Click here to load reader
Upload
rizki-ria-sari
View
150
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
GLAUKOMA SEKUNDER
I. DEFINISI
Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan, yang
memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaucoma. Glaukoma adalah suatu
neuropati optik kronik didapat yang ditandai oleh pencekungan (cupping) diskus optikus
(atrofi papil saraf optik), dan pengecilan lapangan pandang; biasanya disertai peningkatan
tekanan intraocular/bola mata. Pada sebagian besar kasus, glaukoma tidak disertai dengan
penyakit mata lainnya (glaucoma primer).
II.EPIDEMIOLOGI
Hampir 60 juta orang terkena glaucoma. Diperkirakan 3 juta penduduk Amerika
Serikat terkena glaucoma, dan di antara kasus-kasus tersebut, sekitar 50% tidak terdiagnosis.
Sekitar 6 juta orang mengalami kebutaan akibat glaukoma, tersebut 100.000 penduduk
Amerika, menjadikan penyakit ini sebagai penyebab utama kebutaan yang dapat dicegah.
Glaucoma sudut terbuka primer, bentuk tersering pada ras kulit hitam dan putih,
menyebabkan penyempitan lapangan pandang bilateral progresif asimptomatik yang timbul
perlahan dan sering terdeteksi sampai terjadi penyempitan lapangan pandang yang luas.
Ras kulit hitam memiliki risiko yang lebih besar memiliki onset dini, keterlambatan
diagnosis, dan penurunan penglihatan yang berat dibandingkan ras kulit putih. Glaukoma
sudut tertutup didapatkan pada 10-15% kasus ras kulit putih. Persentasi ini jauh lebih tinggi
pada orang Asia dan suku Inuit. Glaucoma sudut tertutup primer berperan pada lebih dari 90%
kebutaan bilateral akibat glaucoma di China. Glaukoma tekanan normal merupakan tipe yang
paling sering di Jepang.
III.ANATOMI DAN FISIOLOGI
Humor Aquous
Humor aquous merupakan cairan jernih mengisi BMD (bilik mata depan) atau COA
(camera oculi anterior) dan COP (Camera Oculi Posterior). Volumenya adalah sekitar 250
mikroliter, dan kecepatan pembentukannya, yang memiliki variasi diurnal, adalah 2, 5
mikroliter/menit. Tekanan osmotiknya sedikit lebih tinggi disbanding plasma. Komposis
aqueous humor serupa dengan plasma, kecuali bahwa cairan ini memiliki konsentrasi
askorbat, piruvat, dan laktat yang lebih tinggi; protein, urea, dan glukosa yang lebih rendah.
Humor Aquous diproduksi oleh epitel processus ciliaris.
Tekanan intraocular ditentukan oleh kecepatan pembentukan aqueous humor dan
tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata. Setelah masuk ke bilik mata depan, aqueous
humor mengalir melalui pupil ke bilik mata depan lalu ke anyaman trabekular di sudut bilik
mata depan. Selama itu, terjadi pertukaran diferensial komponen-komponen aqueous dengan
darah di iris.
Anyaman trabekular terdiri atas berkas-berkas jaringan kolagen dan elastic yang
dibungkus oleh sel-sel trabekular, membentuk suatu saringan dengan ukuran pori-pori yang
semakin mengecil sewaktu mendekati kanal Schlemm. Kontraksi otot siliaris melalui
insersinya ke dalam anyaman tersebut sehingga kecepatan drainase aqueous humor juga
meningkat. Aliran aqueous humor ke dalam kanal schlemm bergantung pada pembentukan
saluran-saluran transelular siklik di lapisan endotel. Saluran eferen dari kanal schlemm
(sekitar 30 saluran pengumpul dan 12 vena aqueous). Sejumlah kecil aqueous humor keluar
dari mata antara berkas otot siliaris ke ruang suprakoroid dan ke dalam system vena corpus
ciliare, koroid, dan sclera.
Tahanan utama aliran keluar aqueous humor dari bilik mata depan adalah jaringan
jukstakanalikular yang berbatasan dengan lapisan endotel kanal Schlemm, dan bukan system
vena.
IV. PATOFISIOLOGI
Mekanisme utama penurunan penglihatan pada glaukoma adalah apoptosis sel
ganglion retina yang menyebabkan penipisan lapisan serat saraf dan lapisan inti-dalam retina
serta berkurangnya akson di nervus opticus. Diskus opticus menjadi atrofik, disertai
pembesaran cawan optic.
V. KLASIFIKASI
Klasifikasi Vaughen untuk glaukoma adalah sebagai berikut :
1. Berdasar etiologi
Glaukoma primer
Glaukoma congenital
Glaukoma Sekunder
Glaukoma absolut
2. Berdasarkan mekanisme peningkatan tekanan intraocular
Glaukoma sudut terbuka
Glaukoma sudut tertutup
VI. PENILAIAN GLAUKOMA
1. Tonometri
Tonometri adalah pengukuran tekanan intraocular. Instrument yang paling luas
digunakan adalah tonometer aplanasi Goldmann. Selain itu, terdapat pula tonometer
perkins, tonopen, yang merupakan tonometer yang portable; pneumatonometer yang dapat
digunakan walaupun terdapat lensa kontak lunak dinpermukaan kornea yang ireguler.
Tonometer schiotz alah tonometer portable, tonometer ini mengukur indentasi kornea
yang ditimbulkan oleh beban yang diketahui sebelumnya.
Rentang tekanan intraocular normal adalah 10-21 mmHg. Pada usia lanjut rerata
tekanan intraokulernya lebih tinggi sehingga batas atasnya adalah 24mmHg. Pada
glaucoma sudut terbuka primer, 32-50% individu yang terkena akan memperlihatkan
tekanan intraokuler yang normal saat pertama kali diperiksa.
2. Gonioskopi
Sudut bilik mata depan dibentuk oleh pertemuan kornea perifer dengan iris, yang
diantaranya terdapat anyaman trabekular. Konfigurasi sudut ini yakni lebar (terbuka),
sempit, tertutup member dampak penting pada aliran keluar aqueous humor.
Sudut bilik mata depan sebaiknya ditentukan dengan gonioskopi, yang
memungkinkan visualisasi langsung struktur-struktur sudut. Apabila keseluruhan anyaman
trabekular, taji sclera, dan processus iris dapat terlihat, sudut dinyatakan terbuka. Apabila
hanya garis Schwalbe atau sebagian kecil dari anyaman trabekular yang dapat terlihat,
sudut dinyatakan sempit. Apabila garis Schwalbe tidak terlihat, sudut dinyatakan tertutup.
3. Penilaian Diskus Optikus
Diskus optikus normal memiliki cekungan di bagian tengahnya (depresi sentral)-
cawan fisiologik yang ukurannya tergantung pada jumlah relative serat penyusun nervus
opticus terhadap ukuran lubang sclera yang harus dilewati oleh serat-serat tersebut.
Pada galukoma mungkin terdapat pembesaran konsentrik cawan optic atau
pencekungan (cupping) superior dan inferior dan disertai pembentukan takik fokal di tepi
diskus optikus. Kedalaman cawan optic juga meningkat karena lamina kribrosa tergeser ke
belakang. Seiring dengan pembentukan cekungan, pembuluh retina di diskus tergeser ke
arah hidung. Hasil akhir proses pencekungan pada glaucoma dalah apa yang disebut bean-
pot, yang tidak memperlihatkan jaringan saraf di bagian tepinya.
Rasio cawan diskus adalah cara yang berguna untuk mencatat ukuran diskus
optikus pada pasien glaucoma .
4. Pemeriksaan Lapangan Pandang
VII. GLAUKOMA SEKUNDER
VIII.