3

Click here to load reader

hadits asi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: hadits asi

(MUSLIM - 4947) : Telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin 'Ali Al Hulwani dan Muhammad bin Sahl At Tamimi -dan lafadh ini milik Hasan-; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan telah menceritakan kepadaku Zaid bin Aslam dari bapaknya dari 'Umar bin Al Khaththab bahwasanya dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memperoleh beberapa orang tawanan perang. Tiba-tiba ada seorang perempuan dari mereka mencari bayinya dalam kelompok tawanan itu, maka ia mengambil dan membuainya serta menyusuinya. Melihat hal itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada kami: 'Menurut kalian, apakah perempuan itu tega melemparkan bayinya ke dalam api? ' Kami menjawab; 'Demi Allah, sesungguhnya ia tidak akan tega melemparkan anaknya ke dalam api selama ia masih sanggup menghindarkannya dari api tersebut.' Lalu Rasulullah bersabda: 'Sungguh, kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya melebihi kasih sayang perempuan itu terhadap anaknya.'"

(ABUDAUD - 1974) : Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Sa'id dari Qatadah, dari 'Azrah dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas: WA 'ALALLADZII YUTHIIQUUNAHU FIDYATUN THA'AAMU MISKIIN (dan bagi orang yang berat menjalankanya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin), ia berkata; hal tersebut merupakan keringanan bagi laki-laki tua dan wanita tua, dan mereka -sementara kedua mampu melakukan puasa- agar berbuka dan memberi makan setiap hari satu orang miskin, dan keringanan bagi orang yang hamil dan menyusui apabila merasa khawatir. Abu Daud berkata; yaitu khawatir kepada anak mereka berdua, maka mereka berbuka dan memberi makan.

(ABUDAUD - 4478) : Telah menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Ashim ia berkata; telah menceritakan kepadaku Ja'far bin Yahya bin Umarah bin Tsauban berkata, telah mengabarkan kepada kami Umarah bin Tsauban bahwa Abu Ath Thufail mengabarkan kepadanya, "Ia berkata, "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membagi-bagikan daging di Ji'irranah." Abu Thufail berkata, "Waktu itu aku masih kecil dan aku membawa tulang unta. Tiba-tiba datang seorang wanita mendekati Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau kemudian mengelar selendang hingga wanita itu pun duduk di atasnya. Aku lalu bertanya, "Wanita itu siapa?" orang-orang menjawab, "Wanita itu adalah orang yang telah menyusui Rasulullah."

(ABUDAUD - 3686) : Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamir ia berkata; Aku mendengar Ar Rukain bin Ar Rabi' ia menceritakan dari Al Qasim bin Hassan dari 'Abdurrahman bin Harmalah bahwa Ibnu Mas'ud berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membenci sepuluh hal; warna kuning -Za'faran-, mengecat uban (dengan warna hitam), memanjangkan sarung, memakai cincin emas, memakai perhiasan bukan pada tempatnya, dadu, jampi-jampi selain dengan Al Mu'awwidzat, menggantungkan jimat dan meng'azl air mani bukan pada tempatnya serta menyetubuhi wanita yang menyusui balita lalu hamil hingga membuat balita kering dari susu ibunya (karena hamil), dan beliau tidak mengharamkannya (hanya membencinya)." Abu Dawud

Page 2: hadits asi

berkata, "Penduduk Bashrah meriwayatkan hadits ini secara sendirian (tidak ada yang meriwayatkan selain mereka)." Wallahu a'lam.

(TIRMIDZI - 649) : Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Yusuf bin 'Isa keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Abu Hilal dari Abdullah bin Sawadah dari Anas bin Malik seorang lelaki dari bani Abdullah bin Ka'ab berkata, Pasukan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam menyerbu kaum kami secara diam-diam, lalu saya mendatangi beliau dan ternyata beliau sedang makan siang, lantas beliau bersabda: " Mendekat dan makanlah." saya menjawab, saya sedang berpuasa, beliau bersabda lagi: "Mendekatlah niscaya akan saya jelaskan kepadamu tentang puasa, sesungguhnya Allah Ta'ala tidak mewajibkan puasa atas musafir dan memberi keringanan separoh shalat untuknya juga memberi keringan bagi wanita hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa". Sungguh Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam telah menyebut keduanya (yaitu wanita hamil dan menyusui), sangat disayangkan jika diriku tidak memakan makanannya Nabi Shalallahu 'alaihi wa salam. (perawi) berkata, dalam bab ini (ada juga riwayat -pent) dari Abu 'Umayyah. Abu 'Isa berkata, hadits Anas bin Malik Al Ka'bi merupakan hadits hasan, ini adalah satu-satunya hadits yang diriwayatkan oleh Anas dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam. Sebagian Ahli ilmu berpendapat bahwa wanita hamil dan menyusui yang berbuka wajib mengqadla' puasa dan memberi makan (fakir miskin), hal ini sebagaimana perkataan Sufyan, Malik, Syafi'i dan Ahmad. Dan sebagian mereka berpendapat bahwa wanita hamil dan menyusui yang berbuka wajib memberi makan namun tidak wajib mengqadla' puasanya, hal ini sebagaimana perkataan Ishaq.

(NASAI - 2237) : Telah mengabarkan kepada kami 'Umar bin Muhammad bin Al Hasan bin At Tall dia berkata; bapakku telah menceritakan kepada kami, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan Ats Tsauri dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: " Allah telah membebaskan setengah shalat dan puasa dari orang-orang yang bepergian dan dari wanita yang hamil serta menyusui."

Ayat:

Al Baqarah: 184, 233.

An Nisa’: 23

Al-Hajj: 2

Al-Qashash: 12