15.8 93.7 15.5 7 : 20 : 25.0 93.7 15.5 7 : 20 : 34.2 93.7 15.5 8 : 28 : 45.0 93.1 32.5 2 : 8 : 32.8 0 : 18.4 1.000

3 Rupit 102 54.00 BT 2 43.00 LS 6 : 20 : 26.4 94.4 0.6 7 : 19 : 44.9 93.8 15.4 7 : 20 : 44.4 93.8 15.6 7 : 21 : 43.9 93.8 15.9 8 : 29 : 12.2 93.5 32.7 2 : 8 : 45.8 1 : 59.0 1.014

4 Muara Beliti 103 2.00 BT 3 14.00 LS 6 : 20 : 14.0 94.4 0.7 7 : 20 : 5.4 93.7 15.6 7 : 20 : 32.8 93.7 15.7 7 : 21 : 0.1 93.7 15.8 8 : 29 : 0.8 93.1 32.8 2 : 8 : 46.8 0 : 54.8 1.002

5 Tebing Tinggi 103 14.00 BT 3 35.00 LS 6 : 20 : 6.8 94.4 0.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 28.9 93.6 15.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 0.9 92.9 33.0 2 : 8 : 54.1 -- : -- 0.991

6 Pagar Alam 103 15.00 BT 4 1.00 LS 6 : 19 : 57.9 94.4 0.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 16.5 93.4 15.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 43.3 92.6 33.0 2 : 8 : 45.5 -- : -- 0.977

7 Lahat 103 32.00 BT 3 47.00 LS 6 : 20 : 3.8 94.4 1.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 33.4 93.5 16.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 15.0 92.8 33.4 2 : 9 : 11.2 -- : -- 0.984

8 Muara Enim 103 46.00 BT 3 39.00 LS 6 : 20 : 7.7 94.3 1.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 45.7 93.5 16.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 38.7 92.8 33.7 2 : 9 : 31.0 -- : -- 0.988

9 Talang Ubi 103 49.00 BT 3 16.00 LS 6 : 20 : 16.7 94.3 1.5 7 : 20 : 44.7 93.6 16.6 7 : 20 : 59.4 93.6 16.6 7 : 21 : 14.2 93.6 16.7 8 : 29 : 59.2 93.1 33.8 2 : 9 : 42.5 0 : 29.5 1.000

10 Sekayu 103 50.00 BT 2 51.00 LS 6 : 20 : 27.1 94.4 1.5 7 : 20 : 12.9 93.8 16.4 7 : 21 : 13.4 93.7 16.7 7 : 22 : 13.9 93.7 16.9 8 : 30 : 18.2 93.4 33.9 2 : 9 : 51.1 2 : 1.0 1.014

11 Muaradua 104 4.00 BT 4 32.00 LS 6 : 19 : 52.0 94.3 1.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 30.2 93.2 16.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 22.1 92.2 34.0 2 : 9 : 30.1 -- : -- 0.960

12 Baturaja 104 6.00 BT 4 5.00 LS 6 : 20 : 0.5 94.3 1.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 44.7 93.4 16.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 45.2 92.5 34.1 2 : 9 : 44.7 -- : -- 0.974

13 Prabumulih 104 13.00 BT 3 26.00 LS 6 : 20 : 15.0 94.3 1.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 8.9 93.6 17.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 23.2 93.0 34.3 2 : 10 : 8.2 -- : -- 0.995

14 Martapura 104 20.00 BT 4 19.00 LS 6 : 19 : 57.3 94.3 2.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 46.3 93.3 17.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 52.7 92.4 34.3 2 : 9 : 55.4 -- : -- 0.967

15 Pangkalan Balai 104 23.00 BT 2 53.00 LS 6 : 20 : 29.5 94.3 2.1 7 : 20 : 32.7 93.7 17.0 7 : 21 : 32.9 93.7 17.3 7 : 22 : 33.0 93.7 17.5 8 : 31 : 0.3 93.3 34.6 2 : 10 : 30.8 2 : 0.3 1.012

16 Indralaya 104 40.00 BT 3 14.00 LS 6 : 20 : 22.6 94.3 2.4 7 : 21 : 9.6 93.6 17.5 7 : 21 : 32.4 93.6 17.6 7 : 21 : 55.2 93.6 17.7 8 : 31 : 7.8 93.1 34.9 2 : 10 : 45.2 0 : 45.6 1.001

17 Kayu Agung 104 49.00 BT 3 23.00 LS 6 : 20 : 20.0 94.3 2.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 33.4 93.5 17.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 13.3 93.0 35.1 2 : 10 : 53.2 -- : -- 0.996

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WIB WIB WIB WIB WIB

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI SUMATERA SELATAN

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU

Page 25: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI LAMPUNG

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Lampung. GMT 9 Maret 2016 akan teramati dari Lampung berupa Gerhana Matahari Sebagian,

dengan magnitudo terentang antara 0,915 di Lampung bagian Selatan hingga 0,985 di Lampung bagian

Utara.

Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Lampung. Karena gerhana

yang teramati dari sebagian besar kota di Lampung adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada

kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua

kota di Lampung hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan

datanya.

Secara umum, kontak pertama di Lampung teramati pada pukul 06:20 WIB, puncak gerhana terjadi ada

ukul 07:20 WIB, dan gerhana berakhir pada pukul 08:31 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Lampung

rata-rata adalah 2 jam 10 menit dengan waktu gerhana paling lama akan dialami oleh pengamat yang

berada di Wiraga Mulya yaitu selama 2 jam 11 menit 14,4 detik. Adapun durasi gerhana paling singkat

akan dialami oleh pengamat di Krui yaitu selama 2 jam 8 menit 59,0 detik. Detail informasi untuk setiap

kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

Page 26: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Bandar Lampung 105 16.00 BT 5 26.00 LS 6 : 19 : 46.0 94.2 3.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 49.5 92.9 18.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 13.0 91.5 35.4 2 : 10 : 27.0 -- : -- 0.931

2 Krui 103 55.00 BT 5 11.00 LS 6 : 19 : 41.3 94.3 1.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 6.5 93.1 16.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 40.3 91.8 33.7 2 : 8 : 59.0 -- : -- 0.940

3 Liwa 104 5.00 BT 5 3.00 LS 6 : 19 : 43.9 94.3 1.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 16.1 93.1 16.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 59.3 91.9 33.9 2 : 9 : 15.3 -- : -- 0.944

4 Blambangan Umpu 104 32.00 BT 4 31.00 LS 6 : 19 : 54.9 94.3 2.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 47.9 93.2 17.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 59.1 92.2 34.6 2 : 10 : 4.2 -- : -- 0.960

5 Kotaagung 104 36.00 BT 5 29.00 LS 6 : 19 : 41.0 94.2 2.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 22.9 92.9 17.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 18.2 91.6 34.5 2 : 9 : 37.2 -- : -- 0.930

6 Kotabumi 104 52.00 BT 4 49.00 LS 6 : 19 : 52.1 94.2 2.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 51.7 93.1 17.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 11.2 92.0 35.0 2 : 10 : 19.2 -- : -- 0.951

7 Gedong Tataan 105 4.00 BT 5 23.00 LS 6 : 19 : 45.2 94.2 2.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 43.2 92.9 17.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 59.6 91.6 35.1 2 : 10 : 14.4 -- : -- 0.933

8 Panaragan 105 5.00 BT 4 28.00 LS 6 : 19 : 59.5 94.2 2.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 10.3 93.2 18.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 45.1 92.2 35.3 2 : 10 : 45.6 -- : -- 0.962

9 Pringsewu 105 5.00 BT 5 21.00 LS 6 : 19 : 45.8 94.2 2.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 44.7 92.9 17.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 2.6 91.6 35.2 2 : 10 : 16.8 -- : -- 0.934

10 Gunungsugih 105 12.00 BT 4 58.00 LS 6 : 19 : 52.0 94.2 2.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 0.1 93.0 18.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 30.6 91.9 35.4 2 : 10 : 38.5 -- : -- 0.946

11 Menggala 105 14.00 BT 4 29.00 LS 6 : 20 : 0.3 94.2 2.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 15.6 93.2 18.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 56.4 92.2 35.5 2 : 10 : 56.1 -- : -- 0.961

12 Wiraga Mulya 105 18.00 BT 4 0.00 LS 6 : 20 : 10.1 94.2 3.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 33.0 93.3 18.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 24.5 92.5 35.7 2 : 11 : 14.4 -- : -- 0.976

13 Metro 105 19.00 BT 5 6.00 LS 6 : 19 : 50.9 94.2 3.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 0.8 93.0 18.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 33.4 91.8 35.5 2 : 10 : 42.5 -- : -- 0.941

14 Sukadana 105 32.00 BT 5 4.00 LS 6 : 19 : 53.1 94.2 3.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 10.3 93.0 18.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 52.5 91.8 35.8 2 : 10 : 59.4 -- : -- 0.942

15 Kalianda 105 32.00 BT 5 39.00 LS 6 : 19 : 45.3 94.1 3.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 53.8 92.8 18.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 23.5 91.3 35.7 2 : 10 : 38.1 -- : -- 0.924

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WIB WIB WIB WIB WIB

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI LAMPUNG

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU

Page 27: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Bangka Belitung. Sebagian besar kota-kota di provinsi ini terlewati jalur totalitas gerhana dengan

magnitudo teramati sebesar 1,007 di Toboali; 1,008 di Manggar; 1,010 di Koba; dan 1,014 di Tanjung

Pandan yang merupakan magnitudo gerhana paling besar di Kepulauan Bangka Belitung. Durasi totalitas

di sebagian kota tersebut berkisar antara 1 hingga 2 menit, dengan lokasi totalitas gerhana terlama

adalah di kota Tanjung Pandan yaitu 2 menit 10,6 detik. Sementara itu, kota-kota lainnya di Bangka

Belitung megalami Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,989 di

Sungailiat hingga 0,998 di Pangkal Pinang.

Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Bangka Belitung. Kontak

pertama teramati di seluruh kota di Provinsi tersebut yang dimulai pada pukul 06:21 WIB. Ini berarti

pada saat terjadi gerhana Matahari sudah terbit. Sedangkan kontak kedua dan kontak ketiga teramati di

beberapa kota yang terlewati jalur totalitas karena gerhana yang teramati di kota-kota tersebut

merupakan Gerhana Matahari Total. Data pada Kontak kedua dan kontak ketiga pada sebagian kota

lainnya tidak ditampilkan mengingat gerhana yang teramati di kota-kota tersebut adalah Gerhana

Matahari Sebagian. Secara umum, gerhana akan memuncak pada pukul 07:23 WIB dan gerhana akan

berakhir pada pukul 08:35 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Bangka Belitung rata-rata adalah 2 jam

14 menit dengan durasi gerhana paling lama teramati di Manggar yaitu sekitar 2 jam 15 menit 28,9 detik.

Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

Page 28: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Pangkal Pinang 106 6.00 BT 2 7.00 LS 6 : 21 : 5.7 94.3 3.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 9.2 93.9 19.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 56.5 93.9 37.0 2 : 12 : 50.7 -- : -- 0.998

2 Mentok 105 9.00 BT 2 4.00 LS 6 : 20 : 58.4 94.3 2.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 30.9 94.0 18.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 37.7 93.9 35.7 2 : 11 : 39.3 -- : -- 0.995

3 Sungailiat 106 6.00 BT 1 51.00 LS 6 : 21 : 14.1 94.3 3.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 18.8 94.0 19.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 8.0 94.1 37.0 2 : 12 : 53.8 -- : -- 0.989

4 Koba 106 24.00 BT 2 29.00 LS 6 : 20 : 57.9 94.3 4.2 7 : 22 : 10.6 93.8 19.4 7 : 23 : 9.3 93.8 19.7 7 : 24 : 7.9 93.8 19.9 8 : 34 : 6.4 93.6 37.4 2 : 13 : 8.6 1 : 57.2 1.010

5 Toboali 106 27.00 BT 3 0.00 LS 6 : 20 : 44.1 94.2 4.2 7 : 22 : 0.6 93.6 19.5 7 : 22 : 53.5 93.6 19.7 7 : 23 : 46.5 93.6 19.9 8 : 33 : 47.4 93.2 37.4 2 : 13 : 3.4 1 : 45.9 1.007

6 Tanjung Pandan 107 38.00 BT 2 44.00 LS 6 : 21 : 5.5 94.2 5.5 7 : 22 : 51.3 93.7 20.8 7 : 23 : 56.6 93.7 21.1 7 : 25 : 1.9 93.7 21.4 8 : 35 : 45.1 93.4 39.0 2 : 14 : 39.6 2 : 10.6 1.014

7 Manggar 108 18.00 BT 2 53.00 LS 6 : 21 : 10.5 94.1 6.2 7 : 23 : 25.3 93.6 21.7 7 : 24 : 23.3 93.6 21.9 7 : 25 : 21.2 93.6 22.1 8 : 36 : 39.4 93.3 39.9 2 : 15 : 28.9 1 : 55.9 1.008

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WIB WIB WIB WIB WIB

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU

Page 29: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI BANTEN

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Banten. GMT 9 Maret 2016 akan teramati dari Banten berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan

magnitudo gerhana terentang antara 0,880 di Banten bagian selatan hingga 0,915 di sebelah utara kota

Cilegon.

Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Banten. Dari tabel tersebut

terlihat seluruh kota di Banten mengalami kontak pertama yang dimulai pada pukul 06:19 WIB. Hal ini

dikarenakan pada saat gerhana terjadi Matahari sudah terbit di Banten. Karena gerhana yang teramati

dari Banten adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada

Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk seluruh kota di Banten hanya Kontak

Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya.

Puncak gerhana di Banten akan terjadi pada pukul 07:21 WIB, sedangkan Kontak Keempat atau waktu

gerhana berakhir terjadi pada pukul 08:31 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Banten adalah antara 2

jam 10 menit 52,0 detik di Pandeglang, yang merupakan durasi gerhana paling singkat di Banten, hingga

2 jam 35 menit 35,9 detik di Ciputat. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

Page 30: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Serang 106 9.00 BT 6 7.00 LS 6 : 19 : 45.6 94.0 3.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 5.5 92.6 19.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 49.3 90.9 36.4 2 : 11 : 3.7 -- : -- 0.908

2 Cilegon 106 2.00 BT 6 0.00 LS 6 : 19 : 45.7 94.1 3.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 4.0 92.6 19.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 45.9 91.0 36.3 2 : 11 : 0.2 -- : -- 0.912

3 Rangkasbitung 106 5.00 BT 6 10.00 LS 6 : 19 : 44.5 94.0 3.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 1.5 92.5 19.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 41.2 90.9 36.3 2 : 10 : 56.7 -- : -- 0.907

4 Pandeglang 106 6.00 BT 6 18.00 LS 6 : 19 : 43.5 94.0 3.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 58.6 92.5 19.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 35.6 90.8 36.3 2 : 10 : 52.0 -- : -- 0.902

5 Ciruas 106 15.00 BT 6 6.00 LS 6 : 19 : 46.6 94.0 4.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 10.0 92.6 19.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 58.3 90.9 36.6 2 : 11 : 11.7 -- : -- 0.909

6 Tigaraksa 106 30.00 BT 6 13.00 LS 6 : 19 : 47.9 94.0 4.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 17.1 92.5 19.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 12.7 90.8 36.9 2 : 11 : 24.8 -- : -- 0.905

7 Tangerang 106 37.00 BT 6 11.00 LS 6 : 19 : 49.3 94.0 4.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 22.8 92.5 19.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 24.1 90.8 37.1 2 : 11 : 34.7 -- : -- 0.906

8 Ciputat 106 41.00 BT 6 16.00 LS 6 : 19 : 49.2 94.0 4.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 23.3 92.4 19.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 25.1 90.8 37.1 2 : 11 : 35.9 -- : -- 0.903

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI BANTEN

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WIB WIB WIB WIB WIB

Page 31: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI DKI JAKARTA

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Jakarta. Di Ibukota Negara ini, GMT 9 Maret 2016 akan teramati berupa Gerhana Matahari Sebagian

dengan magnitudo terentang antara 0,898 di Jakarta bagian Selatan hingga 0,928 di bagian Utara

Kepulauan Seribu.

Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Jakarta. Dari tabel tersebut

terlihat, pengamat di Jakarta akan dapat mengamati mulainya gerhana atau Kontak Pertama pada pukul

06:20 WIB. Karena gerhana yang teramati dari Jakarta adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data

pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk

seluruh kota di Jakarta hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang

ditampilkan datanya.

Puncak gerhana di Jakarta akan terjadi pada pukul 07:21 WIB, sedangkan kontak keempat atau gerhana

berakhir terjadi pada pukul 08:32 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Jakarta rata-rata adalah 2 jam 12

menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

Page 32: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Jakarta Barat 106 47.00 BT 6 10.00 LS 6 : 19 : 51.1 94.0 4.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 30.3 92.5 19.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 38.8 90.8 37.3 2 : 11 : 47.6 -- : -- 0.906

2 Jakarta Utara 106 52.00 BT 6 9.00 LS 6 : 19 : 52.1 94.0 4.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 34.2 92.5 19.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 46.6 90.8 37.4 2 : 11 : 54.5 -- : -- 0.907

3 Jakarta Pusat 106 50.00 BT 6 11.00 LS 6 : 19 : 51.5 94.0 4.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 31.9 92.5 19.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 42.1 90.8 37.3 2 : 11 : 50.6 -- : -- 0.905

4 Jakarta Selatan 106 47.00 BT 6 17.00 LS 6 : 19 : 50.1 94.0 4.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 27.1 92.4 19.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 32.5 90.7 37.3 2 : 11 : 42.4 -- : -- 0.902

5 Jakarta Timur 106 54.00 BT 6 14.00 LS 6 : 19 : 51.7 94.0 4.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 33.4 92.4 20.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 44.9 90.8 37.4 2 : 11 : 53.2 -- : -- 0.904

6 Kepulauan Seribu 106 37.00 BT 5 45.00 LS 6 : 19 : 53.8 94.0 4.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 34.9 92.6 19.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 46.9 91.2 37.1 2 : 11 : 53.1 -- : -- 0.920

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WIB WIB WIB WIB WIB

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI DKI JAKARTA

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU

Page 33: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI JAWA BARAT

Pada gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Jawa Barat. Gerhana yang teramati dari Jawa Barat berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan

magnitudo gerhana terentang antara 0,851 di sebelah Selatan Parigi hingga 0,913 di sebelah Utara

Bekasi.

Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Jawa Barat.

Karena gerhana yang teramati dari provinsi Jawa Barat adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data

pada kolom Kontak Kedua maupun pada kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk

semua kota di Jawa Barat hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana, dan Kontak Keempat saja yang

ditampilkan datanya.

Secara umum, gerhana di Jawa Barat akan dimulai pada pukul 06:20 WIB, puncak gerhana terjadi pada

pukul 07:21 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:32 WIB. Durasi gerhana yang teramati di

Jawa Barat rata-rata adalah 2 jam 12 menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel

berikut.

Page 34: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Bandung 107 35.00 BT 6 54.00 LS 6 : 19 : 54.6 93.8 5.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 44.7 92.1 20.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 5.7 90.2 38.2 2 : 12 : 11.1 -- : -- 0.882

2 Pelabuhan Ratu 106 33.00 BT 6 58.00 LS 6 : 19 : 43.3 93.9 4.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 59.4 92.2 19.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 36.2 90.3 36.8 2 : 10 : 52.9 -- : -- 0.881

3 Bogor 106 46.00 BT 6 35.00 LS 6 : 19 : 47.6 93.9 4.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 18.3 92.3 19.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 14.9 90.5 37.2 2 : 11 : 27.3 -- : -- 0.893

4 Depok 106 48.00 BT 6 25.00 LS 6 : 19 : 49.2 93.9 4.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 24.2 92.4 19.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 26.7 90.6 37.2 2 : 11 : 37.6 -- : -- 0.898

5 Cibinong 106 50.00 BT 6 30.00 LS 6 : 19 : 48.9 93.9 4.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 23.3 92.3 19.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 25.0 90.6 37.3 2 : 11 : 36.1 -- : -- 0.895

6 Sukabumi 106 54.00 BT 6 55.00 LS 6 : 19 : 47.0 93.9 4.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 15.1 92.2 19.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 7.6 90.3 37.3 2 : 11 : 20.7 -- : -- 0.882

7 Bekasi 106 59.00 BT 6 15.00 LS 6 : 19 : 52.5 93.9 4.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 36.4 92.4 20.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 51.0 90.7 37.5 2 : 11 : 58.6 -- : -- 0.903

8 Cianjur 107 8.00 BT 6 48.00 LS 6 : 19 : 50.1 93.9 4.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 28.0 92.2 20.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 33.5 90.3 37.6 2 : 11 : 43.4 -- : -- 0.885

9 Cikarang 107 10.00 BT 6 16.00 LS 6 : 19 : 54.3 93.9 4.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 43.8 92.4 20.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 5.5 90.7 37.8 2 : 12 : 11.2 -- : -- 0.902

10 Karawang 107 16.00 BT 6 18.00 LS 6 : 19 : 55.1 93.9 5.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 47.2 92.4 20.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 12.2 90.7 37.9 2 : 12 : 17.1 -- : -- 0.901

11 Purwakarta 107 25.00 BT 6 33.00 LS 6 : 19 : 54.8 93.9 5.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 46.8 92.3 20.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 11.1 90.5 38.0 2 : 12 : 16.3 -- : -- 0.893

12 Soreang 107 30.00 BT 7 1.00 LS 6 : 19 : 53.0 93.8 5.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 38.0 92.1 20.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 52.1 90.1 38.1 2 : 11 : 59.1 -- : -- 0.878

13 Ngamprah 107 31.00 BT 6 52.00 LS 6 : 19 : 54.0 93.8 5.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 42.7 92.1 20.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 1.9 90.2 38.1 2 : 12 : 8.0 -- : -- 0.883

14 Cimahi 107 32.00 BT 6 53.00 LS 6 : 19 : 54.1 93.8 5.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 43.0 92.1 20.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 2.4 90.2 38.1 2 : 12 : 8.3 -- : -- 0.882

15 Subang 107 44.00 BT 6 33.00 LS 6 : 19 : 58.6 93.8 5.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 0.7 92.2 20.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 38.1 90.4 38.5 2 : 12 : 39.6 -- : -- 0.893

16 Garut 107 54.00 BT 7 13.00 LS 6 : 19 : 56.9 93.7 5.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 50.2 92.0 21.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 14.5 89.9 38.5 2 : 12 : 17.6 -- : -- 0.871

17 Sumedang 107 55.00 BT 6 50.00 LS 6 : 19 : 58.9 93.8 5.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 1.2 92.1 21.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 37.9 90.2 38.7 2 : 12 : 38.9 -- : -- 0.883

18 Singaparna 108 6.00 BT 7 21.00 LS 6 : 19 : 59.0 93.7 6.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 55.7 91.9 21.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 23.8 89.7 38.8 2 : 12 : 24.8 -- : -- 0.867

19 Tasikmalaya 108 12.00 BT 7 19.00 LS 6 : 20 : 0.4 93.7 6.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 1.0 91.9 21.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 34.3 89.7 38.9 2 : 12 : 33.9 -- : -- 0.867

20 Majalengka 108 14.00 BT 6 50.00 LS 6 : 20 : 3.0 93.7 6.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 15.4 92.1 21.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 5.2 90.1 39.1 2 : 13 : 2.2 -- : -- 0.883

21 Ciamis 108 18.00 BT 7 20.00 LS 6 : 20 : 1.6 93.7 6.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 5.1 91.9 21.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 42.0 89.7 39.1 2 : 12 : 40.3 -- : -- 0.867

22 Indramayu 108 19.00 BT 6 19.00 LS 6 : 20 : 7.9 93.8 6.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 33.6 92.2 21.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 41.8 90.5 39.3 2 : 13 : 33.9 -- : -- 0.899

23 Sumber 108 28.00 BT 6 44.00 LS 6 : 20 : 6.7 93.7 6.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 28.8 92.1 21.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 31.3 90.2 39.4 2 : 13 : 24.5 -- : -- 0.886

24 Kuningan 108 28.00 BT 6 59.00 LS 6 : 20 : 5.3 93.7 6.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 22.0 92.0 21.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 16.8 90.0 39.4 2 : 13 : 11.5 -- : -- 0.878

25 Banjar 108 29.00 BT 7 22.00 LS 6 : 20 : 4.0 93.7 6.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 12.5 91.8 21.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 55.8 89.6 39.3 2 : 12 : 51.8 -- : -- 0.865

26 Parigi 108 30.00 BT 7 38.00 LS 6 : 20 : 3.6 93.6 6.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 6.3 91.7 21.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 41.4 89.4 39.2 2 : 12 : 37.8 -- : -- 0.857

27 Cirebon 108 33.00 BT 6 41.00 LS 6 : 20 : 8.2 93.7 6.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 34.0 92.1 21.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 41.5 90.2 39.5 2 : 13 : 33.3 -- : -- 0.887

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WIB WIB WIB WIB WIB

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI JAWA BARAT

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU

Page 35: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI JAWA TENGAH

Pada gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Jawa Tengah. Gerhana yang teramati dari Jawa Tengah berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan

magnitudo gerhana terentang antara 0,835 di sebelah selatan Sukoharjo hingga 0,910 di Kepulauan

Karimun Jawa.

Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Jawa Tengah.

Karena gerhana yang teramati dari provinsi Jawa Tengah adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data

pada kolom Kontak Kedua maupun pada kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk

semua kota di Jawa Tengah hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana, dan Kontak Keempat saja yang

ditampilkan datanya.

Secara umum, gerhana di Jawa Tengah akan dimulai pada pukul 06:20 WIB, puncak gerhana terjadi pada

pukul 07:24 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:35 WIB. Durasi gerhana yang teramati di

Jawa Tengah rata-rata adalah 2 jam 15 menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel

berikut.

Page 36: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Semarang 110 25.00 BT 6 58.00 LS 6 : 20 : 36.2 93.5 8.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 57.1 91.7 24.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 13.8 89.6 42.0 2 : 15 : 37.6 -- : -- 0.875

2 Cilacap 109 0.00 BT 7 43.00 LS 6 : 20 : 10.6 93.5 6.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 27.2 91.6 22.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 19.9 89.3 39.9 2 : 13 : 9.3 -- : -- 0.853

3 Brebes 109 2.00 BT 6 51.00 LS 6 : 20 : 14.1 93.6 6.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 52.1 92.0 22.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 14.6 90.0 40.2 2 : 14 : 0.5 -- : -- 0.881

4 Tegal 109 8.00 BT 6 52.00 LS 6 : 20 : 15.5 93.6 7.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 56.4 91.9 22.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 22.6 89.9 40.3 2 : 14 : 7.1 -- : -- 0.880

5 Slawi 109 8.00 BT 6 58.00 LS 6 : 20 : 14.9 93.6 7.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 53.6 91.9 22.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 16.7 89.9 40.3 2 : 14 : 1.7 -- : -- 0.877

6 Purwokerto 109 14.00 BT 7 26.00 LS 6 : 20 : 14.6 93.6 7.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 45.7 91.7 22.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 57.6 89.5 40.3 2 : 13 : 43.0 -- : -- 0.862

7 Pemalang 109 22.00 BT 6 52.00 LS 6 : 20 : 19.1 93.6 7.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 7.6 91.9 22.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 43.5 89.9 40.6 2 : 14 : 24.4 -- : -- 0.880

8 Purbalingga 109 23.00 BT 7 23.00 LS 6 : 20 : 17.0 93.5 7.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 54.2 91.7 22.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 14.0 89.5 40.5 2 : 13 : 57.0 -- : -- 0.863

9 Kajen 109 33.00 BT 7 1.00 LS 6 : 20 : 21.2 93.6 7.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 12.3 91.8 23.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 51.1 89.7 40.8 2 : 14 : 30.0 -- : -- 0.875

10 Kebumen 109 38.00 BT 7 40.00 LS 6 : 20 : 20.4 93.5 7.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 58.7 91.5 23.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 19.0 89.2 40.8 2 : 13 : 58.7 -- : -- 0.854

11 Pekalongan 109 39.00 BT 6 54.00 LS 6 : 20 : 23.4 93.6 7.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 20.5 91.9 23.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 7.2 89.8 41.0 2 : 14 : 43.8 -- : -- 0.879

12 Banjarnegara 109 40.00 BT 7 24.00 LS 6 : 20 : 21.5 93.5 7.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 7.5 91.6 23.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 38.4 89.4 40.9 2 : 14 : 16.9 -- : -- 0.862

13 Batang 109 46.00 BT 6 56.00 LS 6 : 20 : 25.1 93.6 7.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 25.3 91.8 23.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 15.8 89.8 41.1 2 : 14 : 50.7 -- : -- 0.877

14 Wonosobo 109 54.00 BT 7 21.00 LS 6 : 20 : 25.5 93.5 7.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 20.3 91.6 23.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 2.6 89.4 41.2 2 : 14 : 37.1 -- : -- 0.864

15 Purworejo 110 0.00 BT 7 43.00 LS 6 : 20 : 26.4 93.4 8.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 15.3 91.5 23.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 48.9 89.1 41.3 2 : 14 : 22.6 -- : -- 0.852

16 Temanggung 110 10.00 BT 7 19.00 LS 6 : 20 : 30.2 93.4 8.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 34.5 91.6 23.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 29.1 89.4 41.6 2 : 14 : 58.9 -- : -- 0.864

17 Kendal 110 12.00 BT 6 55.00 LS 6 : 20 : 32.6 93.5 8.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 47.5 91.8 23.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 56.7 89.7 41.7 2 : 15 : 24.1 -- : -- 0.877

18 Magelang 110 12.00 BT 7 28.00 LS 6 : 20 : 30.3 93.4 8.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 32.0 91.5 23.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 22.8 89.2 41.6 2 : 14 : 52.5 -- : -- 0.859

19 Mungkid 110 14.00 BT 7 33.00 LS 6 : 20 : 30.6 93.4 8.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 31.4 91.5 23.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 20.6 89.2 41.6 2 : 14 : 50.0 -- : -- 0.857

20 Ungaran 110 25.00 BT 7 11.00 LS 6 : 20 : 35.1 93.4 8.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 50.9 91.6 24.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 0.4 89.4 42.0 2 : 15 : 25.3 -- : -- 0.868

21 Salatiga 110 27.00 BT 7 18.00 LS 6 : 20 : 35.2 93.4 8.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 49.3 91.6 24.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 56.2 89.3 42.0 2 : 15 : 21.0 -- : -- 0.864

22 Klaten 110 34.00 BT 7 41.00 LS 6 : 20 : 36.3 93.3 8.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 44.7 91.4 24.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 42.9 89.0 42.0 2 : 15 : 6.5 -- : -- 0.852

23 Boyolali 110 36.00 BT 7 31.00 LS 6 : 20 : 37.3 93.4 8.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 51.0 91.5 24.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 56.5 89.1 42.1 2 : 15 : 19.2 -- : -- 0.857

24 Demak 110 38.00 BT 6 53.00 LS 6 : 20 : 40.6 93.5 8.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 10.7 91.7 24.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 39.2 89.7 42.4 2 : 15 : 58.6 -- : -- 0.877

25 Jepara 110 40.00 BT 6 37.00 LS 6 : 20 : 43.1 93.5 8.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 20.3 91.8 24.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 58.7 89.9 42.5 2 : 16 : 15.6 -- : -- 0.886

26 Surakarta 110 49.00 BT 7 33.00 LS 6 : 20 : 41.2 93.3 8.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 1.2 91.4 24.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 14.6 89.0 42.4 2 : 15 : 33.3 -- : -- 0.855

27 Kudus 110 50.00 BT 6 48.00 LS 6 : 20 : 44.9 93.4 8.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 23.6 91.7 24.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 3.2 89.7 42.7 2 : 16 : 18.3 -- : -- 0.879

28 Sukoharjo 110 52.00 BT 7 44.00 LS 6 : 20 : 41.9 93.3 8.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 58.7 91.3 24.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 7.5 88.9 42.4 2 : 15 : 25.6 -- : -- 0.849

29 Purwodadi 110 54.00 BT 7 6.00 LS 6 : 20 : 44.5 93.4 8.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 18.3 91.6 24.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 50.9 89.4 42.7 2 : 16 : 6.4 -- : -- 0.870

30 Wonogiri 110 55.00 BT 7 49.00 LS 6 : 20 : 42.7 93.3 9.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 59.0 91.3 24.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 6.8 88.8 42.5 2 : 15 : 24.1 -- : -- 0.847

31 Karanganyar 110 59.00 BT 7 37.00 LS 6 : 20 : 44.3 93.3 9.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 8.0 91.4 24.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 25.9 89.0 42.6 2 : 15 : 41.6 -- : -- 0.853

32 Sragen 111 1.00 BT 7 25.00 LS 6 : 20 : 45.4 93.3 9.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 15.4 91.4 24.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 41.8 89.1 42.7 2 : 15 : 56.4 -- : -- 0.859

33 Pati 111 2.00 BT 6 45.00 LS 6 : 20 : 49.1 93.4 9.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 35.7 91.7 24.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 25.4 89.7 42.9 2 : 16 : 36.2 -- : -- 0.881

34 Rembang 111 20.00 BT 6 43.00 LS 6 : 20 : 55.3 93.4 9.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 52.8 91.7 25.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 56.2 89.7 43.4 2 : 17 : 0.9 -- : -- 0.881

35 Blora 111 24.00 BT 6 57.00 LS 6 : 20 : 55.1 93.4 9.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 49.4 91.6 25.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 48.0 89.5 43.4 2 : 16 : 52.8 -- : -- 0.873

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WIB WIB WIB WIB WIB

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI JAWA TENGAH

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU

Page 37: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Pada gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Gerhana yang teramati dari Yogyakarta berupa Gerhana Matahari

Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,834 di sebelah Selatan Wonosari hingga 0,856

di sebelah Utara Sleman.

Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Yogyakarta.

Karena gerhana yang teramati dari Yogyakarta adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada

kolom Kontak Kedua maupun pada kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua

kota di Yogyakarta hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana, dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan

datanya.

Secara umum, gerhana di Yogyakarta akan dimulai pada pukul 06:20 WIB, puncak gerhana terjadi pada

pukul 07:23 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:35 WIB. Durasi gerhana yang teramati di

Yogyakarta rata-rata adalah 2 jam 15 menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel

berikut.

Page 38: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Yogyakarta 110 20.00 BT 7 46.00 LS 6 : 20 : 32.1 93.4 8.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 30.6 91.4 23.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 16.1 89.0 41.7 2 : 14 : 44.1 -- : -- 0.849

2 Wates 110 15.00 BT 7 47.00 LS 6 : 20 : 30.6 93.4 8.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 25.9 91.4 23.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 7.5 89.0 41.6 2 : 14 : 36.9 -- : -- 0.849

3 Sleman 110 20.00 BT 7 42.00 LS 6 : 20 : 32.1 93.4 8.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 32.4 91.4 23.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 20.4 89.0 41.7 2 : 14 : 48.2 -- : -- 0.852

4 Bantul 110 20.00 BT 7 53.00 LS 6 : 20 : 32.0 93.3 8.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 27.4 91.3 23.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 8.7 88.9 41.7 2 : 14 : 36.7 -- : -- 0.846

5 Wonosari 110 35.00 BT 7 58.00 LS 6 : 20 : 36.5 93.3 8.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 37.8 91.3 24.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 26.3 88.7 42.0 2 : 14 : 49.8 -- : -- 0.842

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WIB WIB WIB WIB WIB

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU

Page 39: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI JAWA TIMUR

Pada gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Jawa Timur. Gerhana yang teramati dari Jawa Timur berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan

magnitudo gerhana terentang antara 0,806 di sebelah selatan Banyuwangi hingga 0,910 di Utara

Bawean.

Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Jawa Timur.

Karena gerhana yang teramati dari Jawa Timur adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada

kolom Kontak Kedua maupun pada kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua

kota di Jawa Timur hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana, dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan

datanya.

Secara umum, gerhana di Jawa Timur akan dimulai pada pukul 06:21 WIB, puncak gerhana terjadi pada

pukul 07:25 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:39 WIB. Durasi gerhana yang teramati di

Jawa Timur rata-rata adalah 2 jam 17 menit. Gerhana paling lama akan dialami oleh pengamat di

Kangean dengan durasi waktu gerhana selama 2 jam 22 menit 00,9 detik. Detail informasi untuk setiap

kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

Page 40: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Surabaya 112 44.00 BT 7 14.00 LS 6 : 21 : 22.8 93.1 10.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 55.2 91.3 26.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 40.1 88.9 45.2 2 : 18 : 17.3 -- : -- 0.861

2 Pacitan 111 7.00 BT 8 11.00 LS 6 : 20 : 46.7 93.2 9.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 59.5 91.1 24.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 1.4 88.4 42.7 2 : 15 : 14.8 -- : -- 0.834

3 Magetan 111 19.00 BT 7 38.00 LS 6 : 20 : 50.8 93.3 9.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 25.1 91.3 25.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 56.2 88.9 43.1 2 : 16 : 5.4 -- : -- 0.852

4 Ngawi 111 26.00 BT 7 24.00 LS 6 : 20 : 53.7 93.3 9.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 38.0 91.4 25.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 22.4 89.1 43.3 2 : 16 : 28.7 -- : -- 0.859

5 Ponorogo 111 27.00 BT 7 51.00 LS 6 : 20 : 53.2 93.2 9.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 26.2 91.2 25.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 54.7 88.6 43.2 2 : 16 : 1.5 -- : -- 0.844

6 Madiun 111 32.00 BT 7 39.00 LS 6 : 20 : 55.1 93.2 9.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 36.2 91.3 25.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 15.7 88.8 43.4 2 : 16 : 20.6 -- : -- 0.851

7 Caruban 111 38.00 BT 7 33.00 LS 6 : 20 : 57.4 93.2 9.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 44.5 91.3 25.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 31.8 88.9 43.6 2 : 16 : 34.4 -- : -- 0.854

8 Trenggalek 111 42.00 BT 8 3.00 LS 6 : 20 : 58.3 93.1 9.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 34.0 91.1 25.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 5.1 88.4 43.5 2 : 16 : 6.8 -- : -- 0.837

9 Bojonegoro 111 52.00 BT 7 9.00 LS 6 : 21 : 3.8 93.3 9.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 8.9 91.4 25.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 20.3 89.2 44.0 2 : 17 : 16.5 -- : -- 0.866

10 Nganjuk 111 54.00 BT 7 37.00 LS 6 : 21 : 2.9 93.2 10.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 57.1 91.2 25.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 53.0 88.8 43.9 2 : 16 : 50.1 -- : -- 0.851

11 Tulungagung 111 54.00 BT 8 2.00 LS 6 : 21 : 2.5 93.1 10.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 45.3 91.0 25.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 25.3 88.4 43.8 2 : 16 : 22.8 -- : -- 0.837

12 Kediri 112 0.00 BT 7 49.00 LS 6 : 21 : 4.7 93.1 10.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 56.9 91.1 25.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 49.4 88.6 44.0 2 : 16 : 44.7 -- : -- 0.844

13 Tuban 112 1.00 BT 6 52.00 LS 6 : 21 : 8.6 93.3 10.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 25.8 91.6 26.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 53.3 89.4 44.3 2 : 17 : 44.6 -- : -- 0.875

14 Ngasem 112 3.00 BT 7 49.00 LS 6 : 21 : 5.8 93.1 10.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 59.6 91.1 26.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 54.2 88.5 44.1 2 : 16 : 48.4 -- : -- 0.844

15 Blitar 112 9.00 BT 8 6.00 LS 6 : 21 : 7.9 93.1 10.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 57.1 91.0 26.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 44.7 88.3 44.1 2 : 16 : 36.8 -- : -- 0.835

16 Kanigoro 112 12.00 BT 8 8.00 LS 6 : 21 : 9.1 93.0 10.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 59.0 90.9 26.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 47.3 88.2 44.2 2 : 16 : 38.2 -- : -- 0.833

17 Jombang 112 16.00 BT 7 34.00 LS 6 : 21 : 11.0 93.1 10.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 18.8 91.2 26.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 31.9 88.7 44.4 2 : 17 : 20.9 -- : -- 0.851

18 Lamongan 112 24.00 BT 7 7.00 LS 6 : 21 : 15.7 93.2 10.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 39.7 91.4 26.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 14.8 89.1 44.7 2 : 17 : 59.1 -- : -- 0.866

19 Mojokerto 112 25.00 BT 7 28.00 LS 6 : 21 : 14.6 93.1 10.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 30.2 91.2 26.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 53.2 88.8 44.7 2 : 17 : 38.6 -- : -- 0.854

20 Batu 112 31.00 BT 7 52.00 LS 6 : 21 : 16.1 93.0 10.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 24.2 91.0 26.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 36.1 88.4 44.7 2 : 17 : 20.0 -- : -- 0.841

21 Mojosari 112 33.00 BT 7 31.00 LS 6 : 21 : 17.5 93.1 10.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 36.3 91.2 26.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 3.0 88.7 44.8 2 : 17 : 45.5 -- : -- 0.852

22 Kepanjen 112 33.00 BT 8 10.00 LS 6 : 21 : 16.9 93.0 10.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 17.5 90.9 26.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 18.8 88.1 44.6 2 : 17 : 1.9 -- : -- 0.831

23 Malang 112 37.00 BT 7 58.00 LS 6 : 21 : 18.4 93.0 10.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 26.9 90.9 26.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 39.1 88.3 44.8 2 : 17 : 20.7 -- : -- 0.838

24 Gresik 112 39.00 BT 7 10.00 LS 6 : 21 : 21.2 93.2 10.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 52.5 91.3 26.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 36.3 89.0 45.1 2 : 18 : 15.1 -- : -- 0.863

25 Sidoarjo 112 42.00 BT 7 27.00 LS 6 : 21 : 21.2 93.1 10.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 46.8 91.2 26.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 22.3 88.7 45.1 2 : 18 : 1.1 -- : -- 0.854

26 Bangkalan 112 43.00 BT 7 2.00 LS 6 : 21 : 23.5 93.2 10.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 0.4 91.4 26.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 51.8 89.1 45.2 2 : 18 : 28.3 -- : -- 0.867

27 Bangil 112 49.00 BT 7 34.00 LS 6 : 21 : 23.6 93.1 11.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 50.0 91.1 27.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 26.0 88.6 45.2 2 : 18 : 2.4 -- : -- 0.850

28 Pasuruan 112 51.00 BT 7 47.00 LS 6 : 21 : 24.0 93.0 11.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 45.5 91.0 27.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 14.5 88.4 45.2 2 : 17 : 50.6 -- : -- 0.843

29 Probolinggo 113 12.00 BT 7 46.00 LS 6 : 21 : 32.4 93.0 11.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 6.3 91.0 27.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 50.5 88.3 45.7 2 : 18 : 18.0 -- : -- 0.843

30 Lumajang 113 13.00 BT 8 8.00 LS 6 : 21 : 32.7 92.9 11.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 56.5 90.8 27.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 26.6 88.0 45.6 2 : 17 : 53.9 -- : -- 0.831

31 Sampang 113 15.00 BT 7 12.00 LS 6 : 21 : 35.4 93.1 11.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 26.4 91.2 27.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 34.3 88.9 45.9 2 : 18 : 58.8 -- : -- 0.861

32 Kraksaan 113 26.00 BT 7 45.00 LS 6 : 21 : 38.3 92.9 11.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 20.4 90.9 27.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 15.0 88.3 46.0 2 : 18 : 36.7 -- : -- 0.842

33 Pamekasan 113 28.00 BT 7 10.00 LS 6 : 21 : 41.0 93.1 11.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 40.3 91.2 27.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 58.5 88.9 46.2 2 : 19 : 17.5 -- : -- 0.861

34 Jember 113 42.00 BT 8 10.00 LS 6 : 21 : 44.9 92.8 12.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 23.9 90.7 28.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 12.4 87.8 46.2 2 : 18 : 27.6 -- : -- 0.828

35 Bondowoso 113 49.00 BT 7 54.00 LS 6 : 21 : 47.9 92.9 12.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 38.8 90.8 28.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 43.2 88.0 46.5 2 : 18 : 55.3 -- : -- 0.837

36 Sumenep 113 51.00 BT 7 0.00 LS 6 : 21 : 51.8 93.0 12.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 27 : 8.7 91.2 28.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 41 : 49.3 89.0 46.8 2 : 19 : 57.5 -- : -- 0.865

37 Situbondo 113 56.00 BT 7 42.00 LS 6 : 21 : 51.2 92.9 12.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 51.8 90.9 28.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 41 : 9.2 88.2 46.7 2 : 19 : 18.0 -- : -- 0.843

38 Banyuwangi 114 22.00 BT 8 12.00 LS 6 : 22 : 2.6 92.7 12.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 27 : 3.1 90.5 28.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 41 : 17.6 87.6 47.2 2 : 19 : 14.9 -- : -- 0.825

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WIB WIB WIB WIB WIB

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI JAWA TIMUR

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU

Page 41: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KALIMANTAN BARAT

Pada gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Kalimantan Barat. Di provinsi ini, terdapat satu kota kecil yang terlewati jalur totalitas, yaitu

Kendawangan, dengan magnitudo gerhana sebesar 1,016 dan durasi totalitas 2 menit 19,1 detik.

Sementara itu, di kota-kota lainnya di Kalimantan Barat, gerhana yang teramati berupa Gerhana

Matahari Sebagian dengan magnitudo terantang antara 0,875 di sebelah Utara Sambas hingga 1,00 di

sebelah Selatan Ketapang.

Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Kalimantan

Barat. Karena Gerhana yang teramati dari sebagian besar kota di Kalimantan Barat adalah Gerhana

Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada kolom Kontak Ketiga di sebagian

besar kota tersebut dikosongkan. Dengan demikian, untuk sebagian besar kota di Kalimantan Barat

hanya Kontak pertama, Puncak Gerhana, dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya.

Secara umum, gerhana di Kalimantan Barat akan dimulai pada pukul 06:23 WIB, puncak gerhana terjadi

pada pukul 07:28 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:42 WIB. Durasi gerhana teramati di

Kalimantan Barat rata-rata adalah 2 jam 17 menit. Gerhana paling lama akan dialami oleh pengamat di

Putussibau dengan durasi waktu gerhana selama 2 jam 22 menit 26,8 detik. Detail informasi untuk setiap

kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

Page 42: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Pontianak 109 19.00 BT 0 3.00 LS 6 : 23 : 8.1 94.5 7.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 27 : 7.7 94.8 23.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 27.5 95.8 41.7 2 : 17 : 19.5 -- : -- 0.939

2 Mempawah 108 57.00 BT 0 34.00 LU 6 : 23 : 29.4 94.5 7.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 27 : 14.7 95.0 23.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 16.6 96.3 41.2 2 : 16 : 47.2 -- : -- 0.919

3 Singkawang 108 59.00 BT 0 54.00 LU 6 : 23 : 45.8 94.6 7.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 27 : 31.3 95.2 23.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 33.6 96.6 41.2 2 : 16 : 47.8 -- : -- 0.909

4 Sambas 109 17.00 BT 1 21.00 LU 6 : 24 : 13.7 94.6 7.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 28 : 8.3 95.4 23.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 41 : 22.3 97.1 41.7 2 : 17 : 8.5 -- : -- 0.896

5 Sungai Raya 109 22.00 BT 0 33.00 LS 6 : 22 : 47.9 94.4 7.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 49.1 94.6 23.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 10.7 95.4 41.7 2 : 17 : 22.8 -- : -- 0.955

6 Bengkayang 109 28.00 BT 0 49.00 LU 6 : 23 : 50.7 94.6 7.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 27 : 54.2 95.2 23.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 41 : 19.5 96.6 41.9 2 : 17 : 28.8 -- : -- 0.913

7 Ngabang 109 55.00 BT 0 23.00 LU 6 : 23 : 38.8 94.5 8.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 28 : 0.0 95.0 24.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 41 : 47.6 96.3 42.5 2 : 18 : 8.8 -- : -- 0.927

8 Sukadana 109 57.00 BT 1 14.00 LS 6 : 22 : 31.9 94.3 8.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 52.6 94.3 24.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 38.4 94.8 42.4 2 : 18 : 6.5 -- : -- 0.977

9 Ketapang 109 57.00 BT 1 51.00 LS 6 : 22 : 9.8 94.2 8.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 27.7 94.0 24.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 9.1 94.2 42.4 2 : 17 : 59.2 -- : -- 0.996

10 Sanggau 110 35.00 BT 0 7.00 LU 6 : 23 : 40.2 94.5 8.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 28 : 26.5 94.9 25.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 42 : 45.8 96.2 43.5 2 : 19 : 5.6 -- : -- 0.937

11 Sekadau 110 53.00 BT 0 1.00 LU 6 : 23 : 42.1 94.5 9.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 28 : 39.6 94.9 25.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 43 : 13.2 96.1 43.9 2 : 19 : 31.1 -- : -- 0.941

12 Sintang 111 29.00 BT 0 4.00 LU 6 : 23 : 57.7 94.5 9.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 29 : 18.0 94.9 26.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 44 : 20.2 96.2 44.8 2 : 20 : 22.5 -- : -- 0.941

13 Nanga Pinoh 111 44.00 BT 0 19.00 LS 6 : 23 : 46.5 94.4 10.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 29 : 16.0 94.8 26.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 44 : 29.5 95.9 45.1 2 : 20 : 43.0 -- : -- 0.953

14 Putussibau 112 55.00 BT 0 50.00 LU 6 : 25 : 9.8 94.7 11.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 31 : 25.3 95.4 28.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 47 : 36.6 97.3 46.9 2 : 22 : 26.8 -- : -- 0.922

15 Kendawangan-Ketapang 110 14.00 BT 2 32.00 LS 6 : 21 : 53.1 94.1 8.2 7 : 25 : 7.0 93.7 24.0 7 : 26 : 16.5 93.7 24.3 7 : 27 : 26.1 93.7 24.6 8 : 40 : 3.8 93.6 42.7 2 : 18 : 10.7 2 : 19.1 1.016

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WIB WIB WIB WIB WIB

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI KALIMANTAN BARAT

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU

Page 43: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KALIMANTAN TENGAH

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Kalimantan Tengah. Sebagian besar kota-kota di provinsi ini terlewati jalur totalitas gerhana dengan

magnitudo teramati sebesar 1,003 di Kasongan; 1,008 di Sukamara, Pangkalan Bun, dan Buntok; 1,010 di

Sampit; 1,011 di Nanga Bulik; 1,015 di Tamiang Layang dan 1,016 di Palangkaraya, yang merupakan

magnitudo gerhana paling besar. Durasi totalitas di sebagian kota tersebut berkisar antara 1 hingga 2

menit, dengan lokasi totalitas gerhana terlama adalah di kota Tamiang Layang yaitu 2 menit 32 detik.

Sementara itu, kota-kota lainnya di Kalimantan Tengah megalami Gerhana Matahari Sebagian.

Magnitudo gerhananya terentang antara 0,930 Kalimantan Tengah bagian Utara hingga 1,00 di Utara

Buntok untuk kota-kota di bagian Utara jalur totalitas. Adapun untuk kota-kota di bagian Selatan jalur

totalitas, magnitudo gerhananya adalah antara 0,998 di Pulang Pisau hingga 0,980 di ujung Selatan

Taman Nasional Tanjung Puting.

Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Kalimantan Tengah. Kontak

pertama teramati di seluruh kota di Kalimantan Tengah yang dimulai pada pukul 06:22 WIB. Adapun

Kontak kedua dan kontak ketiga teramati di beberapa kota yang terlewati jalur totalitas karena gerhana

yang teramati di kota-kota tersebut merupakan Gerhana Matahari Total. Data pada Kontak kedua dan

kontak ketiga pada sebagian kota lainnya tidak ditampilkan mengingat gerhana yang teramati di kota-

kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian. Secara umum, puncak gerhana terjadi pada pukul

07:30 WIB, dan gerhana berakhir pada pukul 08:47 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Kalimantan

Tengah rata-rata adalah 2 jam 24 menit dengan durasi gerhana paling lama terjadi di Kasongan yaitu 2

jam 31 menit 45,7 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

Page 44: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Palangka Raya 113 55.00 BT 2 13.00 LS 6 : 23 : 29.1 94.0 12.3 7 : 28 : 57.3 93.8 28.6 7 : 30 : 12.1 93.8 28.9 7 : 31 : 26.9 93.8 29.2 8 : 46 : 54.5 94.1 48.0 2 : 23 : 25.4 2 : 29.7 1.016

2 Sukamara 111 10.00 BT 2 43.00 LS 6 : 22 : 6.3 94.0 9.2 7 : 26 : 1.6 93.6 25.2 7 : 27 : 1.8 93.6 25.4 7 : 28 : 2.0 93.6 25.7 8 : 41 : 29.4 93.5 44.0 2 : 19 : 23.1 2 : 0.3 1.008

3 Nanga Bulik 111 26.00 BT 2 11.00 LS 6 : 22 : 28.7 94.1 9.6 7 : 26 : 32.6 93.8 25.5 7 : 27 : 38.4 93.8 25.8 7 : 28 : 44.3 93.8 26.1 8 : 42 : 24.9 94.0 44.4 2 : 19 : 56.2 2 : 11.7 1.011

4 Pangkalan Bun 111 36.00 BT 2 41.00 LS 6 : 22 : 16.6 94.0 9.7 7 : 26 : 27.6 93.6 25.7 7 : 27 : 28.3 93.6 26.0 7 : 28 : 28.9 93.6 26.2 8 : 42 : 16.2 93.5 44.6 2 : 19 : 59.6 2 : 1.2 1.008

5 Kuala Pembuang 112 23.00 BT 3 20.00 LS 6 : 22 : 16.0 93.9 10.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 27 : 49.5 93.3 26.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 43 : 3.4 92.9 45.6 2 : 20 : 47.4 -- : -- 0.986

6 Sampit 112 57.00 BT 2 31.00 LS 6 : 22 : 53.7 94.0 11.2 7 : 27 : 51.2 93.7 27.4 7 : 28 : 57.1 93.7 27.7 7 : 30 : 2.9 93.7 27.9 8 : 44 : 50.0 93.7 46.6 2 : 21 : 56.3 2 : 11.7 1.010

7 Kuala Kurun 113 52.00 BT 1 6.00 LS 6 : 24 : 8.7 94.3 12.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 30 : 58.0 94.4 29.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 47 : 49.8 95.3 48.1 2 : 23 : 41.1 -- : -- 0.985

8 Pulang Pisau 114 15.00 BT 2 45.00 LS 6 : 23 : 21.3 93.9 12.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 30 : 11.6 93.5 29.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 47 : 1.8 93.5 48.4 2 : 23 : 40.5 -- : -- 0.998

9 Kuala Kapuas 114 22.00 BT 3 5.00 LS 6 : 23 : 14.7 93.8 12.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 30 : 5.5 93.3 29.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 46 : 55.4 93.1 48.5 2 : 23 : 40.8 -- : -- 0.988

10 Purukcahu 114 34.00 BT 0 35.00 LS 6 : 24 : 50.4 94.4 13.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 32 : 9.9 94.7 29.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 49 : 39.2 96.0 49.2 2 : 24 : 48.8 -- : -- 0.971

11 Buntok 114 49.00 BT 1 44.00 LS 6 : 24 : 12.1 94.1 13.3 7 : 30 : 31.2 94.1 29.9 7 : 31 : 34.4 94.1 30.1 7 : 32 : 37.6 94.1 30.4 8 : 49 : 5.6 94.7 49.4 2 : 24 : 53.5 2 : 6.4 1.008

12 Muara Teweh 114 52.00 BT 0 57.00 LS 6 : 24 : 44.1 94.3 13.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 32 : 13.8 94.5 30.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 49 : 55.1 95.7 49.6 2 : 25 : 11.0 -- : -- 0.984

13 Tamiang Layang 115 9.00 BT 2 7.00 LS 6 : 24 : 8.6 94.0 13.7 7 : 30 : 24.5 93.9 30.2 7 : 31 : 40.5 93.9 30.5 7 : 32 : 56.6 93.9 30.8 8 : 49 : 22.7 94.3 49.9 2 : 25 : 14.1 2 : 32.1 1.015

14 Kasongan 119 31.00 BT 1 53.00 LS 6 : 26 : 56.2 94.0 18.7 7 : 36 : 40.3 94.1 36.1 7 : 37 : 28.5 94.1 36.3 7 : 38 : 16.8 94.1 36.5 8 : 58 : 42.0 95.1 56.5 2 : 31 : 45.7 1 : 36.5 1.003

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WIB WIB WIB WIB WIB

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI KALIMANTAN TENGAH

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU

Page 45: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KALIMANTAN SELATAN

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Kalimantan Selatan. Di provinsi ini, terdapat 3 kota yang terlewati jalur totalitas gerhana yaitu

Amuntai, Tanjung, dan Paringin dengan magnitudo teramati masing-masing sebesar 1,005; 1,013; dan

1,008. Durasi totalitas di ketiga kota tersebut berkisar antara 1 hingga 2 menit, dengan lokasi totalitas

gerhana terlama adalah di kota Tanjung yaitu 2 menit 28 detik. Sementara itu, sebagian besar kota di

Kalimantan Selatan megalami Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara

0,952 di sebelah selatan Pelaihari hingga 1,000 di Barabai.

Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Kalimantan Selatan. Kontak

pertama teramati di seluruh kota di Kalimantan Selatan yang dimulai pada pukul 07:23 WITA. Sedangkan

kontak kedua dan kontak ketiga teramati di 3 kota yang terlewati jalur totalitas karena gerhana yang

teramati di kota-kota tersebut merupakan Gerhana Matahari Total. Data pada kontak kedua dan kontak

ketiga pada sebagian kota lainnya tidak ditampilkan mengingat gerhana yang teramati di kota-kota

tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian. Secara umum, puncak gerhana di Kalimantan Selatan

terjadi pada pukul 08:31 WITA dan gerhana berakhir pada pukul 09:48 WITA. Durasi gerhana yang

teramati di Kalimantan Selatan rata-rata adalah 2 jam 24 menit dengan durasi gerhana paling lama

terjadi di Kotabaru, yaitu 2 jam 26 menit 14,8 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada

Tabel berikut.

Page 46: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Banjarmasin 114 35.00 BT 3 20.00 LS 7 : 23 : 13.8 93.8 13.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 9.7 93.2 29.6 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 47 : 5.0 92.8 48.8 2 : 23 : 51.2 -- : -- 0.979

2 Marabahan 114 45.00 BT 2 59.00 LS 7 : 23 : 28.7 93.8 13.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 35.5 93.4 29.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 47 : 45.0 93.3 49.1 2 : 24 : 16.3 -- : -- 0.989

3 Pelaihari 114 47.00 BT 3 46.00 LS 7 : 23 : 8.3 93.7 13.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 5.5 92.9 29.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 47 : 1.1 92.3 49.0 2 : 23 : 52.9 -- : -- 0.965

4 Martapura 114 50.00 BT 3 24.00 LS 7 : 23 : 19.3 93.7 13.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 23.8 93.1 29.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 47 : 29.4 92.8 49.2 2 : 24 : 10.0 -- : -- 0.976

5 Banjarbaru 114 50.00 BT 3 25.00 LS 7 : 23 : 18.9 93.7 13.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 23.1 93.1 29.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 47 : 28.4 92.8 49.2 2 : 24 : 9.5 -- : -- 0.976

6 Rantau 115 8.00 BT 2 56.00 LS 7 : 23 : 41.7 93.8 13.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 3.9 93.4 30.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 48 : 32.2 93.3 49.7 2 : 24 : 50.5 -- : -- 0.990

7 Amuntai 115 14.00 BT 2 25.00 LS 7 : 24 : 1.0 94.0 13.7 8 : 30 : 37.8 93.7 30.3 8 : 31 : 33.1 93.7 30.6 8 : 32 : 28.5 93.7 30.8 9 : 49 : 14.8 93.9 49.9 2 : 25 : 13.8 1 : 50.6 1.005

8 Kandangan 115 14.00 BT 2 46.00 LS 7 : 23 : 49.8 93.9 13.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 17.9 93.5 30.5 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 48 : 53.9 93.5 49.9 2 : 25 : 4.1 -- : -- 0.995

9 Tanjung 115 22.00 BT 2 10.00 LS 7 : 24 : 13.6 94.0 13.9 8 : 30 : 39.6 93.8 30.5 8 : 31 : 53.6 93.8 30.8 8 : 33 : 7.6 93.8 31.1 9 : 49 : 45.3 94.2 50.2 2 : 25 : 31.7 2 : 28.0 1.013

10 Barabai 115 22.00 BT 2 35.00 LS 7 : 23 : 59.7 93.9 13.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 35.2 93.6 30.7 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 49 : 20.5 93.7 50.1 2 : 25 : 20.8 -- : -- 1.000

11 Paringin 115 25.00 BT 2 19.00 LS 7 : 24 : 10.0 94.0 14.0 8 : 30 : 46.4 93.7 30.6 8 : 31 : 50.5 93.7 30.8 8 : 32 : 54.5 93.7 31.1 9 : 49 : 42.3 94.1 50.2 2 : 25 : 32.3 2 : 8.1 1.008

12 Batulicin 115 59.00 BT 3 27.00 LS 7 : 23 : 53.7 93.7 14.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 41.6 93.1 31.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 49 : 39.4 92.7 50.9 2 : 25 : 45.7 -- : -- 0.970

13 Kotabaru 116 14.00 BT 3 14.00 LS 7 : 24 : 7.9 93.7 14.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 8.8 93.2 31.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 50 : 22.7 93.0 51.3 2 : 26 : 14.8 -- : -- 0.976

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WITA WITA WITA WITA WITA

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI KALIMANTAN SELATAN

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU

Page 47: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KALIMANTAN TIMUR DAN

KALIMANTAN UTARA

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Di Kalimantan Timur, terdapat 3 kota yang terlewati jalur

totalitas gerhana yaitu Tana Paser, Penajam, dan Balikpapan dengan magnitudo teramati masing-masing

sebesar 1,018; 1,003; dan 1,002. Durasi totalitas di ketiga kota tersebut berkisar antara 1 hingga 2

menit, dengan lokasi totalitas gerhana terlama adalah di Tana Paser yaitu 2 menit 37,5 detik. Sementara

itu, sebagian besar kota di Kalimanta Timur dan Kalimantan Utara gerhana yang teramati berupa

Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,831 di sebelah Utara

Malinau hingga 1,000 di sebelah Utara Balikpapan.

Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di masing-masing provinsi

Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Kontak pertama teramati di seluruh kota di Kalimantan Timur

yang dimulai pada pukul 07:26 WITA. Adaun kontak pertama di Kalimantan Utara terjadi pada pukul

07:30 WITA. Kontak kedua dan kontak ketiga hanya teramati di 3 kota yang terlewati jalur totalitas

karena gerhana yang teramati di kota-kota tersebut merupakan Gerhana Matahari Total. Kontak kedua

dan kontak ketiga pada kota-kota lainnya tidak ditampilkan mengingat gerhana yang teramati di kota-

kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian. Secara umum, puncak gerhana di Kalimantan Timur

dan Kalimantan Utara masing-masing terjadi pada pukul 08:35 WITA dan 08:39 WITA. Gerhana akan

berakhir di Kalimantan Timur pada pukul 09:54 WITA dan di Kalimantan Utara pada pukul 08:39 WITA.

Durasi gerhana yang teramati di kedua provinsi tersebut rata-rata adalah 2 jam 28 menit. Detail

informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

Page 48: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Samarinda 117 9.00 BT 0 30.00 LS 7 : 26 : 19.8 94.5 16.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 25.5 94.9 33.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 55 : 1.9 96.6 53.1 2 : 28 : 42.2 -- : -- 0.980

2 Ujoh Bilang 115 16.00 BT 0 30.00 LU 7 : 26 : 2.2 94.7 14.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 52.9 95.4 31.0 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 52 : 0.7 97.5 50.4 2 : 25 : 58.5 -- : -- 0.941

3 Sendawar 115 46.00 BT 0 9.00 LS 7 : 25 : 47.5 94.5 14.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 57.4 95.1 31.5 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 52 : 27.9 96.8 51.1 2 : 26 : 40.4 -- : -- 0.963

4 Tana Paser 116 11.00 BT 1 54.00 LS 7 : 24 : 49.5 94.1 14.9 8 : 31 : 45.9 94.0 31.5 8 : 33 : 4.6 94.0 31.9 8 : 34 : 23.4 94.0 32.2 9 : 51 : 39.0 94.6 51.5 2 : 26 : 49.6 2 : 37.5 1.018

5 Penajam 116 45.00 BT 1 18.00 LS 7 : 25 : 31.7 94.2 15.5 8 : 33 : 35.1 94.4 32.5 8 : 34 : 15.3 94.4 32.7 8 : 34 : 55.5 94.4 32.8 9 : 53 : 24.5 95.5 52.4 2 : 27 : 52.8 1 : 20.5 1.003

6 Balikpapan 116 50.00 BT 1 16.00 LS 7 : 25 : 36.0 94.2 15.6 8 : 33 : 48.2 94.4 32.6 8 : 34 : 23.2 94.4 32.8 8 : 34 : 58.2 94.4 32.9 9 : 53 : 36.9 95.6 52.5 2 : 28 : 0.9 1 : 10.0 1.002

7 Tenggarong 116 58.00 BT 0 25.00 LS 7 : 26 : 16.8 94.5 15.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 15.4 95.0 33.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 54 : 43.4 96.7 52.8 2 : 28 : 26.6 -- : -- 0.976

8 Tanjungredep 117 29.00 BT 2 9.00 LU 7 : 28 : 50.2 95.3 16.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 13.9 96.8 34.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 10.7 100.4 53.8 2 : 29 : 20.5 -- : -- 0.901

9 Bontang 117 29.00 BT 0 7.00 LU 7 : 27 : 0.7 94.6 16.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 23.5 95.4 33.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 20.3 97.6 53.7 2 : 29 : 19.7 -- : -- 0.962

10 Sangatta 117 32.00 BT 0 30.00 LS 7 : 26 : 33.9 94.5 16.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 55.8 95.0 33.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 55 : 51.0 96.7 53.7 2 : 29 : 17.1 -- : -- 0.982

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WITA WITA WITA WITA WITA

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI KALIMANTAN TIMUR

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU

Page 49: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Tanjungselor 117 21.00 BT 2 49.00 LU 7 : 29 : 26.1 95.5 16.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 41.0 97.2 34.0 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 26.4 101.3 53.6 2 : 29 : 0.3 -- : -- 0.880

2 Malinau 116 38.00 BT 3 35.00 LU 7 : 29 : 49.1 95.6 16.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 26.7 97.6 33.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 57 : 26.7 102.0 52.5 2 : 27 : 37.5 -- : -- 0.853

3 Tideng Pale 116 49.00 BT 3 30.00 LU 7 : 29 : 50.4 95.6 16.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 36.8 97.6 33.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 57 : 47.4 102.0 52.8 2 : 27 : 57.0 -- : -- 0.857

4 Tarakan 117 36.00 BT 3 16.00 LU 7 : 30 : 4.8 95.6 17.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 28.1 97.6 34.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 59 : 22.3 102.1 54.0 2 : 29 : 17.4 -- : -- 0.868

5 Nunukan 117 38.00 BT 4 8.00 LU 7 : 31 : 5.4 95.9 17.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 23.0 98.2 34.5 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 0 : 7.8 103.3 54.0 2 : 29 : 2.5 -- : -- 0.842

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI KALIMANTAN UTARA

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WITA WITA WITA WITA WITA

Page 50: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI BALI

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Bali. Gerhana yang teramati dari Bali berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo

gerhana terentang antara 0,801 di sebelah Selatan Klungkung hingga 0,828 di Bali bagian Barat. Adapun

kota dengan magnitudo terbesar adalah di Singaraja, yaitu 0,824.

Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Bali. Karena gerhana yang

teramati dari Bali adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun

pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Bali hanya Kontak

Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya.

Secara umum, gerhana di Bali akan dimulai pada pukul 07:22 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul

08:28 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 09:42 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Bali

rata-rata adalah 2 jam 19 menit, dengan durasi gerhana terlama di Amlapura, yaitu selama 2 jam 20

menit 25,3 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

Page 51: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Denpasar 115 13.00 BT 8 42.00 LS 7 : 22 : 28.1 92.5 13.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 41.1 90.1 29.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 42 : 7.7 86.8 48.2 2 : 19 : 39.6 -- : -- 0.806

2 Negara 114 38.00 BT 8 21.00 LS 7 : 22 : 10.2 92.6 13.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 15.1 90.4 29.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 41 : 33.9 87.4 47.5 2 : 19 : 23.6 -- : -- 0.820

3 Singaraja 115 4.00 BT 8 10.00 LS 7 : 22 : 22.4 92.6 13.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 47.7 90.4 29.7 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 42 : 32.3 87.4 48.2 2 : 20 : 9.9 -- : -- 0.824

4 Tabanan 115 4.00 BT 8 32.00 LS 7 : 22 : 23.1 92.5 13.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 36.6 90.2 29.6 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 42 : 4.8 87.1 48.0 2 : 19 : 41.7 -- : -- 0.812

5 Mengwi 115 11.00 BT 8 35.00 LS 7 : 22 : 26.7 92.5 13.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 42.5 90.2 29.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 42 : 13.1 87.0 48.2 2 : 19 : 46.4 -- : -- 0.810

6 Bangli 115 19.00 BT 8 28.00 LS 7 : 22 : 30.3 92.5 13.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 54.5 90.2 30.0 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 42 : 35.8 87.1 48.4 2 : 20 : 5.5 -- : -- 0.814

7 Gianyar 115 21.00 BT 8 33.00 LS 7 : 22 : 31.5 92.5 13.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 54.1 90.2 30.0 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 42 : 32.9 87.0 48.4 2 : 20 : 1.4 -- : -- 0.811

8 Klungkung 115 33.00 BT 8 46.00 LS 7 : 22 : 38.4 92.4 14.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 0.4 90.0 30.2 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 42 : 37.1 86.7 48.6 2 : 19 : 58.7 -- : -- 0.803

9 Amlapura 115 35.00 BT 8 28.00 LS 7 : 22 : 38.3 92.5 14.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 11.6 90.2 30.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 43 : 3.7 87.0 48.8 2 : 20 : 25.3 -- : -- 0.813

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI BALI

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WITA WITA WITA WITA WITA

Page 52: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI NUSA TENGGARA BARAT

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Nusa Tenggara Barat. Gerhana yang teramati dari Nusa Tenggara Barat berupa Gerhana Matahari

Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,786 di sebelah Selatan pulau Sumbawa hingga

0,818 di bagian Utara pulau Lombok. Adapun kota dengan magnitudo terbesar adalah di Tanjung, yaitu

0,814.

Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Nusa Tenggara Barat. Karena

gerhana yang teramati dari Nusa Tenggara Barat adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada

kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua

kota di Nusa Tenggara Barat hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang

ditampilkan datanya.

Secara umum, gerhana di Nusa Tenggara Barat akan dimulai pada pukul 07:23 WITA, puncak gerhana

terjadi pada pukul 08:30 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 09:45 WITA. Durasi gerhana yang

teramati di Nusa Tenggara Barat rata-rata adalah 2 jam 23 menit, dengan durasi terlama di Bima, yaitu 2

jam 24 menit 18,8 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

Page 53: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Mataram 116 7.00 BT 8 35.00 LS 7 : 22 : 55.4 92.4 14.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 42.7 90.0 30.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 43 : 50.9 86.7 49.5 2 : 20 : 55.5 -- : -- 0.807

2 Gerung 116 7.00 BT 8 40.00 LS 7 : 22 : 55.6 92.3 14.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 40.2 90.0 30.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 43 : 44.4 86.6 49.5 2 : 20 : 48.7 -- : -- 0.804

3 Tanjung 116 9.00 BT 8 21.00 LS 7 : 22 : 55.8 92.4 14.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 52.2 90.1 31.0 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 44 : 12.6 86.9 49.6 2 : 21 : 16.7 -- : -- 0.814

4 Praya 116 17.00 BT 8 41.00 LS 7 : 23 : 1.1 92.3 14.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 50.7 89.9 31.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 44 : 0.7 86.5 49.7 2 : 20 : 59.6 -- : -- 0.803

5 Selong 116 32.00 BT 8 40.00 LS 7 : 23 : 9.2 92.3 15.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 7.9 89.9 31.5 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 44 : 28.7 86.5 50.1 2 : 21 : 19.5 -- : -- 0.803

6 Taliwang 116 52.00 BT 8 44.00 LS 7 : 23 : 20.6 92.2 15.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 28.3 89.8 31.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 44 : 59.1 86.3 50.5 2 : 21 : 38.5 -- : -- 0.799

7 Sumbawa Besar 117 26.00 BT 8 31.00 LS 7 : 23 : 39.6 92.2 16.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 14.2 89.8 32.6 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 46 : 18.1 86.3 51.4 2 : 22 : 38.5 -- : -- 0.804

8 Dompu 118 28.00 BT 8 32.00 LS 7 : 24 : 17.8 92.0 17.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 27.4 89.6 33.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 48 : 11.2 86.0 52.9 2 : 23 : 53.4 -- : -- 0.799

9 Woha 118 40.00 BT 8 33.00 LS 7 : 24 : 25.6 92.0 17.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 41.4 89.5 34.2 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 48 : 32.2 85.9 53.2 2 : 24 : 6.6 -- : -- 0.798

10 Bima 118 44.00 BT 8 28.00 LS 7 : 24 : 28.0 92.0 17.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 49.2 89.6 34.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 48 : 46.8 86.0 53.3 2 : 24 : 18.8 -- : -- 0.800

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI NUSA TENGGARA BARAT

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WITA WITA WITA WITA WITA

Page 54: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI NUSA TENGGARA TIMUR

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Nusa Tenggara Timur. Gerhana yang teramati dari Nusa Tenggara Timur berupa Gerhana Matahari

Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,699 di sebelah Selatan pulau Rote hingga 0,799

di bagian Utara pulau Flores. Adapun kota dengan magnitudo terbesar adalah di Labuan Bajo, yaitu

0,793.

Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Nusa Tenggara Timur. Karena

gerhana yang teramati dari Nusa Tenggara Timur adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada

kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua

kota di Nusa Tenggara Timur hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang

ditampilkan datanya.

Secara umum, gerhana di Nusa Tenggara Timur akan dimulai pada pukul 07:27 WITA, puncak gerhana

terjadi pada pukul 08:35 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 09:51 WITA. Durasi gerhana yang

teramati di Nusa Tenggara Timur rata-rata adalah 2 jam 27 menit, dengan durasi terlama di kota

Kalabahi, yaitu 2 jam 31 menit 35,8 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel

berikut.

Page 55: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Kupang 123 35.00 BT 10 11.00 LS 7 : 28 : 27.2 90.4 23.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 15.6 87.1 40.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 55 : 25.3 81.2 59.5 2 : 26 : 58.1 -- : -- 0.719

2 Tambolaka 119 15.00 BT 9 25.00 LS 7 : 24 : 53.8 91.6 18.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 55.6 88.8 34.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 48 : 22.4 84.6 53.6 2 : 23 : 28.6 -- : -- 0.767

3 Waikabubak 119 25.00 BT 9 38.00 LS 7 : 25 : 2.6 91.5 18.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 1.0 88.6 35.0 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 48 : 21.6 84.2 53.8 2 : 23 : 19.0 -- : -- 0.759

4 Waibakul 119 34.00 BT 9 35.00 LS 7 : 25 : 8.3 91.5 18.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 13.8 88.6 35.2 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 48 : 42.8 84.2 54.0 2 : 23 : 34.5 -- : -- 0.760

5 Labuan Bajo 119 53.00 BT 8 30.00 LS 7 : 25 : 15.0 91.8 19.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 14.7 89.3 35.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 50 : 55.1 85.5 55.0 2 : 25 : 40.1 -- : -- 0.793

6 Waingapu 120 15.00 BT 9 40.00 LS 7 : 25 : 38.2 91.3 19.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 2.8 88.4 36.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 49 : 51.9 83.8 55.0 2 : 24 : 13.6 -- : -- 0.754

7 Ruteng 120 28.00 BT 8 37.00 LS 7 : 25 : 40.7 91.6 19.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 56.0 89.1 36.5 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 51 : 52.3 85.1 55.8 2 : 26 : 11.7 -- : -- 0.787

8 Borong 120 36.00 BT 8 49.00 LS 7 : 25 : 47.4 91.5 19.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 59.3 88.9 36.7 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 51 : 49.8 84.8 55.9 2 : 26 : 2.4 -- : -- 0.780

9 Bajawa 120 57.00 BT 8 49.00 LS 7 : 26 : 3.2 91.5 20.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 27.1 88.9 37.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 52 : 30.5 84.6 56.4 2 : 26 : 27.3 -- : -- 0.778

10 Mbay 121 16.00 BT 8 30.00 LS 7 : 26 : 16.6 91.6 20.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 4.2 89.0 37.6 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 53 : 36.8 84.9 57.0 2 : 27 : 20.1 -- : -- 0.786

11 Ende 121 39.00 BT 8 50.00 LS 7 : 26 : 36.0 91.4 21.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 23.1 88.7 38.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 53 : 51.2 84.3 57.4 2 : 27 : 15.2 -- : -- 0.774

12 Seba 121 50.00 BT 10 30.00 LS 7 : 27 : 2.1 90.7 21.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 39.3 87.4 38.0 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 51 : 31.0 81.9 56.8 2 : 24 : 29.0 -- : -- 0.719

13 Maumere 122 12.00 BT 8 37.00 LS 7 : 27 : 1.8 91.3 21.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 16.8 88.7 38.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 55 : 17.0 84.3 58.3 2 : 28 : 15.2 -- : -- 0.777

14 Baa 123 3.00 BT 10 43.00 LS 7 : 28 : 7.2 90.3 22.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 11.6 86.8 39.6 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 53 : 27.8 80.8 58.4 2 : 25 : 20.5 -- : -- 0.705

15 Larantuka 123 18.00 BT 8 51.00 LS 7 : 27 : 59.2 91.1 23.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 41.6 88.3 40.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 57 : 6.9 83.5 59.8 2 : 29 : 7.7 -- : -- 0.763

16 Lewoleba 123 24.00 BT 8 23.00 LS 7 : 28 : 2.8 91.2 23.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 8.9 88.6 40.5 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 5.0 84.1 60.2 2 : 30 : 2.2 -- : -- 0.778

17 Oelamasi 123 52.00 BT 10 5.00 LS 7 : 28 : 41.3 90.4 23.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 43.7 87.1 40.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 9.1 81.2 60.0 2 : 27 : 27.8 -- : -- 0.721

18 Soe 124 17.00 BT 9 52.00 LS 7 : 29 : 1.7 90.4 24.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 28.3 87.2 41.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 57 : 21.4 81.3 60.7 2 : 28 : 19.6 -- : -- 0.725

19 Kefamenanu 124 29.00 BT 9 27.00 LS 7 : 29 : 8.6 90.6 24.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 2.3 87.5 41.7 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 29.1 81.8 61.2 2 : 29 : 20.6 -- : -- 0.737

20 Kalabahi 124 31.00 BT 8 13.00 LS 7 : 29 : 4.0 91.1 24.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 55.7 88.5 42.0 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 0 : 39.8 83.9 62.0 2 : 31 : 35.8 -- : -- 0.776

21 Atambua 124 54.00 BT 9 6.00 LS 7 : 29 : 29.7 90.7 25.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 53.9 87.7 42.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 59 : 56.6 82.1 62.1 2 : 30 : 26.9 -- : -- 0.745

22 Betun 124 54.00 BT 9 33.00 LS 7 : 29 : 33.6 90.4 25.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 35.8 87.3 42.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 59 : 9.1 81.4 61.8 2 : 29 : 35.5 -- : -- 0.731

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI NUSA TENGGARA TIMUR

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WITA WITA WITA WITA WITA

Page 56: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SULAWESI BARAT

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Sulawesi Barat. Di Provinsi ini, terdapat satu kota yang terlewati jalur totalitas, yaitu Pasangkayu,

dengan magnitudo gerhana sebesar 1,011 dan durasi totalitas 2 menit 33,8 detik. Sementara itu, di kota-

kota lainnya di Sulawesi Barat, gerhana yang teramati akan berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan

magnitudo gerhana terentang antara 1,000 sebelah Utara Tobadak hingga 0,955 di Majene.

Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Sulawesi Barat. Karena gerhana

yang teramati dari sebagian besar kota di Sulawesi Barat adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data

pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga di sebagian besar kota tersebut

dikosongkan. Dengan demikian, untuk sebagian besar kota di Sulawesi Barat hanya Kontak Pertama,

Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya.

Secara umum, gerhana di Sulawesi Barat akan dimulai pada pukul 07:26 WITA, puncak gerhana terjadi

pada pukul 08:36 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 09:57 WITA. Durasi gerhana yang

teramati di Sulawesi Barat rata-rata adalah 2 jam 31 menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat

dilihat pada Tabel berikut.

Page 57: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Mamuju 118 50.00 BT 2 41.00 LS 7 : 26 : 0.1 93.8 17.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 53.0 93.5 35.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 19.3 93.8 55.3 2 : 30 : 19.2 -- : -- 0.982

2 Majene 118 58.00 BT 3 32.00 LS 7 : 25 : 40.0 93.5 17.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 24.2 92.9 35.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 55 : 37.3 92.6 55.3 2 : 29 : 57.3 -- : -- 0.955

3 Polewali 119 18.00 BT 3 26.00 LS 7 : 25 : 56.4 93.5 18.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 55.8 93.0 35.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 26.6 92.7 55.9 2 : 30 : 30.2 -- : -- 0.956

4 Pasangkayu 119 20.00 BT 1 10.00 LS 7 : 27 : 16.7 94.3 18.5 8 : 36 : 32.6 94.6 35.8 8 : 37 : 49.5 94.6 36.1 8 : 39 : 6.3 94.6 36.5 9 : 59 : 5.1 96.2 56.4 2 : 31 : 48.3 2 : 33.8 1.011

5 Mamasa 119 22.00 BT 2 57.00 LS 7 : 26 : 13.5 93.7 18.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 24.0 93.3 35.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 57 : 9.2 93.5 56.1 2 : 30 : 55.7 -- : -- 0.971

6 Tobadak 119 28.00 BT 2 5.00 LS 7 : 26 : 46.8 94.0 18.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 14.4 93.9 36.2 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 21.9 94.8 56.4 2 : 31 : 35.1 -- : -- 0.997

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WITA WITA WITA WITA WITA

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI SULAWESI BARAT

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU

Page 58: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SULAWESI SELATAN

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Sulawesi Selatan. Gerhana yang teramati dari Sulawesi Selatan berupa Gerhana Matahari Sebagian

dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,998 di sebelah Utara Masamba hingga 0,824 di sebelah

Selatan pulau Selayar. Adapun kota dengan magnitudo terbesar adalah Masamba, yaitu 0,979.

Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Sulawesi Selatan. Karena

gerhana yang teramati dari Sulawesi Selatan adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom

Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di

Sulawesi Selatan hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan

datanya.

Secara umum, gerhana di Sulawesi Selatan akan dimulai pada pukul 07:26 WITA, puncak gerhana terjadi

pada pukul 08:36 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 09:54 WITA. Durasi gerhana yang

teramati di Sulawesi Selatan rata-rata adalah 2 jam 30 menit, dengan durasi gerhana terlama di kota

Malili, yaitu 2 jam 33 menit 39,3 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel

berikut.

Page 59: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Makassar 119 23.00 BT 5 9.00 LS 7 : 25 : 20.2 93.0 18.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 46.2 91.7 35.6 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 54 : 30.2 90.2 55.5 2 : 29 : 10.1 -- : -- 0.902

2 Sungguminasa 119 28.00 BT 5 12.00 LS 7 : 25 : 22.7 92.9 18.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 50.8 91.7 35.7 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 54 : 36.7 90.2 55.6 2 : 29 : 14.0 -- : -- 0.900

3 Turikale 119 33.00 BT 5 0.00 LS 7 : 25 : 29.8 93.0 18.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 6.0 91.8 35.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 55 : 2.3 90.4 55.8 2 : 29 : 32.5 -- : -- 0.906

4 Pattallassang 119 34.00 BT 5 12.00 LS 7 : 25 : 26.9 92.9 18.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 58.8 91.7 35.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 54 : 49.0 90.1 55.8 2 : 29 : 22.1 -- : -- 0.900

5 Parepare 119 37.00 BT 4 3.00 LS 7 : 25 : 53.3 93.3 18.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 53.4 92.5 36.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 22.0 91.8 56.2 2 : 30 : 28.7 -- : -- 0.935

6 Barru 119 37.00 BT 4 25.00 LS 7 : 25 : 44.7 93.2 18.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 37.0 92.2 36.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 55 : 54.7 91.3 56.1 2 : 30 : 10.0 -- : -- 0.924

7 Pinrang 119 38.00 BT 3 47.00 LS 7 : 26 : 0.8 93.4 18.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 7.0 92.7 36.2 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 43.7 92.2 56.3 2 : 30 : 42.9 -- : -- 0.944

8 Bontosunggu 119 40.00 BT 5 36.00 LS 7 : 25 : 24.5 92.8 18.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 49.9 91.4 36.0 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 54 : 30.2 89.6 55.8 2 : 29 : 5.8 -- : -- 0.887

9 Pangkajene 119 47.00 BT 3 55.00 LS 7 : 26 : 3.7 93.3 18.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 13.2 92.6 36.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 53.0 92.0 56.5 2 : 30 : 49.3 -- : -- 0.939

10 Enrekang 119 48.00 BT 3 34.00 LS 7 : 26 : 13.7 93.5 18.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 30.8 92.8 36.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 57 : 20.8 92.5 56.6 2 : 31 : 7.1 -- : -- 0.950

11 Watan Sidenreng 119 48.00 BT 3 51.00 LS 7 : 26 : 6.1 93.4 18.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 17.7 92.6 36.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 57 : 0.0 92.1 56.5 2 : 30 : 53.9 -- : -- 0.941

12 Makale 119 50.00 BT 3 5.00 LS 7 : 26 : 29.1 93.6 19.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 56.4 93.2 36.5 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 57 : 60.0 93.3 56.8 2 : 31 : 30.9 -- : -- 0.965

13 Rantepao 119 53.00 BT 2 58.00 LS 7 : 26 : 34.8 93.7 19.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 6.2 93.3 36.6 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 14.8 93.5 56.9 2 : 31 : 40.0 -- : -- 0.968

14 Watansoppeng 119 53.00 BT 4 21.00 LS 7 : 25 : 57.5 93.2 19.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 1.8 92.3 36.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 33.3 91.4 56.5 2 : 30 : 35.8 -- : -- 0.925

15 Bantaeng 119 59.00 BT 5 31.00 LS 7 : 25 : 39.2 92.8 19.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 18.9 91.4 36.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 55 : 15.8 89.6 56.3 2 : 29 : 36.6 -- : -- 0.888

16 Sengkang 120 1.00 BT 4 3.00 LS 7 : 26 : 10.4 93.3 19.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 26.4 92.5 36.7 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 57 : 12.8 91.8 56.8 2 : 31 : 2.4 -- : -- 0.933

17 Bulukumba 120 12.00 BT 5 33.00 LS 7 : 25 : 48.0 92.8 19.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 35.2 91.4 36.7 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 55 : 40.0 89.5 56.6 2 : 29 : 51.9 -- : -- 0.885

18 Palopo 120 14.00 BT 3 5.00 LS 7 : 26 : 46.5 93.6 19.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 30.2 93.2 37.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 52.0 93.3 57.4 2 : 32 : 5.5 -- : -- 0.962

19 Balangnipa 120 15.00 BT 5 7.00 LS 7 : 25 : 57.6 92.9 19.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 58.0 91.7 36.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 20.5 90.2 56.8 2 : 30 : 22.9 -- : -- 0.899

20 Watampone 120 19.00 BT 4 35.00 LS 7 : 26 : 11.1 93.1 19.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 27.2 92.1 37.0 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 57 : 10.4 91.0 57.1 2 : 30 : 59.3 -- : -- 0.915

21 Masamba 120 22.00 BT 2 31.00 LS 7 : 27 : 10.6 93.8 19.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 9.4 93.6 37.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 59 : 50.2 94.2 57.7 2 : 32 : 39.6 -- : -- 0.979

22 Belopa 120 22.00 BT 3 23.00 LS 7 : 26 : 43.5 93.5 19.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 27.1 93.0 37.2 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 47.4 92.8 57.5 2 : 32 : 3.9 -- : -- 0.952

23 Benteng 120 27.00 BT 6 7.00 LS 7 : 25 : 51.1 92.5 19.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 31.7 90.9 36.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 55 : 25.1 88.7 56.8 2 : 29 : 34.0 -- : -- 0.866

24 Malili 121 6.00 BT 2 38.00 LS 7 : 27 : 40.1 93.7 20.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 7.5 93.5 38.3 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 1 : 19.4 94.1 58.8 2 : 33 : 39.3 -- : -- 0.972

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI SULAWESI SELATAN

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WITA WITA WITA WITA WITA

Page 60: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SULAWESI TENGAH

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Sulawesi Tengah. Di Provinsi ini, terdapat enam kota yang terlewati jalur totalitas, yaitu Palu, Sigi

Biromaru, Parigi, Poso, Ampana, dan Luwuk. Magnitudo gerhananya adalah 1,005 di Palu, 1,011 di Sigi

Biromaru, 1,006 di Parigi, 1,012 di Poso, 1,015 di Ampana, dan 1,014 di Luwuk. Adapun durasi

totalitasnya adalah 1 menit 58,0 detik di Palu, 2 menit 33,5 detik di Sigi Biromaru, 2 menit 01,0 detik di

Parigi, 2 menit 38,6 detik di Poso, 2 menit 50,8 detik di Ampana, dan 2 menit 51,6 detik di Luwuk.

Sementara itu, di kota-kota lainnya di Sulawesi Tengah, gerhana yang teramati akan berupa Gerhana

Matahari Sebagian. Magnitudo gerhananya terentang antara 0,999 di Salakan hingga 0,935 Sulawesi

Tengah bagian Tenggara untuk kota-kota di bagian Selatan jalur totalitas. Adapun untuk kota-kota di

bagian Utara jalur totalitas, magnitudo gerhananya adalah antara 0,998 di Banawa hingga 0,943 di

sebelah Utara Toli-toli.

Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Sulawesi Tengah. Untuk kota-

kota yang tidak terlewati jalur totalitas gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Sebagian.

Karena itu, data pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga di kota-kota tersebut

dikosongkan. Sementara di kota-kota yang terlewati jalur totalitas, data pada kedua kolom tersebut

ditampilkan. Secara umum, gerhana di Sulawesi Tengah akan dimulai pada pukul 07:29 WITA, puncak

gerhana terjadi pada pukul 08:41 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 10:04 WITA. Durasi

gerhana yang teramati di Sulawesi Tengah rata-rata adalah 2 jam 34 menit. Detail informasi untuk setiap

kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

Page 61: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Palu 119 50.00 BT 0 53.00 LS 7 : 27 : 50.1 94.4 19.2 8 : 37 : 48.0 94.8 36.6 8 : 38 : 47.0 94.8 36.8 8 : 39 : 46.0 94.9 37.1 10 : 0 : 30.3 96.7 57.2 2 : 32 : 40.2 1 : 58.0 1.005

2 Banawa 119 45.00 BT 0 39.00 LS 7 : 27 : 56.7 94.5 19.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 52.1 95.0 36.8 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 0 : 34.2 97.1 57.1 2 : 32 : 37.5 -- : -- 0.998

3 Sigi Biromaru 119 54.00 BT 1 3.00 LS 7 : 27 : 45.9 94.3 19.2 8 : 37 : 27.3 94.7 36.6 8 : 38 : 44.0 94.7 36.9 8 : 40 : 0.7 94.7 37.2 10 : 0 : 28.4 96.5 57.3 2 : 32 : 42.5 2 : 33.5 1.011

4 Parigi 120 9.00 BT 0 50.00 LS 7 : 28 : 6.2 94.4 19.5 8 : 38 : 16.7 94.9 37.0 8 : 39 : 17.2 94.9 37.3 8 : 40 : 17.8 94.9 37.5 10 : 1 : 16.4 96.9 57.7 2 : 33 : 10.2 2 : 1.0 1.006

5 Poso 120 47.00 BT 1 24.00 LS 7 : 28 : 11.0 94.2 20.2 8 : 38 : 23.8 94.5 37.7 8 : 39 : 43.1 94.5 38.1 8 : 41 : 2.4 94.5 38.4 10 : 2 : 4.4 96.1 58.6 2 : 33 : 53.4 2 : 38.6 1.012

6 Toli-Toli 120 51.00 BT 1 3.00 LU 7 : 30 : 10.7 95.1 20.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 42 : 5.2 96.5 38.5 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 4 : 53.7 100.3 59.0 2 : 34 : 43.0 -- : -- 0.952

7 Kolonodale 121 20.00 BT 1 58.00 LS 7 : 28 : 14.6 94.0 20.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 2.6 94.1 38.7 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 2 : 39.3 95.3 59.3 2 : 34 : 24.7 -- : -- 0.991

8 Buol 121 23.00 BT 1 9.00 LU 7 : 30 : 41.6 95.2 21.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 43 : 0.8 96.6 39.2 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 6 : 16.1 100.7 59.8 2 : 35 : 34.5 -- : -- 0.953

9 Ampana 121 35.00 BT 0 51.00 LS 7 : 29 : 11.9 94.4 21.2 8 : 39 : 59.9 95.0 38.9 8 : 41 : 25.3 95.0 39.2 8 : 42 : 50.7 95.0 39.6 10 : 4 : 32.6 97.3 59.9 2 : 35 : 20.7 2 : 50.8 1.015

10 Bungku 121 58.00 BT 2 33.00 LS 7 : 28 : 24.4 93.7 21.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 29.6 93.6 39.5 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 3 : 22.6 94.4 60.2 2 : 34 : 58.2 -- : -- 0.969

11 Luwuk 122 49.00 BT 0 56.00 LS 7 : 30 : 10.1 94.4 22.7 8 : 41 : 51.0 95.0 40.6 8 : 43 : 16.9 95.0 40.9 8 : 44 : 42.7 95.0 41.3 10 : 7 : 20.6 97.5 61.8 2 : 37 : 10.4 2 : 51.6 1.014

12 Salakan 123 18.00 BT 1 18.00 LS 7 : 30 : 19.9 94.3 23.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 43 : 42.9 94.7 41.6 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 8 : 2.4 97.0 62.5 2 : 37 : 42.5 -- : -- 0.999

13 Banggai 123 28.00 BT 1 34.00 LS 7 : 30 : 17.9 94.1 23.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 43 : 44.1 94.5 41.8 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 8 : 6.0 96.5 62.8 2 : 37 : 48.0 -- : -- 0.990

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WITA WITA WITA WITA WITA

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI SULAWESI TENGAH

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU

Page 62: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SULAWESI TENGGARA

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Sulawesi Tenggara. Gerhana yang teramati dari Sulawesi Tenggara berupa Gerhana Matahari

Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,967 di Sulawesi Tenggara bagian Utara hingga

0,848 di sebelah Selatan kepulauan Wakatobi.

Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Sulawesi Tenggara. Karena

gerhana yang teramati dari Sulawesi Tenggara adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada

kolom Kontak Kedua maupun pada kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua

kota di Sulawesi Tenggara hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang

ditampilkan datanya.

Secara umum, gerhana di Sulawesi Tenggara akan dimulai pada pukul 07:28 WITA, puncak gerhana

terjadi pada pukul 08:39 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 10:01 WITA. Durasi gerhana yang

teramati di Sulawesi Tenggara rata-rata adalah 2 jam 33 menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat

dilihat pada Tabel berikut.

Page 63: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Kendari 122 36.00 BT 3 58.00 LS 7 : 28 : 13.8 93.2 22.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 15.8 92.4 40.2 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 2 : 57.2 91.9 60.8 2 : 34 : 43.4 -- : -- 0.921

2 Lasusua 120 57.00 BT 3 36.00 LS 7 : 27 : 3.8 93.4 20.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 6.8 92.8 38.0 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 59 : 47.4 92.5 58.3 2 : 32 : 43.6 -- : -- 0.942

3 Kolaka 121 38.00 BT 4 2.00 LS 7 : 27 : 24.4 93.2 21.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 45.7 92.4 38.8 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 0 : 43.5 91.8 59.3 2 : 33 : 19.1 -- : -- 0.925

4 Tirawuta 121 53.00 BT 4 2.00 LS 7 : 27 : 36.5 93.2 21.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 7.9 92.4 39.2 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 1 : 16.5 91.8 59.7 2 : 33 : 40.0 -- : -- 0.924

5 Rumbia 121 54.00 BT 4 23.00 LS 7 : 27 : 28.9 93.0 21.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 52.6 92.1 39.1 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 0 : 50.6 91.2 59.6 2 : 33 : 21.7 -- : -- 0.913

6 Unaaha 122 3.00 BT 3 52.00 LS 7 : 27 : 48.9 93.2 21.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 30.9 92.5 39.4 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 1 : 51.9 92.1 60.0 2 : 34 : 2.9 -- : -- 0.928

7 Wanggudu 122 6.00 BT 3 25.00 LS 7 : 28 : 3.7 93.4 21.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 57.7 92.9 39.6 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 2 : 34.1 92.8 60.2 2 : 34 : 30.3 -- : -- 0.942

8 Andolo 122 10.00 BT 4 13.00 LS 7 : 27 : 45.9 93.1 21.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 24.3 92.2 39.5 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 1 : 39.2 91.5 60.0 2 : 33 : 53.3 -- : -- 0.916

9 Laworo 122 24.00 BT 4 46.00 LS 7 : 27 : 45.2 92.9 22.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 18.9 91.8 39.8 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 1 : 24.8 90.5 60.2 2 : 33 : 39.6 -- : -- 0.898

10 Labungkari 122 35.00 BT 5 15.00 LS 7 : 27 : 45.2 92.6 22.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 12.7 91.4 39.9 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 1 : 8.0 89.6 60.3 2 : 33 : 22.9 -- : -- 0.881

11 Batauga 122 35.00 BT 5 36.00 LS 7 : 27 : 39.3 92.5 22.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 56.5 91.1 39.9 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 0 : 38.0 89.0 60.2 2 : 32 : 58.6 -- : -- 0.870

12 Bau-Bau 122 38.00 BT 5 28.00 LS 7 : 27 : 44.0 92.6 22.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 7.1 91.2 40.0 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 0 : 56.0 89.3 60.3 2 : 33 : 12.0 -- : -- 0.874

13 Raha 122 44.00 BT 4 49.00 LS 7 : 28 : 1.1 92.8 22.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 46.6 91.7 40.2 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 2 : 4.5 90.4 60.7 2 : 34 : 3.4 -- : -- 0.894

14 Buranga 122 48.00 BT 5 43.00 LS 7 : 27 : 48.6 92.4 22.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 10.6 90.9 40.2 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 0 : 55.9 88.8 60.5 2 : 33 : 7.3 -- : -- 0.865

15 Pasarwajo 122 50.00 BT 5 29.00 LS 7 : 27 : 54.0 92.5 22.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 24.3 91.1 40.2 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 1 : 20.5 89.2 60.6 2 : 33 : 26.6 -- : -- 0.873

16 Langara 123 0.00 BT 4 1.00 LS 7 : 28 : 33.1 93.1 22.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 50.1 92.4 40.7 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 3 : 46.8 91.8 61.4 2 : 35 : 13.7 -- : -- 0.917

17 Wangi-Wangi 123 35.00 BT 5 23.00 LS 7 : 28 : 35.0 92.5 23.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 37.4 91.1 41.3 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 3 : 7.6 89.2 61.8 2 : 34 : 32.6 -- : -- 0.871

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI SULAWESI TENGGARA

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WITA WITA WITA WITA WITA

Page 64: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI GORONTALO

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Gorontalo. Gerhana yang teramati dari Gorontalo berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan

magnitudo gerhana terentang antara 0,992 di Gorontalo bagian Tenggara hingga 0,962 di Gorontalo

bagian Barat Laut.

Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Gorontalo . Karena gerhana yang

teramati dari Gorontalo adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua

maupun pada kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Gorontalo

hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya.

Secara umum, gerhana di Gorontalo akan dimulai pada pukul 07:31 WITA, puncak gerhana terjadi pada

pukul 08:45 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 10:09 WITA. Durasi gerhana yang teramati di

Gorontalo rata-rata adalah 2 jam 38 menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel

berikut.

Page 65: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Gorontalo 123 4.00 BT 0 32.00 LU 7 : 31 : 33.7 95.0 23.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 45 : 6.7 96.4 41.5 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 9 : 40.1 100.5 62.4 2 : 38 : 6.4 -- : -- 0.982

2 Marisa 121 56.00 BT 0 28.00 LU 7 : 30 : 32.0 94.9 21.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 43 : 12.8 96.1 39.9 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 6 : 51.2 99.8 60.6 2 : 36 : 19.2 -- : -- 0.977

3 Tilamuta 122 21.00 BT 0 32.00 LU 7 : 30 : 56.4 95.0 22.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 43 : 56.6 96.2 40.5 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 7 : 55.7 100.1 61.3 2 : 36 : 59.3 -- : -- 0.978

4 Kwandang 122 55.00 BT 0 47.00 LU 7 : 31 : 39.0 95.1 23.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 45 : 6.9 96.6 41.3 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 9 : 35.1 100.9 62.2 2 : 37 : 56.1 -- : -- 0.974

5 Limboto 122 58.00 BT 0 38.00 LU 7 : 31 : 33.7 95.1 23.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 45 : 2.8 96.4 41.4 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 9 : 32.3 100.7 62.3 2 : 37 : 58.6 -- : -- 0.979

6 Suwawa 123 12.00 BT 0 33.00 LU 7 : 31 : 41.7 95.1 23.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 45 : 21.0 96.4 41.7 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 10 : 0.8 100.6 62.7 2 : 38 : 19.2 -- : -- 0.983

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI GORONTALO

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WITA WITA WITA WITA WITA

Page 66: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SULAWESI UTARA

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Sulawesi Utara. Gerhana yang teramati dari Sulawesi Utara berupa Gerhana Matahari Sebagian

dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,995 di sebelah Selatan Kotamobagu hingga 0,870 di

bagian Utara kepulauan Sangihe-Talaud.

Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Sulawesi Utara . Karena gerhana

yang teramati dari Sulawesi Utara adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak

Kedua maupun pada kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Sulawesi

Utara hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya.

Secara umum, gerhana di Sulawesi Utara akan dimulai pada pukul 07:34 WITA, puncak gerhana terjadi

pada pukul 08:49 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 10:15 WITA. Durasi gerhana yang

teramati di Sulawesi Utara rata-rata adalah 2 jam 41 menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat

dilihat pada Tabel berikut.

Page 67: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Manado 124 47.00 BT 1 28.00 LU 7 : 34 : 0.8 95.6 25.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 49 : 0.5 97.6 44.1 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 15 : 1.5 103.7 65.2 2 : 41 : 0.7 -- : -- 0.967

2 Bolaang Uki 123 55.00 BT 0 52.00 LU 7 : 32 : 37.7 95.2 24.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 46 : 52.5 96.8 42.7 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 12 : 8.9 101.8 63.8 2 : 39 : 31.2 -- : -- 0.978

3 Lolak 124 1.00 BT 0 52.00 LU 7 : 32 : 43.2 95.2 24.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 47 : 2.8 96.8 42.9 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 12 : 23.8 101.8 64.0 2 : 39 : 40.6 -- : -- 0.979

4 Kotamobagu 124 19.00 BT 0 45.00 LU 7 : 32 : 53.8 95.2 24.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 47 : 26.4 96.8 43.3 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 13 : 0.6 101.8 64.4 2 : 40 : 6.7 -- : -- 0.985

5 Amurang 124 36.00 BT 1 8.00 LU 7 : 33 : 31.1 95.4 25.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 48 : 19.9 97.2 43.8 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 14 : 10.3 102.8 64.9 2 : 40 : 39.2 -- : -- 0.976

6 Tutuyan 124 45.00 BT 0 56.00 LU 7 : 33 : 28.7 95.3 25.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 48 : 23.0 97.0 43.9 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 14 : 18.8 102.5 65.1 2 : 40 : 50.1 -- : -- 0.983

7 Ratahan 124 47.00 BT 1 3.00 LU 7 : 33 : 37.1 95.4 25.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 48 : 33.9 97.1 44.0 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 14 : 32.2 102.8 65.2 2 : 40 : 55.1 -- : -- 0.979

8 Tomohon 124 50.00 BT 1 19.00 LU 7 : 33 : 55.1 95.5 25.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 48 : 56.2 97.4 44.1 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 14 : 58.7 103.5 65.3 2 : 41 : 3.6 -- : -- 0.972

9 Tondano 124 55.00 BT 1 18.00 LU 7 : 33 : 59.0 95.5 25.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 49 : 3.9 97.4 44.2 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 15 : 10.2 103.5 65.4 2 : 41 : 11.2 -- : -- 0.973

10 Airmadidi 124 58.00 BT 1 24.00 LU 7 : 34 : 7.7 95.6 25.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 49 : 15.7 97.5 44.3 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 15 : 24.9 103.8 65.5 2 : 41 : 17.1 -- : -- 0.970

11 Bitung 125 9.00 BT 1 27.00 LU 7 : 34 : 21.5 95.6 25.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 49 : 38.4 97.6 44.6 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 15 : 56.5 104.0 65.8 2 : 41 : 35.0 -- : -- 0.970

12 Ondong Siau 125 21.00 BT 2 45.00 LU 7 : 35 : 54.0 96.3 26.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 51 : 26.2 99.0 45.0 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 17 : 56.8 107.3 66.1 2 : 42 : 2.8 -- : -- 0.933

13 Tahuna 125 26.00 BT 3 35.00 LU 7 : 36 : 55.8 96.8 26.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 52 : 32.5 99.9 45.3 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 19 : 4.5 109.4 66.2 2 : 42 : 8.7 -- : -- 0.909

14 Melonguane 126 40.00 BT 3 59.00 LU 7 : 38 : 41.8 97.2 28.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 55 : 20.1 100.8 47.1 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 22 : 48.4 112.2 68.1 2 : 44 : 6.6 -- : -- 0.908

15 Boroko 123 17.00 BT 0 54.00 LU 7 : 32 : 4.9 95.2 23.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 45 : 50.5 96.7 41.9 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 10 : 37.1 101.4 62.8 2 : 38 : 32.2 -- : -- 0.973

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI SULAWESI UTARA

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WITA WITA WITA WITA WITA

Page 68: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI MALUKU UTARA

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Maluku Utara. Di Provinsi ini, terdapat enam kota yang terlewati jalur totalitas, yaitu Sofifi, Ternate,

Soasiu, Jailolo, Weda, dan Maba. Magnitudo gerhananya adalah 1,012 di Sofifi, 1,008 di Ternate, 1,012 di

Soasiu, 1,001 di Jailolo, 1,014 di Weda, dan 1,019 di Maba. Adapun durasi totalitasnya adalah 2 menit

58,7 detik di Sofifi, 2 menit 36,3 detik di Ternate, 3 menit 01,3 detik di Soasiu, 0 menit 57,2 detik di

Jailolo, 3 menit 09,4 detik di Weda, dan 3 menit 19,5 detik di Maba. Magnitudo dan durasi totalitas di

Maba adalah yang paling besar dan paling lama sekaligus lokasi totalitas paling Timur di Indonesia.

Sementara itu di kota-kota lainnya, gerhana yang teramati akan berupa Gerhana Matahari Sebagian.

Untuk kota-kota di bagian Selatan jalur totalitas, magnitudo gerhananya terentang antara 1,000 di Utara

Labuha hingga 0,944 di sebelah Selatan Sanana. Adapun untuk kota-kota di bagian Utara jalur totalitas,

magnitudo gerhananya adalah antara 1,000 di Utara Jailolo hingga 0,963 di sebelah Utara Daruba.

Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Maluku Utara. Untuk kota-kota

yang tidak terlewati jalur totalitas gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Sebagian. Karena itu,

data pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga di kota-kota tersebut dikosongkan.

Sementara di kota-kota yang terlewati jalur totalitas, data pada kedua kolom tersebut ditampilkan.

Secara umum, gerhana di Maluku Utara akan dimulai pada pukul 08:35 WIT, puncak gerhana terjadi pada

pukul 09:53 WIT, dan gerhana akan berakhir pada pukul 11:21 WIT. Durasi gerhana yang teramati di

Maluku Utara rata-rata adalah 2 jam 44 menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada

Tabel berikut.

Page 69: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Sofifi 127 34.00 BT 0 44.00 LU 8 : 36 : 13.6 95.4 28.8 9 : 51 : 48.7 97.3 47.6 9 : 53 : 18.0 97.4 48.0 9 : 54 : 47.4 97.5 48.4 11 : 21 : 16.1 104.7 69.6 2 : 45 : 2.5 2 : 58.7 1.012

2 Bobong 124 21.00 BT 1 56.00 LS 8 : 30 : 52.2 94.0 24.5 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 44 : 50.6 94.2 42.9 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 9 : 43.3 96.0 64.1 2 : 38 : 51.1 -- : -- 0.973

3 Sanana 125 58.00 BT 2 3.00 LS 8 : 32 : 23.0 93.9 26.5 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 47 : 29.1 94.2 45.2 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 13 : 27.1 96.3 66.6 2 : 41 : 4.1 -- : -- 0.957

4 Ternate 127 22.00 BT 0 48.00 LU 8 : 36 : 3.9 95.5 28.6 9 : 51 : 41.6 97.4 47.4 9 : 52 : 59.8 97.4 47.7 9 : 54 : 17.9 97.5 48.0 11 : 20 : 50.3 104.6 69.3 2 : 44 : 46.4 2 : 36.3 1.008

5 Soa-Siu 127 25.00 BT 0 40.00 LU 8 : 35 : 60.0 95.4 28.6 9 : 51 : 26.0 97.2 47.4 9 : 52 : 56.6 97.3 47.8 9 : 54 : 27.2 97.3 48.1 11 : 20 : 47.5 104.3 69.4 2 : 44 : 47.6 3 : 1.3 1.012

6 Jailolo 127 28.00 BT 1 4.00 LU 8 : 36 : 25.4 95.6 28.7 9 : 53 : 0.4 97.7 47.8 9 : 53 : 29.0 97.8 47.9 9 : 53 : 57.5 97.8 48.0 11 : 21 : 26.7 105.5 69.5 2 : 45 : 1.4 0 : 57.2 1.001

7 Labuha 127 31.00 BT 0 38.00 LS 8 : 35 : 1.5 94.7 28.6 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 51 : 43.3 95.8 47.7 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 19 : 16.9 100.8 69.4 2 : 44 : 15.3 -- : -- 0.988

8 Weda 127 52.00 BT 0 20.00 LU 8 : 36 : 12.5 95.2 29.2 9 : 51 : 50.9 96.9 48.0 9 : 53 : 25.6 97.0 48.4 9 : 55 : 0.3 97.1 48.8 11 : 21 : 30.5 103.9 70.1 2 : 45 : 18.0 3 : 9.4 1.014

9 Tobelo 128 0.00 BT 1 44.00 LU 8 : 37 : 40.2 96.1 29.5 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 55 : 15.8 98.7 48.8 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 23 : 42.2 108.1 70.3 2 : 46 : 2.0 -- : -- 0.986

10 Maba 128 16.00 BT 0 41.00 LU 8 : 36 : 58.4 95.5 29.7 9 : 52 : 55.2 97.4 48.6 9 : 54 : 35.0 97.5 49.0 9 : 56 : 14.7 97.6 49.4 11 : 23 : 1.1 105.4 70.7 2 : 46 : 2.7 3 : 19.5 1.019

11 Daruba 128 21.00 BT 2 16.00 LU 8 : 38 : 37.3 96.4 30.0 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 34.2 99.4 49.3 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 25 : 18.7 110.3 70.9 2 : 46 : 41.4 -- : -- 0.973

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WIT WIT WIT WIT WIT

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI MALUKU UTARA

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU

Page 70: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI MALUKU

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Maluku. Gerhana yang teramati dari Maluku berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo

gerhana terentang antara 0,922 di sebelah Barat Namlea hingga 0,722 di sebelah Selatan Saumlaki.

Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Maluku . Karena gerhana yang

teramati dari Maluku adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun

pada kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Maluku hanya Kontak

Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya.

Secara umum, gerhana di Maluku akan dimulai pada pukul 08:35 WIT, puncak gerhana terjadi pada pukul

09:51 WIT, dan gerhana akan berakhir pada pukul 11:17 WIT. Durasi gerhana yang teramati di Maluku

rata-rata adalah 2 jam 42 menit, dengan durasi gerhana terlama di Dobo, yaitu 2 jam 45 menit 34,9

detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

Page 71: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Ambon 128 13.00 BT 3 43.00 LS 8 : 33 : 55.3 93.0 29.2 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 49 : 52.5 92.4 48.2 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 16 : 21.8 92.6 69.7 2 : 42 : 26.5 -- : -- 0.888

2 Tiakur 126 21.00 BT 7 49.00 LS 8 : 30 : 53.7 91.0 26.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 43 : 6.3 88.5 44.6 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 5 : 13.5 83.6 64.9 2 : 34 : 19.9 -- : -- 0.776

3 Namrole 126 44.00 BT 3 43.00 LS 8 : 32 : 16.9 93.1 27.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 47 : 14.0 92.5 46.0 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 12 : 50.0 92.5 67.4 2 : 40 : 33.1 -- : -- 0.900

4 Namlea 127 5.00 BT 3 15.00 LS 8 : 32 : 52.9 93.3 27.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 48 : 17.4 93.0 46.6 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 14 : 22.9 93.6 68.1 2 : 41 : 30.0 -- : -- 0.912

5 Piru 128 12.00 BT 3 4.00 LS 8 : 34 : 13.2 93.3 29.2 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 50 : 28.9 93.2 48.3 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 17 : 21.5 94.4 69.9 2 : 43 : 8.3 -- : -- 0.908

6 Masohi 128 58.00 BT 3 18.00 LS 8 : 34 : 59.8 93.2 30.2 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 51 : 40.0 92.9 49.3 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 18 : 50.7 93.9 71.1 2 : 43 : 50.9 -- : -- 0.895

7 Bula 130 28.00 BT 3 7.00 LS 8 : 36 : 56.4 93.3 32.2 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 54 : 42.8 93.1 51.6 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 22 : 48.4 94.9 73.5 2 : 45 : 51.9 -- : -- 0.887

8 Saumlaki 131 18.00 BT 7 58.00 LS 8 : 36 : 49.0 90.1 33.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 51 : 35.3 87.0 51.6 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 15 : 42.9 79.3 72.3 2 : 38 : 53.9 -- : -- 0.730

9 Langgur 132 44.00 BT 5 39.00 LS 8 : 39 : 3.2 91.4 35.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 32.9 89.7 54.4 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 23 : 35.4 85.4 76.0 2 : 44 : 32.2 -- : -- 0.787

10 Tual 132 45.00 BT 5 38.00 LS 8 : 39 : 4.9 91.4 35.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 35.9 89.7 54.4 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 23 : 39.7 85.5 76.0 2 : 44 : 34.8 -- : -- 0.788

11 Dobo 134 12.00 BT 5 45.00 LS 8 : 41 : 12.0 91.2 37.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 59 : 23.8 89.3 56.5 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 26 : 46.9 83.8 78.2 2 : 45 : 34.9 -- : -- 0.769

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI MALUKU

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WIT WIT WIT WIT WIT

Page 72: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI PAPUA BARAT

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Papua Barat. Gerhana yang teramati dari Papua Barat berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan

magnitudo gerhana terentang antara 0,996 di pulau … (sebelah Utara Waisai) hingga 0,802 di Papua

Barat bagian Tenggara.

Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Papua Barat . Karena gerhana

yang teramati dari Papua Barat adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua

maupun pada kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Papua Barat

hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya.

Secara umum, gerhana di Papua Barat akan dimulai pada pukul 08:40 WIT, puncak gerhana terjadi pada

pukul 10:00 WIT, dan gerhana akan berakhir pada pukul 11:30 WIT. Durasi gerhana yang teramati di

Papua Barat rata-rata adalah 2 jam 49 menit, dengan durasi gerhana terlama adalah di Manokwari, yaitu

2 jam 52 menit 21,5 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

Page 73: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Manokwari 134 5.00 BT 0 52.00 LS 8 : 43 : 21.8 94.9 37.2 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 4 : 42.2 96.8 57.5 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 35 : 43.3 110.2 79.8 2 : 52 : 21.5 -- : -- 0.918

2 Waisai 130 50.00 BT 0 20.00 LS 8 : 39 : 14.7 95.0 32.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 30.5 96.8 52.6 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 28 : 13.0 105.6 74.7 2 : 48 : 58.3 -- : -- 0.967

3 Sorong 131 15.00 BT 0 52.00 LS 8 : 39 : 22.7 94.7 33.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 44.6 96.2 53.2 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 28 : 27.5 104.1 75.3 2 : 49 : 4.8 -- : -- 0.947

4 Aimas 131 20.00 BT 0 57.00 LS 8 : 39 : 25.6 94.7 33.5 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 49.1 96.1 53.3 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 28 : 32.3 103.9 75.5 2 : 49 : 6.7 -- : -- 0.944

5 Teminabuan 132 1.00 BT 1 26.00 LS 8 : 40 : 0.2 94.4 34.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 59 : 39.9 95.5 54.2 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 29 : 29.7 102.8 76.5 2 : 49 : 29.5 -- : -- 0.923

6 Fakfak 132 18.00 BT 2 55.00 LS 8 : 39 : 29.4 93.4 34.6 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 34.6 93.5 54.4 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 27 : 39.6 96.6 76.5 2 : 48 : 10.2 -- : -- 0.875

7 Kumurkek 132 20.00 BT 1 28.00 LS 8 : 40 : 25.0 94.4 34.8 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 0 : 16.9 95.5 54.7 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 30 : 14.5 103.1 77.0 2 : 49 : 49.6 -- : -- 0.918

8 Fef 132 30.00 BT 0 48.00 LS 8 : 41 : 7.5 94.8 35.1 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 1 : 24.4 96.5 55.1 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 31 : 46.5 106.6 77.3 2 : 50 : 38.9 -- : -- 0.937

9 Bintuni 133 31.00 BT 2 7.00 LS 8 : 41 : 40.9 93.9 36.3 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 2 : 0.3 94.8 56.4 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 32 : 6.1 101.8 78.7 2 : 50 : 25.2 -- : -- 0.886

10 Kaimana 133 45.00 BT 3 40.00 LS 8 : 41 : 12.4 92.8 36.6 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 0 : 43.7 92.4 56.4 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 29 : 49.8 93.9 78.6 2 : 48 : 37.4 -- : -- 0.837

11 Anggi 133 54.00 BT 1 17.00 LS 8 : 42 : 47.5 94.6 36.9 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 3 : 48.3 96.1 57.1 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 34 : 32.0 107.2 79.5 2 : 51 : 44.5 -- : -- 0.907

12 Ransiki 134 8.00 BT 1 31.00 LS 8 : 42 : 58.8 94.4 37.2 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 4 : 1.6 95.8 57.4 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 34 : 42.9 106.4 79.8 2 : 51 : 44.1 -- : -- 0.898

13 Rasiei 134 31.00 BT 2 49.00 LS 8 : 42 : 46.7 93.4 37.7 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 3 : 18.8 93.8 57.7 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 33 : 18.1 99.3 80.1 2 : 50 : 31.5 -- : -- 0.854

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WIT WIT WIT WIT WIT

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI PAPUA BARAT

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU

Page 74: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI PAPUA

Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati

dari Papua. Gerhana yang teramati dari Papua berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo

gerhana terentang antara 0,910 sebelah Utara Sorendiweri hingga 0,600 di sebelah Selatan Merauke.

Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Papua . Karena gerhana yang

teramati dari Papua adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun

pada kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Papua hanya Kontak

Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya.

Secara umum, gerhana di Papua akan dimulai pada pukul 08:49 WIT, puncak gerhana terjadi pada pukul

10:10 WIT, dan gerhana akan berakhir pada pukul 11:40 WIT. Durasi gerhana yang teramati di Papua

rata-rata adalah 2 jam 51 menit, dengan durasi terlama di Jayapura, yaitu 2 jam 55 menit 03,0 detik.

Durasi gerhana di Jayapura ini sekaligus sebagai durasi gerhana terlama di Indonesia. Detail informasi

untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

Page 75: GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 - Lapan

AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT. AZ. ALT.

o ' o ' o o o o o o o o o o j m d m d

1 Jayapura 140 43.00 BT 2 32.00 LS 8 : 53 : 43.6 93.7 46.6 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 17 : 40.8 95.4 67.5 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 48 : 46.6 188.9 88.1 2 : 55 : 3.0 -- : -- 0.786

2 Nabire 135 29.00 BT 3 23.00 LS 8 : 44 : 0.5 92.9 39.0 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 4 : 43.7 92.9 59.1 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 34 : 34.2 96.9 81.5 2 : 50 : 33.8 -- : -- 0.826

3 Sorendiweri 135 43.00 BT 0 49.00 LS 8 : 45 : 55.5 95.0 39.5 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 8 : 21.6 97.4 60.0 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 39 : 58.3 117.3 82.2 2 : 54 : 2.9 -- : -- 0.900

4 Kigamani 135 52.00 BT 4 8.00 LS 8 : 44 : 18.6 92.3 39.5 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 4 : 41.1 91.6 59.5 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 33 : 59.4 92.0 81.8 2 : 49 : 40.8 -- : -- 0.799

5 Biak 135 58.00 BT 1 2.00 LS 8 : 46 : 10.1 94.9 39.8 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 8 : 38.9 97.1 60.3 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 40 : 12.8 116.9 82.6 2 : 54 : 2.6 -- : -- 0.891

6 Serui 136 9.00 BT 1 46.00 LS 8 : 45 : 58.4 94.3 40.0 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 8 : 8.5 95.8 60.5 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 39 : 18.8 111.6 82.9 2 : 53 : 20.4 -- : -- 0.867

7 Tigi 136 20.00 BT 3 59.00 LS 8 : 45 : 8.1 92.4 40.1 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 5 : 52.3 91.9 60.2 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 35 : 24.1 93.3 82.6 2 : 50 : 16.0 -- : -- 0.799

8 Botawa 136 22.00 BT 2 24.00 LS 8 : 45 : 57.0 93.8 40.3 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 7 : 50.6 94.7 60.7 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 38 : 38.3 106.8 83.1 2 : 52 : 41.4 -- : -- 0.846

9 Enarotali 136 22.00 BT 3 56.00 LS 8 : 45 : 12.6 92.5 40.2 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 6 : 0.2 92.0 60.3 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 35 : 35.0 93.7 82.6 2 : 50 : 22.4 -- : -- 0.800

10 Timika 136 52.00 BT 4 33.00 LS 8 : 45 : 49.7 91.9 40.8 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 6 : 22.4 90.9 60.9 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 35 : 28.5 88.8 83.1 2 : 49 : 38.8 -- : -- 0.775

11 Sugapa 137 1.00 BT 3 50.00 LS 8 : 46 : 20.8 92.5 41.1 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 7 : 32.9 92.1 61.3 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 37 : 19.8 95.1 83.7 2 : 50 : 59.0 -- : -- 0.795

12 Ilaga 137 31.00 BT 4 3.00 LS 8 : 47 : 7.5 92.3 41.8 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 8 : 23.9 91.7 62.1 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 38 : 3.2 93.5 84.4 2 : 50 : 55.7 -- : -- 0.782

13 Kotamulia 137 56.00 BT 3 44.00 LS 8 : 47 : 58.9 92.6 42.4 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 9 : 42.8 92.3 62.8 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 39 : 42.0 97.8 85.2 2 : 51 : 43.1 -- : -- 0.787

14 Burmeso 138 5.00 BT 2 18.00 LS 8 : 48 : 56.5 93.9 42.7 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 11 : 50.5 95.2 63.4 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 43 : 1.0 118.8 85.7 2 : 54 : 4.5 -- : -- 0.828

15 Agats 138 7.00 BT 5 33.00 LS 8 : 47 : 45.5 90.9 42.6 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 7 : 57.1 88.8 62.6 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 36 : 9.0 78.0 84.4 2 : 48 : 23.5 -- : -- 0.730

16 Tiom 138 16.00 BT 3 55.00 LS 8 : 48 : 30.2 92.4 42.9 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 10 : 14.4 92.0 63.3 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 40 : 5.4 96.1 85.7 2 : 51 : 35.1 -- : -- 0.777

17 Kenyam 138 24.00 BT 4 35.00 LS 8 : 48 : 30.9 91.8 43.0 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 9 : 43.7 90.7 63.3 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 38 : 56.9 87.4 85.5 2 : 50 : 26.0 -- : -- 0.756

18 Karubaga 138 30.00 BT 3 45.00 LS 8 : 48 : 59.4 92.5 43.2 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 10 : 58.4 92.3 63.7 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 40 : 59.4 99.2 86.1 2 : 52 : 0.0 -- : -- 0.779

19 Wamena 138 46.00 BT 3 55.00 LS 8 : 49 : 24.7 92.4 43.6 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 11 : 22.3 92.0 64.0 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 41 : 15.1 97.4 86.4 2 : 51 : 50.4 -- : -- 0.771

20 Kobakma 139 5.00 BT 3 41.00 LS 8 : 50 : 5.2 92.6 44.1 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 12 : 23.1 92.5 64.6 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 42 : 29.5 103.3 87.0 2 : 52 : 24.3 -- : -- 0.774

21 Sarmi 139 9.00 BT 2 36.00 LS 8 : 50 : 42.5 93.6 44.2 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 13 : 55.0 94.8 65.0 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 44 : 57.3 128.4 87.2 2 : 54 : 14.8 -- : -- 0.805

22 Kepi 139 16.00 BT 6 35.00 LS 8 : 49 : 45.4 89.8 44.2 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 9 : 17.6 86.5 64.0 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 36 : 16.7 62.8 85.2 2 : 46 : 31.4 -- : -- 0.684

23 Sumohai 139 31.00 BT 4 32.00 LS 8 : 50 : 36.1 91.7 44.7 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 12 : 19.1 90.7 65.0 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 41 : 36.3 86.6 87.3 2 : 51 : 0.2 -- : -- 0.743

24 Elelim 139 37.00 BT 4 18.00 LS 8 : 50 : 51.9 92.0 44.8 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 12 : 50.2 91.2 65.3 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 42 : 21.4 91.7 87.6 2 : 51 : 29.5 -- : -- 0.748

25 Tanah Merah 140 18.00 BT 6 5.00 LS 8 : 51 : 48.3 90.1 45.8 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 12 : 12.4 87.2 65.8 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 39 : 42.8 54.4 87.1 2 : 47 : 54.5 -- : -- 0.686

26 Sentani 140 28.00 BT 2 31.00 LS 8 : 53 : 14.8 93.8 46.2 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 17 : 6.6 95.3 67.1 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 48 : 13.8 176.9 88.1 2 : 54 : 59.0 -- : -- 0.790

27 Merauke 140 33.00 BT 8 29.00 LS 8 : 52 : 24.7 87.5 46.1 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 9 : 57.6 82.0 65.2 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 34 : 10.7 40.7 84.6 2 : 41 : 46.1 -- : -- 0.611

28 Oksibil 140 37.00 BT 5 6.00 LS 8 : 52 : 35.5 91.1 46.3 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 14 : 8.3 89.3 66.6 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 42 : 45.1 61.0 88.5 2 : 50 : 9.5 -- : -- 0.711

29 Waris 140 52.00 BT 3 13.00 LS 8 : 53 : 42.1 93.0 46.7 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 17 : 7.9 93.7 67.5 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 47 : 37.5 187.4 88.8 2 : 53 : 55.4 -- : -- 0.764

Keterangan:

1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.

2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).

4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai).

5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.

6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir).

7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).

8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat.

9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga.

10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU

WIT WIT WIT WIT WIT

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

DI PAPUA

NO NAMA KOTA

POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI

GERHANA

DURASI

TOTALITAS

MAGNITUDO

GERHANABUJUR LINTANG WAKTU