3
Cadangan lemak tubuh ibu akan mempengaruhi kandungan lemak dalam ASI karena sekitar 60% lemak ASI berasal dari sint dalam ASI hampir sama pada setiap ibu. Volume, kandungan zat gizi, serta energi dalam ASI yang diasup olesdasgfsdighioh bayi merupakan satu – satunya sumber tenaga dan zat pembangun untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kurangnya produksi dan kandungan gizi dalam ASI menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi tidak optimal. Asupan yang cukup akan tercermin dengan penambahan berat badan bayi sesuai standar pertumbuhan, sehingga tercapai status gizi bayi normal. 7 esis di jaringan dan cadangan di adiposa. Kandungan protein dalam ASI dipengaruhi oleh kadar protein dalam aliran darah ibu yang akan disintesis oleh kelenjar mamae. Kandungan karbohidrat dalam ASI sedikit dipengaruhi oleh status gizi ibu karena presentase kadar karbohidrat dalam ASI ha dalam ASI hampir sama pada setiap ibu. Volume, kandungan zat gizi, serta energi dalam ASI yang diasup olesdasgfsdighioh bayi merupakan satu – satunya sumber tenaga dan zat pembangun untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kurangnya produksi dan kandungan gizi dalam ASI menyeb dalam ASI hampir sama pada setiap ibu. Volume, kandungan zat gizi, serta energi dalam ASI yang diasup olesdasgfsdighioh bayi merupakan satu – satunya sumber tenaga dan zat pembangun untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kurangnya produksi dan kandungan gizi dalam ASI menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi tidak optimal. dalam ASI hampir sama pada setiap ibu. Volume, kandungan zat gizi, serta energi dalam ASI yang diasup olesdasgfsdighioh bayi merupakan satu – satunya sumber tenaga dan zat pembangun untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kurangnya

Gizi Ibu Menyusui

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Gizi, AKG, menyusui, makanan tambahan, status gizi ibu

Citation preview

Cadangan lemak tubuh ibu akan mempengaruhi kandungan lemak dalam ASI karena sekitar 60% lemak ASI berasal dari sint dalam ASI hampir sama pada setiap ibu. Volume, kandungan zat gizi, serta energi dalam ASI yang diasup olesdasgfsdighioh bayi merupakan satu satunya sumber tenaga dan zat pembangun untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kurangnya produksi dan kandungan gizi dalam ASI menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi tidak optimal. Asupan yang cukup akan tercermin dengan penambahan berat badan bayi sesuai standar pertumbuhan, sehingga tercapai status gizi bayi normal.7esis di jaringan dan cadangan di adiposa. Kandungan protein dalam ASI dipengaruhi oleh kadar protein dalam aliran darah ibu yang akan disintesis oleh kelenjar mamae. Kandungan karbohidrat dalam ASI sedikit dipengaruhi oleh status gizi ibu karena presentase kadar karbohidrat dalam ASI ha dalam ASI hampir sama pada setiap ibu. Volume, kandungan zat gizi, serta energi dalam ASI yang diasup olesdasgfsdighioh bayi merupakan satu satunya sumber tenaga dan zat pembangun untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kurangnya produksi dan kandungan gizi dalam ASI menyeb dalam ASI hampir sama pada setiap ibu. Volume, kandungan zat gizi, serta energi dalam ASI yang diasup olesdasgfsdighioh bayi merupakan satu satunya sumber tenaga dan zat pembangun untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kurangnya produksi dan kandungan gizi dalam ASI menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi tidak optimal. dalam ASI hampir sama pada setiap ibu. Volume, kandungan zat gizi, serta energi dalam ASI yang diasup olesdasgfsdighioh bayi merupakan satu satunya sumber tenaga dan zat pembangun untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kurangnya produksi dan kandungan gizi dalam ASI menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi tidak optimal. Asupan yang cukup akan tercermin dengan penambahan berat badan bayi sesuai standar pertumbuhan, sehingga tercapai status gizi bayi normal.7Asupan yang cukup akan tercermin dengan penambahan berat badan bayi sesuai standar pertumbuhan, sehingga tercapai status gizi bayi normal.7abkan pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi tidak optimal. Asupan yang cukup akan tercermin dengan penambahan berat badan bayi sesuai standar pertumbuhan, sehingga tercapai status gizi bayi normal.7mpir sama pada setiap ibu. Volume, kandungan zat gizi, serta energi dalam ASI yang diasup olesdasgfsdighioh bayi merupakan satu satunya sumber tenaga dan zat pembangun untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kurangnya produksi dan kandungan gizi dalam ASI menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi tidak optimal. Asupan yang cukup akan tercermin dengan penambahan berat badan bayi sesuai standar pertumbuhan, sehingga tercapai status gizi bayi normal.7Penelitian yang mencari hubungan antara statusdsg gizi ibu menyusui dan status gizi anak memiliki hasil yang bervariasi. Pada penelitian ya dalam ASI hampir sama pada setiap ibu. Volume, kandungan zat gizi, serta energi dalam ASI yang diasup olesdasgfsdighioh bayi merupakan satu satunya sumber tenaga dan zat pembangun untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kurangnya produksi dan kandungan gizi dalam ASI menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi tidak optimal. Asupan yang cukup akan tercermin dengan penambahan berat badan bayi sesuai standar pertumbuhan, s dalam ASI hampir sama pada setiap ibu. Volume, kandungan zat gizi, serta energi dalam ASI yang diasup olesdasgfsdighioh bayi merupakan satu satunya sumber tenaga dan zat pembangun untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kurangnya produksi dan kandungan gizi dalam ASI menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi tidak optimal. Asupan yang cukup akan tercermin dengan penambahan berat badan bayi sesuai standar pertumbuhan, sehingga tercapai status gizi bayi normal.7ehingga tercapai status gizi bayi normal.7ng dilakuakan di Iran pada tahun 2009 menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara indefrgfdfgkjdfklgks masa tubuh ibu (IMT) dan weight for age Z-score (WAZ) bayi.6 Namun pada penelitian yang dilakukan di Semarang pada tahun 2013 tidak didapatkan hubungan yang bermakna dari status gizi ibu dan status gizi bayi. dalam ASI hampir sama pada setiap ibu. Volume, kandungan zat gizi, serta energi dalam ASI yang diasup olesdasgfsdighioh bayi merupakan satu satunya sumber tenaga dan zat pembangun untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kurangnya produksi dan kandungan gizi dalam ASI menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi tidak optimal. Asupan yang cukup akan dalam ASI hampir sama pada setiap ibu. Volume, kandungan zat gizi, serta energi dalam ASI yang diasup olesdasgfsdighioh bayi merupakan satu satunya sumber tenaga dan zat pembangun untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kurangnya produksi dan kandungan gizi dalam ASI menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi tidak optimal. Asupan yang cukup akan tercermin dengan penambahan berat badan bayi sesuai standar pertumbuhan, sehingga tercapai status gizi bayi normal.7 tercermin dengan penambahan berat badan bayi sesuai standar pertumbuhan, sehingga tercapai status gizi bayi normal.7