Upload
rara
View
92
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
GIZI
STANDAR MAKANAN DAN MENU MAKANAN PASIEN SERTA PEGAWAI MAYAPADA HOSPITAL
TANGERANG
No. Dokumen :SOP/GIZ/001
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
Ditetapkan,CEO Mayapada Hopital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Ketentuan tentang jumlah makanan dan jenis menu yang akan diberikan
kepada pasien dan pegawai Mayapada Hospital.
TUJUAN Sebagai pedoman dalam pemberian makanan pasien dan pegawai.
KEBIJAKAN Pembuatan standar makanan dan menu makanan pasien serta pegawai ditentukan berdasarkan standar gizi Depkes RI dengan memperhatikan cita rasanya.
PROSEDUR 1. Ahli Gizi Rumah Sakit (AGRS) membuat standar makanan pasien dan pegawai sesuai standar kecukupan gizi Depkes RI, standar diet dan standar harga yang ditetapkan.
2. Standar menu pasien dibuat dalam siklus (10 hari), sedangkan untuk pegawai dalam siklus 1 bulan.
3. Pengadaan makan pasien dan pegawai dilakukan oleh pihak ke-3 (outsourching).
4. Setiap hari AGRS memonitor menu, rasa, penampilan, ukuran, kesesuaian diet dan tingkat penerimaan pasien melalui kunjungan rutin/harian, pengamatan sisa makanan dan komentar pasien baik yang tertulis/lisan.
5. Sedangkan untuk monitoring makanan pegawai selain dilakukan melalui pengecekan rasa, ukuran, penampilan & variasi menu yang disajikan juga melalui komentar pegawai baik tertulis/lisan.
6. Hasil monitoring di evaluasi setiap hari oleh AGRS dan ditindaklanjuti untuk perbaikan.
UNIT TERKAIT HR & GA, Catering
GIZI
PENENTUAN DAN PENYUSUNAN DIET PASIEN SERTA EVALUASI DIET
No. Dokumen :SOP/GIZ/002
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
Ditetapkan,CEO Mayapada Hopital
Dr. S. Chandra Rahardja
PENGERTIAN Penentuan dan penyusunan diet pasien adalah kegiatan penetapan penghitungan dan penjabaran diet dalam bentuk makanan pasien untuk 1 hari sesuai diagnosa penyakit.Evaluasi diet pasien adalah penilaian terhadap hasil pelaksanaan diet, apakah sudah tepat atau perlu penyesuaian.
TUJUAN Pasien mendapatkan makanan (diet) sesuai dengan diagnosa penyakit dan kondisi fisiknya saat itu.
KEBIJAKAN Penyusunan standar diet pasien dilakukan dengan mengacu pada buku penuntun diet edisi terbaru.
PROSEDUR 1. Penentuan dan penyusunan diet pasien serta evaluasi diet dilakukan oleh tim asuhan gizi Mayapada Hospital yang terdiri dari dokter, ahli gizi dan perawat.
2. Dokter yang menentukan jenis diet, bentuk makanan, kalori dan zat gizi yang diperlukan, kemudian Ahli Gizi Rumah Sakit (AGRS) yang akan menyusun dan menjabarkan dalam bentuk makanan sehari-hari, catering yang mempersiapkan dan distribusi makanan, sedang keperawatan juga AGRS memantau intake makanan pasien.
3. AGRS dalam menyusun diet berdasarkan standar umum makanan rumah sakit atau standar khusus atau standar makanan sonde.
4. AGRS melakukan evaluasi pelayanan gizi ini baik secara langsung kepada pasien atau melalui informasi dari keperawatan, dokter atau keluarga.
5. Tujuan evaluasi diet adalah untuk mengetahui : Apakah diet yang diberikan bisa diterima oleh pasien. Bagaimanakah intake makanan pasien Seberapa banyak sisa makanan pasien Adakah hasil pemeriksaan lanjutan yang akan mempengaruhi perubahan
diet Bagaimanakah perkembangan diet yang diberikan.
6. Jika ditemukan permasalahan maka AGRS akan menginformasikan kepada dokter dan atau melalui perawat.
7. Hasil evaluasi diet akan dicatat dalam buku laporan evaluasi diet pasien atau dicatat di form asuhan gizi terstandar di file pasien.
UNIT TERKAIT Dokter, Keperawatan
GIZI
PENYUSUNAN DIET FORMULA UNTUK PASIEN
No. Dokumen :SOP/GIZ/003
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Adalah proses penentuan jenis bahan makanan apa yang digunakan
untuk membuat suatu jenis makanan formula dan proses perhitungan zat gizi sampai didapatkan nilai gizi sesuai kebutuhan masing-masing pasien.
TUJUAN Agar pasien mendapatkan intake zat gizi semaksimal mungkin.
KEBIJAKAN Jenis bahan makanan formula yang dipergunakan di Mayapada Hospital ada 2 macam yaitu formula komersial (produk pabrik) dan formula buatan RS.
PROSEDUR 1. AGRS membuat standar formula per 1000 cal.2. Setiap ada permintaan diet formula untuk pasien RWI, maka
AGRS/AG catering segera menghitung dengan mengalikan nilai standar untuk 100 cal.
3. Jika hasil perhitungan belum sesuai dengan permintaan maka Ahli Gizi akan membuat modifikasi bahan agar didapat nilai gizi yang tepat dengan menambah/mengurangi bahan campuran yang digunakan misal : minyak mazola, putih telur, madu dan atau susu.
4. Setelah selesai dihitung, diberikan ke petugas produksi catering untuk dipersiapkan dan dikirim ke pasien.
5. Semua hasil perhitungan ditulis dalam satu buku khusus makanan formula.
UNIT TERKAIT Dokter, Keperawatan, Catering
PENYUSUNAN MENU PASIEN
GIZI No. Dokumen :SOP/GIZ/004
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Penyusunan menu pasien adalah suatu proses kegiatan membuat
susunan menu untuk pasien dengan siklus 10 hari.TUJUAN Tersusunnya menu pasien yang berkualitas tinggi sesuai diet, kelas,
dan selera makan pasien pada umumnya.KEBIJAKAN Ada pergantian menu baru minimal 1 kali per tahun.
PROSEDUR 1. Setiap awal tahun, catering mengajukan rencana menu baru untuk
pasien ke Ahli Gizi Rumah Sakit (AGRS) dengan siklus 10 hari.2. Penyusunan menu baru berdasarkan : masukan pasien/keluarga/
petugas RS/karyawan catering, resep-resep baru dan hasil penyebaran angket makan pasien.
3. Semua menu baru sebelum diberlakukan harus disosialisasikan terlebih dahulu ke semua AGRS & karyawan catering.
4. Cook sebelumnya harus melakukan uji coba pembuatan untuk menu-menu yang baru/menu yang belum pernah dimasak.
5. Selanjutnya menu tersebut mulai diberlakukan menu pasien sehari-hari.
UNIT TERKAIT Catering
GIZI
PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN
No. Dokumen :SOP/GIZ/005
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Adalah kegitan menghitung kebutuhan makanan untuk waktu tertentu.
TUJUAN Agar selalu tersedia bahan makanan secara lengkap sesuai kebutuhan.
KEBIJAKAN Kegiatan perencanaan kebutuhan bahan makanan merupakan tanggung jawab petugas cost control dari catering.
PROSEDUR 1. Petugas cost control dan petugas gudang catering menghitung jumlah macam/jenis dan kualitas bahan makanan yang dibutuhkan.
2. Penghitungan ini dilakukan berdasarkan jenis menu, standar perhitungan bahan makanan, jumlah pasien/karyawan, stok bahan makanan yang ada digudang dan jangka waktu pengiriman.
3. Penghitungan perencanaan kebutuhan bahan makanan basah dilakukan secara harian sedangkan untuk bahan makanan kering ada yang dibuat 2 hari sekali ada yang mingguan. Hal ini karena mengingat kapasitas gudang penyimpanan yang terbatas.
4. Perencanaan kebutuhan bahan makanan ini ditulis di form Purchase Requestion (PR)/Purchase Order (PO) bahan makanan lalu dikirim ke suplier untuk direalisasikan.
UNIT TERKAIT Catering
GIZI
PENYUSUNAN ANGGARAN BELANJA GIZI
No. Dokumen :SOP/GIZ/006
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
Ditetapkan,CEO Mayapada Hopital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Penyusunan anggaran belanja gizi adalah proses penentuan perkiraan jumlah
biaya yang harus dikeluarkan untuk kegiatan di Unit Gizi dalam waktu 1 tahun ke depan.
TUJUAN Tersedianya perkiraan anggaran belanja gizi untuk menunjang pelaksanaan kegiatan di Unit Gizi.
KEBIJAKAN Belanja gizi sesuai dengan anggaran yang sudah disetujui manajemen Mayapada Hospital.
PROSEDUR 1. Ka Unit Gizi menyusun anggaran belanja di dalam form isian yang sudah disediakan oleh manajemen Mayapada Hospital.
2. Untuk anggaran biaya rutin, perhitungan mempergunakan rumus sebagai berikut:a) Perkiraan biaya makan pasien 1 tahun :
Rata-rata jumlah pasien perhari x harga makanan per pasien x 31 x 12b) Perkiraan biaya makan karyawan 1 tahun :
75% x total jumlah karyawan x harga makanan per porsi x 31 x 12c) Perkiraan biaya extra susu/telor untuk karyawan yang beresiko tinggi
terhadap pekerjaannya 1 tahun :d) Jumlah karyawan Radiologi/Laundry yang dinas x harga susu/telorx
31 x 12e) Perkiraan biaya snack training/rapat 1 tahun :
Jumlah training/rapat 1 bulan x rata-rata jumlah peserta x harga rata- rata snack x 12
3. Perkiraan biaya pembelian alat baru/perbaikan alat lama disesuaikan dengan jenis alat baru yang dibutuhkan/jenis alat lama yang perlu perbaikan.
4. Setelah rencana anggaran belanja tersusun rapi, diajukan ke Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
UNIT TERKAIT Keuangan, Accounting, Kadiv Medis & Penunjang
GIZI
PENGADAAN BAHAN MAKANAN
No. Dokumen :SOP/GIZ/007
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Pengadaan bahan makanan adalah suatu kegiatan pemesanan bahan
makanan ke suplier yang diperlukan untuk pengolahan makanan pasien dan karyawan.
TUJUAN Semua bahan makanan/barang yang dibutuhkan dapat tersedia lengkap hari ini.
KEBIJAKAN Pengadaan bahan makanan merupakan tanggung jawab petugas cost control dari catering.
PROSEDUR 1. Petugas cost control dan petugas gudang merencanakan kebutuhan bahan makanan kemudian memesan ke supplier.
2. Supplier yang ditunjuk oleh catering mengirim bahan makanan sesuai pesanan.
3. Ada 7 macam supplier yang dipergunakan oleh catering AIC yaitu:a) Supplier suhanda jaya : mengirim dagingb) Supllier erinda : mengirim ikanc) Supplier sirat product : mengirim ayamd) Supplier cv berkat : mengirim dry goode) Supplier rasti supplier : mengirim sayur dan buahf) Supplier tirta jaya : mengirim air mineralg) Supplier mygas : mengirim gash) Supplier lestari : mengirim kerupuk
4. Evaluasi terhadap catering dilakukan oleh catering setiap 1x/bulan. Setiap tanggal 4 dilakukan tender ulang terutama untuk menyesuaikan harga dan mengecek kualitas bahan.
5. Hal-hal yang dievaluasi meliputi :a) Kualitas bahan yang dikirimb) Kendaraan yang dipergunakan untuk mengirim c) Ketepatan waktu pengiriman
UNIT TERKAIT Catering
GIZI
PENERIMAAN BAHAN MAKANAN
No. Dokumen :SOP/GIZ/008
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Penerimaan bahan makanan adalah kegiatan mencocokan dan
menerima bahan makanan yang dikirim supplier.TUJUAN Memastikan agar bahan makanan yang diterima sudah sesuai dengan
spesifikasi dan jumlah pesanannya.KEBIJAKAN Harus ada standar spesifikasi bahan makanan.
PROSEDUR 1. Bahan makanan yang dikirim oleh supplier/Bagian Pembelian Catering diterima oleh petugas gudang dan cost control catering.
2. Petugas gudang dan cost control mencocokkan bahan makanan yang datang dengan jumlah pesanan dan spesifikasinya.
3. Jika jumlah bahan makanan tidak sesuai pesanan maka ditulis berapa aktual yang diterima, tetapi jika bahan makanan tidak sesuai dengan spesifikasinya maka harus langsung dikembalikan ke suplier dengan membuat berita acara penerimaan barang.
4. AGRS secara sampling melakukan pemeriksaan bahan makanan yang diterima oleh petugas gudang atau cost control catering.
UNIT TERKAIT Catering
GIZI
PENYIMPANAN, PENANGANAN DAN DISTRIBUSI BAHAN MAKANAN
No. Dokumen :SOP/GIZ/009
No Revisi 00
Jumlah Halaman :1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan :1 Desember 2013
Ditetapkan
Drg Hayati Purwaningrum Direktur
PENGERTIAN Penyimpanan bahan makanan adalah kegiatan menempatkan bahan makanan pada tempat yang tepat, sesuai karakteristik masing-masing bahan makanan.Penanganan bahan makanan adalah kegiatan merapihkan atau mempersiapkan bahan makanan sebelum disimpan/distribusi/diolah.Distribusi bahan makanan adalah kegiatan mengeluarkan bahan makanan dari gudang ke cook/bagian service sesuai permintaan masing-masing.
TUJUAN Agar bahan makanan selalu tersedia dalam kondisi lengkap, baik &
fresh.
KEBIJAKAN Proses penanganan bahan makanan harus memperhatikan agar zat gizi tidak hilang saat penanganan dan bahan makanan selalu fresh selama disimpan.
Proses penyimpanan & distribusi bahan makanan menggunakan sistem FIFO (First In First Out)
Makanan yang disimpan lebih awal harus dikeluarkan lebih dahulu.
Bahan makanan yang tanggal kadaluarsanya lebih awal harus dikeluarkan lebih dahulu.
PROSEDUR 1. Penyimpanan bahan makanan harus ditata rapi, jika perlu ditutup rapat dan disimpan dengan menggunakan sistem FIFO.
2. Untuk bahan makanan basah, seperti sayuran, buah-buahan disimpan di chiler (± 10º C), sedangkan ayam, daging, ikan dan makanan beku disimpan di frezeer (< 0º C).
3. Bahan makanan yang belum bertanggal diberi label tanggal kedatangan barang.
4. Untuk bahan makanan kering disimpan di ruangan ber-AC (≤ 25º C) dan diletakkan diatas rak/ diatas lantai dengan diberi alas.
5. Penanganan bahan makanan dilakukan dengan cara merapihkan/membersihkan/membungkus/menempatkan sebelum bahan makanan disimpan/didistribusi.
GIZI
PENYIMPANAN, PENANGANAN DAN DISTRIBUSI BAHAN MAKANAN
No. Dokumen :SOP/GIZ/009
No Revisi 00
Jumlah Halaman :2-2
PROSEDUR 6. Penanganan bahan makanan yang perlu mendapat perhatian adalah penanganan sayur & buah, dimana sayur dan buah tersebut harus dicuci dahulu baru boleh dipotong-potong agar vitamin yang larut dalam air tidak ikut terbuang.
7. Distribusi bahan makanan dari gudang ke cook/bagian service/bagian produksi sesuai form permintaan yang sudah ditandatangani oleh cost control.
8. Penghitungan persediaan/stock bahan makanan dilakukan dengan menggunakan sistem kartu (Stock Card).
UNIT TERKAIT Purchasing
GIZI
PENGELOLAAN PRODUKSI & DISTRIBUSI MAKANAN BAGI PASIEN RAWAT INAP (RWI),
RAWAT JALAN (RWJ) & PEGAWAI
No. Dokumen :SOP/GIZ/010
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
Ditetapkan,CEO Mayapada Hopital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Pengelolaan, produksi dan distribusi makanan bagi pasien RWI, RWJ dan
pegawai adalah kegiatan pengolahan makanan yang berkualitas serta tata cara pembagiannya sesuai kesepakatan yang telah ditentukan.
TUJUAN Dihasilkan makanan pasien RWI & RWJ yang tepat diet dan bercitarasa tinggi dan makanan pegawai yang berkualitas sesuai selera serta semuanya dapat didistribusikan tepat waktu.
KEBIJAKAN Kegiatan pengelolaan produksi & distribusi makanan bagi pasien RWI, RWJ dan pegawai mengacu pada standar Depkes RI dan Penuntun Diet.
PROSEDUR 1. Kegiatan penyelenggaraan makanan baik untuk pasien RWI, RWJ dan karyawan di Mayapada Hospital dilaksanakan oleh pihak ke-3 (outsourching).
2. Pengelola catering memproduksi makanan sesuai perkiraan jumlah pasien dan jumlah pegawai.
3. Ahli Gizi Rumah Sakit (AGRS) menyusun standar makanan baik untuk
pasien RWI & RWJ dengan makan biasa atau diet khusus dan juga untuk pegawai berdasarkan standar Depkes & buku penuntun diet.
4. Distribusi makanan untuk pasien RWI dan pegawai dilakukan sesuai jadwal yang telah disepakati antara catering dan AGRS.
5. Distribusi makanan pasien untuk pasien RWJ dilakukan sesuai jam pemesanan dari unit RWJ (UGD, MCU, HD)
6. AGRS memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan distribusi makanan pasien RWI & RWJ dan pegawai untuk memastikan semua berjalan dengan baik.
UNIT TERKAIT Catering
GIZI
PERSIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN
No. Dokumen :SOP/GIZ/011
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardaPENGERTIAN Suatu kegiatan yang dilakukan oleh cook dalam mempersiapkan, dan
mengolah bahan makanan menjadi masakan sesuai pesanan Ahli Gizi Catering.
TUJUAN Memastikan semua masakan yang dipesan Ahli Gizi Catering dapat dihidangkan tepat waktu, tepat diet dan bercita rasa tinggi.
KEBIJAKAN Semua persiapan dan pengolahan bahan makanan harus mengacu pada standar resep.
PROSEDUR 1. Cook mempersiapkan bahan makanan yang akan diolah sesuai jumlah pesanan AG Catering.
2. Cara mempersiapkan bahan makanan yaitu dibersihkan, dicuci lalu dipotong sesuai standar resep. Bahan makanan yang tidak langsung dimasak dibersihkan terlebih dahulu baru disimpan di dalam freezer/chiler.
3. Sebisa mungkin, semua pengolahan bahan makanan dilakukan secara fresh/langsung sesaat sebelum jam makan terutama untuk sayuran.
4. Setelah diolah, chef melakukan tester cita rasa masakan, selanjutnya diletakkan pada tempat prepair/boenmary.
5. AG catering/assisten/coordinator catering melakukan tester citarasa masakan. Terakhir AGRS juga melakukan tester untuk memastikan citarasa masakan
6. Jika semua sudah menyatakan setuju, maka masakan siap untuk ditata/di porsi.
UNIT TERKAIT Catering
PENGETESAN RASA DAN PENAMPILAN MAKANAN UNTUK PENGAWASAN MUTU
GIZI No. Dokumen :SOP/GIZ/012
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Adalah suatu kegiatan untuk mencicipi dan menilai semua rasa dan
penampilan makanan sebelum disajikan.
TUJUAN Menjamin mutu makanan yang akan disajikan meliputi : rasa, warna, penampilan, tekstur, ukuran dan kebersihan, sehingga makanan yang disajikan aman untuk dikonsumsi.
KEBIJAKAN Secara berkala (min 1 tahun sekali) harus dilakukan pemeriksaan mikrobiologi terhadap makanan yang disajikan ke pasien agar dapat menjamin terwujudnya salah satu bentuk food safety.
PROSEDUR 1. Makanan yang selesai diolah harus di tester oleh cook/souce chef kemudian diletakkan di tempat penataan.
2. Assistent Supervisor, Ahli Gizi Catering dan atau Ahli Gizi RS melakukan uji organoleptik yaitu : melihat, membaui dan mencicipi masakan untuk mengetahui rupa, bentuk, warna, rasa, aroma, tekstur dan ukuran dari makanan yang disajikan.
3. Jika terjadi ketidaksesuaian masakan terhadap standar, resep/standar diet maka dikembalikan lagi ke Cook untuk diperbaiki atau diganti baru.
4. Untuk mengkonfirmasi cita rasa makanan jika terjadi komplain, maka diambil sample semua makanan dan disimpan di lemari pendingin selama + 3 malam.
5. Secara berkala (min 1x setahun) Panitia Infeksi Nosokomial RS melakukan pemeriksaan mikrobiologi secara sampling terhadap makanan dan peralatan yang digunakan untuk pasien.
UNIT TERKAIT Catering, Panitia Nosokomial RS
GIZI
PENATAAN MAKANAN
No. Dokumen :SOP/GIZ/013
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
7 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Penataan makanan adalah suatu kegiatan menata dan menempatkan
makanan pada tempat yang sudah disediakan.TUJUAN Menata makanan dengan cepat, tepat dan menarik sesuai diet dan
pesanan pasien. KEBIJAKAN Penataan makanan harus sesuai dengan standar alat untuk masing-masing
jenis makanan.PROSEDUR 1. Makanan yang telah dimasak cook diletakkan di atas meja persiapan
dan Boenmarry.2. Assistent Supervisor, Ahli Gizi Catering dan atau Ahli Gizi RS
melakukan uji organoleptik terhadap makanan.3. Jika semua sudah sesuai, petugas catering menata makanan ke dalam
alat makan pasien dengan ketentuan sebagai berikut : Nasi/ Tim/ Kentang/ = piring makan (Dinner plate) Makanan Eropa Bubur = mangkuk bubur (Cereal Bowl) Sup/ Sayur Berkuah = mangkuk sup (Soup cup) Lauk/ Tumisan/ Puding = monkey dish/leaf dish Buah = monkey dish/leaf dish Snack = monkey dish/leaf dish Minuman = gelas
4. Setelah ditata, makanan ditutup dengan plastik penutup khusus.5. Selanjutnya ditata di atas nampan sesuai pesanan menu masing-
masing pasien dan di cek oleh AG catering lalu dimasukkan ke dalam trolley pemanas.
6. Jika ada makanan yang lebih, maka kelebihannya disimpan dalam trolley khusus maksimal 4 jam dari jam distribusi.
7. Jika sampai 4 jam kemudian makanan tetap tidak terpakai, maka makanan tersebut harus dibuang.
UNIT TERKAIT Catering
GIZI
PENGECEKAN MAKANAN PASIEN SEBELUM DISTRIBUSI
No. Dokumen :SOP/GIZ/014
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Pengecekan makanan pasien sebelum didistribusi adalah suatu
kegiatan pengecekan terakhir makanan pasien oleh Ahli Gizi Catering atau Ahli Gizi RS (AGRS) sebelum didistribusi ke pasien.
TUJUAN Memastikan bahwa makanan yang siap didistribusikan tersebut sudah tepat dietnya, lengkap peralatannya dan sesuai dengan pesanan pasien.
KEBIJAKAN Ahli Gizi Catering dan atau AGRS harus memberi paraf pada form menu/stiker makan pasien sebagai bukti bahwa makanan tersebut valid untuk di distribusi.
PROSEDUR 1. Ahli Gizi Catering dan atau AGRS mengecek makanan yang sudah ditata di trolley sebelum didistribusikan meliputi:
Apakah isi tray sudah sesuai dengan standar diet, standar kelas dan pesanan pasien.
Jumlah tray sudah sesuai dengan jumlah pasien masing-masing ruangan.
Jika semua sudah sesuai maka Ahli Gizi Catering dan atau AGRS memberi paraf pada form menu/stiker makan masing-masing pasien.
2. Assistent Supervisor mengecek : Kondisi trolley meliputi kebersihan, suhu dan fungsinya. Ketepatan, kepantasan, kebersihan dan kelengkapan alat
makan pasien.3. Sebelum trolly makanan dibawa ke ruangan dan didistribusikan
ke pasien, petugas service menghitung jumlah alat yang digunakan & ditulis dalam form alat.
UNIT TERKAIT Catering
GIZI
DISTRIBUSI MAKANAN PASIEN DAN ALAT MASAK DI GIZI
No. Dokumen :SOP/GIZ/015
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Distribusi makanan pasien adalah suatu kegiatan pembagian makanan
kepada pasien yang dilaksanakan oleh bagian service catering.
TUJUAN Agar semua pasien dapat menerima makanan sesuai jam pembagian makanan.
KEBIJAKAN Distribusi makanan pasien harus tepat waktu, tepat diet & sesuai pesanan pasien.
PROSEDUR 1. Service membawa trolly makanan dari Unit Gizi ke masing-
masing ruangan. 2. Setelah di ruangan service membagi makanan ke pasien sesuai
sticker / form menu yang ada di masing-masing nampan.3. Setelah selesai, Asistent Supervisor/Perawat/Ahli Gizi keliling ke
semua pasien untuk memastikan apakah semua pasien sudah mendapat makanan yang tepat kecuali pasien yang sedang berpuasa.
4. Kurang lebih 1 jam berikutnya service kembali ke ruangan pasien untuk mengangkat bekas makan pasien dan mengembalikannya ke Unit Gizi.
5. Service harus mencocokkan kembali jumlah peralatan makan yang diangkat dari pasien dengan yang tertulis dalam buku alat.
6. Jika ada ketidaksesuaian, service melapor ke Assistent Supervisor untuk dicari kembali sampai klop.
UNIT TERKAIT Catering
GIZI
PENGECEKAN ALAT MAKAN PASIEN DAN ALAT MASAK DI GIZI
No. Dokumen :SOP/GIZ/016
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Pengecekan alat makan pasien adalah suatu kegiatan menghitung
jumlah alat makan pasien secara harian sesudah distribusi, kemudian menghitung secara bulanan semua alat makan pasien dan alat masak yang ada di gizi.
TUJUAN Meminimalkan jumlah kehilangan alat makan pasien.KEBIJAKAN Pengecekan alat harian merupakan tanggung jawab catering.
Pengecekan alat makan bulanan merupakan tanggung jawab catering & petugas Accounting Mayapada Hospital.
AGRS bertugas mengawasi penggunaan alatnya.PROSEDUR
1. Petugas service catering menghitung dan mencatat semua alat makan pasien yang dibawa ke ruangan di dalam 1 buku alat/form alat.
2. Setelah pasien selesai makan alat di clear up dan dikembalikan lengkap sesuai yang tertulis dalam buku.
3. Jika tidak lengkap petugas service melapor ke Assistent Supervisor untuk mencari kembali dibantu oleh petugas dan service shift berikutnya.
4. Tiap awal bulan, petugas Accounting RS, AGRS & catering akan melakukan pengecekan alat makan pasien dan alat masak kemudian membuat laporan bulanan alat.
5. Tiap 6 bulan sekali petugas Accounting RS akan merekapitulasi total alat yang hilang atau rusak, kemudian menyerahkan tagihan ke catering sebesar 50% dari total harga alat yang hilang atau rusak tersebut.
UNIT TERKAIT Catering, Accounting
GIZI
PENCUCIAN PERALATAN
No. Dokumen :SOP/GIZ/017
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Pencucian peralatan adalah suatu proses kegiatan untuk membersihkan
semua peralatan yang kotor agar selalu terjaga hygiene sanitasinya.TUJUAN Semua peralatan makan pasien dan sarananya selalu tersedia dalam
kondisi bersih, sehingga terjamin hygiene sanitasi peralatan makanan dan sarananya.
KEBIJAKAN Semua peralatan makan pasien dicuci dengan menggunakan Dishwashing Machine sedangkan alat lainnya dicuci secara manual.
Semua trolly & tray pasien dilap bersih setiap hari dan di lap menggunakan sabun 1x seminggu.
PROSEDUR
1. Semua peralatan kotor dibawa ke ruang pencucian alat. Ada 2 ruang pencucian alat di Gizi, yaitu :
a) Ruang Dishwashing : Khusus untuk peralatan makan pasien.
b) Ruang Potwashing : Untuk semua peralatan selain peralatan makan pasien.
2. Cara pencucian peralatan makan pasien yaitu: buang sampai bersih semua sisa makanan & plastik cover yang ada, lalu di semprot air, beri sabun dan bilas. Kemudian masukkan ke dalam mesin cuci piring, dengan suhu ± 80° C selama 2 menit.
3. Cara pencucian peralatan memasak yaitu : buang sisa makanan yang ada, cuci dengan air dan sabun (jika perlu direndam ) dan terakhir ditiriskan di rak yang disediakan.
4. Untuk trolly dan tray makan dibersihkan dengan cara di lap basah lalu di lap kering setiap hari.
5. Satu minggu sekali trolly dan tray ini di lap dengan sabun lalu dibilas sampai bersih dan dilap lagi hingga kering.
UNIT TERKAIT Catering
GIZI
PENANGANAN SAMPAH DI GIZI
No. Dokumen :SOP/GIZ/018
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Penanganan sampah adalah suatu proses kegiatan untuk membuang
sampah pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.TUJUAN Agar sampah di Gizi dapat ditangani dengan baik sehingga tidak
menimbulkan pencemaran dan bau yang tidak sedap.KEBIJAKAN Semua sampah di Gizi harus dimasukkan dalam kantong plastik
hitam, diikat lalu dibuang oleh petugas kebersihan.
PROSEDUR 1. Semua sampah di Gizi harus dimasukkan ke dalam plastik
sampah atau bak sampah yang dilapisi plastik hitam.2. Pengisian plastik sampah ± ¾, di ikat rapi dan diletakkan di
ruang dishwashing.3. Petugas kebersihan akan mengambil sampah tersebut untuk
dibuang 4 kali sehari yaitu pagi ± jam 07.00, siang jam 12.00,
sore jam 18.00 dan malam jam 22.00.
UNIT TERKAIT Catering, PT. ISS, HKP
GIZI
PEMELIHARAAN & PERBAIKAN RUANGAN DAN ATAU ALAT DI BAGIAN GIZI
No. Dokumen :SOP/GIZ/019
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Adalah suatu kegiatan memelihara dan memperbaiki ruangan atau
alat-alat yang ada di Gizi.TUJUAN Agar semua ruangan dan alat awet digunakan dan cepat dilakukan
perbaikan jika rusak.KEBIJAKAN Ada jadwal khusus pemeliharaan alat besar/khusus oleh
Maintenace. Petugas catering wajib melakukan pemeliharaan secara rutin dan
jika ada kerusakan wajib mencoba memperbaikinya sendiri, jika tidak mampu harus melaporkan ke Maintenace melalui AGRS.
PROSEDUR 1. Maintenance menyusun jadwal pemeliharaan alat yang ada di
bagian gizi.2. Maintenance secara rutin/sesuai jadwal datang ke gizi untuk
melakukan pemeliharaan alat-alat besar/khusus.3. Petugas catering juga secara rutin melakukan pemeliharaan semua
alat di Gizi dan mencoba memperbaiki sendiri jika ada kerusakan.4. Jika tidak mampu coordinator catering melapor ke AGRS untuk
mengecek kondisi alat yang rusak.
5. AGRS menulis & menandatangani laporan kerusakan pada form kerusakan alat kemudian diserahkan ke Maintenance (Form rangkap 2 : merah & putih).
UNIT TERKAIT Maintenance
GIZI
PENJAMAH MAKANAN
No. Dokumen :SOP/GIZ/020
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Pejamah makanan adalah orang yang berhubungan langsung dengan
makanan yang akan disajikan ke pasien.
TUJUAN Memastikan bahwa semua penjamah makanan telah menggunakan
uniform secara lengkap pada saat menjamah makanan.
KEBIJAKAN Uniform untuk penjamah makanan terdiri dari : celemek, penutup
rambut, masker dan sarung tangan.
PROSEDUR 1. Semua karyawan catering harus cuci tangan sebelum
menjamah/memegang makanan masak.
2. Lalu menggunakan celemek, tutup rambut, masker dan sarung
tangan selama menjamah makanan masak.
3. Dilakukan pemeriksaan rutin seminggu sekali terhadap kuku,
rambut, kebersihan badan dan pakaian, dan hasilnya ditulis dalam
buku kebersihan karyawan catering.
UNIT TERKAIT Catering
GIZI
PELAYANAN GIZI RUANG RAWAT INAP (RWI)
No. Dokumen :SOP/GIZ/021
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
Ditetapkan,CEO Mayapada Hopital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Pelayanan gizi pasien RWI adalah kegiatan yang dilakukan oleh Unit Gizi
kepada pasien yang sedang dirawat di rumah sakit meliputi : anamnesa diet, penentuan diet, penyediaan diet, penjelasan diet, kunjungan ahli gizi dan evaluasi serta tindak lanjut pelayanan gizi.
TUJUAN Semua pasien RWI mendapatkan pelayanan gizi secara optimal.
KEBIJAKAN Kegiatan pelayanan gizi ruang RWI mengacu pada standar Depkes RI.
PROSEDUR 1. Perawat menginformasikan ke Unit Gizi tentang diet pasien baru di dalam form diet pasien baru/form Daftar Pesanan Diet Pasien (DPDP).
2. Ahli Gizi Catering mengecek form pasien baru/DPDP tersebut kemudian merekap dan membuat pesanan makanan ke cook.
3. Bagian Service dan atau AG Catering menata makanan sesuai pesanan menu/diet masing-masing pasien.
4. Ahli Gizi Rumah Sakit (AGRS) mengecek makanan di dalam trolly sebelum didistribusi ke ruangan.
5. AGRS mengunjungi pasien di ruang RWI untuk evaluasi diet pasien, memberi penjelasan diet/konsultasi diet, mengecek intake pasien,
mendengarkan keluhan/informasi pasien serta menindaklanjutinya.
6. AGRS melakukan Asuhan Gizi Terstandar (AGT) pada pasien yang dirawat dengan diet khusus/bermasalah dengan dietnya.
7. AGT dilakukan secara berkelanjutan selama pasien dirawat di Mayapada Hospital.
8. Hasil kegiatan konsultasi diet & AGT dicatat di file pasien.
UNIT TERKAIT Dokter, Keperawatan
GIZI
PENANGANAN MAKANAN & ALAT MAKAN UNTUK PASIEN DENGAN PENYAKIT
INFEKSI MENULAR
No. Dokumen :SOP/GIZ/022
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Adalah kegiatan pengaturan makanan dan cara menangani alat makan
yang digunakan pasien dengan penyakit infeksi menular.TUJUAN Memastikan bahwa pasien mendapat makanan yang sesuai dengan
penyakitnya dan bekas alat makan yang digunakan dapat ditangani secara khusus.
KEBIJAKAN Penanganan pasien dan alat makan harus sesuai dengan buku pedoman PGRS Depkes RI.
PROSEDUR 1. Perawat menginformasikan ke AGRS tentang diet khusus untuk pasien dengan penyakit infeksi menular.
2. Ahli Gizi memberikan stempel ”INF” yang artinya infeksi/ menular pada masing-masing stiker/form menu makan pasien dengan penyakit menular seperti GE, KP, Hepatitis, HIV, dll.
3. Khusus untuk pasien HIV petugas service catering akan memisahkan bekas alat makannya kedalam kantong plastik kuning.
4. Petugas service menurunkan alat makan tersebut dan menyerahkan ke bagian steward untuk ditangani secara khusus.
5. Cara penanganan yaitu: direndam dulu dalam air panas yang telah diberi sabun selama ± 15 menit atau direndam dalam larutan kaporit 50 ppm selama 2 menit, kemudian dibilas dan dimasukkan kedalam mesin pencuci piring.
6. Setelah selesai, semua alat makan dibawa kembali ke ruang persiapan makanan dan siap untuk digunakan kembali.
UNIT TERKAIT Catering
GIZI
PEMBUATAN DAFTAR PESANAN DIET PASIEN (DPDP)
No. Dokumen :SOP/GIZ/023
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Daftar pesanan diet pasien (DPDP) adalah suatu daftar yang berisi
tentang jumlah, jenis diet dan pesanan-pesanan khusus masing-masing pasien di satu ruangan yang dibuat oleh bagian keperawatan untuk bagian Gizi.
TUJUAN Memudahkan Ahli Gizi dan keperawatan mengecek jumlah pasien & jenis diet yang diberikan kepada masing-masing pasien di ruangan.
KEBIJAKAN DPDP harus diserahkan ke Bagian Gizi sebelum jam 14.00.
PROSEDUR 1. Dokter mendiagnosa penyakit dan menentukan diet masing-masing pasien.
2. Ajun menuliskan nama-nama pasien & dietnya di papan pantry.3. Ajun mengisi semua data yang ada di Form DPDP.4. Perawat penanggung jawab mengecek isi DPDP lalu
menandatanganinya.5. Ajun menyerahkan DPDP yang dibuat rangkap 2, 1 untuk Ahli
Gizi catering dan 1 lagi untuk AG RS.
UNIT TERKAIT Keperawatan
GIZI
PENGATURAN MAKANAN PASIEN BARU/ PINDAH/PULANG/PERUBAHAN
No. Dokumen :SOP/GIZ/024
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Adalah pemberitahuan tertulis di bagian Keperawatan ke bagian Gizi
tentang diet pasien baru, pasien pindah, dari 1 ruangan ke ruangan
lain/pasien rencana pulang/perubahan diet pasien yang sedang dirawat.
TUJUAN Adanya informasi akurat (tertulis) dari perawatan ke bagian Gizi
tentang pasien baru/pindah/pulang/perubahan.
KEBIJAKAN Semua informasi pasien baru/pindah/pulang/perubahan yang tidak
tertulis dalam form dianggap tidak sah.
PROSEDUR
1. Dokter menginstruksikan diet untuk pasien baru/pasien pindah/
pasien rencana pulang/pasien berubah dietnya kepada perawat.
2. Perawat menuliskan instruksi dokter ke dalam formulir dan
menandatanganinya.
3. Ajun menyampaikan form tersebut ke Ahli Gizi atau order taker
catering atau untuk mempercepat waktu, ajun menelpon ke Gizi
sedang form menyusul.
4. Ahli Gizi catering segera memproses instruksi diet tersebut.
UNIT TERKAIT Dokter, Keperawatan
GIZI
PEMBAGIAN FORM MENU MAKANAN PASIEN
No. Dokumen :SOP/GIZ/025
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Form menu makanan pasien adalah suatu form yang berisi beberapa
item menu yang dapat di pilih pasien.TUJUAN Agar pasien dapat memilih dan memesan makanan untuk satu hari
besok sesuai selera dan dietnya.KEBIJAKAN Semua form menu pilihan pasien harus diserahkan ke Instalasi Gizi
sebelum jam 14.00.PROSEDUR 1. Order Taker (OT) catering dinas siang mengisi semua data yang
ada di dalam form menu pasien pada malam hari sebelum pulang kerja (± 20.00).
2. Keesokan harinya bagian service catering membagikan form menu kepada semua pasien bersamaan dengan pembagian makan pagi.
3. OT catering dinas pagi menjelaskan tata cara pemilihan menu dan membantu membacakan/menuliskan menu yang dipilih pasien serta menjelaskan bahwa menu yang dipilih pasien hari ini adalah untuk pesanan satu hari besok.
4. Form menu dikumpulkan kembali oleh OT atau service pada saat mengambil peralatan bekas makan pagi/saat membagi snack/saat membagi makan siang/saat mengambil peralatan bekas makan siang pasien.
5. OT catering mencocokan menu tersebut dengan DPDP terbaru hari itu lalu menyerahkan form menu kepada Ahli Gizi catering & AG RS.
6. Ahli Gizi mengecek menu pilihan pasien, jika ada yang tidak sesuai dengan dietnya, maka Ahli Gizi menginformasikan ke OT, selanjutnya OT akan mengkonfirmasikan kembali menu tersebut ke pasien.
7. Setelah semua jelas Ahli Gizi akan membuat pesanan makanan ke cook.
UNIT TERKAIT Keperawatan
GIZI
PENGECEKAN SISA MAKAN PASIEN
No. Dokumen :SOP/GIZ/026
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Adalah kegiatan mengecek sisa makan pasien mulai makan pagi,
siang, sore dan snack pagi, siang, sore.TUJUAN Untuk mengetahui tingkat penerimaan pasien terhadap makanan
yang disajikan.KEBIJAKAN Banyak sedikitnya sisa makanan merupakan salah satu indikator
yang menentukan kualitas makanan suatu rumah sakit.PROSEDUR
1. Pemeriksaan sisa makanan dilakukan 2 kali / minggu.Cara :a) Order Taker Catering mengecek dan menuliskan sisa
makanan pasien pada form yang disediakan mulai dari makan pagi, snack jam 10, makan siang, snack jam 16.00, makan malam dan snack malam setiap hari Minggu.
b) Tiap senin pagi hasil pengecekan diserahkan ke Ahli Gizi RS untuk diperiksa & dicatat dalam Buku Sisa Makanan Pasien kemudian tiap akhir bulan di rekap & di analisa.
c) Jika ada pasien yang sisa makanannya ≥ ¾ porsi, maka ahli gizi akan segera mengunjungi pasien tersebut dan menanyakan penyebab masih banyaknya sisa makanan lalu mencari solusi agar pasien bisa menghabiskan porsi makanan yang disediakan.
2. Hasil pemeriksaan sisa makanan di analisa dan dibuat laporannya tiap bulan.
UNIT TERKAIT Keperawatan, Catering
GIZI
PENYEBARAN ANGKET MAKAN PASIEN UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KEPUASAN PASIEN
TERHADAP PELAYANAN GIZI
No. Dokumen :SOP/GIZ/027
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Adalah salah satu bentuk penelitian gizi dengan cara menyebarkan
lembar angket kepada pasien RWI yang berisi tentang penilaian cita rasa makanan yang disajikan.
TUJUAN Untuk mengetahui tingkat penerimaan makanan dan pendapat pasien terhadap pelayanan gizi yang diberikan.
KEBIJAKAN Penelitian Gizi melalui penyebaran angket ini dilakukan setiap 1 tahun sekali.
PROSEDUR 1. Penyebaran angket dilakukan sekitar bulan September.2. Jumlah sasaran 100 pasien dengan kriteria sebagai berikut :
Pasien berusia diatas 12 tahun. Pasien sudah dirawat lebih dari 3 hari. Pasien bisa menerima makanan bentuk lunak/biasa.
3. Angket disebarkan oleh Ahli Gizi dibantu perawat/ service catering/order taker.
4. Hasil angket direkap, dan diserahkan ke Unit Gizi.5. Ka.Unit Gizi menganalisa & membuat laporan hasil angket
makanan pasien lalu diserahkan ke Ka.Div Medik dan Penunjang.6. Hasil angket ini dapat dipakai sebagai masukan untuk :
Melihat mutu pelayanan gizi terhadap pasien rawat inap. Masukan dalam perencanaan penyusunan menu baru. Perbaikan pelayanan gizi pada umumnya.
UNIT TERKAIT Keperawatan, Ka.Div Medis, Catering
GIZI
PENGHITUNGAN KALORI DAN ZAT GIZI
No. Dokumen :SOP/GIZ/028
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Penghitungan kalori & zat gizi adalah suatu proses penghitungan
kebutuhan kalori dan zat gizi pasien.
TUJUAN Mengetahui kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing pasien.
KEBIJAKAN Ahli Gizi harus menghitung kebutuhan kalori & zat gizi pasien jika dokter belum menentukannya.
PROSEDUR 1. Ahli Gizi mengecek data pasien meliputi : nama, umur, jenis kelamin, aktivitas, tinggi badan, berat badan dan diagnosa penyakit.
2. Ahli gizi menghitung kebutuhan kalori dan zat gizi sebagai berikut:
a. Penghitungan berat badan ideal :
Berat Badan Ideal = (TB-100) – 10%
Jika wanita dengan TB ≤ 150 cm atau pria dengan TB ≤ 160 cm, maka BBI = (TB-100) kg.
b. Kebutuhan kalori :
Wanita : BBI x 25 cal ditambah aktivitas
Pria : BBI x 30 cal ditambah aktivitas
Aktivitas (Ringan 20%, Sedang 30%, Berat 50%)
c. Kebutuhan zat gizi :
Karbohidrat : 50 – 65% total kalori
Protein : 15 – 20% total kalori
Lemak : 20 – 30% total kalori
UNIT TERKAIT Dokter, Keperawatan
GIZI
ASUHAN GIZI TERSTANDAR
No. Dokumen :SOP/GIZ/029
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Asuhan gizi terstandar adalah sarana dalam upaya pemenuhan zat gizi
pasien.TUJUAN Memenuhi kebutuhan zat gizi pasien secara optimal baik berupa
pemberian makanan pada pasien maupun konsultasi gizi.KEBIJAKAN Pengisian form asuhan gizi terstandar diutamakan untuk pasien
dengan diet khusus (diet diabetes, rendah protein, rendah kalori dan malnutrisi).
PROSEDUR 1. Ahli Gizi mengisi semua data pasien yang diperlukan dalam
lembar asuhan gizi terstandar.2. Ahli Gizi melakukan anamnesis riwayat gizi pasien.3. Ahli Gizi menentukan kebutuhan terapi gizi yang meliputi :
Penentuan jenis diet pasien (jika belum ditentukan oleh dokter yang merawatnya).
Pemantauan & evaluasi intake makan pasien & status gizinya. Mempersiapkan leaflet diet untuk membantu menjelaskan apa
yang harus dijalankan pasien setelah pulang ke rumah. Melakukan konsultasi diet. Mencatat data konsultasi diet ini kedalam buku catatan gizi.
UNIT TERKAIT Dokter, Keperawatan
KONSULTASI DIET PASIEN RAWAT INAP
GIZI No. Dokumen :SOP/GIZ/030
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Memberikan penjelasan dietkepada pasien rawat inap sesuai dengan
penyakitnya.TUJUAN Agar pasien bisa menerima diet yang disajikan selama dirawat.KEBIJAKAN Semua pasien yang dirawat dengan diet khusus akan diberikan
konsultasi diet.PROSEDUR
1. Konsultasi diet pasien rawat inap dapat dilakukan atas :a. Permintaan Dokter/pasien b. Penawaran Ahli Gizi ke Dokter/pasien
2. Ahli Gizi membaca file pasien dan mempersiapkan konsultasi diet.
3. Ahli Gizi melaksanakan asuhan gizi rawat inap dengan mengisi Form Asuhan Gizi terstandar terutama untuk pasien yang berdiet khusus.
4. Ahli Gizi menghitung kebutuhan gizi pasien dan merencanakan dietnya jika dokter belum menentukannya.
5. Ahli Gizi memberikan konsultasi diet dengan menggunakan leaflet diet, daftar penukar dan contoh makanan pasien yang disajikan hari itu.
6. Ahli Gizi menginformasikan ke pasien bahwa jika sudah pulang dan ingin berkonsultasi diet kembali, agar datang ke klinik gizi.
7. Ahli Gizi mencatat hasil konsultasi diet di file pasien dan buku catatan konsultasi diet.
8. Ahli Gizi menandatangani slip pembayaran dan menyerahkan ke administrasi ruangan untuk di input.
UNIT TERKAIT Dokter, Keperawatan, Keuangan
GIZI
KONSULTASI DIET PASIEN RAWAT JALAN
No. Dokumen :SOP/GIZ/031
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
7 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Memberikan penjelasan diet kepada pasien rawat jalan sesuai dengan
penyakitnya.TUJUAN Agar pasien dapat menjalankan dietnya dengan mudah, tepat dan
penuh kesadaran.KEBIJAKAN Konsultasi ini dilakukan sesuai jam kerja Ahli Gizi (AG).
PROSEDUR 1. Pasien mendaftar sendiri ke Front Office/ pasien dikirim dokter
untuk konsultasi diet2. Front Office menyiapkan file pasien dan slip pembayaran lalu
menyerahkan ke Perawat Medical Center (MC).3. Perawat Medical Center menghubungi Ahli Gizi.4. Pasien dipersilahkan masuk ke klinik Gizi.5. Ahli Gizi membaca file/surat pengantar dan data pendukung lain.6. Ahli Gizi melakukan asuhan gizi RWJ dengan memberikan
konsultasi diet menggunakan leaflet diet, daftar penukar dan peraga makanan.
7. Setelah konsultasi diet selesai AG dapat mengecek tingkat pemahaman pasien dengan cara meminta pasien untuk mendemonstrasikan jumlah dan jenis makanan yang boleh dikonsumsi pasien dalam 1 hari dengan menggunakan food model atau dengan cara menanyakan ke pasien apakah ada yang kurang jelas.
8. Ahli Gizi mencatat hasil konsultasi diet di file pasien dan buku konsultasi diet.
9. Ahli Gizi menandatangani slip pembayaran dan mengantar pasien ke kasir.
UNIT TERKAIT Dokter, Keperawatan, Keuangan
GIZI
PENYULUHAN GIZI
No. Dokumen :SOP/GIZ/032
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
Ditetapkan,CEO Mayapada Hopital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Penyuluhan gizi adalah kegiatan penjelasan gizi kepada sekelompok
orang/masyarakat.TUJUAN Memberikan pemahaman tentang pentingnya peranan gizi untuk hidup
sehat.KEBIJAKAN Penyuluhan gizi di Mayapada Hospital harus dilakukan oleh Ahli Gizi
yang berpengalaman.
PROSEDUR 1. Penyuluhan gizi di Mayapada Hospital dilakukan pada sekelompok pasien dan keluarganya yang sudah mengikuti kegiatan senam hamil dan edukasi diabetes.
2. Disamping itu penyuluhan gizi juga bisa dilakukan bekerjasama dengan bagian Marketing melalui kegiatan seminar, siaran radio, dan penyuluhan untuk karyawan perusahaan yang bekerjasama dengan rumah sakit.
3. Sebelum dilakukan penyuluhan, ahli gizi harus mempersiapkan materi sesuai tema penyuluhan.
4. Hasil penyuluhan gizi didokumentasikan dalam satu file khusus.
UNIT TERKAIT Marketing, Keperawatan
GIZI
PENCATATAN DAN PELAPORAN TENTANG KESALAHAN PEMBERIAN PELAYANAN GIZI, KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT
KERJA DI UNIT GIZI SERTA PENANGANAN KELUHAN PASIEN
No. Dokumen :SOP/GIZ/033
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
Ditetapkan,CEO Mayapada Hopital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Adalah kegiatan untuk memantau, melaporkan dan menyelesaikan jika terjadi
kesalahan, kecelakaan dan keluhan pasien dalam kegiatan pelayanan gizi.TUJUAN Agar kejadian kesalahan, kecelakaan dan keluhan pasien segera dapat
ditindaklanjuti sehingga tidak terulang kembali.KEBIJAKAN Ahli Gizi Rumah Sakit (AGRS) bertanggung jawab terhadap adanya
kesalahan, kecelakaan, dan keluhan pasien yang berhubungan dengan pelayanan gizi.
PROSEDUR 1. Jika terjadi kesalahan, kecelakaan dan keluhan pelayanan gizi, maka AGRS segera menangani, mencari penyebab dan cara penyelesaian masalahnya.
2. Pada kejadian kesalahan pemberian pelayanan gizi AGRA segera menemui pasien/keluarga untuk mengecek kejadiannya, meminta maaf, memperbaiki kesalahan dan memberikan compliment yang berasal dari catering.
3. Pada kejadian kecelakaan kerja di unit gizi, maka karyawan segera mendapat pertolongan pertama dari unit gizi sendiri menggunakan yang ada di dalam kotak P3K, jika memerlukan tindak lanjut segera dikirim ke UGD, Ka.Unit Gizi menyerahkan laporan bulanan ke panitia K3 RS jika terjadi kecelakaan.
4. Jika ada keluhan pasien maka AGRS dan atau catering segera datang menemui pasien, mengecek apa yang dikeluhkan, meminta maaf dan segera memperbaiki serta menindaklanjuti agar tidak terulang lagi.
5. AGRS mencatat dalam form khusus semua kejadian kesalahan, kecelakaan dan keluhan pasien dalam pelayanan gizi lalu melaporkan ke Ka.Unit Gizi.
6. Ka.Unit Gizi melakukan evaluasi dan tindak lanjut jika diperlukan dan atau melaporkan ke Ka.Div Medis jika memerlukan penanganan lebih lanjut.
UNIT TERKAIT Catering, K3, Keperawatan
GIZI
PENILAIAN DAN PENGEMBANGAN GIZI TERAPAN
No. Dokumen :SOP/GIZ/034
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
Ditetapkan,CEO Mayapada Hopital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Penelitian dan pengembangan gizi terapan adalah suatu kegiatan
pengamatan/penelitian dan atau pengembangan terhadap pelayanan gizi di rumah sakit.
TUJUAN Meningkatkan kualitas pelayanan gizi.
KEBIJAKAN Penelitian dan pengembangan gizi dilakukan oleh ahli gizi RS minimal 1 kali/tahun.
PROSEDUR
1. Ahli gizi membuat proposal kegiatan penelitian atau pengembangan baik untuk penelitian baru, lanjutan atau penelitian terhadap kegiatan rutin.
2. AGRS menyerahkan proposal penelitian ke Direksi untuk mendapat persetujuan.
3. Penelitian bisa dilakukan dengan cara : pengamatan, penyebaran angket, wawancara langsung, dll.
4. Pengolahan data bisa dilakukan dengan cara : tabulasi data, analisa data dan penarikan kesimpulan oleh dokter gizi medik dan atau ahli gizi.
5. Laporan hasil penelitian dan pengembangan gizi terapan diserahkan ke Kadiv Medik & Penunjang.
6. Dengan persetujuan pimpinan RS hasil penelitian dapat diimplementasikan atau dijadikan standar/acuan dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari.
UNIT TERKAIT Ka.Div Medik, Dokter, Keperawatan
GIZI
PENGATURAN DAN PENGONTROLAN AIR DI UNIT GIZI
No. Dokumen :SOP/GIZ/035
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
Ditetapkan,CEO Mayapada Hopital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Pengaturan dan pengontrolan air adalah kegiatan untuk mengatur
penggunaan air untuk minum, masak, mencuci dan membersihkan alat dapur & alat makan yang dipakai di Unit Gizi.
TUJUAN Air yang digunakan di Unit Gizi dapat memenuhi kebutuhan dan tidak menjadi mata rantai penularan penyakit.
KEBIJAKAN Pemeriksaan mikrobiologis terhadap air yang digunakan di Unit Gizi dilakukan setiap 6 bulan sekali.
PROSEDUR 1. Air yang digunakan di unit gizi adalah air tanah, air RO dan air
mineral kemasan.
2. Panitia Infeksi Nosokomial (PIN) atau bagian Maintenance setiap 6 bulan sekali mengontrol air yang digunakan di gizi melalui pemeriksaan mikrobiologis.
3. Air mineral kemasan yang digunakan harus sudah terdaftar di Depkes RI terkontrol tanggal kadaluarsanya dan ada hasil analisa mikrobiologinya.
UNIT TERKAIT Nosokomial, Maintenance
GIZI
PEMERIKSAAN KESEHATAN KARYAWAN GIZI SECARA BERKALA
No. Dokumen :SOP/GIZ/036
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Adalah suatu jenis pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara
berkala yang meliputi pemeriksaan fisik, urin, darah rutin, sputum dan anal swab.
TUJUAN Agar semua karyawan gizi selalu dalam kondisi sehat dan aman untuk menangani makanan pasien dan pegawai.
KEBIJAKAN Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara berkala tiap 6 bulan sekali, untuk penjamah makanan sedangkan untuk bagian administrasi cukup 1 tahun sekali.
PROSEDUR 1. Semua karyawan gizi sebelum bekerja harus dites kesehatannya untuk memastikan bahwa karyawan tersebut sehat dan aman untuk menangani makanan pasien dan pegawai.
2. Selanjutnya secara berkala karyawan diperiksa kesehatannya meliputi pemeriksaan fisik, darah rutin, urin, sputum dan analswab.
3. Jika hasil pemeriksaan ada yang bermasalah maka harus segera ada penanganan dan jika perlu dikonsulkan ke dokter spesialis untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
4. Semua hasil pemeriksaan kesehatan dicatat dan disimpan dalam satu file khusus.
UNIT TERKAIT MCU, Catering, UGD, K3
GIZI
PEMBERIAN MAKAN KARYAWAN
No. Dokumen :SOP/GIZ/037
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Pemberian makan karyawan adalah salah satu kesejahteraan yang diberikan
oleh Manajemen Mayapada Hospital kepada karyawannya dalam bentuk 1 kali makan setiap kali dinas.
TUJUAN Untuk memenuhi kebutuhan Gizi karyawan selama bekerja sehingga karyawan bisa bekerja secara optimal
KEBIJAKAN Pengaturan pemberian makan karyawan ini berdasarkan kebijakan Manajemen dan mengacu pada peraturan undang-undang tenaga kerja.
PROSEDUR 1. Ahli Gizi Rumah Sakit (AGRS) membuat standar makan karyawan sesuai persyaratan Depkes.
2. Catering menyerahkan daftar menu makan karyawan kepada AGRS, Ka.Div Keperawatan & Ka.Div HR & GA untuk diperiksa.
3. AGRS/AG Catering/Assistent/Coordinator melakukan tester makan karyawan sebelum dibagikan.
4. Catering menyediakan secara lengkap dan berkualitas makanan karyawan sesuai dengan menu yang sudah disepakati.
5. Karyawan yang akan makan datang ke Cafetaria dan menyerahkan kupon makan ke pihak catering. (Kupon makan didapat dari bagian HR & GA Mayapada Hospital)
6. Karyawan bebas mengambil nasi sendiri, sedangkan lauk, sayur, dan buah serta sambal dan kerupuk dibagikan oleh Petugas Catering.
7. Air mineral (galon), teh dan gelas disediakan oleh catering.
8. Setiap akhir bulan catering membuat tagihan makan karyawan berdasarkan jumlah kupon yang diterima ke Departemen HR & GA.
9. Bagian Pembelian mengecek apakah invoice tagihan sudah sesuai dengan jumlah kupon yang ada.
10. AGRS membuat Purchase Order (PO) lalu diserahkan ke bagian Accounting & Keuangan.
11. Bagian Accounting dan Keuangan membuat TTB, tukar faktur dan melakukan pembayaran.
12. AGRS rumah sakit melakukan monitoring, evaluasi & tindak lanjut terhadap pelaksanaan pemberian makan karyawan.
UNIT TERKAIT HR & GA, Catering, Pembelian, Accounting/Keuangan
GIZI
PENANGANAN TIKUS DAN SERANGGA DI BAGIAN GIZI
No. Dokumen :SOP/GIZ/038
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Adalah suatu kegiatan mencegah, menangani dan menghilangkan tikus
dan serangga yang muncul di bagian Gizi.TUJUAN Agar bagian Gizi terbebas dari tikus dan serangga yang membahayakan
makanan.KEBIJAKAN Penanganan & pencegahan munculnya tikus dan serangga di seluruh
Mayapada Hospital dilaksanakan oleh pihak ke 3, yaitu pest control, dengan pengawasan dari bagian Housekeeping Mayapada Hospital.
PROSEDUR 1. Jika karyawan catering melihat/menemukan tikus atau serangga di bagian Gizi seperti : semut, kecoa, lalat, nyamuk, tikus, dll maka harus segera ditangani supaya tidak muncul kembali.
2. Jika jumlahnya banyak atau sering muncul & mengganggu, maka Ahli Gizi RS segera melapor ke bagian Housekeeping agar dilakukan penanganan khusus oleh bagian pest control.
3. Secara periodik petugas pest control melakukan tindakan pencegahan terhadap munculnya tikus dan serangga di bagian Gizi.
UNIT TERKAIT Housekeeping (Pest Control), Catering
GIZI
MONITORING DAN EVALUASI TERHADAP DOKUMEN KEBIJAKAN, PROSEDUR PELAYANAN GIZI
No. Dokumen :SOP/GIZ/039
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Adalah kegiatan untuk melakukan pengamatan, pengawasan dan
evaluasi terhadap seluruh kegiatan pelayanan gizi.TUJUAN Untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan pelayanan gizi dapat
berjalan sesuai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.KEBIJAKAN Monitoring dan evaluasi terhadap dokumen kebijakan dan prosedur
gizi dilakukan minimal 6 bulan, sedangan monitoring dan evaluasi kegiatan gizi dilakukan secara harian.
PROSEDUR 1. AGRS minimal setiap 6 bulan sekali melakukan monitoring & evaluasi kembali semua dokumen kebijakan dan prosedur gizi.
2. Jika ada yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan gizi mutakhir maka segera dilakukan perubahan dengan persetujuan direksi.
3. Sedangkan untuk kegiatan pelayanan gizi monitoring dan evaluasi dilakukan secara harian dan hasilnya dituliskan pada form khusus monitoring dan evaluasi.
4. Setiap 6 bulan sekali AGRS membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi serta analisa dan tindak lanjutnya terhadap dokumen kebijakan, prosedur dan kegiatan pelayanan gizi, kemudian diserahkan ke direksi.
UNIT TERKAIT ---
GIZI
EVALUASI KINERJA STAF GIZI
No. Dokumen :SOP/GIZ/040
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
Ditetapkan,CEO Mayapada Hopital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Adalah kegiatan untuk menilai staf gizi (Ahli Gizi Rumah Sakit/AGRS)
setelah kurun waktu 6 bulan/1 tahun.
TUJUAN Untuk mengetahui sampai sejauh mana AGRS melaksanakan tugas sesuai uraian tugas masing-masing.
KEBIJAKAN Setiap 6 bulan sekali unit gizi melakukan penilaian intern di lingkungan gizi.
PROSEDUR 1. Setiap 6 bulan sekali Ka. Unit Gizi melakukan penilaian terhadap kualitas kerja AGRS.
2. Hasil penilaian ditulis dalam form khusus yang dibuat untuk intern gizi.
3. Hasilnya diserahkan ke Kadiv Medik dan Penunjang untuk mendapat persetujuan.
4. Selanjutnya hasil ini dipakai sebagai acuan penilaian tahunan dengan menggunakan form dari bagian HR & GA rumah sakit.
UNIT TERKAIT Kadiv Medis & Penunjang
GIZI
PETUNJUK PENGGUNAAN MICROWAVE
No. Dokumen :SOP/GIZ/041
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Alat yang berfungsi untuk memanaskan makanan pasien dengan cepat.
TUJUAN Memastikan bahwa microwave digunakan secara tepat dan benar.
KEBIJAKAN Dipergunakan hanya untuk keperluan pasien saja.
PROSEDUR 1. Buka pintu microwave.2. Masukkan makanan yang akan dipanaskan.3. Gunakan tempat makanan khusus tahan panas (jangan
menggunakan plastik, mika, stelafom).4. Tutup pintu microwave.5. Putar saklar atas dan saklar bawah sesuai kebutuhan :
Mencairkan makanan beku → arahkan saklar bawah pada posisi defrost, saklar atas pada berat bahan yang akan dicairkan.
Memanaskan makanan → arahkan saklar atas pada posisi low / mid low, saklar atas pada petunjuk waktu yang diperlukan.
6. Biarkan microwave bekerja secara otomatis sampai berhenti sendiri (jangan sekali-kali menghentikan microwave yang sedang bekerja karena akan cepat rusak).
7. Setelah berhenti, buka pintunya dan keluarkan makanan tersebut.8. Bersihkan microwave selesai pakai.
UNIT TERKAIT Catering
GIZI
PETUNJUK PENGGUNAAN MESIN CUCI PIRING
No. Dokumen :SOP/GIZ/042
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
DitetapkanCEO Mayapada Hospital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Mesin cuci piring adalah peralatan listrik untuk mencuci alat makan
dan minum pasien dengan menggunakan chemical dan listrik yang bersuhu + 800C.
TUJUAN Memastikan mesin cuci piring dapat digunakan secara tepat dan efisien.
KEBIJAKAN Mesin ini khusus untuk mencuci peralatan makan pasien agar pasien mendapatkan alat makan dan minum yang terjamin hygiene sanitasinya.
PROSEDUR 1. Buang kotoran/sisa makanan pada peralatan makan/minum pada tempat sampah yang telah disediakan.
2. Semprot peralatan makan/minum dengan air untuk membuang sisa makanan sebelum masuk ke mesin.
3. Gosok dengan sabun semua peralatan makan tersebut lalu bilas lagi dengan air.
4. Tatalah piring, mangkok, sendok, garpu pada rak secara teratur.5. Masukkan rak pada mesin pencuci piring.6. Tutuplah pintu mesin dan mesin akan bergerak secara otomatis.7. Setelah + 2 menit, program selesai dengan ditandai ”menyalanya
lampu kontrol program”.8. Bukalah pintu, keluarkan peralatan dari rak.9. Pembersihan mesin pencuci piring dilakukan setiap pagi hari.
UNIT TERKAIT Catering
GIZI
PETUNJUK PENGGUNAAN BAIN MERRY (PEMANAS MAKANAN)
No. Dokumen :SOP/GIZ/043
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
Ditetapkan,CEO Mayapada Hopital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Bain merry adalah alat yang digunakan untuk menghangatkan makanan
dengan penghantar panas berupa air
TUJUAN Memastikan tata cara penggunaan bain merry dengan benar.
KEBIJAKAN Semua petugas catering harus mengikuti petunjuk ini dengan benar.
PROSEDUR 1. Isi bain merry dengan air sampai kurang lebih setengah dari permukaan.
2. Tancapkan stop kontak, nyalakan pemanas kearah 50°C – 60°C.
3. Biarkan selama + 15 menit, maka air akan menjadi panas .
4. Letakkan saving dish yang berisi makanan diatas bain merry.
5. Prepare/tata masakan di masing-masing alat makan pasien
6. Setelah selesai, bersihkan dan kuras air bain merry hingga bersih.
UNIT TERKAIT Catering
GIZI
PETUNJUK PENGGUNAAN BOILLING WATER PAN (PEREBUS AIR)
No. Dokumen :SOP/GIZ/044
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
Ditetapkan,CEO Mayapada Hopital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Boilling water pan adalah alat yang digunakan untuk merebus air dalam
jumlah besar dengan menggunakan steam.
TUJUAN Memastikan bahwa (boilling water pan) digunakan dengan benar.
KEBIJAKAN Semua petugas catering harus mengikuti petunjuk ini dengan benar.
PROSEDUR 1. Buka tutup boilling water pan isi dengan air sampai penuh.
2. Tutup boilling water pan dan buka kran steam.
3. Jika steamer baru dihidupkan oleh maintenance maka akan mendidih + 60 menit sedangkan jika steamer sudah dalam keadaan hidup maka air akan mendidih + 30 menit
4. Setelah mendidih kran steam ditutup kembali.
5. Buka kran tempat pengeluaran sisa tekanan uap + 5 menit, kemudian tutup kembali.
6. Jika air akan digunakan buka tutup boilling water pan dan ambil air dengan menggunakan gayung khusus bertangkai panjang.
7. Setiap hari boilling water pan harus dikuras & dibersihkan.
UNIT TERKAIT Catering
PETUNJUK PENGGUNAAN GRIDLE GAS (ALAT PEMANGGANG)
GIZI No. Dokumen :SOP/GIZ/045
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
Ditetapkan,CEO Mayapada Hopital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Gridle gas adalah alat yang dipergunakan untuk memanggang makanan
terutama lauk hewani atau roti sehingga dihasilkan makanan panggang dengan garis-garis lurus.
TUJUAN Memastikan bahwa gridle gas ini digunakan dengan benar.
KEBIJAKAN Semua petugas catering harus mengikuti petunjuk penggunaan dengan benar.
PROSEDUR 1. Gridle gas dalam keadaan stand by (pemantik menyala).
2. Nyalakan api dengan memutar knop kekiri (gambar api).
3. Tunggu + 15 menit sampai alat pemanggang panas.
4. Alat pemanggang siap untuk digunakan.
5. Selesai memanggang matikan api dengan memutar knop kearah kanan dalam posisi stand by (pemantik tetap menyala).
6. Bersihkan alat pemanggang sampai bersih dengan menggunakan lap dan sikat.
UNIT TERKAIT Catering
GIZI
PETUNJUK PENGGUNAAN ALAT PERKIRAAN BERAT MAKANAN
No. Dokumen :SOP/GIZ/046
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
Ditetapkan,CEO Mayapada Hopital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Alat perkiraan berat makanan adalah penetapan suatu jenis alat khusus
yang dipakai untuk memperkiraan berat suatu makanan.
TUJUAN Mengefisiensikan waktu yang diperlukan untuk penimbangan makanan.
KEBIJAKAN Semua karyawan catering harus hafal semua jenis alat yang digunakan untuk memperkirakan berat suatu makanan.
PROSEDUR 1. Ahli Gizi menetapkan beberapa jenis alat yang dipakai sebagai patokan untuk penentuan perkiraan berat makanan.
2. Semua petugas catering dapat mempergunakan alat tersebut untuk memporsi makanan tanpa harus menimbangnya lagi.
3. Jenis alat yang dipakai adalah :
a) Mangkok sayur melamin, untuk nasi/tim seberat + 200gr
b) Mangkok bubur, untuk bubur seberat + 300gr
c) Monkey dish untuk sayur seberat + 75gr
d) Gelas untuk susu/teh + 180 cc
e) Korek api untuk ukuran 1 potong lauk hewani/nabati seberat 50 gr
Kepustakaan :
Buku Standar Pelayanan Gizi – Depkes RI.
Daftar Makanan Penukar, Depkes RI – Persagi.
UNIT TERKAIT Catering
GIZI
PETUNJUK PENGGUNAAN RICE COOKER
No. Dokumen :SOP/GIZ/047
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
Ditetapkan,CEO Mayapada Hopital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Rice cooker adalah peralatan yang digunakan untuk memasak nasi. Ada 2
macam rice cooker di bagian Gizi yaitu rice cooker yang menggunakan listrik dan menggunakan gas.
TUJUAN Untuk memudahkan pemasakan beras secara cepat dan efisien.
KEBIJAKAN Seluruh petugas catering harus mengikuti petunjuk ini dengan benar.
PROSEDUR 1. Cuci beras yang akan dimasak dipanci rice cooker, lalu tambahkan air dengan perbandingan 1 : 1 untuk rice cooker listrik dan perbandingan 1 : 1 ½ untuk rice cooker gas.
2. Untuk menyalakan rice cooker listrik dengan menyambungkan kabel ke stop kontak dan menekan tombol (on) ke bawah, untuk rice cooker gas dengan membuka selang gas dan menekan tombol on kebawah.
3. Nasi akan masak setelah + 30 menit dimana tombol on akan secara otomatis kembali ke posisi semula, kran gas ditutup/stop kontak dicabut kembali.
4. Setelah digunakan bersihkan rice cooker dengan lap basah.
UNIT TERKAIT Catering
GIZI
PETUNJUK PENGGUNAAN BLENDER
No. Dokumen :SOP/GIZ/048
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
Ditetapkan,CEO Mayapada Hopital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Blender adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk menghaluskan
bahan makanan atau makanan.
TUJUAN Agar bahan makanan dan makanan yang akan digunakan sudah dalam keadaan halus.
KEBIJAKAN Blender yang ada diruang cook khusus untuk menghaluskan bumbu-bumbu, sedangkan blender yang ada di ruang prepare khusus untuk menghaluskan makanan saring/sonde/jus.
PROSEDUR 1. Masukkan bahan makanan/makanan yang akan dihaluskan ke dalam gelas blender. Jika perlu tambahkan sedikit air untuk memudahkan proses penghancuran.
2. Tutup gelas blender letakkan diatas mesinnya kemudian colokkan kabel ke stop kontak.
3. Tekan tombol 1 atau 2 untuk proses penghancuran setelah halus matikan dengan menekan tombol kembali.
4. Cabut kabel dari stop kontak, lepaskan gelas blender dari mesinnya dan tuang bahan yang sudah halus ke dalam wadah.
5. Cuci gelas blender, bersihkan mesin blender dengan lap dan simpan kembali.
UNIT TERKAIT Catering
GIZI
PETUNJUK PENGGUNAAN FREEZER
No. Dokumen :SOP/GIZ/049
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
Ditetapkan,CEO Mayapada Hopital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Freezer adalah alat pembeku untuk menyimpan bahan makanan seperti
nugget, daging, ayam, ikan, dll yang menggunakan listrik dengan suhu < -5°C.
TUJUAN Menyimpan makanan dalam keadaan beku agar tetap segar ketika akan digunakan kembali.
KEBIJAKAN Pengecekan suhu freezer harus dilakukan setiap hari.
PROSEDUR 1. Buka pintu freezer masukan bahan makanan yang sudah dibersihkan dengan sistem First In First Out (FIFO) dengan identifikasi sistem tanggal kedatangan atau tanggal expired.
2. Semua bahan makanan yang disimpan didalam freezer harus tertata dan terbungkus rapih.
3. Tutup kembali freezer kemudian cek suhunya untuk memastikan bahan makanan yang disimpan dalam keadaan beku.
4. Bersihkan freezer dengan cara merapikan dan mengelap.
UNIT TERKAIT Catering
GIZI
PETUNJUK PENGGUNAAN CHILLER
No. Dokumen :SOP/GIZ/050
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
Ditetapkan,CEO Mayapada Hopital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Chiller adalah alat pendingin untuk menyimpan bahan makanan basah
seperti sayuran dan buah-buahan dengan menggunakan listrik bersuhu antara 7 - 15°C.
TUJUAN Agar bahan makanan yang disimpan didalamnya tetap dalam keadaan segar.
KEBIJAKAN Pengecekan suhu chiller harus dilakukan setiap hari.
PROSEDUR 1. Buka pintu chiller kemudian masukkan bahan makanan yang sudah dibersihkan dengan sistem First In First Out (FIFO).
2. Pisahkan penyimpanan antara sayuran dan buah-buahan.
3. Tutup kembali chiller periksa suhunya antara 7 – 15°C agar bahan makanan yang disimpan didalamnya tidak rusak.
4. Bersihkan chiller dengan cara merapihkan bahan makanan yang disimpan dan mengelap semua bagian dalam dan luar chiller.
UNIT TERKAIT Catering
GIZI
PETUNJUK PENGGUNAAN TROLLY MAKAN PASIEN
No. Dokumen :SOP/GIZ/051
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
Ditetapkan,CEO Mayapada Hopital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Trolly makan pasien adalah peralatan listrik yang digunakan untuk
meletakkan makanan pasien sebelum dibagikan dengan menggunakan listrik bersuhu + 60°C.
TUJUAN Agar makanan yang disimpan suhunya tetap hangat pada saat disajikan ke pasien.
KEBIJAKAN Semua petugas catering harus mengikuti petunjuk ini dengan benar.
PROSEDUR 1. Colokkan kabel listrik trolly ke stop kontak + 15 menit (sampai panas) baru kemudian pintu dibuka.
2. Masukkan nampan/tray makanan pasien yang akan di distribusikan.
3. Setelah semua nampan dimasukkan cabut kabel dari stop kontak dan trolly siap dibawa naik ke ruangan untuk distribusi.
4. Di ruangan jika ada stop kontak maka trolly dicolokkan kembali sebelum makanan di bagikan ke pasien.
5. Setelah selesai cabut kembali kabel listrik dan trolly dikembalikan ke bagian Gizi.
6. Steward catering membersihkan trolly dengan cara mengelap semua bagian dalam, luar dan roda trolly.
7. Trolly siap untuk digunakan kembali.
UNIT TERKAIT Catering
GIZI
PETUNJUK PENGGUNAAN HOT WATER MAKER AUTOMATIC
No. Dokumen :SOP/GIZ/052
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
Ditetapkan,CEO Mayapada Hopital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Hot water maker automatic adalah alat untuk merebus air secara otomatis
dalam waktu singkat.
TUJUAN Menyediakan air panas yang dapat dipergunakan setiap saat dengan kapasitas maksimal 10 liter.
KEBIJAKAN Semua petugas catering harus mengikuti petunjuk ini dengan benar.
PROSEDUR 1. Hot water maker automatic terdiri dari 3 kran dan 2 tabung, masing-masing tabung berkapasitas + 10 liter.
2. Kran sebelah kiri no.1 untuk air dari tabung pertama, kran no.2 otomatis air dari pipa dan kran no.3 untuk air dari tabung kedua.
3. Jika tabung akan diisi putar kran air yang terletak diatas tabung kearah tabung yang akan diisi, kemudian putar tombol pengisian/untuk ½ tabung (5L) atau penuh (10L)
4. Pengisian air akan berhenti secara otomatis jika telah terisi sesuai yang diinginkan.
5. Air akan mendidih setelah jarum menunjuk ke garis merah.
6. Tombol power yang terletak dibelakang mesin harus selalu dalam keadaan on, (tekan keatas) kecuali jika akan dikuras harus dimatikan/off (tekan kebawah)
7. Pengurasan bagian dalam hot water automatic dilakukan 1 minggu sekali sedangkan pengelapan/pembersihan bagian luar dilakukan tiap hari.
UNIT TERKAIT Catering
GIZI
PETUNJUK PENGGUNAAN KOMPOR GAS
No. Dokumen :SOP/GIZ/053
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
Ditetapkan,CEO Mayapada Hopital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Kompor gas adalah alat penghasil panas yang berbahan bakar gas yang
digunakan untuk memasak makanan. Ada 2 macam kompor di bagian Gizi yaitu kompor dengan 1 tungku dan kompor dengan 4 tungku + oven.
TUJUAN Memudahkan mengolah bahan makanan dengan menggunakan suhu yang tinggi.
KEBIJAKAN Semua petugas catering harus mengikuti petunjuk ini dengan benar.
PROSEDUR 1. Kompor gas harus selalu dalam keadaan stand by (pematik api selalu menyala) untuk mengidentifikasi terjadinya kebocoran gas.
2. Jika akan digunakan putar tombol untuk menyalakan api, jika menginginkan api yang besar putar kearah kanan, api kecil putar kearah kiri dan untuk api sedang putar tombol di tengah.
3. Setelah selesai pemasakan matikan tombol kearah off.
4. Bersihkan alas penyangga tungku dan badan kompor dengan lap basah dan sabun.
5. Pasang kembali alas penyangga jika sudah bersih dan kering.
6. Untuk oven :
Cara pembakaran dengan memutar ke kiri setengah (api kecil) untuk memanggang nugget, karage, cake dll atau dengan memutar tombol ke kiri penuh (api besar) untuk memanggang ayam dan daging, dll.
Setelah selesai matikan oven dengan cara memutar kembali kekanan penuh.
Bersihkan oven setiap selesai digunakan.
UNIT TERKAIT Catering
GIZI
PETUNJUK PENGGUNAAN TIMBANGAN MAKANAN
No. Dokumen :SOP/GIZ/054
Tanggal dan No Revisi :7 Juli 2008 00
Jumlah Halaman :1-1
PROSEDUR TETAPTanggal Ditetapkan :7 Juli 2008
Ditetapkan,CEO Mayapada Hopital
Dr. S. Chandra RahardjaPENGERTIAN Timbangan makanan adalah alat untuk menimbang makanan secara tepat
sesuai kebutuhan
TUJUAN Memastikan berat makanan sesuai yang diperlukan
KEBIJAKAN Semua petugas catering harus mengikuti petunjuk ini dengan benar.
PROSEDUR 1. Penggunaaan timbangan bahan makanan (kapasitas ≥ 10 kg) cukup dengan cara menyeimbangkan jarum pada angka 0, untuk timbangan kecil 2 kg untuk menimbang makanan dilakukan dengan cara meletakkan wadah (mangkok/piringan) diatas timbangan, seimbangkan dengan cara memutar jarum ke angka nol (0). Sedangkan untuk timbangan digital dengan cara menekan tombol start sampai muncul angka 0,0.
2. Taruh makanan yang akan ditimbang diatas wadah timbangan perhatikan jarum timbangan agar benar-benar berhenti memutar menunjuk kearah berat yang diperlukan.
3. Cara melihat ketepatan jarum timbangan adalah dengan berdiri lurus didepan timbangan, jangan dari samping kiri atau kanan.
4. Jika makanan yang ditimbang belum sesuai dengan jumlah yang diinginkan tambahkan atau kurangi sampai jarum timbangan benar-benar menunjukkan ke angka yang tepat sesuai yang diperlukan.
5. Setelah selesai digunakan, bersihkan timbangan dan simpan kembali.
UNIT TERKAIT Catering