Upload
yohanes-bosco-panji-pradana
View
219
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
glaukma akut
Citation preview
Glaucoma akut
ANAMNESIS
penglihatan kabur mendadak
nyeri hebat di sekitar mata atau belakang kepala
mual dan muntah
melihat halo (pelangi disekitar objek atau lamu tang dilihat)
PEMERIKSAAN FISIK
Visus sangat menurun
TIO meninggi
Kornea suram/keruh
Injeksi siliar
Rincian iris tidak tampak
Pupil sedikit melebar, kurang/tidak bereaksi terhadap sinar
Diskus optikus terlihat merah dan bengkak
Mata merah ( injeksi konjungtiva dan injeksi siliar)
Reaksi pupil melambat / (-)
Bilik mata depan dangkal
Pada perabaan : mata yg mengalami glaukoma terasa lebih keras dibandingkansebelahnya
Pemeriksaan refleks pupilTampak pupil midriasis, mengkerut, bahkan kadang irregular
keluhan sering berkurang bila penderita melihat sinar kuat yang mengakibatkan pupilmengeci
Diagnosis ditegakan atas dasar tiga gejala dasar yakni :
Mata merah unilateral dengan injeksi konjungtiva atau silier
Pupil yang dilatasi
Bola mata keras pada palpasi
Penemuan lainnya :
Kornea pudar dan berkabut dengan edem epitel
COA dangkal atau kolaps secara komplit. Hal ini jelas terlihat saat mata diiluminasi
dengan sumber cahaya yang difokuskan pada sisi lateral dan pada pemeriksaan slit lamp.
Inspeksi dari COA yang dangkal akan sulit. Permukaan dari iris secara detail akan terlihat
dan iris akan tampak pudar.
Fundus akan digelapkan oleh karena opasifikasi dari epitel kornea. Saat fundus dapat
divisualisasi karena gejala telah mereda dan kornea jernih, perubahan pada diskus optikus
akan bervariasi dari diskus optikus yang normal hingga nervus optikus yang hiperemia.
Pada kasus lebih lanjut, kongesti vena akan timbul. Arteri sentralis dari retina akan
tetlihat berdenyut pada diskus optikus sehingga darah hanya dapat masuk ke mata selama
fase sistolik dikarenakan tekanan intraokular yang tinggi.
Visus akan menurun hingga persepsi dari pergerakan tangan.
Penunjang
Pemeriksaan tekanan intraocular dengan tonometry Terjadi peningkatan tekanan intraokuler. Dijelaskan bila tekanan bola mata sudah diatas 20 mmHg kemungkinan orang tersebut menderita glaukoma. Adakalanya orangtidak menyadari kalau salah satu dari matanya terkena glaukoma dan baru diketahuiketika kedua mata sudah terkena glaukoma.
Pemeriksaan ketajaman penglihatan Tajam penglihatan sangat menurun dan pasien terlihat sakit berat.
Pemeriksaan lapangan pandang Penglihatannya seperti melihat dari lubang kunci. Penglihatan sentralnya bisamelihat, tetapi pinggir-pinggirnya tidak dapat melihat.
Slit lamp Peninggian tekanan intraokuler sampai ke level yang tinggi menyebabkan edemaepitel kornea, yang memberi gejala pada penglihatan. Selain itu juga dapat terlihatkongesti episklera dan pembuluh darah konjungtiva, juga BMD dangkal yangkadang memperlihatkan beberapa sel aquous juga kadang terlihat sinekia posterior.
Pemeriksaan retina dan saraf optik
Fungsi saraf mata normal umumnya akan meneruskan bayangan yang kita lihat keotak. Di otak, bayangan tersebut akan bergabung di pusat penglihatan danmembentuk suatu benda (vision). Yang terjadi pada penderita glaukoma adalahkerusakan serabut saraf mata dan menyebabkan daerah tidak melihat (titik buta).Saraf optik dapat membengkak selama serangan akut.
Gonioscopy
Pemeriksaan rutin menggunakan gonioskopi dapat memprediksikan kemungkinanterjadinya serangan akut. Suatu lensa yang khusus yang berisi suatu cerminditempatkan di depan mata dan lebar sudut
dapat terlihat secara visual. Pasiendengan sudut yang sempit dapat diperingatkan tentang gejala awal penyakit ini,sehingga mereka dapat mencari perawatan yang segera bila tanda tersebut muncu
Prinsip Therapi Medikal pada Glaukoma primer sudut tertutup
Penurunan osmotik pada volume dari vitreous dilakukan melalui larutan hiperosmotik
sistemik (gliserin oral 1-1,5 gram/kgBB atau mannitol intravena 1-2 gram/kgBB)
Penurunan produksi humor akueus dengan carbonic anhidrase inhibitor (acetazolamide IV
250-500 gram/kgBB). Kedua langkah dilakukan pada therapi inisial untuk mengurangi
tekanan intraokular hingga dibawah 50-60 mmHg
Iris ditarik dari sudut COA dengan pemberian obat miotika topikal. Tetes mata Pilocarpine
1% diberikan setiap 15 menit dan konsentrasi ditingkatkan hingga 4%. Obat miotika bukan
pilihan utama dikarenakan otot sphincter pupillae iskemik pada tekanan 40-50 mmHdan tidak
akan berespon terhadap obat miotika. Miotika juga membuat serat zonula menjadi rilex,
dimana menyebabkan lensa berpindah ke anterior, selanjutnya akan mengkompresi COA. Hal
ini membuat therapi inisial dengan obat hiperosmotik menjadi penting untuk mengurangi
volume dari vitreous.