Upload
arya-kawakibi
View
426
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Makalah
Pengantar Ilmu Ekonomi
Gross National Product (GNP)
Dosen pengampu: Dra. Yuliastuti Ramadhani
Disusun oleh :
Arya Rukmana
NIM : 101021021
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2011
1. Pendahuluan
Dalam ilmu perekonomian dikenal adanya konsep produk nasional bruto atau
gross national product (GNP), yang merupakan nilai seluruh produksi suatu
negara. GNP ini merupakan ukuran prestasi ekonomi dari seluruh sektor kegiatan
ekonomi. Konsep pendapatan nasional merupakan persiapan yang sangat pokok
dalam usaha menangani masalah besar yaitu masalah pengangguran, inflansi dan
pertumbuhan ekonomi.
Pada masa modern yang penuh dengan pembaruan ini menghitung pendapatan
nasional merupakan satu hal yang tidak bisa dilewatkan dalam membahas teori
dan kebijakan makroekonomi. GNP bisa diukur menurut harga-harga yang
berlaku pada tahun yang sedang berjalan, dan disebut nominal GNP atau Produk
Nasional Bruto atas dasar harga yang sedang berlaku. Selain itu GNP dapat
pula dihitung menurut harga yang tidak berubah dari tahun ke tahun atau sesudah
disesuaikan dengan tingkat inflansi, dan disebut GNP riel atau Produk Nasional
Bruto atas dasar harga konstan. Pertumbuhan Produk Nasional Bruto atas dasar
harga konstan merupakan ukuran terbaik yang ada bagi tingkat pertumbuhan
output suatu bangsa.
Pasang surutnya GNP riel ini sering disebut daur atau siklus bisnis (business
cycles). Siklus ini selalu terjadi dan menjadi sistem dari sistem kapitalisme.
Jadi indikator yang paling penting dalam mengukur kondisi perekonomian
suatu negara dalam periode tertentu adalah Gross National Product (GNP). Jika
diperluas ada lima macam pendapatan suatu negara secara makroekonomi yaitu:
1. GNP atau Produk Nasional Bruto
2. NNP (Net National Netto) atau Produk Nasional Netto
3. NI (National Income) atau Pendapatan Nasional
4. PI (Personal Income) atau Pendapatan Perorangan Bruto
5. DI (Disposable Income) atau Pendapatan Perorangan Netto
Dari kelima macam pendapatan tersebut di atas, dapat diurutkan berdasarkan
tingkat perolehannya seperti pada skema :
DI PI DI
NI PI
NNP GNP
Ditinjau dari besarnya GNP maka setiap negara memiliki GNP yang berbeda
antara satu negara dengan negara lainnya. Hal ini dapat dilihat dari besarnya GNP
per kapita negara Malaysia dengan yang ada di Indonesia atau antara negara
Amerika Serikat dengan Rusia.
Perbedaan yang timbul antara satu negara dengan negara yang lainnya
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, antara lain seperti:
1. Sumber daya alam yang berbeda
2. Tingkat pendidikan dan skill serta jumlah penduduk yang berbeda
3. Adanya persediaan barang-barang modal
4. Situasi dari kondisi sosial, politik serta keamanan tiap negara.
Namun di lain sisi walaupun GNP sutau negara cukup besar tetapi bila jumlah
penduduknya sangat besar maka GNP per kapita negara yang bersangkutan akan
menjadi sangat kecil. Atau bisa diartikan bahwa semakin tinggi GNP per kapita
suatu negara maka akan semakin maju perekonomiannya, akan tetapi tingkat
pertumbuhan adalah lebih penting bagi para pemasar, karena tingkat pertumbuhan
yang tinggi berarti pasar akan berkembang dengan cepat, inilah yang selalu
mereka cari. Seringkali apabila diberikan pilihan antara melakukan investasi di
negara dengan GNP per kapita yang lebih tinggi tetapi angka pertumbuhannya
lebih rendah dan sebuah negara dengan kondisi yang sebaliknya, maka para
pemasar akan cenderung memilih negara yang memiliki GNP per kapita rendah
dengan angka pertumbuhan yang lebih tinggi.
2. Pengertian
Gross National Product (GNP) adalah nilai dengan harga pasar pada saat ini
dari seluruh jasa dan barang jadi yang diproduksi dalam kurun waktu tertentu oleh
suatu negara (tanpa pengurangan untuk penyusutan barang-barang modal) yang
meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu
negara (nasional) selama satu tahun, termasuk hasil produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk
hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
GNP pada dasarnya berhubungan dengan GDP atau Gross Domestic Bruto
yang biasa disebut Produk Domestik Bruto dimana GDP mempunyai pengertian
jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di
dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam
perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang
bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum
diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP
dianggap bersifat bruto/kotor. Hubungan antara GNP dengan GDP yaitu:
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
Skema 1, Kegiatan produksi yang menghasilkan GNP
3. Susunan GNP
Menurut Winardi (1983), susunan GNP sangat bergantung pada beberapa faktor
seperti hal-hal berikut:
1. Struktur Ekonomi
Pada bagian ini, setiap negara memiliki struktur ekonomi untuk
meningkatkan GNP-nya yang masih didasarkan pada berbagai kegiatan ekonomi
Produksi
Barang-barang modal
Untuk penggantian Untuk perluasan Barang-barang konsumsi
Produk Nasional Netto (NNP)
Produk Nasional Bruto (GNP)
seperti masih berperannya sektor-sektor tertentu secara lebih dominan misalnya
masih berorientasi pada kegiatan sektor pertanian atau pada kegiatan sektor
industri atau pada sektor jasa. Namun sering terlihat bahwa banyak negara yang
mengkombinasikan struktur ekonomi negaranya dalam meningkatkan GNP.
2. Kebutuhan-kebutuhan
Suatu perekonomian negara akan menghasilkan barang-barang dan jasa-
jasa yang diperuntukan bagi kepentingan bangsa atau rakyatnya dengan
pengecualian bila ada kegiatan ekspor-impor yang dilakukan oleh negara yang
bersangkutan.
3. Pembentukan modal
Masa depan suatu bangsa akan sangat bergantung pada apa yang disebut
dengan tabungan pemerintah dimana setiap negara akan berusaha meningkatkan
tabungan dengan harapan akan memperbesar barang-barang modalnya dimana
makin besar tabungan suatu negara akan semakin besar produksi barang modal.
Sehingga dapat dikatakan bahwa Pendapatan Nasional Bruto merupakan
semua barang dan jasa yang diproduksi atau dihasilkan di dalam negeri
(domestik) ditambah dengan pendapatan netto luar negeri.
Maka dari itu GNP dibagi dalam empat kategori pokok, masing-masing
adalah sebagai berikut:
a) Konsumsi Masyarakat (C)
b) Investasi Swasta (I)
c) Pengeluaran Pemerintahan (G)
d) Ekspor Netto (X)
Dimana rumus GNP dapat diturunkan sebagai berikut:
GNP (Y) = C + I +G + (X – M)
(M) merupakan Impor
Skema 2, Peran Dan Pengaruh GNP Terhadap Aktivitas Perekonomian Suatu
Negara
GNP
Investasi pihak Fungsi konsumen Export netto
Swasta
Suku Bunga Tarif-tarif, pajak, jamsos, bursa efek,
Distribusi Y, suku bunga,dsb
Program efisiensi marginal modal
Kemajuan teknologi
Pertumbuhan pasar
Kepercayaan masyarakat
Dll
4. Kegunaan GNP
Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara
dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan
jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan
pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk
mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan
nasional dapat dipergunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi
negara industri, pertanian, atau negara jasa. GNP juga dipergunakan utuk
memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan
masyarakat dalam satu tahun. Dan untuk membantu membuat rencana
pelaksanaan program pembangunan yang berjangka. Juga dapat digunakan
untuk membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar
daerah atau antar provinsi.
Disamping itu, data pendapatan nasional juga digunakan untuk
menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekonomian terhadap
pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan industri,
perdagangan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk
membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu,
membandingkan perekonomian antarnegara atau antar daerah dan sebagai
landasan perumusan kebijakan pemerintah.
5. Perkembangan GNP Indonesia
Perekonomian suatu negara dapat dilihat dari semakin kuatnya atau
semakin tingginya pertumbuhan ekonomi negara yang bersangkutan. Dengan
pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik akan membawa dampak
positif bagi perkembangan perekonomian khususnya yang berhubungan
dengan pendapatan nasional.
a. GNP Indonesia sebelum dan sesudah mengalami Krisis Moneter
Dan untuk mengetahui seberapa besar kemajuan yang dicapai
dalam pemulihan perekonomian Indonesia, maka dalam hal ini terhadap
indikator makroekonomi, seperti gross National Product Indonesia sejak
tahun 1993-2001 yakni data perkembangan GNP berdasarkan data
National Income of Indonesia tahun 1993-2001 atas dasar harga konstan
tahun 1993.
Pemulihan dari adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan di
Indonesia yang berjalan lambat lebih banyak diakibatkan oleh banyajknya
faktor-faktor non ekonomis yang turut mempengaruhi kondisi
perekonomian negara Indonesia seperti adanya pemilu pemilihan presiden,
belum tuntasnya kasus-kasus kerusuhan sosial dengan simbol-simbol
agama di berbagai daerah, adanya keinginan sekelompok orang untuk
memisahkan diri dari NKRI oleh beberapa daerah hingga kasus terorisme
yang tidak ada habisnya di negara Indonesia.
Maka dari itu faktor atau kondisi keamanan dalam negeri
merupakan faktor yang paling penting untuk dapat memulihkan kondisi
perekonomian ditahun-tahun kedepan.
Kondisi-kondisi tersebut akan sangat mempengaruhi GNP
Indonesia, hal tersebut dapat dilihat dari GNP sebelum krisis ekonomi
maupun sosial sejak tahun 1993-2001. Menurut data atas dasar harga
konstan tahun 1993, perkembangan agregat pendapatan nasional dapat
dilihat pada tabel:
GROSS NATIONAL PRODUCT (GNP)Tahun Nilai (Milyar) Persentase1993 317,223 -1994 344,911 8,731995 371,868 7,821996 401,932 8,081997 419,591 4,591998 348,409 (16,61)1999 357,207 2,532000 372,543 4,292001 393,733 5,69
Sumber: vivanews.com
Dari data di atas, dapat dilihat sejak tahun 1993-1996 menunjukan
tingkat pendapatan nasional (GNP) Indonesia berada pada tingkat yang
stabil berkisar antara 8,32 %, kondisi ini memperlihatkan bahwa
perekonomian Indonesia sebelum mengalami krisis ekonomi yang
menyakitkan sangat berpotensi untuk dapat meningkat. Namun akhir tahun
1997 sampai akhir tahun 1998 kondisi perekonomian Indonesia menujukan
perkembangan yang negatif dimana sektor keuangan mengalami defisit
untuk nilai rupuah terhadap dollar Amerika sehingga GNP yang
diharapkan tetap berada pada posisi tetap sudah tidak dapat dipertahankan
dan untuk mempertahankan kondisi perekonomian yang lebih buruk lagi
maka Indonesia melakukan pinjaman melalui hutang luar negerinya
dengan melakukan kerjasama dengan IMF.
Kondisi keamanan yang belum kondusif akan mempengaruhi iklim
investasi yang berhubungan dengan aktivitas kegiatan ekonomi yang
berdampak pada penerimaan negara dan pertumbuhan ekonomi.
Adanya peningkatan perumbuhan ekonomi menjanjikan adanya
perbaikan kondisi ekonomi ke masa depan. Bagi bangsa Indonesia dengan
meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka akan meningakatkan
pendapatan nasional (GNP), pendapatan persaingan kapita akan semakin
meningkat, tingkat inflansi dapat ditekan suku bunga akan berada pada
tingkat wajar dan semakin bergairahnya penanaman modal bagi modal
dalam negeri maupun luar negeri (PMDN dan PMA).
b. Perbandingan antara Gross Domestic Bruto Per Kapita, Gross National
Product Per kapita dan National Income Per Kapita antara tahun 2002-
2009
Tahun
Atas Dasar Harga Berlaku
GNP (Milyar)
GNP per kapita
GDP per kapita
NI per kapita
2002 1.863.274,7 8.336.298,5 8.593.432,2 7.570.847,32003 2.045.583,5 8.999.501,3 9.359.311,6 8.135.201,02004 2.295.826,2 10.123.189,9 10.610.060,9 9.303.688,72005 2.774.281,1 12.058.722,9 12.675.532,4 11.179.505,72006 3.339.216,8 14.388.222,3 15.028.519,5 13.195.094,02007 3.949.321,4 16.789.465,2 17.509.564,7 15.416.788,72008 4.954.028,9 20.897.175,6 21.666.747,8 19.509.073,22009 5.550.619,9 23.413.726,5 24.261.805,2 21.483.003,1
Sumber: bps.go.id
NI merupakan National Income atau Pendapatan nasional yaitu
jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu
negara selama satu tahun./ Pendapatan yang diterima oleh suatu negara
selama satu tahun yang diukur dengan nilai uang. Dan GNP per kapita
merupakan GNP (atas dasar harga berlaku) dibagi dengan jumlah
penduduk pertengahan tahun.
Dari data di atas maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan
ekonomi Indonesia tahun 2009 naik menjadi sekitar Rp 24,3 juta atau
mengalami kenaikan sebesar 4,5% dari tahun sebelumnya yang sebesar
21,7 juta. Dan pencapaian pertumbuhan 4,5% di 2009, maka nilai GDP
GDP Indonesia secara keseluruhan pada tahun 2009 mencapai Rp. 2.177
triliun.
Dengan demikian dengan mengetahui perkembangan GNP dari
suatu bangsa khususnya Indonesia maka dapat diketahui tentang adanya
pertumbuhan ataupun penyusutan dari pendapatan nasional yang diterima
Indonesia pada beberapa tahun terakhir.
DAFTAR PUSTAKA
A. Samuelson, Paul & William D. Nordhaus. Ekonomi. Edisi XII. Jilid I.
Terjemahan oleh Jaka Wasana. 1986. Jakarta : Erlangga
http://www.scribd.com/doc/31636461/GNP
http://elearning.gunadarma.ac.id
http:/book.google.com
http://vivanews.com
http://bps.go.id
http://www.yahoo.answer.com
http://www.detikfinace.com