7
UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN THP B / 2014 LANGIT BIRU UDHIDEWA Halobacterium salinarum Soal ! 1. Jelaskan apa jenis mikroba yang digunakan? 2. Apa jenis metabolism yang diproduksi? 3. Apa sistem cuture yang digunakan? 4. Tentukan / hitung μ-nya! 5. Apa factor yang mempengaruhi pertumbuhannya? 6. Apa factor yang mempengaruhi hasil rendemen/yield dari metabolism? Jawab : 1. Mikroorganisme yang digunakan untuk menghasilkan enzim amylase adalah Halobacterium salinarum MMD047 yang diisolasi dari Sponge laut jenis Fasciospongia cavernosa yang dikumpulkan dari Semenanjung pantai India (Vizhinjam). Dari 54 bakteri heterotrofik yang diisolasi dari sponge laut F. cavernosa. Di antaranya 27% strain, menunjukkan zona bening sekitar koloni, 15 strain menunjukkan zona bening sekitar koloni. Khususnya strain MMD047 yang menunjukkan zona bening yang besar (> 30 mm) yang berada disektar koloni. (S. Shanmughaprya, 2009). Halobacterium salinarum merupaka family halobacteriaceae (oren, 2013) dan merupakan archaaeon halofilik yang tumbuh subur di lingkungan sangat garam dengan konsentrasi 4 M atau lebih tinggi (orland et al., 2009). Bacteri ini termasuk bakteri gram negative non- mortil rod dan telah diketahui sebagai catalase positive dan metile red negative. Gambar 1. halobacterim salinarum ( Felicitas, 2015)

Halobacterium Salinarum MMD047 ( Alkalophylic Amylase )

Embed Size (px)

DESCRIPTION

semoga bermanfaat :D

Citation preview

  • UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

    TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN THP B / 2014

    LANGIT BIRU UDHIDEWA

    Halobacterium salinarum

    Soal !

    1. Jelaskan apa jenis mikroba yang digunakan?

    2. Apa jenis metabolism yang diproduksi?

    3. Apa sistem cuture yang digunakan?

    4. Tentukan / hitung -nya!

    5. Apa factor yang mempengaruhi pertumbuhannya?

    6. Apa factor yang mempengaruhi hasil rendemen/yield dari metabolism?

    Jawab :

    1. Mikroorganisme yang digunakan untuk menghasilkan enzim amylase adalah

    Halobacterium salinarum MMD047 yang diisolasi dari Sponge laut jenis

    Fasciospongia cavernosa yang dikumpulkan dari Semenanjung pantai India

    (Vizhinjam). Dari 54 bakteri heterotrofik yang diisolasi dari sponge laut F.

    cavernosa. Di antaranya 27% strain, menunjukkan zona bening sekitar koloni,

    15 strain menunjukkan zona bening sekitar koloni. Khususnya strain MMD047

    yang menunjukkan zona bening yang besar (> 30 mm) yang berada disektar

    koloni. (S. Shanmughaprya, 2009). Halobacterium salinarum merupaka family

    halobacteriaceae (oren, 2013) dan merupakan archaaeon halofilik yang

    tumbuh subur di lingkungan sangat garam dengan konsentrasi 4 M atau lebih

    tinggi (orland et al., 2009). Bacteri ini termasuk bakteri gram negative non-

    mortil rod dan telah diketahui sebagai catalase positive dan metile red negative.

    Gambar 1. halobacterim salinarum ( Felicitas, 2015)

  • UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

    TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN THP B / 2014

    LANGIT BIRU UDHIDEWA

    2. Metabolite yang dihasilkan dalah metabolite primer yaitu berupa enzim amylase.

    Enzim ini merupakan metabolite primer yang dihasilkan diluar dinding sel atau

    ekstraseluler sel oleh halobacterium silinarum MMD047. Enzim -amylase yang

    berfungsi memecah zat tepung dan polisakarida lainnya menjadi monosakarida,

    bentuk gula yang dapat diserap tubuh. Enzim amylase yang dihasilkan oleh

    halobacterium salinarum merupakan alkalophilik amylase yaitu enzim yang

    dapat bekerja pada pH yang tinggi (basa) yaitu stabil pada pH 6-10 dan optimum

    pada pH 9. A-amilase secara kasar dapat dibagi menjadi dua kelompok: pati

    hidrolisis enzim dan pati modify- ing, atau transglycosylating enzim.

    3. Culture sistem yang digunakan adalah batch kultur karna dalam proses untuk

    memproduksi amylase kultur dinokulasikan didalam Erlenmeyer 1000 ml yang

    C kemudian di

    cek jumlah metabolitenya setelah selang waktu 12 jam. Berdasarkan pernyataan

    tersebut dapat diketahui bahwa tidak dilakukan penambahan media baru,

    sehingga dapat disimpulkan bawa metode yang digunakakn adalah batch culture.

    Batch culture (biakan tertutup)merupakan model fermentasi yang tidak

    ditambahkan nutrisi ekstra (substrat tambahan) sehingga nutrisi yang ada juga

    terbatas. Pada mode fermentasi ini populasi mikroorganisme mengikuti kurva

    pertumbuhan standar.

  • UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

    TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN THP B / 2014

    LANGIT BIRU UDHIDEWA

    4. Kurva pertumbuhan Halobacterium salinarum

    (Hassanshahian et all,2010)

    dx

    dt

  • UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

    TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN THP B / 2014

    LANGIT BIRU UDHIDEWA

    Beradarkan grafik diatas dapat dihitung kecepatan pertumbuhan mikroba ()

    Halobacterium salinarum adalah sebagai berikut :

    = dx/dt

    = 0,93 nm/168 h

    = 5,53 x nm / h

    5. Factor factor yang mempengaruhi pertumbuhan halobacterium salinarum

    adalah konsentrasi NaCl, pH, Substrat dan Suhu (S. Shanmughaprya, 2009)

    Konsentrasi NaCl

    Halobacterium salinarum adalah bakteri halofilik sehingga konsentrasi garam

    tentu menjadi factor yang sangat berpengaruh dalam pertumbuhannya. sangat

    berpengaruh dalam pertumbuhannya. Menurut (orland et all, 2009) bakteri ini

    dapat tumbuh subur di lingkungan sangat garam dengan konsentrasi 4 M atau

    lebih tinggi. Namun pada Halobacterium salinarum MMD047 strain ini dapat

    tumbuh subur pada konsentrasi NaCl 1-3% (w/v) dan optimum pada

    konsentrasi 2 persen.

    pH

    Strain halobacterium salinarum yang digunakan untuk memproduksi

    Alkalophylic amylase rentan pH yang sesuai untuk pertumbuhannya adalah 5-9

    dengan pH optimum 9.

    Substrat

    Komposisi dan jumlah substrat tentu akan berpengaruh terhadap pertumbuhan

    mikroorganisme. Komposisi substrat tentu harus sesuai dengan kebutuhan

    mikroorganisme dan apa metabolite yang ingin dihasilkan. Sedangkan jumlah

    substrat yang digunakan juga harus disesuaikan dengan jumlah mikroba yang

    ada. Apabila jumlah substrat terlalu sedikit maka mikroba akan saling berebut

    substrat dan tidak dapat tumbuh dengan optimal. Begitu pula sebaliknya, jika

    substrat yang ditambahkan terlalu banyak maka metabolite yang ingin

    dihasilkan oleh mikroba bisa saja tidak sesuai dengan yang kita ingikan

  • UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

    TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN THP B / 2014

    LANGIT BIRU UDHIDEWA

    Suhu

    Suhu berpengaruh terhadap pertumbuhan halobacterium salinarum yaitu pada

    rentan suhu -

    6. Factor factor yang mempengaruhi rendemen atau produksi alkalophlic

    amylase adalah macam sumber karbon, sumber nitrogen, perbandingan antara

    karbon dan nitrogen (C/N), pH, temperature, NaCl, metal ions (S.

    Shanmughaprya, 2009).

    Sumber karbon.

    Sumber karbon yang digunakan untuk memproduksi enzim amylase dapat

    berupa sukrosa, maltose, galaktosa, dekstrosa, dan laktosa.perbedaan sumber

    carbon tentu sangat berpengaruh terhadap produksi amylase. Substrat yang

    sangat umum digunakan adalah pati. Namun dalam hal ini sumber karbon

    yang dapat menghasilkan enzim paling banyak yaitu 47% lebih tinggi dari

    control adalah sukrosa.

    Sumber nitrogen

    Sumber nitrogen yang dapat digunakan adalah peptone, yeast extract beef

    extract and meet extract. Sedangkan number nitrogen yang paling baik untuk

    produksi amylase adalah beef extract.

    Perbandingan antara karbon dan nitrogen (C/N)

    Mikroorganisme membutuhkan kandungan nitrogen dan karbon yang

    seimbang. Perbandingan antara karbon dan nitrogen yang paling baik adalah

    1: 1.

    pH

    pH merupakan factor yang berpengaruh dalam produksi Alkalophylic

    amylase. Simulasi sintesis enzim dimulai pada pH 7 dan pH optimum untuk

  • UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

    TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN THP B / 2014

    LANGIT BIRU UDHIDEWA

    memproduksi adalah pada pH 8. Namun diatas pH 9 akan mengalami

    penurunan.

    Temperature

    Optimasi termperatur yang sesuai bergantung pada jenis mikrobanya, apakah

    mikroba mesophilic atau thermophilic. Halobacterium

    salinarum dapat tumbuh dengan baik namun tidak memproduksi alkalophylic

    amylase, mikroba ini baru memproduksi -

    produktifitas enzim mengalami

    penurunan yang siginifikan.

    Kadar garam

    Kadar garam diketahui menjadi salah satu factor yang significant. Ketika tidak

    ada kandungan garam maka tidak ditemukan adanya produksi enzim amylase

    ataupun pertumbuhan mikroorganismenya. Kadar garam yang optimum untuk

    produksi adalah 2 %

    Factor- factor ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya yang telah dilakukan

    oleh ( Swetha Sivaramakrishnan, 2006) yang menyatakan bahwa temperature, pH,

    sumber karbon, sumber nitrogen mempengaruhi produktivitas enzyme amylase.

  • UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

    TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN THP B / 2014

    LANGIT BIRU UDHIDEWA

    DAFTAR PUSTAKA

    Felicitas Pfeifer. 2015. Haloarchaea and the Formation of Gas Vesicles.

    Department of Biology, Technische Universitt Darmstadt, Schnittspahnstrasse 10,

    64287 Darmstadt, Germany.

    Mehdi Hassanshahian, PhD, Jafar Mohamadian, PhD.2010. Isolation and

    characterization of Halobacterium salinarum from saline lakes in Iran. Department

    of Biology, Faculty of Sciences, Shahid Bahonar University of Kerman, Kerman,

    Iran.

    Oren, Aharon. 2012. The Function of Gas Vesicles in Halophilic Archaea And

    Bacteria: Theories and Experimental Evidence. The Hebrew University of Jerusalem,

    91904, Jerusalem, Israel.

    Orland Gonzalez, Susanne Gronau, Friedhelm Pfeiffer, Eduardo Mendoza3,4,

    Ralf Zimmer, Dieter Oesterhelt.2009. Systems Analysis of Bioenergetics and Growth

    of the Extreme Halophile Halobacterium salinarum. PLoS Comput Biol 5(4):

    e1000332. doi:10.1371/journal.pcbi.1000332

    Swetha Sivaramakrishnan, Dhanya Gangadharan, Kesavan Madhavan

    Nampoothiri, Carlos Ricardo Soccol and Ashok Pandey.2006. a-Amylases from

    Microbial Sources An Overview on Recent DevelopmentsIndia 2Process

    Biotechnology Laboratory, Federal University of Parana, 81531-970 Curitiba-PR,

    Brazil