28
Pengantar Linguistik Umum Grafem dan Jenis Aksara Grafem Pada hakikatnya bahasa merupakan perwujudan bunyi. Dengan kata lain, manusia dapat berkomunikasi tanpa tulisan. Tulisan hanyalah representatif dari bahasa lisan yang sifatnya sekunder. Sedang bahasa primernya adalah bahasa lisan, karena bahasa lisan lebih dahulu ada dari pada bahasa tulis. Bahkan sampai saat ini tidak semua bahasa memilki tulisan. Masih ada beberapa bahasa pada suku tertentu tidak mengenal ragam bahasa tulis, namun yang ada hanya bahasa lisan (Chaer, 1994:82). Namun demikian para penggunanya masih dapat berkomunikasi walau terbatas pada kapasitas lingkungan suku tersebut. Bahasa tulis sebenarnya merupakan dokumentasi bahasa lisan sebagai usaha manusia agar dapat menyampaikan maksud dari bahasanya kepada orang lain secara lebih mudah dalam kondisi ruang dan waktu yang berbeda. Namun pada perkembangannya manusia kemudian mulai mengenal tulisan, karena peran dan fungsi bahasa tulis dalam kehidupan modern sekarang sangatlah besar. Dapat dibayangkan jika dalam dunia literasi tidak ada tulisan, maka manusia harus menggambar untuk menyampaikan maksudnya. Jika bahasa lisan berkaitan dengan bunyi, maka bahasa tulis tentu berkaitan dengan huruf. Keduanya memiliki hubungan yang saling berkaitan, yaitu terletak pada bagaimana nantinya bunyi yang diucapkan dilambangkan dengan huruf. Pembahasan mengenai huruf ini dipelajari dibidang grafologi. Grafologi adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf yang berasal dari graf, yaitu satuan terkecil dalam aksara yang belum ditentukan statusnya. Sedangkan grafem adalah satuan terkecil aksara yang menggambarkan fonem. (Chaer, 1994:93). Menurut Nurhadi (1995:332) grafem adalah bagian dari garapan ortografi (segala sesuatu yang berhubungan dengan tulisan). Ia mendefinisikan grafem adalah pelambang dari fonem yang berbentuk

Grafem dan Jenis Aksara

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Grafem dan Jenis Aksara

Citation preview

Page 1: Grafem dan Jenis Aksara

Pengantar Linguistik Umum

Grafem dan Jenis Aksara

Grafem

Pada hakikatnya bahasa merupakan perwujudan bunyi. Dengan kata lain, manusia dapat berkomunikasi tanpa tulisan. Tulisan hanyalah representatif dari bahasa lisan yang sifatnya sekunder. Sedang bahasa primernya adalah bahasa lisan, karena bahasa lisan lebih dahulu ada dari pada bahasa tulis. Bahkan sampai saat ini tidak semua bahasa memilki tulisan. Masih ada beberapa bahasa pada suku tertentu tidak mengenal ragam bahasa tulis, namun yang ada hanya bahasa lisan (Chaer, 1994:82). Namun demikian para penggunanya masih dapat berkomunikasi walau terbatas pada kapasitas lingkungan suku tersebut.

Bahasa tulis sebenarnya merupakan dokumentasi bahasa lisan sebagai usaha manusia agar dapat menyampaikan maksud dari bahasanya kepada orang lain secara lebih mudah dalam kondisi ruang dan waktu yang berbeda. Namun pada perkembangannya manusia kemudian mulai mengenal tulisan, karena peran dan fungsi bahasa tulis dalam kehidupan modern sekarang sangatlah besar. Dapat dibayangkan jika dalam dunia literasi tidak ada tulisan, maka manusia harus menggambar untuk menyampaikan maksudnya.

Jika bahasa lisan berkaitan dengan bunyi, maka bahasa tulis tentu berkaitan dengan huruf. Keduanya memiliki hubungan yang saling berkaitan, yaitu terletak pada bagaimana nantinya bunyi yang diucapkan dilambangkan dengan huruf. Pembahasan mengenai huruf ini dipelajari dibidang grafologi.

Grafologi adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf yang berasal dari graf, yaitu satuan terkecil dalam aksara yang belum ditentukan statusnya. Sedangkan grafem adalah satuan terkecil aksara yang menggambarkan fonem. (Chaer, 1994:93). Menurut Nurhadi (1995:332) grafem adalah bagian dari garapan ortografi (segala sesuatu yang berhubungan dengan tulisan). Ia mendefinisikan grafem adalah pelambang dari fonem yang berbentuk huruf. Selanjutnya Kridalaksana (1993:66) mengungkapkan bahwa grafem berasal dari kata graf yaitu huruf dan pengertian grafem itu sendiri adalah lambang dari fonem. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “grafem/gra·fem/ /grafém/ n Ling satuan terkecil sebagai pembeda dalam sebuah sistem aksara”.

Pada kesimpulannya pendapat mengenai apa itu grafem adalah sama. Grafem adalah satuan terkecil dalam sebuah sistem aksara yang melambangkan suatu fonem sebagai pembeda makna. Untuk lebih jelas, grafem harus terlebih dahulu dibedakan dengan fonem. Fonem merujuk pada bunyi bahasa atau bagaimana suatu bunyi diucapkan. Sedangkan pembahasan kali ini mengenai grafem yang merujuk pada huruf yang melambangkan fonem tersebut. Fonem dituliskan dengan tanda /.../ dan grafem dituliskan dengan tanda <..>. Misalnya pada kata ”Baju” terdiri atas 4 fonem yaitu /b/,/a/,/j/,/u/ dan juga kebetulan memiliki 4 grafem yaitu <b>, <a>, <j>, <u>. Namun pada kata ”pirang” dapat diperhatikan bahwa dalam kata ini terdapat 5 fonem yaitu /p/,/i/,/r/,/a/,/ƞ/ sedangkan grafemnya terdiri atas 6 grafem yaitu <p>,<i>,<r>,<a>,<n>,<g>. Satu grafem biasanya dipetakan tepat pada satu fonem, meskipun cukup banyak sistem ejaan

Page 2: Grafem dan Jenis Aksara

Pengantar Linguistik Umum

Grafem dan Jenis Aksara

yang memetakan beberapa grafem untuk satu fonem seperti contoh sebelumnya dan atau sebaliknya, satu grafem untuk beberapa fonem. Misalnya grafem <e> untuk fonem /e/ dan /ə/ pada kata “meja” dan “emas”. (Drs. Fauziah, 2008)

Menurut analisa keterangan dari Chaer (1994: 93-95) bagian dari grafem yaitu ada 3 unsur-unsur grafem yang sama dengan fonem. Yaitu grafem yang terbentuk dengan adanya fonem segmental dan suprasegmental, kemudian bentuk-bentuk penulisannya yang disebut dengan alograf, serta penggunaaan huruf menurut jumlahnya.

Unsur-Unsur Grafem

1. Fonem segmental dan suprasegmentalSeperti yang kita ketahui bahwa dalam fonem dikenal unsur segmental dan unsur

suprasegmental. Fonem segemental yaitu merupakan fonem yang dibagi dalam segmen-segmen yang membentuk arus ujaran, umumnya berupa bunyi vokal dan konsonan (Ayu Trihardini, 2014:15) sedang fonem suprasegmental yaitu ditandai dengan ada tidaknya perbedaan makna dalam suatu segmen ketika didalamnya terdapat unsur suprasegmental tertentu, missal dalam Bahasa Mandari memiliki unsur suprasegmental berupa 4 ton yang jika dibunyikan pada satu kata dengan 4 ton yang berbeda maka akan memiliki arti yang berbeda. Pada grafem, unsur-unsur tersebut yang secara keseluruhan adalah vokal, konsonan, stress, nada, dan jeda maka penulisan grafemnyapun akan disesuaikan seperti bunyi yang dihasilkan oleh fonem. Dalam Bahasa Indonesia misalnya fonem vokal /a/ maka grafemnya adalah <a>.

2. AlografAlograf adalah anggota dari satuan aksara yang merupakan grafem yang berbeda-

beda menurut posisinya atau berbagai bentuk dari huruf tulis. (Kridalaksana, 1993:10) Kemudian menurut Chaer (1994:93) mengatakan bahwa alograf adalah varian dari grafem. Alograf merupakan bagian dari grafem atau huruf yang bentuk dari grafemnya dapat berbeda-beda sesuai dengan posisinya. Salah satu contohnya yaitu dalam bahasa

Jepang. Huruf hiragana つ (tsu) bila dalam suatu kata posisinya sebagai pembentuk kata

dasar seperti 待つ (Matsu = menunggu) maka penulisannya atau bentuk hurufnya standar

penulisan biasa dalam huruf hiragana, namun jika posisinya sebagai konsonan rangkap atau suara kembar, maka penulisannya akan berbeda, yaitu berubah menjadi sedikit kecil

dalam segi ukurannya. Misalnya が っ こ い (Gatsukou dibaca Gakkou = Sekolah).

Contoh lain dalam Bahasa Indonesia yaitu misal huruf <b> yang bilamana digunakan di awal kalimat menjadi huruf kapital <B> sedang dalam huruf sambung pada tengah kata menjadi <b.>

3. Penggunaan Huruf/Grafem Menurut Jumlah

Page 3: Grafem dan Jenis Aksara

Pengantar Linguistik Umum

Grafem dan Jenis Aksara

Tidak selalu grafem memiliki jumlah yang sama dengan fonemnya pada suatu bahasa atau sebaliknya. Dalam Bahasa Turki, satu huruf atau grafem hanya melambangkan satu fonem. Sedang dalam Bahasa Indonesia terdapat beberapa fonem yang dilambangkan oleh gabungan dua huruf atau satu huruf yang sama. Misalnya gabungan huruf <ny> untuk melambangkan fonem /ñ/ atau fonem /e/ dan /ǝ/ yang dilambangkan dengan grafem /e/. Perbedaan-perbedaan jumlah huruf dengan fonem tidak hanya dimiliki oleh Bahasa Indonesia. Terutama bahasa yang dituliskan secara sylabis seperti Bahasa Mandarin, misalnya pada kata chi = makan dituliskan dengan aksara atas

satu grafem 吃 namun terdiri atas dua fonem, yaitu fonem konsonan /ch/ dan fonem

vokal /i/. Namun Bahasa Mandarin adalah Bahasa yang lebih diperikan sebagai Bahasa yang morfemis (tulisan yang setiap hurufnya memiliki makna) sedangkan yang umumnya disebut sebagai Bahasa silabis (tulisan berdasarkan sylabel) adalah Bahasa Jepang salah

satunya, contoh sylabel [hi] pada [hi]+[ra]+[ga]+[na] dilambangkan dengan grafem ひ yang jumlah fonemnya dua yaitu /h/ dan /a/.

Menurut pedoman EYD grafem-grafem untuk fonem-fonem Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.

Grafem Fonem Vokal

Fonem Alofon GrafemContoh

Awal Tengah Akhir

/i/[i][I]

<i> i.kan a.pik ta.li

/e/[e][ℇ]

<e> e.kor be.bek le.le

/∂/ [∂] <e> e. mas be.li ko. de

/u/[u][U]

<u> un.ta bu.ta ba.tu

/o/[o][⊃]

<o> o.bat bo.la so.to

/a/ /a/ <a> a.ir pa.sar lu.ka

Page 4: Grafem dan Jenis Aksara

Pengantar Linguistik Umum

Grafem dan Jenis Aksara

Grafem Fonem Diftong

Fonem

Grafem

Contoh

Awal

Tengah

Akhir

/aw/ <au>au. ra

-ga.la

u

/ay/ <ai> - -pan.t

ai

/oy/ <oi> - -se.ko

i

/ey/ <ei> - -sur. vei

Grafem Fonem Konsonan

Fonem Alofon GrafemContoh

Awal Tengah Akhir

/b/[b][p]

<b> ba.ca si.buk ja.wab

/p/ [p] <p> pa.lu la.pang ba.lap

/m/ [m] <m> mu.lus mak.mur si.ram

/w/ [w]<w><u>

wa.ca.na-

der.ma.wan-

-li.mau

/f/ [f]<f><v>

fil.sa.fatvak.sin

fi.lo.so.fiav.tur

fil.suf-

/d/[d][t]

<d> da.lang ka.dal a.bad

Page 5: Grafem dan Jenis Aksara

Pengantar Linguistik Umum

Grafem dan Jenis Aksara

/t/ [t] <t> to.pi ba.tu ce.pat

/n/ [n] <n> nam.pan se.nang a.la.san

/l/ [l] <l> la.ci la.lat ga.tal

/r/ [r] <r> ru.sak ba.ru ge.lar

/z/ [z] <z> za.kat ra.zia a.ziz

/s/ [s] <s> sa.pu a.sin ke.las

/ƒ/ [ƒ] <sy> sya.hid a.syar a.rasy

/ñ/ [ñ] <ny> nya.li a.nyam -

/j/ [j] <j> ja.la a.jal -

/c/ [c] <c> cin.ta ca.car

/y/ [y]<y><i>

ya.tim-

a.yun-

-la.lai

/g/[g][k]

<g><k>

gu.la-

la.gi-

-gu.deg

Page 6: Grafem dan Jenis Aksara

Pengantar Linguistik Umum

Grafem dan Jenis Aksara

/k/ [k] <k> ku.sam su.ka le.pek

/ƞ/ [ƞ] <ng> nga.nga a.ngan u.sang

/x/ [x] <kh> Khas a.khir ta.rikh

/h/ [h] <h> hi.lang ba.has te.lah

/?/ [?]<k><Ø>

--

nik.matsa.at

ba.pak-

Jenis Aksara

Mempelajari grafem berarti juga membahasa mengenai huruf atau tulisan. Seperti yang sudah diketahui bahwa negara-negara di dunia, bahkan daerah-daerah, suku-suku dari setiap negara di dunia memiliki ciri khas bahasanya masing-masing. Salah satunya adalah pada grafem. Grafem menjadi salah satu unsur yang paling mencolok dalam membedakan perbedaan bahasa satu dengan bahasa yang lainnya setelah fonem atau bunyi bahasa. Ragam bahasa di dunia tentunya memiliki sistem penulisan atau pelambangan dari setiap fonem yang diucapkan dengan cara yang berbeda sesuai dengan konvensi bahasa yang disepakati penggunannya.

Dalam sejarahnya, memang manusia dulu tidak mengenal tulisan, karena tanpa tulisanpun pada hakikatnya manusia tetap dapat berkomunikasi. Namun dalam perkembangan hidup manusia, manusia mulai mengenal tulisan agar dapat dengan mudah menyampaikan segala sesuatu yang dituturkan. Tulisan yang menjadi lambang dari penuturan tersebut pada setiap bahasa di dunia tentunya berbeda. Setiap bahasa di dunia memang memiliki keunikannya tersendiri. Salah satunya dalam sistem tulis dari fonem atau huruf yang digunakan.

Dalam kehidupan manusia, masing-masing bahasa dapat memilih kemudian mengkonvensikan abjad yang sama namun dalam realisasinya memiliki perbedaan.

Page 7: Grafem dan Jenis Aksara

Pengantar Linguistik Umum

Grafem dan Jenis Aksara

Misalnya, dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang sama-sama menggunakan aksara Latin, namun dalam pengujaran setiap huruf maupun penstrukturannya dalam mewakili bunyi suara berbeda.

Dalam sistem penulisan, mencakupi huruf namun ada juga yang menggunakan lambang terpadu, dan adapula kumpulan huruf yang mewakili bunyi suara. Sistem penulisan ini merupakan salah satu istilah yang mendefinisikan aksara. Sedang aksara menurut Wikipedia Bahasa Indonesia adalah suatu sistem simbol visual yang tertera pada kertas maupun media lainnya (batu, kayu, kain, dll) untuk mengungkapkan unsur-unsur yang ekspresif dalam suatu bahasa. Sedang alfabet dan abjad merupakan istilah yang berbeda karena merupakan tipe aksara berdasarkan klasifikasi fungsional. Alphabet adalah sebuah sistem tulisan yang berdasarkan lambang fonem vokal dan konsonan. Kata alphabet sendiri bersasal dari Bahasa Yunani, dari dua huruf pertama yaitu alfa dan beta. Alphabet berbeda dengan abjad yang biasanya tidak memiliki lambang vokal.

Aksara atau sistem-sistem penulisan di dunia dapat dikategorikan kepada beberapa jenis, yaitu logogram, tulisan suku kata, abjad konsonan, abjad konsonan dan vokal, abjad suku kata.

1. Logogram Logogram disebut juga degan logograf. Logogram adalah grafem yang mewakili

perkataan atau morfem, atau dalam arti lain setiap unit bahasa mempunyai arti. Logogram berlawanan dengan fonogram yang sistem aksaranya mewakili fonem atau gabungan fonem. Mudahnya, logogram mewakili simbol-simbol. Berikut bahasa-bahasa yang sistem penulisannya berupa logogram.a. Aksara Cina

Menurut lagenda yang diterangkan di Wikipedia Bahasa Melayu, tulisan Cina telah ditemukan oleh Cangjie (c. 2650 SM), seorang bangsawan yang telah berkhidmat dengan Raja Huangdi. Pada saat itu, Cangjie sedang berburu di Gunung Yangxu (kini Shanxi), dan terkejut ketika melihat seekor penyu dan sangat kagum dengan urat saraf yang terdapat di penyu tersebut. Dia mendapat ilham bahwa bentuk urat saraf itu mengandungi makna tersembunyi yang logis dan karena itu Cangjie mempelajari mengenai hewan-hewan di dunia, susunan bentuk bumi dan tumbuhan dan bintang-bintang di langit. Dengan ini semua, dia berhasil menghasilkan sebuah sistem tulisan simbolik yang disebut dengan zi (字) atau biasa kita kenal dengan Aksara Cina.

Page 8: Grafem dan Jenis Aksara

Pengantar Linguistik Umum

Grafem dan Jenis Aksara

Aksara Cina adalah sejenis tulisan logogram yang digunakan untuk melambangkan atau menulis bahasa Cina, Jepang (Kanji), Korea (Hanja), dan dulu bahkan sempat digunakan oleh Bahasa Vietnam (Hán Tự). Penggunaan dalam menulis aksara Cina berbeda pada masing-masing daerah di Cina tergantung dari budaya yang dimiliki. Di Negara Cina menggunakan aksara yang sudah disederhanakan, sedangkan di Taiwan dan Hongkong masih menggunakan aksara tradisional yang sifatnya lebih sulit dalam cara penulisannya dibandingkan dengan aksara yang sudah disederhanakan. Dibawah ini merupakan beberapa contoh perbedaannya.

Page 10: Grafem dan Jenis Aksara

Pengantar Linguistik Umum

Grafem dan Jenis Aksara

memiliki 2 bagian, bagian pertama adalah makna dari kata yang ingin disampaikan atau biasa kita kenal dengan radikal (penanda maksud) , kemudian bagian yang kedua yaitu sebutan perkataan tersebut.Kemudian dapat diperhatikan pada contoh dibawah ini:

吃 (Chi=Makan)喝 (He=Minum)Pada kedua kata tersebut terdapat guratan atau huruf yang sama yaitu radikal atau

penanda 口 (Kou=Mulut)yang berarti menandakan bahwa kata-kata tersebut

pasti beruhubungan dengan mulut, yaitu makan dan minum menggunakan mulut. Aksara ini termasuk kategori piktofonetik. Kemudian aksara kategori agregat logik yang menggabungkan piktograf, contohnya seperti dibawah ini:

日 (Ri=Matahari)月 (Yue=Bulan)Jika keduanya digabung, maka akan membentuk aksara 明 ( Ming=Terang ) yang umumnya ditafsir bahwa gabungan cahaya matahari

dengan bulan akan sangat terang.

b. Hieroglif MesirIstilah "hieroglif" berasal dari kata sifat Yunani ἱερογλυφικά

(hieroglyphiká), iaitu kata majmuk yang terdiri dari ἱερός (hierós 'suci') dan γλύφω (glýphō 'mengukir'; merujuk pada glif). Glif-glif ini sendiri dipanggil τὰ ἱερογλυφικά γράμματα (tà hieroglyphiká grámmata, 'huruf-huruf ukiran suci'). Istilah "hieroglif" sudah menjadi kata nama, baik dalam bahasa Inggris maupun Melayu. Tulisan hieroglif ini mula-mula ditemukan oleh orang Mesir sekitar tahun 3200 SM. Terdapat lebih 700 aksara hieroglif yang sudah diketahui. Tidak semua aksara ini melambangkan huruf, malah ada yang melambangkan perkataan penuh. Tidak banyak orang Mesir purba yang pandai membaca dan menulis; yang pandai biasanya yang bergelar katib.

Batu Rosetta merupakan penemuan hieroglif termahsyur dalam sejarah modern yang ditemukan sekitar tahun 1799. Tokoh yang diberi penghargaan kerana mentafsir batu bersurat tersebut ialah Jean-Francois Champollion. Penemuan Batu Rosetta mencetuskan banyak penemuan catatan hieroglif.

Hieroglif Mesir merupakan tulisan formal yang digunakan oleh orang-orang Mesir Purba yang merangkum gabungan unsur-unsur gabungan logogram dan abjad. Sedangkan tulisan yang tidak formalnya disebut dengan hieroglif kursif. Pada hakikatnya hierogrif Mesir ini berupa bentuk nyata atau gambar nyata dari bentuk aslinya, sehingga mudah untuk dikenal maksud dari aksaranya. Namun bagaimanapun, kembali kepada konteks kalimatnya, karena ada yang

Page 11: Grafem dan Jenis Aksara

Pengantar Linguistik Umum

Grafem dan Jenis Aksara

sifatnya fonogram, logogram, dan ideogram, maka satu aksara dapat di ditafsir dengan cara tertentu sesuai dengan konteksnya. Namun kebanyakan aksara heiroglif Mesir ini ditulis berdasarkan fonemnya. Contoh dalam Bahasa Mesir untuk melambangkan itik berbunyi sȝ (konsonan-konsonan yang membentuk kata itik).

aksara sȝ;Tulisan hieroglif ditulis dari kanan ke kiri, kirik ke kanan, ataupun atas ke bawah, tetapi biasanya kanan ke kiri.

c. Aksara Kanji

Kanji (漢字?) secara harfiah adalah "huruf-huruf Han" yaitu tulisan Cina yang digunakan dalam bahasa Jepang. Merupakan satu dari empat sistem penulisan yang terdapat di dalam bahasa Jepang sedang yang lainnya adalah Hiragaran, Katakana, dan Romaji. Yang memiliki dua sistem cara baca, yaitu On’yomi (berdasarkan Bahasa Cina), dan Kun’yomi (Sebutan dalam Bahasa Jepang). Dalam sejarahnya terdapat perbedaan pendapat mengenai asal penggunaan huruf Cina di Jepang, namun pakar bahasa sepakat menerima pendapat bahwa sami Buddha membawa tulisan Cina ke Jepang sekitar abad ke-5, dan ia dibaca dalam bahasa Cina. Kemudian dalam perkembangannya, sistem yang dikenali sebagai kanbun ( 漢 文 ) muncul: ini merupakan teks Cina dengan tanda diacritical untuk membenarkan penutur bahasa Jepang untuk membacanya menurut peraturan tata bahasa Jepang.

Bahasa Jepang itu sendiri tidak mempunyai bentuk tulisan. Akhirnya sistem tulisan yang dikenali sebagai manyogana (digunakan dalam anthologi sastra dulu Manyoshu) berubah yang menggunakan bentuk kanji untuk nilai phonetik, bukannya untuk nilai semantik, yang diperlukan untuk menulis sastra Jepang. Manyogana yang ditulis dalam gaya kursif menjadi hiragana, sistem tulisan yang digunakan oleh. Hasil karya kesastraan wanita era Heian ditulis menggunakan hiragana. Katakana muncul melalui laluan yang sama: pelajar monasteri memudahkan manyogana kepada unsur kandungan constituent tunggal. Kemudaian hiragana dan katakana dirujuk bersama sebagai kana.

Sistem penulisan Jepang matang mulai berkembang, kanji mulai digunakan untuk menulis bagian pertuturan tertentu seperti kata benda, kata sifat dan kata kerja sementara kana digunakan untuk akhiran kata kerja.

Page 12: Grafem dan Jenis Aksara

Pengantar Linguistik Umum

Grafem dan Jenis Aksara

2. Tulisan suku kata Tulisan suku kata ini jika dibahasa Inggriskan dikenal dengan istilah syllabary

yaitu suatu jenis sistem penulisan yang merupakan suku kata, atau gabungan konsonan dengan vokal pada tiap unit tulisan dan jika digabungkan satu suku kata dengan suku kata yang lain maka akan membentuk sebuah arti atau perkataan. Berikut contoh penulisan suku kata:a. Hiragana

Hiragana merupaakan salah satu sistem penulisan Bahasa Jepang standar yang pada setiap satu unit hurufnya merupakan sebuah suku kata. Bahasa Jepang memang memiliki 3 sistem penulisan, yaitu hiragana, katakana, dan kanji. Kanji merupakan aksara Cina namun dalam sistem pengucapan dan penggunaannya berbeda dan ditentukan, sehingga kanji menjadi salah satu jenis aksara logogram.

Hiragana dikenal dengan istilah onna de yaitu tulisan wanita, karena pada jamannya dahulu huruf hiragana ini digunakan oleh kaum wanita, sedangkan kaum laki-lakinya menggunakan kanji dan katakana. Namun sekarang hiragana sudah digunakan secara luas. Huruf hiragana terdiri atas 46 huruf standar yang bila dimodifikasi atau ditambah tanda tertentu akan menghasilkan bunyi fonem lain. Berikut huruf-huruf hiragana yang melambangkan suku kata.

Page 13: Grafem dan Jenis Aksara

Pengantar Linguistik Umum

Grafem dan Jenis Aksara

Contoh hasil penulisan :

おはようございます(Ohayougozaimasu= Selamat Pagi)

b. KatakanaHuruf katakana merupakan bagian dari sistem penulisan Bahasa Jepang

berupa tulisan suku kata yang digunakan untuk menuliskan kata-kata serapan atau kata asing Bahasa Jepang. Sedangkan kata-kata asli Bahasa Jepang tidak dapat ditulis menggunakan huruf ini, namun selain itu juga huruf ini berfungsi untuk menuliskan nama orang. Huruf katakana juga memiliki huruf standar seperti huruf hiragana. Berikut huruf-huruf katakana:

Page 14: Grafem dan Jenis Aksara

Pengantar Linguistik Umum

Grafem dan Jenis Aksara

Contoh penulisannya:

トイレ (Toire= Toilet)

Selain hiragana dan katakana, Bahasa Ethiopia juga menggunakan sistem penulisan tulisan suku kata.

3. Abjad KonsonanAbjad konsonan merupakan salah satu jenis tulisan yang terdiri dari huruf-huruf

yang mewakili bunyi konsonan. Dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah consonantary atau consonantal alphabet. Sedangkan kata abjad nya sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu alif, ba, jim dan dai (ABJD) oleh Petter T. Daniels. Dibawah ini bahasa-bahasa yang menggunakan sistem penulisan abjad konsonan yaitu:a. Abjad Arab

Abjad Arab dikenal sebagi Abjad Nabatea yang digunakan untuk menulis dialek Nabatea dari Aramia, Phoenicia. Teks pertama dikenali dalam abjad Arab adalah inskripsi lewat abad keempat dari Jabal Ramm (50 km timur dari Aqaba). Merupakan skrip yang digunakan untuk menulis atau melambangkan Bahasa Arab. Berasal dari Al-Quran, yaitu kitab suci umat Islam. Karena pengaruhnya sangat besar terhadap peradaban melalui agama Islam, maka Bahasa Arab digunakan untuk menulis berbagai bahasa lain. Abjad Arab ditulis dari kanan ke kiri dan terdiri dari 28 abjad. Sedangkan dalam bahasa lain selai Bahasa Arab maka disesuaikan dengan cara penambahan huruf. Abjad ini juga menjadi salah

Page 15: Grafem dan Jenis Aksara

Pengantar Linguistik Umum

Grafem dan Jenis Aksara

satu bentuk alograf karena memiliki varian bentuk grafem yang berbeda sesuai dengan penempatannya. Berikut abjad Arab:

Abjad Arab

خحجثتبا

صشسزرذد

قفغعظطض

يوهـنملك

Abjad Arab memiliki banyak alograf atau varian grafem yang cukup banyak dalam abjadnya. Dibawah ini adalah beberapa alograf Abjad Arab.

UnikodUmum

Bentuk kontekstualNama Fonem Nilai Fonetik (IPA)

Sendiri Akhir Tengah Mulaan

0627

ا

FE8D

ا

FE8E

ا

— ʼalif ʾ / ā pelbagai, termasuk [æː]

0628

ب

FE8F

ب

FE90

ب

FE92

ب

FE91

ب

bāʼ b [b]

062A

ت

FE95

ت

FE96

ت

FE98

ت

FE97

ت

tāʼ t [t]

062B FE99 FE9A FE9C FE9B ṯāʼ ṯ [θ]

Page 16: Grafem dan Jenis Aksara

Pengantar Linguistik Umum

Grafem dan Jenis Aksara

ث ث ث ث ث

062C

ج

FE9D

ج

FE9E

ج

FEA0

ج

FE9F

ج

ǧīm ǧ (juga j, g) [ʤ] / [ʒ] / [ɡ]

062D

ح

FEA1

ح

FEA2

ح

FEA4

ح

FEA3

ح

ḥāʼ ḥ [ħ]

062E

خ

FEA5

خ

FEA6

خ

FEA8

خ

FEA7

خ

ḫāʼ ḫ (juga kh, x) [x]

b. Abjad IbraniDalam sejarahnya, bukti arkeologikal menunjukkan bahwa skrip Ibrani

berhubungan erat dengan skrip Phoenicia yang meluas yang digunakan di kawasan Timur Tengah pada akhir abad ke-2 SM. Skrip Phoenicia dipinjam oleh Ibrani semasa abad abad ke-11 SM, dan sekitar abad ke-10 SME. Kemudian, di Eropa, huruf ini berkembang menjadi huruf Greek dan Rom.

Abjad Ibrani merupakan abjad yang terdiri dari 22 huruf yang digunakan untuk menuliskan Bahasa Ibrani. 5 dari hurufnya akan berubah bentuk jika menjadi huruf akhir dalam perkataan. Bahasa Ibrani juga digunakan untuk menulisa Bahasa Yahudi denang penyesuaian penulisan. Berikut abjad-abjad Ibrani:

Alef Bet/Vet Gimel Dalet He Vav Zayin Het Tet Yod Kaf/Chaf

א ב ג ד ה ו ז ח ט י כ

ך

Page 17: Grafem dan Jenis Aksara

Pengantar Linguistik Umum

Grafem dan Jenis Aksara

Lamed

Mem Nun Samekh Ayin

Pe/Fe Tsadi Cof Resh Shin/Sin Tav

ל מ נ ס ע פ צ ק ר ש ת

ם ן ף ץ

c. Abjad Phoenicia

Abjad Phoenicia adalah keterusan dari huruf Proto-Kanaan. Ia telah digunakan oleh orang Phoenicia untuk menulis Phoenicia, satu bahasa Semitik Utara. Phoenicia adalah huruf konsonantal (suatu abjad), dan tidak ada simbol untuk bunyi vokal, dimana perlu disimpulkan dari konteks. Huruf asal Proto-Sinaitik merupakan perolehan dari hieroglif Mesir

Inskripsi Phoenicia telah dijumpai pada tapak arkeologikal pada beberapa bekas bandar Phoenicia dan koloni sekitar Mediterranean, seperti Byblos (pada Lubnan masa-kini) dan Carthage di Afrika Utara., Berikut adalah beberapa Abjad Phoenicia.

Huruf Unikod Nama Makna BunyiHuruf jajaran dalam

Ibrani Arab Greek Latin Cyrillic

�� ʼāleph sapi ʼ א ا Αα Aa Аа

�� bēth rumah b ב ب Ββ Bb Бб, Вв

�� gīmel unta g ג ج Γγ Cc, Gg Гг

�� dāleth pintu d ד د،ذ Δδ Dd Дд

4. Abjad Konsonan dan VokalAbjad Konsonan danVokal ini merupakan sistem tulisan yang terdiri atas huruf-

huruf yang mewakili bunyi konsonan dan bunyi vokalnya. Dalam Bahasa Inggris disebut dengan alphabet yang berasal dari Bahasa Latin alphabetum yang dipinjam dari Bahasa Yunani yaitu αλφάβητος (alphabētos). Kata alphabet secara umum

Page 18: Grafem dan Jenis Aksara

Pengantar Linguistik Umum

Grafem dan Jenis Aksara

digunakan oleh ahli bahasa yang merujuk kepada abjad secara umum. Berikut contoh bahasa-bahasa yang mengguankan sistem penulisan abjad konsonan-vokal.a. Abjad Rumi

Abjad Rumi juga disebut Abjad Latin yang meupakan sistem penulisan yang paling banyak digunakan didunia. Sedangkan menurut Wikipedia Bahasa Melayu, Rumi berasal dari bahasa Arab. Abjad Rumi memiliki 26 huruf yaitu A-Z.

Abjad Latin LamaA B C D E F Z H I K L M N O P Q R S T V X

Abjad Rumi Klasik

Huruf A B C D E F G HNama ā Bē cē dē ē ef gē hāSebutan (IPA)

/aː/ /beː/

/keː/

/deː/

/eː/ /ef/ /geː/

/haː/

Huruf I K L M N O P QNama ī Kā el em en ō pē qūSebutan (IPA)

/iː/ /kaː/

/el/ /em/

/en/ /oː/ /peː/

/kʷuː/

Huruf R S T V X Y ZNama er Es tē ū ex ī

Graecazēta

Sebutan (IPA)

/er/

/es/ /teː/ /uː/ /eks/

/iː ˈgraika/

/ˈzeːta

/

b. Huruf YunaniDisebut juga Huruf Greek. Digunakan untuk menulis Bahasa Greek.

Sistem tulisan ini menggunakan simbol terasing untuk setiap vokal dan konsonan dengan sama. Huruf ini juga digunakan sebagai simbol dalam matematika dan sains. Berikut huruf Yunani:

Alfabet Huruf Huruf kecil Transliterasi

Page 19: Grafem dan Jenis Aksara

Pengantar Linguistik Umum

Grafem dan Jenis Aksara

besar

Alpha Α α a

Beta Β β b

Gamma Γ γ g

Delta Δ δ d

Epsilon Ε ε e

Zeta Ζ ζ z

Eta Η η h

Theta Θ θ th

Theta (simbol) - ϑ -

Iota I ι i

Kapa K κ k

Lambda Λ λ l

Mu M μ m

Nu N ν n

Xi Ξ ξ x

Omikron O ο o

Pi Π π p

Rho P ρ r

Sigma Σ σ s

Selain kedua Bahasa diatas, Abjad konsonan dan vokal juga di gunakan dalam sistem penulisan Bahasa Slavia yang dikenal dengan Abjad Cyril.

5. Abjad Suku KataAbjad suku kata disebut dengan istilah abugida. Yaitu suatu jenis sistem tulisan

yang setiap hurufnya mewakili satu bunyi konsonan dan diiringi oleh satu bunyi vokal. Dalam Bahasa Inggris dikenal dengan syllabic alphabet dan semi-syllabires. Sedang nama abugida sendiri diungkapkan oleh Peter T. Daniels yaitu 4 huruf pertama dalam Abjad Ge’ez, aleph, bet, gimel, dan dalet (ABGD). a. Tulisan Brahmi

Brahmi adalah nama modern yang diberikan kepada ahli-ahli tertua dalam silsilah tulisan India. Brahmi ini merupakan tulisan abugida, huruf-hurufnya disusun mengikuti prinsip fonetik. Tulisan ini merupakan nenek moyang bagi kebanyakan tulisan di Asia Selatan, Asia Tenggara, Tibet.

Page 21: Grafem dan Jenis Aksara

Pengantar Linguistik Umum

Grafem dan Jenis Aksara

Kesimpulan

Sejarah manusia tidak terlepas dari tulisan. Tulisan sangat bermanfaat dala perkembangan sejarah manusia, dengan tulisan manusia dapat menggambarkan kejadian yang pernah terjadi di masa lampau. Bahkan menurut ilmuan, sebuah peradaban manusia dikatakan meninggalkan zaman pra sejarah dan maju ketika peradaban tersebut telah mengenal tulisan.Tulisan berkaitan dengan aksara atau huruf. Kedua kata tesebut sering diartikan sama, namun sebenarnya memiliki perbedaan. Pengertian dari Aksara adalah adalah suatu sistem simbol visual yang tertera pada kertas maupun media lainnya (batu, kayu, kain, dll) untuk mengungkapkan unsur-unsur yang ekspresif dalam suatu bahasa atau disebut Sistem Tulisan. Sedangkan Huruf adalah suatu grafem dari sebuah sistem tulisan atau aksara. Grafem sendiri adalah satuan unit terkecil sebagai pembeda dalam sebuah sistem aksara (Wikipedia).

Tulisan juga berpengaruh pada penyebaran suatu bahasa tertentu dan perkembangan bahasa tersebut. Saat ini terdapat kurang lebih 6000 bahasa yang dituturkan di seluruh dunia, dan sekitar 100 bahasa memiliki aksara tulis sendiri (Wikipedia). Diantaranya Bahasa Cina dengan aksara, Bahasa Korea dengan Aksara Hangeul, dan Bahasa Jepang dengan Aksara Kanji dan Kana (Hiragana, Katakana, Manyongana), dan lain-lain. Namun ada sebuah aksara yang dapat digunakan untuk menulis bahasa lain, sebagai contoh Bahasa Jawa bisa ditulis dengan aksara Jawa, bisa juga ditulis dengan Aksara Arab dengan berbagai penyesuaian. Sedangkan sisanya menggunakan aksara latin untuk aksara tulisnya.

Dan dari sekitar 100 aksara tulis yang ada, dapat dibagi kedalam 5 kategori yaitu logogram, tulisan suku kata, abjad konsonan, abjad konsonan vokal, abjad suku kata. Dari kategori sistem penulisan tersebut, abjad Latin atau abjad rumi menjadi salah satu sistem penulisan terbanyak digunakan didunia, karena selain terdiri dari 26 huruf penggunannya dalam tulisan pun mudah. Namun walau begitu tidak berarti para pengguna kelompok sosial hanya terfokus pada satu sistem penulisan tanpa memperhatikan atau keingintahuan mengenai bahasa lainnya, karena dalam kehidupan modern ini huruf-huruf lain tersebut mulai dilirik masyarakat dunia untuk dipelajari, guna untuk mendukung kemudahan berkomunikasi dalam bidang ekonomi, politk, dan lain sebagainya.

Page 22: Grafem dan Jenis Aksara

Pengantar Linguistik Umum

Grafem dan Jenis Aksara

Daftar Pustaka

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2009. Fonologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Kridalaksana, Harimurti. 2006. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama .

Soeparno. 2002. Dasar-Dasar linguistic umum. Yogyakarta : Tiara Wacana Yogya.

Kridalaksana, Harimurti. 2009. Sejarah kebudayaan Indonesia: Bahasa, sastra, dan aksara. Jakarta: Rajawali Pers.

Sumber Internet

Wikibuku Bahasa Melayu http://Sistem tulisan - Wikipedia Bahasa Melayu, ensiklopedia bebas.html. Diunduh pada tanggal 26 November 2015 Pukul 21.00

Wikipedia Bahasa Indonesia Alfabet - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.html. Diunduh pada tanggal 26 November 2015 21.00