Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
HADIAH TERINDAH BUAT BUNDADARI ANAK MANDIRI USIA DINI
Kementerian Pendidikan dan KebudayaanDirektorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan MenengahDirektorat Pendidikan Anak Usia Dini2020
Kementerian Pendidikan dan KebudayaanDirektorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini2 02 0
HADIAH TERINDAH BUAT BUNDA
DARI ANAK MANDIRI USIA DINI
Judul Seri Pendidikan Orang Tua:Hadiah Terindah Buat BundaDari Anak Mandiri Usia DiniCetakan Pertama 2020
CATATAN: Buku ini merupakan buku untuk pegangan orang tua yang dipersiapkan Pemerintah dalam upaya meningkatkan partisipasi pendidikan anak, baik di satuan pendidikan maupun di rumah. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Dalam rangka meningkatkan mutu buku, masyarakat sebagai pengguna buku diharapkan dapat memberikan masukan kepada alamat penulis dan/atau penerbit dan laman http://buku.kemdikbud.go.id atau melalui post-el [email protected].
Pengarah: Hamid MuhammadPenanggungjawab: Muhammad HasbiPenyusun: Muhammad Hasbi, Maryana, Muhammad Ngasmawi, Lina Herlina, Aria Ahmad Mangunwibawa, JakinoPenelaah: Nanik Suwaryani, Nur Ainy Fardana N, Yosep Rustandi, Mohamad Roland Zakaria, HidayatPenyunting: Nanik Suwaryani, Nur Ainy Fardana NIlustrator: Maman Sulaeman, Perdana, Nico, Kunt SatriyadiPenata letak: Deni Sopian, Siska Lisna
Sekretariat: Beryana Evridawati, Dian Septiany Subagio, Samijah, Amalia, Khairati, Robbayanti Ratna Ningrum, Ina Nurohmah, Mira Kumala Sari
Jumlah Halaman: 48 hlm + ilustrasiUkuran Buku: 210mm x 148 mm
Direktorat Pendidikan Anak Usia DiniDirektorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan MenengahKementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Diterbitkan oleh:
@2020 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hak Cipta dilindungi undang-undang. Diperbolehkan mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku dengan izin tertulis dari penerbit.
ii
SambutanDirektur Pendidikan Anak Usia Dini
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Ayah dan Bunda yang baik,
Orang tua adalah pendidik yang pertama dan utama bagi anak. Sayangnya, menjadi
orang tua adalah profesi yang sangat tidak tersiapkan. Akibatnya, masa emas tumbuh
kembang anak seringkali tidak bisa dimanfaatkan secara optimal.
Untuk meningkatkan kapasitas orang tua dalam mendukung tumbuh kembang anak
dan menyiapkan mereka untuk belajar di sekolah dasar, pada tahun anggaran 2020
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini menyusun sejumlah sumber belajar untuk orang
tua dengan beragam tema. Penyusunan sumber belajar ini juga sebagai respons atas
iv
tuntutan keterampilan abad 21 yang meliputi kualitas karakter yang bagus, literasi dasar,
dan kompetensi 4K (kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, dan
kreatif).
Semoga sumber belajar ini bermanfaat bagi orang tua dalam mengasuh dan mendidik
anak usia dini, terutama di masa anak belajar dari rumah (BDR) dan masa kebiasaan
baru (new normal) sebagai akibat dari pandemi Covid-19.
Terakhir, saya ucapkan terima kasih kepada tim penyusun, tim penelaah, ilustrator, dan
pihak-pihak lain yang telah memungkinkan terbitnya sumber belajar ini. Semoga proses
penyusunan sumber belajar ini menjadi proses yang memberikan berkah dan banyak
pelajaran baru bagi kita semua.
Muhammad Hasbi
v
Apa yang Dimaksud Kemandirian Anak Usia Dini?
Apa saja yang Termasuk Kemandirian bagi Anak Usia Dini?Apakah yang Dimaksud Kemandirian Fisik?
Apakah yang Dimaksud Kemandirian Emosional?
Apakah yang dimaksud kemandirian Sosial?
Adakah Manfaat Kemandirian bagi Anak Usia Dini?
1
3
9
Daftar Isi
vi
11
14
16
25
Apa saja Faktor yang Menghambat Kemandirian?
Mengapa Orang Tua perlu Menumbuhkan Kemandirian pada Anak Usia Dini?
Bagaimana Mengajar Kemandirian pada Anak Usia Dini yang Memiliki Jenjang Usia Berbeda?
Aktifitas Seru Menumbuhkan Kemandirian Anak Usia Dini
vii
Ayah dan BundaAnak usia dini seperti cermin bagi orang tuanya. Makan mesti disuapi,
memakai baju mesti dibantu, ke toilet mesti diantar dan banyak lagi kegiatan lainnya yang memerlukan bantuan dari orang dewasa.
Itu semua bisa ditentukan pertama kali oleh orang tua. Apakah orang tua mengajarkan untuk mandiri, atau malah menghambat dengan membantu
semua kebutuhan anak. Memakaikan baju, menyuapi makan atau mengutamakan anak saat bermain.
Buku ini akan menuntun bagaimana orang tua mengajarkan kemandirian kepada anak usia dini. Anak sendiri akan lebih berbahagia bila hidupnya
mandiri sejak awal.
Apa yang Dimaksud
Kemandirian Anak Usia Dini?
1
Kemandirian bagi anak usia dini adalah kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan diri mereka sendiri, yang mencakup
kemampuan berpikir, merasakan, dan melakukan sesuatu atas
dorongan dirinya sendiri.
2
Apa Saja yang Termasuk
Kemandirian Bagi Anak Usia Dini?
3
Kemandirian bagi anak usia dini mencakup tiga hal:
• Kemandirian fisik
• Kemandirian emosional
• Kemandirian sosial
4
Apakah yang Dimaksud Kemandirian Fisik?
Kemandirian fisik berkaitan dengan keterampilan hidup sehari-hari yang bisa dilakukan sendiri oleh anak, misalnya anak bisa makan sendiri, memakai baju, memakai sepatu, buang air tanpa bantuan orang laindan kegiatan sederhana lainnya.
5
Apakah yang Dimaksud Kemandirian Emosional?
Kemandirian emosional adalah kemampuan anak mengatasi perasaannya sendiri. Terutama perasaan negatif seperti sedih dan takut, misalnya berani saat harus ke toilet sendiri , tidak emosional saat kucing kes-ayangannya pergi
6
Apakah yang Dimaksud Kemandirian Sosial?
Kemandirian sosial adalah kemampuan anak dalam bersosialisasi dengan lingkungan misalnya, anak bisa bermain dengan teman-temannya dan tidak ingin menang sendiri. Anak juga mampu mengantri, bergantian dengan teman lainnya. Anak juga bisa berkomunikasi dengan teman baru, baik yang seumur atau dengan orang dewasa.
7
” Semakin banyak anak melakukan sendiri,
semakin besar kebahagiaan dan rasa percaya dirinya.
(Elizabeth Bergner Hurlock, psikolog, 1898 – 1988)
8
Apakah Manfaat
Kemandirian Bagi Anak Usia Dini?
9
Anak mampu mengembangkan diri
Anak semakin kreatif.
Anak semakin percaya diri
Anak semakin bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya.
Anak semakin kuat daya tahan fisik dan mentalnya.
10
Apa Saja Faktor yang Menghambat Kemandirian?
11
Orang tua kurang memberi kesempatan
Biasanya terjadi karena orang tua belum paham mengenai tahap perkembangan kemampuan anak, sehingga cenderung tidak memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan kebutuhannya sendiri.
Orang tua tidak sabar
Melakukan suatu hal yang baru membutuhkan proses, misalnya saat anak diminta memasang kancing bajunya sendiri dan mereka membutuhkan waktu yang lama. Terkadang orang tua tidak sabar untuk membantunya. Padahal anak sudah dapat melakukannya.
12
Orang tua tidak tega
Terkadang orang tua tidak tega saat anak melakukan kebutuhannya sendiri. Biarkan anak mencoba, supaya kemandirian tidak terhambat
Orang tua jarang mengajak anak bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Anak jarang diajak untuk bertemu dengan orang-orang disekitar lingkungannya dapat berakibat kurangnya kemandirian sosial.
13
Mengapa Orang Tua Perlu Menumbuhkan Kemandirian Pada Anak Usia Dini?
14
Kemandirian anak tidak tumbuh dengan sendirinya. Anak belajar dari lingkungannya. Rumah adalah tempat pertama anak-anak belajar, terutama anak-anak usia dini yang lebih banyak menghabiskan waktu di dalam keluarga bersama kedua orang tuanya.
Dengan mengajarkan kemandirian, orang tua sedang mempersiapkan anak untuk bertanggungjawab terhadap kehidupannya sendiri dan melatih untuk belajar menentukan pilihannya.
15
Bagaimana Mengajar Kemandirian pada Anak Usia Dini yang Memiliki Jenjang Usia Berbeda?
16
Usia 0-1 Tahun
2. Meletakkan peralatan yang diperlu-kan di tempat yang mudah dijang-kau. Misalnya menyediakan mainan atau buku khusus bayi.
1. Memberi kesempatan kepada anak untuk bergerak bebas, misalnya dengan membiarkan di kasur na-mun dalam pengawasan. Tidak terlalu sering menggendongnya.
Apa saja yang bisa dilakukan oleh orang tua?
17
3. Memfasilitasi anak untuk belajar makan dan minum sendiri. Ada banyak alat makan yang sudah disesuaikan dengan usia anak yang tentunya aman.
5. Selalu memberikan apresiasi atas pilihannya, misalnya dengan pujian atau pelukan sayang.
4. Memberi kesempatan kepada anak untuk memilih barang yang akan digunakan. Misalnya saat memilih sendok yang berwarna atau buku saat orang tua akan bercerita, dan lain-lainnya
18
Usia 1-3 Tahun
Membiarkan anak untuk mengerjakan sendiri kegiatan harian sederhana,misalnya mengambil sepatu sendiri.
Meletakkan barang keperluannya di tempat yang mudah dijangkau, misalnya meletakkan buku-buku anak di rak yang paling bawah.
Apa yang bisa dilakukan orang tua?
19
4. Anak diberi kepercayaan untuk memilih dan bertanggung jawab dengan pilhannya. Misalnya memilih pakaian kesukaannya. Tapi diperhatikan, anak tidak mengambil pakaiannya sampai berantakan. Kalaupun berantakan, dikasih contoh merapikannya lagi. Anak harus bertanggung jawab, bila memilih pakaian sendiri, tumpukan pakaian itu harus tetap rapi.
3. Anak usia 2 tahun sudah mulai diperkenalkan dengan kerapihan. Saat Ibu menyimpan pakaian, anak dapat diajak untuk melihat dan ikut merapikan pakaian jika ada yang salah penempatannya.
20
5. Melatih kemandirian terkait toilet training. Orang tua bisa melatih anak dari usia 24 bulan sampai usia 3 tahun atau saat anak sudah mulai memahami konsep basah dan kering , bersih dan kotor serta sudah tidak memakai popok lagi. Anak harus diberi kepercayaan bahwa mereka bisa.Lakukan kegiatan ini dengan bahagia dan penuh kesabaran.
6. Berikan apresiasi atas keberhasilannya melakukan sendiri semua kegiatan sederhana diatas, walaupun belum maksimal.
21
Apa yang bisa dilakukan orang tua?
Usia 3-6 Tahun
2. Melatih dan memberi kesempatan kepada anak untuk bisa memilih, misalnya memilih buku yang akan di baca, baju mana yang akan dipakai, dan lain-lain.
1- Mendorong anak untuk bisa melakukan sendiri kegiatan sehari-hari, seperti mandi, gosok gigi, makan sendiri, memakai baju sendiri, memakai sepatu sendiri, dan aktivitas lainnya. Lakukanlah hal ini sesegera mungkin setelah mereka terlihat mampu mengerjakannya.
22
3. Memberi kesempatan pada anak untuk bisa bermain dengan teman seusianya. Orang tua tidak harus selalu menemani. Pastikan area bermain anak , aman dan nyaman. Hal ini melatih anak untuk mampu mengembangkan ide-idenya sendiri
4. Tetap beri semangat anak untuk melakukan sesuatu sendiri walaupun mereka melakukan kesalahan. Berikan pujian untuk keberhasilannya.
23
Mengapa Anak Harus Mendapatkan Pujian?
1. Menumbuhkan kepercayaan diri Anak. Berikan anak pujian seperlunya jangan terlalu berlebihan. Anak yang diberi pujian walaupun masih belum sempurna melakukannya akan merasa bahwa orang tua menghargai pekerjaannya.
2. Meningkatkan keinginan anak untuk melakukan lebih baik lagi. Katakan pada anak, kesalahan itu bisa diperbaiki. Tetapi sikap mau melakukan lagi untuk memperbaikinya, itu yang nilainya tinggi
24
Aktivitas Seru Menumbuhkan Kemandirian AUD
25
Membaca Buku atau Mendongeng
Menjelang anak tidur, sempatkan waktu untuk membacakan buku cerita atau mendongeng. Bisikkan kata-kata penyemangat yang dapat menumbuhkan kemandirian anak. Misalnya, “anak hebat, bisatidur sendiri.”
Ayah dan Bunda bisa membaca cerita yang berkaitan dengan kemandirian. Banyak buku-buku bertema kemandirian, seperti buku yang berjudul; Aku Bisa Makan Sendiri, Aku Berani Tidur Sendiri, Aku Bisa Mandi Sendiri, dan lain-lain atau mendongeng dengan karakter anak sendiri.
26
Merawat Hewan Peliharaan
Anak-anak biasanya menyukai hewan. Memiliki atau bermain dengan hewan kesukaannya bisa dijadikan jalan menumbuhkan kemandirian. Kok, bisa? Iya, lewat memelihara hewan, misalnya ikan atau kucing, anak belajar bertanggungjawab atas hewan peliharaannya. Misalnya dengan jadwal memberi makanan.
27
Pergi Ke Swalayan
Kemudian sesekali bisa meminta anak untuk menanyakan barang yang dicarinya kepada pramuniaga. Hal ini melatih kemandirian sosial.
Pergi ke swalayan, melihat banyak sekali ragam barang penuh warna menyenangkan bagi anak. Apalagi saat anak diperbolehkan memilih barang kesukaannya. Di sini orang tua bisa melatih kemandirian anak dengan membuat kesepakatan apa yang boleh diambil dan berapa banyak jumlahnya.
28
Menyiapkan Sarapan
Apresiasi dari orang tua, akan menumbuhkan percaya diri, bahwa dirinya mampu melakukan sesuatu. Pengalaman ini akan memotivasi anak melakukan kembali hal-hal baru.
Bagi anak, terlibat menyiapkan sarapan adalah hal yang menyenangkan. Anak bisa membuat roti bakar, mengoles dengan selai sesuai yang diinginkan, bisa memberikan kepuasan tersendiri.
29
Bermain
Bergiliran saat bermain menyusun lego, mengikuti aturan dan merapikan kembali mainan mereka saat selesai bermain adalah salah satu latihan kemandirian .
Dunia anak adalah dunia bermain. Banyak sekali manfaat bermain terhadap kemandirian anak.
30
Bermain boneka. Memainkan boneka memberi kesempatan anak untuk mengembangkan imajinasi apa yang dilihatnya. Anak bisa mengajak boneka berbicara, mengajak boneka mandi, memakai baju, menyisir rambutnya. Secara tidak langsung apa yang dilihatnya dia praktekan terhadap bonekanya.
31
Puzel. Memainkan puzel akan melatih anak untuk berpikir bagaimana menyelesaikan masalah. Ayah dan Bunda bisa memberikan puzel sesuai dengan tahapan usia anak. Untuk anak usia satu tahun bisa puzel besar empat bagian. Untuk usia lebih besar bisa puzel yang lebih rumit.
32
Petak Umpet. Bermain petak umpet bisa meningkatkan kemandirian anak. Antara lain anak memiliki tanggungjawab untuk mencari teman-temannya dan anak yang bersembunyi bisa belajar untuk berani sendiri. Berani sendiri ini, nantinya belajar untuk tidak selalu bersama orang tua.
Kemudian permainan petak umpet juga melatih kemandirian sosial. Anak bisa kerjasama dengan orang lain.
33
Berkebun
Anak memiliki ketertarikan luar biasa terhadap sesuatu yang baru, terutama apa yang dilakukan oleh orang dewasa. Seorang Ibu yang hobi menanam bunga, tentu membiarkan anaknya melihat pekerjaannya. Dari melihat anak akhirnya juga tertarik melakukan.
Anak bisa dilibatkan membantu Ibu saat mencampur media tanam, menanam bunga baru, dan menyiramnya. Sesekali saat ibu berhalangan untuk mengurus kebun bunganya, anak bisa menggantikan beberapa kegiatan sederhana dalam berkebun karena sudah terbiasa melihat Ibu . Misalnya, menyiram bunga
34
Jika Ibu kembali ada waktu, Ibu bisa memeriksa kebun bunganya. Lihatlah bunga-bunga tetap tumbuh subur. Apalagi bila di kebun ada Aglonema, yaitu jenis tanaman hias daun yang cukup diminati. Tanaman hias ini dikenal juga dengan nama Sri Rejeki. Tanaman yang tetap subur dikebun adalah hadiah bagi kerja keras Ibu selama ini dalam merawatnya. Bagi anak terlibat dalam merawat tanaman tersebut adalah hal yang sangat menyenangkan.
35
Ayah dan Bunda, melatih kemandirian tidak dapat secepat kilat, perlu waktu dan kesabaran.
Namun percayalah, mendidik anak mandiri sejak dini, akan membantu perkembangannya di masa depan.“
“36
Daftar Pustaka
Hurlock, B. E. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
journal.uinjkt.ac.id (artikel Pentingnya Melatih Kemandirian Pada Anak)
Joanne Hendrick, The Whole Child (New Jersey: Marrill Prentice Hall, 1996)
Tassoni, Penny, Diploma Child Care and Education. Oxford: HeinemannEducational Publishers, 2002.
Situs dancow.co.id
37
Catatan:
38
Catatan:
39
Narahubung:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan MenengahDirektorat Pendidikan Anak Usia Dini
Komplek Kemendikbud
Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E lt. 7 Senayan Jakarta 10270
Surel: [email protected]
Telp: (021) 572-5495
paudpedia
40
Kementerian Pendidikan dan KebudayaanDirektorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan MenengahDirektorat Pendidikan Anak Usia Dini2020